Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“GAYA SELINGKUNG”

Dosen pembimbing:

Dr. Guspianto, S.KM., M.KM

Disusun Oleh :

Auffa Nabila (N1A120158)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS


KEDOKTERAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

selingkung merupakan jati diri suatu karya berkala. Gaya ini tumbuh dan
berkembang dalam suatu rentang waktu dan menjadi matang setelah
kemantapannya memapankan diri. Dari kenyataan ini terlihat bahwa gaya
selingkung itubersifat dinamis. Pembuatan artikel jurnal, tentu harus memperhatikan
gaya selingkungdari jurnal tersebut. Terdapat tiga komponen yang menentukan gaya
selingkung suatu berkala, yaitu perwajahan dan format, pola penulisan, serta
kedalaman dan kerincian penyajian. Kemantapan wajah berkala (ukuran, warna,
hiasan, isi, dan tata letak sampul) setiap terbit merupakan kesan pertama
yang diamati orang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa devinisi dari gaya Selingkung
2. Apa saja Macam-macam gaya selingkung penulisan artikel jurnal
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui devinisi dari gaya Selingkung
2. Untuk mengetahui Macam-macam gaya selingkung penulisan artikel jurnal
1.4 manfaat
1. Mengembangkan materi pengajaran
2. Melatih penulis agar mampu menyusun karya ilmiah dengan baik dan benar
3. Memperluas wawasan keilmuan bagi penulis
4. Memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan
BAB II
PEMBAHASAN

3.1 Devinisi Gaya selingkung

Gaya selingkung merupakan salah satu penciri kepribadian dan jati diri suatu
berkala. Gaya ini tumbuh dan berkembang dalam suatu rentang waktu dan menjadi
matang setelah kemantapannya memapankan diri. Dari pengalaman dan kenyataan
ini terlihat bahwa gaya selingkung itu bersifat dinamis. Perubahan evolusioner terjadi
terus menerus sampai didapatkan keunikan dan kesejati dirian yang khas.
Penyunting jurnal harus menyelaraskan antara gaya pribadi penyumbang naskah
dengan gaya selingkung yang dianut oleh berkalanya.

3.2 Macam-macam gaya selingkung penulisan artikel jurnal

1. Macam-macam gaya selingkung penulisan artikel jurnal

Lingua Cultura berfokus pada berbagai masalah yang mencakup studi bahasa,
budaya, dan sastra. Cakupan bahasa termasuk linguistik dan pengajaran bahasa,
area budaya termasuk studi budaya dan studi sosial, dan cakupan literatur meliputi
analisis novel, film, puisi dan drama menggunakan teori dan konsep yang relevan.
Lingua Cultura telah diakreditasi oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi berdasarkan surat keputusan nomor 51 / E / KPT / 2017 dan diindeks dalam
Crossref, Google Scholar, Indeks Publikasi Indonesia (IPI), World Catalog
(WorldCat), Bielefeld Academic Search Engine (BASE), Direktori Jurnal Akses
Terbuka (DOAJ), Indeks Sumber Daya Akademik (ResearchBib), Layanan
Pengindeksan Ilmiah (SIS), dan Indonesia Research Repository (Neliti).

2. IJAL (Indonesian Journal of Applied Linguistics)

IJAL (Indonesian Journal of Applied Linguistics) adalah jurnal pengajaran bahasa


dan pembelajaran yang diterbitkan oleh UPT Balai Bahasa, Universitas Pendidikan
Indonesia. Jurnal ini telah diindeks di Scopus dan DOAJ sejak tahun 2014. Berikut
gaya selingkung jurnal IJAL (Indonesian Journal of Applied Linguistics).

Naskah artikel yang dikirim ke jurnal biasanya harus antara 5.000-7.000 kata atau
antara 14-17 halaman dengan satu ruang dan harus disertai dengan abstrak tidak
lebih dari 300 kata, mengandung pentingnya topik, kesenjangan antara teori dan
praktik atau antara realitas dan harapan, atau kurangnya studi, tujuan dari penelitian
ini, metode, temuan, dan kesimpulan. Artikel harus ditulis dalam bahasa Inggris
menggunakan Microsoft Word, Times New Roman, ukuran 12, margin atas dan kiri 3
cm, margin bawah dan kanan 2,54 cm. Judul harus kurang dari 12 kata, huruf besar,
terpusat, dengan ukuran huruf 14.

Abstrak, secara eksplisit tulis dengan huruf tebal: Pengantar, tujuan makalah,
metode, temuan, dan kesimpulan. Di bawah abstrak, sekitar tiga hingga lima kata
kunci harus muncul bersama dengan bagian utama artikel dengan ukuran huruf 11.

Nama penulis, jurnal ini mengoperasikan proses peer review dan mempromosikan
blind review. Untuk memfasilitasi proses ini, nama penulis (tanpa gelar akademik),
afiliasi institusional, dan alamat email dari penulis yang sesuai hanya akan muncul
pada lembar sampul yang dapat dilepas. Kontributor harus menyertakan CV singkat
yang menjelaskan posisi dan kegiatannya saat ini tidak lebih dari 80 kata.

Header, masukkan header pada halaman yang menunjukkan nama Jurnal, Volume,
Nomor, bulan, dan tahun, dan nomor halaman publikasi. Pada halaman ganjil,
masukkan penulis (s) dan beberapa kata dari judul artikel.

Catatan kaki, harus muncul di bagian akhir teks, bukan di kaki halaman yang
relevan. Nomor halaman harus dimasukkan di bagian bawah, ditempatkan di
sebelah kanan.

Pengenalan terdiri dari latar belakang penelitian, konteks penelitian, tinjauan


literatur, dan tujuan penelitian. Semua pengantar harus disajikan dalam bentuk
paragraf, bukan pointer, dengan proporsi 15-20% dari seluruh panjang artikel.
Bagian metode terdiri dari deskripsi mengenai desain penelitian, sumber data,
pengumpulan data, dan analisis data dengan proporsi 10-15% dari total panjang
artikel, semuanya disajikan dalam bentuk paragraf. Temuan dan bagian diskusi
terdiri dari deskripsi hasil analisis data untuk menjawab pertanyaan penelitian dan
maknanya dilihat dari teori dan referensi terkini dari area yang dibahas. Proporsi
bagian ini adalah 40-60% dari total panjang artikel. Bagian kesimpulan terdiri dari
ringkasan, penyajian kembali dari temuan utama. Gunakan hanya garis horizontal
saat menggunakan tabel. Letakkan nomor meja dan judul tabel di atasnya.
Sumber, setiap sumber yang dikutip di badan artikel harus muncul dalam referensi,
dan semua sumber yang muncul dalam referensi harus dikutip di badan artikel.
Sumber-sumber yang dikutip setidaknya harus 80% berasal dari yang diterbitkan
dalam 10 tahun terakhir. Sumber yang dikutip adalah sumber primer dalam bentuk
artikel jurnal, buku, dan laporan penelitian, termasuk tesis dan disertasi. Kutipan dari
jurnal harus setidaknya 80% dari total referensi yang dikutip. Kutipan dilakukan
menggunakan tanda kurung (nama belakang dan tahun publikasi). Ketika sumber
dikutip kata demi kata, nomor halaman disertakan (hal. 78 atau hal 78-89). Kutipan
dan referensi mengikuti gaya APA dan yang terakhir harus dimasukkan di bagian
akhir artikel.

3. Widyaparwa

Jurnal Widyaparwa merupakan media publikasi dan komunikasi hasil penelitian


kebahasaan dan kesastraan Indonesia dan daerah di Indonesia yang diterbitkan
oleh Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Widyaparwa terbit dua kali
dalam setahun, yaitu bulan Juni dan Desember.

Gaya penulisan jurnal Widyaparwa sebagai berikut:

1. Naskah artikel

Dapat berupa hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian, dan teori. Artikel belum
pernah dipublikasikan sebelumnya. Semua teks dalam jurnal Widyaparwa memakai
format: Book Antiqua, font advanced scale 100, spacing condensed 0,3 pt, posisi
normal.

2. Judul

Artikel ditulis menggunakan jenis hirif Book Antiqua ukuran 14, huruf kapital, bold,
spasi 1. Penulisan judul memiliki 2 syarat, yaitu a) Judul komprehensif, jelas, dan
singkat maksimal 15 kata, berupa frasa bukan berupa kalimat. Judul dengan bahasa
Indonesia atau bahasa Inggris disesuaikan dengan teks, dan b) jika judul artikel
menggunakan bahasa Indonesia, judul artikel ini menggunakan bahasa Inggris atau
sebaliknya.

3. Abstrak
Ditulis menggunakan Book Antiqua, ukuran 11, tebal, spasi 1. Abstrak ditulis dalam
satu paragraf terdiri atas 100-150 kata, tanpa pustaka/kutipan. Kata-Kata Kunci
berisi 3--5 kata atau frasa, tanpa disertai kunjungsi, dan tanpa diakhiri tanda titik.
Abstrak ditulis menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris. Body text setelah abstrak diformat dalam dua kolom dengan ketentuan lebar
tiap-tiap kolom 7 cm dan jarak antarkolom 1 cm).

4. Pendahuluan

Bagian ini ditulis memggunakan Book Antiqua 12, kapital hanya pada awal kata,
tebal, tanpa tanda titik. Pendahuluan berisi: (1) latar belakang permasalahan, (2)
penjelasan fenomena permasalahan dan perumusan masalah (sebaiknya satu
rumusan masalah yang menjadi fokus penelitian, (3) tujuan dan manfaat penelitian,
(4) kajian pustaka yang relevan dengan penelitian dan kerangka teori atau ancangan
pendekatan yang sesuai dengan penelitian ini. Semua itu didukung dengan acuan
pustaka yang berupa hasil penelitian atau jurnal yang terkait, dengan tahun terbit
relatif terbaru. Usahakan 80% acuan merupakan terbitan 10 tahun terakhir dan
80%berasal dari sumber acuan primer. Acuan atau sumber yang dirujuk atau dikutip
harus dituliskan deskripsi artikel disertai nama penulis, tahun terbit, dan halaman
pada acuan itu, seta sumber ada di dalam daftar pustaka. Pada pendahuluan tidak
menggunakan subbab dan paragraf pertama ditulis rata kiri, lurus dengan judul bab
pendahuluan.

5. Metode

Ditulis menggunakan font Book Antiqua 12, kapital pada awal kata, tebal). Metode
berisi sifat atau macam penelitian, data, sumber data, teknik pengumpulan data,
instrumen pengumpulan data, prosedur pengumpulan data, dan metode
penganalisisan data. Paragraf pertama ditulis rata kiri, lurus dengan judul bab
metode.

6. Hasil dan Pembahasan

Ditulis menggunakan Book Antiqua 12, kapital hanya pada awal kata kecuali kata
tugas). Hasil dan pembahasan harus menjawab permasalahan dan tujuan penelitian.
Paragraf pertama pada hasil dan pembahasan ditulis lurus dengan judul bab.

7. Simpulan
Harus menjawab permasalahan dan tujuan penelitian. Simpulan bukan ringkasan
dan juga bukan tulisan ulang dari pembahasan. Simpualn ditulis dalam bentuk
deskripsi naratif, bukan rincian dengan angka atau huruf.. Paragraf pertama ditulis
rata kiri, lurus dengan judul bab.

8. Daftar Pustaka

Pustaka yang diacu diusahakan 80% merupakan terbitan 10 tahun terakhir (kecuali
acuan klasik yang digunakan sebagai bahan kajian historis). dan 80% dari semua
sumber pustaka itu berasal dari sumber acuan primer (hasil-hasil penelitian,
gagasan, teori atau konsep yang telah diterbitkan di jurnal, baik cetak maupun
elektronik). Selain itu, hindari acuan dari laman di internet. Daftar pustaka dan
pengutipan menggunakan gaya Havard.

4. Alayasastra

Alayasastra (Jurnal Penelitian Sastra yang terbit dua kali dalam satu tahun, Mei dan
November) hasil penelitiannya mengenai kesastraan yang ditulis dengan bahasa
Indonesia dengan gaya penulisan.

5. Jalabahasa

Jalabahasa adalah jurnal yang menjadi media publikasi hasil-hasil penelitian bidang
bahasa, pengajaran bahasa, dan penerjemahan. Jalabahasa terbit dua kali dalam
satu tahun, pada bulan Mei dan November. Seluruh artikel yang terbit telah melewati
proses penelaahan oleh mitra bebestari. Jalabahasa diterbitkan oleh Balai Bahasa
Jawa Tengah, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Republik Indonesia. Artikel yang ditulis pada Jurnal
Jalabahasa memilki ciri atau gaya selingkung
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Setiap jurnal memiliki sistematika penulisan sesuai gaya selingkung yang ditetapkan.
Gaya selingkung ini berfungsi menjadi salah satu penciri kepribadian dan jati diri.
Secara garis besar, artikel dalam sebuah jurnal ditulis dengan sistematika yang
berbeda agar para pembaca jurnal dapat segera mengenali jenis artikel yang
dibacanya secara cepat dari sistematikanya

SARAN

Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan,
baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan dari segi isi
juga masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kepada
para pembaca makalah ini agar dapat memberikan kritikan dan masukan yang
bersifat membangun.
DAFTAR PUSTAKA

Damayanti, A. R. (2019). Gaya Selingkung Artikel Jurnal Di Indonesia.

Kusumaningrum, K. (2019). Publikasi dan Penulisan Artikel Jurnal Ilmiah


Berdasarkan Gaya Selingkung.

Widowati, D. F. (2019). Ragam Gaya Selingkung Jurnal.

Anda mungkin juga menyukai