Anda di halaman 1dari 14

BASIC DEFENSE

MAN TO MAN (DEFENSE)

OFFENSE
• OFFENSE AKAN MEMENANGKAN PERTANDINGAN

DEFENSE
• TAPI DEFENSE AKAN MEMENANGKAN KEJUARAAN
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Elemen-Elemen Penting dalam Basic Man to Man Defense

1. Defensive Stance and Focus


Pemain kita perlu belajar untuk siap bergerak kapanpun dan kesegala arah. Posisi stance adalah
posisi dimana lutut jongkok dengan kaki dilebarkan selebar bahu dan siku ditekuk. Semua
persendian harus lentur dan siap untuk bergerak. Pada saat defense sebaiknya menggunakan
staggered stance (salah satu telapak kaki berada di depan). Pendistribusian berat tubuh lebih
besar di telapak kaki belakang. Pandangan mata tertuju ke depan.

Defensive Stance dan Focus


2. Defensive Slides
Ketika menjaga lawan yang bergerak, gunakan gerakan slide dengan cepat. Ada 2 tipe slide yakni
full slide dan half slide. Sebaiknya pada saat defense, gunakan half slide yaitu bergerak dengan
slide yang pendek-pendek tapi cepat. Jangan melompat-lompat dan menyilangkan kaki pada saat
melakukan slide.

Defensive Slides

3. On Ball Defense
Cara defense untuk menjaga offender yang menguasai bola. Bila pemain lawan tidak kidal,
arahkan defense kita ke bagian kiri dan arahkan sebaliknya apabila pemain lawan yang kita jaga
adalah kidal. Defender harus menjaga dalam posisi defensive stance. Posisi offender, defender,
dan ring dalam satu garis.
Posisikan tangan bagian dalam ke atas. Coba untuk mengambil bola dari bawah, tidak dengan
memukul bola ke bawah, karena akan menjadi foul. Tangan yang lain harus berada di passing lane.
Lakukan defense dengan agresif dan coba untuk membuatnya berhenti dribble kemudian tutup
dan lakukan pressure. Jangan berusaha untuk “reach in”. Ini akan membuat kita kehilangan
keseimbangan dan memudahkan offender untuk melewati kita. Reach in juga menghasilkan foul
dan tembakan bebas untuk lawan.
ON-BALL DEFENSE

Controlling ball 1 vs 1
ON-BALL to OFF-BALL OFF-BALL to ON-BALL
defense
• Chest To Chest • Jump To The Ball • Close Out
• Stay Low / Stay In A • Stunt (Driver/Non-shooter,
Balanced Stance • Ball-you-man Scorer, Shooter)
• Ball Pressure • First Step Two Step
• Stick Hand Long And Explosive

Controlling Ball 1 Vs 1 Defense

ON-BALL to OFF-BALL OFF-BALL to ON-BALL


4. Close-Out On The Ball
Defender harus belajar untuk ‘menutup’ pemain yang menguasai bola. Saat offender menerima
bola, defender harus cepat mendekati bola dengan posisi rendah dengan mempergunakan stutter
steps. Step-step terakhir harus cepat dengan satu lengan diangkat ke atas untuk meng-cover
shooting lawan dan lengan yang satunya lagi dibuka untuk mengantipasi passing lawan.

Close-Out

5. Denail/Deny
Deny adalah cara menjaga lawan dengan menutup passing line dan mempersulit lawan yang kita
jaga untuk mendapat bola. Ketika menjaga pemain lawan yang berada di posisi one pass away
dari bola, defender harus berada dalam posisi denial. Sikap badan kita berhadapan dengan lawan
yang kita jaga dengan pandangan mata kita mengarah ke arah pemain lawan yang sedang
memegang bola. Pada prinsipnya defender harus bisa melihat bola dan lawan yang dijaga setiap
saat. Istilahnya Ball-You-Man.
DENY DEFENSE-ONE PASS AWAY TWO PASS AWAY-DEFENSE

6. Help Defense
Help defense berasal dari split line. Untuk di atlet junior kita memberikan hal yang paling mudah
dulu. Help and recover atau bisa juga hedge and recover. Jika pada saat help dari 1 pass away
terlambat maka help terjadi dari split line untuk menutup driving line dari offense pembawa bola.

Komunikasi sangat penting, karena jika ada help dari split line maka akan terjadi rotasi. Pada saat
passing terjadi maka pemain yang paling dekat dengan bola harus melakukan close out, dan
pemain lain menyesuaikan. Selain komunikasi adalah fokus dengan prinsip - prinsip dasar defense
yang sudah kita bahas di sesi sebelumnya.
Jika O3 drive ke arah baseline, X4 hedges ke arah
O3 tapi kembali menjaga O4. Jika X4 ingin
membantu untuk menjaga O3, maka tidak akan
ada rotasi defense yang bagus terhadap O4.
Bantuan (help) datang dari X5. Help untuk
menjaga O5 datang dari X2 Sama halnya dengan
yang di atas, jika drive terjadi ke tengah menuju
key hole. Maka X1 kan melakukan hedge dan X2
menjadi pemain yang menjadi help. Defense help
harus berada pada posisi yang bagus pada saat
pemain offense pembawa bola masuk ke dalam
key hole.

Jika pemain defense yang berada pada split line


paling bawah (X5) melakukan help defense, maka
akan terjadi rotasi. Karena O5 melakukan rotasi,
pemain yang dijaganya pasti akan tanpa penjaga
(O5). Dan ini adalah ancaman terbesar karena dia
berada paling dekat dengan ring. Dengan
demikian X2 akan melakukan rotasi untuk
menjaga O5. X1 juga akan turun untuk
mengambil posisi lebih masuk ke dalam key hole.
X1 akan bertanggung jawab menjaga O1 dan O2.

Selanjutnya kembali kepada posisi yang


seharusnya setelah terjadi passing. Jika X4
bertemu dengan O1, tangan dari X4 yang
terdekat dengan baseline harus diangkat minimal
setinggi bahu, sehingga memaksa tidak ada
passing sepanjang baseline. Tangan yang lain siap
menjaga shooting.
Ketika bola passing X2 bergerak menjaga pemain
yang menerima bola (apakah itu pemain yang dia
jaga atau pemain lain). X3 bergerak menjaga O4
karena dia adalah orang terdekat. X4 bergerak
menjaga O2 (pemain yang tanpa penjagaan).
Komunikasi sangat vital pada saat pemain
bergerak.

Jangan biarkan terjadi penetrasi ke tengah


(middle penetration), karena ini sangat sulit
dijaga. Pada situasi di samping maka O3 dan O4
memiliki peluang untuk mendapatkan open
shoot.

Hedge / help and recovery


Pemain offense melakukan dribble ke arah celah
antara 2 orang pemain defense. Pemain defense
yang menjaga tanpa bola harus melakukan
reverse pivot untuk menghadap ke arah pemain
yang sedang melakukan dribble, ambil langkah
kecil ke arahnya dan kembali ke posisi pemain
yang dijaga. Penekanan untuk pemain defense
adalah dia harus berkomunikasi dengan
rekannya dengan berkata “help” walaupun dia
tidak akan melakukannya, namun hal itu akan
membuat pemain offense berpikiran bahwa akan
ada pemain defense yang menjaganya lagi.
7. Guarding Low Post Player
1. Berada di Belakangnya
Defender menempatkan dirinya di belakang
offender. Cara ini dapat digunakan jika defender
kita lebih tinggi dari offender dan memiliki
kesempatan yang bagus untuk mem-blok
shooting yang dilakukan oleh offender. Tetapi
jangan bolehkan offender mendesak defender
sampai ke daerah di bawah ring. Gunakan kaki
dengan stance yang baik dan tubuh bagian
bawah untuk menahan desakan offender. Ingat
jangan menahan bagian punggung offender
dengan tangan karena dapat terkena foul.

2. Berada di Depannya (Fronting)


Defender menempatkan dirinya tepat di depan
offender, berada di antara bola dan offender dan
mencegah terjadinya operan langsung. Defender
yang menjaga pemain lawan di daerah sayap
harus melakukan ball pressure agar operan yang
ditujukan ke low post (terutama lob pass)
menjadi lebih sulit untuk dilakukan. Posisi
fronting akan tidak efektif jika pemain lawan
lebih tinggi dan dapat dengan mudah mengunci
posisi dalam untuk mendapatkan lob pass.
Kerugian lainnya adalah defender tidak dalam
posisi yang baik untuk melakukan defensive
rebound dan posisi ini cukup rentan oleh inside
pass langsung ke offender di daerah low post.

3. Berada Setengah Badan di Depan (Half


Fronting)
Ini mungkin metode yang paling optimal.
Defender memposisikan dirinya di samping
offender dengan satu kaki berada di depan dan
satu kaki berada di belakang badan offender.
Lengan diangkat untuk menutup passing line. Jika
bola berada di bawah garis free throw (di daerah
sayap atau sudut lapangan), defender harus
berada di sisi bawah offender (dari arah baseline)
dan membuat kontak dengan bahu dalam
offender. Jika bola berada di atas garis free throw,
defender harus bergerak ke sisi atas offender dan
membuat kontak dengan bahu luar offender
dengan lengan senantiasa harus terus diangkat
untuk menutup passing line.
8. Defense VS Pick and Roll
A. Fight Over The Screen
Pada situasi ini, yang dilakukan adalah X5
memberikan komunikasi kepada X1 “awas ada
screen”. Kemudian ketika O1 melakukan dribble,
maka X5 melakukan helping dan X1 berusaha
menempel dan mengikuti O1.

B. Ice/Panel To Side Line


Pada situasi ini, X1 mengarahkan O1 untuk tidak
melakukan dribble kearah middle tapi memaksa
O1 untuk melakukan dribble ke sisi side line dan
base line. Tugas X5 menunggu dibawah agar
tidak terjadi penetrasi direct ke ring.

C. Switch
Pada situasi ini, komunikasi sangat penting
karena akan terjadi switch atau pergantian orang
yang dijaga. Kelemahannya akan terjadi
mismatch.
D. Trap
Pada situasi ini, X1 mengarahkan O1 untuk
melakukan dribble kearah middle dan X5 sudah
siap dibelakang O5 untuk melakukan trap. Trap
dilakukan pada saat terjadi dribble.

BALANCE DEFENSE/ POSITIONING


1. Positioning defense kalau bola berada di top of the key
Pada situasi ini, pemain X1 mengarahkan O1 ke arah side line, untuk menentukan arah strong side
dan weak side. Tujuannya adalah ketika pemain ON-BALL di posisi TOP AREA sudah di arahkan satu
sisi, agar supaya pemain yang lain mengetahui posisinya apakah di daerah strong side atau
weakside,pemain yang lain bisa melakukan tanggung jawabnya waktu defense, tanggung jawab di
area strong side dan helping di posisi weak side.
BALANCE DEFENSE TOP OF THE KEY
2. ON-BALL di Wing Area
Ketika bola berada di posisi wing, X2 mengarahkan O2 ke arah baseline, X1 melakukan
denial/deny untuk mempersulit O2 passing (reverse pass) ke area top of the key. X5 dan X3 selalu
dalam keadaan siap untuk melakukan helping atau rotation.
BALANCE DEFENSE WING AREA

3. ON-BALL di Corner Area


Ketika bola berada di area corner, X4 mengarahkan O4 ke arah baseline, X2 melakukan denial/deny
untuk mempersulit O4 untuk melakukan reverse pass ke O2, X5 harus dalam keadaan siap untung
melakukan helping & rotation, X3 bersiap untuk melakukan cover down.
BALANCE DEFENSE CORNER AREA
4. Skip Pass Rotations
Ketika terjadi skip pass, O1 skip pass ke O4, X1,X2,X3,X4,X5 melakukan gerakan jump to ball, berlari
kearah bola sesuai tanggung jawab masing-masing.
SKIP PASS FROM TOP TO CORNER SKIP PASS FROM WING TO CORNER

4 ON 4 SHELL DRILLS

Untuk membuat pemain mengerti dan dapat melaksanakan elemen-elemen penting dalam konsep man
to man defense, pelatih harus memberikan latihan dalam bentuk drill-drill yang membuat pemain memiliki
good habit. Koreksi perlu terus menerus diberikan kepada pemain agar teknik defense yang mereka
lakukan benar.

Berikut akan diberikan salah satu contoh defensive shell drill yang menekankan kepada konsep dasar on
ball, denial, position & vision dan helpside.

Setup Awal

Kita hanya membutuhkan half court untuk melakukan drill ini dan minimal 8 pemain. 4 offender yang
berdiri di luar garis 3 angka, 2 pemain berada di wing, dan 2 pemain lainnya berada di sudut. Posisi 4
defender akan menjaga 4 offender (match up).

Pelaksanaan Drill

Pada tahap awal offender tetap berada pada posisinya, tidak melakukan dribble penetrasi atau pun cutting.
Offender hanya melakukan passing baik ke one pass away maupun cross pass. Pastikan offender melakukan
passing dengan baik (karena drill ini bisa pula untuk melatih kemampuan passing) dan penerima passing
selalu dalam posisi triple threat. Pada tahap ini, defender tidak melakukan steal ataupun intercept tapi
penekanannya lebih kepada posisi defense yang baik.
POSITION & VISION JUMP TO THE BALL

HELP & RECOVERY Jika O2 melakukan drive, X4 melakukan help,


jika O2 melakukan passing ke O4 maka X4
setelah melakukan help langsung recovery
atau balik ke posisi semula menjaga O4.
Jika O2 melakukan drive kearah middle maka
X3 melakukan help, jika O2 pass/kick ke O3,
maka x3 setelah melakukan help langsung
recovery menjaga O3.

BASE LINE DRIVE HELP & ROTATIONS Jika O4 melakukan drive ke arah base line,
maka terjadi help & rotations, X5
melakukan help, X3 cover down.
DEFENSE VS CUTTER Jika 02 melakukan passing ke O4, dan O2
setelah passing melakukan gerakan Cut,
maka X2 melakukan jump to ball terlebih
dahulu kemudian Bump setelah itu baru
mengikuti 02 sampai ke help side area.

Anda mungkin juga menyukai