Anda di halaman 1dari 6

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by JEPIN (Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika)

JEPIN Vol. 6
No. 1
(Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika) April 2020
ISSN(e): 2548-9364 / ISSN(p) : 2460-0741

Penerapan Metode Case Based Reasoning dan


K-Nearest Neighbor untuk Diagnosa Penyakit
dan Hama pada Tanaman Karet
Heni Sulistiani #1, Imam Darwanto*2, Imam Ahmad#3
#
Sistem Informasi Akuntansi, Universitas Teknokrat Indonesia
Jl. ZA. Pagar Alam No. 9-11, Labuhan Ratu Bandar Lampung
1henisulistiani@teknokrat.ac.id

3imamahmad666@gmail.com

*
Universitas Teknokrat Indonesia
Jl. ZA. Pagar Alam No. 9-11, Labuhan Ratu Bandar Lampung
2imamdarwanto76@gmail.com

Abstrak— Petani karet di wilayah Kabupaten Tulang menemukan masalah seperti penyakit dan hama pada
Bawang sering menemukan masalah seperti penyakit dan tanaman karet yang dapat mengakibatkan kematian pada
hama tanaman karet yang dapat mengakibatkan kematian tanaman karet. Berdasarkan wawancara yang dilakukan
pada tanaman karet, antara lain penyakit pada bidang kepada petani karet yang ada di wilayah Kabupaten
sadap, dan hama penggangu seperti rayap dan kutu
Tulang Bawang bahwa sering ditemukan penyakit dan
tanaman. Penyakit tersebut dapat dideteksi melalui gejala-
gejala yang ditimbulkan. Akan tetapi untuk mengetahui hama berupa penyakit pada akar, penyakit pada bidang
jenis penyakit yang menyerang tanaman karet diperlukan sadap, dan hama penggangu seperti rayap dan kutu
seorang pakar pertanian dan perkebunan. Namun, saat ini tanaman.
petani di Tulang Bawang masih memliki kekurangan dalam Adanya penyakit dan hama pada tanaman karet dapat
hal pengetahuan untuk pencegehan dan penanganan menyebabkan kerusakan dan kerugian dalam hal biaya
penyakit tanaman karet. Untuk itu, diperlukan suatu sistem untuk penanggulangannya. Upaya-upaya pencegahan dan
yang berisikan pengetahuan tertentu dalam hal kepakaran pengamatan secara dini perlu dilakukan secara terus
melalui pendekatan kemampuan manusia di salah satu menerus. Namun, petani karet masih memiliki
bidang. Salah satunya adalah sistem pakar. Berbagai metode
pengetahuan yang kurang untuk proses penanganan
telah diterapkan untuk membangun sistem pakar,
diantaranya adalah Metode Case Base Reasoning dan K- penyakit dan hama karet tersebut. Seiring dengan
Nearest Neighbor. Metode ini digunakan untuk mencari perkembangan teknologi di berbagai bidang menjadikan
solusi dari permasalahan berdasarkan pengalaman kasus para pengembang teknologi mampu membuat aplikasi
masa lalu dan pendekatan untuk mencari kasus dengan yang lebih memudahkan masyarakat dalam memperoleh
menghitung kedekatan antara kasus baru dengan kasus informasi [2].
lama. Hasil pengujian keakuratan kesesuaian antara data Maka sebab itu, perlu dikembangkan sebuah sistem
testing yang diperoleh dari pakar dengan hasil pengolahan atau aplikasi yang memiliki kemampuan seperti seorang
sistem adalah sebesar 80%. pakar dalam mendeteksi gejala penyakit dan hama pada
tanaman karet. Sistem tersebut dapat berupa sistem pakar.
Kata kunci— CBR, KNN, Karet, Sistem Pakar, Penyakit Sistem pakar merupakan sebuah sistem yang mengadopsi
pengetahuan manusia ke komputer yang menggabungkan
I. PENDAHULUAN dasar pengetahuan (knowledge based) dengan sistem
Tanaman karet merupakan salah satu komoditas inferensi untuk menggantikan fungsi seorang pakar dalam
pertanian penting untuk perkebunan Indonesia dan menyelesaikan suatu masalah [3]. Sistem pakar juga dapat
lingkup internasional. Di Indonesia karet merupakan salah diartikan sebagai kumpulan fakta-fakta yang telah
satu penghasil devisa yang besar karena mampu dikumpulkan guna menunjukkan gejala penyakit tertentu
memberikan kontribusi sebagai komoditi ekspor. dan dapat memberikan penjelasan berdasarkan konsultasi
Pendapatan devisa dari komoditi ini pada tahun 2014 dengan pakar yang pernah dilakukan [4].
produksi karet alam Indonesia sebesar 2,6 juta ton Dalam pengembangan sistem pakar, banyak metode
memberikan kontribusi devisa senilai US$ 4,7 juta [1]. yang sudah digunakan oleh para peneliti. Seperti metode
Namun dalam pengelolaan karet, petani sering certainty factor yang menyatakan kepercayaan dalam

Submitted 12-11-2019; Revised 18-03-2020; Accepted 06-04-2020 23


JEPIN (Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika), Vol. 6, No. 1, April 2020

sebuah kejadian baik itu fakta atau hipotesis berdasarkan Terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan untuk
bukti atau penilaian pakar dan metode certainty factor pengembangan sistem pakar, salah satunya adalah metode
bukanlah probabilitas [5]. Metode lainnya yaitu case case based reasoning. Case Based Reasoning adalah salah
based reasoning (CBR) yang bertujuan untuk satu metode untuk membangun sistem pakar dengan
menyelesaikan suatu kasus baru dengan cara pengambilan keputusan dari kasus yang baru dengan
mengadaptasi solusi-solusi yang terdapat pada kasus- berdasarkan solusi dari kasus-kasus sebelumnya. Konsep
kasus sebelumnya yang mirip dengan kasus baru tersebut dari metode case based reasoning ditemukan dari ide
[6]. Dalam CBR terdapat beberapa proses yaitu retrieve, dengan menggunakan pengalaman-pengalaman yang
reuse, revise dan retain [7]. Dan masih banyak lagi terdokumentasi untuk menyelesaikan masalah yang baru
metode yang dapat digunakan untuk sistem pakar seperti [14]. Secara keseluruhan model CBR Cycle dapat
forward chaining [8][9][10], backward chaining [10], digambarkan dengan proses pada Gambar 1.
dempster shafer [11]. Dengan adanya penerapan metode
dalam sistem pakar diharapkan dapat membantu para
petani untuk mendeteksi penyakit dan hama pada tanaman
karet berdasarkan gejala-gejalanya.
Berdasarkan dari latar belakang yang telah dijelaskan,
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana
mengimplementasikan metode CBR dan KNN dalam
perangkat lunak berbasis website untuk mendeteksi
penyakit dan hama tanaman karet. Sedangkan batasan
masalah yaitu sistem diagnosa penyakit dan hama yang
dibangun hanya dapat menentukan penyakit dan hama
pada tanaman karet. Tujuan penelitian yaitu
mengimplementasikan metode CBR dan KNN dalam
perangkat lunak berbasis website untuk mendeteksi
penyakit dan hama pada tanaman karet dan manfaat dari
penelitian ini yaitu memberikan kemudahan bagi petani
karet untuk melakukan diagnosa penyakit dan hama pada
tanaman karet serta cara penanganannya.

II. TINJAUAN PUSTAKA Gambar. 1 CBR cycle


A. Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai sistem pakar untuk mendeteksi Dari gambar 1 dapat dilihat bahwa dalam CBR cycle
penyakit tanaman karet pernah dikembangkan sebelumnya terdapat 4 proses yang dilakukan, antara lain Retrieve,
oleh para peneliti terdahulu, antara lain mendeteksi Reuse, Revise dan Retain.
penyakit pada tanaman karet dengan menggunakan Retrieve merupakan proses untuk mendapatkan
metode certainty factor [5]. Penelitian ini menekankan kembali kasus terdahulu yang serupa dengan kasus yang
pada dua aspek utama yaitu gejala-gejala dan jenis sedang dihadapi [15]. Reuse merupakan proses untuk
penyakit tanaman karet. Hasil penelitian menunjukkan menggunakan kembali informasi dan pengetahuan dalam
bahwa penerapan metode certainty factor pada penelitian kasus terdahulu untuk menyelesaikan masalah yang
ini, memiliki akurasi sebesar 100% dari hasil diagnosa dihadapi. Revise merupakan proses memperbaiki solusi
sistem pakar. Penelitian lainnya yaitu menggunakan yang telah ada sebelumnya. Retain merupakan proses
metode Dempster-Shafer untuk mendeteksi penyakit penyimpanan kasus baru dan solusinya untuk digunakan
tanaman karet [12]. Dengan adanya sistem pakar ini dapat dalam menyelesaikan kasus berikutnya. Keempat proses
membantu atau mempermudah pekerjaan para pakar di atas akan terus dilakukan ketika menghadapi kasus baru.
kerena memindahkan pengetahuan para pakar ke aplikasi
yang disertai dengan pengendalian penyakit. C. Algoritma Nearest Neighbor
Dalam penelitian ini juga melakukan perbandingan Algoritma nearest neighbor adalah pendekatan untuk
metode Case Based Reasoning dan K-Nearest Neighbor. mencari kasus dengan menghitung kedekatan antara kasus
Yang bertujuan untuk mencari solusi dari permasalahan baru dengan kasus lama, yaitu berdasarkan pada
deteksi penyakit tanaman karet berdasarkan pengalaman pencocokan bobot dari sejumlah fitur-fitur yang ada [16].
kasus masa lalu dan pendekatan untuk mencari kasus. Adapun rumus untuk melakukan perhitungan kedekatan
antara dua kasus adalah sebagai berikut :
B. Sistem Pakar
Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang
menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran Kesamaan (Similarity) (T,S) =
dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat (1)
dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tertentu [13].

Korespondensi : Heni Sulistiani 24


JEPIN (Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika), Vol. 6, No. 1, April 2020

Keterangan : T (kasus baru), S (kasus yang ada dalam TABEL I


DAFTAR GEJALA PENYAKIT DAN HAMA
penyimpanan), N (jumlah atribut dalam setiap kasus), I
(atribut individu antara 1 s.d. n), f (fungsi similarity untuk Daftar Gejala Penyakit dan Hama Tanaman Karet
fitur I dalam kasus T dan kasus S), w (bobot yang No Gejala Bobot
diberikan pada atribut ke-i). 1 Daunya menguning 6,25
2 Akar membusuk 6,25
Pangkal batang permukaanya ditumbuhi
D. Penyakit dan Hama Tanaman Karet 3
meselium jamur berwarna putih
6,25
Penyakit dan Hama tanaman yang dapat di diagnosa 4
Terbentuk badan buah berwarna orange di
6,25
dalam sistem pakar ini sebanyak 7 kasus yaitu, penyakit pangkal batang
5 Daunya kusam menguning 2,5
jamur akar putih, penyakit jamur akar merah, penyakit Akar yang terserang ditumbuhi jamur berwarna
bidang sadap kanker garis, penyakit bidang sadap mouldy 6 2,5
merah dengan ujung berwarna putih
rot, penyakit bidang sadap brown blast (kering alur sadap), Hifa jamur menempel kuat dan mengikat
7 2,5
hama rayap, dan hama kutu [17]. butiran-butiran tanah
Badan buah jamur berwarna merah coklat
8 2,5
keras dan keriput
III. Metodologi Permukaan bidang sadap berbercak cekung dan
9 5
A. Kerangka Pemikiran berwarna putih
10 Permukaan bidang sadap menjadi luka berkayu 5
Kerangka berpikir ini merupakan suatu argumentasi Permukaan kulit pulihan dekat irisan sadap
11 3,33
kita dalam merumuskan hipotesis. Dalam merumuskan bercak-bercak mengendap
suatu hipotesis, argumentasi kerangka berpikir 12
Permukaan jalur sadap baru akan ditumbuhi
3,33
menggunakan logika deduktif dengan memakai kapang seperti beledu ke abu-abuan
13 Kulit pulihan tidak terbentuk sempurna 3,33
pengetahuan ilmiah sebagai premis dasarnya. Dapat Tanaman yang disadap tidak mengeluarkan
dilihat pada gambar 2. 14 5
lateks (getah)
Kulit tanaman tidak mengeluarkan getah
15 5
berwarna coklat
Data Penentuan
Luasan kulit yang menderita KAS tergantung
Hasil Diagnosa 16 dari beratnya serangan KAS 5
Sistem Penentuan Dan Solusi
Data Solusi
Menggerogoti bibit yang baru saja ditanam
17 6,67
dilahan
CBR KNN Penyimpanan
Kasus Baru Menggerek batang dari ujung daun sampai ke
18 6,67
akar
Gambar. 2 Kerangka pemikiran 19 Memakan akar pohon 6,67
20 Menusuk pucuk batang dan daun muda 3,33
21 Ranting lemah dan daun berguguran 3,33
Data solusi yang di maksud adalah data solusi yang
22 Terdapat jelaga hitam dipermukaan daun 3,34
berikan oleh ahli dalam penyakit dan hama pada pohon
karet. Sistem penentuan pendekatan merupakan tahapan
2) Planning: Dalam tahap ini, pengumpulan
untuk menentukan penyakit tanaman karet dengan
kebutuhan dilakukan melalui 4 tahapan guna menunjang
menggunakan metode case based reasoning (CBR) dan
pengembangan sistem deteksi penyakit dan hama tanaman
metode Algoritma k-nearest neighbor (KNN). Hasil
karet. Sub tahap tersebut antara lain, objek penelitian,
diagnosa berupa hasil penyakit dan hama yang diderita
observasi, wawancara, penyusunan kebutuhan sofware
oleh tanaman karet. Penyimpanan kasus baru proses ini
dan hardware.
dilakukan apabila ada gejala atau penentuan baru yang
3) Modeling: Dalam tahap ini terdapat 3 tahap
belum terinputkan atau belum ada pada sistem yang telah
proses yaitu rule base dari 7 kasus, sampel perhitungan
berjalan.
menggunakan Algoritma Nearest Neighbor (KNN), dan
Langkah-langkah Penerapan Metode CBR dan KNN
merancang desain sistem menggunakan Use Case
dalam Sistem Pakar untuk Diagnosa Penyakit dan Hama
Diagram, Activity Diagram, dan Class Diagram yang
Pada Tanaman Karet yang dilakukan dalam penelitian ini
bertujuan untuk mempermudah proses pembuatan sistem.
antara lain:
Rule base yang dirancang dalam penelitian ini terdiri dari
1) Communication: Analisis permasalahan sistem
7 rule tentang penyakit dan hama pada tanaman karet.
merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam
Berikut penjelasan mengenai masing-masing rule base:
analisis sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu
Gejala yang diinginkan untuk dipecahkan. Hasil
Rule base kasus 1
pengumpulan data dari seorang pakar, diperoleh data
IF Daunya menguning
tentang gejala dan bobot yang sering menyerang tanaman
AND Akar membusuk
karet yang dapat dilihat pada tabel 1.
AND Pangkal batang permukaanya ditumbuhi
meselium jamur berwarna putih
AND Terbentuk badan buah berwarna orange di
pangkal batang

Korespondensi : Heni Sulistiani 25


JEPIN (Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika), Vol. 6, No. 1, April 2020

THEN Penyakit Jamur Akar Putih d. Hifa jamur menempel kuat dan mengikat butiran-
butiran tanah.
Rule base kasus 2
Perhitungan untuk menghitung apakah tanaman karet
IF Daunya kusam menguning
tersebut terkena penyakit Penyakit Jamur Akar Putih
AND Akar yang terserang ditumbuhi jamur berwarna
adalah sebagai berikut, similarity (Kasus 1 Penyakit Jamur
merah dengan ujung berwarna putih
Akar Putih), (Kasus baru):
AND Hifa jamur menempel kuat dan mengikat butiran-
butiran tanah
Similarity (T, S) = S1*W1 + S2*W2+ ... ...+ Sn*Wn
AND Badan buah jamur berwarna merah coklat keras
W1 + W2 + ... ...+ Wn
dan keriput
= [(6,25*0) + (2,5*0) + (6,25*0) + (2,5*0) + (2,5*0) +
THEN Penyakit Jamur Akar Merah
(6,25*10) + (2,5*0) + (3,33*0) + (5*0) + (5*0) + (6,67*0)
+ (3,33*0) + (5*0) + (5*0) + (3,33*0) + (3,33*0) + (5*0)
Rule base kasus 3
+ (6,25*0) + (3,33*0) + (3,34*0) + (6,67*0) + (6,67*0)] /
IF Permukaan bidang sadap berbercak cekung dan
6,25+ 2,5 + 6,25 + 6,25+ 2,5 + 2,5 + 2,5 + 3,5 + 5 + 5 +
berwarna putih
6,67 + 3,33 + 5+ 5+ 5+3,33 + 3,33 + 6,25 + 3,33 + 3,34 +
AND Permukaan bidang sadap menjadi luka berkayu
6,67 + 6,67
THEN Penyakit Bidang Sadap Kanker Garis
= 62,5/100
= 0,625
Rule base kasus 4
IF Permukaan kulit pulihan dekat irisan sadap
bercak-bercak mengendap Jadi nilai similarity dari kasus baru yang di inputkan
AND Permukaan jalur sadap baru akan ditumbuhi dengan kasus lama Penyakit Jamur Akar Putih adalah
kapang seperti beledu ke abu-abuan 0,625. Perhitungan mencari nilai kedekatan antara kasus
AND Kulit pulihan tidak terbentuk sempurna baru dengan kasus lama dilakukan hingga sampai 7
THEN Penyakit Mouldy Rot tahapan dari semua penyakit dan hama. Dari 7 kasus
dicari nilai rata-rata yang mendekati antara kasus baru
Rule base kasus 5 dengan kasus lama tersebut. Setelah proses mencari nilai
IF Tanaman disadap tidak mengeluarkan lateks kedekatan selesai kemudian metode Case based reasoning
(getah) mengambil sebuah keputusan yaitu mencocokan gejala
AND Kulit tanaman tidak mengeluarkan getah baru yang di inputkan dengan gejala kasus lama dari
berwarna coklat pengalaman Pakar. Setelah itu, untuk mengembangkan
AND Luasan kulit yang menderita KAS tergantung sistem pakar perlu dirancang dalam bentuk use case
dari beratnya serangan KAS diagram agar memudahkan dalam pembuatan aplikasi.
THEN Penyakit Brown Blast (Kering alur sadap) Tampilan use case diagram dapat dilihat pada gambar 3.

Rule base kasus 6


IF Menggerogoti bibit yang baru saja ditanam
dilahan
AND Menggerek batang dari ujung daun sampai ke
akar
AND Memakan akar pohon
THEN Terserang Hama Rayap

Rule base kasus 7


IF Menusuk pucuk batang dan daun muda
AND Ranting lemah dan daun berguguran
AND Terdapat jelaga hitam dipermukaan daun
THEN Terserang Hama Kutu

Selain membangun rule base, dalam penelitian ini juga Gambar 3. Use case diagram sistem pakar diagnosa penyakit dan hama
melakukan perhitungan sampel dengan menggunakan tanaman karet
algoritma KNN dengan ketentuan sebagai berikut.
4) Construction: Pada tahapan ini terdapat
Misalkan ada kasus baru:
rancangan struktur database dan perancangan antarmuka
a. Badan buah jamur berwarna merah coklat keras dan
untuk desain sistem dan database yang diterapkan ke
keriput.
sebuah sistem untuk diagnosa penyakit dan hama pada
b. Daunya kusam menguning.
tanaman karet.
c. Daunya menguning.

Korespondensi : Heni Sulistiani 26


JEPIN (Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika), Vol. 6, No. 1, April 2020

5) Deployment: Pada proses pengujian ini, peneliti


menggunakan Blackbox testing. Blackbox testing
merupakan penjelasan sistem secara terstruktur setelah
sistem tersebut selesai. Dengan memerhatikan kesalahan-
kesalahan yang tidak sesuai dan diperlukan suatu
perbaikan. Setelah sistem selesai sesuai dengan keinginan,
maka sistem dapat diimplementasikan oleh user.

IV. HASIL
Pada tahapan ini, disajikan hasil implementasi sistem
pakar untuk mendeteksi penyakit dan hama pada tanaman
karet. Tampilan beranda dari sistem pakar dalam
penelitian ini dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar. 6 Hasil diagnosa penyakit tanaman karet

Setelah sistem berhasil dikembangkan, tahapan


selanjutnya yaitu melakukan pengujian sistem. Pengujian
sistem perlu dilakukan untuk menemukan kesalahan atau
kelemahan yang mungkin masih terjadi, sehingga perlu
Gambar. 4 Tampilan halaman beranda dilakukan perbaikan sistem. Dalam penelitian ini,
pengujian perangkat lunak dilakukan dengan metode
Proses identifikasi penyakit pada tanaman karet dapat Black Box Testing, yang dapat dilihat pada tabel 2.
dilakukan dengan memilih secara benar gejala-gejala yang
TABEL II
dialami tanaman karet agar hasilnya sesuai dengan pakar. PENGUJIAN TAMPILAN DAFTAR USER
Tampilan halaman penentuan penyakit pada tanaman
karet dapat dilihat pada gambar 5. Skenario Hasil Pengamatan Kesimpulan
Input nama Hasil Masuk ke Diterima[]
dan alamat inputan pemilihan gejala Ditolak [ ]
Muncul
Tidak dapat
pesan
Field nama masuk ke dalam Diterima[]
“Nama
dikosongkan menu pemilihan Ditolak [ ]
Belum Di
data gejala
isi”

Selain melakukan pengujian terhadap tampilan sistem


dengan menggunakan metode black box, dalam penelitian
ini juga dilakukan pengujian dengan membandingkan
hasil perhitungan secara manual dan hasil perhitungan
dengan menggunakan sistem. Sebagai contoh, uji coba
perhitungan manual untuk perhitungan nilai Similarity
dengan algoritma KNN. Untuk melakukan perhitungan,
misalkan diketahui kasus baru memiliki gejala sebagai
berikut:
a. Daunya menguning
b. Akar membusuk
c. Pangkal batang permukaanya ditumbuhi meselium
jamur berwarna putih
d. Terbentuk badan buah berwarna orange di pangkal
Gambar. 5 Tampilan halaman penentuan penyakit karet batang
Setelah sistem melakukan perhitungan berdasarkan Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan sistem
kasus-kasus lama yang telah user inputkan sebelumnya diperoleh bahwa dengan memilih gejala penyakit tanaman
maka sistem akan menentukan apa penyakit atau hama karet sesuai dengan kasus di atas, makapenyakit atau
yang di alami tanaman karet sesuai dengan gejala atau hama yang menyerang tanaman karet anda adalah
rule yang sudah di berikan oleh pakar. Tampilan hasil Penyakit Jamur. Sedangkan jika dilakukan perhitungan
diagnosa penyakit pada tanaman karet dapat dilihat pada secara manual, nilai similiarity dari kasus tersebut adalah
gambar 6. sebagai berikut:

Korespondensi : Heni Sulistiani 27


JEPIN (Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika), Vol. 6, No. 1, April 2020

Diketahui nilai bobot dari masing-masing gejala adalah penyakit dan hama atau tidak. Selain itu aplikasi juga
sebagai berikut: dapat memberikan saran penanganan pertama serta
a. Daunya menguning = 6,25 edukasi bagaimana cara menanggulanginya.
b. Akar membusuk = 6,25 2. Dari hasil pengujian yang dilakukan, tingkat akurasi
c. Pangkal batang permukaanya ditumbuhi meselium kesesuaian dari data testing yang didapatkan oleh
jamur berwarna putih = 6,25 pakar dengan hasil keluaran sistem adalah sebesar
d. Terbentuk badan buah berwarna orange di pangkal 80%.
batang = 6,25 Saran penelitian berikutnya:
1. Diperlukan adanya perbaikan bobot dari setiap gejala
yang digunakan dalam pendeteksian penyakit tanaman
(2)
karet.
Gejala yang telah dipilih yang disebut dengan kasus 2. Pengembangan sistem pakar berbasis mobile.
baru dengan gejala yang dimiliki oleh salah satu data
tanaman karet di dalam knowledge base (kasus lama) REFERENSI
sehingga perhitungannya adalah sebagai berikut : [1] Budiman, Budi Daya Karet Unggul, Pustaka Baru, Yogyakarta,
2012.
Hitung persentase: 1 x 100% = 100% (3) [2] Z. Zulfariana & Ernastuti, Aplikasi Sistem Informasi Geografis
yang Memetakan Empat Bengkel Motor Resmi di Kota Depok
Berbasis Platform Android, Universitas Gunadarma, 2013.
Setelah itu akan dilakukan pengujian dengan [3] Daniel & G. Virginia, Implementasi Sistem Pakar untuk
melakukan uji coba pada sejumlah data masukan. Mendiagnosis Penyakit dengan Gejala Deman Menggunakan
Metode Certainty Factor, Jurnal Informatika, Volume 6 Nomor 1,
Pengujian yang dilakukan diantaranya adalah pengujian
2010.
satu gejala satu jenis penyakit, satu gejala beberapa jenis [4] A. Sucipto, Y. Fernando, R. I. Borman & N. Mahmuda,
penyakit, beberapa gejala satu jenis penyakit dan beberapa Penerapan Metode Certainty Factor Pada Diagnosa Penyakit
gejala dengan beberapa penyakit. Selain itu, dilakukan Saraf Tulang Belakang, Jurnal Ilmiah FIFO, Volume X/No.
2/November/2018.
juga pengujian keakuratan atau kesesuaian dari data
[5] H. Sulistiani & K. Mulidi, Penerapan Metode Certainty Factor
testing yang diperoleh dari pakar dengan hasil keluaran Dalam Mendeteksi Penyakit Tanaman Karet, Jurnal Pendidikan
sistem [4]. Dalam pengujian ini dilakukan percobaan dan Teknologi Kejuruan, 2018.
sebanyak 20 kali dengan masukan yang sesuai dengan [6] S.R. Nasution, N.A. Hasibuan, & P. Ramadhani, Sistem Pakar
Diagnosa Anoreksia Nervosa Menerapkan Metode Case Based
data testing. Dari percobaan tersebut diperoleh informasi
Reasoning, Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan
sebagai berikut: Komputer, Vol. 1 Nomor 1, 2017.
a. Jumlah data masukan = 20 [7] Minarni & I. Warman, Sistem Pakar Identifikasi Penyakit
b. Jumlah hasil diagnosa yang sesuai dengan pakar = 16 Tanaman Padi Menggunakan Case-Based Reasoning, Seminar
c. Jumlah hasil diagnosa salah = 4 Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATi), 2017.
[8] F. N. Salisah, L. Lidya, & S. Defit, , Sistem Pakar Penentuan
Bakat Anak dengan Menggunakan Metode Forward Chaining,
Akurasi = jumlah data diagnosa sesuai x 100% (4) urnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 1, No. 1,
Jumlah data masukan 2015.
[9] R. R. Fanny, N.A. Hasibuan, & E. Buulolo, Perancangan Sistem
Pakar Diagnosa Penyakit Asidosis Tubulus Renalis Menggunakan
Sehingga didapat perhitungan sebagai berikut: Metode Certainty Factor dengan Penelusuran Forward Chaining,
Akurasi = 16 x 100% (5) Media Informatika BudiDarma, Vol. 1 No. 1, 2017.
[10] A. S. Honggowibowo, Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman
20 Padi Berbasis Web dengan Forward dan Backward Chaining,
= 80 % Telkomnika, Vol. 7 No. 3, 2009.
[11] A. Sulistyohati & T. Hidayat, Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa
Dari hasil pengujian yang dilakukan, maka tingkat Penyakit Ginjal dengan Metode Dempster Shafer, Seminar
Nasional Teknologi Informasi (SNATi), 2008.
akurasi kesesuaian dari data testing yang didapatkan oleh [12] R. Maulana, J. Fitriyadi dan R. Fitriani, Sistem Pakar Diagnosis
pakar dengan hasil keluaran sistem adalah sebesar 80%. Penyakit Tanaman Karet Dengan Metode Dempster-Shafer.
STMIK Banjarbaru. 2013.
V. KESIMPULAN [13] S. Hartati dan S. Iswanti, Sistem Pakar dan Pengembangannya.
Yogyakarta: Graha Ilmu. 2008.
Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan, [14] S. Muzid, Teknologi penalaran berbasis kasus (case based
dapat disimpulkan sebagai berikut: reasoning) untuk Diagnosa Penyakit Kehamilan. Yogyakarta,
1. Aplikasi yang dibuat dapat menentukan kerusakan Universitas Islam Indonesia. 2008.
pada tanaman karet yang di sebabkan oleh penyakit [15] A. Aamodt & E. Plaza, Case Based Reasoning: Foundation issues,
methodological variation and System approach.1994.
dan hama dengan menggunakan metode CBR dan [16] Kusrini. Sistem Pakar, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi.
KNN. Aplikasi ini di peruntukan untuk para petani 2006.
karet khususnya yang ada di wilayah Tulang Bawang [17] Y. I. Nurhakim, dan A. Hani, Perkebunan Karet Skala Kecil
agar masyarakat ataupun petani setempat mengetahui Cepat Panen Secara Otodidak. Intra Pustaka, Depok. 2014.
apakah tanaman karet yang mereka tanam terserang

Korespondensi : Heni Sulistiani 28

Anda mungkin juga menyukai