Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PERANCANGAN ALAT 2 (Heat Exchanger)

Dosen Pengampu : Christyfani Sindhuwati, S.T., M.T.


Nama Kelas : Ednin Syahrul Ramadhan
: 4E-D IV TKI

1. Bagaimana prinsip kerja heat exchanger (HE)


Jawab: prinsip kerja dari alat heat exchanger yaitu memindahkan panas dari fluida satu ke
fluida yang lain yang memiliki temperature berbeda, dimana perpindahan panas dapat
dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara kontak langsung panas yang
dipindahkan dari fluida panas ke fluida dingin melalui permukaan kontak langsung
berarti tidak ada dinding antara kedua fluida. Secara kontak tidak langsung dengan panas
berpindah dengan adanya dinding. Pada aliran sistem kontak langsung misalnya 2 zat
cair yang immiscible (tidak dapat bercampur ) dan gas – liquid. Pada aliran sistem
kontak tidak langsung misalnya pada alat yang pemindah panas pada alat tangki susu
yang dilengkapi jacketed vessel dimana antara fluida panas (fluida dalam tangki) dan
fluida dingin (air pendingin di jacketed vessel) terpisah oleh dinding solid. Perpindahan
panas bisa dengan zat perantara misalnya konduksi dan konveksi, sedangkan perpindahan
panas tanpa perantara yaitu radiasi.

2. Sebutkan macam-macam HE? dan lengkapi dengan


gambarnya! Jawab:
Macam-Macam (Jenis) Heat Exchanger
a. Double Pipe Heat Exchanger
Alat penukar panas pipa rangkap terdiri dari dua pipa logam standart yang
dikedua ujungnya dilas menjadi satu atau dihubungkan dengan kotak penyekat.
Fluida yang satu mengalir di dalam pipa, sedangkan fluida kedua mengalir di
dalam ruang anulus antara pipa luar dengan pipa dalam. Alat penukar panas
jenis ini dapat digunakan pada laju alir fluida yang kecil dan tekanan operasi
yang tinggi.
b. Plate and Frame Heat Exchanger
Alat penukar panas pelat dan bingkai terdiri dari paket pelat-pelat tegak lurus,
bergelombang, atau profil lain. Pemisah antara pelat tegak lurus dipasang
penyekat lunak (biasanya terbuat dari karet). Pelat-pelat dan sekat disatukan
oleh suatu perangkat penekan yang pada setiap sudut pelat (kebanyakan segi
empat) terdapat lubang pengalir fluida. Melalui dua dari lubang ini, fluida
dialirkan masuk dan keluar pada sisi yang lain, sedangkan fluida yang lain
mengalir melalui lubang dan ruang pada sisi sebelahnya karena ada sekat.

c. Shell and Tube Heat Exchanger


Terdiri atas suatu bundel pipa yang dihubungkan secara paralel dan
ditempatkan dalam sebuah pipa mantel (cangkang ). Fluida yang satu mengalir
di dalam bundel pipa, sedangkan fluida yang lain mengalir di luar pipa pada
arah yang sama, berlawanan, atau bersilangan. Untuk meningkatkan effisiensi
pertukaran panas, biasanya dipasang sekat (buffle). Ini bertujuan untuk
membuat turbulensi aliran fluida dan menambah waktu tinggal (residence
time), namun pemasangan sekat akan memperbesar pressure drop operasi dan
menambah beban kerja pompa, sehingga laju alir fluida yang dipertukarkan
panasnya harus diatur.
d. Adiabatic Wheel Heat Exchanger
Adiabatic wheel heat exchanger adalah penukar panas menggunakan
intermediate cairan atau komponen solid untuk menahan panas, yang kemudian
pindah ke sisi lain dari penukar panas akan dilepas. Dua contoh ini adalah roda
adiabatik, yang terdiri dari roda besar dengan benang halus berputar melalui
cairan panas dan dingin, dan penukar panas cairan.

e. Pillow Plate Heat Exchanger


Sebuah pelat penukar bantal umumnya digunakan dalam industri susu untuk
susu pendingin dalam jumlah besar langsung ekspansi tank massal stainless
steel. Pelat bantal memungkinkan untuk pendinginan di hampir daerah seluruh
permukaan tangki, tanpa sela yang akan terjadi antara pipa dilas ke bagian luar
tangki. Pelat bantal dibangun menggunakan lembaran tipis dari logam-spot
dilas ke permukaan selembar tebal dari logam.
f. Dynamic Scraped Surface Heat Exchanger
Alat ini terutama digunakan untuk pemanasan atau pendinginan dengan tinggi
viskositas produk, proses kristalisasi, penguapan tinggi dan fouling aplikasi.
Kali berjalan panjang yang dicapai karena terus menerus menggores
permukaan, sehingga menghindari pengotoran dan mencapai kecepatan transfer
panas yang berkelanjutan selama proses tersebut.

g. Phase-change Heat Exchange


Selain memanas atau pendinginan cairan hanya dalam satu fasa, penukar panas
dapat digunakan baik untuk memanaskan cairan menguap (atau mendidih) atau
digunakan sebagai kondensor untuk mendinginkan uap dan mengembun ke
cairan.
Arah Aliran Heat Exchanger
a. Heat Exchanger dengan aliran searah (co-current/parallel flow) Pertukaran
panas jenis ini, kedua fluida (dingin dan panas) masuk pada sisi Heat
Exchanger yang sama, mengalir dengan arah yang sama, dan keluar pada
sisi yang sama. Karakter Heat Exchanger jenis ini, temperatur fluida
dingin yang keluar dari Heat Exchanger (Tco) tidak dapat melebihi
temperatur fluida panas yang keluar (Tho), sehingga diperlukan media
pendingin atau media pemanas yang banyak.

b. Pertukaran panas dengan aliran berlawanan arah ( counter flow ) Penukar


panas jenis ini, kedua fluida ( panas dan dingin ) masuk penukar panas
dengan arah berlawanan, mengalir dengan arah berlawanan dan keluar
pada sisi yang berlawanan . Temperatur fluida dingin yang keluar penukar
panas (Tcb ) lebih tinggi dibandingkan temperatur fluida panas yang keluar
penukar panas ( Thb ).

c. Cross flow yaitu satu fluida mengalir tegak lurus dengan fluida yang
lain. Biasa dipakai untuk aplikasi yang melibatkan dua fasa. Misalnya
sistem kondensor uap (tube and shell heat exchanger), di mana uap
memasuki shell, air pendingin mengalir di dalam tube dan menyerap
panas dari uap sehingga uap menjadi cair.

d. Cross counter flow

3. Sebut dan jelaskan perbedaan STHE dan DPHE?


Perbedaan STHE dan DPHE
Shell and Tube Heat Exchanger (STHE) Double Pipe Heat Exchanger (DPHE)
Alat penukar panas yang terdiri dari bagian Alat penukar panas yg terdiri dari 2 pipa
shell dan didalamnya ada banyak tube (annulus = luar dan inner pipe = dalam)
Aliran fluida dari shell masuk ke sisi luar Aliran fluida dari dalam dan luar shg
tube dengan arah yang zig- zag dan terjadi transfer panas sepanjang aliran pipa
turbulen karena adanya baffle
(penghalang). Fungsi baffle untuk
memperluas kontak antara fluida sisi shell
dan tube kontak sehingga lebih efektif
transfer panasnya. Sedangkan fluida dari
pipa mengalir melewati tube yang dipasang
paralel.
Luas perpindahan panas > 120 ft2 Luas perpindahan panas < 120 ft2
Kapasitas aliran besar sehingga beban Kapasitas aliran kecil karena hanya ada 2
liquid pada kolom rendah karena tube pipa yaitu pipa dalam dan luar sehingga
berdiameter kecil beban kolom besar
Perawatan mudah karena tube bisa diambil Perawatannya sulit karena untuk
dengan mudah membersihkan pipianya sulit yang biasanya
pipa bagian dalam (inner pipe) terpasang
permanen sehingga tidak dapat diambil.
Digunakan untuk range suhu tinggi dan
viscous tinggi
Digunakan pada tekanan tinggi
Efisien tempat Boros tempat yang disebabkan pipa yang
berbelok belok
L= 12, 16, dan 20 ft L= 12, 15, dan 20 ft

Anda mungkin juga menyukai