id
Penulisan Hukum
(Skripsi)
Oleh :
Ruth Febrianti Hutapea
E0007204
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2011
commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Oleh
Pembimbing
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN PENGUJI
DEWAN PENGUJI
Mengetahui
Dekan,
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Yesus Kristus yang
senantiasa mencurahkan berkatnya sehingga Penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan Penulisan Hukum yang berjudul “UPAYA
RESTRUKTURISASI DALAM PENYELESAIAN KREDIT
BERMASALAH DITINJAU DARI ASAS-ASAS HUKUM PERJANJIAN
PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk. CABANG
SURAKARTA”. Penulisan Hukum atau Skripsi merupakan tugas wajib yang
harus diselesaikan oleh setiap mahasiswa untuk melengkapi syarat memperoleh
gelar sarjana dalam Ilmu Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Penulis berharap semoga Penulisan Hukum ini dapat bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang hukum. Penyelesaian Penulisan
Hukum ini tidak terlepas dari bantuan baik moril maupun materiil serta doa dan
dukungan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Ibu Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Ibu Djuwityastuti, S.H., M.Hum., selaku Ketua Bagian Hukum Perdata yang
telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum., selaku Pembimbing I
Penulisan Hukum yang telah bersedia memberikan bimbingan, saran, kritik,
dan motivasi bagi untuk menyelesaikan Penulisan Hukum ini.
4. Ibu Th. Kussunaryatun, S.H., M.H., selaku pembimbing akademis, atas
nasehat yang berguna selama Penulis menempuh pendidikan di Fakultas
Hukum UNS.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum UNS yang telah memberikan ilmu
pengetahuan kepada Penulis sehingga dapat dijadikan bekal dalam Penulisan
Hukum ini.
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6. Ketua Bagian PPH Bapak Lego Karjoko S.H., M.Hum., dan Mas Wawan
anggota PPH yang banyak membantu dalam Penulisan Hukum ini.
7. Pimpinan Cabang serta Karyawan PT. Bank Tabungan Negara cabang
Surakarta, khususnya Bapak Fariuddin seaku SPV Collection Work Out yang
telah memberikan waktu dan tempat untuk melakukan penelitian dan
wawancara.
8. Papa, Mama, Kak Lidya, Kak Lili dan Hanna dan keluarga besar Hutapea
dan Sitompul atas cinta dan kasih sayang, doa, dukungan, semangat dan
segala yang telah diberikan yang tidak ternilai harganya sehingga Penulis
dapat menyelesaikan Penulisan Hukum ini.
9. Sahabat-sahabat ku Meta, Merlin, Tanty, Shinta, Wahyu ‘del’, Tumar, Tomo,
Siddik, Mamet dan semua yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
10. Semua pihak yang ikut dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN .................................................................... iv
ABSTRAK .................................................................................................. v
ABSTRACT ................................................................................................ vi
HALAMAN MOTTO ................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................. ... viii
DAFTAR ISI ............................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR. ............................................................................... . xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Rumusan Masalah.................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 7
E. Metode Penelitian .................................................................. 8
F. Sistematika Penulisan Hukum ............................................... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
1.Tinjauan tentang Bank
a. Pengertian Bank ......................................................... 13
b. Asas, Fungsi dan Tujuan Bank................................... 14
c. Jenis-jenis Bank ......................................................... 16
d. Macam Kegiatan Usaha Bank .................................... 18
2.Tinjauan tentang Perjanjian
a. Pengertian Perjanjian ................................................. 20
b. Syarat Sahnya Perjanjian............................................ 21
commit to user
c. Asas-asas Umum Hukum Perjanjian .......................... 22
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
pemberian kredit yang diberikan oleh bank tentu saja mengandung risiko
sehingga dalam pelaksanaannya bank harus tetap memperhatikan asas-asas
hukum perjanjian dalam perjanjian kredit yang sehat dan juga untuk mengurangi
risiko yang mungkin timbul. Selain itu bank juga harus melakukan penilaian yang
seksama terhadap watak, kemampuan, modal agunan, dan prospek usaha dari
debitur. Dengan melakukan penilaian tersebut, setidaknya bank memperoleh
keyakinan yang dapat membantunya dalam memberikan kredit.
Seiring dengan pelaksanaan perjanjian tersebut terdapat debitur yang
melaksanakan kewajibannya dengan baik sehingga kredit berjalan dengan
lancar. Namun ada pula keadaan dimana didalam prakteknya kadang kala
salah satu pihak tidak melakukan atau melanggar apa yang diperjanjikan
dalam perjanjian kredit. Persoalan dalam kredit muncul, ketika para
pengusaha yang memerlukan modal usaha untuk mengembangkan usahanya
mengalami keterlambatan atau kesulitan dalam pembayaran angsuran
kreditnya terhadap pihak bank, sebagaimana jangka waktu pengembalian
kredit yang telah diperjanjikan antara debitur dengan bank.
In general the information that is required to consider the nonpayment
probability is the following one:
1. Characteristics of the credit and Credit attribute
2. Collateral guarantees.
3. Payment history of the analyzed entity (individual or company)
4.Economic background (Salvador Vázquez Pérez Grovas, Journal of
Banking And Finance Universidad Anáhuac del Sur, Mexico,
2000:142).
(Secara umum, informasi yang dibutuhkan untuk mempertimbangkan
bahwa kemungkinan tidak dibayarnya pinjaman apabila memenuhi
salah satu dari:
1. Karakteristik dari kredit dan pelengkap kredit
2. Jaminan
3. Sejarah pembayaran yang telah dianalisis baik milik pribadi
maupun perusahaan
4. Latar belakang ekonomi (Salvador Vázquez Pérez Grovas, Journal
of Banking And Finance Universidad Anáhuac del Sur, Mexico,
2000:142).
pihak bank sesuai dengan perjanjian yang ada. Upaya ini terutama ditujukan
untuk memperbaiki kualitas kredit perbankan dan mengupayakan pemulihan
kegiatan usaha debitur, sehingga diharapkan debitur mampu memenuhi
kewajibannya kembali. Upaya ini dilakukan pihak bank dengan memberikan
keringanan atau pengurangan syarat-syarat kredit yang telah ditentukan dalam
perjanjian kredit. Dalam pelaksanaan upaya ini maka biasanya akan dihasilkan
perubahan atas perjanjian pokok atau addendum yang membantu debitur
dalam menjalankan kewajibannya, yang dimana dalam pelaksanaan upaya ini
hendaknya tetap berdasarkan kepada asas-asas hukum perejanjian.
Selain itu dalam pelaksanaan upaya restrukturisasi pihak bank maupun
debitur jelas mengalami beberapa kendala. Kendala-kendala tersebut dapat
menghambat jalannya restukturisasi yang dalam hal ini tentu dapat
menyebabkan tingkat NPL tidak menurun.
Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti dari segi sudut pandang
mengenai penyelesaian kredit bermasalah yang salah satu caranya adalah lewat
upaya restrukturisasi. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka untuk itulah
penulis mengangkatnya dalam suatu penulisan skripsi dengan judul: “UPAYA
RESTRUKTURISASI DALAM PENYELESAIAN KREDIT
BERMASALAH DITINJAU DARI ASAS-ASAS HUKUM PERJANJIAN
PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk. CABANG
SURAKARTA"
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Obyektif
a. Untuk mengetahui pelaksanaan restrukturisasi kredit yang dilakukan
oleh PT. BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk. Cabang
Surakarta.
b. Untuk mengetahui penerapan asas-asas hukum perjanjian di dalam
pelaksanaan restrukturisasi kredit dalam penyelesaian kredit
bermasalah pada PT. BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk.
Cabang Surakarta.
c. Untuk mengetahui permasalahan apa saja yang ada selama proses
retrukturisasi pada PT. BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk.
Cabang Surakarta dan bagaimana para pihak mengatasi permasalahan
tersebut.
2. Tujuan Subyektif
a. Untuk menambah pengetahuan dan pemahaman penulis dalam
penelitian hukum di bidang Perdata pada khususnya di bidang hukum
Perbankan mengenai upaya restrukturisasi dalam penyelesaian kredit
commit to user
bermasalah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
bagi pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu
hukum pada khususnya.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya referensi dan
litelatur dalam dunia kepustakaan tentang upaya restrukturisasi dalam
penyelesaian kredit bermasalah.
c. Penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan terhadap penulisan maupun
penelitian sejenis untuk tahap selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian dapat memberikan masukan dan sumbangan
pemikiran bagi pihak-pihak yang berkepentingan mengenai
restrukturisasi kredit sebagai salah satu upaya bank dalam
penyelesaian kredit bermasalah.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan jawaban atas
rumusan masalah yang sedang diteliti oleh penulis dalam penelitian
ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
H. Metode Penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan adalah
pada data primer dan data sekunder. Data primer ini meliputi data yang
diperoleh dengan cara wawancara. Sedangkan data sekunder berupa hasil
penelitian yang berwujud laporan, buku-buku mengenai hukum perdata, buku-
buku mengenai hukum perbankan, publikasi elektronik maupun bentuk- bentuk
lain yang berkaitan dengan penelitian empiris.
6. Sumber Data
a) Sumber Data Primer
Data primer diperoleh secara langsung dari lapangan yang dilakukan dengan
wawancara sehingga didapatkan keterangan-keterangan dan informasi yang
dibutuhkan dalam penelitian. Pihak yang menjadi responden dalam
penelitian ini adalah beberapa pegawai PT. BANK TABUNGAN NEGARA
(Persero) Tbk. Cabang Surakarta.
b) Sumber Data Sekunder
Adalah keterangan-keterangan yang bersifat mendukung data primer, yaitu
sumber data yang secara tidak langsung memberi atau menunjang adanya
sumber data primer. Dalam penelitian yang akan dilakukan sumber data
sekunder meliputi buku-buku atau literatur-literatur hukum perdata dan
hukum perbankan, karya tulis ilmiah.
7. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yang akan
dilakukan adalah:
a) Studi Dokumen atau Bahan Pustaka
Tipe data apapun yang akan dikehendaki oleh penulis, maka studi
dokumen atau bahan pustaka yang akan selalu dipergunakan terlebih dahulu
(Soerjono Soekanto,2006: 201). Penulis dapat menggunakan dokumen-
dokumen, peraturan perundangan, buku-buku maupun laporan hasil peneliti
terdahulu yang berisikan penelitian yang pernah dilakukan, karena akan
sangat berguna bagi penulis. Dokumen-dokumen yang diperoleh merupakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
berlangsung secara terus menerus dari tahap awal sampai akhir penulisan
laporan penelitian.
b) Penyajian Data
Adalah suatu rakitan organisasi informasi yang memungkinkan
kesimpulan riset dapat dilakukan. Dengan informasi ini peneliti dapat
mengerti apa yang terjadi sehingga dapat dianalisa dan kemudian ditarik
suatu kesimpulan.
c) Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan akhir dapat dilakukan ketika pengumpulan
data juga berakhir, dimana pada awalnya sudah ada kesimpulan yang masih
skeptis, namun dengan diperolehnya data-data, keterangan dan informasi
yang kemudian dianalisis maka sedikit demi sedikit jawaban dapat
ditemukan sehinngga dapat ditarik suatu kesimpulan (Heribertus Sutopo,
2002: 91-93).
Pengumpulan Data
Penarikan Kesimpulan/
Verifikasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
LAMPIRAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
TIJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Jenis-jenis Bank
1) Dilihat dari bidang usahanya
Di dalam Pasal 5 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 jo.
Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan disebutkan
menurut jenisnya bank terdiri dari :
a) Bank Umum
Di dalam Pasal 1 angka 3 Undang-undang Perbankan, yang
dimaksud dengan “Bank umum adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip
Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa-jasa dalam lalu-
lintas pembayaran”. Maksud dari usaha perbankan secara
konvensional yaitu usaha bank memberi kredit kepada nasabah baik
perorangan maupun perusahaan, sedangkam maksud usaha perbankan
berdasar prinsip syariah dijabarkan dalam Pasal 1 angka 13 Undang-
Undang Perbankan.
b) Bank Perkreditan Rakyat
Di dalam Pasal 1 angka 4 Undang-undang Perbankan, yang
dimaksud dengan ”Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan
prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran”. Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat lebih
sempit jika dibanding dengan kegiatan bank Umum. Bank Perkreditan
Rakyat hanya menerima simpanan dalam bentuk deposito berjangka,
tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
2) Dilihat dari kepemilikannya
Dilihat dari kepemilikannya bank dapat dibagi dalam 2 golongan,
yaitu:
a) Bank Milik Pemerintah (Negara)
Bank Milik Pemerintah artinya modal bank yang bersangkutan
berasal dari pemerintah. Seluruh modal bank berasal dari pemerintah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dimana seseorang berjanji kepada orang lain atau dimana dua orang itu
saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal (R.Subekti, 2002: 1).
mengatur dan membentuk perjanjian yang akan dibuat hingga pada akhirnya
menjadi perikatan yang berlaku bagi para pihak, yang dapat dipaksakan
pelaksanaanya (Kartini Mulyadi, 2002 : 14).
Menurut Kartini Mulyadi di dalam bukunya yang berjudul
“Perikatan Yang Lahir Dari Perjanjian” asas-asas umum yang diatur dalam
KUH Perdata adalah sebagai berikut :
1) Asas kebebasan berkontrak
Dasar hukum dari asas kebebasan berkontrak adalah didalam
pasal 1338 KUH Perdata. Karena banyak perjanjian yang dilakukan di
dalam masyarakat, baik tertulis maupun tidak tertulis, mengenai jual-beli
barang dan jasa atau hutang-piutang dan sebagainya maka orang bebas
mengadakan perjanjian. Pada hakikatnya orang bebas mengadakan
perjanjian apapun bentuknya, apapun isinya, asal tidak dilarang oleh
undang-undang, tidak bertentangan dengan kesusilaan dan ketertiban
umum.
Adanya asas kebebasan berkontrak ini, para pihak yang membuat
dan mengadakan perjanjian diperbolehkan untuk menyusun dan membuat
kesepakatan atau perjanjian yang melahirkan perjanjian apa saja, selama
dan sepanjang prestasi yang wajib dilakukan tersebut bukanlah sesuatu
yang terlarang (Kartini Muljadi,2002 : 14-47).
2) Asas Konsensualitas
Asas ini memperlihatkan bahwa suatu perjanjian yang dibuat
antara dua orang atau lebih telah mengikat, dan karena telah melahirkan
kewajiban bagi salah satu pihak atau lebih pihak dalam perjanjian
tersebut, segera setelah orang-orang tersebut mencapai kesepakatan atau
consensus. Ini berarti pada prinsipnya perjanjian yang mengikat dan
berlaku sebagai perikatan bagi para pihak yang berjanji tidak
memerlukan formalitas.
Ketentuan yang mengatur tentang konsensualitas ini dapat kita
temui dalam rumusan Pasal 1320 KUH Perdata, yang berbunyi, “untuk
commit to 4user
sahnya suatu perjanjian diperlukan (empat) syarat :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
diri sendiri. Akan tetapi itikad baik disini bukan hanya sebatas segi
subyektif saja akan tetapi juga melihat dari segi obyektifnya. Maksudnya
disini adalah sebagai sesuatu yang disepakati bersama, pelaksanaan
prestasi dari tiap perjanian harus dihormati sepenuhnya sesuai dengan
kehendak dari para pihak dan juga menggunakannya sesuai dengan
ketentuan yang ada. Itikad baik dari segi obyektif ini dapat dilihat dari
akal sehat, kepatutan, dan keadilan dalam membuat perjanjian (Salim
H.S., 2003:12).
(Budi Untung, 2000: 29). Setiap kredit yang disetujui dan disepakati antara
pihak kreditur dan debitur maka wajib dituangkan dalam perjanjian kredit
(akad kredit) secara tertulis.
Dasar dari perjanjian kredit adalah perjanjian pinjam-meminjam di
dalam KUHPerdata pasal 1754 yang menyatakan :
“perjanjian pinjam-meminjam adalah perjanjian dengan mana pihak
yang satu memberikan kepada pihak yang lain suatu jumlah tertentu
barang-barang yang habis karena pemakaian dengan syarat bahwa
pihak yang belakang ini akan mengembalikan sejumlah yang sama
dari macam dan keadaan yang sama pula”
Perjanjian pinjam-meminjam ini artinya luas, yaitu bahwa obyeknya adalah
benda yang habis dipakai. Jika dipakai istilah verbruiklening maka termasuk
di dalamnya adalah uang. Oleh karena itu perjanjian kredit termasuk
kedalam perjanjian pinjam-meminjam namun lebih spesifik obyeknya yaitu
uang. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa perjanjian kredit adalah
perjanjian dimana pihak yang satu memberikan kepada pihak yang lain
sejumlah uang tertentu dengan syarat dimana pihak tersebut akan
mengembalikan sejumlah uang tersebut atau balas prestasi (kontra prestasi).
Kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun atau paling
lama satu tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja.
b) Kredit Jangka Menengah
Kredit yang memiliki jangka waktu berkisar antara satu tahun sampai
dengan tiga tahun, kredit jenis ini dapat diberikan untuk modal kerja.
c) Kredit Jangka Panjang
Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang yaitu
diatas tiga tahun atau lima tahun.
4) Dilihat dari Segi Jaminan
a) Kredit dengan jaminan
Merupakan kredit yang diberikan dengan jaminan tertentu. Jaminan
tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud.
Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan
yang diberikan si calon debitur.
b) Kredit tanpa jaminan
Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang
tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha,
karakter, serta loyalitas si calon debitur selama berhubungan dengan
bank yang bersangkutan.
3) Kemampuan Membayar
Tiga aspek penilaian tersebut merupakan satu kesatuan untuk
menilai kualitas kredit, tidak hanya dari kemampuan membayar saja.
Meskipun kemampuan membayar lancar tetapi kalau prospek usaha tidak
ada maka kredit tersebut dapat dinilai non performing loan. Namun untuk
menilai kualitas kredit dari prospek usaha dan kondisi agak sulit dibanding
menilai kemampuan membayar. Menilai kemampuan membayar lebih
mudah karena ukurannya jelas yaitu :
1) Kredit digolongkan Lancar jika pembayaran tepat waktu, perkembangan
rekening baik dan tidak ada tunggakan serta sesuai perjanjian kredit.
2) Kredit digolongkan Dalam Perhatian Khusus, jika terdapat tunggakan
pembayaran pokok dan atau bunga sampai dengan 90 hari (tiga bulan).
3) Kredit digolongkan Kurang Lancar, jika terdapat tunggakan pembayaran
pokok dan atau bunga yang telah melampaui 90 hari sampai dengan 180
hari (enam bulan).
4) Kredit digolongkan Diragukan, jika terdapat tunggakan pembayaran
pokok dan atau bunga yang telah melampaui 180 hari sampai dengan 270
hari (sembilan bulan).
5) Kredit digolongkan Bermasalah, jika terdapat tunggakan pokok dan atau
bunga yang telah melampaui 270 hari (sembilan bulan lebih) (Jamal
Wiwoho, 2011: 98-99)
arti bahwa suatu keadaan dimana seorang debitur atau nasabah tidak mampu
membayar lunas kredit bank tepat pada waktunya. Maka dari itu kredit
bermasalah harus secepatnya diselesaikan agar kerugian yang lebih besar
dapat dihindari.
yang tertunggak. Dengan demikian agunan kredit menjadi milik atau aset
bank dan utang debitur dinyatakan lunas.
7) Konversi kredit menjadi penyertaan modal sementara pada perusahaan
debitur.
Konversi kredit menjadi modal dalam perusahaan debitur merupakan salah
bentuk restrukturisasi. Konversi kredit menjadi modal artinya sejumlah nilai
kredit dikonversikan menjadi saham pada perusahaan debitur. Mengenai
berapa besarnya nilai saham yang berasal dari konversi kredit tergantung
hasil kesepakatan antara Kreditur dan Debitur. Dengan demikian Bank
memiliki sejumlah saham pada perusahaan debitur dan utang debitur
menjadi lunas (Sutarno, 2004: 267-273).
Bank dilarang melakukan restrukturisasi kredit dengan tujuan hanya
untuk menghindari:
1) Penurunan penggolongan kualitas kredit.
2) Peningkatan Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva (PPPA).
3) Penghentian pengakuan pendapatan bunga secara akrual
(http://id.wikipedia.org/wiki/Restrukturisasikredit).
Upaya restrukturisasi ini sebagai upaya membangun kembali
kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan dan perekonomian
Indonesia, Langkah ini mutlak diperlukan guna memfungsikan kembali
perbankan sebagai lembaga perantara yang akan mendorong pertumbuhan
ekonomi.
B. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dibawah memberikan gambaran alur berpikir dari
penulis. Dimana BANK TABUNGAN NEGARA sebagai salah satu bentuk
dari bank yang menjalankan fungsinya sebagai lembaga perbankan yaitu
menyalurkan dana kepada masyarakat sesuai dengan yang terdapat di dalam
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Dalam
menyalurkan dana
kemasyarakat, BANK TABUNGAN NEGARA
commit
memberikan kemudahan kepada to user pada umumnya baik pribadi
masyarakat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dalam hal ini, munculnya perjanjian yang baru tetap harus menerapkan asas-
asas perjanjian yang ada seperti perjanjian kredit sebelumnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Memberikan kredit
Asas-asas Hukum
Perjanjian
Upaya Penyelesaian
Problemaatika
dalam Pelaksanaan restrukturisasi kredit
pelaksanaan yang dilakukan oleh Bank
restrukturisasi Tabungan Negara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Branch Manager
BCRO
Staff
Kliring
3) Customer Service
Tugas dan tanggung jawab customer service adalah:
a) Memberikan pelayanan yang baik dan prima kepada semua
nasabah, baik melalui loket Bank BTN maupun melalui
telepon
b) Memberikan pelayanan tabungan loket cabang dan tabungan
kantor pos
c) Melayani proses pembukaan dan penutupan rekening rupiah
dan valas
d) Melayani pembayaran bunga deposito
e) Membantu nasabah untuk melakukan transaksi dengan benar
seperti menjelaskan mengenai persyaratan, prosedur transaksi,
atau mengisi formulir
f) Melayani nasabah dalam pengajuan keluhan tau komplain dan
mengupayakan penyelesaian terbaik
g) Administrasi transaksi loket
d. Operation Section Head
1) Staf Personalia/Logistik (General Branch Administration)
Tugas dan tanggung jawab staf personalia/logistik adalah:
a) Melakukan manajemen personalia dan administrasi pegawai
b) Memastikan cabang mengikuti kebijakan dan prosedur yang
telah ditetapkan
c) Memproses transaksi secara efisien dan akurat
d) Melakukan logistik, perawatan, dan perawatan gedung
e) Mengelola anggaran cabang
f) Kesekretariatan
2) Staff Loan Administration
Tugas dang tanggung jawab staff loan administration
a) Melakukan survey dan OTS (On The Spot) kepada calon
debitur
b) Apprise commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2) Kolektif
Tugas dan tanggung jawab bagian kolektif adalah:
a) Membuat surat konfirmasi atau surat tagihan dan melakukan
penagihan kepada debitur kolektif
b) Melakukan monitoring terhadap pembayaran kredit kolektif
c) Memeriksa hasil entry (posting) transaksi kolektor yang
dilakukan teller/back office
d) Melakukan monitoring dan administrasi data kolektif
e) Melakukan administrasi PPh dan fee kolektor
f) Melakukan koordinasi kepala seksi atau unit kerja yang terkait
dengan pembayaran kolektif
g) Melakukan pembinaan terhadap kolektor bersama debitur
kolektifnya
3) Staf Pembinaan
Tugas dan tanggung jawab staf pembinaan adalah:
4. Jasa dan Layanan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Solo
Slamet Riyadi
a) Produk Dana
1) Deposito Berjangka
Deposito pada Bank BTN Cabang Solo adalah Deposito Berjangka
Rupiah dan Deposito Berjangka Valas, dimana terdapat pula
Sertifikat Deposito yang dapat dipindah tangankan atau diperjual
belikan.
2) Tabungan
Tabungan yang terdapat di dalam Bank BTN Cabang Solo terdiri
dari beberapa macam anatara lain yaitu Tabungan Batara, e-Batara
Pos, Tabungan Haji Nawaitu, Batara Prima.
3) Giro
Produk ini tersedia dalam 2 (dua) jenis yaitu Giro Rupiah dan Giro
Valas.
b) Produk Kredit
1) Kredit Perorangan
Kredit Perorangan ini terdiri dari beberapa macam antara lain yaitu
KPR Bersubsidi, Kredit Griya Utama, KPR BTN Platinum, KPA,
Kredit Griya Multi, Kredit Ringan Batara, Kredit Pemilikan Rumah
Toko, Kredit Swa Griya, Kredit Swadana.
2) Kredit Umum/ Korporasi
Terdiri dari Kredit Yasa Griya atau Kredit Konstruksi, Kredit Modal
Kerja Kontraktor (KMK-Kontraktor), Kredit Modal Kerja Industri
Terkait dengan Perumahan, Kredit Investasi (KI), Kredit Investasi
(KI) Industri Terkait dengan Perumahan, Kredit Usaha Rakyat
(KUR).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6) Bank Garansi
Merupakan pernyataan yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan
nasabah untuk menjamin resiko tertentu yang timbul apabila nasabah
tidak dapat menjalankan kewajibannya dengan baik kepada pihak
yang menerima jaminan.
7) Payment Point
Merupakan fasilitas layanan bagi nasabah untuk memudahkan dalam
membayar tagihan rutin.
8) Real Time Gross Settlement (RTGS)
System transfer dana on-line dalam mata uang rupiah yang
penyelesaiannya dilakukan per transaksi secara individual.
9) Batara Payroll
Merupakan layanan Bank BTN bagi Pengguna Jasa (Perusahaan,
Perorangan, Lembaga) dalam mengelola pembayaran gaji, THR dan
Bonus serta kebutuhan finansial lainnya yang bersifat rutin bagi
karyawan pengguna jasa
10) SPP Online Perguruan Tinggi
SPP Online merupakan layanan Bank BTN bagi Perguruan
Tinggi/Sekolah dalam menyediakan delivery channel menerima
Setoran Biaya-biaya Pendidikan secara online.
11) Western Union
Adalah layanan Kiriman Uang Bank BTN bekerjasama dengan
Western Union secara cepat (real time on line) yang dilakukan lintas
negara atau dalam satu negara.
12) SMS Batara
SMS Batara merupakan fasilitas layanan transaksi perbankan yang
dapat diakses dari handphone. Cukup dengan mengetik SMS ke
nomor 3555,nasabah dapat menikmati kemudahan melakukan
transfer uang, pembayaran tagihan rutin, pembelian voucher isi
ulang, serta transaksi lainnya. Selain menggunakan sms biasa, SMS
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Batara juga dapat digunakan melalui menu aplikasi Java yang dapat
diinstall di handphone.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b) Kondisi yang dihadapi oleh Debitur baik dalam hal ini kekutan,
kelemahan, kesempatan dan kendala-kendala yang dihadapi oleh
Debitur.
c) Prospek usaha Debitur dimasa yang akan datang.
d) Kemampuan finansial dari Debitur sendiri.
Karena dalam penyelamatan kredit bermasalah akan banyak
terdapat pertemuan-pertemuan dan diskusi antara debitur dengan bank.
Dan dari banyak pertemuan tersebut hasil wawancara pada saat analisi ini
merupakan bagian yang memiliki pengaruh besar dalam penyelamatan
kredit bermasalah ini. Dan dalam melaksanakan wawancara ini pihak bank
juga harus memperhatikan beberapa hal antara lain adalah:
a) Persiapan yang matang, termasuk susunan acara diskusi dan hal-hal
pokok yang akan dibicarakan dalam rangka mendapatkan informasi
dari debitur.
b) Sebaiknya, dalam diskusi tersebut dari pihak bank diwakili oleh dua
orang petugas, salah satu diantaranya adalah analis yang menangani
kredit tersebut, dengan tujuan agar pihak bank tenang dan objektif
dalam melakukan penilaian terhadap sikap dan reaksi debitur.
c) Selama dalam diskusi tersebut, pihak bank harus mengutarakan secara
tegas mengenai apa saja yang diinginkan oleh bank untuk dilakukan
oleh debitur guna memperlancar proses upaya penyelamatan kredit
dan batas waktu penyelesaian tiap hal yang dilakukan itu.
Namun dalam beberapa kasus, ada debitur yang tidak bersedia
untuk mengadakan diskusi dan berusaha menghindari pertemuan dengan
petugas bank. Mereka tidak bersedia membicarakan dengan bank tentang
kesulitan keuangannya, karena mereka takut diminta untuk segera
melunasi kredit yang terutang atau karena mereka tidak jujur dan tidak
bertanggungjawab. Hal tersebut bergantung kepada bagaimana pendekatan
yang dilakukan oleh petugas bank kepada debitur, karena mereka dapat
memutuskan untuk membawa problem operasinal dan keuangannya
commit tokredit
kepada bank lain yang memberikan user kepada debitur yang sama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Putusan Restrukturisasi
Kredit
3) PUSP III : pada pola ini dilakukan pada debitur yang belum
bermasalah namun atas keinginan dari debitur untuk dilakukan PUSP
karena mengingat akan kemampuan dimasa yang akan datang
mengalami penurunan, sehingga masa angsuran diperpanjang dan nilai
angsuran menjadi lebih kecil atau mengalami peningkatan kemampuan
sehingga masa angsuran diperpendek.
b. Penjadwalan Ulang Sisa Tunggakan (PUST)
Pelaksanaannya adalah dengan sisa tuggakan yang ada dijadwalkan
kembali dan dibayar secara angsuran, sedangkan sisa saldo pinjamam
pokok kedit tetap berjalan sesuai Perjanjian Kredit, sehingga pada
akhirnya debitur memiliki 2 macam angsuran yaitu angsuran reguler
dan angsuran tunggakan. Dalam hal PUST, terdapat syarat khusus yaitu
denda yang adaharus dilunasi terlebih dahulu.
2. Penundaan Pembayaran Angsuran (Grace Period)
Penundaan pembayaran angsuran merupakan keringanan yang
diberikan Bank kepada debitur dengan cara menangguhkan pembayaran
atas sejumlah nilai angsuran bulanan, baik pokok maupun bunga, untuk
jagka waktu tertentu. Grace Period dilakukan pada awal kredit dan
pertengahan kredit. Karakteristik dari Grace Period antara lain adalah:
a. Untuk Grace Period angsuran dan Grace Period pokok, komponen
pokok dapat ditagih secara khusus karena tidak diatur.
b. Komponen pokok dalam angsuran yang diberi fasilitas ini akan
disesuaikan oleh sistem pada proporsi pokok dan bunga.
c. Komponen GP yang bisa diatur pembayarannya adalah bunga.
d. Kolektibilas selama GP adalah kolektibilitas terakhir yang sifatnya
tetap selama periode GP.
3. Pengurangan Tunggakan Bunga dan /atau Denda
Pengurangan tuggakan bunga adalah pemberlakuan kewajiban
pembayaran dibawah jumlah yang seharusnya atas sejumlah nilai total
pembayaran tunggakan bunga yang belum dipenuhi. Sedangkan
pengurangan denda adalahcommit to user kewajiban pembayaran dibawah
pemberlakuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
jumlah yang seharusnya atas sejumlah nilai total pembayaran denda yang
belum dipenuhi.
Langkah ini diberikan kepada debitur yang mengalami ketidak
mampuan untuk membayar tunggakan baik disebabkan karena adanya
bencana alam maupun keluarga debitur yang mengalami musibah sehingga
memerlukan biaya ekstra. Pemberian keringanan ini diberikan sesuai
dengan perhitungan matrik sebelumnya dan debitur yang akan diberikan
keringanan belum pernah mendapatkan keringanan tunggakan bunga dan
/atau denda sebelumnya sehingga debitur hanya berhak mendapatkan
keringanan sebanyak 1 (satu) kali.
4. Pengambilalihan Aset Debitur dan /atau Agunan Kredit (Set Off)
Pengambilalihan aset debitur atau agunan kredit merupakan
pengalihan atau konversi kredit (aktiva produktif) menjadi aset bank
(aktiva lain-lain). Agunan kredit atau aset debitur yang diambil alih oleh
bank dalam hal ini adalah agunan yang telah diikat oleh bank maupun
yang belum diikat oleh bank sepanjang dokumen bukti kepemilikan atau
sertifikat telah ada.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis di lapangan
(wawancara dengan Bapak Fariudin selaku SPV Collection and Work Out
PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Slamet Riyadi
Surakarta, tanggal 30 Mei 2011, pukul 10.30), bahwa dalam hal ini pihak
dari Bank BTN sendiri jarang untuk melakukan jenis restrukturisasi ini.
Karena dalam hal ini apabila pihak bank melakukannya maka akan
menghambat dari kinerja debitur sendiri karena aset yang dimiliki oleh
debitur menjadi aset bank yang dimana aset tersebut menunjang usaha dari
debitur itu sendiri dan memiliki peranan yang penting dalam usaha debitur
sehingga menyebabkan debitur semakin menurun kemampuannya untuk
melunasi kreditnya. Sedangkan unuk pihak bank aset itu tidak terlalu
bermanfaat. Sehingga pihak Bank BTN jarang untuk menggunakan
langkah Pengambilalihan Aset Debitur dan /atau Agunan Kredit (Set Off)
ini dan melihat kepada rasacommit to user juga.
kemanusiaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(wawancara dengan Bapak Baihaqi selaku staff CWO pada tanggal 16 Juni
2011).
Addendum yang merupakan hasil dari upaya restrukturisasi tersebut
tetaplah bersifat menuntungkan kepada para pihak yang terlibat didalamnya
baik Debitur maupun Bank itu sendiri. Upaya restrukturisasi dilakukan juga
bertujuan untuk dapat membantu Debitur yang mengalami kesulitan, sehingga
pihak Bank juga tetap memperhatikan hak serta kewajiban dari Debitur. Dapat
dikatakan bahwa asas-asas perjanjian tetap diterapkan dalam upaya ini. Sebagai
contoh adalah dalam addendum yang dihasilkan, addendum tersebut tetap
membutuhkan persetujuan dari Debitur sehingga perjanjian yang lama dapat
dilakukan perubahan atas addendum yang ada.
karena berdasarkan perjanjian yang ada bank berhak menagih debitur yang
tidak membayar maka wajib untuk ditagih. Sehingga kebebasan disini juga
maksudnya adalah bebas dalam menentukan perjanjiannya asalkan tidak
melanggar peraturan yang ada dan tidak bertentangan dengan kesusilaan
dan juga ketertiban umum.
2. Asas Konsensualitas
Retrukturisasi kredit yang dimohonkan dapat terlaksana apabila
telah disetujui oleh pimpinan Bank dan juga keputusan yang telah
ditetapkan oleh pihak bank disetujui dan ditandatangani oleh Debitur.
Dalam hal ini maka restrukturisasi dapat mulai dilaksanakan apabila
debitur telah menyetujui dan sepakat dengan pihak bank atas putusan yang
telah dihasilkan. Seperti yang dikatakan oleh pihak Bank Tabungan
Negara yang diwakilkan oleh Bapak Fariudin pada tanggal 14 Juli 2011
bahwa jika tidak consensus maka perjanjian tidak akan jalan. Sehingga
kata sepakat antara para pihak menjadi bagian yang penting dalam
pelaksanaan restrukturisasi, karena tanpa adanya kata sepakat atau setuju
dari bank maupun Debitur maka upaya restrukturisasi yang dilakukan akan
sia-sia.
3. Asas Personalia
Perjanjian yang ada hanya akan mengikat pihak yang terlibat
didalamnya. Berdasarkan wawancara dengan Bapak Fariudin selaku SPV
CWO pada tanggal 14 Juli 2011 pukul 10.30 mengatakan bahwa hanya
kedua belah pihak saja yang terlibat didalam perjanjian kredit perjanjian
restrukturisasi kredit yaitu bank dan nasabah sebagai debitur, jadi tidak
mungkin ada pihak lain yang menjamin selain debitur sendiri. Kecuali
terdapat borgtoch atau ada penjamin lain maka itu akan berbeda. Seperti
ketentuan yang terdapat di dalam KUHPerdata pada Pasal 1316 dimana
diperbolehkannya pihak ketiga sebagai penjamin. Hal ini boleh saja
dilakukan apabila telah disepakati para pihak dan ketentuan yang berlaku
memang ada. Selain itu pula tidak menutup kemungkinan untuk ada pihak
commitdalam
ketiga yaitu ahli waris. Dimana to user
pasal 1318 KUHPerdata dikatakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
berperan penting sehingga perlu dicapai kata sepakat antara para pihak
agar upaya dapat segera terlaksana.
d. Putusan Restrukturisasi Kredit
Putusan ini untuk memberi kepastian apakah permohonan yang diajukan
disetujui atau ditolak. Setelah adanya putusan ini maka restrukturisasi
kredit yang diajukan dapat dilaksanakan. Putusan restrukturisasi kredit
diputus oleh pimpinan bank yang berkududukan dikantor pusat. Putusan
yang telah keluar dimintai persetujuan kepada Debitur yang kemudian di
dokumentasikan.
e. Monitoring atau Pengawasan
Pengawasan dilakukan untuk menghindari kejadian menyimpang yang
dilakukan oleh debitur sehingga dapat menimbulkan kerugian kembali.
Pengawasan ini dilakukan secara rutin oleh pihak bank sesuai dengan
ketentuan yang ada didalam perjanjian kredit yang baru.
2. Penerapan asas-asas umum perjanjian dalam pelaksanaan Restrukturisasi kredit.
Pada dasarnya asas-asas umum perjanjian merupakan dasar dalam
pelaksanaan perjanjian. Begitu pula pada restrukturisasi dimana hasil akhir dari
upaya ini adalah adanya perubahan terhadap perjanjian awal berupa addendum.
Dalam pelaksanaan restrukturisasi pun tetap berdasarkan asas-asas yang ada
baik asas personalia, asas konsensualitas, asas kebebasan berkontrak, asas
kepastian hukum (Pacta Sunt Servanda) dan asas itikad baik. Kelima asas ini
sangat jelas diterapkan didalam pelaksanaan restrukturisasi kredit pada PT
Bank Tabungan Rakyat (Persero) Tbk. Cabang Surakarta.
3. Permasalahan dalam pelaksanaan upaya restrukturisasi pada PT Bank
Tabungan Rakyat (Persero) Tbk. Cabang Surakarta dan upaya dalam
mengatasinya.
Permasalahan yang dapat timbul selama pelaksanaan restrukturisasi
kredit pada PT Bank Tabungan Rakyat (Persero) Tbk. Cabang Surakarta antara
lain:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a. Keterbukaan antara Debitur dengan Bank yang sama sekali masih tidak
terjalin. Sehingga dalam hal ini para pihak tidak menemukan titik temu
dalam negosiasi yang mereka lakukan
b. Terbatasnya kemampuan baik dari segi finansial maupun kemampuan dari
petugas itu sendiri dalam menganalisis dan melaksanakan restrukturisasi
itu sendiri.
c. Itikad dari Debitur yang tidak baik seperti kurang ada kerjasama dengan
pihak Bank dan tidak memenuhi kewajibannya sesuai degan kesepakatan
yang ada.
Dan dari permasalahan-permasalahan ini pihak PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk. Cabang Surakarta mulakukan upaya berupa:
a. Menambah kehati-hatian dalam setiapa langkah yang dilakukan dan
melakukan pendekatan yang lebih lagi dengan Debitur sehingga Debitur
bisa lebih terbuka lagi.
b. Melatih kemampuan dari tiap petugas yang berperan dalam proses
restrukturisasi kredit sehingga lebih cermat dan teliti. Selain itu pihak bank
juga harus melakukan analisis ulang dalam setiap analisis data yang
dilakukan.
c. Melakukan penagihan dan pengawasan yang lebih ketat terhadap debitur
yang beritikad tidak baik.
B. Saran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Hasan Alwi. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Kasmir. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Rachmat Firdaus dan Maya Ariyanti. 2004. Manajemen Perkreditan Bank Umum:
Teori, Masalah, Kebijakan dan Aplikasinya Lengkap dengan Analisis
Kredit. Bandung: Alfabeta.
Salim H. S. 2003. Hukum Kontrak Teori & Teknik Penyusunan Kontrak. Jakarta:
Sinar Grafika
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Salvador Vázquez Pérez Grovas. 2000. Journal of Banking And Finance, Volume
6, Number 7: A Credit Risk Model To Develop The Credit Insurance
Market. Universidad Anáhuac del Sur, Mexico.
Sentosa Sembiring. 2000. Hukum Perbankan. Bandung: Mandar Maju.
Udo Broll, Thillo Pausch and Peter Welzel. 2008. Credit Risk and Credit
Derivatives in Banking. University of Augsburg, Denmark.
commit to user