Transformation:
Beyond Digital
Adoption
www.marketeers.com
www.marketeers.com/tv
I N T E R A C T I V E
E A S Y T O
N AV I G A T E
E A S Y T O
R E A D
D O W N L O A D A D O B E T M
A C R O B AT T M
F O R B E T T E R E X P E R I E N C E
Learn More
Marketing 50_21x27,5.pdf 1 01/03/21 22.03
MARKETING 5.0
Technology for
Humanity
IDR 420.000*
bit.ly/POmarketing50
Information
*Exclude Shipping
Order Now
P R O L O G U E
D
unia yang cepat berubah menuntut
perusahaan tangkas menghadapinya.
Perubahan-perubahan tersebut mendorong
mereka melakukan serangkaian transformasi.
Yang jamak dilakukan oleh perusahaan adalah
transformasi teknologi.
Pandemi telah mengakselerasi program digitalisasi
perusahaan. Namun, secanggih apa pun transformasi-
transformasi yang sifatnya teknis, tidak akan berjalan
optimal bila tidak didukung oleh sumber daya manusia.
Perusahaan yang memiliki infrastruktur berbasis teknologi
canggih sekalipun tak akan bergerak optimal tanpa
dukungan manusia dalam perusahaan itu.
Mengutip sebuah artikel di Harvard Business Review
(2019), digital transformation is not about technology.
Transformasi digital bukan sesempit adopsi teknologi.
Lebih utama dari itu adalah kultur dan paradigma
manusia-manusia dalam perusahaan tersebut. Buat apa
perusahaan memiliki infrastruktur canggih tetapi sumber
daya manusianya tidak memiliki literasi digital, tidak
tangkas, dan berparadigma konvensional.
Untuk itu, Marketeers di edisi yang Anda baca ini
mengangkat tema besar Human Transformation: Beyond
Digital Adoption. Intinya, transformasi ini melampaui
adopsi teknologi. Transformasi ini membutuhkan
semangat Entrepreneurial Marketing. Di dalamnya
Entrepreneurial Marketing ini terdapat sinergi antara
spirit CI-EL (Creativity, Innovation, Entrepreneurship, dan
P R O L O G U E
Marketeers Magazine
EightyEight@Kasablanka 8th floor
Jl. Casablanca Raya Kav. 88
Jakarta 12870
Toll Free: 0 800 188 1111
JMW_MARKETEERS_V2.pdf 1 05/05/21 10.13
SPECIAL CLASS
by MarkPlus, Inc.
OMNI JMW Privilege Card Learning Session
KNOWLEDGE
NETWORKING Featuring
ENTERTAINMENT
WINNING
IN THE Hermawan Kartajaya
Founder & Chairman
MarkPlus, Inc.
Jacky Mussry
CEO & Dean
MarkPlus Institute
Iwan Setiawan
CEO
MarkPlus, Inc.
Ardhi Ridwansyah
Associate Dean
MarkPlus Institute
Yosanova Savitry
Senior VP
MarkPlus Institute
RECOVERY
PERIOD
Rai Falihah Melati Arum Ekasari Rhesa Dwi Prabowo Raditya Tanu H. Giovanni Alexander
Senior Manager Principal/Associate VP Head of High Tech, Manager Senior Associate
JUNE 2021
TIME Wed, 9 June Thu, 10 June Fri, 11 June Sat, 12 June Sun, 13 June
SPEAKER Hermawan Kartajaya Melati Arum Ekasari Rhesa Dwi Prabowo Raditya Tanu Hutama Rai Falihah
SPEAKER Iwan Setiawan Giovanni Alexander P. Yosanova Savitry Ardhi Ridwansyah Jacky Mussry
Online Registration
Kartu Kredit
KARTU KREDIT BCA
shop.marketeers.com
Information
Get Your
JMW ONLINE
PRIVILEGE CARD
For only
*Syarat dan ketentuan berlaku. Lembaga Jasa Keuangan yang bekerja sama terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Bank merupakan peserta penjaminan LPS.
Learn More
0 6
2 0 2 1 R O A D M A P
Prologue
Roadmap
Creativity
Innovation
Entrepreneurship
Compass
Proses human
transformation dalam
perusahaan membutuhkan
pengelolaan sumber
daya manusia dengan
pendekatan kekinian.
Teknologi memainkan
peranan di era workspace
baru ini.
Leadership
Momentum
Update
Lifestyle
PUBLIC TRAINING
JUNE 2021 JULY 2021
2D Animation Video Editing
Program Program
Facilitator : Facilitator :
Topics : Topics :
Topics :
How To Be A Great
Briyanbodo Hendro
Redaktur Artistik Media Indonesia Camera Person
Investasi : Rp 300.000,- / one session 27 July 2021 | 10.00 - 12.00 WIB
Facilitator :
REGISTRATION Munfadli
Camera Person Desk Head Metro TV
0815 8463 2315 (WA Media Academy)
Investasi : Rp 300.000,- / one session
021 583 000 77 ext. 28007 (Office)
Registration
WINNING IN THE
RECO ERY ERA
DIGITAL | HUMAN | LOCAL | GLOBAL | BALANCE
JATENG BALI
GAYENG BANGKIT
22 July 2021 29 July 2021
INVESTMENT
FOR YOUR INFORMATION:
0811-1220-0999
Online Registration
Learn More
0 6
2 0 2 1 C R E A T I V I T Y
HILDA KITTI
BUILDING
TERUS BRAND IS
MELANGKAH PAINFUL
MAJU
C R E A T I V I T Y
Hilda Kitti
VP of Marketing Tokopedia
Terus Melangkah Maju
MY BEST
Perjalanan karier saya yang berawal dari industri fast-
moving consumer goods (FMCG) ke teknologi memang
sangat menarik. Selama lebih dari 12 tahun di FMCG, saya
memutuskan pindah ke Facebook. Padahal FMCG sendiri
dunianya sangat berbeda jika dibandingkan dengan
sektor teknologi yang sedang rising. Meski begitu, saya
bersyukur hal ini mampu memperkaya pengalaman saya.
Terkait brand building dan marketing, saya punya
pengalaman cukup yang saya dapatkan dari FMCG.
Kedua bidang ini cukup berbeda. Saat di FMCG, saya bisa
melihat banyak produk fisik. Namun tidak demikian di
sektor teknologi. Saya yakin hal ini mampu memperkaya
C R E A T I V I T Y
MY WORST
Perjalanan karier saya tidak selalu berjalan mudah.
Tantangan pasti ada. Berat namun tetap harus dijalani.
Ada satu tantangan yang berkesan bagi saya. Tantangan
C R E A T I V I T Y
QUOTES
Oleh
Ignasius Untung
P
ada tahun 2018, Nike mengeluarkan kampanye
baru berbunyi Believe in something.
Kampanye ini diluncurkan bersamaan dengan
peringatan 30 tahun penggunaan slogan Just
do it. Kampanye ini menggunakan seorang atlet yang
dipensiunkan dini oleh klubnya akibat tingkahnya yang
berlutut pada saat lagu kebangsaan Amerika Serikat
dikumandangkan tepat sebelum pertandingan. Itu ia
lakukan sebagai protes kepada negara atas aksi brutal
polisi-polisi Amerika Serikat pada warga Afrika-Amerika
beberapa waktu terakhir.
Saat kampanye Nike meluncur, Colin Kaepernick sudah
menganggur beberapa tahun akibat kelakuannya itu.
Sejak dipensiunkan dini dari klubnya, Colin tidak kunjung
mendapat kontrak dari klub lain. Ia sempat melayangkan
tuntutan kepada klub dan otoritas terkait hal tersebut
dengan tuduhan ada campur tangan mereka, sehingga
tidak ada satu pun klub yang mau mengajukan kontrak
kepada Colin.
Hadir dengan brand purpose, to unleash the athlete
in all of us, Nike menghubungi Colin dan menawarinya
kontrak endorsement dengan kampanye yang memiliki
punch line, believe in something, even if it means
sacrificing everything. Nike memang sudah lama
terobsesi dengan semangat kerja keras, determinasi akan
apa pun yang menjadi impian mereka, terutama dalam
hubungannya dengan olahraga.
Tidak butuh waktu lama bagi Nike dan Colin Kaepernick
untuk menghadapi penentangan besar-besaran. Orang-
orang yang begitu kecewa pada Colin, karena dianggap
tidak hormat pada bendera dan lagu kebangsaaan
C R E A T I V I T Y
2 0 2 1 I N N O V A T I O N
PERAN
ESPORTS
KUNCINYA ADA SUKSESKAN
DI CERITA EKONOMI
KREATIF
INDONESIA
I N N O V A T I O N
Pahamify
Kuncinya Ada di Cerita
P
emain di Industri pendidikan harus
beradaptasi dengan kondisi terkini. Terutama,
dengan perilaku generasi saat ini yang dekat
dengan teknologi mutakhir. Kehadiran pemain
edtech dalam lima tahun terakhir membuat wajah
industri pendidikan berubah.
I N N O V A T I O N
Terus Berinovasi
Setelah meluncurkan platform belajar Pahamify dan
mendapatkan tanggapan yang baik dari pengguna baru
maupun komunitas Hujan Tanda Tanya, Pahamify tidak
serta merta mengalami keberhasilan. Startup ini tentu
mengalami tantangan yang bahkan datang dari industri
itu sendiri.
Sebagai pemain yang terjun langsung ke lanskap
bisnis edtech Indonesia, Ikhsan mengakui ketertinggalan
Indonesia dalam industri ini. Jika dibandingkan dengan
Cina dan India, Indonesia masih ada di tingkat balita.
Kedua negara tersebut sudah mencatat perkembangan
industri edtech yang sangat canggih dengan proses
inovasi selama sepuluh tahun.
QUOTES
Mohammad Ikhsan
Chief Product Officer Pahamify
I N N O V A T I O N
Oleh
I
ndustri game dan esports telah menunjukkan
peningkatannya dalam beberapa tahun terakhir.
Indonesia masuk jajaran negara dengan populasi
gamer terbesar di Asia. Kini, Indonesia masuk dalam
urutan ke-12 dari sisi market dan memiliki revenue sebesar
US$ 1 miliar atau setara Rp 16 triliun per tahun.
Sebenarnya, esports di Indonesia sudah ada sejak
hampir 20 tahun yang lalu. Sayangnya, pada masa itu
skalanya hanya dalam komunitas. Walaupun hidup, tapi
bisnis ini tidak bergerak ke mana-mana. Sebab, belum ada
ekosistem yang mendukung secara penuh.
Ketika Indonesia Esports Premier League (IESPL)
mengadakan sebuah turnamen liga yang bernama
Battle of Friday (TBoF) pada 2018, industri ini masih
dapat dikatakan “bayi”. Akhirnya, dalam ajang ini dibuat
regulasi-regulasi yang diharapkan tim-tim esports harus
berbadan hukum. Para tim menggaji pemain dengan
layak, mengajarkan tentang bagaimana berpromosi dan
menyadarkan masyarakat tentang ranah esports. Untuk
bisa menjalankan tahapan tersebut, IESPL tak hanya
memberikan regulasi, tapi juga memberikan subsidi
kepada 12 tim yang saat itu bergabung dalam liga yang
dijalankan.
Esports kini sudah semakin populer di dunia, terutama
di Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari media-media
mainstream yang sudah melirik industri esports, seperti
esportstainment hingga adanya ajang penganugerahan
Esports Awards. Tak hanya itu, pihak swasta mulai melirik
industri ini dengan mengadakan turnamen-turnamen
esports. Hal ini mengindikasikan bahwa esports telah
diterima di masyarakat.
I N N O V A T I O N
QUOTES
CI-EL CORNER tampil dengan lebih fresh, Membuka dapur para KOL, influencer, dan
youth, and vibrant. Dikemas dengan konsep entrepreneur untuk mengulik resep kesuk-
chit-chat bersama para pembicara, sesan mereka dalam berbagai bidang.
program ini membahas mengenai
konsep-konsep CI-EL dan implementasinya
bagi para pebisnis.
LIKE, COMMENT,
SUBSCRIBE
ON YOUTUBE
Subscribe
0 6
2 0 2 1 E N T R E P R E N E U R
MERAIH
MENGGALI UKM HARUS
UNTUNG DI
POTENSI VANILI TANGKAS
ARUS SUNGAI
E N T R E P R E N E U R S H I P
La Dame in Vanilla
Menggali Potensi Vanili
N
egara ini memiliki kekayaan alam yang
sangat besar. Namun, pengelolaannya
masih kurang maksimal dan minim
sentuhan teknologi. Salah satu komoditas
yang punya potensi besar tapi masih belum optimal
pengembangannya adalah vanili.
Indonesia termasuk dalam negara penghasil vanili
terbesar di dunia. Meski begitu, negara ini masih
melakukan impor untuk sejumlah produk berbahan dasar
E N T R E P R E N E U R S H I P
Pengembangan Produk
Sejak tahun 2015, La Dame in Vanilla telah melakukan
research and development (R&D), namun baru resmi
meluncur pada Februari 2016. Setelah peluncuran merek
ini, Lidya masih harus bekerja keras. Ia mengaku pada tiga
bulan pertama, hanya beberapa produk yang laku terjual.
Hal ini tampaknya dipengaruhi minimnya pengetahuan
masyarakat Indonesia tentang vanili.
“Banyak konsumen, biasanya ibu rumah tangga, sempat
mengeluhkan warna produk yang tidak putih karena yang
mereka tahu vanili yang beredar saat ini berwarna putih.
Padahal, warna vanili yang asli sendiri berwarna hitam,”
terang Lidya.
Selain itu, masyarakat Indonesia terbiasa dengan
penggunaan vanili artifisial. Konsumen mengenal vanili
sebagai bahan makanan yang memiliki aroma khas. Hal
itulah yang dilihat sebagai masukan konsumen pada La
Dame in Vanilla.
“Masyarakat Indonesia terbiasa dengan aroma kuat. Itu
juga terbawa dari kebiasaan mereka. Komplain yang kami
terima di awal didapat karena pada dasarnya produk kami
E N T R E P R E N E U R S H I P
ujarnya.
Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan adalah
quality control. Apalagi, saat ini tingkat kesadaran
masyarakat tentang kesehatan juga meningkat.
“Melalui La Dame in Vanilla, kami ingin vanili Indonesia
semakin mendunia. Jika sebelumnya orang-orang hanya
mengenal vanili dari Madagaskar, semoga ke depannya
kami bisa membawa nama vanili Indonesia. Kami juga
ingin memperkenalkan opsi yang lebih baik kepada para
pelaku usaha untuk menggunakan real vanilla,” tutup
Lidya.
QUOTES
Arus Liar
Meraih Untung di Arus Sungai
H
obi bisa diubah menjadi lahan peruntungan.
Paling tidak ini yang dilakoni oleh Amalia
Yunita, Founder dan Managing Director
Arus Liar. Perempuan ini gemar melakukan
olahraga arung jeram sejak muda. Jejak petulangannya
tak hanya di Indonesia, tapi juga di pelosok Amerika dan
Afrika, khususnya saat ia masih kuliah. Perempuan yang
suka tantangan ini melihat arung jeram tak sekadar
E N T R E P R E N E U R S H I P
QUOTES
Amalia Yunita
Founder and Managing Director Arus Liar
E N T R E P R E N E U R S H I P
Oleh
E
ra digital memberikan tantangan sekaligus
peluang bagi para pelaku usaha mikro, kecil,
dan menengah (UKM). Tantangannya adalah
bagaimana meningkatkan aksesibilitas dan
kapabilitas UKM pada dunia digital. Di sisi lain, dengan
go digital UKM bisa menghasilkan produk yang mampu
bersaing dengan produk-produk asing yang telah
membanjiri e-commerce Indonesia.
Digitalisasi dalam bidang ekonomi ini berpotensi
memberikan kemudahan bagi UKM untuk
mempermudah memasarkan produknya. Tidak hanya
di pasar domestik namun juga pasar regional dan
internasional atau setidaknya cross border. Melalui
digitalisasi ini, harapannya UKM akan memiliki ekosistem
bisnis digital yang terintegrasi dengan baik sehingga
mampu terus bersaing.
Tulisan ini mendeskripsikan dan menganalisis
hubungan antara kesiapan untuk berubah dengan
kepemimpinan tangkas dalam dunia UKM. Termasuk
mengkaji pengaruh kapabilitas dinamis pada penguatan
ekosistem digital UKM.
Jika UKM memiliki kesiapan untuk berubah dan
memiliki kepemimpinan yang tangkas, mereka akan
mampu meningkatkan kapabilitas dinamisnya. Kapabilitas
dinamis ini pada akhirnya akan meningkatkan kehidupan
dan keberlangsungan jangka panjang UKM di dunia
digital. Tidak kalah penting, kemampuan dinamis
juga dianggap sebagai pendekatan yang cocok untuk
mempelajari efek sistem informasi atau kemampuan
spesifik teknologi informasi pada organisasi.
Dengan kemampuan dinamis ini, UKM mampu
E N T R E P R E N E U R S H I P
Kesiapan Berubah
Ada beberapa dimensi untuk mengukur kesiapan
berubah tersebut. Dimensi itu, antara lain kepemimpinan,
budaya organisasi, komunikasi, pelatihan, pengukuran,
dan sistem penghargaan. Di samping itu, ada lima faktor
kesiapan utama, yaitu kepemimpinan dan visi, komitmen
dan sumber daya manajemen, korelasi lean six sigma
dengan strategi perusahaan, fokus pelanggan, serta
memilih sumber daya yang tepat.
Kepemimpinan yang lincah mengacu pada
kepemimpinan yang mampu memengaruhi orang lain
dan membuat perubahan yang diinginkan. Kelincahan
(agility) dianggap sebagai salah satu keterampilan utama
bagi para manajer saat ini. Seorang manajer yang tangkas
tentunya memiliki banyak keterampilan. Ia mampu
membimbing tim dan terus-menerus memengaruhi
perilaku mereka.
Kepemimpinan yang lincah terdiri atas beberapa
dimensi. Di antaranya, kemampuan intrinsik untuk
menghadapi perubahan. Kemampuan menyelesaikan
masalah dengan pendekatan humanis. Dalam hal ini,
mereka memiliki tim otonom untuk memecahkan
masalah bersama-sama. Mereka juga perlu memiliki
kemampuan beradaptasi dengan keadaan.
Sementara, kapabilitas dinamis mengacu pada
E N T R E P R E N E U R S H I P
H E R M AWA N K A R TA JAYA
M E N GAWA L A N DA D I 2 02 1
After Successful with HK WEBINAR S1 / E1, E2, E3
with Total 3k participants in 2020
S2: E2
8 Apr 2021
S2: E1
NAVIGATING
S2: E3
THE COMPETITION
THE CORPORATION THE CUSTOMER
IDR 500K for 1 Person IDR 750K for 1 ticket 1 episode &
IDR 2.250K for 5 Persons Hermawan Kartajaya webinar 2020 SPA series
IDR 4.000K for 10 Persons (E1,E2,E3) video playback + 1 Month MarkPlus
IDR 1.000K for Webinar 1,2, & 3 Institute e-Learning Process
BOOK YOUR
KARTU KREDIT
Promocode
TICKET NOW! shop.marketeers.com
BCA50
For further information and corporate package please contact +62 811 1220 0999
Virtual
Studium
Generale
Registration
0 6
2 0 2 1 C O M P A S S
Human Transformation:
Beyond Digital Adoption
Marketing Yourself
Semakin Selektif
Human Transformation:
Beyond Digital Adoption
2021年的战略选择:传统与初创
By Hermawan Kartajaya
Chairman and Founder, MarkPlus, Inc.
By 陈就学
PRE:
FROM MARKETING 3.0 TO MARKETING 5.0
Awal tahun 2021 ini, saya bersama Profesor Philip Kotler
dan Iwan Setiawan kembali meluncurkan buku baru yang
diterbitkan oleh Wiley. Buku yang berjudul Marketing 5.0
ini merupakan sekuel dari dua buku sebelumnya yang juga
dipublikasikan oleh penerbit yang sama. Ketiganya sukses
luar biasa.
Buku yang pertama, Marketing 3.0, telah diterjemahkan
ke dalam 27 bahasa. Buku lanjutannya, Marketing 4.0, tidak
kalah laris. Sudah ada 24 penerbit yang menerjemahkannya
ke dalam Bahasa lokal. Dan buku yang terbaru, Marketing
5.0, sudah tersedia dalam 15 bahasa sejak diluncurkan 9
Januari 2021 (lihat grafik 1).
C O M P A S S
Graph 1.
Marketing Book X.0 Trilogy
John Wiley, US
John Wiley, US 15 languages
24 languages Published 9 Jan 2021
John Wiley, US
27 languages 2017
2010
WHY:
DIGITAL TRANSFORMATION IS ACCELERATING!
Digital transformation telah menjadi kata yang trending
di dunia bisnis dalam lima tahun terakhir. Seiring dengan
perkembangan teknologi yang semakin maju—artificial
intelligence, big data, 3D printing, blockchain, augmented
reality, dan sebagainya—tren digitalisasi pelan namun pasti
terus masuk ke hampir semua lini kehidupan.
Meskipun tidak sedikit organisasi yang sekadar ikut-
ikutan euforia ini, manfaat digital transformation bagi
organisasi tentu tidak perlu diragukan lagi. Kaur &
Bath (2019) menyebutkan setidaknya empat manfaat
pengadopsian teknologi digital: pengurangan biaya,
peningkatan akurasi, peningkatan kecepatan, dan efisiensi.
Namun, manfaat yang besar tersebut tidak menjamin
bahwa semua organisasi bersedia melakukan transformasi
digital secara serius. Sebelum pandemi COVID-19, salah
satu hambatan terbesar dari digital transformation adalah
rasa berpuas diri. “Tanpa digitalisasi bisnis kami tetap
bisa tumbuh kok!”demikian alasan mereka yang masih
setengah hati bertransformasi secara digital.
Sebagai contoh, sebuah survei yang dilakukan oleh
Fitzgerald et al. (2013) di perguruan tinggi menemukan
C O M P A S S
Graph 2.
4C Diamond model
C O M P A S S
WHAT:
BEYOND DIGITAL ADOPTION
Sebelumnya perlu saya luruskan bahwa istilah digital
transformation sendiri cenderung menyederhanakan
fenomena ini. Proses transformasi yang terjadi sebenarnya
tidak sekadar dalam aspek teknologi. Jauh lebih luas dari
itu. Teknologi hanyalah salah satu bagian kecilnya saja.
Dari sisi bisnis, transformasi yang terjadi akibat adopsi
teknologi digital ini bisa dikategorikan dalam empat
kelompok besar sebagaimana tergambar di grafik 3.
C O M P A S S
Graph 3.
Digital Transformation
HOW:
HUMAN TRANSFORMATION
Cukupkah transformasi-transformasi di atas? Saya
katakan, belum. Keempat transformasi di atas hanya
mencakup hal-hal yang sifatnya teknis. Produk, manajemen
pelanggan, model bisnis dan struktur organisasi itu ibarat
hardware-nya saja. Masih ada software yang juga harus
diubah mengikuti perkembangan teknologi digital yang
diadopsi organisasi.
Apa software dari sebuah organisasi? Manusianya!
Secanggih apa pun transformasi-transformasi “teknis” yang
dilakukan organisasi, tidak akan berjalan optimal jika tidak
C O M P A S S
Graph 4.
Traditional vs Digital Team
Knowledge Team
Mereka adalah tim yang berkutat dengan data, analisa
dan perencanaan. Mereka mengumpulkan data tentang
pesaing dan pelanggan lalu menganalisisnya sebagai
rekomendasi untuk penyusunan strategi dan program.
Sederhananya, ini tim bagian mikir.
Posisi-posisi yang terkait dengan tim ini sudah ada sejak
sebelum era digital. Market analyst, product manager
dan strategic planner adalah contoh-contohnya. Sekarang
pun peran mereka mungkin masih diperlukan. Namun,
perkembangan bentuk data yang semakin kompleks
tentu membutuhkan kemampuan analisa yang semakin
“canggih” pula. Teknik perencanaan pun mungkin sudah
C O M P A S S
Business Team
Ini adalah tim yang tugasnya terkait dengan manajemen
hubungan dengan pelanggan (customer relationship).
Ada yang bertugas untuk mendapatkan pelanggan baru,
ada juga yang fokus mempertahankan loyalitas pelanggan
lama.
Di era tradisional, contoh dari business team adalah
sales executive, customer service, account manager dan
posisi-posisi lain yang sejenis. Perkembangan teknologi
menjadikan sebagian proses penjualan mulai didigitalisasi.
Konsekuensinya, peran para tim bisnis tradisional pun mulai
dilengkapi atau bahkan digantikan dengan teknologi. Chat
bot adalah contoh teknologi yang menggantikan peran
customer service, sedangkan online community adalah
contoh teknologi yang melengkapi peran tim penjualan.
Silakan cermati proses penjualan dan dinamika
pelanggan Anda. Tentukan peran-peran tradisional yang
perlu diperkuat dengan business team digital. Atau jika
memang diperlukan, sebagian peran tradisional bahkan
mungkin sudah saatnya “dipensiunkan”.
Service Team
Mereka ini adalah tim pendukung yang lebih banyak
C O M P A S S
Graph 5.
People (Talent) Categories
Citizen
Ini adalah karyawan tetap Anda. Mereka mendapatkan
benefit yang paling lengkap karena melakukan peran yang
paling strategis. Dan umumnya, pekerjaan yang mereka
lakukan memang bagian dari aktivitas rutin (regular)
perusahaan.
Green Card
Status berikutnya adalah karyawan kontrak. Mereka
melakukan aktivitas yang frekuensinya rutin namun secara
peran tidak terlalu strategis. Benefit yang didapatkan dari
perusahaan tentu berbeda dengan karyawan tetap.
C O M P A S S
Resident
Ini adalah karyawan magang. Biasanya mereka direkrut
untuk mendukung peran dari karyawan tetap maupun
kontrak. Tentu saja peran yang dijalankan bukan yang
bersifat strategis. Kompensasi yang diberikan umumnya
dihitung harian.
Diaspora
Mereka ini adalah freelancer atau karyawan lepas yang
direkrut untuk proyek-proyek tertentu saja. Lazimnya,
pekerjaan yang mereka lakukan hanya temporer saja. Saat
ini, para pekerja lepas menjamur di mana-mana karena
adanya fleksibilitas kerja yang dijanjikan oleh teknologi.
Dalam menjalani transformasi digital, perlu kejelian
untuk mengidentifikasi talent pool yang bisa menyediakan
sumber daya manusia di atas. Citizen (karyawan tetap)
dan Green Card (karyawan kontrak) bisa direkrut dari
luar melalui media sosial, career site, virtual event, online
platform maupun referensi. Mereka juga bisa didapatkan
melalui pengembangan knowledge dan skills di bidang
digital terhadap karyawan yang sudah ada (internal
recruitment).
Sementara resident (karyawan magang) bisa Anda
dapatkan dari kampus-kampus teknologi dan media. Untuk
kebutuhan yang bersifat teknis, Anda bisa mengandalkan
mahasiswa-mahasiswi dari kampus vokasi (D3 dan D4).
Mereka memang sudah dibekali dengan ketrampilan
praktis sejak perkuliahan, jadi lebih siap “terjun ke
lapangan” untuk menangani hal-hal yang teknis.
Beda lagi dengan diaspora (karyawan lepas). Anda
bisa merekrut mereka dari komunitas-komunitas online
C O M P A S S
Figure 6.
Technology-Human Organization
C O M P A S S
POST:
TECHNOLOGY IS COOL, BUT….
Manusia dan teknologi memang harus saling
melengkapi. Saya meyakini prinsip ini tidak hanya berlaku
di tataran individu, namun juga organisasi. Untuk itulah,
dalam rangka menjalankan digital transformation secara
optimal, human transformation tidak boleh dilupakan.
Bahkan, human transformation itulah inti yang sebenarnya
dari proses perubahan yang dilakukan perusahaan di era
digital ini.
Saat pelaksanaan MarkPlus Conference beberapa
tahun yang lalu (sebelum pandemi), di hadapan sekitar
5.000 peserta yang hadir secara offline, saya sudah
mendeklarasikan bahwa technology is cool, but human
is warm. Prinsip yang sama saya yakini berlaku pula di
organisasi kita. Adopsi teknologi digital secara besar-
besaran tanpa dikawal perubahan knowledge, skill dan
mindset dari sumber daya manusia perusahaan bisa
mengakibatkan gagalnya transformasi yang dicita-citakan.
Perusahaan mungkin kelihatan keren (cool) dari luar
karena berkoar-koar sudah go digital. Namun faktanya,
manusia yang ada di dalamnya dingin-dingin saja, masih
berpikir dan bertindak dengan cara-cara lama. Itulah
pentingnya human transformation, agar secara internal
organisasi ikut “menghangat” (warm) dan bahkan
memanas untuk terus menggerakkan perubahan.
C O M P A S S
PRE:
FROM MARKETING 3.0 TO MARKETING 5.0
In early 2021, Professor Philip Kotler, Iwan Setiawan, and I,
together launched a new book published by Wiley. The book
entitled Marketing 5.0 is a sequel to the 2 previous books which
were also published by the same publisher. All three were extremely
successful.
The first book, Marketing 3.0, has been translated into 27
languages. The follow-up book, Marketing 4.0, is no less in
demand. There are already 24 publishers who translate it into local
languages. And the latest book, Marketing 5.0, has been available in
15 languages since it was launched on January 9, 2021 (see graph 1)
Graph 1.
Marketing Book X.0 Trilogy
John Wiley, US
John Wiley, US 15 languages
24 languages Published 9 Jan 2021
John Wiley, US
27 languages 2017
2010
C O M P A S S
WHY:
DIGITAL TRANSFORMATION IS ACCELERATING!
Digital transformation has been a trending word in the business
world in the last 5 years. Along with the development of increasingly
advanced technology — artificial intelligence, big data, 3D
printing, blockchain, augmented reality, and so on — the trend of
digitalization is slowly but surely impacting almost all lines of life.
Even though many organizations just follow the euphoria, the
benefits of digital transformation for organizations certainly cannot
be doubted. Kaur & Bath (2019) mentions at least 4 benefits of
adopting digital technology: reduced costs, increased accuracy,
increased speed, and efficiency.
However, these substantial benefits do not guarantee that all
organizations are willing to take digital transformation seriously.
C O M P A S S
Graph 2.
4C Diamond model
Graph 3.
Digital Transformation
C O M P A S S
WHAT:
BEYOND DIGITAL ADOPTION
Beforehand, I need to clarify that the term “digital
transformation” itself tends to simplify this phenomenon. The
transformation process that occurs is not only in the technological
aspect. It is much broader than that. Technology is only one small
part.
From the business side, the transformations that have occurred
due to the adoption of digital technology can be categorized into 4
major groups as illustrated in Graph 3.
HOW:
HUMAN TRANSFORMATION
Is it enough for the above transformations? I said; “Not
enough!”. The four transformations above only cover the technical
aspects. Products, customer management, business models, and
organizational structures are like hardware. As for there is the
“software” that must also be changed under the development of
C O M P A S S
Knowledge Team
They are a team that deals with data, analysis, and planning.
They collect data on competitors and customers and analyze it for
recommendations to compile strategy and programming. Let’s say,
this is the think-tank team.
The positions associated with this team already exist before the
digital time. Market analysts, product managers, and strategic
planners are examples. Even now, their role may still be needed.
However, the development of increasingly complex forms of data
certainly requires increasingly “sophisticated” analytical skills.
Planning techniques may not be what they used to be. It needs the
ability to make plans that are more flexible and agile.
Graph 4.
Traditional vs Digital Team
C O M P A S S
Business Team
This is a team whose job is related to customer relationship
management. Some are in charge of acquiring new customers, some
are focused on maintaining the loyalty of old customers.
In the traditional era, the examples of business teams are sales
executive, customer service, account manager, and other similar
positions. Technological developments made part of the sales
process begun to be digitalized. As a consequence, the role of
traditional business teams has begun to be complemented or even
replaced by technology. Chatbots are examples of technology that is
replacing the role of customer service, whereas online communities
are examples of technology that complement the role of a sales
team.
Please take a closer look at your sales process and customer
dynamics. Determine traditional roles that need to be strengthened
by a digital business team. Or if it is necessary, some traditional
roles may even be “retired”.
Service Team
They are a support team that mostly works behind the scenes.
But without them, your business operations can fall apart. In the
traditional era, the examples of this service team are including
production/operations teams, administration, supply chains, and
the like.
With the emergence of new technologies, various types of new
C O M P A S S
Graph 5.
People (Talent) Categories
C O M P A S S
There are 4 types of status that you can choose for the digital
talent to be recruited. To be different, I liken this talent to citizens.
There are 4 levels of status based on how important the role they
play (job role) and how often the job will be done (job frequency)
(See graph 5).
Citizen
Those are your permanent employees. They get the most complete
benefits because they play the most strategic role. And generally, the
work they do is part of the company’s routine (regular) activities.
Green Card
The next status is a contract employee. They carry out activities
whose frequency is routine but the role is not too strategic. The
benefits obtained from the company are of course different from
permanent employees.
Resident
This is the intern. Usually, they are recruited to support the roles
of both permanent and contract employees. Of course, the role
that is carried out is not a strategic one. The compensation given is
generally calculated daily.
Diaspora
They are freelancers or freelance employees who are recruited for
certain projects only. Usually, the work they do is only temporary.
Nowadays, freelancers can be found everywhere because of the
flexibility of work that technology promises.
Under digital transformation, carefulness is needed to identify the
talent pool that can provide the human resources above. Citizens
(permanent employees) and Green Cards (contract employees) can
C O M P A S S
Figure 6.
Technology-Human Organization
C O M P A S S
POST:
TECHNOLOGY IS COOL, BUT….
Humans and technology must complement each other. I believe
this principle applies not only at the individual level but also
at the organizational level. For this reason, to carry out digital
transformation optimally, human transformation must not be
forgotten. Human transformation is the true essence of the change
process that companies carry out in this digital era.
During the MarkPlus Conference several years ago (before the
pandemic), in front of around 5000 participants who attended the
event, offline, I had declared that technology is cool, but human
is warm. The same principles I believe apply to our organization.
The adoption of digital technology on a large scale without being
guarded by changes in knowledge, skills, and the mindset of the
company’s human resources can fail in the desired transformation.
Companies may look cool from the outside because they say
they have gone digital. But in fact, the humans inside were cold,
still thinking and acting in the old ways. That is the importance
of human transformation so that internally the organization will
“warm-up” and even heat up to persist in driving the change.
C O M P A S S
前言:
从营销革命3.0到营销革命5.0
2021年初,菲利普·科特勒教授,Iwan Setiawan和我共同推出了由
威利出版社出版的新书。 这本题为《营销革命 5.0》的书是前2本书的
续集。 这三者都非常成功。
第一本书《营销革命3.0》已被翻译成27种语言。 后续的《营销革
命4.0》的需求也不少。 已经有24家出版商将其翻译成当地语言。 自
2021年1月9日发布以来,最新的《营销革命5.0》已提供13种语言(参
见Graph 1)。
Graph 1.
Marketing Book X.0 Trilogy
John Wiley, US
John Wiley, US 15 languages
24 languages Published 9 Jan 2021
John Wiley, US
27 languages 2017
2010
《营销革命3.0》讨论了以人为中心的市场营销变化。 公司不再仅
仅依靠功能和情感上的好处,而是必须依靠精神/社会上的好处。 下
一个《营销革命4.0》,讨论了营销转型,尤其是在进入数字时代时。
第三本书《营销革命5.0》,我们尝试将之前的两本书结合起来,因此
C O M P A S S
我们可以生成副标题为“人类技术”。
在《营销革命5.0》一书的第一部分中,我们强调了当今的技术发展
不会取代人类的角色,而是会对其进行补充。 尽管在功能上可以用技
术代替几个人的角色,但两者的协同作用仍将产生更大的影响。
在本文中,我将重新讨论人与技术之间的关系,特别是关于当今非
常流行的一种现象:数字化转型。
WHY:
数字转换正在加速!
在过去的五年中,数字化转型已成为商业界的流行词。随着人工智
能,大数据,3D打印,区块链,增强现实等日益先进的技术的发展,数
字化趋势正在缓慢但必将影响几乎所有生活领域。
即使许多组织只是欣喜若狂,但数字转型对组织的好处无疑是不容
置疑的。 Kaur&Bath(2019)提到采用数字技术的至少4个好处:降
低成本,提高准确性,提高速度和效率。
但是,这些巨大的好处并不能保证所有组织都愿意认真对待数字化
转型。在新冠之前,自满是数字化转型的最大障碍之一。 “不对我们
的业务进行数字化,我们仍然可以增长!”,这就是那些仍然不愿进行
数字化转型的人的原因。
例如,Fitzgerald等人2013年进行的大学级调查发现,缺乏紧迫感
是数字化转型中的一个主要问题。尽管许多大学已经开发了在线学习
平台,但其利用率仍然远未达到最佳水平。常规的面对面教学和学习
的便利性和便利性确实很难用虚拟课堂代替。
参照我开发的4C Diamond模型(参见Graph 2),技术变革将影响
客户和竞争对手(公司)。此外,公司将通过采取积极和被动的行动来
表明他们的反应。尽管许多大学都开发了在线学习平台,但其利用率
仍远未达到最佳水平。通过物理接触提供的情感体验使许多客户坚持
使用传统的交互方式。因此,仍然有许多公司坚持使用旧的(非数字)
交互方式。
C O M P A S S
Graph 2.
4C Diamond model
然后突然,震惊了世界的新冠爆发。 这场悲剧改变了许多事情,并
迫使人类采取新的行为方式。 但是由于新冠而产生的挑战背后,也
有变相的祝福。 这种新冠为数字化转型过程创造了一个助燃平台。
是否准备就绪,如今,所有机构都被迫更认真地考虑数字技术。 微软
CEO Satya Nadella 甚至认为,新冠2 个月期间发生的数字化转型相
当于正常时期 2 年的类似过程!
问题是,贵公司如何才能最佳地利用这一势头? 该数字化转型过程
成功的关键是什么,这样您的组织就不会落伍? 仅采用适合您公司
的需求的正确技术就足够了吗?
WHAT:
超越数字采用
在此之前,我需要澄清一下,
“数字转换”一词本身倾向于简化这种
现象。 发生的转换过程不仅在技术方面。 它比那更广泛。 技术只是
一小部分。
从业务方面来看,由于采用数字技术而发生的转型可以分为4个主要
类别,如Graph 3所示。
C O M P A S S
Graph 3.
Digital Transformation
重新评估您的价值主张
这是公司提供的产品(商品和服务)管理中发生的一种转变。传统
产品经过抛光或翻新,以使其更具数字感。数字技术被“注入”到产品
中,以为客户提供更大的价值(收益)。因此,它更快,更灵活,更舒适
等等。
例如,目前,几乎所有大型银行都已经建立了移动银行应用程序以
支持其储蓄产品。使用此应用程序,可以更实际地在任何时间,任何地
点进行金融交易。甚至有一些银行已经推出了全新的数字产品,例如
BTPN(国家养老金储蓄银行)的Jenius。 Jenius不仅可以节省资金,
还可以帮助管理客户的财务状况。
另一个例子是零售商店,这些商店将数字技术“注入”到他们的商店
中。有些正在使用增强现实,例如宜家和路易威登,以便他们的访客可
以虚拟试用产品。有些使用诸如Amazon Go之类的计算机视觉技术,
从而使商店访客不必排队进行付款。
重新与您的客户联系
数字技术也改变了我们与客户联系的方式。这是客户管理的一种转
变。数字技术使客户获得了与公司互动的新选择。获取产品信息的新
C O M P A S S
方法,下订单的新方法,购买的新方法,付款的新方法,甚至是投诉的
新方法。
你知道 BRI 的 Sabrina、BCA 的 Vira 和 BNI 的 Cinta 吗?这些
就是聊天机器人的名称,这些聊天机器人已经取代了客户服务人员
的角色,以回答客户的问题和投诉。 Sabrina代表Smart BRI New
Assistant,Vira代表Virtual Assistant Chat Banking BCA,Cinta代
表与您的INTelligent Advisor聊天。机器人有名字,对吗?
在销售领域,技术现已开始取代多个阶段,因此销售人员的时间
和思想可以更加集中在最关键的销售活动上。在勘探阶段,使用大
数据或人工智能分析来筛选潜在客户。纽约的哈雷戴维森(Harley
Davidson)曾实践过。这样,他们可以获得多达2,930%的潜在客户!
太酷了吧?
重建您的业务
现在,这是更具战略意义的变化:公司业务模式的转变。 简而言
之,这是公司赚钱方式的一种变化。 数字技术确实允许可以为公司创
造附加价值的新业务。
只看媒体行业。 电视和报纸等大众媒体现在正以新闻门户网站和
Youtube频道的形式渗透网络空间。 Google Ads和Youtube Ads的
新收入来源也开始成为主流。
过去通过销售游戏机设备获得收入的游戏公司现在正在使用基于
数字应用程序的新商业模式。 有些使他们的产品完全免费,并从广告
中获得收入。 有些人使用免费增值概念,如果游戏玩家想更快地完
成游戏,他们可以在应用程序内进行购买。
重新构想您的组织
产品在变化,与客户和业务模型的交互也在变化,当然,公司内部
的工作模式也必须随之变化。这是组织结构的转变。公司可以采用
几种新的结构选择。根据Neuhauser,Bender和Stromberg的书
《Culture.com:在互联的工作场所中建立企业文化》,公司可以通过
三种方式来做到这一点,即集成,并行或混合(混合)三种方式。 )。
C O M P A S S
集成方法意味着可以在现有的组织结构上进行数字化,而无需创建
新的结构。同时,并行方法意味着不需要“干扰”现有结构。创建一个
新的,独立的结构或团队以在公司内部执行数字化转型,并让旧的结
构按常规继续进行。 BTPN在组建特别团队执行其Jenius项目时使用
了这种并行方法的一个示例。
HOW:
人类转变
以上转换就足够了吗?我说:
“还没有!”。上面的四个转换仅涵盖技
术性质的事项。产品,客户管理,业务模型和组织结构就像硬件。至于
该组织采用的数字技术的发展,还必须更改其软件。
组织的软件是什么?是人类!无论组织进行的“技术”转换多么复
杂,如果没有合适的人力资源支持,它们也将无法最佳运行。这就是
为什么我将这篇文章命名为“人的转变”。借助数字技术,打扮您的产
品!改变您与客户互动的方式!寻找新的商业模式!根据需要创建新结
构!但更重要的是,准备让您的团队监督这一重大变化!
我不是唯一拥有这一观点的人。 Tabrizi等(2019)在其《哈佛商业
评论》的文章中大胆地说; “数字化转型与技术无关!”。该文章指出,
如果组织的领导者愿意回到基础上,数字化转型将是成功的。那是什
么?心态和文化改变!人类的改变!
“您需要引领技术,不要让它引领您”
麻省理工学院斯隆分校的首席研究科学家George Westerman。
要执行“人类转型”过程,您需要回答几个重要问题:谁,在哪里以
及其他什么。
您需要什么样的数字人才?
要监督业务组织中的数字化转型,您必须准备3个主要团队。 这些
团队已经存在于传统组织中,但是当您进行数字化转型时,需要添加
C O M P A S S
新角色。
知识团队
他们是一个处理数据、分析和计划的团队。 他们收集有关竞争对
手和客户的数据,并对其进行分析以提出建议,以编制策略和程序。
假设这是智囊团。
在数字时间之前,与该团队相关的职位已经存在。 市场分析师,产
品经理和战略规划师就是例子。 即使是现在,他们的作用可能仍然
需要。 但是,日益复杂的数据形式的发展当然需要越来越“复杂”的
分析技能。 规划技术可能不再像以前那样。 它需要具有制定更加灵
活和敏捷的计划的能力。
因此,您需要密切关注行业发展。 这个知识团队中是否有旧的(
传统的)角色需要替换或配备新的,更具数字化的角色? 您可以在
Graph 4中看到这些新角色或职位的示例
Graph 4.
Traditional vs Digital Team
C O M P A S S
业务团队
这是一个团队,其工作与客户关系管理有关。 有些负责获取新客
户,有些则专注于维护老客户的忠诚度。
在传统时代,业务团队的例子包括销售主管,客户服务,客户经理和
其他类似职位。 技术发展使部分销售流程开始数字化。 因此,传统
业务团队的作用已开始被技术补充或什至被其取代。 聊天机器人是
取代客户服务角色的技术示例,而在线社区是补充销售团队角色的技
术示例。
请仔细查看您的销售流程和客户动态。 确定需要由数字业务团队
加强的传统角色。 或者,如果有必要,甚至可以“退役”一些传统角
色。
服务团队
他们是一个主要在后台工作的支持团队。 但是如果没有它们,您的
业务运营可能会崩溃。 在传统时代,此服务团队的示例包括生产/运
营团队,管理,供应链等。
随着新技术的出现,数字技术中包装的各种新产品和促销也应运而
生。 当公司开发应用程序以支持其产品时,需要一个应用程序开发人
员。 同样,当社交媒体上的促销内容可以以各种形式(写作,图像,音
频和视频)执行时,也越来越需要新的角色,例如内容创建者,动画专
家和数字演播室制作人。
您可以从哪里获得人才?
当您回答上一个有关“谁”的问题时,答案可能是您将需要的新角色
或职位的列表。 因此,当发生这种情况时,不要立即考虑招聘新的永
久雇员。
您可以选择4种状态来招聘数字人才。 与众不同,我将此才能比喻
为公民。 根据他们所扮演的角色的重要程度(工作角色)和完成工作
的频率(工作频率),可以分为4种状态(参见Graph 5)。
C O M P A S S
Graph 5.
People (Talent) Categories
公民
这些是您的永久雇员。 他们发挥最大的战略作用,因此能获得最
全面的收益。 通常,他们所做的工作是公司日常(常规)活动的一部
分。
绿卡
下一个身份是合同工。 他们进行的活动是例行的,但作用不太大。
从公司获得的收益当然不同于正式雇员。
居民
这是实习生。 通常,他们被招募来支持长期雇员和合同雇员的角
色。 当然,所扮演的角色不是战略角色。 给出的补偿通常每天计
算。
C O M P A S S
外来人
他们是仅为某些项目而招募的自由职业者或自由雇员。通常,他们
所做的工作只是暂时的。如今,由于技术所承诺的灵活性,随处可见自
由职业者。
在数字化转型下,需要谨慎地确定可以提供上述人力资源的人才
库。可以通过社交媒体,职业网站,虚拟事件,在线平台和参考资料从
外部招聘公民(永久雇员)和绿卡(合同雇员)。也可以通过为现有员
工开发数字领域的知识和技能(内部招聘)来获得这些知识。
您可以从技术和媒体园区获得居民(实习生)。对于技术需求,您可
以依靠来自职业校园的学生。自大学毕业以来,他们就已经具备实践
技能,因此他们为“进入该领域”处理技术问题做好了更好的准备。
它与外来人(自由职业者)不同。您可以从具有各种能力的自由职业
者加入的在线社区或市场中招聘他们。有时候,您也可以招聘具有所
需技术技能的公司“校友”。
还需要什么?
找到所需的数字团队之后,这是否意味着您的工作已经完成?当然
不是。人的转变不仅是理解(知识)和技能的问题,而且还是思维方式
的问题。
您的知识、业务和服务团队需要有新的精神。我们称之为企业家营
销精神。在内部,企业家营销是CI-EL(创造力,创新,企业家精神和领
导力)和PI-PM(生产力,改进,专业精神和管理)的精神之间的协同作
用。
当然,所有团队都需要采取企业家式的营销精神,只是“用量”有所
不同。处理数据,分析和计划的知识团队需要更多的创造力和创新。
借助这些工具,他们可以利用数字技术来产生新的想法,并将其转变
为真正的客户解决方案。
同时,业务团队需要强调企业家精神和领导才能。有了这些,他们可
以敏捷地看到机会,并敢于冒险推销新的数字产品。企业家精神和领
导精神还将鼓励业务团队与可以支持组织成功的各方合作。
最后是服务团队。它们在确保公司的运营流程有效,高效,高效和系
C O M P A S S
统地运行方面发挥着重要作用。因此,他们需要具有生产力,改进,专
业和管理的精神。
CI-EL的精神将使组织变得敏捷,并迅速适应变化的动态。它就像一
家创业公司,现在已经成为我们商业世界中的“原始人”。但是,PI-PM
精神的存在将使组织保持强大而整洁的内部系统。活泼但有坚实的基
础。那就是技术人组织。
Figure 6.
Technology-Human Organization
后记:
技术很酷,但是……
人与技术必须相辅相成。我认为这一原则不仅适用于个人,而且适
用于组织。因此,为了最佳地进行数字化转型,一定不要忘记人性化的
转型。人的变革是公司在这个数字时代进行的变革过程的真正实质。
几年前(新冠发生之前)的MarkPlus大会期间,在大约5000名离线
参加该活动的参与者面前,我宣布技术很酷,但是人类却很温暖。我
认为相同的原则也适用于我们的组织。在不受知识,技能和公司人力
C O M P A S S
资源观念变化影响的情况下,大规模采用数字技术可能会导致预期的
转换失败。
公司可能从外部看起来很酷,因为他们说他们已经数字化了。但是
实际上,里面的人很冷,仍然以旧的方式思考和行动。这就是人类变革
的重要性,这样组织内部就会“热身”甚至热身,以持续推动变革
C O M P A S S
Solusi Pengelolaan
Karyawan Saat Krisis
P
andemi COVID-19 membuat situasi
mencekam pada segala aspek khususnya
bagi perusahaan. Terutama, saat pemerintah
memberlakukan kebijakan pembatasan sosial
berskala besar (PSBB). Betapa tidak, dalam sekejap terjadi
pembatasan dan berdampak pada perubahan perilaku
yang signifikan dan berlaku masif, baik di tingkat bisnis
maupun masyarakat. Banyak industri yang mengalami
penurunan performa yang berujung pada penghematan
cost, pengurangan gaji, penutupan kantor/cabang,
pemutusan hubungan kerja (PHK), hingga tak jarang
pailit. Hal ini tentunya membuat moral dan motivasi
karyawan menurun. Hal itu membuat perusahaan
tambah sulit dalam menjaga performa. Khususnya dalam
menghadapi tuntutan untuk agile dalam menghadapi
perubahan dan ketidakpastian.
Seluruh bagian di perusahaan menghadapi kondisi
sulit, termasuk divisi human capital. Mereka menghadapi
tantangan bagaimana meningkatkan motivasi karyawan,
melakukan improvisasi kompetensi, meningkatkan
performa, dan mengelola talenta dengan semua
perubahan dan limitasi.
Performance Management
Pendekatan-pendekatan dan metode yang biasanya
digunakan human capital selama masa normal, kini
banyak yang tidak lagi relevan. Para ahli human capital
di dunia mencoba mentransformasi pendekatan
baru yang lebih adaptif dalam perannya membantu
perusahaan agar mampu survive melalui krisis. Salah
satunya adalah performance management. Dalam situasi
C O M P A S S
Marketing Yourself
Oleh Marthani
Industry Head,
Resources, Infrastructure, Utilities MarkPlus, Inc.
C O M P A S S
G
enerasi Z sedang menjadi bahan diskusi
menarik oleh berbagai kalangan, dari
akademisi hingga pemasar. Generasi
ini punya banyak sebutan, seperti Post-
Milennials, Homeland Generation, iGen, The Founders, dan
Centennials. Ada pula sebutan Deltas yang berasal dari
Professor GSM London Jonathan Wilson.
Ada berbagai batasan dalam menentukan periode
kelahiran generasi ini. Akhirnya, Marketeers mengambil
periode yang paling tengah, yakni antara tahun 1997
hingga 2015. Artinya, tahun ini usia tertua dari generasi ini
adalah 24 tahun.
Mengacu pada tahun lahir tersebut, tidak salah
jika generasi ini juga layak disebut dengan digital
natives. Mereka nyaman berinteraksi melalui media
sosial. Gen Z merupakan para generasi yang menghargai
karya seni dan juga adaptif pada era normal salah satu
karakteristik yang diidentifikasi para pemasar adalah
kecenderungan Gen Z sebagai generasi yang tak loyal,
namun royal.
Managing Director Technology Consulting Lead
Accenture Indonesia Leonard Nugroho mengatakan
generasi ini cenderung berupaya mengejar apa yang
mereka mau. Dalam dunia kerja, Gen Z sering dianggap
sebagai kelompok yang tidak loyal karena sering berpindah
kerja dalam waktu relatif singkat. Hal ini lantaran mereka
ingin menggapai apa yang mereka inginkan.
Pada saat pandemi ini, banyak dari anak muda yang
mengalami tingkat stres lebih tinggi. Stres tersebut
dikarenakan di usia ketika sedang aktif mengejar mimpi,
namun kondisi sedang terbatas. Termasuk, pada Gen
C O M P A S S
D
i era pascapandemi seperti sekarang, banyak
perusahaan sedang berjuang melakukan
pemulihan bisnis. Mengingat lanskap industri
yang sedemikian berubah, perusahaan
melakukan pemulihan dengan beragam penyesuaian.
Percepatan digitalisasi, kerja jarak jauh (remote working),
perubahan perilaku customer, perkembangan generasi,
dan sebagainya menuntut perubahan melakukan
adaptasi. Salah satunya, perubahan dalam pengelolaan
sumber daya manusia dalam perusahaan atau talent
management.
Talent management menjadi langkah penting
bagi perusahaan untuk melakukan transformasi
bisnis pascapandemi. Siap tidak siap, perusahaan
harus membenahi sistem pengelolaan SDM tersebut.
Perusahaan memasuki era workspace baru yang tak sama
lagi dengan workspace saat prapandemi.
Dalam konteks baru ini, Redaksi Marketeers pada edisi
Juni mengulas mendalam pengelolaan talenta di era
workspace baru tersebut. Tentu banyak tantangan dan
peluang yang diambil oleh perusahaan – khususnya
bagian Human Resources (HR). Meski banyak perubahan,
substansi pengelolaan talenta ini masih sama.
Mengacu pada konsep talent management dari
MarkPlus Institute, redaksi membahas enam proses
pengelolaan SDM. Masing-masing proses disajikan
dengan serangkaian contoh kasus di perusahaan. Keenam
proses itu, antara lain planning, attracting, selecting,
developing, retaining, dan transitioning.
Pada tahap planning, perusahaan merancang desain
pengelolaan SDM sesuai dengan arah perusahaan. Di sini,
C O M P A S S
PLANNING
• Business strategy understanding
• Measurement and evaluation
• Workforce plan development
TRANSITIONING ATTRACTING
• Succession planning
• Retirement • Employee value proposition
• Exit interview • Marketing
SELECTING
RETAINING
• Talent and acquisition
• Freelancers and Consultants
• Culture
DEVELOPING
• Remuneration strategy
• Onboarding
• Performance appraisals
• Learning and development
C O M P A S S
Planning
Akselerasi Dunia Kerja Masa Depan
T
erjadi perubahan lanskap bisnis di berbagai
industri semenjak pandemi COVID-19 melanda.
Perubahan juga terjadi pada operasional bisnis.
Terutama, disebabkan oleh kebijakan work from
home (WFH) yang diterapkan hampir di semua kantor.
Kondisi tersebut tak urung juga membuat human
resource departement (HRD) harus melakukan review
pada berbagai rencana yang telah mereka susun sebelum
pandemi. Bagian ini menjadi sangat vital bagi operasional
bisnis. Perusahaan harus membuat sebuah sistem kerja
baru dan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang
bisa langsung adaptif dengan kondisi dan lingkungan
kerja model baru selama pandemi.
Bisa dikatakan, tidak semua perusahaan langsung
siap dengan perubahan ini. Terutama, perusahaan yang
belum melakukan transformasi digital dalam berbagai
proses bisnis, termasuk pada sistem pendukung, seperti
keuangan, SDM, dan lainnya.
Salah satu perusahaan yang terbilang bisa dengan
cepat beradaptasi alias memiliki kesiapan menghadapi
kondisi ini adalah PT Astra International, Tbk. (Grup
Astra). Sejak beberapa tahun lalu, Grup Astra sudah
mengimplementasikan berbagai inisiatif dalam
pengelolaan SDM modern.
“Kami sudah melakukan berbagai antisipasi, tidak
terkait dengan pandemi, tapi lebih ke Revolusi Industri
4.0 yang sudah ramai dibicarakan sekitar lima tahun lalu.
Lebih spesifik lagi pada future of work. Tim kami sudah
melakukan riset tentang future of work. Hasilnya, kami
sudah menerapkan berbagai inisiatif, seperti organization
agility, requirement leadership competencies, hingga
C O M P A S S
Akselerasi
Seperti halnya Grup Astra, sebelum pandemi terjadi,
berbagai perusahaan di Indonesia juga sudah mulai
C O M P A S S
Management BCA.
10 juta
dari lapangan kerja tersebut
merupakan jenis pekerjaan baru yang
tidak ada sebelumnya
Sumber: Mckinsey & Company, Otomasi dan Masa Depan Pekerjaan di Indonesia
QUOTES
A. Budi Santoso,
Chief Corporate Human Capital Development PT Astra
International Tbk.
C O M P A S S
Attracting
Andalkan Kultur Perusahaan
P
eople merupakan elemen terpenting
dalam business continuity plan. Untuk bisa
berkembang, perusahaan tidak bisa sekadar
memanfaatkan teknologi yang mumpuni.
Mereka harus memiliki talenta-talenta terbaik yang bisa
menjalankan hal itu. Tantangan terbesar yang muncul
adalah how to make sure that we have the right people to
run the business. Untuk itu, perusahaan harus bisa menarik
para talenta terbaik untuk mau bergabung menjadi bagian
dari perusahaan tersebut.
Employer branding merupakan salah satu strategi yang
bisa digunakan perusahaan untuk memarketingkan diri
ke luar. Melalui cara ini, perusahaan dapat meningkatkan
reputasi mereka sebagai pilihan terbaik dalam bekerja.
Keseluruhan proses dalam Talent Management dapat
digunakan sebagai bahan untuk melakukan employer
branding. Setiap proses yang terjadi di setiap tahap Talent
Management penting untuk dikomunikasikan. Pasalnya,
hal ini yang akan memengaruhi talenta-talenta di luar
untuk bergabung dengan perusahaan tersebut.
Bahan utama yang harus dipasarkan perusahaan dalam
melakukan employer branding adalah budaya perusahaan
tersebut. Menurut VP of Human Resource Business Partner
Indosat Ooredoo Tito Dipokusumo, daya jual utama yang
dimiliki perusahaan untuk melakukan employer branding
adalah keunggulan budaya perusahaan, bukan benefit.
“Jika ada ketidakcocokan budaya, bisa dipastikan talenta
dalam perusahaan tersebut akan kesulitan meningkatkan
kinerja. Jika perusahaan telah mengetahui budaya apa
yang mereka bangun, maka akan lebih mudah bagi
perusahaan untuk menyeleksi kandidat yang sesuai dari
C O M P A S S
Organizational culture
43%
Leadership behaviors
33%
Personal relationships
24%
Organizational purpose
20%
Fairness
8%
Leader priorities:
76%
72%
57% 54% 54%
34%
21%
17%
Pendekatan Inside-Out
Kesadaran untuk melakukan employer branding
memang perlu dimiliki perusahaan. Namun sayang, banyak
perusahaan yang lupa jika employer branding yang baik
perlu dilakukan secara inside-out, bukan outside-in.
Sejumlah perusahaan memilih untuk meningkatkan
citra positif melalui program corporate social responsibility
(CSR) yang disebarluaskan di berbagai kanal. “Strategi
ini memang masif untuk membangun citra, namun
sayangnya tidak sustainable. Perusahaan harus memahami
bahwa strategi yang sustainable dan lebih efektif dalam
membangun citra perusahaan,” ujar Irwan Dewanto, VP
Human Resources Taco Group.
Strategi employer branding yang sustainable bergerak
secara inside-out. Branding dibangun dari karyawan yang
merasa senang dan bangga bekerja di perusahaan. Untuk
itu, perusahaan perlu menghadirkan program, kultur, dan
interaksi kerja yang menarik.
C O M P A S S
QUOTES
Tito Dipokusumo
VP of Human Resource Business Partner Indosat Ooredoo
C O M P A S S
Selecting
Semakin Selektif
T
ahun 2020 meninggalkan pola baru bagi
perusahaan dalam menjalankan operasional
bisnis. Terlepas ada pandemi atau tidak,
perusahaan memang harus segera melakukan
transformasi digital. Namun, kehadiran pandemi
membuka mata banyak organisasi untuk mempercepat
proses transformasi tersebut. Termasuk proses digitalisasi,
kerja jarak jauh (remote working), dan adaptasi lainnya.
Untuk mendukung proses tersebut, perusahaan harus
memiliki tenaga kerja mumpuni. Sehingga, bagian proses
talent management mendapat pembenahan. Tidak
hanya itu, perusahaan juga harus memerhatikan proses
rekrutmen atau seleksi.
Tahapan seleksi ini berkaitan dengan kriteria dan
cara melakukan rekrutmen. Umumnya, perusahaan
kini melakukan proses rekrutmen secara daring atau
gabungan antara daring dan luring atau yang populer
dikenal dengan omni.
Di tengah kondisi sulit seperti setahun belakangan
ini, proses rekrutmen tidak melulu soal mencari talenta
baru dari luar. Tidak sedikit, perusahaan yang melakukan
rekrutmen internal untuk mengisi posisi tertentu atau bisa
juga disebut sebagai proses mutasi karyawan. Bahkan,
proses rekrutmen internal ini akan didahulukan sebelum
memutuskan untuk menarik talent baru. Hal tersebut
telah dilakukan oleh PT Pupuk Indonesia (Persero) dan PT
Pegadaian (Persero).
“Sebelum pandemi, ada management development
program (MDP) untuk merekrut 1.000 orang setahun.
Sejak ada pandemi, rekrutmen kami lebih selektif. Bahkan,
kami akan cari di internal dulu baru kemudian eksternal.
C O M P A S S
luas.
“Dalam meningkatkan kualitas dan kecepatan proses
rekrutmen, BCA memanfaatkan perkembangan teknologi,
seperti penerapan robotic process automation (RPA) serta
aplikasi tracking system yang saat ini telah digunakan,”
jelas Rudi Lim, Executive Vice President Human Capital
Management PT Bank Central Asia Tbk.
Sumber: Mercer 2020 Global Talent Trends Study – Local Companion Report (Indonesia Edition)
Prasyarat Utama
Pengalaman kerja jarak jauh (remote working) dan
kebutuhan perusahaan untuk menyesuaikan kapasitas
pekerja dengan cepat telah membentuk rencana
transformasi pada tahun 2021. Sebagian besar perusahaan
berfokus untuk membangun ulang atau meningkatkan
keterampilan di talent pool. Lalu membangun budaya
fleksibilitas dan menambah talent serta ekosistem
pembelajaran untuk mengakselerasi fleksibilitas tersebut.
C O M P A S S
Jejak Digital
Dalam proses rekrutmen, psikotes dan wawancara
adalah snapshot. Proses ini sangat dipengaruhi oleh
kondisi calon karyawan pada hari itu. Bisa jadi karyawan
sedang tidak baik mood-nya, sedang dalam kondisi tidak
fit, kurang tidur, panik, cemas, atau gugup bisa sangat
memengaruhi hasil dari rekrutmen. Faktor-faktor tersebut
sangat memengaruhi pembacaan personality calon
karyawan. Padahal, bisa jadi sebenarnya mereka tidak
memiliki sifat yang ia tunjukkan saat proses rekrutmen
tersebut.
C O M P A S S
QUOTES
Irwan Dewanto
VP Human Resources Taco Group
C O M P A S S
Developing
Biarkan Karyawan Berkembang
S
aat ini, perusahaan harus semakin jeli
dalam menjalankan manajemen talenta
dan akuisisinya. Mengingat, perkembangan
teknologi kian pesat dan konsumen dari
generasi baru yang punya tuntutan pada produk yang
jauh lebih personal.
Agar mendapatkan output yang baik, perusahaan
membutuhkan karyawan yang mampu beradaptasi cepat
dengan perubahan. Kebutuhan akan talenta semacam itu
semakin besar di era sekarang. Namun, perusahaan justru
kesulitan untuk mempertahankan talenta yang serba bisa
tersebut.
Sebagai salah satu perusahaan teknologi di Indonesia,
DANA menyiapkan strategi employer branding dengan
mengusung employee value proposition. Salah satu di
dalamnya adalah pilar untuk memastikan karyawan DANA
sebagai smartest crowd.
“DANA memastikan setiap karyawan yang bekerja di
DANA dapat mencapai potensi terbaik dalam dirinya
dengan menyediakan pelatihan internal maupun
eksternal, aktivitas, dan sertifikasi untuk pengembangan
diri di dalam perusahaan,” tutur Chief People & Corporate
Strategy Officer DANA Agustina Samara.
Ia menambahkan, pengembangan talenta di
DANA memang berlaku kepada semua karyawan
tanpa terkecuali. Namun, jenis pengembangan yang
diberikan kepada masing-masing karyawan akan
dibuat mengerucut. Sehingga, semakin spesifik dan
menyesuaikan dengan kebutuhan karyawan. Selain
menyediakan pelatihan untuk pengembangan diri,
DANA juga menganalisis dan memastikan bahwa
C O M P A S S
27% 26%
organisation made in the following
areas related to upskilling?
(showing only those who
24% responded “significant progress”)
20%
18%
13%
Building employee Strategy to attract Defining skills needed Improving workers’ Establishing upskilling Collaborating with
engagement by diverse talent and to drive future growth and leaders’ knowledge programme to develop academic and
communicating future ensuring inclusiveness of tech mix of soft, technical government institutions
skills needs and digital skills on skills of the future
Talent 2020: Surveying the talent paradox from the employee perspective – The view from the Consumer Products sector
Sumber: Deloitte, Talent 2020: Surveying the talent paradox from the employee prospective
C O M P A S S
Nordic countries
Western Europe
Latin and South
All respondents
Eastern Europe
North America
Central and
Middle East
America
Oceania
Africa
Asia
Creating and
preserving 75.1% 76.3% 83.2% 73.0% 81.7% 80.7% 64.1% 70.4% 71.3% 72.1%
knowledge
Belonging 79.0% 84.8% 83.0% 78.4% 86.2% 85.8% 75.0% 73.6% 86.1% 73.1%
Measuring
71.3% 75.6% 82.8% 73.2% 78.7% 72.7% 56.9% 64.4% 73.1% 65.8%
workforce strategies
Postgenerational
69.9% 75.7% 81.0% 65.0% 81.6% 77.8% 57.2% 65.1% 62.0% 63.5%
workforce
Reskilling 74.2% 80.0% 88.7% 63.1% 84.8% 79.0% 66.4% 66.9% 73.1% 70.7%
Compensation 69.4% 73.5% 80.4% 75.7% 78.6% 76.7% 42.8% 63.8% 55.6% 62.3%
HR’s evolving role 74.6% 78.7% 87.1% 72.8% 84.0% 78.4% 64.7% 67.2% 75.0% 68.6%
AI and superjobs 59.3% 59.8% 75.0% 54.0% 72.4% 65.3% 47.1% 55.3% 50.9% 52.2%
Well-being 79.9% 83.3% 84.0% 77.0% 87.2% 84.1% 76.4% 73.9% 86.1% 76.7%
Note: Figures represent the proportion of respondents rating each trend “important” or “very important.”
81.6%
81.6% of respondents said that they are
confident that their contribution is meaningful
towards the organisation’s goals
QUOTES
Libertha Hutapea
AVP of People Partner & Talent Development Tokopedia
C O M P A S S
Retaining
Loyalitas Berbasis Employee
Experience
S
etelah rangkaian Planning, Attracting,
Selecting, Developing talenta yang ada di
perusahaan, tidak berarti pekerjaan pengelolaan
karyawan ini selesai. Perusahaan harus
memahami bahwa proses pencarian hingga rekrutmen
karyawan membutuhkan ongkos tinggi. Untuk itu,
karyawan harus dipertahankan. Tentu tidak hanya untuk
mengefisiensi ongkos, melainkan juga demi efiktivitas
kerja jangka panjang.
Bisa dikatakan mempertahankan karyawan tidak
semudah merekrutnya. Di tengah era yang penuh
persaingan ini, karyawan bisa membangun personal
branding sendiri. Mereka juga akan lebih mudah
untuk mendapatkan tawaran posisi baru yang lebih
menguntungkan.
Untuk itu, perusahaan perlu menyusun strategi agar
karyawan merasa betah bekerja. Bahkan, tidak tergoda
jika ditawarkan oleh perusahaan baru dengan tawaran
yang lebih menarik.
Mari kita lihat apa yang terjadi di lanskap human
resources secara global untuk melihat tren yang
berkembang. Dari sisi retention, ada tren baru yang
menjadi faktor loyalitas karyawan terhadap perusahaan.
Riset LinkedIn berjudul 2020 Global Talent Trends
menyebutkan bahwa kini retention karyawan sangat
bergantung pada bagaimana perusahaan membangun
employee experience (EX). Sekitar 96% talent professionals
secara global setuju employee experience menjadi
semakin penting. Perusahaan mulai memosisikan dirinya
di posisi karyawan, sehingga mereka bisa lebih cermat
membaca apa yang dibutuhkan dan diinginkan karyawan
C O M P A S S
Where
Australia
98%
employee
experience
is most Canada
96%
important
Percentage of talent professionals
who say employee experience
will be “very important” in shaping
the future of HR and recruiting. U.K.
95%
U.S. France Southeast Asia
96% 83% 95%
Global Average Top 3 Mexico Germany China
94%
94% 92% 94%
Mid-range
Brazil Middle East India
Bottom 3 94% 93% 95%
Employee
experience
Companies are beginning to work for employees, not just
the other way around. HR teams are going all in on employee
experience to improve retention and employer brand. Beyond
collecting feedback, companies need to actively collaborate
with employees to create an experience that works for
everyone.
77%
of companies focus on employee
experience to increase retention.
Increase employee
77%
retention
Increase employee
71%
productivity
96%
of talent professionals say employee
experience is becoming more important.
transformasi budaya.
Indosat mengedepankan kultur kolaborasi yang mana
kerja sama antarkaryawan dan antartim diutamakan.
Dalam hal ini, apresiasi pada karyawan menjadi penting.
Untuk itu, salah satu upaya yang dilakukan Indosat adalah
mengubah manajemen performa mereka.
Kini, promosi jabatan di Indosat didasarkan pada
performa individu. Hal ini sudah berjalan selama dua
tahun terakhir. Tidak ada lagi ukuran usia ataupun lama
masa kerja. Semua murni berdasarkan performa masing-
masing individu. Ini menjadi bagian dari penilaian objektif
yang mampu meretensi karyawan.
“Manajemen performa dilakukan dengan transparan
sehingga karyawan merasa adil dan tumbuh kepercayaan
terhadap perusahaan. Faktor ini penting dalam
membangun retensi karyawan di Indosat Ooredoo,” kata
Tito Dipokusumo, VP of Human Resource Business Partner
Indosat Ooredoo.
Pada akhirnya, engagement yang baik antara
karyawan dan perusahaan menjadi kunci retensi paling
ampuh. Dengan komunikasi yang baik, perusahaan bisa
berinteraksi secara sehat dengan karyawannya. Interaksi
dibangun dari pengalaman kerja atau EX yang baik
sehingga tumbuh empati dan rasa betah untuk bertahan
di sebuah organisasi.
“Di tengah dunia yang semakin digital, karyawan
tetap menginginkan perusahaan yang peduli dengan
karyawannya. Perusahaan harus bersikap humanis.
Karyawan merupakan bagian utama kehidupan dari
perusahaan tersebut,” tutup Irwan.
C O M P A S S
QUOTES
Irwan Dewanto
VP Human Resources Taco Group
C O M P A S S
Transitioning
Transisi Harus Matang
S
etiap perusahaan pasti mengalami proses
mencari, merekrut, mengembangkan,
mempertahankan, hingga melepas talenta.
Proses tersebut bukanlah sebuah siklus baku.
Namun, normalnya urutannya seperti itu.
Transitioning menjadi fase final di dalam siklus talent
management,. Tahap ini bisa berbentuk naik posisi,
berpindah, atau keluar dari organisasi. Secara internal,
fase ini fokus pada upaya perusahaan mendukung
succession planning dari karyawannya. Pada sisi eksternal,
transitioning bisa dalam bentuk resigning dari posisinya,
PHK, maupun pensiun. Fase ini kemudian mengantarkan
proses talent management kembali ke titik awal
rekrutmen karyawan.
Pada fase transitioning ini yang paling sering terjadi
loncatan baru dalam karier seorang karyawan. Tapi,
perusahaan tidak boleh menilai ini sebagai ketidakloyalan
karyawan. Perlu dipahami, proses ini adalah alami yang
mana karyawan sebagai manusia tentu menginginkan hal
lebih baik untuk diri mereka. Di sisi lain, perusahaan tidak
bisa mencap dirinya tidak dapat memenuhi ekspektasi
karyawan bila ada yang memutuskan keluar. Terlalu
banyak faktor yang memengaruhi proses ini.
Transitioning memiliki posisi yang penting sebagai
penentu kultur kerja dalam perusahaan. Fase ini harus
didesain dengan sangat baik karena sangat berpengaruh
pada employer branding. Dikutip dari Forbes, ada
beberapa langkah yang dapat dilakukan perusahaan
untuk mendesain transitioning karyawan yang baik.
Pertama, memiliki rencana offboarding yang detail.
Langkah ini dapat memastikan karyawan memahami apa
C O M P A S S
37.6%
37.6% of respondents do not feel
that the organisation they work for
communicates effectively with them
once they leave.
QUOTES
Suryo Sasono
Vice President of Talent Bukalapak
Learn More
0 6
2 0 2 1 L E A D E R S H I P
Dewi Muliaty
President Director
PT Prodia Widyahusada Tbk.
MISSION
To Promote the Strategic Role of
Marketing in Indonesia
VISION
JAKARTA CHIEF MARKETING OFFICER CLUB To become the premiere community for
The Jakarta CMO Club was officiated by the Philip Kotler Marketing Executives who have strong
Center for ASEAN Marketing (PK-CAM) and was established as passion for Marketing in Indonesia
a platform to empower marketing to a higher level beyond
function. Only highly regarded business and marketing leaders TRI-FOUNDERS OF PKCAM
will be invited for its membership. The Jakarta CMO Club was Philip Kotler, Hermawan Kartajaya,
launched on February 25, 2008 Hooi Den Huan
Dewi Muliaty
President Director PT Prodia Widyahusada Tbk.
Never Stop Innovating
2 0 2 1 M O M E N T U M
ASIA
MARKETING
DAY 2021
HADIRKAN
TRI HITA
KARANA
31TH
ANNIVERSARY
MARKPLUS,
VAKSINASI, PURWARUPA
INC.
ANGIN SEGAR MANUSIA
PEMULIHAN KOMPETITIF
TAK ADA
EKONOMI 2030
DIKOTOMI
VOKASI DAN
AKADEMIK
M O M E N T U M
P
andemi COVID-19 masih melanda dunia.
Namun, keinginan untuk bersilaturahmi dan
membahagiakan orang-orang yang kita kenal
tidak ada habisnya. Hal itulah yang mendorong
Founder and Chairman MarkPlus Inc., sekaligus Honorary
M O M E N T U M
M
enapaki usia baru, MarkPlus, Inc. ingin
hadir sebagai kampus kehidupan. Pada
umur yang ke-31 tahun, MarkPlus, Inc.
memperluas kehadirannya di kampus-
kampus di Indonesia. Kali ini, bekerja sama dengan tiga
universitas dan institut dalam menghadirkan program
pendidikan pemasaran yang tidak hanya mengajarkan
M O M E N T U M
QUOTES
Wikan Sakarinto
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek)
M O M E N T U M
Ekonomi
2021
M O M E N T U M
P
engamat memproyeksikan pertumbuhan
ekonomi akan lebih baik pada tahun 2021. Hal
tersebut sejalan dengan hasil survei McKinsey
yang menemukan fakta bahwa masyarakat
Indonesia menjadi orang-orang yang paling optimistis
terkait pemulihan ekonomi yang cepat. Konsumen
Indonesia juga diketahui tidak sabar untuk melakukan
spending setelah cukup lama menahan diri memastikan
kondisi finansial aman di tengah situasi yang tidak pasti.
“Faktor utama pertumbuhan ekonomi tahun 2021
adalah vaksin. Kami melihat perkembangannya sejak
Januari tahun ini. Pemberitaan mengenai vaksin nyatanya
membangkitkan gairah konsumen untuk bersiap
melakukan belanja,” ujar Ketua Umum Kamar Dagang
dan Industri Indonesia Rosan P. Roeslani.
International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan
pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada tahun ini. Ada
dua hal positif yang memengaruhinya, yakni penerapan
protokol kesehatan dan vaksin.
Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN)
melihat kabar mengenai vaksin sejak awal tahun 2021 ini
membangkitkan motivasi masyarakat. Ada berbagai jenis
vaksin, mulai dari vaksin Gotong Royong, pribadi, hingga
yang tidak berbayar.
Rosan menjelaskan, vaksin Gotong Royong dijadwalkan
didistribusikan mulai minggu ketiga Mei 2021 dengan
target 40 juta vaksin sampai September mendatang. Bagi
perusahaan yang ingin mendaftarkan karyawannya harus
dipastikan tidak melakukan komersialisasi.
April lalu, tercatat sudah delapan juta orang yang
didaftarkan oleh perusahaannya. Biayanya ditentukan
M O M E N T U M
QUOTES
Rosan P. Roeslani
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia
M O M E N T U M
R
asanya sudah sejak beberapa dekade kita
membahas mengenai pentingnya peran orang
dalam suatu perusahaan, bahkan negara.
Namun sejauh ini, masih banyak juga yang
belum serius memahaminya, apalagi menerapkannya
di suatu organisasi. Padahal sudah sangat nyata bahwa
faktor manusia adalah sangat menentukan dalam
proses penciptaan nilai. Hal ini pada gilirannya dapat
membawa suatu organisasi—baik bisnis maupun non-
bisnis—mencapai kinerja yang lebih tinggi dibanding
dengan organisasi lainnya. Lebih lanjut lagi, apabila kinerja
tersebut dapat dipertahankan secara konsisten, maka
suatu organisasi dikatakan memiliki daya saing kuat.
Daya saing kuat ini tentunya harus bisa dipertahankan
dalam jangka panjang, antara lain dengan
mengembangkan kapabilitas dinamis organisasi sehingga
suatu organisasi dapat secara progresif menyesuaikan diri
dengan perubahan lingkungan. Organisasi yang adaptif
seperti inilah yang diharapkan bisa terus bertahan dalam
jangka panjang. Transformasi organisasi yang tidak pernah
berhenti seperti ini memerlukan orang-orang yang juga
adaptif dan tidak baperan supaya tidak menimbulkan
resistensi jika setiap kali terjadi perubahan yang seringkali
tidak enak rasanya.
Jadi, faktor manusia memang sangat penting.
Bayangkan jika salah satu pihak yang bertugas untuk
membentuk manusia-manusia masa kini dan masa
depan—katakanlah perguruan tinggi sebagai contohnya—
ternyata tidak memiliki visi mumpuni, apalagi jika masih
terpaku pada kejayaan masa lalu. Jika perguruan tingginya
tidak future-oriented dan masih inward-looking, jangan
M O M E N T U M
Learning Organization
Dengan kondisi lingkungan bisnis yang selalu berubah
maka akan menjadi tantangan yang sangat luar biasa
bagi tim di berbagai organisasi dalam menyusun cetak
biru SDM-nya yang sudah mengarah pada pendekatan
talent tersebut. Sebagaimana telah sering disinggung
bahwa kalau mau kompetitif maka haruslah memiliki
kompetensi. Di sinilah, awal mula penyusunan cetak biru
tersebut, yaitu memetakan dengan akurat kompetensi
apa yang diperlukan oleh organisasinya agar bisa
kompetitif dan bahkan sustainable dalam jangka panjang.
Setelah dipetakan, haruslah jelas apa definisi dari setiap
kompetensi yang harus dimiliki. Ini menjadi landasan
dalam mencari para talent yang memang memiliki skill
dan knowledge—dan tentu juga sikap dan karakter—yang
sesuai.
Terkait dengan kecakapan para talent tersebut menurut
M O M E N T U M
QUOTES
2 0 2 1 I N D U S T R Y U P D A T E
PINTAR
BELANJA
DARING
BONGKAR BRAND
SEMAKIN
MITOS VALUES
MERATA
PERIKLANAN BAGI GEN Z
I N D U S T R Y U P D A T E
Shopping Behaviour
Pintar Belanja Daring
S
udah menjadi pengetahuan umum jika
pandemi mendorong perubahan perilaku
konsumen. Selama satu tahun terakhir,
sejumlah pelaku bisnis berusaha memutar
otak untuk menghadapi perubahan yang begitu drastis.
Salah satunya, turunnya tingkat konsumsi masyarakat,
khususnya di momentum besar seperti Idul Fitri, natal,
dan tahun baru.
Badan Pusat Statistik (BPS) pada akhir tahun 2020
mengungkapkan penurunan daya beli yang sangat jauh
dibandingkan masa prapandemi. Konsumsi rumah tangga
nasional berada di level -2,36% pada tahun tersebut.
Riset Kebiasaan Belanja Online Q1 2021 yang dirilis
oleh ShopBack pada April 2021 mengungkap perilaku
konsumen dalam berbelanja daring selama pandemi.
Riset ini juga memprediksi perilaku belanja saat pandemi
berakhir.
ShopBack menemukan konsumen Indonesia melakukan
penghematan cukup besar selama pandemi melanda.
I N D U S T R Y U P D A T E
Menghabiskan waktu
merencanakan/membuat 6% 52% 42%
daftar belanja
TOP MARKETPLACE
53% 51%
Terpercaya Gratis ongkir
Pembayaran Favorit
Berdasarkan Generasi
11% 9% 1%
Jasa cicilan di luar Kartu Kredit Lain-lain
cicilan kartu kredit
45% 48%
Transfer via Internet/ Bayar tunai
Mobile Banking di tempat (CoD)
KATEGORI TERLARIS
5
Ramadan PENATAAN membeli tiket last minute
FESYEN WANITA RUMAH
GADGET
+92% 3 +164%
Fesyen memuncak di
Minggu 2 & 3 Ramadan Gadget memuncak terutama
dibanding sebelum Ramadan di minggu 3 Ramadan dibanding
sebelum Ramadan
QUOTES
P
enetrasi internet di negara ini meningkat
pesat selama pandemi. Menurut laporan
SEA eConomy 2020, satu dari tiga pengguna
layanan daring di Tanah Air sepanjang 2020
adalah pengguna baru. Adapun, menurut Digital Indonesia
2021, kini sudah ada lebih dari 202,6 juta pengguna internet
di Indonesia yang setara 73,7% populasi.
Selama masa pandemi COVID-19, berbagai institusi,
I N D U S T R Y U P D A T E
Naik peringkat
Pada hasil pemetaan EV-DCI 2021, untuk level provinsi di
Indonesia, terlihat bahwa provinsi DKI Jakarta memimpin
daya saing digital dengan skor EV-DCI 77,6. Kemudian,
diikuti Jawa Barat dengan skor 57,1, dan Jawa Timur
dengan skor 48,0. Sementara itu, provinsi Papua berada di
urutan terbawah dengan skor 22,0.
“Hampir semua provinsi mengalami kenaikan skor
infrastruktur. Ini sejalan dengan upaya pemerintah
menggenjot pembangunan infrastruktur digital. Kami
berharap agar seluruh masyarakat Indonesia di 34 provinsi
I N D U S T R Y U P D A T E
QUOTES
Willson Cuaca
Co-Founder & Managing Partner East Ventures
I N D U S T R Y U P D A T E
Media
Bongkar Mitos Periklanan
I
ndustri media menjadi salah satu sektor yang
harus beradaptasi dengan berbagai dinamika
yang disebabkan oleh pandemi COVID-19. Di saat
bersamaan, beberapa anggapan berkaitan dengan
efektivitas belanja iklan oleh para merek muncul selama
masa pandemi. Contohnya, belanja iklan luar ruang
dianggap menurun efektivitasnya karena sebagian besar
masyarakat masih beraktivitas di rumah. Sehingga,
beriklan dirasa tidak diperlukan karena pola konsumsi
masyarakat yang berubah.
“Laporan ini kami buat berdasarkan sumber data yang
kami dapat melalui survei. Seperti consumer media
view, television audience measurement, radio audience
measurement, Nielsen advertising intelligence, dan traffic
number management. Kami berusaha menjawab mitos
selama pandemi. Sebab, muncul banyak pertanyaan
mengenai apakah benar para pengiklan memotong bujet
iklan,” ujar Executive Director Nielsen Hellen Katherina.
Pemotongan anggaran belanja iklan oleh pengiklan
I N D U S T R Y U P D A T E
mengalami peningkatan.
Hal ini hampir serupa dengan perubahan trafik
internet yang berpindah dari lokasi perkantoran ke lokasi
pemukiman. Daerah sentral bisnis mengalami perubahan
trafik sebesar 30% pada tahun 2020 bila dibandingkan
dengan tahun 2019. Jumlah tersebut cukup besar bagi
para pengiklan.
Tetapi, trafik di lokasi pemukiman penduduk justru
menunjukkan angka yang mirip dengan tahun 2019.
Ini mengindikasikan banyak orang masih keluar rumah
untuk berbagai urusan. Misalnya, untuk berbelanja bahan
makanan, beribadah, dan lainnya.
“Ini cukup menarik. Meski media luar ruang sebenarnya
terdampak karena situasi pandemi. Tapi, kita masih bisa
melihat ada pengiklan yang memanfaatkan media luar
ruang untuk berkomunikasi dengan konsumennya,” tutur
Hellen.
Melihat dinamika tersebut, sejumlah merek masih setia
untuk menggunakan media luar ruang untuk beriklan.
Misalnya, kategori pemerintahan dan organisasi politik,
properti, layanan daring, layanan sosial, transportasi, serta
jasa logistik.
Mitos selanjutnya adalah radio sudah ketinggalan
zaman. Meski radio amplitude modulation (AM)/frequency
modulation (FM) dianggap tidak lagi relevan dengan
masa kini, radio justru menunjukkan grafik penetrasi yang
naik sepanjang tahun 2020. Hellen melihat hal ini tidak
sepenuhnya mengejutkan.
“Selama bertahun-tahun, radio dipersepsikan sebagai
media yang menemani selama perjalanan. Ini tidak
sepenuhnya salah. Tetapi, perlu diingat, kepemilikan mobil
I N D U S T R Y U P D A T E
FEMALE MALE
49.60% 50.40%
36.20% 35.80%
34.30%
21.10% 20.10%
14.40% 14.00%
7.60% 7.70%
5.00% 2.70% 1.00%
Tablet Others
1.25% 0.30%
Mobile PC
71.81% 26.64%
PC Mobile
SAFARI OPERA
IE/EDGE Others SAFARI 0.30%
2.85% FIREFOX
3.69% 0.50% 95.70%
0.08%
OTHERS
0.07%
Firefox
17.21%
Chrome Chrome
75.75% 95.70%
Most Used OS
PC Mobile
Linux iOS Others
1.90%
MacOS Others 3.89% 0.02%
5.33% 0.25%
Windows Android
92.51%
96.09%
QUOTES
Hellen Katherina
Executive Director Nielsen
I N D U S T R Y U P D A T E
Customer Behaviour
Brand Values Bagi Gen Z
P
embicaraan mengenai Generasi Z sudah
mulai ramai sejak tahun 2019. Namun, kini
pembicaraan itu semakin santer dengan
semakin berperannya mereka dalam
kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya. Tahun 2020
bahkan digadang sebagai tahun the rise of Gen Z yang
mana peran anak muda semakin besar dalam tatanan
kehidupan.
Sebelum membicarakan seberapa peran Gen Z
terhadap tatanan kehidupan dan bagaimana merek bisa
membangun komunikasi yang efektif dengan mereka,
sebaiknya kita berkenalan dulu dengan mereka. Generasi
Z atau Gen Z adalah mereka yang lahir pada tahun 1997-
2021.
Sebuah riset dari Hakuhodo berjudul Now You Z
Me: Debunking Myths about ASEAN’s Generation Z
menyebutkan, pada tahun 2020 setidaknya ada 2 miliar
orang yang termasuk ke dalam kategori Gen Z secara
global. Jumlah ini yang menjadikan mereka sebagai
I N D U S T R Y U P D A T E
(Veryimportant)
Sumber: Now You Z Me: Debunking Myths about ASEAN’s Generation Z, Hakuhodo 2021
I N D U S T R Y U P D A T E
Sumber: Now You Z Me: Debunking Myths about ASEAN’s Generation Z, Hakuhodo 2021
QUOTES
Devi Attamimi
Institute Director HILL ASEAN dan Executive Director Strategy
Hakuhodo International Indonesia.
I N D U S T R Y U P D A T E
GOALS FINANCIAL
STABILITY
INNER PEACE
FAMILY
EMOTIONAL
FRIENDS STABILITY
FINANCE FUN
Sumber: Now You Z Me: Debunking Myths about ASEAN’s Generation Z, Hakuhodo 2021
Siasat Merek
Sebuah riset berjudul The Youth Equation Report dari
Hill+Knowlton Strategies Indonesia merangkum strategi
epik yang dapat digunakan merek agar bisa menarik hati
Gen Z. Seperti yang sudah diungkapkan, Gen Z cenderung
menghargai pengakuan, apresiasi, dan relevansi dalam
menjalin hubungan. Hal itulah yang harus dilakukan oleh
merek.
Merek harus menyadari bahwa mereka menginginkan
merek yang memiliki nilai serta tujuan sosial yang kuat.
Merek tidak lagi bisa berfokus pada keuntungan semata,
tapi juga membawa manfaat untuk kehidupan di sekitar.
Contohnya merek-merek yang mulai memunculkan
pesan cruely free atau sustainability pada produknya.
H&M misalnya, yang meluncurkan koleksi mode ramah
lingkungan atau Danone-AQUA yang hadir dengan inovasi
100% botol daur ulang. Sehingga, produknya memiliki
kontribusi terhadap kelestarian lingkungan.
“Merek pun harus bisa beresonansi dengan anak muda
ini. Mereka merupakan audiens sensitif dengan apa
I N D U S T R Y U P D A T E
Sumber: Now You Z Me: Debunking Myths about ASEAN’s Generation Z, Hakuhodo 2021
I N D U S T R Y U P D A T E
QUOTES
Mariane Admardatine
CEO H+K Strategies Indonesia
Learn More
0 6
2 0 2 1 L I F E S T Y L E
VONG KITCHEN
VONG Kitchen
Cita Rasa Prancis,
Suasana New York
S
atu lagi restoran dengan konsep dan cita rasa
yang unik bisa dikunjungi di Jakarta. VONG
Kitchen bisa menjadi pilihan menarik bagi
foodies yang ingin merasakan ragam sajian
dengan perpaduan Prancis dan Amerika.
Bukan sembarang restoran, VONG Kitchen merupakan
salah satu restoran yang didirikan oleh Jean-Georges
Vongerichten. Ia mencatat riwayat panjang di dunia
kuliner dengan gelar 3-Michelin Star Chef. VONG Kitchen
yang hadir di Jakarta merupakan salah satu restoran sang
koki yang sudah ada di Amerika Serikat dan Singapura.
Bersama putranya, Cedric, Jean-Georges
memperkenalkan VONG Kitchen di jantung kesibukan
Ibukota, SCBD. Tidak kalah dari sang ayah, Cedric juga
memiliki karier gemilang di dunia kuliner. Ia banyak
menciptakan hidangan yang menarik dengan perpaduan
Prancis-Amerika. Dengan keahliannya tersebut, resto
ini menawarkan cita rasa modern yang dibalut dengan
pengalaman makan berkelas.
L I F E S T Y L E
Food
VONG KITCHEN
Alila Hotel, Lot 11 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53
SCBD, Jakarta
HOURS
Monday – Sunday: 11:00 – 24:00
AVG COST
Rp 800.000 for two people (approx.)
Without alcohol
L I F E S T Y L E
Product
Toyota Raize
Pada bagian eksterior Toyota menerapkan konsep Bold
and Active berdesain gagah yang diwakilkan melalui
bentuk bumper trapezoidal.
L I F E S T Y L E
Daihatsu Rocky
Daihatsu Rocky mengusung teknologi DNGA (Daihatsu
New Global Architecture). Platform terbaru dari Daihatsu
ini dikembangkan dengan konsep kualitas tinggi dengan
memerhatikan hingga ke detail terkecil seperti ukuran,
berat, harga, dan waktu, untuk menghasilkan kendaraan
yang lebih efisien.
Pada sisi eksterior, Rocky dilengkapi dengan fitur LED
Headlamp, Auto retractable mirror dan Key Free. Di
bagian interior, dashboard Rocky didesain seperti kokpit
yang memberikan kesan modern.
Hadir dengan mesin 1.0L berteknologi turbocharger,
Daihatsu Rocky menawarkan performa dan akselerasi
layaknya mesin dengan kapasitas lebih besar. Mesin 1.0L
ini dilengkapi dengan teknologi CVT terbaru Daihatsu,
Dual Mode CVT, yang menghadirkan pengalaman
berkendara yang nyaman, bertenaga sekaligus tetap
L I F E S T Y L E
Ecovacs DEEBOT T9
2 Vakum Robotik Pintar
The Perfection
4 HMNS Perfumery X Christian Sugiono
Luca
Petuala-
ngan Anak
Laut
Berlatar
belakang sebuah
kota pantai
bernama Riviera,
Italia, film ini
bercerita tentang
anak lelaki
yang tengah
beranjak dewasa.
Luca, nama
panggilannya.
Ia mengalami musim semi yang tidak terlupakan. Penuh
dengan gelato, pasta, dan mengendarai skuter tanpa
henti.
Layaknya film animasi besutan Disney dan Pixar, Luca
juga menghadirkan keajaiban. Selama petualangannya di
kota Riviera, ia dihantui rahasia dari luar dalam. Monster-
monster laut dari dunia lain, mengintainya tepat dari
bawah permukaan air.
Disney menggandeng Jacob Trembley sebagai Luca
Paguro dan Jack Dylan sebagai Alberto Scorfano. Film ini
akan tayang pada 18 Juni 2021 di bioskop.
L I F E S T Y L E
Movie & Music
Ghostbusters:
Afterlife
Kembalikan
kisah klasik
Para ghostbuster
tidak patah
semangat.
Ghostbuster
kembali
meneruskan
waralabanya
meskipun sekuel
yang dirilis pada
tahun 2016 lalu
dianggap gagal.
Ghostbuster: Afterlife akan menghadirkan cerita para
pemburu hantu kembali pada kisah aslinya. Film ini akan
bercerita tentang ibu tunggal dan dua anaknya yang
baru saja pindah ke Oklahoma dan mengalami berbagai
kejadian aneh di sekitar mereka.
Tidak disangka, kejadian aneh ini berhubungan erat
dengan leluhur mereka yang memiliki hubungan dengan
ghostbuster asli. Di sinilah cerita dimulai. Carrie Coon, Finn
Wolfhard, McKenna Grace, dan Paul Rudd akan membawa
nostalgia komedi supranatural ke bioskop pada 11 Juni
2021.
L I F E S T Y L E
Movie & Music
girl in red
if i could make it go quiet
Oleh Clara Ermaningtiastuti
Rendy Pandugo
see you someday (stripped)
Oleh Clara Ermaningtiastuti
Porter Robinson
Nurture
Oleh Clara Ermaningtiastuti
Julia Michaels
Not In Chronological Order
Oleh Clara Ermaningtiastuti
STRATEGIC
MARKETING
BATCH 4
KEUNGGULAN PROGRAM
FACULTY MEMBERS FACULTY MEMBERS
FACILITATORS TEAM FACILITATORS TEAM
TOP ACADEMICIANS OF TOP ACADEMICIANS
EXPERIENCED OF OF
CONSULTANTS EXPERIENCED CONSULTANTS OF
SBM-ITB SBM-ITB INC.
MARKPLUS, MARKPLUS, INC.
Merupakan satu-satunya program eksekutif di Dibawakan dalam Bahasa Indonesia oleh tim
Indonesia dalam ranah strategic marketing yang fasilitator yang merupakan paduan antara
aplikatif praktisi dan akademisi berpengalaman
Setiap sesi terdiri dari pemaparan konsep,
Membantu peserta
FACULTYPROF.
MEMBERS untuk memahamiFACILITATORSesensi TEAM FACULTY dan
MEMBERS
pemasaran stratejik pembicaraDR.(H.C.)
tamu,HERMAWAN
sesi diskusi studi kasus, sesi
OF dalam waktu relatif singkat
KUNTORO MANGKUSUBROTO PROF. KUNTORO
DR.(H.C.) MANGKUSUBROTO
HERMAWAN KARTAJAYA KARTAJAYA
TOP ACADEMICIANS EXPERIENCED CONSULTANTS OF TOP ACADEMICIANS OF
Founder andand
Chairman of Founder and Chairman
SBM ITB pembahasan case study Inc.
Founder and Chairman of Founder Chairman SBM-ITB
SBM-ITB MARKPLUS, INC.
School Advisory Council
School Advisory Council SBM ITB of MarkPlus, Inc. of MarkPlus,
Biaya sangat terjangkau dan tidak mengganggu Setiap peserta akan memperoleh sertifikat dari
jam kerja peserta SBM-ITB/MarkPlus Institute (syarat & ketentuan
berlaku)
FACILITATORS TEAM
PROF. KUNTORO MANGKUSUBROTO DR. AGUNG WICAKSONO DR. JACKY MUSSRY PROF. KUNTORO MANGKUSUBROTO
DR. AGUNG WICAKSONO DR.(H.C.) HERMAWAN DR. JACKY
KARTAJAYA MUSSRY
EXPERIENCED CONSULTANTS OF Academic Committee Founder and Chairman of
COO, MarkPlus, Inc.
BEBERAPA FACULTY MEMBER
MARKPLUS, INC.
Founder and Chairman of
Academic Committee Founder and Chairman
COO, MarkPlus, Inc.
School Advisory Council
SBMSBM ITB
ITB Jakarta Campus of MarkPlus,SBM
Inc. ITB MarkPlus
Dean, Jakarta Campus
Institute Dean, MarkPlus Institute School Advisory Council SBM ITB
Selain yang disebutkan di atas, program ini juga melibatkan banyak faculty members lainnya yang pakar dalam bidangnya masing-masing.
IWAN SETIAWAN,PRIYANTONO
MBA RUDITO, PH.D WIBOWO, MBA
SATYA ADITYA SATYA ADITYA WIBOWO, MBA PRIYANTONO RUDITO, PH.D
BIAYA PARTISIPASI
C-Level Marketer Marketing
and ONLINE REGISTRATION:
Practitioner Marketing Practitioner INFORMATION: C-Level Marketer and
RP15.000.000
MarkPlus, Inc. Academia Academia
Learn More
OMNI
CX STRATEGY
Designing The Best Customer-Company Interaction in Contactless Society
Senin - Jumat
21 – 25 Juni 2021
Tuntutan terbesar perusahaan adalah
untuk tetap bisa melayani, menjaga dan
memahami customer. 09.00 – 17.00 WIB
Di sisi lain, customer adalah pihak yang
kompleks dan menerima banyak sekali
informasi dan berpotensi besar untuk
pindah dari layanan perusahaan.
Learn More
2021
KNOWLEDGE
NETWORKING
ENTERTAINMENT
ke-9
2021 DIGITAL
TRANSFORMATION
IN MARKETING
BUMN DAY
Wednesday, 09 June 2021
10.00 - 12.15 WIB
Offline Event
Marketeers Studio & Open for Public
Hermawan Kartajaya Town Hall, More info: MARTHANI 081325773339
Kota Kasablanka 8th Floor Jakarta Registration: bit.ly/mpjmw2021
Registration
Complete Range Products
2011 - 2020
Tidak Menggunakan PVC
&
Reg. 12.PPLES.06.20
( ORDNER )
6
pilihan warna
6
4
pilihan warna
4 &
Learn More
Learn More
Learn More