Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN (Hamdan)

Shell and tube heat exchanger (STHE)  adalah suatu alat yang
memungkinkan perpindahan panas dan bisa berfungsi sebagai pemanas maupun
sebagai pendingin. Biasanya, medium pemanas dipakai uap lewat panas (super
heated steam) dan air biasa sebagai air pendingin(cooling water). Penukar
panas dirancang sebisa mungkin agar perpindahan panas antar fluida dapat
berlangsung secara efisien. Pertukaran panas terjadi karena adanya kontak, baik
antara fluida terdapat dinding yang memisahkannya maupun keduanya
bercampur langsung begitu saja.

Shell and tube heat exchanger (STHE) bekerja dengan mentransfer


panas antara dua atau lebih cairan. Beberapa jenis yang paling umum adalah
heat exchanger type shell and tube dan heat exchanger type plate. Penukar
panas shell dan tube menggunakan sistem tabung tempat cairan mengalir. Satu
set tabung berisi cairan yang akan didinginkan atau dipanaskan, sedangkan set
kedua berisi cairan yang akan menyerap panas atau mentransmisikan panas.
Heat exchanger (penukar kalor) plat menggunakan konsep yang sama, di mana
pelat erat bergabung bersama-sama dengan celah kecil antara masing-masing
cairan mengalir. Cairan yang mengalir di antara plat bergantian antara panas
dan dingin sehingga panas akan bergerak masuk atau keluar dari aliran yang
diperlukan. Penukar kalor type plat ini memiliki area permukaan yang besar,
sehingga biasanya lebih efisien. Dan kedua type STHE ini digunakan untuk
tekanan yang lebih rendah.

Pada praktikum pengendalian proses kali ini yaitu heat exchanger


dengan prinsip kerja yaitu panas salah satu bentuk energy yang dapat
dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lain tetapi tidak dapat dimusnahkan
sama sekali. Langkah yang pertama yang dilakukan yaitu membuat aliran co-
current dengan melakukan variasi laju alir 2, 3, 4 dan 5 L/min. co-current
yaitu aliran dengan fluida panas dengan dingin searah. Pada sumbu y kiri dari
atas simbolnya adalah T1 (suhu panas in), t1 (suhu dingin in). pada sumbu y
kanan dari atas simbolnya adalah T2 (suhu panas out), t2 (suhu dingin out).
Aliran panas T1 masuk kemudian menjadi T2 yang suhunya menjadi lebih
rendah sedangkan aliran dingin t1 masuk kemudian menjadi t2 suhunya
menjadi lebih tinggi. Berarti arah arus searah karena sama sama jalan bareng
searah dalam satu pipa, dimana yang panas menjadi suhu rendah dan yang
dingin menjadi suhu yang tinggi (transfer panas) dalam keadaan suhu hampir
sama (interval garis y kanan semakin mengecil).

Langkah yang kedua yaitu membuat aliran counter current dengan


melakukan variasi laju alir 2, 3, 4 dan 5 L/min. Countercurrent pada sumbu y
kiri dari atas simbolnya adalah T1 (suhu panas yang in), t2 (suhu dingin out).
Pada sumbu y kanan dari atas simbolnya adalah T2 (suhu panas out), t1 (suhu
dingin in). aliran panas T1 masuk kemudian menjadi T2 yang suhunya menjadi
lebih rendah sedangkan aliran dingin t1 masuk kemudian menjadi t2 yang
suhunya menjadi lebih tinggi dalam arah yang berlawanan dengan arus panas.
Arah arus berlawanan arah karena interval garis y kanan yang semakin melebar
yang berarti semakin panjang kontak maka yang arus panas akan semakin
dingin dan arus dingin akan semakin panas.

Anda mungkin juga menyukai