Anda di halaman 1dari 6

NASKAH TEATER BINCANG BUDAYA

Durasi : 10-15 menit


Alur Cerita :
Cerita tentang suatu masa dimana seni dan budaya masih sangat melekat dalam masyarakat,
kemudian seiring berjalan waktu budaya asing masuk menggantikan budaya nusantara.
Budaya nusantara mulai terkikis, dilupakan. Endingnya si pemeran utama berdiri sambil
flashback (dimana budaya nusantara masih melekat), terus sambil membayangkan keadaan
sekarang (dimana budaya nusantara mulai rapuh).

Diawali monolog menceritakan keadaan budaya nusantara 30 tahun yang lalu


MONOLOG AWAL
Indahnya negeri kita...
Berbagai jenis kekayaan Nusantara tersedia, beragam budaya yang terus melekat.
Tanpa ragu kami semua bergembira, menari dengan iringan musik ceria.
Aku ingin ini terus diterjadi!
Siapa selanjutnya yang akan merasakan betapa indahnya budaya kita ini?
Aku, kamu dan kita semua harus menjaga.... Budaya Kita...

Suatu hari hidup seseorang yang sangat mencintai budaya nusantara, terutama tarian
nusantara. Sejak kecil, ia mengikuti kelas tari yang diadakan di sanggar tari milik kedua
orang tuanya.
ADEGAN 1
Iringan musik dan pertunjukan tari tradisional....
Ada seorang anak yang sedang melihat 3 orang menari, tiba-tiba datang ibu kepada si anak
membawa teh sambil menawarkan teh ke bapaknya.
Ibu : Pak... ini tehnya....
Melihat anaknya yang terdiam melihat para penari
Ibu : Nak kenapa diliatin terus kakakmu sedang menari?
Ria Kecil : hmm ndak apa kok buk, aku senang saja lihat kakak nari bareng teman-temannya
Ibu : Loh kalau kamu suka kenapa ndak ikutan, belajar bareng kakakmu
Ria Kecil : ndak usah ah bu, aku ga pandai menari
Ayah datang dan minum teh
Bapak : (minum teh) Terimakasih bu..
Ibu : iya pak. (Jeda) Ini loh pak anak kita seneng liat kakaknya nari tapi gak mau ikut nari
katanya ga pandai.
Bapak : Nak kalau kamu memang senang lakukanlah.
Ria Kecil: Tapi pak...
Bapak : Ingat nak tari ini kebudayaan kita, bapak dan ibu sangat senang kalau anak-anak
bapak bisa belajar tari tradisional. Bukan dari pandainya, tetapi niat kamu untuk belajar dan
terus berlatih, nanti dengan sendirinya kamu akan pandai melakukannya.
Ria Kecil : baiklah pak, aku akan mulai berlatih menari.
——————

ADEGAN 2 [Singkat Perjalanan Anak tsb]

perjalanan si anak belajar nari, mulai dr nari yang kaku, cedera, (wwcr made gmn dulu jadi
penari) sampe buat komunitas (15s)
Pas anak masih kecil awal awal latihan
Part 1.
Si anak dilatih dengan penari lainnya
Penari 1 : satu.. dua... 3... tangannya diangkat, puter kebawah...
Ria Kecil: (sambil menari) satuu.. duaa..
Penari : ayo jangan dikakuin... coba lagi..
Part 2. Scene si anak latihan bareng2 anggota sanggar lainnya.
Pas anaknya beranjak remaja umurnya
Part 3 Belajar tari Tari dengan iringan Musik ada adegan jatuh lagi muter badan.
Part 4 Sampe yang akhirnya dia (anak) yang ngajarin para anggota sanggar lainnya.

Bermula dari hobinya yang senang menarikan tarian khas nusantara, ia mulai
membangun komunitas budaya guna melestarikan kebudayaan nusantara. (take rapat2 di
sanggar).
Part 5 Dia disanggar menjadi pemimpin, berdiri sedang memberikan contoh gerakan2 buat
anggotanya.
Ria Besar : Perhatikan ya semuanya, tangannya siap diselendang, musik dimulai kita kibas
selendangnya...
(anggota sanggar memperhatikan)
Komunitas tersebut disambut baik oleh masyarakat. Berkat antusiasme masyarakat,
komunitas ini mengalami kemajuan yang pesat hingga menjadi komunitas besar yang
menghasilkan banyak talenta berbakat terutama di bidang tari nusantara. (kasih liat mulai dr
sanggar seadanya sampe bagus)
Part 6 Sorot perubahan sanggar yang awalnya sederhana (penarinya sedikit) sampe sekarang
yang bagus (penarinya lebih banyak)

ADEGAN 3
Seiring berjalannya waktu, pengaruh asing mulai masuk dan secara perlahan antusiasme
masyarakat terhadap budaya nusantara menurun.
lagi liat video dance luar dan mulai banyak yang minta dilatih itu, untuk acara formal maupun
non-formal.
Lagi break
Cewek 1 : (liat video dance) Din sekarang banyak deh yang ikutan dance cover pakai lagu hip
hop, terus juga dance2 korea gitu, liat deh ini.
Cewek 2 : (sambil ngeliat hp Putri) oh iya ini, sering aku liat juga keren ya...
Cewek 1 : iyakan, apalagi bisa terkenal cuma karna ngikutin tren
Cewek 2 : iyaa bosen juga kalo kita nari tradisional terus. Mending kita ajak mbak Ria buat
ajarin dance zaman sekarang
Cewek 2 : itu itu ada Mbak Ria kesana yuk kita bilang.
Mbak Ria (Anak R) masuk tempat latihan sanggar.
Cewek 1&2 : Mbak Riaa..
Ria Besar : Dinda, Putri kenapa? Oh sudah mau mulai lagi ya latihannya, sebentar ya..
Cewek 2 : Belum kok mbak, ini kita mau kasih saran mbak.
Ria Besar : Boleh, saran apa Dinda, Putri ?
Cewek 1 : Gini mbak, sekarang disanggar kita liat anggota-anggotanya mulai berkurang,
bahkan ada yang keluar.
Cewek 2 : Mungkin mulai pada bosan mbak, sebetulnya kita mau ada perubahan, sekarang ini
lagi zaman-zamannya dance modern loh mbak.
Ria Besar : iya saya tahu dan melihat antusias teman-teman kalian mulai menurun, sebetulnya
mbak juga sedih. Terus bagaimana ?
Cewek 1 : Gimana kalau kita ganti mbak buat berlatih dance modern, kita liat banyak
untungnya mbak, kita bisa terkenal juga.
Ria Besar : Mbak belum kepikiran, sekarang mbak mau terus melatih kalian tari tradisional
ini.
~Termenung sendiri
Ria Besar : Kayanya memang sudah ga bisa lagi aku tetap bertahan disini. Tapi berat rasanya
meninggalkan semua ini.

Melihat kondisi sanggar yang semakin sepi, akhirnya ia pun memutuskan untuk berpindah
haluan. Semula tarian nusantara menjadi trend di kalangan masyarakat, tergantikan menjadi
tarian dari budaya asing. Anggota komunitas banyak yang keluar dari komunitas tersebut,
misalnya penari di sanggar tari keluar dan pindah menjadi penari modern, pemain alat musik
tradisional tiba-tiba berpindah bermain musik modern.
Part 1.
Si anak ini mulai meniru dan latihan gerakan dance modern
Part 2.
Si anak ini pindah jadi pelatih dance modern di komunitasnya, meninggalkan tari tradisional.
Part 3. Latih Perform dance modern
Ria Besar : Kita istirahat dulu ya semuaa...
Cewek 3 : Eh ini liat video kita yang kemarin kita updet ke sosmed, banyak banget yang
suka.
Cowok 1 : wihh comennya banyak yang request kita buat cover dance loh mbak.
Ria Besar : Ga nyangka ya kita bakal terkenal kaya gini.

Berjalannya waktu, Ia pun terus berkarya di bidang seni modern hingga ia sukses dan
melupakan tarian tradisionnal

ADEGAN 4
Ia pun sedih mengingat kelakuannya sendiri melupakan budaya daerah. Ia ingin
bertanggungjawab dengan cara mencoba menggiatkannya lagi ke masyarakat dan tetap
melestarikannya.
[Tokoh Utama Menua]
Ria Tua : Betapa menyesalnya aku, melupakan janjiku terhadap orangtua dahulu.
Ria Tua : Sudah seharusnya kuhidupkan kembali budaya kita ini.
flashback ke waktu masih remaja tentang nasihat gabole melupakan dan tetap melestarikan
tarian Indonesia
Part 1.
FLASHBACK [Kembali ke masa anak-anak, ibu & ayahnya memberi nasihat kepada anak]
Lanjutan adegan 1
Ayah : Bagus kamu mau meneruskan kebudayaan kita ini, kalau bukan kita sendiri yang
melestarikannya siapa lagi. Jangan sampai budaya kita ini hilang nantinya tergantikan oleh
budaya luar.
Ria Kecil : iya pak. Aku janji selalu mencintai budaya kita dan juga melestarikannya.
Ayah : [Tersenyum senang]
Kembali sambil menatap para penari
Part 2.
o Tokoh utama termenung, melihat banyak pemuda/i penerus yang melupakan budaya
nusantara
o Scene Tokoh utama Menua, dan scene banyak anak muda yang modern style banget
dari gaya, dan culture.
o Scene disanggar hanya seorang diri
Namun kenyataannya sulit, akhirnya hanya meninggalkan dia seorang diri di sanggar
tersebutt. Menyaksikan perubahan kebudayaan nusantara yang semakin terkikis. Kecewa
atas apa yang terjadi kepada masyarakat saat ini yang lebih mencintai budaya asing.

MONOLOG AKHIR
Apakah kalian senang melihat budaya Indonesia semakin terkikis sementara budaya asing
semakin meninggi?. Kejayaan budaya nusantara hanya bisa didapatkan dengan gerakan dari
banyak orang, bukan sebagian orang. Bersama mari kita para pemuda penerus bangsa jayakan
kembali kebudayaan nusantara, kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi.

(para cast saling merangkul/bergandeng tangan menyanyikan lagu nusantara).


TOKOH:
o Anak kecil:
2 orang ( satu meranin waktu kecil dan satu meranin waktu udah gede + menua)
Nama Tokoh Utama : RIA
o Ayah
o Ibu
o 3 Penari Zaman Dahulu ( waktu scene awal )
o 3 cewek penari di masa remaja, 2 cowok
Cewek 1 : Dinda
Cewek 2 : Putri
Cewek 3 : Intan
o 1 orang yang minta nari moderan
o 5 orang jaga2 untuk figuran atau tambahan

total: 13 Talent dan 5 Cadangan


Sutradara+cameramen+produser: Onel
Asisten Sutradara
Lighting+reflector
Wardobe

Anda mungkin juga menyukai