Anda di halaman 1dari 10

ISSN 2338-1523

E-ISSN 2541-576X

Volume 9 No. 2
Agustus 2021

Sistem Pakar Penyakit Ikan Bawal Bintang Dengan Metode Case Based
Reasoning

Sapta Eka Putra1)*, Zainul Munir2), Masriadi3)


1)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Tamansiswa Padang
2)
Manajemen Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer GICI
3)
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Putra Indonesia “YPTK”

email: saptaeka54putra@unitas-pdg.ac.id1), bapakmunir@gmail.com2),


masriadi@upiyptk.ac.id3)

Abstrak
Pada umumnya para nelayan di Batam telah beralih dari menangkap ikan dengan kapal pukat menjadi
nelayan yang menggunakan keramba jaring untuk membudidayakan Ikan Bawal Bintang.Keramba
adalah nama kolam ikan yang terbuat dari jaring untuk menampung ikan hasil budidaya, masalah yang
sering terjadi pada Ikan Bawal Bintang. kasus penyakit yang disebabkan oleh berbagai sebab. Dan
masih banyak ketidaktahuan nelayan akan jenis penyakit yang menyerang Ikan Bawal Bintang
tersebut yang mengakibatkan nelayan tidak mengetahui cara pengobatan dan pencegahan terhadap
penyakit tersebut. Karena permasalahan tersebut maka penggunaan metode case-based reasoning
(CBR) memberikan solusi berupa sistem pakar, dimana metode tersebut menggunakan kemiripan dari
setiap penyakit ikan yang akan diteliti. Tujuan akhir dari penelitian ini yaitu nilai persentase kesamaan
serta saran berupa saran dan solusi yang akan dilaksanakan oleh para nelayan.

Kata Kunci : Sistem Pakar, Case Base Reasoning, Penyakit Ikan Bawal Bintang, Nelayan.

Abstract
Fishermen on Batam have on average switched from trawlers to sea fish cultivators using the cage
system, Cages are the designation for a fishpond made from nets that are made to accommodate fish
that are cultivated. Problems that often occur in the cultivation of sea water fish there are many cases
of fish catching the disease caused by many factors. And there are still many fishermen's ignorance
of the type of disease that attacks the sea fish which results in fishermen not knowing how to treat and
prevent the disease. Because of these problems, the use of the case-based reasoning (CBR) method
provides an expert system solution, where the method uses guidelines for each disease that will be
treated. The final result of this research is the value of similarities and suggestions in the form of
suggestions and solutions that will be implemented by the fishermen.

Keywords: Expert System, Case Base Reasoning, Sea Fish Disease, Fishermen.

PENDAHULUAN aktivitas manusia. Kegunaan teknologi


Perkembangan teknologi terkomputerisasi komputerisasi Karena dapat dengan cepat
sangatlah pesat. Dengan perkembangan memproses data menjadi informasi, bisa
tersebut dapat mempermudah berbagai digunakan di segala bidang. Begitu juga dengan

JURSIMA https://ejournal.stmikgici.ac.id/
Jurnal Sistem Informasi dan Manajemen STMIK GICI

30
ISSN 2338-1523
E-ISSN 2541-576X

Volume 9 No. 2
Agustus 2021

cabang-cabang ilmu komputer. Sehingga dan membuat keputusan yang biasanya dibuat
banyak bermunculan di bidang ilmu komputer oleh para ahli (Aldo and Riliyanda 2019).
berupa metode-metode untuk menyelesaikan Penelitian mengenai sistem pakar sudah pernah
suatu permasalahan dengan cepat dan mudah. dilakukan oleh para peneliti. Adapun penelitian
Kecerdasan buatan yang sering disebut juga tersebut adalah sebagai berikut: analisa
dengan Artificial Intelligence merupakan suatu transaksi keuangan mencurigakan (Handoko et
bentuk dari perkembangan teknologi al. 2019), mendiagnosis organisme pengganggu
komputerisasi, dimana Kecerdasan buatan tanaman (OPT) kopi (Pakpahan and Doni
mempelajari cara membangun sebuah sistem 2019), konsultasi perilaku siswa (Harjanto,
komputer yang dapat menggambarkan Karnila, and Nugraha 2018), diagnosa penyakit
kecerdasan dalam berbagai cara berdasarkan limfoma (Aldo and Ardi 2019), identifikasi
pengetahuan yang di tanam ke dalamnya. jenis jerawat (Habibie and Aldo 2019) serta
Kecerdasan buatan merupakan suatu sistem masih banyak penelitian lainnya. Metode pada
yang ditanamkan pengetahuan yang diadopsi penelitian ini menggunakan metode Case Based
dari manusia. Pada konferensi Darthmouth Reasoning (CBR).
1956 Kecerdasan Buatan “Artificial Metode case-based reasoning (CBR)
Intelligence” awal mulanya dikemukakan. Para bekerja dengan cara mengingat kasus lampau,
filsuf meneliti tentang kecerdasan buatan yang kemudian menggunakannya kembali dan
ada pada manusia selama bertahun-tahun (Putri mengadaptasinya ke kasus baru (Minarni,
and Pratama 2017). Kecerdasan Buatan Warman, and Yuhendra 2018). Penelitian
mempelajari ilmu tentang cara membuat suatu mengenai metode CBR diantaranya yaitu:
program yang dapat menunjukkan kecerdasan. diagnosa ginjal kronik (Vasquez-Morales et al.
AI suatu objek untuk bahan penelitian menjadi 2019), diagnosis hama dan penyakit tanaman
sangat dinamis pada bahan topik penelitian nilam (Adawiyah and Handayani 2020),
ilmu komputer (Kurnia 2018). Sistem pakar diagnosis penyakit hepatitis (Papuangan 2018),
yang menjadi salah satu cabang dari AI atau mendiagnosa penyakit kolera (Laksamana
disebut juga dengan istilah expert system. 2020) dan masih banyak lagi penelitian lainnya.
Banyak cabang ilmu lainnya dari kecerdasan Untuk menerapkan sistem pakar tersebut,
buatan dalam bidang komputer, misalnya maka dalam penelitian ini kasus yang diambil
Natural Language (Bahasa Alami), Speech adalah mengenai penyakit pada Ikan Bawal
Recognition (Pengenalan Suara) Decision Bintang dengan menggunakan metode Case
Support System (Sistem Pendukung Based Reasoning, dimana Ikan laut yang
Keputusan), Computer Vision (Penglihatan dijadikan objek penelitian yaitu: Ikan Bawal.
Komputer), Robotics (Robotika), Neural Tempat penelitian dilakukan adalah Balai
Network (Jaringan Saraf), Expert System Perikanan Budidaya Laut Batam (BPBL).
(Sistem Pakar) dan lain-lain (Pravitasari 2017). Rata-rata nelayan di Batam telah berganti dari
Dalam penelitian ini cabang kecerdasan buatan nelayan yang menggunakan jaring pukat
yang diteliti yaitu Sistem Pakar. menjadi nelayan yang menggunakan sistem
Sistem pakar adalah hasil dari keramba untuk membudidayakan Ikan Bawal
pengembangan kecerdasan buatan, yang Bintang. Keramba adalah nama kolam ikan
menggabungkan pelacakan data dan fungsi yang terbuat dari jaring yang digunakan untuk
pengetahuan sebagai alat dalam memecahkan menampung ikan hasil budidaya.
masalah yang banyak membutuhkan keahlian Permasalahan yang sering terjadi di
manusia (Aldo and Ardi 2019). Dengan pembudidayaan ikan air laut adalah banyak
menggunakan sistem pakar, Non-ahli dapat kasus ikan terserang penyakit yang disebabkan
menjawab pertanyaan, memecahkan masalah oleh banyak faktor. Dan masih banyak

JURSIMA https://ejournal.stmikgici.ac.id/
Jurnal Sistem Informasi dan Manajemen STMIK GICI

31
ISSN 2338-1523
E-ISSN 2541-576X

Volume 9 No. 2
Agustus 2021

ketidaktahuan nelayan akan jenis penyakit yang dirumuskan secara sistematis sehingga
menyerang Ikan Bawal Bintang tersebut yang dapat digunakan sebagai pemecahan
mengakibatkan nelayan tidak mengetahui cara masalah Pedoman sederhana dan jelas.
pengobatan dan pencegahan terhadap penyakit tahapan yang diikuti terhadap penelitian
tersebut. Sehingga ikan yang awal nya sehat
ditunjukkan pada Gambar 4.
dapat tertular oleh ikan yang terserang
penyakit. Dengan adanya sistem pakar untuk
mengidentifikasi jenis penyakit yang
menyerang Ikan Bawal Bintang dengan metode
Case Based Reasoning (CBR) untuk budidaya
Ikan Bawal Bintang diharapkan sangat
membantu nelayan keramba. Dengan cara
memilih gejala-gejala yang telah didapatkan
dari pakar kemudian gejala tersebut diproses
dengan menggunakan metode Case Based
Reasoning (CBR) dapat menghasilkan
informasi bagi nelayan berupa jenis penyakit
yang menyerang Ikan Bawal Bintang beserta
pencegahan dan pengobatannya.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian harus kritis dan Gambar 1. Kerangka Kerja
analitis, artinya metode tersebut Untuk lebih rinci, maka akan dijelaskan
menunjukkan proses yang benar dan benar mengenai alur penelitian di atas:
untuk mendefinisikan masalah dan 1. Mendeskripsikan Ruang Lingkup
menentukan bagaimana menyelesaikan Permasalahan
masalah. Untuk memberikan dasar ilmiah, Ruang lingkup permasalahan yang
metode tersebut harus masuk akal. Maksud akan dikaji seharusnya ditentukan
metode ini yaitu sebagai memberikan suatu terlebih dahulu, dikarenakan jika
hasil survei untuk dapat dipergunakan oleh cakupan masalah yang akan dikaji
peneliti lain pada penelitian dan kondisi tidak dapat ditentukan dan
yang sama. Pada bagian ini penulis ditentukan sehingga tidak akan
melakukan penelitian kepustakaan, dapat diperoleh solusi yang terbaik.
diantaranya membaca dan mengoleksi Oleh karena itu, langkah yang
buku, berbagai materi di jurnal komputer menjelaskan ruang lingkup masalah
yang membahas masalah yang berkaitan ini merupakan tahap dan langkah
dengan penelitian, dan sumber lainnya. pertama yang terpenting dalam
Agar langkah dan tahapan yang artikel ini.
digunakan dalam proses perancangan tidak 2. Menganalisa Permasalahan
menyimpang dari tujuan utama Analisis masalah diharapkan
pembahasan, dan untuk memudahkan mampu memahami permasalahan
pembaca dalam memahaminya maka yang teridentifikasi pada ruang
urutan tiap tahapan dan tahapan akan lingkup atau batasannya. Dengan

JURSIMA https://ejournal.stmikgici.ac.id/
Jurnal Sistem Informasi dan Manajemen STMIK GICI

32
ISSN 2338-1523
E-ISSN 2541-576X

Volume 9 No. 2
Agustus 2021

menganalisis masalah yang telah telah didapat dengan penyakit


ditentukan, saya berharap dapat ikan yang akan diidentifikasi,
memahami masalahnya dengan untuk melihat relasi tersebut
baik. ditampilkan pada Tabel 2,
3. Mempelajari Literatur Tabel 3 dan Tabel 4.
Penelitian literatur merupakan c. Menentukan bobot setiap gejala
kegiatan penelitian ilmiah dan Pada tahapan ini, akan
teoritis yang membahas masalah- dilakukan proses penentuan
masalah yang sebelumnya terbatas bobot setiap gejala, dimana
yang bersumber dari literatur jurnal Gejala Ringan diberi bobot 1,
terkait penelitian yang bertanggung Gejala Sedang diberi bobot 3,
jawab. Gejala Berat diberi bobot 5.
4. Mengumpulkan Data untuk melihat bobot tersebut
Pengumpulan data dilakukan ditampilkan pada Tabel 2,
dengan mengumpulkan semua data Tabel 3 dan Tabel 4.
yang dibutuhkan dalam penelitian. d. Menentukan nilai similarity
Teknologi yang digunakan untuk gejala yang dipilih user dengan
pengumpulan data dalam penelitian penyakit Ikan Bawal Bintang.
ini adalah teknologi penghitungan Untuk melihat similarity pada
data observasi. setiap gejala yang
5. Menganalisa Data Menggunakan dikonsultasikan oleh user
Metode CBR dengan basis pengetahuan
Untuk menyelesaikan masalah ini digunakan rumus:
menggunakan metode CBR, dengan 𝑆𝑖𝑚𝑖𝑙𝑎𝑟𝑖𝑡𝑦 (𝑝𝑟𝑜𝑏𝑙𝑒𝑚, 𝑐𝑎𝑠𝑒) =
harapan mendapatkan nilai (𝑠1∗𝑤1)+(𝑠2∗𝑤2)+⋯+(𝑠𝑛∗𝑤𝑛)
similarity yang sesuai dengan 𝑤1+𝑤2+𝑤…+𝑤𝑛
penyakit Ikan Bawal Bintang yang (1)
ada berdasarkan gejala yang dipilih Hasil dari rumus tersebut
oleh user. Adapun cara dari metode dijadikan hasil perbandingan
CBR yang dijalankan pada tahapan pada setiap jenis penyakit yang
penelitian yang dilakukan adalah ada pada basis pengetahuan,
sebagai berikut: kemudian nilai tertinggi akan
a. Menentukan penyakit dan menjadi hasil diagnosis ikan
gejala yang terkena penyakit.
Pada langkah ini, peneliti e. Membandingkan nilai
berkonsultasi pada pakar yang similarity setiap penyakit
ahli dalam bidang penyakit Tahap ini akan menampilkan
Ikan Bawal Bintang. nilai setiap hasil similarity
b. Menentukan relasi antara penyakit ikan dalam bentuk
penyakit dan gejala nilai persentase kemiripannya.
Maksud relasi disini adalah
hubungan antar gejala yang

JURSIMA https://ejournal.stmikgici.ac.id/
Jurnal Sistem Informasi dan Manajemen STMIK GICI

33
ISSN 2338-1523
E-ISSN 2541-576X

Volume 9 No. 2
Agustus 2021

f. Mengambil kesimpulan keluaran, tujuannya agar


penyakit yang terjadi pada Ikan program yang dihasilkan
Bawal Bintang mudah digunakan dan menarik,
Setelah didapatkan nilai dan sejalan dengan konsep
similarity tertinggi, maka aplikasi yang baik..
sistem akan menampilkan hasil 7. Mengimplementasikan Sistem
diagnosis ikan yang terkena Sistem Pakar dengan menggunakan
penyakit sehingga didapatkan Metode CBR diterapkan dengan
cara penanganan yang terbaik bahasa pemrograman PHP.
terhadap ikan. Penerapan dari proses analisa dan
6. Mendesain Sistem proses sistem pada tahapan
Sebelum membuat sistem yang sebelumnya di mana data akan
dibutuhkan terlebih dahulu sistem diproses, kemudian sistem berjalan
akan didesain atau dirancang. Hasil sesuai dengan yang diharapkan.
dari tahapan ini untuk mendapatkan Implementasi ini dilakukan untuk
model perangkat lunak pada sistem. membandingkan hasil yang
Pada tahap ini perancangan didapatkan menggunakan metode
didasarkan pada metode analisis secara manual dengan sistem.
hasil tahapan sebelumnya, dan pada 8. Menguji Hasil
saat perancangan: Pada tahap selanjutnya dilakukan
a Desain model digunakan untuk pengujian terhadap data yang
menjelaskan atau menunjukkan dikembangkan. Pengujian
relasi yang terlibat, sehingga dilakukan dengan cara menerapkan
model dapat dijadikan suatu Metode CBR berdasarkan data
pedoman dalam perancangan kriteria yang sudah ada. Sehingga
sebuah sistem. dapat diketahui besar tingkat
b Desain database dengan akurasi sistem dan hitungan
MySQL adalah tahapan untuk manual.
menentukan jenis data yang 9. Mengambil Kesimpulan
digunakan pada media. Merupakan tahap akhir dari
c Masukan / input adalah data penelitian yang didasarkan pada penelitian
yang diperoleh dari wawancara literatur dan pembahasan masalah untuk
langsung dan observasi kondisi menarik kesimpulan, serta merupakan hasil
dilapangan atau melalui jurnal penelitian dan analisis. Kesimpulan yang
yang berkaitan dengan sistem didapat adalah tentang jenis penyakit Ikan
pakar. Bawal Bintang.
d Desain proses yaitu tahapan
dalam menentukan alur kerja HASIL DAN PEMBAHASAN
suatu sistem yang dibuat. Dalam penelitian identifikasi penyakit
e Perancangan antarmuka Ikan Bawal Bintang pada penelitian ini
pengguna adalah untuk menggunakan metode Case Based
menentukan tahapan tampilan Reasoning yang merupakan suatu model

JURSIMA https://ejournal.stmikgici.ac.id/
Jurnal Sistem Informasi dan Manajemen STMIK GICI

34
ISSN 2338-1523
E-ISSN 2541-576X

Volume 9 No. 2
Agustus 2021

penalaran yang menggabungkan Penentuan Bobot Gejala :


pemecahan masalah, pemahaman dan
Gejala Ringan : 1
pembelajaran serta memadukan Gejala Sedang : 3
keseluruhannya dengan pemrosesan Gejala Berat : 5
memori [16]. Flowchart dari proses cbr
dalam penelitian ini ditunjukan pada 3.1 Data Penelitian
Gambar 2. Adapun jenis data yang digunakan
sebagai berikut:
a. Data Penyakit
Pada Tabel 1. Akan ditunjukan data
penyakit ikan bawal

Tabel 1. Data Penyakit


Kode Nama Penyakit
L5 Cryptocaryon
L6 Infeksi isopoda
L7 Vibriosis
L8 Streptococcus

b. Data Gejala
Pada Tabel 2. Ditampilkan jenis-jenis
gejala penyakit yang ada pada ikan Bawal
Bintang. Jumlah gejala yang ada yaitu
sebanyak delapan belas (18) gejala beserta
Gambar 2. Flowchart Proses CBR Sistem Pakar relasi atau hubungan terhadap masing
masing penyakit. Selanjutnya akan
Pada diagram alir proses CBR sistem pakar, ditampilkan gejala pada penyakit ikan
ditunjukkan bahwa langkah pertama yang Bawal Bintang seperti pada Tabel 3.
dilakukan oleh pengguna adalah
memasukkan gejala yang terlihat ke dalam Tabel 3. Gejala Penyakit Pada Ikan Bawal Bintang
sistem. Kemudian setelah memasukkan Kode Gejala L5 L6 L7 L8 W
gejala, sistem akan menjalankan proses G01 Terdapat * 3
pengambilan. Jika nilai similarity yang Bintik Putih
diperoleh dari hasil temu kembali adalah Atau Pucat
0,5 maka sistem akan mengolah kembali Pada
data kasus lama yang digunakan kembali Permukaan
untuk digunakan kembali untuk Tubuh
mendapatkan hasil diagnosis dengan G02 Rontok Pada 5
segera. Pada saat yang sama, jika kesamaan Sisik *
gejala adalah 0,5, sistem akan G03 Pada 3
memperlakukan revisi dan retensi sebagai Permukaan *
kasus baru.

JURSIMA https://ejournal.stmikgici.ac.id/
Jurnal Sistem Informasi dan Manajemen STMIK GICI

35
ISSN 2338-1523
E-ISSN 2541-576X

Volume 9 No. 2
Agustus 2021

Kode Gejala L5 L6 L7 L8 W Kode Gejala L5 L6 L7 L8 W


Tubuh G13 Terjadi * 3
Terjadi Kerusakan
Pendarahan Sirip
G04 Mata * * 5 G14 Berenang * 1
Menonjol * Tidak Normal
G05 Sulit 3 G15 Kornea Mata * 5
Bernafas Menjadi
Terlihat Pada Putih
Ikan * G16 Pendarahan * 3
G06 Tubuh 5 Pada Tutup
Kehabisan Insang
Lendir/ Kesat G17 Adanya * 5
Diakibatkan Ulcerasi Dan
Produksi Necrotic Pada
Lendir Tubuh Ikan
Meningkat. *
G07 Terdapat * 5
Parasit 3.2 Proses Metode CBR
Menyerang
Permukaan Sebagai contoh, proses konsultasi
Tubuh, nelayan untuk penyakit ikan Bawal Bintang
Mulut, akan dilakukan dalam bentuk konsultasi
Hidung, sebagai berikut:
Insang Atau SP : G01 Terdapat Bintik Putih User: YA
Lipatan Atau Pucat Pada
Rahang Permukaan Tubuh
G08 Ikan * * 3 SP : G02 Rontok Pada Sisik User: YA
Kehilangan SP : G03 Pada Permukaan User: Tidak
Nafsu Makan Tubuh Terjadi
G09 Gerakan * 1 Pendarahan
Lambat SP : G04 Mata Menonjol User: YA
G10 Pertumbuhan * 3 SP : G05 Sulit Bernafas User: Tidak
Lambat Terlihat Pada Ikan
G11 Tubuh Ikan * * 5 SP : G06 Tubuh Kehabisan User: Tidak
Berubah Lendir/ Kesat
Kehitaman Diakibatkan Produksi
G12 Terlihat * 3 Lendir Meningkat.
Pendarahan SP : G07 Terdapat Parasit User: Tidak
Atau Borok Menyerang
Pada Kulit Permukaan Tubuh,

JURSIMA https://ejournal.stmikgici.ac.id/
Jurnal Sistem Informasi dan Manajemen STMIK GICI

36
ISSN 2338-1523
E-ISSN 2541-576X

Volume 9 No. 2
Agustus 2021

Mulut, Hidung,
Insang Atau Lipatan
Rahang
SP : G08 Ikan Kehilangan User: Tidak
Nafsu Makan
SP : G09 Gerakan Lambat User: Tidak
SP : G10 Pertumbuhan Lambat User: Tidak Ket : IF Gejala Sama THEN 1, IF berbeda
SP : G11 Tubuh Ikan Berubah User: Tidak THEN 0
Kehitaman
𝑆(𝑝𝑟𝑜𝑏𝑙𝑒𝑚, 𝑐𝑎𝑠𝑒)
SP : G12 Terlihat Pendarahan User: Tidak (1 ∗ 3 ) + (1 ∗ 5 ) + (0 ∗ 3 ) + (1 ∗ 5 ) + (0 ∗ 3 ) + (0 ∗ 5 )
Atau Borok Pada =
3+5+3+5+3+5
Kulit 13
SP : G13 Terlihat Pendarahan User: Tidak 𝑆(𝑝𝑟𝑜𝑏𝑙𝑒𝑚, 𝑐𝑎𝑠𝑒) = = 0,542
24
Atau Borok Pada
Kulit Dari data konsultasi akan dilakukan proses
SP : G14 Terjadi Kerusakan User: Tidak CBR untuk penyakit Parasit Infeksi isopoda
Sirip (L6)
SP : G15 Berenang Tidak User: Tidak
Normal
SP : G16 Kornea Mata Menjadi User: Tidak
Putih
SP : G17 Pendarahan Pada User: Tidak
Tutup Insang Tidak dilakukan proses, dikarenakan tidak
SP : G18 Adanya Ulcerasi Dan User: Tidak ada gejala yang mirip.
Necrotic Pada Tubuh
Ikan Dari data konsultasi akan dilakukan
proses CBR untuk penyakit Vibriosis (L7)
Jadi Fakta yang dihasilkan :
Terdapat Bintik Sedang 3
Putih Atau
Pucat Pada
Permukaan
Tubuh (G01)
Rontok Pada Berat 5 Ket : IF Gejala Sama THEN 1, IF berbeda
Sisik (G02) THEN 0
Mata Menonjol Berat 5
(G04)

Dari data konsultasi akan dilakukan proses


CBR untuk penyakit Cryptocaryon (L5)

JURSIMA https://ejournal.stmikgici.ac.id/
Jurnal Sistem Informasi dan Manajemen STMIK GICI

37
ISSN 2338-1523
E-ISSN 2541-576X

Volume 9 No. 2
Agustus 2021

𝑆(𝑝𝑟𝑜𝑏𝑙𝑒𝑚, 𝑐𝑎𝑠𝑒) metode CBR terkena Penyakit


Cryptocaryon dengan nilai rekomendasi
(1 ∗ 5) + (0 ∗ 5) + (0 ∗ 1) + (0 ∗ 5) + (0 ∗ 3)0,542 atau 54,2%.
=
5+5+1+5+3
SIMPULAN
5 Dimulai dari tahap penelitian identifikasi
𝑆(𝑝𝑟𝑜𝑏𝑙𝑒𝑚, 𝑐𝑎𝑠𝑒) = = 0,263 penyakit Ikan Bawal Bintang, dan berdasarkan
19
proses analisis yang telah dilakukan maka dapat
Dari data konsultasi akan dilakukan diambil kesimpulan sebagai berikut: Sistem
pakar dapat melacak gejala yang dipilih oleh
proses CBR untuk penyakit Lymphocystis
pengguna berdasarkan kondisi Ikan Bawal
Virus (L8) Bintang yang diamati. Hasil identifikasi
penyakit Ikan Bawal Bintang dari contoh pada
penelitian ini dengan gejala: Terdapat Bintik
Putih Atau Pucat Pada Permukaan Tubuh
(G01), Rontok Pada Sisik (G02), Mata
Menonjol (G04) menghasilkan nilai penyakit
berupa Cryptocaryon 0,542 atau 54,2%,
Infeksiisopoda 0%, Vibriosis 0,263 atau 26,3%,
Streptococcus 0,208 atau 20,8%. Dikarenakan
Ket : IF Gejala Sama THEN 1, IF berbeda nilai Cryptocaryon lebih tinggi yaitu 0,542 atau
THEN 0 54,2% maka sistem pakar menghasilkan
identifikasi bahwa Ikan Bawal Bintang tersebut
𝑆(𝑝𝑟𝑜𝑏𝑙𝑒𝑚, 𝑐𝑎𝑠𝑒) terkena penyakit Cryptocaryo.
(1 ∗ 5) + (0 ∗ 5) + (0 ∗ 1) + (0 ∗ 5) + (0 ∗ 3) + (0 ∗ 5)
=
5+5+1+5+3+5
DAFTAR PUSTAKA
5
𝑆(𝑝𝑟𝑜𝑏𝑙𝑒𝑚, 𝑐𝑎𝑠𝑒) = = 0,208
24 [1] Adawiyah, Rabiah, and Fitrianti
Handayani. 2020. “Rancang
Dari proses perhitungan pada kasus baru Bangun Case Based Reasoning
dengan menggunakan metode CBR Untuk Diagnosis Hama Dan
didapatkan hasil rekomendasi nilai sebagai Penyakit Tanaman Nilam
berikut : Menggunakan Nearest Neighbor
Tabel 5. Hasil Nilai Rekomendasi
Kombinasi Certainty Factor.” 7(3):
Kode Jenis Penyakit Nilai 477–82.
Rekomendasi [2] Aldo, Dasril, and Ardi. 2019. “Sains
L5 Cryptocaryon Dan Teknologi Informasi Sistem
0,542 Pakar Diagnosa Penyakit Limfoma
L6 Infeksiisopoda 0 Dengan Metode Certainty Factor.”
L7 Vibriosis 0,263 5(1).
L8 Streptococcus 0,208 [3] Aldo, Dasril, and Dian Riliyanda.
Dari tabel diatas maka ikan Bawal Bintang 2019. “Aplikasi Sistem Pakar
dari hasil perhitungan menggunakan Dalam Mendiagnosa Penyakit

JURSIMA https://ejournal.stmikgici.ac.id/
Jurnal Sistem Informasi dan Manajemen STMIK GICI

38
ISSN 2338-1523
E-ISSN 2541-576X

Volume 9 No. 2
Agustus 2021

Infertilitas Pada Pria.” 7(1): 20–31. [10] Pakpahan, Andy Victor, and
[4] Habibie, Dedi Rahman, and Dasril Doni Doni. 2019. “Implementasi
Aldo. 2019. “Sistem Pakar Untuk Metode Forward Chaining Untuk
Identifikasi Jenis Jerawat Dengan Mendiagnosis Organisme
Metode Certainity Factor.” Pengganggu Tanaman (Opt) Kopi.”
JOINTECS (Journal of Information Simetris: Jurnal Teknik Mesin,
Technology and Computer Science) Elektro dan Ilmu Komputer 10(1):
4(3): 79. 117–26.
[5] Handoko, Andy Rio et al. 2019. [11] Papuangan, Miswar. 2018.
“Perancangan Sistem Pakar Analisa “Penerapan Case Based Reasoning
Transaksi Keuangan Mencurigakan Untuk Sistem Diagnosis Penyakit
Menggunakan Metode Forward Hepatitis.” JIKO (Jurnal
Chaining.” Simetris : Jurnal Teknik Informatika dan Komputer) 1(1): 7–
Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer 12.
10(2): 701–12. [12] Pravitasari, Norma. 2017.
[6] Harjanto, Arif, Sri Karnila, and “Sistem Pakar Untuk Menentukan
Fajar Nugraha. 2018. “Rancang Gangguan Afektif.” 10(3): 237–46.
Bangun Aplikasi Sistem Pakar [13] Putri, Anggia Dasa, and
Untuk Konsultasi Perilaku Siswa Di Dapit Pratama. 2017. “Sistem Pakar
Sekolah Menggunakan Metode Mendeteksi Tindak Pidana
Forward Chaining.” Simetris: Cybercrime Menggunakan Metode
Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Forward Chaining Berbasis Web Di
Ilmu Komputer 9(2): 817–24. Kota Batam.” Edik Informatika
[7] Kurnia, Dona. 2018. “Identifikasi 3(2): 197–210. http://ejournal.stkip-
Obesitas Pada Balita Di Posyandu pgri-
Berbasis Artificial Intelligence.” sumbar.ac.id/index.php/eDikInfor
Jurnal Sains dan Informatika 4(1): matika/article/view/2244.
76–86. [14] Vasquez-Morales, Gabriel
[8] Laksamana, Agung. 2020. “Sistem R., Sergio M. Martinez-
Pakar Mendiagnosa Penyakit Monterrubio, Pablo Moreno-Ger,
Kolera Menerapkan Metode Hybrid and Juan A. Recio-Garcia. 2019.
Case Based.” Health and “Explainable Prediction of Chronic
Contemporary Technology Journal Renal Disease in the Colombian
1(1): 13–19. http://ejurnal.stmik- Population Using Neural Networks
budidarma.ac.id/index.php/jurikom and Case-Based Reasoning.” IEEE
%7CPage%7C204. Access 7: 152900–910.
[9] Minarni, Indra Warman, and
Yuhendra. 2018. “Implementasi
Case-Based Reasoning Sebagai
Metode Inferensi Pada Sistem Pakar
Identifikasi Penyakit Tanaman
Jagung.” Jurnal Teknoif 6(1): 1–7.

JURSIMA https://ejournal.stmikgici.ac.id/
Jurnal Sistem Informasi dan Manajemen STMIK GICI

39

Anda mungkin juga menyukai