Indonesia
MEDIA SHOWCASE PRODUK INDONESIA
Kemenperin Awards
AJANG APRESIASI
INDUSTRI ANAK NEGERI
AN APRECIATION TO THE
LOCAL MANUFACTURER
E d i s i 2021
Dari meja Redaksi Karya
Indonesia
From the editorial desk
MEDIA SHOWCASE PRODUK INDONESIA
Kemenperin Awards
AJANG APRESIASI
INDUSTRI ANAK NEGERI
AN APRECIATION TO THE
LOCAL MANUFACTURER
MADE IN INDONESIA
24 12 I Ciptakan
Bangku
dari Limbah
Puntung
Rokok
E Create a Bench
From Cigarette
Butt Waste
14 I Optimalkan
Limbah Jadi
Nilai Tambah
E Optimize
Waste to Add
Valuel
16 I Kilaunya
Lampu
Tanah yang
Bercahaya
E Glittering
‘Lighting Land’
Lamp
AKTUALITA
CONT
6
I “Pelaku IKM Perlu Terus
Meningkatkan Keahlian
12 dan Keterampilan”
E “Small and Medium Industry
Players Need to Continuously
Improve Their Skills and Expertise”
32
dan Kolaborasi 18 Suhu Tubuh
E The Key to Success are Innovation Hingga
and Collaboration Absensi
Karyawan
I Memdadukan Permainan Congklak E Body
dan Puzzle 20 Temperature
E Combining Congklak Games Check to
with Puzzles Employee
Attendance
I Perhiasan Unik berbahan Apllication
30
Daur Ulang Plastik 22 I Memudahkan
E Unique Jewelry Made from Perusahaan
Recycled Plastics Konstruksi
Ukur Volume
I Memudahkan Pelaku UMKM Catat Material
Transaksi Keuangan 24 E Make it
26
E Making it Easier for MSMEs to I Pelaku UMKM Tak Perlu Easier for
Record Financial Transactions repot Mengecek Transaksi Construction
Hingga Stok Barang Companies to
Measure the
E MSMEs Player No Need Volume
to Fuss Checking the of Materials
Transaction nor The Stock
of Goods
42
42
E Initial Capital of 2 Million 32 E More Creative and Must
Rupiah become Turnover Provide New Innovations
of 4 Billion Rupiah
I Manfaatkan Kain Batik
I Ingin Mendorong Rasa Bekas dengan Polesan
Cinta Kita terhadap Desain Modern 44
Produk Lokal 34 E Taking Advantage of
E We Want to Encourage Used Batik Fabrics with
Our Love for Local Modern Design Polish
Products
I Manfaatkan Kain Tenun
I Menulari Teknik Ecoprint Bulu Garut Dengan
kepada Warga Penyintas Pewarna Alam 46
Kusta 36 E Taking Advantage of
E Infecting Ecoprint Arrowroot Woven Fabric
Technique to Leprosy With Natural Dyes
Survivor
I Mengusung Konsep
I Ciptakan Perlengkapan Bertahan Hidup Saat
Outdoor yang Inovatif Pandemi 48
38
E Create Innovative E Carrying the Concept of
Outdoor Equipment Survival During Pandemic
I Memberikan Solusi I Keju Natural dengan Cita
Pemantauan Real-time Rasa Lokal 50
Kepada User 40 E Natural Cheese with Local
ENTS
E Providing Real-time Taste
Monitoring Solutions to
Users I Rasakan Manisnya
Peluang Bisnis Madu
52
E Feel the Sweetness
of Honey Business
Opportunity
51
I Mengolah Rempah
Nusantara Jadi Sirup
Berkhasiat 60
E Processing Indonesian
Spices Into Efficacious
Syrup
I Imbas pandemi memunculkan berbagai kendala membangkitkan kembali gairah usaha sektor IKM di
yang dihadapi oleh para pelaku IKM, di antaranya Tanah Air yang terkena dampak pandemi Covid-19?
permintaan pasar menurun, sulitnya ketersediaan dan
Kami telah melalukan berbagai macam pembinaan
akses sumber bahan baku, kapasitas produksi yang
dan pendampingan, sekaligus juga memberikan
menurun hingga operasional berhenti sementara,
pelatihan dan fasilitas teknis kepada para IKM untuk
merumahkan sebagian karyawannya, serta kebutuhan
dapat bertahan, beradaptasi, dan berkembang di
modal untuk menggaji karyawan.
tengah perubahan yang sedang terjadi.
Mengenai adanya kendala tersebut, para pelaku IKM
Pada masa pandemi dari tahun 2020 hingga Juni
diharapkan dapat mulai beradaptasi dengan kebiasaan
2021, kami telah memberikan pelatihan dan seminar
baru di saat pandemi ini. Hal ini agar usaha yang
online, yang meliputi 314 webinar dengan peserta
dijalankan tetap beroperasi dalam upaya memenuhi
sebanyak 18.135 pelaku IKM. Berikutnya, kegiatan
kebutuhan pasar domestik hingga ekspor.
penumbuhan Wirausaha Baru (WUB) sebanyak 13.228
Kementerian Perindustrian telah memiliki berbagai IKM, bimbingan dan fasilitasi promosi pemasaran
program dan kegiatan strategis untuk mendukung online melalui program e-Smart IKM dan Bangga
para pelaku IKM supaya bisa bertahan di tengah masa Buatan Indonesia (BBI) kepada 8.704 IKM.
pandemi. Apa saja? Berikut hasil kutipan wawancara
Ada pula fasilitasi restrukturisasi mesin dan
langsung tim Mjalah KINA dengan Plt. Direktur
peralatan yang telah diberikan kepada 209 IKM, serta
Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA)
terdapat fasilitasi pengembangan produk IKM antara
Reni Yanita di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu.
lain melalui pemberian sertifikasi SNI, Halal, HACCP,
Upaya apa saja yang sudah dilakukan Kemenperin GMP, ISO, dan Penguatan Mesin/Peralatan kepada 881
khususnya Direktorat Jenderal IKMA dalam IKM.
mendorong para pelaku usaha untuk mengikuti pembentukan ekosistem IKM yang berdaya saing
program Bela Pengadaan, selain itu, juga mendorong tinggi. Sehingga diharapkan IKM tersebut akan naik
IKM masuk kedalam e-catalog untuk pengadaan kelas dan menjadi IKM yang modern dan tangguh.
barang dan jasa pemerintah.
Program yang digelar tahun ini adalah Indonesia
Bagaimana Ibu melihat sejumlah inovasi-inovasi Food Inovation (IFI), yaitu program akselerasi bisnis
yang dilakukan oleh pelaku IKM di tanah air saat ini? bagi IKM pangan terpilih, yang memiliki inovasi dalam
Terutama mereka yang sudah mengikuti sejumlah proses dan produknya, yang bertujuan mendorong
ajang kompetisi yang diinisiasi oleh Ditjen IKMA IKM agar siap menjadi industri pangan yang
Kemenperin. marketable, profitable, dan sustainable.
Kami melihat IKM pada saat ini cukup inovatif dan Modest Fashion Project (MOFP), merupakan
kreatif. Bisa terlihat dari sejumlah IKM yang mengikuti kompetisi desain dan konsep bisnis fesyen muslim
kompetisi yang telah kami laksanakan. Kami terus untuk menjaring desainer muda, untuk meningkatkan
mendorong tumbuhnya IKM yang inovatif melalui kapasitas serta kemampuan sebagai wirausaha
ekosistem yang kondusif, serta berbagai ajang fesyen. Untuk tahun 2021 telah diselenggarakan
penghargaan dan kompetisi. Inagurasi MOFP 2021 untuk pemenang I, II, dan III serta
pemenang favorit kompetisi MOFP ini.
Tak hanya sampai di sana, selanjutnya IKM juga
diberikan pembinaan berkelanjutan yang disesuaikan Indonesia Fashion and Crafts Awards (IFCA),
dengan kebutuhan dan demand. Pembinaan merupakan kompetisi untuk bidang fesyen dan kriya,
dilakukan dalam bentuk upgrading skill dari IKM untuk membuat desain produk yang yang berkualitas.
itu sendiri atau pun melalui pendampingan dan Para pemenang kompetisi ini akan diikutkan dalam
perluasan pasar. program Inkubator Bisnis Kreatif (Creative Business
Incubator) Bali Creative Industry Center. Saat ini
Para peserta kompetisi program Ditjen IKMA
sedang masuk pada tahap persiapan penjurian final.
menunjukkan kemampuan yang luar biasa. Banyak
di antara mereka yang kualitas inovasinya tak hanya Startup For Industry (S4i), yaitu kompetisi yang
diakui di pasar domestik, tetapi juga mancanegara. berfokus pada implementasi solusi teknologi atau
produk startup di industri manufaktur atau jasa, untuk
Penghargaan atau kompetisi apa saja yang telah
memunculkan solusi-solusi teknologi dari para pelaku
dilaksanakan Ditjen IKMA pada tahun ini, dan yang
startup teknologi sebagai penghubung kebutuhan
akan digelar pada tahun depan?
industri dan masyarakat dengan para penyedia
Ditjen IKMA Kemenperin menyelenggarakan teknologi. Startup4industry digelar untuk membentuk
beragam kompetisi dan memberikan penghargaan ekosistem solusi teknologi industri 4.0.
kepada IKM-IKM terpilih. Kompetisi ini bertujuan
Indonesia Good Design Selection (IGDS), yaitu
sebagai wadah bagi IKM untuk mengembangkan
penghargaan tertinggi di bidang desain produk
kreativitas dan inovasi yang tidak hanya memberikan
industri kepada desainer produk industri dan atau
apresiasi kepada IKM, tetapi juga diberikan
perusahaan industri, untuk dua kategori, yaitu design
program yang berkelanjutan berupa pelatihan dan
product dan design concept. IGDS sudah dilaksanakan
pendampingan dalam rangka pengembangan
sejak tahun 2001 dan tahun 2021 merupakan
kemampuan dan keterampilan pelaku industri, serta
penyelenggaraan IGDS yang ke 18.
Ciptakan
Bangku
dari Limbah
Puntung
Rokok
Berawal dari melihat
banyaknya sampah puntung
rokok yang dihasilkan ruang
komersial seperti kafe,
Febryan Tricahyo selaku
desainer dari Conture
Studio, terinspirasi untuk
mengolah material tersebut
dikombinasikan dengan bahan
beton sehingga menghasilkan
inovasi baru dari sisi fungsi,
estetika, dan ekonomi.
I Menurut Febryan, Conture
menggunakan sampah puntung
rokok sebagai komponen
campuran beton. Untuk tetap
menjaga kehigienisan pada
material tersebut, sampah putung
rokok diproses menggunakan
mesin hydrothermal menciptakan
unsur rustic dan lebih berkarakter
pada beton yang dirancang dapat
terlihat pada produk Nyalira Stool.
“Conture terbentuk sejak tahun klien arsitek untuk mengerjakan baru ke ajang kompetisi yang
2010, dan berjalan menjadi studio komersial area, pada umumnya area dinotifikasi mengapresiasi hal-hal
pada 2013. Conture sendiri ada outdoor yang didominasi ruang yang bersifat sustainability dengan
karena satu project pada saat di untuk merokok. Kemudian jumlah menyiapkan karya terbaik,” ujar
bangku kuliah desain produk, puntung yang banyak itu menjadi Febryan. Saat ini, Conture terus
CONTURE yang merupakan sebuah kegelisahan bagi para melakukan pengembangan produk
kependekan dari Concrete pemilik bisnis dan akhirnya coba dengan ragam lain untuk produk
Furniture. Kini conture terdiri dari dikembangkan bersama kami,” puntung rokok.
11 orang tim di dalamnya,” ungkap ungkapnya.
“Kami juga sedang mengolah
Febryan.
Oleh karena itu, Conture limbah masker menjadi pengganti
Pada ajang Indonesia Fashion bekerjasama dengan sepenuhnya peran pasir pada
and Craft (IFCA) 2020, Conture PARONGPONG untuk pengolahan beton,” imbuhnya. Febryan
berhasil menyabet juara I kategori puntung rokok tersebut untuk berharap, pemerintah dapat
kriya. Keberhasilannya tersebut memastikan proses tersebut memfasilitasi para peserta IFCA
tak terlepas dari proses inovasi higienis. Proses riset hingga selesai untuk kesempatan ekspor melaui
yang ditempuh. Misalnya melihat menjadi produk, kurang lebih pameran di luar negeri dan bantuan
fenomena terdekat yang kerap memakan waktu hampir dua tahun. ekspansi workshop. “Kuncinya kami
terjadi. adalah tetap berinovasi, melakukan
“Alasan kami mengikuti IFCA,
riset, selalu peka, dan tajam
“Conture memiliki banyak yakni untuk mengenalkan karya
membaca peluang,” pungkasnya.
Kilaunya Lampu
“Tanah yang
Bercahaya”
Sebuah karya dengan nama BuanaKara
menjadi daya tarik tersendiri pada ajang
Indonesia Fashion and Craft (IFCA) 2020.
Produk lampu meja dari kombinasi material
kuningan dan batu teraso ini mampu menyabet
juara III kategori kriya.
Glittering “Lighting
Land” Lamp
A Work with the name BuanaKara became the main attraction
at the Indonesia Fashion and Craft (IFCA) 2020. This table lamp
product from a combination of brass and terrazzo materials was
able to win third place in the craft category.
Memadukan
Permainan Congklak
dengan Puzzle
Memiliki latar belakang pendidikan Desain
Produk, Ribka Emmanauli memberanikan diri
untuk ikut ajang Indonesia Fashion and Craft
Awards (IFCA) 2020. Partisipasinya tersebut
dalam rangka memperkenalkan inovasinya
membuat mainan anak yang edukatif dan
menyenangkan.
20 Finalist Indonesia Fashion and Craft Awards (IFCA) 2020, because many participants already
Ribka Emmanauli had their own businesses, while I
was only an individual participant,”
Combining Congklak she explained.
Pelaku UMKM
Tak Perlu Repot
Mengecek
Transaksi Hingga
Stok Barang
Inovasi yang AturToko hadirkan di
Startup4Industry 2020 adalah Omni Channel
dan E-commerce enabler. Keunggulannya
adalah pelaku UMKM dapat memasarkan
produknya di berbagai market place.
I “Jadi, mereka tidak perlu repot lagi untuk log in dan
melakukan pengecekan satu-satu di marketplace.
Dengan menggunakan satu dashboard AturToko saja,
maka akan terlihat seluruh transaksi, stok barang, hingga
info dari pembeli,” kata Direktur Utama PT Atur Toko
Solusi Indonesia, Bagus Dewantara.
Dengan menggunakan teknologi Big Data dan
Business Intelligence, inovasi dari AturToko ini, dapat
memberikan informasi terkait pricing kepada UMKM,
agar mereka dapat menentukan harga yang tepat bila
dibandingkan dengan produk sejenis atau kompetitor.
Bagus menjelaskan, proses inovasi Omni Channel
dan E-commerce enabler, yang merupakan awal dari
produk AturToko, bermula dari keresahan terhadap UMKM tidak hanya berjualan di digital tetapi juga
pelaku UMKM yang harus repot untuk mengecek terintegrasi dengan penjualan di Toko-toko atau Outlet-
transaksi hingga stok barang dengan membuka satu outlet di Mall maupun pusat perbelanjaan lainnya,”
persatu marketplace. paparnya.
“Hal tersebut cukup merepotkan apabila satu orang Bagus menambahkan, strategi yang dilakukan
harus mengontrol beberapa marketplace atau channel oleh manajemen AturToko untuk mengembangkan
penjualan sekaligus, dan berangkat dari niat untuk bisnisnya supaya semakin maju adalah dengan
memberikan kemudahan inilah AturToko kemudian berfokus pada beberapa channel penjualan, termasuk
berinovasi,” paparnya. Digital Campaign yang berfokus pada konten dan
sosial media serta akuisisi customer secara langsung.
Dalam proses inovasinya, pihak yang terlibat adalah
Divisi Teknologi, yakni para programmer AturToko, Alasan AturToko mengikuti ajang Startup4Industri,
manajer produk, tim marketing, dan masukan dari Bagus mengemukakan, tujuannya adalah untuk
pengguna UMKM. “Sampai platform tersebut dapat memperkenalkan AturToko ke masyarakat luas, yang
digunakan, memakan waktu hingga satu tahun tentunya juga mencari peluang untuk bekerja sama
dengan menggunakan metode pengembangan Agile,” dengan pemerintah pusat ataupun daerah.
imbuhnya. “Upaya yang telah disiapkan tentunya
Sampai saat ini pun masih terus dilakukan menyempurnakan materi presentasi kami, kemudian
pengembangan untuk penyempurnaan dan menampilkan demo dari produk dan yang terpenting
memberikan kemudahan dalam menggunakan adalah dukungan dari seluruh Tim AturToko,”
platform AturToko. AturToko memiliki rencana untuk tandasnya.
melakukan pengembangan pasar ke Asia Tenggara Lebih lanjut, Bagus berharap, pemerintah dapat
dalam waktu dua tahun ke depan untuk membantu memberikan dukungan dari sisi keterbukaan akses
UMKM agar dapat melakukan ekspor ke marketplace di dan informasi terkait pelayanan terhadap sektor
Asia Tenggara. publik yang berkaitan dengan sektor UMKM nasional,
“Saat ini, kami sedang mengembangkan Inovasi sehingga AturToko dapat turut serta terlibat aktif dalam
sistem Offline-Online sehingga kami dapat membantu mengembangkan sektor UMKM.
The innovations that AturToko presents at Startup4Industry 2020 “The efforts that have been
prepared are of course perfecting
are Omni Channel and E-commerce enabler. The advantage is that
our presentation material, then
MSMEs can market their products in various market places. displaying a demo of the product
and most importantly the support
E “So, they don’t have to bother beginning of the AturToko product,
from the entire AturToko Team,” he
logging in again and checking one started from anxiety about MSME
said.
by one on the marketplace. By using players who had to bother checking
only one AturToko dashboard, you will transactions to stock goods by Furthermore, Bagus hopes
see all transactions, stock of goods, opening marketplaces one by one. that the government can provide
and info from buyers,” said President support in terms of open access
“This is quite inconvenient if
Director of PT Atur Toko Solusi and information related to services
one person has to control several
Indonesia, Bagus Dewantara. to the public sector related to the
marketplaces or sales channels
national MSME sector, so that
By using Big Data and Business at once, and departing from the
AturToko can be actively involved in
Intelligence technology, this intention to provide convenience,
developing the MSME sector.
innovation from AturToko can this is what ArrangeToko then
provide information related to innovates,” he explained.
pricing to MSMEs, so that they can
In the innovation process, the
determine the right price when
compared to similar products or
parties involved are the Technology AturToko
Division, namely the AturToko Address Metropolitan Tower, Jl. R.A.
competitors.
programmers, product managers, Kartini Jl. TB Simatupang No.Kav.
Bagus explained, the innovation the marketing team, and input from 14, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12430
process of Omni Channel and MSME users. “Until the platform
E-commerce enabler, which was the can be used, it can take up to a year Website https://www.aturtoko.id/
I Sejak tahun 2015, DycodeX Melalui HeatraX, pengunjung dapat mendapat banyak pesanan dan tim
menghasilkan produk dan layanan melakukan cek suhu tubuh secara kami dapat berkembang. “Sampai saat
yang menjangkau berbagai vertikal, mandiri, setelah itu hasil pengukuran ini, kami terus berinovasi membuat
mulai dari pelacakan aset, pertanian dikumpulkan di aplikasi HeatraX untuk solusi berbasis teknologi,” ujar Ria.
dan peternakan, energi, lingkungan, pemantauan dan analisis lebih lanjut.
Selain HeatraX, DycodeX juga
kesehatan, hingga industri, HeatraX dibuat 100% di Indonesia
sedang membangun sistem Vaccine
yang semuanya dirancang dan oleh anak bangsa sendiri. “Sehingga
Cold-Chain Monitoring. Sistem ini
dikembangkan secara lokal, end-to-end penggunaannya dapat disesuaikan
terdiri dari aplikasi dan perangkat IoT.
mulai dari hardware hingga software. untuk konsumen Indonesia,” ujar Ria.
“Sistem yang kami bangun memiliki
Pada ajang Startup4Industry 2020, Selain itu, dengan solusi thermal fitur seperti pelacakan lokasi dan
DycodeX membawa produk “HeatraX”, screening yang terjangkau, fitur pengukuran suhu, sehingga dapat
sebuah sistem thermal screening HeatraX tidak kalah dengan produk membantu pemantauan penyebaran
berbasis IoT dan AI sebagai solusi untuk lainnya dari luar Indonesia. Bahkan, vaksin ke seluruh penjuru Indonesia
Adaptasi Kebiasaan Baru. “HeatraX saat ini penggunaan HeatraX tidak dengan tetap menjaga kualitasnya
sebagai solusi thermal screening hanya sebagai thermal screening agar tetap baik ketika dipakai,”
berbasis wajah, untuk mengurangi saja, tetapi juga sudah bisa digunakan paparnya.
adanya potensi penularan virus saat sebagai sistem absensi karyawan.
Salah satu strategi yang diterapkan
melakukan protokol kesehatan,” jelas HeatraX sudah diekspor ke beberapa
DycodeX adalah meningkatkan
Operation Lead DycodeX, Ria Sri Negara seperti Malaysia, Oman, dan
komersialisasi dari produk-produk
Rahayu. Kanada.
yang dimiliki, dengan membangun
“Idenya muncul pada awal pandemi, lebih banyak relasi dengan distributor,
ketika kami melihat penerapan reseller, dan sistem integrator.
protokol kesehatan yang ada Dengan demikian, produksi juga bisa
belum maksimal, masih melibatkan meningkat sehingga perusahaan bisa
hubungan antar manusia, yang berkembang besar.
justru berpotensi untuk penularan
Menjadi pemenang di ajang
virus,” ungkap Ria. Dengan semangat
Startup4Industry, sangat membantu
untuk ikut berkontribusi terhadap
DycodeX untuk memasarkan
penyelesaian pandemi, akhirnya
produknya lebih luas lagi. “Kemenperin
DycodeX berpikir untuk membuat
telah memberikan bantuan kepada
sesuatu yang bisa menyelesaikan
kami seperti pendaftaran TKDN gratis
masalah tersebut.
untuk mendukung penjualan produk
“Mulai dari mendesain sistem, dalam negeri,” tandasnya.
membuat perangkat, pemasaran,
Ria juga berharap, pemerintah dapat
hingga penjualan semua dilakukan
memberikan dukungan dengan cara
hanya dengan empat orang tim
terus mengupayakan penggunaan
kami. Dengan pengalaman kami
produk dalam negeri, terutama
membuat produk selama lima tahun,
produk dan solusi teknologi, secara
akhirnya kami dapat menjual HeatraX
maksimal. “Selain itu, kami juga berharap
pertama kurang dari dua bulan sejak
pemerintah dapat membantu untuk
pembuatannya dimulai,” imbuhnya.
mempermudah pengadaan bahan
Pada saat proses inovas tersebut, mentah yang diperlukan untuk proses
DycodeX melakukan banyak kolaborasi produksi. Sehingga harga produk bisa
dengan para startup dan perusahaan bersaing” ungkapnya. (*)
lainnya untuk melakukan pemasaran
dan penjualan, hingga akhirnya
Memudahkan Perusahaan
Konstruksi Ukur Volume Material
Widya Robotics, perusahaan rintisan yang dibentuk sejak tahun 2018 ini memiliki
tiga fokus sektor utama, yaitu Robotics, Automations, and Artificial Intelligence
(AI). Apa produk unggulannya?
I Pada ajang Startup4Industry untuk pengembangan, yang sesuai market. Selanjutnya, perlu
2020, Widya Robotics mengajukan sebelumnya melalui masa enam kemudahan dalam pengurusan
Widya Load Scanner, sebuah alat bulan untuk obesrvasi terlebih TKDN, promosi melalui kegiatan
yang memiliki core teknologi laser. dahulu. pameran di dalam dan luar negeri.
Digunakan untuk meningkatkan
“Saat ini, kami sedang “Dengan mengikuti program
efektivitas dan efisiensi di konstruksi.
mengembangkan versi portable Startup4Industry yang diinisiasi oleh
Manfaat alat tersebut antara lain yang mudah dipindahkan. Kami Kemenperin, kami mendapatkan
adalah membantu perusahaan melihat pasar terus berkembang banyak sekali exposure baik itu
konstruksi yang fokus di dan melihat bahwa perusahaan akses ke dalam pameran dan
batching plant atau sektor yang konstruksi butuh alat yang mudah publikasi media nasional. Ada
memproduksi precast. “Setiap dipindahkan sewaktu waktu. juga akses terhadap event-event
perusahaan konstruksi pasti Jadi, kami melakukan upgrade dan program pembinaan dari
punya produksi beton yang kemampuan laser menjadi lebih kemenperin,” ungkapnya.
membutuhkan material,” kata Alwy akurat dan instalasi jadi lebih
Alwy mengingatkan, apabila ingin
Herfian Satriatama selaku CEO & mudah,” paparnya.
bikin startup yang berdaya saing,
Founder Widya Robotics.
Menurut Alwy, keikutsertaannya harus berguna buat Indonesia dan
Alwy menjelaskan cara kerjanya, pada ajang Startup4Industry 2020 profitable. “Indonesia sudah jauh
yaitu material masuk dibawa oleh agar bisa mendapatkan banyak lebih baik di bidang regulasi. Bikin
truk vendor. Ketika truk masuk ke koneksi dan bisa terekspose di PT untuk perizinan juga sekarang
area produksi beton precast, harus kalangan industri lain yang bisa jadi sudah mudah. Bahkan, sarana dan
diukur dulu volume yang masuk. target pasar. “Dari koneksi itu dan prasarana juga sudah di-update
Biasanya diukur secara manual dari Kemenperin, kami matching sehingga fasilitas buat bikin startup
dengan meteran, itu membuang dengan beberapa stakeholders juga bagus,” pungkasnya. (*)
energi dan waktu. lainnya. Itu adalah ekosistem yang
kami butuhkan,” ujarnya.
“Sehingga muncullah Widya
Load Scanner untuk bisa scanning Upaya untuk menjadi pemenang, Widya Robotics
volumetrik dengan cepat dan Widya Robotics telah menyiapkan Address Jl. Palagan Tentara Pelajar No.31A,
realtime, kurang dari lima menit produk dengan baik untuk bisa Mudal, Sariharjo, Ngaglik, Sleman,
dibandingkan metode konvensional memberikan kebermanfaatan Daerah Istimewa Yogyakarta.
yang akurasi tidak tinggi karena di kehidupan nyata. “Kebetulan Phone (0274) 4542495
manusia bisa mengalami kelelahan memang ketika produk kami sudah
Website widya.ai
dan salah ukur,” ungkapnya. siap, maka kompetisipun dapat
dimenangkan. Selain itu kami
Alwy menceritakan, awal mulanya
ada tim yang terdedikasi untuk
ide muncul membuat Widya Load
mengerjakan hal ini,” ucapnya.
Scanner lantaran dari latar belakang
ilmuannya di bidang elektronik dan Alwy menambahkan, agar bisa
otomasi. Selain itu, koneksi dekat menjadi pionir, tantangan terbesar
dengan bidang konstruksi sehingga itu adalah edukasi. “Harus terus
ia mencoba menggali kebutuhan menerus edukasi ke pasar. Makin
mereka untuk dicarikan solusinya. banyak orang tahu, makin banyak
orang tertarik. Kami jg coba kasih
“Kami mengamati di salah satu
layanan yg terbaik untuk klien. Kami
proyek pemerintah dan dalam
juga selalu melakukan exposure
observasi Widya Load Scanner
seperti pameran,” imbuhnya.
sangat cocok untuk membantu
perusahaan konstruksi untuk lebih Widya Robotics berharap,
efektif dan efisien,” ujarnya. Inovasi pemerintah dapat memfaslitasi
ini membutuhkan waktu setahun akses ke banyak peusahaan yang
Startup4Industry 2020, E At the Startup4Industry 2020 tools that are easy to move around at
Widya Robotics event, Widya Robotics proposed any time. So, we upgraded the laser
the Widya Load Scanner, a tool that capability to be more accurate with
Make it has a laser technology core. Used to
increase effectiveness and efficiency in
easier installation,” he explained.
The Winner of IGDS 2020 Category People’s Choice when we joined the IGDS was a
Product Design, Ebony Watch water-resistant wooden watch.
Because many wooden watches are
Initial Capital of 2 Million not waterproof. Because, by nature,
the wood in the water will expand.
Rupiah, Become a Turnover So, we have made a formula to
make wooden watches that are
of 4 Billion Rupiah water resistant,” he explained.
Ebony has passed the waterproof
Eboni Watch was formed on October 10, 2014, starting testing stage during ablution, rain,
with a self-managed business by Afidha Fajar Adhitya. As swimming, and diving or snorkeling
time goes by, in October 2017, Eboni began to increase its which lasts no more than one hour.
production staff until now the team consists of 18 people. “This is our first innovation proposed
Today, Ebony is seven years old, and its founder has faced at the IGDS event in terms of
quite a few twists and turns. durability, which we finally won an
award for,” said Afidha.
In addition, Afida explained that
he included a design philosophy
based on visual stories. “So,
when people see our product
designs, they immediately know
the philosophy of the shape. For
example, we have made designs
from the contours or topography of
Jomblang Cave in Yogyakarta,” he
said.
Eboni’s design is considered to
be able to elevate local wisdom.
“In addition to containing deep
meaning, the designs made must
also be interesting, both in terms of
value and history. Then, our latest
design innovation is Eboni Pamor,
E This “selling” profession is not handmade bags and wallets made we collaborate with Empu or keris
the first time that Afidha has been of leather. craftsmen directly, “he said.
involved, she has 12 business fields,
He then thought of making a Afidha also said that the initial
ranging from culinary to electronics.
comfortable and trendy wooden capital to start this business was
However, at that time luck was
watch, at a competitive price. “Even around Rp. 2.5 million which she
not on his side, his efforts failed
though I don’t have a basic design, borrowed from her “Pakde” to make
halfway. Because, his educational
I keep looking for ideas to combine 10 units of wooden watches. The
background is not business or
various designs. Finally created next additional capital is obtained
economics. The determination to
the initial design, as an authentic from turning the sales profit at that
continue entrepreneurship is the
Eboni,”he added. time
main capital.
Until now, Eboni focuses on “Currently, we already have a four-
“I graduated from D3 English,
producing wooden watches. The floor office with its own workshop
which is usually a teacher or
raw material is made of two types space. For turnover, per year on
translator. However, my passion
of wood, namely Sonokeling and average around IDR 3-4 billion,” he
is selling, and I have dreamed of
Maple. Both types of wood are said. (*)
becoming a businessman since I
considered the strongest and
was little. So, after repeated failures,
most durable. “The name Eboni is
I have finally arrived at this point,” he
actually also inspired from Ebony
said.
wood, which comes from Makassar.
Afidha said that in 2014, he Therefore, we hope that our brand is
Ebony Watch
saw a watch product made of in accordance with its strong, exotic Address Jl. Raya Bayat no. 34, Lemah
Miring, Paseban, Bayat, Klaten,
wood. According to him it is very characteristics, and is in demand
Jawa Tengah
interesting and unique. Moreover, by the global community,” he
Afidha likes handicraft products, explained. Phone 0272-8931739
“Ingin Mendorong
Rasa Cinta Kita
terhadap Produk
Lokal”
Memadukan rotan dan kayu jati sebagai bahan
pembuatan produk furniturnya, dengan dipoles
desain yang menarik, menjadikan PT Limesoda
Kreasindo menyabet juara II pada ajang
Indonesia Good Design Selection (IGDS) 2020.
Bagaimana kisahnya?
I Sang desainer dan pemilik Limesoda interior, Daniesh
Musthafa menceritakan, awalnya ia mendirikan Limesoda
Interior sebagai industri rumahan pada tahun 2008. Kala
itu, mengeluarkan dana modal sebesar Rp30 juta, dengan
didukung tiga karyawan dan beberapa tenaga borongan.
“Saat iitu, kami hanya menangani produksi furnitur dan
interior dalam skala yang sangat kecil,” ungkapnya. Seiring
berjalannya waktu, perusahaannya semakin berkembang,
dan sejak tahun 2014 berubah menjadi PT Limesoda
Kreasindo.
“Kami mulai bergerak mengerjakan proyek-proyek
prestisius di bidang interior dan furnitur,” ujarnya. Limesoda
selalu fokus untuk membuat dan menyajikan produk yang
berkualitas dan bermutu tinggi.
“Secara market, kami masih mendominasi untuk di merupakan singkatan dari Daniesh Musthafa dan Lucky
sektor furnitur dan interior komersil untuk hotel, resort, kafe, Akbar. Keduanya merancang lebih dari enam bulan dengan
resto dan perkantoran,” sebutnya. Sebelum masa pandemi diskusi yang intens oleh tim desainnya. Akhirnya di dapat
Covid-19, Limesoda memiliki karyawan bulanan mencapai inovasi, yang membuat buyer dari Maldives tertarik pada
27 orang serta tenaga tukang dan borongan lebih dari 100 produknya.
orang.
“Proses produksi NDALU sendiri memakan waktu tiga
Pada tahun 2018 Daniesh Musthafa bertemu dengan bulan untuk trial error, dan saat kami launch di Mozaik Expo
sang teman desainer Lucky Akbar dan memulai perjalanan 2019, langsung mendapatkan respons yang luar biasa dari
untuk mendesign NDALU. Lucky mengemukakan, pada buyer asal Maldives, dengan langsung memborong produk
ajang IGDS 2020, Limesoda memilih untuk mengolah kami,” ungkapnya.
furnitur memakai bahan rotan Manau dan kayu jati. “Kami
Dampak pandemi Covid-19, mempengaruhi terhadap
memilih dua bahan ini dikarenakan rotan dan jati adalah
kinerja pemasarannya, termasuk menembus pasar ekspor.
bahan yang autentik dengan Indonesia dan keunggulan
Padahal, omzet penjualan NDALU mencapai USD37,800
produk kami adalah desain. Selain itu, tata cara kerja yang
pada tahun 2020. “Karena pandemi, penjualan NDALU
tidak mudah dilakukan oleh manufaktur lain,” paparnya.
masih belum menunjukkan performa yang baik karena
Alasan mengikuti ajang IGDS, menurut Lucky, pihaknya tidak adanya expo dan buyer kami banyak yang cancel
ingin memberikan bukti nyata bahwa produk Indonesia order,” imbuhnya.
khususnya furnitur, banyak yang memiliki kualitas bagus
“Dalam pengembangan usaha kami, diharapkan
dan patut diberikan apresiasi. Selain itu, sebagian telah di
pemerintah terus mendukung kemajuan produk Indonesia
kenal market internasional.
di kancah international. Kami juga berharap, pemerintah
“Selain ingin membantu pemerintah mendorong ekspor tidak hanya memfasilitasi perusahaan besar saja, namun
furnitur Indonesia, kami juga sebenarnya ingin mendorong juga memberikan porsi yang cukup besar kepada para
rasa cinta kita terhadap produk lokal. Maka itu kami pengusaha muda dan juga industri kecil untuk naik kelas,
kampanyekan #supportbrandlokal,” terangnya. termasuk diberikan fasilitas expo di luar negeri dengan slot
yang lebih banyak,” pungkasnya.(*)
Produk unggulan Limesoda dinamakan NDALU, yang
I “Saat pertama bertemu, warga di berupa kain dengan bahan serat media kreativitas kami,” ujar Felicia.
sana yang sebagian besar berprofesi alam, seperti katun, kanvas atau Proses kreatifnya sendiri berjalan
sebagai petani ladang itu sedang rayon. Bahan ini kemudian diolah sekitar enam bulan, mulai dari diskusi
mengalami kendala akibat musim menjadi beragam produk, meliputi awal, prototipe, pembuatan konsep
kemarau berkepanjangan yang tas, sepatu, pakaian dan lain-lain. promosi, hingga akhirnya launching
mengakibatkan hasil panen kurang pada akhir Juli 2020.
Pada tahun 2020, Sepatokimin
baik,” ungkap Felicia Emily Widjaja
Initiative berusaha untuk Untuk saat ini, produk Vantage
selaku Fasilitator Ruang Terampil
meningkatkan kepedulian serta Ecoprint masih dipasarkan di
Sepatokimin.
penerimaan masyarakat terhadap dalam negeri dan diproduksi secara
Akhirnya, tim Sepatokimin yang komunitas warga penyintas kusta terbatas dalam tiga batch. “Saat IGDS
kebetulan memiliki latar belakang di Desa Liposos melalui gerakan diadakan, kami sebenarnya sedang
desain, mencoba mencari sumber kolaboratif bernama Simpul Projek. dalam proses memasarkan produk-
daya potensial yang dapat digali. Gerakan ini menggandeng Footwear produk kolaboratif kami,” ucap Felicia.
Teknik ecoprint kemudian dipilih Forum Indonesia (FF) dan tiga brand
Dari awal komitmen untuk
sebagai respon akan keragaman sepatu lokal, yaitu Brodo Footwear,
membawa cerita gerakan dalam
tanaman di sekitar Desa Liposos. Panna Footwear dan Prabu
melawan stigma negatif kusta secara
Indonesia.
“Teknik ecoprint juga tidak naratif dalam setiap materi promosi
membutuhkan keterampilan tangan Felicia menjelaskan, siluet desain produk, ternyata direspons sangat
yang sangat halus layaknya menjahit sepatu Vantage merupakan baik oleh masyarakat. “Lewat IGDS,
ataupun menganyam, sehingga desain produk industri siap jual, kami melihat adanya platform yang
masih memungkinkan untuk berpadu dengan penggunaan lebih besar untuk bisa mengenalkan
dikerjakan warga penyintas secara material kanvas ecoprint yang produk kami ke lebih banyak orang
gotong-royong walaupun dengan diproduksi warga Ruang Terampil lagi,” ujar Felicia. (*)
adanya keterbatasan fisik,” paparnya. Sepatokimin, sehingga menjadi salah
satu keunggulan utama Vantage
Sepatokimin Initiative lantas
Ecoprint. “Lewat karya kolaboratif
merancang materi pelatihan,
ini, masing-masing pihak saling
pendampingan dan pembinaan
memberi nilai tambah, baik dari
dengan metode desain inklusif
segi desain maupun nilai sosial yang
untuk membuka kesempatan
diusungnya,” imbuhnya.
lebih luas bagi komunitas warga
penyintas. “Karya mereka kemudian Dampak positifnya, tidak hanya
kami pasarkan lewat brand Ruang industri lokal yang turut bergeliat,
Terampil,” ujar Felicia. tetapi juga manfaat nilai ekonomis
yang dirasakan langsung oleh
“Untuk alat produksi, ecoprint
warga Ruang Terampil. Terlebih
sebenarnya dapat dilakukan dengan
lagi, peningkatan kesadaran serta
memanfaat peralatan dapur
penerimaan sosial masyarakat
sederhana, berupa dandang kukusan.
terhadap keberadaan dan karya
Hanya saja, di Ruang Terampil
yang dihasilkan oleh warga penyintas
Sepatokimin, kami menggunakan
kusta dari Desa Liposos.
dandang kukusan berukuran besar
agar proses produksi berjalan lebih “Dalam kolaborasi ini, kami ingin
efisien,” jelasnya. mengangkat hasil karya ecoprint
warga Ruang Terampil sebagai
Produk ecoprint yang dihasilkan
Best 3 IGDS 2020 Category Product Design, Sepatokimin Initiative Felicia explained, the silhouette of
the Vantage shoe design is a ready-
Infecting the Ecoprint to-sell industrial product design,
combined with the use of ecoprint
Technique to Leprosy Survivors canvas material produced by the
residents of the Ruang Terampil
The Sepatokimin Initiative was founded in 2019, which began Sepatokimin, so that it becomes one
with the intention to help the community of leprosy survivors of the main advantages of Vantage
in fighting the negative stigma that is often still attached to Ecoprint. “Through this collaborative
work, each party adds value to each
society. These survivors live in Liposos Village, Singkawang City,
other, both in terms of design and
West Kalimantan, precisely on the southern outskirts of the city. the social value it carries,” he added.
The positive impact is that not only
local industries continue to operate,
but also the benefits of economic
value that are directly felt by the
residents of Ruang Terampil. Moreover,
increasing awareness and social
acceptance of the community towards
the existence and works produced by
leprosy survivors from Liposos Village.
“In this collaboration, we want to
highlight the ecoprint work of Ruang
Terampil residents as a medium
for our creativity,” said Felicia. The
creative process itself runs for about
six months, starting from initial
discussions, prototypes, making
promotional concepts, until finally
launching at the end of July 2020.
E “When we first met, the residents Ruang Terampil,” said Felicia. For now, Vantage Ecoprint
there, most of whom work as field products are still marketed
“For production equipment, domestically and are produced in
farmers, were experiencing problems
ecoprinting can actually be done by limited quantities in three batches.
due to the prolonged dry season which
using simple kitchen equipment, in “When the IGDS was held, we were
resulted in poor yields,” said Felicia
the form of a steamer. It’s just that, actually in the process of marketing
Emily Widjaja as the Facilitator of Ruang
in the Ruang Terampil Sepatokimin, our collaborative products,” said
Terampil Sepatokimin.
we use a large steaming pot to make Felicia.
Finally, the Sepatokimin team, the production process run more
who happened to have a design efficiently,” she explained. From the beginning, the
background, tried to find potential commitment to bring the story of
The ecoprint products produced the movement against the negative
resources that could be explored. The
are fabrics made from natural fibers, stigma of leprosy in a narrative
ecoprint technique was then chosen
such as cotton, canvas or rayon. manner in every product promotion
as a response to the diversity of plants
This material is then processed into material, it turned out to be very
around Liposos Village.
various products, including bags, well responded by the community.
“The ecoprint technique also does shoes, clothes and others. “Through IGDS, we see a bigger
not require very fine hand skills platform to be able to introduce
In 2020, the Sepatokimin Initiative
such as sewing or weaving, so it our products to more people,” said
seeks to increase public awareness
is still possible for the survivors to Felicia. (*)
and acceptance of the community
work together, even with physical
of leprosy survivors in Liposos
limitations,” she explained.
Village through a collaborative
The Sepatokimin Initiative movement called the Simpul Project. Sepatokimin
then designed training materials, This movement collaborates with
Address Komplek Bali Creative Industry
mentoring and coaching with Footwear Forum Indonesia (FF) and Center (BCIC, Jl. WR Supratman
an inclusive design method to three local shoe brands, namely No.302, Kota Denpasar, Bali 80237
open wider opportunities for the Brodo Footwear, Panna Footwear Phone +62 857 1885 2228
community of survivors. “Then we and Prabu Indonesia.
market their work through the brand Website sepatokimin.com
Best 3 IGDS 2020 Category Concept Design, PT Eigerindo Multi Produk Industri
E The tool uses an ultrasonic sensor Best 3 IGDS 2020 Category buildings and bridges as well as
or pressure gauge sensor that can Desain Produk, PT. Luwes other innovations for environmental
measure up to a range of 100 meters. Inovasi Mandiri monitoring such as waste.
Ideal for measuring water levels, such
as tides both long term and short
term.
“Providing “We will maintain the quality of
our IoT-based products with our
Monitoring
automatically sent to the cloud reliability (Reliable), at affordable
server so that users can access prices (Affordable), partnering
them easily. In addition, the data will with customers in operating the
be recorded locally on the memory
card as a backup.
Solutions to equipment (Partnership), and
quality of observations based on
“Unlike other products, we
design Promithevo with a compact
Users” international standards” she said.
Farida said, Luwes Innovation
and sturdy design, an all-in-one One of its superior Mandiri has been producing tools
datalogger, sensor, modem, and innovations is a reliable, made by the nation’s children,
power supply in one unit that can affordable and easy-to- namely the Water Level and
make it easier for users to install,” configure real-time water Weather Monitoring system since
said the Director of PT. Luwes level and tidal measurement 2015. This tool has been used by
Inovasi Mandiri, Farida Katarina. tool with the ability to add many agencies such as the Ministry
of Transportation for observations at
Farida explained, Promithevo was sensors. This product is
49 marine toll points and the TNI-AL
created with the aim of producing called Promithevo. Hydrosal Center for observations
quality sensor level
in 10 national border
products that are
areas.
easy to operate and
online to support “Luwes Innovation
industry 4.0. “We Mandiri aims to
see many sensor provide real-time
level products that monitoring solutions
tend to be difficult to users,” said Farida.
to install and The solution provided
operate, and have to the user is a reliable
many components,” tool with up to 5-10
she said. years of service life.
In fact, the price
The innovation
given is affordable
of Luwes Inovasi
compared to other
Mandiri is to utilize
tools in its category.
these components
“We also guarantee
in a compact and
the availability of
smaller unit to make
data as a form of
it easier to install in
after sales to users.
remote areas. “We
The use of tools and
conducted research
systems has complied
and trials for
with international
approximately one
standards” she
year to find the best
continued. (*)
formula and design
so that the tool is has shown its reliability for five years
ready to be used by customers,” she with a service level agreement of
said. more than 98%. This means that the
operational tools are almost 100%
Luwes Inovasi Mandiri is initiating within five years,” said Farida.
Luwes Inovasi Mandiri
the first export of the Water Level Address Jl. Tole Iskandar No.36,
sensor and its online system Luwes Inovasi Mandiri strives Mekar Jaya, Kec. Sukmajaya,
to Brunei Darussalam. “Brunei to continue to develop IoT- Kota Depok, Jawa Barat
based monitoring systems 16411
Survey Department is interested in
using our product after seeing its such as monitoring landslides, Phone. (021) 77828320
performance through the website earthquakes with GNSS satellites,
land subsidence, stability of tall Website luwesinovasimandiri.com/
of a customer in Indonesia which
“Lebih
Kreatif
dan Harus
Memberikan
Inovasi Baru”
Putroh Ramadhan merupakan
fashion brand yang berfokus
pada wastra Indonesia,
dengan ciri khas gaya klasik
dan modern. Memiliki tagline
‘Authentic Chic with Ethnic’
ini dinobatkan sebagai Juara
I pada ajang Modest Fashion
Project (MOFP) 2020.
I Berawal dari kecintaannya panjang berbahan tenun Sumba, dua bulan, sehingga terciptalah tema
terhadap wastra Indonesia, yang dikombinasikan dengan tenun Rambu yang saya angkat di MOFP
Putroh ingin sekali fokus dalam tapis lampung dan lurik gerimis. 2020,” ujarnya.
mengembangkan wastra Indonesia Adapun keunggulannya, antara lain
Dari hasil inovasinya itu, diharapkan
sebagai bahan utamanya dari setiap adalah memberikan warna baru pada
produknya bisa menembus pasar
koleksi pakaian yang ia buat. Niatnya wastra Indonesia dengan sentuhan
ekspor. “Ada salah satu customer
ini sekaligus untuk mengenalkan ke gaya edgy modern.
dari Malaysia yang membeli salah
masyarakat luas bahwa Indonesia
“Saya memberikan ide yang satu koleksi unggulan saya di MOFP
memiliki banyak sekali wastra yang
cemerlang dengan palet warna 2020. Semoga ke depannya, saya
menarik dan unik dari Sabang
yang berwibawa dan eksekusi yang bisa mengekspor produk saya ke luar
sampai Merauke.
rapi dengan gaya rancangan yang negeri, seperti Malaysia dan Dubai,”
“Investasi awal kurang lebihnya berjiwa muda, bergaya romantic tandasnya.
Rp30 juta, dengan produksi hippie. Saya mengolah tenun sumba
Putroh menceritakan, alasannya
sebanyak 20 pcs sampai 25 pcs per yang tadi nya terkesan kuno menjadi
mengikuti MOFP 2020, awalnya
bulan dengan harga jual sekitar lebih modern,” paparnya.
ingin meningkatkan kualitas diri
Rp700 ribu-800 ribu. Keuntungan
Dalam upaya menciptakan khususnya mengasah kemampuan
yang didapat kurang lebihnya Rp15
inovasinya tersebut, dilalui proses dalam membuat sebuah desain
juta-20 juta per bulan,” ungkapnya.
riset dan mencari ide, yang kemudian dan mewujudkannya dalam bentuk
Produk yang telah dibuat antara lain
didapatkan konsep yang sesuai pakaian jadi. Sasaran berikutnya,
blus, outer, kemeja, dress dan celana
dengan tema MOFP 2020. “Diawali menambah relasi atau networking,
panjang.
mencari bahan utamanya, yaitu supaya bisa dikenal masyarakat luas
Putroh mengemukakan, tenun Sumba dan dikombinasikan di Indonesia dan interasional.
perkembangan industri fesyen di dengan kain lainnya. Setelah itu,
Saat ini, Putroh ingin terus
Indonesia mengalami peningkatan membuat desain sesuai konsep,
mengeksplorasi berbagai wastra
yang sangat cepat, sehingga para dan yang terakhir merealisasikannya
yang ada di Indonesia dalam setiap
designer harus cukup jeli untuk menjadi pakaian jadi,” tuturnya.
koleksi yang akan dibuatnya. Ia ingin
melihat peluang pasar yang besar.
Pihak yang dilibatkan dalam menjangkau berbagai kalangan
“Kita sebagai desainer dituntut untuk
mencari inovasi produk untuk ikut dari yang muda hingga tua supaya
lebih kreatif dan harus memberikan
MOFP 2020, di antaranya keluarga bangga untuk berwastra. “Oleh
inovasi baru agar tetap bertahan di
serta teman di bidang yang karena itu, saya sedang berinovasi
industri fesyen,” ungkapnya.
sama untuk sharing dan diskusi. terhadap desain saya supaya lebih
Melalui proses inovasinya, Putroh Selanjutnya mencari masukan ke wearable dan diterima di berbagai
menghadirkan koleksi ready to wear pengrajin tenun. “Saat itu, waktu kalangan yang ada,” tandasnya.
berupa blus, outer, dress dan celana yang dibutuhkan kurang lebihnya
Manfaatkan
Kain Batik Bekas
dengan Polesan
Desain Modern
Terinspirasi dari keindahan lautan, akhirnya
membuat motif patchwork ombak Jepang
dengan memanfaatkan bahan sisa kain batik.
Melalui sentuhan desain yang lebih modern,
karyanya bisa menyabet Juara II pada Modest
Fashion Project (MOFP) 2020.
I Jovi Ahmedi, desainer fesyen asal Muaradua,
Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera
Selatan ini membangun brand Bakas sejak tahun 2019.
“Nama Bakas itu berasal dari bahasa Dayo di OKU
Selatan, yang artinya pria atau laki-laki,” ungkapnya.
Awal idenya bermula ingin membuat batik bisa
lebih kontemporer lagi desainnya dan lebih disukai
anak muda, dengan menggunakan batik garutan
dan motif yang terbarukan. “Saya memanfaatkan
limbah kain batik dan juga bahan sisa garmen,” ujar
pria kelahiran 20 Mei 1990 ini.
Menurutnya, inovasi tersebut tercipta karena visi
dari brand Bakas dengan memanfaatkan bahan sisa
kain tradisional seperti batik, yang dipadukan melalui
desain lebih modern. Dalam prosesnya, dibutuhkan
lebih kurang satu bulan untuk memastikan konsep
dan desain yang diinginkan.
“Produk kami belum diekspor, tetapi telah dipakai
oleh beberapa selebriti Indonesia seperti Kotak band
dan Sabyan gambus,” ungkapnya.
Jovi mengemukakan, alasan mengikuti ajang
Jovi mengakui, dampak pandemi Covid-
MOFP, salah satunya adalah sebagai tolak ukur
19 saat ini membuat kendala untuk memulai
diri untuk produk dan desain yang dibuatnya bisa
produksinya. Namun, dia sudah meniatkan diri untuk
diterima masyarakat dan memiliki daya jual. “Upaya
mengkreasikan produknya pada kuartal keempat
yang saya lakukan agar lancar dan bisa menang,
tahun ini. “Salah satu strategi yang juga lebih penting
yakni dipersiapkan dengan matang baik itu konsep
adalah meningkatkan digital marketing,” imbuhnya.
dan desain itu sendiri. Selain itu kesiapan diri dan doa
dari keluarga,” tuturnya. Ia berharap, dalam pengembangan industri fesyen
di tanah air, pemerintah dapat memfasilitasi modal
Untuk saat ini, Jovi sedang menyiapkan koleksi
dan pemasaran produk yang lebih masif bagi para
unggulannya untuk show di final MOFP 2021 dengan
pelaku usahanya. Apalagi untuk memacu daya saing
judul DUALISME, yang terinspirasi dari manusia dan
fesyen muslim.
alam. Menurutnya, terdapat dua keadaan atau sifat
yang bertentangan, tetapi sebagai penyeimbang “Karena Indonesia ini merupakan negara dengan
kehidupan mausia itu sendiri. mayoritas Muslim terbesar di dunia, dengan inovasi
dan kemampuaan yang luar biasa, pemerintah bisa
“Saya terinspirasi dari motif Mega Mendung, Jawa
men-support lebih, tidak hanya sebagai fasilitator
Barat yang mengartikan langit atau awan serta
saja untuk market tetapi mempermudah para
gunung yang melambangkan bumi dengan motif
pengusaha adau kreator di bidang industri fesyen
dibuat menggunakan patchwork dan shashiko,”
muslim untuk melakukan transaksi baik itu di dalam
ujarnya.
maupun luar negeri,” paparnya. (*)
Advantage of
difficult to start production. However,
he has intended to create his product
in the fourth quarter of this year. “One
Used Batik strategy that is also more important
is to increase digital marketing,” he
Fabrics with added.
Taking Advantage
of Arrowroot
Woven Fabric
With Natural Dyes
The innovation is to make ready-to-wear
clothing for adult women, with a touch of
semitailoring technique that utilizes arrowroot
and linen woven fabrics. The uniquely is using
natural coloring with tie dye technique.
I Founder & Direktur Rosalie Produk yang diajukan Rosalie “Ada beberapa jenis inovasi yang
Cheese, Ayu Linggih menjelaskan, Cheese pada IFI 2020 adalah produk sedang kami jalankan baik secara
perusahaannya yang berbasis produk Black & White Cheese. “Keju ini produk, manajemen maupun
pangan dengan inovasi teknologi ini adalah keju dari susu sapi yang proses produksi. Pastinya inovasi
mulai berproduksi sejak tahun 2017 dibalut dengan coconut ash. Bisa yang sedang kami kembangkan
di Denpasar, Bali. “Produksi utama dibilang ini keju mild blue cheese mengikuti market demand,
kami adalah natural Indonesian versi Indonesia,” tuturnya. customer behaviour dan food trend,”
cheese dari bahan peternakan segar imbuhnya.
Di keju Black & White Cheese ini,
tanpa menggunakan pewarna dan Ayu mengakui, pendampingan
Rosalie memasukkan unsur kelapa
pengawet,” ujarnya. yang diberikan melalui Food
untuk menambah rasa produknya
Guna mendukung proses dan memberikan indentitas Camp pada ajang IFI, dan materi
produksinya, Rosalie cheese menjalin geografis. Selain itu, Rosalie Cheese yang ditawarkan sangat menarik
kerja sama dengan peternak kecil di menggunakan kemasan yang untuk menambah pengetahuan
daerah Bali dan Jawa Timur. “Kami informatif dan modern sehingga bisa dan membuka wawasan untuk
melihat mitra peternak sebagai long- bersaing dengan produk impor meningkatkan kinerja perusahaan.
term partner for growth. Tujuan kami “Selain itu, IFI memberikan fasilitasi
“Ini adalah jawaban kami kepada sertifikasi HACCP yang memang
adalah membuat specialty cheese
market yang menginginkan keju sudah menjadi target Rosalie
with a unique twist on local flavour,”
lokal dengan harga dan kualitas untuk grow our market further,”
ungkapnya.
yang bersaing. Saat ini, konsumsi pungkasnya.
Rasakan
Manisnya
Peluang
Bisnis Madu
Melihat kala itu banyak produk
madu impor yang mendominasi
di pasar domestik, akhirnya
membidik celah peluang
untuk mengembangkan
usaha produksi madu lokal.
Hal ini didukung niatnya ingin
membangun bisnis kuliner
dan makanan sehat yang bisa
menembus pasar global.
I Diawali merintis usahanya dengan “Kami sedang dalam tahap yang sama. Proses pembuatan
nama TJ Superfoods pada pertengahan perolehan sertifikasi BPOM dari ide, percobaan dan launching
Mei 2017 lalu, Fransisca Natalia Widowati serta HACCP untuk memenuhi memakan waktu kurang lebih enam
menciptakan madu bermerek Beema permintaan ekspor ke beberapa bulan,” ujar Fransisca.
Honey. “Saat itu, bisnis madu belum negara seperti India, Rusia, Singapura
Menurut Fransisca, madu mentah
semarak seperti saat ini, di mana dan Eropa,” kata perempuan bergelar
masih mengandung enzim yang
pilihan madu terutama di pasar ritel Sarjana Teknik Arsitektur dan
berfungsi menjaga keseimbangan
modern tidak terlalu banyak pilihan Magister Manajemen yang sudah
asam dan bakteri baik di dalam
dan didominasi oleh madu impor dari memiliki 10 karyawan ini.
pencernaan, sedangkan arang
Australia serta Selandia Baru,” ungkapnya.
Selain itu, PT Beema Boga Arta berfungsi untuk menyerap kelebihan
Fransisca menjelaskan, Beema juga merangkul produk-produk gas dan juga menetralkan racun-
Honey diambil dari filosofi Bima - UMKM lainnya, seperti Empon- racun dalam tubuh. “Beema Honey
Pandawa Lima, yang merupakan empon, Jahe Madu, Kunyit Asam merupakan satu-satunya brand di
sosok ksatria jujur, kuat dan tanpa yang kemudian dikemas cantik dunia yang membuat madu charcoal
basa basi. Hal ini menjadikan nilai- di bawah merek Beema Wellness ini,” ungkapnya.
nilai yang dianut dalam berbisnis dan yang merupakan merek kedua
“Tidak ada proses pemanasan,
juga nilai tambah yang ditawarkan perusahaan ini pada lini kudapan
penambahan bahan kimia, pewarna
dari produk-produknya. sehat.
buatan maupun perisa buatan.
“Kami membuat produk yang Fransisca mengemukakan, inovasi Madu mentah (raw honey) dan
natural, tanpa pengawet, dan tanpa produk yang diajukan dalam ajang bubuk arang, merupakan pilihan
bahan kimia tambahan apapun,” Indonesia Food Innovation (IFI) alternatif yang sering digunakan
ujarnya. Selain itu, Beema Honey 2020 adalah Detox Charcoal Honey, untuk meredakan atau mengatasi
juga mempunyai arti makna merupakan madu murni yang telah keluhan asam lambung (GERD -
tersendiri, yaitu “Be My Honey” yang berbentuk krim (whipped honey) gastroesophageal reflux disease),”
dirasa “fun” serta mudah diingat jika karena proses kristalisasi alami yang paparnya.
masuk ke pasar global. diformulasikan dengan bubuk arang
Keunggulan produknya, antara
(edible charcoal powder) yang terbuat
Seiring makin berkembangnya lain meredakan kelebihan gas
dari batok kelapa yang diproses pada
bisnis dan melihat banyaknya asam lambung, meredakan
pembakaran suhu 1000° C, menjadi
permintaan pasar, akhirnya bulan gejala keracunan makanan, dan
bubuk halus berukuran 325mesh.
Mei 2019, Fransisca meresmikan memperbaiki kinerja ginjal. Berbagai
usahanya menjadi PT Beema Boga “Inovasinya tercetus ide dari internal inovasi dan keunggulan yang dimiliki
Arta yang memfokuskan pada dan mencoba secara in house, yang Beema Honey, akhirnya dinobatkan
produk-produk makanan sehat yang kemudian melakukan percobaan sebagai juara II kategori End Product
berkelanjutan. kepada beberapa audience yang pada IFI 2020.
dikenal dan mempunyai masalah
Providing
Solutions to
the Problem
of Fruit and
Vegetable
Waste
This company has a mission
to innovate in sustainable
agriculture for the
realization of food security
and community welfare.
The innovation concept
the Ministry of Industry to introduce fruit,” he said. Research on testing
developed is to combine the
its innovation, namely fruit and edible coating products is carried
Sociopreneur, Technopreneur, vegetable edible coating products out together with fruit and vegetable
and Enviropreneur approaches. with the Chitasil brand. The tagline of commodity owners to formulate
the Chitasil Edible Coating product the most effective ingredients in
E “We have a dream to realize is “Extra Shield for Your Produce, extending shelf life.
better quality food products, more Nature Based Protection, Longer-
BIKI’s strategy to continue to grow
sustainable food systems, and more Lasting Produce, Less Waste, More
and become a leader in Indonesia
durable production-creating value Happiness”.
is to strengthen and multiply
throughout the supply chain, and How do it products work? product trials and partnerships
a more abundant future for all of Improved barrier properties from upstream, as well as cooperate
us,” said Founder and CEO of PT. (reduced oxygen transmission, water with Chitasil labeling on partner
Berkah Inovasi Kreatif Indonesia (BIKI) absorption, and ethylene production), commodities to increase consumer
Muhammad Hafid Rosidin. BIKI was increased bacterial activity (gram awareness to participate as part of
formed in 2018 and officially became positive and negative bacteria, fungi food loss and waste campaigns.
a Limited Liability Company (PT) in and molds), and increased antioxidant
September 2019. “Every consumption of fruit and
activity (prevents chlorophyll loss,
vegetables labeled with Chitasil, the
In 2018, BIKI focused on innovation lipid peroxide and electrolyte leakage,
fruits and vegetables purchased
in processing shrimp shells into reduces oxidizing species, and delay
are more durable and contribute to
chitosan, which is the main ingredient browning).
reducing the risk of food loss and
for edible coating products for fruits The advantages are natural waste in realizing SDGs (Sustainable
and vegetables. Then, began to ingredients, food waste (chitosan) Development Goals) number
develop chitosan-based derivative biomaterials, BPOM food grade 2 (No Hunger), 12 (Responsible
products. standards, edible (can be eaten Consumption and Production), and 13
“In 2019, we obtained a turnover of directly) and non-toxic, biodegradable (Climate Action),” said Hafid.
152 million Rupiah, and in 2020 we and environmentally friendly,
obtained a 277% increase in turnover practical, and economical. Thanks to
to 420 million Rupiah,” said Hafid. Not these advantages, BIKI managed to
only business benefits were obtained, become the IFI 2020 Champion in
but BIKI also succeeded in reducing the Intermediate Product Category. PT. Berkah Inovasi Kreatif Indonesia
the risk of food loss and fruit and “The main purpose of making this Address Gedung TBI 2, Jl. Taman Pluit
vegetable waste by 1,750 tons in 2020. product is as an alternative solution Kencana Utara No.3, RT.01/RW.03,
Babakan, Bogor, Jawa Barat
Therefore, BIKI participated in the to solving the problem of food loss
Phone 0813-3224-2942
2020 Indonesia Food Innovation and waste in Indonesia, which turns
(IFI) event which was initiated by out to be mostly from vegetables and Website halobiki.com
Juara II IFI 2020 Kategori Intermediate Product, kerugian berhubung harga singkong anjlok hingga
PT Rumah Mocaf Indonesia sepertiga harga normal. Akibatnya banyak singkong
yang tidak dipanen, dibiarkan membusuk di ladang”
Meracik Tepung ungkap Tami, sapaan akrab Wakhyu Budi Utami
Singkong
“Kondisi tersebut mendorong Riza untuk melakukan
reorientasi organisasi yang awalnya 100% sosial
menjadi bisnis berbasis sosial atau sociopreneur
Serbaguna Bebas di tahun 2017, dan menggandeng saya sebagai
co-founder,” imbuhnya.
Gluten RMI terus berkembang, dari awalnya hanya dikelola
dua orang, kini menjadi 20 orang di tim manajemen.
Perusahaan berbasis sociopreneur ini bergerak “Dengan modal awal Rp10 juta, omzet RMI terus naik
di bidang pangan dengan fokus pengembangan hingga kini mencapai kurang lebih Rp1 miliar per
produk mocaf (modified cassava flour). Produk tahunnya,” ujar Tami.
unggulannya adalah mocaf atau tepung
Tami menjelaskan, produk yang diajukan pada
singkong serbaguna bebas gluten dengan brand Indonesia Food Innovation (IFI) 2020 adalah Mocafine.
Mocafine. Berbeda dengan tepung singkong tradisional atau
gaplek, proses produksi mocaf melibatkan proses
fermentasi sehingga tepung yang dihasilkan memiliki
karakteristik yang mirip dengan terigu, tidak berbau,
dan warnanya lebih putih.
“Di RMI, Mocafine diproses melalui serangkaian
proses yang terstandar sesuai regulasi keamanan
pangan dan menggunakan starter organik agar
menghasilkan mocaf dengan kualitas terbaik sesuai
dengan filosofi Mocafine, yaitu the finest mocaf,”
paparnya.
Riza selaku founder sekaligus inventor memerlukan
waktu sekitar dua tahun untuk menyempurnakan
produk mocaf produksi RMI. “Saat ini, inovasi yang
tengah kami kembangkan adalah terkait RnD produk
cepat saji dan siap santap karena tingginya minat pasar
pada produk-produk tersebut,” kata Tami.
Tami menginformasikan, Ekspor perdana RMI adalah
Mocafine dalam bentuk bulk ke Inggris sejumlah 10 ton
atau senilai Rp180 juta. “Digitalisasi marketing ternyata
sangat ampuh untuk memperluas jangkauan pasar
kami, apalagi sejak akhir tahun 2020 kami tengah
mengupayakan perluasan pasar ekspor,” tandasnya.
RMI juga tengah proses negoisasi dengan buyer dari
Oman dan Kanada.
“Pasar untuk produk gluten free sangat terbuka di
negara-negara maju karena masyarakatnya sudah
lebih teredukasi mengenai konsumsi makanan sehat
sehingga kami optimis bisa meningkatkan nilai ekspor
kami,” ungkap Tami.
Oleh karena itu, RMI berharap, pemerintah
I Chief Operating Officer PT Rumah Mocaf Indonesia mengeluarkan kebijakan yang lebih pro pada petani
(RMI) Wakhyu Budi Utami menceritakan, awal lahir RMI
dan pangan lokal, agar dunia agraria nasional kembali
adalah sebagai organisasi pemberdayaan masyarakat
berjaya. “Kami optimis bahwa industri pangan di
untuk petani singkong pada tahun 2014. Saat itu, Riza
Indonesia akan terus bertumbuh dan berkembang.
Azyumarridha Azra selaku founder, tengah melakukan
Apalagi, pemerintah melalui Kemenperin sangat
penerjunan relawan untuk program Sekolah Inspirasi
support pada IKM pangan lokal, dengan memberikan
Pedalaman di sebuah desa di Banjarnegara.
berbagai program fasilitasi, sertifikasi, sampai training
“Pemuda asli Banjarnegara itu bertemu dengan dan workshop untuk meningkatkan daya saing”
petani singkong yang menangis karena mengalami pungkasnya. (*)
“At RMI, Mocafine is processed “The market for gluten free Phone 0853-8023-0003
through a series of standardized products is very open in developed Website rumahmocaf.id
Juara III IFI 2020 Category Intermediate Product, (multifunctional natural syrup) under
CV. Ramu Padu Nusantara the brand name MoonShine, which
Phone 0859-4460-9409
62
62 Majalah Karya Indonesia
Edisi 2021
Elderly Craftsmen”
event,” she said. Another example,
for example during the rice planting
season, most of these craftsmen will
PT. Efrata Retailindo has provided assistance and guidance not work due to the need to plant
to small and medium industry players (SMI) since 2013. This rice in the fields.
company won the 2020 Upakarti Award. How is it going? Meanwhile, from designers, the
interesting experience gained is
finding various patterns and styles
E PT. Efrata Retailindo was “In addition to stamp craftsmen, of clothing, collections from unique
established on August 14, 2012, we also empower elderly ‘lurik’ designers, with very varied factory
engaged in the garment sector. craftsmen. We use leftover cotton combinations. “This also gives
This company has produced various from our own factory which is then benefits to the company, because it
clothes such as shirts, pants, skirts, processed into yarn and sent to can add knowledge and can further
blazers, and dresses, even cloth these craftsmen to be made into improve our expertise,” she said.
masks. “Besides that, we also accept lurik,” she explained.
orders from designers, uniforms
With this empowerment,
for offices, agencies and schools.
it also provides a decent and
Currently, we have 503 employees,” PT. Efrata Retailindo
commensurate income for them.
said CEO of PT Efrata Retailindo, Jl. Cemani, Banaran Baru,
“We also assist and foster and Address
Michelle Tjokrosaputro. Cemani, Kec. Grogol, Kabupaten
facilitate local designers starting
Sukoharjo, Jawa Tengah
At first, according to Michelle, from the selection of raw materials
her party cooperated with stamp to finished goods with international Website bateeq.com
craftsmen only by buying their quality standards and also assisting
products, then began to provide the logistics process to various cities
assistance in the selection of raw and destination countries,” she
materials and training of work skills added.
so that the quality standards of their
There are several benefits that the
products would increase.
Pemenang Upakarti Award Kategori Jasa Pengabdian, ready to wear hasil karyanya. Saat
Novia Hertini itu, ia juga menerima pesanan
private order dan make up artist
Manfaatkan Gambir, untuk pengantin.
Batik di Kampung
brand saya yang bernama Novia
Hertini Fashion Designer di
bawah naungan CV. NOVIA,”
Halamannya tuturnya. Saat itu, ia bergabung
di Asosiasi Perancang Pengusaha
Oleh: M. Basri Mode Indonesia (APPMI). Dirinya
Melihat kehidupan masyarakat di kampung halamannya yang memfokuskan setiap rancangan
sebagian belum berkembang saat itu, menjadikan motivasi pada produk kerajinan daerah,
yang kala itu mengangkat tentang
Novia Hertini untuk melakukan program pemberdayaan pelaku
potensi Tenun Silungkang.
industri kecil dan menengah (IKM) agar dapat meningkatkan
perekonomian mereka. Upaya apa saja yang telah dilakukannya? “Dengan berjalannya waktu,
sampai pada tahun 2013, saya
pulang ke kampung kelahiran saya.
Pada saat itu, saya melihat sangat
banyak sumber daya alam yang
belum dimanfaatkan dengan baik
terutama gambir. Apalagi harga
getah gambir sangatlah tidak
seimbang dengan hasil kerja para
petani,” ungkapnya.
Guna ingin mengubah kondisi
ekonomi masyarakat di kampung
halamannya, Novia melakukan
memberdayakan masyarakat di
sana untuk mengembangkan batik
Minang yang diberi nama batik
Loempo dengan menggunakan
gambir sebagai pewarna tekstil
alami.
Gambir merupakan salah satu
komoditas utama di Kabupaten
Pesisir Selatan. Masyarakat yang
ikut pemberdayaan datang dari
berbagai kalangan, yaitu anak-
anak putus sekolah, para petani,
ibu rumah tangga dan para
pengangguran,” sebutnya.
mimbarsumbar.id Pada akhirnya, tahun 2017, batik
Loempo resmi berdiri hingga kini
I Perempuan kelahiran 10 mengikuti kontes merancang masih diproduksi. “Saya berperan
November 1981 di Painan busana dan sering mendapatkan aktif dalam pembinaan IKM gambir
tepatnya di Nagari Ampuan peringkat pertama sehingga dapat dan batik dari tahun 2013 sampai
Lumpo, Kabupaten Pesisir meraih beasiswa untuk mengikuti sekarang, kurang lebih sudah
Selatan, Sumatera Barat ini dari kuliah singkat di ESMOD Jakarta. delapan tahun,” ujar Novia.
kecil memiliki cita-cita ingin Dari situ, saya terus mengejar
jadi perancang busana (fashion impian saya,” ungkapnya. Hingga saat ini, sudah mencapai
designer). Novia alumni dari SMK 500 orang yang Novia didik dan
Dengan sedikit modal yang berdayakan. Sebagian besar dari
Negeri 3 Payakumbuh jurusan tata
ia punya, kemudian Novia mereka tidak memiliki pekerjaan
busana. Modal pendidikannya ini
membangun sebuah butik di Kota dan tidak memiliki penghasilan.
menjadi bekal karier dan usahanya.
Padang dengan nama Nvee Mode “Oleh karena itu, saya adakanlah
“Sejak sekolah, saya banyak yang menjual berbagai macam kegiatan pemberdayaan
64
64 Majalah Karya Indonesia
Edisi 2021
66
66 Majalah Karya Indonesia