Anda di halaman 1dari 68

Karya

Indonesia
MEDIA SHOWCASE PRODUK INDONESIA

Kemenperin Awards
AJANG APRESIASI
INDUSTRI ANAK NEGERI
AN APRECIATION TO THE
LOCAL MANUFACTURER

E d i s i 2021
Dari meja Redaksi Karya
Indonesia
From the editorial desk
MEDIA SHOWCASE PRODUK INDONESIA

Kemenperin Awards
AJANG APRESIASI
INDUSTRI ANAK NEGERI
AN APRECIATION TO THE
LOCAL MANUFACTURER

I Kemenperin melalui Direktorat Jenderal


Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA)
menyelenggarakan beragam kompetisi dan
memberikan penghargaan kepada IKM-IKM terpilih.
Kompetisi ini bertujuan sebagai wadah bagi IKM
untuk lebih mengembangkan kreativitas dan
inovasi yang tidak hanya memberikan apresiasi
kepada IKM, tetapi juga diberikan program yang
berkelanjutan berupa pelatihan dan pendampingan
dalam rangka pengembangan kemampuan dan E d i s i 2021

keterampilan pelaku industri, serta pembentukan


ekosistem IKM yang berdaya saing tinggi. Sehingga
diharapkan IKM tersebut akan naik kelas dan Pengarah: Menteri Perindustrian
menjadi IKM yang modern dan tangguh. Agus Gumiwang Kartasasmita. Pemimipin Umum:
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Dody
Widodo. Pemimpin Redaksi: Kepala Biro Hubungan
Masyarakat Ni Nyoman Ambareny. Wakil Pemimpin
Redaksi: Muhamad Basri. Redaktur Pelaksana:
Andi Suandi. Editor: Cynthia Fotografer: Zoelfikar
Anggota Redaksi:
Krisna Sulistyani, Titin Fauziyah Rochmawati,
Arief Febriant Putra.
E The Ministry of Industry’s Directorate General
of Small, Medium, and Multifarious Industries
Alamat Redaksi:
(SMMI) organizes various competitions and
Biro Hubungan Masyarakat
awards selected Small Medium Industries Gedung Kementerian Perindustrian Lt. 6
(SMI’s). This competition aims to serve as a forum Jl. Gatot Subroto Kav. 52-53, Jakarta
for SMI’s to develop creativity and innovation Telp : (021) 5255509 ext. 2648
that not only gives appreciation to SMI’s, but Fax : (021) 5255609
also provides sustainable programs in the
form of training and assistance in the context Akun Media Sosial
of developing the capabilities and skills of Twitter : @Kemenperin_RI
industry players, as well as establishing a highly Facebook : Kementerian Perindustrian RI
competitive SMI ecosystem. So it is hoped that Instagram : @kemenperin_ri
the SMI will go up in class and become a modern Youtube : Kementerian Perindustrian RI
and tough SMI.
Redaksi menerima artikel, opini, surat pembaca. Setiap
tulisan hendaknya diketik dengan spasi rangkap dengan
panjang naskah 3.000-6.000 karakter,disertai identitas
penulis.

Naskah dikirim ke email:


humas@kemenperin.go.id

Majalah ini dapat diakses melalui


www.kemenperin.go.id/majalah
DAFTAR ISI

MADE IN INDONESIA
24 12 I Ciptakan
Bangku
dari Limbah
Puntung
Rokok
E Create a Bench
From Cigarette
Butt Waste

14 I Optimalkan
Limbah Jadi
Nilai Tambah
E Optimize
Waste to Add
Valuel

16 I Kilaunya
Lampu
Tanah yang
Bercahaya
E Glittering
‘Lighting Land’
Lamp
AKTUALITA

CONT
6
I “Pelaku IKM Perlu Terus
Meningkatkan Keahlian

12 dan Keterampilan”
E “Small and Medium Industry
Players Need to Continuously
Improve Their Skills and Expertise”

I Kunci Suksesnya Adalah Inovasi


28 I Aplikasi Cek

32
dan Kolaborasi 18 Suhu Tubuh
E The Key to Success are Innovation Hingga
and Collaboration Absensi
Karyawan
I Memdadukan Permainan Congklak E Body
dan Puzzle 20 Temperature
E Combining Congklak Games Check to
with Puzzles Employee
Attendance
I Perhiasan Unik berbahan Apllication

30
Daur Ulang Plastik 22 I Memudahkan
E Unique Jewelry Made from Perusahaan
Recycled Plastics Konstruksi
Ukur Volume
I Memudahkan Pelaku UMKM Catat Material
Transaksi Keuangan 24 E Make it
26
E Making it Easier for MSMEs to I Pelaku UMKM Tak Perlu Easier for
Record Financial Transactions repot Mengecek Transaksi Construction
Hingga Stok Barang Companies to
Measure the
E MSMEs Player No Need Volume
to Fuss Checking the of Materials
Transaction nor The Stock
of Goods

4 Majalah Karya Indonesia


Edisi 2021

I Mulai Modal Rp 2 Juta, I Lebih Kreatif dan Harus


Jadi Omzet Rp 4 Miliar Memberikan Inovasi Baru

42
42
E Initial Capital of 2 Million 32 E More Creative and Must
Rupiah become Turnover Provide New Innovations
of 4 Billion Rupiah
I Manfaatkan Kain Batik
I Ingin Mendorong Rasa Bekas dengan Polesan
Cinta Kita terhadap Desain Modern 44
Produk Lokal 34 E Taking Advantage of
E We Want to Encourage Used Batik Fabrics with
Our Love for Local Modern Design Polish
Products
I Manfaatkan Kain Tenun
I Menulari Teknik Ecoprint Bulu Garut Dengan
kepada Warga Penyintas Pewarna Alam 46
Kusta 36 E Taking Advantage of
E Infecting Ecoprint Arrowroot Woven Fabric
Technique to Leprosy With Natural Dyes
Survivor
I Mengusung Konsep
I Ciptakan Perlengkapan Bertahan Hidup Saat
Outdoor yang Inovatif Pandemi 48
38
E Create Innovative E Carrying the Concept of
Outdoor Equipment Survival During Pandemic
I Memberikan Solusi I Keju Natural dengan Cita
Pemantauan Real-time Rasa Lokal 50
Kepada User 40 E Natural Cheese with Local

ENTS
E Providing Real-time Taste
Monitoring Solutions to
Users I Rasakan Manisnya
Peluang Bisnis Madu
52
E Feel the Sweetness
of Honey Business
Opportunity

I Enak dan Sehat, Cemilan


Anak Berbahan Sayuran APA & SIAPA
54
E Delicious and Healthy
Kids Snack Made of
Vegetable
62 I Kami Juga Melakukan
Pemberdayaan Kepada
Pengrajin yang Sudah Lansia
I Memberikan Solusi dari E We Also Empower
Masalah Limbah Buah Elderly Craftsmen
dan Sayuran
E Providing Solutions to
56 64 I Manfaatkan Gambir
Berdayakan IKM Batik di
Kampung Halamannya
The Problem of Fruit and
Vegetable Waste E Taking Advantage of Gambir,
Empowering Batik SMI in
I Meracik Tepung Singkong Their Hometown
Serbaguna Bebas Gluten 58
E Mixing Gluten Free
Versatile Cassava Flour

51
I Mengolah Rempah
Nusantara Jadi Sirup
Berkhasiat 60
E Processing Indonesian
Spices Into Efficacious
Syrup

Karya Indonesia Magazine 5


AKTUALITA

Plt. Direktur Jenderal Industri Kecil,


Menengah dan Aneka (IKMA) Reni Yanita

“Pelaku IKM Perlu


Terus Meningkatkan
Keahlian dan
Keterampilan”
Oleh: M. Basri
Pandemi Covid-19 telah
memberikan ujian yang sangat
berat bagi para pelaku industri
kecil dan menengah (IKM)
di Indonesia. Padahal, IKM
merupakan tulang punggung
bagi perekonomian nasional
karena jumlahnya yang
mendominasi dari seluruh
sektor industri di dalam
negeri.

I Imbas pandemi memunculkan berbagai kendala membangkitkan kembali gairah usaha sektor IKM di
yang dihadapi oleh para pelaku IKM, di antaranya Tanah Air yang terkena dampak pandemi Covid-19?
permintaan pasar menurun, sulitnya ketersediaan dan
Kami telah melalukan berbagai macam pembinaan
akses sumber bahan baku, kapasitas produksi yang
dan pendampingan, sekaligus juga memberikan
menurun hingga operasional berhenti sementara,
pelatihan dan fasilitas teknis kepada para IKM untuk
merumahkan sebagian karyawannya, serta kebutuhan
dapat bertahan, beradaptasi, dan berkembang di
modal untuk menggaji karyawan.
tengah perubahan yang sedang terjadi.
Mengenai adanya kendala tersebut, para pelaku IKM
Pada masa pandemi dari tahun 2020 hingga Juni
diharapkan dapat mulai beradaptasi dengan kebiasaan
2021, kami telah memberikan pelatihan dan seminar
baru di saat pandemi ini. Hal ini agar usaha yang
online, yang meliputi 314 webinar dengan peserta
dijalankan tetap beroperasi dalam upaya memenuhi
sebanyak 18.135 pelaku IKM. Berikutnya, kegiatan
kebutuhan pasar domestik hingga ekspor.
penumbuhan Wirausaha Baru (WUB) sebanyak 13.228
Kementerian Perindustrian telah memiliki berbagai IKM, bimbingan dan fasilitasi promosi pemasaran
program dan kegiatan strategis untuk mendukung online melalui program e-Smart IKM dan Bangga
para pelaku IKM supaya bisa bertahan di tengah masa Buatan Indonesia (BBI) kepada 8.704 IKM.
pandemi. Apa saja? Berikut hasil kutipan wawancara
Ada pula fasilitasi restrukturisasi mesin dan
langsung tim Mjalah KINA dengan Plt. Direktur
peralatan yang telah diberikan kepada 209 IKM, serta
Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA)
terdapat fasilitasi pengembangan produk IKM antara
Reni Yanita di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu.
lain melalui pemberian sertifikasi SNI, Halal, HACCP,
Upaya apa saja yang sudah dilakukan Kemenperin GMP, ISO, dan Penguatan Mesin/Peralatan kepada 881
khususnya Direktorat Jenderal IKMA dalam IKM.

6 Majalah Karya Indonesia


Edisi 2021

Apa yang Ibu harapkan kepada para pelaku IKM


saat ini untuk turut mempecepat upaya pemulihan
ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19? Untuk perlindungan bagi
Dalam situasi kompleks seperti saat ini, pelaku
IKM perlu terus meningkatkan keahlian dan
pelaku industri dalam
keterampilan dalam manajemen bisnis industri negeri, Kemenperin
mereka. Kemampuan leadership, keterampilan teknis,
kreativitas, inovasi, dan orisinalitas harus dimiliki oleh bekerja sama dengan LKPP
setiap pelaku IKM.
mendorong para pelaku
Soft skills tersebut merupakan sepuluh keterampilan
teratas yang wajib dimiliki pada tahun 2025 menurut usaha untuk mengikuti
World Economic Forum. Dengan bekal tersebut,
pelaku IKM dapat terus bersaing, bertahan, dan
program Bela Pengadaan,
mengembangkan usahanya (scalling up). selain itu, juga mendorong
Selain itu, para IKM harus mampu beradaptasi
mengikuti perkembangan dan bisa membaca
IKM masuk kedalam
peluang dan tren yang berkembang, yang disukai e-catalog untuk pengadaan
konsumen. Kemudian, IKM dapat memanfaatkan
program dan fasilitas yang disiapkan oleh pemerintah. barang dan jasa pemerintah.
Program dan kegiatan apa saja yang telah
dilakukan oleh Ditjen IKMA Kemenperin selama ini
dalam upaya berkontribusi pada pencegahan dan Kontribusi tersebut, terdiri dari 36,24 persen
pengendalian Covid-19 di tanah air? merupakan IKM makanan, 17,35 persen IKM Kayu,
Barang dari Kayu, Anyaman Rotan, serta 12,69 persen
Dalam rangka pencegahan dan pengendalian
adalah IKM Pakaian Jadi.
Covid-19, Ditjen IKMA terus memastikan sektor
industri, khususnya IKM agar dapat terus beroperasi Di samping itu, jumlah IKM juga menyumbang
dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan tenaga kerja industri yang cukup besar, yaitu 10,36
dalam pencegahan penyebaran Covid-19. Ditjen IKMA juta dari total 15,67 juta pekerja industri. Dari segi unit
mendorong industri agar mematuhi standar Izin usaha, total unit usaha IKM saat ini mendominasi
Operasional Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) sesuai 99,7 persen atau sekitar 4.400.374 juta IKM, dari total
dengan Surat Edaran Menperin Nomor 5 Tahun 2021 4.410.557 unit usaha industri di Tanah Air.
tentang Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri
Program prioritas apa saja yang sudah dilakukan
Pada Masa Kedaruratan Covid-19.
Ditjen IKMA pada tahun 2021 ini, dan yang akan
Perusahaan pemegang IOMKI wajib melaporkan dilaksanakan pada tahun 2022 nanti?
aktivitasnya secara elektronik secara rutin, melalui
Ditjen IKMA Kemenperin memiliki program-program
Sistem Informasi Industri Nasional atau SIINas
untuk meningkatkan daya saing pelaku IKM antara
(siinas.kemenperin.go.id). Hal ini guna memastikan
lain (1) Fasilitasi akses terhadap Sumber bahan baku/
pelaksanaan protokol kesehatan di lingkungan
penolong, diantaranya melalui material center. (2)
industri.
Fasilitasi Teknologi dan Sarana Prasarana Produksi,
Sejak pandemi melanda Tanah Air pada 2020, IKM antara lain melalui peningkatan teknologi termasuk
juga berinovasi dan berkontribusi dalam mencegah Restrukturisasi Mesin/Peralatan, Penguatan Sentra-
dan meningkatkan daya tahan tubuh dengan Sentra Produksi di daerah dan Unit Pelayanan Teknis.
menghasilkan produk kesehatan seperti obat-obatan
(3) Peningkatan Kualitas Produk dan Keahlian SDM,
herbal, jamu, bahan sanitasi hingga alat pelindung diri
antara lain melalui bimbingan teknis, pendampingan,
untuk tenaga kesehatan dan masyarakat umum.
fasilitasi sertifikasi (seperti SNI, GMP, HACCP, Halal, dan
Saat ini, bagaimana peran IKM dalam menopang juga TKDN), dengan berbagai pelatihan manajemen
perekonomian nasional? Mohon disertakan datanya. dan teknis produksi, serta peningkatan kualitas
kemasan serta fasilitasi Kekayaan Intelektual.
Selama ini, IKM berhasil menjadi tulang punggung
perekonomian nasional. Pada kuartal II 2021, kontribusi (4) Peningkatan Akses Pasar, diantaranya melalui
sektor industri pengolahan non migas mencapai pameran, promosi pemasaran online maupun offline,
19,29 persen. Jumlah ini tak luput dari kontribusi IKM link and match atau kemitraan dengan industri besar
terhadap PDB nasional (nilai didapatkan melalui serta sektor ekonomi lainnya, serta mendorong masuk
pendekatan nilai output IKM terhadap nilai output ke pasar ekspor.
industri pengolahan total) yang mencapai 21,47 persen
Untuk perlindungan bagi pelaku industri dalam
pada tahun 2020, yang sebelumnya 21,22 persen pada
negeri, Kemenperin bekerja sama dengan LKPP
tahun 2019, dan 20,57 persen pada tahun 2018.

Karya Indonesia Magazine 7


AKTUALITA

mendorong para pelaku usaha untuk mengikuti pembentukan ekosistem IKM yang berdaya saing
program Bela Pengadaan, selain itu, juga mendorong tinggi. Sehingga diharapkan IKM tersebut akan naik
IKM masuk kedalam e-catalog untuk pengadaan kelas dan menjadi IKM yang modern dan tangguh.
barang dan jasa pemerintah.
Program yang digelar tahun ini adalah Indonesia
Bagaimana Ibu melihat sejumlah inovasi-inovasi Food Inovation (IFI), yaitu program akselerasi bisnis
yang dilakukan oleh pelaku IKM di tanah air saat ini? bagi IKM pangan terpilih, yang memiliki inovasi dalam
Terutama mereka yang sudah mengikuti sejumlah proses dan produknya, yang bertujuan mendorong
ajang kompetisi yang diinisiasi oleh Ditjen IKMA IKM agar siap menjadi industri pangan yang
Kemenperin. marketable, profitable, dan sustainable.
Kami melihat IKM pada saat ini cukup inovatif dan Modest Fashion Project (MOFP), merupakan
kreatif. Bisa terlihat dari sejumlah IKM yang mengikuti kompetisi desain dan konsep bisnis fesyen muslim
kompetisi yang telah kami laksanakan. Kami terus untuk menjaring desainer muda, untuk meningkatkan
mendorong tumbuhnya IKM yang inovatif melalui kapasitas serta kemampuan sebagai wirausaha
ekosistem yang kondusif, serta berbagai ajang fesyen. Untuk tahun 2021 telah diselenggarakan
penghargaan dan kompetisi. Inagurasi MOFP 2021 untuk pemenang I, II, dan III serta
pemenang favorit kompetisi MOFP ini.
Tak hanya sampai di sana, selanjutnya IKM juga
diberikan pembinaan berkelanjutan yang disesuaikan Indonesia Fashion and Crafts Awards (IFCA),
dengan kebutuhan dan demand. Pembinaan merupakan kompetisi untuk bidang fesyen dan kriya,
dilakukan dalam bentuk upgrading skill dari IKM untuk membuat desain produk yang yang berkualitas.
itu sendiri atau pun melalui pendampingan dan Para pemenang kompetisi ini akan diikutkan dalam
perluasan pasar. program Inkubator Bisnis Kreatif (Creative Business
Incubator) Bali Creative Industry Center. Saat ini
Para peserta kompetisi program Ditjen IKMA
sedang masuk pada tahap persiapan penjurian final.
menunjukkan kemampuan yang luar biasa. Banyak
di antara mereka yang kualitas inovasinya tak hanya Startup For Industry (S4i), yaitu kompetisi yang
diakui di pasar domestik, tetapi juga mancanegara. berfokus pada implementasi solusi teknologi atau
produk startup di industri manufaktur atau jasa, untuk
Penghargaan atau kompetisi apa saja yang telah
memunculkan solusi-solusi teknologi dari para pelaku
dilaksanakan Ditjen IKMA pada tahun ini, dan yang
startup teknologi sebagai penghubung kebutuhan
akan digelar pada tahun depan?
industri dan masyarakat dengan para penyedia
Ditjen IKMA Kemenperin menyelenggarakan teknologi. Startup4industry digelar untuk membentuk
beragam kompetisi dan memberikan penghargaan ekosistem solusi teknologi industri 4.0.
kepada IKM-IKM terpilih. Kompetisi ini bertujuan
Indonesia Good Design Selection (IGDS), yaitu
sebagai wadah bagi IKM untuk mengembangkan
penghargaan tertinggi di bidang desain produk
kreativitas dan inovasi yang tidak hanya memberikan
industri kepada desainer produk industri dan atau
apresiasi kepada IKM, tetapi juga diberikan
perusahaan industri, untuk dua kategori, yaitu design
program yang berkelanjutan berupa pelatihan dan
product dan design concept. IGDS sudah dilaksanakan
pendampingan dalam rangka pengembangan
sejak tahun 2001 dan tahun 2021 merupakan
kemampuan dan keterampilan pelaku industri, serta
penyelenggaraan IGDS yang ke 18.

8 Majalah Karya Indonesia


Edisi 2021

Ad interim. Director General of Small,


Medium and Multifarious Industries
(SMMI), Reni Yanita

“Small and Medium


Industry Players
Need to Continuously
Improve Their Skills
and Expertise”
The Covid-19 pandemic has given a very tough
test for small and medium industry (SMI)
players in Indonesia. In fact, SMI’s are the
backbone of the national economy because
their numbers dominate all industrial sectors in
the country.

E The impact of the pandemic has raised various


obstacles faced by SMI actors, including declining
market demand, difficulty in availability and access to
sources of raw materials, decreased production capacity
until operations are temporarily suspended, laying
off some employees, and capital requirements to pay
employees.
The Ministry of Industry already has various strategic
programs and activities to support SMI players so
that they can survive in the midst of the pandemic.
Anything? The following is an excerpt from the direct
interview of the Majalah KINA team with Ad interim.
Director General of Small, Medium and Multifarious
Industries (SMMI) Reni Yanita in her office some time
ago.
What efforts have been made by the Ministry
of Industry, especially the Directorate General of
SMMI, in reviving the enthusiasm of SMI sector in
the country that has been affected by the Covid-19
pandemic?
We have carried out various kinds of coaching and
of SNI, Halal, HACCP, GMP, ISO certifications, and
mentoring, as well as providing training and technical
Strengthening of Machinery/Equipment to 881 SMI’s.
facilities to SMI’s to be able to survive, adapt, and thrive
in the midst of the changes that are happening. What do you hope for the current SMI players
to help speed up efforts to recover the national
During the pandemic period from 2020 to June 2021,
economy due to the Covid-19 pandemic?
we have provided online training and seminars, which
include 314 webinars with 18,135 SMI participants. Next, In a complex situation like today, SMI players need
the activities of growing New Entrepreneurs as many to continuously improve their expertise and skills in
as 13,228 SMI’s, guidance and facilitation of online industrial business management. Leadership abilities,
marketing promotions through the e-Smart SMI and technical skills, creativity, innovation, and originality
Proudly Made Indonesia program to 8,704 SMI’s. must be possessed by every SMI actor.
There is also the facilitation of machinery and These soft skills are the top ten skills that must be
equipment restructuring that has been given to 209 possessed by 2025 according to the World Economic
SMI, and there is facilitation for the development of Forum. With this provision, SMI’s can continue to compete,
SMI products, among others, through the provision survive, and develop their business (scaling up).

Karya Indonesia Magazine 9


AKTUALITA

Since the pandemic hit the country in 2020, SMI’s


have also innovated and contributed to preventing and
increasing the body’s resistance by producing health
products such as herbal medicines, herbs, sanitation
materials to personal protective equipment for health
workers and the general public.
Currently, what is the role of SMEs in supporting
the national economy? Please include the data.
So far, SMI’s have succeeded in becoming the
backbone of the national economy. In the second
quarter of 2021, the contribution of the non-oil and
gas processing industry sector reached 19.29 percent.
This number does not escape the contribution of
SMI’s to national GDP (the value is obtained through
the approach of the output value of SMI’s to the total
output value of the manufacturing industry) which
reached 21.47 percent in 2020, which was previously
21.22 percent in 2019, and 20.57 percent. in 2018.
The contribution consists of 36.24 percent of food
SMI’s, 17.35 percent of wood, wooden goods, and rattan
weaving, and 12.69 percent of apparel SMI’s.
In addition, the number of SMI’s also contributes
quite a lot to the industrial workforce, which is 10.36
million out of a total of 15.67 million industrial workers.
In terms of business units, the total SMI business units
currently dominate 99.7 percent or around 4,400,374
million SMI, out of a total of 4,410,557 industrial business
units in the country.
What priority programs have been carried out by
the Directorate General of SMI in 2021, and which will
In addition, SMI’s must be able to adapt to be implemented in 2022?
developments and be able to read emerging
The Directorate General of SMMI of the Ministry of
opportunities and trends, which are preferred by
Industry has programs to increase the competitiveness
consumers. Then, SMI’s can take advantage of
of SMI’s, including (1) Facilitating access to sources of
programs and facilities prepared by the government.
raw/auxiliary materials, including through a material
What programs and activities have been carried center. (2) Facilitation of Technology and Production
out by the Directorate General of SMMI of the Infrastructure Facilities, among others through
Ministry of Industry so far in an effort to contribute technology improvement including Restructuring of
to the prevention and control of Covid-19 in the Machinery/Equipment, Strengthening of Production
country? Centers in the regions and Technical Service Units.
In the context of preventing and controlling Covid- (3) Improvement of Product Quality and Human
19, the Directorate General of SMMI continues to Resources Expertise, among others through technical
ensure that the industrial sector, especially SMI, can guidance, assistance, facilitation of certification
continue to operate while prioritizing health protocols (such as SNI, GMP, HACCP, Halal, and also TKDN),
in preventing the spread of Covid-19. The Directorate with various management and production technical
General of SMMI encourages the industry to comply trainings, as well as improving packaging quality and
with the Industrial Activity Mobility Operational Permit wealth facilitation intellectual.
standard or called with IOMKI in accordance with
(4) Increasing Market Access, including through
the Minister of Industry Circular Letter Number 5 of
exhibitions, online and offline marketing promotions,
2021 concerning Operations and Mobility of Industrial
link and match or partnerships with large industries
Activities during the Covid-19 Emergency Period.
and other economic sectors, as well as encouraging
IOMKI are required to report their activities entry into the export market.
electronically on a regular basis, through the National
For protection for domestic industry players, the
Industrial Information System or called with SIINas (siinas.
Ministry of Industry in collaboration with LKPP
kemenperin.go.id). This is to ensure the implementation of
encourages business actors to take part in the
health protocols in industrial environments.
Procurement Defense program, besides that, it

10 Majalah Karya Indonesia


Edisi 2021

For protection for domestic


industry players, the Ministry
of Industry in collaboration
with LKPP encourages
business actors to take part
in the Procurement Defense
program, besides that, it also
encourages SMI’s to enter the
e-catalog for the procurement
of government goods and forum for SMI’s to develop creativity and innovation
services. that not only gives appreciation to SMI’s, but also
provides sustainable programs in the form of training
and assistance in the context of developing the
capabilities and skills of industry players, as well as
also encourages SMI’s to enter the e-catalog for the
establishing a highly competitive SMI ecosystem. So it
procurement of government goods and services.
is hoped that the SMI will go up in class and become a
How do you Not only that, furthermore, SMI’s are modern and tough SMI.
also given continuous coaching tailored to their
The program held this year is Indonesia Food
needs and demands. Coaching is carried out in
Innovation (IFI), which is a business acceleration
the form of upgrading the skills of the SMI itself
program for selected food SMI’s, which have
or through mentoring and market expansion.
innovations in their processes and products, which
see a number of innovations made by SMI’s in
aims to encourage SMI’s to be ready to become
the country today? Especially those who have
marketable, profitable, and sustainable food industries.
participated in a number of competitions initiated
by the Ministry of Industry’s Directorate General of Modest Fashion Project (MOFP), is a Muslim fashion
SMMI. design and business concept competition to attract
young designers, to increase their capacity and ability
We see that SMI’s are currently quite innovative
as fashion entrepreneurs. For 2021, the MOFP 2021
and creative. It can be seen from the number of
Inauguration has been held for winners I, II, and III as
SMI’s that have participated in the competitions
well as the favorite winners of this MOFP competition.
that we have held. We continue to encourage the
growth of innovative SMI’s through a conducive Indonesia Fashion and Crafts Awards (IFCA), is a
ecosystem, as well as various awards and competition for fashion and crafts, to create quality
competitions. product designs. The winners of this competition will
be included in the Bali Creative Industry Center’s
Not only that, furthermore, SMI’s are also given
Creative Business Incubator program. Currently in the
continuous coaching tailored to their needs and
preparation stage for the final judging.
demands. Coaching is carried out in the form of
upgrading the skills of the SMI itself or through Startup For Industry (S4i), which is a competition
mentoring and market expansion. that focuses on implementing technology solutions
or startup products in the manufacturing or service
The participants of the Directorate General of
industry, to bring up technological solutions from
SMMI program competition showed extraordinary
technology startups as a liaison between industry
abilities. Many of them have recognized the quality
and community needs with technology providers.
of their innovations not only in the domestic
Startup4industry was held to form an ecosystem of
market, but also abroad.
industrial 4.0 technology solutions.
What awards or competitions has been carried
Indonesia Good Design Selection (IGDS), which is
out by the Directorate General of IKMA this year,
the highest award in the field of industrial product
and which will be held next year?
design to industrial product designers and/or industrial
The Ministry of Industry’s Directorate General of companies, for two categories, namely product design
SMMI organizes various competitions and awards and design concept. IGDS has been held since 2001
selected SMI’s. This competition aims to serve as a and 2021 will be the 18th IGDS.

Karya Indonesia Magazine 11


MADE IN INDONESIA

Juara I IFCA 2020 Kategori Kriya,


Conture Concrete Lab

Ciptakan
Bangku
dari Limbah
Puntung
Rokok
Berawal dari melihat
banyaknya sampah puntung
rokok yang dihasilkan ruang
komersial seperti kafe,
Febryan Tricahyo selaku
desainer dari Conture
Studio, terinspirasi untuk
mengolah material tersebut
dikombinasikan dengan bahan
beton sehingga menghasilkan
inovasi baru dari sisi fungsi,
estetika, dan ekonomi.
I Menurut Febryan, Conture
menggunakan sampah puntung
rokok sebagai komponen
campuran beton. Untuk tetap
menjaga kehigienisan pada
material tersebut, sampah putung
rokok diproses menggunakan
mesin hydrothermal menciptakan
unsur rustic dan lebih berkarakter
pada beton yang dirancang dapat
terlihat pada produk Nyalira Stool.
“Conture terbentuk sejak tahun klien arsitek untuk mengerjakan baru ke ajang kompetisi yang
2010, dan berjalan menjadi studio komersial area, pada umumnya area dinotifikasi mengapresiasi hal-hal
pada 2013. Conture sendiri ada outdoor yang didominasi ruang yang bersifat sustainability dengan
karena satu project pada saat di untuk merokok. Kemudian jumlah menyiapkan karya terbaik,” ujar
bangku kuliah desain produk, puntung yang banyak itu menjadi Febryan. Saat ini, Conture terus
CONTURE yang merupakan sebuah kegelisahan bagi para melakukan pengembangan produk
kependekan dari Concrete pemilik bisnis dan akhirnya coba dengan ragam lain untuk produk
Furniture. Kini conture terdiri dari dikembangkan bersama kami,” puntung rokok.
11 orang tim di dalamnya,” ungkap ungkapnya.
“Kami juga sedang mengolah
Febryan.
Oleh karena itu, Conture limbah masker menjadi pengganti
Pada ajang Indonesia Fashion bekerjasama dengan sepenuhnya peran pasir pada
and Craft (IFCA) 2020, Conture PARONGPONG untuk pengolahan beton,” imbuhnya. Febryan
berhasil menyabet juara I kategori puntung rokok tersebut untuk berharap, pemerintah dapat
kriya. Keberhasilannya tersebut memastikan proses tersebut memfasilitasi para peserta IFCA
tak terlepas dari proses inovasi higienis. Proses riset hingga selesai untuk kesempatan ekspor melaui
yang ditempuh. Misalnya melihat menjadi produk, kurang lebih pameran di luar negeri dan bantuan
fenomena terdekat yang kerap memakan waktu hampir dua tahun. ekspansi workshop. “Kuncinya kami
terjadi. adalah tetap berinovasi, melakukan
“Alasan kami mengikuti IFCA,
riset, selalu peka, dan tajam
“Conture memiliki banyak yakni untuk mengenalkan karya
membaca peluang,” pungkasnya.

12 Majalah Karya Indonesia


Edisi 2021

1st Winner of IFCA 2020 Craft Category, Conture Concrete Lab

Create a Bench from


Cigarette Butt Waste
Starting from seeing the amount of cigarette butt waste
produced by commercial spaces such as cafes, Febryan Tricahyo
as the designer of Conture Studio, was inspired to process these
materials in combination with concrete materials to produce
innovations in terms of function, aesthetics, and economy.

ensure the process is hygienic. The


research process until it is finished
into a product, takes approximately
two years.
“The reason we join IFCA
is to introduce new works to
competitions that are notified
of appreciating things that are
sustainable by preparing the best
works,” said Febryan. Currently,
Conture continues to develop
different products for cigarette
butts.
“We are also processing mask
waste into a full replacement for the
E According to Febryan, Conture At the Indonesia Fashion and role of sand in concrete,” he added.
uses cigarette butts as a component Craft (IFCA) 2020 event, Conture Febryan hopes that the government
of the concrete mix. To maintain the won first place in the craft category. can facilitate IFCA participants
hygiene of the material, cigarette Its success is inseparable from for export opportunities through
butts are processed using a the innovation process it takes. exhibitions abroad and assistance
hydrothermal machine to create For example, look at the nearest for workshop expansion. “The key
rustic and more characteristic phenomenon that often occurs. is for us to keep innovating, doing
elements in the designed concrete, research, always being sensitive,
“Conture has many architectural
which can be seen in the Nyalira and keen to read opportunities,” he
clients to work on commercial areas,
Stool product. concluded.
generally outdoor areas which are
“Conture was formed in 2010, and dominated by smoking rooms. Then
went on to become a studio in 2013. the large number of butts became
Conture. Concrete Lab
Conture exists because of a project a concern for business owners and
Address Jl. Linggawastu No.17, Tamansari,
when I was in product design finally tried to develop it with us, “he
Bandung, Jawa Barat
college, CONTURE which stands for said.
Concrete Furniture. Now, Conture Phone. 0811-2270-302
Therefore, Conture cooperates
consists of 11 team members in it,
with PARONGPONG for the Instagram @contureconcretelab
“said Febryan.
processing of cigarette butts to

Karya Indonesia Magazine 13


MADE IN INDONESIA

Bangkit dan Berjuang’ dengan


semangat ‘Gotong Royong’.
“Semangat inilah yang kami
aplikasikan, melalui penggabungan
dari kain-kain perca dengan berbagi
teknik experiment kami sehingga
menjadi kesatuaan inovasi baru,”
tuturnya.
Dalam proses penciptaan inovasi
tersebut, Saparo mengajak dan
melatih para warga sekitar di studio
serta menggandeng beberapa
artisan brand yang ada di Semarang.
“Jadi, bersama sama saling bahu
membahu merespons ide ini, yang
kurang lebih dari satu bulan untuk
menyiapkan semuanya bisa tercipta.
Semangat gotong royong menjadi
kuncinya,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Jemi mengemukakan,
alasan mengikuti ajang IFCA adalah
untuk memvalidasi konsep atau
ide-ide yang sedang dikerjakan
Juara II IFCA 2020 Kategori Fesyen, Saparo
dan dikembangkan. Selain itu

Optimalkan Limbah sebagai ‘batu loncatan’ untuk


meraih pengalaman dan network.

Jadi Nilai Tambah “Pelaksanaan IFCA, seperti proses


coaching sangat membantu kami
dalam pemahaman banyak hal, di
Saparo adalah studio desain di Semarang yang fokus merespons
antaranya ilmu desain, sustainable,
limbah sebagai media eksplorasinya. Inovasi yang diciptakannya dan bisnis,” sebutnya.
melalui penggabungan konsep art ke dalam berbagai macam
alternatif produk, baik itu fesyen maupun kerajinan. Selain pengembangan konsep
produk untuk ajang IFCA, Saparo juga
berinovasi dengan penggabungan
I Saparo mulai terbentuk di awal Kenapa harus limbah? “Semua
antara plastik kresek dan kain perca.
tahun 2016. Kata saparo memiliki adalah cerita tentang kebiasaan
Pendekatannya adalah art exhibition
arti yang sama dengan separuh, dan semangat untuk berkarya
dengan konteks isu sosial dan human
setengah, atau sebagian. Selama yang sudah lama kami lakukan
interest.
kurang lebih dari dua setengah tahun terus menerus sejak sekolah dasar,
sejak didirikan, sang pemilik Jemi yaitu merespons limbah yang “Yang juga sedang kami
Nikolaus Rahangiar lebih cenderung kami kumpulkan dari tempat kembangan adalah membangun
untuk melakukan riset serta pembuangan sampah sebagai kelompok produksi dengan
memantapkan niat dan tujuannya. media untuk berkarya,” paparnya. memberdayakan warga sekitar
dalam rangka pengembangan SDM,
“Pada tahun 2018 adalah titik Melalui inovasinya, Saparo
dengan mengusung kampanye
balik kami untuk meyakinkan niat dinobatkan sebagai Juara II pada
#conrolyourwaste dan ayoo berkarya
dan tujuan kami, dengan memulai ajang Indonesia Fashion and Craft
dari limbah teman,’’ ungkapnya.
memproduksi,” ungkapnya. (IFCA) 2020. “Di IFCA 2020, kami
merespons apa yang sedang terjadi Saparo berharap, pemerintah
Berangkat dari latar belakangnya
dari dua buah konteks yang berbeda, dapat mengeluarkan kebijakan yang
di bidang fesyen, Jemi menyadari
namun semangat yang sama. probisnis, antara lain membangun
bahwa limbah dari industri
Pertama, yaitu pertempuran lima pop up market untuk produk ramah
fesyen dapat dioptimalkan nilai
hari di Semarang tahun 1945 dan lingkungan baik fesyen maupun
tambahanya sebagai peluang usaha.
di bangunnya Tugu Muda sebagai kerajinan sehingga memperluas
“Untuk itu, kami mulai merespons
pengingatnya. Kedua, kondisi pasar pelakunya, kemudian lebih
dan experiment menggunakan
pandemi Covid-19 yang sedang kita banyak lagi program edukasi dan
limbah dan teknik khusus untuk
hadapi sekarang ini,” terangnya. pelatihan tentang tanggung jawab
diaplikasikan ke berbagai produk,
dan pengolahan limbah, serta
seperti tas, topi, kemeja, celana, dan Jemi menjelaskan, semangat
mempermudah perizinan dan modal
jaket,” sebutnya. yang sama adalah ‘Bahu Membahu
usaha. (*)

14 Majalah Karya Indonesia


Edisi 2021

In the process of creating these


Second Winner IFCA 2020 innovations, Saparo invites and
Fashion Category, Saparo trains residents in the studio and

Optimize collaborates with several artisan


brands in Semarang. “So, together

Waste to we worked for hand in hand to


respond to this idea, which took

Add Value more than a month to prepare


everything. The spirit of gotong
royong is the key,” he added.
Saparo is a design studio in
Semarang that focuses on Furthermore, Jemi said, the
reason for participating in the IFCA
responding to waste as a
event was to validate concepts
medium for exploration. The or ideas that were being worked
innovations he creates are on and developed. In addition,
through incorporating the as a ‘stepping stone’ to gain
concept of art into a variety experience and network. “The
of alternative products, be it implementation of IFCA, such as
fashion or crafts. the coaching process, really helps
us in understanding many things,
E Saparo began to form in early Departing from his background including design, sustainability, and
2016. The word Saparo has the same in fashion, Jemi realizes that waste business,” he said.
meaning as half, or part. For more from the fashion industry can be In addition to developing product
than two and a half years since its optimized for added value as a concepts for the IFCA event, Saparo
establishment, the owner Jemi business opportunity. “For that, we also innovates by combining
Nikolaus Rahangiar is more inclined began to respond and experiment crackle plastic and patchwork. The
to do research and establish his using waste and special techniques approach is an art exhibition with
intentions and goals. to be applied to various products, the context of social issues and
such as bags, hats, shirts, pants, and human interest.
“2018 was the turning point for
jackets,” he said.
us to convince our intentions and “What we are also developing
goals, by starting to produce,” he Why waste? “All of them are is building a production group
said. stories about habits and passion by empowering residents in the
for work that we have been doing context of developing human
continuously since elementary resources, by carrying out the
school, namely responding to the #controlyourwaste campaign and
waste we collect from landfills as let’s work from friends’ waste,” he
a medium for creating works,” he said.
explained.
Saparo hopes that the
Through his innovations, Saparo get government can issue pro-business
2nd Winner of Indonesia Fashion and policies, including building a
Craft (IFCA) 2020. “At IFCA 2020, we pop-up market for environmentally
respond to what is happening from friendly products, both fashion
two different contexts, but with the and handicrafts to expand the
same spirit. The first was the five-day market for players, then more
battle in Semarang in 1945 and the education and training programs
Tugu Muda was built as a reminder. on responsibility and waste
Second, the condition of the Covid- management, as well as facilitating
19 pandemic that we are currently licensing and business capital. (*)
facing,” he explained.
Jemi explained that the same
spirit is ‘Shoulder to shoulder to rise
and fight’ with the spirit of ‘Gotong Saparo
Royong’. “This spirit is what we
Address Jl. Karang Gawang Bar. No.17,
apply, through the incorporation RT.04/RW.14, Kec. Tembalang, Kota
of patchwork by sharing our Semarang, Jawa Tengah 50274
experimental techniques so that it Phone 0813-5359-2548
becomes a new innovation unit,” he
said. Website saparo.id

Karya Indonesia Magazine 15


MADE IN INDONESIA

Juara III IFCA 2020 Kategori Kriya, BuanaKara

Kilaunya Lampu
“Tanah yang
Bercahaya”
Sebuah karya dengan nama BuanaKara
menjadi daya tarik tersendiri pada ajang
Indonesia Fashion and Craft (IFCA) 2020.
Produk lampu meja dari kombinasi material
kuningan dan batu teraso ini mampu menyabet
juara III kategori kriya.

I Buana yang memiliki arti kata tanah adalah sebagai


representasi dari material yang digunakan, yaitu material
lokal yang sudah ada di tanah air Indonesia sejak dulu.
“Pada karya ini, kami mengangkat material kuningan
dan batu teraso. Sebab, kedua material ini adalah
material kuno, tetapi sebenarnya masih punya potensi
untuk dikembangkan variasi produknya,” kata William
Vijadhammo Lumintan.
Biasanya teraso banyak digunakan untuk membuat
benda-benda fungsional seperti lantai, bak mandi,
wastafel, dan lain sebagainya. Tetapi William mencoba diberikan oleh Kementerian Perindustrian, William
untuk membuatnya menjadi star of the show, di mana akan mulai memetakan strategi agar produknya bisa
justru dari teraso inilah muncul estetika keindahan dipasarkan secara nasional terlebih dahulu. “Jika nanti
visualnya. sudah lebih matang, maka tidak menutup kemungkinan
kami akan melakukan persiapan untuk ekspor,” ujarnya.
“Pecahan dan serpihan yang terdapat pada batu
teraso ini adalah hasil pemanfaatan limbah para artisan Saat ini, William sedang mengembangkan inovasi
keramik yang semula tidak mempunyai nilai sama sekali. untuk lebih mendalami material teraso. “Kami merasa
Kemudian kami kombinasikan dengan armatur lampu material tersebut sebenarnya masih sangat potensial
yang terbuat dari kuningan untuk menambah kesan jika dibandingkan dengan produk-produk yang
mewah dari produk tersebut,” paparnya. sekarang beredar pada umumnya.Harapannya dengan
pengetahuan mendalam pada teraso ini, kami bisa
Sedangkan, lanjut William, Kara memiliki arti kata mengembangkan produk-produk baru yang lebih fresh
cahaya yang merupakan semangat dalam karya yang di pasaran,” tandasnya.
diciptakannya. “Bahwa produk ini tidak hanya berfungsi
untuk memberikan cahaya bagi para penggunanya saja, Ke depannya, William berencana untuk mengikuti
tetapi juga dapat memberikan cahaya harapan bagi para kegiatan Creative Business Incubator (CBI) dan
artisan yang turut berpartisipasi,” imbuhnya. Indonesia Good Design Selection (IGDS) sebagai target
jangka pendek yang dapat membantu percepatan
Secara desain, proses mendapatkan ide untuk inovasi pengembangan usaha. “Tentunya dari kegiatan IFCA
produk BuanaKara diawali dengan berempati terhadap sendiri, kami juga mendapatkan pengetahuan yang lebih
potensi-potensi lokal yang ada. “Dari ide-ide yang sudah luas dari apa yang telah kami pelajari di dunia perkuliahan,
ada, kami teruskan ke proses purwarupa produk secara yang mana hal ini dapat kami gunakan sebagai
digital untuk melihat bagaimana hasil gambaran yang tambahan pertimbangan dalam mengembangkan
sudah kami buat ketika dikomposisikan menjadi satu usaha kami,” terangnya.
kesatuan produk,” tuturnya.
William berharap, pemerintah dapat memfasilitasi
Selama menjalani proses desain pembuatan karya ini, pelatihan-pelatihan yang sifatnya bermanfaat untuk
William berkolaborasi dengan beberapa pihak seperti mengembangkan pengetahuan dalam menjalani
artisan kuningan di Kampung Kuningan Boyolali, artisan usaha. Selain itu program yang dapat membantu
keramik di Kampung Keramik Malang, dan artisan batu untuk mengenalkan brand lebih luas lagi. “Lalu, jika ke
di Surabaya. “Keseluruhan proses desain ini berlangsung depan kami sudah siap untuk mendirikan badan usaha
cukup intensif dan memerlukan beberapa literasi,” dan mulai memikirkan untuk ekspansi, maka fasilitas
tandasnya. pendanaan yang disediakan oleh pemerintah pastinya
Dengan kepercayaan dan dukungan yang telah akan sangat kami apresiasi,” ujarnya.

16 Majalah Karya Indonesia


Edisi 2021

Third Winner of IFCA 2020 Craft Category, BuanaKara

Glittering “Lighting
Land” Lamp
A Work with the name BuanaKara became the main attraction
at the Indonesia Fashion and Craft (IFCA) 2020. This table lamp
product from a combination of brass and terrazzo materials was
able to win third place in the craft category.

E Buana which means the


word land is a representation of
the material used, namely local
materials that have existed in
Indonesia for a long time. “In this
work, we raised brass and terrazzo
materials. This is because these
two materials are ancient, but they
still have the potential to develop
product variations,” said William
Vijadhammo Lumintan.
Usually, terrazzo is widely used
to make functional objects such as
floors, bathtubs, sinks, and so on.
But William tries to make it a star of In the future, William plans to
the show, where it is precisely from participate in the Creative Business
this terrazzo that his aesthetic visual Incubator (CBI) and Indonesia Good
beauty emerges. Design Selection (IGDS) activities
as short-term targets that can help
“The shards and flakes found in accelerate business development.
this terrazzo stone are the results “Of course, from IFCA’s activities,
of utilizing the waste of ceramic we also gain broader knowledge
artisans which originally had no from what we have learned in the
value at all. Then we combined it collaborated with several parties world of lectures, which we can
with a lamp armature made of brass such as brass artisans in Kampung use as additional considerations
to add to the luxurious impression Kuningan Boyolali, ceramic in developing our business,” he
of the product,” he explained. artisans in Malang Ceramic Village, explained.
and stone artisans in Surabaya.
Meanwhile, William continued, William hopes that the
“The whole design process is
Kara has the meaning of the word government can facilitate useful
quite intensive and requires some
light which is the spirit in the work training to develop knowledge in
literacy,” he said.
he creates. “That this product not running a business. In addition,
only serves to provide light for its With the trust and support that programs can help to introduce
users, but also can provide a light of has been given by the Ministry of the brand more broadly. “Then,
hope for the participating artisans,” Industry, William will begin to map if in the future we are ready to
he added. out a strategy so that his products establish a business entity and start
can be marketed nationally thinking about expansion, then the
By design, the process of getting
first. “When it is more mature, funding facilities provided by the
ideas for BuanaKara product
it is possible that we will make government will certainly be highly
innovation begins with empathy for
preparations for export,” he said. appreciated by us,” he said.
existing local potentials. “From the
existing ideas, we proceed to the Currently, William is developing
digital product prototyping process innovations to further explore terrazzo
to see how the results of the images materials. “We feel that the material is Terra Buana Kara
that we have created when they are still very potential when compared to
Address Rangkah 1 No.25 Tambak Sari,
composed into a single product,” he products that are currently circulating
Surabaya, Jawa Timur
said. in general. We hope that with
in-depth knowledge of this terrazzo, Phone 085648806188
During the design process
we can develop new, fresher products
of making this work, William Website @williamvije
on the market,” he said.

Karya Indonesia Magazine 17


MADE IN INDONESIA

Cara menelurkan inovasi,


Sepatokimin berkolaborasi dengan
berbagai sponsor, komunitas, dan
pelaku kreatif di Indonesia dalam
meluncurkan sepatu eco-print. Pihak-
pihak yang ikut mendukung, antara
lain Footwear Forum Indonesia,
Yayasan Satu Jalan Bersama, dan Desa
Sejahtera Astra.
“Kami juga melibatkan beberapa
brand sepatu seperti Brodo, Prabu
Indonesia, dan Panna footwear. Narasi
yang kami bawa turut diperkuat
dengan bantuan influencer seperti
Najwa Shihab, Adityalogi, Isser James,
dan lain-lainnya,” imbuh Yohannes.
Dalam prosesnya, membutuhkan
waktu empat bulan untuk
mempersiapkan kolaborasi tersebut.
Yohannes menjelaskan, sepatu
dipilih sebagai medianya karena
merupakan produk gaya hidup yang
Juara III IFCA 2020 Kategori Fesyen, Sepatokimin dekat dengan anak muda, bahkan

Kunci Suksesnya Adalah lintas generasional. “Sehingga kesan


yang dibawa saat melihat produk kami

Inovasi dan Kolaborasi


tidak seperti kampanye sosial yang
biasa atau melulu bernarasikan kisah
sedih dari suatu komunitas, melainkan
Sepatokimin adalah sebuah organisasi-inisiatif berisikan pesan optimisme dan segar
pemberdayaan komunitas marginal di Indonesia yang melalui produk yang bisa diapresiasi
berdiri sejak tahun 2019. Bergerak bersama komunitas untuk dan digunakan oleh siapa saja,”
membangun kapasitas manusia, sosial, intelektual, dan ungkapnya.
finansial melalui pengembangan ekonomi kreatif. Keikutsertaannya pada ajang IFCA,
yakni untuk membangun networking
I “Kami merancang program menggunakan kain kanvas eco- dan membuka kemungkinan
riset, pelatihan, dan pendampingan print buatan warga penyintas kusta funding untuk pelaksanaan program
komunitas sehingga komunitas di kampung Liposos, Pakunam, pendampingan di desa-desa binaan.
dapat membuat produk unggulan Singkawang, Kalimantan Barat,” Kunci keberhasilannya, menyiapkan
dengan nilai tambah yang tinggi,” ujarnya. karya yang baik, jujur, dan berkualitas
kata Yohannes Aryaduta. Menurutnya, dari hasil kolaborasi warga dan rekanan
Seluruh kain yang digunakan
Sepatokimin juga sebuah wadah brand.
tersebut dibuat secara hand-made
untuk komunitas bisa mengangkat
dan menggunakan pewarna alam “Inovasi baru yang sedang
cerita dan produk unggulannya, yang
di sekitar desa Liposos. Selain dikembangkan adalah membangun
dipertemukan dengan produsen lokal
mempromosikan hasil karya buatan jejaring dan rekanan program untuk
atau pelaku industri kreatif yang lebih
warga, Sepatokimin juga turut pendampingan Sekolah Tenun di
luas.
mengedukasi masyarakat luas beberapa darerah timur Indonesia,
Melalui inovasinya, Sepatokimin tentang stigma negatif dan perlakuan seperti Kupang NTT dan Wakatobi
berhasil meraih juara III pada ajang diskrimintif terhadap penyintas kusta. Sulawesi Tenggara,” ujarnya.
Indonesia Fashion and Craft (IFCA)
“Dalam prosesnya, kami mengajak Pada tahun 2020, Sepatokimin
2020 untuk kategori fesyen. Pada
tokoh masyarakat, influencer, terpilih sebagai salah satu pemenang
ajang IFCA, Sepatokimin berkolaborasi
dan lembaga sosial untuk terus kategori ‘Best Design” di Indonesian
dengan brand sepatu PANNA
mengkampanyekan hal tersebut. Good Design Selection dengan judul
Footwear dan komunitas desainer
Hasil penjualan sepatu ini juga karya Vantage Eco-Print dengan
Footwear Forum Indonesia untuk
didistribusikan ke sejumlah program Brodo. Selain itu, pada ajang yang
membuat produk gaya hidup
pembinaan penyintas kusta di Jawa sama, karya bersama Prabu Indonesia
bermuatan kampanye sosial.
Timur dan Pakunam, Kalimantan mendapat penghargaan “Honorable
“Kami meluncurkan artikel sepatu Barat,” papar Yohannes. Mention”. (*)
PANNA Senua Eco-print yang

18 Majalah Karya Indonesia


Edisi 2021

Third Winner of IFCA 2020 Fashion Category, Sepatokimin


The Key to Success are Innovation
and Collaboration
Sepatokimin is an initiative to empower marginalized communities in Indonesia that
were founded in 2019. Working with the community to build human, social, intellectual,
and financial capacities through the development of the creative economy.
I “We design research, training, Adityalogi, Isser James, and others,”
and community assistance added Yohannes. In the process, it
programs so that the community took four months to prepare for the
can create superior products with collaboration.
high added value,” said Yohannes
Aryaduta. According to him, Yohannes explained that shoes
Sepatokimin is also a forum for were chosen as the medium
the community to raise stories because it is a lifestyle product that
and superior products, which is close to young people, even across
are brought together with local generations. “So the impression that
producers or wider creative industry is brought when seeing our products
players. is not like an ordinary social campaign
or merely narrating a sad story from a
Through his innovation, community, but contains a message
Sepatokimin becomes 3rd winner of optimism and freshness through
of the Indonesia Fashion and Craft products that can be appreciated and
(IFCA) 2020 event for the fashion used by anyone,” he said.
category. At the IFCA event,
Sepatokimin collaborated with the His participation in the IFCA
shoe brand PANNA Footwear and the event was to build networking and
Indonesian Footwear Forum designer open up funding possibilities for
community to create lifestyle the implementation of mentoring
products with social campaigns. programs in the assisted villages. The
key to its success is preparing good,
“We launched the PANNA Senua honest, and quality works from the
Eco-print shoe article using eco- collaboration of citizens and brand
print canvas fabric made by leprosy partners.
survivors in Liposos village, Pakunam,
Singkawang, West Kalimantan,” he “The innovation that is being
said. developed is to build networks and
program partners to assist Weaving
All the fabrics used are handmade Schools in several eastern regions of
and use natural dyes around the Indonesia, such as Kupang, NTT and
village of Liposos. Apart from Wakatobi, Southeast Sulawesi,” he
promoting the creations made by said.
residents, Sepatokimin also educates
the general public about negative In 2020, Sepatokimin was selected
stigma and discriminatory treatment as one of the winners of the ‘Best
of leprosy survivors. Design’ category at the Indonesian
Good Design Selection with the title
“In the process, we invite Vantage Eco-Print with Brodo. In
actors in Indonesia in launching
community leaders, influencers, addition, at the same event, the work
eco-print shoes. Supporting parties
and social institutions to continue with Prabu Indonesia received an
included Footwear Forum Indonesia,
campaigning for this. The proceeds “Honorable Mention” award. ( *)
One Street Together Foundation, and
from the sale of these shoes are
Astra Sejahtera Village.
also distdistributed several leprosy
survivor developmevvnt programs “We also involve several shoe Sepatokimin
in East Java and Pakunam, West brands such as Brodo, Prabu Address Komplek Bali Creative Industry
Kalimantan,” said Yohannes. Indonesia, and Panna footwear. Center (BCIC, Jl. WR Supratman
No.302, Kota Denpasar, Bali 80237
The narrative that we carry is also
How to spawn innovation,
strengthened with the help of Phone +62 857 1885 2228
Sepatokimin collaborates with various
influencers such as Najwa Shihab,
sponsors, communities, and creative Website sepatokimin.com

Karya Indonesia Magazine 19


MADE IN INDONESIA

20 Finalis Indonesia Fashion and Craft Awards


(IFCA) 2020, Ribka Emmanauli

Memadukan
Permainan Congklak
dengan Puzzle
Memiliki latar belakang pendidikan Desain
Produk, Ribka Emmanauli memberanikan diri
untuk ikut ajang Indonesia Fashion and Craft
Awards (IFCA) 2020. Partisipasinya tersebut
dalam rangka memperkenalkan inovasinya
membuat mainan anak yang edukatif dan
menyenangkan.

I Mainan anak yang dibuat Ribka dinamakan Pulak (Puzzle


Congklak). “Pulak adalah permainan congklak dengan
kombinasi puzzle dengan sentuhan hewan khas Indonesia,”
ujarnya.
Di setiap lubang congklak terdapat muka hewan
dan harus di pasangkan dengan balok puzzle yang
merupakan pasangan dari setiap lubang. Pemain harus
mencocokkan setiap balok, dengan bermain congklak
seperti pada umumnya.
“Keunggulan Pulak adalah memodifikasi congklak
konvensional dengan sentuhan puzzle dan
memperkenalkan anak-anak tentang keanekaragaman
hayati Indonesia, terutama Indonesia bagian barat,”
papar Ribka.
Ia menjelaskan, inovasi Pulak berawal dari tugas Ribka terus melakukan diskusi dengan dosen dan
kuliahnya saat di semester 3 untuk mata kuliah Desain teman-temannya dalam rangka meminta pendapat
Produk 2. “Saat itu, tugas yang diberikan oleh dosen dan pemikiran mereka tentang upaya yang harus
saya adalah membuat maianan anak-anak dengan dikembangkan lagi untuk produk Pulak. “Saya ingin
menggunakan teknik mekanik sederhana,” ungkapnya. produk Pulak bisa lebih dikenal dan bisa menjadi mainan
Tim dosen turut membantu dalam proses favorit anak-anak,” harapnya.
pembuatan Pulak, mulai dari proses sketsa, Ribka menceritakan, selama mengikuti program
development produk, sampai pembuatan IFCA khususnya tahap seleksi satu dan dua, dirinya
prototipe. “Pada saat pembuatan Pulak di kampus, mendapat sesi pelatihan dari para mentor yang
membutuhkan waktu tiga bulan,” imbuhnya. berpengalaman dari sektor desain maupun bisnis.
Alasannya mengikuti IFCA, disampaikan Ribka, “Dari mentor tersebut, saya mendapat masukkan baru,
karena ingin menguji diri dan menambah pengalaman terutama dalam bidang bisnis karena sektor tersebut
berkompetisi terutama di bidang desain. “IFCA adalah hal yang saya kurang kuasai,” ujarnya.
merupakan ajang kompetisi yang pertama kali saya Selain mentoring dari para mentor yang andal di ajang
ikuti. Awalnya, saya tidak yakin akan diri sendiri bisa IFCA, Ribka juga mendapat bantuan penuh untuk proses
lanjut ke babak selanjutnya, terutama di tahap I karena prototyping dan juga akomodasi yang sangat memadai
banyak peserta yang sudah memiliki usaha sendiri, saat penjurian tahap final. “Bagi saya, program IFCA
sedangkan saya hanya peserta individu,” paparnya. adalah program yang tidak akan pernah saya lupakan
Namun, dia bersyukur bisa melalui tahapan dalam dalam proses saya menjadi seorang desainer,” tegasnya.
kompetisi IFCA sampai final. “Upaya yang saya lakukan Melalui ajang IFCA, Ribka optimistis, akan lebih banyak
untuk sampai ke babak final adalah saya selalu anak muda yang berani untuk merealisasikan ide kreatif
mengikuti pelatihan yang di berikan panitia IFCA dari mereka terutama di bidang desain kriya dan fesyen. “Yang
pelatihan tersebut saya mendapat insight baru dari para terpenting jangan takut untuk gagal. Untuk pemerintah
pembicaranya untuk men-develop produk saya dan juga semoga bisa terus mengapresiasi anak-anak muda kreatif
model bisinis yang ingin saya kembangkan,” tandasnya. di bidangnya,” pungkasnya.

20 Majalah Karya Indonesia


Edisi 2021

20 Finalist Indonesia Fashion and Craft Awards (IFCA) 2020, because many participants already
Ribka Emmanauli had their own businesses, while I
was only an individual participant,”
Combining Congklak she explained.

Games with Puzzles


However, she is grateful to go
through the stages in the IFCA
competition until the final. “My
Having an educational background in Product Design, Ribka effort to get to the final round is that
Emmanauli was encouraged to participate in the Indonesia I always follow the training given
Fashion and Craft Awards (IFCA) 2020. Her participation was by the IFCA committee. I get new
to introduce her innovation in making educational and fun insights from the speakers from the
children’s toys. training to develop my products
and the business model I want to
develop,” she said.
Ribka continued to discuss with
her lecturers and friends to ask for
their opinions and thoughts on
the efforts that must be further
developed for Pulak’s products. “I
want Pulak’s products to be better
known and become children’s
favorited toys,” she hoped.
Ribka said that while participating
in the IFCA program, especially the
first and second selection stages,
she received training sessions
from experienced mentors from
the design and business sectors.
“From the mentor, I got new input,
especially in the business sector
because that sector is something
I’m not very good at,” she said.
In addition to mentoring from
reliable mentors at the IFCA event,
Ribka also received full assistance
for the prototyping process and very
appropriate accommodation during
I The children’s toy that Ribka made Product Design 2 course. “At that the final judging stage. “For me, the
is called Pulak (Puzzle Congklak). time, the task given by my lecturer IFCA program is a program that I
“Pulak is a game of congklak with a was to make children’s toys using will never forget in my process of
combination of puzzles with a touch of simple mechanical techniques,” she becoming a designer,” she said.
Indonesian animals,” she said. said. Through the IFCA event, Ribka is
In each congklak hole, there is The team of lecturers helped optimistic that more young people
an animal face and must be paired make Pulak, starting from will dare to realize their creative
with puzzle blocks that are pairs of the sketch process, product ideas, especially in craft and fashion
each hole. Players must match each development to creating prototypes. design. “The most important thing
block by playing congklak as usual. “At the time of making Pulak on is not to be afraid to fail. Hopefully,
campus, it took three months,” she the government can continue to
“Pulak’s advantage is she appreciate creative young people in
added.
modified conventional congklak their fields,” she concluded.
with a puzzle and introduces The reason for joining IFCA, said
children to Indonesia’s biodiversity, Ribka, was because she wanted to
especially western Indonesia,” said test herself and gain experience
Ribka. in competing, especially in design. Ribka Emmanauli
“IFCA is the first competition I have Phone 0881 1031 614
She explained that Pulak’s
participated in. At first, I wasn’t sure
innovation started from her college
that I could advance to the next Website https://bcic-ikm.net/product/
assignment in semester 3 for the
round, especially in the first stage pulak-puzzle-congklak/

Karya Indonesia Magazine 21


MADE IN INDONESIA

20 Finalis Indonesia Fashion and Craft Awards (IFCA) 2020, Rubysh

Perhiasan Unik Berbahan


Daur Ulang Plastik
Pada ajang Indonesia Fashion and Craft Awards (IFCA) 2020,
Rubysh memperkenalkan satu pasang koleksi perhiasan dengan
tema, DAK POSITIVSM dengan tone yang dark (sebagian dibuat
dari botol HDPE) dan light (sebagian dibuat dari botol PET) yang
meliputi anting, gelang dan kalung. Keunggulan produk perhiasan
ini terletak pada keunikan material daur ulang yang digunakan.
I “Untuk produk bertema light direncanakan sekitar 200‐500 pcs
sudah dimulai proses konsepnya dalam sekali shipping,” tuturnya.
lumayan lama, dan dalam
Risa menjelaskan, alasannya
pembuatnya melibatkan komunitas
mengikuti ajang IFCA 2020
lapak di Tangerang,” ungkap Risa
adalah untuk mendapatkan
Gama selaku Co Founder Rubysh.
platform exposure karena IFCA
Sementara untuk yang tema dark,
merupakan event prestisius yang
hanya dalam waktu singkat. Namun
diselenggarakan oleh Kemenperin,
pembuatannya lebih menantang
dan banyak lulusan IFCA
karena harus melibatkan pelelehan program desain produk dan
mendapatkan kesempatan luar
dan mixing campuran plastik HDPE. kemasan. “Program ini sangat
biasa ke depannya setelah megikuti
Produk tersebut rencananya IFCA. “Persiapan kami agar membantu kami dalam
akan diekspor ke Eropa pada akhir memenangkan event ini adalah memberikan produk yang diminati
tahun ini, atas kerja sama dengan dengan mengasah terus originalitas pasar dalam dan luar negeri,
salah satu eksportir dari Portugal. dan kreativitas dari produk kami,” salah satu event yang penting
“Tahun depan juga akan kerja sama ujarnya. bagi dengan Kemenperin adalah
dengan Heinemaan Asia Paficic IFCA, di mana kami mendapatkan
Saat ini, Rubysh sedang dukungan yang luar biasa termasuk
(kantor di Singapura), jumlah yang
melakukan pengembangan inovasi didalamnya capacity training dan
baru, dengan mengekspolrasi exposure,” ungkapnya.
material daur ulang baru, yaitu
dari bahan daur ulang PP (botol Risa menambahkan, pemerintah
Propylene, botol minuman kemasan juga diharapkan bisa memberikan
bentuk gelas) dan bahan karet dukungan untuk menciptakan
(limbah ban motor dan sepeda). ekosistem bisnis yang lebih
kondusif. “Kemudahan akses
“Dalam strategi pengembangan informasi, layanan dan ketersediaan
bisnis, kami terus berjejaring dan dana, sangat diperlukan khususnya
membangun ekosistem bisnis yang bagi startup di tahun‐tahun awal
kondusif dan supportif. Selain itu pembentukan,” ujarnya.Sampai
harus peka dan jeli terhadap tren saat ini, selain jewelry custom,
ke depan untuk terus bisa bertahan Rubysh memiliki tiga tema koleksi
dan berinovasi,” imbuhnya. perhiasan dengan keunikan desain
Risa berharap pemerintah dapat dan material daur ulangnya masing‐
lebih memberikan dukungan masing (mulai dari daur ulang botol
exposure, relasi dan bantuan PET, HDPE dan botol gelas). Produk
teknis khususnya dalam kegiatan yang ditawarkan sangat beragam,
ekspor. “Ketersediaan dana mulai dari cincin, anting, bangle,
tambahan untuk pengembangan choker sampai dengan kalung.
working capital khususnya dalam “Saat ini, kami sudah berekspansi
memenuhi kebutuhan pesanan untuk memiliki tambahan workshop
ekspor yang besar, juga sangat di Bekasi dan Jakarta. Sebanyak 30
diperlukan,” ujarnya. orang perempuan terlibat dalam
Rubysh telah banyak mengikuti proses produksinya, dan perusahaan
kegiatan yang diinisiasi oleh sudah mencapai keuntungan hingga
Kemenperin, khususnya dalam Rp120 juta per tahun,” pungkasnya.

22 Majalah Karya Indonesia


Edisi 2021

continue to survive and innovate,”


she added.
Risa hopes that the government
can provide more support for
exposure, relations and technical
assistance, especially in export
activities. “The availability
of additional funds for the
development of working capital,
especially in meeting the needs
of large export orders, is also very
necessary,” she said.
Rubysh has participated in many
activities initiated by the Ministry of
Industry, particularly in product and
packaging design programs. “This
program really helps us in providing
products that are of interest to
domestic and foreign markets,
one of the important events for
the Ministry of Industry is IFCA,
where we get extraordinary support
20 Finalists of Indonesia Fashion and Craft Awards (IFCA) 2020, Rubysh including capacity training and

Unique Jewelry Made from


exposure,” she said.
Risa added that the government

Recycled Plastic is also expected to provide support


to create a more conducive
At the Indonesia Fashion and Craft Awards (IFCA) 2020, Rubysh business ecosystem. “Easy access to
information, services and availability
introduced a pair of jewelry collections with the theme, DARK
of funds is very much needed,
POSITIVSM with dark tones (partly made from HDPE bottles) especially for startups in the early
and light (partly made from PET bottles) which include earrings, years of formation,” she said.
bracelets and necklaces. The advantage of this jewelry product lies
Until now, apart from custom
in the uniqueness of the recycled materials used.
jewelry, Rubysh has three jewelry
collection themes with their own
E ”For light-themed products, because IFCA is a prestigious unique designs and recycled
the concept process has started event organized by the Ministry of materials (starting from recycled
for quite a long time, and the Industry, and many IFCA graduates PET, HDPE and glass bottles). The
development involved the hangout will have extraordinary opportunities products offered are very diverse,
community in Tangerang,” said Risa in the future after participating ranging from rings, earrings,
Gama as Co-Founder of Rubysh. As in IFCA. “Our preparation to win bangles, chokers to necklaces.
for the dark theme, only for a short this event is to continue to hone
“Currently, we have expanded to
time. However, its manufacture the originality and creativity of our
have additional workshops in Bekasi
is more challenging because it products,” she said.
and Jakarta. As many as 30 women
involves melting and mixing the
Currently, Rubysh is developing are involved in the production
HDPE plastic mixture.
new innovations, by exploring new process, and the company has
The product is planned to be recycled materials, namely from achieved a profit of up to IDR 120
exported to Europe by the end of recycled PP materials (Propylene million per year,” she concluded.
this year, in cooperation with an bottles, glass-shaped beverage
exporter from Portugal. “Next year bottles) and rubber materials (waste
will also cooperate with Heinemaan motorcycle and bicycle tires).
Asia Paficic (office in Singapore), the
“In our business development
planned number is around 200-500
strategy, we continue to network Rubysh Jewelry
pcs in one shipment,” she said.
and build a conducive and Website https://rubysh-jewelry.com/
Risa explained that the reason for supportive business ecosystem.
Phone +62-85-77777-1474
participating in the IFCA 2020 event In addition, you must be sensitive
was to get an exposure platform and observant to future trends to Instagram @rubysh.jewelry

Karya Indonesia Magazine 23


MADE IN INDONESIA

Startup4Industry 2020, Amiga


Memudahkan
Pelaku
UMKM Catat
Transaksi
Keuangan
Tri Stuba Amiga atau lebih
dikenal dengan Amiga, berdiri
pada tahun 2019 atas ide dari
tiga orang, Fitri Hardiyanti,
Audy Exto, dan Ria Anggraeni.
Ide awalnya adalah keinginan
untuk membantu para startup
dan UMKM di kota bandung
dalam pengelolaan keuangan
dan administrasi.
I “Amiga pada saat ini terdiri dari saja tanpa perlu tutorial yang feedback dari klien kami yang
dua tim, yakni tim service dan membingungkan,” paparnya. sudah menggunakan aFin untuk
product, dengan total karyawan 20 proses improvement,” ujar Fitri.
orang,” kata Fitri Hardiyanti selaku Dalam pembuatan aFin, Amiga
CEO/Founder Tri Stuba Amiga. berkolaborasi dengan rekan-rekan Saat ini, Amiga sedang
tim developer dengan pola pikir mengembangkan satu fitur yang
Selain jasa konsultasi dan “Agile”, di mana mengutamakan memiliki kemamapuan NLP
administrasi, Amiga juga outcome dalam prosesnya. Hal ini (Natural Language Processing),
mempunyai suatu produk yang membuat waktu pembuatan yakni kemampuan untuk mengolah
unggulan, yaitu aFin. Aplikasi yang aFin relatif cepat, kurang lebih tiga permintaan atau instruksi
menyediakan jasa keuangan dan bulan dari ideasi hingga proses berdasarkan voice atau suara. Selain
administrasi untuk bisnis kecil beta. itu juga ditambahkan fitur lain
yang terintegrasi dengan aplikasi dari yang sudah tersedia, seperti
Whatsapp, mudah penggunaannya “Pada saat ini aFin dalam proses
dashboard, payment gateway, dan
dan cepat bisa digunakan dimana kerja sama dengan OKOce untuk
juga berencana untuk melakukan
saja dan kapan saja. digunakan dalam komunitas
integrasi dengan layanan BPJS dan
mereka, yang berjumlah kurang
“Inilah salah satu keunggulan aFin, DJP Pajak.
lebih 1000 UMKM binaan. Dalam
mudah dan cepat, sesuai dengan hal ini aFin melakukan repackaging “Staretegi yang kami lakukan saat
tagline dari aFin adalah Your menjadi OKGan,” ungkap Fitri. ini adalah memperluas kolaborasi
Finance Assistance,” ungkapnya. dengan startup-startup, serta
Alasannya mengikuti
Fitri menjelaskan, ide awal dari komunitas yang bisa menunjang
StartUp4Industry adalah sebagai
aFin adalah membuat kemudahan product development dari aFin itu
ajang pembuktian dari aplikasi
pelanggan Amiga dalam sendiri,” tandasnya.
aFin itu sendiri. “Kami hendak
melakukan pencatatan transaksi mengetahui, apakah aFin bisa “Salah satu dampak setelah
keuangannya. Sebelum adanya memberikan impact bagi IKM mengikuti kegiatan program
aFin, mereka melaporkan transaksi sebagai visi awal kita dalam Kemenperin, terutama
satu persatu atau dalam file excel membuat aFin, dan bagaimana StartUp4Industry adalah
dengan format yang berbeda-beda. respon masyarakat terhadap aFin,” networking. Amiga bisa melakukan
“Sehingga kami berinisiatif untuk imbuhnya. berbagai eksplorasi dari networking
membuat suatu cara bagaimana yang tercipta dari StartUp4Industry,
Berbagai usaha telah disiapkan
untuk membuat tools agar mereka terlepas apakah tujuan kolaborasi
Amiga dalam mengikuti
bisa melakukan pencatatat bisnis, ataupun pengembangan
StartUp4Industry, terlebih lagi
secara real-time, mudah, bisa produk bersama,” kata Fitri.
ajang ini adalah kompetisi
dilakukan kapan dan di mana saja, pertamanya dalam mengusung
serta bisa dilakukan oleh siapa aFin. “Penyempurnaan aFin, collect

24 Majalah Karya Indonesia


Edisi 2021

Startup4Industry 2020, Amiga of collaborating with OK Oce to be

Making it Easier for


used in their community, which
amounts to approximately 1000
assisted MSMEs. In this case, aFin
MSMEs to Record repackaged to become OKGan,”
said Fitri.
Financial Transactions The reason for participating
in the StartUp4Industry event is
Tri Stuba Amiga or better known as Amiga, was founded in 2019 as a means of proving the aFin
on the idea of three people, Fitri Hardiyanti, Audy Exto, and Ria application itself. “We want to know
Anggraeni. The initial idea was the desire to help startups and whether aFin can have an impact
MSMEs in the city of Bandung in financial and administrative on IKM as our initial vision in making
management. aFin, and how the community
responds to aFin,” she added.
Various efforts have been
prepared by Amiga in participating
in StartUp4Industry, moreover this
event is the first competition in
carrying aFin. “Completion of aFin,
collect feedback from our clients
who have used aFin for process
improvement,” said Fitri.
Currently, Amiga is developing
a feature that has NLP (Natural
Language Processing) capabilities,
namely the ability to process
requests or instructions based on
voice. In addition, other features
are also added from those already
available, such as dashboards,
payment gateways, and also plans
to integrate with BPJS and DJP Tax
services.
“The strategy we are currently
doing is expanding collaboration
with startups, as well as
communities that can support
E “Amiga currently consists of two Amiga customers to record their
product development from aFin
teams, namely the service and financial transactions. Prior to the
itself,” she said.
product teams, with a total of 20 availability of aFin, they reported
employees,” said Fitri Hardiyanti as transactions individually or in excel “One of the impacts after
CEO/Founder of Tri Stuba Amiga. files with a different formats. participating in the Ministry of
Industry’s program activities,
In addition to consulting services, “So we took the initiative to create
especially StartUp4Industry, is
Amiga also has a superior product, a tool, so that they can record in
networking. Amiga can do various
namely aFin. An application real-time, easily,and can be done
explorations of the networking
that provides financial and anytime and anywhere, by anyone
created by StartUp4Industry,
administrative services for small without the need for confusing
regardless of whether the goal
businesses that is integrated with tutorials,” he explained.
is business collaboration, or joint
the Whatsapp application, it’s
In making aFin, Amiga product development,” Fitri said.
easy to us, fast, and can be used
collaborated with fellow
anywhere, anytime.
development teams with an “Agile”
“This is one of the advantages mindset, which prioritizes outcomes
of aFin, it is easy and fast, in in the process. This makes the Amiga
accordance with the tagline of aFin, aFin creation time relatively fast, Website https://www.amiga.id/
Your Finance Assistance,” she said. approximately three months from
ideation to the beta process.
Fitri explained that the initial idea
of aFin was to make it easier for “Currently aFin is in the process

Karya Indonesia Magazine 25


MADE IN INDONESIA

Startup4Industry 2020, AturToko

Pelaku UMKM
Tak Perlu Repot
Mengecek
Transaksi Hingga
Stok Barang
Inovasi yang AturToko hadirkan di
Startup4Industry 2020 adalah Omni Channel
dan E-commerce enabler. Keunggulannya
adalah pelaku UMKM dapat memasarkan
produknya di berbagai market place.
I “Jadi, mereka tidak perlu repot lagi untuk log in dan
melakukan pengecekan satu-satu di marketplace.
Dengan menggunakan satu dashboard AturToko saja,
maka akan terlihat seluruh transaksi, stok barang, hingga
info dari pembeli,” kata Direktur Utama PT Atur Toko
Solusi Indonesia, Bagus Dewantara.
Dengan menggunakan teknologi Big Data dan
Business Intelligence, inovasi dari AturToko ini, dapat
memberikan informasi terkait pricing kepada UMKM,
agar mereka dapat menentukan harga yang tepat bila
dibandingkan dengan produk sejenis atau kompetitor.
Bagus menjelaskan, proses inovasi Omni Channel
dan E-commerce enabler, yang merupakan awal dari
produk AturToko, bermula dari keresahan terhadap UMKM tidak hanya berjualan di digital tetapi juga
pelaku UMKM yang harus repot untuk mengecek terintegrasi dengan penjualan di Toko-toko atau Outlet-
transaksi hingga stok barang dengan membuka satu outlet di Mall maupun pusat perbelanjaan lainnya,”
persatu marketplace. paparnya.

“Hal tersebut cukup merepotkan apabila satu orang Bagus menambahkan, strategi yang dilakukan
harus mengontrol beberapa marketplace atau channel oleh manajemen AturToko untuk mengembangkan
penjualan sekaligus, dan berangkat dari niat untuk bisnisnya supaya semakin maju adalah dengan
memberikan kemudahan inilah AturToko kemudian berfokus pada beberapa channel penjualan, termasuk
berinovasi,” paparnya. Digital Campaign yang berfokus pada konten dan
sosial media serta akuisisi customer secara langsung.
Dalam proses inovasinya, pihak yang terlibat adalah
Divisi Teknologi, yakni para programmer AturToko, Alasan AturToko mengikuti ajang Startup4Industri,
manajer produk, tim marketing, dan masukan dari Bagus mengemukakan, tujuannya adalah untuk
pengguna UMKM. “Sampai platform tersebut dapat memperkenalkan AturToko ke masyarakat luas, yang
digunakan, memakan waktu hingga satu tahun tentunya juga mencari peluang untuk bekerja sama
dengan menggunakan metode pengembangan Agile,” dengan pemerintah pusat ataupun daerah.
imbuhnya. “Upaya yang telah disiapkan tentunya
Sampai saat ini pun masih terus dilakukan menyempurnakan materi presentasi kami, kemudian
pengembangan untuk penyempurnaan dan menampilkan demo dari produk dan yang terpenting
memberikan kemudahan dalam menggunakan adalah dukungan dari seluruh Tim AturToko,”
platform AturToko. AturToko memiliki rencana untuk tandasnya.
melakukan pengembangan pasar ke Asia Tenggara Lebih lanjut, Bagus berharap, pemerintah dapat
dalam waktu dua tahun ke depan untuk membantu memberikan dukungan dari sisi keterbukaan akses
UMKM agar dapat melakukan ekspor ke marketplace di dan informasi terkait pelayanan terhadap sektor
Asia Tenggara. publik yang berkaitan dengan sektor UMKM nasional,
“Saat ini, kami sedang mengembangkan Inovasi sehingga AturToko dapat turut serta terlibat aktif dalam
sistem Offline-Online sehingga kami dapat membantu mengembangkan sektor UMKM.

26 Majalah Karya Indonesia


Edisi 2021

using Agile development methods,”


he added.
Until now, development is still
being carried out to improve and
provide convenience in using
the AturToko platform. AturToko
has plans to expand its market to
Southeast Asia within the next
two years to help MSMEs export to
marketplaces in Southeast Asia.
“Currently, we are developing an
Offline-Online system innovation so
that we can help MSMEs not only
sell digitally but also integrate with
sales in shops or outlets in malls
and other shopping centers,” he
explained.
Bagus added, the strategy taken
by the management of AturToko
to develop its business to be more
advanced is to focus on several
sales channels, including the
Digital Campaign which focuses on
content and social media as well as
direct customer acquisition.
Startup4Industry 2020, AturToko

MSME Player No Need


The reason for AturToko’s
participation in the Startup4Industri
event, Bagus said, was that the aim
To Fuss Checking the was to introduce AturToko to the
wider community, who of course
Transaction nor the Stock also looked for opportunities to
collaborate with the central or
of Goods regional government.

The innovations that AturToko presents at Startup4Industry 2020 “The efforts that have been
prepared are of course perfecting
are Omni Channel and E-commerce enabler. The advantage is that
our presentation material, then
MSMEs can market their products in various market places. displaying a demo of the product
and most importantly the support
E “So, they don’t have to bother beginning of the AturToko product,
from the entire AturToko Team,” he
logging in again and checking one started from anxiety about MSME
said.
by one on the marketplace. By using players who had to bother checking
only one AturToko dashboard, you will transactions to stock goods by Furthermore, Bagus hopes
see all transactions, stock of goods, opening marketplaces one by one. that the government can provide
and info from buyers,” said President support in terms of open access
“This is quite inconvenient if
Director of PT Atur Toko Solusi and information related to services
one person has to control several
Indonesia, Bagus Dewantara. to the public sector related to the
marketplaces or sales channels
national MSME sector, so that
By using Big Data and Business at once, and departing from the
AturToko can be actively involved in
Intelligence technology, this intention to provide convenience,
developing the MSME sector.
innovation from AturToko can this is what ArrangeToko then
provide information related to innovates,” he explained.
pricing to MSMEs, so that they can
In the innovation process, the
determine the right price when
compared to similar products or
parties involved are the Technology AturToko
Division, namely the AturToko Address Metropolitan Tower, Jl. R.A.
competitors.
programmers, product managers, Kartini Jl. TB Simatupang No.Kav.
Bagus explained, the innovation the marketing team, and input from 14, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12430
process of Omni Channel and MSME users. “Until the platform
E-commerce enabler, which was the can be used, it can take up to a year Website https://www.aturtoko.id/

Karya Indonesia Magazine 27


MADE IN INDONESIA

Startup4Industry 2020, DycodeX

Aplikasi Cek Suhu Tubuh


Hingga Absensi Karyawan
DycodeX merupakan perusahaan teknologi yang bervisi untuk menyelesaikan
masalah dengan pendekatan teknologi. Startup ini mempelopori
pengembangan produk dan solusi berbasis Internet of Things (IoT) dan Artificial
Intelligence (AI) di Indonesia, dengan cakupan global.

I Sejak tahun 2015, DycodeX Melalui HeatraX, pengunjung dapat mendapat banyak pesanan dan tim
menghasilkan produk dan layanan melakukan cek suhu tubuh secara kami dapat berkembang. “Sampai saat
yang menjangkau berbagai vertikal, mandiri, setelah itu hasil pengukuran ini, kami terus berinovasi membuat
mulai dari pelacakan aset, pertanian dikumpulkan di aplikasi HeatraX untuk solusi berbasis teknologi,” ujar Ria.
dan peternakan, energi, lingkungan, pemantauan dan analisis lebih lanjut.
Selain HeatraX, DycodeX juga
kesehatan, hingga industri, HeatraX dibuat 100% di Indonesia
sedang membangun sistem Vaccine
yang semuanya dirancang dan oleh anak bangsa sendiri. “Sehingga
Cold-Chain Monitoring. Sistem ini
dikembangkan secara lokal, end-to-end penggunaannya dapat disesuaikan
terdiri dari aplikasi dan perangkat IoT.
mulai dari hardware hingga software. untuk konsumen Indonesia,” ujar Ria.
“Sistem yang kami bangun memiliki
Pada ajang Startup4Industry 2020, Selain itu, dengan solusi thermal fitur seperti pelacakan lokasi dan
DycodeX membawa produk “HeatraX”, screening yang terjangkau, fitur pengukuran suhu, sehingga dapat
sebuah sistem thermal screening HeatraX tidak kalah dengan produk membantu pemantauan penyebaran
berbasis IoT dan AI sebagai solusi untuk lainnya dari luar Indonesia. Bahkan, vaksin ke seluruh penjuru Indonesia
Adaptasi Kebiasaan Baru. “HeatraX saat ini penggunaan HeatraX tidak dengan tetap menjaga kualitasnya
sebagai solusi thermal screening hanya sebagai thermal screening agar tetap baik ketika dipakai,”
berbasis wajah, untuk mengurangi saja, tetapi juga sudah bisa digunakan paparnya.
adanya potensi penularan virus saat sebagai sistem absensi karyawan.
Salah satu strategi yang diterapkan
melakukan protokol kesehatan,” jelas HeatraX sudah diekspor ke beberapa
DycodeX adalah meningkatkan
Operation Lead DycodeX, Ria Sri Negara seperti Malaysia, Oman, dan
komersialisasi dari produk-produk
Rahayu. Kanada.
yang dimiliki, dengan membangun
“Idenya muncul pada awal pandemi, lebih banyak relasi dengan distributor,
ketika kami melihat penerapan reseller, dan sistem integrator.
protokol kesehatan yang ada Dengan demikian, produksi juga bisa
belum maksimal, masih melibatkan meningkat sehingga perusahaan bisa
hubungan antar manusia, yang berkembang besar.
justru berpotensi untuk penularan
Menjadi pemenang di ajang
virus,” ungkap Ria. Dengan semangat
Startup4Industry, sangat membantu
untuk ikut berkontribusi terhadap
DycodeX untuk memasarkan
penyelesaian pandemi, akhirnya
produknya lebih luas lagi. “Kemenperin
DycodeX berpikir untuk membuat
telah memberikan bantuan kepada
sesuatu yang bisa menyelesaikan
kami seperti pendaftaran TKDN gratis
masalah tersebut.
untuk mendukung penjualan produk
“Mulai dari mendesain sistem, dalam negeri,” tandasnya.
membuat perangkat, pemasaran,
Ria juga berharap, pemerintah dapat
hingga penjualan semua dilakukan
memberikan dukungan dengan cara
hanya dengan empat orang tim
terus mengupayakan penggunaan
kami. Dengan pengalaman kami
produk dalam negeri, terutama
membuat produk selama lima tahun,
produk dan solusi teknologi, secara
akhirnya kami dapat menjual HeatraX
maksimal. “Selain itu, kami juga berharap
pertama kurang dari dua bulan sejak
pemerintah dapat membantu untuk
pembuatannya dimulai,” imbuhnya.
mempermudah pengadaan bahan
Pada saat proses inovas tersebut, mentah yang diperlukan untuk proses
DycodeX melakukan banyak kolaborasi produksi. Sehingga harga produk bisa
dengan para startup dan perusahaan bersaing” ungkapnya. (*)
lainnya untuk melakukan pemasaran
dan penjualan, hingga akhirnya

28 Majalah Karya Indonesia


Edisi 2021

Startup4Industry 2020, DycodeX

Body Temperature Check to


Employee Attendance Applications
DycodeX is a technology company whose vision is to solve problems with a technology
approach. This startup pioneered the development of Internet of Things (IoT) and Artificial
Intelligence (AI)-based products and solutions in Indonesia, with global coverage.
now, we continue to innovate to create
technology-based solutions,” said Ria.
Besides HetraX, DycodeX is also
developing a Vaccine Cold-Chain
Monitoring system. This system
consists of IoT applications and devices.
“The system we built has features such
as location tracking and temperature
measurement, so it can help monitor
the spread of vaccines throughout
Indonesia while maintaining good
quality when used,” she explained.
One of the strategies implemented
by DycodeX is to increase the
commercialization of its products,
by building more relationships with
distributors, resellers, and system
integrators. Thus, production can also
E Since 2015, DycodeX has produced today, the use of HetraX is not only increase so that the company can grow
products and services spanning multiple for thermal screening, but can also big.
verticals, from asset tracking, agriculture be used as an employee attendance
and livestock, energy, environment, system. HetraX has been exported Being a winner in the
health, to industry, all designed and to several countries such as Malaysia, Startup4Industry event really helps
developed locally, end-to-end from Oman, and Canada. DycodeX to market its products more
hardware to software. widely. “The Ministry of Industry has
“The idea emerged at the beginning provided assistance to us such as free
At the Startup4Industry 2020 of the pandemic, when we saw that TKDN registration to support the sale
event, DycodeX brought the product the implementation of the existing of domestic products,” she said.
“HeatraX”, an IoT and AI-based thermal health protocols was not optimal,
screening system as a solution for it still involved human-to-human Ria also hopes that the government
New Habit Adaptation. “HeatraX relationships, which actually had the can provide support by continuing
as a face-based thermal screening potential for virus transmission,” said to strive for the maximum use
solution, to reduce the potential for Ria. With the enthusiasm to contribute of domestic products, especially
virus transmission when carrying out to solving the pandemic, DycodeX technological products and solutions.
health protocols,” explained DycodeX’s finally thought of making something “In addition, we also hope that the
Operation Lead, Ria Sri Rahayu. that could solve the problem. government can help to facilitate the
procurement of raw materials needed
Through HetraX, visitors can check “Starting from designing the system, for the production process. So the price
their body temperature independently, making devices, marketing, to sales, of the product can be competitive,” she
after which the measurement results everything is done with only four said. (*)
are collected in the HetraX application people from our team. With our five
for further monitoring and analysis. years of experience making products,
HetraX is made 100% in Indonesia by we were finally able to sell the first
the nation’s own children. “So that its HetraX in less than two months from
use can be adjusted for Indonesian the start of production,” she said. DycodeX
consumers,” said Ria. Address Jl. Sarikaso No.6A, Sarijadi, Kec.
During the innovation process, Sukasari, Kota Bandung, Jawa
In addition, with an affordable DycodeX did a lot of collaboration Barat 40151
thermal screening solution, HetraX with startups and other companies (022) 82004356
Phone
features are not inferior to other to do marketing and sales, and
products from outside Indonesia. Even eventually got many orders. “Until Website dycodex.com

Karya Indonesia Magazine 29


MADE IN INDONESIA

Startup4Industry 2020, Widya Robotics

Memudahkan Perusahaan
Konstruksi Ukur Volume Material
Widya Robotics, perusahaan rintisan yang dibentuk sejak tahun 2018 ini memiliki
tiga fokus sektor utama, yaitu Robotics, Automations, and Artificial Intelligence
(AI). Apa produk unggulannya?

I Pada ajang Startup4Industry untuk pengembangan, yang sesuai market. Selanjutnya, perlu
2020, Widya Robotics mengajukan sebelumnya melalui masa enam kemudahan dalam pengurusan
Widya Load Scanner, sebuah alat bulan untuk obesrvasi terlebih TKDN, promosi melalui kegiatan
yang memiliki core teknologi laser. dahulu. pameran di dalam dan luar negeri.
Digunakan untuk meningkatkan
“Saat ini, kami sedang “Dengan mengikuti program
efektivitas dan efisiensi di konstruksi.
mengembangkan versi portable Startup4Industry yang diinisiasi oleh
Manfaat alat tersebut antara lain yang mudah dipindahkan. Kami Kemenperin, kami mendapatkan
adalah membantu perusahaan melihat pasar terus berkembang banyak sekali exposure baik itu
konstruksi yang fokus di dan melihat bahwa perusahaan akses ke dalam pameran dan
batching plant atau sektor yang konstruksi butuh alat yang mudah publikasi media nasional. Ada
memproduksi precast. “Setiap dipindahkan sewaktu waktu. juga akses terhadap event-event
perusahaan konstruksi pasti Jadi, kami melakukan upgrade dan program pembinaan dari
punya produksi beton yang kemampuan laser menjadi lebih kemenperin,” ungkapnya.
membutuhkan material,” kata Alwy akurat dan instalasi jadi lebih
Alwy mengingatkan, apabila ingin
Herfian Satriatama selaku CEO & mudah,” paparnya.
bikin startup yang berdaya saing,
Founder Widya Robotics.
Menurut Alwy, keikutsertaannya harus berguna buat Indonesia dan
Alwy menjelaskan cara kerjanya, pada ajang Startup4Industry 2020 profitable. “Indonesia sudah jauh
yaitu material masuk dibawa oleh agar bisa mendapatkan banyak lebih baik di bidang regulasi. Bikin
truk vendor. Ketika truk masuk ke koneksi dan bisa terekspose di PT untuk perizinan juga sekarang
area produksi beton precast, harus kalangan industri lain yang bisa jadi sudah mudah. Bahkan, sarana dan
diukur dulu volume yang masuk. target pasar. “Dari koneksi itu dan prasarana juga sudah di-update
Biasanya diukur secara manual dari Kemenperin, kami matching sehingga fasilitas buat bikin startup
dengan meteran, itu membuang dengan beberapa stakeholders juga bagus,” pungkasnya. (*)
energi dan waktu. lainnya. Itu adalah ekosistem yang
kami butuhkan,” ujarnya.
“Sehingga muncullah Widya
Load Scanner untuk bisa scanning Upaya untuk menjadi pemenang, Widya Robotics
volumetrik dengan cepat dan Widya Robotics telah menyiapkan Address Jl. Palagan Tentara Pelajar No.31A,
realtime, kurang dari lima menit produk dengan baik untuk bisa Mudal, Sariharjo, Ngaglik, Sleman,
dibandingkan metode konvensional memberikan kebermanfaatan Daerah Istimewa Yogyakarta.
yang akurasi tidak tinggi karena di kehidupan nyata. “Kebetulan Phone (0274) 4542495
manusia bisa mengalami kelelahan memang ketika produk kami sudah
Website widya.ai
dan salah ukur,” ungkapnya. siap, maka kompetisipun dapat
dimenangkan. Selain itu kami
Alwy menceritakan, awal mulanya
ada tim yang terdedikasi untuk
ide muncul membuat Widya Load
mengerjakan hal ini,” ucapnya.
Scanner lantaran dari latar belakang
ilmuannya di bidang elektronik dan Alwy menambahkan, agar bisa
otomasi. Selain itu, koneksi dekat menjadi pionir, tantangan terbesar
dengan bidang konstruksi sehingga itu adalah edukasi. “Harus terus
ia mencoba menggali kebutuhan menerus edukasi ke pasar. Makin
mereka untuk dicarikan solusinya. banyak orang tahu, makin banyak
orang tertarik. Kami jg coba kasih
“Kami mengamati di salah satu
layanan yg terbaik untuk klien. Kami
proyek pemerintah dan dalam
juga selalu melakukan exposure
observasi Widya Load Scanner
seperti pameran,” imbuhnya.
sangat cocok untuk membantu
perusahaan konstruksi untuk lebih Widya Robotics berharap,
efektif dan efisien,” ujarnya. Inovasi pemerintah dapat memfaslitasi
ini membutuhkan waktu setahun akses ke banyak peusahaan yang

30 Majalah Karya Indonesia


Edisi 2021

Startup4Industry 2020, E At the Startup4Industry 2020 tools that are easy to move around at
Widya Robotics event, Widya Robotics proposed any time. So, we upgraded the laser
the Widya Load Scanner, a tool that capability to be more accurate with
Make it has a laser technology core. Used to
increase effectiveness and efficiency in
easier installation,” he explained.

Easy For construction.


According to Alwy, his participation
in the Startup4Industry 2020 event

Construction The benefits of this tool include


helping construction companies
was to gain many connections
and be exposed to other industries

Companies to that focus on batching plants or


sectors that produce precast. “Every
that could be their target market.
“From that connection and from the

Measure The construction company must have


a concrete production that requires
Ministry of Industry, we matched with
several other stakeholders. That’s the

Volume of materials,” said Alwy Herfian


Satriatama as CEO & Founder of
ecosystem we need,” he said.
In an effort to become a winner,
Materials Widya Robotics.
Alwy explained how it works,
Widya Robotics has prepared a
product well to be able to provide
Widya Robotics, a start-up namely that incoming materials benefits in real life. “Incidentally,
are carried by vendor trucks. When when our products are ready, the
company that was formed in
trucks enter the precast concrete competition can be won. In addition,
2018, has three main sector production area, the volume that we have a dedicated team to work on
focuses, namely Robotics, enters must first be measured. this,” he said.
Automations, and Artificial Usually measured manually with a
Alwy added that in order to become
Intelligence (AI). What is the meter, it’s a waste of energy and time.
a pioneer, the biggest challenge
flagship product? “So the Widya Load Scanner was education. “We must continue
emerged to be able to do volumetric to educate the market. The more
scanning quickly and in real time, in people know, the more people are
less than five minutes compared to interested. We also try to give the best
conventional methods, which have service to our clients. We also always
low accuracy because humans can do exposures such as exhibitions,” he
experience fatigue and make wrong added.
measurements,” he said.
Widya Robotics hopes that the
Alwy said that at first the idea government can facilitate access to
arose to make a Widya Load Scanner many companies that are suitable
because of his scientific background for the market. Furthermore,
in electronics and automation. In it is necessary to facilitate the
addition, the close connection with management of TKDN, promotion
the construction area so he try to dig through exhibition activities at home
their need to find a solution. and abroad.
“We observed in one government “By participating in the
project and in our observation the Startup4Industry program initiated
Widya Load Scanner is very suitable by the Ministry of Industry, we have
to help construction companies gained a lot of exposure, both in terms
to be more effective of access to exhibitions and national
and efficient,” he said. media publications. There is also access
This innovation took to events and coaching programs from
a year to develop, the Ministry of Industry,” he said.
which previously
Alwy reminded, if you want to
took six months for
create a startup that is competitive,
observation.
it must be useful for Indonesia and
“Currently, we profitable. “Indonesia is already
are developing a much better in the field of regulation.
portable version Permitting the establishment of
that is easy to move. PT is now easy. In fact, the facilities
We see the market and infrastructure have also been
continue to grow updated so that the facilities for
and the construction making startups are also good,” he
companies need concluded. (*)

Karya Indonesia Magazine 31


MADE IN INDONESIA

yang terbuat dari bahan kulit.


Ia lantas berpikir untuk membuat jam tangan
kayu yang nyaman dan trendi, dengan harga yang
kompetitif. “Walaupun saya nggak punya basic desain,
saya terus mencari ide untuk mengombinasikan
berbagai desain. Akhirnya tercipta desain awal, sebagai
autentiknya Eboni,” imbuhnya.
Hingga saat ini, Eboni fokus memproduksi jam
tangan kayu. Bahan bakunya terbuat dari dua jenis
kayu, yakni Sonokeling dan Maple. Kedua jenis kayu
itu terbilang paling kuat dan tahan lama. “Nama Eboni
sebenarnya juga terinspirasi dari kayu Eboni, yang
berasal dari Makassar. Maka itu, kami berharap brand
kami sesuai dengan karakteristiknya yang kuat, eksotis,
dan diminati oleh masyarakat global,” terangnya.
“Inovasi yang kami ajukan pada saat ikut IGDS, yaitu
jam tangan kayu yang water resistant. Karena banyak
jam tangan kayu yang tidak tahan air. Sebab, secara
nature-nya, kayu di dalam air itu akan memuai. Nah,
kami telah membuat formulanya untuk membuat jam
tangan kayu yang water resistant,” paparnya.
Eboni telah melewati tahap pengujian tahan air pada
saat wudhu, kehujanan, berenang, dan menyelam atau
snorkeling yang jangka waktunya tidak lebih dari satu
Pemenang IGDS 2020 Kategori People’s Choice jam. “Ini inovasi pertama kami yang diajukan pada
Desain Produk, Ebony Watch ajang IGDS dari sisi daya tahan, yang akhirnya kami

Mulai Modal Rp 2 Juta, meraih penghargaan,” ujar Afidha.


Selain itu, afida menjelaskan bahwa ia memasukan
Jadi Omzet Rp 4 Miliar filosofi desain yang berbasis visual story. “Jadi, ketika
orang melihat desain produk kami, dia langsung
Eboni Watch terbentuk sejak 10 Oktober 2014, mengetahui filosofi bentuknya. Misal, kami pernah
diawali dengan usaha yang dikelola sendiri buat desain dari kontur atau topografi Goa Jomblang
oleh Afidha Fajar Adhitya. Seiring berjalannya yang ada di Yogyakarta,” ucapnya.
waktu, pada Oktober 2017, Eboni mulai Desain yang dimunculkan Eboni dinilai dapat
menambah tenaga produksinya hingga saat ini mengangkat kearifan lokal. “Selain mengandung
timnya berjumlah 18 orang. Saat ini, Eboni telah makna yang dalam, desain yang dibuat juga harus
berjalan tujuh tahun, dan cukup banyak lika menarik, baik dari value maupun sejarahnya. Kemudian,
inovasi desain terbaru kami adalah Eboni Pamor,
liku yang telah dihadapi sang pendirinya.
kami bekerjasama dengan Empu atau pengrajin keris
langsung,” ungkapnya.
I Profesi “jualan” ini bukan kali pertama yang Afidha tekuni, Afidha pun menceritakan, modal awalnya menekuni
sudah 12 bidang usaha yang ia jalani, mulai dari kuliner sampai bisnis ini sekitar Rp2,5 juta yang dipinjam dari “Pakde”-
elektronik. Namun, saat itu keberuntungan belum memihak nya untuk membuat 10 unit jam tangan kayu.
alias usahanya gagal di tengah jalan. Sebab, latar belakang Keuntungan hasil penjualannya
pendidikannya bukanlah bisnis ataupun ekonomi. Keteguhan saat itu, ia terus putar untuk
untuk terus berwirausahalah yang menjadi modal utamanya. menambah modalnya.
“Saya lulusan dari D3 Bahasa Inggris, yang biasanya “Saat ini, kami sudah
jadi guru atau translator. Tetapi, passion saya memang punya kantor empat
jualan, dan cita-citanya ingin jadi pebisnis sudah dari lantai yang terdapat
saya kecil. Jadi, setelah berulang kali gagal atau jatuh ruang workshop
bangun, akhinya saya sampai di titik ini,” ungkapnya. sendiri. Untuk omzet,
Afidha menceritakan, pada tahun 2014 lalu, ia per tahun rata-
melihat ada produk jam tangan yang terbuat dari kayu. rata sekitar Rp3-4
Menurutnya hal itu sangat menarik dan unik. Apalagi, miliar,” sebutnya.
Afidha menyukai produk handicraft, dan ia sempat (*)
menekuni bisnis handmade produk tas dan dompet

32 Majalah Karya Indonesia


Edisi 2021

The Winner of IGDS 2020 Category People’s Choice when we joined the IGDS was a
Product Design, Ebony Watch water-resistant wooden watch.
Because many wooden watches are
Initial Capital of 2 Million not waterproof. Because, by nature,
the wood in the water will expand.
Rupiah, Become a Turnover So, we have made a formula to
make wooden watches that are
of 4 Billion Rupiah water resistant,” he explained.
Ebony has passed the waterproof
Eboni Watch was formed on October 10, 2014, starting testing stage during ablution, rain,
with a self-managed business by Afidha Fajar Adhitya. As swimming, and diving or snorkeling
time goes by, in October 2017, Eboni began to increase its which lasts no more than one hour.
production staff until now the team consists of 18 people. “This is our first innovation proposed
Today, Ebony is seven years old, and its founder has faced at the IGDS event in terms of
quite a few twists and turns. durability, which we finally won an
award for,” said Afidha.
In addition, Afida explained that
he included a design philosophy
based on visual stories. “So,
when people see our product
designs, they immediately know
the philosophy of the shape. For
example, we have made designs
from the contours or topography of
Jomblang Cave in Yogyakarta,” he
said.
Eboni’s design is considered to
be able to elevate local wisdom.
“In addition to containing deep
meaning, the designs made must
also be interesting, both in terms of
value and history. Then, our latest
design innovation is Eboni Pamor,
E This “selling” profession is not handmade bags and wallets made we collaborate with Empu or keris
the first time that Afidha has been of leather. craftsmen directly, “he said.
involved, she has 12 business fields,
He then thought of making a Afidha also said that the initial
ranging from culinary to electronics.
comfortable and trendy wooden capital to start this business was
However, at that time luck was
watch, at a competitive price. “Even around Rp. 2.5 million which she
not on his side, his efforts failed
though I don’t have a basic design, borrowed from her “Pakde” to make
halfway. Because, his educational
I keep looking for ideas to combine 10 units of wooden watches. The
background is not business or
various designs. Finally created next additional capital is obtained
economics. The determination to
the initial design, as an authentic from turning the sales profit at that
continue entrepreneurship is the
Eboni,”he added. time
main capital.
Until now, Eboni focuses on “Currently, we already have a four-
“I graduated from D3 English,
producing wooden watches. The floor office with its own workshop
which is usually a teacher or
raw material is made of two types space. For turnover, per year on
translator. However, my passion
of wood, namely Sonokeling and average around IDR 3-4 billion,” he
is selling, and I have dreamed of
Maple. Both types of wood are said. (*)
becoming a businessman since I
considered the strongest and
was little. So, after repeated failures,
most durable. “The name Eboni is
I have finally arrived at this point,” he
actually also inspired from Ebony
said.
wood, which comes from Makassar.
Afidha said that in 2014, he Therefore, we hope that our brand is
Ebony Watch
saw a watch product made of in accordance with its strong, exotic Address Jl. Raya Bayat no. 34, Lemah
Miring, Paseban, Bayat, Klaten,
wood. According to him it is very characteristics, and is in demand
Jawa Tengah
interesting and unique. Moreover, by the global community,” he
Afidha likes handicraft products, explained. Phone 0272-8931739

and he was in the business of Website eboni-watch.com


“The innovation that we proposed

Karya Indonesia Magazine 33


MADE IN INDONESIA

Juara II IGDS 2020 Kategori BEST 3,


PT Limesoda Kreasindo

“Ingin Mendorong
Rasa Cinta Kita
terhadap Produk
Lokal”
Memadukan rotan dan kayu jati sebagai bahan
pembuatan produk furniturnya, dengan dipoles
desain yang menarik, menjadikan PT Limesoda
Kreasindo menyabet juara II pada ajang
Indonesia Good Design Selection (IGDS) 2020.
Bagaimana kisahnya?
I Sang desainer dan pemilik Limesoda interior, Daniesh
Musthafa menceritakan, awalnya ia mendirikan Limesoda
Interior sebagai industri rumahan pada tahun 2008. Kala
itu, mengeluarkan dana modal sebesar Rp30 juta, dengan
didukung tiga karyawan dan beberapa tenaga borongan.
“Saat iitu, kami hanya menangani produksi furnitur dan
interior dalam skala yang sangat kecil,” ungkapnya. Seiring
berjalannya waktu, perusahaannya semakin berkembang,
dan sejak tahun 2014 berubah menjadi PT Limesoda
Kreasindo.
“Kami mulai bergerak mengerjakan proyek-proyek
prestisius di bidang interior dan furnitur,” ujarnya. Limesoda
selalu fokus untuk membuat dan menyajikan produk yang
berkualitas dan bermutu tinggi.
“Secara market, kami masih mendominasi untuk di merupakan singkatan dari Daniesh Musthafa dan Lucky
sektor furnitur dan interior komersil untuk hotel, resort, kafe, Akbar. Keduanya merancang lebih dari enam bulan dengan
resto dan perkantoran,” sebutnya. Sebelum masa pandemi diskusi yang intens oleh tim desainnya. Akhirnya di dapat
Covid-19, Limesoda memiliki karyawan bulanan mencapai inovasi, yang membuat buyer dari Maldives tertarik pada
27 orang serta tenaga tukang dan borongan lebih dari 100 produknya.
orang.
“Proses produksi NDALU sendiri memakan waktu tiga
Pada tahun 2018 Daniesh Musthafa bertemu dengan bulan untuk trial error, dan saat kami launch di Mozaik Expo
sang teman desainer Lucky Akbar dan memulai perjalanan 2019, langsung mendapatkan respons yang luar biasa dari
untuk mendesign NDALU. Lucky mengemukakan, pada buyer asal Maldives, dengan langsung memborong produk
ajang IGDS 2020, Limesoda memilih untuk mengolah kami,” ungkapnya.
furnitur memakai bahan rotan Manau dan kayu jati. “Kami
Dampak pandemi Covid-19, mempengaruhi terhadap
memilih dua bahan ini dikarenakan rotan dan jati adalah
kinerja pemasarannya, termasuk menembus pasar ekspor.
bahan yang autentik dengan Indonesia dan keunggulan
Padahal, omzet penjualan NDALU mencapai USD37,800
produk kami adalah desain. Selain itu, tata cara kerja yang
pada tahun 2020. “Karena pandemi, penjualan NDALU
tidak mudah dilakukan oleh manufaktur lain,” paparnya.
masih belum menunjukkan performa yang baik karena
Alasan mengikuti ajang IGDS, menurut Lucky, pihaknya tidak adanya expo dan buyer kami banyak yang cancel
ingin memberikan bukti nyata bahwa produk Indonesia order,” imbuhnya.
khususnya furnitur, banyak yang memiliki kualitas bagus
“Dalam pengembangan usaha kami, diharapkan
dan patut diberikan apresiasi. Selain itu, sebagian telah di
pemerintah terus mendukung kemajuan produk Indonesia
kenal market internasional.
di kancah international. Kami juga berharap, pemerintah
“Selain ingin membantu pemerintah mendorong ekspor tidak hanya memfasilitasi perusahaan besar saja, namun
furnitur Indonesia, kami juga sebenarnya ingin mendorong juga memberikan porsi yang cukup besar kepada para
rasa cinta kita terhadap produk lokal. Maka itu kami pengusaha muda dan juga industri kecil untuk naik kelas,
kampanyekan #supportbrandlokal,” terangnya. termasuk diberikan fasilitas expo di luar negeri dengan slot
yang lebih banyak,” pungkasnya.(*)
Produk unggulan Limesoda dinamakan NDALU, yang

34 Majalah Karya Indonesia


Edisi 2021

2nd Winner of IGDS 2020 BEST 3 Category, PT Limesoda Kreasindo

“We Want to Encourage Our


Love for Local Products”
Combining rattan and teak wood as materials for making
furniture products, with polished attractive designs, made PT
Limesoda Kreasindo won second place at the Indonesia Good
Design Selection (IGDS) 2020. What’s the story?

called NDALU, which stands for


Daniesh Musthafa and Lucky Akbar.
The two of them were designed
over six months with intense
discussion by their design team.
Finally got innovation, which made
buyers from Maldives interested in
their products.
“The NDALU production process
took three months for trial and error,
and when we launched at Mozaik
Expo 2019, we immediately received
E The designer and owner an extraordinary response our
of Limesoda interior, Daniesh buyers from Maldives, by directly
Musthafa said, initially he founded buying the products,” he said.
Limesoda Interior as a cottage The impact of the Covid-
industry in 2008. At that time, he 19 pandemic has affected its
spent 30 million IDR in capital, marketing performance, including
supported by three employees and penetrating the export market.
several contract workers. NDALU’s sales turnover reached
“At that time, we only handled 37.800 USD in 2020. “Due to the
furniture and interior production on pandemic, NDALU sales have not
to process furniture using Manau shown good performance because
a very small scale,” he said. As time
rattan and teak wood. “We chose there is no expo and many of our
goes by, the company is growing,
these two materials because rattan buyers have canceled orders,” he
and since 2014 it has changed to PT
and teak are authentic materials added.
Limesoda Kreasindo.
with Indonesia and the advantage
“We started working on of our product is the design. In “In developing our business, it is
prestigious projects in the interior addition, the work procedures hoped that the government will
and furniture sector,” he said. are not easily carried out by other continue to support the progress
Limesoda has always focused on manufacturers,” he explained. of Indonesian products in the
making and serving quality and international arena. We also hope
The reason for participating in that the government will not only
high-quality products.
the IGDS event, according to Lucky, facilitate large companies, but
“In terms of market, we still is that his party wants to provide also provide a sizable portion to
dominate in the commercial concrete evidence that many young entrepreneurs and also
furniture and interior sector for Indonesian products, especially small industries to upgrade their
hotels, resorts, cafes, restaurants, furniture, have good quality and ranks, including being given expo
and offices,” he said. Before the deserve appreciation. In addition, facilities abroad with more slots,” he
Covid-19 pandemic, Limesoda some have been recognized by the concluded.(*)
had 27 monthly employees and international market.
more than 100 carpenters and
“In addition to helping the
wholesalers.
government encourage Indonesian
In 2018 Daniesh Musthafa met furniture exports, we also really PT Limesoda Kreasindo
his designer friend Lucky Akbar want to encourage our love for local Address Jl. Gatot Subroto II/2 Denpasar Bali
and embarked on a journey to products. That’s why we campaign
Phone. (0361) 9009165
design NDALU. Lucky said, at the #supportbrandlokal,” he explained.
2020 IGDS event, Limesoda chose Website limesodainterior.com
Limesoda’s flagship product is

Karya Indonesia Magazine 35


MADE IN INDONESIA

Best 3 IGDS 2020 Kategori Desain Produk, Sepatokimin Initiative

Menulari Teknik Ecoprint


kepada Warga Penyintas Kusta
Sepatokimin Initiative berdiri sejak tahun 2019, yang bermula
dari niat untuk membantu komunitas warga penyintas kusta
dalam melawan stigma negatif yang sering kali masih melekat
di masyarakat. Para penyintas ini tinggal di Desa Liposos, Kota
Singkawang, Kalimantan Barat, tepatnya di bagian pinggiran
selatan kota.

I “Saat pertama bertemu, warga di berupa kain dengan bahan serat media kreativitas kami,” ujar Felicia.
sana yang sebagian besar berprofesi alam, seperti katun, kanvas atau Proses kreatifnya sendiri berjalan
sebagai petani ladang itu sedang rayon. Bahan ini kemudian diolah sekitar enam bulan, mulai dari diskusi
mengalami kendala akibat musim menjadi beragam produk, meliputi awal, prototipe, pembuatan konsep
kemarau berkepanjangan yang tas, sepatu, pakaian dan lain-lain. promosi, hingga akhirnya launching
mengakibatkan hasil panen kurang pada akhir Juli 2020.
Pada tahun 2020, Sepatokimin
baik,” ungkap Felicia Emily Widjaja
Initiative berusaha untuk Untuk saat ini, produk Vantage
selaku Fasilitator Ruang Terampil
meningkatkan kepedulian serta Ecoprint masih dipasarkan di
Sepatokimin.
penerimaan masyarakat terhadap dalam negeri dan diproduksi secara
Akhirnya, tim Sepatokimin yang komunitas warga penyintas kusta terbatas dalam tiga batch. “Saat IGDS
kebetulan memiliki latar belakang di Desa Liposos melalui gerakan diadakan, kami sebenarnya sedang
desain, mencoba mencari sumber kolaboratif bernama Simpul Projek. dalam proses memasarkan produk-
daya potensial yang dapat digali. Gerakan ini menggandeng Footwear produk kolaboratif kami,” ucap Felicia.
Teknik ecoprint kemudian dipilih Forum Indonesia (FF) dan tiga brand
Dari awal komitmen untuk
sebagai respon akan keragaman sepatu lokal, yaitu Brodo Footwear,
membawa cerita gerakan dalam
tanaman di sekitar Desa Liposos. Panna Footwear dan Prabu
melawan stigma negatif kusta secara
Indonesia.
“Teknik ecoprint juga tidak naratif dalam setiap materi promosi
membutuhkan keterampilan tangan Felicia menjelaskan, siluet desain produk, ternyata direspons sangat
yang sangat halus layaknya menjahit sepatu Vantage merupakan baik oleh masyarakat. “Lewat IGDS,
ataupun menganyam, sehingga desain produk industri siap jual, kami melihat adanya platform yang
masih memungkinkan untuk berpadu dengan penggunaan lebih besar untuk bisa mengenalkan
dikerjakan warga penyintas secara material kanvas ecoprint yang produk kami ke lebih banyak orang
gotong-royong walaupun dengan diproduksi warga Ruang Terampil lagi,” ujar Felicia. (*)
adanya keterbatasan fisik,” paparnya. Sepatokimin, sehingga menjadi salah
satu keunggulan utama Vantage
Sepatokimin Initiative lantas
Ecoprint. “Lewat karya kolaboratif
merancang materi pelatihan,
ini, masing-masing pihak saling
pendampingan dan pembinaan
memberi nilai tambah, baik dari
dengan metode desain inklusif
segi desain maupun nilai sosial yang
untuk membuka kesempatan
diusungnya,” imbuhnya.
lebih luas bagi komunitas warga
penyintas. “Karya mereka kemudian Dampak positifnya, tidak hanya
kami pasarkan lewat brand Ruang industri lokal yang turut bergeliat,
Terampil,” ujar Felicia. tetapi juga manfaat nilai ekonomis
yang dirasakan langsung oleh
“Untuk alat produksi, ecoprint
warga Ruang Terampil. Terlebih
sebenarnya dapat dilakukan dengan
lagi, peningkatan kesadaran serta
memanfaat peralatan dapur
penerimaan sosial masyarakat
sederhana, berupa dandang kukusan.
terhadap keberadaan dan karya
Hanya saja, di Ruang Terampil
yang dihasilkan oleh warga penyintas
Sepatokimin, kami menggunakan
kusta dari Desa Liposos.
dandang kukusan berukuran besar
agar proses produksi berjalan lebih “Dalam kolaborasi ini, kami ingin
efisien,” jelasnya. mengangkat hasil karya ecoprint
warga Ruang Terampil sebagai
Produk ecoprint yang dihasilkan

36 Majalah Karya Indonesia


Edisi 2021

Best 3 IGDS 2020 Category Product Design, Sepatokimin Initiative Felicia explained, the silhouette of
the Vantage shoe design is a ready-
Infecting the Ecoprint to-sell industrial product design,
combined with the use of ecoprint
Technique to Leprosy Survivors canvas material produced by the
residents of the Ruang Terampil
The Sepatokimin Initiative was founded in 2019, which began Sepatokimin, so that it becomes one
with the intention to help the community of leprosy survivors of the main advantages of Vantage
in fighting the negative stigma that is often still attached to Ecoprint. “Through this collaborative
work, each party adds value to each
society. These survivors live in Liposos Village, Singkawang City,
other, both in terms of design and
West Kalimantan, precisely on the southern outskirts of the city. the social value it carries,” he added.
The positive impact is that not only
local industries continue to operate,
but also the benefits of economic
value that are directly felt by the
residents of Ruang Terampil. Moreover,
increasing awareness and social
acceptance of the community towards
the existence and works produced by
leprosy survivors from Liposos Village.
“In this collaboration, we want to
highlight the ecoprint work of Ruang
Terampil residents as a medium
for our creativity,” said Felicia. The
creative process itself runs for about
six months, starting from initial
discussions, prototypes, making
promotional concepts, until finally
launching at the end of July 2020.

E “When we first met, the residents Ruang Terampil,” said Felicia. For now, Vantage Ecoprint
there, most of whom work as field products are still marketed
“For production equipment, domestically and are produced in
farmers, were experiencing problems
ecoprinting can actually be done by limited quantities in three batches.
due to the prolonged dry season which
using simple kitchen equipment, in “When the IGDS was held, we were
resulted in poor yields,” said Felicia
the form of a steamer. It’s just that, actually in the process of marketing
Emily Widjaja as the Facilitator of Ruang
in the Ruang Terampil Sepatokimin, our collaborative products,” said
Terampil Sepatokimin.
we use a large steaming pot to make Felicia.
Finally, the Sepatokimin team, the production process run more
who happened to have a design efficiently,” she explained. From the beginning, the
background, tried to find potential commitment to bring the story of
The ecoprint products produced the movement against the negative
resources that could be explored. The
are fabrics made from natural fibers, stigma of leprosy in a narrative
ecoprint technique was then chosen
such as cotton, canvas or rayon. manner in every product promotion
as a response to the diversity of plants
This material is then processed into material, it turned out to be very
around Liposos Village.
various products, including bags, well responded by the community.
“The ecoprint technique also does shoes, clothes and others. “Through IGDS, we see a bigger
not require very fine hand skills platform to be able to introduce
In 2020, the Sepatokimin Initiative
such as sewing or weaving, so it our products to more people,” said
seeks to increase public awareness
is still possible for the survivors to Felicia. (*)
and acceptance of the community
work together, even with physical
of leprosy survivors in Liposos
limitations,” she explained.
Village through a collaborative
The Sepatokimin Initiative movement called the Simpul Project. Sepatokimin
then designed training materials, This movement collaborates with
Address Komplek Bali Creative Industry
mentoring and coaching with Footwear Forum Indonesia (FF) and Center (BCIC, Jl. WR Supratman
an inclusive design method to three local shoe brands, namely No.302, Kota Denpasar, Bali 80237
open wider opportunities for the Brodo Footwear, Panna Footwear Phone +62 857 1885 2228
community of survivors. “Then we and Prabu Indonesia.
market their work through the brand Website sepatokimin.com

Karya Indonesia Magazine 37


MADE IN INDONESIA

Best 3 IGDS 2020 Kategori Desain Konsep, PT Eigerindo Multi


Produk Industri
Ciptakan Perlengkapan
Outdoor yang Inovatif
Pada ajang Indonesia Good Design Selection (IGDS) 2020, PT
Eigerindo Multi Produk Industri (MPI) menampilkan dua produk
unggulannya, yaitu Equatoride Tank Bag dan EcoSavior 45L.
Perusahaan lokal ini merupakan penyedia perlengkapan kegiatan
luar ruang (outdoor) yang sudah berdiri sejak tahun 1989.

I Equatoride Tank Bag, salah satu Selanjutnya dieksekusi pada tas


dari serial produk Equatoride yang tersebut lalu dibuatkan final sample
dirancang khusus untuk Ekspedisi untuk dibuat mass production,”
EIGER Equatoride yang menjelajahi ungkapnya.
setiap sudut area tropis 23.5o LU dan
Sementara itu, EcoSavior 45L
23.5o LS. “Equatoride adalah perjalanan
adalah ransel mendaki gunung
berkendara motor, yang dilakukan
berkapasitas 45 liter yang
oleh seorang tokoh petualang yang
mengusung konsep produk
mengelilingi dunia menggunakan
eco-friendly dan sustainability.
sepeda motor untuk menjelajahi setiap
Hal ini terlihat dari material kain
sudut wilayah tropis,” jelas Rifki Zaenal
dan beberapa bagian tas yang
selaku desainer Eigerindo MPI.
dikembangkan dari bahan daur
Maka itu, Equatoride Tank Bag ulang yang diolah dari sampah botol
hadir untuk menunjang aktivitas PET dan penggunaan bambu untuk
berkendaranya sebagai wadah untuk komponen ergonomic frame pada
menampung berbagai kebutuhan backsystem.
saat berkegiatan selama berkeliling
Apalagi, ransel ini dilengkapi
dunia, khususnya di wilayah tropis.
pula fitur khusus kantong sampah
Tank bag ini memiliki kompartemen
yang dapat dilepas-pasang
utama yang dapat diperluas dengan
untuk memfasilitasi pendaki
sekat di bagian dalam yang dapat ECOSAVIOR 45L merupakan salah
gunung membawa turun kembali
dilepas pasang. satu upaya dalam mencari solusi
sampahnya. Keunggulan lain dari
permasalahan sampah plastik yang
Di bagian luar, terdapat carrier ini adalah penggunaan
semakin mendegradasi kualitas
kompartemen khusus dengan layar “Ergocomfort Eco Natural Flexibility”
lingkungan. “Hal ini makin kami
transparan untuk menyimpan peta, sebagai adjustable backsystem
sadari dari berbagai perjalanan yang
GPS, dan smartphone. Equatoride yang menggunakan bambu sebagai
sudah kami lakukan ke berbagai
Tank Bag juga memberikan bahan dasar frame.
gunung, yang sejalan dengan misi
kemudahan saat mengisi bahan
Frame bambu yang perusahaan PT Eigerindo MPI,
bakar, yakni dengan cara membuka
pembuatannya bekerjasama dengan yaitu dengan semangat terhadap
sebagian ritsleting penyambung
para pengrajin di area Temanggung, keberlanjutan, kami menyajikan
pada bagian tank-bag pad, tanpa
Jawa Tengah ini, sudah dirancang kepuasan yang penuh pengalaman
harus memindahkan posisi tas. Selain
sesuai kurva tulang punggung dan bagi pelanggan dalam bisnis gaya
itu, tank bag ini dilengkapi dengan
memiliki fungsi untuk memperkokoh hidup,” ungkapnya.
teknologi Seam Sealing Tape yang
konstruksi tas sehingga tetap stabil
mampu mencegah rembesnya air GM Marketing EIGER, Riadi
saat digunakan.
dari lapisan paling luar tas. Suwarno, menambahkan, saat
“Dari segi fungsional, teknologi ini pihaknya masih fokus dalam
Rifki menambahkan, dalam
adjustable backsystem yang memenuhi kebutuhan dalam
mengembangkan produk
digunakan dapat memudahkan negeri dengan memperluas
Equoatoride Tank Bag, pihaknya
pengguna dalam mengatur jaringan, membuka toko offline dan
memakan waktu kurang lebih dua
backsystem sesuai ukuran torso memperkuat layanan e-commerce.
tahun. “Dimulai pembuatan sketsa,
masing-masing,” ungkap Oki Lutfi, “Namun, usaha untuk dapat ekspansi
mockup/dummy, proto sample 1-3
yang juga desainer Eigerindo MPI. ke negera lain pun sudah kami
sample setelah melewati beberapa
lakukan, salah satunya melalui
pengujian baik oleh desainer Oki pun mengemukakan,
channel marketplace yang kami
maupun oleh motorcycle expert. pengembangan dari produk
punya,” ujarnya. (*)

38 Majalah Karya Indonesia


Edisi 2021

Best 3 IGDS 2020 Category Concept Design, PT Eigerindo Multi Produk Industri

Create Innovative Outdoor Equipment


At the Indonesia Good Design Selection (IGDS) 2020 event, PT Eigerindo Multi
Industrial Products (MPI) displayed two of its superior products, namely the
Equatoride Tank Bag and EcoSavior 45L. This local company is a provider of outdoor
activity equipment that has been established since 1989.
E Equatoride Tank Bag, one of the especially in tropical areas. This for the frame.
Equatoride product series specially tank bag has an expandable main
The bamboo frame, which
designed for the EIGER Equatoride compartment with a removable
was made in collaboration with
Expedition that explores every inner bulkhead.
craftsmen in the Temanggung area,
corner of the tropics 23.5o North
On the outside, there is a special Central Java, has been designed
and 23.5o South. “Equatoride is a
compartment with a transparent according to the curve of the spine
motorcycle ride, carried out by an
screen for storing maps, GPS, and and has a function to strengthen
adventurous figure who travels
smartphones. Equatoride Tank Bag the construction of the bag so that
the world using a motorcycle to
also provides convenience when it remains stable when used.
explore every corner of the tropics,”
refueling, by partially opening the
explained Rifki Zaenal as the “From a functional point of
zipper connector on the tank-
designer of Eigerindo MPI. view, the adjustable backsystem
bag pad, without having to move
technology used can make it easier
Therefore, the Equatoride the bag position. In addition, this
for users to adjust the backsystem
Tank Bag is here to support tank bag is equipped with Seam
according to their respective torso
driving activities as a place to Sealing Tape technology which is
sizes,” said Oki Lutfi, who is also the
accommodate various needs able to prevent water seeping from
designer of Eigerindo MPI.
while traveling around the world, the outermost layer of the bag.
Oki also stated that the
Rifki added, in developing the
development of the ECOSAVIOR
Equoatoride Tank Bag product,
45L product is one of the efforts in
his party took approximately two
finding solutions to the problem of
years. “Starting from making
plastic waste which is increasingly
sketches, mockups/dummys, proto
degrading environmental quality.
samples, 1-3 samples after passing
“We are increasingly aware of this
several tests by both designers
from the various trips we have taken
and motorcycle experts. Then
to various mountains, which is in
it is executed on the bag and a
line with the company’s mission of
final sample is made for mass
PT Eigerindo MPI, namely, with a
production,” he said.
passion for sustainability, we provide
Meanwhile, the EcoSavior 45L is a full experience satisfaction for
mountain climbing backpack with customers in the lifestyle business,”
a capacity of 45 liters that carries he said.
the concept of eco-friendly and
General Manager of Marketing
sustainability products. This can be
EIGER, Riadi Suwarno, added that
seen from the cloth material and
currently his party is still focused
some parts of the bag which were
on meeting domestic needs by
developed from recycled materials
expanding its network, opening
processed from PET bottle waste
offline stores and strengthening
and the use of bamboo for the
e-commerce services. “However, we
ergonomic frame components on
have also made efforts to expand
the back system.
to other countries, one of which is
Moreover, this backpack is also through our marketplace channel,”
equipped with a special feature of he said. (*)
removable trash bags to facilitate
mountain climbers bringing back
their trash. Another advantage
of this carrier is the use of
“Ergocomfort Eco Natural Flexibility”
as an adjustable backsystem that Eiger
uses bamboo as the base material Website eigeradventure.com

Karya Indonesia Magazine 39


MADE IN INDONESIA

Water Level beserta sistem onlinenya


ke Brunei Darussalam. “Brunei Survey
Department tertarik menggunakan
produk kami setelah melihat
kinerjanya melalui website salah
satu pelanggan di Indonesia yang
menunjukkan keandalannya selama
lima tahun dengan service level
agreement lebih dari 98%. Artinya
alat operasional hampir 100% dalam
masa lima tahun,” tutur Farida.
Luwes Inovasi Mandiri berupaya
untuk terus mengembangkan sistem
pemantauan berbasis IoT seperti
pemantauan longsor, gempa bumi
dengan satelit GNSS, penurunan
tanah, kestabilan gedung tinggi dan
jembatan serta inovasi lainnya untuk
pemantauan lingkungan seperti
limbah.
“Kami akan menjaga kualitas
Best 3 IGDS 2020 Kategori Desain Produk, PT. Luwes produk kami yang berbasis IoT
Inovasi Mandiri ini dengan moto kami yang
disingkat RAPI, yaitu produk
“Memberikan Solusi yang keandalannya cukup tinggi
(Reliable), dengan harga terjangkau
Pemantauan Real-time (Affordable), berpartner dengan
customer dalam pengoperasian
kepada User” alat (Partnership), dan kualitas
pengamatan berdasarkan standar
Salah satu inovasi unggulannya adalah alat pengukuran tinggi internasional (International),”
sebutnya.
muka air dan pasang surut real time yang reliable, affordable
dan mudah dikonfigurasikan dengan kemampuan untuk Farida mengemukakan, Luwes
penambahan sensor. Produk ini dinamakan dengan Promithevo. Inovasi Mandiri memproduksi alat
karya anak bangsa, yaitu Water
I Alat tersebut menggunakan sensor Farida menjelaskan, Promithevo Level and Weather Monitoring
ultrasonic atau sensor pressure gauge dibuat dengan tujuan untuk system sejak tahun 2015. Alat ini
yang dapat mengukur hingga rentang menghasilkan produk level sensor telah digunakan oleh banyak instansi
100 meter. Ideal untuk pengukuran yang berkualitas dan mudah untuk seperti Kementerian Perhubungan
level air, seperti pasang surut baik dioperasikan dan online mendukung untuk pengamatan di 49 titik tol
jangka panjang maupun jangka industri 4.0. “Kami melihat laut dan Pushidrosal TNI-AL untuk
pendek. banyak produk level sensor yang pengamatan di 10 area perbatasan
cenderung susah untuk di install dan negara.
Hasil bacaan sensornya secara
dioperasikan, serta memiliki banyak
otomatis dikirimkan ke cloud “Luwes Inovasi Mandiri bertujuan
komponen,” ungkapnya.
server sehingga pengguna dapat untuk memberikan solusi
mengakses dengan mudah. Selain Inovasi Luwes Inovasi Mandiri pemantauan real-time kepada
itu, datanya akan direkam secara adalah memanfaatkan komponen- user,” tegas Farida. Solusi yang
lokal di dalam memori card sebagai komponen tersebut dalam satu diberikan kepada user merupakan
backup. kesatuan yang lebih ringkas dan lebih alat yang andal hingga 5-10 tahun
kecil agar lebih mudah di-install di masa guna. Bahkan, harga yang
“Berbeda dengan produk-produk
daerah remote. “Kami melakukan diberikan terjangkau dibandingkan
lain, Promithevo kami desain
riset dan uji coba kurang lebih satu dengan alat lain di kategorinya. “Kami
dengan ringkas dan kokoh, all-in-one
tahun untuk menemukan formula juga menjamin ketersediaan data
datalogger, sensor, modem, serta
dan desain yang terbaik sehingga sebagai bentuk after sales kepada
power supply dalam satu kesatuan
alat siap digunakan oleh customer,” user. Penggunaan alat dan sistem
yang dapat memudahkan pengguna
ujarnya. telah memenuhi kaidah standar
untuk melakukan instalasi,” kata
internasional,” lanjutnya. (*)
Direktur PT. Luwes Inovasi Mandiri, Luwes Inovasi Mandiri sedang
Farida Katarina. menginisiasi ekspor perdana sensor

40 Majalah Karya Indonesia


Edisi 2021

E The tool uses an ultrasonic sensor Best 3 IGDS 2020 Category buildings and bridges as well as
or pressure gauge sensor that can Desain Produk, PT. Luwes other innovations for environmental
measure up to a range of 100 meters. Inovasi Mandiri monitoring such as waste.
Ideal for measuring water levels, such
as tides both long term and short
term.
“Providing “We will maintain the quality of
our IoT-based products with our

The sensor readings are Real-time motto, which is abbreviated as


RAPI, which are products with high

Monitoring
automatically sent to the cloud reliability (Reliable), at affordable
server so that users can access prices (Affordable), partnering
them easily. In addition, the data will with customers in operating the
be recorded locally on the memory
card as a backup.
Solutions to equipment (Partnership), and
quality of observations based on
“Unlike other products, we
design Promithevo with a compact
Users” international standards” she said.
Farida said, Luwes Innovation
and sturdy design, an all-in-one One of its superior Mandiri has been producing tools
datalogger, sensor, modem, and innovations is a reliable, made by the nation’s children,
power supply in one unit that can affordable and easy-to- namely the Water Level and
make it easier for users to install,” configure real-time water Weather Monitoring system since
said the Director of PT. Luwes level and tidal measurement 2015. This tool has been used by
Inovasi Mandiri, Farida Katarina. tool with the ability to add many agencies such as the Ministry
of Transportation for observations at
Farida explained, Promithevo was sensors. This product is
49 marine toll points and the TNI-AL
created with the aim of producing called Promithevo. Hydrosal Center for observations
quality sensor level
in 10 national border
products that are
areas.
easy to operate and
online to support “Luwes Innovation
industry 4.0. “We Mandiri aims to
see many sensor provide real-time
level products that monitoring solutions
tend to be difficult to users,” said Farida.
to install and The solution provided
operate, and have to the user is a reliable
many components,” tool with up to 5-10
she said. years of service life.
In fact, the price
The innovation
given is affordable
of Luwes Inovasi
compared to other
Mandiri is to utilize
tools in its category.
these components
“We also guarantee
in a compact and
the availability of
smaller unit to make
data as a form of
it easier to install in
after sales to users.
remote areas. “We
The use of tools and
conducted research
systems has complied
and trials for
with international
approximately one
standards” she
year to find the best
continued. (*)
formula and design
so that the tool is has shown its reliability for five years
ready to be used by customers,” she with a service level agreement of
said. more than 98%. This means that the
operational tools are almost 100%
Luwes Inovasi Mandiri is initiating within five years,” said Farida.
Luwes Inovasi Mandiri
the first export of the Water Level Address Jl. Tole Iskandar No.36,
sensor and its online system Luwes Inovasi Mandiri strives Mekar Jaya, Kec. Sukmajaya,
to Brunei Darussalam. “Brunei to continue to develop IoT- Kota Depok, Jawa Barat
based monitoring systems 16411
Survey Department is interested in
using our product after seeing its such as monitoring landslides, Phone. (021) 77828320
performance through the website earthquakes with GNSS satellites,
land subsidence, stability of tall Website luwesinovasimandiri.com/
of a customer in Indonesia which

Karya Indonesia Magazine 41


MADE IN INDONESIA

Juara I MOFP 2020,


Putroh Ramadhan

“Lebih
Kreatif
dan Harus
Memberikan
Inovasi Baru”
Putroh Ramadhan merupakan
fashion brand yang berfokus
pada wastra Indonesia,
dengan ciri khas gaya klasik
dan modern. Memiliki tagline
‘Authentic Chic with Ethnic’
ini dinobatkan sebagai Juara
I pada ajang Modest Fashion
Project (MOFP) 2020.

I Berawal dari kecintaannya panjang berbahan tenun Sumba, dua bulan, sehingga terciptalah tema
terhadap wastra Indonesia, yang dikombinasikan dengan tenun Rambu yang saya angkat di MOFP
Putroh ingin sekali fokus dalam tapis lampung dan lurik gerimis. 2020,” ujarnya.
mengembangkan wastra Indonesia Adapun keunggulannya, antara lain
Dari hasil inovasinya itu, diharapkan
sebagai bahan utamanya dari setiap adalah memberikan warna baru pada
produknya bisa menembus pasar
koleksi pakaian yang ia buat. Niatnya wastra Indonesia dengan sentuhan
ekspor. “Ada salah satu customer
ini sekaligus untuk mengenalkan ke gaya edgy modern.
dari Malaysia yang membeli salah
masyarakat luas bahwa Indonesia
“Saya memberikan ide yang satu koleksi unggulan saya di MOFP
memiliki banyak sekali wastra yang
cemerlang dengan palet warna 2020. Semoga ke depannya, saya
menarik dan unik dari Sabang
yang berwibawa dan eksekusi yang bisa mengekspor produk saya ke luar
sampai Merauke.
rapi dengan gaya rancangan yang negeri, seperti Malaysia dan Dubai,”
“Investasi awal kurang lebihnya berjiwa muda, bergaya romantic tandasnya.
Rp30 juta, dengan produksi hippie. Saya mengolah tenun sumba
Putroh menceritakan, alasannya
sebanyak 20 pcs sampai 25 pcs per yang tadi nya terkesan kuno menjadi
mengikuti MOFP 2020, awalnya
bulan dengan harga jual sekitar lebih modern,” paparnya.
ingin meningkatkan kualitas diri
Rp700 ribu-800 ribu. Keuntungan
Dalam upaya menciptakan khususnya mengasah kemampuan
yang didapat kurang lebihnya Rp15
inovasinya tersebut, dilalui proses dalam membuat sebuah desain
juta-20 juta per bulan,” ungkapnya.
riset dan mencari ide, yang kemudian dan mewujudkannya dalam bentuk
Produk yang telah dibuat antara lain
didapatkan konsep yang sesuai pakaian jadi. Sasaran berikutnya,
blus, outer, kemeja, dress dan celana
dengan tema MOFP 2020. “Diawali menambah relasi atau networking,
panjang.
mencari bahan utamanya, yaitu supaya bisa dikenal masyarakat luas
Putroh mengemukakan, tenun Sumba dan dikombinasikan di Indonesia dan interasional.
perkembangan industri fesyen di dengan kain lainnya. Setelah itu,
Saat ini, Putroh ingin terus
Indonesia mengalami peningkatan membuat desain sesuai konsep,
mengeksplorasi berbagai wastra
yang sangat cepat, sehingga para dan yang terakhir merealisasikannya
yang ada di Indonesia dalam setiap
designer harus cukup jeli untuk menjadi pakaian jadi,” tuturnya.
koleksi yang akan dibuatnya. Ia ingin
melihat peluang pasar yang besar.
Pihak yang dilibatkan dalam menjangkau berbagai kalangan
“Kita sebagai desainer dituntut untuk
mencari inovasi produk untuk ikut dari yang muda hingga tua supaya
lebih kreatif dan harus memberikan
MOFP 2020, di antaranya keluarga bangga untuk berwastra. “Oleh
inovasi baru agar tetap bertahan di
serta teman di bidang yang karena itu, saya sedang berinovasi
industri fesyen,” ungkapnya.
sama untuk sharing dan diskusi. terhadap desain saya supaya lebih
Melalui proses inovasinya, Putroh Selanjutnya mencari masukan ke wearable dan diterima di berbagai
menghadirkan koleksi ready to wear pengrajin tenun. “Saat itu, waktu kalangan yang ada,” tandasnya.
berupa blus, outer, dress dan celana yang dibutuhkan kurang lebihnya

42 Majalah Karya Indonesia


Edisi 2021

Putroh said that the development of the fashion


industry in Indonesia has increased very quickly, so
designers must be observant enough to see a large
market opportunity. “We as designers are required to
be more creative and must provide new innovations to
survive in the fashion industry,” he said.
Through its innovation process, Putroh presents
ready-to-wear collections in the form of blouses, outers,
dresses, and trousers made from Sumba weaving,
which are combined with Lampung tapis and lurik
drizzle weaving. The advantages include giving new
colors to Indonesian literature with a touch of modern
edgy style.
“I came up with a brilliant idea with an authoritative
color palette and immaculate execution in a youthful,
romantic hippie style design. I am processing Sumba
weaving which previously seemed old-fashioned to be
more modern,” he explained.
To create this innovation, the research process
and looking for ideas were carried out, which later
resulted in a concept that was in line with the MOFP
2020 theme. After that, making designs according to
the concept, and finally realizing it into ready-made
clothes,” he said.
Parties involved in seeking product innovation to
participate in MOFP 2020, including family and friends
in the same field for sharing and discussion. Next look
for input from the weaving craftsmen. “At that time, it
took approximately two months, so that the Rambu
MOFP 2020 1st Winner, Putroh Ramadhan
theme that I adopted at MOFP 2020 was created,” he

“More Creative and said.


From the results of these innovations, it is hoped
Must Provide New that their products can penetrate the export market.
“There is a customer from Malaysia who bought one
Innovations” of my featured collections at MOFP 2020. Hopefully, in
the future, I can export my products abroad, such as
Putroh Ramadhan is a fashion brand that Malaysia and Dubai,” he said.
focuses on Indonesian literature, with the Putroh said that the reason for participating in MOFP
characteristics of classic and modern styles. 2020 was initially wanting to improve one’s quality,
Having the tagline ‘Authentic Chic with Ethnic’, especially to hone skills in making a design and making
he was named the 1st Winner at the 2020 it happen in the form of ready-made clothes. The next
Modest Fashion Project (MOFP) event. target is to add relationships or networking, so that they
can be known by the wider community in Indonesia
E Starting from his love for Indonesian literature, and internationally.
Putroh wanted to focus on developing Indonesian Currently, Putroh wants to continue to explore various
literature as the main ingredient of every clothing literature in Indonesia in every collection he will make.
collection he made. The intention is at the same time to He wants to reach various groups from young to old
introduce to the wider community that Indonesia has a so that they are proud to be literature. “Therefore, I am
lot of interesting and unique literature from Sabang to innovating my design to make it more wearable and
Merauke. accepted in various circles,” he said.
“The initial investment is approximately 30 million IDR,
with the production of 20 to 25 pieces per month with
a selling price of around 700 thousand to 800 thousand
Putroh Ramadhan
IDR. The profit obtained is approximately 15 million-20 Address Jl. Kramat Batu Dalam No. 19 A, RT.2/RW.5, Gandaria
million IDR per month, “he said. Products that have been Selatan, Kec. Cilandak, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
made include blouses, outers, shirts, dresses, and trousers.
Phone 081283718769

Karya Indonesia Magazine 43


MADE IN INDONESIA

Juara II MOFP 2020, Jovi Ahmedi

Manfaatkan
Kain Batik Bekas
dengan Polesan
Desain Modern
Terinspirasi dari keindahan lautan, akhirnya
membuat motif patchwork ombak Jepang
dengan memanfaatkan bahan sisa kain batik.
Melalui sentuhan desain yang lebih modern,
karyanya bisa menyabet Juara II pada Modest
Fashion Project (MOFP) 2020.
I Jovi Ahmedi, desainer fesyen asal Muaradua,
Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera
Selatan ini membangun brand Bakas sejak tahun 2019.
“Nama Bakas itu berasal dari bahasa Dayo di OKU
Selatan, yang artinya pria atau laki-laki,” ungkapnya.
Awal idenya bermula ingin membuat batik bisa
lebih kontemporer lagi desainnya dan lebih disukai
anak muda, dengan menggunakan batik garutan
dan motif yang terbarukan. “Saya memanfaatkan
limbah kain batik dan juga bahan sisa garmen,” ujar
pria kelahiran 20 Mei 1990 ini.
Menurutnya, inovasi tersebut tercipta karena visi
dari brand Bakas dengan memanfaatkan bahan sisa
kain tradisional seperti batik, yang dipadukan melalui
desain lebih modern. Dalam prosesnya, dibutuhkan
lebih kurang satu bulan untuk memastikan konsep
dan desain yang diinginkan.
“Produk kami belum diekspor, tetapi telah dipakai
oleh beberapa selebriti Indonesia seperti Kotak band
dan Sabyan gambus,” ungkapnya.
Jovi mengemukakan, alasan mengikuti ajang
Jovi mengakui, dampak pandemi Covid-
MOFP, salah satunya adalah sebagai tolak ukur
19 saat ini membuat kendala untuk memulai
diri untuk produk dan desain yang dibuatnya bisa
produksinya. Namun, dia sudah meniatkan diri untuk
diterima masyarakat dan memiliki daya jual. “Upaya
mengkreasikan produknya pada kuartal keempat
yang saya lakukan agar lancar dan bisa menang,
tahun ini. “Salah satu strategi yang juga lebih penting
yakni dipersiapkan dengan matang baik itu konsep
adalah meningkatkan digital marketing,” imbuhnya.
dan desain itu sendiri. Selain itu kesiapan diri dan doa
dari keluarga,” tuturnya. Ia berharap, dalam pengembangan industri fesyen
di tanah air, pemerintah dapat memfasilitasi modal
Untuk saat ini, Jovi sedang menyiapkan koleksi
dan pemasaran produk yang lebih masif bagi para
unggulannya untuk show di final MOFP 2021 dengan
pelaku usahanya. Apalagi untuk memacu daya saing
judul DUALISME, yang terinspirasi dari manusia dan
fesyen muslim.
alam. Menurutnya, terdapat dua keadaan atau sifat
yang bertentangan, tetapi sebagai penyeimbang “Karena Indonesia ini merupakan negara dengan
kehidupan mausia itu sendiri. mayoritas Muslim terbesar di dunia, dengan inovasi
dan kemampuaan yang luar biasa, pemerintah bisa
“Saya terinspirasi dari motif Mega Mendung, Jawa
men-support lebih, tidak hanya sebagai fasilitator
Barat yang mengartikan langit atau awan serta
saja untuk market tetapi mempermudah para
gunung yang melambangkan bumi dengan motif
pengusaha adau kreator di bidang industri fesyen
dibuat menggunakan patchwork dan shashiko,”
muslim untuk melakukan transaksi baik itu di dalam
ujarnya.
maupun luar negeri,” paparnya. (*)

44 Majalah Karya Indonesia


Edisi 2021

as the Kotak Band and Sabyan


Gambus,” he said.
Jovi said that the reason for
participating in the MOFP event, one
of which was as a benchmark for
himself for the products and designs
he made, could be accepted by the
public and had selling power. “The
effort I made to run smoothly and win
was to be prepared carefully, both in
terms of the concept and the design
itself. In addition, self-preparation and
prayers from the family, “he said.
For now, Jovi is preparing his
flagship collection to show at the
MOFP 2021 finals with the title
DUALISM, which is inspired by
humans and nature. According to
him, there are two contradictory
conditions or traits, but as a balance
of human life itself.
“I was inspired by the Mega
Mendung motif, West Java, which
means the sky or clouds and a
mountain that symbolizes the earth
2nd Winner of MOFP 2020, with motifs made using patchwork
Jovi Ahmedi and shashiko,” he said.

Taking Jovi admits that the current impact


of the Covid-19 pandemic has made it

Advantage of
difficult to start production. However,
he has intended to create his product
in the fourth quarter of this year. “One
Used Batik strategy that is also more important
is to increase digital marketing,” he
Fabrics with added.

Modern Initially, the idea started with want


He hopes that in developing
the fashion industry in the

Design Polish to make batik more contemporary


in design and preferred by young
country, the government can
facilitate more massive capital and
product marketing for business
Inspired by the beauty of people, by using Garutan batik and
actors. Moreover, to spur the
the ocean, he finally made a renewable motifs. “I use batik cloth
competitiveness of Muslim fashion.
waste and also garment scraps,” said
patchwork motif of Japanese
the man who was born on May 20, “Because Indonesia is a country
waves by using leftover batik 1990. with the largest Muslim majority
cloth. Through a touch of a in the world, with extraordinary
more modern design, his work According to him, the innovation
innovation and capabilities, the
was created because of the vision of
was able to be 2nd winner in government can support more, not
the Bakas brand by utilizing leftover
the Modest Fashion Project traditional fabrics such as batik,
only as a facilitator for the market but
(MOFP) 2020. also make it easier for entrepreneurs
which were combined through more
and creators in the Muslim fashion
modern designs. In the process, it
E Jovi Ahmedi, a fashion designer industry to make good transactions.
takes approximately one month to
from Muaradua, Ogan Komering both at home and abroad,” he said. (*)
confirm the desired concept and
South Ulu Regency, South Sumatra, design.
has built the Bakas brand since 2019.
“Our products have not been
“The name Bakas comes from the
exported, but have been used by
Jovi ahmedi
Dayo language in South OKU, which
means male,” he said. several Indonesian celebrities such Instagram @bakas.Studio

Karya Indonesia Magazine 45


MADE IN INDONESIA

20 Finalis Modest Fashion Project (MOFP) 2020, Dian Rafi’ul

Manfaatkan Kain Tenun


Bulu Garut dengan
Pewarnaan Alam
Inovasinya adalah membuat busana siap pakai untuk
wanita dewasa, dengan sentuhan teknik semi tailoring
yang memanfaatkan material kain tenun bulu garut
dan linen. Uniknya lagi, menggunakan pewarnaan
alam dengan teknik tie dye.
I “Koleksi tersebut berfokus pada event-event virtual maupun
pemilihan material yang ramah live fashion,” ujarnya.
lingkungan, seperti tenun bulu garut
Dian berharap,
untuk kain utama sebagai bentuk
pemerintah melalui
mendukung UMKM pengrajin tenun,”
Kementerian
kata sang desainer, Dian Rafi’ul.
Perindustrian agar
Kemudian kain utama itu dipadukan lebih sering dan fokus
dengan kain linen dan rayon sebagai lagi untuk menggelar
bahan tambahan. Kedua kain ini berbagai kompetisi fesyen,
memiliki sifat ramah lingkungan serta pelatihan dan
(sustainable). “Dalam proses konseling mengenai
pewarnaan alam, untuk warna fuchia, bisnis dan fesyen agar
saya menggunakan kulit buah naga. mempermudah
Sedangkan, kancingnya pakai wood dalam
button,” ungkapnya. pengembangan
industri fesyen di
Proses inovasi tersebut
indonesia.
membutuhkan waktu tujuh hari
lebih hingga tahap pembuatannya, “Setiap ada event atau
termasuk pre order tenun, dan informasi mengenai
menggambar motif batik di bagian pengembangan produk
tertentu sekaligus proses pewarnaanya. bisnis fesyen, pasti akan saya
“Saya ingin produk ini dikenal luas oleh ikuti. Hal ini karena untuk
masyarakat, sambil mencari peluang mempermudah bagi kita agar
market luar nengeri untuk dapat dapat memperkenalkan diri
diekspor,” papar Dian. semakin luas,” ucapnya.
Alasannya mengikuti Modest Menurut Dian, industri
Fashion Project (MOFP) 2020 adalah fesyen di Indonesia sedang
untuk mencari pengalaman dan relasi. berkembang pesat, sehingga
Selain itu, agar mendapat bimbingan semakin banyak pula
untuk pengembangan bisnisnya. persaingan antar dagang dan
Dian Rafi’ul berhasil menjadi 20 finalis bermitra. “Karena masih banyak
MOFP 2020. orang yang belum paham
bagaimana untuk berbisnis
“Inovasi baru yang sedang saya
khususnya di bidang fesyen,
kembangkan adalah menjadikan kain
maka semoga pemerintah
berbahan serat alam ini yang nyaman
lebih memperhatikan dan lebih
dipakai. Selain itu dapat digunakan
gencar lagi mengadakan event
setiap saat dan mudah dipakai oleh
atau apapun untuk kita anak
pria maupun wanita,” imbuhnya.
muda agar terus tetap berkarya
Menurut Dian, strateginya untuk walau d imasa yang sedang
memenangkan kompetisi tersebut susah seperti ini,” paparnya.
adalah mengeluarkan inovasi- Agar ada peluang2 lain untuk
inovasi untuk desain baru yang segar menjadikan kita lebih berkembang
dan modis. “Itu bisa diikuti melalui dan maju.

46 Majalah Karya Indonesia


Edisi 2021

20 Finalists of Modest Fashion Project (MOFP) 2020,


Dian Rafi’ul

Taking Advantage
of Arrowroot
Woven Fabric
With Natural Dyes
The innovation is to make ready-to-wear
clothing for adult women, with a touch of
semitailoring technique that utilizes arrowroot
and linen woven fabrics. The uniquely is using
natural coloring with tie dye technique.

E “The collection focuses on selecting environmentally


friendly materials, such as arrowroot weaving for the
main fabric as a form of supporting SMI’s for weaving
craftsmen,” said the designer, Dian Rafi’ul.
Then the main fabric is combined with linen and
rayon as additional materials. Both of these fabrics are
environmentally friendly (sustainable). “In the natural
coloring process, for the fuchia color, I used dragon fruit
skin. Meanwhile, the buttons use wood buttons,” he
said.
The innovation process takes more than seven days
until the manufacturing stage, including
pre-order weaving, and drawing batik motifs in
certain parts as well as the coloring process. “I want this
product to be widely known by the public, while looking
for foreign market opportunities to be exported,” said
Dian
The reason for joining the Modest Fashion Project
(MOFP) 2020 is to seek experience and relationships.
In addition, in order to receive guidance for
business development. Dian Rafi’ul managed through the Ministry of Industry will be more frequent
to become 20 finalists of MOFP 2020. “The and focused on holding various fashion competitions,
new innovation that I am developing as well as training and counseling on business and
is to make this natural fiber fabric fashion in order to facilitate the development of the
that is comfortable to wear. In fashion industry in Indonesia. “Every time there is an
addition, it can be used at event or information regarding the development of a
any time and is easy to fashion business product, I will definitely follow it. This is
use by both men because it makes it easier for us to introduce ourselves
and women,” he more widely,” he said.
added.
According to Dian, the fashion industry in Indonesia is
According to Dian, growing rapidly, so there is more competition between
her strategy to win the trades and partners. “Because there are still many people
competition is to come who don’t understand how to do business, especially
up with innovations for in the fashion sector, hopefully the government will pay
fresh and fashionable new more attention and be more aggressive in holding events
designs. “It can be followed or whatever for us young people to continue to work even
through virtual events and live in difficult times like this,” he explained. So that there are
fashion,” he said. other opportunities to make us more developed and
advanced. (*)
Dian hopes that the government

Karya Indonesia Magazine 47


MADE IN INDONESIA

20 Finalis Modest Fashion Project (MOFP) 2020, Dian Dwi Widyasari

Mengusung Konsep Bertahan


Hidup Saat Pandemi
Inovasi produk yang diajukan dalam ajang Modest Fashion
Project (MOFP) 2020 adalah baju ready to wear, yang
mengusung tema Fight in Vigorous dengan look semi formal.
Konsep desain tersebut menggambarkan
keadaan saat ini, khususnya pada
kesibukan di perkotaan.
I Sang desainer, Dian Dwi Widyasari produk dengan desain yang menarik,
menjelaskan, adanya dampak nyaman dipakai dan berkualitas,
pandemi Covid-19 serta tuntutan serta meminta dukukungan dan
melanjutkan hidup dan aktivitas yang doa kepada orang-orang di sekitar,”
harus dan tetap terus berlangsung, ujarnya.
maka dirinya mengusung tema
Dalam upaya agar perusahaannya
Fight in Vigorous yang bertujuan
dapat berkembang, Dian menyatakan,
untuk mengimplementasikan
strategi ke depannya adalah dengan
kesungguhan untuk bertahan
pemasaran dan marketing yang lebih
hidup dan melawan keadaan
gencar lagi baik secara online maupun
yang sulit saat ini dengan
offline dari mulut ke mulut atau
berkegiatan serta berperang
membuka offline store.
melawan situasi yang ada.
“Selain itu, kami mengharapkan
Menurutnya, inovasi baru yang
bantuan promosi dan dukungan
sedang dikembangkan saat ini, yaitu
dari berbagai pihak termasuk dari
membuat dan mengembangkan
pemerintah,” ucapnya. Adapun
produk ready to wear modest yang
bantuan lain yang diharapkan
trendi, simple, nyaman, berkualitas
dari pemerintah, antara lain
dan dapat dikenakan oleh semua
berupa bantuan dalam
kalangan. “Dengan keunggulan
bidang permodalan serta
produk ini nyaman digunakan,
pemasaran di dalam
cocok untuk mobilitas bekerja sehari
maupun luar negeri.
hari namun tetap trendi dan sesuai
dengan protokol kesehatan dalam Menurut Dian,
situasi new normal saat ini,” ungkap perkembangan industri
Dian. fesyen muslim di indonesia telah
berkembang dengan sangat pesat,
Proses penciptaan inovasi tersebut
namun masih terdapat banyak
diawali dengan kondisi atau keadaan
pelaku usaha kecil yang kesulitan
saat ini yang sedang berlangsung,
berkembang, padahal memiliki nilai
yang kemudian dituangkan ke dalam
yang baik atau bagus. “Maka sekiranya
desain dan setelah itu memasuki
dibutuhkan dukungan dari berbagai
tahap proses produksi. “Dalam seluruh
pihak, khususnya dari pemerintah,
pembuatannya, membutuhkan waktu
agar dapat lebih berkembang dan
sekitar empat belas hari,” sebutnya.
menjadi lebih baik lagi,” imbuhnya.
Dian mengemukakan, alasan
Dian menceritakan, sejarah
mengikuti ajang MOFP adalah
terbentuknya usahanya dilatar
untuk menambah pengalaman dan
belakangi oleh pendidikannya di
membuktikan kepada diri sendiri
produksi garmen dengan konsentrasi
dan orang lain bahwa dirinya bisa
fashion design “Sejauh ini, saya
berkompetisi di ajang bergengsi
memproduksi produk-produk ready
tersebut.
to wear, dengan metode membuat
“Selain itu juga sebagai ajang busana secara pre order dan custom
memperkenalkan diri dan produk made,” ungkapnya.
saya kepada khalayak. Upaya yang
saya lakukan saat itu adalah membuat

48 Majalah Karya Indonesia


Edisi 2021

20 Finalists of Modest Fashion Project (MOFP) 2020, Dian Dwi Widyasari

Carrying the Concept of Survival


During a Pandemic
The product innovation proposed in the Modest Fashion Project (MOFP) 2020
event is ready-to-wear clothing, which carries the theme of Fight in Vigorous
with a semi-formal look. The design concept describes the current situation,
especially in busy urban areas.

E The designer, Dian Dwi Widyasari In an effort to make the company


explained, due to the impact of the grow, Dian stated, the strategy
Covid-19 pandemic as well as the going forward is marketing and
demands for continuing life and marketing that is even more
activities that must continue, he aggressive, both online and offline
carried the theme Fight in Vigorous by word of mouth or by opening an
which aims to implement sincerity offline store.
to survive and fight current difficult
“In addition, we expect
conditions by activities and fight
promotional assistance and support
against the existing situation.
from various parties, including the
According to him, new government,” she said. As for
innovations that are currently other assistance expected
being developed are making from the government,
and developing ready-to- among others, in the
wear modest products form of assistance in
that are trendy, simple, the field of capital and
comfortable, quality and can marketing at home and
be worn by all groups. “With the abroad.
advantages of this product, it is
According to Dian, the
comfortable to use, suitable for daily
development of the Muslim
work mobility but still trendy and in
fashion industry in Indonesia has
accordance with health protocols in
grown very rapidly, but there are
the current new normal situation,”
still many small business actors who
said Dian.
have difficulty developing, even
The process of creating the though they have good or good
innovation begins with the current values. “So if support is needed
state or condition that is currently in from various parties, especially
progress, which is then poured into from the government, so that it can
the design and after that enters the develop and become even better,”
production process stage. “In the he added.
whole manufacture, it takes about
Dian said, the history of the
fourteen days,” she said.
formation of his business was
Dian said that the reason for motivated by his education
participating in the MOFP event in garment production with a
was to gain experience and prove concentration of fashion design.
to herself and others that she could “So far, I have produced ready-to-
compete in this prestigious event. wear products, using pre-order and
custom-made clothing methods,”
“Besides that, it is also a place to
she said.
introduce myself and my products
to the public. The effort I made at
that time was to make products
with attractive designs, comfortable Dian Dwi Widyasari
to wear and of good quality, and to
Address Jl. Cihanjuang, Cimahi Utara,
ask for support and prayers from
Jawa Barat
the people around me,” she said.
Website linkedin.com/in/
dian-dwi-widyasari-75a4711bb

Karya Indonesia Magazine 49


MADE IN INDONESIA

keju di Indonesia terus meningkat


setiap tahunnya, dan Rosalie ingin
berkontribusi di Indonesian cheese
industry untuk meng-cater palate
yang menginkan keju natural dengan
rasa yang kompleks,” papar Ayu.
Dalam tahap mencipatkan produk,
Rosalie selalu memasukan unsur
Indonesia di dalamnya, baik secara
ingredients maupun local wisdom. Ini
yang menjadi salah satu keunggulan
Rosalie dalam membuat produk
yang inovatif dan kompetitif.
Pada proses pengentalan keju
Rosalie, dinilai aman untuk anak-
anak dan kalangan vegetarian. “Kami
menggunakan teknik pembuatan
keju tradisional dan susu kambing
lokal yang memiliki cita rasa khas
karena tergantung dari pakan,
iklim dan lingkungan di sekitar
peternakan,” terang Ayu.
Daya tahan keju Rosalie beragam,
dari tiga hingga delapan bulan
tergantung jenis kejunya. Keju Rosalie
memiliki beberapa jenis produk,
di antaranya Halloumi, Gouda, dan
Chevre yang cocok untuk olahan
Juara I IFI 2020 Kategori End Product, CV Rosalie Kalyana Bali
masakan.

Keju Natural dengan Selain itu, Black Pepper Goat,


Black & White, dan Milton yang pas
Cita Rasa Lokal untuk dimakan langsung. Ada pula
Grated Cheese yang bisa digunakan
Fokus usahanya adalah memproduksi keju natural dari susu sapi untuk bahan adonan kue. Saat ini,
dan susu kambing dengan added local twist. Melalui inovasinya, Rosalie sedang mengikuti program
CV Rosalie Kalyana Bali (Rosalie Cheese) meraih juara I kategori sertifikasi HACPP yang difasilitasi
End Product pada ajang Indonesia Food Innovation (IFI) 2020. oleh Kementrian Perindustrian.

I Founder & Direktur Rosalie Produk yang diajukan Rosalie “Ada beberapa jenis inovasi yang
Cheese, Ayu Linggih menjelaskan, Cheese pada IFI 2020 adalah produk sedang kami jalankan baik secara
perusahaannya yang berbasis produk Black & White Cheese. “Keju ini produk, manajemen maupun
pangan dengan inovasi teknologi ini adalah keju dari susu sapi yang proses produksi. Pastinya inovasi
mulai berproduksi sejak tahun 2017 dibalut dengan coconut ash. Bisa yang sedang kami kembangkan
di Denpasar, Bali. “Produksi utama dibilang ini keju mild blue cheese mengikuti market demand,
kami adalah natural Indonesian versi Indonesia,” tuturnya. customer behaviour dan food trend,”
cheese dari bahan peternakan segar imbuhnya.
Di keju Black & White Cheese ini,
tanpa menggunakan pewarna dan Ayu mengakui, pendampingan
Rosalie memasukkan unsur kelapa
pengawet,” ujarnya. yang diberikan melalui Food
untuk menambah rasa produknya
Guna mendukung proses dan memberikan indentitas Camp pada ajang IFI, dan materi
produksinya, Rosalie cheese menjalin geografis. Selain itu, Rosalie Cheese yang ditawarkan sangat menarik
kerja sama dengan peternak kecil di menggunakan kemasan yang untuk menambah pengetahuan
daerah Bali dan Jawa Timur. “Kami informatif dan modern sehingga bisa dan membuka wawasan untuk
melihat mitra peternak sebagai long- bersaing dengan produk impor meningkatkan kinerja perusahaan.
term partner for growth. Tujuan kami “Selain itu, IFI memberikan fasilitasi
“Ini adalah jawaban kami kepada sertifikasi HACCP yang memang
adalah membuat specialty cheese
market yang menginginkan keju sudah menjadi target Rosalie
with a unique twist on local flavour,”
lokal dengan harga dan kualitas untuk grow our market further,”
ungkapnya.
yang bersaing. Saat ini, konsumsi pungkasnya.

50 Majalah Karya Indonesia


Edisi 2021

Juara I IFI 2020 Category End Product, CV Rosalie Kalyana Bali

Natural Cheese with Local Taste


The focus of its business is to In the product creation stage,
produce natural cheese from Rosalie always incorporates
Indonesian elements in it, both
cow’s milk and goat’s milk
in terms of ingredients and local
with an added local twist. wisdom. This is one of Rosalie’s
Through its innovation, CV advantages in making innovative and
Rosalie Kalyana Bali (Rosalie competitive products.
Cheese) won first place in
In the thickening process, Rosalie
the End Product category cheese is considered safe for children
at the Indonesia Food and vegetarians. “We use traditional
Innovation (IFI) 2020. cheese making techniques and local
goat’s milk which have a distinctive
E Founder & Director of Rosalie taste because it depends on the feed,
Cheese, Ayu Linggih explained, her climate and the environment around
company based on food products the farm,” said Ayu.
with technological innovations The shelf life of Rosalie cheese
started production in 2017 in varies from three to eight months
Denpasar, Bali. “Our main production depending on the type of cheese.
is natural Indonesian cheese from Rosalie cheese has several types of
fresh farm ingredients without using products, including Halloumi, Gouda,
dyes and preservatives,” she said. and Chevre which are suitable for
To support the production process, cooking.
Rosalie Cheese cooperates with small In addition, there are Black Pepper
farmers in Bali and East Java. “We Goat, Black & White, and Milton which
see farmer partners as long-term are suitable for direct consumption.
partners for growth. Our goal is to There is also a Grated Cheese that can
make specialty cheese with a unique be used for cake dough ingredients.
twist on local flavour,” she said. Currently, Rosalie is participating in
“There are several types of
The product that Rosalie Cheese the HACPP certification program
innovations that we are running in
proposed at IFI 2020 was a Black facilitated by the Ministry of Industry.
terms of products, management and
& White Cheese product. “This is production processes. Certainly the
cheese from cow’s milk wrapped innovations that we are developing
with coconut ash. You could say this follow market demand, customer
is the Indonesian version of mild blue behavior and food trends,” she added.
cheese,” she said.
Ayu admitted that the assistance
In this Black & White Cheese, provided through the Food Camp
Rosalie incorporates an element of at the IFI event, and the materials
coconut to add flavor to the product offered were very interesting to
and give it a geographical identity. increase knowledge and open
In addition, Rosalie Cheese uses insights to improve company
informative and modern packaging performance. “In addition, IFI provides
so that it can compete with facilitation for HACCP certification,
imported products. which has become Rosalie’s target
“This is our answer to the to grow our market further,” she
market that wants local cheese concluded.
at competitive prices and quality.
Currently, cheese consumption in
Indonesia continues to increase Rosalie Cheese
every year, and Rosalie wants to
Address Jl. Kenanga No.30B, Cilandak
contribute to the Indonesian cheese
Tim., Kec. Ps. Minggu, Kota
industry to cater to palates who Jakarta Selatan, DKI Jakarta
want natural cheeses with complex
Website rosaliecheese.co.id
flavors,” said Ayu.

Karya Indonesia Magazine 51


MADE IN INDONESIA

Juara II IFI 2020 Kategori End


Product, PT Beema Boga Arta

Rasakan
Manisnya
Peluang
Bisnis Madu
Melihat kala itu banyak produk
madu impor yang mendominasi
di pasar domestik, akhirnya
membidik celah peluang
untuk mengembangkan
usaha produksi madu lokal.
Hal ini didukung niatnya ingin
membangun bisnis kuliner
dan makanan sehat yang bisa
menembus pasar global.

I Diawali merintis usahanya dengan “Kami sedang dalam tahap yang sama. Proses pembuatan
nama TJ Superfoods pada pertengahan perolehan sertifikasi BPOM dari ide, percobaan dan launching
Mei 2017 lalu, Fransisca Natalia Widowati serta HACCP untuk memenuhi memakan waktu kurang lebih enam
menciptakan madu bermerek Beema permintaan ekspor ke beberapa bulan,” ujar Fransisca.
Honey. “Saat itu, bisnis madu belum negara seperti India, Rusia, Singapura
Menurut Fransisca, madu mentah
semarak seperti saat ini, di mana dan Eropa,” kata perempuan bergelar
masih mengandung enzim yang
pilihan madu terutama di pasar ritel Sarjana Teknik Arsitektur dan
berfungsi menjaga keseimbangan
modern tidak terlalu banyak pilihan Magister Manajemen yang sudah
asam dan bakteri baik di dalam
dan didominasi oleh madu impor dari memiliki 10 karyawan ini.
pencernaan, sedangkan arang
Australia serta Selandia Baru,” ungkapnya.
Selain itu, PT Beema Boga Arta berfungsi untuk menyerap kelebihan
Fransisca menjelaskan, Beema juga merangkul produk-produk gas dan juga menetralkan racun-
Honey diambil dari filosofi Bima - UMKM lainnya, seperti Empon- racun dalam tubuh. “Beema Honey
Pandawa Lima, yang merupakan empon, Jahe Madu, Kunyit Asam merupakan satu-satunya brand di
sosok ksatria jujur, kuat dan tanpa yang kemudian dikemas cantik dunia yang membuat madu charcoal
basa basi. Hal ini menjadikan nilai- di bawah merek Beema Wellness ini,” ungkapnya.
nilai yang dianut dalam berbisnis dan yang merupakan merek kedua
“Tidak ada proses pemanasan,
juga nilai tambah yang ditawarkan perusahaan ini pada lini kudapan
penambahan bahan kimia, pewarna
dari produk-produknya. sehat.
buatan maupun perisa buatan.
“Kami membuat produk yang Fransisca mengemukakan, inovasi Madu mentah (raw honey) dan
natural, tanpa pengawet, dan tanpa produk yang diajukan dalam ajang bubuk arang, merupakan pilihan
bahan kimia tambahan apapun,” Indonesia Food Innovation (IFI) alternatif yang sering digunakan
ujarnya. Selain itu, Beema Honey 2020 adalah Detox Charcoal Honey, untuk meredakan atau mengatasi
juga mempunyai arti makna merupakan madu murni yang telah keluhan asam lambung (GERD -
tersendiri, yaitu “Be My Honey” yang berbentuk krim (whipped honey) gastroesophageal reflux disease),”
dirasa “fun” serta mudah diingat jika karena proses kristalisasi alami yang paparnya.
masuk ke pasar global. diformulasikan dengan bubuk arang
Keunggulan produknya, antara
(edible charcoal powder) yang terbuat
Seiring makin berkembangnya lain meredakan kelebihan gas
dari batok kelapa yang diproses pada
bisnis dan melihat banyaknya asam lambung, meredakan
pembakaran suhu 1000° C, menjadi
permintaan pasar, akhirnya bulan gejala keracunan makanan, dan
bubuk halus berukuran 325mesh.
Mei 2019, Fransisca meresmikan memperbaiki kinerja ginjal. Berbagai
usahanya menjadi PT Beema Boga “Inovasinya tercetus ide dari internal inovasi dan keunggulan yang dimiliki
Arta yang memfokuskan pada dan mencoba secara in house, yang Beema Honey, akhirnya dinobatkan
produk-produk makanan sehat yang kemudian melakukan percobaan sebagai juara II kategori End Product
berkelanjutan. kepada beberapa audience yang pada IFI 2020.
dikenal dan mempunyai masalah

52 Majalah Karya Indonesia


Edisi 2021

Juara II IFI 2020 Category End Product, PT Beema Boga Arta

Feel the Sweetness of Honey


Business Opportunity
Seeing that at that time many imported honey products were dominating
in the domestic market, finally aiming for an opportunity to develop a local
honey production business. This is supported by her intention to build a
culinary and healthy food business that can penetrate the global market.

certifications to meet export demand to several countries


such as India, Russia, Singapore and Europe,” said the
woman with a Bachelor of Architectural Engineering and
Master of Management who already has 10 employees.
In addition, PT Beema Boga Arta also embraces other
MSME products, such as Empon-empon, Ginger Honey,
Kunyit Asam which are then beautifully packaged under
the Beema Wellness brand which is the company’s second
brand in the healthy snack line.
Fransisca said that the product innovation proposed
at the Indonesia Food Innovation (IFI) 2020 event was
Detox Charcoal Honey, which is pure honey that has been
in the form of a cream (whipped honey) due to a natural
crystallization process formulated with edible charcoal
powder which is made from coconut shells which are
processed at a temperature of 1000°C, into a fine powder of
325mesh size.
“The innovation came from internal ideas and tried it in
house, which then experimented with several audiences
who were known and had the same problem. The process
of making ideas, trials and launching takes approximately six
months,” said Fransisca.
According to Fransisca, raw honey still contains enzymes
that function to maintain the balance of acids and good
E Starting her business under the name TJ Superfoods
bacteria in the digestive tract, while charcoal serves to
in mid-May 2017, Fransisca Natalia Widowati created the
absorb excess gas and also neutralize toxins in the body.
Beema Honey brand. “At that time, the honey business
“Beema Honey is the only brand in the world that makes this
was not as vibrant as it is today, where the choice of honey,
charcoal honey,” she said.
especially in the modern retail market, was not too many
choices and was dominated by imported honey from “There is no heating process, the addition of chemicals,
Australia and New Zealand,” she said. artificial coloring or artificial flavours. Raw honey and
charcoal powder are alternative options that are often used
Fransisca explained, Beema Honey was taken from the
to relieve or treat complaints of stomach acid (GERD)” she
philosophy of Bima - Pandawa Lima, which is a figure of
explained.
an honest, strong and no-nonsense knight. This makes
the values embraced in business and also the added value Its advantages are to relieve excess gastric acid, relieve
offered from its products. symptoms of food poisoning, and improve kidney
performance. Beema Honey’s various innovations and
“We make products that are natural, without preservatives,
advantages have finally been crowned as the second winner
and without any chemical additives,” she said. In addition,
in the End Product category at IFI 2020.
Beema Honey also has its own meaning, namely “Be My
Honey” which is considered “fun” and easy to remember
when entering the global market. PT Beema Boga Arta
As the business grew and the increasing market demand, Address Jl. Pd. Cabe Raya No.68, Pd. Cabe Udik, Kec.
finally in May 2019, Fransisca inaugurated her business to Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten 15418
become PT Beema Boga Arta which focuses on sustainable
Phone. 0815-8600-1336
healthy food products.
“We are in the stage of obtaining BPOM and HACCP Website beemahoney.com

Karya Indonesia Magazine 53


MADE IN INDONESIA

Juara III IFI 2020 Kategori End Product,


PT. Kreasi Krispi Indonesia

Enak dan Sehat,


Camilan Anak
Berbahan Sayuran
Tujuannya ingin menutrisi anak-anak di
Indonesia dan dunia, Sunkrisps berinovasi pada
produk makanan ringan sehat dari sayuran,
dengan menggunakan teknologi terkini yang
membuat nutrisi sayuran tetap terjaga. Mimpi
Sunkrisps adalah anak-anak menjadi generasi
sehat dan gemilang.

I Sunkrisps berdiri sejak tahun 2018 di bawah


perusahaan PT. Kreasi Krispi Indonesia, dengan diawali
tiga tahun sebelumnya melalui riset market dan
pengembangan produk agar sesuai pasar. Perusahaan
ini didirikan oleh Sandra Alfina dan Ricky Kurnia Chandra,
pasangan suami-istri sekaligus partner bisnis.
Hingga kini, Sunkrisps berkembang pesat dan
produknya telah tersebar di berbagai wilayah Sumatera
hingga Maluku. “Produksi makanan dilakukan di Pabrik
Sunkrisps yang berlokasi di Bogor, yang bekerja sama
dengan para petani di daerah Bogor dan sekitarnya,
untuk menjamin kualitas sayur segar saat diolah di
pabrik Sunkrisps,” kata Sandra Alfina selaku CEO
Sunkrisps Indonesia.
Saat ini, ada dua seri produk andalan Sunkrisps, yaitu
Rainbow Sunkrisps dan Unicorn Series. “Best seller-
nya adalah Rainbow Series, yang terdiri dari Rainbow
Puff dan Rainbow Stick, sus kering renyah yang warna-
warninya berasal dari sayuran,” terangnya.
Selain itu, ada Unicorn Drops, kukis kentang bebas
gluten yang inovatif, berhasil menjadi favorit anak-anak manisnya. Tekstur pudding sangat lembut seperti silky
karena warnanya yang menarik dan sehat dari sayuran. pudding yang lebih sehat,” jelasnya.
Produk ini yang ditandingkan pada ajang Indonesia Sandra mengemukakan, proses inovasi produk
Food Innovation 2020, dengan akhirnya menyabet juara dimulai dengan pengalaman pribadi dan riset
III kategori End Product. market terhadap ketersediaan produk cemilan anak
“Unicorn Drops ini bentuknya biskuit imut. Selain itu, yang minim gluten dan berukuran kecil. Setelah itu,
kukis kentang ini dapat menjadi sarana anak untuk menentukan USP (poin unik jual) dari produk Unicorn
berlatih motorik halus dengan posisi jari yang menjepit, Drops, yaitu berwarna warni yang berasal dari sayuran,
juga mengenal warna. Dengan bahan tepung kentang, bukan pewarna makanan.
Unicorn Drops memiliki sifat minim gluten sehingga “Nutrisinya pun sudah teruji di lab terakreditasi,
lebih sehat untuk pencernaan anak-anak,” paparnya. sehingga dapat terjamin bahwa nutrisi sayuran masih
Ada pula, Unicorn Melts, kukis meringue menjadi terkandung di dalam produk Unicorn Drops. Lama
substitusi permen anak yang lebih sehat, karena inovasi produk untuk Unicorn Drops ini selama enam
sifatnya yang mudah lumer di mulut. Sunkrisps juga bulan, dengan proses tes market terlebih dahulu
memiliki Unicorn Pudding, premix pudding yang terdiri sebelum launching secara resmi,” sebutnya.
dari enam rasa, yaitu buah bit, talas ungu (taro), pandan Inovasi baru yang sedang dikembangkan Sunkrisps
suji, cokelat, vanilla dan bunga telang. adalah produk siap masak dengan konsep warna-warni
“Uniknya, Unicorn Pudding dari Sunkrisps bebas dari sayuran, yang menarik untuk anak-anak. “Segera
susu dan kemasan gula terpisah sehingga dapat diatur diluncurkan pada akhir tahun ini,” ujarnya.

54 Majalah Karya Indonesia


Edisi 2021

can be a means for children to


practice fine motor skills with the
pinching finger position, as well
as recognizing colors. With potato
starch ingredients, Unicorn Drops
has minimal gluten properties so it
is healthier for children’s digestion”
she explained.
There is also Unicorn Melts,
meringue cookies are a healthier
substitute for children’s candy,
because they are easy to melt in
the mouth. Sunkrisps also has
Unicorn Pudding “Uniquely, Unicorn
Pudding from Sunkrisps is dairy
free and comes in separate sugar
packaging so you can adjust the
sweetness. The texture of the
pudding is very soft, like silky
pudding, which is healthier,” she
explained.
Sandra said that the product
innovation process began with
personal experience and market
research on the availability of
Juara III IFI 2020 Category End Product, PT. Kreasi Krispi Indonesia gluten-free and small-sized
children’s snack products. After
Delicious and Healthy Kids that, determine the USP (unique
selling points) of the Unicorn Drops
Snacks Made of Vegetables product, which is colorful from
vegetables.
The goal is to nourish children in Indonesia and the world, “The nutrition has also been
Sunkrisps innovates on healthy snack products from vegetables, tested in an accredited lab, so it can
using the latest technology that keeps vegetable nutrition be guaranteed that the vegetable
intact. Sunkrisps dream is for children to become a healthy and nutrition is still contained in Unicorn
Drops products. The product
bright generation.
innovation period for Unicorn
E Sunkrisps was founded in 2018 Currently, there are two main Drops is six months, with a market
under the company PT. Kreasi product series of Sunkrisps, namely test process before it is officially
Krispi Indonesia, started three years Rainbow Sunkrisps and Unicorn launched,” she said.
earlier through market research Series. “The best seller is the The new innovation that is being
and product development to fit the Rainbow Series, which consists of developed by Sunkrisps is a ready-
market. The company was founded Rainbow Puff and Rainbow Stick, to-cook product with a colorful
by Sandra Alfina and Ricky Kurnia crispy dry milk whose colors come concept of vegetables, which is
Chandra, husband and wife as well from vegetables,” she explained. attractive to children. “It will be
as business partners. launched at the end of this year,”
Plus, Unicorn Drops, an innovative
Until now, Sunkrisps is growing gluten-free potato cookie, has she said.
rapidly and its products have spread managed to become the kids
in various regions of Sumatra favourite, thanks to its attractive and
to Maluku. “Food production is healthy color made of vegetables.
carried out at the Sunkrisps Factory This product was competed at the
located in Bogor, in collaboration Indonesia Food Innovation 2020 PT. Kreasi Krispi Nusantara
with farmers in the Bogor and event, finally winning third place in
Address Ruko Green Avenue Blok DD2
surrounding areas, to ensure the the End Product category.
No.10G Bukit Cimanggu City
quality of fresh vegetables when Tanah Sareal, Bogor 16167
“The Unicorn Drops are in
processed at the Sunkrisps factory,”
the shape of cute biscuits. In Website sunkrisps.id
said Sandra Alfina as CEO of
addition, these potato cookies
Sunkrisps Indonesia.

Karya Indonesia Magazine 55


MADE IN INDONESIA

dari produk Chitasil Edible Coating


adalah “Extra Shield for Your Produce,
Nature Based Protection, Longer-
Lasting Produce, Less Waste, More
Happiness”.
Bagaimana kerjanya? Sifat
penghalang yang ditingkatkan
(mengurangi transmisi oksigen,
penyerapan air, dan produksi etilen),
peningkatan aktivitas bakteri (bakteri
gram positif dan negatif, jamur
dan kapang), serta meningkatkan
aktivitas antioksidan (mencegah
hilangnya klorofil, kebocoran lipid
peroksida dan elektrolit, mereduksi
spesies pengoksidasi, dan menunda
pencoklatan).
Keunggulannya, berbahan alami,
biomaterial food waste (chitosan),
standar food grade BPOM, edible
(dapat dimakan langsung) dan non
toxic, biodegradable dan ramah
lingkungan, praktis, serta ekonomis.
Berkat keunggulannya ini, BIKI berhasil
menyandang Juara I IFI 2020 Kategori
Juara I IFI 2020 Kategori Intermediate Product, PT. Intermediate Product.
Berkah Inovasi Kreatif Indonesia
“Tujuan utama pembuatan produk
Memberikan Solusi dari ini adalah sebagai alternatif solusi
penyelesaian masalah food loss dan
Masalah Limbah Buah dan waste di Indonesia yang ternyata
paling banyak berasal dari sayuran
Sayuran dan buah,” tuturnya. Riset pengujian
produk edible coating dilakukan
Perusahaan ini mengemban misi untuk berinovasi dalam bersama dengan mitra pemilik
pertanian berkelanjutan demi terwujudnya ketahanan pangan komoditas buah dan sayuran untuk
memformulasikan bahan yang paling
dan kesejahteraan masyarakat. Adapun konsep inovasi yang
efektif dalam memperpanjang umur
dikembangkan adalah mengkombinasikan pendekatan simpan.
Sociopreneur, Technopreneur, dan Enviropreneur.
Strategi yang dilakukan BIKI untuk
terus berkembang dan menjadi
I “Kami memiliki mimpi untuk mengembangkan produk turunan
leader di Indonesia adalah melakukan
mewujudkan kualitas produk berbasis chitosan.
penguatan dan perbanyakan uji coba
makanan yang lebih baik, sistem
“Pada 2019, kami memperoleh omzet produk dan kemitraan dari hulu, serta
pangan yang lebih berkelanjutan,
Rp152 juta, dan di tahun 2020 kami melakukan kerja sama penempelan
dan produksi yang lebih tahan lama-
memperoleh kenaikan omzet 277% label Chitasil di komoditas mitra untuk
menciptakan nilai di seluruh rantai
menjadi sebesar Rp420 juta,” ungkap meningkatkan kesadaran konsumen
pasokan, dan masa depan yang lebih
Hafid. Tidak hanya keuntungan secara untuk turut serta sebagai bagian dari
berlimpah” kata Founder dan CEO
bisnis yang diperoleh, tetapi BIKI juga campaign food loss dan waste.
PT. Berkah Inovasi Kreatif Indonesia
berhasil mengurangi risiko food loss
(BIKI) Muhammad Hafid Rosidin. BIKI “Setiap konsumsi buah dan sayuran
dan waste buah dan sayuran sebesar
terbentuk pada tahun 2018 dan secara yang berlabel Chitasil, maka buah dan
1.750 ton di tahun 2020.
resmi menjadi Perseroan Terbatas (PT) sayuran yang dibeli lebih awet dan
pada September 2019. Oleh karenanya, BIKI mengikuti turut berkontribusi dalam mengurangi
ajang Indonesia Food Innovation resiko food loss dan waste dalam
Pada tahun 2018, BIKI fokus dalam
(IFI) tahun 2020 yang diinisiasi oleh mewujudkan SDG’s (Sustainable
inovasi pengolahan kulit udang
Kementerian Perindustrian untuk Development Goal’s) nomor 2 (Tanpa
menjadi chitosan, yang merupakan
memperkenalkan inovasinya, yaitu Kelaparan), 12 (Konsumsi dan Produksi
bahan utama produk edible coating
produk edible coating buah dan yang Bertanggung Jawab), dan 13 (Aksi
buah dan sayuran. Kemudian, mulai
sayuran dengan brand Chitasil. Tagline Iklim),” sebut Hafid.

56 Majalah Karya Indonesia


Edisi 2021

Juara I IFI 2020 Category


Intermediate Product,
PT. Berkah Inovasi Kreatif
Indonesia

Providing
Solutions to
the Problem
of Fruit and
Vegetable
Waste
This company has a mission
to innovate in sustainable
agriculture for the
realization of food security
and community welfare.
The innovation concept
the Ministry of Industry to introduce fruit,” he said. Research on testing
developed is to combine the
its innovation, namely fruit and edible coating products is carried
Sociopreneur, Technopreneur, vegetable edible coating products out together with fruit and vegetable
and Enviropreneur approaches. with the Chitasil brand. The tagline of commodity owners to formulate
the Chitasil Edible Coating product the most effective ingredients in
E “We have a dream to realize is “Extra Shield for Your Produce, extending shelf life.
better quality food products, more Nature Based Protection, Longer-
BIKI’s strategy to continue to grow
sustainable food systems, and more Lasting Produce, Less Waste, More
and become a leader in Indonesia
durable production-creating value Happiness”.
is to strengthen and multiply
throughout the supply chain, and How do it products work? product trials and partnerships
a more abundant future for all of Improved barrier properties from upstream, as well as cooperate
us,” said Founder and CEO of PT. (reduced oxygen transmission, water with Chitasil labeling on partner
Berkah Inovasi Kreatif Indonesia (BIKI) absorption, and ethylene production), commodities to increase consumer
Muhammad Hafid Rosidin. BIKI was increased bacterial activity (gram awareness to participate as part of
formed in 2018 and officially became positive and negative bacteria, fungi food loss and waste campaigns.
a Limited Liability Company (PT) in and molds), and increased antioxidant
September 2019. “Every consumption of fruit and
activity (prevents chlorophyll loss,
vegetables labeled with Chitasil, the
In 2018, BIKI focused on innovation lipid peroxide and electrolyte leakage,
fruits and vegetables purchased
in processing shrimp shells into reduces oxidizing species, and delay
are more durable and contribute to
chitosan, which is the main ingredient browning).
reducing the risk of food loss and
for edible coating products for fruits The advantages are natural waste in realizing SDGs (Sustainable
and vegetables. Then, began to ingredients, food waste (chitosan) Development Goals) number
develop chitosan-based derivative biomaterials, BPOM food grade 2 (No Hunger), 12 (Responsible
products. standards, edible (can be eaten Consumption and Production), and 13
“In 2019, we obtained a turnover of directly) and non-toxic, biodegradable (Climate Action),” said Hafid.
152 million Rupiah, and in 2020 we and environmentally friendly,
obtained a 277% increase in turnover practical, and economical. Thanks to
to 420 million Rupiah,” said Hafid. Not these advantages, BIKI managed to
only business benefits were obtained, become the IFI 2020 Champion in
but BIKI also succeeded in reducing the Intermediate Product Category. PT. Berkah Inovasi Kreatif Indonesia
the risk of food loss and fruit and “The main purpose of making this Address Gedung TBI 2, Jl. Taman Pluit
vegetable waste by 1,750 tons in 2020. product is as an alternative solution Kencana Utara No.3, RT.01/RW.03,
Babakan, Bogor, Jawa Barat
Therefore, BIKI participated in the to solving the problem of food loss
Phone 0813-3224-2942
2020 Indonesia Food Innovation and waste in Indonesia, which turns
(IFI) event which was initiated by out to be mostly from vegetables and Website halobiki.com

Karya Indonesia Magazine 57


MADE IN INDONESIA

Juara II IFI 2020 Kategori Intermediate Product, kerugian berhubung harga singkong anjlok hingga
PT Rumah Mocaf Indonesia sepertiga harga normal. Akibatnya banyak singkong
yang tidak dipanen, dibiarkan membusuk di ladang”
Meracik Tepung ungkap Tami, sapaan akrab Wakhyu Budi Utami

Singkong
“Kondisi tersebut mendorong Riza untuk melakukan
reorientasi organisasi yang awalnya 100% sosial
menjadi bisnis berbasis sosial atau sociopreneur
Serbaguna Bebas di tahun 2017, dan menggandeng saya sebagai
co-founder,” imbuhnya.
Gluten RMI terus berkembang, dari awalnya hanya dikelola
dua orang, kini menjadi 20 orang di tim manajemen.
Perusahaan berbasis sociopreneur ini bergerak “Dengan modal awal Rp10 juta, omzet RMI terus naik
di bidang pangan dengan fokus pengembangan hingga kini mencapai kurang lebih Rp1 miliar per
produk mocaf (modified cassava flour). Produk tahunnya,” ujar Tami.
unggulannya adalah mocaf atau tepung
Tami menjelaskan, produk yang diajukan pada
singkong serbaguna bebas gluten dengan brand Indonesia Food Innovation (IFI) 2020 adalah Mocafine.
Mocafine. Berbeda dengan tepung singkong tradisional atau
gaplek, proses produksi mocaf melibatkan proses
fermentasi sehingga tepung yang dihasilkan memiliki
karakteristik yang mirip dengan terigu, tidak berbau,
dan warnanya lebih putih.
“Di RMI, Mocafine diproses melalui serangkaian
proses yang terstandar sesuai regulasi keamanan
pangan dan menggunakan starter organik agar
menghasilkan mocaf dengan kualitas terbaik sesuai
dengan filosofi Mocafine, yaitu the finest mocaf,”
paparnya.
Riza selaku founder sekaligus inventor memerlukan
waktu sekitar dua tahun untuk menyempurnakan
produk mocaf produksi RMI. “Saat ini, inovasi yang
tengah kami kembangkan adalah terkait RnD produk
cepat saji dan siap santap karena tingginya minat pasar
pada produk-produk tersebut,” kata Tami.
Tami menginformasikan, Ekspor perdana RMI adalah
Mocafine dalam bentuk bulk ke Inggris sejumlah 10 ton
atau senilai Rp180 juta. “Digitalisasi marketing ternyata
sangat ampuh untuk memperluas jangkauan pasar
kami, apalagi sejak akhir tahun 2020 kami tengah
mengupayakan perluasan pasar ekspor,” tandasnya.
RMI juga tengah proses negoisasi dengan buyer dari
Oman dan Kanada.
“Pasar untuk produk gluten free sangat terbuka di
negara-negara maju karena masyarakatnya sudah
lebih teredukasi mengenai konsumsi makanan sehat
sehingga kami optimis bisa meningkatkan nilai ekspor
kami,” ungkap Tami.
Oleh karena itu, RMI berharap, pemerintah
I Chief Operating Officer PT Rumah Mocaf Indonesia mengeluarkan kebijakan yang lebih pro pada petani
(RMI) Wakhyu Budi Utami menceritakan, awal lahir RMI
dan pangan lokal, agar dunia agraria nasional kembali
adalah sebagai organisasi pemberdayaan masyarakat
berjaya. “Kami optimis bahwa industri pangan di
untuk petani singkong pada tahun 2014. Saat itu, Riza
Indonesia akan terus bertumbuh dan berkembang.
Azyumarridha Azra selaku founder, tengah melakukan
Apalagi, pemerintah melalui Kemenperin sangat
penerjunan relawan untuk program Sekolah Inspirasi
support pada IKM pangan lokal, dengan memberikan
Pedalaman di sebuah desa di Banjarnegara.
berbagai program fasilitasi, sertifikasi, sampai training
“Pemuda asli Banjarnegara itu bertemu dengan dan workshop untuk meningkatkan daya saing”
petani singkong yang menangis karena mengalami pungkasnya. (*)

58 Majalah Karya Indonesia


Edisi 2021

Juara II IFI 2020 Category Intermediate Product,


PT Rumah Mocaf Indonesia

Mixing Gluten Free


Versatile Cassava Flour
This sociopreneur-based company is engaged in the food sector with a focus on
developing mocaf (modified cassava flour) products. Its superior product is mocaf
or gluten-free versatile cassava flour with the Mocafine brand.

E Chief Operating Officer of PT


Rumah Mocaf Indonesia (RMI)
Wakhyu Budi Utami said that
RMI was born as a community
empowerment organization
for cassava farmers in 2014. At
that time, Riza Azyumarridha
Azra, the founder, was deploying
volunteers for the Inland Inspiration
School program in a village in
Banjarnegara.
“The young man from
Banjarnegara met with cassava
farmers who were crying because
they had suffered losses due to the
cassava price dropping to a third of
the normal price. As a result, many
cassavas are not harvested, left to
rot in the fields” said Tami, Wakhyu
Budi Utami’s nickname.
processes according to food safety countries because people are
“This condition prompted Riza regulations and uses an organic more educated about healthy food
to reorient the organization which starter to produce the best quality consumption, so we are optimistic
was originally 100% social to mocaf in accordance with the that we can increase the value of our
become a social-based business or Mocafine philosophy, namely the exports,” said Tami.
sociopreneur in 2017, and took me finest mocaf,” she explained.
Therefore, RMI hopes that the
as a co-founder,” she added.
Riza as the founder and inventor government will issue policies that
RMI continues to grow, from took about two years to perfect the are more pro to local farmers and
initially only managed by two mocaf product produced by RMI. food, so that the national agrarian
people, now to 20 people in the “Currently, the innovation we are world will be victorious again.
management team. “With an developing is related to RnD for fast “We are optimistic that the food
initial capital of Rp. 10 million, RMI’s food and ready-to-eat products industry in Indonesia will continue
turnover continues to increase until because of the high market interest to grow and develop. Moreover, the
now it reaches approximately Rp. 1 in these products,” said Tami. government through the Ministry
billion per year,” said Tami. of Industry is very supportive of
Tami informed that RMI’s first
local food SMIs, by providing various
Tami explained that the product export was Mocafine in bulk to the
facilitation programs, certifications, to
proposed at the Indonesia UK in the amount of 10 tons or Rp. 180
training and workshops to increase
Food Innovation (IFI) 2020 was million. “Digitalization of marketing
competitiveness,” she concluded. (*)
Mocafine. In contrast to traditional has proven to be very effective
cassava flour or gaplek, the mocaf in expanding our market reach,
production process involves a especially since the end of 2020
fermentation process so that the
PT. Rumah Mocaf Indonesia
we have been trying to expand the
resulting flour has characteristics export market,” she said. RMI is also Address Jl. Mayjend Panjaitan,
similar to wheat, has no odor, and is in the process of negotiating with Kutabanjarnegara,
whiter in color. buyers from Oman and Canada. Banjarnegara, Jawa Tengah

“At RMI, Mocafine is processed “The market for gluten free Phone 0853-8023-0003
through a series of standardized products is very open in developed Website rumahmocaf.id

Karya Indonesia Magazine 59


MADE IN INDONESIA

Juara III IFI 2020 Kategori Intermediate Product,


CV. Ramu Padu Nusantara
Mengolah Rempah
Nusantara Jadi
Sirup Berkhasiat
Keunggulannya adalah mengolah kekayaan rasa
dari rempah, rimpang, dan buah Nusantara menjadi
sirup dan produk pangan fungsional. Usaha yang
dijalankannya bermitra dengan petani lokal untuk
menyuplai bahan baku, yang kemudian diracik
menjadi produk berkualitas tinggi.
I “Kami hadir untuk men-deliver produk inovasi pangan
natural berbahan rempah, rimpang, bunga, dan herba
Nusantara dengan kualitas dan cita rasa terbaik, serta
bernutrisi, sesuai dengan kebutuhan konsumen,” kata
Anneke Putri Purwidyantari selaku CEO CV. Ramu Padu
Nusantara.
Menurutnya, Ramu Padu Nusantara terbentuk untuk
menjadi platform yang mampu menghubungkan petani
dengan konsumen sekaligus memberikan value pada
pertanian Indonesia melalui inovasi pangan.
“Sejak pertengahan tahun 2019, kami mengajak
berbasis rempah dan rimpang Indonesia, bahan baku
kelompok petani di Desa Merdikorejo, Kecamatan
yang ditanam secara pertanian alami, serta cocok untuk
Tempel, Sleman, untuk menanam bunga telang,”
bisnis kuliner.
ungkapnya. Bunga telang yang ditanam para petani
itu kemudian dibeli oleh Ramu Padu Nusantara untuk Dari inovasinya tersebut, Ramu Padu Nusantara
digunakan sebagai bahan baku produk Moonshine dan berhasil meraih juara III pada IFI 2020 dengan kategori
Ramu Padu. Intermediate Product. “Setiap proses dalam menciptakan
inovasi kurang lebih memakan waktu selama satu tahun.
MoonShine adalah sirup natural multifungsi yang dapat
Mulai dari riset bahan, proses mixing sampai terbentuknya
diaplikasikan untuk minuman, dessert, dan warm dishers.
suatu produk baru. Semua riset ini dilakukan oleh tim
Berbahan baku natural yang berasal dari rempah dan
RnD kami, yang salah satunya merupakan seorang dokter
rimpang Indonesia dan tanpa menggunakan bahan
sekaligus pendiri CV. Ramu Padu Nusantara,” ujarnya.
tambahan sintetis.
Saat ini, Putik dan tim sedang melakukan beberapa
Sedangkan, Ramu Padu adalah functional foods
riset untuk produk natural, salah satunya riset tentang
yang berbahan baku rempah, rimpang, bunga, dan
cara memperpanjang umur produk natural. “Tentunya
herba kualitas premium dari hasil pertanian Indonesia.
kami akan terus berinovasi, beradaptasi dan terus
Functional food tidak hanya mengandung karbohidrat,
mengikuti tren dan menangkap peluang market yang
lemak, protein, vitamin, dan mineral, tetapi mengandung
ada,” imbuhnya.
zat yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh karena juga
nutrisi yang dikandungnya. Putik berharap, guna lebih memacu pengembangan
usahanya, pemerintah dapat memberikan sejumlah
“Seiring tren produk natural meningkat diiringi dengan
fasilitas kemudahan seperti akses pendanaan, sertifikasi,
gaya hidup masyarakat yang mulai peduli akan produk-
pasar, dan uji lab gratis untuk setiap produk. “Dari
produk natural, hal ini membuat peningkatan dalam
Kemenperin, kami sudah mendapat fasilitas halal dan
pemasaran dan penjualan produk kami pun terus
beberapa pameran virtual,” sebutnya.
meningkat,” papar Putik sapaan akrab Anneke Putri
Purwidyantari. Putik juga ingin pelaku industri makanan dan minuman
di Indonesia bisa semakin luas penyebarannya dan
Putik mengemukakan, produk yang diajukan dalam
pemasarannya, sehingga menjadi diplomasi negara
ajang Indonesia Food Innovation (IFI) 2020 adalah Natural
melalui produk makanan dan minuman. Selain itu,
Gourmet Syrup (sirup natural multifungsi) dengan nama
pemerintah turut andil dalam proses pengembangannya,
brand MoonShine, yang memilki cita rasa unik rempah
sehingga bisa menciptakan kolaborasi yang lebih baik
dan rimpang indonesia. Keunggulan produk MoonShine,
dan bisa mendukung perekonomian Indonesia.
antara lain adalah multifungsi produk, natural produk

60 Majalah Karya Indonesia


Edisi 2021

Juara III IFI 2020 Category Intermediate Product, (multifunctional natural syrup) under
CV. Ramu Padu Nusantara the brand name MoonShine, which

Processing Indonesian Spices has a unique taste of Indonesian


spices and rhizomes. Moonshine

into Efficacious Syrup product advantages among others


are multifunctional products, natural
products based on Indonesian spices
The advantage is processing the rich taste of spices, rhizomes, and and rhizomes, raw materials grown
fruits of the archipelago into syrups and functional food products. in natural agriculture, and suitable for
Her business partners with local farmers to supply raw materials, the culinary business.
which are then blended into high-quality products.
From this innovation, Ramu Padu
E “We are here to deliver natural food Made from natural raw materials Nusantara won third place at IFI
innovation products made from spices, derived from Indonesian spices and 2020 in the Intermediate Product
rhizomes, flowers, and herbs of the rhizomes and without the use of category. “Each process of creating
archipelago with the best quality and synthetic additives. innovation takes approximately one
taste, as well as nutrition, according to year. Starting from material research,
Meanwhile, Ramu Padu is
consumer needs,” said Anneke Putri mixing process to the formation of a
functional foods made from
Purwidyantari as CEO of CV. Ramu new product. All of this research was
premium quality spices, rhizomes,
Padu Nusantara. carried out by our RnD team, one of
flowers and herbs from Indonesian
whom is a doctor and founder of CV.
According to him, Ramu Padu agricultural products. Functional food
Ramu Padu Nusantara,”she said.
Nusantara was formed to become does not only contain carbohydrates,
a platform that is able to connect fats, proteins, vitamins, and minerals, Currently, Putik and her team are
farmers with consumers while but also contains substances that are conducting some research for natural
providing value to Indonesian beneficial to the health of the body products, one of which is research
agriculture through food innovation. because of the nutrients they contain. on how to extend the life of natural
products. “Of course we will continue
“Since mid-2019, we have invited “Along with the increasing trend of
to innovate, adapt and continue to
a group of farmers in Merdikorejo natural products accompanied by the
follow trends and capture existing
Village, Tempel District, Sleman, to lifestyle of people who are starting to
market opportunities,” she added.
plant telang flowers,” she said. The care about natural products, this has
telang flower planted by the farmers led to an increase in the marketing Putik hopes that, in order to further
was then purchased by Ramu Padu and sales of our products,” said spur business development, the
Nusantara to be used as raw material Putik, the nickname of Anneke Putri government can provide a number of
for Moonshine and Ramu Padu Purwidyantari. convenience facilities such as access
products. to funding, certification, markets, and
Putik said that the product
free lab tests for each product. “From
MoonShine is a multifunctional proposed in the Indonesia Food
the Ministry of Industry, we have
natural syrup that can be used for Innovation (IFI) 2020 event
received halal facilities and several
drinks, desserts, and warm dishes. was Natural Gourmet Syrup
virtual exhibitions,” she said.
Putik also wants the food and
beverage industry players in Indonesia
to be able to expand their distribution
and marketing, so that it becomes
state diplomacy through food and
beverage products. In addition,
the government takes part in the
development process, so that it can
create better collaboration and can
support the Indonesian economy.

CV. Ramu Padu Nusantara


Address Jl. Raya Banteng 3, Ngabean
Kulon, Kec. Ngaglik, Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta

Phone 0859-4460-9409

Karya Indonesia Magazine 61


APA & SIAPA/WHAT&WHO

Peraih Penghargaan Upakarti 2020, PT. Efrata Retailindo

“Kami juga Melakukan


Pemberdayaan kepada
Pengrajin yang Sudah
Lansia”
Oleh: M. Basri
PT. Efrata Retailindo melakukan pendampingan dan pembinaan
kepada pelaku industri kecil dan menengah (IKM) sejak tahun
2013. Perusahaan ini meraih Penghargaan Upakarti 2020.
Bagaimana kiprahnya?

I PT. Efrata Retailindo berdiri pada juga membantu proses logistik


14 Agustus 2012, bergerak di bidang hingga ke berbagai kota dan negara
garmen. Perusahaan ini telah tujuan,” imbuhnya.
memproduksi berbagai pakaian
Adapun beberapa keuntungan
seperti kemeja, celana, rok, blazer,
yang didapatkan perusahaan
dan dress, bahkan juga masker kain.
dalam melakukan pembangunan
“Selain itu kami juga menerima
dan pemberdayaan IKM, antara
pesanan dari desainer, seragam
lain mudah mendapatkan supply
untuk kantor, instansi maupun
bahan dengan kualitas yang baik
sekolah. Saat ini, jumlah karyawan
dari para pengrajin, memperluas
kami sebanyak 503 orang,” ungkap
jaringan dengan bertambahnya
CEO PT Efrata Retailindo, Michelle
kerja sama yang terjalin dari para
Tjokrosaputro.
desainer lokal, dan mendapatkan
Pada awalnya, menurut Michelle, tambahan ilmu dan inspirasi dari
pihaknya menjalin kerja sama para desainer.
dengan pengrajin cap hanya
Sementara itu, Michelle
dengan membeli hasil produk
menyebutkan beberapa kendala
mereka, lalu mulai memberikan
yang ditemukan, di antaranya
pendampingan dalam pemilihan
kapasitas produksi oleh pengrajin
bahan baku dan pembinaan
tidak bisa memenuhi kebutuhan
keterampilan kerja supaya standar
perusahaan. Selain itu, pada saat
kualitas produk mereka semakin
musim penghujan, kualitas dari lain, misalnya pada saat musim
meningkat.
batik cap yang dihasilkan oleh tanam padi, sebagian besar
“Selain pengrajin cap, kami para pengrajin belum maksimal. pengrajin ini tidak akan bekerja
juga melakukan pemberdayaan Contohnya, warna yang dihasilkan dikarenakan keperluan untuk
kepada pengrajin lurik yang sudah tidak merata. tanam padi ke sawah.
lansia, kami menggunakan sisa-
Michelle pun mengemukakan, Sedangkan, dari desainer,
sisa kapas dari pabrik kami sendiri
dari sisi pengrajin, menjadi satu pengalaman menarik yang
yang kemudian diolah menjadi
tantangan tersendiri dalam didapatkan adalah menemukan
benang dan dikirim ke para
mengkoordinir SDM dikarenakan berbagai macam pattern dan style
pengrajin tersebut untuk dibuat
dari kultur dan budaya setempat pakaian, koleksi dari para desainer
menjadi lurik,” paparnya.
yang masih kental dengan yang unik, dengan kombinasi
Dengan adanya pemberdayaan kebersamaan dan gotong royong. pabrik yang sangat bervariasi.
ini, juga turut memberikan “Hal tersebut juga memberikan
“Pengalaman unik yang kami
penghasilan yang layak dan keuntungan pada perusahaan,
rasakan contohnya pada saat ada
sepadan untuk mereka. “Kami juga karena dapat menambah ilmu dan
tetangga yang punya hajat, maka
mendampingi dan membina serta bisa lebih meningkatkan keahlian
secara serentak para pengrajin
memfasilitasi para desainer lokal kami,” tandasnya.
ini tidak akan masuk kerja karena
mulai dari pemilihan bahan baku
mereka sibuk ikut membantu
hingga menjadi barang jadi dengan
acara tersebut,” ujarnya. Contoh
standar kualitas internasional dan

62
62 Majalah Karya Indonesia
Edisi 2021

company gets in developing and


empowering SMI, including easy
access to good quality materials
from craftsmen, expanding
network by increasing collaboration
with local designers, and getting
additional knowledge and
inspiration from designers.
Meanwhile, Michelle mentioned
several obstacles that were found,
including the production capacity
of the craftsmen could not meet
the company’s needs. In addition,
during the rainy season, the quality
of the stamped batik produced
by the craftsmen is not optimal.
For example, the resulting color is
uneven.
Michelle also said, from the
craftsman’s point of view, it is a
challenge in coordinating human
resources because of the local
culture and culture which is still
thick with togetherness and mutual
cooperation.
“We have a unique experience,
for example, when a neighbor has
Upakarti 2020 Award Winner, PT. Efrata Retailindo an intention, simultaneously these

“We also Empower craftsmen will not come to work


because they are busy helping the

Elderly Craftsmen”
event,” she said. Another example,
for example during the rice planting
season, most of these craftsmen will
PT. Efrata Retailindo has provided assistance and guidance not work due to the need to plant
to small and medium industry players (SMI) since 2013. This rice in the fields.
company won the 2020 Upakarti Award. How is it going? Meanwhile, from designers, the
interesting experience gained is
finding various patterns and styles
E PT. Efrata Retailindo was “In addition to stamp craftsmen, of clothing, collections from unique
established on August 14, 2012, we also empower elderly ‘lurik’ designers, with very varied factory
engaged in the garment sector. craftsmen. We use leftover cotton combinations. “This also gives
This company has produced various from our own factory which is then benefits to the company, because it
clothes such as shirts, pants, skirts, processed into yarn and sent to can add knowledge and can further
blazers, and dresses, even cloth these craftsmen to be made into improve our expertise,” she said.
masks. “Besides that, we also accept lurik,” she explained.
orders from designers, uniforms
With this empowerment,
for offices, agencies and schools.
it also provides a decent and
Currently, we have 503 employees,” PT. Efrata Retailindo
commensurate income for them.
said CEO of PT Efrata Retailindo, Jl. Cemani, Banaran Baru,
“We also assist and foster and Address
Michelle Tjokrosaputro. Cemani, Kec. Grogol, Kabupaten
facilitate local designers starting
Sukoharjo, Jawa Tengah
At first, according to Michelle, from the selection of raw materials
her party cooperated with stamp to finished goods with international Website bateeq.com
craftsmen only by buying their quality standards and also assisting
products, then began to provide the logistics process to various cities
assistance in the selection of raw and destination countries,” she
materials and training of work skills added.
so that the quality standards of their
There are several benefits that the
products would increase.

Karya Indonesia Magazine 63


APA & SIAPA/WHAT&WHO

Pemenang Upakarti Award Kategori Jasa Pengabdian, ready to wear hasil karyanya. Saat
Novia Hertini itu, ia juga menerima pesanan
private order dan make up artist
Manfaatkan Gambir, untuk pengantin.

Berdayakan IKM “Hasil keuntungan tersebut, saya


kumpulkan untuk membangun

Batik di Kampung
brand saya yang bernama Novia
Hertini Fashion Designer di
bawah naungan CV. NOVIA,”
Halamannya tuturnya. Saat itu, ia bergabung
di Asosiasi Perancang Pengusaha
Oleh: M. Basri Mode Indonesia (APPMI). Dirinya
Melihat kehidupan masyarakat di kampung halamannya yang memfokuskan setiap rancangan
sebagian belum berkembang saat itu, menjadikan motivasi pada produk kerajinan daerah,
yang kala itu mengangkat tentang
Novia Hertini untuk melakukan program pemberdayaan pelaku
potensi Tenun Silungkang.
industri kecil dan menengah (IKM) agar dapat meningkatkan
perekonomian mereka. Upaya apa saja yang telah dilakukannya? “Dengan berjalannya waktu,
sampai pada tahun 2013, saya
pulang ke kampung kelahiran saya.
Pada saat itu, saya melihat sangat
banyak sumber daya alam yang
belum dimanfaatkan dengan baik
terutama gambir. Apalagi harga
getah gambir sangatlah tidak
seimbang dengan hasil kerja para
petani,” ungkapnya.
Guna ingin mengubah kondisi
ekonomi masyarakat di kampung
halamannya, Novia melakukan
memberdayakan masyarakat di
sana untuk mengembangkan batik
Minang yang diberi nama batik
Loempo dengan menggunakan
gambir sebagai pewarna tekstil
alami.
Gambir merupakan salah satu
komoditas utama di Kabupaten
Pesisir Selatan. Masyarakat yang
ikut pemberdayaan datang dari
berbagai kalangan, yaitu anak-
anak putus sekolah, para petani,
ibu rumah tangga dan para
pengangguran,” sebutnya.
mimbarsumbar.id Pada akhirnya, tahun 2017, batik
Loempo resmi berdiri hingga kini
I Perempuan kelahiran 10 mengikuti kontes merancang masih diproduksi. “Saya berperan
November 1981 di Painan busana dan sering mendapatkan aktif dalam pembinaan IKM gambir
tepatnya di Nagari Ampuan peringkat pertama sehingga dapat dan batik dari tahun 2013 sampai
Lumpo, Kabupaten Pesisir meraih beasiswa untuk mengikuti sekarang, kurang lebih sudah
Selatan, Sumatera Barat ini dari kuliah singkat di ESMOD Jakarta. delapan tahun,” ujar Novia.
kecil memiliki cita-cita ingin Dari situ, saya terus mengejar
jadi perancang busana (fashion impian saya,” ungkapnya. Hingga saat ini, sudah mencapai
designer). Novia alumni dari SMK 500 orang yang Novia didik dan
Dengan sedikit modal yang berdayakan. Sebagian besar dari
Negeri 3 Payakumbuh jurusan tata
ia punya, kemudian Novia mereka tidak memiliki pekerjaan
busana. Modal pendidikannya ini
membangun sebuah butik di Kota dan tidak memiliki penghasilan.
menjadi bekal karier dan usahanya.
Padang dengan nama Nvee Mode “Oleh karena itu, saya adakanlah
“Sejak sekolah, saya banyak yang menjual berbagai macam kegiatan pemberdayaan

64
64 Majalah Karya Indonesia
Edisi 2021

perkebunan gambir yang ada di


Kabupaten Pesisir Selatan. Betapa
terkejutnya, saya melihat banyak
limbah gambir yang dibuang begitu
saja oleh para petani,” ungkapnya.
Padahal limbah tersebut masih
dapat dimanfaatkan lagi, salah
satunya dijadikan pewarna tekstil
alami. Novia pun memanfaatkan
menghasilkan produk IKM yang gambir untuk produksi batik tulis
bagus dan berkualitas, menurut dan cap. “Ada juga limbah yang
Novia, dibutuhkan uluran tangan dicampur dengan air bensin,
atau bantuan dari pemerintah tentunya hal ini membuat zat yang
untuk menunjang kegiatan tersebut ada pada limbah tersebut tidak
dan juga membantu penyerapan melekat di kain,” imbuhnya.
produk yang dihasilkan oleh IKM
lokal. Bahkan, kala itu ia pernah
meminta anak-anak berusia 6 -
Menurutnya, kebijakan atau 10 tahun untuk mengumpulkan
bantuan dari pemerintah yang limbah kulit manggis, jengkol dan
dapat mendukung kemajuan buah sikaduduk. Mereka dapat
dan pembedayaan sektor IKM di menghasilkan uang jajan mulai
masyarakat, yaitu kegiatan wilayahnya, antara lain adanya dari Rp5.000 hingga Rp10.000 per
membatik. Dari kegiatan membatik peraturan pemerintah untuk Kilogram. “Anakanak tersebut pun
tersebut, sebanyak 118 orang yang membeli produk IKM lokal, senang dan bangga karena bisa
sudah memiliki pekerjaan dan mewajibkan ASN untuk memakai mendapatkan uang jajan hasil
penghasilan,” sebutnya. batik Minang satu kali dalam keringat mereka sendiri,” ujarnya.
seminggu, dan adanya e-Katalog di
Novia mengemukakan, lingkungan pemerintahan. Novia pun terharu melihat
permasalahan utama yang dihadapi kekompakan para petani gambir
dirinya dalam pemberdayaan Berikutnya, pembinaan SDM dan pengrajin batik yang pada
IKM, yaitu kurangnya sarana dan secara berkelanjutan, fasilitas saat itu baru saja memulai
prasarana yang menunjang dalam promosi produk IKM lokal, dan pelatihan membatik. Saa itu,
proses produksi batik. “Para IKM perlu adanya industri tekstil batik Nobia tidak memiliki cukup dana
sangat membutuhkan sentral di Sumatera Barat. Selain itu, konsumsi untuk para peserta
batik. Yang mana sentral batik pemerintah perlu menciptakan pelatihan.
tersebut dapat dijadikan sebagai inovasi dari gambir sehingga dapat
menciptakan produk turunan “Namun karena semangat
tempat berdiskusi para IKM, tempat
lainnya. dan keikhlasan mereka untuk
sosialisasi mengenai batik dan lain
mengembangkan desa, mereka
sebagainya,” terangnya. Bagi Novia, ia punya kisah rela berpatungan hasil kebun untuk
Selain itu, pihaknya juga belum menarik selama berperan aktif menanggulangi dana konsumsi pada
memiliki peralatan yang lengkap, dalam melakukan pemberdayaan saat itu. Ada yang membawa nasi,
yang sesuai dengan standar sektor IKM di kampung cabai, lauk dan berbagai macam
kelayakan. Oleh karena itu, untuk halamannya. “Saya pernah pergi sembako lainnya,” tuturnya. (*)
ke hutan-hutan untuk melihat

Karya Indonesia Magazine 65


APA & SIAPA/WHAT&WHO

Winner of the Upakarti Award for Community Dedication, Novia Hertini


Taking Advantage of Gambir,
Empowering Batik SMI in their Hometown
Seeing people’s lives in their hometowns, which were partially undeveloped at the time,
motivated Novia Hertini to carry out a program to empower small and medium‐sized
industries (IKM) to improve their economy. What efforts has she made?
E This woman, who was born on
November 10, 1981, in Painan, Nagari
Ampuan Lumpo, Pesisir Selatan
Regency, West Sumatra, has dreamed
of becoming a fashion designer.
Novia graduated from SMK Negeri
3 Payakumbuh majoring in fashion.
However, her educational background
is her major capital to pursue her career
and business.
“Since school, I have participated in
many fashion designing contests and
have often won the first place so that
I could get a scholarship to attend a
short course at ESMOD Jakarta. From
there, I continued to pursue my dream,”
she said.
center can be used as a place to
With the bit of money she had, discuss SMIs, a place to socialize about
Novia built a boutique in Padang City batik and so on,” she explained.
with the name Nvee Mode which
In addition, she also does not have
sells various kinds of ready-to-wear
complete equipment, which follows
products. She also received jobs for
commodities in the Pesisir Selatan the feasibility standard. Therefore,
private orders and did make-up artists
Regency. The people who participate to produce good and quality SMIs
for the bride and groom.
in the empowerment come from products, according to Novia, a
“I saved the profits to build my various groups, namely children who helping hand or assistance from the
brand, named Novia Hertini Fashion have dropped out of school, farmers, government is needed to support
Designer under of CV NOVIA,” she said. housewives, and the unemployed,” she these activities and help absorb
At that time, she joined the Indonesian said. products made by local SMIs.
Fashion Designers and Entrepreneurs
In 2017, Loempo batik was officially In her opinion, policies or assistance
Association (APPMI). She focused
established and still produced until from the government that can support
each design on regional handicraft
now. “I have played an active role in the the progress and empowerment of
products, which raised the potential of
development of gambir and batik SMIs the SMIs sector in the region include
Silungkang Weaving.
from 2013 until now; it’s been about government regulations to buy local
“Time went by, until 2013, I returned eight years,” said Novia. SMIs products, requiring ASN to
to my hometown. At that time, I saw wear Minang batik once a week, and
many natural resources that had not Until now, Novia has trained and the existence of e-catalogs in the
been used properly, especially gambir. empowered 500 people. Most of government environment.
Moreover, the price of gambir’s sap is them are unemployed and have no
income. “Therefore, I held community The Next one, sustainable HR
very unbalanced with the work of the
empowerment activities, namely batik development, promotion facilities for
farmers,” she said.
activities. From these batik activities, as local IKM products, and the need for a
To change the economic conditions many as 118 people already have jobs batik textile industry in West Sumatra.
of the people in her hometown, and incomes,” he said. In addition, the government needs
Novia empowered the people there to create innovations from gambir to
to develop Minang batik, which was Novia said that the main problem create other derivative products.
named Loempo batik, by using gambir in empowering IKM was the lack of
as a natural textile dye. supporting facilities and infrastructure
in the batik production process. “SMIs Novia Hertini
Gambir is one of the primary really need a batik center. The batik Instagram @batik.loempo

66
66 Majalah Karya Indonesia

Anda mungkin juga menyukai