Anda di halaman 1dari 1

NAMA : M.

WAHYU EKO SAPUTRO

NIM : 1841420084

berdasarkan ukuran plat hammer yang terdiri dari plat screen 2.0 dan plat screen 1.0,.
Fungsi dari penggunaan variabel ini agar dapat mengetahui ukuran partikel awal dan setelah
dimasukkkan kedalam hammer mill memiliki perbedaan yaitu ukurannya menjadi lebih kecil
dari ukuran awal. Bahan yang digunakan adalah beras sebanyak 400 gram, beras yang kedua
juga 400 gram. Pada percobaan Pada percobaan kali ini menggunakan 2 variabel yang
berbeda, variabel tersebut pertama , menggunakan screen nomer 1 dengan massa beras 400
gram. Dalam waktu 15,menit menghasilkan tepung beras sebanyak 399,74 gram. Pada
percobaan kedua ,menggunakan screen nomer 2 dengan massa beras 400 gram. Dalam waktu
16 menit menghasilkan tepung beras sebanyak 378,04 gram.

Pada percobaan pertama screening, menimbang ayakan kosong (Mo) menggunakan


waktu 10 menit dengan vibrasi 20 Hertz. Lalu masukkan bahan ke dalam screening dengan
waktu 10 menit pengayakan dan vibrasi 20 Hertz. Kemudian masukkan tepung beras sisa
hammer mill dan di ayak menggunakan screening. Sisa tepung dalam setiap ayakan
ditimbang (Mt). pada percobaan selanjutnya, prosesnya sama hanya saja yang membedakan
adalah massa tepung berasnya. Hasil dalam hammer mill, untuk massa bahan yang sama
percobaan 1memiliki waktu lebih cepat dalam crusher di hammer mill. Karena screen no 1
memiliki diameter lubang yang lebih besar daripada screen no 2. Pada percobaan 1
menghasilkan massa benda yang lebih banyak karena semakin besar ukuran partikel rata-
ratanya. Pada percobaan 2 menghasilkan massa benda yang lebih sedikit karena semakin
kecil ukuran partikel rataratanya. Sehingga hasil dalam screening, pada percobaan 1 bahan
yang dihasilkan dalam pengayakan total sebesar 409,46 gram dan pada percobaan 2 bahan
yang dihasilkan total sebesar 349,72 gram. Hasil kedua massa bahan tersebut tidak sama
dengan massa keluar karena kemungkinan terjadi massa bahan yang menempel pada alat dan
yang terbang keluar.

Anda mungkin juga menyukai