Anda di halaman 1dari 42

Thailand

negara di Asia Tenggara

Thailand, secara resmi Kerajaan Thailand (bahasa Thai: ราชอาณาจักรไทย, Pengucapan


Thai: [raːt̚˥˩.t͡ɕʰa˦˥.ʔaː˧.naː˧.t͡ɕak̚˨˩.tʰaj˧]) yang dibaca Rātcha-āṇāchạk Thai, Rāja-ādnyācạkra
Thai; atau (Prathēt Thai, Pradēsa Thai), Muang Thai, atau Mueang Thai (dibaca: "meng-thai",
sama dengan versi Inggrisnya, berarti "Negeri Thai"), adalah sebuah negara di Asia Tenggara
yang berbatasan dengan Laos dan Kamboja di timur, Malaysia dan Teluk Siam di selatan, dan
Myanmar dan Laut Andaman di barat. Kerajaan Thai dahulu dikenal sebagai Siam sampai
tanggal 11 Mei 1949. Kata "Thai" (ไทย) berarti "kebebasan" dalam bahasa Thai, tetapi juga
dapat merujuk kepada suku Thai, sehingga menyebabkan nama Siam masih digunakan di
kalangan warga negara Thai terutama kaum minoritas Tionghoa dan Amerika.
Kerajaan Thailand

ราชอาณาจักรไทย

Rātcha-āṇāchạk Thai (Thai)

Bendera Lambang

Semboyan: —

Lagu kebangsaan: 

เพลงชาติไทย

Phleng Chāt Thai

(Indonesia: "Himne Nasional Thailand")

0:45

Lagu kerajaan: 

เพลงสรรเสริญพระบารมี

Sansoen Phra Barami

(Indonesia: "Muliakan Kehormatannya")

1:08
Perlihatkan Bumi
Perlihatkan peta ASEAN
Perlihatkan peta Bendera
Tampilkan semua
Lokasi Thailand  (hijau)
 

di ASEAN  (abu-abu tua)  –  [Legenda]

Ibu kota
Bangkok

(dan kota terbesar) 13°45′N 100°29′E (https://geohack.toolforge.org/


geohack.php?pagename=Thailand&params=13_4
5_N_100_29_E_type:city)

Bahasa resmi Thai[1]


Bahasa yang dituturkan Melayu • Isan • Kam Mueang • Pak Tai

Kelompok etnik (2009;[6] 2011[3]:95–99) Thai

 ∟ 34.1% Thai Tengah

 ∟ 24.9% Khon Isan[2]

 ∟ 9.9% Khon Muang

 ∟ 7.5% Thai Selatan


14% Suku Tionghoa Thai
12% Lainnya (termasuk Karen, Melayu, Mon,
Khmer, Suku Gunung)[3]:95–99[4][5]
Agama 94.50% Buddhisme
4.29% Islam
1.17% Kristen
0.03% Hinduisme
0.01% Tak beragama[7]

Demonim Thai

Siamese (kuno)

Pemerintahan Kesatuan parlementer semi-demokrasi monarki


konstitusional
• Raja Maha Vajiralongkorn
• Putra Mahkota Dipangkorn Rasmijoti
• Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha
Legislatif รัฐสภา

Ratthasapha
 - Majelis Tinggi Senat
 - Majelis Rendah Dewan Perwakilan Rakyat

Pembentukan
• Kerajaan Sukhothai 1238–1448
• Kerajaan Ayutthaya 1351–1767
• Kerajaan Thonburi 1768–1782
• Kerajaan Rattanakosin 6 April 1782
• Monarki konstitusional 24 Juni 1932
• Konstitusi saat ini 6 April 2017
Luas
 - Total 513,120 km2 (50)
 - Perairan (%) 0.4 (2,230 km2)

Populasi
 - Perkiraan 2018 69.428.453[8][9] (20)
 - Sensus Penduduk 2010 64,785,909[10]
 - Kepadatan 132.1/km2 (88)

PDB (KKB) 2021
 - Total $1,340 triliun[11] (22)
 - Per kapita $19,169[11] (69)

PDB (nominal) 2021
 - Total $536,841[11][12] (25)
 - Per kapita $7,674[11][12] (80)

Gini (2020)  35,0[13]

sedang

[ ]
IPM (2019)  0,777[14]

tinggi · 79
Mata uang Baht (฿)

( THB )

Zona waktu Waktu Standar Thailand

(UTC+7)

Lajur kemudi kiri

Kode telepon +66

Kode ISO 3166 TH

Ranah Internet .th

.ไทย
lihat bicara sunting (https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Templat:Thailand_infobox&action=edit)

Orang-orang Thailand bermigrasi dari Yunnan Tiongkok ke daratan Asia Tenggara selama
berabad-abad. Referensi paling awal yang diketahui tentang kehadiran mereka di wilayah
tersebut berkaitan dengan pengasingan orang Siam di prasasti abad ke-12 di kompleks kuil
Khmer Angkor Wat di Kamboja yang menyebut mereka "palsu" atau "perang lama". Daerah itu
pernah dikuasai oleh berbagai pemerintah negara bagian India seperti Mon, Kekaisaran
Khmer, dan negara-negara Melayu, bersaing dengan negara-negara seperti Ngoenyang
Thailand, Sukhothai, kerajaan Chiang Mai, Lan Na dan Ayutthaya juga saling bertentangan.
Orang-orang Eropa tiba pada abad ke-16, dimulai dengan misi diplomatik Portugis ke
Ayutthaya pada tahun 1511. Abad-abad berikutnya melihat berbagai kekuatan kolonial Eropa
menduduki wilayah-wilayah di IndoTiongkok, di mana Thailand kehilangan sebagian besar
wilayahnya oleh Prancis dan Inggris tetapi tetap satu-satunya. Negara-negara Asia Tenggara
yang selamat dari pendudukan. Sejak pemerintahan Raja Rama IV pada pertengahan abad
ke-19, Thailand telah berkampanye untuk memodernisasi negara sesuai dengan standar
Barat. Hal ini menyebabkan transisi dari monarki absolut ke monarki konstitusional pada
tahun 1932. Tetapi 60 tahun berikutnya melihat pemerintahan militer dan demokratis
berganti, dengan kudeta terbaru pada Mei 2014.

Thailand adalah anggota pendiri Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) dan tetap
menjadi sekutu utama Amerika Serikat.[15][16] Meskipun ada perubahan kepemimpinan yang
relatif sporadis, itu dianggap sebagai kekuatan regional di Asia Tenggara dan kekuatan
menengah dalam urusan global.[17] Dengan tingkat perkembangan manusia yang tinggi,
ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara, dan terbesar ke-20 oleh PDB, Thailand
digolongkan sebagai ekonomi industri baru; manufaktur, pertanian, dan pariwisata adalah
sektor-sektor utama perekonomian.[18][19]

Sejarah
Ada bukti bahwa manusia menduduki Thailand 40.000 tahun yang lalu dengan artefak batu
yang berasal dari Bendungan Batu Tham Lod di Mae Hong Son. Mirip dengan daerah lain di
Asia Tenggara, Thailand sangat dipengaruhi oleh budaya dan agama India, yang berasal dari
Kerajaan Funan sekitar abad pertama Masehi dengan Kerajaan Khmer.[20] Thailand pada hari-
hari awal tunduk pada kekuasaan Khmer Empire yang kuat dari akar Hindu, sehingga
pengaruhnya di Thailand tetap sampai hari ini.

Pengaruh India pada budaya Thailand sedikit sampai pada kontak langsung dengan
pemukim India, tetapi terutama disebabkan oleh dvaravati, Sriwijaya, dan kerajaan
Kamboja.[21] EA. Voretzsch percaya bahwa Buddhisme mengalir ke Siam dari India untuk
waktu yang lama sejak zaman Kaisar India Ashoka dari Kekaisaran Maurya hingga milenium
pertama. Kemudian Thailand dipengaruhi oleh dinasti Pallava di India selatan dan Kekaisaran
Gupta di India utara.

Menurut George Cœdès, "orang-orang Thailand pertama kali memasuki sejarah India Jauh
pada abad ke-11 dengan apa yang disebut sebagai budak atau tawanan perang Suriah"
dalam prasasti Champa, dan "pada abad ke-12, lembah Wat Angkor" adalah "semacam
pahlawan "Dijelaskan sebagai Sham. Selain itu, "bangsa Mongol setelah penangkapan Ta-li
pada tanggal 7 Januari 1253 dan rekonsiliasi Yunnan tahun 1257, tidak mendukung
pembentukan negara Thailand kecil untuk menggantikan kerajaan-kerajaan imperialis." Basin
Basin awalnya ditempati oleh suku Mon, menjadi situs Dvaravati pada abad ke-7, diikuti oleh
Kekaisaran Khmer pada abad ke-11. Sejarah Yuan menyebutkan seorang duta besar kerajaan
Sukhothai pada 1282. Pada 1287, tiga penguasa Thailand, Mangrai, Ngam Muang, dan Ram
Khamhaeng membentuk "aliansi persahabatan yang solid".

Setelah jatuhnya Kekaisaran Khmer pada abad ke-13, di mana berbunga berbagai negara
dibentuk oleh keluarga Tai, Mon, Khmer, Cham dan Etnis Melayu, seperti yang terlihat melalui
beberapa situs arkeologi dan artefak yang tersebar di seluruh medan Siam. Tetapi sebelum
abad ke-12, Kerajaan Buddhisme Sukhothai dianggap sebagai negara Thailand atau Siam
pertama yang didirikan pada 1238.

Kerajaan Sukhothai
Gambar Buddha di Wat Mahathat - Taman Bersejarah Sukhothai.

Kota Sukhothai sebelumnya merupakan bagian dari Kerajaan Khmer sampai dengan tahun
1238, yaitu pada saat dua pemimpin bangsa Thai, Pho Khun Pha Muang dan Pho Khun Bang
Klang Hao serta seorang keturunan Melayu DedKhairul Sani menyatakan kedaulatannya dan
mendirikan kerajaan untuk bangsa Thai. Pho Khun Bang Klang Hao kemudian menjadi raja
pertama Sukhothai, dan menamakan dirinya Pho Khun Si Indrathit (atau Intradit). Kejadian ini
secara tradisi dianggap merupakan awal berdirinya negara Thai modern, meskipun terdapat
beberapa kerajaan Thai yang tidak begitu terkenal, seperti Lanna, Phayao dan Chiang Saen,
yang juga didirikan sekitar waktu yang sama.

Prasasti Raja Ramkhamhaeng.

Sukhothai berkembang dengan cara membentuk aliansi dengan kerajaan-kerajaan Thai


lainnya, dimana kerajaan-kerajaan tersebut memeluk agama Buddha Theravada sebagai
agama negara dengan bantuan dari para biksu dari Sri Lanka. Pemerintahan Intradit
dilanjutkan oleh anaknya Pho Khun Ban Muang, yang pada tahun 1278 diikuti oleh
saudaranya Pho Khun Ramkhamhaeng. Di bawah pemerintahannya, yang juga disebut
dengan nama Raja Ramkhamhaeng Agung, Sukhothai menikmati masa keemasan sebagai
puncak kemakmurannya. Ramkhamhaeng dianggap sebagai pencipta alfabet Thai (secara
tradisional diperkirakan tahun 1283, dengan bukti kontroversial berupa batu Ramkhamhaeng,
yaitu suatu batu berinskirpsi yang dianggap merupakan bukti tulisan Thai tertua).

Pada puncaknya, Sukhothai diperkirakan terbentang meliputi Martaban (sekarang di


Myanmar) sampai Luang Prabang (sekarang Laos), serta ke arah selatan di Semenanjung
Malaysia sampai sejauh Nakhon Si Thammarat (Tambralinga). Dengan demikian
pengaruhnya lebih luas daripada Thailand modern, meskipun tingkat kekuasaan yang
diterapkan terhadap wilayah-wilayah tersebut berbeda-beda.

Setelah kematian Ramkhamhaeng, Sukhothai melemah dan berbagai kerajaan bawahannya


mulai melepaskan diri. Sementara itu Kerajaan Ayutthaya yang merupakan saingannya
semakin meningkat kekuasaannya. Pada akhirnya Raja Thammaracha II dari Sukhothai tahun
1378 terpaksa menyerahkan kekuasaannya, dan Sukhothai menjadi negara bawahan
Ayutthaya. Sekitar tahun 1430, Raja Thammaracha IV memindahkan ibu kota Sukhothai ke
Phitsanulok, dan setelah kematiannya tahun 1438, status Sukhothai berubah hanya menjadi
sekadar provinsi dari Ayutthaya.

Kerajaan Ayutthaya

Reruntuhan Wat Chaiwatthanaram di Ayutthaya. Itu dibangun pada abad ke-17 dan dibakar dan dijarah oleh
pasukan Burma pada tahun 1767.

Ayodhya, nama kerajaan yang dipimpin oleh Sri Rama, tokoh dalam Ramayana. Pada tahun
1350 Raja Ramathibodi I (Uthong) mendirikan Ayyuthaya sebagai ibu kota kerajaannya dan
mengalahkan dinasti Kerajaan Sukhothai, yaitu 640 km ke arah utara, pada tahun 1376.

Dalam perkembangannya, Ayyuthaya sangat aktif melakukan perdagangan dengan berbagai


negara asing seperti Tiongkok, India, Jepang, Persia dan beberapa negara Eropa. Penguasa
Ayyuthaya bahkan mengizinkan pedagang Portugis, Spanyol, Belanda, dan Prancis untuk
mendirikan permukiman di luar tembok kota Ayyuthaya. Raja Narai (1656-1688) bahkan
memiliki hubungan yang sangat baik dengan Raja Louis XIV dari Prancis dan tercatat pernah
mengirimkan dutanya ke Prancis.

Kerajaan Ayutthaya pada masa pemerintahan Narai


Ayutthaya (Siam), c. 1686 M Raja Narai dan para Perwakilan
.. CE .. Jesuit Prancis Narai dari
mengamati gerhana Perancis
bulan di Lopburi, 1685.

Setelah melalui pertumpahan darah perebutan kekuasaan antar dinasti, Ayutthaya memasuki
abad keemasannya pada perempat kedua abad ke-18. Pada masa yang relatif damai
tersebut, kesenian, kesusastraan dan pembelajaran berkembang. Perang yang terjadi
kemudian ialah melawan bangsa luar. Ayyuthaya mulai berperang melawan dinasti Nguyen
(penguasa Vietnam Selatan) pada tahun 1715 untuk memperebutkan kekuasaan atas
Kamboja.

Meskipun demikian ancaman terbesar datang dari Birma dengan pemimpin Raja Alaungpaya
yang baru berkuasa setelah menaklukkan wilayah-wilayah Suku Shan. Pada tahun 1765
wilayah Thai diserang oleh dua buah pasukan besar Birma, yang kemudian bersatu di
Ayutthaya. Menghadapi kedua pasukan besar tersebut, satu-satunya perlawanan yang cukup
berarti dilakukan oleh sebuah desa bernama Bang Rajan. Ayutthaya akhirnya menyerah dan
dibumihanguskan pada tahun 1767 setelah pengepungan yang berlarut-larut. Berbagai
kekayaan seni, perpustakaan-perpustakaan berisi kesusastraan, dan tempat-tempat
penyimpanan dokumen sejarah Ayutthaya nyaris musnah; dan kota tersebut ditinggalkan
dalam keadaan hancur.

Kerajaan Thonburi

Kerajaan Thonburi
Monumen Taksin yang Peta
agung, patung Raja menunjukkan
Taksin dan empat area Kerajaan
prajuritnya yang Thonburi
terpercaya di Selama
Chanthaburi pemerintahan
Raja Taksin

Dalam keadaan negara yang tidak menentu, provinsi-provinsi melepaskan diri dan menjadi
negara-negara independen di bawah pimpinan penguasa militer, biksu pemberontak, atau
sisa-sisa keluarga kerajaan. Bangsa Thai dapat terselamatkan dari penaklukan Birma karena
terjadinya serangan Tiongkok terhadap Birma serta adanya perlawanan dari seorang
pemimpin militer bangsa Thai bernama Phraya Taksin, yang akhirnya mengembalikan
kesatuan negara.

Setelah serbuan Burma yang membumihanguskan ibu kota Ayutthaya, Jenderal Taksin
mendirikan kerajaan baru pada tahun 1769 yang beribu kota di Thonburi (sekarang termasuk
dalam Bangkok) dan menyatukan kembali bekas kerajaan Ayutthaya. Taksin kemudian
dianggap gila dan dieksekusi tahun 1782,[22] dan digantikan oleh Jenderal Chakri, yang
menjadi raja pertama dinasti Chakri dengan nama Rama II. Tahun yang sama dia mendirikan
ibu kota baru di Bangkok, di seberang sungai Chao Phraya dari ibu kota lama yang didirikan
Jenderal Taksin. Pada tahun 1790-an Burma berhasil diusir dari Siam.

Kerajaan Rattanakosin

Wat Phra Kaew, arsitektur periode Rattanakosin

Para penerus Rama I harus menghadapi ancaman kolonialisme Eropa setelah kemenangan
Britania di Burma tahun 1826. Pada tahun yang sama Siam menandatangani perjanjian
dengan Britania Raya, dan tahun 1833 Siam menjalin hubungan diplomatik dengan Amerika
Serikat.[23] Perjanjian Inggris-Siam 1909 menentukan batas-batas Siam dengan Malaya,
sedangkan serangkaian perjanjian dengan Prancis mematok batas timur dengan Laos dan
Kamboja.

Raja Chulalongkorn di Rusia


pada tahun 1897 dengan
Nicholas II Dari Rusia, Istana Al
Exander.

"Bendera gajah putih" Bendera


Thailand dari tahun 1855
hingga 1916.

Di usia Chulalongkorn, Pada kekuasaannya terjadi modernisasi Siam dan reformasi sosial.
Karena Siam terancam akan ekspansi Barat, Chulalongkorn, melalui kebijakannya, berhasil
menyelamatkan Siam dari kolonisasi. Semua reformasinya dilakukan untuk keselamatan
Siam di tengah kolonialisme Barat.

Kerajaan Thai tetap bertahan sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak
pernah dijajah oleh negara Eropa,[24] (namun pernah diduduki oleh tentara Jepang sebagai
Teritori Imperial. Oleh karena mendapat pengaruh dan tekanan bangsa Barat yang
mengakibatkan berbagai perubahan pada abad ke-19 maka diberikan banyak kelonggaran
bagi pedagang-pedagang Britania di Thailand.

Monarki konstitusional
Kudeta tahun 1932 mengubah Siam menjadi Thailand modern yang berupa monarki
konstitusional.[25] Perubahan nama dari Siam menjadi Thailand sendiri baru diumumkan
Perdana Menteri Plaek Pibulsonggram (Phibun) pada tahun 1939. Pemerintahan Perdana
Menteri Phibun ini ditandai dengan bangkitnya nasionalisme Thai.[26]

Setelah Perancis ditaklukkan oleh Nazi Jerman pada bulan Juni 1940, banyak orang Thailand
melihat kesempatan emas untuk merebut kembali wilayah yang diserahkan kepada Perancis
pada zaman Raja Rama V. Kampanye publisitas pemimpin nasionalis berlangsung di
Bangkok pada 8 Oktober 1940. Pemerintah Thailand sampai pada kesimpulan bahwa
IndoTiongkok Prancis tidak dapat mempertahankan diri, sehingga harus menyerahkan
wilayah yang diambil dari Thailand. Proposal ini sangat ditentang oleh Perancis yang
kemudian mengerahkan pasukan ke perbatasan Thailand di Aranyaprathet. Perdana Menteri
Thailand saat itu Plaek Phibunsongkhram menganggapnya sebagai tindakan perang.
Meskipun tentara dan angkatan udara lebih sedikit dari Perancis, Thailand memenangkan
sebagian besar pertempuran. Tetapi Jepang khawatir bahwa kemajuan Thailand akan
menghalangi mereka karena Jepang diizinkan menduduki IndoTiongkok Prancis Utara.
Karena itu Jepang ikut campur dalam konflik. Gencatan senjata ditandatangani pada 9 Mei
1941 dengan penyerahan beberapa wilayah Pribumi Prancis ke Thailand.

Pada bulan Januari 1941, Thailand menginvasi Indochina Prancis, dan memulai perang Thai-
Prancis. Thailand berhasil merebut Laos, sedangkan Prancis memenangkan pertempuran
laut Koh-Chang. Perang tersebut berakhir lewat mediasi Jepang. Prancis dipaksa Jepang
untuk melepaskan wilayah sengketa kepada Thailand.

Dalam perang dunia II Thailand memberi hak kepada Jepang untuk menggerakkan
pasukannya dalam wilayah Thailand menuju Malaya, yang pada saat itu dikuasai Inggris.
Pada bulan Desember 1941 Thailand dan Jepang menyetujui persekutuan militer yang berisi
persetujuan Jepang untuk membantu Thailand untuk merebut kembali wilayah yang diambil
Britania dan Prancis (Shan, Malaya, Singapura, sebagian Yunnan, Laos dan Kamboja).
Sebagai imbalannya, Thailand akan membantu Jepang menghadapi Sekutu.[27]

Setelah kekalahan Jepang, Thailand diperlakukan sebagai negara yang kalah oleh Britania
dan Prancis. Namun dukungan Amerika Serikat terhadap Thailand membatasi kerugian yang
diderita Thailand. Thailand harus mengembalikan wilayah yang diperolehnya dari kedua
negara Eropa tersebut, tetapi Thailand sendiri tidak diduduki.[28] Thailand kemudian menjadi
sekutu Amerika Serikat menghadapi ancaman komunisme dari negara-negara tetangganya.

Pada tahun 1967, bersama-sama dengan Indonesia, Malaysia, Singapura dan Filipina,
Thailand mendirikan ASEAN dan aktif sebagai anggota di dalamnya.
Sejarah kontemporer

Pada tanggal 26 Desember 2004, pesisir barat Kerajaan Thai diterjang tsunami setinggi 10
meter setelah terjadinya gempa bumi Samudra Hindia 2004, menewaskan 5.000 orang di
Kerajaan Thai, dan setengahnya merupakan wisatawan.

Pada awal 2005 terjadi sebuah tragedi di Kerajaan Thai Selatan yang mempunyai populasi
dengan mayoritas Muslim. Sekitar 70 orang terbunuh akibat kekerasan yang dilakukan oleh
rezim Shinawatra. Banyak negara yang mengecam keras tragedi ini. Namun dalam pemilihan
kepala pemerintahan, Thaksin Shinawatra kembali memerintah negara ini untuk empat tahun
berikutnya.

Geografi

Wilayah

Satelit peta komposit Thailand.

Kerajaan Thai merupakan tempat terletaknya beberapa wilayah geografis yang berbeda. Di
sebelah utara, keadaannya bergunung-gunung, dan titik tertingginya berada di Doi Inthanon
(2.576 m). Thailand utara adalah daerah pegunungan. Pegunungan Paralel yang
membentang dari Daen Lao Range (ทิวเขาแดนลาว), di wilayah selatan dari Bukit Shan, di
utara/selatan arah, Dawna Range (ทิวเขาดอยมอนกุจู) membentuk perbatasan barat dari
Thailand antara Mae Hong Son dan Sungai Salween,[29] yang Thanon Thong Chai Range
(เทือกเขาถนนธงชัย), Khun Tan Range (ดอยขุนตาน), Phi Pan Nam Range (ทิวเขาผีปั นน้ำ), serta
bagian barat Luang Prabang Range (ทิวเขาหลวงพระบาง).[30] Sebelah timur laut terdiri dari
Hamparan Khorat, yang dibatasi di timur oleh sungai Mekong. Wilayah tengah negara
didominasi lembah sungai Chao Phraya yang hampir seluruhnya datar, dan mengalir ke Teluk
Thailand. Di sebelah selatan terdapat Tanah Genting Kra yang melebar ke Semenanjung
Melayu.

Kerajaan Thai berbatasan dengan Laos dan Myanmar di sebelah utara, dengan Malaysia dan
Teluk Siam di selatan, dengan Myanmar dan Laut Timur di barat dan dengan Laos dan
Kamboja di timur. Koordinat geografisnya adalah 5°-21° LU dan 97°-106° BT

Iklim

Puncak gunung di Thailand


utara, Chiang Mai.

Heo Narok Fall, Taman


Nasional Khao Yai.

Pulau-pulau di Thailand
selatan, Krabi.

Hutan di Thailand utara, Chiang


Mai.

Thailand iklim yang dipengaruhi oleh angin monsoon yang memiliki karakter musiman (barat
daya dan monsun timur laut).[31]:2 muson barat daya, yang dimulai dari bulan Mei sampai
oktober ini ditandai dengan pergerakan yang hangat, udara lembap dari Samudra Hindia ke
Thailand, menyebabkan banyak curah hujan di sebagian besar negara.[31]:2 muson timur laut,
mulai dari oktober sampai februari membawa udara dingin dan kering dari Tiongkok atas
sebagian besar dari Thailand.[31]:2 Di Thailand selatan, monsun timur laut membawa cuaca
yang sejuk dan curah hujan yang melimpah di pantai timur dari wilayah itu.[31]:2 Sebagian
besar dari Thailand, "tropis basah dan kering atau iklim sabana" jenis (Köppen's iklim sabana
Tropis).[32] Bagian selatan dan ujung timur timur memiliki iklim muson tropis.

Thailand memiliki tiga musim.[31]:2 Yang pertama adalah hujan atau musim monsun barat
daya (pertengahan Mei sampai pertengahan oktober) yang menang atas sebagian besar
negara.[31]:2 musim Ini ditandai dengan hujan melimpah dengan bulan agustus dan
September yang terbasah periode tahun.[31]:2 hal Ini dapat kadang-kadang menyebabkan
banjir.[31]:4 selain curah hujan yang disebabkan oleh angin musim barat daya, Intertropical
Convergence Zone (ITCZ) dan tropis siklon juga berkontribusi untuk menghasilkan hujan
deras selama musim hujan.[31]:2 meskipun Demikian, mantra kering umumnya terjadi selama
1 sampai 2 minggu dari bulan juni sampai awal juli.[31]:4 Ini adalah karena pergerakan naik
dari Intertropical Convergence Zone Tiongkok selatan.[31]:4, musim Dingin atau musim timur
laut dimulai dari pertengahan november sampai pertengahan februari.[31]:2 Sebagian besar
dari Thailand mengalami cuaca kering selama musim ini dengan suhu ringan.[31]:2:4
pengecualian adalah bagian selatan Thailand, di mana ia menerima curah hujan melimpah,
terutama selama oktober hingga November.[31]:2 musim Panas atau pra–musim hujan
berlangsung dari pertengahan februari sampai pertengahan Mei dan ditandai oleh cuaca
yang lebih hangat.[31]:3

Karena lokasinya yang di tengah alam dan lintang, utara, timur laut, tengah, dan bagian timur
dari Thailand mengalami periode panjang dari cuaca hangat.[31]:3 Selama waktu terpanas
tahun (Maret sampai Mei), suhu biasanya mencapai hingga 40 °C (104 °F) atau lebih dengan
pengecualian dari daerah pesisir di mana angin laut yang moderat sore hari suhu.[31]:3
sebaliknya, wabah udara dingin dari Tiongkok dapat membawa suhu dingin; dalam beberapa
kasus (terutama di utara dan timur laut) di dekat atau di bawah 0 °C (32 °F).[31]:3 Thailand
Selatan ini ditandai dengan cuaca yang sejuk sepanjang tahun dengan kurang diurnal dan
musiman variasi suhu karena maritim pengaruh.[31]:3
Sebagian besar negara menerima rata curah hujan tahunan 1.200 hingga 1.600 mm (47
hingga 63 in).[31]:4 Namun, daerah-daerah tertentu di sisi angin bertiup dari pegunungan
seperti provinsi Ranong di pantai barat Thailand bagian selatan dan bagian timur dari
Provinsi Trat menerima lebih dari 4.500 mm (180 in) curah hujan per tahun.[31]:4 daerah
terkering di sisi bawah angin di tengah lembah dan paling utara di bagian selatan Thailand, di
mana rata-rata curah hujan kurang dari 1.200 mm (47 in).[31]:4 Sebagian besar dari Thailand
(utara, timur laut, tengah dan timur) ditandai dengan cuaca kering selama monsun timur laut
dan curah hujan yang melimpah selama muson barat daya.[31]:4 Di bagian selatan Thailand,
curah hujan melimpah terjadi di timur laut dan angin musim barat daya musim dengan
puncak pada bulan September untuk pantai barat dan puncaknya pada November–januari di
pantai timur.[31]:4

Margasatwa

Kawanan gajah liar di Taman


Nasional Kui Buri, Provinsi
Prachuap Khiri Khan.

Kepiting kecil di pantai pasir di


Phuket.

Gajah adalah simbol Thailand. Meskipun ada 100.000 gajah jantan di Thailand pada tahun
1850, jumlahnya telah turun menjadi 2.000. Pemburu telah mengejar gajah untuk gading dan
kulit, dan sekarang lebih untuk daging.[33] Gajah sering ditangkap karena tujuan wisata atau
binatang, tetapi penggunaannya telah menurun sejak pemerintah melarang penebangan pada
tahun 1989. Sekarang lebih banyak gajah yang ditangkap daripada yang liar, dan para aktivis
mengklaim bahwa gajah yang ditangkap sering disalahgunakan.[34]

Perburuan spesies yang dilindungi tetap menjadi masalah utama. Pemburu telah mengurangi
populasi harimau dan bintang bergaris, dan kucing besar lainnya. Sebagian besar hewan
(termasuk harimau, beruang, buaya, dan ulat) dibesarkan atau diburu untuk diambil daging
dan obat-obatan. Meskipun barang-barang itu ilegal, pasar Chatuchak yang terkenal di
Bangkok masih terkenal karena menjual produk spesies yang terancam punah.[35]

Praktek pemeliharaan hewan liar mengancam spesies tertentu. Hewan sering ditangkap dan
dijual, dan ini sering mengharuskan induknya untuk dibunuh. Setelah dilepaskan ke habitat
alami setelah penahanan yang lama, sebagian besar hewan peliharaan gagal berkembang
biak. Di antara yang terkena dampak termasuk beruang hitam Asia, beruang madu, beruang
tangan putih dan lilin lebah.

Lihat juga: Pulau-pulau Thailand.

Politik

Balai Takhta Ananta Samakhom, gedung parlemen lama Kerajaan Thai, di Bangkok.

Sappaya-Sapasathan, Gedung parlemen saat ini


Politik nasional Thailand sekarang berada di bawah konstitusi dengan Raja sebagai kepala
negara dan Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan. Peradilan harus bertindak secara
independen dari cabang legislatif dan eksekutif, tetapi peradilan diduga didasarkan pada
kepentingan politik dari ketentuan undang-undang yang ada.[36]

Raja Thailand mempunyai sedikit kekuasaan langsung di bawah konstitusi sekaligus


merupakan pelindung Buddhisme Kerajaan Thai dan lambang jati diri dan persatuan bangsa.
Raja yang memerintah saat ini sangat dihormati oleh rakyatnya dan dianggap sebagai
pemimpin dari segi moral, hal yang telah dimanfaatkan pada beberapa kesempatan untuk
menyelesaikan krisis politik. kepala pemerintahan adalah Perdana Menteri, yangsuatu
dilantik oleh raja dari anggota-anggota parlemen dan biasanya adalah pemimpin partai
mayoritas.

Sejak reformasi politik raja pada tahun 1932, Thailand telah memiliki 19 konstitusi dan
piagam.[37][38] Selama periode ini, bentuk pemerintahan berganti-ganti antara kediktatoran
militer dan demokrasi terpilih, tetapi semua pemerintah mengakui pewaris takhta
kerajaan.[39]

Sebelum 1932, pemerintah Siam tidak memiliki badan legislatif karena semua kekuasaan
hukum berada di tangan raja. Ini telah menjadi kasus sejak berdirinya Kerajaan Sukhothai
pada abad ke-12, ketika raja dianggap sebagai "Dharmaraja" atau "raja yang memerintah
menurut Dharma", (hukum agama Buddha). Namun, pada 24 Juni 1932, sekelompok warga
sipil dan personel militer bernama Khana Ratsadon (atau Partai Rakyat) melakukan kudeta
tak berdarah yang mengakhiri 150 tahun kekuasaan absolut dari Dinasti Chakri. Sebagai
gantinya, kelompok itu memperjuangkan monarki konstitusional dengan konstitusi rakyat.

"Rancangan Konstitusi" 1932 yang ditandatangani oleh Raja Prajadhipok (Rama VII)
membentuk badan legislatif pertama Thailand, sebuah Majelis Rakyat yang beranggotakan
70 orang. Pertemuan diadakan untuk pertama kalinya pada 28 Juni 1932 di Aanta
Samakhom Assembly Hall. Khana Ratsadon menilai bahwa orang-orang tidak siap untuk
pemilihan umum, tetapi kemudian mengubah pendirian mereka. Ketika konstitusi "permanen"
mulai berlaku pada Desember 1932, pemilihan dijadwalkan 15 November 1933. Konstitusi
baru mengubah komposisi majelis menjadi 78 terpilih dan 78 terpilih (oleh Khana Ratsadon),
total 156 anggota. Sejak Mei 2014, Thailand telah diperintah oleh pemerintah militer yang
disebut Dewan Keamanan dan Perdamaian Nasional, yang menghapuskan konstitusi 2007,
mengumumkan keadaan darurat dan jam malam nasional, melarang pertemuan politik,
menangkap dan menahan para politikus dan aktivis anti-kudeta, kencangkan sensor internet
dan kontrol media massa.
Krematorium Raja Rama IX di malam hari.

Raja Thailand saat ini adalah Raja Vajiralongkorn (atau Rama X) yang naik takhta pada 1
Desember 2016 setelah kematian ayahnya Bhumibol Adulyadej (Rama IX) pada 13 Oktober
2016. Ini diabadikan dalam konstitusi bahwa kedaulatan negara terletak pada rakyat tetapi
raja akan menjalankan kekuasaannya melalui rakyat ketiga tetapi raja akan menjalankan
kekuasaannya melalui ketiga. -Tiga cabang pemerintah Thailand. Raja sebagai kepala negara
diberikan kekuasaan dan tugas tertentu dalam pemerintahan terlepas dari konstitusi.
Menurut konstitusi, raja adalah kepala pasukan. Dia diminta untuk memeluk agama Buddha
dan mempertahankan semua agama di negara ini. Raja juga mempertahankan sejumlah
kekuatan tradisional seperti pengangkatan ahli waris, pengampunan, dan persetujuan
kerajaan. Raja dibantu oleh Dewan Hadiah Thailand.

Pembagian administratif

Kerajaan Thai dibagi kepada 76 provinsi (changwat), yang dikelompokkan ke dalam 5


kelompok provinsi. Nama tiap provinsi berasal dari nama ibu kota provinsinya.
Utara

Chiang Mai

Chiang Rai

Kamphaeng Phet

Lampang

Lamphun

Mae Hong Son

Nakhon Sawan

Nan

Phayao

Phetchabun

Phichit

Phitsanulok

Phrae

Sukhothai

Tak

Uthai Thani

Uttaradit

Timur

Chachoengsao

Chanthaburi

Chonburi

Rayong

Prachinburi

Sa Kaeo

Trat

Selatan
Chumphon

Krabi

Nakhon Si Thammarat

Narathiwat

Pattani

Phang Nga

Phattalung

Phuket

Ranong

Satun

Songkhla

Surat Thani

Trang

Yala

Timur Laut

Amnat Charoen

Bueng Kan

Buriram

Chaiyaphum

Kalasin

Khon Kaen

Loei

Maha Sarakham

Mukdahan

Nakhon Phanom

Nakhon Ratchasima

Nongbua Lamphu
Nong Khai

Roi Et

Sakon Nakhon

Sisaket

Surin

Ubon Ratchathani

Udon Thani

Yasothon

Tengah

Ang Thong

Ayutthaya

Bangkok

Chainat

Kanchanaburi

Lopburi

Nakhon Nayok

Nakhon Pathom

Nonthaburi

Pathumthani

Phetchaburi

Prachuap Khiri Khan

Ratchaburi

Samut Prakan

Samut Sakhon

Samut Songkhram

Saraburi

Sing Buri

Suphanburi
Peta Kerajaan Thai dengan kota-kota penting.

Provinsi-provinsi tersebut kemudian dibagi lagi menjadi 795 distrik (Amphoe), 81 sub-distrik
(King Amphoe) dan 50 distrik Bangkok (khet) (jumlah hingga tahun 2000), dan dibagi-bagi
lagi menjadi 7.236 komunitas (Tambon), 55.746 desa (Muban), 123 kotamadya (Tesaban),
dan 729 distrik sanitasi (Sukhaphiban) (jumlah hingga tahun 1984).

Tentara

Tentara Kerajaan Thailand menembakkan howitzer M198 saat latihan

Tentara Kerajaan Thailand (กองทัพ ไทย) adalah tentara Pemerintah Thailand yang terdiri dari
Tentara Kerajaan Thailand (กองทัพ บก ไทย), Angkatan Laut Kerajaan Thailand (กองทัพ เรือ
ไทย), dan Angkatan Udara Kerajaan Thailand (กองทัพ อากาศ ไทย), serta berbagai kekuatan
semi-militer.

Royal Thai Army memiliki 306.000 anggota aktif dan 245.000 cadangan. Kepala Tentara
Kerajaan Thailand (จอมทัพ ไทย, Chom Thap Thai) dipegang oleh Raja,[40] tetapi hanya atas
nama. Tentara ini dikelola oleh Kementerian Pertahanan Thailand yang dipimpin oleh Menteri
Pertahanan (anggota kabinet Thailand) dan diketuai oleh Markas Besar Angkatan Darat
Kerajaan Thailand yang dipimpin oleh Kepala Angkatan Pertahanan Thailand.[41] Pada 2011,
pengeluaran militer Thailand diperkirakan sekitar US $ 5,1 miliar.

Menurut konstitusi, melayani di militer adalah tugas semua warga negara Thailand.[42]
Namun, hanya laki-laki berusia 21 tahun atau lebih yang belum pernah mengikuti pelatihan
Cadangan Siswa Sipil yang diberi pilihan untuk menjadi sukarelawan untuk dinas militer atau
"penyebaran acak". Calon diharuskan untuk menjalani masa enam hingga dua tahun penuh
sesuai dengan tingkat pendidikan mereka, sejauh mana mereka menjalani pelatihan
tabungan, dan apakah mereka mengundurkan diri sebelum tanggal kelulusan (biasanya 1
April setiap tahun).

Hari Tentara dirayakan pada tanggal 18 Januari bersamaan dengan kemenangan Raja
Naresuan atas Kerajaan Ayutthaya atas Raja Taungoo muda pada tahun 1593.

Ekonomi

Bangkok, ibu kota, juga merupakan kota terbesar dan pusat ekonomi dan keuangan negara

Setelah menikmati rata-rata pertumbuhan tertinggi di dunia dari tahun 1985 hingga 1995 -
rata-rata 9% per tahun - tekanan spekulatif yang meningkat terhadap mata uang Kerajaan
Thai, Baht, pada tahun 1997 menyebabkan terjadinya krisis yang membuka kelemahan sektor
keuangan dan memaksa pemerintah untuk mengambangkan Baht. Setelah sekian lama
dipatok pada nilai 25 Baht untuk satu dolar AS, Baht mencapai titik terendahnya pada kisaran
56 Baht pada Januari 1998 dan ekonominya melemah sebesar 10,2% pada tahun yang sama.
Krisis ini kemudian meluas ke krisis finansial Asia.

Kerajaan Thai memasuki babak pemulihan pada tahun 1999; ekonominya menguat 4,2% dan
tumbuh 4,4% pada tahun 2000, kebanyakan merupakan hasil dari ekspor yang kuat - yang
meningkat sekitar 20% pada tahun 2000. Pertumbuhan sempat diperlambat ekonomi dunia
yang melunak pada tahun 2001, tetapi kembali menguat pada tahun-tahun berikut berkat
pertumbuhan yang kuat di Tiongkok dan beberapa program stimulan dalam negeri serta
Kebijakan Dua Jalur yang ditempuh pemerintah Thaksin Shinawatra. Pertumbuhan pada
tahun 2003 diperkirakan mencapai 6,3%, dan diperkirakan pada 8% dan 10% pada tahun 2004
dan 2005.

Sektor pariwisata menyumbang banyak kepada ekonomi Kerajaan Thai, dan industri ini
memperoleh keuntungan tambahan dari melemahnya Baht dan stabilitas Kerajaan Thai.
Kedatangan wisatawan pada tahun 2002 (10,9 juta) mencerminkan kenaikan sebesar 7,3%
dari tahun sebelumnya (10,1 juta).

Pertanian

Thailand adalah pengekspor beras terbesar kedua di dunia.

Thailand saat ini merupakan negara pengekspor terbesar produk pertanian dunia. Ekonomi
Thailand bergantung pada ekspor, dengan nilai ekspor sekitar 60% PDB, dan dari sekitar 60 %
dari seluruh angkatan kerja Thailand dipekerjakan di bidang pertanian. Komoditas pertanian
yang dihasilkan adalah beras dengan kualitas super, tapioka, karet, biji-bijian, gula, ikan dan
produk perikanan lainnya. Thailand adalah produsen sekaligus eksportir terbesar dunia untuk
beras, gula, karet, bunga potong, bibit tanaman, minyak kelapa sawit, tapioka, buah-buahan
dan lain-lain produk pertanian, termasuk makanan jadi. Hal ini terwujud berkat tingginya
perhatian dan usaha yang diberikan oleh pemerintah Thailand dalam meningkatkan
pendapatan petani, dan tentunya, hal ini juga didukung oleh model atau sistem pertanian
yang baik sehingga dihasilkan kualitas pangan yang sangat baik. Itu sebabnya, negara
mengelola sektor ini secara sangat serius, bahkan didukung riset dan rekayasa teknologi
yang melibatkan para ahli dan pakar dunia. Melalui hasil riset dan rekayasa teknologi ini
Pemerintah Thailand mengambil kebijakan untuk mengembangkan satu produk pada satu
wilayah yang dikenal dengan kebijakan satu desa satu komoditas (one village one
commodity) dengan memperhatikan aspek keterkaitannya dengan sektor-sektor lain
(backward and forward linkages), skala ekonomi dan hubungannya dengan outlet
(pelabuhan). Hal ini mendorong tumbuhnya kelompok-kelompok bisnis, sehingga masing-
masing wilayah memiliki kekhasan sendiri sesuai dengan potensi wilayahnya.
Pemerintah Thailand juga memproteksi produk pertanian dengan memberikan insentif dan
subsidi kepada petani. Kebijakan ini telah mendorong masyarakat memanfaatkan lahan
kosong dan tak produktif untuk ditanami dengan tanaman yang berprospek ekspor. Sistem
contract farming yang dipakai di Thailand berbeda dari yang biasa kita kenal di Indonesia.
Perusahaan melakukan kontrak dengan petani tanpa mengharuskan petani menyerahkan
jaminan. Di Indonesia, umumnya tanah petani menjadi agunan, sehingga kalau petani gagal,
tanah mereka akan disita. Kegagalan petani akan ditanggung oleh negara. Statuta utama
dalam kontrak tersebut adalah perusahaan menjamin harga minimal dari produk yang
dimintanya untuk ditaman oleh petani. Jika harga pasar diatas harga kontrak, petani bebas
untuk menjualnya ke pihak lain. Selain itu di Thailand juga menggunakan model pertanian
Hidroponik untuk meminimalisir penggunaan tanah. Karena, di sana kualitas dan kuantitas
tanah kurang memadai.

Pariwisata

Wat Arun, Bangkok; Thailand juga merupakan salah satu tujuan wisata internasional paling penting.

Pariwisata memberikan kontribusi hingga 6% dari total ekonomi Thailand. Thailand


merupakan negara yang paling banyak dikunjungi di Asia Tenggara pada 2013 menurut
Organisasi Pariwisata Dunia. Otoritas Pariwisata Thailand menggunakan slogan Amazing
Thailand untuk mempromosikan Thailand secara internasional. Thailand memiliki daya tarik
wisata beragam seperti menyelam, pantai tropis, kehidupan malam, kuil Buddha, museum,
situs arkeologis hingga beberapa situs warisan dunia.
Wisata belanja di Bangkok
menawarkan beragam merek lokal maupun internasional serta mudah dijangkau dengan
beragam transportasi. Pasar Chatuchak di Bangkok menjual beragam peralatan rumah
tangga hingga binatang eksotis.

Demografi
Thailand memiliki populasi 69.950.850[43] pada sensus tahun 2021. Sebagian besar orang
Thailand tinggal di daerah pedesaan, berkonsentrasi pada area penanaman padi di sekitar
pusat.

Etnisitas

Gadis-gadis suku Hill di Timur Laut Thailand.

Mayoritas warga negara Thailand adalah orang Thailand, terhitung 95.9% pada tahun 2010.
Sisanya 4.1% adalah orang Burma (2.0%), lainnya 1.3%, dan 0.9% tidak terbatas.

Menurut Laporan Nasional Thailand 2011 kepada Komite PBB yang bertanggung jawab atas
Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial, dari
Kementerian Hak dan Kebebasan Kementerian Kehakiman Thailand, ada 62 kelompok etnis
yang diakui secara resmi di Thailand. 20 juta Thailand Tengah (dan sekitar 650,000 Thailand)
merupakan sekitar 34.1 persen dari populasi negara itu dari 60,544,937 orang[44] pada saat
penyelesaian data Peta Etnolinguistik Thailand (1997) oleh Universitas Mahidol.[45]

Wanita Thailand mengenakan sabai, Jim Thompson House


Laporan Negara Thailand 2011 berkontribusi pada statistik orang-orang kelas menengah-
atas dan kelompok etnis di Timur Laut, jelas menyatakan ketergantungan mereka pada Peta
Etnolinguistik Thailand data oleh Universitas Mahidol. Dengan demikian, meskipun lebih dari
3.288 juta orang di Timur Tengah saja tidak dapat dikategorikan, populasi dan kelompok
etnis lain sekitar tahun 1997 dikenal di seluruh Thailand dan merupakan populasi minimum.
Kelompok etnis minoritas terbesar di Thailand adalah sebagai berikut:

1. 15.080.000 Lao (24,9 persen), terdiri dari: Thai Lao (14 juta), Thailand Loei (400-
500,000), Lao Lom (350,000), Lao Wiang / Klang (200,000), Lao Khrang (90,000), Lao
Ngaew (30,000) , dan Lao Ti (10,000);

2. 6,000,000 Muang Utara / Khon Thailand (9.9 persen)

3. 4,500,000 Pak Tai / Thailand Selatan (7.5 persen)

4. 400,000 Khmer Leu / Khmer Utara (2.3 persen)

5. 900,000 Melayu (1.5 persen)

6. 500,000 Ngaw (0.8 persen)

7. 470,000 Phu Thai (0.8 persen)

8. 400,000 Kuy / Kuay / Suay (0.7 persen)

9. 350,000 Karen (0.6 persen).

Tiongkok Thai, yang merupakan Tiongkok haus darah, merupakan 14% dari populasi negara
itu, sementara setengah Tiongkok Thailand membentuk 40%.[46] Bahasa Melayu Thailand
mewakili 3% dari populasi dan tempat tinggal terdiri dari Sen, Khmer dan berbagai ras,
"kepala".

Meningkatnya jumlah imigran dari negara tetangga Myanmar, Laos, dan Kamboja, serta
sejauh Nepal dan India, telah menjadikan jumlah bukan penduduk menjadi 3,5 juta sejak
2009, naik dari sekitar 1,3 juta pada 2000.[47]

Agama
Agama di Thailand (2018)[48]
Religion Percent
Buddha   93.46%

Islam 5.37%

Kristen 1.13%

Hindu 0.018%

Tanpa Agama/Lainnya 0.002%

Agama Menurut Wilayah atau Regional di Thailand (2018)[48] dari 67,726,416 jiwa, dengan
spesifik sebagai berikut:

patung Budha, Provinsi Nan

Populasi Kerajaan Thai didominasi etnis Thai dan etnis Lao, yang berjumlah 3/4 dari seluruh
penduduk. Selain itu juga terdapat komunitas besar etnis Tionghoa yang secara sejarah
memegang peranan yang besar dalam bidang ekonomi. Etnis lainnya termasuk etnis Melayu
di selatan, Mon, Khmer dan berbagai suku orang bukit.

Sekitar 93.5% penduduk Kerajaan Thai adalah pemeluk agama Buddha aliran Theravada,
tetapi ada minoritas kecil pemeluk agama Islam, Kristen dan Hindu. Bahasa Thai merupakan
bahasa nasional Kerajaan Thai, yang ditulis menggunakan aksaranya sendiri, tetapi ada
banyak juga bahasa daerah lainnya. Bahasa Inggris juga diajarkan secara luas di sekolah.

Budaya
Budaya dan tradisi Thailand telah menerima banyak pengaruh dari luar, terutama dari India,
Lao, Burma, Kamboja dan Tiongkok.

Thailand adalah rumah bagi banyak etnis minoritas, beberapa di antaranya menyeberangi
perbatasan ke Myanmar, Laos, Kamboja dan Malaysia dan menanggung beban pengaruh
budaya lokal, nasional, dan global. Orang-orang keturunan Tiongkok penting dalam
masyarakat Thailand, terutama di sekitar Bangkok. Keberhasilan mereka dalam berintegrasi
dengan komunitas Thailand memungkinkan mereka untuk memegang posisi ekonomi dan
politik. Bisnis Thailand Thailand berkembang pesat di "jaringan bambu", jaringan bisnis
Tiongkok di luar negeri yang beroperasi di pasar Asia Tenggara yang berbagi ikatan keluarga
dan budaya.[49]

Thailand dikenal dengan buatan tangan dalam bentuk pemujaan (genggam) yang disebut
wai, sering dilakukan oleh orang muda atau bawahan ketika bertemu dengan orang tua atau
atasan, sering disertai dengan pengucapan "sawatdi khrap" oleh pria atau "sawatdi kha" oleh
wanita. Orang yang lebih tua atau lebih tinggi juga bisa merespons dalam ibadat. Peringkat
mendominasi usia dalam menentukan siapa yang memuja pertama, terutama dalam urusan
formal. Misalnya, pengunjung ke kantor pemerintah beribadah terlebih dahulu meskipun
mereka sudah lebih tua. Anak-anak yang ingin bersekolah diajarkan untuk menyembah orang
tua mereka sebagai tanda penghormatan.

Upacara guru (Wai Kru)

Seperti banyak budaya Asia lainnya, Thailand sangat menekankan untuk menghormati
leluhur kita. Orang-orang Thailand sangat ramah dan murah hati, tetapi mereka juga memiliki
hierarki sosial yang kuat. Orang tua memiliki kekuatan untuk membuat keputusan keluarga
atau melakukan upacara. Kakak laki-laki harus merawat adik-adiknya.

Ucapan penyambutan yang umum di Kerajaan Thai adalah isyarat bernama wai, yang
gerakannya mirip dengan gerakan sembahyang. Hal-hal yang tabu dilakukan di antaranya
menyentuh kepala seseorang dan menunjuk dengan kaki, karena kepala dan kaki masing-
masing merupakan bagian tubuh yang paling atas dan bawah.

Di Thailand itu tabu untuk memasukkan menyentuh kepala seseorang atau menunjuk kaki,
karena itu adalah yang paling suci sementara kaki lebih rendah.

Arsitektur

Wat Phra Kaew, Bangkok

Arsitektur adalah media utama dari warisan budaya negara dan mencerminkan tantangan
hidup di iklim Thailand yang terkadang ekstrim serta, secara historis, pentingnya arsitektur
bagi rasa komunitas dan keyakinan agama masyarakat Thailand. Dipengaruhi oleh tradisi
arsitektur banyak tetangga Thailand, Thailand juga mengembangkan variasi regional yang
signifikan dalam bangunan vernakular dan keagamaannya.

Kerajaan Ayutthaya, yang berlangsung dari sekitar 1350 hingga 1767, adalah salah satu
periode paling produktif dan kreatif dalam arsitektur Thailand. Identitas arsitektur pada
periode Ayutthaya dirancang untuk menampilkan kekuatan dan kekayaan sehingga memiliki
ukuran dan penampilan yang hebat. Kuil-kuil di Ayutthaya jarang membangun atap yang
membentang dari masterhead. Fitur dominan gaya ini adalah sinar matahari menyinari
bangunan. Selama bagian terakhir dari periode Ayutthaya, arsitektur dianggap sebagai
pencapaian puncak yang menanggapi persyaratan orang dan mengekspresikan keanggunan
Thainess.[50]

Wat
Wat thai "Krueng Lamyong"

Kuil Budha di Thailand dikenal sebagai "wat", yang berarti sebuah kandang. Sebuah kuil
memiliki tembok penutup yang memisahkannya dari dunia sekuler. Arsitektur Wat telah
melihat banyak perubahan di Thailand dalam perjalanan sejarah. Meskipun ada banyak
perbedaan dalam tata letak dan gaya, semuanya menganut prinsip yang sama.[51]

mondop, Wat Ratchanatdaram.

Mondop (Thai: มณฑป): biasanya sebuah bangunan persegi terbuka dengan empat
lengkungan dan atap piramidal, digunakan untuk menyembah teks atau benda keagamaan.

Bot (Thai: โบสถ์): ruang doa paling suci, juga disebut "aula penahbisan" karena di sinilah
para bhikkhu mengambil sumpah mereka.

Chedi (Thai: เจดีย์): Juga dikenal sebagai stupa. Biasanya bangunan berbentuk kerucut
atau lonceng, Mereka sering berisi peninggalan Buddha. Guci berisi abu orang yang
dikremasi disimpan di sini dan berfungsi sebagai peringatan bagi leluhur tersebut.

Wihan (Thai: วิหาร): ruang pertemuan dan sholat.

Kuti (Thai: กุฏิ): tempat tinggal para bhikkhu terpisah dari bangunan suci.

Ho trai (Thai: หอไตร): perpustakaan tempat teks Buddha disimpan.


sala, Humburg.

Sala (Thai: ศาลา): artinya aula, kamar besar atau gudang. Paviliun untuk relaksasi dan
berbagai kegiatan lainnya. Di Kamboja, sala juga berfungsi sebagai pusat pendidikan
Buddha di sebuah wat, tetapi tidak setiap wat memiliki satu wat. Itu dapat ditemukan di
luar wat yang layak.
Rumah tradisional

Mereka dibangun di atas panggung untuk melindunginya dari banjir. Atap jerami sering
diganti dengan atap seng.

Lantai pertama diakses oleh tangga eksternal, dikurangi menjadi tangga sederhana di daerah
pedesaan. Kami biasanya melepas sepatu kami di dasar tangga. Tangga mengarah ke
semacam beranda tertutup dengan lantai kayu. Beranda ini berfungsi sebagai ruang makan.
Dari beranda, ada akses ke ruangan besar, terkadang satu-satunya di rumah. Di belakang,
balkon panggung lain menghadap ke bangunan kecil yang terisolasi yang berfungsi sebagai
dapur.[52]

Musik dan tarian

Tarian khon.
Selain dari tarian rakyat dan daerah (Menora (tarian) Thailand selatan dan Ramwong,
misalnya), dua bentuk utama dari drama tari klasik Thailand adalah Khon dan Lakhon nai.
Pada awalnya, keduanya secara eksklusif merupakan hiburan istana dan tidak lama
kemudian gaya teater dansa yang populer, likay, berkembang sebagai pengalihan bagi rakyat
biasa yang tidak memiliki akses ke pertunjukan kerajaan.[53]

Topeng khon.

Bentuk tarian rakyat termasuk bentuk teater tari seperti likay, banyak tarian daerah (ram),
tarian ritual ram muay, dan penghormatan kepada guru, wai khru. Baik ram muay dan wai
khru berlangsung sebelum semua pertandingan tradisional muay Thai. Wai juga merupakan
upacara tahunan yang dilakukan oleh kelompok tari klasik Thailand untuk menghormati
leluhur artistik mereka.

Musik klasik Thailand identik dengan ansambel dan repertoar bergaya yang muncul dalam
bentuk mereka sekarang di pusat-pusat kerajaan Thailand Tengah sekitar 800 tahun yang
lalu.  Sementara tiga ansambel klasik utama, Piphat, Khrueang sai dan Mahori berbeda
secara signifikan, mereka semua memiliki instrumentasi dasar dan pendekatan teoritis.
Masing-masing menggunakan simbal tangan ching kecil dan tongkat kayu krap untuk
menandai referensi ketukan utama. Musik klasik Thailand memiliki pengaruh yang luas pada
tradisi musik di negara tetangga.

Masakan

Masakan Thailand mencakup lima rasa dasar, yaitu manis, pedas, asam, pahit, dan asin. Di
antara bahan utama masakan Thailand termasuk bawang putih, cabai, jus jeruk nipis, serai,
ketumbar, lengkuas, tebu, dan saus ikan (nam pla). Makanan pokok Thailand adalah nasi,
terutama dari beras jasmin (hom mali) yang ditemukan di hampir setiap makanan. Orang-
orang Thailand di dalam negeri mengonsumsi lebih dari 100 kg beras dalam setahun. Lebih
dari 5.000 varietas padi dari Thailand dikelola dalam dana genom padi oleh International Rice
Research Institute (IRRI) yang berbasis di Filipina. Pelindung resmi IRRI Raja Thailand.[54]

Pad thai

Phat kaphrao Kai

khao lam
Tom yam

Kway teow tom yum


Kari phanaeng

Som tam

Hiburan

Film Thailand diekspor dan dipamerkan di Asia Tenggara.[55] Sinema Thailand telah
mengembangkan identitas uniknya sendiri dan sekarang diakui secara internasional karena
didorong oleh budaya mereka.[56] Film seperti Ong Bak (2003) dan Tom-Yum-Goong (2005),
dibintangi oleh Tony Jaa, menampilkan aspek-aspek khas seni bela diri Thailand "Muay Thai".

Tony Jaa Lalisa Manoban


Thailand horor selalu memiliki pengikut yang signifikan, mengambil kisah unik dari luar kubur.
Baru-baru ini, film horor seperti Shutter (2004), adalah salah satu film horor Thailand paling
terkenal dan diakui di seluruh dunia.[57] Contoh lain termasuk Alone (2007), Body (2007),
Coming Soon (2008), 4bia (2008), Ladda Land (2011), dan The Promise (2017).

Film thriller pencurian Heist Thailand, Bad Genius (2017), adalah salah satu film Thailand
yang paling sukses secara internasional, film ini memecahkan rekor penghasilan Thailand di
beberapa negara Asia,[58] Bad Genius menang dalam 12 kategori di Suphannahong National
Film Awards ke-27 , dan juga memenangkan Penghargaan Juri di Festival Film Asia New York
ke-16 dengan koleksi lebih dari $ 42 juta di seluruh dunia.[59]

Komedi romantis Thailand yang telah populer di Asia Tenggara seperti Hello Stranger (2010),
First Love (A Little Thing Called Love) (2010), ATM Errak Error (2012), Pee Mak (2013), and I
Fine..Thank You, Love You (2014).

Drama televisi Thailand seperti Hormones: The Series (2013), Girl From Nowhere (2018), and
2gether: The Series (2020).

Industri hiburan (film dan televisi) diperkirakan secara langsung menyumbang $ 2,1 miliar
dalam produk domestik bruto (PDB) untuk ekonomi Thailand pada tahun 2011. Mereka juga
secara langsung mendukung 86.600 pekerjaan.[60] Di antara beberapa artis Dance-pop yang
telah membuat sukses internasional dapat disebutkan "Lisa" Lalisa Manoban[61] dan Tata
Young.

Folklor

Mae Nak Phra Khanong

Inti Folklor Thailand berasal dari agama etnis. Untuk waktu yang lama, kepercayaan rakyat
diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya secara lisan. Banyak arwah ditemukan
dalam cerita rakyat Thailand: Mae Nak (แม่นาก), Krasue (กระสือ), Preta (เปรต),[62] Nang Thani
(นางตานี).[63] Kisah-kisah rakyat dan legenda Thailand digunakan oleh para penatua untuk
mendidik generasi muda. Banyak dari kisah itu mengandung pelajaran moral dan etika yang
menanamkan rasa hormat kepada orang tua, orang tua, dan bos. Kisah-kisah tentang dunia
roh mengajarkan anak-anak untuk berhati-hati, tinggal di rumah di malam hari, dan
menghormati kebiasaan dan ritual setempat. Banyak folklor Thailand didasarkan pada teks-
teks Buddha. Folklor diciptakan melalui film seperti Peemak (kisah Mae Nak), Inhuman Kiss
(kisah Krasue), dan Karma (kisah Preta).[64]

Media

Masyarakat Thailand dipengaruhi oleh media dari segala bentuk dan bahasa. Selain bahasa
Thailand, bahasa Inggris dan Tiongkok juga digunakan di surat kabar dan majalah. Sebagian
besar majalah pop Thailand menggunakan judul bahasa Inggris untuk alasan glamor. Banyak
bisnis besar di Bangkok beroperasi dalam bahasa Inggris dan bahasa lainnya.

Olahraga

Muay Thai

Ram Muay, ritual Pertandingan Buakaw,


sebelum perang. Muay Thai di praktisi muay
Bangkok. thai
internasional
terkenal

Ajang olahraga bergengsi di Asia tenggara Southeast Asian Games 2007 diadakan di Nakhon
Ratchasima, Kerajaan Thai dari 6 Desember sampai 15 Desember 2007. Ini merupakan
keenam kalinya, Kerajaan Thai menjadi tuan rumah Southeast Asian Games.
Dan pada
Southeast Asian Games 2009 Kerajaan Thai memimpin klasemen di posisi pertama.[65]
Muay Thai, sejenis seni bela diri kickboxing ala Kerajaan Thai, adalah olahraga nasional di
Kerajaan Thai dan merupakan seni beladiri setempat. Popularitasnya memuncak 9di seluruh
dunia pada tahun 1990-an. Ada pula seni beladiri yang mirip dengan muay Thai di negara-
negara lain di Asia Tenggara.

Lihat pula

Pranala luar

Referensi

Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Thailand&oldid=21482224"


Terakhir disunting 22 hari yang lalu oleh InternetArchiveBot

Anda mungkin juga menyukai