Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PPAKG SPESIALISTIK

Alat Prosthodonti

Oleh:
Kelompok 2

Bintang Fadlurrahman 215110442


Alifa Yochie Delviana Maduwu 215110434
Afifah Agustin 215110432
Elsa Putri Ayu Anggraini 215110454
Fresa Suzeta 215110460
Putri Jihan Salsabilah Nasution 215110484
Tri Nada Agizka 215110502
Rahma Zaira 215110488
Wardati Jamilah 215110506

Dosen Pengampu
Aljufri, S. SiT, M. Kes

JURUSAN DIII KESEHATAN GIGI


POLITEKNIIK KESEHATAN KEMENKES PADANG
TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
tepat pada waktunya sebagai salah satu tugas mata kuliah Penggunaan dan
Pemeliharaan Alat Kedokteran Gigi (PPAKG) Spesialistik. Dan shalawat beserta
salam semoga selalu tercurahkan kepada nabi kita yakninya Rasulullah SAW.
Pemakalah menyadari akan kemampuan dan kekurangan pemakalah
dalam membuat makalah ini sehingga masih terdapat kekeliruan atau kesalahan
dalam makalah ini. Oleh karena itu, pemakalah sangat mengharapkan kritik dan
saran yang dapat membangun kesempurnaan dalam pembuatan makalah-makalah
berikutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
tentunya bagi kami selaku pemakalah dan juga pemakalah mengucapkan terima
kasih kepaa pembaca yang telah meluangkan waktunya untuk membaca makalah
kami ini.
Bukittinggi, 25 April 2022
Pemakalah

Kelompok 2

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Prosthodonti
Prosthodonsia adalah cabang ilmu Kedokteran Gigi untuk
merestorasi dan mempertahankan fungsi rongga mulut, kenyamanan, estetika
dan kesehatan pasien dengan cara merestorasi gigi geligi asli dan atau
mengganti gigi-gigi yang sudah tanggal dan jaringan rongga mulut serta
maksilofasial yang sudah rusak dengan pengganti tiruan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari prosthodonti?
2. Apa saja alat yang digunakan dalam prosthodonti?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan prosthodonti
2. Mengetahui alat yang digunakan dalam prosthodonti

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Prosthodonti
Prosthodonsia adalah cabang ilmu Kedokteran Gigi untuk
merestorasi dan mempertahankan fungsi rongga mulut, kenyamanan, estetika
dan kesehatan pasien dengan cara merestorasi gigi geligi asli dan atau
mengganti gigi-gigi yang sudah tanggal dan jaringan rongga mulut serta
maksilofasial yang sudah rusak dengan pengganti tiruan.
Prosthodonsia adalah cabang Kedokteran Gigi yang mempelajari
penggunaan protesis gigi. Prosthodonsia meliputi diagnosis, pengobatan dan
rehabilitasi bagi gangguan gigi, biasanya mencakup gigi terlepas atau gigi
rusak parah, serta perawatan protesis gigi.

2.2 Alat dalam Perawatan Prosthodonti


2.2.1 Alat-alat Pemeriksaan (Oral Diagnostik)
Sebelum dilakukan perawatan prosthodonti pada pasien, maka para
tenaga kesehatan yang akan menanganinya akan melakukan pemeriksaan
terlebih dahulu.
1. Kaca Mulut atau Mouth Mirror

Ciri – ciri :
 Terbuat dari bahan stainless steel
 Alat yang tangkainya dari logam/non logam dengan diujungnya
terdapat kaca yang berbentuk bulat.
 Diameter kaca 3-6 mm

2
Kegunaan :
 Untuk melihat permukaan gigi yang tidak dapat dilihat langsung oleh
mata
 Melihat kelainan di dalam rongga mulut, lidah, gusi dan palatum
 Membantu memperluas daerah pekerjaan yaitu dengan menahan pipi,
lidah dan bibir.
 Mengetahui adanya debris, karang gigi, lubang gigi
 Melihat hasil preparasi, tumpatan
Sifat Alat : Semi Kritis
2. Sonde

Ciri – ciri :
 Terbuat dari bahan stainless steel
 Ada yang berujung lurus dan bulat sabit (halfmoon)
 Ada yang single ended dan double ended
Kegunaan :
 Memeriksa adanya debris dan calculus
 Mengetahui tumpatan atau tepi tumpatan sudah rata atau belum
Sifat Alat: Kritis
3. Pinset

3
Ciri – ciri :
 Terbuat dari bahan stainless steel
 Ada yang ujung lurus dan bengkok
 Ujungnya bisa menjepit
Kegunaan :
 Untuk menjepit kasa, kapas, tampon, cotton roll, dll
Sifat Alat: Kritis
4. Excavator

Ciri – ciri :
 Terbuat dari bahan stainless steel
 Ujungnya seperti sendok kecil
Kegunaan :
 Untuk membersihkan jaringan karies yg lunak dan kotoran sisa
makanan yang terdapat didalam kavita
 Membongkaran tumpatan sementara
 Mengambil kelebihan fletcher, cement, dan amalgam.
Sifat Alat: Kritis

2.2.2 Alat Pelengkap


1. Dappen Disk

4
Ciri – ciri :
 Terbuat dari bahan kaca atau glass
 Berbentuk seperti gelas kecil
Kegunaan:
Untuk tempat meletakkan mata bur, jarum bahan obat-
obatan/desinfektan.
Resiko Alat: Non Kritis
Pemeliharaan : Didesinfeksi dengan larutan desinfektan
2. Nier Bekken

Ciri – ciri :
 Terbuat dari bahan stainless steel
 Berbentuk seperti ginjal
Kegunaan:
Untuk meletakkan alat atau bahan yang sudah terkontaminasi kotoran
Pemeliharaan : Didesinfeksi dengan larutan desinfektan
Resiko Alat: Non Kritis
3. Chip Blower

Ciri – ciri:
 Bagian bawah terbuat dari karet bagian atas terbuat dari stainless
steel.

5
Kegunaan:
 Untuk mengeringkan kavitas setelah desinfeksi dengan alkohol 70%
 Untuk membersihkan kavitas dari sisa-sisa pengeboran waktu kita
membuat preparasi
Resiko Alat: Semi Kritis
4. Water Syringe

Ciri – ciri:
 Terbuat dari stainless steel
 Terdiri dari 4 bagian, yaitu penghisap, badan, belakang dan per
Kegunaan:
Untuk membersihkan kavitas dari sisa-sisa pengeboran waktu kita
membuat preparasi.
Resiko Alat: Semi Kritis
5. Tempat Kapas dengan Pegas

Ciri-ciri:
 Terbuat dari stainless steel atau porselen
 Pada bagian dalam dari alat ini ada pernya, gunanya untuk mendorong
kapas keluar sehingga kita tidak perlu mengorek kapas yg diperlukan
Kegunaan:
Untuk meletakkan kapas
Resiko Alat: Non Kritis

6
2.2.3 Instrument Prosthodonti
1. Sendok Cetak

Ciri –ciri:
 Terbuat dari stainless stell, ada juga dari bahan plastik
 Terdiri dari sendok cetak rahang atas (RA) dan rahang bawah (RB)
 Ada yang berukuran kecil, sedang, dan besar
Kegunaan:
Untuk mencetak rahang atas rahang dan bawah
Resiko Alat: Kritis
2. Rubber Bowl atau Mangkok Karet

Ciri – ciri :
 Terbuat dari bahan karet
 Mangkok dari karet dengan ukuran; besar, sedang, dan kecil
Kegunaan:
 Tempat mengaduk campuran gips dengan air
 Tempat mengaduk bahan cetak
Resiko Alat: Non Kritis
Pemeliharaan:
 Setelah dipakai dicuci bersih
 Simpan dalam keadaan bersih dan kering

7
3. Spatel Gips

Ciri-ciri:
 Lempeng yang terbuat dari logam atau plastik
 Handle nya ada yang terbuat dari kayu atau plastik
Kegunaan:
 Pasangan dari rubber bowl untuk mengaduk bahan cetak atau bubuk
gips
Resiko Alat: Non Kritis
4. Lampu Spritus

Ciri-ciri:
 Terdiri dari tabung, penutup dan sumbu
 Tabung terbuat dari bahan kaca
 Penutup terbuat dari bahan plastik
 Berbahan bakar spritus atau alkohol 70%
Kegunaan:
Melunakkan malam
Resiko alat: Non Kritis

8
5. Phantom

Ciri-ciri:
 Terdiri dari cop (pembuka phantom) dan standar (untuk phantom
berdiri)
Kegunaan:
 Sebagai model tiruan rahang atau mulut dalam menanam gigi asli
Resiko Alat: Non Kritis
6. Leucron

Ciri-ciri:
 Terbuat dari bahan stainless steall
 Tangkai bergerigi
 Berupa pisau kecil
Kegunaan:
 Untuk mengukir model gigi, gips dan juga malam
Resiko Alat: Non Kritis

9
7. Pisau Gips atau Plaster Knife

Ciri-ciri:
 Handle terbuat dari kayu
 Terdapat pisau besar dujung alat
 Ada yang berukuran kecil, sedang dan besar
 Ada yang single dan double ended instrument
Kegunaan:
 Untuk memotong gips dalam membuat duplikat gigi
Resiko alat: Non Kritis
8. Pisau Malam atau Wax Knife

Ciri-ciri:
 Handle terbuat dari kayu
 Ada yang single ended
 Ujungnya terdapat pisau kecil
Kegunaan:
Untuk memotong dan mengukir malam
Resiko Alat: Non Kritis

10
9. Okludator

Ciri-ciri:
 Terbuat dari alumunium/stainless stell
 Alat mekanis yang dapat menirukan gerakan rahang, mulai dari
gerakan membuka dan menutup
Kegunaan:
 Sebagai alat bantu menyusun gigi tiruan.
 Alat bantu untuk mengukur posisi gigi pada waktu membuat gigi
palsu
Resiko Alat: Non Kritis
10. Artikulator

Ciri-ciri:
 Terbuat dari alumunium / stainless stell
 Alat mekanis yang dapat menirukan gerakan rahang, mulai dari
gerakan membuka dan menutup sampai pada gerakan kompleks
berupa simulasi berbagai pergerakan dan juga dapat memegang model
RA dan RB dalam hubungan seperti aslinya
Kegunaan:
 Sebagai alat bantu pada pembuatan gigi tiruan untuk memperoleh
oklusi dan artikulasi yang seimbang/baik

11
 Sebagai simulator untuk menggerakan rahang sehingga gigitiruan
yang dihasilkan dapat berfungsi seperti aslinya
Keterangan: Non Kritis
11. Oclusal Bite Plane

Ciri-ciri:
 Terbuat dari plat
 Seperti plat
Kegunaan:
 Alat untuk menentukan dataran oklusal apakah sudah rata atau belum
Keterangan: Non Kritis
12. Round Bur

Ciri-ciri:
 Terbuat dari baja dan diamond
 Menurut besar kecilnya ada ukurannya 0 sampai 6
 Bentuknya bundar
Kegunaan:
Untuk membuat tempat masuk pada waktu preparasi kavitas
Resiko Alat: Kritis

12
13. Bur Fissure

Ciri-ciri:
 Terbuat dari bahan baja atau diamond
 Berukuran 0 sampai 6
 Bentuknya ada yang sama besar dari atas kebawah dan ada yang
mengecil kebawah
Kegunaan:
Untuk melebarkan dinding kavita waktu membuat preparasi
Resiko Alat: Kritis
14. Plastic Filling Instrument

Ciri-ciri:
 Terbuat dari stainless steel
 Bentuknya berbeda-beda
 Bentuknya pipih
Kegunaan:
 Untuk mengambil dan membawa bahan tambalan sementara, silikat,
semen phosfat dari lempeng kaca kedalam cavita
 Untuk membentuk tambalan diatas pada bagian bukal, lingual, palatal
dan approximal
Resiko Alat: Semi Kritis

13
15. Burnisher

Ciri-ciri:
 Terbuat dari bahan stainless steel
 Salah satu ujung berbentuk bulat, lurus dan halus
 Salah satu ujung membentuk sudut dan oval
 Ada yang double ended dan single ended instrument
Kegunaan:
Untuk menghaluskan tumpatan amalgam
Resiko Alat: Semi Kritis

2.3 Cara Pemeliharaan Alat


1. Kritis
 Alat direndam di larutan lisol atau larutan desinfektan selama 10
menit
 Dicuci di air mengalir dan beri sabun lalu digosok dengan gerakan
searah dan posisi tangkai tegak lurus
 Lalu dikeringkan menggunakan handuk bersuh
 Lalu dibungkus dengan aluminium foil dan disterilisasi
 Jika sudah, alat dibungkus dan diberi label
Catatan: Jika alat dipakai setelah 2 minggu pasca sterilisasi, maka
alat harus disterilisasi kembali
2. Semi Kritis
 Alat dicuci di air mengalir menggunakan sabun yang mengandung
antibacterial
 Kemudian disikat dengan posisi alat tegak lurus dan dengan
gerakan searah

14
 Keringkan menggunakan handuk bersih yang kering
 Lalu lakukan sterilisasi
 Lalu setelah disterilisasi, beri label atau tanggal sterilisasi
3. Non Kritis
 Alat dicuci di air mengalir menggunakan sabun yang mengandung
antibacterial
 Lalu disikat dengan posisi alat tegak lurus dan gerakan menyikat
searah
 Lalu alat dikeringkan menggunakan handuk yang bersih dan kering
 Lalu disimpan ditempat yang aman dan bersih

15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Prosthodonsia adalah cabang Kedokteran Gigi yang mempelajari
penggunaan protesis gigi. Prosthodonsia meliputi diagnosis, pengobatan dan
rehabilitasi bagi gangguan gigi, biasanya mencakup gigi terlepas atau gigi
rusak parah, serta perawatan protesis gigi.
3.2 Saran
Pemakalah mengucapkan terima kasih para pembaca yang telah
membaca makalah ini. Pemakalah menyadari terdapat banyak kesalahan atau
kekeliruan dalam pembuatan makalah ini. Untuk itu, pemakalah meminta akan
kritik dan saran dai para pembaca demi kebaikan dalam pembuatan makalah
selanjutnya dan tentunya pemakalah meminta maaf atas segala kesalahan yang
terdapat pada pembuatan makalah ini.

16

Anda mungkin juga menyukai