id
Penulisan Hukum
( Skripsi )
Oleh :
DEWI AMBARWATI
NIM. E0008316
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
2012
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Oleh
DEWI AMBARWATI
NIM. E0008316
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN PENGUJI
Oleh :
DEWI AMBARWATI
NIM. E0008316
Pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 19 Juli 2012
DEWAN PENGUJI
Mengetahui
Dekan,
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
DEWI AMBARWATI
NIM. E0008316
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
- Kuolah kata, kubaca makna, kuikat dalam alinea, kubingkai dalam bab
sejumlah empat, jadilah mahakarya, gelar sarjana kuterima, orangtua, pun
bahagia
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur Penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas
rahmat-NYA sehingga Penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Penulisan
Hukum yang berjudul “TINJAUAN YURIDIS TERHADAP
PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PEMBUKTIAN SURAT DAKWAAN
BERBENTUK ALTERNATIF DALAM PERKARA PERBUATAN TIDAK
MENYENANGKAN (STUDI KASUS DALAM PUTUSAN PENGADILAN
NEGERI KLATEN No.30/Pid.B/2011/PN.Kln)”.
Penulis menyadari bahwa terselesainya Penulisan Hukum ini tidak
terlepas dari bantuan baik moril maupun materiil serta doa dan dukungan berbagai
pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Edy Herdyanto, S.H., M.H. selaku Ketua Bagian Hukum Acara
yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Bambang Santoso, S.H., M.Hum selaku pembimbing penulisan skripsi
yang telah sabar memberikan bimbingan, saran, kritik, motivasi dan telah
menyediakan waktunnya bagi Penulis untuk menyelesaikan penulisan hukum
ini.
4. Bapak Sabar Slamet, S.H., MH, selaku pembimbing akademis, atas nasehat
yang berguna bagi penulis selama penulis belajar di Fakultas Hukum UNS.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum UNS yang telah memberikan ilmu
pengetahuan kepada penulis sehingga dapat dijadikan bekal dalam
penulisan skripsi ini.
6. Ketua PPH Ibu Wida Astuti, SH., MH. Dan Hermawan Pribadi anggota
PPH yang banyak membantu penulis dalam penulisan skripsi ini.
7. Segenap staf Perpustakaan Fakultas Hukum UNS, yang telah membantu
menyediakan bahan referensi yang berkaitan dengan topik penulisan hukum
8. Bapak Puryadi dan Ibu Siti Bariyah tercinta, kedua orang tua yang luar biasa
hebatnya, terima kasih atascommit
setiap tocinta,
user doa, kasih sayang, perhatian,
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sumbang saran dari berbagai pihak yang bersifat konstruktif, sangat penulis
harapkan demi perbaikan atau penyempurnaan lebih lanjut.
Demikian mudah-mudahan penulisan hukum ini dapat memberikan
manfaat kepada kita semua, terutama untuk penulisan, akademisi, praktisi serta
masyarakat umum.
Penulis
DEWI AMBARWATI
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI.................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xiii
ABSTRAK ....................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Perumusan Masalah.................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian........................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian...................................................................... 6
E. Metode Penelitian ....................................................................... 7
F. Sistematika Penulisan Hukum .................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori ........................................................................... 11
1. Tinjauan tentang Pertimbangan Hakim ................................. 11
2. Tinjauan tentang Surat Dakwaan........................................... 15
3. Tinjauan tentang Pembuktian ................................................ 21
4. Tinjauan tentang Perbuatan Tidak Menyenangkan ............... 25
B. Kerangka Pemikiran ................................................................. 27
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Klaten dalam Pembuktian
Surat Dakwaan Alternatif dalam Perkara Perbuatan Tidak
commit to user
Menyenangkan ................................................................................. 29
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
DAFTAR GAMBAR
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
ABSTRAK
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
The problems are revealed by this legal writing is how the Judge
consideration of Klaten District Court judgment Klaten in proving the indictment
outlining the alternatives are arranged in an unpleasant case session action is in
conformity with the provisions of the Criminal Procedure Code.
This legal writing aims to determine the judge consideration of Klaten
District Court in the indictment outlining the evidence compiled in the alternative
case investigation unpleasant acts are in accordance with the provisions of the
Criminal Procedure Code.
This study includes the type of doctrinal legal research for law based on
primary and secondary materials. Is the prescriptive nature and applied research.
Types of legal materials include primary and secondary legal materials. Analysis
of legal materials was done by using deductive syllogism.
Based on the results of research and analysis can be cncluded that judge
consideration of Klaten District Court in the indictment outlining the evidence
compiled in the alternative in the session of unpleasant acts case are in accordance
with the provisions of Article 197 Criminal Procedure Code, in particular the
letter d. Article 197 Criminal Procedure Code the letter d confirms that the
decision should contain a brief structured consideration of the facts and
circumstances along with tools obtained from the examination of evidence in the
trial on which the determination of defendant's fault. Considerations prepared by
the Judge of Klaten District Court in addition contains a juridical considerations,
also consider right non-juridical terms. Theoretically, the approach used by the
judge in making the decision is racio decidendi. Approach
commit to user
1
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Apabila dakwaan yang pertama telah terbukti, maka dakwaan yang kedua dan
seterusnya tidak perlu dibuktikan lagi.
Karakteristik dari dakwaan alternatif adalah masing-masing akan saling
mengecualikan satu sama lain, maka hakim akan memilih salah satu dakwaan
yang didakwakan yang terbukti menurut keyakinannya. Sehingga hakim bebas
memilih salah satu dari dakwaan tersebut yang terbukti, tanpa harus memeriksa
dan memutus dakwaan yang lainnya. Karena itu dakwaan alternatif disebut juga
dakwaan pilihan (keuze tenlastelgging). Sehingga dalam beberapa perkara pidana,
penggunaan dakwaan jenis ini lebih efektif untuk membuktikan kesalahan
terdakwa.
Salah satu contoh perkara pidana yang menggunakan bentuk surat
dakwaan yang disusun secara alternatif adalah Perkara yang diperiksa Pengadilan
Negeri Klaten dengan Terdakwa KRISTANTO HARIWIBOWO dan DJAROT
SUPRIYANTO, Amd. Dalam perkara yang melibatkan dua Terdakwa tersebut,
Penuntut Umum mengalami keragu-raguan terhadap tindak pidana yang telah
dilakukan oleh para Terdakwa oleh karena itu, dalam proses penuntutan, Penuntut
Umum menggunakan dakwaan yang disusun secara alternatif yaitu diancam
dengan Pasal pencurian atau perbuatan tidak menyenangkan.
Penggunaan dakwaan alternatif dalam penuntutan terhadap terdakwa atas
perkara a quo secara langsung akan mengarah kepada sistem pembuktian terhadap
bentuk dakwaan alternatif tersebut yaitu terhadap unsur-unsur dalam tindak
pidana pencurian atau unsur-unsur dalam tindak pidana perbuatan tidak
menyenangkan dihubungkan dengan fakta-fakta yang muncul dalam persidangan
perkara tersebut.
Dalam hal menguraikan unsur-unsur tindak pidana atas perkara tersebut di
atas adalah sudah menjadi tugas Hakim dalam melakukan konstruksi hukum
terhadap perkara yang penuntutannya menggunakan dakwaan alternatif untuk
menentukan tindak pidana mana yang unsur-unsurnya telah terpenuhi dan tepat
untuk dijatuhkan kepada Para Terdakwa. Terkait dengan perkara tersebut yang
pada akhirnya hakim berpendapat bahwa tindak pidana yang dilakukan oleh para
commit to user maka efektifitas bentuk dakwaan
terdakwa adalah perbuatan tidak menyenangkan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
alternatif yang diterapkan untuk perkara a quo merupakan suatu hal yang menarik
untuk dikaji.
Dalam proses penjatuhan putusan, seorang hakim harus meyakini apakah
seorang terdakwa melakukan tindak pidana ataukah tidak, dengan tetap
berpedoman pada pembuktian untuk menentukan kesalahan dari perbuatan yang
dilakukan oleh pelaku pidana. Setelah menerima dan memeriksa suatu perkara,
selanjutnya hakim akan menjatuhkan keputusan, yang dinamakan dengan putusan
hakim, pernyataan hakim yang merupakan sebagai pernyataan pejabat negara
yang diberi wewenang untuk putusan itu. Jadi putusan hakim bukanlah semata-
mata didasarkan pada ketentuan yuridis saja, melainkan juga didasarkan pada hati
nurani.
Adakalanya putusan hakim juga dianggap memperhatikan hal-hal diluar
aturan hukum sebagaimana ditegaskan oleh Olivel Wendel Homes yang dikutip
oleh John N. DrobakDouglass C. North dalam Journal of Law & Policy Vol.
26:131, sebagai berikut :
The language of judicial decision is mainly the language of logic. And the
logical method and form flatter that longing for certainty and for repose
which is in every human mind. But certainty generally is illusion, and
repose is not the destiny of man. Behind the logical form lies a judgment
as to the relative worth and importance of competing legislative grounds,
often an inarticulate and unconscious judgment it is true, and yet the very
root and nerve of the whole proceeding.
cara melakukan tindak pidana dan sebagainya. Selain itu hakim juga
mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan bagi terdakwa
sebagaimana yang terdapat pada rancangan KUHP baru yaitu Pasal 124 dan Pasal
126. Keputusan dalam pemidanaan akan mempunyai konsekuensi yang luas,baik
yang menyangkut langsung dengan pelaku tindak pidana maupun masyarakat
secara luas. Keputusan yang dianggap tidak tepat, akan menimbulkan reaksi
kontroversial sebab kebenaran dalam hal ini sifatnya relatif tergantung dari mana
memandangnya (Muladi dan Barda Nawawi Arief, 1998:52).
Atas dasar uraian di atas, maka Penulis hendak mengkaji lebih dalam
tentang konstruksi hukum hakim dalam menguraikan pembuktian surat Dakwaan
yang disusun secara alternatif dan efektivitasnya dalam pemeriksaan perkara
perbuatan tidak menyenangkan dalam sebuah penulisan hukum yang berjudul :
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERTIMBANGAN HAKIM DALAM
PEMBUKTIAN SURAT DAKWAAN BERBENTUK ALTERNATIF
DALAM PERKARA PERBUATAN TIDAK MENYENANGKAN (STUDI
KASUS DALAM PUTUSAN PENGADILAN NEGERI KLATEN No.
30/Pid.B/2011/Pn.Kln)
B. Perumusan Masalah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
E. Metode Penelitan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
F. Sistematika Skripsi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
commit to user
11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
3) Keterangan saksi
Salah satu komponen yang harus diperhatikan dalam
menjatuhkan putusan adalah keterangan saksi. Keterangan saksi dapat
dikategorikan sebagai alat bukti sepanjang keterangan itu mengenai
sesuatu peristiwa pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri, alami
sendiri, dan harus disampaikan di dalam sidang pengadilan dengan
mengangkat sumpah.
Keterangan saksi yang disampaikan di sidang pengadilan yang
merupakan hasil pemikiran saja atau hasil rekaan yang diperoleh dari
orang lain atau kesaksian de auditu testimonium de auditu tidak dapat
dinilai sebagai alat bukti yang sah.
Menurut Pasal 185 KUHAP ayat (5) dalam menilai keterangan
saksi, hakim harus memperhatikan:
a) Persesuaian antara keterangan saksi satu dengan yang lain;
b) Persesuaian antara keterangan saksi dengan alat bukti lain;
c) Alasan yang mungkin dipergunakan saksi untuk memberikan
keterangan yang tertentu;
d) Cara hidup dan kesusilaan saksi serta segala sesuatu yang pada
umumnya dapat mempengaruhi dan dapat tidaknya keterangan itu
dipercaya.
4) Barang-barang bukti
Pengertian barang bukti di sini adalah semua benda yang dapat
dikenakan penyitaan dan diajukan oleh penuntut umum di depan sidang
pengadilan, yang meliputi:
a) benda atau tagihan tersangka atau terdakwa seluruhnya atau
sebagian diduga diperoleh dari tindak pidana atau sebagai hasil
tindak pidana;
b) benda yang dipergunakan secara langsung untuk melakukan tindak
pidana atau untuk mempersiapkan;
c) benda yang digunakan untuk menghalang-halangi penyidikan
tindak pidana; commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
kemauannya sendiri dalam menggunakan dan menilai alat bukti di luar apa
yang telah digariskan undang-undang. Dalam hal ini penuntut umum bertindak
sebagai aparat yang di beri wewenang untuk mengajukan segala daya upaya
membuktikan segala kesalahan yang didakwakan kepada terdakwa.
Sebaliknya terdakwa atau penasehat hukumnya mempunyai hak untuk
melemahkan dan melumpuhkan pembuktian yang diajukan penunutut umum,
sesuai dengan cara yang dibenarkan undang-undang, bisa berupa sangkalan
atau bantahan yang beralasan dengan saksi yang meringankan atau saksi de
charge. Hakim sendiri harus benar-benar sadar dan cermat menilai dan
mempertimbangkan kekuatan pembuktian yang melekat pada setiap alat bukti
yang ada.
1) Asas-asas pembuktian
Dalam pembuktian pidana ada beberapa prinsip yang harus
diketahui yaitu
(a) Hal yang secara umum sudah diketahui tidak perlu dibuktikan
Prinsip ini terdapat pada Pasal 184 ayat (2) KUHAP yang
berbunyi : “hal yang secara umum sudah diketahui tidak perlu
dibuktikan”. Notoire feiten adalah suatu kesimpulan umum yang
didasarkan pengalaman umum bahwa suatu keadaan atau peristiwa
akan senantiasa menimbulkan kejadian atau akibat yang selalu
demikian. Hanya dengan notoire feiten tanpa dikuatkan dengan alat
bukti lain yang sah menurut undang-undang,. Hakim tidak boleh yakin
akan kesalahan terdakwa.
(b) Menjadi saksi adalah kewajiban
Dalam Pasal 1 butir 26 KUHAP yang berbunyi : saksi adalah
orang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan
penyidikan, penuntutan dan peradilan tentang suatu perkara pidana
yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri. Dengan
demikian syarat seseorang wajib menjadi saksi adalah orang yang
dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
24
25
26
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
B. Kerangka Pemikiran
Pemeriksaan oleh
Pengadilan
Pembuktian Dakwaan
Bentuk Dakwan
Alternatif
Pertimbangan Hakim
Putusan
28
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
Alias Beong untuk mengambil sepeda motor tersebut akan tetapi tidak
diijinkan oleh saksi. Kemudian terdakwa 1.Kristanto Hariwibowo dan
terdakwa 2.Djarot Supriyanto,Amd dengan berboncengan naik sepeda
motor Mio pergi ke rumah saksi Agustinus Sugimin di Glagah, Canan
Kecamatan Wedi dan mengajak saksi Agustinus Sugimin ke bengkel
Bintaro Jaya milik saksi Sumito Alias Beong Dk.Gunungan Kel.Canan
Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten dengan maksud mengambil sepeda
motor Yamaha Vega No. Pol. AD 3471 MJ yang di servicekan oleh saksi
Agustinus Sugimin di bengkel Bintaro Jaya milik saksi Sumito Alias
Beong dan pada saat itu terdakwa 1.Kristanto Hariwibowo mengatakan
kepada saksi Agustinus Sugimin bahwa dia utusan dari PT.WOM Finance
mau ngambil sepeda motor Yamaha Vega No. Pol . AD 3471 MJ warna
hijau tersebut, karena saksi Sugimin masih ada tunggakan setoran
Rp.1.200.000,- (satu juta dua ratus ribu rupiah) dengan denda
Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) tetapi dendanya bisa dibicarakan di
Kantor PT.WOM Finance“, akan tetapi saksi Agustinus Sugimin tidak
memberikan kunci dan STNK sepeda motor Yamaha Vega No. Pol . AD
3471 MJ warna hijau kepada terdakwa 1.Kristanto Hariwibowo dan
terdakwa 2.Djarot Supriyanto,Amd, kemudian saksi Agustinus Sugimin
pergi ke bengkel Bintaro Jaya milik saksi Sumito Alas Beong, dan
terdakwa 1.Kristanto Hariwibowo dan terdakwa 2.Djarot Supriyanto,Amd,
juga Kembali ke bengkel Bintaro Jaya milik saksi Sumito Alas Beong dan
sesampainya di bengkel terdakwa 1.Kristanto Hariwibowo berusaha untuk
meminta kunci dan STNK sepeda motor Yamaha Vega No. Pol. AD 3471
MJ hijau kepada saksi Agustinus Sugimin akan tetapi tetap tidak
diberikan, kemudian terdakwa 1.Kristanto Hariwibowo dan terdakwa
2.Djarot Supriyanto,Amd walaupun tidak diijinkan oleh saksi Agustinus
Sugimin tetap mengambil sepeda motor Yamaha Vega No. Pol. AD 3471
MJ warna hijau, dengan cara terdakwa 1.Krisanto Hariwibowo dan
terdakwa 2.Djarot Supriyanto, Amd berboncengan naik sepeda motor Mio
mendorong sepeda motorcommit
Yamahato user
Vega No. Pol. AD 3471 MJ untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
32
33
setoran Rp.1.200.000,- (satu juta dua ratus ribu rupiah) dengan denda
Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) tetapi dendanya bisa dibicarakan di
Kantor WOM Finance“, akan tetapi saksi Agustinus Sugimin tidak
memberikan kunci dan STNK sepeda motor Yamaha Vega No. Pol. AD
3471 MJ warna hijau kepada terdakwa 1.Kristanto Hariwibowo dan
terdakwa 2.Djarot Supriyanto,Amd, kemudian saksi Agustinus Sugimin
pergi ke bengkel Bintaro Jaya milik saksi Sumito Alas Beong, dan
terdakwa 1.Kristanto Hariwibowo dan terdakwa 2.Djarot Supriyanto,Amd
juga kembali ke bengkel Bintaro Jaya milik saksi Sumito Alas Beong dan
sesampainya di bengkel terdakwa 1.Kristanto Hariwibowo berusaha untuk
meminta kunci dan STNK sepeda motor Yamaha Vega No. Pol. AD 3471
MJ hijau kepada saksi Agustinus Sugimin akan tetapi tetap tidak
diberikan, kemudian terdakwa 1.Kristanto Hariwibowo dan terdakwa
2.Djarot Supriyanto, Amd walaupun tidak diijinkan oleh saksi Agustinus
Sugimin tetap mengambil sepeda motor Yamaha Vega No. Pol. AD 3471
MJ warna hijau, dengan cara terdakwa 1.Krisanto Hariwibowo dan
terdakwa 2.Djarot Supriyanto,Amd berboncengan naik sepeda motor Mio
mendorong sepeda motor Yamaha Vega No. Pol. AD 3471 MJ untuk
dibawa ke Kantor PT.WOM Finance, kemudian saksi Kunto
Widiarso,Amd meyuruh anak buahnya untuk menyimpan sepeda motor
Yamaha Vega No. Pol. AD 3471 MJ warna hijau tersebut di gudang.
Perbuatan para terdakwa tersebut diatas diatur dan di ancam pidana dalam
pasal 363 ayat (1) ke 4 KUHP.
ATAU
KEDUA
Bahwa mereka terdakwa 1.Kristanto Hariwibowo dan terdakwa
2.Djarot Suprnto , Amd. pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut
dalam dakwaan primair, melakukan, menyuruh melakukan dan turut serta
melakukan, secara melawan hukum memaksa orang lain supaya
melakukan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu, dengan memakai
commit tolain
kekerasan sesuatu perbuatan user maupun perlakuan yang tak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
35
Bintaro Jaya milik saksi Sumito Alias Beong dan pada saat itu terdakwa
1.Kristanto Hariwibowo berkata “saya utusan dari WOM Finace mau
ngambil sepeda motor Yamaha Vega No. Pol. AD 3471 MJ warna hijau
tersebut, karena Bapak Sugimin masih ada tunggakan setoran
Rp.1.200.000,- (satu juta dua ratus ribu rupiah) dengan denda
Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) tetapi dendanya bisa dibicarakan di
Kantor WOM Finance“, akan tetapi saksi Agustinus Sugimin tidak
memberikan kunci dan STNK sepeda motor Yamaha Vega No. Pol. AD
3471 MJ warna hijau kepada terdakwa 1.Kristanto Hariwibowo dan
terdakwa 2.Djarot Supriyanto,Amd kemudian saksi Agustinus Sugimin
pergi ke bengkel Bintaro Jaya milik saksi Sumi to Alais Beong, dan
terdakwa 1.Kristanto Hariwibowo dan terdakwa 2.Djarot Supriyanto,Amd,
juga kembali ke bengkel Bintaro Jaya milik saksi Sumito Alias Beong dan
sesampainya di bengkel terdakwa 1.Kristanto Hariwibowo berusaha untuk
meminta kunci dan STNK sepeda motor Yamaha Vega No. Pol. AD 3471
MJ wana hijau kepada saksi Agustinus Sugimin akan tetapi tetapi tidak
diberikan, kemudian terdakwa 1.Kristanto Hariwibowo dan terdakwa
2.Djarot Supriyanto, Amd walaupun tidak diijinkan oleh saksi Agustinus
Sugimin tetap mengambil sepeda motor Yamaha Vega No. Pol. AD 3471
MJ warna hijau, dengan cara terdakwa 1.Kristanto Hariwibowo dan
terdakwa 2.Djarot Supriyanto,Amd berboncengan naik sepeda motor Mio
mendorong sepeda motor Yamaha Vega No. Pol. AD 3471 MJ warna
hijau untuk dibawa ke Kantor PT.WOM Finance, kemudian saksi Kunto
Widiarso, Amd meyuruh anak buahnya untuk menyimpan sepeda motor
Yamaha Vega No. Pol. AD 3471 MJ warna hijau tersebut di gudang.
Bahwa akibat perbuatan para terdakwa tersebut diatas saksi Agustinus
Sugimin merasa keberatan dan tidak senang kemudian melaporkan ke
Polres Klaten.
Perbuatan terdakwa tersebut di atas diatur dan diancam pidana
dalam pasal 335 ayat (1) ke 1 KUHP Jo pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
37
38
39
40
41
42
43
44
b. Keterangan Terdakwa
1) Terdakwa KRISTANTO HARIWIBOWO
Yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa pada hari Selasa tanggal 12 Oktober 2010 sekitar jam
08.00 WIB melihat sepeda motor Yamaha Vega AD. 3471 MJ
warna hijau tahun 2009 berada di bengkel sepeda motor
“Bintaro Jaya“ di Dk.Gunungan Ds.Canan Kec.Wedi
Kab.Klaten, kemudian terdakwa melaporkan kepada Kunto
Widiarso selaku pimpinan PT. WOM Finance Cabang Klaten,
karena sepeda motor tersebut sudah terlambat dibayar
angsurannya selama 9 (sembilan) bulan.
- Bahwa kemudian Kunto Widiarso selaku Pimpinan WOM
Finance Cabang Klaten memberikan surat penarikan kendaraan
kepada terdakwa.
- Bahwa kemudian terdakwa bersama dengan terdakwa 2.Djarot
Supriyanto,Amd, dengan membawa surat cek list dari PT.
WOM Finance pergi ke bengkel sepeda motor “Bintaro Jaya“
di Dk.Gunungan Ds.Canan Kec.Wedi Kab.Klaten dan setelah
sampai dilokasi saksi Agustinus Sugimin tidak ada lalu
terdakwa ke rumah saksi Agustinus Sugimin, dan bilang kalau
terdakwa petugas dari PT.WOM Finance dan memberitahukan
kepada saksi commit
Agustinus Sugimin kalau saksi masih ada
to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
46
47
48
49
50
51
52
7. Amar Putusan
Menyatakan terdakwa 1.Kristanto Hariwibowo dan terdakwa
2.Djarot Supriyanto,Amd telah terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan tindak pidana “turut serta melakukan perbuatan tidak
menyenangkan“
Menjatuhkan Pidana terhadap terdakwa 1.Kristanto Hariwibowo
dan terdakwa 2.Djarot Supriyanto,Amd dengan pidana penjara masing-
masing selama 3 (tiga) bulan dengan masa percobaan selama 6 (enam)
bulan.
Memerintahkan agar pidana tersebut tidak usah dijalani kecuali
kalau dikemudian hari dengan putusan Hakim diberikan perintah lain
atasalasan, bahwa terpidana sebelum waktu percobaan selama : 6 (enam)
bulan melakukan suatu tindak pidana ;
Memerintahkan barang bukti berupa :
- 1 (satu) unit SPM Yamaha Vega AD 3471 MJ warna hijau tahun 1999
Noka MH 34ST101XK020370 Nos in 4ST268217 2 (dua) lembar
kartu angsuran SPM 105EVG AD 3471 MJ dari PT. WOM Finace atas
nama Agustinus Sugimin alamat Glagah Rt.07 Rw.04 Kel. Birit Kec.
Wedi Kab. Klaten,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
8. Pembahasan
Kedudukan dan fungsi surat dakwaan sangat penting, sehingga
penuntut umum harus sangat berhati-hati dan cermat dalam menyusun
surat dakwaan yang baik, agar Terdakwa tidak sampai lepas dari jeratan
hukum.Penuntut Umum perlu menguasai hukum materiil dan formil secara
baik, tidak hanya itu saja Jaksa juga diharapkan mempunyai pengetahuan
yang luas baik pengetahuan sosial, budaya maupun filsafat untuk dapat
menggali lebih dalam lagi pandangannya terhadap hukum dan
kemasyarakatan.
Surat dakwaan berbentuk alternatif dibuat apabila tindak pidana
yang didakwakan pada terdakwa hanya satu tindak pidana, tetapi Penuntut
umum ragu-ragu tentang tindak pidana apa yang paling tepat untuk
didakwakan sehingga surat dakwaan yang dibuat merupakan alternatif
bagi hakim untuk memilihnya. Misalnya Penuntut umum yang akan
membuat surat dakwaan berdasarkan berita acara Penyidikan ragu-ragu
apakah suatu tindak pidana yang akan didakwakan merupakan :
a. Tindak pidana penipuan atau penggelapan
b. Pembantuan atau turutcommit
serta. to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
55
Sedangkan maksud dari Pasal 335 ayat (2) KUHP adalah perbuatan
tidak menyenangkan tersebut dapat juga terjadi jika seseorang memaksa
orang lain agar melakukan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu
tetapi dengan menggunakan ancaman pencemaran atau pencemaran
tertulis. Artinya, ancaman tersebut dilakukan dengan cara akan
mencemarkan baik secara lisan maupun tertulis. Misalnya A memaksa B
agar melakukan sesuatu hal dengan mengancam bahwa jika B tidak
melaksanakan sesuatu hal yang diinginkan oleh A, maka A akan
mencemarkan nama baik si B baik secara lisan atau tulisan. Namun, tindak
pidana ini baru dapat diproses jika si korban melakukan pengaduan ke
Polisi terlebih dahulu.
Dalam kasus pengambilan sepeda motor oleh karyawan leasing
sepeda motor bernama Kristanto Hariwibowo dan Djarot Supriyanto,
maka Penuntut Umum mendakwa keduanya dengan dakwaan berbentuk
alternatif. Penuntut Umum pertama mendakwa dengan dakwaan tindak
pidana pencurian (Pasal 362 KUHP) dan kedua dakwaan melanggar pasal
335 ayat (1) KUHP tentang Perbuatan tidak menyenangkan. Hakim dalam
memeriksa dakwaan tersebut memulai dari dakwaan kedua lebih dahulu.
Hal ini sudah sesuai dengan metode pembuktian dakwaan yang disusun
secara alternatif.
Menurut M. Yahya Harahap (2000:390) dalam surat dakwaan
alternatif terdapat beberapa dakwaan yang disusun secara berlapis, lapisan
yang satu merupakan alternatif dan bersifat mengecualikan dakwaan pada
lapisan lainnya. Bentuk dakwaan ini digunakan bila belum didapat
kepastian tentang Tindak Pidana mana yang paling tepat dapat dibuktikan.
Meskipun dakwaan terdiri dari beberapa lapisan, tetapi hanya satu
dakwaan saja yang akan dibuktikan. Tujuan yang hendak dicapai dengan
pembuatan dakwaan alternatif oleh penuntut umum pada dasarnya bertitik
tolak pada pemikiran :
a) Untuk menghindari pelaku terlepas atau terbebas dari pertanggung
jawaban hukum pidanacommit
(crime to user
liability).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56
57
58
59
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61
B. Saran-Saran
commit to user