Anda di halaman 1dari 394

Dec 2020 -

Jan 2021 issue


Rp 50.000,-

2021
Year of
Opportunity
Year of
Investment
By
Hermawan
Kartajaya

English & Chinese


sections inside

Honesti Basyir,
Direktur Utama
PT Bio Farma (Persero)

MARKETEER
OF THE YEAR
2020
Learn More
The engine
for the
of choice
power
generation
market

Our wide range of engines


from 5 kVA to 2500 kVA
make the difference

www.perkins.com/ep
email: IPSD_SouthAsia@perkins.com

Social icon

Rounded square

Perkins Engines
Only use blue and/or white.

For more details check out our


Brand Guidelines.

Subscribe, Like, and Share

Appointed distributor PT Traktor Nusantara


JL. Pulogadung No. 32 Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta 13930, Indonesia

Phone: (021) 4608836/4608840 Web: www.traknus.co.id

Indonesia EP ad Q4 2020.indd 1 22/09/2020 16:29:01

Learn More
Prologue

Api
Optimisme

emua pasti sepakat bahwa tahun


2020 bukanlah tahun yang mudah.
Pasalnya, semua orang, semua bisnis,
semua negara, menghadapi masalah
yang sama, yakni pandemi COVID-19.
Pandemi ini telah mengubah dan
membuyarkan banyak hal. Para
pemain bisnis harus struggling
menghadapi masa sulit ini.
Meski demikian, wejangan lawas yang
mengatakan daripada mengutuki kegelapan
lebih baik menyalakan lilin sangat relevan pada
masa ini. Pesan ini mau mengatakan bahwa
daripada meratapi masalah dan kesulitan akibat
pandemi, lebih baik melakukan sesuatu sekecil
apa pun untuk bangkit dari keterpurukan.
Tak sedikit orang yang dalam kesulitan ini
Prologue
justru melakukan terobosan-terobosan baru
demi kehidupan bersama yang lebih baik.
Mereka bukanlah orang-orang yang menyerah
pada keadaan. Sebaliknya, mereka adalah para
pemberani yang dalam keadaan sulit, justru
tertantang untuk menyumbangkan kreativitas,
inovasi, kewirausahaan, serta kepemimpinan
mereka. Dalam konsep baru MarkPlus, Inc.,
inilah yang disebut dengan semangat CI-EL
atau Creativity, Innovation, Entrepreneurship,
Leadership.
Semangat CI-EL itu bisa Anda pelajari
melalui sosok-sosok yang ditampilkan dalam
edisi yang sedang Anda baca ini. Untuk ke-
15 kalinya, MarPlus, Inc. bersama dengan
Indonesia Marketing Association (IMA) memberi
penghargaan bagi pemasar Indonesia terbaik dari
berbagai industri. Para peraih The Best Industry
Marketing Champion 2020 ini membuktikan
bahwa pandemi tak menghalangi mereka untuk
tetap kreatif dan inovatif. Dengan semangat
berani mengambil risiko, membaca peluang, dan
melakukan jejaring, mereka menciptakan produk
dan layanan terbaik. Semangat kepemimpinan
mereka tidak hanya membuat bisnis perusahaan
bertahan, namun juga bertumbuh.
Akhir kata, semoga kisah-kisah dari para
pemasar andal dalam edisi ini mampu memantik
api optimisme dalam diri Anda sekalian. Sekali
lagi, daripada meratapi kegelapan, lebih baik kita
menyalakan lilin. Selamat membaca dan selamat
Prologue
menyongsong tahun baru 2021 dengan api
optimisme yang menyala-nyala.

Publisher Hermawan Kartajaya


Chief Executive Stephanie Hermawan - Chief Business Officer Ence - Editor In Chief Iwan
Setiawan - Managing Editor Hendra Soeprajitno. hendra@marketeers.com - Editor Sigit Kurniawan.
sigit@marketeers.com - Ign. Eko Adiwaluyo. eko@marketeers.com - Editorial Secretary redaksi@
marketeers.com, info@marketeers.com - Assistant Editor: M. Perkasa Al Hafiz. hafiz@marketeers.com
- Ramadhan Triwijanarko. ardhan@marketeers.com - Reporter: Annisa Bella. abel@marketeers.com -
Ellyta Rahma. ellyta@marketeers.com - Clara NT. clara@marketeers.com - Estu Dian Maranti. estu@
marketeers.com - Illustration: Bedoel Achmad - Photographer Rizky Priya - Layout: M. Ottyawan
Firdaus - Sanny Ismail - Advertisement: Taufik Abe. abe@marketeers.com +62 813 1555 6493 - TV:
Aji Radhyantomo. aji@marketeers.com - Nugraha Satia Permana. nugraha@marketeers.com - Online
Activation: Widyamuktiwaskito - Offline Activation: Rachman Julistia. rachman.julistia@marketeers.
com - +62 823 1616 5931 - M. Irvan Maulana. irvan.maulana@marketeers.com - +62 813 1550 9848
- Circulation: Mulyadi. mulyadi@marketeers.com - P +62 852 9457 0003 +62 21 5790 2338 ext 409,
F +62 21 5795 1103. - Printing: Gramedia Printing. Jl. Palmerah Selatan 22-28, Gelora, Jakarta 10270

Marketeers Magazine
EightyEight@Kasablanka 8th floor
Jl. Casablanca Raya Kav. 88
Jakarta 12870
Toll Free: 0 800 188 1111
 

 


online store

www.bulog.co.id

@pangankita_official @rpk_bulog

Shop Now
Dec
2020
Jan
2021

Navigator

Adventure

Discovery

Momentum

Outlook

Di tengah pandemi, Bio Farma berhasil mengharumkan nama


bangsa di kancah dunia. Perusahaan milik negara ini dipercaya
untuk turut terlibat dalam pengembangan vaksin COVID-19.
Sosok Honesti Basyir, Sang Direktur Utama, menentukan peran
Bio Farma selama setahun terakhir.
Learn More
Dec Kabupaten Pamekasan
2020
Jan
2021
Cetak Wirausahawan Baru
Pemkab
Pamekasan
Pemerintah Kabupaten Pamekasan menunjukkan
keseriusannya dalam mencetak pengusaha baru
dengan meresmikan Millenial Talent Hub. Program ini
diharapkan dapat menumbuhkan ekonomi daerah dan
mendorong kesejahteraan masyarakat.
Dec
2020
Jan
Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur,
2021 melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Pemkab
Pamekasan
(Disnakertrans) resmi meluncurkan Millenial
Talent Hub (MTH) 2020. Dalam sambutannya,
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam mengatakan,
program MTH merupakan cara baru dalam
mendorong kesejahteraan masyarakat.
MTH merupakan sebuah program berbasis
online yang mendorong terciptanya komunitas
baru berbasis ekonomi. Program ini berfungsi
sebagai wadah para kamu milenial, khususnya
pengusaha untuk berbagi pengalaman dan
belajar bagi mereka yang ingin mengembangkan
usahanya secara online. MTH juga memberikan
terobosan fasilitas khususnya memfasilitasi
talenta muda di dunia bisnis.
“MTH menjadi tempat berkumpulnya para Wira
Usaha Baru (WUB). Diharapkan melalui program
ini para pengusaha muda dapat menjalin
komunikasi yang baik dan saling belajar sesama
pengusaha baru sehingga program yang mereka
hasilkan berkembang baik,” ujar Baddrut Tamam.
Baddrut Tamam menambahkan, Pemkab
Pamekasan telah menyiapkan semuanya, mulai
dari permodalan, keahlian pendampingan,
hingga pemasaran. Permodalan dipermudah
dengan bunga pinjaman 1% per tahun.
Pada peluncurannya beberapa waktu lalu di
Gedung Pemuda, MTH dihadiri oleh 1.690 peserta
WUB dan berbagai elemen terkait lainnya.
MTH kali ini juga menghadirkan para pelaku
Dec
2020
Jan
usaha yang telah sukses untuk membagi kisah
2021 dan tipsnya dalam menjalankan usaha, serta
Pemkab
Pamekasan
memberikan motivasi kepada para WUB.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Pamekasan Supriyanto
mengatakan, MTH 2020 menargetkan pembinaan
dan penumbuhan 10.000 WUB atau program
Saputangan Biru akan dilaksanakan empat kali,
yakni pada 23 dan 28 November, serta 5 dan 14
Desember 2020.
Selain mengundang para pengusaha yang
telah sukses, program MTH juga diampu oleh
beberapa organisasi perangkat daerah (OPD)
di lingkungan Pemkab Pamekasan. Supriyanto
menjelaskan, Disnakertrans misalnya, ditugasi
untuk melaksanakan pelatihan dan pembinaan
bagi calon pengusaha baru tersebut.
“Kami juga mengundang para pemilik toko
modern. Harapannya, mereka dapat membantu
memasarkan produk usaha hasil peserta WUB.
Nantinya, produk luar yang membanjiri toko dan
swalayan akan berkurang dan digantikan dengan
produk lokal Pamekasan,” jelas Supriyanto.
Di MTH, para WUB dapat memamerkan hasil
usahanya seperti makanan, sepatu, sandal,
kopiyah, dan lainnya. Baddrut Tamam meminta
kepada para pemilik toko modern agar hasil
produk WUB melebur berbaur satu dengan
produk dari luar Madura. Ia pun menyarankan
para WUB untuk meningkatkan kualitas
packaging produk.
Dec
2020
Jan
Dengan adanya progam MTH, diharapkan dapat
2021 mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha baru
Pemkab
Pamekasan
di Kabupaten Pamekasan serta membuat produk
lokal semakin dikenal oleh masyarakat di dalam
maupun di luar Pamekasan. Dengan demikian,
daya beli masyarakat juga dapat meningkat.
PUBLIC TRAINING &
CERTIFICATION PROGRAM
CALENDAR OF 2021

SCAN HERE

bit.ly/MICALENDAR2021

Learn More
Dec PT Summarecon Agung Tbk.
2020
Jan
2021
Membangun dengan
PT
Optimisme
Summarecon
Agung Tbk.
Tahun 2020 menjadi tantangan berat bagi hampir
semua pelaku industri. Salah satunya adalah industri
properti. Bagaimana PT Summarecon Agung Tbk
menjawab tantangan ini hingga menjadi pemain di
industri yang justru berkembang di tengah pandemi?

Tahun 2020 menjadi tahun yang unik untuk PT


Summarecon Agung Tbk. Setelah mencatat prestasi
gemilang dengan penjualan Rp 4,1 triliun pada
tahun 2019 atau lebih tinggi dari target Rp 4 triliun,
Summarecon menyambut tahun 2020 dengan
optimistis. Sayangnya, optimisme ini harus dipatahkan
dengan hadirnya pandemi COVID-19. Pandemi
menjadi tantangan besar bagi bisnis properti yang
sedang tumbuh.
“Sudah seharusnya saat melihat adanya peningkatan
bisnis dalam satu tahun, maka target tahun berikutnya
Dec
2020
Jan
harus ditingkatkan. Summarecon juga melakukan
2021 hal tersebut. Pada awal tahun, kami menargetkan
PT
Summarecon
pendapatan Rp 4,5 triliun pada akhir tahun 2020,
Agung Tbk.
namun harus pupus. Memang hampir semua
sektor industri termasuk kompetitor mengalami
tantangan ini. Untuk itu, kami berupaya bangkit dan
mengembalikan optimisme tersebut,” kata Adrianto P.
Adhi, President Director PT Summarecon Agung Tbk.
Pada awal tahun 2020, Summarecon masih mencatat
pertumbuhan penjualan yang dinilai sejalan dengan
target. Memasuki April, Bank Indonesia melaporkan
penurunan penjualan rumah hingga 40% yang juga
dirasakan oleh Summarecon. Sejak inilah, dampak
pandemi mulai terasa. Summarecon harus merombak
strategi yang sudah ada. Termasuk menurunkan
target penjualan hingga Rp 2,5 triliun. Tidak hanya
itu, perusahaan ini juga mulai bergerak ke arah
omnichannel untuk menjaga relevansi di pasar.
Contohnya, pemanfaatan media sosial untuk
beriklan dan membangun engagement dengan
konsumen. Summarecon secara aktif membangun
komunikasi dengan konsumen dan warganya melalui
aktivasi daring yang dilakukan di akun Instagram.
Perusahaan ini juga melihat perilaku konsumen
yang kini semakin bergantung pada teknologi
digital. Mereka kemudian menghadirkan solusi yang
menawarkan pengalaman melihat-lihat properti dan
lingkungannya secara digital. Hingga mendorong
perusahaan ini untuk melakukan peluncuran properti
barunya, Summarecon Bogor secara daring melalui
video conference.
Dec
2020
Jan
Strategi yang dilancarkan Summarecon nyatanya
2021 menghadirkan fakta baru. Yaitu, konsumen tetap
PT
Summarecon
memilih untuk datang dan merasakan secara
Agung Tbk.
langsung properti yang ingin dibelinya. Hal ini dilihat
dari 70% konsumen yang memilih datang langsung
ke rumah contoh Summarecon Bogor. Sementara, 30%
memilih untuk merasakan pengalaman properti secara
digital.
“Properti merupakan bagian dari hidup seseorang
dan kami tidak bisa mengabaikan hal itu. Konsumen
tentu ingin merasakan langsung calon rumah
mereka, bagaimana lingkungannya, menyentuh
langsung properti yang akan menjadi tempat
tinggal merupakan hal esensial, karena nantinya di
sanalah mereka menjalankan hidup. Tidak heran jika
pengecekan properti secara langsung pada masa
pandemi masih diminati,” papar Adri.
Hal ini ditanggapi Summarecon dengan
memberlakukan protokol kesehatan yang ketat,
bahkan mulai dari lapangan parkir hingga rumah
contoh. Summarecon membatasi jumlah orang
yang melakukan pengecekan setiap harinya. Setelah
pengecekan pun, properti contoh dibersihkan kembali
sehingga jaminan kesehatan calon konsumen pun
terjaga. Secara langsung, Summarecon berhasil
meningkatkan kepercayaan mereka terhadap brand-
nya.
“Hasilnya memuaskan. Atas inovasi dan fokus kami
yang ingin menciptakan hunian nyaman dengan
orientasi sesuai dengan ekspektasi konsumen berhasil
mengantarkan Summarecon terhadap pertumbuhan
Dec
2020
Jan
bisnis yang menjanjikan tahun ini,” tutup Adri.
2021 Per November 2020, Summarecon berhasil mencatat
PT
Summarecon
penjualan hingga Rp 2,8 triliun yang artinya lebih
Agung Tbk.
tinggi dari target revisi. Ke depannya, properti
ini menargetkan perbaikan pasar properti lewat
penawaran produk yang inovatif dan sejalan dengan
tren konsumen yang kini semakin berorientasi
pada kenyamanan, perkembangan teknologi, dan
kemudahan.
Dec Pertamina
2020
Jan
2021
Dukung UMKM Naik Kelas
Pertamina
dengan Digitalisasi
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki
peran yang besar terhadap pemulihan perekonomian
nasional pascapandemi. Di tengah kondisi pandemi
yang mengakselerasi adaptasi teknologi digital,
Pertamina mendukung UMKM naik kelas lewat program
pelatihan bisnis digital.

2020
Go Modern Go Digital Go Online Go Global

November – Desember 2020


75 UMKM Go Modern
150 UMKM Go Digital
125 UMKM Go Online
100 UMKM Go Global

Pembekalan Coaching UMKM


+ & Mentoring Online = Naik Kelas
Online

Adaptasi terhadap perubahan lanskap bisnis


akibat pandemi COVID-19 tidak hanya harus
dilakukan oleh enterprise, tapi juga pelaku bisnis
skala Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Dec
2020
Jan
Justru, pelaku UMKM harus beradaptasi lebih
2021 cepat mengingat posisinya yang paling dekat
Pertamina dengan konsumen. Dalam konteks adaptasi
di kondisi ini, pelaku UMKM harus menyadari
pentingnya adopsi teknologi digital terhadap
bisnisnya agar bisa survive bahkan berkembang
di tengah kondisi sulit akibat pandemi.
PT Pertamina (Persero) menjadi institusi BUMN
yang menjadikan momentum ini sebagai ajang
yang tepat untuk mendorong UMKM mitra
binaannya naik kelas. BUMN yang bergerak di
sektor energi ini mewujudkan misinya untuk
meningkatkan bisnis UMKM di Indonesia lewat
program Pertamina UMKM Academy: Fast Track.
Program yang menargetkan peningkatan bisnis
terhadap 450 mitra binaan ini didesain khusus
dengan berbagai materi yang disampaikan hanya
dalam jangka waktu satu bulan.
Fajriyah Usman, VP Corporate Communication
PT Pertamina (Persero) menjelaskan nama Fast
Track diambil dari jangka waktu pelatihan yang
cepat. Dalam sebulan, UMKM binaan diharapkan
dapat naik kelas dan mengembangkan
bisnis mereka baik dari sisi produksi maupun
pemasaran. Terdapat sejumlah syarat yang
menjadi kriteria UMKM naik kelas. Di antaranya
peningkatan jumlah pegawai, peningkatan
nilai pinjaman, peningkatan kapasitas produksi,
peningkatan omzet, pelibatan masyarakat sekitar
untuk menghasilkan produk, pemasaran produk
di luar kota dan bahkan luar negeri, hingga
Dec
2020
Jan
memperoleh sertifikat nasional atau dan/atau
2021 internasional.
Pertamina “Untuk itu, mitra binaan yang mengikuti
program ini pun dikurasi dan diverifikasi.
Pertamina memilih 450 mitra binaan untuk
mengikuti program yang didesain khusus agar
UMKM mitra binaan kami dapat meningkatkan
skala bisnisnya dan menjadi penyelamat
perekonomian nasional,” tambah Fajriyah.
Melalui proses verifikasi, Pertamina membagi
pelatihan UMKM mitra binaannya ke dalam
empat kelas. Di antaranya Go Modern, Go Digital,
Go Online, dan Go Global. Fajriyah merinci
pesertanya menjadi 75 mitra binaan Go Modern,
150 mitra binaan Go Digital, 125 mitra binaan
Go Online, dan 100 mitra binaan Go Global.
Keempat kelas ini pun memiliki kurikulum
dan materi pembelajaran yang disesuaikan
dengan kebutuhan untuk naik kelas. Contohnya
adalah pelatihan pembuatan website, listing di
situs e-commerce. Mereka juga akan menerima
pelatihan mengenai pentingnya mendaftarkan
Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) atas produk-
produknya mengingat banyak UKM yang
menciptakan produk original. “Dengan kerja
sama dari semua pihak, kami optimis target naik
kelas ini akan tercapai,” kata Fajriyah.
Program Pertamina UMKM Academy: Fast Track
akan berakhir pada tanggal 15 Desember 2020.
Fajriyah menutup, diharapkan pasca pelatihan
ini, UKM mitra binaan bisa membuktikan
Dec
2020
Jan
kenaikan kelas usahanya lewat pencatatan
2021 pelaporan yang dilakukan oleh pendamping.
Pertamina Ia juga berharap peningkatan skala usaha
tidak hanya tercatat, tapi juga dirasakan oleh
pelaku UMKM dan pihak-pihak yang terlibat di
dalamnya.
Learn More
Learn More
Dec
2020

Discovery
Jan
2021

Navigator

Adventure

Discovery

Momentum

Outlook

Lala Eka Nilam Hangry

Menjadi Lebih Mudah


Pemimpin dengan Cloud
Tangguh Kitchen

HMNS Perfumery

Katakan dengan
Aroma
Dec Lala Eka Nilam
2020 Head of Acquisition ShopeePay
Jan
2021 Menjadi Pemimpin Tangguh
Discovery

Perjalanan karier Lala Eka Nilam, Head of Acquisition


ShopeePay, tidak melulu berjalan mulus. Perempuan
yang awalnya enggan terjun di industri keuangan ini
justru menjadi salah seorang yang berperan dalam
mengenalkan layanan pembayaran digital ke para
pelaku usaha di Indonesia.
Dec
2020
Jan
Berbagai hal telah dialami Lala, sapaan akrabnya. Ia
2021 pernah diremehkan, pernah pula membuktikan bahwa
ketidaktahuannya berhasil menjadi batu loncatan baru
Discovery untuk mengembangkan diri. Hingga mengantarkan
dirinya sebagai jajaran pemimpin perempuan di tengah
persaingan bisnis keuangan digital yang semakin ketat.
Bagi Lala, perjalanan kariernya yang tidak semanis
permen kapas. Perempuan yang telah berkutat lebih dari
sepuluh tahun sebagai business development layanan
pembayaran digital ini ternyata pernah mengalami
beratnya melepas tim solid yang sudah ia bangun. Simak
kisahnya yang ia sampaikan kepada Ellyta Rahma dari
Marketeers berikut ini.

Lebih dari 12 tahun lalu, saya mengawali karier


sebagai secretary event organizer yang sekaligus
menjadi perkenalan saya dengan industri kreatif
profesional. Namun sayangnya, saya tidak merasa
enjoy. Ada perasaan bahwa industri tersebut
bukan untuk saya. Apalagi, dengan pola kerja
yang tidak menentu. Bisa sangat sibuk saat
sedang ada proyek, tapi bisa tidak melakukan
apa-apa saat proyek kosong. Saat sibuk pun bisa
memakan waktu yang tidak main-main. Pulang
bekerja di pagi hari sudah hal biasa.
Saat sedang mempertimbangkan karier, hidup
membawa saya berkenalan dengan layanan
pembayaran digital. Saat itu, layanan ini memang
Dec
2020
Jan
belum digunakan secara luas. Perusahaan-
2021 perusahaan yang menawarkan kebanyakan
masih dalam tahap pengembangan. Namun,
Discovery saya memiliki feeling yang baik dengan bisnis
ini. Hingga akhirnya bergabung dengan Kartuku,
fintech penyedia layanan pembayaran pihak
ketiga, sebagai business development manager. Di
sinilah, saya seperti memulai hidup baru.
Lucunya, sebelumnya saya melihat dengan
sebelah mata karier di industri keuangan. Di mata
saya, orang-orang yang bekerja di industri ini
adalah nerd. Terlalu serius dengan goals, desain
jam kerja yang terkesan kaku, dan peraturan
kerja serta Key Performance Indicator (KPI) ketat.
Anggapan ini mungkin juga terpengaruh dengan
lingkungan pendidikan dan karier pertama saya
yang berbasis pada industri kreatif yang terkesan
lebih fleksibel.
Namun siapa sangka, keputusan untuk terjun
ke dunia yang sebelumnya sangat saya hindari
justru menjadi pilihan terbaik dan kemudian
menjadi salah satu hal terbaik dalam perjalanan
karier saya. Bersama Kartuku, saya merasakan
perjuangan membangun sebuah layanan dari
belum populer hingga digunakan oleh banyak
orang.
Saya merasa puas saat layanan yang saya ikut
terlibat pada akhirnya digunakan oleh banyak
orang. Ini masih terbawa hingga sekarang saat
saya menawarkan layanan ShopeePay ke para
pelaku bisnis. Saya merasa senang karena apa
Dec
2020
Jan
yang saya lakukan memberikan dampak kebaikan
2021 pada masa depan orang lain.
Proses terbaik sebagai orang di balik digitalisasi
Discovery pembayaran tentu bukan hanya itu. Ada proses
edukasi yang butuh ketekunan, dari soal
manfaat layanan digital hingga pentingnya
mengeliminasi uang kas untuk menjaga
keamanan bisnis. Lewat layanan ini rasanya saya
berhasil menghadirkan solusi untuk kemajuan
hidup orang lain. Kebahagiaan ini bertambah
ketika inisiatif menggunakan layanan itu datang
sendiri dari pelaku usaha. Rasanya kerja keras ini
terbayar lunas.

Every journey have their good and bad moments.


Termasuk apa yang pernah saya rasakan di
perjalanan karier ini.
Pengalaman ditolak mungkin pernah dialami
oleh hampir semua orang yang bekerja di industri
ini. Hal ini biasa. Di tengah perkembangan
teknologi yang terjadi sangat cepat, ada
kelompok orang yang tidak bisa bergerak secepat
perkembangan itu. Sebagai orang di balik
perkembangan ini, sudah seharusnya menyadari
bahwa penolakan adalah tantangan yang harus
dihadapi dan diselesaikan. Get creative.
Untuk itu, saya tidak akan mengatakan bahwa
masa terburuk di perjalanan karier saya adalah
penolakan tersebut. Masa-masa terburuk itu
Dec
2020
Jan
justru datang saat saya sudah berada di jajaran
2021 pemimpin. Saat itu, posisi saya adalah Head
of Merchant Business dan Kartuku mengalami
Discovery kondisi terburuk hingga akhirnya bergabung
dengan Gojek. Secara bisnis, semestinya kondisi
pascamerger akan memperbaiki keadaan. Namun
nyatanya, perubahan ini menuntut perombakan
besar, termasuk karyawan.
Dengan berat hati, saya harus memberhentikan
tim yang sehari-hari telah bekerja bersama. Saat
itu, menjadi waktu terberat untuk saya. Namun,
tentu saja saya tidak bisa mengedepankan ego
dan perasaan untuk menentukan keputusan
strategis.
Saya harus menjadi thought leader dengan
prinsip bahwa sebagai pemimpin, saya harus
bisa melakukan hal-hal di luar kemampuan.
Contohnya, kemampuan untuk melepas tim
yang sudah menjadi bagian dari hidup saya.
Pada akhirnya, melepas tim yang selama ini saya
pimpin memunculkan tekad bahwa saya harus
bisa lebih baik dalam mengelola orang-orang.
Tekad itu masih saya bawa hingga sekarang.
Bersama tim di ShopeePay, saya berusaha
memperluas dampak layanan pembayaran
digital di Indonesia dan tingkat regional. Saya
memperlakukan tim sebagai keluarga yang
profesional. Saya berusaha menghargai mereka
sebagai individu yang bekerja bersama, tapi
tidak melupakan batasan bahwa mereka juga
memiliki kehidupan pribadi. Hasilnya, tim tetap
Dec
2020
Jan
bisa bekerja sama dan memiliki koneksi yang
2021 erat, namun tidak sampai merasa kesulitan untuk
membedakan koneksi pribadi dan profesional.
Discovery

“DENGAN BERAT HATI, SAYA HARUS


MEMBERHENTIKAN TIM YANG SEHARI-HARI
TELAH BEKERJA BERSAMA.”
Lala Eka Nilam
Head of Acquisition ShopeePay
Dec HMNS Perfumery
2020
Jan
2021
Katakan dengan Aroma
Berawal dari kecintaan ketiga pendirinya pada parfum,
Discovery HMNS hadir menjadi merek parfum lokal dengan kualitas
premium yang memanusiakan penggunanya. Merek ini
juga ingin mengharumkan nama Indonesia.

Oleh Ellyta Rahma

Berapa besar kocek yang Anda rogoh ketika membeli


parfum berkualitas dari merek-merek luar negeri?
Biasanya cukup dalam, bukan? Belum lagi upaya besar
yang diperlukan untuk mendapatkan aroma parfum
yang sesuai dengan kepribadian Anda. Mengingat
statusnya yang diimpor, kebanyakan merek parfum
global tidak bisa menyediakan semua varian di
Indonesia.
Dec
2020
Jan
Keterbatasan-keterbatasan ini yang menggelitik
2021 Rizky Arief Dwi Prakoso, Karina Innadindya, dan
Amron Naibaho saat menciptakan HMNS beberapa
Discovery tahun lalu. Ketiganya memiliki kecintaan pada
wewangian, termasuk parfum. Namun, terbatasnya
akses parfum premium dengan harga terjangkau dan
terlalu sedikitnya varian parfum yang tersedia di pasar
membuat mereka tidak bisa memenuhi hasrat ini.
Belum lagi, nihilnya produk parfum lokal di jajaran
produk parfum premium.
Menurut Rizky, pasar parfum di Indonesia sangat
menjanjikan. Dilihat dari banyaknya toko parfum
baik yang ada di mal ataupun toko-toko parfum isi
ulang. Peluang ini semakin besar dengan riset yang
dilakukan Rizky dan kedua kawannya saat sedang
merencanakan HMNS. Mereka menemukan fakta
bahwa banyak konsumen umur 20-25 tahun yang
baru saja memulai kariernya memiliki kebutuhan
parfum yang beragam. Mereka menginginkan parfum
berkualitas untuk mendukung gaya hidup sehari-hari.
Namun, harga parfum yang sangat tinggi membuat
akses terhadap parfum premium masih sangat
terbatas.
“Menurut kami, Indonesia harus memiliki merek
parfum berkualitas yang bisa bersaing dengan parfum-
parfum global. Sehingga, bisa membuka akses gaya
hidup yang lebih terjangkau untuk semua orang,”
ungkap Martha Gloria, Branding Marketing HMNS
Perfumery.
HMNS (dibaca: Humans) Perfumery kemudian hadir
sebagai angin segar di jajaran produk kreatif lokal di
Dec
2020
Jan
Indonesia. Sekitar sepuluh tahun terakhir, merek lokal
2021 memang sedang berkembang pesat. Terutama, merek-
merek lokal untuk memenuhi hasrat gaya hidup.
Discovery Namun, kebanyakan merek fokus pada produk fesyen,
kecantikan, dan kesehatan.
Mereka menggabungkan hobi dan peluang bisnis,
kemudian disempurnakan dengan tekad kuat untuk
menghadirkan produk berkualitas hingga melahirkan
HMNS di bawah naungan PT Hadir Mengharumkan
Nusantara pada September 2019. “Seiring dengan
tujuan diciptakannya merek HMNS, kami bertekad
merek ini hadir untuk mengharumkan Nusantara,”
tambah Martha.

Medium Komunikasi
Sebagai merek yang masih tergolong baru,
perkenalan produk menjadi hal terpenting yang
menjadi fokus HMNS. Komunikasi yang relevan
menjadi langkah branding yang dipilih HMNS. Hal
ini sesuai dengan makna merek HMNS sendiri, yakni
manusia mengartikan bahwa HMNS adalah bagian
dari hidup konsumennya.
HMNS memanfaatkan media sosial sebagai
kanal branding. Komunikasi ini dibangun melalui
percakapan dengan para pengikutnya di Instagram
dan Twitter. Langkah ini terbilang efektif dan
terbukti bisa membangun engagement. Percakapan
personal tersebut menjadi cara untuk memanusiakan
konsumen-konsumennya. HMNS bukan sekadar merek
parfum, tapi juga teman mengobrol.
Dec
2020
Jan
“Melalui obrolan-obrolan yang dilakukan di media
2021 sosial, kami juga bisa membaca keinginan konsumen.
Seperti wangi parfum apa yang mereka inginkan atau
Discovery kemasan seperti apa yang mereka harapkan. Dengan
strategi ini, kami sekaligus melakukan riset pasar demi
peningkatan produk kami,” kata Martha.
Strategi ini masih menjadi diferensiasi yang dimiliki
HMNS jika dibandingkan dengan merek-merek global
yang menurut mereka tidak bisa hadir sedekat ini
dengan konsumennya. Relevansi yang mereka bangun
berhasil menjadi senjata ampuh di tiap peluncuran
produk. Sebut saja varian Farhampton. Varian parfum
dengan ciri aroma maskulin ini berhasil terjual habis
dalam hitungan menit. Keberhasilan ini juga dicetak
oleh EoS. Parfum feminin yang bercerita tentang
wangi matahari khas pantai yang menenangkan
ini bahkan memiliki permintaan tinggi hingga
mendorong HMNS untuk kembali memproduksinya.
“Komunikasi dengan mengedepankan percakapan
kami bikin biar relevan dengan anak muda yang kami
target. Gen Y dan Gen Z memiliki kecenderungan
memilih merek yang lebih personal dan dekat dengan
diri mereka,” lanjut Martha.
Untuk memperluas pasar, HMNS cenderung
memilih key opinion leader (KOL) dan influencer
untuk memasarkan produknya. KOL dan influencer
pun dipilih yang paling relevan. “Mereka dan
HMNS memiliki ciri yang sama, yaitu membangun
koneksi dengan penggemar lewat komunikasi yang
personal. Strategi ini relevan dengan generasi muda
yang senang pada word of mouth dalam memilih
Dec
2020
Jan
produk. Kami ingin HMNS dikenal sebagai parfum
2021 yang melekat tidak hanya di badan tapi di hati
penggunanya,” tambah Martha.
Discovery HMNS berhasil menjadi bahan perbincangan bahkan
ketika mereknya baru pertama kali diluncurkan. Salah
satu produk mereka, varian Orgasm yang memiliki ciri
feminin masih dianggap sebagai produk fenomenal
yang selalu habis terjual di setiap batch produksi.
Hingga kini, HMNS yang konsisten pada strateginya
telah mencatat pertumbuhan bisnis yang signifikan.
Jika di awal peluncuran merek ini hanya terjual 50-
100 botol parfum per bulan, kini HMNS bisa menjual
sampai 5.000 botol parfum per bulan.
“Parfum tidak hanya berbicara tentang tren. Parfum
berbicara tentang diri seorang manusia. Untuk
itu, kami terus berinovasi menghadirkan apa yang
diinginkan dan hal itu dapat terwujud dari obrolan
kami dengan tim dan konsumen,” tutup Martha.

“KAMI MEMBANGUN KONEKSI DENGAN PENGGEMAR


LEWAT KOMUNIKASI PERSONAL. STRATEGI INI
RELEVAN DENGAN GENERASI MUDA YANG SENANG
PADA WORD OF MOUTH DALAM MEMILIH PRODUK.
KAMI INGIN HMNS DIKENAL SEBAGAI PARFUM
YANG MELEKAT TIDAK HANYA DI BADAN TAPI DI HATI
PENGGUNANYA.”
Martha Gloria
Branding Marketing HMNS Perfumery.
STRATEGIC
MARKETING

SEKILAS PROGRAM
Omni Executive MBA in Strategic Marketing adalah program pelatihan yang akan membahas intisari pemasaran stratejik
mengacu pada silabus program unggulan studi S2 Executive MBA in Strategic Marketing yang merupakan kolaborasi antara
School of Business & Management – Institut Teknologi Bandung (SBM-ITB) bersama MarkPlus Institute.

Program ini sarat dengan konsep dan tools pemasaran pada tataran strategis yang aplikatif disertai dengan berbagai insights
terkini. Seluruh sesi akan diselenggarakan secara online agar dapat diakses dengan mudah oleh para profesional maupun
entrepreneur dari berbagai latar belakang industri.
Merupakan satu-satunya program eksekutif dalam ranah strategic marketing yang aplikatif
Total durasi Membantu peserta8 untuk
program adalah minggumemahami esensi
yang terdiri daripemasaran stratejik dalam
sesi-sesi pembelajaran waktu6 relatif
selama minggu singkat
dan ditutup dengan final
project yangBiaya
harussangat
diselesaikan dalam
terjangkau waktu
dan tidak2mengganggu
minggu. Seluruh
jam sesi
kerjaakan dilaksanakan setiap hari Jumat dan Sabtu
peserta
masing-masing selama 3 jam pertemuan online.
Dibawakan dalam Bahasa Indonesia oleh tim fasilitator yang merupakan paduan antara praktisi dan akademisi
berpengalaman
case study
KEUNGGULAN FACULTY
PROGRAMMEMBERS FACULTY MEMBERS
FACILITATORS TEAM FACILITATORS TEAM
TOP ACADEMICIANS OF TOP ACADEMICIANS
EXPERIENCED OF OF
CONSULTANTS EXPERIENCED CONSULTANTS OF
Merupakan satu-satunya program eksekutif di
SBM-ITB SBM-ITB INC.
MARKPLUS, Dibawakan dalam Bahasa Indonesia oleh tim
MARKPLUS, INC.

Indonesia dalam ranah strategic marketing yang fasilitator yang merupakan panduan antara
aplikatif praktisi dan akademisi berpengalaman
Setiap sesi terdiri dari pemaparan konsep,
Membantu peserta untuk memahami esensi
pembicara tamu, sesi diskusi studiFACULTY
kasus, MEMBERS
dan sesi
FACULTY stratejik
pemasaran FACILITATORS
MEMBERSdalam waktu relatif singkat TEAM
PROF. KUNTORO MANGKUSUBROTO PROF. KUNTORO
DR.(H.C.) MANGKUSUBROTO
HERMAWAN pembahasan
KARTAJAYA case
DR.(H.C.) study KARTAJAYA TOP ACADEMICIANS OF
HERMAWAN
TOP ACADEMICIANS OF EXPERIENCED CONSULTANTS OF Founder andand
Chairman of Founder and Chairman
Founder and Chairman of Founder Chairman SBM-ITB
SBM-ITB MARKPLUS, INC.
School Advisory Council SBM ITB
School Advisory Council SBM ITB of MarkPlus, Inc. of MarkPlus, Inc.
Setiap peserta akan memperoleh sertifikat dari
Biaya sangat terjangkau dan tidak mengganggu
SBM-ITB/MarkPlus Institute (syarat & ketentuan
jam kerja peserta
berlaku)

FACILITATORS TEAM
PROF. KUNTORO MANGKUSUBROTO DR. AGUNG WICAKSONO DR. JACKY MUSSRY PROF. KUNTORO MANGKUSUBROTO
DR. AGUNG WICAKSONO DR.(H.C.) HERMAWAN DR. JACKY
KARTAJAYA MUSSRY

BEBERAPA FACULTY MEMBER


EXPERIENCED CONSULTANTS OF Academic Committee Founder and Chairman of
MARKPLUS, INC.
Founder and Chairman of
Academic Committee Founder and Chairman
COO, MarkPlus, Inc. COO, MarkPlus, Inc.
School Advisory Council
SBMSBM ITB
ITB Jakarta Campus of MarkPlus,SBM
Inc. ITB MarkPlus
Dean, Jakarta Campus
Institute Dean, MarkPlus Institute School Advisory Council SBM ITB

DR. (H.C.) HERMAWAN KARTAJAYA


DR. AGUNG WICAKSONO
DR. YOS SUNITIYOSO DR.
DR. JACKY MUSSRY IWANYOSSETIAWAN,
SUNITIYOSO
YUDO ANGGORO, PH.D
MBA IWAN SETIAWAN, MBA DR. AGUNG WICAKSON
under and ChairmanAcademic Committee Director CEO & Dean Director Deputy Director Academic Committee
MarkPlus, Inc. SBM ITB Jakarta Campus
SBM-ITB Jakarta Campus SBM ITB
MarkPlus Institute Jakarta Campus
MarkPlus, SBM-ITB Jakarta Campus
Inc. MarkPlus, Inc. SBM-ITB Jakarta Campus

Selain yang disebutkan di atas, program ini juga melibatkan banyak faculty members lainnya yang pakar dalam bidangnya masing-masing.

DR. JACKY MUSSRYDR. YOS SUNITIYOSO


COO, MarkPlus, Inc.
PRIYANTONO RUDITO, PH.D
Director C-Level Marketer and
IWAN SETIAWAN, Live Streaming via
PRIYANTONO
MBA RUDITO, PH.D
C-Level Marketer and Information DR. YOS SUNITIYOSO
Director
JUMAT 18.30 – 21.30 WIB
SBM ITB Jakarta CampusAcademia
Dean, MarkPlus Institute MarkPlus, Inc. Academia Naya: +62 812 1847 066
SBM ITB Jakarta Campus

SABTU 09.00 – 12.00 WIB nathaya.rattu@markplusinc.com

Learn More
Dec Hangry
2020
Jan
2021
Lebih Mudah dengan Cloud
Kitchen
Discovery Pasar Food and Beverages (F&B) Indonesia sedang
terdisrupsi karena pesatnya perkembangan food delivery
yang dimotori oleh industri ride-hailing. Hangry melihat
peluang di pasar food delivery dengan meluncurkan
sebuah cloud kitchen yang melayani berbagai merek in-
house virtual restaurant.

Oleh Estu Dian Maranti

Abraham Viktor, Robin Tan, dan Andreas Resha


melihat peluang di industri F&B yang terus
mengalami perkembangan karena hadirnya
teknologi. Ketiganya pun memutuskan untuk
mendirikan startup bernama Hangry, sebuah
cloud kitchen dengan model bisnis multibrand
virtual restaurant.
Dec
2020
Jan
Dunia startup memang sudah tidak asing lagi
2021 bagi ketiga pendiri Hangry. Mereka sebelumnya
telah bekerja di OVO, salah satu penyedia layanan
Discovery pembayaran elektronik terbesar di Indonesia.
Namun, sebagai food enthusiast, ketiganya
memulai merek yang dapat berpotensi go global
yang didukung oleh teknologi.
Mereka juga mengamati bahwa pasar Indonesia
generasi baru adalah konsumen yang paham
mengenai teknologi dan mengutamakan
smartphone, serta terbuka pada pengalaman
makanan dan minuman yang berbeda.
Dengan memanfaatkan dapur umum dengan
staf dan sumber daya bersama, model cloud
kitchen ala Hangry memungkinkan perusahan
menghasilkan makanan berkualitas dengan harga
terjangkau. Tidak hanya itu, kecepatan sampai di
tangan konsumen tanpa perlu mengantre juga
menjadi kekuatan Hangry.
“Kami mengambil inspirasi dari model
cloud kitchen, yang membuat kami berhasil
memanfaatkan fleksibilitas dan efisiensi
infrastruktur dapur, dan menghilangkan
kepentingan berinvestasi di aset real estate. Kami
ingin menyediakan suatu pengalaman virtual
dining,” kata Abraham Viktor, CEO of Hangry
kepada Marketeers.
Hangry merupakan bagian dari kelompok
ketiga Surge. Karena itu, pada tahap pendanaan
awal, Hangry mendapatkan US$ 3 juta dari
program akselerator Sequoia India Surge, Alpha
Dec
2020
Jan
JWC, dan beberapa angel investor lainnya.
2021 Namun, pundi-pundi keuangan tidak hanya
datang dari para investor tetapi juga dari
Discovery pelanggan setia.
Saat pertama kali diluncurkan pada September
2019, Hangry hanya dapat melakukan penjualan
di platform delivery seperti GrabFood atau
GoFood. Setelah satu tahun beroperasi, Hangry
kini memiliki aplikasinya sendiri. Perkembangan
perusahaan yang pesat diakui oleh Viktor karena
berbagai merek makanan yang dihadirkan
Hangry kini sudah banyak digemari oleh
konsumen.
Saat ini, produk yang mereka tawarkan pun
beragam seperti Kopi Dari Pada, Ayam Koplo, Nasi
Ayam Bude Sari, dan San Gyu. Hangry juga baru
saja meluncurkan merek terbaru bernama Moon
Chicken, produk ayam goreng ala Korea dengan
bumbu khas Hangry.
Dengan menghadirkan menu yang beragam,
para pendiri Hangry meyakini hal tersebut dapat
menjadi nilai tambah yang dapat ditawarkan
kepada konsumen. Kelima menu tersebut juga
memiliki tujuan masing-masing.
“Tujuan kami adalah menghadirkan menu
yang dapat menemani momen dan kenangan
para konsumen, mulai dari sarapan, coffee time,
makan siang, snack time, hingga makan malam.
Memiliki lebih dari satu merek membantu kami
mencapai tujuan tersebut,” kata Viktor.
Dec
2020
Jan
Jadi yang Terbaik
2021 Bermain di industri F&B dan menghadirkan
restoran virtual menjadi tantangan tersendiri
Discovery bagi ketiga pendiri. Berbeda dengan restoran
konvensional yang bisa menghadirkan ambience
dan interior desain sebagai nilai tambah, restoran
virtual hanya bisa menarik konsumen dari
kualitas produk masakan.
“Konsumen dapat mengonsumsi produk kami
tanpa bias dari ambience. Karena itu, kami fokus
pada kualitas produk. Kami juga memperkuat
merek kami di customer experience melalui
aplikasi kami,” tambah Viktor.
Hangry kemudian memperkuat strategi
marketingnya dalam membangun brand equity
dan brand reputation di setiap kategori produk
yang dihadirkan. Mereka pun tidak main-main
dalam menciptakan produk baru dan terus
mencoba untuk membuat inovasi menu yang
dapat mengalahkan para pesaing di industri yang
sama.
“Contohnya, kami baru saja membangun
merek baru untuk kategori ayam goreng, dan
strategi kami adalah menciptakan fried chicken
yang jauh lebih lezat dari sang pemain utama,”
pungkas Viktor.
Hangry juga terus melakukan perbaikan dari
segi kualitas dan rasa menu yang ada dengan
menggunakan data yang dikumpulkan dari
feedback dan preferensi konsumen. Tidak hanya
itu, melalui data pula, Hangry dapat melakukan
Dec
2020
Jan
inovasi dari segi produk. Seperti Moon Chicken
2021 misalnya, yang tercipta dari popularitas Korean
Food di kalangan masyarakat Indonesia.
Discovery Dengan menempatkan kualitas produk sebagai
core business, Hangry mengklaim terus melihat
perkembangan yang pesat. Viktor mengatakan,
dalam jangka waktu yang relatif singkat, Hangry
kini sudah memiliki 30 outlet yang tersebar di
Jakarta dan sekitarnya.
“Matriks lainnya yang amat penting bagi kami
adalah rating restoran kami di kanal delivery,
yang sekarang berada di rata-rata 4,7 dari lima
bintang di semua kanal online delivery kami,”
imbuh Viktor.
Viktor melihat potensi bisnis restoran digital
yang sangat besar, karena ekonomi digital
Indonesia diproyeksikan mencapai US$ 133 miliar
pada tahun 2025. Meskipun jumlah tersebut
kemungkinan berubah karena pandemi COVID-19.
Namun tetap, Hangry tengah meraih sebuah
momentum.
Ketiga pendiri berencana memperluas
jangkauan geografis Hangry hingga ke seluruh
Indonesia pada akhir tahun 2021. Artinya,
Hangry akan terus membuka gerai di area yang
belum terjangkau. “Asalkan ada orang di sebuah
residensial atau perkantoran, kami akan ada di
sana,” ucap Viktor.
Hangry juga berencana untuk
mengintegrasikan berbagai layanan point-of-sales
ke satu aplikasi dan membangun sistem rantai
Dec
2020
Jan
pasokan internal untuk memperkuat layanan
2021 pengiriman mereka. Kemudian pada tahun 2022,
ketiganya akan memulai rencana mereka yang
Discovery paling akhir, yaitu berkembang di luar Indonesia.

“KAMI MENGAMBIL INSPIRASI DARI MODEL


CLOUD KITCHEN, YANG MEMBUAT KAMI BERHASIL
MEMANFAATKAN FLEKSIBILITAS DAN EFISIENSI
INFRASTRUKTUR DAPUR, DAN MENGHILANGKAN
KEPENTINGAN BERINVESTASI DI ASET REAL ESTATE.
KAMI INGIN MENYEDIAKAN SUATU PENGALAMAN
VIRTUAL DINING.”
Abraham Viktor
CEO of Hangry
Learn More
Learn More
Dec
2020

Adventure
Jan
2021

Navigator

Adventure

Discovery

Momentum

Outlook

Tak Semua Sustainable


Humor Lucu bagi Fashion: Keren
Konsumen Tapi Bertanggung
Jawab
Dec
2020
Jan
2021

Adventure

Tak Semua Humor Lucu


Buat Konsumen
Masyarakat Indonesia sangat menyukai humor. Namun,
untuk bisa menggunakan humor sebagai strategi
marketing; brand harus dalam tahap aman, tidak
memiliki permasalahan dan komplain yang serius dari
pelanggan. Salah langkah, reputasi brand bisa saja
rusak.

Oleh Ignatius Untung


Praktisi Marketing
& Behavioral Science
Dec
2020
Jan
Kami berharap iklannya witty dan entertaining,
2021 celetuk seorang anggota tim marketing kami
di kantor pada sebuah sesi briefing pembuatan
Adventure iklan. Dan ini bukanlah kali pertama, saya
mendengar permintaan untuk menggunakan
humor dalam iklan. Beberapa kantor sebelumnya
pun begitu. Anak-anak muda ini seolah-olah
sebegitu terhipnotisnya oleh humor hingga di
mana-mana selalu mengharapkan humor.
Jika kita perhatikan iklan dan materi-materi
komunikasi yang beredar di media, baik media
massa maupun social media, memang banyak
dipenuhi oleh humor. Menceritakan kecerdasan
tokoh dalam iklan pun dengan humor, seperti
sebuah iklan ojek online tentang generasi kreatif,
iklan mobil, hingga makanan. Bahkan iklan
sampo yang biasanya menjual penampilan pun
kini menggunakan humor. Tidak heran, platform
video sharing seperti YouTube dan Tiktok
dipenuhi oleh prank-prank yang bahan utamanya
adalah humor. Sampai-sampai seorang prankster
pun ditangkap polisi ketika prank buatannya
dianggap kelewat batas.
Indonesia memang dari dulu selalu suka humor.
Lihatlah sejarah panjang film dan tayangan
Indonesia sejak puluhan tahun lalu. Warkop DKI,
serial TV si Doel Anak Sekolahan, Kadir Doyok,
Srimulat, dan lain sebagainya selalu jadi pilihan,
di samping film-film horor dan genre romantis.
Bahkan belakangan ini, ketika film Indonesia
sudah bangkit pun menjadikan humor menjadi
Dec
2020
Jan
salah satu genre yang punya porsi signifikan.
2021 Sebegitu ketagihannya kita dengan humor
hingga film-film horor pun seringkali dipadu
Adventure dengan humor.
Sebenarnya bagaimana humor bisa membantu
upaya marketeer untuk mempersuasi konsumen
dan sampai sejauh mana batasannya?
Pakar psikologi, sosiologi dan filsafat sepertinya
belum berhasil punya konsensus yang masuk
akal mengenai definisi dan batasan-batasan
humor. Ini terjadi karena sebegitu kompleksnya
mekanisme tentang bagaimana humor bisa
terbentuk. Untuk itu pula, tidak semua orang
yang berusaha melucu pun berhasil. Karena
definisi dan batasannya sangat dinamis, maka
formulanya sulit ditemukan.
Sebuah teori yang saat ini dirasa oleh banyak
pakar cukup bisa menggambarkan definisi humor
disebut dengan benign violation theory. Teori ini
percaya bahwa humor terjadi ketika otak kita
sudah bersiap-siap (mengantisipasi) mengenai
sesuatu yang serius, namun ternyata tidak. Kita
tertawa karena informasi yang disampaikan
ternyata di luar ekspektasi namun tidak membuat
mengancam jiwa kita. Secara normatif, teori ini
tidak salah. Sayangnya humor terasa jauh lebih
kompleks dan lebih besar dari sekedar teori itu.
Berdasar teori tersebut, saya meyakini bahwa
humor adalah kemampuan khusus orang yang
menciptakannya untuk bisa memodifikasi
fakta yang tersimpan dalam subconscious kita
Dec
2020
Jan
secara conscious. Humor sudah pasti melibatkan
2021 subconscious karena respons tertawa akibat
humor datangnya spontan -dalam hitungan
Adventure mili second- setelah humornya kita tangkap.
Dan karena mengombinasikan dua cara berpikir
(conscious dan subconscious) maka mereka yang
punya kemampuan humor baik biasanya punya
daya kreativitas yang baik. Terlebih lagi pelawak-
pelawak yang spontan, yang dalam hitungan
millisecond bisa memodifikasi fakta menjadi
sesuatu yang menggelitik.
Otak manusia memiliki program dasar survival.
Dalam konteks berhubungan dengan orang yang
baru dikenal, otak kita akan berhati-hati. Dalam
hitungan milisecond, kita berusaha menilai dan
membentuk persepsi mengenai orang yang
baru kita temui. Ini dilakukan untuk survival.
Kita amat sangat berhati-hati untuk tidak
salah bertingkah dengan berusaha “membaca”
sebagaimana orang tersebut bisa dipercaya, apa
motifnya dalam berhubungan dengan kita, dan
kira-kira bagaimana kita harus merespons. Semua
hal tersebut adalah bagian dari mekanisme
defensif kita untuk survival. Hasilnya kita pun
akan “jaga jarak”.
Humor amat sangat manjur untuk menurunkan
mekanisme defensif ini. Lihatlah bagaimana
orang-orang yang “ingin mengambil hati”
kita berusaha ice breaking dengan humor di
pertemuan pertama kita. Secara bawah sadar,
kita menganggap orang yang tertawa bersama
Dec
2020
Jan
dengan kita bukan sebagai orang yang patut
2021 dicurigai lagi karena kita sudah merasa satu
frekuensi. Bahkan ketika sedang di kendaraan
Adventure umum, dua orang yang tidak saling kenal
akan merasa batasan antara mereka menjadi
berkurang setelah tertawa bersama karena
melihat sesuatu yang lucu di perjalanan.
Profesor Ted Cohen menyampaikan teori joke
intimacy yang menjelaskan tentang bagaimana
lelucon bisa membangkitkan rasa keterhubungan
dan keintiman. Ketika kita tertawa bersama, kita
menatap mata orang yang berbagi tawa bersama
sehingga keintiman mulai dibangun. Kita pun
cenderung melihat sekeliling ketika kita melihat
sesuatu yang lucu untuk melihat apakah ada
orang lain yang melihatnya. Ini karena tawa
terasa jauh lebih nikmat lagi ketika dilakukan
bersama ketimbang sendirian.
Marketeer juga berusaha menggunakan humor
untuk hal yang sama. Berusaha menyamakan
frekuensi, melunturkan mekanisme defensif, dan
berusaha menciptakan keintiman untuk bisa
mulai membangun hubungan yang baik dan
lebih terbuka dengan audiens atau target market.
`Humor secara fisiologis dan biologis juga
membahagiakan. Ketika tertawa, kita merasa
bahagia, dan hormone endorphine yang dikenal
sebagai salah satu hormon kebahagiaan pun
diproduksi. Hormon ini juga dikenal sebagai
hormon penghilang stres. Hormon endorphine
juga membuat orang menjadi nyaman. Dan
Dec
2020
Jan
ketika merasa nyaman, maka Anda akan
2021 menghargai orang yang membuat Anda nyaman,
yaitu orang yang membuat Anda tertawa. Humor
Adventure juga mendorong produksi hormone oxytocin.
Hormon ini dikenal sebagai hormone social
karena dipercaya mendorong dorongan social
bonding dengan orang di sekitar kita.
Untuk itu pula, humor menjadi satu dari sedikit
kelebihan lain dari seorang laki-laki untuk bisa
bersaing mendapatkan wanita idamannya dari
pesaing yang lebih ganteng darinya. Sebuah
riset di Inggris menemukan bahwa wanita selalu
memasukkan “good sense of humor” sebagai salah
satu kriteria dalam iklan pencarian jodoh. Jika
awalnya humor membuat orang menjadi suka,
pada tahap selanjutnya wanita yang menyukai
seorang laki-laki akan tertawa terhadap lelucon
yang dilontarkan laki-laki tersebut –meski
sebenarnya tidak lucu-.
Ketika kita tertawa, mood kita akan membaik.
Seperti tulisan saya di edisi terdahulu bahwa
mood memengaruhi dorongan belanja. Mood
yang baik cenderung kurang selektif terhadap
keputusan pembelian sehingga mendorong kita
untuk tidak terlalu pilih-pilih. Lihatlah bagaimana
pedagang-pedagang yang memiliki cita rasa
humor yang baik bisa menjual lebih banyak.
Teknik ini pula yang digunakan oleh outlet es
krim turki. Menggunakan humor dengan cara
memainkan pembeli ketika menyerahkan es
krimnya.
Dec
2020
Jan
Tertawa Baik untuk Kesehatan
2021 Karena efek menyamankan dan menyenangkan,
kita cenderung punya keinginan untuk selalu
Adventure terhubung dan dekat dengan orang yang
memiliki cita rasa humor yang baik. Lelucon
yang kita dapatkan bisa meningkatkan social
wealth ketika kita ceritakan kepada teman-teman
yang lain. Kita dianggap sebagai seseorang yang
menyenangkan ketika kita selalu punya lelucon
yang segar. Dan ini mendorong kita untuk terus
berhubungan dan bisa mendapat limpahan
inspirasi lelucon dari orang yang kita anggap
humoris. Singkatnya, lelucon itu bisa kita “curi”
dan teruskan ke lingkungan kita yang lain.
Tidak mengherankan jika kita menemui
fakta bahwa iklan-iklan yang lucu cenderung
memiliki angka viral yang tinggi. Karena dengan
membagikan video lucu, iklan lucu, bahkan
meme lucu, social wealth kita terkatrol. Ketika kita
berhasil membuat orang lain tertawa, maka kita
akan merasa lebih percaya diri. Lelucon menjadi
viral karena orang senang menjadi percaya diri.
Tertawa adalah obat mujarab. Selama
hati senang, maka penyakit akan jauh dari
kita -begitu keyakinan orang tua kita dulu-.
Negara-negara barat pun sudah mulai meneliti
bagaimana tertawa bisa membantu proses
penyembuhan. Ini karena tertawa secara biologis
terbukti mendorong diproduksinya hormon
kebahagiaan dan di samping itu membuang
hormon stres. Seperti kita tahu, stres akan
Dec
2020
Jan
menurunkan daya tahan tubuh. Maka ketika
2021 hormon stres hilang maka daya tahan tubuh
menjadi lebih baik. Tidak bisa dibantah bahwa
Adventure seorang pasien yang lebih banyak tertawa akan
lebih positif mood-nya sehingga ia akan lebih
siap melawan penyakit dan menjalani perawatan
yang tidak mengenakkan.
Anda yang pernah dirawat di RS. St. Carolus
pada akhir tahun 90an hingga awal 2000an
tentunya tahu sosok Almarhum Pater Ben Tentua,
seorang Pastor yang setiap harinya mengabdikan
diri berkeliling dari bangsal-ke bangsal di
rumah sakit untuk menghibur pasien -apa pun
agamanya-. Terkadang ia membawa alat musik
kecil untuk bernyanyi bersama. Namun ia selalu
punya candaan untuk orang-orang yang sedang
terbaring sakit.
Risiko paling dekat ketika brand menggunakan
humor adalah ketika lelucon tidak berhasil
membuat orang tergelitik. Persepsi ‘jayus’, ‘sok
lucu’, atau ‘nggak jelas’ kalau kata anak sekarang,
akan menempel pada brand. Bermain dengan
lelucon memang selalu memiliki risiko tersebut.
Selain itu marketeer perlu mempertimbangkan
brand perception yang sedang dibangun. Tidak
semua persepsi bisa dibangun dengan humor.
Dan kalaupun humor akan digunakan maka
level humornya harus disesuaikan dengan brand
perception yang ingin diciptakan.
Kesalahan yang paling sering dilakukan
marketeer masa kini adalah dengan berpikir “asal
Dec
2020
Jan
lucu”. Sehingga humor yang digunakan receh
2021 dan tidak sesuai dengan brand perception yang
ingin dibentuk. Jika di awal saya menyinggung
Adventure bagaimana wanita menyukai laki-laki yang
berjiwa humor, namun hal yang sama belum
tentu berlaku sebaliknya. Wanita yang terlalu
lucu bisa kurang menarik bagi laki-laki untuk
diajak membangun hubungan asmara. Karena
akan mengubah romantisme yang ingin
dibangun menjadi hubungan komedi.
Survei membuktikan seorang pemimpin yang
memiliki jiwa humor yang baik cenderung
lebih disukai. Namun humor yang tidak pada
tempatnya juga bisa menurunkan wibawa.
Hal yang sama juga terjadi dengan brand. Jika
yang ingin Anda bangun adalah brand yang
berwibawa, maka bisa jadi humor adalah cara
yang kurang tepat.
Pada akhirnya untuk bisa menggunakan humor,
brand harus dalam tahap aman, tidak memiliki
permasalahan dan komplain yang serius dari
pelanggan. Studi menunjukkan bahwa humor
malah berakibat fatal terhadap pasangan suami
istri yang sedang bermasalah. Mereka yang
sedang memiliki masalah dalam hubungan
cenderung berpisah ketika humor mulai ambil
peranan. Ini karena dalam krisis hubungan,
humor bisa diartikan sebagai ketidakseriusan
dalam menyelesaikan masalah.
Risiko bully dan backfire juga bisa muncul pada
brand yang sedang bermasalah namun tetap
Dec
2020
Jan
menggunakan humor. Karena diartikan tidak
2021 punya sensitivitas untuk berempati terhadap
konsumen. Sudahkah Anda mempertimbangkan
Adventure faktor-faktor tersebut dalam memutuskan apakah
Anda akan menggunakan humor atau tidak
dalam materi komunikasi brand Anda?

"LIHATLAH BAGAIMANA
PEDAGANG-PEDAGANG
YANG MEMILIKI CITA
RASA HUMOR YANG BAIK
BISA MENJUAL LEBIH
BANYAK. "
Dec
2020
Jan
2021

Adventure

Serial
SDGs

Sustainable Fashion: Keren


Tapi Bertanggung Jawab
Industri fesyen menjadi salah satu penyumbang
terbesar polusi dan limbah. Untuk mengurangi dampak
buruk dari industri ini, tidak boleh hanya menimpakan
tanggung jawab produsen saja. Konsumen juga harus
memiliki kesadaran untuk memilih produk fesyen yang
berkelanjutan.

Oleh Yaya Winarno Junardy


Ketua Senat, Indonesia Marketing Association (IMA)
President, Indonesia Global Compact Network (IGCN)
Dec
2020
Jan
Salah satu industri yang memberikan dampak
2021 terhadap lingkungan hidup adalah industri
fesyen. Apakah pernah terpikir bagaimana proses
Adventure produksi setiap pakaian yang kita kenakan setiap
hari? Apakah menggunakan bahan tekstil yang
ramah terhadap lingkungan? Bagaimana dengan
limbah produksinya?
Industri fesyen atau lebih spesifiknya Industri
Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) memiliki
kontribusi yang sangat besar untuk ekonomi
dunia dan Indonesia. Berdasarkan peta jalan
Making Indonesia 4.0, industri TPT adalah satu
dari lima sektor manufaktur yang diprioritaskan
pengembangannya dalam kesiapan memasuki
era industri 4.0.
Sebagai sektor yang padat karya dan banyak
melibatkan UKM, TPT mencatat pertumbuhan
paling tinggi dibanding industri lainnya, sebesar
15% pada triwulan III tahun 2019. Capaian ini
melampaui pertumbuhan ekonomi nasional
5.02% pada periode yang sama. Potensi ekspor
sebesar US$ 15 miliar untuk tahun 2019.
Namun demikian, kita perlu menyadari
bahwa industri fesyen juga menyebabkan
terjadinya pencemaran lingkungan. Di laman
The UN Alliance for Sustainable Fashion,
unfashionalliance.org, sebuah inisiatif global yang
dicetuskan pada 14 Maret 2019 dalam forum The
UN Environment Assembly, menyebutkan bahwa
industri fesyen secara global menimbulkan
Dec
2020
Jan
polusi 8%-10% emisi gas rumah kaca, memberikan
2021 dampak 20% air limbah, juga limbah pakaian
bekas, di samping berbagai masalah sosial
Adventure bagi pekerjanya yang sebagian besar adalah
perempuan.
Semakin tingginya kesadaran dan kebutuhan
produk yang berkelanjutan, menuntut Industri
TPT di Indonesia untuk turut menanggapi inisiatif
sustainable fashion, fesyen yang berkelanjutan.
Alhasil, terdapat beberapa inovasi yang prospektif
baik dari sisi ekonomi maupun lingkungan
hidup. Salah satu contohnya adalah viscose rayon
sebagai bahan baku tekstil berkelanjutan yang
telah diproduksi di Indonesia. Bahan baku ini
merupakan serat benang yang berasal dari pohon
dan dapat terurai secara alami.
Pada perhelatan Indonesia Fashion Week
(IFW) tahun 2020 yang diselenggarakan pada
tanggal 14-15 November 2020 secara virtual,
Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode
Indonesia (APPMI) yang merupakan anggota
Indonesia Global Compact Network (IGCN)
kembali menegaskan komitmennya dalam
mempromosikan penerapan fesyen yang
berkelanjutan. Ini sejalan dengan inisiatif global
dalam mengakselerasi pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable
Development Goals atau SDGs).
Berbagai upaya dapat dilakukan oleh
industri TPT dalam merealisasikan fesyen yang
Dec
2020
Jan
berkelanjutan ini, antara lain memaksimalkan
2021 bahan dalam memproduksi sebuah pakaian atau
memaksimalkan pola sampai habis, sehingga
Adventure tidak menyisakan sampah atau zero waste
pattern. Pemilihan materi tekstil yang tidak
mengandung atau minim berbahan plastik. Lebih
menggunakan bahan berserat alami, sehingga
dapat meminimalisir jumlah plastik mikro yang
terlepas ke aliran air pada saat proses pencucian,
dan berbagai upaya lainnya yang berhubungan
dengan mengurangi polusi dan jejak karbon.
Konsep circular economy juga dapat diterapkan
dengan melakukan recycle terhadap pakaian
lama, yakni dengan membongkar, mendesain
dan merakit pakaian lama menjadi yang baru.
Tentunya, dalam proses membentuk pakaian
tersebut, membutuhkan tambahan bahan tekstil
baru, namun diupayakan dibuat sekecil mungkin.
Ini merupakan peluang bisnis baru, mengubah
sampah pakaian bekas, mendaur-ulang menjadi
produk bernilai ekonomi, baik dalam bentuk
thrifty store atau jasa sewa pakaian.
Saat ini, banyak merek pakaian yang berinovasi,
terlebih dalam menggunakan semaksimal
mungkin kemampuan teknologi untuk
meminimalisir bahan sisa atau sampah. Seperti
meminimalisir penggunaan benang dengan
menggunakan teknologi yang membuat pakaian
tanpa potongan atau tanpa jahitan. Selain itu,
konsumsi air dalam proses produksi menjadi
Dec
2020
Jan
salah satu perhatian utama, sehingga yang
2021 biasanya satu celana jin menghabiskan ribuan
galon air, kali ini dapat direduksi sampai 1%.
Adventure

Sustainable Fashion: Upaya Bersama


Untuk dapat merealisasikan fesyen yang
berkelanjutan, memerlukan upaya bersama yang
saling melengkapi. Kesadaran dan keterlibatan
konsumen juga menjadi kunci penting, antara
lain mengurangi kebiasaan mencuci baju dalam
jumlah sedikit atau dengan kata lain lebih baik
mencuci bersamaan untuk mengurangi jumlah
limbah air. Kemudian, melakukan teknik upcycle,
yakni memperbaiki bagian yang rusak dari
pakaian lama sehingga tetap dapat digunakan
dan membeli pakaian yang diketahui asal-usul
proses produksinya secara bertanggung jawab,
serta bijak dalam membeli pakaian.
Hal ini juga sejalan dengan SDG12 tentang
Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung
Jawab (Menjamin Pola Produksi dan Konsumsi
yang Berkelanjutan). Pada sisi industri atau
perusahaan, tentunya diharapkan terus berinovasi
dan berkontribusi terhadap pencapaian SDGs.
Dilakukan dengan efisiensi pemanfaatan sumber
daya alam, mengurangi dampak negatif dari
proses produksi maupun konsumsi, dan upaya
mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Di
samping itu, juga turut serta dalam mengedukasi
para konsumen agar menjadi konsumen yang
Dec
2020
Jan
bertanggung jawab dan berorientasi pada aspek
2021 keberlanjutan.
Sustainable Fashion bukan sekadar jargon,
Adventure namun sebuah komitmen dari sisi industri dan
konsumen untuk bersama-sama mewujudkan
dunia yang lebih baik. Keren saja tidak cukup,
tapi harus juga bertanggung jawab.
Call us
Dec
2020
Jan
2021
2021 Year of Opportunity
Year of Investment
Navigator
Compass of Marketing
2021
机遇之年
投资之年
营销指南针
by:
Hermawan Kartajaya
陈就学

Memasuki pengujung tahun 2020, kita


masih menghadapi tantangan besar dengan
adanya COVID-19. Sampai tulisan ini disusun,
masih belum ada kepastian bagaimana kita
dapat menyudahi pandemi terbesar selama
beberapa dekade terakhir. Akibatnya, kita tetap
menghadapi situasi yang serba tidak pasti dalam
waktu dekat.
Ibarat menerjang kabut, kita tidak dapat
melihat jelas apa yang ada di depan kita. Tidak
ada gambaran pasti apa yang akan kita lalui
dan bagaimana dampaknya. Namun, seperti
penjelajah berpengalaman, tentu situasi ini tidak
membuat kita diam. Kita tetap perlu memiliki
rencana jangka panjang dan cepat beradaptasi
dalam situasi jangka pendek.
Tahun 2021 menjadi moment of truth pertama
yang menjadi penentu apakah kita dapat benar-
Dec
benar memiliki pencapaian tinggi pada tahun
2020
Jan
2030 apalagi Indonesia emas tahun 2045. Tahun
2021 yang akan datang ini menjadi momentum unik
yang harus kita manfaatkan untuk memperkokoh
Navigator
fondasi bisnis kita yang akan datang. (image 1)

Image 1
Strategic Marketing Roadmap 2030

Terlebih karena banyak pakar yang


memprediksi vaksin akan mulai diproduksi dan
didistribusikan massal. Belum lagi, para ekonom
yang memprediksi pada tahun 2021 akan terjadi
pemulihan ekonomi global dengan Indonesia
sebagai salah satu motor penggeraknya. Inilah
masa di mana kita sebagai marketeers diuji
kembali. Apakah sekadar menjalankan penugasan
atau berhasil memperkuat posisi di pasar bahkan
menyalip pesaing lainnya di tikungan.
Menariknya, Oxford Dictionaries yang biasanya
mengeluarkan Word of The Year setiap tahunnya
kali ini untuk pertama kalinya tidak menentukan
kata apa pun. Karena itu, saya memutuskan
Dec
2020
Jan
untuk mengambil 5 Magic Words untuk 2021
2021 yang terdiri dari Digital, Human, Local, Global,
dan Balance.
Navigator

WHY:
Year of Opportunity
Dalam beberapa kesempatan, Pak Joko Widodo
menyebutkan bahwa tahun 2021 tahun penuh
peluang seraya dengan pemulihan ekonomi
nasional dan global. Tahun yang akan datang
menjadi momentum paling tepat untuk kembali
bekerja optimal, kembali mengembangkan usaha,
dan kembali membuka lapangan pekerjaan.
Setelah dipenuhi tantangan dalam berbisnis
pada tahun 2020, banyak di antara kita yang
sudah menanti-nantikan prospek pada tahun
2021. Tahun ini diprediksi menjadi tahun di mana
situasi pandemi akan semakin membaik dan
memunculkan sejumlah peluang baru. Namun,
kita harus tahu apa sebenarnya yang dimaksud
dengan peluang ini? Secara mudah, peluang
dapat diartikan sebagai situasi atau keadaan
di mana kita dapat melakukan sesuatu yang
diinginkan atau harus dilakukan.
Peluang tersebut dapat dimanfaatkan dengan
baik atau tidak tergantung pada sikap kita
sendiri. Seberapa besar dorongan kita untuk
menciptakan ide-ide kreatif baru dalam
menghadapi masa mendatang. Tentu sekadar ide
brilian saja tidak cukup. Ide tersebut harus bisa
diimplementasikan dengan baik.
Dec
2020
Jan
Karena itu, ada tiga faktor lainnya yang perlu
2021 dipertimbangkan, yaitu apakah ide tersebut
desireable, feasible, dan viable. Sehingga
Navigator
ide tersebut sebaiknya memang diinginkan
oleh konsumen, tidak sekadar menarik bagi
penciptanya. Ide tersebut memang dapat
diimplementasikan sesuai dengan kemampuan
organisasi dan sekaligus cocok dengan situasi
pasar. Di saat yang bersamaan, kreativitas ini
dapat mempertajam daya saing kita dalam
berkompetisi. (image 2)

Image 2
Compass of Business

Untuk mencermati peluang lebih dalam lagi,


tentu kita perlu memiliki pola pikir yang tepat.
Untuk menganalisis lingkungan bisnis, saya selalu
menggunakan kerangka 5 drivers of change yang
terdiri dari technology, political-legal, economy,
Dec
2020
Jan
social-culture, dan market. Kelima faktor ini tidak
2021 berdiri sendiri, tapi justru mempengaruhi satu
sama lain.
Navigator
Kementerian Perindustrian sejak tahun 2018
telah mencanangkan Making Indonesia 4.0 untuk
memacu perkembangan teknologi Indonesia di
masa mendatang. Namun, pada tahun 2020, tiba-
tiba kita dihadapkan situasi Social-Cultural yang
sangat menantang, yaitu COVID-19. Situasi ini
mempengaruhi market terutama karena adanya
kebijakan PSBB.
Di tengah pandemi, pemerintah tidak berdiam
diri. Mereka mengambil kebijakan dalam
Political-Legal dengan meluncurkan UU Cipta
Kerja. Harapannya, undang-undang baru ini
berpengaruh pada situasi ekonomi Indonesia
pada sepuluh tahun mendatang. Terutama untuk
memacu investasi dan juga memperkuat daya
saing Indonesia menuju tahun 2030.
Sebab itu pada tahun 2021, kita dituntut untuk
memiliki strategic flexibility. Artinya, kita harus
memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi
perubahan pada lingkungan eksternal,
mengenali, dan mengambil langkah yang paling
tepat dalam meresponsnya. Kita harus memiliki
sikap Entrepreneurial Marketing. Sehingga kita
didorong lebih jeli melihat peluang, mengambil
risiko yang terkalkulasi, dan berkolaborasi dengan
pihak lain.
Namun, strategic flexibility bukan berarti kita
melakukannya dengan cara seenaknya saja. Ini
Dec
2020
Jan
ibarat bermain catur yang mana kita bersaing
2021 dengan tata cara tertentu. Bahkan, ada rumus-
rumus pembuka langkah catur yang sudah
Navigator
menjadi pakem. Di tengah permainan, kita harus
dapat menyesuaikan diri dengan situasi. Dalam
mengambil setiap langkah, kita tidak hanya
merespons tapi membuat skenario panjang
mengenai kemungkinan yang terjadi.
Hal yang sama berlaku untuk strategic
flexibility. Kita dituntut fleksibel namun dalam
batasan seperti peraturan, etika, moralitas.
Tidak hanya merespons, kita perlu memikirkan
beberapa langkah ke depan secara strategis.
Sehingga ketepatan menganalisis situasi dan
mengambil tindakan yang cermat menjadi kunci
di sini.

WHAT:
Year of Investment
Banyak peluang baru pada tahun 2021. Inilah
saatnya bagi kita untuk berinvestasi. Namun,
perlu diingat, investasi tidak selalu harus berupa
uang semata. Secara sederhana, investasi dapat
diartikan sebagai tindakan menyimpan uang,
tenaga, waktu, atau sumber daya lainnya kepada
sesuatu untuk memperoleh keuntungan dalam
bentuk apa pun.
Tidak ada yang benar-benar pasti untuk
memperkirakan keuntungan yang didapat.
Salah mengambil keputusan bisa jadi akan
menyebabkan kerugian. Ada banyak faktor yang
Dec
2020
Jan
mempengaruhi hal ini, baik dari situasi yang
2021 dapat dikendalikan maupun situasi yang tidak
terkendali. (image 3)
Navigator

Image 3
Compass of Entrepreneurship

Secara strategis, ada lima aspek yang dapat


menjadi sasaran investasi terutama di masa
seperti sekarang ini. Kelima aspek tersebut, antara
lain finance, marketing, technology, people, dan
operations. Besaran proporsinya tentu berbeda
antara satu perusahaan dengan perusahaan lain.
Tergantung dari kondisi yang dihadapi, situasi
industri, dan tentu strategi dari perusahaan itu
sendiri.
Keputusan investasi pada tahun 2021 tentu
akan berpengaruh besar pada hasil yang didapat
di masa mendatang terutama pada fase Rise.
Dec
2020
Jan
Karena itu, investasi sebaiknya mulai dilakukan
2021 pada fase recovery atau bahkan lebih awal lagi
bila kebetulan perusahaan Anda tidak terdampak
Navigator
imbas buruk terlalu besar.
Namun tidak berarti juga investasi selalu
melibatkan suntikan sumber daya baru. Bisa juga
dilakukan dengan mengalihkan sumber daya
yang ada menjadi lebih produktif. Pada finance
misalnya, kita dapat menjual atau mengalihkan
aset nonproduktif seperti yang marak dilakukan
industri perbankan beberapa waktu terakhir.
Sedangkan investasi secara operation
dapat dilakukan dengan cara menggunakan
pendekatan operasional baru. Seperti yang
dilakukan Boga Group pada masa PSBB ketat
dengan membangun konsep cloud kitchen.
Dengan satu basis produksi dapat melayani
kebutuhan produksi menu dari berbagai restonya
secara terpusat. Sehingga operasionalnya bisa
lebih efisien.
Beda lagi dengan industri properti yang
melakukan investasi marketing. Dengan
menyelenggarakan berbagai pameran dan juga
virtual showroom secara online untuk mengakali
wabah pandemi ini. Adaptasi dengan sangat
cepat telah dilakukan beberapa pengembang
dengan relatif baik.
Saat ini menjadi momen tepat untuk
berinvestasi dalam teknologi. Terutama karena
keadaan yang memaksa kita berinteraksi secara
tidak langsung. Contohnya, yang dilakukan
Dec
2020
Jan
Unilever Indonesia dalam menyediakan aplikasi
2021 Sahabat Warung untuk melayani permintaan
UKM sampai ke tingkat warung.
Navigator
Investasi pada people tidak sebatas
memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan
saja. Masa pandemi ini menjadi momentum
untuk memperbaiki kapabilitas sumber
daya manusia. Lebih jauh lagi, kita dapat
mengalihkan sumber daya manusia yang dimiliki
agar lebih produktif. Contohnya, kerja sama
Garuda Indonesia dan MarkPlus Institute yang
memberdayakan staf Garuda Indonesia, seperti
pramugari, staf darat, dan layanan lainnya untuk
program sales dan service.

HOW:
Entrepreneurial Marketing
Inilah momentum paling pas untuk mengasah
jiwa entrepreneurial marketing kita. Tidak
hanya bekerja secara profesional, namun juga
berani mengambil risiko di masa sulit. Ada lima
komponen yang perlu diperhatikan di sini, yaitu
Digital, Human, Local, Global, dan Balance.
(image 4)
Digitalisasi akan terus mendorong banyak
perusahaan untuk terus bertransformasi di masa
mendatang. Walaupun pandemi sudah terlewati
di suatu saat nanti. Terutama dalam industri
kesehatan dengan pemberi layanan dan pasien
yang semakin terbiasa menggunakan proses
digital.
Dec
2020
Jan
2021

Navigator

Image 4
Compass of Strategic Marketing (5.0)

Di sisi lain, Jepang menyadari bahwa kita tidak


dapat hanya memacu kemajuan teknologi saja.
Melainkan harus mengarah pada pemberdayaan
manusia lebih jauh. Konsep ini mereka namakan
sebagai Society 5.0 karena tujuannya memang
untuk membangun ekosistem manusia yang
dapat bersinergi dengan teknologi.
Selain itu, kita harus sedapat mungkin
melakukan lokalisasi secara relevan. Caranya
dengan beradaptasi dan menyesuaikan diri
setepat mungkin dengan situasi setempat. Seperti
yang dilakukan Netflix dengan menghadirkan
konten-konten atau bahkan bahasa lokal dalam
pemilihan filmnya.
Dec
2020
Jan
Di sisi lain, ketika telah memiliki kapabilitas
2021 yang mumpuni kita dapat berekspansi ke tingkat
regional, nasional, ataupun global. Caranya tidak
Navigator
dengan menjadi yang terbaik, tapi justru dengan
mendorong differentiation yang relevan. Salah
satu contohnya adalah grup musik Korea Selatan,
BTS.
Mereka tidak membuat musik yang hanya
mengikuti tren global, tapi justru memopulerkan
keunikan musikalitas ke dunia. Bahkan, dalam
lagunya, mereka tetap menyanyikan bahasa Korea
namun tetap disukai oleh penggemar di negara
barat. Luar biasa, bukan?
Akhirnya, kita harus dapat menjaga
keseimbangan sebaik mungkin di masa
mendatang. Tidak hanya mengejar profit
tapi juga mengantisipasi dampaknya pada
lingkungan. Tidak hanya mengejar value,
tapi juga memperhatikan values. Tidak hanya
mengembangkan teknologi, tapi memperhatikan
juga dampaknya pada manusia.
Di masa yang serba kacau ini, juga menjadi
masa di mana kita harus menjaga harmoni.
Dengan menyeimbangkan dan mengintegrasikan
semua hal yang bersifat paradoks untuk
mencapai hasil yang optimal. Kita tidak bisa
sekadar berupaya keras, tapi juga menuju arah
yang jelas.
Karena itulah, tahun 2045 saya umpamakan
sebagai “The True North” yang menjadi tujuan
yang hendak kita capai. Memang dalam
Dec
2020
Jan
perjalanannya tidak akan berjalan dengan mulus.
2021 Selalu ada tantangan dan rintangan yang harus
dihadapi. Demikian juga, selalu ada peluang dan
Navigator
momentum yang harus dioptimalkan.
Karena itulah, kita membutuhkan compass
yang tepat. Dalam pembahasan kali ini, saya
telah membekali tiga compass yang dapat
dipergunakan sepanjang tahun 2021. Mudah-
mudahan dapat menjadi panduan Anda
untuk mengoptimalkan tahun penuh peluang,
tahunnya berinvestasi!
From WOW to NOW!

At the end of 2020, we all still face significant challenges


with the COVID-19 pandemic. As of this writing, there is
still no certainty how this pandemic will end. As a result,
we will still have to face an uncertain situation in the
near future.
It is like we cannot see what is in front of us. There is
no certainty and what will be faced and how its impact.
Yet like an explorer, this situation should not silence us.
We need to have a long-term plan and adapt quickly to
short term situations.
The year 2021 is the first moment of truth,
determining whether we can have high achievements in
2030, especially for the golden Indonesian year of 2045.
This coming year will be a momentum that we must use
to strengthen our business foundations. (image 1)
Dec
2020
Jan
2021

Navigator

Image 1
Strategic Marketing Roadmap 2030

Many experts predict that the vaccine will begin to


be mass-produced and distributed. Economists also
stated that in 2021 there would be a global economic
recovery with Indonesia as one of the driving forces.
This opportunity is where we, as marketers, are tested.
Is it just running an everyday task, or succeeded in
strengthening its position in the market and even
overtaking other competitors around the corner.
Interestingly, Oxford, which usually issues the ‘Word
of the Year’ every year, for the first time, did not specify
any words. That’s why I decided to take 5 Magic Words
for 2021, consisting of Digital, Human, Local, Global,
and Balance.

WHY:
Year of Opportunity
President Joko Widodo stated that 2021 is a year full of
opportunities for national and global economic recovery
in several events. Next year is the most appropriate
moment to return to work optimally, re-develop
business, and open jobs.
Dec
2020
Jan
After being full of challenges in 2020, many of us are
2021 waiting for business prospects in 2021. Next year it is
estimated that the pandemic situation will improve and
present new opportunities. But, we have to know what
Navigator

exactly is meant by opportunity? In simple terms, an


opportunity is defined as a situation or situation where
we can do something we want or have to do.
Whether these opportunities can be used properly
or not, it all depends on our attitude. How much
encouragement to create creative ideas in the face of
the future. However, a brilliant idea is not enough; it
must be appropriately implemented.
Therefore, three other factors need to be considered:
whether the idea is desirable, feasible, and viable. The
concept is desired by consumers, not only attractive
to the owner of the idea, and the argument must
be implemented per organizational capabilities and
following the market situation. At the same time,
creativity can sharpen our competitiveness in the
competition.
To understand opportunities more deeply, we need
to have the right mindset. To analyze the business
environment, I always use a framework of 5 drivers of
change, which consists of technology, political-legal,
economy, social culture, and market. These five factors
influence one another.
The Ministry of Industry since 2018 has determined
Making Indonesia 4.0 to spur the development of
Indonesian technology in the future. But in 2020,
suddenly, a very challenging Social-Cultural situation is
faced, namely COVID-19. Of course, this situation affects
Dec
2020
Jan
the market, mainly because of the social restriction
2021 policy.
But during a pandemic, the government took a
Political-Legal act by launching the Omnibus Law. The
Navigator

hope is that it will affect Indonesia’s economic situation


in the next ten years. Especially spurring investment
and strengthening Indonesia’s competitiveness towards
2030.(image 2)

Image 2
Compass of Business

In 2021, we are required to have strategic flexibility.


This means having the ability to identify changes in the
external environment, recognize and take the most
appropriate action when responding to them. That’s
why we must have an entrepreneurial attitude. We
are more observant about seeing opportunities, taking
measured risks, and collaborating with other parties.
Strategic flexibility doesn’t mean you can do things as
you wish, just like playing chess, where players compete
Dec
2020
Jan
but with specific rules. There is even an opening formula
2021 for chess moves. But in the middle of the game, we
can adjust to the situation. In taking each step, we do
not only respond but create long scenarios about what
Navigator

might happen.
The concept of strategic flexibility applies the same
concept. We are required to be flexible, bound by rules,
ethics, and morality. We need to think a few steps
strategically ahead so that analyzing the situation and
taking careful action is critical.

WHAT:
Year of Investment
As there are many new opportunities in 2021, it’s
time to invest. But keep in mind that investment does
not always have to be in the form of money. In simple
terms, an investment can be defined as the act of saving
money, energy, time, or other resources for something
to gain profit in any form.
Indeed, nothing is sure to estimate the benefits.
Making the wrong decision can cause losses. Many
factors influence this, both from situations that can
be controlled and conditions that are not controlled.
(image 3)
Five strategic aspects can become investment targets.
The five elements are finance, marketing, technology,
people, and operations. The portion differs from one
company to another. It depends on the conditions
faced, the industry situation, and the company’s
strategy itself.
Dec
2020
Jan
2021

Navigator

Image 3
Compass of Entrepreneurship

Investment decisions in 2021 will undoubtedly


significantly affect future results, especially in the
Rise phase. Therefore, investment should start in the
recovery phase or even earlier if your company is not too
severely affected.
However, this does not mean that investment always
involves an injection of new resources. It can also
be done by diverting existing resources to be more
productive. For example, in finance, we can sell or
transfer non-productive assets, as has been the case in
the banking industry in recent times.
Meanwhile, investment in operation can be made
using a new operational approach like what Boga Group
did during the strict PSBB era by building a cloud kitchen
concept. With one production base, it can centrally
serve the needs of menu production from various
restaurants. So that operations are more efficient.
It is different from the property industry, which makes
Dec
2020
Jan
marketing investments by organizing various exhibitions
2021 and online virtual showrooms to overcome the effects
of this pandemic. It is adapting very quickly, that some
property developers are doing well.
Navigator

Now is also the right moment to invest in technology.


Mainly because of the circumstances that force us to
interact indirectly. For example, what Unilever Indonesia
did in providing the Sahabat Warung application to
serve SME requests up to the shop level.
Investing in people is not limited to just paying
attention to health and welfare. During this pandemic,
this is a momentum to improve human resource
capabilities. Furthermore, we can divert our human
resources to be more productive. For example, Garuda
Indonesia and the MarkPlus Institute’s collaboration
empowers Garuda Indonesia staff such as flight
attendants, ground staff, and other services for the sales
& service program.

HOW:
Entrepreneurial Marketing
Today is the right moment to hone our entrepreneurial
marketing spirit. Not only working professionally but also
taking risks under challenging times. Five components
need to be considered here: Digital, Human, Local,
Global, and Balance. (image 4)
Digitalization will continue to encourage companies
to transform in the future even though the pandemic
has passed later, especially in the healthcare industry,
where many services and patients are increasingly
accustomed to using digital processes.
Dec
2020
Jan
2021

Navigator

Image 4
Compass of Strategic Marketing (5.0)

On the other hand, Japan has realized that we cannot


just spur technological progress. But it must be aimed at
empowering humans. They named this concept Society
5.0 because of its goal to build a human ecosystem that
can synergize with technology.
Besides, we must be able to do localization with
relevance. You do this by adapting and adjusting as
precisely as possible to the local situation like Netflix
does by presenting local language content in its film
selection.
But on the other hand, when we have qualified
capabilities, we can expand to the regional, national, or
global levels. The trick is not to be the best but rather to
encourage relevant differentiation. One example is the
South Korean music group, BTS.
Dec
2020
Jan
They don’t make music that only follows global trends
2021 but instead popularizes their unique musicality to the
world. Even in the song, they still sing Korean but are
still loved by fans in western countries. Amazing, right?
Navigator

Finally, we must be able to maintain as balanced as


possible in the future. Not only pursuing profit but also
its impact on the environment. Not only pursuing value
but also paying attention to values. Not only developing
technology but also with its effects on humans.
In this chaotic era, it is also a time where we must
maintain harmony by balancing and integrating all
things that are paradoxical to achieve optimal results.
However, we cannot just try hard, but also go in a clear
direction.
In 2045, I compare it to “The True North,” which is
the goal we are trying to achieve. Indeed, the journey
will not go smoothly. There are always challenges and
obstacles to face, and there is always opportunity and
momentum to be optimized.
That’s why we need the right compass. In this
discussion, I have provided three compasses that can
be used throughout 2021. Hopefully, this can guide you
to optimize the year full of opportunities, the year of
investing!
From WOW to NOW!

进入2020年底,由于新冠的出现,我们仍然面临着
巨大的挑战。在撰写本文时,我们仍不确定如何终
结近几十年来出现最大的流行病。作为结果,我们
将在可预见的未来继续面临不确定的局势。
就像蒙着一层雾一样,我们看不到眼前的东西。
Dec
2020

我们将经历什么,有如何影响,都尚无定论。但是,
Jan
2021

就像经验丰富的探险家一样,这种情况不会使我们
沉默。 我们仍然需要制定长期计划,并迅速适应短期
Navigator

情况。
2021年将是决定未来的关键一年,这一年将决定
我们是否能在2030年真正取得高成就,尤其是决定
2045年印度尼西亚是否将进入黄金时代。来年是我
们用来巩固未来业务基础的独特时刻。(image 1)

Image 1
Strategic Marketing Roadmap 2030

特别是,许多专家预测疫苗将开始大规模生产和
分发。更不用说经济学家的预测,即2021年将看到
全球经济复苏,而印尼将成为推动力之一。我们作
为营销人员将再次受到考验。 我们只是按部就班的
做事,还是成功地巩固在市场中的地位,还是超越了
其他竞争对手。
有趣的是,通常每年都会发布“年度词汇”的牛
津大学今年第一次没有发布任何词汇。所以我决
定用5个充满魔力的词迎接2021年:数字(digital)
,人(human) ,本地(local)
,全球(global)和平衡
Dec
2020

(balance)。
Jan
2021

Navigator
WHY:
机遇之年
佐科·维多多(Joko Widodo)先生多次在不同的
场合表示,随着国家和全球经济复苏,2021年充满
了机遇。来年是恢复工作,重新发展业务和重新创
造就业的最佳时机。
在经历了2020年的经营挑战之后,我们中的许多
人确实已经对2021年的前景充满了期待。 新冠情况
将改善并带来新的机遇。但是我们必须知道这个机
会到底意味着什么?简单来说,机会可以解释为我
们可以做我们想做或必须做的事情的情况。
这些机会能否得到适当的利用,全取决于我们的
态度。面对未来,我们创造新创意的动机是多少?当
然,仅凭一个绝妙的主意是不够的,必须可以正确实
施。
因此,需要考虑其他三个因素,即该想法是否对消
费者有吸引力、组织是否有能力可以实施、是否能提
高我们的竞争力。因此,该想法应为消费者所期望,
而不仅仅是对创作者具有吸引力。这个想法确实可
以根据组织的能力来实施,同时也必须适合市场情
况。但与此同时,这种创造力可以增强我们在竞争
中的竞争力。
当然,要深入研究机会,我们需要有正确的心态。
为了分析商业环境,我始终使用由5个变革驱动因
素构成的框架,其中包括技术,政治法律,经济,社会
文化和市场。这五个因素并不孤立,而是相互影响。
自2018年以来,工业部确定了``印尼制造4.0’’以
刺激未来印尼技术的发展。 但是在2020年,突然间
面临一个非常具有挑战性的社会文化环境的变化,
Dec
2020

即新冠疫情。这种情况主要是由于社会限制政策而
Jan
2021

影响市场。
在新冠大流行期间,政府通过颁布《就业法》采取
Navigator

了政治法律行动。希望它在未来十年内影响印度尼
西亚的经济状况。尤其要刺激投资并增强印尼的竞
争力以为2030年做准备。(image 2)

Image 2
Compass of Business

2021年,我们需要具有战略上的灵活性。这意味
着具有识别外部环境的变化,识别并响应时采取最
适当措施的能力。这就是为什么我们必须具有创业
态度。我们对于观察机会,承担可衡量的风险以及
与其他方的合作更加谨慎。
战略上的灵活性并不意味着您可以随心所欲地做
事,就像下棋时那样,玩家互相竞争但要遵守特定的
规则。 有的棋的开放公式虽然已经做到了标准化,
但是在游戏中,我们必须适应当时的情况,我们的每
一步,不仅是对当前局势的回应,还是对之后可能发
生的情况做出的长远设想。
战略灵活性的概念一样,我们必须保持灵活,同
Dec
2020

时也受规则、道德和伦理的约束。我们需要在战略
Jan
2021

上考虑一些前瞻性步骤,以便分析情况并采取谨慎
行动,这一点至关重要。
Navigator

WHY:
投资之年
由于2021年会有许多新的机会,因此现在是我们
进行投资的时候了。但是请记住,投资并不一定总
是金钱。简单来说,投资可以定义为节省金钱、能
源、时间或其他资源以某种形式获取任何利润的行
为。
确实,没有什么可以预测的收益。错误的决定甚
至可能造成损失。的确,无论是可以控制的情况
还是无法控制的情况,都有许多因素影响这一点。
(image 3)

Image 3
Compass of Entrepreneurship
五个战略方面可以成为投资目标,尤其是在今天
Dec
2020

这样的时代。这五个方面是财务、营销、技术、人员
Jan
2021

和运营。 当然,比例的大小因一家公司而异。这取决
于所面临的条件,行业状况以及公司本身的战略。
Navigator

2021年的投资决策必将对未来的业绩产生重大影
响,尤其是在上升阶段。因此,投资应该从恢复阶段
开始,如果您的公司受到的影响不大,则应该更早开
始。
但是,这并不意味着投资总是涉及新资源的注入。
也可以通过转移现有资源来提高生产力来实现。例
如,在金融领域,我们可以出售或转让非生产性资
产,就像最近银行业那样。
同时,可以使用一种新的运营方法进行运营投
资,就像Boga Group在严格执行大规模社会隔离
(PSBB)期间所做的那样,建立云厨房概念。凭借
一个生产基地,它可以集中满足各种餐厅的菜单制
作需求。使操作更加高效。
这与房地产行业不同,房地产行业通过进行营销
投资,组织各种展览和在线虚拟展厅来克服新冠的
影响。房地产行业正在迅速适应,一些房地产开发
商做的很好。
现在也是投资技术的绝佳时机。主要是因为我们
不得不进行间接的互动。例如,联合利华印尼分公
司提供了“Sahabat Warung”应用程序以服务于中
小企业(SME)到店铺级别的各种要求。
投资于人不仅限于关注人的健康和福利。在新冠
期间,这是提高人力资源能力的动力。此外,我们可
以转移我们的人力资源以提高生产力。例如,印尼
鹰航(Garuda Indonesia)与MarkPlus Institute合
作为印尼鹰航空乘、地勤等员工提供销售&服务等
不同的培训。
Dec
2020 HOW:
企业家精神营销
Jan
2021

今天是磨练我们的企业营销精神的最佳时机。我
们不仅要专业地工作,还要在充满挑战的时代冒险。
Navigator

这里需要考虑五个组成部分:数字,人,本地,全球和
平衡。(image 4)

Image 4
Compass of Strategic Marketing (5.0)

就算新冠已经过去,但数字化仍将继续鼓励公司
在未来进行转型,特别是在医疗保健行业,因为在该
行业中,许多服务和患者越来越习惯于使用数字流
程。
另一方面,日本意识到我们不能仅仅只是技术进
步,技术必须旨在增强人的能力。他们将这个概念
命名为社会5.0(Society 5.0)
,因为它的目标是建立
可以与技术协同作用的人类生态系统。
此外,我们必须能够做到本土化。您可以通过像
Dec
2020

Netflix一样通过在影片选择中呈现本地语言内容来
Jan
2021

尽可能精确地适应和调整本地情况来做到这一点。
但是,另一方面,当我们拥有合格的能力时,我们
Navigator

可以扩展到其它区域、国家或全球。 诀窍不是要做到
最好,而是要鼓励相关的差异化。一个例子是韩国
音乐团体BTS。
他们制作的音乐不仅仅追随全球趋势,而是将其
独特的音乐性推向世界。即使在歌曲中,他们仍会
唱韩语,但仍然受到西方国家歌迷的喜爱。 很厉害对
吧!
最后,我们将来必须能够保持尽可能的平衡。 不仅
追求利润,而且影响环境。不仅追求价值,而且重视
价值。不仅开发技术,而且还对人产生影响。
在这个混乱的时代,这也是我们必须通过平衡整
合所有矛盾的事物以实现最佳结果,保持和谐。我
们不仅要努力,而且要朝着明确的方向前进。
2045年,我将与“真实的北方”进行比较,这是我们
正在努力实现的目标。确实,旅程不会顺利进行,总
是会面临挑战和障碍,但总是有机会和动力可以优
化。
这就是为什么我们需要正确的指南针。在讨论
中,我提供了三个可以在2021年使用的指南针。 希
望,这可以指导您优化充满机遇的一年,投资的一
年!
从WOW到NOW!
EEP_MARKETEERS.pdf 1 16/10/20 17.00

T h e Fi rs t O m n i -versi o n EEP

The Strategic Formula


of Integrating
Marketing & Finance
Develop Excellent Strategies to Enhance Financial Growth

14 - 18 DECEMBER 2020

10.00 - 15.00 WIB

About The Program Program Faculties

Perubahan dan dinamika baik secara eksternal dan internal


perusahaan menjadi tantangan tersendiri untuk mengejar
pertumbuhan tiap tahunnya ditambah dengan semakin
agresifnya kompetisi di market saat ini. Sehingga banyak Special
perusahaan kesulitan untuk menyusun growth strategy yang Session
dapat mencakup pertumbuhan baik dari sisi keuangan maupun
market-share. MarkPlus telah merancang pendekatan yang
with
Hermawan Kartajaya
mengintegrasikan antara pemasaran dan performa keuangan Founder & Chairman
MarkPlus, Inc.
untuk dapat menciptakan strategi pemasaran yang terukur dan
menguntungkan untuk perusahaan. Workshop yang dipandu
oleh Hermawan Kartajaya dan MarkPlus Consultant akan
membahas berbagai pendekatan tersebut melalui metode Case
FOTO IS
Method and Participant-Centered Learning ala Business School.

Who Should Attend


JACKY MUSSRY IWAN SETIAWAN
Chief Executive Officer Chief Executive Officer
Marketing Manager MarkPlus Institute MarkPlus, Inc.

General Manager
Finance Manager FOTO AR

Brand Manager
Product Manager
Individuals who plan and implement YOSANOVA SAVITRY ARDHI RIDWANSYAH
Chief Operation Officer Senior Content Manager
marketing & finance decisions MarkPlus Institute MarkPlus Institute

Minimum 5 years experience in marketing or finance

Daily Package: Rp1,200,000 / Participant

5-Day Full Rp 5,000,000 / Participant Rp 17,000,000 / 5 Participants


Fees Online Package: Rp 13,000,000 / 3 Participants Rp 25,000,000 / 10 Participants

Offline 5-Day Rp 9,000,000 / Participant Rp 35,000,000 / 5 Participants


Full Package: Rp 24,000,000 / 3 Participants

Supported by :

Anggun 0812 1233 6502


anggun.jannatin@markplusinc.com

Learn More
Dec
2020
Jan
2021

The Best Industry Marketing Champion 2020


• Inspirasi di Tengah Pandemi • Mengikuti Ombak
• Momentum Unjuk Kompetensi • Percepat Inovasi
• Perluas Kolaborasi • Lugas, Cepat, dan Tanggap
Navigator • Redefinisi Komitmen Merek • Berkat Positioning Kuat
• Perkuat Fondasi Bisnis • Konsisten Berinvestasi
• Bertahan di Tengah Badai • Jeli Melihat Perubahan

Adventure

The Industry Marketing Special Mention 2020


Discovery
• Jaga Likuiditas • Memeras Kreativitas
• Pentingnya Menjaga Cash Flow • Gesit dan Berpikir Positif
Momentum • Menciptakan Peluang • Semangat Mengeksplorasi

Outlook
Entrepreneur Marketing Minister 2020
• Vaksin Agar UKM Bisa Bertahan
• BUMN Semakin Gesit Raih Peluang
• Pacu Pemulihan Ekonomi Indonesia

CI-EL Medal of Distinction 2020


• Perkuat Brand Image Kapan Saja
• Masuk ke Untapped Market

2020
Immortal Marketing Award 2020
• Wartawan Sekaligus Guru
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan Inspirasi di Tengah
2021
2020 Pandemi
Di tengah pandemi, Bio Farma berhasil
Navigator

mengharumkan nama bangsa di kancah dunia.


Perusahaan milik negara ini dipercaya untuk turut
terlibat dalam pengembangan vaksin COVID-19. Sosok
Honesti Basyir, Sang Direktur Utama, menentukan
peran Bio Farma selama setahun terakhir.

Oleh Taufik, Deputy Chairman MarkPlus, Inc.

Bagi sebagian besar orang, perusahaan,


maupun industri; pandemi COVID-19 yang
terjadi pada tahun 2020 identik dengan
kerugian yang luar biasa. Tentu, tidak berlaku
merata. Ada yang mengalami kerugian kecil
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
atau sama dengan tahun sebelumnya. Hanya
2021 ada sebagian kecil yang mengalami lonjakan
kinerja dan harga sahamnya naik gila-gilaan.
Navigator
Bagaimana bisa terjadi? Kebetulan
perusahaan raksasa teknologi dunia dari
Amerika Serikat diuntungkan dengan
keputusan melawan wabah dengan sebisa
mungkin berada di rumah. Semuanya kegiatan
dilakukan secara online, mulai dari belanja,
kolaborasi kerja, menikmati hiburan, hingga
konsultasi berobat. Ketika dilakukan serentak
-nyaris seluruh dunia-, maka usage dan
usership dari produk dan jasa dari perusahaan-
perusahaan tersebut melonjak tajam. Ini
berujung pada harga saham gila-gilaan.
Tapi, apakah hanya mereka yang merebut
perhatian di tengah pandemi? Ternyata tidak!
Bahkan, mereka cepat dilupakan karena
dianggap menikmati durian runtuh saja.
Terlepas bahwa durian runtuhnya sangat
banyak.
Sebaliknya, pada saat sebagian besar
perusahaan atau industri mengalami kerugian,
maka mereka membutuhkan inspirasi
bagaimana cara mencegah kerugian yang lebih
besar dalam jangka pendek tapi bisa segera
melakukan recovery. Sejak Mei 2020, majalah ini
merintis yang namanya Marketeers Continuity
Brand dan Marketeers Sustainability Brand,
sebagai apresiasi atas creativity, innovation,
entrepreneurship, dan leadership (CI-EL), yang
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
dilakukan sejumlah merek, baik untuk survive
2021 maupun recovery. Apa yang dilakukan oleh para
penerima apresiasi tersebut beragam caranya,
Navigator
mulai dari inovasi produk yang dipaketkan
dengan kegiatan sosial hingga pengembangan
product-market yang selaras dengan kondisi
yang menantang di tengah pandemi.
Kedua bentuk apresiasi tersebut diberikan
setiap bulan kepada berbagai perusahaan yang
melakukan CI-EL yang berdampak nyata pada
kinerja perusahaan. Marketeers tentu berharap
agar apresiasi tersebut bisa memicu CI-EL yang
lebih banyak, baik perusahaan-perusahaan
dalam industri yang sama ataupun perusahaan-
perusahaan dari industri lain. Mestinya bukan
hal yang berlebihan kalau majalah ini berharap
bahwa kedua apresiasi tersebut menjadi “ajang
pemanasan” untuk Marketeer of the Year
(MOTY).
Pada tahun 1998, saat Indonesia dilanda krisis
multidimensi, MarkPlus, Inc. yang merupakan
induk dari majalah ini merintis penghargaan
Crisis Marketing Award yang diberikan setiap
bulan. Kebetulan juga mulai diberikan mulai
Mei pada saat itu. Ternyata, saat itu CI-EL juga
muncul setiap bulan. Sehingga pada Desember
1998, dilakukan Marketing Conference pertama
di Indonesia yang menampilkan para penerima
Crisis Marketing Award.
Tapi, tantangan yang dihadapi Marketeer of
the Year 2020 bukan hanya mencari perusahaan
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
yang bisa melakukan CI-EL di masa pandemi,
2021 tapi juga memastikan bahwa beberapa
kualifikasi standar dalam pemilihan MOTY tidak
Navigator
berubah. Kualifikasi yang merupakan harga
mati adalah revenue di atas Rp 1 triliun dan
masa jabatan yang minimal satu tahun. Sesuatu
yang di era prapandemi merupakan hal yang
mudah dipenuhi oleh banyak nominator MOTY.
Kerugian besar yang dihadapi berbagai
sektor industri membuat perusahaan yang bisa
memenuhi kualifikasi tersebut, pendapatan di
atas Rp 1 triliun, terbatas jumlahnya. Bahkan,
yang memiliki masa jabatan minimal satu
tahun juga terbatas. Itu pun masih ditambah
dengan beberapa marketeer yang memilih
“tidak ingin menonjol” karena merasa tidak
yakin tingkat kondusif lingkungan usaha yang
dihadapi.
Dengan latar belakang semacam itu, dewan
juri MOTY yang melibatkan para penerima
MOTY tahun-tahun sebelumnya, seperti mantan
Menteri Pariwisata Arief Yahya, mantan Menteri
Perhubungan dan ESDM Ignasius Jonan,
Executive Vice President Director AHM Johannes
Loman, Pemenang MOTY 2018 Suprajarto,
Wapresdir BCA Armand Hartono, pengurus inti
IMA, dan eksekutif senior MarkPlus, Inc. justru
malah “menaikkan” kriteria penerima MOTY.
Salah satunya adalah inspirasi dalam membawa
perusahaan mempunyai dampak yang besar
bagi bangsa.
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Sehingga, bukan hanya yang bisa melakukan
2021 CI-EL dengan kinerja yang masih bagus di
masa pandemi, yang sebetulnya tidak banyak
Navigator
jumlahnya, tapi juga yang berkontribusi besar
dalam upaya pemulihan ekonomi. Honesti
Basyir pindah dari Dirut Kimia Farma menjadi
Dirut Bio Farma pada September 2019. Bio
Farma kemudian menjadi holding company
BUMN farmasi yang antara lain membawahi
Kimia Farma dan Indofarma. Bio Farma
kebetulan adalah salah satu sedikit perusahaan
Indonesia yang dalam waktu puluhan tahun
punya market share besar di dunia, 75% untuk
vaksin polio.
MOTY 2020 bukan apresiasi atas CI-EL yang
sudah terjadi di masa lampau, tapi yang
khusus terjadi pada tahun 2020. Memiliki
reputasi sebagai perusahaan vaksin terbesar
Asia Tenggara dan salah satu pemain vaksin
terkemuka dunia, Bio Farma memanfaatkannya
untuk memastikan bahwa salah satu negara
dengan jumlah penduduk terbesar di dunia
ini siap dengan vaksinasi COVID-19. Reputasi
dan hubungan dengan pemain vaksin dunia
lainnya, baik yang punya teknologi dan bahan
baku tertentu, sudah terjalin dan berhasil
dikembangkan oleh Bio Farma. Hal ini terjadi di
saat hampir semua pemain vaksin dan farmasi
dunia ingin mengamankan ketercukupan
vaksinasi di negaranya masing-masing terlebih
dulu.
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Informasi semacam itu ternyata diperhatikan
2021 di Bursa Efek Indonesia yang mana dua anak
perusahaan Bio Farma terdaftar di dalamnya.
Navigator
Pada Agustus 2020, salah satu sahamnya
naik 190% dan saham lainnya malah naik di
atas 200%. Ini terkait dengan Bio Farma yang
nantinya terlibat dalam proses vaksinasi di
Indonesia. Sayangnya, Bio Farma sendiri bukan
perusahaan publik.
Kalau pasar saham membawa kabar
menghebohkan, berita bagus lainnya pada
tahun 2020 adalah izin WHO agar salah
satu penemuan vaksin polio Bio Farma lolos
emergency use. Biasanya, penggunaan vaksin
membutuhkan waktu panjang. Tapi, karena
percaya dengan reputasi Bio Farma, WHO pun
mengizinkan emergency use untuk vaksin polio.
Pengalaman di bidang vaksin polio itu
pula yang membuat Bio Farma mengajukan
izin emergency use untuk vaksin COVID-19.
Apalagi, Bio Farma adalah salah satu dari
sedikit perusahaan di dunia yang lolos audit
Coalition for Epidemic Preparedness Innovations
(CEPI) yang antara lain dirintis Bill Gates untuk
memproduksi vaksin COVID-19.
Dengan kata lain, Bio Farma yang dipimpin
oleh Honesti bukan hanya berperan besar
dalam menghadapi COVID-19 tapi juga
mengharumkan nama bangsa. Sebuah inspirasi
dari sebuah perusahaan yang sudah lama
punya prestasi dunia dan memanfaatkan
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
momentum pandemi untuk memastikan
2021 Indonesia jadi salah satu pemeran penting pada
saat dunia menghadapi wabah COVID-19.
Navigator
Tentu saja yang bisa menjadi inspirasi di masa
pandemi bukan hanya satu orang Marketeer
yang meraih MOTY 2020, tapi ada banyak
Marketeer lainnya yang layak menjadi inspirasi.
Bagaimanapun juga di tengah-tengah banyak
Marketeer dari berbagai perusahaan yang
mengalami kerugian besar, Marketeer dari
perusahaan yang mengalami kerugian kecil
sekali, atau punya kinerja sama dengan tahun
lalu, apalagi bisa naik sedikit dibandingkan
dengan tahun lalu tentu tetap layak menjadi
inspirasi. Dan di tengah-tengah situasi pandemi
yang sebetulnya beragam dampaknya,
dibutuhkan banyak inspirasi.
Oleh sebab itu, selain MOTY 2020 dan The
Best Industry Marketing Champion 2020 dari
berbagai sektor industri, juri memutuskan
memberikan The Industry Marketing Special
Mention 2020. Ini merupakan apresiasi
kepada Marketeer yang melakukan CI-
EL dan membuahkan hasil, tapi belum
membuat terkesan para juri. Khususnya ketika
dibandingkan dengan pemain dalam sektor
industri yang berdekatan.
Selain melalui jalur MOTY, inspirasi bisa
diambil dari Entrepreneur Marketing Minister
Award (EMMA) 2020, CI-EL Medal of Distinction
2020, dan Immortal Marketeer Award 2020.
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
EMMA diberikan kepada anggota kabinet yang
2021 melakukan CI-EL dan meletakkan landasan
untuk recovery. Sementara CI-EL Medal of
Navigator
Distinction 2020 diberikan kepada Marketeer
yang melalukan CI-EL tapi tidak mengikuti
proses MOTY. Sedangkan Immortal Marketeer
Award 2020 diberikan kepada tokoh yang
meninggal pada tahun 2020 dan mewariskan
pelajaran marketing yang luar biasa.
Marketeer Of The Year
Dec Honesti Basyir
2020 Direktur Utama PT Bio Farma (Persero)
Jan
2021 Momentum Unjuk
Kompetensi
Navigator

2020
The Best Industry
Marketing
Champion 2020
Pharmaceutical
Sector

Selama setahun terakhir, nama PT Bio Farma


(Persero) menjadi perbincangan di banyak
kalangan, baik di dalam negeri maupun luar
negeri. Pasalnya, banyak orang menaruh
harapan pada perusahaan milik negara ini,
khususnya dalam pengembangan vaksin
COVID-19. Vaksin inilah yang diklaim sebagai
game changer dan jawaban atas segala masalah
yang diakibatkan oleh COVID-19.
Pada tahun-tahun sebelumnya, mungkin
banyak orang tidak tahu kalau salah satu
BUMN Indonesia memiliki pamor kuat di pasar
vaksin internasional. Dunia melalui perwakilan
badan dunia World Health Organization (WHO)
dan lembaga-lembaga farmasi internasional
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
mengakui Bio Farma sebagai perusahaan yang
2021 memiliki kompetensi, sumber daya manusia,
serta teknologi dalam pengembangan vaksin.
Navigator
Bahkan, Bio Farma menguasai 75% pangsa pasar
vaksin polio di dunia. Artinya, sebagian besar
vaksin polio diproduksi oleh Bio Farma.
Oktober lalu, perusahaan yang berdiri pada
tahun 6 Agustus 1890 ini terpilih sebagai
salah satu potential drug manufacturer (PDM)
oleh lembaga Internasional Coalition for
Epidemic Preparedness Innovation (CEPI)
untuk memproduksi vaksin COVID-19. Hal ini
membuat saham anak-anak perusahaan Bio
Farma seperti PT Kimia Farma Tbk. dan PT
Indofarma Tbk. melonjak selama proses uji
klinis fase 3.
Selain itu, masih di tengah wabah COVID-19,
sebagian negara terkena wabah polio baru.
WHO merekomendasikan vaksin nOPV2 yang
dikembangkan Bio Farma untuk penggunaan
darurat guna mengatasi tingginya kasus strain
polio di sejumlah negara di Afrika, Mediterania
Timur, Pasifik Barat, dan Asia Tenggara. Ini bukti
bahwa Bio Farma memiliki brand reputation
tinggi di dunia internasional.
Kesuksesan Bio Farma selama setahun
terakhir tidak lepas dari peran Honesti Basyir
selaku Direktur Utama. Sejak bergabung dengan
Bio Farma pada September 2019, Honesti
langsung melakukan transformasi agar holding
farmasi ini bisa memiliki kinerja yang gesit.
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Saat pandemi melanda, dengan sigap, Honesti
2021 memanfaatkannya sebagai momentum untuk
menunjukkan kompetensi-kompetensi Bio
Navigator
Farma kepada khalayak luas. Ia mengatakan,
Bio Farma itu ibarat mutiara terpendam.
Lantas, apa resep Honesti dalam memimpin
Bio Farma selama setahun terakhir? Simak
penuturan Honesti Basyir, The Best Industry
Marketing Champion 2020 dari sektor Farmasi
sekaligus Marketeer of The Year 2020 kepada
Taufik dan Sigit Kurniawan dari Markteeers.
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Setahun terakhir industri diwarnai COVID-19.
2021 Apa pandangan Anda?
Ini momentum untuk memperkenalkan
Navigator
industri farmasi. Orang-orang di Indonesia
mungkin mengenal industri ini sebatas obat-
obatan. Mereka lebih mengenal telco, maupun
banking. Namun, saat ini, hampir semua orang
berpaling ke industri ini.
Saya bergabung di Bio Farma pada September
2019. Saat saya baru menata perusahaan, tiba-
tiba muncul COVID-19. Ini ujian luar biasa.
Sebagai holding, kami berpikir apa yang bisa
saya lakukan untuk Indonesia. Apalagi, banyak
yang mempertanyakan apa yang bisa dilakukan
pelaku industri farmasi di Indonesia. Kami sadar
diri bahwa tidak ada yang siap menghadapi
pandemi saat itu meledak, termasuk negara
seperti Amerika Serikat. Setidak-tidaknya, kami
memutuskan untuk melakukan inisiatif yang
bisa memberi rasa aman dan tenang bagi
masyarakat. Minimal mereka mulai sadar, ada
satu perusahaan milik negara yang mulai
melakukan sesuatu untuk menangani pandemi
ini.

Pandemi adalah masalah besar, tapi Anda


sigap mengatasinya. Kenapa?
Cara berpikirnya adalah mega. Kami
mengedepankan lebih dulu apa yang bisa
kami berikan untuk kepentingan masyarakat
luas. Kalau saya berpikir besar, yang kecil-kecil
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
bisa didapatkan. Di sini, kami tak memikirkan
2021 bisnisnya lebih dulu. Saya masih ingat kalimat
dari Pak Arief Yahya yang saya anggap sebagai
Navigator
mentor saya: the more you give, the more you get.
Pola pikir semacam ini yang juga saya tanamkan
di dalam benak teman-teman di holding.

Soal vaksin, reputasi Bio Farma kuat di mata


internasional. Bagaimana Anda menyakinkan
masyarakat Indonesia?
Bo Farma ini ibarat mutiara terpendam.
Perusahaan ini sudah berusia 130 tahun.
Namun, orang tidak mengenal Bio Farma
seperti halnya Kalbe Farma. Mungkin karena
banyak faktor. Salah satunya, Bio Farma bukan
perusahaan publik yang mana akses informasi
tentang perusahaan ini bersifat tertutup. Saat
ini, merupakan momentum yang pas untuk
memperkenalkan perusahaan dengan segala
kompetensi yang dimiliki.
Kami mulai mengomunikasikannya pada
masyarakat. Awal pandemi merebak, hampir
semua produk yang direkomendasikan oleh
Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM) sudah dimiliki oleh
Bio Farma. Ini tentu bukan obat COVID-19, karena
sampai sekarang belum ada obatnya, melainkan
obat-obat yang digunakan untuk mengatasi
gejala-gejalanya.
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
2021

Navigator

Terkait obat-obatan, bagaimana Bio Farma


menjaga supply dan demand?
Betul, supply harus dijaga saat demand sedang
tinggi-tingginya. Percuma kalau demand
sangat besar, supply-nya justru kurang. Di
awal, memang kami akui, pasokannya tidak
cukup. Persoalan ini disebabkan salah satunya
oleh bahan baku. Faktanya, 90% bahan baku
farmasi di Indonesia masih impor dari China
dan India. Lalu, kami mencari ke sumbernya.
Ini tak gampang karena selain rebutan dengan
yang lain, China saat itu sedang dalam keadaan
lock down. Kami benar-benar fight. Saya sampai
charter pesawat Garuda Indonesia untuk bisa
mengambil bahan baku. Saya kirim pesawat
dari Jakarta ke India. Setelahnya, saya bilang
bahwa sudah ada bahan baku untuk sekian juta
penderita COVID-19.

Sembari menunggu vaksin, apa yang Anda


lakukan?
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Kami ingin berkontribusi pada pencegahan
2021 penyebaran virus itu. Kita menyadari game
changer semua ini adalah vaksin. Sebab itu,
Navigator
kami mulai mencari informasi dan menjajal
kolaborasi dengan partner yang tepat. Ini yang
menjadi latar mengapa untuk pertama kalinya
kami berkolaborasi dengan Sinovac. Kolaborasi
ini terjadi karena kami memiliki platform yang
sama. Sinovac mengembangkan vaksin COVID-19
berdasarkan inactivated virus yang mana ini
sudah dimiliki Bio Farma.

Seberapa besar kapasitas produksinya?


Kami menguasai teknologinya dan kapasitas
produksi yang cukup besar. Total kemampuan
produksi Bio Farma selama setahun adalah
sekitar 2,5 miliar dosis per tahun untuk semua
vaksin. Untuk vaksin COVID-19 ini, kami sudah
set up fasilitas khusus dengan kapasitas produksi
250 juta dosis per tahun. Bio Farma merupakan
harta terpendam yang belum dieksplorasi.
Pandemi ini merupakan momentum dan
momentum tak tidak akan datang dua kali.

Apa saja inisiatif utama Anda menghadapi


pandemi?
Ada tiga inisiatif yang kami lakukan untuk
menghadapi pandemi. Pertama, untuk ranah
terapeutik, kami fokuskan pada Kimia Farma dan
Indofarma. Mereka memiliki pabrik obat andalan.
Kedua, untuk pencegahan, kami meluncurkan
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
produk-produk pendukung, seperti suplemen,
2021 masker, alat-alat kesehatan, dan sebagainya.
Ketiga, kami melakukan inovasi.
Navigator

Apa yang bikin Anda pede dalam pembuatan


vaksin?
Saya pernah dipanggil oleh Menteri Kesehatan
terkait apa yang sudah kami lakukan sebagai
holding. Saya bilang, kami sudah memiliki calon
vaksin dan sudah melakukan uji klinis tahap satu
dan tahap dua dan baru akan masuk tahap tiga.
Saya mengambil peluang ini karena beberapa
faktor. Pertama, kami memiliki kompetensi yang
mana platform teknologi kami memungkinkan
untuk membuat vaksin dan itu sudah kami
miliki selama puluhan tahun. Kedua, kami sudah
berkolaborasi sejak lama. Ketiga, kami sudah
mendapatkan sertifikasi global yang artinya
sejajar dengan perusahaan-perusahaan farmasi
kelas dunia. Karena inilah, kami dipercaya oleh
CEPI yang sangat paham profil kami. Kami sudah
melakukan ekspor ke 150 negara. Portofolio
produk kami itu memiliki pangsa pasar vaksin
polio 75% di dunia.

Apa tantangan terbesar dalam


pengembangan vaksin ini?
Siklus di dunia farmasi berbeda dengan
industri lain. Soalnya, dunia farmasi erat
kaitannya dengan keselamatan masyarakat.
Tantangan terbesar di siklus dunia farmasi ada
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
pada riset dan penelitian. Produk farmasi tidak
2021 otomatis bisa dicoba begitu selesai dibikin, tak
seperti produk gawai. Masih ada banyak tahapan
Navigator
yang harus dilalui untuk memastikan produk
farmasi aman, berkhasiat, dan memiliki mutu
terjamin.
Bikin vaksin, misalnya. Dalam kondisi normal,
pengembangan vaksin itu bisa memakan waktu
sepuluh hingga lima belas tahun. Itu belum
produksi dan vaksinasi ke masyarakat. Termasuk
tahapan uji klinis yang panjang sekali untuk
memastikan vaksin memiliki tingkat aman. Itu
pun terbuka kemungkinan pada tahap akhir uji
klinis, vaksin dinyatakan gagal. Semua proses
harus hati-hati dan transparan. Industri ini
merupakan industri yang sarat regulasi di mana
setiap proses harus ada sertifikasinya.

Bagaimana soal kebutuhan percepatan


pembuatan vaksin ini?
Memang ada kebutuhan percepatan
penanganan virus ini. Meski demikian, semua
protokol tidak boleh dilewatkan. Uji klinis yang
tadinya memakan waktu tiga hingga lima tahun,
dalam kondisi sekarang kami dalam uji klinis
fase 3 memakan waktu enam bulan. Mengapa
BPOM mau enam bulan? Karena pada saat
yang sama uji klinis yang sama juga dilakukan
di belahan bumi lain dengan jumlah sampel
yang lebih banyak. Biasanya, uji klinis dilakukan
oleh satu pihak saja, seperti ketika kami
mengembangkan vaksin polio.
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Ini momentum berkolaborasi?
2021 Betul, pandemi ini menyadarkan kita semua
untuk bekerja bersama. Ini waktunya untuk
Navigator
berkolaborasi. COVID-19 adalah common enemy
saat ini. Sekarang proses bisa lebih cepat karena
ada ribuan orang yang mau menjadi relawan.
Regulasi-regulasi juga terbuka untuk percepatan
dalam konteks emergency. Semua orang memiliki
tujuan yang sama dan ini yang membuat kinerja
menjadi lebih ringan.

Mengapa CEPI memilih Bio Farma?


CEPI memang tugasnya mencari sekaligus
mensponsori pembuatan vaksin ini dan Bio
Farma ada di sana. Karena ini vaksin pertama
di dunia, CEPI mencari perusahaan-perusahaan
yang memenuhi persyaratan. Ada 200
perusahaan yang awalnya ada di daftar CEPI
ini. Dua ratus perusahaan tersebut disaring lagi
menjadi sepuluh untuk diaudit kembali dan
Bio Farma lolos audit. Ini membuktikan bahwa
secara teknologi, kompetensi SDM, hingga
kapasitas produksi, Bio Farma sangat berkualitas.

Soal kasus polio terbaru, WHO juga percaya


Bio Farma?
Ada beberapa mutasi dari strain polio. Vaksin
yang diberikan selama ini tidak efektif lagi.
Buktinya, di beberapa negara yang pernah
diberikan strain vaksinasi ini muncul lagi kasus-
kasus polio, seperti di Filipina, Thailand, dan
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Afrika. Mereka tahu dari awal kalau bahas
2021 polio yang mampu adalah Bio Farma. Kami
ditantang membuat vaksin polio tipe baru untuk
Navigator
mengatasi kasus-kasus baru itu. Kami menjadi
yang pertama dan satu-satunya yang mampu
membuat vaksin baru bernama nOPV2.

Soal akselerasi digital bagaimana?


Sejak saya di Kimia Farma, saya sudah
menggenjot digitalisasi tersebut. Kami
mengintegrasikan sistem dari produksi hingga
ritel. Di masa pandemi, sistem ini kemudian
kami kembangkan lebih terintegrasi, dari
produksi hingga tahap distribusi vaksin ke
masyarakat. Semua proses bisa di-track secara
digital. Semua harus terdata dengan jelas dan
transparan. Apalagi, fakta menarik mengatakan,
data kesehatan di Indonesia tidak terintegrasi.
Padahal, integrasi ini sangat penting, khususnya
saat distribusi vaksin nanti. Harapannya, setelah
pandemi ini, Indonesia memiliki one data terkait
kesehatan. Mau tidak mau, digitalisasi sangat
berperan di sini.

Sebagai nakhoda holding, apa yang


Anda lakukan untuk menularkan kultur
perusahaan?
Transformasi sangatlah penting. Namun,
membangun semangat yang sama tidak
gampang. Apalagi Bio Farma, Kimia Farma,
maupun Indofarma memiliki kultur berbeda.
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Bio Farma sangat unggul di vaksin. Kimia Farma
2021 dan Indofarma unggul di terapeutik. Ada satu
mandat yang diberikan pemegang saham
Navigator
kepada kami bahwa Bio Farma dan anak-anak
perusahaannya sudah menjadi pionir dalam
health security.
Saya menyatukan ketiganya dengan
pandangan baru bahwa kami bukan hanya
perusahaan farmasi, melainkan beyond
pharmacy. Kami harus menjadi healthcare
company. Dari pandemi ini, kami belajar bahwa
kalau tidak ada sinergi semua value chain
dalam ekosistem healthcare, kami tidak akan
bisa. Sederhananya seperti hukum ekonomi,
yakni supply and demand. Farmasi bertugas
untuk supply, sementara layanan kesehatan
ada di posisi demand. Kami harus bisa
mengintegrasikan supply dan demand tersebut.
Itu yang harus menjadi visi besar sebagai
holding.

Langkahnya seperti apa?


Langkahnya beragam. Dimulai dari penataan
portofolio, apalagi produk di Kimia Farma dan
Indofarma banyak yang overlapping. Ini tidak
boleh terjadi lagi agar tidak berantem sendiri.
Secara umum, formula obat ditangani oleh Kimia
Farma, Indofarma lebih fokus pada peralatan
medis. Peralatan medis ini akan kita garap serius
mengingat selama ini 90% masih impor.
Secara value chain, Kimia Farma paling
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
lengkap – dari pabrik, distribusi, jaringan apotek,
2021 klinik, hingga laboratorium. Intinya, kami
menentukan visi perusahaan dan kemudian baru
Navigator
menentukan kultur perusahaan mau seperti apa.
Bisnis juga menjadi bagian tak terpisahkan dari
kultur perusahaan.

Lalu?
Setelah merapikan portofolio, kami lebih
fokus pada pengembangan SDM. Saya punya
keyakinan kalau orang-orangnya sudah bagus,
mau diajak lari secepat apa pun bisa. Sebab
itu, kami membuat National Research Institute
“Produk sebagai kawah candradimuka orang-orang di
farmasi tidak
otomatis holding ini. Ini juga dibangun untuk memecah
bisa dicoba
begitu selesai
silo-silo antarorang agar memiliki satu visi dan
dibikin, bahasa yang sama.
tak seperti
produk
gawai. Masih
ada banyak Bagaimana Anda memelihara momentum ini
tahapan
yang harus di masa mendatang?
dilalui untuk
memastikan
Kami melakukan utilisasi kekuatan-kekuatan
produk yang kami miliki. Intinya, semua itu kami
farmasi
aman, gunakan agar bisa memberikan kontribusi
berkhasiat,
dan memiliki signifikan dalam penanganan pandemi ini.
mutu
terjamin.” Kami bersinergi dan bahu membahu dengan
Honesti Basyir
anak-anak perusahaan. Kami tidak mau hanya
Direktur Utama memberikan mimpi tetapi juga bukti baik
PT Bio Farma
(Persero) yang sudah kita lakukan maupun yang akan
kita lakukan. Dengan ini, masyarakat, investor,
pemerintah juga akan percaya pada kami.
Learn More
Marketeer Of The Year
Dec Kuswiyoto
2020 Direktur Utama PT Pegadaian (Persero)
Jan
2021 Perluas Kolaborasi
Banyak perusahaan di industri multifinance yang
Navigator

mengalami penurunan kinerja akibat pandemi.


Namun, PT Pegadaian (Persero) berhasil tumbuh
dengan baik meski di masa sulit.

Oleh Clara Ermaningtiastuti

The
Best
Industry Marketing
Champion 2020
Multifinance
Sector
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Sebelum pandemi ini terjadi, PT Pegadaian
2021 (Persero) menargetkan perubahan porsi produk
gadai dan non gadai mereka pada tahun 2023
Navigator
mendatang. Terlebih lagi, dengan rencana
Pegadaian mengembangkan produk fintech.
Namun, rencana tersebut harus ditunda karena
banyak nasabah yang terdampak pandemi.
“Berbeda dengan krisis yang dihadapi
Indonesia pada tahun 1998 dan 2008 yang
berdampak pada korporasi. Saat ini, pelaku
usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM)
menjadi yang paling merasakan. Sehingga kami
pikir, produk gadai harus kami optimalkan,”
ujar Direktur Utama PT Pegadaian (Persero)
Kuswiyoto.
Masyarakat Indonesia saat ini membutuhkan
dana-dana jangka pendek untuk menyambung
kehidupan atau mulai membuka usaha. Meski
banyak usaha yang terpaksa berhenti, namun
tidak sedikit pula yang memulai. Selain itu,
perlu diperhatikan pula masyarakat di golongan
menengah ke atas.
Kuswiyoto menjelaskan, meski menyandang
label golongan menengah atas, sebagian dari
mereka tidak memiliki likuiditas. Penyebabnya
beragam, mulai dari kurangnya order pekerjaan,
kebanyakan likuiditas mereka berbentuk aset
tidak bergerak, dan lainnya. Peluang itulah
yang dilihat sebagai pasar baru Pegadaian.
Untuk memperluas pasar dan saluran transaksi,
Pegadaian menerapkan strategi kolaborasi
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
dengan berbagai pihak. Saat ini, setidaknya ada
2021 lebih dari 700 perusahaan yang bekerja sama
dengan Pegadaian.
Navigator
Selain kerja sama untuk memperluas pasar,
Pegadaian juga melakukan kolaborasi dengan
e-commerce dan retailer untuk meningkatkan
layanan kepada nasabah.
“Kami menyadari sekarang adalah zamannya
e-commerce. Karena itu, kami menggandeng
pemain e-commerce dengan harapan bisa
mempermudah nasabah dalam melakukan
transaksi. Peningkatan pengguna e-commerce
selama pandemi berdampak positif bagi
Pegadaian,” kata Kuswiyoto.
Tokopedia dan Shopee menjadi nama-nama
e-commerce yang sudah bekerja sama untuk
produk Tabungan Emas. Sedangkan untuk
e-commerce lain seperti JD.ID, Blibli, dan OLX,
Pegadaian memasarkan produk Amanah
dengan cukup baik. Hal tersebut terlihat dari
adanya peningkatan nasabah.
Melihat perkembangan yang baik
dari e-commerce, Pegadaian juga terus
mengembangkan Pegadaian Digital Service.
Layanan ini merupakan upaya dari Pegadaian
untuk memudahkan masyarakat yang
membutuhkan layanan digital. Fitur-fitur yang
ada terus ditingkatkan agar pengguna merasa
aman bertransaksi.
“Hingga September 2020, Pegadaian Digital
Service mengalami peningkatan hingga 50%.
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Layanan ini banyak membantu kami dan
2021 nasabah untuk penghematan biaya. Layanan
digital ini membuat transaksi aman, cepat, dan
Navigator
murah,” tutur Kuswiyoto.
Pengguna Pegadaian Digital Service saat
ini mencapai tiga juta nasabah. Pegadaian
sendiri menyadari bahwa perlu kesabaran agar
nasabah mau pindah ke pelayanan berbasis
digital. Pasalnya, tidak semua nasabah bisa
dengan cepat beradaptasi ke digital, khususnya
generasi tua.
Berbagai usaha dilakukan untuk memperkuat
edukasi di masyarakat untuk mengenal layanan
digital ini. Pegadaian bahkan menyiapkan
insentif bagi karyawan yang berhasil
mengedukasi masyarakat. Sedangkan untuk
nasabah yang menggunakan Pegadaian Digital
Service, Pegadaian menyiapkan gimmick.
Selain itu, Pegadaian juga berusaha menggaet
golongan menengah ke atas yang kelebihan
likuiditas. Selama pandemi, Tabungan Emas
menjadi salah satu produk Pegadaian yang
cocok bagi mereka yang memiliki idle cash, tapi
tidak tahu harus disalurkan ke mana.
Hingga September 2020, nasabah Tabungan
Emas di Pegadaian berjumlah mencapai lima
juta nasabah. Hal ini tampaknya merupakan
dampak dari kenaikan harga emas yang cukup
tinggi sehingga produk ini laris manis di
pasaran.
Namun, Kuswiyoto mengatakan pencapaian
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
tersebut tidak mudah didapatkan. Dalam
2021 empat bulan terakhir, mereka terus melakukan
edukasi. Salah satu cara yang diambil adalah
Navigator
berkolaborasi dengan influencer.
“Di saat krisis, harga emas bisa mengalami
peningkatan hingga 30% dan bisa sangat
menguntungkan untuk jangka panjang. Jika
kita simpan dalam tabungan rupiah yang
bukan deposito, bunganya hanya 1-2% saja.
Tetapi, return dari emas akan jauh lebih
besar. Sehingga, tabungan ini bisa menjadi
produk yang sangat menguntungkan untuk
jangka pendek maupun jangka panjang,” jelas
Kuswiyoto.
Jika bicara mengenai target, hingga
akhir Oktober 2020, Pegadaian mengalami
pertumbuhan outstanding loan hingga 19%
year on year. Sedangkan untuk omzet sendiri
naik 17% dan jumlah nasabah meningkat secara
keseluruhan hingga 16%. Laba memang agak
berkurang dikarenakan banyak nasabah yang
berasal dari UKM belum dapat mengembalikan
pinjamannya. Kendati demikian, Pegadaian
mengalami pertumbuhan yang cukup baik.
Mei lalu, Pegadaian menghadirkan program
gadai tanpa bunga untuk pinjaman hingga Rp 1
juta yaitu Gadai Peduli. Tidak hanya membantu
masyarakat, lewat program ini, Pegadaian juga
mengakuisisi nasabah baru.
“Kondisi pada tahun 2021 tampaknya masih
berat untuk industri keuangan. Restrukturisasi
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
sudah diperpanjang setahun lagi. Kondisi
2021 tahun depan, saya kira akan hampir sama
dengan yang ada saat ini. Sebab itu, kami
Navigator
mempersiapkan digitalisasi untuk menjadi
lebih kuat memberikan layanan,” katanya.
Kuswiyoto menegaskan bahwa digitalisasi ini
bukanlah competitive advantage, tetapi suatu
keharusan. Karena itu, Pegadaian juga sudah
berinvestasi untuk mengembangkan teknologi
yang sudah ada demi memperlancar berbagai
strategi ke depannya.
Pegadaian berencana untuk fokus pada
produk gadai karena produk ini tergolong low
risk. Kendati demikian, Pegadaian juga sadar
dengan kehadiran para pesaing yang kini
“Kami
menyadari
mencapai lebih dari 90 perusahaan swasta,
sekarang termasuk di dalamnya bank-bank syariah
adalah
zamannya dengan produk serupa.
e-commerce.
Karena “Pegadaian selalu siap kolaborasi dengan
itu, kami
menggandeng berbagai pihak pada tahun 2021. Harapannya
pemain
e-commerce
dengan kolaborasi ini, Pegadaian bisa
dengan menjangkau nasabah yang masih bergantung
harapan
bisa mem- pada rentenir dan beralih ke akses keuangan
permudah
nasabah yang lebih sehat,” pungkasnya.
dalam
melakukan
transaksi.”

Kuswiyoto
Direktur Utama PT
Pegadaian (Persero)
Marketeer Of The Year
Dec Luskito Hambali
2020 Chief Marketing & Communications Officer Prudential Indonesia
Jan
2021 Redefinisi Komitmen Merek
Prudential Indonesia mampu mengakselerasi bisnis
Navigator

mereka di pasar asuransi Tanah Air. Kuncinya adalah


kejelian membaca tren pasar dan menciptakan materi
komunikasi marketing yang relevan.

Oleh Annisa Bella

The
Best
Industry Marketing
Champion 2020
Insurance
Sector
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Tagline Always Listening, Always Understanding
2021 mungkin telah melekat kuat di dalam benak
masyarakat. Ketika mendengar tagline tersebut,
Navigator
Anda mungkin menjadi salah satu orang yang
langsung mengasosiasikan kalimat itu dengan
pemain asuransi asal Inggris, Prudential.
Memang, tagline lama tersebut identik
dengan Prudential sebagai salah satu pemain
asuransi yang cukup lama di Indonesia. Namun
sejak tahun lalu, Prudential mengembangkan
tagline tersebut menjadi Listening.
Understanding. Delivering.
Brand commitment baru yang dibangun
Prudential mencerminkan cara Prudential
bekerja, yakni bukan sekadar mendengarkan
(listening) dan memahami (understanding),
melainkan juga mewujudkan (delivering).
Prudential mencoba memperluas life insurance
menjadi living insurance untuk memastikan
jika Prudential ada di setiap tahap kehidupan
nasabah.
Menurut Chief Marketing & Communications
Officer Prudential Indonesia Luskito Hambali,
produk asuransi bukan hanya produk life
insurance yang mencakup asuransi jiwa
kematian, melainkan juga dapat melindungi
selama nasabah masih hidup (living insurance).
Luskito kemudian mengangkat living
insurance sebagai sebuah konsep komunikasi
pemasaran baru yang lebih luas guna menarik
calon nasabah. Living insurance sendiri
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
ditujukan bagi nasabah ketika mereka masih
2021 hidup, sehingga manfaat proteksi yang
diterima dapat dirasakan oleh nasabah yang
Navigator
bersangkutan, seperti asuransi kesehatan
maupun kecelakaan.
Prudential membagi living insurance ke dalam
tiga ranah besar, yakni living insurance yang
bersifat mencegah penyakit atau kecelakaan
(prevent), menunda agar penyakit tidak
semakin berat (postpone), dan menyediakan
produk-produk saat risiko yang mungkin terjadi
(protect).
Beragam bentuk komunikasi ini berjalan
beriringan dengan produk-produk yang
ditawarkan oleh Prudential. “Dengan cepat,
Prudential menciptakan berbagai inovasi
produk agar tetap relevan dengan kebutuhan
pasar. Jika semula proses untuk meluncurkan
sebuah produk asuransi memakan waktu sekitar
satu hingga dua tahun, kini berbagai inovasi
hadir hanya dalam hitungan bulan,” ujar
Luskito.
Sebut saja inovasi PRURide yang begitu cepat
meluncur di pasaran berkat tren gaya hidup
sehat di Indonesia.
Tren yang diamati Prudential ini senada
dengan hasil survei yang dilakukan The
Institute for Transportation and Development
Policy (ITDP). Terjadi lonjakan penggunaan
sepeda hingga sepuluh kali lipat atau
meningkat 1.000% saat Pembatasan Sosial
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Berskala Besar (PSBB) di Jakarta. Seiring tren
2021 selama periode ini, rata-rata penjualan sepeda
turut meningkat hingga 30%.
Navigator
PRURide sendiri merupakan sportsfest
terbesar yang digelar oleh Prudential dengan
melibatkan ribuan partisipan olahraga
bersepeda. Gelaran ini menggabungkan gaya
hidup sehat dengan musik, makanan, dan
berbagai atraksi lain di dalam satu acara.
Sportsfest ini juga merupakan upaya Prudential
dalam membantu memajukan sport tourism di
Indonesia.
Gelaran ini memungkinkan Prudential
menjangkau partisipan lebih luas. Hal ini
terlihat dari asal dan usia para peserta yang
beragam. Lebih dari 3.000 peserta berasal dari
luar Jakarta, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur, Yogyakarta, Bali, hingga Papua.
Peserta termuda PRURide Indonesia 2020
Virtual Ride berusia 16 tahun, sedangkan yang
tertua berusia 70 tahun.

Transformasi
Lankap perubahan yang begitu
dinamis membuat Prudential tak henti
untuk melakukan inovasi. Untuk tetap
mempertahankan posisi sebagai market leader,
Prudential Indonesia telah mempersiapkan diri
melakukan transformasi digital.
Berbagai jenis agile methodology dicoba untuk
menemukan jenis metode yang paling sesuai
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
dengan nadi perusahaan asuransi tersebut.
2021 “Berawal dari bidang IT, kami memperluas
ranah transformasi digital ke lini produk, dan
Navigator
kini menyentuh hampir seluruh bagian dalam
perusahaan,” kata Luskito.
Ternyata, apa yang telah dipersiapkan
Prudential beberapa tahun lalu itu justru
membuat mereka siap dalam menghadapi
kondisi yang tak terduga (COVID-19). Maret lalu,
Prudential langsung meluncurkan berbagai
jenis layanan digital mereka yang bersifat end-
to-end untuk dapat dinikmati oleh setiap pihak
yang terlibat di dalam bisnis mereka.
Kesiapan infrastruktur digital Prudential
memungkinkan agen asuransi memasarkan
produk dengan jangkauan lebih luas, tanpa
harus bertatap muka secara langsung.
Termasuk, memungkinkan proses on
boarding tenaga penjualan, penjualan polis
ke nasabah, penerbitan e-polis, hingga proses
klaim secara digital. Seluruh proses operasional
dilakukan secara paperless melalui PRUForce.
Selain itu, Prudential turut meluncurkan
aplikasi mobile, Pulse by Prudential yang dapat
diakses oleh seluruh masyarakat. Melalui
teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) dan
layanan yang lebih personal ini, Prudential
menawarkan layanan kesehatan yang
terintegrasi.
“Jika dari sisi produk, distribusi, dan
pendekatan yang dilakukan masih
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
menggunakan cara lama, kami tidak akan
2021 relevan dengan pasar. Bersyukur, apa yang
telah kami siapkan sejak beberapa tahun lalu
Navigator
membuat kami tidak terlalu kewalahan saat
pandemi terjadi,” jelas Luskito.
Meski tak menyebutkan secara spesifik
besaran investasi yang digelontorkan untuk
bertransformasi, namun Luskito menegaskan
keseriusan Prudential dalam melakukan
transformasi digital.
Bahkan, Prudential Indonesia tak segan
mengambil dana cadangan atau Risk Based
Capital (RBC) mereka. Hal ini tentu penuh
dengan perhitungan, dan salah satu alasan
yang membuat Prudential berani mengambil
langkah ini adalah karena perusahaan tersebut
memiliki sekitar empat hingga lima kali lipat
dana cadangan dari minimum 120% dana
cadangan yang diatur oleh pemerintah.
Seluruh transformasi ini merupakan upaya
Prudential untuk menjangkau generasi milenial
dan Z. Menurut Luskito, kedua generasi ini
tak sama seperti generasi orang tua mereka.
Mereka tidak lagi sekadar melihat suatu
produk dan apa manfaat yang dapat mereka
terima, melainkan melihat apakah perusahaan
tersebut memberikan dampak yang luas bagi
masyarakat.
Luskito kemudian mencoba mengawinkan
apa yang menjadi concern target nasabah saat
ini dengan berbagai aktivitas yang dilakukan
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Prudential. Sebagai contoh, Prudential selalu
2021 menyematkan unsur donasi di dalam kegiatan
(event) mereka. Bukan lantaran untuk berpura-
Navigator
pura agar dapat menarik nasabah, melainkan
memang menjadi bagian dari visi misi
perusahaan untuk membawa manfaat bagi
sekitar.
Berbekal passion di bidang marketing,
digital engagement, dan customer enablement,
Luskito sukses memimpin tim marketing
“Unsur
dan komunikasi Prudential Indonesia untuk
pembeda meningkatkan brand awareness melalui
pemasaran
Prudential kampanye WE DO.
mengambil
pendekatan “Unsur pembeda pemasaran Prudential
holistik.
Bukan hanya mengambil pendekatan holistik. Bukan hanya
menawarkan
produk dan
menawarkan produk dan layanan, melainkan
layanan, juga mengajak masyarakat untuk lebih aktif
melainkan
juga dan sehat secara mandiri sehingga terlindung
mengajak
masyarakat secara jasmani, mental, dan finansial,” tutup
untuk lebih
aktif dan Luskito.
sehat secara
mandiri
sehingga
terlindung
secara
jasmani,
mental, dan
finansial,”

Luskito Hambali
Chief Marketing &
Communications
Officer Prudential
Indonesia
Marketeer Of The Year
Dec Anton Jimmi Suwandy
2020 Marketing Director PT Toyota-Astra Motor
Jan
2021 Perkuat Fondasi Bisnis
Berbagai inovasi lahir dari para pelaku industri
Navigator

otomotif untuk merespons kondisi sulit akibat


pandemi. Seperti ditunjukkan oleh Toyota-Astra Motor
yang membangun fondasi untuk bisnis saat ini dan
masa depan.

Oleh Muhammad Perkasa Al Hafiz

The
Best
Industry Marketing
Champion 2020
Automotive & Sparepart
Sector
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Industri otomotif sangat terpukul oleh
2021 pandemi COVID-19. Penjualan turun drastis
hingga membuat Gabungan Industri Kendaraan
Navigator
Bermotor Indonesia (GAIKINDO) menurunkan
target penjualan hingga 40% lebih atau menjadi
525.000 unit hingga akhir tahun 2020.
Meski kondisi ini terbilang berat, namun
tidak menyurutkan semangat para pemain
industri otomotif. Seperti yang ditunjukkan
oleh PT Toyota-Astra Motor (TAM) sebagai
agen pemegang merek kendaraan Toyota
di Indonesia. Kondisi sulit ini mendorong
terlahirnya berbagai ide kreatif, termasuk
strategi pemasaran TAM di bawah komando
Anton Jimmi Suwandy. Bahkan, Toyota berhasil
menjaga eksistensinya sebagai pemimpin
pasar otomotif nasional di berbagai segmen
kendaraan dan memperkuat positioning
mereka.
Komitmen untuk selalu memenuhi kebutuhan
mobilitas pelanggan dengan menyediakan total
mobility solution merupakan strategi utama
TAM.“Secara total, TAM yang menaungi Toyota
dan Lexus telah menghadirkan 13 produk
baru bagi masyarakat Indonesia, mulai dari
entry segmen, sports car, hingga kendaraan
elektrifikasi yang lengkap,” ujar Anton Jimmi
Suwandy, Marketing Director PT Toyota-Astra
Motor.
Toyota melihat di masa pandemi seperti saat
ini, kebutuhan mobilitas yang aman sangat
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
dibutuhkan. Karena itu, penggunaan kendaraan
2021 pribadi kian penting bagi masyarakat.
Tidak hanya produk, berbagai titik sentuh
Navigator
konsumen dengan merek ini juga ditingkatkan
kualitasnya.
Pada layanan purnajual misalnya, selain
menghadirkan jaringan 333 gerai yang tersebar
di seluruh Indonesia, TAM menghadirkan
layanan Toyota Mobile Service dan pick up/
delivery service. Kondisi ekonomi masyarakat
yang cenderung sulit juga coba direspons
dengan berbagai program, seperti program
Spektakuler yang menghadirkan suku bunga
yang lebih kompetitif, Deal Cermat dengan
program cicilan lebih murah hingga 30%, atau
KINTO dengan model bisnis rental mobil baru.
“Untuk strategi pemasaran, Toyota
mengandalkan omnichannel yang bisa
memenuhi kebutuhan pelanggan tidak
hanya kebutuhan akan informasi tapi juga
pengalaman di berbagai customer touch point.
Toyota tidak hanya mengakselerasi berbagai
aktivitas digital, tapi juga memperkuat aktivitas
luring. Sehingga pelanggan bisa memilih salah
satu atau bahkan keduanya untuk mendukung
purchase journey mereka dari awal hingga
akhir,” lanjut Anton.
Salah satu yang terbaru, Toyota menghadirkan
pop-up store yang memberikan kemudahan
kepada pelanggan untuk mengakses informasi
Toyota dengan cara menarik. Di ranah digital,
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Toyota memiliki beragam teknologi, seperti
2021 chatbot TARRA, mTOYOTA apps, dan Halobeng
yang hadir sebagai digital personal assistance.
Navigator
Tak ketinggalan, platform virtual expo dan
virtual showroom untuk menjawab kecemasan
dan hasrat konsumen saat pandemi.

Kendaraan Listrik
Tidak hanya merespons kondisi saat ini,
Anton juga menyiapkan kuda-kuda untuk
tren kendaraan di masa mendatang, yakni
kendaraan listrik. Bisa dibilang, Toyota punya
ambisi besar dalam mengembangkan ekosistem
mobil listrik dalam satu dekade terakhir. Diawali
pada tahun 2009 dengan meluncurkan Prius
Hybrid, hingga kini TAM telah memiliki delapan
line-up kendaraan hybrid electric vehicle (HEV)
dan Plug-In Hybrid (PHEV) Toyota dan Lexus
yang telah terjual sekitar 3.300 unit hingga
pertengahan November 2020.
Dengan kendaraan elektrifikasi yang
semakin luas mengisi segmen baik sedan,
SUV, maupun MPV, TAM tahun ini telah
mencatatkan penjualan hingga lebih dari 700
unit. Selanjutnya, Toyota juga mengembangkan
teknologi lain, seperti Plug-In Hybrid (PHEV)
melalui produk Prius Plug-in Hybrid. Untuk
memperkenalkannya, TAM bekerja sama
dengan perusahaan taksi online. TAM ingin
masyarakat dapat merasakan teknologi tersebut.
Tak hanya memperluas segmentasi dan
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
mengedukasi pasar, TAM juga menghadirkan
2021 kendaraan yang harganya kian kompetitif. Hal
ini agar ekosistem kendaraan elektrik dapat
Navigator
meluas ke seluruh segmen masyarakat.
“Tahun ini, merupakan momentum penting
bagi Toyota untuk kendaraan elektrifikasi.
Selain kami sudah expand ke teknologi lainnya
seperti plug-in hybrid (PHEV) dan battery (BEV),
kami juga sudah mengenalkan teknologi
elektrifikasi termurah dari semua line up Toyota,
yaitu Corolla Cross HEV dengan harga di bawah
Rp 500 juta,” lanjut Anton.
Untuk mencapai misi tersebut, Toyota
menghadirkan EV Ecotourism yang akan
dihadirkan di Nusa Dua Bali. Di sana,
masyarakat bisa mencoba teknologi BEV dari
Toyota. Untuk mendukung EV ecosystem di Bali,
TAM bekerja sama dengan Indonesia Tourism
Development Corporation (ITDC) Nusa Dua Bali
dan beberapa pihak lain untuk mendukung
tourism Indonesia.
Toyota akan menyediakan layanan mobilitas
yang terintegrasi menggunakan kendaraan BEV
untuk penggunaan personal. Bahkan, Toyota
juga menyiapkan sistem yang terintegrasi
untuk memudahkan wisatawan mengakses
layanan ini.
Selanjutnya, Toyota-Astra Motor pada 25
November 2020 meluncurkan kendaraan BEV
melalui merek Lexus UX 300e yang dijual
secara umum. Mobil ini hadir sebagai Compact
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Luxury Crossover SUV dengan mesin full listrik
2021 atau battery electric vehicle (BEV) yang pertama
dari Lexus. Peluncuran Lexus UX 300e di
Navigator
Indonesia merupakan yang pertama di Asia
Tenggara dan merupakan implementasi dari
komitmen untuk visi Lexus Electrified.
“Sejalan dengan keinginan positif pemerintah
Indonesia yang melakukan berbagai upaya
untuk percepatan industri elektrifikasi serta
kesadaran masyarakat akan pentingnya
kendaraan yang ramah lingkungan. Kami
juga akan terus mengkaji apakah kami bisa
memperluas program EV Ecotourism ke wilayah
“Untuk lainnya atau menghadirkan program-program
strategi
pemasaran, lain agar semakin memperluas penyerapan
Toyota
mengandal-
teknologi ini,” tutup Anton.
kan
omnichannel
yang bisa
memenuhi
kebutuhan
pelanggan
tidak hanya
kebutuhan
akan
informasi
tapi juga
pengalaman
di berbagai
customer
touch point.”

Anton Jimmi
Suwandy
Marketing Director
PT Toyota-Astra
Motor
Marketeer Of The Year
Dec Dian Siswarini
2020 Presiden Direktur & CEO PT XL Axiata Tbk
Jan
2021 Bertahan di Tengah Badai
Meski terlihat menjadi sektor yang sedang naik daun
Navigator

karena pandemi COVID-19, sektor telekomunikasi


justru termasuk sektor yang paling terdampak. Para
pemain di sektor ini pun berusaha melakukan berbagai
strategi untuk bertahan. XL Axiata sebagai salah satu
pemain mampu mencatatkan pertumbuhan yang
positif.

Oleh Estu Dian Maranti

The
Best
Industry Marketing
Champion 2020
Telecom Services
Sector
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Selama sembilan bulan pertama tahun
2021 2020, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) mencatat
peningkatan pendapatan atau service revenue
Navigator
sebesar Rp 18,3 triliun. Pencapaian tersebut
meningkat 8% dibandingkan periode yang
sama tahun sebelumnya. Kontribusi terhadap
total pendapatan layanan perusahaan juga
meningkat menjadi sebesar 92%.
Perusahaan telekomunikasi ini juga berhasil
meraih EBITDA sebesar Rp 9,9 triliun atau
meningkat sebesar 34% secara tahunan.
Sementara, secara kuartal, pada periode kuartal
ketiga tahun 2020, EBITDA perusahaan berhasil
tumbuh 3% dari kuartal sebelumnya, dengan
laba bersih setelah pajak mencapai Rp 331
miliar.
Adalah Dian Siswarini, Presiden Direktur &
CEO PT XL Axiata Tbk yang berhasil membawa
perusahaan meraih pertumbuhan positif di
tengah tantangan yang begitu berat. Dian
menuturkan, slogan perusahaan yang berbunyi
Never Waste a Good Crisis membuat XL Axiata
dapat bertahan dan punya performa mengkilap.
Namun, tidak dapat dipungkiri, perubahan
perilaku konsumen menjadi tantangan
tersendiri bagi perusahaan.
“Saya dan semua orang di XL Axiata percaya
di balik krisis pasti terdapat peluang. Meski di
tengah badai dan tantangan, kami berusaha
mengambil peluang yang ada untuk dapat
memberikan yang terbaik bagi pelanggan,”
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
kata Dian.
2021 Dampak COVID-19 pada perekonomian
membuat daya beli masyarakat menurun.
Navigator
Ini berakibat masyarakat menerapkan skala
prioritas ketika melakukan pembelian.
Turunnya daya beli masyarakat tersebut juga
berdampak pada kompetisi di industri operator
seluler yang semakin ketat.
“Karena daya beli menurun, semua operator
justru berlomba menawarkan produk dengan
harga lebih terjangkau yang disesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat. Melihat
hal tersebut, XL Axiata berusaha keras
mempertahankan kinerja dengan mendorong
penjualan dan melakukan efisiensi di semua
lini bisnis,” ujar Dian.
Beberapa inovasi pun dilakukan oleh Dian
untuk mempertahankan kinerja perusahaan.
Pada inovasi produk, XL Axiata memberikan
penawaran, seperti fitur XTRA Unlimited Turbo
dan Unlimited 1 jam untuk pelanggan layanan
prabayar XL, paket Edu-Pack untuk pelanggan
AXIS, dan myPRIO x Unlimited untuk pelanggan
pascabayar Prioritas.
Semua produk disesuaikan dengan kebutuhan
konsumen. Dian mengaku, perusahaannya
memanfaatkan teknologi seperti Information
Technology (IT), Artificial Intelligence (AI), dan
data analytics untuk mengidentifikasi apa saja
kebutuhan setiap segmen pelanggan terhadap
layanan telekomunikasi dan data.
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
“Melalui pemanfaatan teknologi, perusahaan
2021 dapat membuat produk layanan terbaru yang
memang dibutuhkan oleh setiap segmen
Navigator
pelanggan. Selain itu, penawaran produk
juga bisa lebih terarah sesuai dengan karakter
konsumen,” kata Dian.
Selain menawarkan produk, XL Axiata juga
berinovasi dari sisi customer service. Saat ini,
masyarakat lebih menyukai berkomunikasi
melalui digital. Melihat ini, XL Axiata
membenahi digital touch point mereka,
termasuk di aplikasi myXL dan AXISnet untuk
operator AXIS. Harapannya, mereka dapat
meningkatkan customer experience sehingga
loyalitas konsumen terjaga.
Peluang lainnya yang diambil adalah
memperbaiki operasi bisnis di dalam
perusahaan, contohnya seperti pada network
operation. Adanya COVID-19 membuat
perubahan dan inovasi di operation center
harus dapat dilakukan secara jarak jauh demi
menjaga kesehatan dan keselamatan karyawan.
“Inovasi lain yang kami lakukan ada di XL
Center atau layanan service center secara digital.
Inovasi ini menawarkan kemudahan pelayanan
yang sebelumnya hanya dapat dilakukan secara
offline seperti aktivasi kartu yang hangus
maupun ganti kartu melalui web XL Axiata,”
jelas Dian.
Selama pandemi pula, XL Axiata terus
membangun jaringan. Hingga September 2020,
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
perusahaan telah memiliki lebih dari 142.000
2021 Base Transceiver Station (BTS). Jumlah ini
meningkat sekitar 10% dari periode yang sama
Navigator
pada tahun lalu.
Selain itu, untuk menyiapkan jaringan
menuju 5G, XL Axiata juga terus melanjutkan
proses pemasangan jaringan fiber optik untuk
mendukung peningkatan kualitas jaringan
data di setiap daerah. Adanya fiber optik ini
membuat kapasitas jaringan transport yang
lebih besar.
“Pandemi menuntut pelaku telekomunikasi
untuk meningkatkan kualitas jaringan. Fiber
terbukti mampu melakukan hal tersebut dan
membantumenopang sejumlah layanan data
dengan kapasitas besar,” tutur Dian.

Cepat Tanggap
XL Axiata yang merupakan bagian dari
Grup Axiata yang beroperasi di seluruh dunia
membuat perusahaan dapat lebih cepat
tanggap dalam menghadapi COVID-19 di
Indonesia. Sebelum COVID-19 melanda, Dian
menuturkan, perusahaannya sudah terlebih
dahulu mendapatkan informasi mengenai virus
tersebut dan proyeksi yang mungkin terjadi dari
Grup Axiata.
Dian langsung membentuk tim yang
disebut Emergecy Responses Team (ERT) untuk
menangani dampak pandemi di dalam
perusahaan. Tugas pertama tim tersebut adalah
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
memastikan seluruh karyawan terjaga dari sisi
2021 kesehatan dan keselamatan. Tim ini kemudian
membuat protokol untuk memonitor, tracking,
Navigator
dan assistance karyawan supaya mereka terjaga
dan dapat tertangani dengan cepat ketika sakit.
“Karyawan menjadi fokus utama karena
mereka merupakan motor penggerak
perusahaan. Jika karyawan sakit, perusahaan
juga tidak dapat beroperasi dengan baik,
layanan ke konsumen juga tidak akan baik.
Karyawan adalah aset berharga,” tambah Dian.
Selain itu, Dian memaksimalkan kinerja
Business Continuity Management (BCM) yang
sudah dibentuk sebelum pandemi melanda.
Pasalnya, perubahan karena pandemi tidak
hanya terjadi dari sisi konsumen, tetapi juga
karyawan. Adanya pemberlakuan physical
distancing bukan berarti mengganggu
operasional bisnis. Tugas BCM adalah
memastikan perusahaan dapat terus
memberikan layanan terbaik bagi konsumen
walaupun terdapat pembatasan-pembatasan
dalam beraktivitas.
Kecepatan Dian dalam merespons pandemi
didapatkan dari pengalaman bertahun-
tahun bekerja di sektor telekomunikasi. Ia
mengaku sudah terlatih untuk bertindak
cepat dalam merespons krisis. “Kami terus
fokus pada layanan konsumen dan inovasi
produk terutama dalam hal digitalisasi dan
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
pemanfaatan teknologi,” pungkasnya.
2021 Berkat inovasi dan strategi cepat tanggapnya
tersebut, MarkPlus Inc. menganugerahkan Dian
Navigator
Siswarini, Presiden Direktur & CEO PT XL Axiata
Tbk The Best Industry Marketing Champion 2020
Telecom Services sector.

“Saya dan
semua orang
di XL Axiata
percaya di
balik krisis
pasti terdapat
peluang.
Meski di
tengah
badai dan
tantangan,
kami
berusaha
mengambil
peluang
yang ada
untuk dapat
memberikan
yang
terbaik bagi
pelanggan.”
Dian Siswarini
Presiden Direktur &
CEO PT XL Axiata
Tbk.
Marketeer Of The Year
Dec Handhika Jahja
2020 Direktur Shopee Indonesia
Jan
2021 Mengikuti Ombak
Shopee Indonesia berhasil melewati pandemi
Navigator

dengan beragam strategi. Salah satu fokusnya adalah


mengikuti apa yang menjadi kebutuhan pelanggan di
setiap masa.

Oleh Ramadhan Triwijanarko

The
Best
Industry Marketing
Champion 2020
E-commerce & Application
Sector
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Shopee terbilang paling muda dibandingkan
2021 pemain-pemain lainnya di industri e-commerce.
Jejaknya baru terlihat di Indonesia pada tahun
Navigator
2015. Namun, hanya dalam lima tahun Shopee
berhasil menjadi pemain besar di industri ini.
Hal ini tidak lepas dari beragam strategi
dan aktivasi yang dijalankan selama lima
tahun operasional mereka di Indonesia.
Saking suksesnya, kontribusi Shopee Indonesia
untuk grup Shopee di Asia Tenggara dan
Taiwan mencapai 40%. Hal ini tidak lepas dari
konsistensi yang dibangun oleh Handhika Jahja,
Direktur Shopee Indonesia yang merupakan
salah satu tim pendiri Shopee sejak awal di
Indonesia.
“Setiap tahun, tantangan dan tujuan yang
ingin dicapai oleh Shopee beragam. Mulai dari
tantangan untuk awareness, edukasi belanja
online, hingga saat ini tantangannya adalah
pandemi yang melanda dunia,” ujar Handhika.
Sekarang ini, jumlah pesanan di Shopee
sudah mencapai angka tiga juta pesanan dalam
satu hari. Perubahan juga terjadi dalam hal
awareness. Ketika baru masuk pasar Indonesia,
fokus Shopee adalah jumlah download dan
bagaimana cara agar seller mau menjual
produknya di Shopee.
“Sekarang, fokus kami bergeser pada
bagaimana produk dan layanan yang kami
tawarkan dibutuhkan oleh masyarakat. Jadi,
jenis dan strategi promosi lebih kompleks dan
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
tidak sesimpel dulu,” tambahnya.
2021 Ketika pandemi mulai melanda Indonesia,
Shopee langsung mengubah arah strategi,
Navigator
mengikuti sentimen masyarakat dan
pemerintah. Semua kampanye langsung
diarahkan untuk fokus membantu para pembeli
dan juga penjual. Apalagi, terjadi perubahan
kebiasaan pelanggan yang begitu cepat saat
pandemi.
“Untuk itu, kami fokus memenuhi kebutuhan
di gaya hidup mereka. Menghadirkan kategori
yang penting bagi pelanggan kami,” kata
Handhika.
Selain berfokus pada kebutuhan sehari-
hari yang esensial bagi pelanggan, Shopee
juga melihat kebutuhan tambahan yang
dibutuhkan oleh pelanggan. Salah satunya
adalah kebutuhan peralatan dan perlengkapan
untuk bekerja dari rumah serta bertambahnya
aktivitas olahraga dan hobi.
Handhika menambahkan, selama ini timnya
berupaya melihat arah pergerakan pasar. Dalam
arti, tiap tim produk membaca kategori dan
produk apa yang sedang ramai serta banyak
dibutuhkan oleh tiap pelanggan. Misalnya,
ketika masa pandemi, yang sedang dibutuhkan
oleh masyarakat adalah produk consumer goods,
peralatan dan perlengkapan bayi, serta produk-
produk elektronik.
“Intinya bukan kami yang menggerakkan
pasar. Tiap kategori membutuhkan strategi
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
yang berbeda. Kami harus melihat dan
2021 mencocokkannya dengan tuntutan pasar.
Pasar itu seperti ombak dan kami yang harus
Navigator
mengikuti mereka,” jelas penerima The Best
Industry Marketing Champion 2020 sektor
E-commerce & Application ini.
Selama pandemi ini, Shopee juga
memberikan program bantuan kesejahteraan
kepada para mitra penjual dengan total Rp
100 miliar. Program ini bernama Dukungan
COVID-19 100M Shopee. “Kami harap stimulus
ini bisa dioptimalkan oleh para mitra penjual
Shopee,” tambahnya.
Upaya-upaya tersebut mulai terlihat hasilnya.
Shopee berhasil mencatatkan jumlah transaksi
mencapai 260 juta selama kuartal kedua
tahun 2020. Bahkan pada program 11.11 Big
Sale, Shopee berhasil mengalami peningkatan
transaksi hingga enam kali lipat dibandingkan
tahun lalu hanya dalam waktu satu jam, antara
pukul 00.00-01.00 WIB.
Pencapaian tersebut juga tidak lepas dari
dua inovasi yang dilakukan oleh Shopee
pada aplikasinya, yakni fitur live commerce
dan gamification. Handhika mengatakan,
pengalaman belanja online harus serupa
dengan pengalaman orang belanja di pusat
perbelanjaan. Dalam hal ini, program harus
memiliki unsur hiburan dan rekreasi.
“Aktivitas belanja merupakan aktivitas sosial.
Kami sediakan pengalaman yang menyeluruh.
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Fitur gamification ini diminati karena kami
2021 hubungkan dengan voucher dan diskon. Fitur-
fitur ini semakin diminati, baik penjual dan
Navigator
pembeli,” kata Handhika.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh
MarkPlus, Inc. bertajuk Peta Persaingan
e-Commerce di Indonesia Kuartal III Tahun 2020,
Shopee menjadi e-commerce yang memiliki
tingkat awareness tertinggi mengungguli
pemain-pemain lain. Banyak faktor yang
memengaruhi mengapa Shopee menjadi favorit
konsumen.
Kontribusi campaign atau iklan Shopee di
televisi maupun sosial menjadi pemicunya.
Sebagaimana yang dilihatkan di survei, iklan
di televisi menjadi media dengan awareness
tertinggi (83%). Diikuti iklan yang muncul di
website atau media sosial (73%) dan YouTube
(70%) juga berkontribusi pada tingginya
awareness.
Selain itu, yang tidak bisa lepas dari Shopee
adalah hadirnya wajah-wajah selebriti yang
digandeng sebagai brand ambassador. Sebut
saja, almarhum Didi Kempot, Via Vallen,
Cristiano Ronaldo, dan Blackpink merupakan
selebriti yang pernah digandeng e-commerce
itu. Tahun ini, Shopee merangkul penyanyi
dangdut Nella Kharisma dan grup K-Pop Stray
Kids.
“Brand ambassador dipilih untuk
menggambarkan brand kami. Happy, energik,
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
dan menyentuh kalangan masyarakat yang
2021 kami tuju. Kami mau mereka juga lekat dengan
brand kami dan mengintegrasikan mereka
Navigator
dengan brand kami. Misalnya, melalui iklan
komersial dengan lagu mereka, namun liriknya
menggunakan kata Shopee agar branding-nya
selalu teringat,” pungkas Handhika.

“Intinya
bukan kami
yang meng-
gerakkan
pasar. Tiap
kategori
membutuh-
kan strategi
yang berbe-
da. Kami ha-
rus melihat
dan menco-
cokkannya
dengan tun-
tutan pasar.
Pasar itu
seperti om-
bak dan kami
yang harus
mengikuti
mereka.”
Handhika Jahja
Direktur Shopee
Indonesia
Marketeer Of The Year
Dec Vidjongtius
2020 President Director PT Kalbe Farma Tbk.
Jan
2021 Percepat Inovasi
Kalbe Group berhasil mempertahankan pertumbuhan
Navigator

positif di masa pandemi. Perusahaan farmasi ini


juga sudah mempersiapkan diri untuk menyambut
peluang-peluang baru di masa mendatang.

Oleh Ign. Eko Adiwaluyo

The
Best
Industry Marketing
Champion 2020
Pharmaceutical
Sector
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Industri farmasi dianggap mendapat durian
2021 runtuh di masa pandemi COVID-19. Namun,
pada kenyataannya, industri ini juga terkena
Navigator
dampak pandemi, meskipun tidak separah
industri lain. Diperkirakan, industri ini
mengalami penurunan sekitar -5% sampai -8%
dibanding tahun lalu.
Pertumbuhan minus ini terjadi karena rumah
sakit cenderung sepi. Hal ini menyebabkan
permintaan obat ethical dari rumah-sakit
menurun di masa pandemi. Memang, masih
ada kenaikan permintaan pada produk farmasi
lain, seperti nutrisi, vitamin, dan obat-obatan
over the counter (OTC). Namun tidak bisa
mengimbangi laju penurunan di kategori obat-
obatan ethical.
Meski begitu, industri farmasi terbilang cepat
dalam melakukan pemulihan. Para pelaku di
industri kesehatan, baik dari sisi dokter, rumah
sakit, hingga apotek, segera memanfaatkan
teknologi digital untuk melakukan servicing
dan sekaligus surviving. Sehingga, pada
Agustus, industri ini mulai membaik.
Meski secara industri terjadi penurunan, para
pemain yang memiliki berbagai lini bisnis lain
di luar obat ethical mampu mempertahankan
pertumbuhan positif. Salah satunya, PT Kalbe
Farma Tbk. (Kalbe Group) yang hingga kuartal
tiga tahun ini masih bisa meraih pertumbuhan
laba bersih antara 6%-7% dibanding tahun lalu.
Apa kunci pertumbuhan Kalbe Group di masa
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
pandemi ini? Menurut Vidjongtius, President
2021 Director PT Kalbe Farma Tbk, perusahaannya
melakukan berbagai langkah taktis dan
Navigator
strategis dalam menghadapi pandemi.
“Ada tiga hal besar yang kami lakukan,
yakni penerapan protokol kesehatan,
percepatan research & development (R&D),
dan perubahan mindset karyawan agar sigap
dalam menghadapi situasi pandemi. Selain
itu, melakukan pengaturan cash flow karena
sedang menghadapi situasi uncertainty,” kata
Vidjongtius.
Ia menjelaskan, penerapan protokol kesehatan
menjadi hal utama karena perusahaan harus
tetap beroperasi, sehingga kondisi karyawan
harus tetap prima. Di sisi lain, menjadi
upaya Kalbe Group untuk ikut terlibat dalam
pencegahan penularan COVID-19.
Terkait R&D, Vidjongtius menerangkan bahwa
setelah pandemi, permintaan pada produk-
produk nutrisi dan vitamin melonjak tajam. Hal
ini mendorong Kalbe Group melakukan sederet
inisiatif pengembangan produk. “Sejak pandemi
terjadi, setidaknya kami telah menghasilkan 20
jenis produk baru,” katanya.
Perubahan lingkungan bisnis yang begitu
cepat juga mendorong Kalbe Group melakukan
realokasi capital expenditure (capex). Melakukan
peninjauan pada berbagai rencana yang telah
disusun dan disesuaikan dengan kebutuhan
bisnis di masa pandemi.
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
“Sehingga, sampai kuartal tiga tahun ini,
2021 alokasi capex kami telah mencapai Rp 1 triliun
dari rencana awal tahun Rp 1,5 triliun. Sudah
Navigator
tentu, ada rencana-rencana yang memang tidak
bisa kami jalankan atau bisa ditunda. Namun,
menurut kami nilai capex yang bisa kami
gunakan ini sudah cukup bagus,” katanya.
Sebagian capex juga digunakan untuk
menambah dana untuk R&D. Setiap tahun,
rata-rata Kalbe Group mengalokasikan dana
R&D sekitar Rp 200 miliar. Pada masa pandemi
ini, dana R&D ditambah antara Rp 20-50
miliar. “Penambahan ini untuk percepatan
pertumbuhan bisnis melalui pengembangan
produk baru dan pengembangan vaksin
COVID-19,” tambah Vidjongtius.
Untuk mengembangkan vaksin COVID-19,
Kalbe Group menggandeng perusahaan asal
Korea Selatan, yakni Genexine, Inc., sebuah
perusahaan obat biologi. Kalbe dan Genexine,
Inc. sepakat untuk melakukan uji klinik GX-19
di Indonesia. Saat ini, proses uji klinis tersebut
sudah memasuki fase kedua.
Vidjongtius optimistis, bila seluruh proses
pembuatan vaksin ini selesai, Kalbe Group bisa
mendukung pemenuhan vaksin COVID-19 di
Indonesia. Ada dua hal yang bisa dilakukan
perusahaan farmasi ini terkait vaksin, yakni
pada sisi produksi dan distribusi.
Ia menyadari, tantangan yang harus dihadapi
oleh industri farmasi nasional adalah persepsi
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
masyarakat akan harga obat yang masih mahal,
2021 kemampuan memproduksi obat berteknologi
tinggi dan ketergantungan impor bahan baku
Navigator
yang mencapai 90%. Sehingga, beberapa tahun
lalu, Kalbe Group mengembangkan pabrik obat
berbasis biologi.
“Tidak menutup kemungkinan kami akan
membangun pabrik obat berbasis kimia.
Saat ini, kami sudah menggandeng berbagai
perguruan tinggi untuk mengembangkan
produksi obat-obat berbasis herbal,” tambah
Vidjongtius.
Bisa dikatakan Kalbe Group memiliki
kemampuan dan daya tahan tinggi dalam
menghadapi pandemi. Unsur-unsur creativity,
innovation, entrepreneurship, dan leadership (CI-
EL) tertanam dalam perusahaan ini. Pada sisi
entrepreneurship, para karyawan di Kalbe Group,
khususnya di bidang pemasaran ditantang
untuk beradaptasi dengan cepat.
“Pada situasi normal, para pemasar
melakukan pendekatan secara offline.
Namun setelah pandemi, kami mengubah
mindset dan segera terbiasa dengan platform
online. Sekarang ini, dalam sebulan kegiatan
pemasaran, berbentuk webinar misalnya,
bisa dilakukan puluhan hingga ratusan kali,”
ungkap Vidjongtius.
Namun, dalam kondisi sulit peran leader
tetap tidak bisa dikesampingkan. Vidjongtius
mengaku bahwa model kepemimpinan yang
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
ia terapkan adalah memberikan contoh lewat
2021 perbuatan alias walk the talk.
“Peran saya sebagai pemimpin sebenarnya
Navigator
lebih pada memberikan dorongan. Sebabnya,
Kalbe Group sudah memiliki kultur perusahaan
yang sudah tertanam lama, yakni Panca Sradha
yang mencakup trust, mindfulness, innovative,
strive to be the best, dan interconnectedness,”
pungkas Vidjongtius.

“Peran saya
sebagai
pemimpin
sebenarnya
lebih pada
memberikan
dorongan.
Sebabnya,
Kalbe Group
sudah memi-
liki kultur
perusahaan
yang sudah
tertanam
lama, yakni
Panca Sradha
yang men-
cakup trust,
mindfulness,
innovative,
strive to be
the best, dan
interconnect-
edness.”
Vidjongtius
President Director
PT Kalbe Farma Tbk
Marketeer Of The Year
Dec Dr. dr. Fathema Djan Rachmat, SpB, SpBTKV(K), MPH
2020 Presiden Direktur PT Pertamina Bina Medika IHC
Jan
(Pertamedika IHC)
2021
Lugas, Cepat, dan Tanggap
Tantangan pandemi COVID-19 begitu besar di
Navigator

Indonesia. Di balik tantangan ini, Pertamedika IHC


justru memanfaatkannya sebagai peluang untuk
melebarkan sayap bisnisnya tanpa melupakan nilai
kemanusiaan yang dimiliki oleh industri kesehatan.

Oleh Ellyta Rahma

The
Best
Industry Marketing
Champion 2020
Healthcare Services Sector
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Industri kesehatan menghadapi tantangan
2021 berat pada tahun 2020. Pandemi yang hingga
kini masih melanda menantang pelaku di
Navigator
Industri ini untuk terus memasang radar
waspada. Tidak bisa dielakkan, banyak
pertanyaan tertuju pada pelaku di industri ini,
seperti seberapa siap rumah sakit menghadapi
lonjakan pasien COVID-19 dan lainnya.
Namun, industri ini bukanlah semata-mata
beroperasi demi mencari untung. Tujuan besar
dari bisnis kesehatan adalah menyelamatkan
jiwa manusia. Artinya, siapa saja yang ada
di ke industri ini harus berorientasi pada sisi
kemanusiaan, bukan sekadar meraup laba.
Sikap inilah yang ditunjukkan oleh dr.
Fathema Rachmat selaku Presiden Direktur
Pertamina Bina Medika IHC (Pertamedika IHC)
dalam memimpin rumah sakit milik Badan
Usaha Milik Negara PT Pertamina (Persero). Di
bawah kepemimpinannya, Pertamedika IHC
berhasil memperkuat posisinya sebagai salah
satu rumah sakit dengan pelayanan terbaik di
Indonesia. Tidak hanya itu, pencapaian sangat
baik juga diraih oleh rumah sakit ini di tengah
krisis kesehatan yang melanda.
Jika merunut ke tahun 2014, Fathema
mengatakan industri healthcare memang terus
mengalami peningkatan. Hal ini didorong
dengan hadirnya layanan BPJS Kesehatan di
Indonesia. Jika sebelumnya layanan kesehatan
terkesan terbatas untuk masyarakat kelas
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
menengah ke atas, BPJS Kesehatan hadir
2021 sebagai solusi untuk meratakan akses ini.
“Artinya, pelayanan rumah sakit harus
Navigator
meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan
peningkatan pasien dan kesadaran kesehatan
masyarakat Indonesia yang meningkat. Begitu
juga dengan rumah sakit BUMN yang harus
bertransformasi sehingga memiliki standar
yang sama dan bersaing dengan pemain lain di
industri ini,” kata Fathema.
Masalah standar pelayanan rumah sakit
BUMN yang masih berinduk pada lembaganya
masing-masing menyebabkan adanya
fragmentasi yang jelas terlihat. Hal ini tidak
dapat dibiarkan karena dapat memengaruhi
kinerja dan citra rumah sakit BUMN di
mata pasien. Akhirnya, pada tahun 2020 di
bawah kepemimpinannya, Pertamedika IHC
mengakuisisi 35 rumah sakit BUMN yang
tersebar di seluruh Indonesia.
“Rumah sakit perlu untuk membangun
korporasi yang kuat. Proses akuisisi ini menjadi
cara terbaik untuk mengatur standar rumah
sakit dengan menciptakan peningkatan
kualitas layanan, value based care, peningkatan
kualitas utilitas, hingga meningkatkan efisiensi
pelayanan di rumah sakit,” tambahnya.
Boleh dibilang akuisisi yang terjadi di tengah
pandemi menjadi pilihan terbaik. Pasalnya,
tanpa penguatan korporasi dan menghapus
fragmentasi yang membatasi rumah sakit,
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
penanganan COVID-19 di Indonesia tidak akan
2021 bisa berjalan maksimal.
Pandemi di Indonesia terasa seperti bom
Navigator
yang meledak tiba-tiba dan membuat banyak
pelaku industri gagap menghadapinya. Namun,
ketidaksiapan ini bukan menjadi alasan
Fathema untuk mengulur waktu penanganan.
Saat WHO mengumumkan pandemi
global COVID-19, Fathema bergerak cepat
meningkatkan fasilitas yang dibutuhkan untuk
penanganan pasien COVID-19.
“Hal pertama yang dilakukan dalam
penanganan ini adalah mempersiapkan fasilitas
yang mumpuni seperti mengubah 50% tempat
tidur untuk perawatan pasien COVID-19. Kami
bahkan membangun rumah sakit modular
dengan jangka waktu yang sangat singkat
demi memenuhi kebutuhan perawatan pasien
COVID-19,” katanya.
Kondisi pandemi yang tidak terkontrol
mendorong Fathema bergerak lebih cepat. Ia
memastikan jajaran dokternya siap dengan
segala kemungkinan yang terjadi, juga
memastikan manajemen rumah sakit untuk
terus mendukung penanganan COVID-19.
Di samping itu semua, supply chain menjadi
aspek penting yang harus diperhatikan. Ia
memastikan bahwa semua dokter dan petugas
medis tidak mengalami kekurangan peralatan
untuk menyelamatkan pasien. Berbagai
perlengkapan penanganan seperti ventilator
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
dan konversi bed COVID dan ICU ditambah
2021 seiring dengan meningkatnya kebutuhan
alat bantu medis untuk penyembuhan pasien
Navigator
COVID-19.
Tidak hanya itu, sebagai seorang pemimpin,
Fathema juga memastikan bahwa dokter-
dokter di bawah pengawasannya tetap terjamin
kesehatan jiwa dan raganya. Hal itu diwujudkan
dengan menciptakan lingkungan kerja yang
aman, menunjukkan loyalitas terhadap semua
pegawai, hingga membuka ruang diskusi
dalam setiap penyelesaian kasus. “Menangani
pandemi COVID-19 bukanlah ajang mencari
profit untuk rumah sakit, tapi merupakan
perang kemanusiaan,” katanya.
Di sisi lain, digitalisasi rumah sakit
menjadi peluang untuk meningkatkan
layanan Pertamedika IHC. Solusinya, dengan
menciptakan sistem integrator informasi
manajemen dan data medis dalam bentuk
aplikasi One System di seluruh rumah sakit
yang bernaung di bawahnya dalam rangka visi
mencapai ketahanan kesehatan nasional.
“Dilihat dari pasarnya sendiri, rumah sakit
digital memiliki pasar yang sangat besar.
Melihat apa yang terjadi sekarang, bukan hal
yang tidak mungkin jika pasien menginginkan
layanan rumah sakit yang fleksibel di mana
pun dan kapan pun. Terbukti, tantangan digital
di tengah COVID-19 menjadi peluang untuk
mengintegrasikan seluruh layanan,” paparnya.
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Pertamedika IHC berhasil mencatatkan
2021 performa keuangan dan operasional
yang sangat baik di bulan Oktober 2020
Navigator
dibandingkan dengan periode yang sama
tahun lalu. Hal ini menggambarkan rebound
atas peningkatan kepercayaan masyarakat atas
“Secara
operasional, strategi operasional luar biasa Pertamina IHC.
Pertamedika
IHC memang
Peningkatan ini didukung oleh naiknya
mengalami bed occupancy rate per September 2020 yang
peningkatan.
Namun, hal mencapai 76% dibandingkan target RKAP 2020.
ini tidak bisa
dianggap Pertamedika IHC juga mengalami peningkatan
pencapaian
karena kunjungan rawat jalan dan kunjungan
sesungguh-
nya
penunjang medis yang tinggi.
tantangan “Secara operasional, Pertamedika IHC
COVID-19
masih akan memang mengalami peningkatan. Namun,
berlanjut
hingga hal ini tidak bisa dianggap pencapaian karena
tahun 2022.
Kami justru sesungguhnya tantangan COVID-19 masih akan
sedang fokus
meningkat-
berlanjut hingga 2022. Kami justru sedang
kan fokus untuk meningkatkan penanganan
penanganan
demi demi menurunkan angka penularan dan
menurunkan
angka meningkatkan angka penyembuhan,” katanya.
penularan
dan Berkat berbagai inovasi dan pencapaian ini,
meningkat-
kan
Fathema mendapat penghargaan The Best
angka pe- Industry Marketing Champion 2020 untuk
nyembuhan.”
dr. Fathema
sektor healthcare and services. Penghargaan ini
Rachmat
Presiden Direktur
menjadi yang kedua kali diterima Fathema
Pertamina Bina setelah tahun lalu mendapatkan title yang sama
Medika IHC
(Pertamedika IHC) atas prestasinya sebagai pemimpin Pertamedika
IHC.
Marketeer Of The Year
Dec Yozua Makes
2020 Founder & CEO Plataran Indonesia
Jan
2021 Berkat Positioning Kuat
Badai besar pandemi yang menyapu hampir seluruh
Navigator

bagian di industri tourism and hospitality tak


menjatuhkan eksistensi bisnis Plataran Indonesia.
Kemampuan inovasi yang cepat, strategi harga yang
tepat, hingga keteguhan memegang DNA perusahaan
mengantarkan Plataran pada kesuksesan.

Oleh Annisa Bella

The
Best
Industry Marketing
Champion 2020
Tourism & Hospitality
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Beberapa tahun silam, jumlah kematian
2021 penduduk di tiga dusun wilayah Magelang
mencapai 60 orang per tahun. Situasi berbeda
Navigator
terlihat ketika Plataran Borobudur berdiri di
kawasan tersebut. Dua tahun berselang, angka
kematian itu mendadak menyentuh angka nol.
Alasannya? Mayoritas penduduk sekitar dapat
beralih profesi. Jika semula mayoritas penduduk
merupakan pemetik buah kelapa, kini mereka
memiliki mata pencaharian baru yang jauh
lebih layak.
Apa yang terjadi di tiga dusun kawasan
operasional Plataran Borobudur hanyalah satu
di antara deretan dampak besar yang dibawa
Plataran Indonesia di berbagai wilayah ekspansi
mereka. Menariknya, seluruh bisnis Plataran
Indonesia masih tetap eksis meski dihadang
badai pandemi yang menyapu bersih hampir
seluruh bagian di industri ini. Semua berkat
tekad kuat Plataran Indonesia yang membawa
misi untuk menciptakan ekosistem bisnis yang
berkelanjutan bagi sekitar.
“Positioning Plataran jelas, yakni sebagai
pemain bisnis hospitality yang membawa
dampak sosial. Kami memiliki tiga kaki
di Plataran, yakni alam, masyarakat atau
komunitas, dan budaya. Model bisnis yang
kami jalankan mengedepankan quality
tourism, bukan quantity tourism. Hal ini
terefleksi ke dalam model bisnis kami yang
bermain di ranah nature tourism (outdoor),”
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
jelas Yozua Makes, Founder & CEO Plataran
2021 Indonesia.
Siapa sangka, model bisnis yang bukan
Navigator
diciptakan lantaran tren justru sukses dan
memperoleh respons positif dari pasar. Kini,
ketika pasar Indonesia semakin terliterasi dan
mulai bergeser ke arah quality tourism, Plataran
Indonesia siap menangkap momentum
tersebut.
Semula, kehadiran pandemi COVID-19 yang
memporakporandakan hampir seluruh bagian
dari industri tourism and hospitality turut
mengejutkan Plataran Indonesia. Namun,
di bawah kepemimpinan Yozua yang agile,
Plataran Indonesia dengan cepat beradaptasi.
Beberapa hari setelah Presiden Joko Widodo
mengumumkan terdapat kasus positif COVID-19
di Indonesia, Plataran Indonesia langsung
menghentikan sementara seluruh operasional
bisnis. Hal pertama yang dilakukan Plataran
Indonesia adalah merestrukturisasi seluruh
aspek dalam perusahaan, baik dari sisi
operasional di lapangan, pemasaran, hingga
keuangan. Restrukturisasi dalam waktu singkat
tersebut mengantarkan Plataran meluncurkan
Rainbow Revival pada awal April.
Kemampuan analisis dalam melihat lanskap
perubahan yang terjadi dari aspek science-
technology, political-legal, economy-business,
social-culture, industry-market atau disebut
Five Drivers (5D) dan diiringi dengan inovasi
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
yang adaptif, membuat Plataran hadir dengan
2021 berbagai jenis program pemasaran dan produk
baru. Sebut saja program Plataran Your Real
Navigator
Second Home, Plataran at Your Home, Garuda
Premium City Check-In, Plataran Silk Trails, dan
masih banyak lagi.
Pada program Plataran Your Real Second Home
yang mengusung konsep making peace with the
earth, para wisatawan diajak untuk bersahabat
dengan alam di tengah masa pandemi tanpa
meninggalkan kewajiban mereka, baik belajar
atau bekerja. Plataran memosisikan diri sebagai
rumah bagi anak-anak, ayah, maupun para ibu
untuk tetap dapat menjalankan aktivitas dari
properti Plataran Indonesia. Momentum family
bonding yang terbangun dari kehangatan
properti Plataran dan berbagai servis serta
aktivitas yang ditawarkan menjadi added value
bagi para wisatawan.
Tak hanya itu, Plataran Indonesia juga
berinovasi menjawab tantangan mobilitas
penerbangan para wisatawan yang menurun
dengan menghadirkan Plataran Silk Trails.
Para wisatawan dapat menikmati pengalaman
berwisata dengan menempuh perjalanan
darat ke properti-properti Plataran Indonesia di
daerah tujuan mereka.
“Kami melihat, infrastruktur yang dibangun
oleh pemerintah harus dimanfaatkan secara
optimal. Oleh karena itu, kami mengemas
paket wisata yang memungkinkan destinasi
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
tujuan dapat ditempuh melalui tol darat
2021 yang terintegrasi. Jika harus melalui jalur non
tol, kami memilih jalan yang bagus. Namun,
Navigator
bukan hanya pemandangan yang kami jual,
melainkan juga pengalaman para wisatawan
untuk menikmati wajah masyarakat Indonesia
di berbagai daerah,” kisah Yozua.
Sebagai contoh, para wisatawan dapat
melihat seperti apa Blora, bagaimana pusat
perdagangan di wilayah tersebut, dan
berbagai kearifan lokal di sekitarnya. Seluruh
inovasi ini dikemas Plataran Indonesia
secara seamless melalui program Indonesia
Destinasiku. Plataran Indonesia menggandeng
BNI, BCA, Garuda Indonesia, Putri Indonesia
Foundation, dan Mustika Ratu untuk
memberikan paket pengalaman pariwisata
yang eksotis kepada para wisatawan dengan
menyatukan seluruh layanan terbaik yang
mereka miliki.

Tak Harus Banting Harga


Ada poin menarik dari praktik bisnis Plataran
Indonesia di tengah situasi pandemi. Meski
Yozua mengaku momentum pandemi ini bak
kiamat bagi industri tourism and hospitality,
nyatanya Plataran Indonesia tak terjebak
dengan strategi banting harga.
Meski tak menurunkan harga, berbagai
properti Plataran Indonesia selalu ramai
pengunjung. Contoh kecil terlihat dari Enam
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Langit by Plataran yang telah full booked
2021 hingga Januari 2021, bahkan sebelum menutup
tahun. Hal ini terjadi berkat mindset Plataran
Navigator
Indonesia yang melihat situasi krisis sebagai
peluang baru untuk bertumbuh.
Menurut Yozua, hal ini terjadi lantaran
Plataran Indonesia mampu melakukan
penyesuaian harga, bukan penurunan harga.
“Penyesuaian harga dilakukan dengan
memberikan added value kepada para
wisatawan. Kami juga berinvestasi besar-
besaran dalam menjamin keamanan dan
kesehatan para pengunjung. Pembatasan
pengunjung dilakukan dengan baik, dan
seluruh karyawan kami harus melakukan tes
serologi setiap 10 hari sekali,” terang Yozua.
Selain strategi pricing yang tepat, Plataran
Indonesia juga memiliki kemampuan menjaga
cash flow dengan baik. Portofolio bisnis yang
beragam membantu Plataran untuk mengisi
kekosongan pendapatan di masa sulit.
Ketika satu unit bisnis mengalami kesulitan,
maka unit bisnis lain dapat menjadi penopang
bisnis tersebut. “Beberapa bulan terakhir,
properti kami di Bali mengalami kesulitan
lantaran sepi pengunjung. Namun, beruntung
kami memiliki Plataran Borobudur dan Bromo
yang dapat ditempuh dengan perjalanan
darat. Dari pendapatan tersebut, kami dapat
melakukan subsidi silang,” jelas Yozua.
Kesuksesan Plataran Indonesia diyakini Yozua
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
didasari oleh DNA mereka sendiri. Identitas
2021 Plataran, yakni Indonesia, dan positioning
sebagai pemain bisnis yang mengedepankan
Navigator
safety protocol, outdoor, and nature yang
kemudian mengantarkan Plataran mampu
bertahan hingga hari ini.
“Identitas
kami yang
“Identitas kami yang menyelamatkan
menyelamat- kami. Terkadang, orang ingin memasarkan
kan kami.
Terkadang, diri mereka, namun tidak memiliki jati diri,
orang ingin
memasarkan sehingga kebingungan saat harus memasarkan
diri mereka,
namun tidak produk tersebut. Plataran Indonesia memiliki
memiliki jati
diri, sehingga
produk dan strategi pemasaran yang konsisten,
kebingungan jadi tidak kehilangan arah di tengah situasi
saat harus
memasarkan sulit. Sebaliknya, justru berhasil membalikkan
produk
tersebut. tantangan menjadi peluang,” tutup Yozua.
Plataran
Indonesia
memiliki
produk
dan strategi
pemasaran
yang
konsisten,
jadi tidak
kehilangan
arah di
tengah
situasi sulit.
Sebaliknya,
justru
berhasil
membalik-
kan
tantangan
menjadi
peluang.”

Yozua Makes
Founder & CEO
Plataran Indonesia
Marketeer Of The Year
Dec Djap Tet Fa
2020 Group CEO ASTRA Infra
Jan
2021 Konsisten Berinvestasi
Astra Infra tetap melakukan sederet aksi korporasi di
Navigator

masa pandemi sembari terus menciptakan inovasi


bisnis untuk menambah arus pendapatan baru.
Berbagai investasi dilakukan Astra Infra meski kondisi
saat ini terbilang sulit.

Oleh Ign. Eko Adiwaluyo

The
Best
Industry Marketing
Champion 2020
Infrastructure & Utilities
Sector
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Pemerintahan Republik Indonesia di era
2021 Presiden Joko Widodo terus menggenjot
pembangunan infrastruktur, termasuk
Navigator
penambahan ruas jalan tol. Sejak tahun 2014
hingga tahun 2020, ruas tol di negara ini telah
bertambah 1.530 kilometer. Sehingga, sejak
jalan tol pertama kali dibangun pada tahun
1978, ruas jalan tol di Indonesia telah mencapai
2.308 kilometer.
Pemerintah mematok target panjang ruas
tol bisa mencapai 3.500 kilometer pada tahun
2024. Namun, akibat pandemi COVID-19,
pembangunan jalan tol mengalami gangguan.
Tidak hanya itu, pandemi juga berdampak
pada bisnis layanan jalan tol karena terjadi
penurunan jumlah pengguna yang cukup
drastis.
Padahal, bisnis jalan tol itu termasuk tahan
banting dalam menghadapi krisis. Hal ini
terbukti di berbagai krisis, baik krisis ekonomi
tahun 1997-1998 dan krisis keuangan tahun
2007-2008, trafik dan pendapatan tol tetap
tumbuh.
“Selama 20 tahun ini, trafik dan pendapatan
jalan tol setiap tahun rata-rata tumbuh 6%-7%.
Hal ini lantaran jalan tol menjadi kebutuhan
dasar yang vital bagi perekonomian. Menjadi
sarana konektivitas yang memudahkan
pergerakan arus orang, jasa, dan barang,” kata
Djap Tet Fa, Group CEO ASTRA Infra .
Namun, lanjut Tet Fa, pandemi telah
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
menggoyahkan ketangguhan bisnis jalan
2021 tol. Salah satu kebijakan pemerintah dalam
menghentikan penyebaran virus adalah dengan
Navigator
memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala
Besar (PSBB). Hal itu membuat masyarakat tetap
di rumah dan tidak bepergian. Hanya beberapa
sektor yang boleh beroperasi, seperti logistik
dan kesehatan, itu pun dengan berbagai
ketentuan.
Sehingga, terjadi penurunan penggunaan
jalan tol yang mulai terlihat pada bulan Maret.
Pada kuartal dua tahun ini, tingkat utilisasi
jalan tol turun antara 40%-60% dibandingkan
kondisi normal. Namun, pada Juni, pemerintah
mulai melonggarkan kebijakan PSBB.
Pelonggaran mendorong kembali perputaran
ekonomi dan terjadi peningkatan arus
kendaraan di jalan tol.
“Mulai kuartal tiga, tingkat penggunaan
jalan tol terus meningkat. Bahkan, kondisi
pada November lalu sudah kembali seperti
pada Februari atau kondisi sebelum pandemi.
Namun, bila dilihat secara keseluruhan dari
awal tahun hingga November, telah terjadi
penurunan 12% dibandingkan periode yang
sama tahun lalu,” jelas Tet Fa.
Ia menambahkan, kondisi bisnis jalan tol
relatif lebih baik dibandingkan industri lain
yang penurunannya ada yang mencapai
puluhan persen dan butuh waktu panjang
untuk pemulihan. Sedangkan bisnis jalan
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
tol bisa dengan cepat bisa kembali normal.
2021 Apalagi ketika vaksinasi sudah didistribusikan,
akan membuat masyarakat lebih percaya diri
Navigator
untuk bepergian, sehingga bisnis jalan tol bisa
tumbuh lagi. “Kecepatan bisnis jalan tol dalam
recovery ini semakin menguatkan optimisme
kami bahwa bisnis ini sangat tahan banting,”
katanya.
Selain berdampak pada bisnis layanan jalan
tol, pandemi juga memengaruhi progres
pembangunan jalan tol itu sendiri. Pada
masa-masa awal pandemi, terjadi penundaan
pembebasan tanah di jalur yang akan
digunakan untuk jalan tol. Hal ini membuat
proses konstruksi melambat. Di sisi lain, jumlah
pekerja berkurang hingga 50% untuk memenuhi
protokol kesehatan.
“Kondisi tersebut juga terjadi pada Astra Infra.
Penurunan trafik mencapai 45%, tapi di kuartal
tiga trafik sudah tumbuh 69% dan pertumbuhan
revenue mencapai 70%,” tambahnya.
Tet Fa menambahkan, Astra Infra terus
melakukan kajian-kajian untuk proyek baru dan
tetap melakukan aktivitas pembangunan jalan
tol. Meski begitu, perusahaan ini melakukan
review pada capital expenditure (capex).
Astra Infra menyeleksi mana capex yang bisa
direalisasikan menurut tingkat urgensi dan
yang bisa ditunda. Jelasnya, Astra Infra tetap
melakukan perbaikan jalan, maintenance
jembatan, dan lainnya.
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Astra Infra juga tetap berinvestasi pada bisnis-
2021 bisnis lain, seperti rest area. Perusahaan yang
bernaung di Grup Astra ini telah meresmikan
Navigator
Resta Pendopo 456. Untuk seksi A sudah
beroperasi pada Februari 2020 dan seksi B pada
Oktober tahun ini. Rest area ini berada di jalan
tol Semarang-Solo Km 456.
Rest area milik Astra Infra ini sangat unik
karena kedua seksi A dan B Resta Pendopo
456 ini terletak di posisi berseberangan dan
dihubungkan oleh jembatan. Selain itu,
konsep yang diusung juga berbeda dengan
kebanyakan rest area. Pada rest area lain rata-
rata menerapkan 3P, yakni park, pray, dan pee.
Sedangkan di Resta Pendopo 456 mengusung
5P, yakni park, pray, pee, pay, dan play. Konsep
pay dan play diterjemahkan dengan adanya
pusat perbelanjaan dan sarana bermain. Resta
Pendopo 456 mendapat penghargaan sebagai
Rest Area terbaik 2020 dari Kementerian PUPR
pada hari Bakti PU ke-75 tahun ini
Investasi berikutnya pada tahun ini adalah
mengoperasikan simpang susun Balaraja Timur
di jalan tol Tangerang-Merak. Lalu, membangun
pelebaran lajur ketiga di jalan tol yang sama di
wilayah Balaraja Barat.
Kemudian, pada September 2020, Astra Infra
bersama Kementerian PU melakukan ground
breaking pembangunan akses jalan tol dari tol
Cipali menuju Bandara Kertajati, Jawa Barat.
Investasi untuk jalan tol ini mencapai Rp
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
692 miliar dengan perkiraan pembangunan
2021 satu tahun. Nantinya, masyarakat Jawa Barat,
khususnya dari Bandung, bila sudah terhubung
Navigator
dengan tol Cisumdawu (Cileunyi Sumedang
Dawuan), hanya membutuhkan waktu satu jam
ketika ke Bandara Kertajati.
Terbaru, Astra Infra telah mengakuisisi jalan
tol JORR I W2N yang menghubungkan Kebon
Jeruk ke Ulujami. “Ini adalah langkah-langkah
nyata Astra Infra untuk tetap berinvestasi
di masa sulit. Dengan begitu, mendukung
pertumbuhan jalan tol dan perekonomian
Indonesia,” kata Tet Fa.
Ia menambahkan, berbagai langkah Astra
Infra ini merupakan penjabaran dari lima
strategi dalam situasi pandemi. Pertama,
menjaga employee wellbeing dalam berbagai
bentuk. Kedua, melakukan disiplin keuangan
untuk menjaga likuiditas, dengan melakukan
skala prioritas capex dan operational expenditure
(opex). Ketiga, berkoordinasi dengan stakeholder
dan shareholder, terutama terkait pembiayaan.
“Sekitar 70% pembiayaan kami datang dari
pinjaman bank, sisanya dari modal sendiri.
Untuk itu, kami bicara dengan bank dan
mengajukan opsi restrukturisasi utang, pokok,
dan bunga. Kami juga berkoordinasi dengan
pemerintah untuk mendapatkan stimulus.
Langkah-langkah ini untuk menjaga arus kas,”
terang Tet Fa.
Keempat, Astra Infra tetap melakukan smart
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
investment dengan melihat potensi dan peluang
2021 yang ada saat ini dan di masa mendatang.
Kelima, melakukan strategi penciptaan nilai
Navigator
(value creation) untuk meningkatkan performa
perusahaan. Untuk itu, Astra Infra membangun
satu unit bisnis baru, yakni Astra Infra Solutions
(AIS). AIS menyediakan keunggulan layanan
menyeluruh di bidang layanan operasi, layanan
konsultasi, dan solusi bisnis lainnya yang
menunjang kegiatan pengoperasian jalan tol.
Selain AIS, pembangunan Resta Pendopo juga
termasuk dalam strategi penciptaan nilai ini.
Saat ini, Astra infra memiliki dua subholding,
Astra Tol Nusantara yang menaungi seluruh
bisnis yang terkait dengan jalan tol. Kemudian,
Astra Nusa Perdana untuk memayungi bisnis-
bisnis di luar jalan tol, seperti pelabuhan
shorebase di Penajam, Kalimantan Timur.
Total, Astra Infra telah memiliki 7 ruas jalan tol
“Kecepatan dengan panjang lebih sekitar 357 km dan satu
bisnis jalan
tol dalam
pelabuhan. “Concession base masih menjadi
recovery revenue stream terbesar kami, porsinya 90%,
ini semakin
menguatkan sisanya dari service base, seperti dari Astra Infra
optimisme
kami bahwa Solutions dan rest area,” terang Tet Fa.
bisnis ini
sangat
resilience.”

Djap Tet Fa
Group CEO ASTRA
Infra
Marketeer Of The Year
Dec Alim Gunadi
2020 Managing Director Strategic Business & Services PT Sinar Mas Land
Jan
2021 Jeli Melihat Perubahan
Saat industri properti terdampak pandemi, Sinar Mas
Navigator

Land berhasil bertahan dan melakukan terobosan-


terobosan baru. Dengan strategi itu, perusahaan
mampu menjaga arus kas perusahaan.

Oleh Ramadhan Triwijanarko

The
Best
Industry Marketing
Champion 2020
Property Sector
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Tahun 2020 pernah diprediksi sebagai tahun
2021 kebangkitan industri properti. Pasalnya, industri
ini sudah terlalu lama dalam kondisi hibernasi.
Navigator
Tahun 2019 yang merupakan tahun politik
membuat industri properti harus menahan
diri untuk tumbuh. Sinyal kebangkitan
industri properti cukup kuat pada kuartal
pertama tahun 2020 yang ditandai dengan
meningkatnya permintaan.
Namun, ketika pandemi COVID-19 datang,
wajah industri ini langsung berubah
drastis. Konsumen menahan pembelian dan
permintaan properti anjlok lagi. Melihat tren
ini, PT Sinar Mas Land langsung menyiapkan
diri untuk menjawab perubahan perilaku
konsumen.
Alim Gunadi, Managing Director Strategic
Business & Services PT Sinar Mas Land langsung
bergerak cepat untuk menerjemahkan situasi
pasar menjadi sebuah keputusan bisnis yang
tepat dan efektif. Karenanya, ia membuat
beberapa strategi yang sampai saat ini terbukti
efektif dalam mendorong pertumbuhan bisnis
Sinar Mas Land.
“Kami berdiskusi secara internal dan meminta
izin kepada shareholder untuk melakukan
shifting cara berjualan dari offline ke online.
Kami terus melakukan pemetaan kebutuhan
konsumen dan mengupayakan agar mereka
tetap membeli properti,” ujar Alim.
Menurutnya, selama pandemi ini, ada
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
banyak perubahan perilaku konsumen dalam
2021 kaitannya dengan produk properti. Meskipun
di awal pandemi ada perlambatan di pasar,
Navigator
namun secara perlahan masyarakat menyadari
pentingnya properti di situasi pandemi.
Karenanya, mereka melirik kembali rumah
tapak sebagai tempat tinggal dan pusat
aktivitas harian, mulai dari sekolah, olahraga,
ibadah, dan bekerja.
Setelah pengumuman kasus perdana
positif COVID-19 di Indonesia, Alim melihat
ada peningkatan kebutuhan sebuah hunian,
khususnya untuk produk rumah tapak. Hunian
rumah tapak amat diminati, khususnya oleh
kalangan milenial. Terkait harga, mereka mau
mengeluarkan dana dari Rp 700 juta hingga Rp
1,5 miliar demi hunian idaman mereka.
“Untuk itu, kami mengadaptasi hunian yang
memang ideal untuk segmen ini. Luas area
yang hanya 60-72 m2 ini kami bangun menjadi
dua hingga tiga lantai. Sehingga, tiap lahan
rumah memiliki fungsi yang optimal,” jelasnya.
Hunian milenial ini bisa ditemukan di
beberapa proyek milik Sinar Mas Land, seperti
FleekHauz, ImajiHaus, dan ImpresaHaus. Data
Sinar Mas Land mencatat, model perumahan
seperti ini terserap sangat baik di pasar. “Saat
ini, pasar dalam tahap mencari titik ekuilibrium
baru dan rumah tapak akan lebih cepat pulih,”
ujarnya.
Beberapa proyek Sinar Mas Land baik di
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Jakarta, Surabaya, dan Balikpapan berhasil
2021 meraup capaian positif. Kawasan Serpong di
Tangerang Selatan menyumbang persentase
Navigator
besar. Sementara, di Surabaya salah satu proyek
apartemen yang diluncurkan juga laris manis.
Di satu sisi, proyek perumahan di Balikpapan
turut terserap dengan baik. Menurut Alim, hal
ini merupakan imbas dari rencana pemindahan
ibu kota baru ke Penajam Paser yang hanya
beberapa menit dari Balikpapan.
Selain proyek residensial, Sinar Mas Land
juga meluncurkan beberapa produk komersial
seperti rumah toko (ruko). Senada dengan
residensial, luas ruko juga diperkecil. Ini
dilandasi oleh masih banyaknya warga yang
masih takut-takutan bertandang ke ruko
dengan alasan kesehatan.
Sikap sigap Sinar Mas Land berhasil
membawa perusahaan bertahan di situasi
ini. Kuncinya adalah peka terhadap segmen
dan kebiasaan pasar baru. Salah satu langkah
strategis yang dilakukan adalah kampanye
besar bernama Move in Quickly. Kampanye yang
diselenggarakan sejak Maret hingga akhir tahun
2020 ini berupaya memberikan kemudahan
bagi para calon penghuni untuk memiliki
properti. Move in Quickly juga menjadi gerak
cepat Sinar Mas Land membaca pola perilaku
konsumen di awal pandemi.
“Kalau kami meluncurkan produk baru tanpa
melihat kondisi dan potensi pasar jelas akan
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
berisiko. Karenanya, kami membuat program
2021 untuk menjual stok produk rumah yang sudah
ada sebelum tahun 2019. Produknya berupa
Navigator
rumah siap huni,” tambah Alim.
Dalam program ini, Sinar Mas Land
mendorong konsumen memiliki properti
semudah dan secepat mungkin. Ada beragam
manfaat dan kemudahan yang ditawarkan
oleh Alim bersama timnya. Mulai dari diskon,
keringanan uang muka, dan bea perolehan
hak atas tanah dan bangunan, serta kolaborasi
dengan pemain perbankan untuk menyediakan
program KPR.
“Hasilnya sangat memuaskan. Sampai Mei
lalu, kami mencatatkan penjualan sekitar Rp
650 miliar. Ini bukti bahwa masih ada orang
yang minat membeli properti di masa sulit,”
imbuh penerima The Best Industry Marketing
Champion 2020 dari sektor properti.
Tak hanya itu, Sinarmas Land juga melakukan
transformasi digital, baik secara pemasaran,
penjualan, transaksi, serta pelayanan dengan
sistem customer relationship management
(CRM). Semua dilakukan secara terintegrasi
sehingga calon penghuni tetap bisa melakukan
aktivitas pembelian meskipun mereka memesan
dari dalam rumah.
Inovasi-inovasi yang dilakukan oleh Sinar
Mas Land ini merupakan hal yang esensial,
khususnya dalam upaya menggairahkan
pasar. Alim meyakini konsumen harus
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
diberikan beragam kemudahan agar tetap
2021 bisa melakukan pembelian. Tidak hanya dari
fasilitas dan proses, akses pembayaran dan
Navigator
pembiayaan juga harus dicermati. Tujuannya
agar konsumen kian mantap untuk membeli
properti.

“Kami
diskusi
secara
internal dan
meminta
izin kepada
shareholder
bahwa
kami harus
melakukan
shifting cara
berjualan
dari offline ke
online. Kami
juga terus
melakukan
pemetaan
kebutuhan
konsumen,
dan
bagaimana
agar mereka
tetap
membeli
properti.”

Alim Gunadi
Managing Director
Strategic Business
& Services PT Sinar
Mas Land
Marketeer Of The Year
Dec Sutopo Kristanto
2020 President Director of PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk.
Jan
2021 Jaga Likuiditas
Di tengah situasi sulit karena pandemi COVID-19,
Navigator

PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk atau Jaya


Konstruksi harus menelan pil pahit karena mengalami
kontraksi yang cukup signifikan. Berbagai strategi
dilakukan untuk menjaga likuiditas perusahaan tetap
terjaga.

Oleh Estu Dian Maranti

Special
Mention

The Industry
Marketing
Special Mention 2020
Construction Sector
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Sektor konstruksi merupakan salah satu sektor
2021 unggulan dalam mendorong pertumbuhan
ekonomi pada tahun 2020. Menurut data dari
Navigator
Badan Pusat Statistik (BPS), 65% perekonomian
dipengaruhi oleh lima sektor utama, yaitu
industri, pertanian, perdagangan, konstruksi,
dan pertambangan.
Meski demikian, tantangan datang ketika
diterapkannya kebijakan Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB) yang menyebabkan
pemberhentian sementara beberapa proyek.
Selain itu, adanya kebijakan refocusing
anggaran dari pemerintah,baik ditingkat
negara maupun daerah membuat sektor ini
harus mengalami kontraksi.
Sutopo Kristanto, President Director of PT
Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (Jaya
Konstruksi) mengatakan, sektor konstruksi
diperkirakan akan mengalami penurunan
hingga 7% dibanding tahun lalu. Hal ini
berdampak pada kinerja Jaya Konstruksi.
Sutopo memproyeksikan pendapatan
absolut terkontraksi atau turun hingga 40%
dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain itu, nilai absolut laba bersih anjlok
hingga 50%. Karena itu, adaptasi strategi perlu
dilakukan agar perusahaan terus bertahan.
Untuk itu, Sutopo melakukan efisiensi melalui
rightsizing dan cashflow management untuk
menjaga likuiditas perusahaan.
Rightsizing dilakukan dengan mengurangi
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
pegawai sebanyak 80 karyawan, dari total 2.107
2021 menjadi 2.027 orang. Sutopo mengatakan,
program rightsizing bukan berarti fokus
Navigator
pada pengurangan pegawai, tetapi untuk
peningkatan produktivitas para karyawan.
Sedangkan, cashflow management yang baik
dilakukan dengan berfokus pada pertumbuhan
organic innovation dan inorganic growth.
“Jaya Konstruksi juga melakukan strategic
responses untuk menanggapi situasi pandemi,
yaitu dengan organic innovation dan inorganic
growth. Inti dari kedua strategi tersebut adalah
pengeluaran biaya yang lebih efisien,” ujar
Sutopo.
Organic innovation yang dimaksud Sutopo di
antaranya adalah menjaga keandalan konsep
layanan, melakukan penyerahan secara tepat
waktu, mutu proyek sesuai dengan yang
diisyaratkan, serta menjaga keselamatan
para karyawan dengan menerapkan protokol
COVID-19 di seluruh lokasi proyek Jaya
Konstruksi.
Seperti perusahaan lainnya, Jaya Konstruksi
juga melakukan digitalisasi bisnis dan inovasi
produk. Strategi ini dilakukan agar perusahaan
lebih cepat merespons kebutuhan pelanggan
dan mengefisienkan proses bisnis. Ujung dari
upaya tersebut adalah menjaga likuiditas
perusahaan.
Kekuatan Jaya Konstruksi untuk bertahan
selama pandemi juga datang dari sisi internal.
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Sebagai bagian dari Grup Jaya, 60% saham Jaya
2021 Konstruksi dimiliki oleh PT Pembangunan Jaya,
di mana 40% PT Pembangunan Jaya dimiliki
Navigator
oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ini
membuat Jaya Konstruksi memiliki dukungan
growth yang solid dan cukup untuk melalui
tantangan selama pandemi.
“Selain itu, Jaya Konstruksi memiliki track
record yang cukup baik karena layanannya.
Seperti memiliki kemampuan dasar di
sektor pembangunan gedung, jalan, irigasi,
bendungan, bandara, jalan tol, serta memiliki
terminal aspal curah,” jelas Sutopo.
Pada tahun 2020, Jaya Konstruksi fokus pada
megaproyek yang telah berjalan dari tahun
2019, yaitu proyek enam ruas jalan tol dalam
kota. Proses megaproyek tersebut sampai saat
ini dikatakan sudah hampir rampung. Seksi A
dari proyek ini, yaitu mulai dari Pulo Gebang
ke arah Kelapa Gading yang panjangnya
kurang lebih sekitar 9,3 Km sudah mencapai
76%. Sutopo mengatakan, total investasi pada
seksi ini kurang lebih Rp 4 triliun untuk nilai
konstruksi. Diprediksi seksi satu A akan selesai
pada Juni 2021.
Sebelumnya, seksi A direncanakan selesai
dalam waktu 30 bulan. Namun, terjadi beberapa
kendala pelaksanaan, antara lain pembebasan
lahan tambahan hingga relokasi saluran udara
tegangan tinggi (SUTT-150 kV). Selain itu, ada
beberapa masalah utilitas lainnya, seperti pipa
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
gas, pipa air bersih, saluran kabel, tegangan
2021 menengah, dan saluran distribusi atau jaringan
tegangan rendah.
Navigator
Seksi satu B juga akan segera dilaksanakan,
yaitu jalan tol dari arah Semanan ke Grogol
atau sekitar 9,5 Km. Jika seksi A dan B selesai
dibangun, Jakarta akan memiliki suatu
infrastruktur jalan tol dari timur ke barat.
Pasalnya, seksi B akan menghubungkan
dari Grogol sampai Kelapa Gading. Dengan
demikian, masyarakat yang melakukan
perjalanan dari timur ke barat atau sebaliknya
dapat menghemat perjalanan sekitar satu jam.
“Proyek enam ruas jalan tol dalam kota tetap
berjalan di tengah kondisi pandemi COVID-19.
Kami tetap memperhatikan protokol kesehatan
yang sangat ketat seperti yang diatur oleh
pemerintah,” kata Sutopo.
Hingga September 2020, Jaya Konstruksi
sudah mengantongi nilai kontrak mencapai
Rp 9 triliun. Diproyeksikan sampai akhir tahun
2020, nilai konstruksi yang dikantongi oleh
perusahaan akan mencapai Rp 9,9 triliun.
“Kami akan terus mengkaji ulang nilai kontrak
selama pandemi COVID-19. Hal ini untuk
mempertahankan likuiditas perusahaan yang
terdampak pandemi,” tegasnya.
Namun, terdapat angin segar untuk
sektor konstruksi. Dikarenakan program
refocusing telah selesai, sektor ini dapat
kembali menunjukkan gelagatnya. Selain
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
itu, pemerintah juga mempercepat investasi
2021 di sektor konstruksi dengan melakukan
pelelangan barang. Sehingga, diharapkan
Navigator
sektor ini tidak lagi mengalami kontraksi
berkelanjutan dan dapat tumbuh pada tahun
2021.
“Sektor konstruksi memang cenderung
bergantung pada kebijakan pemerintah. Selama
pandemi, peraturan pemerintah yang tidak
menghentikan proses pengerjaan infrastruktur
juga membantu kami untuk bertahan,” ujar
Sutopo.
“Jaya
Konstruksi Aksi bertahan perusahaan Jaya Konstruksi
juga
melakukan tersebut membuat Sutopo Kristanto, President
strategic
responses Director PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama
untuk
menanggapi
Tbk mendapat penghargaan The Industry
situasi Marketing Special Mention 2020 untuk sektor
pandemi,
yaitu dengan konstruksi dari MarkPlus, Inc.
organic
innovation
dan
inorganic
growth. Inti
dari kedua
strategi
tersebut
adalah
pengeluaran
biaya yang
lebih efisien.”

Sutopo Kristanto
President Director of
PT Jaya Konstruksi
Manggala Pratama
Tbk
Marketeer Of The Year
Dec Ira Puspadewi
2020 Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
Jan
2021 Pentingnya Menjaga Cash Flow
Industri transportasi tidak pernah mati. Industri ini
Navigator

berkaitan dengan banyak orang dan memegang


peranan penting dalam perekonomian. Hal itulah
yang disadari betul oleh PT ASDP Indonesia Ferry
(Persero) yang melakukan berbagai langkah untuk
tetap bisa membukukan laba di tengah situasi sulit.

Oleh Clara Ermaningtiastuti

Special
Mention

The Industry
Marketing
Special Mention 2020
Transportation Sector
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Industri transportasi harus menerima pukulan
2021 telak dari pandemi. Bisa dikatakan, hampir
semua moda transportasi harus berhenti
Navigator
untuk menekan penyebaran virus. Di sisi lain,
pembatasan sosial serta kebijakan lainnya
turut menyumbang penurunan di industri
ini. Namun, perusahaan harus gesit dalam
menghadapi berbagai situasi.
“ASDP memiliki tema yang bold yaitu ASDP is
elevating civilization to the next level. Tema ini
sendiri diambil karena kami ingin menjadikan
pelabuhan penyeberangan menjadi lebih
beradab dengan layanan yang baik. Sehingga,
nantinya tidak hanya akan berdampak baik
bagi ASDP sendiri, tetapi juga perekonomian
masyarakat di sekitar pelabuhan,” ujar Direktur
Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira
Puspadewi.
Selama ini, lingkungan pelabuhan
dikonotasikan sebagai tempat yang kurang
baik, kumuh dan tidak tertib. Hal inilah yang
ingin diubah untuk memajukan perusahaan
dan lingkungan. ASDP memiliki 35 pelabuhan
dan 152 kapal. Selain itu saat ini mereka juga
sudah mengelola 52 kapal dari perusahaan lain.
“Ini yang menjadi unique proposition dari ASDP.
Tidak hanya mengelola pelabuhan, tetapi juga
kapal-kapal,” katanya.
Bicara mengenai civilization, Ira
mengaitkannya dengan pelayanan yang
beradab lewat peningkatan layanan. ASDP
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
melakukannya dengan digitalisasi. Dimulai dari
2021 pelabuhan Merak-Bakauheuni dan Ketapang-
Gilimanuk, yang sudah menerapkan sistem
Navigator
pembayaran cashless.
Mengapa cashless ini penting dalam
operasional pelabuhan dan kapal? Ira
menggambarkan situasi pada periode Lebaran.
Pada waktu tersebut, perputaran uang di
pelabuhan bisa mencapai Rp 5-8 miliar per
hari. Hal lain yang mengkhawatirkan adalah
jam kerja para staf yang bisa mencapai 27 jam
karena situasi pelabuhan yang sibuk.
“Dalam keadaan terburuk, antrean kendaraan
di pelabuhan bisa mencapai 26 kilometer.
Saya melihat masalah antrean ini muncul
karena kami tidak pernah mengatur kapan
penumpang bisa naik. Sehingga, penumpang
cenderung datang jam delapan malam hingga
dini hari yang menyebabkan tumpukan
kendaraan,” tutur Ira.
ASDP menyadari permasalahan ini bisa
diselesaikan dengan digitalisasi. Caranya,
adalah pembelian tiket secara online. Secara
online melalui website atau aplikasi Ferizy (dari
Ferry Easy) dan melalui jaringan minimarket
nasional, Alfamart.
Pembelian tiket di luar pelabuhan ini
membantu meminimalisir kerumunan orang.
Rencananya, program ini akan dikembangkan
di seluruh pelabuhan ASDP dan diperkirakan
selesai pada akhir tahun 2022.
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Digitalisasi ini kemudian menjadi sangat
2021 relevan dalam kondisi pandemi yang memaksa
orang untuk menjaga jarak satu sama lain di
Navigator
ruang publik. Seperti pepatah, sekali dayung,
dua tiga pulau terlampaui, ASDP berhasil
menemukan solusi untuk permasalahan yang
harus dihadapi bertahun-tahun dan persoalan
yang harus diselesaikan dengan cepat.
Untuk mengatasi antrean penumpang, ASDP
juga meresmikan pembangunan dermaga
yang disebut Dermaga IV pada September lalu.
Dermaga ini sempat berhenti pembangunannya
selama 18 tahun karena sengketa.
Dermaga sendiri merupakan kebutuhan
esensial dalam penyeberangan. Ketika
kekurangan dermaga, pelabuhan bisa
mengalami kondisi bottleneck yang
menyebabkan penyeberangan terhambat. Hal
ini bisa membuat banyak kapal menumpuk di
pelabuhan karena tidak bisa menyeberang.
Meski melakukan banyak program dan
inisiasi yang baik sepanjang tahun 2020,
tantangan datang akibat COVID-19. Pandemi ini
memengaruhi operasional pelabuhan. Terlebih
lagi, ASDP tidak hanya mengangkut orang
tetapi juga kendaraan dan terbanyak datang
dari kendaraan logistik.
“Kami mengalami penurunan. Tetapi
dibandingkan perusahaan transportasi
lain, kami beruntung. Pasalnya, kami tidak
hanya mengangkut penumpang tetapi
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
juga kendaraan. Hal ini membuat kami
2021 terselamatkan dan posisi cash kami sangat
sehat,” tegas Ira.
Navigator
Saat pandemi masuk ke Indonesia, ASDP
melakukan stress test untuk mengetahui
ketahanan perusahaan. Hasilnya
memperkirakan jika ASDP mendapatkan zero
revenue, perusahaan masih bisa hidup hingga
Juni 2021. Hal ini tidak ditemukan di banyak
perusahaan.
Sejak awal Maret, ASDP mengalami
penurunan penumpang hingga 46%, kendaraan
roda dua dan empat sekitar 55%, dan kendaraan
besar pengangkut logistik sebesar 9%. Namun,
pada periode Juni hingga Oktober, ASDP
mengalami peningkatan, yaitu 8% kenaikan
penumpang, 11% kendaraan roda dua dan
empat, serta logistik yang meningkat sebesar
3,1%.
“Kami pasti menderita karena kapasitas yang
diperbolehkan masih 50%. Turun itu pasti. Tapi
ada pertanyaan lain, yaitu how low can you go.
Untuk saat ini, saya memperkirakan kami masih
bisa membukukan laba sekitar 40% dari tahun
lalu. Tampaknya, tidak banyak perusahaan
transportasi yang bisa mencapai hal tersebut.
Saya yakin sulit sekali,” ungkap Ira.
Ira juga menjelaskan bagaimana ia melihat
potensi untuk bisa bertahan di masa sulit.
Setidaknya ada tiga kunci strategi yang ia
terapkan. Pertama, menentukan kembali
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
prioritas. Misalnya, dengan melakukan
2021 investasi yang memberikan pemasukan jangka
menengah. Kedua, efisiensi. Perusahaan harus
Navigator
tahu cara mendapatkan hasil yang sama
dengan less money. Dalam penerapan hal
ini, perusahaan membutuhkan kreativitas. Di
tengah kondisi yang terhimpit, Ira yakin bahwa
manusia bisa menjadi lebih kreatif. Ketiga,
inovasi lewat bisnis yang berbeda. Strategi
ini bahkan sudah dilakukan oleh ASDP lewat
pengelolaan kapal-kapal perusahaan lain.
“Kami Ira mengatakan, penting bagi perusahaan
mengalami
penurunan. untuk memastikan bisnis memiliki sumber
Tetapi
dibanding- pertumbuhan yang berkelanjutan. Apalagi
kan
perusahaan industri ini heavily regulated dan peningkatan
transportasi
lain, kami
tarif bisa terjadi tiga tahun sekali. “Jadi, kami
beruntung. harus memikirkan sumber pendapatan yang
Pasalnya,
kami tidak tidak besar regulasinya. Bisa dilakukan dengan
hanya
mengangkut masuk ke sektor pariwisata, seperti yang
penumpang
tetapi juga sudah kami lakukan dengan hotel Inaya Bay
kendaraan.
Hal ini
Komodo di Labuan Bajo yang kami miliki,”
membuat kata penerima The Industry Marketing Special
kami
terselamat- Mention 2020 dari sektor transportasi ini.
kan dan
posisi cash
kami sangat
sehat.”

Ira Puspadewi
Direktur Utama PT
ASDP Indonesia
Ferry (Persero)
Marketeer Of The Year
Dec Ivy Kamadjaja
2020 Deputy CEO dan Chief Marketing Officer Kamadjaja Logistics
Jan
2021 Menciptakan Peluang
Di tengah pandemi, industri logistik tetap bisa
Navigator

beroperasi. Namun di sisi lain tidak tersedianya


armada dan lemahnya perekonomian juga menjadi
tantangan bagi industri ini. Dengan gesit, Kamadjaja
Logistics mengubah tantangan menjadi peluang.

Oleh Ellyta Rahma

Special
Mention

The Industry
Marketing
Special Mention 2020
Logistic Sector
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Sektor logistik termasuk ke dalam 11 sektor
2021 yang tetap beroperasi penuh selama masa
pembatasan sosial berskala besar. Meski begitu,
Navigator
pemain di industri ini tetap menghadapi
tantangan besar dalam melayani pengiriman
barang, seperti kegiatan perdagangan yang
menurun drastis dan minimnya armada.
Tantangan ini dirasakan betul oleh Kamadjaja
Logistics. Perusahaan logistik yang telah
hadir sejak tahun 1968 ini ditantang untuk
menunjukkan keunggulannya. Di bawah
kepemimpinan Ivy Kamadjaja, Deputy CEO dan
Chief Marketing Officer Kamadjaja Logistics,
perusahaan ini berhasil mencetak prestasi.
Tidak hanya eksis saat pandemi, tapi juga
mencatat peningkatan baik dari sisi bisnis dan
kualitas pekerja yang ada di dalamnya.
Sejak awal hingga akhir tahun 2020,
Kamadjaja Logistics telah membaca adanya
tantangan perubahan akibat kasus COVID-19
yang terus meningkat. Sebagai salah satu
pemain logistik kargo internasional, Kamadjaja
telah terdampak pandemi bahkan sebelum
tahun 2019 berakhir. Saat itu, sejumlah
negara sudah menerapkan lockdown yang
mengakibatkan terhambatnya kegiatan ekspor
dan impor yang berujung pada turunnya
volume kargo.
Keadaan memburuk ketika WHO
mendeklarasi COVID-19 sebagai pandemi global.
Sebagai industri yang sangat bergantung pada
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
industri lainnya, sektor logistik memang bisa
2021 tetap beroperasi, namun tidak maksimal.
“Dampak deklarasi dan kasus penularan
Navigator
pertama di Indonesia sangat besar. Saat itu,
pergerakan benar-benar terbatas. Kami bisa
beroperasi, tapi industri perdagangan berada di
kondisi sangat lemah. Negara yang melakukan
lockdown semakin banyak. Belum lagi
aturan pelarangan bepergian yang membuat
ketersediaan armada logistik menurun drastis,”
papar Ivy.
Kondisi wait and see serta membingungkan
ini tidak berarti menghentikan Ivy. Perempuan
yang mengawali kariernya di industri
perbankan ini memiliki prinsip bahwa pasti ada
peluang di segala kesempatan. “We don’t wait
for the opportunity, we make one,” katanya.
Inilah yang mendorong Ivy untuk
memanfaatkan kondisi pandemi sebagai
peluang untuk memaksimalkan strategi digital
transformation dan people transformation
yang tengah dipersiapkan oleh Kamadjaja
Logistics sejak lima tahun lalu. Setiap tahunnya,
Kamadjaja Logistics memang memiliki tim yang
fokus pada pengembangan satu aspek. Secara
kebetulan pada tahun 2020 berfokus pada
digital transformation.
“Di tengah tantangan ini Kamadjaja Logistics
mendorong percepatan digital. Setidaknya
kami memajukan timeline transformasi yang
harusnya diwujudkan lima tahun ke depan,
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
jadi diwujudkan sekarang juga. Dengan
2021 demikian kami membuka peluang baru untuk
perusahaan sendiri tanpa menunggu peluang
Navigator
yang dibuka oleh orang lain,” tegasnya.
KLOG Supply Chain Management Integrated
System menjadi solusi yang diciptakan
Kamadjaja dalam menghadapi tantangan
logistik sepanjang tahun 2020. Melalui sistem
ini, Kamadjaja Logistics mengoptimalisasi
pengiriman barang dan kargo berbasis
digital dengan analisis pengiriman yang real-
time. Apalagi, perusahaan ini juga mencatat
peningkatan logistic e-commerce hingga 300%.
Dengan sistem ini, Kamadjaja mendorong
pengiriman barang yang efektif, terintegrasi,
dan seamless.
“Tidak ada yang siap dengan kondisi ini,
termasuk tantangan baik yang datang dari
peningkatan transaksi e-commerce. Tapi,
Kamadjaja Logistics telah melangkah lebih
awal untuk mengembangkan solusi digitalnya
yang kemudian dijadikan peluang untuk
menghadapi tantangan ini,” katanya.
Penciptaan peluang itu juga dilakukan
dengan memanfaatkan segala celah yang
ada di lapangan agar tetap bisa melakukan
layanan logistik. Saat menghadapi tantangan
armada yang tidak bisa beroperasi, Kamadjaja
Logistics mendorong shifting armada. Seperti
mengalihkan kargo pesawat ke kapal untuk
pengiriman luar pulau. Risiko seperti waktu
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
pengiriman yang lebih panjang harus diterima
2021 dan dihadapi. Namun yang terpenting,
pengiriman barang tetap dapat dilakukan.
Navigator
“Kami mendorong tim di lapangan untuk
mencari solusi tercepat dan termasuk akal
mungkin. Layanan logistik tidak hanya
mengandalkan armada apa yang harus
digunakan, tapi memanfaatkan armada yang
bisa beroperasi. Ada komitmen yang harus
dipenuhi dalam setiap barang yang dikirim,
sehingga dibutuhkan solusi cepat untuk
menjaga komitmen tersebut,” tutur Ivy.

Transformasi SDM
Momentum pandemi ini dimanfaatkan untuk
mempercepat people transformation. Kondisi
pandemi yang menuntut semua orang untuk
belajar. Ivy memaksimalkan pengembangan
talenta lewat Kamadjaja Corporate University.
“Kita memang tidak bisa berbuat terlalu
banyak untuk meningkatkan bisnis, tapi kita
tetap bisa belajar. Men scale up merupakan
kunci untuk menyambut persaingan di dunia
baru pascapandemi,” katanya.
Sembari melakukan transformasi karyawan,
Ivy juga mendorong mereka untuk tetap
produktif. Di tengah kondisi pembatasan,
Kamadjaja Logistics yang memiliki dua jenis
karyawan, yaitu back-office dan lapangan
memberlakukan peraturan yang berbeda.
Perusahaan ini memberlakukan sistem work
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
from home untuk karyawan back-office.
2021 Sementara itu, karyawan lapangan yang tidak
bisa bekerja dari rumah tetap beraktivitas
Navigator
seperti biasa.
“Untuk itu muncul istilah work from heart
untuk mereka yang harus tetap bekerja di
lapangan. Kami bangun semangat mereka
dengan istilah tersebut dan jaminan kesehatan
dan keamanan yang ketat. Kami buat mereka
yang berada di lapangan tetap bisa bekerja
dengan nyaman tanpa takut terpapar virus. Ini
menjadi cara kami menjaga loyalitas kepada
semua talenta yang kami miliki,” tambahnya.
Ragam strategi ini terbukti tidak hanya
menyelamatkan Kamadjaja Logistics selama
periode pandemi yang bahkan masih melanda
hingga sekarang. Prinsip pembentukan peluang
yang dimiliki oleh Ivy membuktikan bahwa jika
hanya menunggu, peluang tidak akan terlihat.
Namun jika seorang marketeer bergerak cepat
untuk menciptakan peluang itu sendiri, bukan
tidak mungkin peluang bermanfaat untuk
orang lain.
“Penciptaan peluang tanpa menunggu
peluang tersebut terlihat menunjukkan bahwa
kita memiliki agilitas. We have to agile and
quickly rebound because survival is not enough.
Itulah kunci untuk menghadapi segala kondisi
dan tantangan,” tutup Ivy.
Atas agilitasnya dalam menciptakan peluang
inilah MarkPlus Inc. menganugerahi Ivy
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Kamadjaja, Deputy CEO and Chief Marketing
2021 Officer Kamadjaja Logistics, The Industry
Marketing Special Mention 2020 untuk sektor
Navigator
logistik.

“Penciptaan
peluang
tanpa
menunggu
peluang
tersebut
terlihat
menunjuk-
kan bahwa
kita memiliki
agilitas. We
have to agile
and quickly
rebound
because
survival is
not enough.
Itulah kunci
untuk
menghadapi
segala
kondisi dan
tantangan,”

Ivy Kamadjaja
Deputy CEO and
Chief Marketing
Officer Kamadjaja
Logistics
Marketeer Of The Year
Dec Atiek Nur Wahyuni
2020 Chief Executive Officer Transmedia
Jan
2021 Memeras Kreativitas
Industri media tengah bertahan dari hantaman
Navigator

pandemi. Namun, Transmedia tetap dapat


mencatatkan pendapatan yang stabil. Berbagai
kreativitas dan inovasi dilakukan. Apa saja?

Oleh Estu Dian Maranti

Special
Mention

The Industry
Marketing
Special Mention 2020
Media Sector
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar
2021 (PSBB), terutama pada April hingga Juni
membuat konsumsi masyarakat pada media
Navigator
televisi mengalami peningkatan. Terlebih,
televisi menjadi salah satu sumber hiburan
dan akses berita selama masyarakat berada di
rumah saja.
Hal ini berdampak pada peningkatan jumlah
penonton di media televisi. Menariknya, terjadi
kenaikan pada jumlah penonton laki-laki dan
anak-anak selama masa pandemi. Namun,
dari segi pendapatan, industri media harus
mengalami kesulitan.
“Adanya percepatan digitalisasi di industri
media televisi juga membuat media digital
mengalami peningkatan dari segi penonton.
Fenomena dual screen, yaitu menonton televisi
sambil menggunakan smartphone menjadi
kebiasaan baru dari masyarakat,” kata Atiek Nur
Wahyuni, Chief Executive Officer Transmedia.
Namun, lanjutnya, dari segi pendapatan iklan,
industri media televisi secara keseluruhan harus
mengalami penurunan. Hal ini disebabkan
adanya penurunan daya beli masyarakat dan
melambatnya perekonomian dalam negeri
selama pandemi.
“Sejak April hingga Juni, kami cukup terkena
dampak besar. Tapi dari Juli, iklan sudah mulai
naik lagi sampai sekarang. Secara year-to-year
pendapatan kami tidak menurun banyak, hanya
sekitar 5%,” jelas Atiek.
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Tantangan juga dialami Transmedia pada
2021 sisi produksi. Trans TV dan Trans7 merupakan
media televisi yang kuat dari sisi in-house
Navigator
production. Kebijakan PSBB membuat kedua
media tidak bisa melakukan produksi variety
show yang menjadi kekuatan konten mereka.
Atiek memutar otak dengan melakukan
berbagai strategi adaptasi. Salah satunya
dengan menayangkan program yang dapat
dinikmati oleh segmen terbesar.
Seperti yang dikatakan sebelumnya, terjadi
kenaikan jumlah penonton laki-laki dan anak-
anak di Transmedia. Untuk menangkap segmen
laki-laki, Trans TV lebih banyak menayangkan
program berita. Sedangkan, Trans7 lebih banyak
menayangkan program untuk anak-anak seperti
kartun dan program lainnya.
Atiek juga melakukan terobosan dengan
membeli program dan berkolaborasi membuat
konten bersama YouTuber ternama, seperti
dari MOP Channel milik Ruben Onsu, Channel
YouTube Baim Wong dan lain sebagainya.
Strategi ini dinilai berhasil dalam menaikkan
popularitas televisi Transmedia di kalangan
anak muda. “Apalagi saat ini, banyak generasi
muda yang lebih menyukai konten-konten
YouTube. Keberhasilan juga terlihat dengan
bagaimana strategi ini juga diikuti oleh stasiun
televisi lainnya,” katanya.
Selain itu, Atiek juga menerapkan cost
leadership atau menekan biaya pengeluaran
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
ketika memproduksi atau membeli program
2021 televisi. Tetapi, yang menjadi catatan adalah
bagaimana cost leadership tersebut juga harus
Navigator
diimbangi dengan kreativitas dan inovasi
program televisi.
“Kami tidak bisa hanya menekan biaya
yang akhirnya berdampak pada pemutaran
program dengan kualitas yang buruk. Itu
akan jadi bumerang buat media kami secara
jangka panjang karena penonton tidak akan
lagi menyukai konten-konten yang akan kami
tayangkan nantinya,” jelas Atiek.
Untuk menekan biaya pengeluaran,
Transmedia juga menerapkan pengelolaan
komposisi pola tayang. Sebelumnya, semua
program yang diolah oleh Transmedia
merupakan in-house production. Saat pandemi,
karena adanya PSBB menyebabkan kendala
dalam memproduksi program sehingga
perusahaan lebih banyak menayangkan
program re-run atau re-package serta membeli
beberapa program luar yang dapat menarik
banyak penonton.
Atiek memberikan contoh program Opera Van
Java (OVJ). Pada bulan Maret hingga Juni 2020,
program tersebut banyak menayangkan segmen
re-run. Proses produksi program juga hanya
dilakukan pada segmen yang disponsori klien.
“Misalnya, dari sembilan segmen, dua segmen
disponsori. Jadi, kita syuting untuk dua segmen
tersebut,” katanya.
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Berbagai strategi yang diterapkan oleh Atiek
2021 berbuah manis. Di saat media lain tengah
bertahan dari hantaman pandemi, Transmedia
Navigator
mampu mencatatkan pendapatan yang relatif
stabil. Meski tidak disebutkan angka pasti, Atiek
mengatakan growth yang dicapai Transmedia
tahun ini hampir sama dengan tahun
sebelumnya.

Menuju Digital
Digitalisasi di industri media merupakan
sebuah keniscayaan. Saat ini, telah banyak
media yang berlomba-lomba beralih ke media
over-the-top (OTT). Transmedia tidak mau
ketinggalan. Atiek mengklaim, baik Trans TV
maupun Trans 7 memiliki digital aset yang
sangat kuat. Contohnya, di YouTube, Trans 7
menjadi media dengan subscriber terbanyak,
sejumlah 17,4 juta subscriber.
Transmedia juga sangat serius dalam
mengembangkan media digitalnya. Saat ini,
Transmedia merupakan sebuah ekosistem
media yang kuat baik dari sisi Free to Air (FTA)
channel dan media digital. Selain Trans TV dan
Trans 7, Transmedia juga didukung oleh detik
network yang menaungi media digital seperti
CNNIndonesia.com, CNBCIndonesia.com, Female
Daily, InsertLive.com, dan lain sebagainya.
Satu lagi terobosan yang dilakukan oleh
Transmedia adalah dibentuknya media baru
bernama CXO Media yang didirikan oleh
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Putri Tanjung. Media baru dari Transmedia
2021 ini menyasar target market millennial dan
zilennial.
Navigator
“Apapun yang dilakukan oleh Transmedia,
baik itu di digital maupun di Free to Air
(FTA) semuanya adalah kebutuhan konsumsi
media yang berkembang. Dan yang paling
penting, semua fitur ini dimonetisasi. Jadi,
Transmedia dapat bertahan karena terobosan
“Kami tidak yang dilakukan memperhatikan penonton dan
bisa hanya
menekan
pengiklan,” tutup Atiek.
biaya yang Strategi Transmedia dalam memeras
akhirnya
berdampak kreativitas tersebut membawa Atiek Nur
pada
pemutaran Wahyuni, Chief Executive Officer Transmedia
program
dengan mendapat penghargaan The Industry Marketing
kualitas yang
buruk. Itu
Special Mention 2020 untuk sektor media dari
akan jadi MarkPlus, Inc.
bumerang
buat media
kami secara
jangka
panjang
karena
penonton
tidak
akan lagi
menyukai
konten-
konten yang
akan kami
tayangkan
nantinya.”

Atiek Nur
Wahyuni
Chief Executive
Officer Transmedia
Marketeer Of The Year
Dec Hermanto Tanoko
2020 Komisaris Utama PT Sariguna Primatirta Tbk (Cleo)
Jan
2021 Gesit dan Berpikir Positif
Sejak awal kehadirannya, Cleo sudah menghadapi
Navigator

tantangan dengan market leader yang menguasai


70% pangsa pasar. Tetapi, kegigihan kini mulai
menunjukkan hasil. Kuncinya adalah menjaga
konsistensi dan terus melakukan inovasi.

Oleh Clara Ermaningtiastuti

Special
Mention

The Industry
Marketing
Special Mention 2020
Fast-Moving Consumer
Goods Sector
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Dampak pandemi tidak bisa dipungkiri ikut
2021 dirasakan berbagai industri, tak terkecuali
industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Navigator
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
membuat masyarakat harus tinggal di rumah
dan menyebabkan sejumlah produk AMDK
dalam bentuk botol dan cup harus mengalami
penurunan penjualan. Namun, pada waktu
yang bersamaan, terjadi peningkatan dalam
penjualan galon.
Komisaris Utama PT Sariguna Primatirta,
Tbk (Cleo) Hermanto Tanoko menjelaskan
sejak April hingga Mei, banyak toko buka dan
tutup menyesuaikan peraturan yang ada.
Penjualan botol dan cup menurun drastis, tetapi
penurunan ini justru memberikan dorongan
produk lainnya untuk tumbuh.
“Target kami pada tahun ini adalah
mendapatkan profit margin sama seperti tahun
lalu. Kami lebih mengarahkan profit margin,
didukung penjualan galon yang bertumbuh
lebih tinggi dibandingkan botol dan cup. Secara
hitungan liter, galon lebih banyak meski value-
nya memang lebih kecil,” ungkap Hermanto.
Selama kuartal pertama tahun 2020, Cleo
berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan
sebesar 21%. Laba bersih naik 40% dibandingkan
kuartal pertama tahun lalu, meski berada di
tengah tekanan ekonomi.
“Saat pandemi, sangat penting bagi kami
untuk beradaptasi dengan cepat. Ketika sudah
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
menemukan strategi yang tepat, kami harus
2021 bergerak cepat. Selain itu, penting untuk
berpikir positif demi menemukan hal-hal yang
Navigator
positif juga,” tutur Hermanto.
Cleo juga menerapkan protokol kesehatan
sesuai standar penanganan COVID-19 di 27
pabrik dan 120 cabang distribusi mereka.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa
produk yang sampai ke tangan konsumen
aman. Kedisiplinan ini bisa meningkatkan dan
menjaga kepercayaan dari konsumen.
Sedangkan untuk perbaikan dan pengelolaan
perusahaan, Cleo memiliki lima strategi
utama. Pertama, fokus dalam menjamin
kualitas produk dalam menjamin kualitas
dan ketersediaan produk. Kedua, menambah
jaringan distribusi untuk ketersediaan di pasar.
Salah satu caranya adalah dengan program Cleo
Rumah Sehat (CRS) yang melayani penjualan
produk Cleo di perumahan.
Di Indonesia, ada ribuan perumahan yang
potensial untuk digarap produk AMDK.
Misalnya, dengan menggandeng keluarga-
keluarga yang memiliki waktu lebih dan mau
melayani pembelian Cleo di sekitar rumahnya.
“Ini tidak hanya menjadi peluang Cleo untuk
tumbuh, tetapi juga membantu masyarakat
untuk bisa mengantongi pendapatan
tambahan. Bagi masyarakat yang berminat
untuk menjadi bagian dari program ini, kami
melakukan training untuk menawarkan dan
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
memperkenalkan produk,” jelas Hermanto.
2021 Ketiga, mengedukasi pelanggan tentang value
produk melalui berbagai media. Contohnya,
Navigator
aktivitas seperti Cleo Smart Run dan Duta Muda
Cleo. Keduanya merupakan upaya dari Cleo
untuk meningkatkan awareness pelanggan
pada Cleo.
Keempat, memperbaiki sistem proses bisnis
secara efektif dan efisien. Kelima, melakukan
cost reduction pada setiap bagian. Dengan fokus
pada lima hal ini, Cleo telah mendapatkan
hasil yang baik, yaitu peningkatan penjualan.
Meski begitu, untuk penghitungan lebih rinci
seberapa besar peningkatan tahun ini baru bisa
dilakukan tahun depan.
Sepanjang tahun 2019, Cleo mengantongi
peningkatan omzet penjualan hingga 31%
dengan nilai Rp 1,08 triliun. Hermanto
mengaku dirinya masih belum puas dengan
pencapaian tersebut. Ia merasa masih ada yang
bisa dikembangkan lagi.
“Tim di Cleo tahu bahwa kalau bisa
mengalami peningkatan lebih dari 50% itu baru
extra mile. Mengapa saya berpikir demikian?
Karena, untuk masuk ke industri ini dan posisi
yang ada saat ini sangatlah berat. Kami benar-
benar berusaha menjaga konsistensi, mutu, dan
terus berinovasi,” kata Hermanto.
Kehadiran Cleo bermula dari akuisisi
perusahaan AMDK yang omzetnya hanya sekitar
Rp 75 juta dengan 150 karyawan dan setiap
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
bulannya terus merugi. Melihat persaingan
2021 yang ada pada tahun 2003 di industri AMDK,
Hermanto merasa tertantang dan optimistis
Navigator
untuk mengembangkan perusahaan tersebut.
“Saya melihat dari pengalaman bisnis kami.
Contohnya Avian yang berawal dari industri
rumahan tapi bisa berkembang hingga saat ini
dan dapat menjadi pabrik cat nasional terbesar
di Indonesia. Karena itu, saya optimistis bisa
menguasai AMDK dengan cepat. Saya kemudian
mengimpor mesin dan berbagai kebutuhan lain
untuk memproduksi kemasan,” kata Hermanto.
Kegigihannya melahirkan berbagai inovasi
dan pencapaian, seperti peningkatan rata-rata
laju pertumbuhan majemuk tahunan penjualan
2016-2019 sebesar 27%. Lalu, laba bersih pada
tahun 2019 meningkat hingga 107% dari tahun
2018.
Kesadaran masyarakat akan kesehatan yang
makin tinggi mendorong Cleo memerhatikan
kemasan produk-produknya. Sebagai contoh,
galon Cleo merupakan plastik murni PET BPA
Free dengan handle yang sudah mendapatkan
paten. Selain itu, galon Cleo juga dilengkapi
dengan tutup galon non spill pertama di
Indonesia dan dikemas dengan pelindung agar
aman selama perjalanan hingga ke tangan
konsumen.
Cleo juga menghadirkan botol 220 ml yang
diklaim menjadi botol paling ringan di dunia.
Ini merupakan inovasi dari Cleo untuk menjadi
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
solusi dari cup yang memerlukan sedotan saat
2021 dikonsumsi. Hal itu juga menjadi jawaban pada
tren kepedulian masyarakat terhadap kesehatan
Navigator
dan lingkungan yang terus meningkat.
“Pada masa sulit ini, pelanggan
membutuhkan produk yang bisa memberikan
solusi langsung atas permasalahan mereka.
Membantu pelanggan bisa menjadi solusi win-
win untuk bertahan di masa pandemi ini,”
pungkasnya.

“Ketika
sudah
menemukan
strategi yang
tepat maka
kami harus
bergerak
cepat. Selain
itu, penting
untuk
berpikir
positif demi
menemukan
hal-hal yang
positif juga.”
Hermanto Tanoko
Komisaris Utama PT
Sariguna Primatirta,
Tbk (Cleo)
Marketeer Of The Year
Dec Rachmat Harsono 
2020 President Director PT Aneka Gas Industri Tbk
Jan
2021 Semangat Mengeksplorasi
Para pelaku bisnis gas industri mengalami tekanan
Navigator

signifikan. Di tengah kondisi tersebut, PT Aneka


Gas Industri Tbk (AGII) justru berhasil meningkatkan
market share mereka. Kunci suksesnya adalah
semangat mengeksplorasi.

Oleh Muhammad Perkasa Al Hafiz

Special
Mention

The Industry
Marketing
Special Mention 2020
Resources & Mining Sector
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Pandemi COVID-19 membawa banyak
2021 tantangan dan perubahan. Tidak terkecuali
untuk para pemain gas industri yang
Navigator
mengemas berbagai gas untuk kebutuhan
sektor manufaktur dan berbagai industri.
Padahal di satu sisi, mereka harus menghadapi
penurunan permintaan gas akibat ada sebagian
pabrik yang tidak beroperasi selama pandemi.
Namun, PT Aneka Gas Industri Tbk. justru
menemukan berbagai peluang baru.
“Pandemi ini melahirkan tren baru bagi bisnis
kami. Ada segmen yang mengalami penurunan,
di sisi lain ada segmen yang justru meningkat.
Bisa dibilang, kami cukup tahan terhadap
kondisi krisis karena memiliki portofolio
segmen yang banyak dan masuk ke segmen
yang tepat. Saat ini, 20% konsumen utama kami
ini hanya menopang 20% dari pendapatan.
Dengan kata lain, kami tidak bergantung pada
satu segmen saja,” ujar Rachmat Harsono,
President Director PT Aneka Gas Industri Tbk.
Pada kuartal kedua 2020, permintaan gas
untuk segmen medis mengalami penurunan.
Meski begitu, pembangunan dan penambahan
fasilitas kesehatan dan ruang isolasi mulai
semarak. Beruntung, emiten dengan kode
saham AGII ini memiliki banyak konsumen
di segmen rumah sakit. Selain itu, AGII
mempunyai dua portofolio bisnis di segmen ini,
yakni bisnis gas dan penjualan serta instalasi
peralatan medis.
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Saat itu, AGII mulai mengomunikasikan
2021 kemampuan mereka membangun ruang
isolasi untuk kebutuhan tempat tinggal,
Navigator
apartemen, hotel, atau pun perkantoran yang
membutuhkan ruang isolasi sendiri. Hasilnya,
pada kuartal kedua 2020, bisnis hardware medis
ini tumbuh lebih dari 30%.
Sementara itu, sister company AGII, yakni
Samator, memproduksi hidrogen peroksida
untuk kebutuhan industri kertas hingga
mengubah haluan bisnis mereka. Samator
mulai memproduksi hand sanitizer dan
disinfektan.
Setelah melihat kekuatan, perusahaan mulai
melakukan pivoting. Aktivitas below-the-
line menjadi pilihan. Penetrasi ke berbagai
rumah sakit hingga menggelar program CSR
ke kantor-kantor pemerintahan, termasuk
memaksimalkan database konsumen business-
to-business (B2B) mereka lakukan.
Ketika jumlah pasien COVID-19 semakin
banyak, kebutuhan oksigen meningkat, dan
konsumen semakin aware untuk mengisolasi
diri di rumah. Segmen kelas atas mulai
meminta layanan home care ke rumah mereka.
Untuk itu, perusahaan bekerja sama dengan
rumah sakit dan menyediakan layanan
ventilator oksigen portable. Hasilnya, pada
kuartal ketiga 2020 permintaan gas untuk
segmen ini mulai naik.
“Masuk ke segmen business-to-consumer (B2C)
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
ini berbeda dengan B2B. Mindset karyawan juga
2021 harus diubah. Segmen ini sangat demanding
sehingga perusahaan harus benar-benar agile
Navigator
dalam melakukan penyesuaian dan layanan,
meski kuantitas dari segmen ini cenderung
tidak besar. Tapi, walau jumlahnya tidak
banyak, word of mouth mereka akan sangat
berpengaruh. Ini tantangan yang tak mudah,”
tambah Rachmat.
Diversifikasi ini yang membuat AGII lebih kuat
ketimbang para kompetitor yang cenderung
hanya mengandalkan segmen industri yang
sangat besar, seperti otomotif atau baja.
Sedangkan AGII memiliki rentang segmentasi
yang sangat banyak. Sehingga, ketika ada
industri mengalami penurunan, masih bisa
mengandalkan dari industri lain. Ditambah,
karena perusahaan lokal, AGII cenderung lebih
agile dalam melakukan pivoting. Hasilnya,
tahun ini AGII bisa menguasai market share
hingga 47%.
“Industri ini sedang mengalami penyusutan
hingga 30%. Melalui beragam strategi yang
kami kerahkan, kami berhasil mencatatkan
performa lebih baik dari rata-rata industri.
Meski begitu, saya belum terlalu puas dengan
hasil ini. Seharusnya, kami sudah bisa tumbuh
lebih baik,” papar Rachmat.
Untuk itu, proses bisnis terus dibenahi.
Perusahaan mulai membuat proses bisnis yang
lebih canggih dengan mengandalkan teknologi.
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Harapannya, bisnis proses ke depannya akan
2021 lebih efisien hingga 40%. Rachmat memiliki
target, semua proses bisnis bisa dilakukan
Navigator
secara online, semakin simpel dan cepat.
Persiapan ini sebetulnya telah dilakukan sejak
tahun 2016. Namun, berkat adanya pandemi,
transformasi digital kian terakselerasi.

Teamwork
Setelah melakukan kajian dan merancang
berbagai strategi, Rachmat menilai proses
eksekusi menjadi kunci keberhasilan. Baginya,
kesuksesan sebuah strategi tidak lepas dari
peran sebuah tim solid dan pemimpin ideal.
Baginya, seorang pemimpin harus memahami
waktu dan budaya agar bisa maju.
“Kepemimpinan yang saya terapkan selalu
terkait dengan teamwork. Pasalnya, orang itu
selalu memiliki kelemahan dan kekurangan.
Walaupun saya memegang posisi tertinggi di
perusahaan, segala urusan selalu saya bicarakan
di meja direksi dan jajaran direksi itu harus
solid,” ujarnya.
Rachmat mencontohkan kerja sama tim ini
menggunakan tools Gallup Strengthsfinder. Ia
mengajak tim untuk mengingat masa-masa di
bangku sekolah. Sewaktu sekolah siswa dituntut
untuk memahami seluruh mata pelajaran.
Dengan kata lain, jika ingin naik kelas harus
bisa menyeimbangkan semua mata pelajaran.
“Hal itu membuat jati diri kita menjadi tidak
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
ada. We are good in everything but we are not
2021 expert in something,” katanya.
Menurutnya, di dunia kerja, hal ini yang harus
Navigator
diperhatikan. Orang tidak bisa hanya menjadi
generalis atau menguasai semua hal. “Sebab
itu, dibutuhkannya teamwork yang memiliki
keahlian masing-masing. Sehingga, satu tim
bisa berjalan kompak dan utuh,” pungkasnya.

“Industri
ini sedang
mengalami
penyusutan
hingga 30%.
Melalui
beragam
strategi
yang kami
kerahkan,
kami berhasil
mencatatkan
performa
lebih baik
dari rata-
rata industri.
Meski begitu,
saya belum
terlalu puas
dengan
hasil ini.
Seharusnya,
kami sudah
bisa tumbuh
lebih baik,”

Rachmat Harsono 
President Director
PT Aneka Gas
Industri Tbk
Marketeer Of The Year
Dec Teten Masduki
2020 Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM)
Jan
2021 Vaksin Agar UKM Bisa
Bertahan
Navigator

Berbagai program, inisiatif dan bantuan dihadirkan


pemerintah untuk menyelamatkan UKM. Hibah dana,
restrukturisasi pinjaman, keringanan bunga, dan
lainnya disediakan KemenkopUKM agar pemain UKM
bisa bertahan dan melewati masa pandemi ini.

Oleh Hendra Soeprajitno

ENTREPRENEUR
MARKETING
MINISTER
2020
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Tahun 2020 bukanlah masa yang mudah untuk
2021 dilalui. Sebagian besar dari kita tentu setuju
dengan hal ini, terlepas apakah Anda pemilik
Navigator
perusahaan besar, kecil, bahkan Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UKM).
Padahal UKM adalah tulang punggung
perekonomian. Jumlahnya mencapai 64,2
jutaan. Sayangnya pandemi COVID-19 membuat
laju perekonomian negeri ini melambat.
Aktivitas keluar rumah menjadi dibatasi,
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) marak
terjadi, dan membuat daya beli konsumen
melemah. Hal ini membuat banyak pemain
UKM mengalami penurunan omzet, menyerah
dan terpaksa gulung tikar.
Saat ini jumlah UKM di Indonesia mewakili
99,99% pelaku usaha di Indonesia. Menurut data
Kementerian Keuangan, daya serap tenaga kerja
UKM mencapai 117 juta pekerja atau 97% dari
daya serap tenaga kerja dunia usaha. Sementara
kontribusi UKM terhadap perekonomian
nasional (PDB) sebesar 61,1%.
Bisnis UKM sangat terdampak oleh pandemi
karena sebagian besar dari mereka, yaitu
98,68% didominasi oleh pelaku usaha mikro.
“Dampak pandemi terbilang dalam. Ada UKM
yang mengalami penurunan omzet, kesulitan
pembiayaan, tapi masih ada yang bertahan,”
kata Teten Masduki, Menteri Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah (UKM).
Yang pasti, pemerintah tidak tinggal
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
diam. Melalui Kementerian Koperasi dan
2021 UKM (KemenkopUKM), berbagai inisiatif
dihadirkan. Bagi UKM yang tidak bisa berusaha,
Navigator
KemenkopUKM membuat BLT UMKM (Bantuan
Langsung Tunai UKM), Banpres Produktif, dan
Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM). Besaran
BLT UMKM yang akan diterima pendaftar yang
lolos adalah Rp 2,4 juta. Program ini menyasar
setidaknya 12 juta UKM. Asal tahu saja, bantuan
ini berbentuk hibah sehingga pemain UKM
tidak perlu mengembalikan pinjaman.
Sedangkan bagi UKM yang masih bertahan,
KemenkopUKM memberikan tiga program
berupa restrukturisasi pinjaman, subsidi bunga,
dan pajak. Dengan itu, pemain UKM bisa lebih
fokus untuk meningkatkan usahanya tanpa
harus terbebani oleh kewajiban cicilan. “Semua
ini untuk membantu cash flow mereka,” kata
Teten.
Teten mengatakan bahwa tujuan
KemenkopUKM saat ini adalah membuat
para pemain di industri kreatif itu bertahan
hingga kuartal pertama 2021. Harapannya,
ketika vaksin sudah ditemukan, diproduksi dan
didistribusikan, maka perlahan ekonomi akan
membaik. Pada titik itu, para UKM bisa kembali
bangkit dari keterpurukan akibat pandemi.
“Survive terlebih dulu. Ketika daya beli semakin
menguat dan kembali normal, kegiatan
ekonomi akan berputar begitu pula UKM,”
katanya.
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Terbantu UU Cipta Kerja
2021 Secercah harapan baru berkat pengesahan
UU Cipta Kerja. Lewat UU itu, MenkopUKM
Navigator
berharap bisa membangkitkan semangat bagi
UKM untuk naik kelas. Maklum, banyak pemain
UKM yang malas naik kelas karena enggan
berurusan dengan aturan yang mereka anggap
'ribet'.
“Kami ingin UKM berubah dari informal
ke formal. UU Cipta Kerja mempermudah
pendaftaran usaha, hubungan UKM dengan
tenaga kerja, hingga subsidi iuran BPJS. Kalau
kita lihat, 98% usaha UKM masih informal. Kami
ingin dorong UKM ini tumbuh ke atas dan ke
samping,” kata Teten.
Pemerintah yakin UU Cipta Kerja akan
memberikan kesempatan yang luas bagi UKM.
Mulai dari kemudahan usaha serta proses
pendaftaran. Nantinya pemain UKM cukup
mendaftarkan Nomor Induk Berusaha (NIB),
yang merupakan identitas pelaku usaha secara
Online Single Submission alias satu pintu. NIB
ini sekaligus menjadi Tanda Daftar Perusahaan,
Angka Pengenal Impor, dan Akses Kepabeanan.
Akses pembiayaan pun diringankan. Selama ini,
pemain UKM banyak terkendala memperoleh
pinjaman karena tidak memiliki aset untuk
diagunkan. Kini, UKM bisa mendapatkan
pinjaman dengan melampirkan order kerja.
Selain malas naik kelas, ada fenomena lain
yang terjadi di antara pemain UKM, yaitu soal
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
digitalisasi. Ada UKM yang mencoba terhubung
2021 dengan market place namun mengalami
kegagalan karena terkendala kapasitas dan
Navigator
kualitas produksi. Selain itu, literasi digital di
antara pemain UKM masih rendah. “Digitaliasi
bukan hanya jualan, tapi juga bisnis proses,
pembayaran digital dan lainnya. UKM harus
terhubung dengan ekosistem digital,” kata
Teten.
Kabar gembira lain yang datang dari
KemenkopUKM adalah kesempatan bagi UKM
untuk ikut serta dalam pengadaan barang dan
jasa di proyek pemerintah. Asal tahu saja, ada
potensi pengadaan barang dan jasa senilai
Rp 318 triliun yang bisa dibelanjakan kepada
UKM pada tahun 2020. Sayang, penyerapannya
masih terbilang rendah atau hanya berkisar
26%an. Pemerintah berjanji akan menyelesaikan
beberapa pekerjaan rumah itu, mulai dari
proses pengadaan, standarisasi UKM, e-katalog,
dan lainnya.
Ketika pandemi mereda, Teten akan mengajak
para UKM untuk melakukan ekspansi. Baik dari
skala hingga menuju produk berbasis teknologi.
UKM diharapkan bisa berperan dalam pasok
industri nasional, dan tidak hanya berkutat
pada sektor yang itu-itu saja, seperti makanan,
minuman, kerajinan, dan sejenisnya. Untuk itu,
KemenkopUKM akan turun tangan agar UKM
bisa berkembang. Semisal dengan berkolaborasi
bersama komunitas desainer, lembaga riset,
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
pengembangan produk hingga bermitra
2021 dengan pemain bisnis yang lebih besar.
Pandemi memang bukan hal yang bagi
Navigator
siapa saja. Namun, di tengah pandemi ini,
pemerintah melalui KemenkopUKM tidak
meninggalkan UKM sendirian. Berbagai
program, inisiatif, dan bantuan terus digulirkan.
Tujuannya agar tahun 2020 yang berat ini bisa
kita lalui bersama, termasuk oleh UKM yang
menjadi tulang punggung perekonomian.
Atas segala upaya ini, MarkPlus, Inc.
memberikan penghargaan Entrepreneur
Marketing Minister 2020 kepada Teten Masduki,
yang mampu menunjukkan semangat
pemasaran bagi kementeriannya, masyarakat,
dan tentunya pemain UKM Tanah Air.
Marketeer Of The Year
Dec Erick Thohir
2020 Menteri BUMN
Jan
2021 BUMN Semakin Gesit Raih
Peluang
Navigator

Erick Thohir melakukan perampingan jumlah BUMN


dan anak cucu usahanya. Ia juga mengemban tugas
penting dalam menangani COVID-19 dan pemulihan
ekonomi negara.

Oleh Ign. Eko Adiwaluyo

ENTREPRENEUR
MARKETING
MINISTER
2020
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Indonesia memiliki ratusan Badan Usaha
2021 Milik Negara (BUMN) yang bergerak di
berbagai sektor. Menurut data Kementerian
Navigator
BUMN, jumlah BUMN pernah mencapai 147
perusahaan. Di antara BUMN itu, banyak yang
memiliki anak-anak usaha yang jumlahnya
sangat tidak sedikit. Ada sekitar 800 perusahaan
yang merupakan anak dan cucu BUMN.
Namun, di era Menteri BUMN Erick Thohir,
kementerian ini melakukan peleburan untuk
BUMN dan anak cucu usahanya. Setelah
dilakukan konsolidasi BUMN, hingga Juni 2020,
jumlah perusahaan pelat merah ini menjadi 107
perusahaan.
“Pada situasi pandemi COVID-19 merupakan
saat yang tepat untuk melakukan restrukturisasi
untuk memperkuat posisi BUMN baik posisi
keuangan maupun posisi dalam industri. Bila
sebelumnya, ada 142 BUMN, sekarang ini
tinggal 107 BUMN. Ini akan kita turunkan terus,
kalau bisa ke angka 80 BUMN,” kata Erick yang
dianugerahi Entrepreneur Marketing Minister
2020 oleh MarkPlus, Inc.
Erick melanjutkan, seluruh perusahaan
BUMN ini nantinya akan dikelompokkan dalam
beberapa subholding. Selain itu, nantinya
juga ada 14 klaster perusahaan yang akan
memudahkan menteri dan wakil-wakilnya
lebih mudah untuk melakukan pengawasan.
Memang, Erick memilih konsep subholding
BUMN dari pada superholding BUMN yang
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
pernah muncul di era sebelumnya.
2021 Untuk terus mendorong BUMN menatap masa
depan dan mencari peluang-peluang baru,
Navigator
Kementerian BUMN meluncurkan logo baru.
Logo baru ini sekaligus menjadi simbolisasi
dari visi dan misi kementerian maupun seluruh
BUMN dalam menatap era kekinian yang penuh
tantangan sekaligus kesempatan.
Erick mengatakan makna dari perubahan logo
ini adalah bagaimana BUMN harus terus adaptif
pada perubahan suasana zaman. Sekalipun
zaman berubah, namun tetap ada karakter yang
bertahan, yakni jati diri dan budaya bangsa.
“Logo ini mencerminkan bagaimana kita
tetap tidak melupakan jati diri dan budaya kita
sebagai bangsa yang besar dan kuat. Hal itu
menjadi ciri dari lambang Garuda. Jati diri itu
dibalut dengan nuansa inovasi sebagai bagian
dari warna zaman saat ini. Selain itu, menjadi
simbol kolaborasi yang menjadi kekuatan
bangsa ini yang tertuang dalam budaya gotong
royong,” ujar Erick.
Pada pertengahan tahun ini, Presiden Joko
Widodo menunjuk Erick Thohir sebagai  Ketua
pelaksana Tim Pemulihan Ekonomi Nasional
(PEN) dan Penanganan COVID-19. Penunjukan
ini sangat tepat, karena Menteri BUMN ini
dipandang memiliki sense of crisis yang sama
dengan Presiden Joko Widodo.
Selain itu, Erick dipandang paling tepat
karena memiliki dukungan infrastruktur.
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Tentunya, infrastruktur yang dimaksud adalah
2021 jajaran BUMN yang bergerak di hampir semua
sektor, seperti pelayanan publik, pangan,
Navigator
kesehatan, konstruksi, dan lainnya. Sektor-sektor
itu mampu menggerakkan perekonomian
dalam negeri dan menangani persoalan
kesehatan akibat penyebaran COVID-19.
Kesigapan menteri ini terbukti. Erick segera
membuat langkah-langkah, baik dalam
pemulihan ekonomi nasional hingga upaya
penuntasan pandemi. Ia segera mendorong
percepatan pembuatan vaksin COVID-19.
Bahkan, sebelum terpilih sebagai Ketua
Pelaksana Tim PEN dan Penanganan COVID-19,
ia sudah meminta BUMN di bidang farmasi
untuk mengembangkan vaksin.
Dalam upaya pemulihan ekonomi
nasional, Erick juga bergerak dengan cepat.
Latar belakangnya sebagai pengusaha
memudahkannya untuk mendekati para
pengusaha agar terlibat dalam upaya
pemulihan ekonomi. Erick menyerap aspirasi
dan masukan para pengusaha terkait upaya
menggerakkan roda perekonomian sektor riil.
Marketeer Of The Year
Dec Agus Suparmanto
2020 Menteri Perdagangan Republik Indonesia
Jan
2021 Pacu Pemulihan Ekonomi
Indonesia
Navigator

Di bawah kepemimpinan Menteri Agus Suparmanto,


pasar domestik terus terjaga dan para entrepreneur
dalam negeri dijembatani untuk terlibat dalam rantai
pasok global. Tren surplus perdagangan juga terus
meningkat.

Oleh Annisa Bella

ENTREPRENEUR
MARKETING
MINISTER
2020
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Dampak pandemi COVID-19 terhadap
2021 perekonomian Indonesia tak membuat
kepemimpinan Menteri Perdagangan Republik
Navigator
Indonesia Agus Suparmanto kehilangan arah.
Inisiatif Menteri Agus dalam menjaga konsumsi
dan meningkatkan partisipasi pelaku usaha
dalam rantai pasar global memacu pemulihan
ekonomi Indonesia.
“Sebagai negara besar, menjaga konsumsi
dan pasar di dalam negeri adalah salah
satu langkah tepat mendukung pemulihan
ekonomi Indonesia. Di sisi lain, keterbukaan
dan keterlibatan Indonesia dalam rantai pasok
global juga menjadi keharusan,” tegas Menteri
Perdagangan RI Agus Suparmanto.
Memang, Agus tidak memungkiri
jika pandemi COVID-19 menyebabkan
perdagangan dunia mengalami perlambatan.
Bahkan, International Monetary Fund (IMF)
memperkirakan perdagangan dunia pada 2020
mengalami kontraksi 10,4%. Namun pada tahun
2021, perdagangan dunia diperkirakan akan
lebih baik dan tumbuh 8,3% dengan kontribusi
terbesar dari negara-negara berkembang.
Untuk menjawab tantangan saat ini, Agus
memilih untuk menjaga pasar utama dan terus
membuka akses pasar baru di berbagai negara
nontradisional agar produk-produk Indonesia
semakin berdaya saing dan mendunia.
“Situasi normal baru saat ini adalah sebuah
proses transisi yang menuntut semua negara
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
cepat beradaptasi dan berinovasi. Pandemi
2021 COVID-19 telah mengubah berbagai tatanan,
termasuk dalam perdagangan dunia dan
Navigator
bisnis, mulai dari sistem produksi, komoditas
unggulan, hingga sistem logistik,” ujar Menteri
Agus yang dianugerahi Entrepreneur Marketing
Minister 2020 oleh MarkPlus, Inc.
Guna mengubah momentum krisis menjadi
batu lompatan menuju arah yang lebih baik,
Kemendag telah memetakan tantangan dan
peluang di sektor perdagangan selama dan
pascapandemi COVID-19.
Sejumlah tantangan perdagangan yang saat
ini dihadapi, antara lain terkait perubahan
perilaku konsumen dan pola perdagangan
global, proteksionisme perdagangan dan
meningkatnya hambatan perdagangan, kerja
sama perdagangan antaranegara, serta potensi
defisit neraca perdagangan, dan resesi ekonomi.

Respons Kebijakan Strategis


Beberapa respons kebijakan strategis dirilis
Kemendag di bawah komando Menteri Agus.
Mulai dari larangan sementara impor binatang
hidup dari China yang dilakukan sejak Februari
2020, realokasi dan refocusing anggaran,
termasuk program bantuan untuk pasar rakyat
dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Tidak hanya itu, kebijakan strategis seperti
stimulus ekonomi nonfiskal, pengamanan
ketersediaan alat kesehatan, dan stabilisasi
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
harga serta jaminan stok barang kebutuhan
2021 pokok juga dilakukan. Strategi pengawasan
barang beredar dan atau jasa dalam
Navigator
perdagangan dalam jaringan (e-commerce),
peningkatan fasilitasi ekspor, pengamanan
bahan baku industri, termasuk impor bahan
baku seperti gula yang banyak dibutuhkan UKM
pangan, pengaturan impor barang konsumsi
turut menjadi upaya untuk memulihkan
ekonomi Indonesia.
“Meski berada di tengah perlambatan
ekonomi dan kondisi pandemi COVID-19,
kita patut bersyukur karena kinerja neraca
perdagangan masih dalam kondisi baik. Defisit
neraca perdagangan hanya terjadi pada Januari
dan April. Pada periode Mei—Oktober 2020,
surplus perdagangan Indonesia justru memiliki
tren meningkat,” tutur Agus.
Secara kumulatif, neraca dagang Januari-
Oktober 2020 mencapai US$ 17,1 miliar atau
melampaui neraca perdagangan Indonesia
untuk keseluruhan pada tahun 2017. Jumlah ini
juga merupakan capaian tertinggi sejak tahun
2012.
Learn More
Peace of Mind in Your Pocket
Marketeer Of The Year
Dec Irfan Setiaputra
2020 President Director & CEO PT Garuda Indonesia Tbk
Jan
2021 Perkuat Brand Image Kapan
Saja
Navigator

Garuda Indonesia tetap menjaga citra merek saat


kondisi susah. Hal ini menjadi investasi tepat untuk
masa depan ketika bisnis sudah kembali normal.

Oleh Ramadhan Triwijanarko

CI-EL
Medal of
Distinction
2020
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Saat ini, industri penerbangan berada dalam
2021 situasi yang amat tidak menentu. Dampak
COVID-19 pada industri ini jauh lebih besar
Navigator
ketimbang peristiwa 9/11. Industri penerbangan
yang tiap tahunnya mengalami pertumbuhan,
dalam hitungan bulan banyak maskapai yang
harus mengandangkan pesawatnya untuk
sementara waktu.
“Kami sendiri mengalami penurunan
pendapatan dan penumpang lebih dari
90%. Proses pemulihannya akan lama dan
dibutuhkan nafas yang panjang,” ujar Irfan
Setiaputra, President Director & CEO PT Garuda
Indonesia Tbk.
Ketika banyak maskapai lain mulai
mengumumkan menghentikan sementara
operasionalnya, bahkan ada yang benar-
benar gulung tikar, Garuda Indonesia tetap
menjalankan bisnisnya. Bagi Irfan, Garuda
Indonesia bukan soal bisnis penerbangan saja.
Namun, ada mandat dari pemerintah bagi
Garuda Indonesia untuk menghubungkan kota-
kota di Indonesia.
Selama pandemi ini, Irfan terus
menyemangati para karyawannya. Ia meminta
seluruh pegawai untuk mengembangkan ide-
ide segar dan kreatif. Hasil positifnya, brand
image Garuda Indonesia tetap terjaga.
Garuda Indonesia dinobatkan sebagai salah
satu maskapai penerbangan dunia dengan
standar penerapan protokol kesehatan dan
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
keamanan terbaik di masa pandemi versi
2021 Safe Travel Barometer. Berdasarkan hasil audit
tersebut, Garuda Indonesia menjadi satu-
Navigator
satunya maskapai penerbangan asal Indonesia
yang berhasil masuk dalam jajaran 20 besar
dunia dengan memperoleh rating 4 dari skala
rating tertinggi 5.
Peningkatan standar higienis dalam layanan
penerbangan tentunya menjadi fokus utama
Garuda Indonesia pada masa pandemi.
Untuk itu, Irfan menegaskan komitmen
Garuda Indonesia menghadirkan rasa aman
dan nyaman kepada penumpang melalui
konsistensi penerapan protokol kesehatan
serta standar pelayanan yang mengedepankan
kualitas dan keamanan.
Garuda Indonesia juga tampil ke hadapan
publik dengan serangkaian inovasi dalam
hal branding. Misalnya, pemakaian masker
di bagian moncong pesawat pada beberapa
armada, dan melakukan branding dengan
menggandeng selebriti, Raffi Ahmad.
Menurut Irfan, penting bagi Garuda Indonesia
melakukan branding yang tepat dengan
mengutamakan pengalaman penumpang.
Beberapa kampanye kreatif juga digelar.
Sebut saja kampanye #BecauseYouMatter yang
mana Garuda Indonesia ingin memastikan
semua penumpang mencapai tujuan
dengan sehat dan selamat. Ada tiga hal yang
diperhatikan oleh Garuda Indonesia dalam
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
mengimplementasikan #BecauseYouMatter,
2021 yaitu penerapan ketat protokol kesehatan,
konsisten menjalankan physical distancing di
Navigator
dalam maskapai, dan penggunaan hepa filter
untuk memastikan udara yang ada di dalam
pesawat bersih dari segala jenis virus dan
bakteri.
Di saat yang sama, Garuda Indonesia
menggenjot kapabilitas armadanya. Upaya ini
membuahkan hasil dalam rupa Pharmaceutical
Certificate untuk Pharmaceutical Good
Distribution Practice (GDP), yang merupakan
sertifikasi jaminan kualitas layanan angkutan
kargo farmasi pertama bagi maskapai
penerbangan di Indonesia.
Bagi Irfan, sertifikasi ini mendukung
pengembangan bisnis layanan kargo farmasi
di masa pandemi. Pendistribusian produk
farmasi menjadi tantangan tersendiri karena
memerlukan standar dan protokol yang ketat.
“Kami sudah menyampaikan komitmen kami
ke Bio Farma dan Kementerian BUMN bahwa
kami siap membantu mendistribusikan vaksin
ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk
membawanya ke luar negeri,” ujar Irfan.
Inovasi kreatif yang ditunjukkan oleh Garuda
Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran Irfan
selaku orang nomor satu di perusahaan.
“Saya bilang ke mereka agar tidak usah
mengeluh dan tidak perlu berandai-andai.
Fakta adalah fakta. Yang diperlukan adalah
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
memelihara energi positif,” imbuhnya.
2021 Dalam situasi ini, baginya kunci penting
dalam organisasi adalah transparansi. Artinya,
Navigator
semua program perusahaan dikomunikasikan
langsung kepada seluruh karyawan. Komunikasi
ini juga disertai dengan ruang berdialog dan
negosiasi dengan karyawan.
Irfan juga mengingatkan karyawan bahwa
situasi tahun depan belum tentu akan lebih
baik. Baginya tahun 2021 masih belum pasti.
“Terus terang dan transparan ini penting.
Di organisasi ini, yang kami hadapi adalah
manusia dewasa. Kalau mereka galau dan resah
itu wajar. Saya juga ada rasa galau itu. Tapi,
kami bekerja sama untuk menghilangkan rasa
galau tersebut.”
Irfan berupaya memastikan setiap lini
organisasi berada pada satu arah menuju
tujuan yang sama. Soal ini, keteladanan bagi
Irfan sangatlah penting. Selain itu, ia juga
membangun kultur inovasi di perusahaan
sebagai cara baru dalam bekerja.
“Salah satu contohnya adalah masker yang
dipasang di mulut pesawat. Awalnya, saya pikir
itu tindakan iseng banget. Tapi, setelah ada
tim yang presentasi, saya menilai itu bagus
untuk citra brand. Menandakan keseriusan kami
semua dalam menangani situasi ini. Pesawat
saja pakai masker,” katanya.
Dalam situasi ini, rasa aman dan nyaman
penumpang itu lebih utama. Meskipun nanti
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
vaksin sudah ada, tidak berarti penumpang
2021 akan langsung naik pesawat dan terbang.
“Poin utamanya adalah meyakinkan
Navigator
penumpang bahwa di dalam pesawat itu aman.
Pada intinya, para penumpang itulah yang akan
menyelamatkan Garuda Indonesia,” pungkas
Irfan.

“Poin
utamanya
adalah
meyakinkan
penumpang
bahwa
di dalam
pesawat itu
aman. Pada
intinya, para
penumpang
itulah
yang akan
menyelamat-
kan Garuda
Indonesia.”

Irfan Setiaputra
President Director &
CEO
PT Garuda
Indonesia Tbk
Marketeer Of The Year
Dec Otis Hahijary
2020 Vice President Director PT Cakrawala Andalas Televisi (ANTV)
Jan
2021 Masuk ke Untapped Market
Kemampuan beradaptasi pada perubahan menjadi
Navigator

tantangan bagi pelaku industri media seperti ANTV.


Keberanian serta konsistensi melakukan terobosan di
luar hal yang umum membawa ANTV masuk ke jajaran
stasiun televisi papan atas.

Oleh Ramadhan Triwijanarko

CI-EL
Medal of
Distinction
2020
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Banyak orang yang memprediksi bahwa
2021 masa media televisi sudah habis. Sebagian
lagi meragukan kemampuan televisi untuk
Navigator
bisa eksis. Ungkapan tersebut cukup beralasan
mengingat kecenderungan masyarakat,
terutama generasi muda, yang lebih memilih
kanal-kanal digital saat mencari hiburan.
Faktanya, prediksi tersebut tidak dan belum
terbukti. Data Nielsen menunjukan pada tahun
2020 selama pandemi tingkat viewership televisi
kembali meningkat. Sejak diberlakukannya
kebijakan work from home (WFH) dan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB),
viewership TV rata-rata 12% lebih tinggi dari
periode normal. Penonton dari segmen kelas
atas juga mengalami kenaikan lebih tinggi,
yaitu 14% dengan durasi menonton TV yang
meningkat menjadi di atas lima jam sehari.
Hal ini diamini oleh Otis Hahijary, Vice
President Director PT Cakrawala Andalas Televisi
(ANTV). Menurutnya, tahun 2020 menjadi
tahun yang tidak dapat diprediksi untuk
industri televisi, khususnya saat Presiden Joko
Widodo mulai mengumumkan kasus COVID-19
pada Maret lalu. Saat itu, proses pengambilan
gambar harus dihentikan, namun di satu sisi
viewership justru naik.
ANTV langsung bergerak cepat untuk
membaca peta kompetisi dan menerapkan
serangkaian strategi yang relevan. ANTV
mengantisipasi perubahan kompetisi dengan
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
membaca Changing Audience Preference Cycle
2021 dan berhasil mendapatkan performa yang
positif.
Navigator
Menurut Otis, selama COVID-19 performa
ANTV secara bisnis dan audiens mengalami
pertumbuhan. Meskipun sempat mengalami
pelambatan terkait dengan performa tv share
di periode Mei-Juni, tapi inovasi strategi dan
konten yang dilakukan berhasil membuat ANTV
rebound.
Salah satu kontributor terbesar disumbangkan
dari seri-seri adaptasi luar negeri dan seri asing.
Jenis konten ini mulai diperkenalkan ke audiens
oleh ANTV sejak tahun 2014, melalui serial
Mahabharata. Jenis seri asing dan mitologi
mulai mendapatkan atensi dari penonton di
rumah.
“Beberapa tahun ke belakang, kami bisa
menerobos pasar dengan serial India. Sejak
Mahabharata populer, kami terus keluarkan
serial mitologi India lainnya. Tren itu terus
berputar layaknya tren fesyen. Cycle ini menjadi
sebuah panduan bagi kami dalam menentukan
arah konten,” tutur Otis.
Layaknya industri fesyen, bagi Otis pola
tren konsumsi konten masyarakat Indonesia,
khususnya untuk televisi sangat cepat
perubahannya. Syarat untuk bisa menembus
pasar tersebut dengan mengikuti apa yang
diinginkan oleh penonton.
Otis mengingat ketika ia pertama kali
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
bergabung ANTV pada 2013, ia berpikir bila
2021 ingin menembus pasar, maka tidak bisa
mengandalkan strategi konten yang itu-itu saja.
Navigator
Saat itu, ANTV berada di posisi paling terakhir
dari total delapan stasiun televisi hiburan
di Indonesia. ANTV lalu melepas tayangan
sepak bola Liga Indonesia yang mereka miliki.
Alasannya, penonton televisi kebanyakan
adalah perempuan sehingga harus fokus
pada program hiburan dan bukan di program
olahraga.
“Kami ada ide Mahabharata. Apalagi, selama
puluhan tahun tidak pernah ada serial tv India
masuk ke Indonesia. Setelah tayang menjadi
meledak dan mengalahkan rating Piala Dunia
2014. ANTV dari stasiun TV papan bawah
menjadi stasiun tv papan atas. Intinya, di
industri TV tidak bisa kalau sekadar ngikut yang
sudah ada,” jelasnya.
Kesuksesan Mahabharata diikuti dengan
penayangan serial India lainnya seperti Jodha
Akbar dan Uttaran. Tidak berhenti di serial
India, pada tahun 2015 ANTV memopulerkan
serial dari Turki seperti Abad Kejayaan, Cansu
& Hazal, dan Shehrazat. Dari tahun ke tahun,
ANTV memiliki tema program tahunan yang
menjadi highlight di tahun tersebut. Seperti
pada tahun 2017, serial lokal dan program
reality show dan diikuti reality show series
seperti Karma The Series pada tahun 2018. Lalu,
popularitas drama serial lokal pada tahun 2019
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
melalui tayangan Aisyah, Fitri, dan Firasat.
2021 Tahun 2020, ANTV mengusung serial lokal yang
skrip dan ceritanya mereka dapatkan dari serial-
Navigator
serial di negara seperti Ukraina dan Filipina.
Dengan membeli skripnya, sambung Otis,
konten yang ditayangkan bisa disesuaikan
dengan selera penonton di Indonesia. Untuk
serial animasi, ANTV membeli konten dari
Rusia dan Pakistan. Hasilnya, serial Marsha
and the Bear dan Burka Avenger juga sukses
di pasaran.“Every daypart is prime time, kami
percaya bahwa di setiap periode di satu hari
bisa dijadikan momentum menarik penonton
sesuai ketersediaan pemirsa tertentu di slot
tayang tersebut,” ujar Otis.
Pengambilan konten dari untapped market
seperti India, Pakistan, Ukraina, dan Filipina
ini yang dikembangkan oleh Otis dan timnya.
Bahkan, ia sudah menyiapkan beberapa serial
yang diambil dari negara-negara seperti
Brazil dan Venezuela. Otis melarang timnya
untuk membeli konten dari serial barat seperti
Amerika Serikat dan Inggris. Baginya, konten
dari negara barat sudah banyak di YouTube dan
kepingan DVD.
“Di industri ini, kita harus masuk ke untapped
market. Karena kalau sudah terlalu crowded itu
harganya tidak bisa dikontrol. Selain itu proses
bidding-nya juga banyak dan panjang,” katanya.
Lantas, mengapa ANTV tidak mengambil
ceruk serial Korea yang memang memiliki basis
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
penggemar yang besar. Otis memiliki alasan
2021 tersendiri, ia menilai bahwa serial Korea sudah
banyak diakses melalui platform over-the-top
Navigator
(OTT) seperti Netflix, Viu, dan lain-lain. Alasan
lainnya, banyak penggemar serial Korea ingin
menonton seri favoritnya tanpa di-dubbing
suaranya, dan mereka juga ingin menontonnya
di jam-jam yang mereka rasa nyaman untuk
menonton. Selain itu, mayoritas serial Korea
memiliki umur series yang pendek hanya
kisaran belasan episode. Hal ini akan sulit
menarik merek untuk beriklan. Jauh berbeda
dengan serial India yang mayoritas mencapai
ratusan bahkan ribuan episode.
Pada sisi bisnis, masa pandemi memunculkan
kebiasaan baru yang berkaitan dengan hidup
sehat, sehingga berdampak pada pertumbuhan
belanja iklan di beberapa kategori yang
berkaitan dengan kesehatan. Jelang akhir
tahun, belanja iklan para merek untuk beberapa
kategori seperti fast moving consumer goods
(FMCG) sudah mirip dengan masa sebelum
pandemi. Salah satu medium favorit bagi para
merek untuk beriklan adalah melalui televisi.
Dalam memenangkan hati brand, Otis
menerapkan konsep knowing the audience,
yang mana mayoritas audiens ANTV adalah
kalangan perempuan, muda, dan rapidly
growing upper middle class. Dengan citra
ini, merek bisa membangun hubungan
dan mengkomunikasikan produknya lebih
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
baik untuk konsumen Ibu-Ibu bersama
2021 ANTV. Stasiun televisi ini cenderung efektif
menjangkau penonton dari kalangan ibu-ibu,
Navigator
sehingga bisa menjadi medium yang sesuai
untuk produk-produk kebutuhan keluarga.
“Inovasi yang kami lakukan menghadirkan
program-program terbaik yang berbeda dengan
kanal lainnya berhasil membawa ANTV sebagai
kanal terkuat di market non Jakarta. Sehingga,
brand bisa memperkuat consumer engagement
dan expand campaign bersama ANTV,”
ungkapnya.
Kesuksesan Otis membangun ANTV untuk
masuk jajaran stasiun televisi papan atas
tidak lepas dari sisi kreativitas, inovasi, dan
“Every
daypart is kepemimpinannya. Sebagai seorang pemimpin,
prime time,
kami percaya Otis sangat menjunjung inovasi, konsistensi,
bahwa
di setiap
fokus pada target, mengacu pada data, dan
periode di berusaha keras untuk mencapai yang terbaik.
satu hari bisa
dijadikan Inovasi bagi Otis adalah kemampuan untuk
momentum
menarik menjawab tantangan pasar baik dari sisi
penonton
sesuai penonton, pengiklan, dan konsumen internal.
ketersediaan
pemirsa
“Kreativitas merupakan kemampuan
tertentu di menginterpretasikan data-data dengan
slot tayang
tersebut.” tepat, baik data primer dan sekunder,
Otis Hahijary
Vice President
dan menerjemahkannya menjadi sebuah
Director PT programming portofolio. Kreativitas juga
Cakrawala Andalas
Televisi (ANTV) merupakan seni mensinergikan faktor non
angka dengan data-data,” tutup Otis.
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
2021

Navigator

immortal
marketing "Bekerja bukan
award
sekadar cari
nafkah, tapi
2020 ekspresi diri"
Jakob Oetama. (1931-2020)

Jakob Oetama
Wartawan Sekaligus Guru
Jakob Oetama adalah sosok penting bagi dunia media
di Indonesia. Lebih dari itu, ia juga punya andil besar
dalam membangun kecerdasan bangsa.

Oleh Muhammad Perkasa Al Hafiz


Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Kutipan tersebut bukan sekadar kata-kata
2021 mutiara. Melebihi kata-kata, itu merupakan
salah satu warisan sang legenda Jakob Oetama
Navigator
(JO), Pendiri Kompas Gramedia (KG) sekaligus
Pemimpin Umum Harian Kompas. Semangat
inilah yang sampai hari-hari terakhirnya terus
ditunjukkan dan ditularkan ke seluruh anggota
keluarga Grup Kompas Gramedia yang telah
berusia 57 tahun.
Jakob Oetama mengawali kariernya
sebagai seorang guru. Namun, dia memilih
jalan sebagai wartawan hingga kemudian
mendirikan jaringan media Kompas Gramedia
bersama rekannya, Petrus Kanisius Ojong.
Selama itu pula, lelaki kelahiran Magelang,
Jawa Tengah, 27 September 1931 ini selalu
menjaga integritasnya.
“Bapak itu punya anak biologis, seperti saya
dan anak ideologis seperti Rikard Bagun dan
Priyo Utomo. Sebab itu, saya ajak keduanya ke
dalam diskusi ini. Sebetulnya, banyak hal yang
saya pelajari dari bapak. Salah satunya adalah
soal kesederhanaan, kerja keras, dan kejujuran,”
ujar Lilik Oetama, Putra JO yang juga CEO Grup
Kompas Gramedia.
Di mata Lilik, JO merupakan sosok sangat
sederhana, mulai dari cara bicaranya yang
rendah hati hingga cara hidup melalui gaya
berpakaian. Bahkan, menu makanannya
terbilang sederhana. Semua orang di Kompas
Gramedia tahu betul, ia sangat menyukai soto
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
ayam.
2021 Begitu juga dalam hal bekerja. Lilik
menceritakan bahwa JO adalah sosok pekerja
Navigator
keras yang bekerja sejak pagi, dari Senin sampai
Sabtu. Bahkan, pada Minggu sore pun JO sudah
mulai menulis untuk Tajuk Rencana ketika
menjalankan tugasnya sebagai pemimpin
redaksi. Begitu juga soal kejujuran dan
integritas yang selalu dijaga.
Meski bekerja sangat keras, JO selalu memiliki
waktu untuk keluarganya di rumah. Lilik tak
pernah lupa ketika sang ayah mengantarkannya
sekolah di Colorado, Amerika Serikat. “Saya
ingat betul ketika Bapak mengantarkan saya
ke kota kecil Pueblo di Colorado. Setelah saya
diantar ke sekolah dan beliau kembali ke
bandara menggunakan taksi. Saat itu, saya
sangat down namun sangat mengapresiasi
karena bapak mengantarkan saya sampai
ke kota kecil di tengah kesibukannya. Tentu,
selama perjalanan, banyak sekali nasihat yang
diberikan,” ujar Lilik mengingat.
Rikard Bagun, Senior Editor Kompas yang juga
menjabat sebagai Direktur Utama KompasTV
menambahkan, JO adalah sosok yang lengkap
sebagai guru juga sebagai bapak yang
mengajarkan mereka, para keluarga di Grup
Kompas Gramedia. Meski memiliki hidup yang
sederhana, pemikirannya justru sangat besar
hingga menggerakkan hati dan pemikiran. “Pak
Jakob adalah sosok intelektual yang luar biasa
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
bagi kami karena tak hanya mampu berpikir
2021 rasional nan kritis tetapi memiliki intuisi yang
sangat tajam. Pak Jakob juga selalu mengatakan
Navigator
bahwa kita harus selalu bekerja dengan hati,”
ujar Rikard.
Selain bekerja dengan hati, JO juga berpesan
agar seluruh karyawannya bekerja dengan
nilai, seperti nilai kemanusiaan dan nilai ke-
Indonesia-an. Tak lupa nilai spiritual dan kerja
sama tim yang menekankan sinergi serta
solidaritas. JO selalu mengatakan Providentia
Dei, bahasa Latin yang berarti penyelenggaraan
Ilahi. Ketika bekerja menghadapi benturan dan
kegagalan, orang harus memiliki ketulusan dan
menyerahkannya kepada Tuhan Yang Maha Esa
agar tidak frustasi.
“Pak JO itu masih bertoleransi dengan orang
yang malas dalam bekerja. Baginya, orang
memiliki bakat dan energi yang berbeda.
Orang yang memiliki kekurangan tersebut
bisa dirangkul dan diajak berkembang,”
terang Rikard. “Namun, beliau sangat tidak
bertoleransi dengan orang yang tidak memiliki
integritas. Bahkan, jika ada karyawan yang
tidak memiliki integritas, beliau ajak orang
tersebut berbicara secara baik-baik untuk
mengundurkan diri.”
Berkat wisdom-wisdom-nya itu, para karyawan
yang bekerja di Grup Kompas Gramedia lebih
merasa seperti murid yang sedang belajar
ketimbang karyawan yang sedang bekerja.
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
Bagi mereka, kultur dan budaya di dalam
2021 perusahaan yang dibangun oleh JO sangatlah
kuat mengajarkan nilai-nilai kehidupan.
Navigator
Sebagai entrepreneur, sosok JO belum banyak
dikulik orang. Bukan hanya menjadi yang
terbesar, tapi grup ini berhasil bertahan hingga
57 tahun. Salah satu keahlian JO adalah memilih
tim yang sesuai. Ia berhasil memainkan fungsi
manajemen dengan menempatkan orang yang
tepat di tempat yang tepat.
“Bisa dibilang, Pak JO adalah pemimpin
level 5 jika berpedoman pada konsep yang
tertera di buku Good to Great, yang ditulis
oleh Jim Collins. JO adalah sosok pemimpin
yang tahu kelemahannya dan berikhtiar untuk
memperbaiki diri. Bahkan, visinya mampu
melampaui dirinya sendiri,” ujar Priyo Utomo,
CEO Group of Retail & Publishing. “Di sisi lain,
JO sangat memberikan ruang kepada pemimpin
lain di dalam organisasinya untuk bertindak
dan bertanggung jawab. Meski kadang beda
pendapat, tapi kami selalu memiliki nilai yang
sama.”
Priyo memberi contoh ketika Kompas
Gramedia harus melakukan pengurangan
karyawan. JO saat itu sangat tidak setuju.
Namun, setelah berdiskusi dan diyakinkan oleh
Priyo bahwa ketika orang sudah tidak satu visi,
maka akan membebani dirinya sendiri dan
organisasi. Akhirnya, JO setuju dengan syarat
orang tersebut harus diberikan pesangon yang
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
cukup untuk menghidupi hingga beberapa
2021 bulan ke depan.
Tidak hanya saat kondisi mudah, saat
Navigator
menghadapi kondisi sulit, JO pun menjadi
sosok yang dapat menenangkan seluruh
karyawannya. Bahkan, ketika ada karyawan
yang melakukan kesalahan, JO tidak pernah
memojokkan orang tersebut dan tetap bersikap
tenang. Dengan caranya ini, JO mendapat
tempat khusus sebagai bapak di kantor oleh
para karyawannya.
Pesan terakhir: Pertahankan Lembaga Ini!
Lilik sangat ingat ketika pertama kali diminta
untuk menjadi CEO. “Beliau hanya bilang, saya
membangun perusahaan ini tidak mudah dan
ribuan orang bekerja mencari nafkah di sini.
Kamu harus meneruskan agar perusahaan ini
bisa terus berjalan,” kata Lilik. Pesan inilah
yang akhirnya membuat Lilik mau memegang
posisi sebagai orang nomor satu Grup Kompas
Gramedia.
Tak hanya Lilik, Priyo juga melihat sorot
mata dan gestur JO yang mengatakan bahwa
ketika dirinya sudah tidak ada, JO berharap
perusahaan ini harus tetap ada. “Salah
satu yang dipertahankan di perusahaan
ini adalah nilai-nilai, seperti mencerahkan
dan mencerdaskan masyarakat Indonesia.
Saya yakin, ketika semangat, reputasi,
dan kredibilitas yang dibangun oleh JO
tetap dibawa, KG akan tetap ada. Apa pun
Marketeer Of The Year
Dec
2020
Jan
platformnya,” lanjut Priyo.
2021 Sementara kepada Rikard, JO beberapa kali
berterus terang. JO menganggap dirinya telah
Navigator
sukses bila ia sudah tidak ada dan KG masih
ada. “Bapak selalu berpesan agar generasi
setelah beliau tetap berjuang. Setelah nilai-nilai
yang beliau dan P.K Ojong sebagai co-founder
tanamkan, tolong pertahankan lembaga ini.
Karena bukan untuk dirinya, tapi untuk menjadi
Indonesia mini yang bisa berkontribusi bagi
negeri ini, terutama untuk dunia pendidikan,”
tutup Rikard.

“Beliau
hanya
bilang, saya
membangun
perusahaan
ini tidak
mudah dan
ribuan orang
bekerja
mencari
nafkah di
sini. Kamu
harus
meneruskan
agar
perusahaan
ini bisa terus
berjalan.”

Lilik Oetama
CEO Grup Kompas
Gramedia
COOL, INSPIRING, PROGRESSIVE
2 DAYS 30 SESSIONS 50 SPEAKERS 3000+ PARTICIPANTS

THANK YOU!
1245pc 1215pc 131pc

Sponsors

Media Partners:

Campus Partners:
Dec
2020

Momentum
Jan
2021

Navigator

Adventure

Discovery

Momentum

Outlook

ASEAN Marketing YOUTH CHOICE Marketeers XFest 2020


Summit 2020 AWARD 2020
Berbagi Semangat
Menjadi Harmoni Merek-Merek Cool, Inspiring,
Peradaban Duni Pilihan Gen Z Progressive

WOW Brand Festive Marketeers iClub New Normal, Next


Day 2020 Marketing: Selamat
Jaga Arus Kas Datang 2021
Paduan Teknologi dan di Masa Sulit
Manusia
Seri Marketing 5.0
Jakarta CMO Club
Simbiosis Manusia dan
Siap Banting Setir Mesin Cerdas
Dec
2020 ASEAN Marketing Summit 2020
Jan
2021 Menjadi Harmoni Peradaban
Dunia
Momentum

ASEAN memiliki posisi yang strategis di mata global, baik


dari segi ekonomi maupun sosial. Selain diklaim bakal
menjadi pusat perekonomian dunia, ASEAN dikenal
sebagai harmoni peradaban.

Oleh Estu Dian Maranti, Clara Ermaningtiastuti,


Sigit Kurniawan
Dec
2020
Jan
ASEAN Marketing Summit (AMS) 2020
2021 kembali hadir untuk keenam kalinya. Berbeda
dengan tahun-tahun sebelumnya, AMS 2020
Momentum diselenggarakan secara virtual karena adanya
pandemi COVID-19. Berkolaborasi dengan Philip
Kotler Center untuk ASEAN Marketing, MarkPlus,
Inc., AMS 2020 kali ini mengangkat tema ASEAN:
Moving Ahead with Technology.
Acara dibuka oleh Chairman Vietnam
Marketing Association Ong Tran Hoan yang
membaca The Jakarta Declaration of ASEAN
53. Deklarasi ini ditandatangani 10 perwakilan
asosiasi, masing-masing dari Indonesia, Kamboja,
Singapura, Myanmar, Filipina, Malaysia, Thailand,
san Vietnam. Hermawan Kartajaya juga termasuk
di dalamnya, sebagai Tri-Founder Philip Kotler
Center of ASEAN Marketing (PKCAM).
Dalam deklarasi tersebut, ASEAN Marketing
Caucus berkomitmen untuk menggunakan
pemasaran sebagai alat untuk mendorong
pemulihan ekonomi yang merupakan dampak
dari pandemi yang masih terjadi hingga saat
ini. Selain itu, mereka mendukung para pemasar
untuk mengembangkan skill mereka agar terus
relevan dengan ekonomi di masa depan.
ASEAN Marketing Caucus ingin menginspirasi
komunitas bisnis untuk membentuk kolaborasi
lewat berbagi bisnis model yang sukses.
Komitmen lainnya adalah mempromosikan
keunggulan pemasaran melalui praktik yang
beretika dan berkelanjutan. “Kami akan
Dec
2020
Jan
mengeksplorasi manfaat dari teknologi untuk
2021 meningkatkan kompetensi pemasaran di antara
komunitas ASEAN,” tutur Ong mengakhiri
Momentum pembacaan deklarasi.
Selama pandemi, teknologi telah menjadi
hal yang penting dalam menjalankan kegiatan
sehari-hari termasuk dalam kegiatan pemasaran.
Suparno Djasmin, President of Indonesia
Marketing Association (IMA) mengatakan,
pandemi memicu sebagian besar industri untuk
meningkatkan proses bisnis digitalnya sebagai
konsekuensi aktivitas jarak jauh dari konsumen
maupun karyawannya.
“Pandemi mempercepat migrasi digital di
tengah masyarakat dan berdampak pada digital
literasi yang meningkat. Karena itu, pemasar
harus dapat memanfaatkan teknologi untuk
berinovasi lebih cepat serta mendesain kembali
bisnis dan proses bisnis ke depannya,” kata
Suparno.
Pemanfaatan teknologi juga dilakukan oleh
negara-negara ASEAN sebagai salah satu strategi
pemulihan ekonomi pascapandemi. Vietnam
misalnya, yang berfokus pada strategi tahun 2035
dan perkembangan teknologi. Melalui strategi
tersebut, pemerintah Vietnam akan berfokus
pada pengembangan startup dalam negeri.
Nantinya, diharapkan startup tersebut dapat
menciptakan bisnis baru yang berbasis teknologi
terkini, seperti jaringan 5G, Internet of Things
(IoT), Artificial Intelligence (AI), ataupun machine
Dec
2020
Jan
learning.
2021 “Pemerintah Vietnam memiliki strategi dalam
15 tahun ke depan, Vietnam akan berubah
Momentum dari negara berkembang menjadi negara
maju. Vietnam ingin menjadi negara yang
memiliki banyak inovasi di bidang startup yang
memanfaatkan teknologi,” ujar Huynh Phuic
Nghia, Vice President of Vietnam Marketing
Association.
Selain Vietnam, Filipina juga melihat adanya
peningkatan migrasi digital di tengah masyarakat
selama pandemi COVID-19. Lucien Dy Tioco,
President Philippine Marketing Association (PMA)
mengatakan pandemi tidak hanya berdampak
pada terbatasnya mobilitas masyarakat, tetapi
juga kepercayaan konsumen terhadap merek.
Karena itu, pemanfaatan teknologi diperlukan
untuk memaksimalkan strategi pemasaran
“Meski telah tujuh bulan berada di pandemi
dan belum pasti kapan situasi ini berakhir, banyak
sektor bisnis di Filipina telah berhasil beralih ke
digital. Sekitar 56% Usaha Kecil Menengah (UKM)
di Filipina telah berhasil mengadopsi digitalisasi,”
kata Lucien.

Harmoni Peradaban
ASEAN memiliki banyak keunggulan dibanding
wilayah lain di dunia. Salah satunya adalah
harmoni yang dibangun di Kawasan tersebut.
Harmoni yang dijalin sekaligus dijaga oleh
negara-negara anggota ASEAN menjadi kekuatan
Dec
2020
Jan
ASEAN baik secara ekonomi, sosial, maupun
2021 politik. Bahkan, ASEAN menjadi kawasan dengan
ekonomi paling sukses lantaran harmoni tersebut.
Momentum Hal ini disampaikan oleh Hermawan sembari
menegaskan ASEAN sebagai harmoni peradaban
dunia.
“Tidak ada peradaban tanpa harmoni. ASEAN
terbilang sukses karena hidup di kawasan hampir
tanpa ada ketegangan, konflik, maupun perang.
ASEAN menjadi kawasan dengan ekonomi
tersukses dan membuat kawasan lain iri,” kata
Hermawan.
Menanggapi ramalan Samuel Huntington,
seorang ilmuwan politik asal Amerika Serikat
dalam bukunya The Clash of Civilizations (1996),
Hermawan bilang benturan peradaban tersebut
tidak terjadi di kawasan ASEAN. Sebaliknya,
Hermawan mengatakan ASEAN adalah harmoni
peradaban itu sendiri.

“TIDAK ADA PERADABAN TANPA HARMONI. ASEAN


TERBILANG SUKSES KARENA HIDUP DI KAWASAN
HAMPIR TANPA ADA KETEGANGAN, KONFLIK,
MAUPUN PERANG. ASEAN MENJADI KAWASAN
DENGAN EKONOMI TERSUKSES DAN MEMBUAT
KAWASAN LAIN IRI.”
Hermawan Kartajaya
Founder and Chairman MarkPlus, Inc.
Dec
2020
Jan
“ASEAN bukan kawasan Eropa, bukan pula
2021 China, bukan pula negara Islam. ASEAN adalah
kawasan yang memayungi keanekaragaman di
Momentum dalamnya. Kekuatan ASEAN ada pada harmoni di
antara keanekaragaman tersebut,” ujarnya.
Hermawan menambahkan, syarat terbangunnya
harmoni adalah keterbukaan untuk berkolaborasi.
Soal ini, ASEAN bakal menjadi contoh negara-
negara di kawasan lain, khususnya pascapandemi
nanti.
Selain itu, demokrasi yang lahir dari Barat
menurut Hermawan pada dasarnya tidak serta
merta cocok untuk masing-masing negara.
Artinya, masing-masing negara di ASEAN
mempraktikkan demokrasi dengan kadar
dan gayanya masing-masing alias tidak 100%
menjiplak konsep Barat.
Namun, justru ini yang menjadi kekuatan
negara-negara ASEAN dalam menjaga harmoni di
kawasan. Apalagi masing-masing negara ASEAN
memiliki potensi dan keunikan yang membuat
kawasan ASEAN semakin solid dan terpandang di
dunia.
Dec
2020 WOW Brand Festive Day 2020
Jan
2021 Paduan Teknologi dan
Manusia
Momentum

Situasi yang belum banyak berubah sejak awal tahun


2020 membuat berbagai industri melakukan inovasi
demi mempertahankan produktivitas. Salah satunya
dengan memaksimalkan penggunaan teknologi.

Oleh Clara Ermaningtiastuti, Annisa Bella,


Ramadhan Triwijanarko
Dec
2020
Jan
MarkPlus, Inc. kembali menggelar WOW Brand
2021 Festive Day untuk kelima kalinya. Digelar secara
virtual, festival yang ditujukan bagi para brand
Momentum enthusiast ini mengusung tema Beyond CX: It’s
Human Experience. Berbagai sesi di dalam gelaran
ini membahas bagaimana merek dari ragam
sektor industri berinovasi di tengah kondisi
pandemi, antara lain dengan memaksimalkan
penggunaan teknologi.
Namun, sekadar pemanfaatan teknologi saja
tidak cukup. Founder and Chairman MarkPlus,
Inc. Hermawan Kartajaya mengatakan,
teknologi yang digunakan harus bisa berujung
pada peningkatan customer experience (CX).
Penggunaan teknologi harus berfokus pada
manfaat yang dapat diberikan kepada people itu
sendiri.
“Di tengah transformasi digital yang kian masif,
human experience tetap harus diutamakan. Brand
tidak bisa meninggalkan offline atau sepenuhnya
beralih ke online. Konsumen tetap membutuhkan
sentuhan offline, apalagi jika kelak pandemi usai.
Jadi, online dan offline harus dikolaborasikan alias
omni,” ungkap Hermawan dalam gelaran virtual
WOW Brand Festive Day 2020.
Merek juga harus memahami New CX yang
merujuk pada customer journey yang terdiri
dari lima tahapan, yakni Aware, Appeal, Ask,
Act, dan Advocate (5A). Pada tahap Aware terjadi
proses ketika konsumen mengenal suatu produk
atau merek, diikuti dengan tahap Appeal ketika
Dec
2020
Jan
konsumen mulai tertarik dengan produk atau
2021 merek tersebut.
Di tahap selanjutnya, konsumen akan berusaha
Momentum untuk mencari tahu lebih dalam mengenai
produk atau merek tersebut (Ask). Jika informasi
yang diperoleh berhasil meyakinkan konsumen,
maka ada kemungkinan konsumen akan
melakukan pembelian (Act).
Belum berhenti sampai di situ, jika konsumen
merasa puas terhadap produk atau jasa yang
dibeli, maka ia akan merekomendasikan
produk atau layanan tersebut kepada orang
lain (Advocate). Di era saat ini, merek memiliki
tantangan yang lebih berat di setiap tahapan
perjalanan konsumen tersebut.
Salah satu pengukuran rasio yang bisa
digunakan adalah Purchase Action Ratio (PAR) dan
Brand Advocacy Ratio (BAR). Ini merupakan dua
metode pengukuran produktivitas sebuah merek
dalam mengubah awareness menjadi act dan
advocate.
PAR adalah pengukuran yang membandingkan
antara konsumen yang mengenal suatu
brand dengan yang membeli. Sementara, BAR
merupakan metode yang digunakan untuk
membandingkan besaran konsumen yang aware
terhadap merek tersebut dengan konsumen yang
mengadvokasi, membeli dan merekomendasikan.
Nilai PAR yang tinggi menandakan semakin
mudah barang tersebut untuk dijual. Sementara,
BAR yang tinggi menandakan jika brand tersebut
Dec
2020
Nov
Jan
memiliki reputasi yang baik.
2020
2021 Masih dalam gelaran yang sama, MarkPlus,
Inc. memberikan penghargaan WOW Brand
Momentum kepada 300 merek yang memiliki nilai PAR dan
BAR tertinggi dibandingkan kompetitor lain di
industri tersebut. Secara keseluruhan, merek-
merek tersebut dikelompokkan dalam 98 kategori
dan diumumkan pada acara yang digelar virtual
ini.
Selain WOW Brand, MarkPlus, Inc. juga
memberikan penghargaan Branding Campaign of
The Year kepada merek yang mampu membawa
kampanye menarik dan meningkatkan awareness
bagi merek yang bermuara pada brand advocacy.
Penghargaan ini merupakan apresiasi untuk
merek dengan strategi pemasaran yang tidak
hanya menarik, tapi juga tepat sasaran.
Tahun ini, penilaian pemenang ditentukan oleh
empat juri yang terdiri dari Jerry Justianto dari
Indonesia Digital Media Consortium, Profesor
Adrianto Widjaja dari Indonesia Marketing
Association (IMA), Janoe Arijanto sebagai Ketua
Umum Persatuan Perusahaan Periklanan
Indonesia (PPPI), dan Deputy Chairman MarkPlus,
Inc. Taufik.
Indonesia Branding Campaign of The Year 2020
terbagi menjadi empat kategori, yaitu Above
The Line Campaign, Below The Line Campaign,
Digital Campaign, dan Public Relations Campaign.
Dengan sejumlah parameter seperti latar
belakang, implementasi, dan pencapaian dari
Dec
2020
Nov
Jan
sebuah campaign brand.
2020
2021 Melakukan kampanye pemasaran bukanlah
hal mudah, ada banyak aspek yang perlu
Momentum diperhatikan, terutama pesan yang ingin
disampaikan. Salah-salah taruhannya besar,
ingin mendapatkan awareness, merek justru bisa
ditinggalkan konsumennya.
Namun, tidak hanya pesan yang ingin
disampaikan kepada konsumen saja yang
menjadi fokus dari kampanye pemasaran.
Kreativitas juga tidak kalah pentingnya. Untuk
mendapatkan kesuksesan dalam sebuah
kampanye, merek harus bisa memahami pasar
dan berusaha relevan dengan konsumennya.
Untuk bisa relevan dengan preferensi konsumen
saat ini, Danny Oei Wirianto selaku Chief
Marketing Officer GDP Venture mengungkapkan
ada tiga fungsi yang harus disadari oleh merek.
Fungsi tersebut meliputi functional, emotional,
dan social.
Functional benefit menandakan bahwa
merek berhasil membantu konsumen dalam
menyelesaikan permasalahan melalui produk
yang digunakan. Sedangkan emotional benefit
mengacu pada kemudahan yang dirasakan oleh
konsumen ketika menggunakan produk tersebut.
Dan, social benefit adalah fungsi ketika merek
memberikan dampak sosial seperti tidak merusak
lingkungan. “Hal inilah yang harus dimengerti
oleh merek sebagai brand purpose,” tutup Danny.
Dec
2020
Jan
2021

“DI TENGAH TRANSFORMASI DIGITAL YANG KIAN


Momentum MASIF, HUMAN EXPERIENCE TETAP HARUS
DIUTAMAKAN. BRAND TIDAK BISA MENINGGALKAN
OFFLINE ATAU SEPENUHNYA BERALIH KE ONLINE.
KONSUMEN TETAP MEMBUTUHKAN SENTUHAN
OFFLINE, APALAGI JIKA KELAK PANDEMI USAI. JADI,
ONLINE DAN OFFLINE HARUS DIKOLABORASIKAN
ALIAS OMNI,”
Hermawan Kartajaya
Founder and Chairman MarkPlus, Inc.
Dec
2020
Jan
2021

Momentum

Merek-Merek Pilihan Gen Z


Untuk pertama kalinya, Marketeers menggelar
penghargaan Marketeers Youth Choice Award
of The Year 2020. Penghargaan ini merupakan
apresiasi pada merek-merek pilihan Generasi Z.
Penghargaan ini didasarkan hasil survei online
yang dilakukan oleh Marketeers pada awal
Oktober hingga pertengahan November 2020.
Survei ini melibatkan 1.300 responden kalangan
Gen Z yang tersebar di seluruh Indonesia dengan
rentang usia 18-25 tahun. Mayoritas responden
adalah para mahasiswa aktif dari berbagai
perguruan tinggi di Indonesia. 
“Kami ingin generasi muda memiliki suara
untuk memilih merek yang dianggap layak untuk
digunakan dan direkomendasikan kepada teman-
temannya,” papar CEO MarkPlus, Inc. & Editor In
Chief Marketeers Iwan Setiawan.
Penghargaan ini dilakukan secara online dalam
ajang Marketeers XFest 2020 yang digelar pada
25-26 November 2020. Festival Gen Z dengan
semangat Cool, Inspiring, dan Progressive ini
menghadirkan 30 sesi, 50 pembicara, dan dihadiri
Dec
2020
Jan
lebih dari 4.000 Gen Z. Marketeers Youth Choice
2021 Award of The Year 2020 memilih 80 merek dari 26
kategori lintas industri.
Momentum “Meskipun saat ini menjadi masa yang penuh
tantangan bagi dunia usaha, merek harus
tetap dekat dengan konsumen dan menjadikan
pandemi ini sebagai momentum untuk kreatif
dan inovatif,” tutup Iwan.
Berikut para pemenang Marketeers Youth Choice
Award of The Year 2020:

Kategori Brand Kategori Brand

Pertalite Viva Cosmetics

Fuel Retail Pertamax Beauty Product MS GLOW

Shell Base
Honda Brio WhatsApp
Instant Messaging
City Car Daihatsu Sirion LINE

Suzuki Ignis Instagram

Honda BeAT Social Media YouTube


Scooter Honda Scoopy TikTok

Yamaha Mio Shopee

Fastron Marketplace Tokopedia


Lubricant Enduro Blibli

Federal Kopi Kenangan

Tahapan Xpresi BCA Coffee Shop Fore Coffee

Britama Kopi Tuku


Saving Account
Batara Bank BTN Wall's
Tabungan Siaga Bukopin Ice Cream Campina

BCA Mobile Joyday


Mobile Banking Pegadaian
BRI Mobile

Bukopin Mobile BCA Finance


Multifinance
Prudential Indonesia Adira Astra
Insurance Asuransi Astra FIFASTRA
AIA McDonald's
OVO Fast Food Restaurant KFC
e-Money ShopeePay HokBen
GoPay Royco
Seasoning Sajiku
Lenovo
Laptop HP Sasa

Dell Nescafe

Samsung Kapal Api


Instant Coffee
Smartphone OPPO ABC

Xiaomi Caffino

Telkomsel AQUA
Telecommunication
Operator Indosat Ooredoo Mineral Water Le Minerale

XL Axiata Cleo
SiCepat Ekspres TransJakarta
Courier Service Ninja Xpress Transportation MRT Jakarta

AnterAja Commuter Line

ZAP Clinic by.U

Beauty Clinic Klinik Estetika dr. Affandi Digital Operator Switch.

Ella Skin Care Live.On


Dec
2020 Marketeers iClub
Jan
2021 Jaga Arus Kas di Masa Sulit
Momentum Di masa sulit, perusahaan justru harus mengatur arus
kas (cash flow) untuk membuktikan bahwa mereka siap
menghadapi risiko dan kemungkinan yang akan terjadi.
Tanpa arus kas, operasional perusahaan bisa terganggu.

Oleh Ellyta Rahma


Dec
2020
Jan
Ungkapan cash is king sangat relevan di masa
2021 sulit seperti sekarang ini. Bahkan, di masa
normal, ketersediaan arus kas menjadi jaminan
Momentum bagi perusahaan agar bisa beroperasi secara
optimal. Tidak hanya bagi perusahaan, kas ini
juga penting untuk menjamin keberlangsungan
hidup sehari-hari, baik kehidupan pribadi
maupun personal.
“Perusahaan bisa saja memiliki profit yang
baik, net income bagus, pertumbuhan positif,
dan merasa tidak memiliki masalah. Namun, bila
tidak memiliki arus kas, perusahaan itu berada
di ambang bahaya. Arus kas menjadi indikator
terpenting bagi kesehatan sebuah perusahaan,”
kata Yosanova Savitry, COO MarkPlus Institute
di gelaran Marketeers iClub How to Manage and
Improve Cash Flow During Difficult Time pada
November lalu.
Ketidaksadaran ini, menurut Nova, dipengaruhi
oleh perspektif pemasar yang tidak begitu
mementingkan kas di kondisi normal. Saat
kondisi normal, arus kas perusahaan bisa
saja lancar karena perekonomian kondusif,
pendapatan lancar, piutang bisa dicairkan, dan
sebagainya. Namun di masa sulit, kondisinya bisa
berbalik. Sumber-sumber kas menjadi terhambat
dan ini berpengaruh pada seretnya arus kas.
“Di masa sulit, perusahaan bisa menghadapi
berbagai macam risiko dalam waktu yang
bersamaan. Tanpa arus kas yang lancar, risiko ini
bisa tidak tertangani yang tentu membahayakan
Dec
2020
Jan
keberlangsungan perusahaan,” tambahnya.
2021 Apa yang diperlukan untuk mengelola arus
kas di masa sulit? Nova mengatakan, sikap
Momentum entrepreneurship sangat dibutuhkan untuk
mengelola arus kas yang lebih baik. Dalam hal
ini, ada tiga aspek yang perlu diperhatikan, yakni
finansial, marketing, dan organisasi.
Dalam mengatur finansial, pemasar harus
memperhatikan cash convesion cycle, yaitu
metrik yang diukur per hari oleh perusahaan
untuk mengkonversi investasinya dan sumber
daya lain menjadi arus kas. Metrik ini bertujuan
memaksimalkan arus kas yang bisa membantu
perusahaan menjalankan operasional dalam
masa sulit.
Di samping itu, pengaturan arus kas juga
membutuhkan peningkatan pada aspek
marketing dan organisasi. Dalam kondisi
ini, marketing dapat memperjelas posisi,
diferensiasi, dan brand. Sementara itu, dengan
identitas, integrasi, dan citra organisasi yang
kuat, kepercayaan pelanggan akan terbangun.
Kepercayaan ini yang akan mendorong
pelanggan untuk menggunakan layanan dan
produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
Salah satu contoh perusahaan yang secara
konkret melakukan pengaturan arus kas selama
masa pandemi dan tergolong berhasil adalah PT
Pegadaian (Persero). Dari perspektif perusahaan
pendanaan, permasalahan arus kas sudah
menjadi santapan sehari-hari, bahkan di kondisi
Dec
2020
Jan
normal. Hal ini dikarenakan nasabah Pegadaian
2021 yang rata-rata merupakan masyarakat dengan
permasalahan keuangan.
Momentum Ninis Kesuma Adriani, Direktur Keuangan dan
Perencanaan Strategis PT Pegadaian (Persero)
mengatakan bahwa perusahaannya harus
selalu siap menggelontorkan dana segar untuk
mengatasi solusi yang dialami nasabahnya.
Artinya, perusahaan harus memiliki kekuatan kas
mumpuni. Namun, nyatanya kekuatan itu tidak
serta merta dibangun secara mudah.
“Di masa pandemi ini, kondisi semakin sulit
karena kami harus tetap mampu membiayai
masyarakat, namun dengan bisnis yang sangat
lemah. Belum lagi pengeluaran tidak terduga.
Contohnya, penjaminan keselamatan kerja
pegawai seperti pembelian masker, hand
sanitizer, dan sarung tangan. Kondisi keuangan
Pegadaian bisa dibilang sangat sulit saat awal-
awal pandemi melanda,” tutur Ninis.
Namun untuk mengatasi kondisi keuangan
perusahaan, bahkan meningkatkan kualitas arus
kas, setidaknya ada enam langkah yang dilakukan
oleh Pegadaian. Pertama, secured funding.
Pegadaian terus mengupayakan pendanaan
eksternal sehingga bisa memiliki dana untuk
kembali membiayai nasabahnya.
Kedua, perlindungan arus kas. Sebagai
perusahaan yang harus siap melayani
nasabahnya, perlu memiliki aset yang bisa
Dec
2020
Jan
diandalkan khususnya di saat sulit. Untuk itu,
2021 Pegadaian tidak pernah absen mempersiapkan
aset likuid. Hal ini bisa dilihat dari produk-
Momentum produknya berupa pinjaman kas dan tabungan
emas.
Ketiga, mencari pendanaan yang lebih mudah.
Di sini, Pegadaian menerbitkan obligasi dan
sukuk untuk mendapatkan dana segar yang
mudah. “Aspek ini merupakan keuntungan
yang dimiliki Pegadaian sebagai perusahaan
negara. Sama seperti aset bergerak yang
bisa dimanfaatkan untuk memutar cash saat
dibutuhkan.
Keempat, monitoring ketat. Peningkatan arus
kas tidak akan terjadi jika tidak ada pengawasan
yang ketat terhadap kinerja bisnis dan arus itu
sendiri. Di masa sulit, perusahaan harus
semakin detail dalam menghitung kinerja dan
membandingkan arus kas yang keluar dan masuk
Kelima, program percepatan pembayaran
nasabah. Meskipun sempat menjadi hal yang
tersulit, Pegadaian tetap melancarkan program
percepatan pembayaran nasabah dengan tujuan
dana yang dibayarkan bisa digunakan untuk
diputar dalam bisnis atau menjaga arus kas.
Keenam, mengulas target. Perlu adanya ulasan
pada target seperti melihat tingkat prioritas
biaya dan evaluasi produk yang berdampak risiko
terjadinya kredit macet.
Selain keenam langkah tadi, Ninis menyarankan
perlunya adopsi digital dalam pengeloaan arus
Dec
2020
Jan
kas. Tujuannya, agar monitoring dan review target
2021 dapat dilakukan secara maksimal. Contohnya
menggunakan Cash Management System (CMS)
Momentum untuk mengumpulkan data dana giro cabang.
“Tidak hanya dari sisi internal perusahaan, tapi
juga perlu memerhatikan sisi nasabah. Misalnya,
mempermudah layanan lewat digitalisasi
transaksi. Dengan begitu, nasabah akan lebih
mudah melakukan pembayaran dan transaksi
lain yang berujung pada memberikan kas untuk
perusahaan,” tutupnya.

“DI MASA SULIT, PERUSAHAAN BISA MENGHADAPI


BERBAGAI MACAM RISIKO DALAM WAKTU YANG
BERSAMAAN. TANPA ARUS KAS YANG LANCAR,
RISIKO INI BISA TIDAK TERTANGANI YANG
TENTU MEMBAHAYAKAN KEBERLANGSUNGAN
PERUSAHAAN,”
Yosanova Savitry
COO MarkPlus Institute
Dec
2020 Jakarta CMO Club
Jan
2021 Siap Banting Setir
Momentum Perusahaan harus lebih jeli melihat peluang dan
membangun kolaborasi yang solid untuk menghadapi
kenyataan baru di masa pandemi dan sesudahnya.
Mereka harus selalu siap mengubah strategi sewaktu-
waktu di tengah situasi yang penuh kejutan.

Oleh Clara Ermaningtiastuti


Dec
2020
Jan
Perekonomian dunia melesu akibat pandemi
2021 COVID-19. Hal tersebut dikarenakan berbagai
pembatasan yang menyebabkan perputaran uang
Momentum terganggu. Namun, bagi seorang entrepreneur,
masa sulit justru menjadi momentum untuk
mencari peluang baru.
Founder and Chairman MarkPlus, Inc.
Hermawan Kartajaya mengungkapkan bahwa
para pengusaha memang harus melakukan
sesuatu untuk memperkuat basis mereka di
tahun-tahun berikutnya. Jika tidak melakukan
berbagai persiapan sejak saat ini, mereka bisa
ketinggalan.
Menurut Presiden Direktur PT Bank Central
Asia Tbk (Bank BCA) Jahja Setiaatmadja, kelesuan
ekonomi ini akan berlangsung lama. Pasalnya,
spending power dari banyak orang menurun
drastis namun ia optimistis hal ini masih bisa
terkendali.
“Saat ini perputaran uang terganggu karena
situasi yang ada. Masih banyak yang khawatir
untuk beraktivitas di luar rumah dan berbagai
kegiatan dilaksanakan secara online. Ini
menyebabkan orang-orang yang punya uang
tidak bisa melakukan pengeluaran,” ujar Jahja
dalam acara Jakarta CMO Club bertajuk Preparing
for Economic Recovery, November lalu.
Namun, Jahja melihat ada potensi besar untuk
pemulihan ekonomi. Terlihat dari kebutuhan
domestik dan kemauan orang untuk spending
yang cukup besar. Hal tersebut harus bisa dilihat
Dec
2020
Jan
sebagai peluang oleh para pengusaha untuk siap
2021 recovery.
“Jika ditanya mengenai strategi untuk tahun
Momentum 2021, saya menggambarkannya seperti supir taksi
di New York yang bisa maju dan berhenti di mana
saja. Segala sesuatu bisa terjadi dan kita harus jeli
serta siap menghadapi berbagai kejutan,” tutur
Jahja.
Ia menambahkan bahwa kejelian harus
didukung teamwork yang baik. Hal ini perlu
diperhatikan untuk menghadapi new normal.
Sehingga, jika harus banting setir sewaktu-waktu
untuk mengubah strategi dengan kecepatan
tinggi perusahaan selalu siap.
“Inilah yang dikatakan agile. Selain itu, penting
juga bagi perusahaan untuk bisa fleksibel namun
tidak melupakan adanya target yang harus tetap
dijaga,” ungkapnya.
Sejak awal masuknya pandemi, semua bisnis
berusaha bangkit. Berbagai strategi diterapkan,
salah satunya digitalisasi yang memang bukan
suatu hal baru tapi semakin dipercepat. Meski
semua sisi didigitalisasi, Jahja mengungkapkan
bahwa Bank BCA menyadari pentingnya human
touch.
Bank BCA melihat adanya peningkatan setelah
penurunan pada April lalu. Saat itu, mereka
menyadari bahwa penjualan bisa terus berlanjut
dengan interaksi langsung dengan nasabah.
Namun, karena situasi yang belum membaik,
platform virtual dipilih sebagai sarana.
Dec
2020
Jan
Setelah dipraktikkan, Bank BCA kembali
2021 menemukan kebutuhan terhadap kolaborasi.
Meski transaksinya terjadi secara virtual, ada
Momentum kebutuhan dari nasabah untuk mendapatkan
penjelasan melalui HaloBCA, chatbot atau video
call.
“Kami melakukan pameran properti virtual
yang hasilnya mengesankan. Meski begitu, kami
kemudian melakukan riset untuk mengetahui
apa benar nasabah kami benar-benar memahami
pemanfaatan teknologi. Hasilnya, hanya 20% dari
total yang bisa menggunakan layanan yang kami
berikan tanpa human touch,” tutur Jahja.
Walau sudah memanfaatkan teknologi, masih
banyak nasabah yang pergi ke cabang atau
menghubungi HaloBCA untuk mendapatkan
penjelasan lebih detail. Bank BCA menemukan
bahwa nasabah yang sepenuhnya menggunakan
layanan tanpa human touch datang dari generasi
milenial atau Gen Z yang hidupnya tidak lepas
dari teknologi.
Jauh sebelum pandemi, Bank BCA juga sudah
memulai digitalisasi mereka salah satunya
dengan aplikasi mobile banking yang terus
mengalami peningkatan pengguna. Kendati
demikian layanan konvensional tetap ada,
hanya saja bagi generasi muda pilihan untuk
menggunakan mobile banking dirasa lebih
praktis.
Jahja mengakui bahwa mereka mendapatkan
peningkatan nasabah yang luar biasa bersamaan
Dec
2020
Jan
dengan pengembangan mobile banking. Terlebih
2021 lagi, setelah Bank BCA mendapatkan izin dari
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk membuka
Momentum rekening tanpa harus pergi ke kantor cabang.
Nasabah bisa membuka rekening melalui
aplikasi dan mendapatkan informasi dengan
menghubungi HaloBCA.
“Pembukaan rekening secara konvensional
setiap harinya mencapai 6.000 transaksi di 1.200
kantor cabang. Namun, setelah kami menambah
fitur pembukaan rekening melalui aplikasi, kami
menemukan jumlah transaksi 1.000 sampai 7.000
setiap harinya. Ini menunjukkan bahwa fitur
ini bisa melayani dengan kapasitas yang sama
dengan 1.200 kantor cabang kami di seluruh
Indonesia,” pungkas Jahja.
Selama pandemi sendiri, dorongan untuk
beradaptasi dengan aplikasi mobile banking
semakin tinggi. Terlebih lagi, kekhawatiran untuk
pergi keluar masih ada dan berbagai kegiatan
dirasa lebih nyaman dilakukan dari rumah.
“Dulu, kami dijuluki Bank Capek Antre karena
banyaknya nasabah yang datang langsung
bertransaksi di kantor-kantor cabang kami.
Namun, penggunaan aplikasi mobile banking
ini bisa mengurangi hal tersebut. Kini, sekitar
97% transaksi terjadi di luar cabang. Sisanya
3% yang masih bertransaksi di kantor cabang
biasanya merupakan para nasabah yang masih
menggunakan cara konvensional atau transaksi-
transaksi dengan nilai besar,” ujar Jahja.
Dec
2020
Jan
2021

“JIKA DITANYA MENGENAI STRATEGI UNTUK TAHUN


Momentum 2021, SAYA MENGGAMBARKANNYA SEPERTI SUPIR
TAKSI DI NEW YORK YANG BISA MAJU DAN BERHENTI
DI MANA SAJA. SEGALA SESUATU BISA TERJADI
DAN KITA HARUS JELI SERTA SIAP MENGHADAPI
BERBAGAI KEJUTAN.”
Jahja Setiaatmadja
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk
Dec
2020
Jan
2021

Momentum

COOL, INSPIRING, PROGRESSIVE


2 DAYS 30 SESSIONS 50 SPEAKERS 3000+ PARTICIPANTS

Marketeers XFest 2020


Berbagi Semangat Cool,
Inspiring, Progressive
Marketeers XFest 2020 merupakan e-conference terbesar
di Indonesia yang didedikasikan bagi generasi Z (Gen Z).
Dihadiri lebih dari 4.000 Gen Z, acara ini diisi oleh lebih
dari 50 pembicara dengan 30 sesi berbeda.

Oleh Annisa Bella


Dec
2020
Jan
Gen Z merupakan konsumen masa depan.
2021 Perusahaan maupun organisasi yang ingin
membangun keberlangsungan bisnis di masa
Momentum mendatang perlu mendekatkan diri dengan
generasi tech-savvy yang lahir pada periode
1995-2010 ini sejak dini. Menyambut eranya
Gen Z, Marketeers menggelar Marketeers
XFest sebagai platform bagi merek untuk
membangun engagement dengan generasi ini. 
Menurut Editor In Chief Marketeers
Iwan Setiawan, saat ini merek harus mulai
membangun kedekatan dengan Gen Z. Pasalnya,
generasi yang aktif menggunakan teknologi ini
akan mendominasi kontribusi pendapatan dan
menjadi pemimpin di masa depan.
“Gen Z itu calon pemimpin masa depan apalagi
mereka sangat lincah menggunakan teknologi
digital. Artinya, merek harus mulai meningkatkan
awareness dan loyalitas konsumen segmen ini,”
ungkap Iwan.
Saat ini, lebih dari 50% posisi pemimpin di
dunia diisi oleh Gen X sejak tahun 2015, tetapi
siklus pergantian posisi tersebut akan terus
terjadi. Pada tahun 2030, Gen Y yang akan
menjadi kontributor pendapatan terbesar bagi
sebuah bisnis, dan diikuti oleh generasi Z yang
akan mulai mengambil alih pada titik tertinggi di
tahun 2045.
Marketeers XFest 2020 hadir sebagai platform
yang mempertemukan merek dengan para Gen
Z. Mengangkat tema Cool, Inspiring, Progressive,
Dec
2020
Jan
acara ini digelar selama dua hari, terdiri dari 30
2021 sesi, 50 pembicara, dan diikuti oleh sekitar 4.000
Gen Z dari seluruh Indonesia.
Momentum Di hari pertama gelaran Marketeers XFest 2020,
Wakil Presiden Direktur PT Bank Central Asia
Armand W. Hartono berbagi pengalaman dan
insight-insight menarik seputar pengalaman
berkarier dengan tema Designing Your Future.
Selain Armand, hadir pula beberapa pembicara
lain seperti Senior Analyst Digital Channel
Management Digital Enhancement & Technology
PT Pertamina (Persero) Lawni Tenisa, COO Artotel
Group Eduard R. Pangkerego, dan masih banyak
lagi.
Kemeriahan Marketeers XFest 2020 ditutup
dengan penghargaan Marketeers Youth’s
Choice Brands of the Year 2020. Ini merupakan
penghargaan yang diberikan oleh Marketeers
kepada merek yang berhasil menjadi top of
mind di kalangan Gen Z berdasarkan survei
yang dilakukan Marketeers kepada sekitar 1.300
responden Gen Z.
“This is the cycle of life. Pada suatau ketika
generasi akan terus berganti dan tidak boleh
terlena sebagai pemasar yang menargetkan Gen
Z. Kita sebagai pemasar harus adaptif dan agile
melihat pergeseran generasi ini,” tambah Iwan.
Kontribusi generasi Z nantinya akan sangat besar
sehingga penting untuk mempersiapkan inovasi
pendekatan bisnis dari sekarang.
Dec
2020
Jan
2021

Momentum
Dec
2020
Jan
2021

Momentum
Dec
2020
Jan
2021

Momentum

New Normal, Next Marketing:


Selamat Datang 2021
Kondisi yang terjadi pada tahun 2020 berpengaruh besar
pada tahun-tahun setelahnya. Terutama pada tahun
2021, akan muncul tren-tren baru atau penguatan dari
tren yang sudah ada di dunia pemasaran. Kata kuncinya
adalah digitalization dan humanity.

Oleh Jacky Mussry


Deputy Chairman, MarkPlus, Inc.
CEO, MarkPlus Institute
Dec
2020
Jan
Seperti kita rasakan, pandemi COVID-19 dalam
2021 beberapa bulan belakangan ini telah mengubah
secara signifikan hampir semua tatanan dalam
Momentum kehidupan kita sehari-hari, baik secara individual
maupun sosial. Banyak sekali yang harus
disesuaikan, baik dari kebiasaan para profesional
yang harus melakukan work-from-home,
kebiasaan sosial baru social distancing, sampai
penyesuaian strategi maupun taktik perusahaan
agar tetap dapat bertahan dalam kondisi yang
sulit ini, setidaknya dalam jangka pendek.
Dampak dari pandemi ini diperkirakan akan
memengaruhi bagaimana suatu perusahaan
menjalankan berbagai upaya pemasarannya, baik
dalam tataran strategi maupun taktis, pada tahun
2021. Menjelang akhir tahun 2020 ini, banyak
yang bertanya-tanya apa tren dalam bidang
pemasaran pada tahun 2021.
Pertanyaan ini relevan karena terlepas masih
ada bayang-bayang ketidakpastian kapan
pandemi akan berakhir, namun sejumlah harapan
telah mulai muncul dengan hadirnya vaksin yang
dipercaya memiliki efektivitas dalam menangkal
virus COVID-19. Berkenaan dengan itu pula,
sebagian perusahaan telah mulai berancang-
ancang untuk mengantisipasi perbaikan
perekonomian tahun 2021. Apalagi, pertumbuhan
ekonomi Indonesia sudah membaik menjadi
-3,49% pada kuartal ketiga, setelah terpuruk
hingga -5,32% pada kuartal kedua lalu. Menteri
Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani juga
Dec
2020
Jan
optimistis bahwa perekonomian Indonesia sudah
2021 bisa mulai menapak positif pada tahun 2021.
Tampaknya, kita sudah mulai melewati
Momentum titik balik meskipun sejumlah tantangan dan
permasalahan masih menghadang di depan kita.
MarkPlus Institute juga mencoba memperkirakan
trayektori Indonesia yang pada intinya melihat
bahwa memang titik balik terjadi menjelang
akhir tahun 2020 ini yang diupayakan dengan
keras oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Ya, kita semua tahu betapa besar anggaran
yang digelontorkan oleh Pemerintah untuk
memastikan bahwa negara ini bisa melewati
kondisi yang tidak mudah dalam beberapa bulan
belakangan ini.
Melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional
(PEN) telah diambil sejumlah kebijakan fiskal dan
moneter yang komprehensif. Pemerintah telah
mengalokasikan dana APBN sekitar Rp 700 triliun
untuk mengurangi dampak pandemi COVID-19.
Saat ini, fokus utama Pemerintah RI tentunya
adalah pada penanganan krisis kesehatan.
Namun, di samping itu, Pemerintah juga
menjalankan program PEN ini sejalan dengan
menurunnya aktivitas bisnis masyarakat yang
berdampak pada perekonomian negara. Perhatian
terbesar dicurahkan pada sektor usaha kecil dan
menengah (UKM) termasuk juga usaha mikro
yang merupakan salah satu kontributor terbesar
PDB negara.
Kondisi makroekonomi yang sebagian telah
Dec
2020
Jan
dijelaskan tersebut tentunya berdampak pada
2021 ranah mikroekonomi, termasuk juga fungsi
pemasaran yang dijalankan oleh perusahaan.
Momentum Banyak yang ingin mengetahui bagaimana
tren pemasaran di Indonesia pada tahun 2021.
Sebenarnya sejumlah shifting dalam ranah
pemasaran sudah terlihat fenomenanya, namun
tidak banyak yang menduga bahwa semua itu
akan terealisasi secepat ini.

Akselerasi Digitalisasi
Salah satu fenomena yang banyak dirasakan
berbagai pihak belakangan ini adalah terjadinya
akselerasi digitalisasi. Semua pihak, siap atau
tidak, dipaksa untuk go-digital agar dapat
bertahan dalam kondisi seperti sekarang ini.
Proses belajar mengajar di dunia pendidikan,
proses bisnis, interaksi sosial, dan sebagainya
menjadi sangat tergantung dengan teknologi
digital.
Berkenaan dengan ini maka pada tahun
2021 mendatang peran pemasaran digital akan
semakin menguat. Ini mungkin merupakan
kabar baik bagi para pengusaha karena memang
tingkat konektivitas masyarakat Indonesia
melalui berbagai platform media sosial memang
sudah cukup kuat. Oleh karena itu, peran media
sosial akan menjadi semakin penting dalam
menciptakan awareness masyarakat terhadap
suatu merek dan produk. Bahkan, tidak terbatas
sampai di situ, turut kuat andilnya untuk
Dec
2020
Jan
menciptakan appeal dan menjadi sarana untuk
2021 proses mencari berbagai informasi. Teknologi
daring juga akan banyak berperan dalam
Momentum melakukan berbagai transaksi pembelian.
Karena itu, apa pun bentuknya, teknologi
berbasis digital ini harus menjadi perhatian
utama bagi perusahaan pada tahun 2021,
bahkan untuk UKM. Kita sudah tidak bisa
mengesampingkan peran artificial intelligence (AI)
dalam bisnis yang menjadi semakin tinggi tingkat
kepentingannya dalam berurusan dengan pasar
yang sangat dinamis baik dari sisi kompetitor
maupun pelanggan. Chatbot yang sudah kita
kenal mungkin akan menjadi fitur yang semakin
lazim dipergunakan di berbagai perusahaan.
Content marketing diperkirakan juga akan
semakin penting perannya pada tahun 2021
untuk memperkuat kehadiran merek sekaligus
membentuk reputasi yang merupakan langkah
awal pembentukan kepercayaan masyarakat
terhadap suatu merek. Karena itu, tim pemasaran
di berbagai perusahaan harus benar-benar
serius mempersiapkan berbagai konten yang
sifatnya edukatif, menghibur, meyakinkan,
dan menginspirasi. Storytelling, termasuk
melalui video marketing, menjadi semakin
relevan. Penggunaan augmented reality (AR)
akan meningkat. Website perusahaan harus
dioptimalkan dalam menunjang customer
journey.
Akses untuk konten di berbagai platform
Dec
2020
Jan
media sosial seperti Facebook, Instagram,
2021 YouTube, dan lain sebagainya juga harus jelas
tujuannya apa, ditujukan kepada siapa, kapan
Momentum saatnya, dan seperti apa intensitasnya. Selain
itu, harus menjaga konsistensinya sehingga
dapat menghindarkan penerima konten dari
kebingungan. Perlu dipertimbangkan bagaimana
agar semua itu sifatnya tidaklah hanya searah
namun merupakan suatu bentuk komunikasi
yang interaktif. Hal ini sangat penting untuk
menciptakan engagement yang kuat dan
menghasilkan retensi pelanggan sebagaimana
diharapkan dan bahkan pada gilirannya bisa
menjadi landasan penting untuk pembentukan
loyalitas.
Sejalan dengan itu, pendekatan omnichannel
juga akan menjadi semakin relevan. Oleh
karenanya, berbagai perusahaan yang masih
sepenuhnya mengandalkan pendekatan
offline perlu mempertimbangkan agar segera
memperkuat kehadirannya juga secara online.
Namun, perlu dicatat bahwa kehadiran secara
bersamaan di luring dan daring tersebut
haruslah benar-benar terintegrasi dan konsisten.
Omnichannel akan semakin penting untuk
meningkatkan customer experience di setiap touch
point dalam suatu customer journey. Pendekatan
penjualan secara daring juga akan memberikan
efisiensi bagi perusahaan karena merupakan
bagian dari konsep pemasaran direct-to-customer
(D2C) yang juga merupakan tren yang akan
Dec
2020
Jan
menguat pada tahun 2021.
2021 Kita memang sudah memasuki era big data,
blockchain technology, internet of things (IoT),
Momentum dan sebagainya, sehingga sebenarnya apa
yang dijabarkan di atas merupakan sekelumit
saja dari sekian banyak hal yang tidak dapat
dikesampingkan lagi bagi perusahaan yang
memang serius ingin mempertahankan
eksistensinya di masa mendatang. Inilah era
konvergensi antara manusia dengan mesin yang
akan mewarnai salah satu tren pemasaran pada
tahun 2021 mendatang.

Pendekatan berbasis Kemanusiaan


Pandemi COVID-19 telah memberikan pelajaran
sangat berharga bahwa kita semua bahwa sebagai
bagian dari suatu komunitas sebenarnya kita
saling membutuhkan dan harus saling menolong.
Hal ini sebenarnya merupakan bagian dari modal
sosial yang sangat penting yang pernah saya tulis
dalam artikel Kemadanian berbasis Modal Sosial
dan Pendidikan, beberapa waktu yang lalu.
Dengan masyarakat yang semakin sophisticated
masyarakat, mereka akan semakin sensitif dalam
memilih suatu merek dengan melihat sejauh
apa merek tersebut memberikan perhatian
terhadap aspek kemanusiaan secara sungguh-
sungguh, bukan melalui program corporate social
responsibility (CSR) abal-abal. Hal ini termasuk
juga memberi perhatian terhadap berbagai
masalah sosial dan lingkungan sejalan dengan
Dec
2020
Jan
konsep triple bottom line yang dikemukakan oleh
2021 Elkington.
Karena itu, pada tahun 2021, elemen humanity
Momentum akan menjadi semakin penting dalam berbagai
upaya pemasaran suatu merek. Perusahaan harus
secara sungguh-sungguh mempertimbangkan
hal ini jika ingin terus diterima oleh masyarakat
dan khususnya para pelanggannya. Elemen
humanity ini diperkirakan akan semakin penting
untuk meningkatkan advokasi pelanggan
dan masyarakat luas terhadap suatu merek.
Hipotesisnya, apabila suatu merek menunjukkan
kesungguhannya terhadap berbagai masalah
sosial, maka akan semakin tinggi tingkat advokasi
positif yang akan terjadi. Hal ini pada gilirannya
akan memberikan pengaruh positif pada
profitabilitas perusahaan.
Sekarang yang telah sering menjadi perhatian
banyak perusahaan terkait dengan humanity
adalah yang terkait dengan pandemi, yaitu
aspek kesehatan masyarakat. Jika pandemi usai,
maka ada banyak sekali yang dapat diangkat
sebagai bagian dari kepekaan sosial suatu merek,
antara lain pentingnya masyarakat yang inklusif
dan toleran, persatuan dan kesatuan bangsa,
pendidikan dan kesejahteraan sosial, masalah
lingkungan, tradisi dan budaya Indonesia,
kenuranian, dan banyak lagi lainnya.
Untuk itu, sebagai bagian dalam upaya
mengedukasi pasar, setiap merek harus semakin
lantang dan bangga menyerukan tujuan sosialnya
Dec
2020
Jan
sebagai bagian integral tujuan bisnisnya. Ini
2021 sejalan dengan pendekatan New Wave Marketing
yang mengatakan bahwa merek harus semakin
Momentum kelihatan karakternya dan menunjukkan
bahwa ada sense of caring yang kuat dalam
merek tersebut. Dalam pendekatan CI-EL yang
dikembangkan oleh MarkPlus Institute dikatakan
bahwa proses penciptaan suatu nilai harus
berlandaskan pada nilai-nilai (creating value with
values). Hal ini diperkirakan juga akan semakin
kuat trennya pada tahun 2021.
Merek disarankan untuk menunjukkan
karakternya layaknya aktivis yang peduli dengan
berbagai permasalahan sosial. Merek selayaknya
manusia harus bernurani dengan menunjukkan
kejujuran. Pendekatan stakeholders seperti
ini yang pada tahun-tahun mendatang akan
menjadi landasan penting bagi suatu merek
untuk semakin dipercaya dan pada gilirannya
akan memperkuat ekuitasnya. Secara lebih luas
lagi hal ini akan menjadi aset nirwujud penting
bagi perusahaan yang dapat meningkatkan future
value-nya.

Coopetition Antarmerek
Sudah sejak lama MarkPlus, Inc. menyatakan
dalam Ten Credos of Marketing melalui buku
Marketing 3.0 bahwa kita harus mencintai
pelanggan dan menunjukkan respek kepada para
pesaing. Hal ini semakin kelihatan di era pandemi
ketika sejumlah perusahaan yang bersaing ketat
Dec
2020
Jan
ternyata dapat bekerja sama. Fenomena ini
2021 sebenarnya sejalan dengan konsep coopetition
yang dikemukakan oleh Brandenburger dan
Momentum Nalebuff di pertengahan tahun 90-an yang pada
intinya menjelaskan bahwa berkompetisi dapat
berjalan beriringan dengan suatu kerja sama atau
cooperation.
Dengan semakin dinamisnya pasar,
maka perusahaan sebenarnya tidak dapat
menghadapinya sendiri, apalagi dalam keadaan
pasar yang memburuk. Hal ini cerminan dari
peribahasa Afrika yang sering kita dengar, yaitu If
you want to go fast, go alone. If you want to go far,
go together.
Pola pikir coopetition diperkirakan akan
semakin menguat, bahkan setelah krisis pandemi
COVID-19 berlalu. Dengan catatan, persaingan
pasar semakin terbuka dan mendekati sempurna,
sehingga benar-benar terjadi level playing
field yang mana semua pemain berada dalam
kedudukan setara dan memilik kesempatan
yang sama serta sepakat untuk mengacu pada
seperangkat aturan yang sama. Apalagi, jika
mereka menghadapi permasalahan yang sama
pula maka coopetition merupakan pendekatan
yang perlu diambil.

Integrasi Talent dalam Pemasaran


Dalam suatu perusahaan ada sejumlah fungsi
manajemen yang biasanya terdiri dari fungsi
keuangan, pemasaran, teknologi informasi,
Dec
2020
Jan
sumber daya manusia (SDM) dan lain sebagainya.
2021 Dalam artikel Marketing Blindspot yang pernah
saya tulis salah satunya mengemukakan adanya
Momentum kelemahan kerja sama antara fungsi pemasaran
dengan fungsi SDM.
Dalam sejumlah kasus didapati bahwa tim
pemasaran kadang tidak menyadari bahwa yang
diperlukan saat ini bukanlah pegawai pemasaran.
Saat ini, bisa dikatakan akhir dari era pegawai
karena yang diperlukan sebenarnya adalah talent.
Sekelompok talent inilah yang pada gilirannya
menjadi aset penting bagi perusahaan yang
kemudian disebut dengan human capital. Itulah
mengapa nomenklatur direktorat atau divisi SDM
(human resoures) sudah tidak begitu populer dan
seringkali digantikan dengan istilah direktorat
atau divisi human capital yang pada dasarnya
mengelola para talented people tersebut.
Namun sayang, kadang namanya boleh berubah
namun secara prinsip bisa saja pendekatannya
tidak berubah. Padahal, kita semua tahu,
sebagaimana diungkapkan oleh Silzer dan Dowell
(2010) bahwa pendekatan human resources itu
masanya adalah di kisaran tahun 1970–1990 yang
kemudian digantikan dengan pendekatan talent
management. Pendekatan pengelolaan talent ini
pun sebenarnya sudah lewat eranya di kisaran
tahun 2010. Sekarang, yang relevan adalah
pendekatan strategic talent management.
Apabila tim pemasaran tidak berpola pikir
strategis dan hanya terjebak pada pendekatan
Dec
2020
Jan
taktis maka akan sulit sekali untuk dapat
2021 memahami—alih-alih menghargai—pendekatan
strategic talent management tersebut. Akan
Momentum lebih parah lagi apabila tim yang terkait
dengan mengelola urusan orang ini—bukan
pegawai—justru masih bermental pegawai
juga dan tidak memiliki perspektif strategis.
Selain itu, perusahaan tidak akan kemana-
mana kalau ternyata masih ada fenomena silo di
perusahaan tersebut yang mengakibatkan tidak
terintegrasinya antarfungsi dengan baik.
Di zaman ini, diperlukan banyak talent yang
paham mengenai aspek digital dan digitalisasi.
Oleh karena itu, perusahaan perlu melihat
sekuat apa orientasi digitalisasinya di samping
juga orientasi pasarnya. Tanpa perhatian dan
kerjasama antara tim pemasaran dan tim human
capital akan sangat sulit sekali untuk membentuk
tim perusahaan yang progresif.
Untuk itu, perlu suatu transformasi terkait
dengan kekuatan orang sebagai aset nirwujud
perusahaan yang dapat memahami dan
mengatasi berbagai tantangan dalam lingkungan
dinamis yang terkoneksi serba digital. Hal ini
juga sudah lama dikemukakan oleh MarkPlus,
Inc. bahwa kita harus bergeser dari pendekatan
konvensional yang biasanya cenderung nondigital
ke pendekatan digital. Ini yang akan merupakan
kunci agility dan flexsibility yang dapat
menentukan keunggulan kompetitif perusahaan
yang merupakan landasan keberlanjutan atau
Dec
2020
Jan
sustainability perusahaan.
2021 Oleh karena itu, tren di tahun 2021 adalah
semakin kuatnya kecenderungan para petinggi
Momentum pemasaran untuk bekerjasama dengan tim
human capital untuk tidak sekadar mencari
pegawai, namun lebih dari itu mencari orang-
orang masa kini yang berbakat dan mempunyai
passion dan calling terhadap tugasnya serta
memiliki karakter yang mirip dengan karakter,
values, dan brand perusahaan. Inilah salah
satu tren yang menunjukkan integrasi antara
marketing dan human capital yang mana
keduanya semakin memahami apa itu strategi
bisnis, bahkan strategi korporat. Memahami
apa kompetensi inti perusahaan, bagaimana
medan kompetisi dan siapa kompetitornya, siapa
pelanggannya dan apa solusi mendasar yang
diperlukannya. Lalu, bagaimana membentuk
tim yang benar-benar talented yang sesuai untuk
menghadapi dan memenangkan persaingan
tersebut.

Rekomendasi
Tahun 2021 bukanlah tahun yang mudah untuk
dijalani apabila perusahaan terjebak pada status
quo dan tidak melakukan persiapan sebagaimana
mestinya. Padahal tahun 2021 dan bahkan
sesudahnya memberikan banyak momentum
yang sebenarnya dapat dimanfaatkan oleh para
pengusaha untuk memperkuat posisinya adalam
kancah persaingan bisnis.
Dec
2020
Jan
Kondisi seperti sekarang ini dan juga melihat
2021 tren ke depan akan merupakan kondisi yang
sangat sesuai untuk penerapan pendekatan New
Momentum Wave Marketing yang merupakan perkembangan
dari legacy marketing yang telah kita kenal dan
pergunakan selama ini. Namun, itu pun tidaklah
cukup karena apa pun konsep yang dipergunakan
perlu diperkuat dengan kapabilitas CI-EL—
yaitu creativity, innovation, entrepreneurship,
dan leadership—sebagaimana yang sudah
dipaparkan pada artikel-artikel sebelumnya. CI-
EL merupakan kapabiltas yang sekarang harus
tertanam dalam berbagai pendekatan pemasaran
yang holistic yang juga dipasangkan dengan PI-
PM, productivity, improvement, professionalism,
dan management. Hanya dengan konvergensi
dari berbagai dikotomi (convergence of dichotomy)
itulah suatu perusahaan dapat membentuk
kemampuan dinamisnya.
Pendekatan di atas memang tidaklah terdengar
biasa, namun saya ingat pesan salah satu
tokoh yang pernah mengatakan bahwa untuk
mendapatkan hasil yang luar biasa tidaklah bisa
dengan cara-cara yang biasa. Inilah akhir dari era
BAU atau business as usual. Selamat menyambut
tahun baru 2021 yang tidak biasa karena memang
everything will never be the same!
Dec
2020 Seri Marketing 5.0
Jan
2021 Simbiosis Manusia dan Mesin
Cerdas
Momentum

Strategi pemasaran yang baik adalah strategi pemasaran


yang bisa dengan tepat menjawab kebutuhan
konsumen (contextual marketing). Namun, contextual
marketing tak lagi cukup. Di era saat ini, dibutuhkan
augmented marketing yang lebih human to human
dengan dukungan pemanfaatan teknologi tertentu.

Oleh Annisa Bella, Sigit Kurniawan, Clara Ermaningtiastuti

Contextual and augmented marketing merupakan


dua hal yang berkaitan dengan customer
experience. Keduanya memiliki peran untuk
memberikan customer experience terbaik bagi
para pelanggan. Marketing kontekstual telah
Dec
2020
Jan
lama diterapkan. Namun kemajuan teknologi
2021 membuat hasil marketing kontekstual menjadi
lebih presisi dengan karakter dan kebutuhan
Momentum konsumen.
Secara umum, marketing jenis ini dipahami
sebagai aktivitas pemasaran dan berjualan yang
sesuai dengan konteks. Menurut CEO MarkPlus,
Inc. Iwan Setiawan, konteks di sini dapat berupa
lingkungan, segmen pelanggan, momentum,
dan sebagainya. Dengan ini, perusahaan bisa
melakukan personalisasi, sehingga pesan bisa
disampaikan dengan cepat, mudah, sekaligus
tepat sasaran. 
Bagi pemasar tradisional, praktik marketing
kontekstual ini jamak dilakukan dengan cara
memahami isyarat verbal dan visual. Isyarat
verbal ini bisa berupa pilihan kata, intonasi saat
berbicara, dan sebagainya. Sedangkan isyarat
visual bisa berupa kontak mata, bahasa tubuh,
ekspresi wajah, dan sebagainya. Melalui isyarat
tersebut, pemasar lebih mudah memahami
kebutuhan dan kondisi konsumen yang menjadi
modal utama untuk menentukan pendekatan
terbaik bagi mereka. 
Bagi para pengiklan digital, menangkap dan
menginterpretasikan isyarat digital menjadi
penting untuk memahami siapa pelanggan
mereka. Isyarat digital itu bisa berupa lokasi
terkini, profil media sosial, sejarah pencarian
di mesin peramban, sejarah pembelian, dan
sebagainya. “Menggunakan data-data tersebut,
Dec
2020
Jan
pemasar bisa melakukan interpretasi dan
2021 kemudian bisa melakukan aksi dalam bentuk
iklan yang relevan, rekomendasi pembelian,
Momentum dan sebagainya,” kata Iwan dalam gelaran
virtual Marketing 5.0 Technology for Humanity
Webinar Series.
Secara umum, marketing kontekstual
ini bisa diwujudkan dalam tiga
bentuk. Pertama, informasi yang terpersonalisasi
(personalized information). Misalnya, penawaran
khusus seperti diskon, kupon, gimmick
yang personal ke pelanggan alias tidak
generik. Kedua, interaksi yang disesuaikan
(customized interaction), seperti interaksi
dengan chatbot. Ketiga,  pelibatan total (total
immersion) yang melibatkan konsumen secara
total dalam layanan personal tersebut. Konsumen
bisa mendapat pengalaman menyatu dengan
lingkungan layanan di sebuah outlet. 
Untuk mendapatkan ketiga hal tersebut
dibutuhkan trigger dan respons. Keduanya
bisa diperoleh dengan bantuan Internet of
Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI). IoT
bisa membaca trigger dalam bentuk profil
konsumen, mood, momen, dan lokasi yang tepat.
Sedangkan AI bisa merekomendasikan pesan,
produk, promosi, media, hingga pengalaman
yang benar. Kedua hal tersebut saling berinteraksi. 
Untuk membangun marketing kontekstual
di era sekarang dibutuhkan infrastruktur
pendukung. Ada tiga macam struktur pendukung
Dec
2020
Jan
ini. Pertama, proximity sensor di Point of Sales
2021 (POS). Sensor-sensor di pasang di area sekitar
titik penjualan. Fungsinya untuk mendeteksi
Momentum konsumen yang datang ke toko. Sensor ini
bisa terhubung dengan ponsel maupun
perangkat yang dibawa konsumen maupun
tubuh konsumen tersebut, seperti suhu, mata,
dan sebagainya. Sensor tersebut kemudian
mengirimkan data-data dan kemudian diolah dan
diterjemahkan ke dalam servis yang tepat dan
cepat. 
Di toko tradisional, misalnya, penjaga toko akan
bertanya pada konsumen yang datang tentang
kartu membership mereka, lalu menawarkan
diskon dan promo. Di toko cerdas, semua sudah
ditangani melalui teknologi, sehingga proses
interaksinya berjalan seamless dan mampu
memberi pengalaman baru bagi konsumen. 
Contohnya, gerai Walgreens yang memasang
sensor dalam bentuk layar besar di perangkat
kulkasnya. Sehingga, konsumen yang datang
langsung bisa dideteksi apa yang ia maui
berdasarkan suhu, emosi, profil, dan sebagainya. 
Infrastruktur kedua adalah biometrik. Teknologi
sensor biometrik dipakai untuk mendeteksi
kebutuhan dan profil konsumen berdasarkan
wajah, dari face detection, face recognition,
eye tracking, voice recognition, hingga brain
waves analysis. Tesco, misalnya, menggunakan
teknologi face detection yang dipasang di pom
bensin dekat supermarketnya. Teknologi ini juga
Dec
2020
Jan
dipakai Kellogg saat mengampanyekan Crunchy
2021 Nut. 
Sementara, perusahaan asuransi kesehatan
Momentum Humana memanfaatkan analisis suara untuk
layanan di call center-nya. “Dengan analisis
suara ini, petugas call center bisa membaca isi
hati dan mood dari pelanggan yang datang dan
kemudian bisa mengambil sikap yang sesuai
dengan kondisi mereka,” kata Iwan.
Infrastruktur ketiga adalah kanal langsung
ke tempat pelanggan. Teknologi ini tengah
menjadi tren di kalangan konsumen yang ingin
membangun rumahnya sebagai smart home.
Salah satu produknya adalah smart speakers yang
terhubung dengan internet, contohnya, Amazon
Echo, Google Nest, dan Apple HomePod.
Perusahaan besar seperti P&G mengembangkan
teknologi ini dalam bentuk Tide sebagai
Alexa yang mampu menjawab lebih dari 200
pertanyaan seputar laundry. Campell’s Kitchen
memanfaatkan teknologi ini untuk menjawab
pertanyaan konsumen terkait resep makanan. 
Selain itu, smart appliances juga masuk
kategori infrastruktur ini. Samsung, misalnya,
mengembangkan Samsung Family Hub dalam
rupa kulkas dengan layar cerdas. Perangkat
lainnya adalah 3D printer. Meski teknologi ini
masih jauh alias belum massal digunakan, namun
tren ke depan akan mengarah ke sana. Teknologi
ini sudah mulai digunakan oleh perusahaan-
perusahaan besar. Teknologi 3D printer ini, kata
Dec
2020
Jan
Iwan, prinsipnya adalah semakin mendekatkan
2021 antara titik produksi dengan titik konsumsi. 
“Biasanya, antara produksi dan konsumsi ada
Momentum perantara dalam bentuk distribusi. 3D printer ini
memotong proses itu dan meniadakan distribusi
karena produsen bisa langsung mendatangkan
produk ke konsumen,” ujar Iwan. 
Iwan menegaskan, marketing kontekstual ini
penting dipahami dan dilakukan oleh merek
agar semakin relevan dengan kebutuhan nyata
pelanggan. Teknologi dalam hal ini membantu
merek untuk memprosesnya secara cepat, efisien,
dan tepat. 

Jaga Relevansi
Blibli menjadi salah satu perusahaan yang
melihat marketing kontekstual sebagai strategi
yang tepat untuk melakukan upaya pemasaran
yang relevan dengan konsumen.“Yang
perlu diketahui adalah semua bukan hanya
tentang teknologi, tetapi bagaimana kita bisa
menyampaikan pesan dengan tepat ke konsumen
dengan memanfaatkan teknologi tersebut,”
jelas Senior VP of Growth Marketing Blibli Tabah
Yudhananto.
Ketika bicara mengenai marketing, para
pemasar terkadang lupa untuk menjangkau
konsumen ketika mereka siap. Tabah memberi
contoh, strategi seperti diskon dan promo
bisa jadi tidak tepat ketika perusahaan tidak
memerhatikan apakah konsumen benar-benar
Dec
2020
Jan
membutuhkan produk tersebut.
2021 Peran teknologi dibutuhkan di sini. Namun,
perusahaan juga harus memahami implementasi
Momentum teknologi di pasar. Perusahaan harus tahu
bagaimana mendesain strategi yang bisa
diterapkan pada berbagai kasus.
Tabah menjelaskan, teknologi ini harus
dipadukan dengan digital insight, seperti big
data analytics. Menggunakan analisis ini, touch
point dari setiap konsumen bisa terekam dan
bisa mengelompokkan konsumen, sehingga
perusahaan bisa menjangkau mereka
dengan one-to-one marketing. Analisis ini
juga memungkinan perusahaan melakukan
personalisasi terhadap konsumen.
Jadi, untuk menjalankan contextual marketing,
Tabah menilai perusahaan harus mampu
menciptakan customer experience baru
yang frictionless dan menarik. “Ada dua hal
utama yang penting, yaitu data driven dan agility.
Semua keputusan harus berdasarkan data untuk
mendapatkan ketepatan dalam pembuatan
keputusan. Agility, karena banyak hal yang harus
kita sesuaikan,” tutup Tabah.

Augmented Marketing
Augmented marketing membantu para pemasar
untuk mewujudkan interaksi manusia yang
didukung teknologi. Terdapat dua terminologi
yang kental digunakan di dalam konsep ini, yakni
Intelligence Amplification (IA) dan AI.
Dec
2020
Jan
Terminologi IA semakin banyak
2021 diperbincangkan di kalangan technology specialist
(technologist). Tak sama dengan AI yang mencoba
Momentum mereplikasi kecerdasan manusia, IA merujuk pada
kolaborasi antara manusia dengan teknologi.
Lantas, manakah yang lebih baik antara AI
dengan IA?
Sebuah cerita klasik mengenai cikal bakal
kehadiran teknologi AI yang dikembangkan IBM
atau yang kini dikenal dengan Watson bermula
pada akhir 1990. Kala itu, IBM menantang juara
dunia catur Garry Kasparov untuk bertanding
melawan supercomputer mereka, Deep Blue. Versi
pertama Deep Blue gagal mengalahkan juara
catur dunia tersebut.
Setelah kekalahan versi Deep Blue 1.0, IBM
kemudian mengembangkan algoritma Deep
Blue dan mampu memproses 200 juta chess
position per detik. Setahun kemudian, IBM
kembali menantang Kasparov untuk bertanding
melawan Deep Blue versi berikutnya.
Pada pertandingan kedua itu, Deep Blue
berhasil menjadi komputer pertama yang
mengalahkan juara dunia catur. Kasparov
mengelak kekalahan tersebut dengan berbagai
alasan. Ia mencurigai adanya intervensi yang
dilakukan oleh manusia yang bertugas sebagai
operator pemindah buah catur. Ia mengaku
mengalami kecemasan lantaran tidak dapat
membaca body language dari kompetitor yang
merupakan komputer.
Dec
2020
Jan
Pertarungan yang dianggap lebih adil
2021 kemudian digelar. Para juara terbaik catur
bertanding menggunakan komputer dengan para
Momentum pemain lain. Kemampuan bermain catur manusia
diimbangi dengan kemampuan komputer.
Kompetisi baru yang dikenal dengan
istilah freestyle chess pada 2005 ini menunjukkan
hasil mengejutkan. Pasalnya, tim ZackS yang
terdiri dari para pemain catur amatir justru
menjadi pemenang dalam kompetisi ini. Lebih
menarik lagi, mereka tidak menggunakan
supercomputer, melainkan regular computer.
Para pemain catur amatir yang menggunakan
regular computer ini mampu mengalahkan para
juara terbaik catur di dunia dan supercomputer.
Bahkan, kombinasi antara para juara dunia
dengan supercomputer berhasil dikalahkan oleh
tim ZackS.
Menurut Iwan, ini membuktikan jika hasil
yang optimal tidak bergantung pada kecerdasan
manusia atau teknologi, melainkan simbiosis
di antara kedua hal tersebut. “Bukan masalah
apakah human atau machine yang smart,
tetapi apakah simbiosis di antara kedua hal itu
menghasilkan outcome yang optimal untuk tim
tersebut. Ini yang menjadi landasan insight yang
mengatakan jika IA is always better than AI,” ujar
Iwan.
IA merupakan alternatif yang mencoba
menjawab keterbatasan dari AI. Faktanya,
kecerdasan manusia begitu kompleks dan AI
Dec
2020
Jan
tidak mampu untuk mereplikasi hal tersebut
2021 secara menyeluruh. Alhasil, hingga saat ini
pengaplikasian AI begitu sempit. Chatbot
Momentum misalnya, merupakan salah satu bentuk AI yang
hanya sebatas mampu menjawab pertanyaan-
pertanyaan tertentu.
AI merupakan cabang baru dari pemanfaatan
teknologi, seperti AI untuk mendukung manusia.
Bukan untuk menggantungkan, namun
menambah kekuatan manusia dalam memproses
informasi.
“AI tidak mencoba menggantikan manusia,
melainkan menambah kekuatan manusia
dengan teknologi. Ketika machine dilatih dengan
benar oleh manusia (data scientist) secara lebih
optimal, maka outcome yang diperoleh akan lebih
optimal,” jelas Iwan.
YOU DO THE CLICK, WE DO TH E RE ST.

It’s that easy.


DOWNLOAD NOW

anteraja.id #PastiBawaHepi
SAHABAT
BELAJAR
TERPERCAYA
World-class knowledge local insight

Tingkatkan kemampuan Anda


melalui berbagai macam produk unggulan kami
mulai dari certification, webinar, & e-learning.

Dapatkan discount 20%*


dengan menggunakan
kode promo: SAHABAT20

scan disini

*syarat dan ketentuan berlaku

@markplusinstitute MarkPlus Institute markplusinstitute.com

Learn More
Dec
2020

Outlook
Jan
2021

Navigator

Adventure

Discovery

Momentum

Outlook

Kredibilitas Tak Bertumpu Pada


Boleh Kendor Teknologi

Perlu Kreatif dan Peluang Besar


Terintegrasi Produk Herbal

Mengusung Temukan
Konsep Ritel Pintar Peluang Baru
Dec
2020 Media
Jan
2021 Kredibilitas Tak Boleh Kendor
Outlook Di tengah simpang siurnya informasi di era
pascakebenaran, media-media yang menerapkan
standar jurnalistik justru masih dipercaya oleh
masyarakat pembaca. Tuntutan perubahan sistem
kinerja media akibat pandemi juga harus disikapi cerdas
oleh para pelaku media dan periklanan.

Oleh Sigit Kurniawan, Estu Maranti,


Clara Ermaningtiastuti

Ketidakpastian yang menyertai pandemi


membuat para pelaku industri media harus
pandai-pandai membaca peluang. Salah satunya,
dengan melihat perubahan-perubahan yang
terjadi, seperti perilaku masyarakat dalam
mengonsumsi media.
Menurut survei MarkPlus, Inc. pada November
lalu, ada tiga temuan utama yang bisa menjadi
rekomendasi bagi para pelaku bisnis media
dan periklanan dalam menjalankan usahanya
ke depan. Fakta pertama mengatakan, konten
freemium maupun gratis ternyata tidak menjadi
faktor pertimbangan utama bagi orang dalam
memilih media. Faktor utamanya justru terletak
pada kemudahan media tersebut untuk bisa
diakses di mana saja dan kapan saja (79.2%). Hal
ini menunjukkan bahwa aksesibilitas media
menjadi penting. Lalu, mereka juga mencari
Dec
2020
Jan
konten-konten yang menarik (74,3%) dan yang
2021 memiliki variasi (63,4%).
Fakta lain mengatakan, 53,6% responden non
Outlook Jabodetabek lebih mempertimbangkan faktor
harga yang terjangkau dalam mengakses media.
Hal ini dibuktikan dengan minimnya responden
non Jabodetabek dalam mengakses konten
streaming berbayar (32,1%) maupun tv on-demand
(37,5%). Hal ini bisa disebabkan karena daya beli
yang menurun atau harga yang ditawarkan
terlalu mahal. Hal ini sedikit berbeda dengan
responden Jabodetabek yang lebih banyak dalam
mengakses konten streaming berbayar (48,9%) dan
tv on-demand (46,7%).
Fakta menarik lain terkait dengan kemauan
membayar dan preferensi mereka dalam
mengakses media. Bila dilihat dari segmen usia,
semakin muda usianya, kemauan responden
untuk mengeluarkan uang untuk media berbayar
semakin besar. Responden berusia di bawah 24
tahun (65,4%) lebih senang mengakses konten
streaming berbayar dibanding responden berusia
lebih tua.
Selain format, jenis konten menjadi perhatian
responden selama pandemi. Konten travelling
(48,5%) menjadi salah satu konten yang paling
sering diakses selama pandemi, di samping
konten gaya hidup (54,5%) dan kuliner (52,5%).
Setelah pandemi, konten travelling (55,3%) menjadi
konten yang paling direkomendasikan untuk
ditambahkan di media.
Dec
2020
Jan
Temuan lain yang perlu diperhatikan oleh para
2021 pengelola media dan iklan adalah hal-hal tak
menyenangkan yang dirasakan oleh responden.
Outlook Selama pandemi yang mana responden memiliki
waktu jauh lebih lama dalam mengakses media,
berharap adanya pengurangan konten gosip (30%).
Hal ini bisa dikarenakan mereka sudah mulai
beraktivitas kembali dan terlibat dengan urusan-
urusan yang lebih perlu diprioritaskan.
Sjafril Nasution, Ketua Umum Asosiasi Televisi
Swasta Indonesia (ATVSI) mengatakan, jumlah
penonton televisi naik selama pandemi. Meski
demikian, pertumbuhan pendapatan dan
periklanan tidak sebanding dengan peningkatan
jumlah penonton tersebut. “Ini dikarenakan
banyak iklan yang berpindah ke media baru,
seperti over the top (OTT). Tren ini mulai kentara
ketika media berbasis internet mulai tumbuh dan
berkembang,” ujar Sjafril dalam MarkPlus Industry
Roundtable, November lalu.
Meski demikian, ATVSI melihat secara umum
televisi masih menjadi media periklanan yang
utama. Pada tahun 2015, pangsa pasar iklan di
televisi sebesar 66,2% dan mengecil menjadi 62,5%
pada tahun 2020. Sementara, pertumbuhan iklan
di media online, dalam ini mobile, terbilang pesat
– pada tahun 2015, pangsa pasarnya sebesar 9,1%
dan pada tahun 2020 melonjak menjadi 19,2%. Di
media cetak, pangsa pasar iklan menurun dari
20,8% pada tahun 2015 menjadi 15,2% pada tahun
2020.
Dec
2020 Variasi Konten yang Diakses
Jan
2021 Selama Pandemi Penambahan Konten Setelah Pandemi Pengurangan Konten Setelah Pandemi

Lifestyle 54,5% Travelling 55,3%


Kuliner 52,5% Financial 44,7%

Outlook
Travelling
Teknologi
48,5%
47,5%
Kuliner
Olahraga
40,4%
36,2% 30%
Music 47,5% Fashion 34,0% Gosip
Sosial 41,6% Sosial 31,9%
Ekonomi 41,6% Ekonomi 31,9%
Financial 40,6% Music 29,8%

Indonesia Advertising by Media


Periklanan Indonesia dalam Media

Pendapatan Bersih Periklanan


(Juta Dolar AS) % PANGSA PASAR
Net Advertising (US$ million) %MARKET SHARE

%CAGR 2015-
MEDIA 2015 2020 2020 2015 2020

TV 1,280 1,607 4,7% 66,2% 62,5%

PRINT 401 392 -0,5% 20,8% 15,2%

ONLINE 176 491 22,8% 9,1% 19,2%

OOH 43 43 0,3% 2,2% 1,7%

RADIO 26 29 2,3% 1,3% 1,1%

OTHER 7 8 2,5% 0,4% 0,3%

TOTAL NET 1,933 2,570 5,9% 100,% 100%


ADVERTISING

Sumber: MarkPlus, Inc.

ATVSI meyakini tren ini akan terus berkembang


pada tahun-tahun mendatang dan berharap
para pemain televisi menyikapinya dengan
lebih kreatif lagi. Sjafril menyarankan, pengelola
TV harus lebih fokus dalam mengembangkan
konten program pada segmen tertentu. Sebab itu,
segmentasi audiens menjadi penting bagi sebuah
program televisi. Melalui segmentasi, pengelola
bisa mengenali profil audiens lebih akurat dan
bisa menentukan strategi yang tepat dalam
memproduksi konten.
Dec
2020
Nov
Jan
Selain kreativitas mengemas konten,
2020
2021 kemampuan finansial tetap dibutuhkan sebagai
aliran darah untuk seluruh produksi konten
Outlook tersebut. Sehingga, perlu kreativitas memonetisasi
program-program televisi. Sebab itu, perlu strategi
memanfaatkan multiplatform dengan monetisasi
konten TV FTA melalui berbagai platform digital.
Lalu, perlunya mengemas iklan NTC (non-time
consuming) secara lebih kreatif dan inovatif.
Hal yang kurang lebih sama dialami oleh media-
media online. Pandemi telah mengubah kerja-
kerja profesional masa kini. Termasuk proses kerja
para wartawan di ruang-ruang redaksi. Secara
umum, pandemi telah mengubah persepsi orang
terhadap esensi kantor, termasuk juga pada ruang
redaksi.
Menurut Wisnu Nugroho, Pemimpin Redaksi
Kompas.com, perubahan sistem kerja profesional
redaksi sudah mulai dicoba jauh-jauh hari
sebelum pandemi menyeruak di Indonesia.
Kompas.com sudah mempraktikkan work from
home sejak tahun 2016 dengan komposisi 50%
bekerja di kantor dan 50% bekerja dari rumah.
Sehingga, ketika pemerintah menerapkan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), awak
media Kompas.com tidak terlalu kaget. Sistem
baru tersebut, justru membuat kinerja redaksi
semakin produktif dan kantor fisik bukan lagi
satu-satunya titik di mana para jurnalis bekerja.
Tantangan berikutnya, sambung Wisnu,
adalah informasi yang kredibel. Mendiang
Dec
2020
Jan
pendiri Kompas Gramedia Group Jakob Oetama
2021 pada tahun 2003 mengatakan, informasi yang
dipersepsikan sebagai sumber pengetahuan mulai
Outlook dikhawatirkan sebagai sumber kecemasan. Sejak
lima atau enam tahun terakhir, informasi tersebut
memang sudah menjadi sumber kecemasan.
Saat ini, masyarakat tidak mendapatkan sesuatu
yang well-informed, namun justru mendapatkan
sesuatu yang tidak jelas kebenarannya sehingga
memunculkan kecemasan tersebut. Ini sudah
terjadi sebelum pandemi. Paling dramatis terjadi
ketika masa pemilihan presiden atau pilkada DKI
yang lalu.
Menyitir gagasan pemikir besar asal Jerman
Jurgen Habermas, Wisnu mengatakan kita saat ini
hidup di dalam era di mana tingkat ketidakpastian
sangat tinggi. Dalam ketidakpastian yang tinggi
tersebut, temuan laporan tadi membawa satu
kabar gembira bahwa 72% masyarakat yang
disurvei mempercayai konten berita yang
diproduksi oleh media kredibel.
Pernyataan Wisnu tersebut terkonfirmasi
dengan fakta bahwa Kompas.com justru
mengalami pertumbuhan tertinggi pada tahun
ini yang diwarnai dengan pandemi dan banjirnya
informasi tersebut. Wisnu mengklaim, pada
tahun ini, Kompas.com mengalami pertumbuhan
tertinggi sepanjang sejarahnya, tumbuh 95%
terkait dengan page views maupun users.
Sementara itu, Janoe Arijanto, CEO Dentsu One
dan Ketua Persatuan Perusahaan Periklanan
Dec
2020
Jan
Indonesia (PPPI) mengatakan, kenyataan di
2021 lapangan, para pemasar masih menghadapi
ketidakpastian terutama dikarenakan belum
Outlook tuntasnya pandemi. Banyak elemen-elemen
ketidakpastian di marketing.
Situasi tersebut akan terus memaksa para
pemasar untuk mengkaji dan menyusun ulang
rencana-rencana pemasarannya dalam beberapa
skenario, khususnya skenario jangka pendek.
Selain itu, ada tuntutan hyper-customization
yang memaksa pemasar melakukan penyesuaian
mode-mode komunikasi pemasarannya. Hal ini
dipengaruhi oleh faktor lokalitas atau geografi.
Artinya, skenario disesuaikan dengan kondisi lokal
dan dibikin secara detail.
Konsumen juga cenderung senang dengan
media-media yang memiliki respons cepat alias
tak birokratis. Sebab itu, media yang memiliki
platform direct response yang lebih efisien dan
terukur lebih dipilih oleh audiens. Kebiasaan
bekerja dari rumah menjadikan kanal-kanal yang
diakses dari rumah menjadi media-media strategis
untuk digarap. Kebiasaan penggunaan kanal
rumah dan pola konsumsi media dari rumah
ini akan menjadi model yang bertahan lama
pascapandemi nanti. “Insight-insight konsumen
tidak lagi ditemukan di aktivasi baik below-the-
line maupun above-the-line, melainkan di rumah-
rumah,” kata Janoe.
Karena tuntutan efisiensi, kampanye-kampanye
yang berorientasi pada lead generation akan
Dec
2020
Jan
mengemuka. Media-media harus merespons
2021 situasi baru ini salah satunya dengan membangun
model bisnis dengan logika leads oriented
Outlook marketing. Namun, meskipun dituntut untuk lebih
efisien dan tajam, merek di masa sulit ini harus
mengedepankan purpose atau nilai-nilai kebaikan.
Purpose ini akan berpengaruh pada konten yang
akan diproduksi dan dirancang interaksinya.
Keharusan di rumah mendorong kebutuhan
akan hiburan makin tinggi. Ini menjadi
momentum bagi layanan video on demand
maupun over the top. Ini makin meluas karena
hadirnya paket-paket mengakses konten streaming
dengan harga terjangkau.
Lantaran rentang waktu yang semakin pendek,
real time campaign menjadi alternatif untuk
memasarkan konten secara efisien. Kampanye
model ini semakin dimungkinkan karena
dukungan sistem optimalisasi konten yang
dinamis. Ini dijalankan seiring dengan kebutuhan
mendapatkan respons yang tinggi dalam jangka
waktu pendek dan menuntut pengukuran
yang lebih detail. Media dan platform digital
diharuskan merespons situasi itu dan dituntut
untuk lebih transparan dalam hal pengukuran.
Inspirasi dari PPPI tersebut senada dengan
temuan singkat dari polling yang digelar selama
webinar. Turunnya pendapatan perusahaan
menjadi perhatian utama. Namun, kebutuhan
akan konten-konten media yang lebih kreatif dan
variatif mengemuka secara dominan.
Dec
2020 Logistics
Jan
2021 Perlu Kreatif dan Terintegrasi
Outlook Dalam situasi serba tak pasti, pemain logistik ditantang
untuk kreatif dalam menerapkan strategi pemasarannya,
dari menentukan strategi harga, kemasan, hingga
proses pengantaran. Semua itu harus didukung dengan
platform yang terintegrasi.

Oleh Sigit Kurniawan, Clara Ermaningtiastuti, Ellyta Rahma

Sektor logistik tidak luput dari dampak pandemi.


Secara umum, kondisi bisnis logistik mengalami
penurunan yang dramatis. Bahkan, menurut
Yukki Hanafi selaku Ketua Umum Dewan
Pimpinan Pusat Asosiasi Logistik dan Forwarder
Indonesia (ALFI), penurunan sedramatis ini belum
pernah terjadi sejak Perang Dunia II. Pasalnya,
semua elemen logistik mulai dari manufaktur,
pergudangan, hingga transportasi mengalami
kontraksi.
“Sektor logistik terdampak karena tergolong
dalam aktivitas pergerakan orang dan barang
yang mobilitasnya terbatasi karena pandemi,”
ujar Yukki dalam MarkPlus Industry Roundtable,
Oktober lalu.
Meski demikian, beberapa bagian dalam sektor
logistik justru mengalami peningkatan atau
pertumbuhan. Sebut saja, layanan antar untuk
e-commerce, makanan dan minuman, hingga
kebutuhan pokok maupun ritel.
Dec
2020
Jan
“Kami melihat situasi sekarang sebagai
2021 saat yang tepat untuk welcome to the new
opportunity. Sebelum COVID-19, kami sudah
Outlook mengampanyekan hal ini, strategi untuk
bertahan adalah melakukan kolaborasi. Karena,
kolaborasi lebih baik dari pada berkompetisi,”
ungkap Yukki.
Salah satu pemain yang mengalami
pertumbuhan adalah SiCepat Ekspres.
Meski sedang tumbuh, Wiwin Dewi
Herawati, Chief Marketing Officer SiCepat
Ekspress mengatakan perlu upaya menjaga
kualitas layanan dan produktivitasnya.
“Berkembangnya e-commerce menciptakan
kebutuhan akan jaringan logistik yang lebih luas
dan fleksibel,” ujar Wiwin.
Salah satu tantangan di sektor logistik adalah
tingginya rasio antara biaya logistik dan harga
barang. Di segmen business to consumer (B2C),
hal tersebut sering terjadi dan menjadi keluhan
pelanggan. Mereka mengirim barang yang
harganya tidak seberapa namun harus membayar
ongkos kirim yang mahal atau bahkan lebih
tinggi dari harga barang.
“SiCepat justru berinovasi dengan memberikan
layanan-layanan yang lebih terjangkau,
khususnya di masa sulit seperti sekarang. Kami
menyadari, para pelaku usaha mikro, kecil, dan
menengah (UKM) yang menjadi pelanggan
kami, terimbas pandemi sehingga produktivitas
mereka turun,” katanya. Untuk itu, SiCepat
Dec
2020
Jan
meluncurkan produk HaLu (Harga Mulai Lima
2021 Ribu) untuk e-commerce. “Ini cukup diminati
para pelaku UKM karena meskipun barang yang
Outlook mereka akan kirimkan kecil dalam kuantitas dan
murah, mereka masih bisa menggunakan layanan
SiCepat ini dengan murah pula.”
Kontribusi HaLu pada pendapatan SiCepat
cukup signifikan. Menurutnya, HaLu berkontribusi
70% terhadap total pendapatan perusahaan,
disusul layanan reguler dan kargo melalui GoKil
alias kargo kilat. Secara umum, 90% transaksi
SiCepat terjadi di ecommerce, 8% disumbang social
commerce, dan 2% dikontribusi business to
business.
Menyambut tahun 2021, SiCepat tengah
menyiapkan beberapa rencana. Misalnya saja
SiCepat kembali memperluas jaringan SiCepat
Point yang bekerja sama dengan PT Sumber
Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) sebagai partner
drop point B2B Retail SiCepat Ekspres di wilayah
Jabodetabek. Dengan menggunakan WhatsApp
Business, pengguna layanan SiCepat Ekspres
dapat melakukan drop paket di lebih dari 900
toko Alfamart yang tersebar di Jabodetabek.
Selain itu, Wiwin menambahkan, SiCepat akan
lebih fokus pada pengembangan infrastruktur,
khususnya pengembangan digital touch
point yang diharapkan bisa mempermudah
urusan penjual dan pembeli dan memberikan
pengalaman baru bagi mereka. 
Dec
2020
Jan
2021

Outlook

Sumber: MarkPlus, Inc.

Jeli Lihat Peluang


Salah satu yang terkena pukulan keras pandemi
adalah pelaku UKM. Mereka harus bersaing
dengan kondisi perekonomian yang semakin
digital, sehingga adaptasi menjadi satu-satunya
jalan. Namun, tanpa dukungan sejumlah pihak
seperti pemerintah dan kolaborasi swasta,
adaptasi akan sulit terwujud.
Pos Logistics melihat ini sebagai peluang. Anak
perusahaan Pos Indonesia yang melayani logistik
barang ini mengupayakan maksimalisasi logistik
UKM. Strategi ini bertujuan untuk mendorong
keberlangsungan bisnis UKM serta memutar roda
bisnis perusahaan agar tetap survive di tengah
pandemi.
Dec
2020
Jan
“Pos Logistics mendorong UKM lokal untuk
2021 memperluas pasarnya, terutama pasar
ekspor. Kami bekerja sama dengan KADIN
Outlook (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) untuk
mengonsolidasi UKM agar menggunakan
platform yang kami sediakan untuk bertransaksi
jual beli secara internasional,” jelas Yuzon Erman,
CEO Pos Logistics Indonesia.
Sebagai penyedia platform, Pos Logistics
berperan dalam pengaturan penyimpanan, pick
up, hingga pengiriman. Pelaku UKM bisa fokus
pada produksi dan pengelolaan penjualan di
platform saja. Kesuksesan konsolidasi ini diklaim
Yuzon mencapai 98,85%. Hal ini kemudian
menarik perhatian sejumlah pemerintah
daerah agar Pos Logistics bisa memanfaatkan
pertumbuhan bisnisnya untuk mempekerjakan
masyarakat yang terkena dampak PHK akibat
pandemi.
“Tantangannya sangat besar. Kami harus
mengontrol orang yang sebelumnya tidak
berpengalaman di industri logistik. Untuk itu
dalam pengembangan platform, Pos Logistics
mendesain platform logistik digital yang user
friendly berbasis Android. Hasilnya dapat
dikatakan memuaskan,” kata Yuzon.
Hingga kini, Pos Logistics memiliki 260 titik
gudang yang tersebar di seluruh Indonesia.
Diharapkan dengan jaringan yang luas, pelaku
UKM bisa memaksimalisasi kekuatan logistik
untuk memperluas pasar lokal, nasional, dan
Dec
2020
Jan
internasional dan menjadi agen pemulihan
2021 ekonomi.
Walaupun pandemi COVID-19 ini telah
Outlook membuat pertumbuhan dan penggunaan
jasa logistik turun, para penyedia jasa logistik
melihat sebuah harapan untuk maju kembali
dan mengembangkan bisnis mereka. Contohnya,
Singapore Airlines menawarkan no-destination
flight yang menunjukkan sebuah optimisme
walaupun industri penerbangan mengalami
perlambatan.
Penawaran ini menunjukkan bahwa masih
terdapat harapan bagi industri logistik untuk
berkembang dengan cara berinisiatif sembari
mengamati keadaan. Ditambah lagi, sektor
logistik termasuk salah satu sektor yang diizinkan
oleh Pemerintah Indonesia untuk tetap berjalan
selama masa pandemi ini, dengan syarat
menjalankan protokol kesehatan yang dilakukan
secara baik dan benar.
Ada tiga rekomendasi yang sebaiknya
diterapkan oleh para pemain logistik menurut
riset MarkPlus, Inc. Pertama, strukturasi biaya
dan harga. Penurunan pendapatan yang
dirasakan memaksa para pelaku usaha untuk
melakukan strukturisasi biaya operasional dan
harga kepada pelanggan. Caranya bisa sekreatif
mungkin seperti yang dilakukan SiCepat Ekspres
sehingga banyak pihak, terutama pelaku UKM
yang terbantu pada layanan SiCepat. Sementara,
secara bisnis SiCepat tetap bisa bertumbuh karena
Dec
2020
Jan
layanannya kian diminati.
2021 Kedua, melakukan inovasi produk dan layanan.
Kualitas layanan yang perlu ditingkatkan adalah
Outlook kecepatan pengiriman barang. Mengacu riset
MarkPlus, Inc. tadi, layanan pengiriman untuk
sampai di hari yang sama (same-day delivery)
meningkat sebesar 10%. Hal ini dapat menjadi
peluang baru bagi industri logistik untuk
melakukan inovasi dari segi kecepatan layanan.
Ketiga, membenahi manajemen dan database
terintegrasi. Database adalah unsur yang
sangat penting dalam operasional perusahaan.
Pemerintah juga telah mengeluarkan instruksi
untuk pembuatan Ekosistem Logistik Nasional
yang bertujuan menyelaraskan arus lalu lintas
barang dan dokumen internasional. Apabila
menerapkan tiga rekomendasi tersebut, para
pelaku industri diperkirakan akan tetap bisa eksis
dan bertumbuh di masa-masa yang masih serba
tak pasti seperti sekarang.
Dec
2020 Retail
Jan
2021 Mengusung Konsep Ritel
Pintar
Outlook

Industri ritel, khususnya mal, mengalami tantangan


berat selama pandemi. Namun, tidak perlu latah
menjadi online shopping. Sebaliknya, pemain harus
memperkuat DNA sebagai offline shopping.

Oleh Ign. Eko Adiwaluyo, Ellyta Rahma, Estu Dian Maranti

Selama pandemi, industri ritel mengalami


penutupan hingga lebih dari tiga bulan. Ini
merupakan kejadian yang belum pernah terjadi
sebelumnya di industri ritel. Kondisi tersebut
memunculkan kepanikan di antara para pelaku di
industri ini, baik pengelola mal dan para tenant.
Ketika sudah ada pelonggaran kebijakan
pembatasan sosial berskala besar (PSBB), kondisi
pusat perbelanjaan tidak banyak berubah.
Sebabnya, masyarakat masih sangat berhati-hati
ketika keluar rumah. Terutama, di kelompok
masyarakat menengah atas yang lebih sadar
tentang COVID-19 dan memilih tidak pergi ke
mal kelas menengah atas. Padahal, kelompok ini
memiliki daya beli yang tinggi.
Di sisi lain, pengunjung di mal kelas menengah
ke bawah terlihat lebih ramai. Namun, daya beli
dari segmen yang datang tidak tinggi. Sehingga,
meski pengunjung ramai, tingkat pembelian tetap
rendah.
Dec
2020
Jan
“Dengan kata lain, meskipun mal sudah
2021 buka, tapi tiap segmen menghadapi tantangan
masing-masing. Mall kelas menengah atas sepi
Outlook pengunjung, sedangkan mal menengah bawah
tingkat penjualannya rendah karena segmen
mal ini daya belinya terganggu,” kata Alphonzus
Widjaja, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat
Belanja Indonesia (APPBI) di acara Industry
RoundTable: Actualizing The Post Normal: Year 2021
& Beyond -Retail Industry Perspective.
APPBI memprediksi, tingkat okupansi pusat
perbelanjaan hanya 70%-80% hingga akhir tahun
ini. Banyak tenant menunda atau bahkan tidak
memperpanjang sewa lagi.
Menariknya, kata Alphonzus, pusat perbelanjaan
yang memiliki konsep outdoor dan stand
alone menjadi pilihan konsumen atau ramai
pengunjung. Hal ini karena ada kesadaran
masyarakat bahwa ruangan terbuka relatif lebih
aman dari penyebaran virus COVID-19.
APPBI juga memprediksi, pusat perbelanjaan
akan mengalami recovery setelah vaksinasi
dilakukan. Artinya, bila kuartal kedua 2021
vaksinasi baru berjalan, maka pusat perbelanjaan
baru mulai pulih pada kuartal ketiga 2021.

Perubahan Perilaku
Semenjak pandemi melanda, terjadi transformasi
gaya berbelanja yang semakin memilih online
shopping. Konsumen juga semakin sadar
kesehatan, sehingga jaga jarak bisa menjadi
Dec
2020
Jan
kebiasaan baru.
2021 Pada dasarnya, online shopping sudah
ada sebelum pandemi dan sudah menjadi
Outlook pengganggu ritel offline. Namun, pascapandemi,
penetrasi online lebih masif dan memaksa semua
orang dari berbagai segmen untuk berbelanja
daring.
Menurut survei yang dilakukan MarkPlus, Inc.
dalam Presurvey Report Retail Industry, terlihat
adanya perubahan pola perilaku konsumen selama
pandemi dan di era new normal. Selama pandemi,
44,1% konsumen di Jabodetabek memilih mencari
dan membeli secara online. Sedangkan, konsumen
non-Jabodetabek, memilih mencari barang secara
online dan membeli secara offline. Namun, di
era new normal, 39,4% konsumen di semua area
mencari produk di online dan membeli secara
offline.
Survei ini juga menunjukkan rata-rata konsumen
di atas usia 34 tahun hanya pergi ke mal satu kali
dalam tiga bulan. Sedangkan konsumen yang
usianya di bawah 34 tahun, rata-rata 3-4 kali ke
mal dalam satu bulan.
Mengenai alasannya, 42,9% konsumen non-
Jabodetabek pergi ke mal untuk memastikan
kualitas produk. Sedangkan 50% konsumen
Jabodetabek pergi ke mal untuk mencari hiburan.
Bagaimana pengelola pusat belanja merespons
fenomena tersebut? Menurut Alphonzus, pengelola
pusat belanja tidak perlu latah ikut-ikutan menjadi
online shopping.
Dec Pola Perilaku Pembelian Selama dan Usai Pandemi COVID-19
2020 Selama COVID-19 Kendala Belanja Online Setelah COVID-19
Jan Seluruh usia dan area beralih:
44,1% mencari danmembeli Tidak bisa memastikan
2021 66,3%
Jabodetabek produk secara online kualitas fisik produk
39,4%
37,1% mencari produk online
57,7%
Harus menunggulebih lama mencari produk online
Non-Jabodetabek membeli produk offline untuk produk sampai rumah membeli produk offline

Outlook Barang-barang yang Dibeli di Toko Online dan Offline Selama COVID-19

Channel Offline Channel Online

78,8% Kebutuhan Pokok 53,8% Produk Fashion


Pembeli usia <34 tahun
Lokasi Non Jabodetabek

71,2% Bahan Makanan Segar 49,0% Produk Kesehatan


Pembeli usia >34 tahun
Lokasi Jabodetabek

69,2% Makanandalam Kemasan 47,1% Produk Kecantikan Pembeli usia <34 tahun

Frekuensi dan Alasan Mengunjungi Mal di Kala Pandemi

42,9% responden Non-Jabodetabek


Usia >34 tahun pergi ke mall tetap berkunjung ke mall untuk
1 kali dalam 3 bulan. memastikan kualitasfisik produk
50% respondenJabodetabek
Usia <34 tahun yang pergi kemall berkunjung ke mall untuk
1 – 3 kaliperbulan mencari hiburan

Alternatif Selain Mengunjungi Mall di Kala Pandemi

JABODETABEK NON JABODETABEK

84,2% 65,7%
Berbelanja di e-commerce Berbelanja di conveniencestore
(Shopee, Tokopedia,dll) (indomaret, alfamart,dll)

Ekspektasi Terhadap Mall di Kala Pandemi


Responden dari berbagai usia danarea ingintetapmempertahankan:
Protokol Kesehatan (ada hand- Inovasi Teknologi yang Ada (lift
83,7% sanitizer, pengecekansuhu, dll) 51,9% touchless button, aplikasi e-mall,dll)

Sumber: MarkPlus, Inc.

“Mal itu tidak identik dengan shopping. DNA


shopping mal adalah offline shopping. Lalu, apakah
harus jadi online shopping? Jangan seperti itu.
Memang, harus berdamai dengan online shopping,
tapi tanpa menjadi online shopping. Sebaliknya,
pengelola mal harus harus memperkuat DNA mal
yang offline shopping tersebut,” tegasnya.
Caranya pengelola mal harus menambah fungsi
dari mal. Jadi, bukan sekadar sebagai tempat
belanja, tapi lebih dari itu, misalnya tempat
entertainment dan kuliner. Bahkan, fungsi baru
tersebut harus menjadi yang utama, disusul fungsi
tempat belanja.
Dec
2020
Jan
Mal yang fungsinya hanya sebagai tempat
2021 belanja mungkin bisa bertahan di kota-kota
kecil. Namun di kota-kota besar, mal yang hanya
Outlook menjadi tempat belanja tidak akan bertahan lama.
“Pengelola mal harus membuat pengunjung
datang bukan karena belanja. Pengunjung justru
belanja setelah melakukan aktivitas lain yang
ditawarkan mal. Misalnya, setelah menikmati
kuliner atau melihat pameran, pengunjung baru
belanja,” jelasnya.
Dampak pandemi tidak hanya dialami oleh
pelaku bisnis pusat perbelanjaan milik swasta,
tapi juga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Sebelum menjabat sebagai Direktur Utama PT
Rajawali Nusantara Indonesia (RNI); Arief Prasetyo
Adi mengatakan, PT Food Station Tjipinang
Jaya sebagai BUMD yang bergerak di bidang
pemenuhan pangan warga Jakarta mengalami
tantangan berat selama pandemi.
“Sebagai BUMD, Food Station harus memastikan
kebutuhan pangan murah di Jakarta tersedia dan
distribusi merata. Sementara itu, masih harus
berperan sebagai lembaga bisnis yang harus
mendapatkan profit,” kata Arief.
Selama pandemi, Food Station mengalami
penurunan penjualan hingga 35,9% dengan total
expenses naik 24%. Arief mengatakan kondisi ini
sangat menantang. Di sisi lain, Food Station harus
bisa memenuhi kebutuhan 20% pemegang KJP+.
Artinya, selama pandemi, Food Station harus
memastikan bahwa pangan murah subsidi tetap
Dec
2020
Jan
tersedia. Untuk mempertahankan bisnisnya,
2021 akhirnya Food Station melakukan berbagai
langkah. “Bagaimana pun juga, BUMD harus
Outlook beradaptasi agar bisa terus menjalankan fungsinya
sebagai public service dan bisnis. Jadi, harus ada
strategi yang dilakukan untuk survive,” tegas Arief.
Ada empat langkah yang dilakukan oleh
Food Station untuk survive. Pertama, BUMD ini
memaksimalkan kontribusi private brand. Food
Station melihat kebutuhan konsumen yang bisa
dimanfaatkan sebagai peluang. Setelahnya,
BUMD ini berkolaborasi dengan private brand
untuk memasarkan. Hasilnya, strategi ini berhasil
berkontribusi hingga 60,42%.
Kedua, Food Station melakukan pengembangan
produk baru. Meneruskan riset mengenai
kebutuhan konsumen di DKI Jakarta, Food Station
memproduksi delapan produk pangan baru dalam
empat bulan.
“Menghadapi kondisi yang berubah, maka perlu
ada adaptasi yang dilakukan. Di masa pandemi,
Food Station melihat besarnya peluang penjualan
di e-commerce karena beralihnya perilaku belanja
masyarakat. Akhirnya, kami berkolaborasi dengan
berbagai platform dan berhasil meningkatkan
penjualan hingga 511% sejak pandemi melanda,”
ungkap Arief.
Strategi terakhir yang dilakukan Food Station
untuk menaklukkan pandemi adalah dengan
meningkatkan brand awareness. “Sekarang adalah
masa yang tepat untuk melakukan berbagai
Dec
2020
Jan
aktivasi, terutama dalam kanal daring,” katanya.
2021

Digitalisasi
Outlook Pelaku ritel harus selalu adaptif pada perubahan
lanskap bisnis dan perilaku konsumen. Apalagi,
pandemi menyebabkan perubahan yang cukup
drastis di berbagai sisi bisnis. Salah satu sentral
perubahan tersebut adalah dalam penggunaan
teknologi.
“Survei yang dilakukan oleh Dell
memperlihatkan adanya peningkatan permintaan
terhadap komputasi saat pandemi. Teknologi
kini dipercaya untuk mendukung transformasi
digital di perusahaan,” kata Aji Jayaloka, Country
Marketing Lead Dell Technologies Indonesia.
Riset Dell Technologies Digital Transformation
Index menunjukkan, transformasi digital tahun
2020 mengalami percepatan yang cukup
signifikan dibandingkan tahun 2018. Pada periode
itu, pelaku bisnis masih berada pada tahap digital
evaluators. Investasi dan perencanaan adaptasi
teknologi masih berada di tahap evaluasi dan
implementasi dilakukan secara bertahap.
Namun, adanya pandemi menyebabkan
akselerasi transformasi digital dilakukan para
pelaku bisnis. Mereka sekarang pada tahap digital
adopters, yang mana perencanaan, investasi, dan
juga inovasi menjadi lebih matang.
Kemudian, sebanyak 80% pelaku bisnis masuk
ke masa fast-tracked untuk mempercepat proses
transformasi digital tahun ini dan selama masa
Dec
2020
Jan
pandemi. Sebanyak 89% responden sudah
2021 menyadari pentingnya infrastruktur teknologi yang
lebih agile untuk mendukung transformasi digital.
Outlook “Di sisi lain, sebanyak 94% pelaku bisnis mengalami
kendala dalam melakukan transformasi digital
karena itu diperlukan peningkatan kompetensi
dan pengetahuan,” jelas Aji.
Aji menuturkan, terdapat tiga aspek yang harus
diperhatikan saat melakukan transformasi digital.
Pertama, people atau sumber daya manusia yang
meliputi kompetensi pelaku atau pekerja harus
ditingkatkan. Mulai dari kreativitas, kolaborasi,
hingga competency logic.
“Kalau berbicara mengenai transformasi
digital, biasanya orang IT yang memiliki peran
lebih tinggi. Tetapi saat ini, business user atau
analyst juga memiliki kebutuhan untuk mengerti
digitalisasi,” lanjutnya.
Kedua, adanya faktor kebutuhan. Jika
dibandingkan dengan yang dulu, transformasi
digital hanya bagian dari divisi IT. Tetapi,
sekarang setiap elemen dalam organisasi bisnis
membutuhkan digitalisasi untuk dapat tetap
bekerja secara remote.
Ketiga, keamanan juga menjadi bagian
dari proses transformasi digital yang sangat
diperhatikan oleh perusahaan. Sehingga,
infrastruktur dapat berjalan dengan baik.
“Tetapi, ada satu tantangan. Masifnya data di
seluruh industri termasuk ritel menyebabkan
banyaknya cyber attack. Jadi, ada satu isu dari
Dec
2020
Jan
sisi keamanan yang perlu kita mitigasi dan
2021 perhatikan,” pungkas Aji.
Sektor ritel telah memasuki babak baru. Saat ini,
Outlook ritel tidak hanya dituntut untuk masuk ke dunia
omni channel yang mana memiliki toko online
dan offline tidak cukup. Tetapi, juga harus dapat
mengusung konsep smart retail solution.
Aji menambahkan, smart retail solutions dapat
menjadi solusi bagi sektor ritel dalam menerapkan
teknologi pintar yang dapat membantu
menganalisis customer behaviour dan dipercaya
dapat meningkatkan penjualan melalui data
analytic.
“Contoh dari konsep smart retail adalah ketika
teknologi yang digunakan dapat menghasilkan
data customer behaviour yang kemudian diolah
menjadi data insight untuk proses pengambilan
keputusan penjualan dan sebagainya,” kata Aji.
Selain menganalisis perilaku konsumen,
pemanfaatan teknologi dapat memungkinkan
sektor ritel untuk memitigasi dan mencegah
kerugian, salah satunya yang sering terjadi
adalah fraud transaction. Aji mengatakan, dengan
menggunakan machine learning, pola transaksi
konsumen dapat dipelajari dan menganalisis
potensi fraud.
Teknologi juga dapat dimanfaatkan di toko
offline. Teknologi dapat mengidentifikasi zona
yang menarik bagi pelanggan. Peta panas
yang ditempatkan dalam toko offline dapat
menunjukkan area yang paling sering dikunjungi
Dec
2020
Jan
dan yang tidak. Hal ini membuat pelaku ritel dapat
2021 mengetahui kinerja toko.
Analisis kerumunan yang memasuki toko
Outlook juga dapat dipantau. Nantinya data juga dapat
menghitung berapa rasio pembeli dari window
shoppers menjadi konsumen. Serta mengevaluasi
efektivitas kegiatan promosi dan pemasaran.
Aji juga menambahkan, pemanfaatan teknologi
dapat  memproteksi berbagai aset sektor ritel, baik
online maupun offline. “Teknologi dapat menjadi
security device, memberikan rasa aman dan
kenyamanan bagi konsumen maupun karyawan.
Teknologi bisa membuat serangkaian operasional
menjadi simple dan menciptakan sebuah efisiensi,”
tambah Aji.
Dec
2020 Healthcare Services
Jan
2021 Bertumpu Pada Teknologi
Outlook Industri healthcare services bergerak ke arah
telemedicine. Ekspektasi konsumen soal pemanfaatan
layanan online kian meningkat. Namun, belum semua
pemain benar-benar siap mengikuti arah baru ini.

Oleh Annisa Bella, Clara Ermaningtiastuti, Ellyta Rahma

Bisnis layanan kesehatan (healthcare services) di


Indonesia tengah menghadapi situasi baru. Tak
lagi bergerak dengan cara yang sama dan trennya
mengarah ke telemedicine. Telemedicine memang
bukan sebuah istilah baru. Namun, belakangan
istilah ini mendadak ramai terdengar. Hal itu
didorong oleh perubahan perilaku konsumen
dalam menggunakan layanan kesehatan jarak
jauh selama pandemi.
Survei MarkPlus, Inc., bertajuk Industry
Roundtable Pre-Survey Report- Healthcare Industry
2020 menunjukkan, 41,9% responden mengaku
ragu datang ke fasilitas kesehatan di masa awal
pandemi (Maret-Juni 2020). Keraguan ini semakin
meningkat mencapai 48,6% di masa next normal
(Juli-Oktober 2020).
Responden mengaku ragu untuk datang ke
fasilitas kesehatan, baik rumah sakit, puskesmas,
maupun klinik dikarenakan fasilitas kesehatan
menjadi salah satu klaster yang paling banyak
berkontribusi pada kasus COVID-19.
Dec
2020
Jan
Layanan konsultasi online atau telemedicine
2021 menjadi jawaban yang menjembatani
permasalahan ini. Menurut Supriyanto, Direktur
Outlook RSUD dr. Iskak Tulungagung, layanan telemedicine
menjadi kian populer selama pandemi COVID-19.
RSUD Tulungagung sendiri telah menerapkan
layanan ini sejak tahun 2015.
“Secara bisnis, dalam kurun waktu empat
tahun, omzet dari layanan ini bisa naik hingga
300%. Selama pandemi, permintaan layanan
bahkan mengalami lonjakan,” ujar Supriyanto
dalam MarkPlus Industry Roundtable, November
lalu.
Layanan telemedicine menjadi sangat penting
selama pandemi untuk melindungi kelompok
yang rentan terpapar COVID-19, seperti kelompok
lanjut usia dan pasien penyakit bawaan yang
berisiko. Menurutnya, telemedicine akan
berkembang menjadi hospital without wall.
Layanan ini memungkinkan pasien dengan
mudah memperoleh layanan konsultasi. Dokter
dan pasien dapat berinteraksi melalui video
call untuk mengetahui perkembangan pasien.
Jika butuh kontrol, petugas medis bisa datang
untuk ke rumah termasuk petugas pengambil
dan pengantar obat.
COVID-19 memberikan dampak positif tersendiri
bagi para penyedia layanan kesehatan, terutama
rumah sakit rujukan yang memiliki laboratorium
Percutaneous Coronary Intervention (PCI). “Kami
melihat ada kebutuhan konsumen yang harus
Dec
2020
Jan
kami tangkap. Mulai dari kemudahan akses
2021 layanan dan kualitas layanan yang baik sehingga
loyalitas konsumen bisa kami dapatkan,” ujar
Outlook Board of Director PT PHC Purwanti Aminingsih.

Tingkat Keyakinan

Pada awal pandemi namun pada masa


(Maret-Juni 2020) next normal (Juli-Oktober 2020),
terdapat terdapat

41,9% 48,6%
responden yang mengaku (didominasi oleh 50,7% warga
ragu untuk datang ke Jabodetabek) yang menyatakan masih
fasilitas kesehatan ragu-ragu untuk datang ke fasilitas
kesehatan (baik Rumah Sakit, Puskesmas
dan Klinik) mengingat salah satu klaster
yang paling banyak berkontribusi pada
kasus COVID-19 di wilayah Jabodetabek
berada pada fasilitas kesehatan

PEMANFAATAN PLATFORM DIGITAL


TERKAIT KEBUTUHAN KESEHATAN

Sebanyak 68,6% dari total responden merasa terban-


tu dengan adanya layanan app konsultasi online
dimana layanan itu sendiri paling banyak digunakan
oleh 67,0% responden millenial yang berusia di
bawah 34 tahun .

EKSPEKTASI MASYARAKAT TERHADAP


FASILITAS KESEHATAN

Terdapat gap antara upaya yang sudah dilakukan fasilitas


kesehatan dan ekspektasi masyarakat saat ini .
Masyarakat mengharapkan kemudahan dan kenyamanan,
salah satunya pemanfaatan teknologi.

UPAYA FASILITAS EKSPEKTASI


KESEHATAN MASYARAKAT

1 1
Layanan konsultasi
Penerapan protokol
kesehatan
44,8% online (app, chat, dan 64,8%
video call )

2 2
Menyediakan platform Menyediakan platform
pendaftaran online 28,6% pendaftaran online 57,1%

3 Memisahkan tempat 3
Info jadwal praktek
pelayanan Covid -19 26,7% dokter secara online
53,3%
dengan pelayanan lain

4 4
Layanan konsultasi
Penerapan protokol
online ( app, chat, dan 26,7% kesehatan
46,7%
video call )

Sumber:Industry Roundtable Pre-Survey Report- Healthcare Industry 2020, MarkPlus, Inc.


Dec
2020
Jan
Pelaku industri layanan kesehatan dituntut
2021 peka terhadap daya beli konsumen. Selain
itu, mereka juga harus mencoba fokus pada
Outlook transformasi digital yang terus diakselerasi
selama masa pandemi. Keterbatasan mobilitas
dan kontak fisik membuat semuanya bergantung
pada teknologi. PHC tidak ketinggalan terus
mengembangkan teknologi yang mereka
miliki dengan menyesuaikan kebutuhan yang
ada saat ini. Sehingga, pelayanan kesehatan
yang diberikan memiliki berbagai pilihan bagi
konsumen. Tidak kalah penting, ketersediaan
Sumber Daya Manusia (SDM) dengan kemampuan
yang sesuai dengan berbagai layanan yang
dibutuhkan.
“Kami juga melakukan inovasi pada model
layanan, mengingat terjadi pergeseran
kebiasaan konsumen dari masa sebelum dan
selama pandemi ini. Kami juga melihat adanya
percepatan di berbagai sektor, terutama
teknologi. Karenanya, kami meningkatkan
pengadaan, perekrutan, pelatihan, dan
mempertahankan pekerja terampil,” tutur
Purwanti.
Pelatihan bagi SDM disadari menjadi hal
penting untuk meningkatkan kemampuan
mereka secara menyeluruh untuk mendukung
digital healthcare transformation, mulai dari
pemanfaatan teknologi big data, Artificial
Intelligence (AI), dan Internet of Things (IoT). Tidak
hanya memastikan SDM dan layanan mereka
Dec
2020
Jan
siapkan, masyarakat juga perlu diedukasi untuk
2021 menjadi adaptif terhadap teknologi yang ada.
Menurut Purwanti, adaptasi yang dilakukan
Outlook sejauh ini belum menyeluruh. Tentang
telemedicine, misalnya, PHC mencatat terdapat
peningkatan meski belum memberi dampak
besar bagi pendapatan dalam beberapa tahun
terakhir.
“Tren terus naik. Ini berarti masyarakat sudah
beradaptasi dengan telemedicine. Ini budaya baru
yang ada di masyarakat karena itu butuh waktu
untuk melihat dan mengevaluasi perkembangan
ini,” kata Purwanti.

Segmen Kecantikan
Transformasi digital tidak hanya terjadi di
layanan kesehatan, melainkan juga terakselerasi
di segmen klinik kecantikan. Salah satu pemain
yang adaptif adalah klinik kecantikan ERHA.
Upaya klinik ERHA membangun ekosistem
digital terakselerasi akibat pandemi COVID-19.
Situasi pembatasan sosial yang membawa
disrupsi besar bagi bisnis klinik ERHA memacu
mereka untuk mewujudkan transformasi digital
dua tahun lebih cepat dibandingkan target awal.
Banyak perubahan terjadi pada model bisnis
klinik ERHA. Jika semula model bisnis ERHA
hanya berpusat pada layanan klinik kecantikan,
kini ERHA menjangkau lebih dari pada itu.
“Kami meluncurkan e-commerce sendiri,
yakni erhastore.co.id untuk menjual produk-
Dec
2020
Jan
produk ERHA tanpa resep dokter. Upaya
2021 kami membangun ekosistem digital yang
semula ditargetkan terwujud pada 2022
Outlook harus dipercepat. Clinic Management
System ERHA mau tidak mau harus terkoneksi
sehingga telemedicine dapat terlaksana,”
ujar Head of Digital Connectivity Arya Noble
Dermatology Dokter Devina Nova Estikaratri.
ERHA juga memanfaatkan platform
lain, seperti WhatsApp dan Zoom untuk
melayani telemedicine. Objektif dari langkah ini
adalah menghubungkan dokter dengan pasien
agar dapat melihat kondisi kulit pasien secara
detail.
“Semula, kami tidak terlalu ambisius
melakukan transformasi digital. Kami sadar jika
industri kesehatan dilakukan secara disruptif
dan terlalu cepat, maka ada dua pelaku yang
harus diedukasi, dokter dan pasien. Hal ini
membutuhkan waktu yang panjang. Apalagi,
bisnis klinik kecantikan memerlukan temu muka
antara pasien dengan dokter secara intensif,”
papar dr. Devina.
Namun siapa sangka, kondisi pandemi
mengharuskan pasien, dokter, dan pelaku bisnis
beradaptasi dengan kondisi normal baru. ERHA
melakukan sejumlah penyesuaian lain, seperti
menyediakan home device yang terkoneksi
dengan aplikasi ERHA.DNA.
Home device ini terdiri dari dua alat yang
berfungsi untuk mengetahui kondisi kelembaban
Dec
2020
Jan
kulit dan dapat mengambil foto kulit pasien
2021 dengan kemampuan zoom hingga 20 kali.
Kedua alat ini dapat digunakan pasien untuk
Outlook berkonsultasi dari rumah dengan dokter
melalui aplikasi ERHA.DNA. Lantaran mematok
harga yang tidak murah, ERHA memberi opsi
bagi pasien untuk membeli atau sekadar
menyewa home device ini.
Selain itu, ERHA juga memiliki inovasi skin
proof berupa layanan pemeriksaan DNA yang
memungkinkan pasien mengetahui kondisi kulit
mereka dan potensi masalah kulit yang mungkin
muncul di masa mendatang. Para pelanggan
dapat menikmati layanan ini tanpa perlu
membeli produk skincare ERHA.DNA.
“Ke depan, ERHA akan menangkap berbagai
peluang lain, sehingga hubungan antara dokter
dengan pasien tidak hanya bergantung pada
pertemuan tatap muka, melainkan dapat berjalan
efektif melalui integrasi inovasi device dan
transformasi digital yang kami lakukan,” katanya.
Melihat berbagai fenomena yang ada, terlihat
jika para pemain industri healthcare services telah
berupaya untuk mengikuti arah baru pergerakan
industri ini. Namun, masih menilik survei yang
sama, terdapat gap antara upaya yang sudah
dilakukan pemain healthcare services dengan
ekspektasi masyarakat saat ini.
Masyarakat mengharapkan kemudahan dan
kenyamanan, antara lain dengan pemanfaatan
teknologi. Mayoritas responden (64,8%) mengaku
Dec
2020
Jan
menginginkan layanan konsultasi online, seperti
2021 melalui app, chat, dan video call. Mereka juga
berharap agar para pelaku bisnis healthcare
Outlook services menyediakan platform pendaftaran
online (57,1%), info jadwal praktik dokter secara
online (53,3%), dan penerapan protokol kesehatan
(46,7%). Faktanya, upaya yang dilakukan fasilitas
kesehatan hanya terpusat pada penerapan
protokol kesehatan (44,8%), sementara hal-hal
berbasis telemedicine lain masih cukup minim
dengan persentase kurang dari 30%.
Tingginya ekspektasi masyarakat pada
penerapan teknologi oleh pemain di industri
healthcare tidak bisa dianggap enteng.
Sebaliknya, harus dilihat sebagai arena
pertarungan baru. Artinya, siapa yang lebih
canggih dalam memberikan layanan berbasis
teknologi akan menjadi pemenang.
Dec
2020 Pharmacy
Jan
2021 Peluang Besar Produk Herbal
Outlook Berbagai industri mengalami penurunan di era pandemi.
Namun, bisnis farmasi menjadi salah satu yang memiliki
peluang besar di masa pandemi.

Oleh Ramadhan Triwijanarko, Ellyta Rahma,


Clara Ermaningtiastuti

Saat ini, penanganan COVID-19 menjadi fokus


perhatian seluruh negara, termasuk Indonesia.
Kebutuhan pada vaksin COVID-19 yang mendesak
mendorong berbagai kolaborasi tidak hanya
terbatas para industri dengan pemerintah.
Kolaborasi telah melibatkan berbagai elemen dari
beragam latar belakang.
“Kini, kolaborasi menjadi lebih beragam
mulai dari akademisi, bisnis, dan pemerintah.
Kolaborasi-kolaborasi yang ada juga menjadi lebih
nyata dan dekat. Tidak hanya dalam lingkup
nasional, tetapi juga internasional,” ujar Direktur
Pengawasan Produksi Obat dan NPP (Narkotika,
Psikotropika Dan Prekursor) Badan Pengawas Obat
dan Makanan (BPOM) Nurma Hidayati pada acara
Industry Roundtable: Actualizing The Post Normal
Year 2021 & Beyond Pharmaceutical Industry
Perspective.
Nurma menjelaskan bahwa selama
pandemi banyak perubahan terjadi pada
aspek perekonomian. Untuk industri farmasi
Dec
2020
Jan
mengalami peningkatan meski tidak terlalu
2021 tinggi. Setidaknya, mengalami perkembangan
dibandingkan bisnis lainnya.
Outlook Bicara mengenai bisnis farmasi, Nurma
mengumpamakan bisnis ini seperti dua mata
pisau. Karena itu, bisnis ini harus dijalankan
dengan seimbang. Mulai dari sisi ekonomi
maupun sisi kesehatan masyarakat. “Dua hal ini
sebenarnya terkadang bertolak belakang. Terlebih
lagi, jika berbicara soal farmasi, sektor ini padat
modal, sehingga membutuhkan dana yang
besar,” tutur Norma.
Ia mencontohkan, pembangunan pabrik,
melakukan studi, hingga ketika produk farmasi
itu selesai, masih banyak melewati proses
panjang yang harus dilewati untuk uji klinis.
“Bukan hanya modal saja yang perlu diperhatikan
tetapi ada pula risiko yang tinggi,” tambahnya.
Sementara itu, menurut Vidjongtius selaku
Direktur PT Kalbe Farma Tbk, bisnisnya tetap
terdampak pandemi dengan mengalami
perlambatan bisnis. Sebut saja di bisnis obat resep
dan obat konsumen yang tumbuh kecil.
Penurunan bukan karena konsumen tidak
peduli dengan kesehatan, melainkan adanya
peralihan pola belanja. Tidak hanya itu,
kesadaran terhadap kualitas kesehatan menjadi
faktor besar yang menyebabkan penularan
penyakit apa pun semakin jarang terjadi akibat
penggunaan masker dan perhatian terhadap
kebersihan yang lebih serius dijalani masyarakat.
Dec
2020
Jan
Dalam membaca kondisi pandemi, Kalbe Farma
2021 melihat sejumlah tantangan. Di antaranya pola
perilaku konsumen yang berubah, daya beli yang
Outlook masih rendah, risiko supply chain, infrastruktur
digital yang rendah, risiko keuangan, dan
kondisi perekonomian yang secara umum belum
membaik
Meski begitu, tantangan ini bisa dibaca sebagai
opportunity. Hal ini diwujudkan dengan adaptasi
teknologi Kalbe yang berupaya mengikuti ombak
akselerasi digital. “Tidak hanya itu, opportunity
bisa menjadi bahan untuk berinovasi dan
berkolaborasi. Inovasi merupakan kunci sukses
sebuah bisnis,” tegasnya.
Kalbe menghadapi tantangan pandemi dengan
menghadirkan berbagai inovasi yang dilakukan
dengan cara berkolaborasi. Sebut saja, kerja sama
dengan perusahaan farmasi asal Korea Selatan
untuk menciptakan vaksin DNA guna menangani
COVID-19. Kalbe Farma juga membaca peluang
obat-obatan herbal yang terbuka lebar di
masa pandemi ini. Akhirnya, strategi untuk
memperkuat ekosistem produksi dan supply
chain dengan kolaborasi bersama petani tanaman
herbal seperti jahe merah pun dilakukan.
“Hasilnya luar biasa. Inovasi ini menciptakan
ekosistem produk herbal end-to-end yang sangat
berhasil di pasar. Telah terbukti bahwa inovasi
yang dibarengi oleh kolaborasi memiliki kekuatan
kesuksesan yang besar,” katanya.
Dec
2020
Challenges:Disruption in all aspects….
Jan
Stop operation of many industries – Risk of
2021 Declining economy Economic Growth

Lower purchasing power Job security and micro sectors – Risk of Poverty

Outlook Consumers “disappeared” Limited mobility due to COVID -19 Protocol

Risk of supply-chain High dependency on imported raw materials

Low-based of digital Not all industries or locations are digital-ready


integration & connectivity
infrastructure

Higher Financial Risk Weakening Rupiah and tighten working capital

Sumber: Data Kalbe Farma Tbk, 2020

TREN PRODUK
Industri herbal dan jamu memiliki prospek cerah karena
diperkirakan mengalami pertumbuhan yang pesat baik di
pasar domestik maupun global.

OBAT BAHAN ALAMI SUPLEMEN DAN VITAMIN PERSONAL CARE

Sumber: Data GP Jamu, 2020

Sementara di industri jamu dan herbal dalam


lima tahun ke depan diperkirakan pertumbuhan
akan mencapai 6,7% per tahun, omzet pasar
produk tersebut pada tahun 2026 tersebut
diproyeksikan mencapai sekitar US$ 218,940
miliar. Di dalam negeri, data Kementerian
Perindustrian memprediksi potensi nilai
penjualan jamu di pasar domestik baru sekitar
Rp 20 triliun dan ekspor sebesar Rp 16 triliun.
Dec
2020
Jan
Dengan capaian sebesar itu maka kontribusi
2021 produk jamu dan herbal lainnya dari Indonesia di
pasar global tergolong kecil.
Outlook Bagi Edward Basilianus selaku Wakil Ketua
Bidang Humas DPP GP Jamu, masih banyak yang
perlu ditingkatkan oleh para pelaku di industri
ini. Meskipun saat ini ada peningkatan untuk
produk jamu dan herbal.
Edward menambahkan, Indonesia memiliki
sumber daya yang unggul untuk pengolahan
produk-produk jamu dan herbal. Bahkan, di tiap
daerah di Indonesia memiliki warisan resep jamu
dan herbal tersendiri. Ia mencontohkan bahwa di
daerah Blora, Jawa Tengah, produk yang paling
digemari adalah produk herbal berbahan daun
kelor. Di saat yang sama, produk ini juga diminati
di pasar internasional.
Meskipun produk herbal dan jamu sudah diakui
di internasional, namun pemain di industri ini
masih perlu melakukan inovasi dalam bentuk
produk, kemasan, hingga pola komunikasi
dengan calon konsumen. Di satu sisi, produk
herbal juga masih kurang dikomunikasikan oleh
para praktisi kesehatan.
“Pandemi ini ada peluang besar buat industri
ini. Orang tidak hanya konsumsi tapi juga
membuat racikan herbal sendiri. Itu sama dengan
era nenek moyang kita dulu. ke depan pelaku
bisnis bisa ambil peluang ini,” terang Edward.
Menurutnya, kunci agar industri ini bisa
memanfaatkan momentum yang ada dengan
Dec
2020
Jan
kemandirian bahan baku. pemanfaatan sumber
2021 daya alam lokal, budidaya tanaman obat, serta
harga bahan baku yang bersaing dibandingkan
Outlook dengan impor.
“Selain itu, juga dibutuhkan peningkatan
kapasitas dan kompetensi riset melalui kerja sama
pemerintah dengan akademisi dan bisnis. Diikuti
dengan pengetahuan dan kemampuan sumber
daya manusia soal regulasi dan sosialisasi akses
informasi untuk peningkatan daya saing para
pelaku usaha,” katanya.

“OPPORTUNITY BISA MENJADI BAHAN UNTUK


BERINOVASI DAN BERKOLABORASI. INOVASI
MERUPAKAN KUNCI SUKSES SEBUAH BISNIS.”
Vidjongtius
Direktur PT Kalbe Farma Tbk
Dec
2020 Infrastructure & Utilities
Jan
2021 Temukan Peluang Baru
Outlook Para pemain bisnis infrastruktur dan utilitas dituntut
beradaptasi dengan kebiasaan baru. Transformasi digital
menjadi kata kunci yang dapat memotori gerak cepat
pertumbuhan industri ini.

Oleh Annisa Bella, Ellyta Rahma, Estu Dian Maranti

Sama seperti sektor lain, sektor infrastruktur


dan utilitas perlu melakukan adaptasi di tengah
pandemi COVID-19. Inovasi bisnis diperlukan
untuk memastikan perusahaan meraih
pencapaian positif meski berada di posisi sulit.
Mengukur tingkat kepuasan konsumen di
sektor ini, survei bertajuk Industry Roundtable
Pre-Survey Report- Infrastructure and Utilities
Dec
2020
Jan
Industry 2020 yang dilakukan oleh MarkPlus,
2021 Inc. menunjukkan tingkat kemudahan akses
dan servis industri ini memperoleh nilai 4,58
Outlook dari skala 1-6. Meski lebih dari 90% responden
mengatakan akses ke utilitas cukup mudah dan
terjangkau, fakta menunjukkan masih terdapat
keluhan terkait air dan listrik.
Selain itu, ekspektasi konsumen perihal
pemanfaatan teknologi yang terintegrasi di
industri ini juga terlihat. Mayoritas responden
(69,35%) berharap, para pemain di industri ini
dapat membuat aplikasi pelaporan secara cepat,
termasuk call center yang khusus menangani
keluhan khusus sesuai dengan jenis gangguan
(65,3%).
“Di masa depan, mereka berharap utilitas
lebih terintegrasi dengan teknologi. Bukan
saja utilitas dalam arti produk, melainkan juga
pelaporan online, seperti layanan aplikasi yang
dapat melakukan monitoring secara real time
dan terintegrasi agar para pengguna dapat
terinformasikan jika ada gangguan atau kapan
perawatan jaringan dilakukan,” jelas James Djoni,
Senior Business Analyst MarkPlus, Inc. dalam
MarkPlus Industry Roundtable bulan lalu.
Ekspektasi ini telah diupayakan untuk
diwujudkan oleh beberapa pemain, seperti
PT Semen Indonesia Tbk (SIG). Perusahaan ini
meluncurkan sebuah platform digital bernama
SobatBangun. Melalui platform ini, SIG berupaya
untuk menangkap potensi pertumbuhan
Dec
2020
Jan
permintaan pascapandemi. Aplikasi one stop
2021 solution ini diharapkan dapat mempertemukan
demand dari pasar potensial, terutama home
Outlook owner dengan para partner arsitek maupun
kontraktor di SIG. “Sesuai dengan misi kami yang
terus melakukan inovasi untuk menambah value
added services, kami berinovasi dengan platform
digital yang menyasar end user,” jelas R. Ameria
Sumantri, GM MSC Digitalization PT Semen
Indonesia (Persero).
Ameria mengatakan, SIG menjamin mitra
arsitek yang tergabung adalah arsitek
kebanggaan Indonesia, seperti Studio
ArsitektropiS, AGo Architects, US&P Architects,
Studio Sae, dan ArMSchitecture. SIG menawarkan
hunian dengan desain unik dari para arsitek
tersebut dan hunian yang diciptakan untuk
keperluan rumah tumbuh.
“Rumah tumbuh adalah rumah yang dapat
mengakomodasi pertumbuhan dari penghuninya.
Contohnya, yang tadinya hanya dihuni oleh
suami istri, bertambah dengan anak atau
menambah penghuni rumah. Sehingga, rumah
bisa bertumbuh sesuai dengan demand si pemilik
rumah,” kata Ameria.
Selain konsep rumah tumbuh, SobatBangun
juga menawarkan konsep Rumah 2.0. Konsep
ini mendesain dan membangun rumah
agar dapat menghemat energi, baik dengan
menggunakan sumber energi alternatif atau
dengan mengaplikasikan desain rumah dengan
Dec
2020
Jan
cahaya natural, serta aliran udara yang optimal.
2021 Proses membangun rumah dapat dilakukan di
aplikasi one stop solution mulai dari memilih
Outlook desain, konsultasi dengan arsitek, mencari
pembiayaan rumah, mencari partner kontraktor,
hingga pengawasan proses bangun rumah.
Saat ini, SobatBangun telah memberikan
pelayanan di daerah Jabodetabek, Bandung,
Yogyakarta, dan Surabaya. Ameria mengatakan,
dalam waktu dekat teritori pelayanan ini akan
bertambah hingga mencapai seluruh Indonesia.
Begitu pula dengan PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero) yang terus berupaya
meningkatkan skala bisnis di tengah kondisi
pandemi. Terdapat tiga hal yang menjadi
fokus PLN, yakni meningkatkan aksesibilitas,
meningkatkan durability, dan menurunkan
harga listrik untuk menjaga kestabilan ekonomi
konsumen.
“Untuk meningkatkan aksesibilitas, PLN terus
membangun GITET (Gardu Induk Tegangan
Ekstra Tinggi) di Surabaya Selatan dan Bangil
dengan tujuan untuk melancarkan akses listrik
di Jawa Timur, terutama dua daerah dengan
pertumbuhan ekonomi menjanjikan,” jelas
Nyoman S. Astawa, General Manager PT PLN
(Persero) UID Jawa Timur.
Strategi ini dinyatakan berhasil dengan
pertumbuhan bisnis PLN UID Jatim yang tercatat
2,65% hingga Oktober 2020. Lebih besar dari
pertumbuhan nasional yang tercatat 0,29%.
Dec
2020
Jan
Ditilik dari kontributor peningkatan, Nyoman
2021 mengungkapkan jika penyumbang terbesar tetap
dipegang oleh layanan khusus. Namun, yang
Outlook perlu dilihat adalah pertumbuhan pengguna dari
kalangan industri kecil yang mencapai 3,64%.
“Artinya, industri kecil masih relatif bertahan.
Untuk itu, kami berusaha fokus pada akses
konsumen, baik dari layanan dan harga agar
mereka tetap bertahan, dan konsumsi listrik bisa
bertahan bahkan naik,” ujar Nyoman.
PLN memberikan stimulus secara masif
kepada konsumennya. Hingga November 2020,
perusahaan ini telah menggelontorkan dana
sebesar Rp 1,92 triliun untuk menurunkan harga
listrik, terutama untuk pengguna listrik 450 VA
dan 900 VA. Harga listrik yang turun diharapkan
dapat mengalihkan dana untuk mengembangkan
usaha atau konsumsi yang lebih besar.

EASE OF ACCESS AND SERVICE LEVEL FREQUENTLY USED UTILITIES


Electricity 88,0%
More than 90% rated good quality of service
4,58 Clean Water 73,3%
and easy access to utilities. Several complaints
Telecomunication 58,7%
related to water quality and supply
Gas 40,0%
1 6 consistency, as well as blackouts.
Waterways 22,7%

FACTORS TO IMPROVE
IMPROVEMENT SUGGESTIONS
Existing distribution lines should be maintained
4,49 Routine maintenance and monitoring 74,7%
and optimized for service consistenc y, building
Additional distribution lines 69,3%
new distribution lines and network to improve
Optimization of distribution lines 64,0%
1 6 coverage and bandwidth

REPORTING SYSTEM ASSESSMENT REPORTING SYTEM SUGGESTIONS


App-based report system 69,35%
A well developed app-based reporting system
Separated call center to FRU* 65,3%
4,15 allows the public to address more detail
Chatting Apps report mechanism 54,7%
information regarding the problematic facility
Social media report mechanism 45,3%
1 6
*Fast Response Unit

PUBLIC EXPECTATIONS FOR UTILITIES


In the future, the public is expecting better
69,3% App based report system services by maintenance and expansion of
69,3% Additional distribution lines distribution networks, and app-based reporting
74,7% Routine maintenance and monitor
system

Sumber: Industry Roundtable Pre-Survey Report- Infrastructure and Utilities Industry 2020, MarkPlus Inc.
Dec
2020
Jan
Bisnis Konstruksi
2021 Lini bisnis konstruksi menjadi salah satu
sektor industri yang paling terdampak pandemi
Outlook COVID-19. Beberapa persoalan, seperti alokasi
dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) yang diserap untuk penanganan COVID-19
hingga perilaku konsumen yang menahan daya
beli mengganggu stabilitas cash flow perusahaan
konstruksi. Lantas, bagaimana prospek sektor
konstruksi pada tahun depan?
Errika Ferdinata, Wakil Sekretaris Jenderal
Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional
Indonesia (GAPENSI) masih optimistis mengenai
nasib bisnis konstruksi. Pasalnya, beberapa proyek
konstruksi yang tertunda tahun ini akan dikebut
mulai tahun depan.
“Serapan pemerintah mungkin terkendala APBD
yang lebih banyak diserap untuk penanganan
COVID-19, sehingga target yang telah ditentukan
tidak bisa on track. Hanya saja, pemerintah kini
telah memberikan bantuan karya tunai untuk
sektor konstruksi,” ujar Errika.
Bicara soal kompetisi, pemain bisnis konstruksi
nasional berskala kecil dan menengah menjadi
pemain yang paling terancam. Di satu sisi,
mereka harus berkompetisi dengan pemain bisnis
konstruksi milik negara (BUMN) maupun swasta
berskala besar. Ditambah, kehadiran para pemain
asing yang mayoritas berasal dari China, Korea
Selatan, dan Jepang.
Untuk itu, GAPENSI mengimbau agar pemain
Dec
2020
Jan
bisnis konstruksi nasional berskala besar dapat
2021 melakukan scale up bisnis ke pasar global.
Dengan ini, pemain bisnis konstruksi berskala
Outlook kecil dan menengah tak perlu bersaing dengan
para pemain konstruksi berskala besar.
GAPENSI juga bermitra dengan rantai pasok
lokal untuk bersama-sama bangkit dari pandemi.
Hal ini terlihat dari upaya mereka untuk
membangun sebuah database yang lengkap
guna menjawab tantangan supply and demand.
Database ini dapat memberikan informasi
mengenai ketersediaan dan permintaan produk
konstruksi di pasar.
“Contohnya, calon pembeli dapat mengetahui
ketersediaan produk Semen Indonesia di
Sumatera. Sehingga jika produk yang diinginkan
tidak tersedia, calon pembeli dapat dengan
mudah menemukan produsen yang menyediakan
produk dalam jumlah yang dibutuhkan. Alhasil,
tidak ada lagi alasan kekurangan supply yang
kemudian diisi oleh perusahaan asing,” papar
Errika.
Ia optimistis sektor konstruksi akan
semakin data driven, real time, dan memerlukan
konektivitas di seluruh titik value chain. Tidak
hanya sektor ini, sektor utilitas juga harus terus
memanfaatkan teknologi terkini sehingga
semakin memperlancar proses bisnis dan
memberikan layanan berkualitas ke konsumen.
Learn More
Dec
2020

CMO
Jan
2021

Navigator

Adventure

Discovery

Momentum

Outlook

JAKARTA CHIEF MARKETING OFFICER CLUB Glenn Manengkei


The Jakarta CMO Club was officiated by the Philip Kotler Center
for ASEAN Marketing (PK-CAM) and was established as a platform Head of Marketing Department
to empower marketing to a higher level beyond function. Only
highly regarded business and marketing leaders will be invited of AQUA Japan
for its membership. The Jakarta CMO Club was launched on
February 25, 2008
Being Personalized in Digital Era
MISSION
To Promote the Strategic Role of Marketing in Indonesia

VISION
To become the premiere community for Marketing Executives DECEMBER 2020
who have strong passion for Marketing in Indonesia JANUARI 2021
www.marketeers.com
TRI-FOUNDERS OF PKCAM Email: cmoclub@markplusinc.com
Philip Kotler | Hermawan Kartajaya | Hooi Den Huan
www.jakartacmoclub.com
Dec
2020 Glenn Manengkei
Jan Head of Marketing Department of AQUA Japan
2021
Being Personalized in
Digital Era

The marketing landscape continues to shift along with


the customer behaviours changing, and encouraged by
the COVID-19 pandemic. Not only presents challenging
conditions. It must be admitted that the pandemic has
driven various innovations and forced many companies
to change, as happened in AQUA Japan.
Dec
2020
Jan As a home appliances company, AQUA Japan has many
2021
new strategies to face this challenging time. With its
various approaches, AQUA Japan business growth to
double digits by the end of 2020.
With his experience in various industries, Glenn
Manengkei, Head of Marketing Department of AQUA
Japan, brings fresh air to the AQUA Japan business,
starting from increasingly strong brand awareness,
distribution channels and strengthening its brand
image. Multiple attempts were made to respond to
changes in people’s consumption behaviours. Along
with Muhammad Perkasa Al Hafiz from Marketeers,
he explaining the key strategies that have been
implemented in AQUA Japan during 2020.

Can you tell us how you started your career?


My marketing career journey started in 1997 as
Regional Sales & Marketing Manager of PT Tanuri
Nustama. In 2002, I worked at Bank Mandiri as an
investment product marketing manager for about
three years. In 2005 Commonwealth Bank became
my next career place as head of marketing and
communication, then joined Watsons Indonesia
in 2011 and MAP Aktif Adiperkasa in 2013 as head
of brand marketing communications for one year
before joining AQUA Japan.

After holds several positions. Why do you


choose to work in AQUA Japan? Has your
previous experience helped your job at AQUA
Japan?
Dec
2020
Jan This field is so different from my previous
2021
experience, so I want to improve my capability
and skills. I am also interested in developing the
electronics or home appliances industry. It is very
dynamic. That is what I get in AQUA Japan.
Otherwise, AQUA Japan chooses me as Head of
Marketing Department because of my working
experiences, contribution to the company, and
my achievements. Furthermore, I also have an
excellent ability to solve a problem and always give
a great solution for the company. Besides that, I am
an enthusiastic and initiative person.

Many argue that the key to a healthy


organization lies in the leadership side. What
does leadership mean to you?
I think leadership is a social phenomenon that
is always present in social interactions. Therefore,
leadership always exists in the context of the life
of the wider community. A leader’s effectiveness
is determined and influenced by the leader’s
understanding of the meaning of leadership, both
type of choice and leadership style. Simply put, a
good leader must be responsible for what he does.

The world of marketing is changing; as a


marketeer, what condition has been changed
in your observation?
The global economy is currently undergoing an
alteration. The increase of economic nationalism
and digital technology will change the meaning
Dec
2020
Jan of globalization. The global economy has
2021
decentralized in many ways. It happens because of
increasing protectionism, a decade of stagnation
in world trade and foreign investment growth, and
the weakening of the multilateral institution roles.
This condition makes businesses integrate rapidly
through the data network, connected devices, and
social media.
Certainly, AQUA Japan will adapt in terms of
developing strategies to face the challenges. Here
is the strategy.
First, we build up stronger brand awareness.
Second, we increase the presence and the number
of products to trigger sales. Third, we focus on
strengthening the brand image and increase
competitive strength in each category.

What do you think has changed in terms of


consumer behavior?
Indonesian people have different behavior now.
They prefer to fulfill their daily needs periodically,
like once a week. To support these activities, AQUA
Japan brings various products with technology and
innovation that suit consumers’ needs or today’s
society. Moreover, AQUA Japan’s also continuing to
improve digital-based programs because people
spent more time.
Moreover, AQUA Japan also noticed that people
spent more time doing communication activities
on digital channels and social media while at
home. So, AQUA Japan is currently continuing to
Dec
2020
Jan make improvements for digital-based programs.
2021

What is the pattern of consumption of


household electronic in Indonesia? And what
are your predictions for next year?
This year is full of challenges. COVID-19
pandemic had a significant impact on business
and industry development, including in the
household electronic product business. Some
products such as refrigerators, freezers, and TVs
are increasing in sales during this pandemic.
Consumers spend more time at home with their
families and need more entertainment. And on the
other hand, other categories decrease in sales but
not too significant. Our prediction, storage, and
entertainment will still be the main focus of AQUA
Japan electronic products next year.

How big is the basket size of household


consumers today? Which consumer segment is
the “sexiest” today? What is their anxiety and
desire for home appliance products?
Today, the “sexiest” consumer is the millennials,
such as newlywed or small families with one or
two children. We made our products to make them
easier to carry out their daily activities. During
this COVID-19 pandemic, consumers more aware
of hygiene and health. From the beginning, AQUA
Japan was very concerned about health problems.
Our products are always equipped with technology
that able to answer problems.
Dec
2020
Jan Currently, the customer journey is increasingly
2021
complex. Brands also need to work harder to
get the attention of the target consumer. How
do you see this? What does AQUA Japan Brand
do to build awareness and brand equity?
This year, we try to get the attention of the target
consumer using digital marketing. Using this way,
we can give some information about the products
and AQUA Japan’s brand. We optimize the use
of social channels and website. We also provide
awareness using streaming video on Facebook,
YouTube, and TikTok so that millennials can reach
us. We want them to be closer to this brand.
Another challenge is how to create personalized
marketing materials. As we know, consumers
increasingly want personalization. Have you also
seen this trend?
Personalized marketing is an essential and
effective strategy to get more customers
nowadays. Why? It can be happened because
of the growth of the digital world. Consumers
have been bombarded by information overload
through advertisements. Meanwhile, they have
a controlled desire for the product. Therefore, we
also use a digital media approach to find out what
information consumers want and don’t want,
so they want to buy and make them come back.
Here, we build our closeness between brands and
consumers.
Dec
2020
Jan What marketing channels are currently the
2021
most effective way to reach customers and
increase sales of AQUA Japan products? Do
different product categories require other
marketing approaches?
Changes in digital technology are accelerating.
This condition also changes the pattern of
public communication, including in consumer
electronic products. Therefore, this year we are
starting to expand by opening an official store
in the marketplace. Marketing tactics are now
differentiated based on existing sales channels.
Products sold online require a different approach to
products sold offline.

What’s the most significant target you want to


achieve this year? And what about the targets
for 2021?
Indonesia is an important market for an
electronic brand like AQUA Japan. We predict this
market can reach the growth that we set for this
year, 15%. More than that, we believe it can take a
larger market share of electronic products.
In 2021, we are targeting a market growth of
at least 25%. We believe that we can achieve this
target by continuing to upgrade our products to be
enjoyed more by consumers in Indonesia.
Dec
2020

Marketeers
Jan
2021

Navigator

Adventure

Discovery

Momentum

Outlook

ZAZA’s Boutique
Bar & Eatery
Kabaret Kecil di
Tengah Kota

Product

Movie &
Music
Dec
2020
Jan
2021

Food

ZAZA’s Boutique Bar & Eatery


Kabaret Kecil di Tengah Kota
Tidak hanya menyajikan makanan enak, ZAZA
menawarkan pengalaman unik dengan berbagai
pertunjukan yang hadir setiap hari untuk pengunjungnya.
Untuk pengalaman maksimal, gimmick unik pun tersedia
di restoran bertema klasik 1920-an tersebut.

Oleh Clara Ermaningtiastuti


Dec
2020
Jan
2021

Food

Lokasi strategis, makanan enak, minuman


berkualitas, dan ambience yang nyaman. Faktor-
faktor tersebut banyak menjadi pertimbangan
orang ketika bertandang ke suatu restoran.
Seakan melampaui ekspektasi tamu, ZAZA’s
Boutique Bar & Eatery memberikan opsi lain yang
bisa membuat tamu datang kembali.
Terinspirasi dari dine and bar di Prancis, ZAZA
menunjukkan kedewasaan dan kebudayaan
dengan kesederhanaan. Selain itu, ZAZA
menjanjikan pertunjukan bak kabaret kecil setiap
harinya, tamu bisa menikmati sajian yang ada
sembari menyaksikan pertunjukan tarian dan
musik. Semua dikemas dengan apik dan penuh
perhatian.
ZAZA mengubah setting restorannya ke nightlife
experience ketika waktu menunjukkan jam
delapan malam. Tamu yang hadir bisa langsung
menikmati pertunjukan yang sudah disediakan.
Mulai dari gogo dance, permainan saksofon, aerial
silk dance, hingga perkusi.
Dec
2020
Jan
“Untuk penari, kami memilih penari terbaik
2021 dengan melakukan audisi. Kami bahkan
memiliki song and performance director. Kami
ingin memberikan pengalaman terbaik untuk
Food
pengunjung agar mereka bisa merasakan
pertunjukan layaknya berada di Paris atau New
York,” ujar Eric Guilbert, Founder & Consultant
ZAZA’s Boutique Bar & Eatery.
ZAZA juga menghadirkan gimmick menarik
sebagai hiburan pelengkap bagi tamu. Salah
satunya hadir lewat keunikan toilet ZAZA
yang memiliki pemandangan pantai. Ketika
menggunakan toiletnya, tamu bisa merasa seperti
sedang berada di vila pinggir pantai yang tenang
dan sejuk.
Hal tersebut merupakan upaya ZAZA
menghadirkan keunikan yang tidak bisa
ditemukan di tempat lain. Inilah yang menjadi
nilai tambah dan hingga saat ini masih
menjadi daya tarik utama bagi para tamu
baru. Pengalaman unik di toilet tersebut sering
diunggah oleh para pengunjung ke media sosial
mereka dan menjadi promosi gratis bagi ZAZA.
Dec
2020
Jan
Eric mengatakan, marketing seperti itu masih
2021 menjadi penyumbang tamu-tamu baru di
ZAZA. Pertunjukan dan gimmick serta berbagai
permainan di restoran juga menambah suasana
Food
akrab dan menyenangkan. Keunikan lain dari
ZAZA ada pada hot seat yaitu dua kursi yang
terletak di sisi kiri bar ZAZA. Setiap orang yang
duduk di sana akan mendapatkan penawaran
menu istimewa. Menu yang ditawarkan
berupa opsi minuman yang dibarengi dengan
permainan.
Permainan tersebut sangat unik dan
menyenangkan namun memang bertemakan
dewasa. Pengelola ZAZA secara khusus
meletakkan hot seat ini di pusat restoran agar
ketika permainan ini dilakukan banyak tamu
lain bisa ikut menyaksikan dan merasakan
keseruannya.
“Kami ingin tamu mendapatkan pengalaman
menyenangkan di sini. Kami merupakan tempat
terbaru yang menghadirkan little cabaret, yaitu
pertunjukan yang bisa disaksikan ketika tamu
sedang menyantap makanan. Tapi, hal-hal detail
pertunjukan tidak membuat kami melupakan
pentingnya kualitas makanan yang disajikan,”
tutur Eric.
Makanan yang disajikan memang bukanlah
menu yang tidak biasa. ZAZA memberikan
pilihan makanan enak yang disukai banyak
orang. Namun, mereka memastikan kualitas
terbaik yang sampai di hadapan tamu. Sebab itu,
Dec
2020
Jan
ZAZA mengimpor oven untuk memasak, memakai
2021 tepung berkualitas, dan mempekerjakan chef
serta staf dapur yang memiliki dasar kuat untuk
dapat dilatih mencapai level berikutnya.
Food
Menu yang ada di ZAZA memang terlihat
familiar seperti pizza atau spaghetti. Tetapi,
untuk lebih jelasnya, ZAZA menyajikan hidangan
yang terinspirasi dari makanan Prancis dan
sedikit sentuhan Sicily, suatu daerah di Italia. Jadi,
tidak hanya indah dari segi penyajian namun
juga enak untuk disantap dengan berbagai bahan
segar.

ZAZA juga memberikan pilihan berbagai koktail


yang bisa dicoba. Bagi tamu yang ingin mencoba
meminumnya di rumah bisa mendapatkan 12
jenis koktail yang pengemasannya secara khusus
dilakukan sendiri oleh ZAZA. Pengalaman minum
di rumah bagi para tamu bisa meningkat dengan
tambahan dehydrated fruits.
Dec
2020
Jan
2021

Food

Dari sisi interior, ZAZA memiliki bar unik


bergaya Jepang. Di sana, tidak ada deretan rak
yang memamerkan berbagai minuman yang
bisa disajikan di tempat itu. Bangku-bangkunya
tertata apik di ruang luas dan berbahan kulit
yang menonjolkan sisi klasik ala tahun 1920-an
seperti yang terlilhat dalam film The Great Gatsby.
Hal itu dipertegas dengan berbagai lukisan yang
digantung di tembok restoran.
Dec
2020
Jan
Langit-langit restoran dihiasi dengan dua
2021 lampu kristal besar dan memberi kesan mewah.
Naik ke lantai dua lewat tangga memutar yang
antik, tamu bisa mendapatkan pengalaman
Food
menyaksikan pertunjukan secara keseluruhan
dari tempat duduk yang menampung 14 sampai
16 orang.
Berada di Elysse SCBD, ZAZA membawa konsep
unik dan menarik. Dengan tontonan yang tidak
bisa ditemukan di tempat lain, ZAZA menambah
opsi pengalaman nightlife yang lebih segar
namun tetap elegan.

ZAZA’S BOUTIQUE BAR & EATERY


Elysee SCBD 1st Floor
SCBD Jakarta, Jakarta Selatan

HOURS
Monday : Closed
Tuesday – Friday : 07.00 – 11.30
Sunday : 07.00 – 09.00

PRICE
Approx Rp700.000 for two people Without alcohol
Dec
2020
Jan
1 Lexus UX 300e
2021 BEV Pertama dari Lexus

Product

Lexus Indonesia memperkenalkan The First-ever


Lexus UX 300e, sebuah Compact Luxury Crossover
SUV dengan mesin full listrik atau battery electric
vehicle (BEV) yang pertama dari Lexus. Sebagai
kendaraan bertenaga murni listrik, Lexus UX 300e
menyajikan performa penggerak motor listrik
yang tidak hanya nyaman tetapi juga powerful.
Menggunakan baterai jenis Lithium-ion, Lexus
UX 300e memiliki motor listrik berkapasitas 54.35
kWh yang dapat menghasilkan 201 horsepower
dan torsi 300Nm. Berbekal baterai ini, jangkauan
mengemudi Lexus UX 300e bisa mencapai 300
km (dengan prosedur uji WLTP) dengan sekali
pengisian daya listrik.
Untuk memanjakan pelanggannya, setiap
pembelian Lexus UX 300e sudah dilengkapi
dengan AC Wall Charger yang dapat dipasang
Dec
2020
Jan
sesuai keinginan pelanggan. Diberikan pula
2021 sebuah Household Socket Charging Cable yang
dapat digunakan di stop kontak dinding standar.
Durasi pengisian akan tergantung pada suhu
Product
baterai, riwayat penggunaan, pengisi daya,
dan voltase listrik. Berdasarkan uji coba yang
dilakukan Lexus, pengisian daya baterai sampai
penuh dengan menggunakan Household Socket
Charging Cable bisa memakan waktu kurang
lebih 24 jam. Produk ini dibanderol Rp 1,2 miliar
(on the road) di wilayah DKI Jakarta.
Dec
2020
Jan 2 StickEarn
2021 Digitron
Billboard Digital
Pengukur
Impresi
Product

StickEarn belum lama ini meluncurkan Digitron,


sebuah billboard digital yang mampu mengukur
impresi secara otomatis. Digitron telah dihadirkan
sebanyak 24 layar yang terpasang di Jakarta dan
Surabaya.
Digitron tidak hanya memiliki layar LED
besar, namun juga dibekali teknologi Artificial
Intelligence yang mampu menghitung secara
otomatis jumlah audiens yang terekspos oleh
Digitron.
Co-founder StickEarn Archie Carlson
mengatakan, di dalam dunia iklan luar ruang,
hal yang dapat diukur adalah Opportunity to
See (OTS) atau potensi terlihatnya materi iklan
yang ada di media iklan tersebut. Jika selama ini
billboard tradisional hanya memperkirakan OTS
berdasarkan rata-rata lalu lintas setiap bulannya,
Stickearn mengembangkan Computer Vision,
sebuah teknologi berbasis kecerdasan buatan
yang mampu secara otomatis dan 80% lebih
akurat dibanding metode penghitungan yang
ada selama ini.
Dec
2020
Jan
3 Galaxy Tab A7
2021 Dukung Semua Generasi

Product

Galaxy Tab A7 hadir sebagai jawaban Samsung


Electronics Indonesia untuk kebutuhan pengguna
di berbagai usia. Mulai dari orang tua yang
bekerja, mengurus rumah tangga, hingga
anak-anak yang berada di rumah untuk proses
pembelajaran jarak jauh.
Dec
2020
Jan
Dari segi tampilan, Tab A7 memiliki layar 10,4
2021 inci dengan resolusi 2.000x1.200 pixel dan rasio
screen to body hingga 79% tetapi ramping dan
ringan. Sedangkan untuk prosesornya, tablet ini
Product
diperkuat dengan Qualcomm Snapdragon yang
menghemat daya.
Meningkatkan kenyamanan penggunanya,
Tab A7 memiliki fitur parental control yang
memungkinkan orang tua memonitor dan
memahami perilaku penggunaan tablet anak
secara detail. Fitur ini juga bisa membantu orang
tua mengatur aplikasi apa saja yang boleh dibuka
dan jam penggunaannya.
Tab A7 tersedia dalam dua warna, yaitu Dark
Gray dengan perpaduan Black Bezel dan Silver
dengan perpaduan White Bezel. Tablet terbaru
Samsung ini bisa didapatkan dengan harga Rp 4,9
juta.
Dec
2020
Jan
4 Lenovo Yoga Slim 7i Carbon
2021 Laptop Superringan

Product

Sepanjang tahun 2020, Lenovo secara konsisten


memperkenalkan produk barunya kepada pasar
yang semakin bergantung pada perangkat
digital. Menjelang akhir tahun, merek gawai ini
kembali mengenalkan inovasi laptopnya. Kali
ini menyasar pasar pekerja muda yang dinamis
dengan mobilitas tinggi lewat Lenovo Yoga Slim7i
Carbon.
Dec
2020
Jan
Lenovo Yoga Slim 7i Carbon membawa klaim
2021 superringan berkat penggunaan bahan karbon
serta durabilitas tinggi yang setara dengan
military-grade. “Kami menawarkan pengalaman
Product
menggunakan laptop yang lebih efisien dan
dinamis lewat produk ini,” kata Peter Yeung,
General Manager Consumer Business of Lenovo
Asia Pacific.
Laptop ini didesain ergonomis dengan warna
putih mengilap yang berkesan mewah. Lenovo
Yoga Slim 7i Carbon hadir dengan layar 13,3 inci
dan rasio 16:10. Berat laptop ini hanya 966 gram
dan tebal 14,25 mm.
Tidak berhenti di sana, Lenovo juga mengklaim
produk barunya ini dirancang khusus untuk
mendukung kehidupan yang lebih cerdas. Lenovo
menyelipkan teknologi Evo yang membuat
tingkat responsif laptop kian optimal. Laptop
ini juga didukung dengan daya tahan baterai
dan teknologi fast charging yang optimal untuk
mendukung klaim dinamisnya. Penasaran?
Lenovo Yoga Slim 7i Carbon dibanderol Rp 15,9
juta per unit.
Dec

5 Wuling Almaz Limited Edition


2020
Jan
2021 Dua Warna, Terbatas 100 Unit

Product

Akhir November lalu, Wuling Motors


meluncurkan Almaz Limited Edition. Sport
Utility Vehicle (SUV) ber-tagline ‘Drive Unlimited
Way’ ini dihadirkan dalam jumlah yang
terbatas, yakni 100 unit di Indonesia. Beragam
keunggulan disematkan di dalamnya. Mulai
dari pengaplikasian aksen two-tone pada bodi
eksterior, menyematkan fitur power tailgate yang
memungkinkan pengguna membuka serta
menutup pintu bagasi secara otomatis, hingga
membekali mobil ini dengan air purifier yang
berfungsi menjernihkan udara di dalam kabin.
Dec
2020
Jan
Varian ini hanya tersedia dalam dua warna,
2021 yaitu Pristine White with Starry Black dan Aurora
Silver with Starry Black. Wuling Almaz edisi
terbatas ini juga dilengkapi Wuling Indonesian
Product
Command (WIND) yang merupakan inovasi
perintah suara canggih yang dioperasikan
menggunakan Bahasa Indonesia dengan aksen
sehari-hari.
Almaz Limited Edition yang dibanderol dengan
harga Rp 351, 8 juta on the road DKI Jakarta
diperkuat dengan mesin bensin 1.500 cc turbo
yang powerful. Mesin ini mampu memproduksi
tenaga maksimal 140 HP serta torsi sebesar
250 Nm yang disalurkan melalui transmisi CVT
dengan pilihan mode berkendara eco, sport dan
8-speed manual simulation.
Dec
2020
Jan
6 Amazfit Neo
2021 Dukung Gaya Hidup Sehat

Product

Amazfit meluncurkan arloji pintar terbaru dari


jajaran perangkat wearable, yaitu Amazfit Neo.
Arloji pintar ini menampilkan gaya desain retro-
digital dengan fungsi olahraga dan kebugaran
yang menunjang gaya hidup aktif para
penggunanya.
Fitur yang paling ditonjolkan dari arloji pintar
ini adalah fitur sensor optik PPG BioTracker yang
melacak detak jantung 24/7, memantau detak
jantung ketika beristirahat, zona detak jantung,
nilai interval detak jantung, hingga memberikan
peringatan detak jantung abnormal serta
informasi real-time mengenai kesehatan jantung
penggunanya.
Dec
2020
Jan
Jam ini juga dilengkapi pula dengan
2021 Sistem Penilaian Kesehatan PAI (PAI Health
Assessment System) yang mengubah data detak
jantung pengguna menjadi skor pribadi yang
Product
memberikan pemahaman terhadap kesehatan
fisik.
Soal desain, Amazfit Neo memiliki layar bersisi-
empat dengan sudut tumpul, ditambah empat
tombol fungsi fisik yang menonjolkan gaya retro
klasik. Hadir dalam empat pilihan warna yakni
hitam, hijau, dan merah; Amazfit Neo dibanderol
US$ 45 atau sekitar Rp 657.000.
Dec
2020
Jan
Jakarta Vs Everybody/Jakarta, City of Dreamers
2021 Mimpi dan Realitas
Oleh Estu Dian Maranti

Movie &
Music

Film ini mengusung kerasnya kehidupannya


Kota Jakarta. Jakarta, City of Dreamers bercerita
mengenai lelaki muda berusia 23 tahun, Dom
yang bercita-cita menjadi aktor. Ia terjerumus ke
dunia narkoba ketika bertemu dengan sepasang
kekasih bernama Pinkan dan Radit. Dom
menggunakan kemampuan aktingnya untuk
menjadi kurir narkoba.
Film ini menampilkan tentang realitas yang
tidak seindah mimpi. Naskahnya sendiri ditulis
langsung oleh sang aktor Jefri Nichol dan sang
sutradara Ertanto Robby Soediskam pada awal
tahun 2018. Artis-artis ternama seperti Wulan
Guritno, Ganindra Bimo, dan Dea Panendra
meramaikan film ini.
Dec
2020
Jan
Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
2021 Mempertanyakan Maskulinitas
Oleh Estu Dian Maranti

Movie &
Music

Akhirnya, novel terkenal karya Eka Kurniawan


Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
difilmkan. Film ini berkisah mengenai Ajo Kawir
yang mengalami impotensi karena mengintip
perempuan yang dianiaya oleh dua penjabat. Ajo
kemudian tumbuh menjadi remaja yang suka
berkelahi. Sifatnya berubah ketika bertemu dengan
perempuan tomboy bernama Iteung (Ladya
Cheryl).
Novel Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
berusaha mendefinisikan ulang maskulinitas dan
feminitas dan filmnya berusaha menampilkan
cerita tersebut. Sutradara Edwin yang terkenal
dengan film Ave Maryam memilih aktor Marthino
Lio dan musisi Sal Pradi sebagai pemeran utama,
Ajo Kawir dan Tokek. Rencananya, film ini akan
tayang pada tahun 2021.
Dec
2020
Jan
Rayhan Noor & Agatha Pricilla
2021 Colors Oleh Clara Ermaningtiastuti

Movie &
Music

Kolaborasi manis dari musik R&B dan pop bisa


dinikmati di album duet Rayhan Noor dan Agatha
Pricilla bertajuk Colors. Album duet perdana
ini banyak berkisah tentang perjalanan asmara
dari awal jatuh cinta hingga perpisahan. Colors
menjadi tembang istimewa dengan melodi
dan lirik gamblang agar mudah menjangkau
pendengar.
Dec
2020
Jan
End of the World
2021 Chameleon Oleh Clara Ermaningtiastuti

Movie &
Music

Band elektronik pop rock asal Jepang, End


of the World, menyapa penggemarnya lebih
global lewat album Chameleon. Tidak hanya
memberikan nuansa berbeda dari lagu-lagu full
English saja, mereka menyuguhkan berbagai lagu
kolaborasi dengan musisi dunia, mulai dari Clean
Bandit hingga NIKI. Forever menjadi lagu menarik
yang memadukan vokal khas NIKI dengan ballad
pop electronic pada mid tempo manis.
Dec
2020
Jan
Peach Luffe
2021 Bloom Oleh Clara Ermaningtiastuti

Movie &
Music

Peach Luffe, dreamy pop band asal Kanada merilis


Bloom setelah tembang Shimmer pada tahun
ini. Masih dengan ciri khas mereka, pendengar
bisa merasakan vibe khas dari Coldplay tanpa
menghilangkan DNA indie rock dari sang vokalis
Jong Lee. Pada Bloom, Peach Luffe menawarkan
lagu-lagu bernuansa jazz sampai neo-soul yang
cocok untuk teman bekerja atau santai di sore
hari.
Dec
2020
Jan
2021 Miley Cyrus Oleh Clara Ermaningtiastuti
Plastic Hearts

Movie &
Music

Miley Cyrus meluncurkan album ketujuhnya,


Plastic Hearts, 27 November lalu. Cyrus
memamerkan sisi rock-nya dalam album berisikan
15 lagu dengan tiga lagu terakhir terdiri dari
remix dan dua cover. Seakan memberikan citra
berbeda di setiap albumnya, pada Plastic Hearts,
eks bintang Disney ini melepaskan pop dan
R&B. Midnight Sky bernuansa punk rock bisa jadi
pilihan asyik untuk berdendang.
Learn More

Anda mungkin juga menyukai