Anda di halaman 1dari 10

PROSES KREATIF MAMAT RAHMAT

DALAM KENDANG TARI TRADISI SUNDA


Oleh: Riky Oktriyadi
Jurusan Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan, ISBI Bandung
Jln. Buah Batu No. 212 Bandung 40265
e-mail: riky_burox@yahoo.co.id

ABSTRAK
Mamat Rahmat adalah sosok pengendang tari tradisi Sunda yang pada
saat ini masih konsisten dalam bidangnya sebagai pengendang.
Kemampuannya dalam kendang tari tradisi Sunda banyak didedikasikan
untuk ISBI Bandung karena telah memberikan penghidupan bagi
dirinya. Di sisi lain, kemampuannya pun banyak diminta oleh sanggar
sanggar tari yang ada di kota Bandung seperti Studio tari Indra, Pusbitari,
dan sebagainya. Sebagai pengendang tari tradisi Sunda, ia mampu
memberikan pengungkapan karakter dalam tari tradisi Sunda melalui
tepakan kendangnya. Maka tidaklah berlebihan dan sepantasnya apabila
ia menyandang gelar sebagai maestro kendang tari. Dalam tulisan ini akan diungkap bagaimana
proses kreatif Mamat Rahmat dalam mencapai kompetensinya sebagai pengendang tari Tradisi
Sunda. Penulis akan mengupas pembahasannya melalui metode observasi dan wawancara.
Adapun hasil dari penelitian ini adalah Mamat Rahmat mampu menjadi seorang pengendang tari
Sunda yang kreatif, karena ditunjang oleh faktor keturunan (genetik), keterampilan, pengalaman,
kepribadian, dan juga bisa menari.

Kata Kunci: Mamat Rahmat, Proses Kreatif, Kendang Tari Sunda.

ABSTRACT
A Creative Process of Mamat Rahmat in Sundanese Traditional Dance Kendang, June 2020. Mamat
Rahmat is a figure of drummer of Sundanese traditional dance who is still consistent in his field as a drummer.
His skill in Sundanese traditional dance drums (kendang) is mostly dedicated to ISBI Bandung because he has
been given his livelihood here. On the other hand, his skill has been much demanded by many dance studios in
Bandung such as Indra dance studios, Pusbitari, and so on. As a drummer of Sundanese traditional dance, he
is able to provide the expression of character in Sundanese traditional dance through his drum beat. So it is
not excessive and appropriate if he bears the title as a maestro of dance kendang. In this paper, it will be revealed
how is the creative process of Mamat Rahmat in achieving his competence as a drummer of Sundanese
traditional dance. The author will explore the discussion through the method of observation and interviews.
The result of this study shows that Mamat Rahmat is able to become a creativeSundanese dance drummer
because he is supported by heredity (genetic), skills, experience, personality, and dancing ability.

Keywords: Mamat Rahmat, Creative Process, Sundanese Dance Kendang.

Naskah diterima pada 9 Februari, revisi akhir 7 April 2020|72


PENDAHULUAN
Kehidupan manusia yang dijalani diera Proses kreatif tidak hanya melahirkan karya
pascamodern ini semakin beragam. Keragaman karya yang original saja, tetapi juga merupakan
ini dimulai dari kehidupan dalam keluarga, gubahan gubahan dari karya karya yang telah
pekerjaan, sampai pada masyarakat. Sulit di- ada sebelumnya. Dalam hal ini penulis akan
pungkiri bahwa masalah masalah sering membahas proses kreatif seorang pengendang
muncul didalamnya. Salahsatu aspek penting tari Sunda yang telah berpengalaman dibi-
yang perlu untuk dikembangkan dalam me- dangnya yaitu Mamat Rahmat. Nama beliau di
nghadapi persoalan hidup adalah kreativitas. lingkungan seni tari sudah tidak asing lagi
Kreatifitas merupakan suatu bidang kajian karena beliau adalah sosok pengendang tari
yang sulit, yang menimbulkan berbagai per- Sunda yang sangat dibanggakan oleh warga
bedaan. Perbedaan itu terletak pada definisi seni tari atas keterampilannya dalam memain-
kreativitas, kriteria perilaku kreatif, proses kan kendangan tari Sunda. Permainan ken-
kreatif, korelat kreatifitas, dan upaya untuk dangnya dalam tari Sunda sudah tidak di-
mengembangkan kreatifitas (Dedi Supriadi, ragukan lagi karena beliau sangat menguasai
1994: 6). berbagai rumpun tari yang ada di wilayah
Salah satu bentuk profesi yang sangat erat priangan, sehingga hampir semua para penari
dengan kreatifitas adalah pekerja seni atau tari Sunda dalam membawakan tariannya se-
seniman. Kreatifitas menjadi bagian yang pen- lalu berharap supaya Mamatlah yang memain-
ting yang tidak dapat dipisahkan dari proses kan kendangnya. Karena Mamat dalam me-
kreatif. Dalam konteks kesenian proses kreatif mainkan kendang tari dapat memberikan war-
seniman adalah landasan bagi profesinya. na, membangun karakter tarian, juga dapat me-
Bekarya bagi seniman adalah salahsatu per- rangsang penjiwaan karakter si penari dalam
wujudan dari cara pandang terhadap ke- membawakan tariannya.
senian. Mamat Rahmat dilahirkan di Bandung pada
Proses kreatif disebut juga dengan proses tanggal 7 Januari 1950 dari pasangan Mistam
penciptaan, yaitu rangkaian kegiatan seorang dan Sari. Bapaknya adalah seorang seniman
seniman dalam menciptakan dan melahirkan tari sekaligus sebagai pengendang tari. Dalam
karya karya seninya sebagai ungkapan gagasan pendidikannya Mamat hanya lulus sekolah
dan keinginannya. Proses penciptaan ini tidak dasar yaitu pada tahun 1966. Kemudian dalam
terjadi dan diturunkan dari ruang kosong, tapi usia 24 tahun Mamat menikah dengan Nursih
pada hakikatnya hanyalah usaha memodifikasi Magdalena dan dikaruniai 8 orang anak. Se-
sesuatu yang telah ada sebelumnya. Misalnya karang beliau tinggal di perumahan Bumi
lagu “Mojang Priangan” ciptaan Iyar Wiarsih Kencana Rt/Rw 01/19 blok 16 No.41 Ranca Ekek
sebelumnya dibawakan dalam bentuk Kilini- Kabupaten Bandung.
ngan, kni oleh Ismet Ruhimat sebagai arranger Mamat sebelum dikenal sebagai pengen-
musik dalam kelompok SambaSunda, lagu dang tari semasa kecilnya beliau terlebih
tersebut telah diaransemen ulang menjadi dahulu belajar tari kepada Bapaknya yaitu
bentuk yang lain dengan memadukan alat belajar tari Lenyepan yang termasuk ke dalam
music tradisional dan modern, sehingga lagi rumpun tari keurseus. Setelah beliau bisa
tersebut terasa berbeda dan lebih menarik menari lenyepan, beliau sering dibawa mang-
untuk dinikmati di era sekarang. gung oleh orangtuanya untuk menarikan tarian

Makalangan Vol. 7, No. 1, Edisi Juni 2020|73


yang telah dipelajarinya dengan menggunakan Wijaya. Bersama pamannya, Mamat banyak
busana tari lengkap. Ketika beliau di atas pang- belajar tarian dan tepakan kendang tarinya
gung banyak sekali penonton yang nyawer dalam rumpun yang lain yaitu rumpun tari
(memberi uang) dengan cara melemparkannya wayang, karena pamannya mempunyai group
ke atas panggung menggunakan kain sapu- kesenian wayang orang. Bahkan tidak hanya
tangan, hal itu dilakukan karena penonton belajar tari wayang dan belajar tepak kendang
sangat kagum melihat Mamat yang masih belia, tari wayang saja bersama pamannya, Mamat
dapat menarikan tari lenyepan dengan baik. pun belajar waditra yang lain seperti rebab,
Setelah menguasai tari lenyepan, beliau gambang, dan gamelan. Keahlian bapak dan
berkeinginan untuk mempelajari tepak ken- pamannya diperoleh dari kakeknya, kakeknya
dangnya, setiap hari ia selalu mencoba mem- ini mempunyai adik bernama Rapi yang lebih
peragakan atau menirukan tepak kendang dikenal dengan sebutan Bah Rapi seorang
tarian tersebut dengan menggunakan kaleng penari keurseus juga pengendang tari. Bah
bekas, kebiasaan ini dilakukan terus menerus. Rapi pernah menjadi tenaga honorer di Konse-
Dan pada suatu hari, beliau dipanggil bapak- vatori Tari (KORI) sekarang ISBI Bandung.
nya ketika sedang asik memperagakan tepak Setelah Bah Rapi berhenti sebagai tenaga ho-
kendang menggunakan kaleng bekas, beliau norer, kemudian dilanjutkan oleh Mamat se-
kaget karena ada ketakutan, mengira orangtua- bagai regenerasinya. Pada tahun 1980, Mamat
nya akan marah, sebab kaleng bekas yang diangkat menjadi pegawai negeri di jurusan
dimainkannya suaranya sangat keras dan tari ASTI Bandung.
berisik. Setelah beliau menghampiri panggilan Dari uraian di atas, muncul beberapa per-
bapaknya, ternyata tidak dimarahi, akan tetapi tanyaan, mengapa Mamat Rahmat sebagai
disuruh untuk belajar kendang dengan meng- pengendang tari sangat digandrungi oleh
gunakan kendang yang sesungguhnya bukan warga tari maupun para pengendang tari
menggunakan kaleng bekas. Sejak saat itu lainnya? Kemudian bagaimana seorang Mamat
beliau langsung belajar kendang dengan ba- Rahmat dapat membantu membangun karak-
paknya. Kendangan yang dipelajarinya yaitu ter tarian melalui tepakan kendangnya?. Dalam
tepak kendang tari lenyepan yang tariannya hal ini penulis akan mencoba mengupas per-
telah dikuasai. Selama enam bulan Mamat masalahan permasalahan tersebut melalui
terus belajar, dan akhirnya beliau bisa mem- wawancara. Wawancara ini telah dilakukan
praktikan tepakan kendang tersebut dengan lama semenjak penulis masih menjadi maha-
baik dan benar. Bapaknya sangat gembira siswa di STSI Bandung. Pada tahun 1999 ketika
ketika Mamat bisa menguasai tepak kendang penulis menginjak semester III, penulis banyak
tari yang diajarkannya, karena bapaknya sa- membantu jurusan tari dalam mata kuliah
ngat berharap supaya mamat dapat melanjut- praktik iringan tari. Semenjak saat itu penulis
kan kesenimanan bapaknya, baik sebagai banyak berbincang bincang dengan Mamat
penari maupun sebagai pengendang tari. Rahmat, dan pada akhirnya penulis menjadi-
Tetapi tidak lama kemudian setelah mewaris- kan Mamat sebagai guru penulis dalam bidang
kan keterampilannya kepada Mamat, bapak- kendang tari Sunda. Perbincangan kami masih
nya meninggal dunia. Setelah bapaknya me- terus berjalan hingga saat ini, karena masih
ninggal, Mamat kemudian melanjutkan belajar banyak yang harus penulis tanyakan kepada-
kendang kepada pamannya yaitu Suba Marta nya.

Makalangan Vol. 7, No. 1, Edisi Juni 2020|74


Mamat Rahmat sebagai seorang guru kendangnya. Selanjutnya pada tahun 1975
kendang penulis dalam tepak kendang tari Mamat mempelajari tepak kendang kreasi baru
Sunda sangat responsive, karena beliau merasa karya Tjetje Soemantri, ia belajar sendiri me-
senang masih ada generasi yang mau me- lalui kaset produksi sanggar Pusbitari. Tahun
lanjutkan di bidang kendang tari, beliau 1981 Mamat mempelajari pula tepak kendang
beranggapan bahwa anak anak muda yang tari rakyat melalui kaset produksi Jugala
mahir bermain kendang, mayoritas lebih me- record. Dan tahun 1982 Mamat belajar kendang
milih kendang jaipongan, wayang golek tari topeng Cirebon, sebagai gurunya adalah
daripada memilih kendang tari. Kekhawatiran Sujana seorang dalang topeng di daerah Sla-
Mamat sedikitnya telah terjawab tentang ge- ngit.
nerasi penerus dalam bidang kendang tari Keterampilan Mamat Rahmat selain sebagai
Sunda dengan adanya beberapa anak muda pengendang tari Sunda, ia juga terampil dalam
yang masih mau belajar kendang tari. Selain memainkan gamelan degung, terutama pada
penulis terdapat beberapa orang muridnya lagi waditra bonang dan suling. Mamat belajar
yang masih belajar kepadanya yaitu yaya gamelan degung tahun 1966 kepada Entjar
Suryadi, Indra Dewa, Rohmat Santika, dan Zae, Tjarmedi. Selain terampil dalam memainkan
yang semuanya adalah Pangrawit di Jurusan gamelan degung, ia juga terampil memainkan
Seni Tari Fakultas Seni Pertunjukan ISBI waditra gambang pada Kiliningan, hampir
Bandung. semua lagu lagu ageung dapat dikuasainya
seperti lagu kastawa, gunungsari, sungsang,
METODE dan sebagainya. Ia belajar gambang kepada
Pada penelitian ini untuk mendapatkan Emeh, Bana, dan sanusi. Kemudian ia diper-
hasil yang maksimal dan data secara akurat, caya untuk mengisi acara di RRI Bandung
maka metode yang digunakan pada penelitian dalam materi gambangan (Ucu Mulya Santosa,
ini yaitu dengan metode observasi dan wa- 36, 37).
wancara. Penulis mencoba observasi ke la- Sanggar sanggar tari yang pernah beliau
pangan dan wawancara langsung kepada nara ikuti yang berada di kota Bandung diantaranya
sumber. yaitu sanggar Galih Pakuan pimpinan Nugraha
Sudiredja, sanggar Sekar Pakuan Pimpinan R
HASIL DAN PEMBAHASAN Yuyun Kusumahdinata, sanggar Pusbitari
Mamat Rahmat dalam belajar kendang tari pimpinan Irawati Durban Arjo, dan sebagai-
Sunda tidak hanya belajar dari bapak dan nya. Dari semua pengalamannya ini, Mamat
pamannya saja, sebagai pengendang tari yang menjadi sosok pengendang tari Sunda yang
kreatif beliau banyak belajar di sanggar sanggar sangat dikagumi oleh para seniman, karena
tari yang lain. Pada tahun 1964 beliau belajar beliau sangat menguasai seluruh rumpun tari
tepak kendang pencak silat kepada Komar, Sunda seperti rumpun tari keurseus, wayang,
yang dipelajarinya yaitu tepak paleredan, tepak rakyat, kreasi baru, dan rumpun tari topeng.
dua, tepak tilu, dan padungdung. Pada saat ini beliau merupakan satu satunya
Kemudian pada tahun 1965 Mamat belajar tokoh atau maestro dalam kendang tari Sunda
kendang wayang golek kepada Mama Elan yang ada di kota Bandung, beliau sering
Surawisastra, kurang lebih selama tiga tahun dijadikan narasumber oleh civitas akademi ISBI
Mamat mengikuti Mama Elan sebagai pemain Bandung untuk mengetahui tentang kendang-

Makalangan Vol. 7, No. 1, Edisi Juni 2020|75


an tari Sunda, terutama oleh para mahasiswa rakteristik tarian menurut Mamat, bahwa
jurusan tari yang sampai dengan sekarang untuk menjadi seorang pengendang tari yang
memilih minat utama penyajian tari, selalu baik, seorang pengendang harus mampu me-
ingin di kendangi oleh Mamat. Selain dijadikan nguasai lagu lagu yang biasa dipergunakan
narasumber oleh mahasiswa jurusan tari, ia dalam iringan tari Sunda, mempersiapkan
pun dijadikan narasumber oleh mahasiswa vokabuler tepak kendang dari setiap rumpun
jurusan karawitan, terutama mahasiswa yang tari, pengendang harus mampu juga menari,
mengambil minat utama penyajian kendang karena dengan mampu menari pengendang
tari klasik. akan langsung dapat mengenal ragam gerak
Sebagai pengendang tari yang baik dalam dari setiap rumpun tari. Tidak harus bagus
membentuk perilakunya, menurut Mamat ada dalam menari tetapi minimalnya mengetahui
beberapa hal yang menjadi faktor utama dalam struktur ragam gerak tari. Hal hal tersebut akan
pembentukannya, yaitu keturunan, keteram- dapat mempermudah dalam mempelajari tepa-
pilan, pengalaman, dan kepribadian. kan kendangnya (Wawancara, Oktober 2016).
Keturunan, seniman akan lebih baik apabila Ungkapan Mamat tersebut sejalan dengan
dalam berkeseniannya didasari oleh lingkung- pandangan Iyus Rusliana yang mengatakan,
an keluarga, karena darah yang mengalir dari bahwa dari sejak zaman dahulu para pengen-
keluarga akan menjadi pondasi utama bagai- dang tari selain menjadi penata musiknya,
mana kita hidup dalam berkesenian. Keteram- pengendang tersebut pun mampu menari de-
pilan, apabila kita ingin menjadi seseorang ngan baik. Sehingga apabila pengendang bisa
yang mahir dalam bidangnya, maka keteram- menari, maka disaat pengendang tersebut
pilan menjadi modal utama. Hal ini dikarena- sedang memainkan kendangnya dalam sebuah
kan bahwa dengan terampil, kita akan mengua- tarian, akan terjalin interaksi harmoni, oleh
sai semuanya, termasuk jika ada permasalahan, Iyus interaksi harmoni ini disebut dengan ‘satu
kita akan dengan mudah dapat mengatasi rasa’ antara pengendang dan penarinya.
permasalahan tersebut. Mamat Rahmat adalah salah satu pengendang
Dalam permainan kendang tari, Mamat tari yang mampu menari dengan baik, se-
mampu membangun suasana yang meng- hingga apabila Iyus Rusliana akan menari,
gairahkan bagi para pangrawit lainnya, karena beliau mengatakan dengan sangat tegas ingin
dalam memainkan kendangnya terdapat ka- dikendangi oleh Mamat, karena Mamat bisa
rakteristik yang berbeda dengan pengendang menari dan merupakan pengendang yang
yang lain. Sebagai pengendang yang terampil, motekar, Mamat dalam bermain kendang tari
Mamat mampu menafsirkan tarian dalam me- tidak pernah membatasi penari, Mamat selalu
menuhi membangun karakter tarian, tafsir mengikuti keinginan penari (wawancara, 2017).
tersebut oleh Mamat disebut dengan istilah Hal lainnya tentang pengendang tari me-
tepak gede dan tepak leutik, Pola tepak kendang nurut Iyus adalah mampu memilih tipe bunyi
Mamat sangat sederhana, namun dalam kendang, maksudnya yaitu seperti yang telah
kesederhanaannya terdapat hal hal yang bisa dibahas dalam bab sebelumnya bahwa ukuran
membangkitkan gairah pangrawit maupun kendang untuk tari Sunda akan menentukan
penarinya. ciri dari rumpun tarinya, sehingga pengendang
Untuk memenuhi keterampilan pengen- harus memiliki kemampuan atau pengetahuan
dang tari dalam membantu membangun ka-

Makalangan Vol. 7, No. 1, Edisi Juni 2020|76


tentang kendang yang akan digunakannya
dalam satu tarian tertentu.
Sementara menurut Yuyun Kusumahdinata,
oleh karena telah memiliki predikat sebagai
pengendang, maka pengendang tari harus
mampu menjaga embat, naik turunnya di-
namika dalam tari. Hal lainnya yaitu pengen-
dang harus mengetahui karakter dari tiap-tiap Gambar 1. Mamat Rahmat ketika memperagakan
tarian apakah itu halusan, gagahan, maupun tari Kukupu
yang lainnya, jangan sekali kali menyampur- (Dokumentasi: Studio Tari STSI Bandung, 2013)
kan tepakan kendang yang bukan pada
Hal ini menunjukkan, bahwa seorang pe-
tempatnya. Karena setiap pola tepukan ken-
ngendang Tari Sunda selain terampil dalam
dang mempunyai tempatnya masing-masing
bermain kendang, keterampilan dan pengeta-
dalam tari Sunda. Setiap pengendang boleh
huan lainnya yang dapat menunjang pada
berbeda dalam variasi tepukannya, hanya saja
kompetensi pengendang tari, salah-satunya
tidak boleh mengganggu koreografinya, jangan
adalah mampu menari atau paling tidak se-
sampai variasi tepak kendang tersebut menjadi
orang pengendang hafal struktur ragam gerak
percuma, karena tepak kendangnya tidak
pada setiap rumpun tari. Melalui pengalaman
disertai oleh gerakan tarinya. Seorang pengen-
yang selama ini membidangi pekerjaan penulis
dang tari harus mampu mengetahui struktur
yaitu sebagai pengendang, penulis berpen-
ragam gerak dalam setiap tarian, lebih baik lagi
dapat bahwa apabila seorang pengendang bisa
apabila pengendang tersebut mampu mena-
menari, selain dapat mengenal ragam gerak
rikannya. Salahsatu contoh yaitu Kandi seo-
dari setiap rumpun tari serta dapat mem-
rang pengendang tari gaya Tjetje Somantri
permudah dalam mempelajari tepakan ken-
walaupun tidak bagus dalam menari, tetapi ia
dang tari Sunda, juga akan timbul kreativitas
mampu melatih tari para tetangganya di
pengendang dalam mengisi aksentuasi gerak
daerah Cibuntu. Tari tarian yang diajarkan oleh
yang dibawakan oleh seorang penari sehingga
Kandi kepada tetangganya yaitu tari puja, tari
tarian yang sedang ditampilkan akan terbantu
sulintang, dan sebagainya. Yang paling penting
dalam mewujudkan karakter yang diinginkan
lagi bermain kendang itu harus ikhlas, karena
dari tarian tersebut.
dengan ikhlas kita akan dapat merasakan
sesuatu dalam tarian yang sedang disajikan.
Sehingga dampaknya akan dirasakan oleh
penonton atau orang yang mendengarkannya
menjadi terkesima oleh tepakan kendang kita
(wawancara, 2017).
Di bawah ini adalah contoh seorang pe-
ngendang tari Sunda yaitu Mamat Rahmat
ketika menunjukkan kepiawaiannya dalam Gambar 2. Mamat Rahmat ketika
menarikan tari tarian Sunda; memperagakankan tari Topeng Klana Cirebon
(Dokumentasi: Studio Tari STSI Bandung, 2013)

Makalangan Vol. 7, No. 1, Edisi Juni 2020|77


Sebagai contoh dalam tari Badaya, krea- pada penari untuk mengambil nafas melalui
tivitas Mamat Rahmat dalam menafsir gerak permainan tempo dan dinamikanya, hal itu
tari ke dalam tepakan kendangnya yaitu de- dilakukan karena pengendangnya bisa menari
ngan membedakan antara tepak gede dan tepak sehingga dapat merasakan kapan penari ter-
leutik dalam satu rangkaian gerak pokok yaitu sebut harus mengambil nafas.
pada gerak adeg-adeg. Salah satu contoh tanggapan seniman ter-
Oleh karena pengendang harus memiliki hadap Mamat Rahmat yang penulis kutip dari
keterampilan dan pengetahuan, maka dalam tesis Ucu Mulya Santosa yaitu tanggapan dari
situasi atau kondisi tertentu, maka pengendang Iyus rusliana dan R Yuyun Kusumahdinata.
dituntut untuk dapat mengantisipasinya secara Iyus Rusliana, mengatakan pengendang tari
teknis. Misalnya ketika seorang pengendang semacam Mamat, kalau dilihat jaman sekarang
tari akan berlatih maupun akan melakukan jarang ditemukan, khususnya di luar pengen-
pertunjukan, tetapi pengendang tersebut tidak dang tari rakyat. Mamat bisa membedakan
membawa kendang miliknya, maka si pengen- mana kendangan non rakyat, dan kendangan
dang tersebut harus dapat mengandalkan rakyat. Selanjutnya Mamat bisa membedakan
pengetahuan dan keterampilannya dalam kendangan ketika penari sedang belajar dan
memberdayakan kendang yang ada atau ken- penari sedang pertunjukan, artinya kalau
dang yang telah disediakan sebelumnya, se- penari sedang belajar gerakannya selalu diikuti
hingga dapat mengangtisipasi kekurangan dari atau diikat, tapi kalau penari sedang pertunju-
bunyi kendang yang diharapkan. Apabila hal kan, Mamat selalu mengikuti kehendak penari,
tersebut tidak dilakukan, maka akan berakibat penari itu tidak diikat oleh tepak kendang.
kepada pengendang karena pengendang harus Tepak kendang Mamat itu enak dan mantap
beradaptasi hanya dengan cara merubah tinggi bisa membedakan ornament tepak kendang
atau rendahnya bunyi kendang yang diingin- non rakyat dan tepak kendang rakyat. Jadi
kan. Berbeda apabila pengendang tersebut Mamat kalau ngendangi tari keurseus, tepak
memiliki kendang sendiri, hal ini tidak terlalu kendang yang digunakan tepak kendang tari
menyulitkan dalam beradaptasi, pengendang keurseus, kalau ngendangi tari wayang, tepak
hanya tinggal menyesuaikan nada kendangnya kendang yang digunakan tepak kendang tari
saja ke dalam gamelan yang akan dipergu- wayang.
nakan. Apabila pengendang tidak memiliki R Yuyun Kusumahdinata, Bapak itu sudah
keterampilan dan pengetahuan dalam merawat biasa kalau menari pengendangnya harus Dase
kendang, maka sudah dapat dipastikan jika atau Mamat, sebab kalau yang lain kurang pas,
menggunakan kendang yang bukan miliknya, terutama dalam mengatur irama, baik irama
pengendang tersebut akan merasa sulit untuk lagu maupun irama tari dan tepak kendangnya
beradaptasi kembali. Oleh karena itu keteram- tidak sesuai dengan hati. Jadi pengendang yang
pilan dan pengetahuan seorang pengendang terpakai oleh bapak hanya Dase dan Mamat.
yang berkompeten harus dapat dipertanggung- Dase terpakai kalau ngendangi tari kreasi baru,
jawabkan. sedangkan Mamat terpakai kalau ngendangi
Selain itu, pengendang juga akan lebih tari wayang dan keurseus. Tepak kendang
cermat dalam memainkan tempo dan irama Mamat yang paling bagus, tepak kendang
yang diinginkan oleh penari. Misalnya pengen- keurseus, tepak kendangnya tegas, jelas dan
dang akan mampu memberikan peluang ke- bersih. Tepak kendang Mamat tidak jauh

Makalangan Vol. 7, No. 1, Edisi Juni 2020|78


berbeda dengan tepak kendang bapaknya yaitu nuhi kebutuhan estetik tari Sunda. Hal ini
Mistam. Mistam itu pengendang tari keurseus dapat dipahami bahwa keberhasilan pertunju-
terkenal waktu bapak masih muda, tepak kan tari Sunda tidak terlepas dari musik
kendangnya mantap. Sekarang tepak kendang pengiringnya yaitu seperangkat gamelan.
Mistam turun ke Mamat. Tepak kendang Dalam perangkat gamelan tersebut waditra
Mamat dalam mengiringi gerakan gerakan tari kendanglah yang menjadi pengendali dalam
yang halus dan yang gagah terasa bedanya, karawitan tari Sunda, karena komunikasi antar
yang paling terasa dalam mengatur irama lagu pemain gamelan akan dikoordinasikan oleh
dan irama tari. Naik turunnya irama nikmat pengendang melalui motif motif tabuhan
sekali, ke penari membawa semangat dan kendang yang menjadi simbol khusus dalam
gairah. Apalagi kalau tari keurseus dalam lagu mengatur tempo, irama, dan dinamika. Se-
Renggong Bandung atau lagu Udan Mas yang lanjutnya dikoordinasikan oleh pengendang
ngendangnya Mamat, tepak kendangnya melalui tabuhan kendang, yang kemudian
sangat nikmat ke dalam hati, sebab tepak diinterpretasi dan direspon oleh pemain ga-
kendangnya mampu meberi ruh kepada pe- melan lainnya, sehingga menjadi satu ke-
nari. Sampai sekarang belum menemukan lagi satuan sajian karawitan tari dalam pertunjukan
pengendang seperti Mamat yang dapat menji- seni tari Sunda.
wai gerak tari. Pokoknya bunyi kendang yang Dalam memenuhi tuntutan tersebut di atas,
terdengar dalam ngendangi tari jelas sekali, selain terampil dalam memainkan kendang,
seperti tepak kendang jangkung ilo, tepak pengendang harus dapat menguasai dan hafal
kendang keupat, tepak kendang minced, tepak seluruh lagu yang biasa digunakan untuk
kendang gedut, semuanya terdengar enak, mengiringi tari tarian Sunda. Menguasai per-
bang dong bang pak nya jelas. Jadi garap bedaan tepak kendang dari setiap rumpun tari.
kendang Mamat dalam tari keurseus menurut Mampu membedakan warna suara (colour)
bapak bagus sekali, sampai sekarang belum kendang yang dibutuhkan oleh rumpun tari-
ada gantinya (Ucu Mulya Santosa, 83, 96). nya, karena perbedaan ukuran dan tinggi
Untuk menjadi pengendang tari Sunda, rendahnya suara kendang akan sangat ber-
ternyata bukan pekerjaan yang mudah, karena pengaruh terhadap rumpun tarinya. Dan juga
seorang pengendang akan memiliki beban pengendang harus mampu menyetem ken-
kerja yang lebih berat dibandingkan dengan dangnya untuk diselaraskan dengan nada
waditra gamelan lainnya, namun bukan berarti gamelan yang dipergunakan. Walaupun ken-
waditra yang lain tidak penting hanya saja dang termasuk ke dalam kelompok alat musik
dalam karawitan tari Sunda kendang memiliki yang tidak bernada (atonal), untuk menjaga
peran yang lebih dominan, karena mayoritas keharmonisan dalam sajian karawitan tari,
tari tarian Sunda memiliki ketergantungan maka kendang pun penting untuk disesuaikan
terhadap waditra kendang yang menjadi ciri nadanya, namun tidak harus seluruh nada
khas dari tari Sunda. yang ada dalam gamelan digunakan juga oleh
Oleh karena kendang menjadi waditra yang kendang, hanya sebagian nada saja yang
berperan paling dominan dalam pertunjukan disesuaikannya. Misalkan untuk nada kutiplak
tari Sunda, maka keterampilan dan pengeta- disesuaikan dengan nada 1, kemprang/kumpyang
huan seorang pengendang dituntut untuk nada 2, katipung nada 4, untuk gedug biasanya
dapat menjalankan fungsinya dalam meme- jarang disesuaikan nadanya karena warna

Makalangan Vol. 7, No. 1, Edisi Juni 2020|79


suaranya yang terlalu rendah. Aturan penye- nugrahkeun ku Mantenna ka urang (semakin
suaian nada tersebut tidak bersifat baku, berisi semakin merunduk, kita tidak boleh
karena tergantung kepada tinggi rendahnya sombong dengan keterampilan, sebab hal ini
suara kendang yang digunakan. Bisa saja nada hanya sebagian kecil yang dianugerahkan oleh-
yang disesuaikan tersebut naik atau turun satu Nya kepada kita). Dari beberapa faktor di atas,
nada, misalnya nada yang digunakan kutiplak terdapat dalam diri Mamat bahwa semuanya
yaitu 5 apabila suaranya terlalu tinggi untuk merupakan hal terpenting yang harus dipa-
kebutuhan tari tertentu, maka nada tersebut hami oleh seorang seniman.
diturunkan satu nada dibawahnya ke nada
yang lebih rendah yaitu nada 1. KESIMPULAN
Seorang pengendang juga harus dapat Dari pembahasan di atas dapat dipahami
menari atau setidaknya hapal dan paham bahwa prose kreatif Mamat Rahmat dalam
terhadap struktur ragam gerak, hal ini di- kendang tari Sunda tidak didapat dengan
karenakan akan dapat mempermudah pengen- mudah, yang menjadikan Mamat seperti
dang dalam memberikan penegasan aksentuasi sekarang adalah hasil dari kerja kerasnya
gerak, serta akan mampu mengikuti penari dalam membentuk kepribadian kesenimanan-
apabila terjadi kesalahan penari yang dika- nya. Banyak hal yang harus dilalui oleh seorang
renakan oleh beberapa hal teknis seperti lupa Mamat untuk menjadi pengendang tari seperti
dalam susunan ragam gerak yang sedang sekarang. Dimulai belajar dari bapaknya yaitu
ditampilkan, terjadinya improvisasi penari Mistam, sebelum belajar kendang tari, Mamat
ketika properti yang digunakan terjatuh, dan terlebih dahulu mempelajari tariannya. Belajar
sebagainya. tari lenyepan oleh bapaknya semenjak usianya
Pengalaman, adalah guru yang sangat masih kecil, kemudian setelah selesai belajar
berharga, pengalaman ini tidak akan kita tari lenyepan, Mamat belajar tepak kendangan
dapatkan dengan cara yang mudah, pengala- tari lenyepan. Setelah bapaknya meninggal,
man akan terjadi apabila kita mempunyai Mamat lalu ikut dengan pamannya yaitu Suba
kesempatan. Sebagai contoh, Mamat tidak akan Marta Wijaya, bersama pamannya Mamat
menjadi seperti sekarang apabila ia tidak belajar tari tarian wayang, karena kebetulan
diminta oleh sanggar sanggar ternama, di pamannya mempunyai group kesenian wa-
sanggar sanggar inilah ia mendapatkan penga- yang orang Pusaka Cahaya Sunda. Selain
laman tambahan dalam memenuhi perbenda- belajar tari tarian wayang, Mamat juga belajar
haraan tepak kendang reportoar tari yang lain, gamelan, rebab, gambang, dan tentunya tepak
karena dari setiap sanggar tersebut memiliki kendang tari wayangnya.
ciri khas tarian yang menjadi identitasnya. Pada tahun 1979 mamat menjadi tenaga
Kepribadian, menjadi seniman jangan me- honorer Di ASTI Bandung untuk mengganti-
rasa dirinya paling pintar, paling mengetahui, kan Bah Rapi, dan pada tahun 1980 Mamat
atau paling mahir, karena di luar sana masih diangkat sebagai pegawai negeri di ASTI
banyak orang orang yang lebih pintar dan Bandung. Setelah Mamat bekerja, tidak sampai
mahir. Seorang seniman menurut Mamat harus disitu dalam menambah pengetahuannya di
bisa meniru ilmu padi yaitu beuki eusi beuki bidang kendang tari Sunda, Mamat bergabung
nunduk, urang teu meunang adigung ku pangabisa, dengan sanggar sanggar tari yang ada di kota
sabab ieu ngan sabagian hal leutik anu dia- Bandung diantaranya di sanggar Sekar Pakuan,

Makalangan Vol. 7, No. 1, Edisi Juni 2020|80


sanggar Galih Pakuan, sanggar Bale Bandung, pribadian. Faktor keterampilan merupakan
sangar Pusbitari, Studio Tari Indra, dan se- faktor yang sangat penting, selain terampil
bagainya. Dari semua sanggar yang diikuti- dalam memainkan kendang, juga harus mam-
nya, Mamat banyak menambah referensinya pu menari, karena dengan mampu menari,
dalam gaya gaya tarian dan tepak kendangnya seorang pengendang tari akan dapat dengan
setiap sanggar, karena masing masing sanggar mudah mempelajari tepakan kendangnya,
memiliki ciri khas dan identitasnya. Maka dari serta akan mampu membantu membangun
itu Mamat mampu menguasai seluruh materi karakter tari dan gairah penari. Hal ini semua
tarian yang ada di kota Bandung dengan baik terdapat dalam diri seorang Mamat Rahmat.
karena pengalamannya.
Pola tepakan kendang tari Sunda gaya DAFTAR PUSTAKA
Mamat sudah menjadi ciri khas, dan dirasakan Supriadi, Dedi. 1994. Kreativitas, kebudayaan &
betul oleh penari bahwa tepakan kendangnya perkembangan Iptek. Bandung, Alfabeta.
selain halimpu, juga mampu membangun
gairah penari dalam mewujudkan tariannya. Santosa, Ucu Mulya. 2009, Tesis. “Garap Ken-
Selain dirasakan oleh penari, tepakan kendang dang Mamat Rahmat Dalam Tari Keurseus”.
Pascasarjana, ISI Surakarta.
gaya Mamat dapat dirasakan juga oleh para
penabuh gamelan, karena tepak kendangnya Trustho. 2005. Kendang Dalam Tradisi Tari Jawa.
mampu membangun gairah penabuh menjadi STSI Pres. Surakarta.
lebih bersemangat. Faktor utama yang me-
ngaliri darah seni Mamat adalah faktor Supanggah, Rahayu. 2002. “Bothekan Karawitan
keturunan. Keluarga dan orangtuanya hampir I”. Ford Foundation dan Masyarakat Seni
Pertunjukan Indonesia. Jakarta.
semuanya terjun dalam bidang seni, sehingga
Mamat dapat dengan mudah untuk mem-
_______. 2009. “Bothekan Karawitan II Garap”.
pelajari tepakan kendang tari Sunda, mulai dari Program Pascasarjana. ISI Surakarta.
kakeknya, bapaknya, serta pamannya, semua-
nya merupakan pengendang pengendang yang Suparli, Lili. Gamelan Pelog Salendro Induk Teori
hebat pada jamannya. Mamat Rahmat tidak Karawitan Sunda. Sunan Ambu Press, STSI,
diragukan lagi dalam hal kendang tari Sunda, Bandung.
karena beliau merupakan pengendang yang
Rahmat, Mamat. 2012. Wawancara. Perumahan
kreatif yang bisa membangun karakter dan
Bumi Kencana, Rancaekek, Bandung.
gairah penari maupun penabuh gamelan
melalui tepakan kendangnya. Soepandi, Atik. 1978. “Penuntun Pengajaran
Penulis berkesimpulan bahwa Mamat Karawitan Sunda”. Proyek Peningkatan
Rahmat dalam mencapai dirinya sebagai se- Pengembangan ASTI Bandung.
orang pengendang tari Sunda yang kreatif,
Tarya, Moh. 2008. Pengantar Pengetahuan Tari
memiliki beberapa faktor yang menjadi
Sunda. Hasil pengetikan ulang buku lama
penunjangnya. Faktor faktor yang dapat mem- koleksi perpustakaan STSI Bandung.
bentuk proses kreatifnya adalah faktor ketu-
runan, keterampilan, pengalaman, dan ke-

Makalangan Vol. 7, No. 1, Edisi Juni 2020|81

Anda mungkin juga menyukai