id
Penulisan Hukum
(Skripsi)
Oleh :
Ria Agni Puspita
NIM. E.1103134
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2008
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Disusun oleh :
RIA AGNI PUSPITA
NIM : E. 1103134
ii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN PENGUJI
Disusun oleh :
RIA AGNI PUSPITA
NIM : E 1103134
Telah diterima dan disahkan oleh Tim Penguji Penulisan Hukum (Skripsi)
Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pada :
TIM PENGUJI
Mengetahui :
DEKAN FAKULTAS HUKUM
iii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
iv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO :
“Tidaklah rasa sedih, gelisah dan duka yang menimpa seorang muslim sampai-sampai duri yang
menusuk kecuali Allah menghapuskan dosa karena hal tersebut jika ia bersabar”.
(HR Bukhori & Muslim)
v
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
vi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang yang telah melimpahkan rahmat-Nya, kesehatan dan kemampuan
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir (skripsi) yang
berjudul ”PELAKSANAAN PERJANJIAN OPERASI BEDAH CAESAR
ANTARA PASIEN DENGAN PIHAK RUMAH SAKIT DI RUMAH SAKIT
UMUM ISLAM KUSTATI”.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini Penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik materiil maupun non
materiil sehingga penulisan hukum ini dapat diselesaikan terutama kepada :
1. Bapak Moh. Jamin, S.H., M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberi izin dan kesempatan kepada
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Prasetyo Hadi Poerwandoko, S.H., M.S. selaku Pembantu Dekan I
Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan
dukungan kepada para mahasiswa.
vii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Ibu Ambar Budi S, S.H., M.Hum selaku Ketua Bagian Hukum Perdata, yang
telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini.
4. Bapak Suraji, S.H., M.Hum selaku pembimbing penulisan skripsi, yang telah
menyediakan waktu dan pikirannya untuk memberikan bimbingan dan arahan
tersusunnya skripsi ini.
5. Bapak Teguh Santoso, S.H., M.H. selaku pembimbing akademis atas nasehat
yang berguna bagi penulis belajar di Fakultas Hukum Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
6. Tim Penguji yang telah memberi masukan dan kritik dalam penyempurnaan
penulisan ini.
7. Bapak Direktur RSUI Kustati Surakarta, yang telah memberi ijin bagi penulis
untuk melakukan penelitian guna menyelesaikan skripsi.
8. Bapak Syaiful, Dr. Cici, dan Mbak Endang, selaku pemberi penjelasan
khususnya dalam penulisan hukum yang berkaitan dengan skripsi ini.
9. Bapak dan Ibu pegawai, serta perawat yang bekerja di RSUI Kustati
Surakarta, yang telah memberi penjelasan dan arahan kepada penulis selama
dalam proses penelitian ini.
10. Bapak Ibu Dosen Fakultas Hukum Sebelas Maret Surakarta, yang telah
memberikan ilmu pengetahuan umumnya dan ilmu hukum khususnya kepada
penulis sehingga dapat dijadikan bekal dalam penulisan skripsi ini dan semoga
dapat penulis amalkan dalam kehidupan masyarakat.
11. Bapak Harjono, S.H., M.H. selaku Ketua Program SI Non Reguler beserta
seluruh karyawan Program Non Reguler Fakultas Hukum UNS yang telah
membantu dan melancarkan proses perkuliahan penulis.
12. Papa dan Mama serta keluargaku tercinta yang telah memberikan segalanya
kepada penulis, semua itu tidak mungkin terbalaskan.
13. Uni dan Adikku terimakasih atas kasih sayang dan dukungan yang telah
diberikan, bahagianya punya saudara seperti kalian.
14. Eyang, Pakde, Bude, Om dan bulek, terimakasih atas doa dan dorongannya
serta nasehat dan petuah-petuah yang sangat berguna untuk masa depanku.
viii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15. Mas Amir, Mas Tomy, Mbak Dewi terimakasih atas doa dan semangat
untukku serta bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini.
16. Sahabat-sahabatku Eno, Wita terima kasih atas dukungannya, bantuannya
selama menyelesaikan skripisi ini dan tak henti-hentinya memberikan nasehat
yang berharga untukku, serta memberikan keceriaan dalam hidupku.
17. Teman baikku dan teman seperjuanganku Yusi, Farida, Fauzan, Endah, Faqih,
Fiah, Yuli, Irfan, yang telah banyak membantuku dan memberikan dorongan
semangat untukku.
18. Teman-temanku khususnya Angkatan 2003 yang tidak bisa penulis sebutkan
satu persatu. Sahabat-sahabat, teman dekat dan teman yang hadir dalam
hidupku, yang banyak memberi warna dalam hidupku dan menjadikan
hidupku lebih berarti.
19. Semua pihak serta teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang
telah membantu penyusunan skripsi ini.
Tidak ada sesuatu yang sempurna, oleh karenanya skripsi ini pun tidak lepas
dari kekurangan. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi penyempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap tulisan
ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi penulis tapi juga dapat bermanfaat bagi
banyak pihak.
Surakarta, 2008
Penulis
ix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ........................................................ iii
ABSTRAK ......................................................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ....................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ....................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 7
E. Metode Penelitian .......................................................................... 8
F. Sistematika Penulisan Hukum (Skripsi) ........................................ 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 15
A. Kerangka Teori .............................................................................. 15
1. Tinjauan Tentang Perjanjian .................................................... 15
a. Pengertian Perjanjian ......................................................... 15
b. Syarat Sahnya Perjanjian ................................................... 16
c. Asas-asas Hukum Perjanjian ..............................................19
d. Jenis-jenis Perjanjian ......................................................... 22
e. Pelaksanaan Perjanjian .......................................................24
f. Prestasi dan Wanprestasi ....................................................25
g. Keadaan Memaksa dan Resiko ...........................................27
h. Batal dan Pembatalan Suatu Perjanjian ..............................28
i. Berakhirnya Perjanjian .......................................................29
j. Perjanjian Baku .................................................................. 29
x
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
xii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xiii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xiv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sehingga harus dilakukan dengan operasi caesar. Yang menegangkan ibu dan
suaminya adalah apabila operasi caesar yang dilakukan secara mendadak
ketika proses persalinan normal/alami sedang berlangsung. Seperti yang
diketahui, ada dua cara persalinan, yaitu persalinan pervagina (lewat vagina)
atau lebih dikenal dengan persalinan normal (alami) dan persalinan dengan
operasi caesar, yaitu bayi dikeluarkan lewat pembedahan perut.
Memang di masa lalu cara melahirkan dengan operasi caesar menjadi hal
yang menakutkan bagi ibu hamil atau calon ibu karena berisiko tinggi pada
kematian. Dengan seiring berjalannya waktu serta berkembangnya
kecanggihan di bidang ilmu kedokteran kebidanan, perlahan-lahan pandangan
sebagian ibu hamil atau calon ibu sedikit mulai berubah. Teknik pembedahan
serta teknik anestesipun terhadap tindakan persalinan dengan operasi caesar
semakin disempurnakan oleh para ahlinya. Kini, tindakan persalinan dengan
cara operasi caesar dianggap dan menjadi suatu tindakan persalinan alternatif
yang mudah dan nyaman bagi sebagian ibu hamil/calon ibu meskipun tanpa
didukung adanya indikasi medis yang kuat dan yang sesuai dengan peraturan
yang telah ditetapkan oleh dunia kedokteran. Sampai saat ini, berdasarkan
aturan profesi kedokteran kebidanan dan ginekologi dalam melakukan
tindakan persalinan dengan operasi caesar harus dengan indikasi medis dan
jika dilakukan tanpa adanya indikasi medis, maka telah menyalahi aturan.
xvi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan hal yang sangat penting dalam suatu
penelitian, karena dengan adanya suatu perumusan masalah berarti penelitian
telah mengidentifikasi persoalan yang akan diteliti secara jelas dan sesuai
dengan prinsip-prinsip penelitian ilmiah. Dari perumusan masalah, diharapkan
xvii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dapat mengetahui obyek-obyek yang diteliti, serta bertujuan agar tulisan dan
ruang lingkup penelitian uraiannya terbatas dan terarah pada hal-hal yang ada
hubungannya dengan masalah yang diteliti.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar penelitian tersebut dapat
memberikan manfaat yang sesuai dengan apa yang dikehendaki. Adapun
tujuan penelitian ini adalah :
1. Tujuan Obyektif.
a. Untuk mengetahui keabsahan dari persetujuan tindakan medik di RSUI
Kustati.
b. Untuk mengetahui pelaksanaan dari perjanjian operasi bedah caesar di
RSUI Kustati.
c. Untuk mengetahui masalah-masalah yang timbul dengan adanya
perjanjian operasi bedah caesar dan cara penyelesaiannya.
2. Tujuan Subyektif.
a. Untuk memperoleh data dan informasi sebagai bahan utama dalam
penyusunan penulisan hukum guna melengkapi persyaratan yang
diwajibkan dalam meraih gelar kesarjanaan di bidang ilmu hukum di
Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.
b. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis dalam
bidang hukum keperdataan yang berhubungan dengan hukum
perjanjian yang menyangkut bidang kedokteran.
xviii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian tentunya sangat diharapkan adanya manfaat dan
kegunaan yang dapat diambil dalam penelitian tersebut. Adapun manfaat yang
didapat dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis.
a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu hukum
perdata pada umumnya dan hukum perjanjian pada khususnya yang
berkenaan dengan adanya perjanjian operasi caesar antara dokter
dengan pasien.
b. Sebagai bahan masukan dan referensi untuk penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis.
a. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi para
pakar kesehatan khususnya bagi dokter dalam memberikan pelayanan
medis terhadap masyarakat.
b. Sebagai bahan masukan bagi para pakar di bidang kesehatan dalam
menjalankan tugasnya.
E. Metode Penelitian
Penelitian adalah suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan
menguji suatu ilmu pengetahuan. Usaha tersebut dilakukan dengan
menggunakan metode penelitian (Sutrisno Hadi, 1989: 4). Penelitian juga
dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah atau persoalan-
persoalan tertentu dimulai dari ditemukannya masalah, setelah diteliti
kemudian disimpulkan.
xix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Sifat Penelitian.
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat diskriptif, yaitu
dimaksudkan untuk memberikan data awal yang seteliti mungkin tentang
manusia dengan keadaan atau gejala lainnya. Maksudnya adalah terutama
untuk mempertegas hipotesa-hipotesa agar dapat membantu di dalam
memperkuat teori-teori lama atau di dalam rangka menyusun teori-teori
baru. (Soerjono Soekanto, 1986: 197)
3. Pendekatan Penelitian.
xx
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4. Jenis Data.
Jenis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Data Primer.
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung
melalui penelitian, yang memberikan secara langsung mengenai segala
hal yang berhubungan dengan obyek penelitian. Data primer ini berupa
fakta atau keterangan dan penjelasan yang diperoleh melalui
wawancara dengan sumber data primer.
b. Data Sekunder.
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari keterangan
atau fakta-fakta yang diperoleh secara tidak langsung melalui beberapa
dokumen resmi, laporan, peraturan perundang-undangan dan lain-lain
yang ada hubungannya dengan masalah yang di teliti.
5. Sumber Data.
Berhubungan dengan sumber data, maka dalam penelitian ini ada dua
sumber data yaitu :
a. Sumber data primer.
Sumber data primer adalah sumber data yang memberikan
informasi secara langsung mengenai segala hal yang berkaitan dengan
obyek penelitian. Dalam hal ini yang menjadi sumber data primer
adalah keterangan dari Dokter Spesialis Kandungan yang ada di
Rumah Sakit Umum Islam Kustati yang ditunjuk dan sebagai pihak
yang terkait langsung, dan Kepala bagian Rekam Medis.
xxi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pengumpulan data
Kesimpulan
Penarikan/Verifikasi
xxiii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Sajian Data.
Sajian data merupakan rakitan organisasi informasi yang
memungkinkan kesimpulan riset dapat dilaksanakan.
c. Penarikan kesimpulan
Awal pengumpulan data, penulis harus sudah memahami apa arti
dari berbagai hal yang ia temui dengan melakukan pencatatan
peraturan-peraturan, pola-pola, pernyataan, konfigurasi yang mungkin
arahan akibat sebab akibat dan proporsi-proporsi kesimpulan yang
perlu diverifikasi yang berupa suatu pengulangan dengan gerak cepat
sebagai pikiran kedua yang timbul melintas dalam benak penulis.
xxiv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV : PENUTUP
Dalam bab ini dimuat mengenai kesimpulan dan saran penulis
atas pembahasan permasalahan tersebut dalam bab-bab
sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritik
1. Tinjauan Umum Tentang Perjanjian.
a. Pengertian Perjanjian.
xxv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxvi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxvii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxviii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2) Asas konsensualisme.
Pasal 1320 KUHPerdata menyebutkan bahwa untuk adanya
suatu perjanjian harus ada suatu kesepakatan (konsensus) diantara
para pihak. Asas konsensualisme ialah bahwa pada dasarnya
perjanjian dan perikatan yang timbul karenanya itu sudah
dilahirkan sejak detik tercapainya kesepakatan. (Subekti, 2002: 15)
xxx
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Jadi perjanjian yang dibuat oleh para pihak sah mengikat atau
berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya.
Dengan demikian maksud dari asas ini adalah untuk menimbulkan
kepastian hukum bagi para pihak yang telah membuatnya.
4) Asas kebiasaan.
Menurut Pasal 1339 KUHPerdata suatu persetujuan tidak
hanya mengikat untuk hal-hal yang secara tegas dinyatakan
didalamnya, tetapi juga segala sesuatu yang menurut sifat
persetujuan diharuskan oleh kepatutan, kebiasaan dan undang-
undang. Begitu juga menurut Pasal 1347 KUHPerdata
menyebutkan bahwa hal-hal yang menurut kebiasaan selama
diperjanjikan dianggap secara diam-diam dimasukkan di dalam
perjanjian meskipun tidak dengan tegas dinyatakan.
xxxi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
d. Jenis-Jenis Perjanjian.
1) Perjanjian Timbal Balik dan Perjanjian Sepihak.
Perjanjian Timbal Balik (bilateral contract) adalah perjanjian
yang memberikan hak dan kewajiban kepada kedua belah pihak,
misalnya perjanjian jual beli, sewa menyewa, pemborongan
bangunan, tukar menukar. Perjanjian operasi bedah caesar
termasuk juga dalam perjanjian timbal balik.
xxxii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxxiii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxxiv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxxv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2) Wanprestasi.
Apabila debitur tidak melakukan apa yang diperjanjikannya,
maka dikatakan ia melakukan wanprestasi, ia alpa atau lalai atau
ingkar janji. Atau juga ia melanggar perjanjian, bila ia melakukan
atau berbuat sesuatu yang tidak boleh dilakukannya.
xxxvi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2) Risiko.
Risiko adalah kewajiban memikul kerugian yang disebabkan
suatu kejadian di luar kesalahan salah satu pihak (Subekti, 1991:
59). Risiko berkaitan erat dengan keadaan memaksa, yang menjadi
xxxvii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
i. Berakhirnya Perjanjian.
xxxviii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
j. Perjanjian Baku.
Dasar dari asas perjanjian baku adalah asas kebebasan
berkontrak. Perjanjian baku itu sendiri merupakan alih bahasa dari
”Standart Contract” atau ”Standart Voorwaarden”. Menurut Prof.
Mariam Darus Badrulzaman ” Standart Contract” diterjemahkan
dengan istilah ”Perjanjian Baku”. Baku berarti patokan, ukuran, acuan.
Jika bahasa hukum dibakukan, berarti bahasa hukum itu ditentukan
ukurannya, patokannya, standarnya, sehingga memiliki arti tetap, yang
dapat menjadi pegangan umum. (Mariam Darus Badrulzaman, 1981 :
48)
xxxix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xl
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xli
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xlii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xliii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Informed consent.
Persetujuan Tindakan Medik (Informed Consent) dalam aspek
hukum kesehatan, hubungan dokter dengan pasien terjalin dalam
ikatan transaksi terapeutik atau kontrak terapeutik. Masing-masing
pihak, yaitu yang memberi pelayanan (medical providers) dan yang
menerima pelayanan (medical receivers) mempunyai hak dan
kewajiban yang harus dihormati. Dalam ikatan demikianlah
Persetujuan Tindakan Medik (PTM) ini timbul. Artinya bahwa di satu
pihak dokter (tim dokter) mempunyai kewajiban untuk melakukan
diagnosis, pengobatan dan tindakan medik yang terbaik menurut jalan
pikiran dan pertimbangannya (mereka), tetapi di lain pihak pasien atau
kelurga pasien mempunyai hak untuk menentukan pengobatan atau
tindakan medik apa yang akan dilakukan terhadap dirinya. (M. Jusuf
Hanafiah dan Amri Amir, 1999 : 67)
xliv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xlv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xlvi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
d. Rekam Medis.
Di dalam rangka tercapainya tertib hubungan antara dokter-
pasien, peranan rekam medis sangat besar dalam memberikan bukti
pertanggungan jawab para aparat kesehatan. Rekam medis merupakan
bukti resmi dan authentik, mengingat rekam medis ini dilakukan pada
setiap tindakan yang diberikan kepada pasien. Jadi apa yang
terkandung di dalam rekam medis merupakan kumpulan segala
kegiatan para pelayanan kesehatan yang ditulis, digambarkan atas
aktifitas mereka terhadap pasien. Berarti setiap kegiatan praktek
kesehatan dalam rangka pengobatan terhadap pasien wajib dilaporkan
dalam rekam medis.
xlvii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xlviii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xlix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
l
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
li
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
liii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
liv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Kerangka Pemikiran
Perjanjian
Operasi Caesar
Pelaksanaan
Perjanjian Operasi
Penyelesaian
lv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
lvi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lvii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
YAYASAN
KUSTATI
BADAN
PEMBINA
DIREKTUR
SPI
KOMITE PANITIA
MEDIK ETIK
A F G L O PANITIA K3 RS
PANITIA PEN.
B H M P MUTU
PANITIA PERISTI
C I N Q
PANITIA PIRS
D J R
E K S
Keterangan :
A. Instalasi Rawat Inap.
B. Instalasi Rawat Jalan.
C. Instalasi ICU/ICCU.
D. Instalasi Kamar Bedah.
E. Instalasi Gawat Darurat.
F. Bidang Keperawatan.
G. Instalasi Farmasi.
H. Instalasi Radiologi.
I. Instalasi Laboratorium.
J. Instalasi Rehabilitasi Medis.
K. Instalasi Gizi.
L. Bagian Diklat.
M. Bagian Kerohanian.
lviii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
N. Bagian Kepegawaian.
O. Bagian Sekretariat.
P. Bagian Akuntansi.
Q. Bagian Keuangan.
R. Bagian Rumah Tangga.
S. Bagian Rekam Medis.
lix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
h. Bagian Akuntansi.
Bagian Akuntansi mempunyai tugas yaitu :
1) Mengkoordinir penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan
rumah sakit.
2) Menyiapkan perhitungan tingkat efisiensi dan kehematan untuk
masing-masing bagian.
3) Menuyusun anggaran.
i. Bagian Keuangan.
Bagian Keuangan mempunyai tugas mengkoordinir penerimaan,
pengeluaran dan penyimpanan serta pengelolaan administrasi pasien
dan penagihan yang efektif dan efisien.
j. Bagian Rumah Tangga.
Bagian Rumah Tangga mempunyai tugas menyelenggarakan
kebutuhan fasilitas dan peralatan rumah sakit beserta pemeliharaannya
serta kelancaran alur penerimaan dan penyerahan barang.
k. Bagian Rekam Medis.
lx
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lxi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lxii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Penetapan tujuan ini tidak lepas dari falsafah, misi dan visi serta motto
yang ada. Falsafah yang diusung RSUI Kustati adalah mendidik dan
memelihara rasa syukur manusia untuk mengikhtiari terpenuhinya harapan
hidup dan kehidupan yang sehat wal’afiat. Dengan membawa misi dan visi
yaitu menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang profesional dan Islami
bagi masyarakat serta menjadi rumah sakit yang mengutamakan kesehatan
penderita, bermutu dan terjangkau. Tentunya dengan motto ikhtiar insani
menuju sehat.
Untuk menunjang kelancaran proses pelayanan di RSUI Kustati
maka diperlukan fasilitas-fasilitas yang memadai. Adapun fasilitas-fasilitas
yang tersedia di RSUI Kustati adalah sebagai berikut :
a. instalasi Gawat Darurat.
Merupakan fasilitas untuk melayani pelayanan kesehatan selama
24 jam.
b. Instalasi Rawat Jalan.
Merupakan fasilitas untuk melakukan kegiatan pelayanan rawat
jalan dan terdiri dari Poliklinik dalam berbagai bidang disiplin ilmu
kedokteran klinis.
b. Instalasi Rawat Inap.
Merupakan fasilitas untuk melakukan kegiatan pelayanan rawat
inap, yang terdiri dari instalasi rawat medikal, instalasi rawat bedah,
instalasi rawat kebidanan, dan penyakit kandungan serta instalasi rawat
anak.
c. Instalasi Rawat Intensif.
Merupakan fasilitas untuk melakukan kegiatan pelayanan
intensif.
d. Instalasi Bedah Sehari.
Merupakan fasilitas untuk memberikan pelayanan kepada pasien
berupa tindakan operasi pembedahan dalam waktu satu hari perawatan.
e. Instalasi Bedah.
Merupakan fasilitas untuk melakukan kegiatan pelayanan bedah.
lxiii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
f. Instalasi Keperawatan.
Merupakan fasilitas yang didukung oleh tenaga keperawatan dari
tingkat Akper yang dilatih melaksanakan asuhan keperawatan sesuai
dengan standar keperawatan Depkes.
g. Pelayanan Rekam Medis.
Merupakan Fasilitas untuk menyelenggarakan rekam medis
pasien rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat.
h. Instalasi Radiologi.
Merupakan fasilitas untuk melakukan kegiatan diagnosis
penyakit melalui pemeriksaan radiologis baik dengan radiasi pengion
maupun non pengion serta pengobatan dan penyembuhan penyakit
dengan radiasi pengion.
i. Instalasi Gizi.
Merupakan fasilitas untuk melakukan kegiatan pengelolaan
makanan, penyuluhan, konsultasi dan terapi gizi.
j. Instalasi Rehabilitasi Medis.
Merupakan fasilitas untuk melakukan upaya pemulihan
kesehatan yang meliputi pelayanan fisioterapi, ortotik prostetik, terapi
spikologi, body Language dan fitness center.
k. Instalasi Farmasi dan Sterilisasi Sentral.
Merupakan fasilitas untuk melakukan kegiatan peracikan,
penyimpanan dan penyaluran obat-obatan dan bahan kimia,
penyimpanan dan penyaluran alat kedokteran, alat perawatan dan alat
kesehatan.
l. Instalasi Patologi Klinik.
Merupakan fasilitas untuk melakukan kegiatan pelayanan
pemerikasan darah, urine,faces dan cairan tubuh.
m. Instalasi Patologi Anatomi.
Merupakan fasilitas untuk melakukan kegiatan pelayanan
pemerikasaan jaringan tubuh.
lxiv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lxv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lxvi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lxvii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lxviii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lxix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lxx
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Tahap persetujuan.
Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan diberikan kepada pasien
atau keluarganya sekaligus mengenai hal atau tindakan yang akan dan
harus dilakukan untuk kesembuhan pasien. Apabila setelah dilakukan
pemerikasaan oleh dokter, pasien tidak dapat melakukan persalinan
secara normal maka satu-satunya upaya yang dilakukan dengan cara
operasi bedah caesar. Dalam hal ini pasien berhak atas informasi
mengenai keluhan atau gangguan kesehatan yang dideritanya, yang
semuanya merupakan alasan untuk memberikan persetujuan untuk
dilakukannya persalinan secara caesar. Pihak pasien harus diberi
kebebasan untuk menentukan keputusan tanpa paksaan (dwang),
penipuan (bedrog) dan kekhilafan (dwaling). Sebelum adanya
kesepakatan, dokter harus memberikan keterangan yang lengkap dan
lxxi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1) Menolak.
Apabila pasien menolak untuk dilakukan tindakan bedah
meskipun sudah mendapatkan penjelasan dari dokter mengenai
konsekuensi penundaan tersebut, maka pasien diharuskan untuk
mengisi dan menandatangani surat penolakan. Hal tersebut
dilakukan bukan karena dokter tetapi memang diperlukan agar
dokter tidak dipersalahkan kelak.
2) Menerima.
Pasien yang memutuskan untuk menjalani tindakan bedah karena
untuk menghilangkan keluhan atau gangguan yang dideritanya, maka
pasien harus mengikuti persyaratan medis yang harus dilakukan.
c. Tahap penandatanganan.
Penandatanganan dilakukan oleh pihak pasien/keluarga yang
telah setuju menjalani tindakan bedah. Setelah diisi dan ditandatangani
oleh pasien atau keluarganya, perawat yang menyaksikan ikut
menandatangani dengan mencantumkan nama jelasnya. Dokter yang
memberi penjelasan juga harus membubuhkan tanda tangannya dengan
mencantumkan nama jelasnya. Perlu diketahui bahwa
lxxii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
d. Tahap pelaksanaan.
Setelah tercapainya kesepakatan mengenai hak&pokok perjanjian
maka pihak rumah sakit akan menindak lanjuti dengan melaksanakan
tahapan tindakan medik operasi bedah caesar. Perjanjian ini sesuai
dengan asas konsensualisme, bahwa pada dasarnya perjanjian itu sudah
dilahirkan sejak terjadinya kesepakatan. Asas konsensualisme ini
disimpulkan dari pasal 1320 KUHPerdata yang berbunyi :
Perjanjian yang sudah lahir tersebut tidak dapat ditarik kembali
jika tidak seijin pihak lawan (Pasal 1338 ayat 2 KUHPerdata).
Perjanjian tersebut merupakan informed consent yang merupakan
syarat terjadinya transaksi terapeutik, yaitu pelayanan kesehatan
khususnya untuk mengadakan bedah caesar, selain itu informed
consent juga mendasari lahirnya suatu perjanjian.
Formulir tersebut dibuat oleh pihak rumah sakit secara baku. Bentuk
formulir tersebut mencantumkan nama pasien, nama dokter bedahnya,
tindakan bedah yang akan dikerjakan, tanda tangan pasien, saksi yang sah
lxxiii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yaitu satu dari pihak keluarga dan satu lagi dari pihak rumah sakit serta
tanggal tanda tangan dilaksanakan.
Isi dari perjanjian operasi bedah caesar yang dibuat oleh Rumah
Sakit Umum Islam Kustati, memuat adanya keadaan khusus yang harus
disepakati untuk dipenuhi. Isi perjanjian tersebut meliputi pernyataan
persetujuan dari pasien atau keluarganya yang diberikan dengan penuh
kesadaran atas tindakan medis yang akan dilakukan terhadap dirinya,
pernyataan rumah sakit/dokter untuk berusaha semaksimal mungkin
berdasarkan ilmu dan sarana yang dimiliki untuk melakukan tindakan
bedah caesar. Selain itu disertai pula penandatanganan oleh para pihak
yang terkait, yaitu pasien, keluarga pasien, dokter dan paramedis.
Penandatanganan ini dilakukan untuk sahnya perjanjian operasi bedah
caesar tersebut, karena berarti kedua belah pihak telah menyetujui/sepakat
mengenai hal-hal pokok yang sudah diperjanjikan.
lxxiv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lxxv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kustati telah memenuhi syarat dan secara yuridis sah sesuai dengan
Pasal 1320 KUHPerdata. Perjanjian operasi bedah caesar tersebut
didasarkan atas persetujuan/kesepakatan dari pasien dengan rumah
sakit/dokter dalam bentuk tertulis (Informed Consent) dan baku.
Persetujuan tersebut diberikan tanpa paksaan, penipuan serta
kekhilafan juga dilakukan secara bebas dan lepas oleh pasien setelah
mendapatkan penjelasan yang sejelas-jelasnya perihal gangguan,
penyakit atau keluhan yang dideritanya.
Risiko meliputi :
a. Adanya beban kewajiban.
b. Adanya kerugian yang terjadi.
c. Adanya peristiwa tidak terduga.
d. Menimpa pada obyek persoalan yang menjadi pokok persoalan.
Permasalahan risiko dalam perjanjian operasi bedah caesar dituliskan
dalam formulir perjanjian bahwa ”Pasien telah memahami akan penjelasan
yang telah diberikan oleh dokter Rumah Sakit Umum Islam Kustati
tentang risiko yang mungkin timbul bila dilakukan tindakan medik
tersebut dan pasien bersedia untuk menanggung risikonya dan tidak akan
menuntut siapapun”.
lxxvi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
di luar para pihak yang terjadi. Hal ini adalah merupakan wujud itikad baik
dari kedua belah pihak untuk melaksanakan perjanjian.
Selain itu dokter atau pihak rumah sakit berusaha untuk mengaitkan
diri dalam mencari keterangan mengenai kondisi pasien baik dengan
pendekatan dan berbagai cara untuk dapat berkomunikasi dengan pasien
supaya ia dapat memahami dan mengetahui tindakan yang akan dilakukan
pada dirinya.
lxxvii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
penting bagi pasien atau keluarga untuk mengetahui apakah tindakan dan
langkah yang diambil telah berjalan sesuai dan tepat.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut :
lxxviii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lxxix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Jika diketahui ada hal-hal yang dirasa janggal dalam proses tindakan
medis atau tidak sesuai dengan apa yang telah diperjanjikan, maka pasien
dapat menuntut dokter ke pengadilan.
lxxx
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
keputusan yang cepat dan tepat . Diatasi dengan cara dokter atau pihak
rumah sakit memberikan penjelasan tentang tujuan operasi, keadaan
pasien serta resiko apabila tidak dilakukan dan bila dilakukan operasi.
b. Menyangkut hak pasien adalah kurangnya kesadaran pasien akan
haknya terutama hak untuk meminta informasi dan untuk memberikan
persetujuan. Hal ini dapat diatasi dengan peran serta dokter dan pihak
rumah sakit secara aktif memberikan informasi kepada pasien serta
berusaha menjaga informasi yang diberikan jangan sampai
menakutkan.
c. Menyangkut pembiayaan adalah adanya pasien yang kurang atau tidak
mampu dalam memberikan imbalan balas jasa.Dalam hal ini ada
pemberian keringanan melalui Askin, Dasolin serta rujukan ke rumah
sakit pemerintah.
B. Saran
Saran yang dapat disumbangkan berkaitan dengan penulisan ini adalah :
1. Pemberian informasi dan pelayanan pemeriksaan yang lebih dini atau
intensif terhadap ibu hamil sebelum melahirkan tentang operasi bedah
caesar.
2. Dalam pembuatan persetujuan harus jelas dan dapat dimengerti oleh
pasien/keluarga serta perlu dicantumkannya general klausul dalam
pembuatan perjanjian.
3. Pendekatan secara psikologis terhadap pasien untuk mempersiapkan
mental pasien sebelum menghadapi operasi bedah caesar.
4. Perlunya penyusunan peerundang-undangan yang mengatur secara spesifik
kesalahan tindakan medis sehingga mampu memberikan perlindungan dan
kepastian hukum serta menjamin hak-hak pasien maupun dokter .
DAFTAR PUSTAKA
lxxxi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lxxxii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lxxxiii