id
Penulisan Hukum
(Skripsi)
Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Syarat-syarat
Guna Memperoleh Derajat Sarjana dalam Ilmu Hukum
Pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Oleh :
Elvira Hapsari
NIM. E.1103063
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2007
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Disusun Oleh :
ELVIRA HAPSARI
NIM. E. 1103063
ii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN PENGUJI
Telah diterima dan disahkan oleh Tim Penguji Penulisan Hukum (Skripsi)
Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pada :
Hari : ………………….
Tanggal : ………………….
TIM PENGUJI
1. : …………………………………….
Ketua
2. : …………………………………….
Sekretaris
3. : …………………………………….
Anggota
MENGETAHUI
Dekan,
iii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
ELVIRA. E. 1103063. Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulisan
Hukum 2007. PROSES PENYIDIKAN TERHADAP PELAKU PELANGGARAN
UU KEIMIGRASIAN OLEH PPNS KEIMIGRASIAN (STUDI KASUS DI
DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM
RI). Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulisan Hukum 2007
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui proses penyidikan terhadap pelaku
pelanggaran Undang–Undang Keimigrasian oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil
Keimigrasian Di Derektorat Jendaral Imigrasi.dan kendala-kendala yang dialami oleh
Penyidik Pegawai Negeri Sipil Keimigrasian dalam melaksanakan tugas penegakan
hukum terhadap pelanggaran di bidang keimigrasian dan bagaimana penyelesaiannya.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif (descriptive research) dengan pendekatan kualitatif.
Penelitian dilakukan dengan mengambil lokasi di Direktorat Jenderal Imigrasi
Departemen Hukum dan HAM.. Sumber data meliputi data primer dan sekunder. Alat
pengumpulan data terdiri : wawancara dan studi dokumen atau bahan pustaka. Analisis
data dilakukan secara kualitatif dengan model interaktif. Berdasarkan hasil penelitian
dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa proses penyidikan terhadap pelaku
pelanggaran UU Keimigrasian bernama Mohamad Robiul Iman alias Mohamad Robiul
Islam oleh PPNS Imigrasi, meliputi serangkaian kegiatan yang meliputi : Pembuatan
Surat Perintah Penyidikan, pembuatan Surat Perintah Tugas, pembuatan Surat
Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan kepada Kejaksaan, melakukan pemanggilan
terhadap tersangka dan saksi-saksi, melakukan pemeriksaan terhadap tersangka dan
saksi-saksi, melakukan tindakan penyitaan terhadap barang-barang milik tersangka,
berupa dokumentasi kependudukan, menyusun sampul berkas perkara, menyerahkan
berkas perkara kepada Kejaksaan Tinggi DKI, melalui Kabid Korwas PPNS Polda Metro
Jaya. Proses penyidikan terhadap pelaku pelanggaran UU Keimigrasian dilakukan
berdasarkan ketentuan dalam KUHAP sebagai lex generalis dan UU Keimigrasian
sebagai lex specialis. Hambatan dalam pelaksanaan penyidikan oleh PPNS Imigrasi
meliputi hambatan yang bersifat internal dan eksternal.
Kata Kunci : Penyidikan, PPNS, Imigrasi.
iv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
Tidak seseorang pun bisa mengubah masa lalu, namun kita bisa mengubah masa depan apabila
kita melakukan tindakan positif
(Penulis)
Setiap kitra membuka buku kita akan menguak sepetak cakrawala. jika kita membacanya kita
akan lebih tahu dibanding sebelumnya
semua yang kita baca akan membuat diri kita menjadi lebih luas
(Anonim)
Kebahagiaan tidak diukur dari berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang bisa
kita nikmati dari yang kita miliki
(Anonim)
v
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSEMBAHAN
vi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur hanya bagi Tuhan Yesus Kristus atas anugerah keselamatan
dan setiap bentuk penyertaanNya yang telah memberikan hikmat dan kekuatan sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum ini.
Penyusunan penulisan hukum ini penulis tujukan terutama untuk melengkapi
salah satu syarat dalam mencapai derajat sarjana (S1) dalam bidang Ilmu Hukum pada
Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam memberi dukungan baik material maupun immaterial
sehingga penulisan hukum ini dapat diselesaikan dengan lancar. Ucapan terima kasih ini
terutama penulis tujukan kepada :
1. Bapak Moh Yamin, S.H., M.Hum. selaku Dekan Fakultas Hukum UNS yang telah
memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Edi Herdiyanto, S.H., M.H. selaku Ketua Bagian Hukum Acara yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Kristiyadi, SH.M.Hum selaku Pembimbing Skripsi yang telah menyediakan
waktu dan pikirannya untuk memberikan bimbingan dan arahan.
4. Bapak Waluyo, SH.M.Si selaku Pembimbing Skripsi II yang telah memberikan
waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan
5. Bapak Bambang Santoso, S.H., M.Hum yang telah memberikan bantuan dan
dukungan serta masukannya sehingga skripsi ini dapat selesai.
6. Bapak Kristiyadi., M.Hum. selaku pembimbing akademis, atas nasehat yang berguna
bagi penulis selama penulis belajar di Fakultas Hukum UNS.
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum UNS yang telah memberikan ilmu
pengetahuan kepada penulis sehingga dapat dijadikan bekal dalam penulisan skripsi
ini.
8. Papa dan Mama tercinta yang telah mendukung penulis secara materiil maupun
immateril, terima kasih banyak..
9. Kakak – kakakku dan adikku Rio terima kasih atas dukungan dan kritiknya.
vii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Penulis
viii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah......................................................... 1
B. Perumusan Masalah................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian.................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian.................................................................. 7
E. Metode Penelitian................................................................... 8
F. Sistematika Penulisan Hukum................................................ 12
ix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Cara Penyelesaiannya................................................................... 69
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 72
B. Saran ....................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... ` 74
BAB I
PENDAHULUAN
Kedua visi itu adalah yang bersifat menguntungkan dan yang bersifat
merugikan, sebab begitu terbuka dan begitu mudahnya negara Indonesia dalam
berhubungan dengan pihak luar di segala penjuru dunia. Kondisi yang demikian
menjadi suatu tantangan bangsa Indonesia dalam rangka menjamin kelangsungan,
ketentraman dan kesejahteraan hidupnya. Berbicara mengenai kepentingan
nasional berarti memperhatikan segala hal yang telah tercantum di dalam alinea
ke empat Pembukaaan UUD 1945.
x
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Salah satu sektor yang memiliki peran penting dalam menjaga berbagai
kepentingan bangsa dan negara Indonesia di dalam hal ini ialah keamanan dan
kesejahteraan terutama yang berhubungan dengan pihak asing. Dengan
terdapatnya badan pemerintahan didukung instrumen peraturan hukum yang
selektif dan efisien di bidang keimigrasian sebagai salah satu saringan atau
gerbang utama Indonesia dalam berhubungan dengan pihak luar dalam hal ini
orang asing secara fisik.
Keimigrasian pada hakekatnya adalah hal ihwal lalu lintas orang masuk
atau keluar dari dan ke wilayah statu negara dan pengawasan orang asing di
wilayah negara yang bersangkutan. Pihak negara berperan besar dalam bidang
Keimigrasian terutama dalam menentukan kebijakan mengatur lalu lintas oarang
yang diantara kebijakan itu berhubungan dengan pembedaan antara warga
negaranya dan orang asing. (Koerniatmo Soetopawiro, 1996: 74)
Saat ini dunia internasional menyadari bahwa peningkatan arus lalu lintas
orang keluar-masuk suatu negara selain akan menimbulkan dampak positif yaitu
peningkatan pertumbuhan ekonomi dan modernisasi, juga dapat menimbulkan
dampak negatif terhadap pola kehidupan dan tatanan sosial budaya yang diyakini
akan mempengaruhi ketahanan nasional suatu negara antara lain:
xii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xiii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xiv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Objektif
2. Tujuan Subjektif
xv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
D. Manfaat Penelitian
Selain memiliki tujuan yang jelas, setiap penelitian juga tidak terlepas dari
manfaat apa yang akan diperoleh dari suatu penelitian dan diharapkan dapat
bermanfaat bagi penulis pada khusunya dan pembaca pada umumnya, antara :
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
xvi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Lokasi Penelitian
3. Jenis Data
a) Data Primer
Penelitian ini menggunakan data primer sebagai data utama. Data primer
merupakan data yang diperoleh secara langsung melalui penelitian
lapangan yang memberikan informasi secara langsung mengenai segala
hal yang berkaitan dengan obyek penelitian. Data primer ini berupa
penjelasan maupun keterangan dari wawancara dengan Pejabat Imigrasi
yang menangani penyidikan tindak pidana keimigrasian.
b) Data Sekunder
4. Sumber Data
Sumber data adalah tempat ditemukan data. Sumber data terdiri dari :
xvii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Yaitu hasil karya kalangan hukum yang berupa, hasil penelitian, artikel
koran dan internet serta bahan lain yang berkaitan dengan pokok bahasan.
a) Wawancara
b) Studi Kepustakaan
xviii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a) Reduksi Data
b) Penyajian Data
c) Menarik Kesimpulan
Setelah memahami arti dari berbagai hal yang meliputi berbagai hal
yang ditemui dengan melakukan pencatatan-pencatatan peraturan,
pernyataan-pernyataan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab
akibat, akhirnya peneliti menarik kesimpulan (HB. Sutopo, 2002:37).
Pengumpulan data
Penarikan
(Gambar 1 : Bagan alur kesimpulan
analisa model interaktif)
xix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab yang kedua ini memuat dua sub bab, yaitu kerangka teori
dan kerangka pemikiran. Dalam kerangka teori penulis akan
menguraikan tinjauan umum tentang Keimigrasian, Tinjauan umum
tentang tentang Tindak Pidana Keimigrasian, Tinjauan Umum tentang
Penyidikan. Sedangkan dalam kerangka pemikiran penulis akan
menampilkan bagan kerangka pemikiran.
Pada bab ini memuat hasil penelitian, yaitu : Proses Penyidikan Tindak
Pidana Keimigrasian Oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil Direktorat
Jendral Imigrasi dan Hambatan yang timbul dari Proses Penyidikan
Tindak Pidana Keimigrasian dan solusinya.
BAB IV : PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian beserta saran–saran yang
ingin penulis sampaikan.
xx
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.Kerangka Teori
xxi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
gerak manusia dari satu tempat ke tempat lain untuk membentuk dan
membangun suatu peradaban ditempat tersebut.
xxii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxiii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxiv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxvi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Arti dari keimigrasian adalah hal ihwal lalu lintas orang yang
masuk atau keluar wilayah negara Republik Indonesia dan pengawasan
orang asing di wilayah Negara republik Indonesia. Dengan telah
diketahuinya arti tindak pidana dan arti keimigrasian, maka arti lengkap
dari tindak pidana keimigrasian adalah tindakan yang dilarang oleh hukum
keimigrasian dan barang siapa yang melanggarnya diancam dengan sanksi
pidana yang diatur dalam peraturan sendiri (Abdullah Sjahriful,
1992:112).
xxvii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kejahatan ,yaitu Pasal 48 sampai dengan 50, dan pasal 52 sampai dengan
59 serta tiga pasal tergolong pelanggaran (overtreding), yaitu pasal 51, 60,
dan 61. Menurut Penjelasan Pasal 47 ayat (1) UU No. 9 tahun l992,
Tindak Pidana Keimigrasian merupakan tindak pidana umum, karena
tindak pidana keimigrasian tidak mempunyai kedudukan tersendiri dalam
hukum pidana, sehingga tindak pidana keimigrasian bukan merupakan
tindak pidana khusus.
xxviii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Ketentuan pidana ini diatur dalam Pasal 49–50 dan Pasal 55–
59 Undang–Undang No. 9 Tahun 1992 Tentang Keimigrasian.
xxix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxx
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
suatu tindak pidana. Hal ini selain untuk menjaga agar tidak terjadi
penyalahgunaan wewenang dari pihak Kepolisian, dengan adanya Surat
Perintah Penyidikan tersebut adalah sebagai jaminan terhadap
perlindungan hak-hak yang dimiliki oleh pihak tersangka (Hamrad
Hamid, 1991, 23).
2) Aparat Penyidik
xxxi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a) Penyidik adalah :
xxxii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c) Penyidik Pembantu
xxxiii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxxiv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a) Kewenangan penyidik
(2) Penindakan
xxxv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(2) Pemeriksaan
(3) Penindakan
xxxvi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxxvii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Kerangka Pemikiran
Undang-Undang No. 9
Tahun 1992 tentang
Keimigrasian
Tindak Pidana
Keimigrasian
Penyidikan
Wewenang
Hambatan
xxxviii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Undang – Undang No. 9 Tahun 1992 Tentang Keimigrasian mengatur lalu lintas
orang yang masuk ke wilayah Negara Republik Indonesia, Pencegahan dan
Penangkalan, Pengawasan Orang Asing Termasuk Tindakan Keimigrasian untuk
mengatasi Tindak Pidana Keimigrasian. Apabila diduga telah terjadi tindak pidana
keimigrasian, maka salah satu langkah yang dilakukan oleh aparat penegak hukum
adalah melakukan tindakan penyidikan. Pelaksanaan penyidikan terhadap suatu
kejahatan menurut ketentuan KUHAP dilakukan oleh seorang pejabat penyidik.
Dalam Pasal 6 ayat (l) huruf b KUHAP disebutkan adanya Penyidik Pegawai
Negeri Sipil (PPNS) yang diberi wewenang khusus oleh undang-undang. Pegawai
negeri sipil tersebut mempunyai fungsi dan wewenang sebagai penyidik. Pada
dasarnya wewenang yang mereka miliki bersumber pada ketentuan undang-undang
pidana khusus, yang telah menetapkan sendiri pemberian wewenang penyidikan
pada salah satu pasalnya. Penyidikan Tindak Pidana Keimigrasian dilakukan oleh
Penyidik Pegawai Negeri Sipil di bawah koordinasi atau pengawasan Penyidik
Kepolisian. Dalam pelaksanaan penyidikan PPNS memiliki 5 ( lima ) wewenang
antara lain: menerima laporan, memanggil, memeriksa, menggeledah, menangkap
dan menahan seseorang. Dalam melaksanakan tugasnya PPNS Kemigrasian
mengalami berbagai macam hambatan baik bersifat internal maupun eksternal.
xxxix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
xl
34
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Struktur Organisasi
DIREKTORAT
JENDERAL IMIGRASI
SEKRETARIAT
DIREKTORAT
JENDERAL
xli
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xlii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xliii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b) Penyidikan;
xliv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1) Laporan
2) Pengaduan
4) Pemberitaan Media
Pada hari Jumat tanggal 12 Agustus 2005 pukul 14.00 WIB, Direktur
Penindakan dan Rumah Detensi Imigrasi memerintahkan Kasubdit
Penyidikan untuk melakukan Penyidikan Tindak Pidana Keimigrasian
terhadap seorang laki–laki bernama Mohamad Rabiul Islam alias
Mohamad Robiul Iman kebangsaan Bangladesh karena ( diduga kuat ) :
Berada di wilayah Indonesia tanpa memiliki ijin keimigrasian dan surat
perjalanan (paspor) dan tidak dapat memperlihatkan surat perjalanan atau
dokumen keimigrasian yang dimilikinya. Mohamad Rabiul Islam alias
Mohamad Robiul Iman diduga kuat melanggar Peraturan Perundang–
Undangan Keimigrasaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 dan 51
Undang–Undang No. 9 tahun 1992 tentang Keimigrasian, sehingga perlu
dilakukan penyidikan.
xlv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Identitas Tersangka :
xlvi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1973
No. Paspor :-
Pekerjaan : Buruh
(a) Pasal 7 sampai dengan 9, Pasal 11 sampai dengan 12, Pasal 106,
Pasal 109 ayat (1) dan Pasal 110 ayat (1) KUHAP
xlvii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4) Melakukan Pemanggilan :
a) Terhadap Saksi
xlviii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5) Melakukan Pemeriksaan
a) Terhadap Tersangka
xlix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
l
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
li
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b) Terhadap Saksi-Saksi
Saksi Pertama :
liii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
liv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Saksi Kedua :
lv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Saksi Ketiga
Alamat Kantor : Jl. HR. Rasuna Said Kav 8-9 Jakarta Selatan
lvi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Saksi Keempat
Nama :Wahyudi
lvii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Saksi Menerangkan :
Saksi Kelima
lviii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Nama :Marianto, SH
Saksi Menerangkan :
lix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
No : 32.15.16.2001.073075
Kabupaten : Indramayu
lx
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
No : 0019848/16.2001/2005
Kabupaten : Indramayu
No : 12.238/DISP/VI/2005
Kabupaten : Indramayu
No : 155/82/IV/2005
No. : 12/SP2B2/X/2005/DIKKIM
lxi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(e) Nama dan tanda tangan PPNS serta diketahui oleh pejabat yang
berwenang.
lxii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Pembahasan
lxiii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lxiv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lxv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b) Pemeriksaan
c) Penindakan
lxvi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
orang asing yang tidak diberi ijin masuk untuk tetap tinggal
atau diisolasi di alat angkut.
(3) Resume
lxvii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lxviii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lxix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Hal tersebut bisa dilihat di dalam Pasal Pasal 98 ayat (1) RUU
Keimigrasian yang menegaskan bahwa Penyidik Keimigrasian yang
telah melakukan penyidikan tindak pidana keimigrasian, berkas
perkaranya diserahkan kepada Penuntut Umum melalui Penyidik Pejabat
Kepolisian Negara Republik Indonesia. Sedangkan ayat (2)
menyebutkan bahwa Penyidik Pejabat Kepolisian Negara Republik
Indonesia wajib menyerahkan berkas perkara sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) kepada penuntut umum paling lama 1 (satu) hari kerja
tanpa mengubah isi berkas perkara.
lxx
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1. Hambatan Intern, yaitu hambatan yang dihadapi oleh penyidik dari dalam
Lembaga Imigrasi itu sendiri.
lxxi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Hal lain yang berkaitan dengan kondisi PPNS adalah bahwa kualitas
sumber daya PPNS masih belum memadai. Sampai saat ini belum ada
standar tentang pendidikan PPNS, baik menyangkut kurikulum, jangka
waktu pendidikan maupun penyelenggaraan pendidikan. Oleh karena
itu perlu ada standar pendidikan PPNS yang komprehensif dalam
rangka meningkatkan kualitas, kemampuan dan integritas PPNS.
lxxii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lxxiii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
lxxiv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
d. Hal lain yang berkaitan dengan kondisi PPNS adalah bahwa kualitas
sumber daya PPNS masih belum memadai.
B. Saran-Saran
lxxv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Para aparat penegak hukum, khususnya kepolisian dan kejaksaan harus selalu
melakukan koordinasi fungsional yang bersifat horizontal, agar penegakan
hukum terhadap pelanggaran UU Keimigrasian dapat dilakukan secara
optimal, berdaya dan berhasil guna.
DAFTAR PUSTAKA
Adiwinata, H.J., 1951, Pengertian Imigrasi, Diktat Kursus Pejabat Imigrasi, Jakarta,
Jawatan Imigrasi.
Biro Hukum DEPDAGRI, 2006, Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Penyidik
Pegawai Negeri Sipil Dalam Rangka Penegakan Peraturan Daerah, Makalah
Diskusi Panel tentang Prospek PPNS Sebagai Pejabat Fungsional Dalam Rangka
Peningkatan Profesionalisme PPNS, Jakarta, 10 Agustus 2006.
Hamdan, M, 1997, Politik Hukum Pidana, Jakarta : P.T. Raja Grafindo Persada.
Hamrat Hamid dan Harun Husein, 1991, Penyidikan dan Penuntutan dalam Proses
Pidana, Jakarta, Rineka Cipta.
lxxvi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Iman Santoso, M, 2002, Peran Keimigrasian dalam Rangka Peningkatan Ekonomi dan
Pemeliharaan Ketahanan Nasional Secara Seimbang, Tesis Hukum Universitas
Krisnadwipayana Jakarta
Kuffal, H.M.A., 2001, Penerapan KUHAP Dalam Praktek, Malang, UMM Press.
74
Mulyanto, R Felix Hadi dan Sugiarto, Endar, 1997, Pabean, Imigrasi, dan Karantina,
Jakarta, PT Gramedia Utama.
Oka Mahendra, AA, 2006, Eksistensi Dan Permasalahan Penyidik Pegawai Negeri Sipil,
Makalah Diskusi Panel tentang Prospek PPNS Sebagai Pejabat Fungsional Dalam
Rangka Peningkatan Profesionalisme PPNS, Jakarta, 10 Agustus 2006.
Poernomo, Bambang, 1988, Orientasi Hukum Acara Pidana, Edisi Revisi. Yogyakarta:
Amarta Buku.
Prints, Darwan, 1989, Hukum Acara Pidana Suatu Pengantar , Jakarta: Djambatan.
R. Soesilo. 1980. Taktik dan Teknik Penyidikan Perkara Kriminil. Bogor: Politea
Salam, Moch Fisal, 2001, Hukum Acara Pidana Dalam Teori Dan Praktek, Jakarta,
Mandar Maju.
Sasongko, Hari, dan Rosita, Lily, 2002, Komentar Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana (KUHAP), Jakarta, Mandar Maju.
Seligman, Edwin R.A., dan Johnson, Alvin, 1957, Encyclopedia of the Social Science.
Tanpa Pengarang, 1987, Himpunan Juklak dan Juknis tentang Proses Penyidikan Tindak
Pidana, Mabes Polri.
lxxvii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tanpa Pengarang, 1988, Petunjuk Lapangan tentang Proses Penyidikan Tindak Pidana
oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil, Mabes Polri.
Tanpa Pengarang, 1991, Himpunan Juklak dan Juknis tentang Penyidik Pegawai Negeri
Sipil, Mabes Polri.
lxxviii