Anda di halaman 1dari 3

Rumusan :

1. Bagaimana pengaruh substrat terhadap pertumbuhan Phaeophyta ?


Solusi :
1. Metode yang dapat digunakan untuk permasalahan tersebut adalah adalah sample survey
method atau survei di lapangan. Sampel penelitian yang dapat digunakan adalah tanaman
Sargassum sp. yaitu rumput laut yang tergolong Divisi Phaeophyta (ganggang coklat).
yang dibudidayakan di dalam rakit yang berbeda. Dua sistem pembudayaanya yaitu rakit
lepas dasar yang diikat dibatu pada dasar perairan dan rakit terapung yang diikat di rakit
pada permukaan perairan dengan jarak tanam masing-masing bibit yaitu 20 cm
(Lutfiawan, dkk. 2015)
2. Menanam Bibit Sargassum Sp. yaitu rumput laut yang tergolong Divisi Phaeophyta
(ganggang coklat). Metode penanaman yang digunakan yaitu dengan cara menanam bibit
di dalam polybag yang terisi dengan pasir dan lumpur. Bibit ditanam pada media polybag
dengan 3 perlakuan yaitu:

1) Perlakuan A dengan komposisi pasir lebih banyak dari pada lumpur di dalam media
tempat hidup spora yaitu di dalam polybag. (75 % pasir dan 25 % lumpur )

2) Perlakuan B dengan komposisi lumpur lebih banyak dari pada pasir di dalam media
tempat hidup spora yaitu di dalam polybag. ( 75 % lumpur dan 25 % pasir )

3) Perlakuan C dengan komposisi lumpur berpasir ( 50 % pasir dan 50 % lumpur )


Sumber : (Wawu. A, dkk. 2018)

3. Mengumpulkan data lapangan yang dilakukan pada 46 stasiun pengamatan di sepanjang


kawasan interdial pantai dengan menggunakan transek garis yang disebar tegak lurus
terhadap garis pantai.Pada setiap transek garis terdapat stasiun-stasiun pengamatan yang
jumlahnya disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik kawasan rataan terumbu yang
disurvai (Papalia & Arfah, 2013). Jarak antar stasiun pengamatan pada satu transek garis
yang sama adalah sekitar 50 m. Pengumpulan data pada setiap stasiun pengamatan
dilakukan dengan menggunakan transek kuadrat berukuran 1 m x 1 m. Data yang
dikumpulkan meliputi data persentase tutupan dasar perairan pada setiap transek yang
terdiri dari pasir, karang, pecahan karang, lumpur, batu karang, lamun, dan rumput laut
(total tutupan 100%). Dari total persentase tutupan rumput laut pada setiap transek
kemudian dilakukan identifikasi jenis-jenis rumput laut dan persentase tutupan dari setiap
jenis rumput laut yang ditemukan pada setiap stasiun pengamatan (total tutupan 100%).
Identifikasi rumput laut alam di lokasi penelitian menggunakan Dhargalkar & Kavlekar
(2004) dan Kalsum (2012). Di antara 46 stasiun pengamatan rumput laut tersebut,
dilakukan juga pengambilan sampel substrat dasar perairan pada sembilan stasiun. Data
yang dikumpulkan dianalisis secara spasial dan statistik. Analisis spasial dilakukan
dengan perangkat lunak ArcGIS versi 10 ( Erlania dan I Nyoman R , 2015)
Solving Problem :
Dari Ketiga solusi/ metode di atas, menurut kami menanam bibit Sargassum Sp. dengan
media pasir dan lumpur serta pemberian perlakuan berbeda pada setiap Sargassum Sp. yang
ditanam adalah solusi yang paling efektif karena kita dapat dengan mudah mengamati
pertumbuhanya dan mengetahui perbedaan dari ketiga perlakuan sehingga kita dapat
menyimpulkan apakah substrat berpengaruh terhadap pertumbuhan Phaeophyta berdasarkan
hasil dari penelitian tersebut.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Wawu. A, dkk. 2018) menunjukan
pertumbuhan Spora Rumput Laut Sargasum sp pada perlakuan substrat berpasir, setiap
minggu memiliki pertumbuhan berat dan panjang dari berat dan panjang awalnya 0,003 gram
dan 0,001 cm hingga menjadi 0,0235 gram dan 4,2 cm.
Sedangkan pertumbuhan Spora Rumput Laut Sargassum Sp pada perlakuan substrat
berlumpur, setiap minggu memiliki pertumbuhan berat dan panjang dari berat dan Panjang
awalnya 0,003 gram dan 0,001 cm hingga menjadi 0,65 gram dan 2,6 cm.
Kemudian pertumbuhan Spora Rumput Laut Sargassum Sp. pada perlakuan substrat pasir
berlumpur, setiap minggu memiliki pertuumbuhan berat dan Panjang dari berat dan Panjang
awalnya 0.003 gram dan 0.001 cm hingga menjadi 0,0235 gram dan 3,2 cm.
Dari data di atas diketahui substrat berlumpur memiliki pertumbuhan kurang optimal
dibandingkan dengan substrat pasir dan pasir berlumpur, hal ini dapat dilihat pada
pertumbuhan spora tiap minggunya ( Wawu. A, dkk. 2018)
Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa Substrat yang berbeda berpengaruh
terhadap pertumbuhan spora rumput laut Sargasum spy aitu rumput laut yang tergolong divisi
Phaeophyta.

Extending The Problem Solution :


Solusi mengenai permasalahan ini sebenarnya juga dapat digunakan untuk mengetahui pertumbuhan
semaian dari biji Lamun Enhalus acoroides. Penelitian tentang pengaruh perbedaan substrat terhadap
pertumbuhan semaian biji Lamun Enhalus acoroides yang dilakukan oleh Steven ( 2013)
menunjukan bahwa peneliti menggunakan media pasir sebagai tempat pembibitan biji Lamun
Enhalus acoroides.

Kesimpulan :

Berdasarkan pemaparan di atas dapat diketahui bahwa melakukan penelitian dengan Metode
penanaman dengan cara menanam bibit di dalam polybag yang terisi dengan pasir dan
lumpur dengan 3 perlakuan berbeda merupakan solusi yang tepat untuk mengetahui pengaruh
substrat terhadap pertumbuhan Phaeophyta.
Bibliografi :
1. Judul : ANALISIS PERTUMBUHAN Sargassum Sp. DENGAN SISTEM
BUDIDAYA YANG BERBEDA DI TELUK EKAS LOMBOK TIMUR SEBAGAI
BAHAN PENYAAN MATA KULIAH EKOLOGI TUMBUHAN.
Penulis : Muhammad Lutfiawan, Karnan, dan Lalu Japa
Tahun Terbit :2015
Penerbit : Jurnal Biologi Tropis
2. Judul : PENGARUH SUBSTRAT YANG BERBEDA TERHADAP
PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT Sargassum Sp. HASIL PRODUKSI SPORA
Penulis : Wawa. A, Nikodemus Dahoklory, dan Ridwan Tuboko
Tahun Terbit :2018
Penerbit : Jurnal Akuatik
3. Judul : DISTRIBUSI RUMPUT LAUT ALAM BERDASARKAN
KARAKTERISTIK DASAR PERAIRAN DI KAWASAN RATAAN TERUMBU
LABUHANBUA, NUSA TENGGARA BARAT : STRATEGI PENGELOLAAN
UNTUK PENGEMBANGAN BUDIDAYA
Penulis : Erlania dan I Nyoman Radiarta
Tahun Terbit :2015
Penerbit : Jurnal Riset Akuakultur
4. Judul : Pengaruh Perbedaan Substrat pada pertumbuhan semaian dari biji Lamun
Enhalus acoroides
Penulis : Steven
Tahun Terbit :2013
Penerbit : Universitas Hassanudin Makasar.

Anda mungkin juga menyukai