id
TESIS
Oleh:
Tri Indrayanti
S841108033
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
TESIS
Oleh:
Tri Indrayanti
S841108033
TESIS
Oleh:
Tri Indrayanti
S841108033
Tim Penguji
Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S. Prof. Dr. Sarwiji Suwandi,
M.Pd.
NIP 19610717 198601 1 001 NIP 19620407 198703 1
003
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk
memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis
digunakan sebagai acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber
acuan serta daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat
dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan (Permendiknas No 17, tahun 2010)
2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau forum ilmiah
lain harus dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan Pps UNS
sebagai institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-kurangnya satu semester
(enam bulan sejak pengesahan Tesis) saya tidak melakukan publikasi dari
sebagian atau keseluruhan Tesis ini, maka Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia
Pps-UNS berhak mempublikasikannya pada jurnal ilmiah yang diterbitkan
oleh Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Pps-UNS. Apabila saya melakukan
pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka saya bersedia mendapat sanksi
akademik yang berlaku.
Surakarta, Oktober 2012
Yang membuat pernyataan
Tri Indrayanti
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
Mulai menggoreskan sedikit demi sedikit ide yang ada dalam pikiran, jangan
jadikan ide tersebut hanya sebatas wacana dan sia-sia
(Penulis)
Visi tanpa tindakan hanya sebuah mimpi belaka. Tindakan tanpa visi hanyalah
membuang waktu. Visi dengan disertai tindakan akan mengubah dunia
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini sebagai wujud rasa syukur, ucapan terima kasih serta
penghargaanku...
Bapak, Ibu dan kedua kakakku (Mas Joko dan Mbak Dwi) yang senantiasa
mendukungku.
Keluarga besar Primagama Demak (Mas Nono, semua karyawan beserta siswa
tercinta) yang telah memberikan ijin dan motivasi.
Mas Agus (beserta Kru CV Diandra Prima Mitra Media), Kakung (atas
bantuannya).
Rekan-rekan kos yang berada di Pondok Santi dan Wisma Mustika Sari.
Semua kenalan penghuni kota budaya tercinta yang tidak dapat saya sebut satu-
persatu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang Maha Rahman dan
Tesis ini berjudul Kajian Intertekstual dan Nilai Pendidikan Novel Sang
Pemimpi Karya Andrea Hirata dan Novel Ranah 3 Warna Karya Ahmad Fuadi.
Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai derajat
Penyusunan tesis ini dapat terselesaikan atas bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. R. Karsidi, M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta
ini;
2. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S., selaku Direktur Program Pascasarjana
3. Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd. dan Prof. Dr. Hj. Andayani, M.Pd., selaku
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Waluyo, M.Pd., Prof. Dr. St. Y. Slamet, M.Pd., Prof. Dr. Sarwiji Suwandi,
M.Pd., Prof. Dr. Retno Winarni, M.Pd., Prof. Dr. Hj. Andayani, M.Pd., Dr.
7. Bapak, Ibu, dan kedua kakak saya yang telah banyak memberikan doa,
dorongan, bantuan dan semangat dalam proses studi dan penyusunan tesis ini.
Penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi pembaca, peneliti
dan pecinta sastra serta juga dapat memberikan sumbangan ilmu di dunia
Penulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
PENGESAHAN PEMBIMBING. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
PENGESAHAN PENGUJI TESIS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . iii
PERNYATAAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iv
MOTTO . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .v
PERSEMBAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .vi
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .vii
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . viii
DAFTAR LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .xv
DAFTAR GAMBAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xvi
ABSTRAK . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xvii
ABSTRACT . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
B. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .13
C. Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13
D. Manfaat Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 8. Pendapat pembaca tentang Andrea Hirata dan Ahmad Fuadi . . . 269
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Ranah 3 Warna
percakapan atau dialog dalam kedua novel memiliki perbedaan, dalam novel
Sang pemimpi lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia-Melayu, sedangkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kata kunci: Kajian intertekstual novel, struktur novel, persamaan dan perbedaan
struktur novel dengan pendekatan interteks, nilai-nilai pendidikan
novel.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
motivation words so that the optimistic of the rider will be growth. (3) Education
values in the novel Sang Pemimpi and Ranah 3 Warna are moral education,
religius education, social education, cultural education , esthetic education and
practice education.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
Istilah sastra dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Sanskerta; akar
kata sas biasanya menunjukkan alat, sarana. Maka itu sastra dapat berarti alat
untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi atau pengajaran. Awalan su berarti
1988:23).
Istilah sastra dipakai untuk menyebut gejala budaya yang dapat dijumpai
merupakan gejala yang universal. Namun, suatu fenomena juga bahwa gejala
universal itu tidak mendapat konsep yang universal juga. Kriteria kesastraan
yang ada dalam suatu masyarakat tidak selalu cocok dengan kriteria kesastraan
yang ada pada masyarakat lain. Hal ini menunjukkan pengertian umum dan
nyata yang ditulis atau dicetak serta memiliki ekspresi estetis, misalnya puisi,
pengalaman, perasaan, dan pikiran dari dalam diri manusia. Wellek dan Austin
Warren (1993: 12) berpendapat selaras bahwa sastra adalah segala sesuatu yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tertulis dan tercetak dan membatasinya pada mahakarya yang menonjol karena
karya sastra dapat diposisikan sebagai dokumen sosial budaya atau sebagai fakta
sosial, karena karya semacam itu merupakan hasil aktivitas yang objeknya adalah
Menurut Andre Hardjana (1981: 85) karya sastra merupakan ungkapan dari
apa yang telah dialami orang tentang kehidupan, apa yang telah direnungkan dan
apa yang telah dirasakan mengenai segi-segi kehidupan yang paling menarik
minat secara langsung dan kuat. Karya sastra merupakan perenungan kehidupan
lewat bahasa. Bisa dinyatakan bahwa karya sastra menyangkut semua hal tentang
satunya sebagai cara pemahaman, cara perhubungan, dan cara penciptaan. Objek
karya sastra adalah realitas, yakni peristiwa-peristiwa yang terjadi di dunia nyata.
perasaan, dan tanggapan mengenai suatu peristiwa. Karya sastra juga merupakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
situasi sastranya. Karya sastra dicipta berdasarkan konvensi sastra yang ada, di
samping juga sebagai sifat hakiki sastra, yaitu sifat kreatif sastra, karya sastra
yang lahir kemudian itu dicipta menyimpangi ciri-ciri dan konsep estetik sastra
yang ada selalu ada ketegangan antara konvensi dan pembaharuan (Teeuw, 1980:
11-12).
sering kali menghadirkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap latar belakang dan
keyakinan pengarang. Sebagai salah satu produk sastra, novel memegang peranan
imajinatif. Hal ini memungkinkan karena persoalan yang dibicarakan dalam novel
tema dan isi, antara lain tentang problem-problem sosial yang pada umumnya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Hal ini sangatlah menarik dibicarakan karena jiwa adalah hakikat kehidupan
Pradopo, 2007: 25). Karya sastra mempunyai hubungan sejarah antara karya
peristiwa, teori kesastraan pada saat karya sastra itu diciptakan. Salah satu cara
untuk memahami karya sastra ialah dengan jalan melihat hubungan intertekstual
antara karya sastra yang memiliki hubungan sejarah, baik dengan karya yang
sezaman maupun dengan karya sastra yang mendahuluinya. Hubungan sejarah ini
sastra itu sebaiknya dalam hubungannya dengan karya sezaman, sebelum, atau
sesudahnya.
Perbedaan itu dapat terletak dalam jenis karya sastra yang diciptakan, yaitu bisa
berupa novel, cerpen, puisi dan masih banyak lagi yang lainnya. Karya sastra
berupa novel dalam penciptaannya antara pengarang yang satu dengan pengarang
yang lain juga berbeda, terutama berbeda dalam penciptaan cerita fiksi yang
pendapat Herman J. Waluyo (2002: 68) yang menyatakan bahwa karya sastra
hadir sebagai wujud nyata imajinasi kreatif dari seorang sastrawan dengan proses
yang berbeda antara pengarang satu dengan pengarang yang lain, terutama dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Selain perbedaan antara pengarang satu dengan pengarang yang lain banyak
juga pengarang yang menciptakan karya sastra dilandasi atau didasari oleh karya
sastra pengarang lain. Hal ini dinamakan interteks, interteks akan menciptakan
kemiripan cerita yang terkandung antara karya sastra yang satu dengan karya
sastra yang lain. Tetapi kemiripan yang terdapat dalam karya sastra yang
136) menyatakan bahwa intertekstual berarti setiap teks sastra dibaca harus
dengan latar belakang teks-teks lain, tidak ada sebuah teks pun yang sungguh-
sungguh mandiri, dalam arti bahwa penciptaan dan pembacanya tidak dapat
dilakukan tanpa adanya teks-teks lain sebagai contoh, teladan, dan kerangka.
Setiap pembaca yang berhadapan dengan teks pasti bertarung dengan proses
teks yang ia baca. Tanpa dia sadari, kode dan signifikansi yang ada di dalam teks
demikian tanpa ia sadari pula bahwa sebenarnya tidak ada satupun teks yang
benar-benar mandiri. Setiap teks yang ada selalu terkait dengan teks-teks lain
Bentuk karya fiksi yang berupa prosa adalah novel dan cerpen. Novel
sebagai sebuah karya fiksi menawarkan sebuah dunia, dunia yang berisi model
kehidupan yang diidealkan, dunia imajinatif, yang dibangun melalui sebagai unsur
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain, yang
Novel merupakan salah satu genre karya sastra, sedangkan karya sastra
adalah salah satu cabang kesenian. Kesenian sendiri pada hakikatnya adalah
bagian dari kebudayaan yang merupakan hasil kreativitas manusia dalam rangka
dimiliki kesenian khususnya dan kebudayaan pada umumnya juga berlaku bagi
berperilaku yang baik. Novel juga merupakan ungkapan fenomena sosial dalam
dan zamannya. Novel yang semakin bersinar di masa kini tak lain adalah cerita
yang berkelanjutan tentang manusia yang dipoles sedemikian rupa oleh penulis-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dengan jelas apa yang terkandung di dalam karya itu sendiri. Karena
yang belum tentu dapat dengan mudah dimengerti oleh pembaca apa maksud yang
ditujukan dari pengarang kepada pembaca tentu dapat dihindari sehingga suatu
karya fiksi akan dapat dinikmati dengan mengutamakan tujuan adanya karya fiksi
itu sendiri.
intertekstualitas sebagai dua hal fokus kajian (Culler, 1981: 103). Fokus pertama
adalah penyadaran posisi penting prior texts (teks-teks pendahulu) yang demikian
sebuah teks baru memiliki makna ketika ada teks-teks yang lebih dulu
mendahuluinya, jadi tidak ada otonomi. Sedangkan fokus kedua adalah mengenai
signifikansi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang berada di dalam karya yang satu dan karya yang lain serta menemukan
menitikberatkan otonomi karya sastra saja belum merupakan teori sastra. Kedua,
karya sastra tidak dapat ditelaah secara terasing dari masyarakat. Ketiga, adanya
struktur yang objektif, sehingga karya sastra semakin diasingkan, peran pembaca
analisis yang menekankan otonomi karya sastra juga menghilangkan konteks dan
berarti bahwa setiap teks sastra dibaca dan harus dibaca dengan latar belakang
teks-teks lain; tidak ada sebuah teks pun yang sungguh-sungguh mandiri, dalam
arti bahwa penciptaan dan pembacaannya tidak dapat dilakukan tanpa adanya
teks-teks lain sebagai contoh, teladan, kerangka; tidak dalam arti bahwa teks baru
hanya meneladan teks lain atau mematuhi kerangka yang telah diberikan terlebih
dahulu; tetapi dalam arti bahwa dalam penyimpangan dan transformasi pun model
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
makna karya sastra yang bersangkutan. Karya itu diprediksikan sebagai reaksi,
penyerapan atau transformasi dari karya-karya yang lain. Intertekstual lebih dari
makna sebuah karya sastra secara penuh dalam konteksnya dengan karya lain
biasanya dapat dibuktikan secara tekstual di dalam karya sastra lama yang akan
1991 dalam Sangidu, 2004: 24). Keimplisitan karya sastra dalam menyerap karya-
karya sebelumnya, dapat diketahui melalui pembacaan teks yang diduga menjadi
hipogram bagi teks yang akan diungkap maknanya. Dari pernyataan tersebut
hipogram bisa muncul secara langsung ataupun tidak langsung di dalam sebuah
karya (sastra).
Karya sastra merupakan suatu karya yang syarat dengan ajaran etika, moral,
atau akhlak yang tinggi. Maka studi mengenai karya sastra dapat memberikan
alam pembangunan pada umumnya. Dengan demikian, meneliti hasil karya sastra
akan dapat diambil ajaran-ajaran moral yang mampu menjadi pedoman dan
pegangan masyarakat pada masanya; bahkan masa kini dan yang akan datang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Setiap karya pasti mempunyai referensi dari karya lain sebelum karya itu
lahir dan menjadi karya yang baru. Karya yang baru tersebut secara otomatis
mempunyai hubungan terhadap karya yang sebelumnya telah ada, dan hubungan
maupun internal. Sebenarnya tidak hanya dua karya yang dapat dilihat
mempunyai hubungan interteks. Dapat juga dalam karya satu dengan beberapa
karya yang lain, tidak hanya dengan satu karya. Karya yang mempunyai hubungan
interteks tidak hanya didapat dari satu jenis karya, misalnya novel dengan novel
lain, cerpen dengan cerpen. Namun hubungan interteks tersebut dapat dilihat dari
berbagai jenis, misalnya cerpen dengan lukisan, puisi dengan patung, dan
sebagainya.
Novel Sang Pemimpi dan Ranah 3 Warna merupakan novel kedua dari
novel terlaris yaitu novel tetralogi Laskar Pelangi dan novel trilogi Negeri 5
Menara. Kedua novel tersebut masuk dalam novel best seller di Indonesia. Kedua
daerah yang berbeda. Novel Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi dengan latar di
Pulau Belitung, Bangka Belitung sedangkan novel Negeri 5 Menara dan Ranah 3
Secara garis besar novel Sang Pemimpi bercerita tentang tiga sahabat yang
dalam persahabatannya telah terjalin dari kecil sampai mereka bersekolah di SMA
Negeri Manggar, SMA pertama yang berdiri di Belitung bagian timur. Bersekolah
di pagi hari dan bekerja sebagai kuli di pelabuhan ikan pada dini hari, dari
ketagihan mereka menonton film panas di bioskop dan akhirnya ketahuan guru
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
mengaji mereka, kisah cinta Arai dan Jimbron, perpisahan Jimbron dengan Ikal
dan Arai yang akan meneruskan kuliah di Jakarta yang akhirnya membuat mereka
berdua terpisah tetapi tetap akan bertemu di Perancis. Hidup mandiri terpisah dari
orang tua dengan latar belakang kondisi ekonomi yang sangat terbatas namun
punya cita-cita besar, sebuah cita-cita yang bila dilihat dari latar belakang
kehidupan mereka.
Sedangkan novel Ranah 3 Warna secara garis besar bercerita tentang Alif
yang lahir di pinggir Danau Maninjau, yang pernah mondok di Pesantren Madani
pondok pesantren Alif akan tetap berusaha untuk bisa kuliah agar bisa ke Amerika
meremehkannya.
Novel Sang Pemimpi dan novel Ranah 3 Warna merupakan dua novel yang
kehidupan masyarakat kurang mampu yang memiliki keinginan yang besar, untuk
dalam kehidupan, kedua novel ini memiliki nilai-nilai pendidikan yang sangat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Novel Sang Pemimpi dan Ranah 3 Warna dipilih dalam penelitian ini
karena kedua novel tersebut mengandung banyak kesamaan. Yang pertama kedua
novel lahir dari pengalaman pribadi pengarang. Ide cerita atau tema yang terdapat
di dalam kedua novel tersebut sejalan. Selain itu, juga terdapat alur cerita yang
sejalan. Secara umum persamaan kedua novel ini terletak pada ceritanya yang
antarsahabat pun harus dijalin dengan baik, karena keberhasilan itu tidak akan
terwujud jika tidak ada orang-orang yang mendukung dan memotivasi. Kelebihan
kedua novel ini juga terletak pada penggambaran cerita yang nyata dan jelas.
Novel tersebut berisi perjuangan anak remaja untuk mendapatkan pendidikan agar
Penulis tertarik mengkaji novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata dan
struktur yang ada dalam kedua novel kemudian menemukan benang merah berupa
hubungan persamaan dan perbedaan dari novel tersebut serta menemukan nilai-
nilai pendidikan yang terkandung dalam novel Sang Pemimpi dan Ranah 3
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
mempermudah dalam memahami kedua novel tersebut sebagai salah satu bentuk
B. Rumusan Masalah
Pemimpi karya Andrea Hirata dan Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi
Pemimpi karya Andrea Hirata dan Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi.
C. Tujuan Penelitian
Pemimpi karya Andrea Hirata dan Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi.
struktur novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata dan Ranah 3 Warna karya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dalam novel novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata dan Ranah 3 Warna
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
pengembangan ilmu terutama dalam bidang sastra. Teknik dan metode yang
digunakan dalam penelitian ini dapat digunakan pembelajar dalam hal ini
2. Manfaat Praktis
c. Untuk peneliti, dapat digunakan sebagai salah satu dasar atau pedoman
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
A. Kajian Teori
1) Pengertian Sastra
Kata sastra dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Sanskerta; akar kata
sas-
pengajaran (Teeuw, 1984: 23). Sedangkan menurut Rene Wellek dan Austin
Warren (1993: 3), sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni.
Sapardi Djoko Damono (1997: 23) menyatakan sastra adalah lembaga sosial
yang menggunakan bahasa sebagai medium. Bahasa itu sendiri merupakan ciptaan
indah. Sastra hadir sebagai hasil perenungan pengarang terhadap fenomena yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ada. Sastra sebagai karya fiksi memiliki pemahaman yang lebih mendalam, bukan
hanya sekadar cerita khayal atau angan dari pengarang saja, melainkan wujud dari
kreativitas pengarang dalam menggali dan mengolah gagasan yang ada dalam
pikirannya.
Salah satu bentuk karya sastra adalah novel. Novel adalah karya fiksi yang
dipadukan pengarang dan dibuat mirip dengan dunia yang nyata lengkap dengan
terjadi. Unsur inilah yang akan menyebabkan karya sastra (novel) hadir. Unsur
intrinsik sebuah novel adalah unsur yang secara langsung membangun sebuah
cerita. Keterpaduan berbagai unsur intrinsik ini akan menjadikan sebuah novel
yang sangat bagus. Kemudian, untuk menghasilkan novel yang bagus juga
bahwa sastra adalah sebuah karya kreatif yang ditulis oleh seseorang (pengarang)
yang berisi hal yang bersifat rekaan (imajinatif) maupun peristiwa nyata yang
Pengertian karya sastra menurut Rachmad Djoko Pradopo (2003: 59) adalah
karya seni, suatu karya yang menghendaki kreativitas dan bersifat imajinatif.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
merupakan penemuan baru, yang kemudian disusun ke dalam suatu sistem dengan
yang bersifat tematik. Yang menjadi pusat perhatian adalah relasi antara tokoh
oleh seorang tokoh hero yang problematik (M. Faruk, 1994: 18).
imajinasi. Seluruh kejadian dalam karya sastra, bahkan juga karya-karya yang
kejadian yang pernah dan mungkin terjadi pada kehidupan sehari-hari. Dengan
kreativitas dan imajinasinya, sastra memiliki kemungkinan yang paling luas dalam
Secara umum, fungsi sastra dapat digolongkan menjadi lima bagian (E.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Konsep karya sastra akan digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui
hubungan antara tokoh yang berada di satu novel dengan novel yang ke dua.
Dunia kesastraan mengenal prosa sebagai salah satu genre sastra disamping
genre-genre yang lain. Prosa dalam pengertian kesastraan juga disebut fiksi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(fiction). Istilah fiksi dalam pengertian ini berarti cerita rekaan (cerkan) atau cerita
(2006: 2) menyebutkan bahwa fiksi merupakan karya naratif yang isinya tidak
menyaran pada kebenaran. Hal ini mengandung pengertian bahwa cerita yang
berada di dalam fiksi merupakan sebuah imajinasi dan merupakan cerita rekaan
seseorang.
Altenbernd dan Lewis (1966: 14), dalam Burhan Nurgiyantoro (2006: 2-3),
fiksi dapat diartikan sebagai prosa naratif yang bersifat imajinatif, namun biasanya
pemertentangan itu sendiri hanya bersifat teoretis. Atau paling tidak, orang
menyaran pada pengertian yang lebih luas. Ia dapat mencakup berbagai karya tulis
yang ditulis dalam bentuk prosa, bukan dalam bentuk puisi atau drama, tiap baris
dimulai dari margin kiri penuh sampai ke margin kanan. Secara teoretis karya
fiksi dapat dibedakan dengan karya nonfiksi, walau tentu saja pembedaan itu tidak
bersifat mutlak, baik yang menyangkut unsur kebahasaan maupun unsur inti
faktual, dunia realitas. Dalam penulisan ini, istilah dan pengertian prosa dibatasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dengan lingkungan dan sesama interaksinya dengan diri sendiri, serta interaksinya
dengan Tuhan. Fiksi merupakan hasil dialog kontemplasi dan reaksi pengarang
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa karya fiksi merupakan suatu
karya yang menyaran kepada cerita yang bersifat rekaan, yaitu cerita yang tidak
penulis. Oleh karena itu, fiksi merupakan sebuah cerita dan karenanya terkandung
Novel dan cerita pendek merupakan dua bentuk sastra yang sekaligus
disebut fiksi, dengan demikian pengertian fiksi seperti dikemukakan di atas, juga
berlaku untuk novel. Cerpen sesuai dengan namanya, adalah cerita yang pendek.
Akan tetapi, berapa ukuran panjang pendek itu memang tidak ada aturannya, tak
ada kesepakatan diantara para pengarang dan para ahli. Novel dan cerpen sebagai
pembangun yang sama, keduanya dibangun dari dua unsur intrinsik dan
ekstrinsik. Novel dan cerpen sama-sama memiliki unsur peristiwa, plot, tema,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dalam dunia kesastraan sering ada usaha untuk mencoba bedakan antara
novel serius dengan novel popular. Usaha itu dibandingkan dengan pembedaan
antara novel dan cerpen, antara novel dengan roman, sungguh tidak mudah
dilakukan dan lebih dari itu bersifat riskan. Novel popular adalah novel yang
kalangan remaja. Sedangkan sastra popular adalah perekam kehidupan, dan tidak
Sebuah karya fiksi yang jadi, merupakan sebuah bangun cerita yang
sendiri. Unsur inilah yang membuat karya sastra hadir sebagai karya sastra, unsur-
unsur yang secara faktual akan dijumpai orang ketika membaca karya sastra,
sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra
itu, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme
karya sastra, atau secara lebih khusus ia dapat dikatakan unsur-unsur yang
mempengaruhi bangun cerita sebuah karya sastra namun sendiri tidak ikut
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
menjadi pola yang bermakna. Setiap novel akan memilih tiga unsur pokok,
sekaligus merupakan unsur terpenting yaitu tokoh utama, konflik utama, dan tema
utama. Ketiga unsur utama saling berkaitan erat dan membentuk kesatuan yang
eksistensinya yang berunsur isi. Unsur yang berupa substansi isi, di lain pihak
baik yang ada di dunia nyata maupun dunia imajinatif. Koherensi dan kepaduan
semua unsur cerita sehingga membentuk totalitas adalah suatu yang amat
menentukan keindahan dan keberhasilan sebuah karya fiksi sebagai suatu bentuk
cipta sastra, lebih dari sekadar penggunaan unsur bahasa itu sendiri. Jika terjadi
suatu kelemahan pada salah satu unsurnya, hal itu dapat tertutupi oleh unsur-unsur
c. Pengertian Novel
dan Wallek (1995: 298) menyatakan bahwa genre sastra bukan sekadar nama,
karena konvensi sastra yang berlaku pada suatu karya membentuk ciri karya
tersebut. Menurutnya, teori genre adalah suatu prinsip keteraturan. Sastra dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
berdasarkan tipe struktur atau susunan sastra tertentu. Genre sastra yang umum
prosa (Inggris: prose) sebagai salah satu genre sastra di samping genre-genre yang
lain. Prosa dalam pengertian kesusastraan juga disebut fiksi (fiction), teks naratif
(narrative text) atau wacana naratif (narrative discourse). Istilah fiksi dalam
pengertian ini berarti cerita rekaan (disingkat: cerkan) atau cerita khayalan.
Novel sebagai karya sastra yang membentuk prosa. Prosa mengacu pada
bentuk karya sastra yang sekaligus disebut fiksi. Dipertegas oleh Burhan
Sebuah karya fiksi menawarkan sebuah dunia, dunia yang berisi model
kehidupan yang diidealkan, dunia imajinatif, yang dibangun melalui sebagai unsur
intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain, yang
adalah cerita pendek dalam bentuk prosa. Novella (Bahasa Itali) mengandung
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pengertian yang sama dengan istilah Indonesia novelette, yang berarti sebuah
karya prosa fiksi yang panjangnya cukupan, tidak terlalu panjang dan tidak terlalu
pendek.
Novel adalah bentuk karya sastra cerita fiksi yang paling baru. Menurut Robert
Lindell, karya sastra yang berupa novel, pertama kali lahir di Inggris dengan judul
pamella yang terbit pada tahun 1740 (Henry Guntur Tarigan, 1984: 164).
rumah tangga. Kemudian berkembang dan menjadi bentuk prosa fiksi yang kita
sama dengan Indonesia novelet (Inggris: Novellette), yang berarti sebuah karya
sastra prosa fiksi yang panjangnya cukupan, tidak terlalu panjang, juga tidak
terlalu pendek.
(1) tidak akan selesai dibaca dalam sekali duduk; karena panjangnya, sebuah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
cerita. Didukung oleh kemajuan bidang lain, misal periklanan, menjadikan novel
lebih mudah tercipta yang bisa dijadikan sebagai usaha bisnis (Nursisto, 2001:
168).
Novel adalah salah satu karya sastra yang bersifat fiktif. Sebuah novel
totalitas, novel dibangun oleh unsur-unsur yang saling berkaitan antara satu
Zaidan Hendy (2000: 225) mendeskripsikan ciri-ciri novel antara lain: (1)
sajian cerita novel lebih panjang dari cerita pendek dan lebih panjang dari roman,
biasanya cerita dalam novel dibagi atas beberapa bagian; (2) bahan cerita diambil
dari keadaan yang ada dalam masyarakat dengan ramuan fiksi pengarangnya; (3)
penyajian cerita berlandaskan pada alur pokok atau alur utama yang menjadi
batang tubuh cerita, dan dirangkai dengan beberapa alur penunjang yang bersifat
otonom; (4) tema sebuah novel terdiri atas tema pokok (tema utama) dan tema-
tema bawahan yang berfungsi mendukung tema pokok tersebut; (5) karakter pada
berbeda.
perubahan nasib hidup. Hal ini berbeda dengan cerita pendek yang tidak
bahwa novel adalah sebuah cerita yang berbentuk prosa yang panjang dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Pendekatan Strukturalisme
a. Pendekatan Struktural
sastra itu sendiri (Wellek dan Warren, 1989 : 157). Pendekatan yang bertolak dari
dalam karya sastra itu disebut pendekatan objektif. Analisis struktural adalah
bagian yang terpenting dalam merebut makna di dalam karya sastra itu sendiri.
Karya sastra mempunyai sebuah sistem yang terdiri atas unsur yang saling
berhubungan. Untuk mengetahui kaitan antarunsur dalam karya sastra itu sangat
dalam karya sastra tersebut. Struktur yang membangun sebuah karya sastra
sebagai unsur estetika dalam dunia karya sastra antara lain alur, penokohan, sudut
pandang, gaya bahasa, tema dan amanat (Nyoman Kutha Ratna, 2009 : 19-94).
dengan tanggapan dan deskripsi struktur-struktur. Dalam hal ini karya sastra
diasumsikan sebagai fenomena yang memiliki struktur yang saling terkait satu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
strukturalisme akan menjadi sisi pandang apa yang diungkap melalui karya sastra
realitas berstruktur. Dunia sebagai suatu hal yang tertib, sebagai sebuah relasi dan
memang sering dipahami sebagai bentuk. Karya sastra adalah bentuk. Oleh karena
dan formalis modern sama-sama mencari arti dari teks itu sendiri. Namun, melalui
baik dalam sastra modern maupun sastra tradisional, tetap akan berhubungan
berdiri sendiri. Unsur tersebut memiliki pertautan yang membentuk sistem makna.
unsur-unsur sebagai ciri khas teori tersebut dapat berperan secara maksimal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tradisi sastra.
sintagmatis dan paradigmatis, maka karya sastra dapat dianalisis dengan dua cara.
Sebuah karya sastra, fiksi atau puisi, menurut kaum strukturalisme adalah
sebuah totalisme yang dibangun secara koherensif oleh berbagai unsur. Di satu
pihak, struktur karya sastra dapat diartikan sebagai susunan, penegasan, dan
gambaran semua bahan dan bagian yang menjadi komponennya yang secara
fungsi dan keterkaitan antarberbagai unsur karya sastra yang secara bersama
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
baru.
Secara lebih eksplisit Jean Peaget (Veuger, 1983: 127 dalam Rachmad
Djoko Pradopo, 2001: 55) menyatakan bahwa struktur adalah suatu sistem
studi sastra strukturalisme menolak campur tangan pihak luar. Dalam memahami
karya sastra berarti memahami unsur-unsur atau anasir yang membangun struktur.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dengan cermat dan teliti keterikatan semua anasir karya sastra yang bersama-sama
intrinsik dan unsur ekstrinsik. Kedua unsur inilah yang sering banyak disebut para
kritikus dalam mengkaji dan atau membicarakan novel atau karya sastra pada
Unsur intrinsik (intrinsic) adalah unsur yang membangun karya sastra itu
sendiri. Unsur intrinsik sebuah novel adalah unsur-unsur yang turut serta
membangun cerita. Unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai
karya sastra, merupakan unsur faktual yang akan dijumpai jika orang membaca
karya sastra. Yang termasuk unsur ini antara lain: tema, alur, latar, penokohan,
sudut pandang penceritaaan, dan bahasa atau gaya bahasa. Kepaduan berbagai
Unsur ekstrinsik (extrinsic) adalah unsur yang berada di luar karya sastra
sastra. Atau secara lebih khusus ia dapat dikatakan sebagai unsur-unsur yang
mempengaruhi bangunan cerita sebuah karya sastra, namun sendiri, tidak ikut
menjadi bagian di dalam karya sastra itu sendiri. Walau demikian, unsur ekstrinsik
karena itu, unsur ekstrinsik sebuah novel haruslah dipandang sebagai sesuatu yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dalam hal pemahaman makna karya itu, mengingat bahwa karya sastra tak muncul
Unsur ekstrinsik terdiri dari sejumlah unsur, antara lain adalah keadaan
hidup yang kesemuanya itu akan mempengaruhi karya yang ditulisnya. Artinya
unsur biografi pengarang akan turut menentukan corak karya yang dihasilkan.
lingkungan pengarang seperti ekonomi, politik dan sosial juga akan berpengaruh
terhadap karya sastra, dan hal itu merupakan unsur ekstrinsik. Di samping itu juga
masih ada unsur yang lain, misalnya pandangan hidup suatu bangsa, berbagai
1) Tema
Untuk menemukan tema sebuah karya fiksi, kita harus menyimpulkan dari
keseluruhan cerita, tidak hanya bagian tertentu dari cerita. Sebagai sebuah makna
pada umumnya, tema tidak dilukiskan, paling tidak perlukisan yang secara
langsung atau khusus. Eksistensi dan atau kehadiran tema adalah terimplisit dan
Masalah hidup dan kehidupan yang dihadapi dan dialami manusia amat luas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
masalah hidup dan kehidupan itu menjadi tema dan atau sub tema ke dalam karya
ke dalam karya fiksi, baik berupa pengalaman yang bersifat individual maupun
bersifat sosial, adalah cinta terhadap kekasih, orang tua, saudara, tanah air, atau
yang lain.
cerita fiksi. Dapat diketahui melalui judul atau petunjuk setelah judul, namun yang
banyak ialah melalui proses pembacaan karya sastra yang mungkin perlu
dilakukan beberapa kali karena belum cukup dilakukan dengan sekali baca.
. Ia menambahkan:
, bukan apa yang ada dalam pikiran ketika mereka berbicara tentang
cerita atau makna yang ditemukan oleh dan dalam suatu cerita. Ia merupakan
implikasi yang penting bagi suatu cerita yang secara keseluruhan, bukan sebagian
dari suatu cerita yang dapat dipisahkan. Dalam kaitannya dengan pengalaman
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pengertian tema menurut Henry Guntur Tarigan (1984: 125) adalah hal
penting dalam sebuah cerita. Suatu cerita yang tidak mempunyai tema dikatakan
tidak ada gunanya. Meskipun pengarang tidak menjelaskan apa tema ceritanya
secara eksplisit, hal itu dapat disimpulkan dan dirasakan oleh pembaca saat
membaca cerita.
Tema dapat dipandang sebagai dasar umum sebuah karya novel. Dasar
mengembangkan cerita sehingga peristiwa dan konflik serta unsur intrinsik yang
lain mencerminkan tema yang ada. Jadi tema cerita harus ada sebelum pengarang
persoalan dalam cerita. Setiap cerita mempunyai satu tema walau cerita itu sangat
panjang.
Usaha untuk menentukan tema sebuah novel dijelaskan oleh Stanton (dalam
berikut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c) Penafsiran tema sebuah novel hendaknya tidak mendasarkan diri pada bukti-
bukti yang tidak dinyatakan baik secara langsung maupun tak langsung dalam
yaitu.
1. Tema yang bersifat fisik; menyangkut inti cerita yang bersangkut paut dengan
penipuan, masalah keluarga, problem politik, ekonomi, adat, tata cara, dan
lain-lain.
adalah dasar sebuah cerita yang bersifat eksplisit (dalam seluruh cerita) sehingga
harus ditentukan sebelum pengarang menulis cerita yang mencerminkan isi dari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kerangka cerita, yaitu jalinan cerita yang disusun dalam urutan waktu yang
fiksi yang penting, bahkan tak sedikit orang yang menganggapnya sebagai yang
terpenting di antara berbagai unsur fiksi yang lain. Hal itu kiranya juga beralasan
ditampilkan.
lima bagian. Yaitu a) Tahap situation, tahap yang merupakan pelukisan dan
pengenalan situasi latar dan tokoh. Tahap ini tahap pembukaan cerita pemberian
konflik. c) Tahap rising action yaitu tahap peningkatan konflik, konflik yang telah
kadar intensitasnya, d) Tahap climax, konflik dan pertentangan yang terjadi, yang
dilakui dan atau ditimpakan kepada para tokoh cerita sampai kepada titik intesitas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Sebagai berikut.
Klimaks
*) **)
Rangkaian kejadian yang menjalin plot menurut Robert Scholes (1966: 217)
setting, serta hal yang melatarbelakangi tokoh sehingga mudah difahami oleh
pembaca.
2. Inciting moment; mulai munculnya problem cerita. Tahap ini disebut juga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
menunjukkan keruwetan).
kejadian dan merupakan jawaban dari semua problem atau konflik yang tidak
6. Falling action
7. Denouement (penyelesaian)
Climax
Inciting moment
Exposition
Gambar 2: Plot menurut Kenney (dalam Herman J. Waluyo, 2011).
Kenney (dalam Herman J. Waluyo, 2011) menyatakan tahapan plot ada tiga.
Yaitu: Beginning atau exposition, the middle atau konflik, komplikasi, dan
Pada prinsipnya ada tiga jenis alur (Herman J. Waluyo, 2011: 13-14), yaitu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yaitu cerita dimulai dengan sebelumnya ditampilkan bagian akhir dari cerita
3. Alur campuran
yaitu perpaduan antara alur garis lurus dan alur sorot balik. Cerita bisa
diawali pada bagian akhir, menuju bagian awal, kemudian kembali ke bagian
Dalam sebuah karya fiksi (novel) oleh Kenney (1966) dalam Herman J.
d. Unity, kesatuan. Cerita yang ditulis harus membentuk kesatuan yang padu.
e. Subplot, berkaitan erat dengan plot induknya. Subplot menjadi pelengkap plot
induknya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tokoh dan penokohan merupakan unsur yang penting dalam karya seni.
Namun hal itu tak berarti unsur plot dapat diabaikan begitu saja karena kejelasan
mengenai tokoh dan penokohan dalam banyak hal tergantung pada pemplotannya.
kkan
Petkovic, Danijela (2008) dalam jurnal yang berjudul Every One Of These
The
Uraian di atas bisa dinyatakan bahwa karakter pribadi tokoh bisa dilihat dari
kebiasaan apa yang dilakukan tokoh tersebut. Firasat yang dialami tokoh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
terkadang suatu saat bisa terjadi dengan sebenarnya. Apa yang dilakukan si tokoh
- Tokoh antagonis adalah tokoh yang menentang arus cerita atau yang
- Tokoh sentral adalah tokoh yang dipentingkan atau ditonjolkan atau menjadi
pusat penceritaan.
- Tokoh bawahan adalah tokoh yang tidak begitu ditonjolkan dalam cerita,
- Tokoh bulat adalah tokoh yang berwatak unik dan tidak bersifat hitam putih.
- Tokoh pipih adalah tokoh yang wataknya sederhana. Pelukisan tokoh dengan
secara sederhana.
Tiga dimensi watak menurut Herman J. Waluyo (2011: 21-22) yaitu sebagai
berikut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dengan umur, ciri fisik, penyakit, keadaan diri dan lain-lain. Misal: kulit
pangkat atau kedudukan, dan profesi atau pekerjaan. Dimensi ini bisa
memahami watak tokoh utama, pembaca dapat menelusurinya lewat (1) tuturan
bagaimana tokoh lain berbicara tentangnya, (7) melihat bagaimana tokoh lain
memberikan reaksi terhadapnya, dan (9) melihat bagaimana tokoh itu dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
berpengaruh terhadap elemen fiksi khususnya alur dan tokoh. Artinya tokoh dan
alur dapat menjadi lain jika latar tempatnya berbeda. Latar sebuah karya hanya
berupa penyebutan nama tempat, waktu, dan hubungan sosial tertentu secara
umum, artinya bersifat netral pada umumnya tak banyak berperan dalam
tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa yang
demikian apabila pembaca sudah menerima latar itu sebagai sesuatu yang benar
adanya, maka cenderung dia pun akan lebih siap dalam menerima pelaku ataupun
berkaitan dengan aspek fisik, aspek sosiologis, dan aspek psikis. Selain itu setting
juga dapat dikaitkan dengan tempat dan waktu (Herman J. Waluyo, 2011: 23).
Burhan Nurgiyantoro (2006), menyatakan latar terbagi atas: latar netral dan
latar tipikal. Latar netral adalah latar sebuah karya yang hanya sekedar sebagai
tempat terjadinya peristiwa yang diceritakan dan tidak lebih dari itu. Latar tipikal
adalah latar yang memiliki dan menonjolkan sifat khas latar tertentu baik yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a. Latar Tempat
perannya kurang dominan. Unsur latar sebagai bagian keseluruhan karya dapat
jadi dominan koherensif, namun hal itu ditentukan oleh unsur latar yang lain.
b. Latar Waktu
masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Tata cara
hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan
perkembangan waktu dalam sebuah cerita. Anakronisme dalam karya sastra tidak
atau dari posisi mana (siapa) peristiwa dan tindakan itu dilihat. Pengertian sudut
pandang adalah pada hakikatnya merupakan strategi, teknik, siasat, yang secara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pandang dapat disamakan artinya dan bahkan dapat memperjelas dengan istilah
Pentingnya sudut pandang dalam karya fiksi tidak lagi diragukan orang.
Sudut pandang dianggap sebagai salah satu unsur fiksi yang penting dan
menentukan. Sebelum pengarang menulis cerita, mau tak mau ia harus telah
antara mengemukakan cerita dengan dikisahkan oleh seorang tokohnya, atau oleh
seorang narator yang di luar cerita itu sendiri. Sudut pandang mempunyai
jelas tentang sudut pandang cerita. Jika pengarang ingin menceritakan berbagai
peristiwa fisik, aksi, bersifat luaran dan dapat diindera, namun juga batin yang
berupa jalan pikiran dan perasaan beberapa tokoh sekaligus dalam sebuah novel,
hal itu kiranya akan lebih sesuai jika dipergunakan sudut pandang orang ketiga,
pandang pengarang, yaitu teknik yang digunakan oleh pengarang untuk berperan
dalam cerita itu. Jenis point of view menurut Shipley (1956) dalam Herman J.
Waluyo (2011) terdiri dari dua jenis, yaitu: internal point of view dan external
point of view. Internal point of view ada empat macam, yaitu: 1) tokoh yang
bercerita, 2) pencerita menjadi salah seorang pelaku, 3) sudut pandang akuan, dan
4) pencerita sebagai tokoh sampingan dan bukan tokoh hero. Sementara untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
external point of view terdiri dari: 1) gaya diaan, dan 2) penampilan gagasan dari
luar tokoh-tokohnya.
oleh sang narator. Keuntungan dari teknik ini adalah pembaca merasa
bukan bentuk percakapan sering dapat mencapaikan sesuatu secara lebih singkat
Dalam sebuah narasi terdapat dialog sebagai sebuah percakapan yang hadir dalam
percakapan yang mirip dengan situasi nyata penggunaan unsur bahasa sehingga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dalam unsur bahasa, melainkan lewat kode budaya disebut implikatur. Tindak ujar
yaitu salah satu hal yang penting dalam interpretasi percakapan secara pragmatik,
Kenney dalam Herman J. Waluyo (2011) menyatakan ada dua jenis fungsi
atau tindak tutur (percakapan tokoh yang satu disambut oleh tokoh lain atau lawan
bicara).
Selain itu, teknik penggunaan bahasa yang baik juga membuat tulisan menjadi
indah dan mudah dikenang. Pengunaan bahasa berfungsi untuk menciptakan suatu
yang berterus terang atau satiris, simpatik, atau menjengkelkan, objektif atau
emosional. Bahasa dapat menimbulkan suasana yang tepat guna bagi adegan yang
Mitic, Petra (2008) dalam jurnalnya yang berjudul The Theme Of Orestela
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Berikut kutipannya.
Ada pengarang yang menggunakan gaya bercerita santai, ada yang bersikap
menggurui, ada yang bersikap memberi berita seperti wartawan, bersifat dramatis.
Selain bahasa ini, dalam karya fiksi juga terdapat dialog yang fungsinya untuk
memperkuat watak tokoh (peran). Dialog itu tidak mendominasi cerita karena
c. Pendekatan Intertekstual
Bakhtin, seorang filsuf Rusia yang mempunyai minat besar pada sastra. Menurut
sastra dipandang sebagai tulisan sisipan atau cangkokan pada kerangka teks-teks
sastra lain (tradisi, jenis sastra, parodi, acuan atau kutipan) (Noor, 2007: 4-5).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
y theorist
M.M Bakhtin to the French-
today, extraordinary ifluential within the fields of literary theory
and criticism, and in linguistics, political and history, philosophy
and many other disciplines (Graham Allen, 2000: 15).
sastra dengan dasar tanggapan pembaca. Pembaca dalam banyak hal ini sangat
kelompok kesastraan atau bukan (Segers, 1978: 40). Menurut Junus (1985:1)
bukan pembaca yang sesungguhnya, melainkan pembaca yang ada dibalik teks,
sebagai pengkaji dalam penelitian ini maksudnya pembaca yang berfungsi sebagai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
penerima dari fungsi sastra yang berupa fungsi, tujuan atau nilai-nilai yang
Prinsip ini bermakna bahwa setiap teks sastra dibaca dan harus dengan latar
belakang teks-teks lain. Secara luas interteks diartikan sebagai jaringan hubungan
antara satu teks dengan teks yang lain. Penelitian dilakukan dengan cara mencari
hipogram.
mencari dan menelaah hubungan tersebut. Suatu teks, dalam kaca mata
intertekstual, lahir dari teks-teks lain dan harus dipandang sesuai tempatnya dalam
keluasan tekstual. Pendekatan ini memiliki asumsi bahwa karya sastra tidak lahir
dari kekosongan budaya, termasuk sastra. Karya sastra merupakan respon pada
karya sastra yang terbit sebelumnya. Bisa dikatakan suatu teks penuh dengan
menentukan dan mendukung bentuk, tetapi juga karena teks itu berhubungan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
antara teks yang satu dengan teks yang lain. Adapun keterkaitan antarteks tersebut
dapat berupa hubungan karya-karya sastra masa lampau, masa kini, dan masa
depan. Dapat juga dikatakan dengan istilah hubungan sinkronik dan hubungan
karya dari karya-karya lain pada hakikatnya merupakan penerimaan atau reaksi
pembaca.
correct way to read a text, since every reader brings with him or
her different expectations, interests, viewpoints and prior
reading experiences. Each reader of this study is encouraged to
berupa
suara yang meluncur dari lisan, akan tetapi dalam pengertian umum, ia adalah
dunia semesta ini, adat istiadat, kebudayaan film, drama dan lain-lain. Semua itu
adalah teks juga. Hubungan antarteks, tidak dipandang melului bahwa teks yang
lahir akibat teks sebelumnya itu senantiasa meneladani teks sebelumnya, tetapi
Suatu teks penuh makna bukan hanya karena memiliki struktur tertentu,
kerangka menentukan dan mendukung bentuk, tetapi juga karena teks itu
berhubungan dengan teks lain. Sebuah teks lahir dari teks-teks lain dan harus
adalah Jecques Derrida, kemudian diperdalam oleh Julia Kristeva. Menurut Julia
Maksudnya, setiap teks itu mengambil hal-hal yang bagus lalu diolah kembali
dalam sebuah karya baru atau karya baru itu ditulis setelah melihat, mencerapi,
menyerap hal yang menarik baik sadar maupun tidak sadar. Dalam sastra, yang
diserap dapat berupa konvensi sastra atau juga suatu gagasan. Konvensi dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
gagasan yang dicerap itu dapat dikenali apabila kita membandingkan teks yang
baru itu. Teks baru yang menyerap itu dan yang mentrasformasikan hypogram itu,
2. selalu adanya petunjuk yang menunjukkan hubungan antara suatu teks dengan
teks-teks pendahulu,
3. adanya fakta bahwa penulis suatu teks telah pernah membaca teks-teks
4. pembaca suatu teks tidak akan pernah bisa membaca teks secara pisah dengan
bahasa dan lain-lain diantara teks-teks yang dikaji. Tujuan kajian interteks adalah
untuk memberikan makna secara penuh terhadap karya tersebut. Produksi makna
terjadi dalam interteks, yaitu melalui proses aposisi, permutasi dan transformasi.
diantara dua karya atau lebih. Teks-teks yang dikerangkakan sebagai interteks
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Karya sastra yang dijadikan dasar penulisan bagi karya lain kemudian
disebut sebagai hipogram. Istilah hipogram dapat diartikan sebagai latar, yaitu
dasar, walau mungkin tak tampak secara eksplisit, bagi penulisan karya yang lain.
dan amanat teks-teks sebelumnya (Teeuw dalam Burhan Nurgiyantoro, 2006: 5).
karya-karya yang baru, baik dengan cara menerima maupun menolaknya. Oleh
karena itu, membaca karya sastra yang hanya terdiri atas beberapa halaman saja,
hanya dapat dipahami maknanya secara utuh dalam kaitannya dengan teks lain
yang menjadi hipogram. Hipogram adalah karya sastra terdahulu yang dijadikan
sandaran berkarya. Hipogram tersebut bisa sangat halus dan juga sangat kentara.
Dalam kaitan ini, sastrawan yang lahir berikut adalah reseptor dan transformator
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Lebih jauh, dapat dijelaskan beberapa prinsip yang dapat digunakan dalam
a) Transformasi
teks lain. Penerapan unsur ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu formal dan
b) Haplologi
c) Ekserp
intisari dari sebagian episode, petikan atau suatu aspek secara sama atau hampir
d) Modifikasi
yang telah ada sebelumnya. Biasanya, prinsip ini dipergunakan dengan tujuan
muncul kemudian berdasarkan pada teks yang telah ada sebelumnya. Pada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
umumnya, penyesuaian atau perubahan berlaku pada pemikiran, alur, atau gaya
e) Ekspansi
Karya sastra yang ditulis kemudian biasanya mendasarkan diri pada karya-
karya lain yang telah ada sebelumnya, baik secara langsung maupun tidak
penulisan teks kesastraan, orang membutuhkan konvensi, aturan, namun hal itu
sekaligus akan disimpanginya. Levin, 1950 (dalam Teeuw, 1984: 101) bahkan
penolakannya.
reaksi, penyerapan, atau transformasi dari karya (-karya) yang lain. Masalah
bagaimana kita memperoleh makna sebuah karya secara penuh dalam kontrasnya
dengan karya yang lain yang menjadi hipogramnya, baik berupa teks fiksi maupun
berupa kata, sintagma, model bentuk, gagasan, atau berbagai unsur intrinsik yang
lain, namun dapat juga berupa sifat kontradiksinya, dapat menghasilkan sebuah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
karya yang baru sehingga karenanya orang mungkin tidak mengenali atau bahkan
Untuk memperoleh pemahaman makna teks novel secara penuh, teks itu
Hipogram potensial tidak eksplisit dalam teks, tetapi dapat diabstraksikan dari
teks. Hipogram potensial merupakan potensi sistem tanda pada sebuah teks
sehingga makna teks dapat dipahami pada karya itu sendiri, tanpa mengacu pada
Hipogram aktual adalah teks nyata, yang dapat berupa kata, frase, kalimat,
peribahasa, atau seluruh teks, yang menjadi latar penciptaan teks baru sehingga
signifikasi teks harus ditemukan dengan mengacu pada teks lain atau teks yang
sudah ada sebelumnya. Teks dalam pengertian umum bukan hanya teks tertulis
atau teks lisan, tetapi juga adat-istiadat, kebudayaan, agama dan bahkan seluruh
isi alam semesta (dunia) ini adalah teks (Rachmad Djoko Pradopo, 1995:132).
untuk memahami teks tidak hanya sebagai isi, melainkan juga aspek perbedaan
dan sejarah teks, (2) teks tidak hanya struktur yang ada, tetapi satu sama lain juga
ketidakhadiran struktur teks dalam rentang teks yang lain namun hadir juga pada
teks tertentu merupakan proses waktu yang menentukan, (4) bentuk kehadiran
struktur teks merupakan rentangan dari yang eksplisit sampai implisit. Teks boleh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
saja diciptakan ke bentuk lain: di luar norma ideologi dan budaya, di luar genre, di
luar gaya dan idiom, dan di luar hubungan teks-teks lain, (5) hubungan teks satu
dengan teks yang lain boleh dalam rentang waktu lama, hubungan tersebut bisa
juga pada penghilangan gaya maupun norma-norma sastra, (7) dalam melakukan
pengaruh.
kontrasnya dengan karya sebelumnya. Teks dalam pengertian umum adalah dunia
semesta ini, bukan hanya teks tertulis atau teks lisan. Adat istiadat, kebudayaan,
film, drama secara pengertian umum adalah teks. Oleh karena itu, karya sastra
tidak dapat lepas dari hal-hal yang menjadi latar penciptaan tersebut, baik secara
maka hal itu menunjukkan adanya sambutan yang intensif terhadap teksnya.
Penyambutan pembaca pun dapat dilacak dengan berbagai teks lain (Chamamah-
Soeratno, 1991 dalam Sangidu, 2004). Sambutan suatu teks terhadap teks lain
memberi tanggapan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
penelitian yang berupa karya ilmiahm contohnya: tesis, skripsi, dan lain-lain
3) Metode intertekstual, yaitu metode yang melacak sambutan melalui teks lain
unsur-unsur intrinsik, bisa memiliki kesamaan atau pun perbedaan, dengan tujuan
berguna bagi manusia. Sesuatu itu dikatakan bernilai berarti sesuatu itu berharga
atau berguna bagi kehidupan manusia. Nilai sebagai kualitas yang independen
akan memiliki ketetapan yaitu tidak berubah yang terjadi pada objek yang dikenai
nilai. Persahabatan sebagai nilai (positif atau baik) tidak akan berubah esensinya
manakala ada pengkhianatan antara dua hal yang bersahabat. Artinya nilai adalah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tentang yang baik atau yang buruk. Sejalan dengan pengertian tersebut, Ia juga
subjek, menyangkut segala sesuatu yang baik atau yang buruk, sebagai abstraksi,
pandangan atau maksud dari berbagai pengalaman dalam seleksi perilaku yang
ketat.
Senada dengan Sumantri, Kosasih Djahiri (1996: 17) nilai adalah harga
difahami dengan bahasa umum yakni harga yang diberikan seseorang atau
sekelompok manusia terhadap sesuatu. Harga mana tentunya akan ditentukan oleh
tatanan nilai (value system) dan tatanan keyakinan (belief system) yang ada dalam
diri atau yang bersangkutan. Harga yang dimaksud di sini adalah harga afektual.
Nilai merupakan sesuatu yang dihargai, selalu dijunjung tinggi, serta dikejar
kepuasan dengan nilai. Nilai merupakan sesuatu yang abstrak tetapi secara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
fungsional mempunyai ciri membedakan satu dengan yang lainnya. Suatu nilai
jika dihayati akan berpengaruh terhadap cara berpikir, cara bersikap, maupun cara
dalam novel dan (roman) dapat dikaji secara bersama-sama. Nilai luhur yang
itu, seorang pendidik haruslah orang yang dewasa, karena tidak mungkin dapat
mendewasakan anak didik jika pendidiknya sendiri belum dewasa. Tilaar (2002:
tempatnya yang terhormat dan bermartabat. Kehormatan itu tentunya tidak lepas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang baik maupun buruk yang berguna bagi kehidupan manusia yang diperoleh
melalui proses pengubahan sikap dan tata laku dalam upaya mendewasakan diri
Sastra dan tata nilai merupakan dua fenomena sosial yang saling melengkapi
dalam hakikat mereka sebagai sesuatu yang eksistensial. Sastra sebagai produk
konsep baru (Suyitno, 1986: 3). Sastra tidak hanya memasuki ruang serta nilai-
nilai kehidupan personal, tetapi juga nilai-nilai kehidupan manusia dalam arti
total.
untuk mengangkat harkat dan martabat manusia dalam gejala sosial yang selalu
berubah. Perubahan itu ada yang positif dan ada pula yang negatif. Jati diri
manusia perlu dikembangkan agar mampu dan berdaya menyesuaikan diri dengan
pikiran dan perasaan manusia. Manusia bisa kreatif, bisa berwawasan luas, bahkan
bisa menjadi pemimpin yang baik apabila ia menimba nilai-nilai yang dituangkan
oleh pengarang dalam karya sastra. Selain dituntut agar berkualitas tinggi dalam
ilmu pengetahuan dan teknologi, pembaca karya sastra juga harus mampu
bersaing dan menentukan terobosan baru, serta bermoral dan berperilaku yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dalam karya sastra, baik puisi maupun prosa, butir-butir moral seperti
banyak terungkap dan dapat dijadikan kajian, renungan dan pegangan bagi
menyerap dan mengolah pengaruh dari luar. Karya sastra dapat membantu
teknologi yang tak dapat dibendung (Djojonegoro, 1998 dalam Hasan Alwi,
2002).
Dalam sebuah novel atau karya fiksi, kita tidak hanya menemukan satu nilai
seperti halnya isi karya sastra akan sangat bergantung kepada pengarangnya, baik
sikap dan tingkah laku para tokoh sesuai dengan pandangan pengarang. Melalui
cerita, sikap dan tingkah laku para tokohnya itu, pembaca diharapkan dapat
pengetahuan dan teknologi. Buku (sastra) merupakan salah satu media yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Nilai dalam sastra adalah kebaikan yang ada dalam makna karya sastra
seseorang. Hal ini berarti karya sastra mengandung nilai-nilai yang bermanfaat
bagi pembaca dalam kehidupannya. Muatan nilai dalam karya sastra pada
umumnya adalah nilai religius, nilai moral, nilai sosial dan nilai estetika atau
lubuk hati manusia sebagai human nature. Religi tidak hanya menyangkut segi
(Rosyadi, 1995: 90). Kehadiran unsur religi dalam sastra adalah sebuah
keberadaan sastra itu sendiri (Burhan Nurgiyantoro, 2006: 326). Religi lebih pada
hati, nurani, dan pribadi manusia itu sendiri. Nilai-nilai religius yang terkandung
agama. Nilai-nilai religius dalam sastra bersifat individual dan personal. Burhan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Nilai Moral
berarti tata cara, adat istiadat, kebiasaan, atau tingkah laku (Sudarsono, 1985: 23).
Sebuah karya sastra yang menawarkan nilai moral biasanya bertujuan untuk
pembaca, merupakan makna yang terkandung dalam karya sastra, makna yang
disyaratkan melalui cerita. Moral dapat dipandang sebagai tema dalam bentuk
yang sederhana, tetapi tidak semua tema merupakan moral (Kenny dalam Burhan
nilai kebenaran dan pandangan itu yang ingin disampaikan kepada pembaca.
Nilai moral yang terkandung dalam karya sastra bertujuan untuk mendidik
manusia agar mengenal nilai-nilai etika merupakan nilai baik buruk suatu
perbuatan, apa yang harus dihindari, dan apa yang harus dikerjakan, sehingga
tercipta suatu tatanan hubungan manusia dalam masyarakat yang dianggap baik,
serasi, dan bermanfaat bagi orang itu, masyarakat, lingkungan, dan alam sekitar.
peraturan tingkah laku dan adat istiadat dari seorang individu dari suatu kelompok
yang meliputi perilaku, untuk menjunjung tinggi budi pekerti dan nilai susila.
c. Nilai Sosial
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kepentingan umum. Nilai sosial merupakan hikmah yang dapat diambil dari
perilaku sosial dan tata cara hidup sosial. Perilaku sosial berupa sikap seseorang
terhadap peristiwa yang terjadi di sekitarnya yang ada hubungannya dengan orang
sosial oleh karya sastra dalam sebuah masyarakat. Tata nilai sosial tertentu akan
mengungkapkan sesuatu hal yang dapat direnungkan dalam karya sastra dengan
ekspresinya. Pada akhirnya dapat dijadikan cermin atau sikap para pembacanya
(Suyitno, 1986: 31 dalam Sugihastuti, 2002: 45). Nilai sosial dapat diartikan
sebagai landasan bagi masyarakat untuk merumuskan apa yang benar dan penting,
mengarahkan individu agar berbuat sesuai norma yang berlaku. Nilai sosial
mengacu pada hubungan individu dengan individu yang lain dalam sebuah
nilai sosial.
Jadi, nilai sosial dapat disimpulkan sebagai kumpulan sikap dan perasaan
memiliki nilai tersebut. Nilai sosial merupakan sikap-sikap dan perasaan yang
diterima secara luas oleh masyarakat dan merupakan dasar untuk merumuskan apa
d. Nilai Estetika
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dedy Sugono (2003: 61) keestetikaan dalam karya sastra dapat ditengarai
sebagai berikut:
lebih banyak, dan berkarya lebih baik bagi penyempurnaan kehidupan; dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Karya sastra (yang baik) senantiasa mengandung nilai (value). Nilai itu di-
kemas dalam wujud struktur karya sastra, yang secara implisit terdapat dalam alur,
latar, tokoh, tema, dan amanat atau di dalam larik, kuplet, rima, dan irama.
Nilai yang terkandung dalam karya sastra itu antara lain, adalah sebagai berikut:
a) Nilai hedonik (hedonic value), yaitu nilai yang dapat memberikan kesenangan
b) Nilai artistik (artistic value), yaitu nilai yang dapat memanifestasikan suatu
c) Nilai kultural (cultural value), yaitu nilai yang dapat memberikan atau me-
atau kebudayaan; Nilai budaya merupakan tingkat yang paling abstrak dari
adat, hidup dan berakar dalam alam pikiran masyarakat, dan sukar diganti
nilai yang dapat memberikan atau memancarkan petuah atau ajaran yang
e) Nilai praktis (practical value), yaitu nilai yang mengandung hal-hal praktis
Ada beberapa manfaat yang dapat diambil ketika seorang pembaca suatu
karya sastra, dalam hal ini novel, yaitu dapat dijadikan pengisi waktu luang,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pengetahuan nilai sosio-kultural dari zaman atau masa karya sastra itu dilahirkan.
hidup pembaca. Menyangkut semua nilai-nilai kehidupan, dengan kata lain, dalam
pengetahuan yang selektif tetapi kaya. Melalui karya sastra seseorang atau suatu
bangsa bisa menjadi dinamis, bersemangat, atau ingin maju ke depan. Di negara
dan teknologi terhadap dunia (Dewan Kesenian Jakarta, 1984 dalam Hasan Alwi,
2002).
1982 dalam Hasan Alwi, 2002). Hal ini memerlukan guru sastra yang luas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
bacaannya dan terbuka untuk gejala sastra yang baru sehingga dapat
dan terlihat adanya perubahan pada struktur potensi siswa yang berupa
Novel memiliki arti lebih dari sekadar kisah atau pengalaman fantastis
tokoh, novel juga memiliki muatan ilmu pengetahuan yang luas dan kaya. Ketika
sebuah novel ada yang memiliki nilai lebih dan mendasar bagi hidup manusia,
saat itulah novel masuk dalam deretan karya besar yang dicari karena dibutuhkan.
menangkap momentum tepat yang ada pada peran novel dengan tuntutan
peran sebagai sarana penyampai informasi, novel pun tidak diragukan memiliki
Dalam bagian ini akan dikemukakan hasil penelitian yang relevan yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
bahwa kedua novel tersebut (1) mempunyai persamaan struktur naratif sehingga
sebagai teks tranformasi; (2) unsur-unsur struktur kedua novel tersebut berupa
amanat, tema, alur, perwatakan, penokohan, setting, dan point of view secara
mempunyai persamaan tema yaitu hidup penuh perjuangan, dan cinta penuh
untuk mencapai kebahagiaan manusia harus bekerja keras. Alur kedua novel
menggunakan metode analitik dan dramatik penokohan kedua novel terdiri dari
tokoh utama dan tokoh bawahan, setting cerita adalah Kyoto, Yokoido, dan
Jepun adalah Surabaya, Blitar, Minahasa, dan Jepang; sudut pandang atau point of
view kedua novel menggunakan sudut pandang persona pertama atau gaya aku;
(4) nilai pendidikan yang terkandung di dalam kedua novel tersebut yaitu nilai
2. Denik Wirawati. 2010. Kajian Novel Bekisar Merah Karya Ahmad Tohari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Maret.
Unsur berupa tema, alur, perwatakan, penokohan, setting, dan point of view secara
struktural memiliki persamaan dan perbedaan. Tema kedua novel tersebut yaitu
Alur kedua novel tersebut yaitu maju dan campuran, kedua novel memiliki tokoh
utama, antagonis, dan titragonis sehingga masuk dalam metode analitik, setting
novel Bekisar Merah di desa Karangsongo, novel Wasripin dan Satinah di surau
pendidikan yang terdapat dalam kedua novel adalah nilai pendidikan moral, nilai
3.
April 2012.
upaya untuk menunjukkan tidak hanya O'Nilove proses penilaian yang dramatis,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
bahwa simbol Agama, pikiran rasional diungkapkan oleh bahasa simbolis mitos
dan aspek yang mengurangi nilai sesuai budaya kita. Dari sudut pandang
ahli dalam menunjuk kebutuhan untuk menyediakan pola resistensi sepihak model
membaca dimensi mitos drama Aeschylus. Dalam hal ini, Apa yang terjadi pada
yang harus dilakukan adalah tetap menerima pandangan yang berasal dari luar,
dimulai dari era baru hingga budaya Barat, yang melengkapi trilogi Aeschylus,
O'Nilove, penulis menyatakan adanya karakter yang tidak begitu berarti tetapi
Diponegoro Semarang.
Islam dalam novel AAC yang dihubungkan dengan teks Alquran dan Hadis Nabi,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ayat Alquran dan Hadis Nabi merupakan nilai-nilai ajaran Islam yang terpancar
dari rukun iman dan rukun Islam. Nilai-nilai ajaran Islam yang terpancar dari
rukun iman dan rukun Islam dalam novel AAC merupakan hasil
Nilai-nilai ajaran Islam dalam AAC berdasarkan rukun iman, yaitu percaya
terhadap adanya Allah. Pengakuan terhadap adanya Allah ini memancarkan nilai-
nilai ajaran Islam yang terdapat dalam AAC sebagai berikut: (1) bertawakal
kepada Allah; (2) perlunya berikhtiar; (3) berdoa kepada Allah; dll. Rukun iman
yang kedua adalah percaya terhadap adanya Rasul-rasul. Rukun iman kedua
tersebut memancarkan nilai-nilai ajaran Islam yang terdapat dalam AAC sebagai
berikut: (1) taat kepada suami dan istri harus menjaga kehormatannya; (2)
menghormati tamu, etika bertetangga, dan sikap toleransi; (3) menghormati dan
menghargai perempuan; dll. Berikutnya adalah rukun iman ketiga, yaitu percaya
terhadap adanya Kitab-kitab Allah. Dalam AAC tentang percaya adanya kitab
Allah, yaitu Alquran dengan cara membaca, mengimani isi Alquran dan
mengamalkan isi Alquran tersebut. Selain itu, dalam AAC juga dibahas tentang
adanya akhirat dalam AAC digambarkan dengan adanya surga dan neraka. Yang
terakhir meyakini adanya takdir dalam AAC digambarkan bahwa takdir baik dan
Nilai-nilai ajaran Islam berdasarkan rukun Islam yang terdapat dalam AAC
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ajaran Islam yang terdapat dalam AAC tersebut ternyata terkait dengan teks
5. Tulus Sih Rahmanto. 2010. Novel Nayla Karya Djenar Mahesa Ayu: Analisis
Novel Nayla bertema perjuangan seorang tokoh yang bernama Nayla untuk
perempuan tidak selamanya bisa di jajah oleh laki-laki. Alur yang dikembangkan
oleh Djenar dalam novel Nayla adalah alur progresif atau alur maju namun di
menyimpangi hipogram yang sudah ada sehingga termasuk kategori negasi yang
melawan hipogram. Hiporam yang dilawan adalah tata tulis, etika dan estetika
Dari analisis dilakukan dapat dilihat dari kritik kedua bahwa karya sastra
sebagai sarana atau alat untuk menyampaikan tujuan tertentu kepada pembaca,
Novel Nayla sangat menyimpang dengan orientasi sastra tersebut . Menurut kritik
pragmatik semakin mendidik semakin karya sastra itu bernilai tinggi. Novel Nayla
banyak menggunakan kata-kata yang saru dan vulgar sehingga tidak bisa
dikatakan mendidik apalagi kalau novel itu dibaca oleh anak sekolah walaupun
sampul luarnya telah diberi label khusus untuk dewasa. Tidak ada yang melarang
ketika anak SMP membeli novel tersebut dan membacanya walaupun sudah diberi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Novel Nayla menyimpangi hipogram baik etika dan estetika maupun tata
tulis prosa pada umumnya. Novel Nayla merupakan perkembangan dari cerpen
Menyusu Ayah Karya Djenar sendiri yang dikumpulkan dalam kumpulan cerpen
C. Kerangka Berpikir
Penelitian ini menganalisis karya sastra berupa dua buah novel dengan
Penelitian ini terlebih dahulu mengkaji novel Sang Pemimpi karya Andera
novel Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi dengan langkah yang sama, kemudian
kedua novel tersebut dibandingkan ada tidaknya perbedaan atau persamaan antara
Di bawah ini (gambar 3) akan dijelaskan alur atau kerangka berpikir yang
digunakan di dalam penelitian ini yaitu kajian intertekstual novel Sang Pemimpi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Perbandingan Novel
Indonesia Modern
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
pustaka dan tidak terikat dengan tempat penelitian. Penelitian ini menekankan
catatan dengan deskripsi kalimat yang rinci, lengkap, dan mendalam yang
Penelitian ini dilakukan selama lima bulan. Adapun rincian waktu dan
Bulan
No Kegiatan
Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4 Bulan ke-5
1 Persiapan yang meliputi:
a. persiapan awal
penelitian
b. penyusunan proposal
penelitian,
pengembangan pedoman
pengumpulan data, dan
menyusun jadwal
2 Pengumpulan Data,
Meliputi
a. Pengumpulan data
dengan menggunakan
kartu data
b. pemeriksaan dan
pembahasan beragam
data yang telah
terkumpul dan
c. pemilihan dan
pengaturan data sesuai
dengan kebutuhan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
menjelaskan struktur novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata dan novel Ranah 3
Pemimpi karya Andrea Hirata dan Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi,
karya Andrea Hirata dan novel Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi dengan
penelitian. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pembaca aktif, terus menerus
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Sumber data berupa dokumen dari novel Sang Pemimpi dan novel Ranah 3
Warna. Data dalam penelitian ini berupa hasil catatan telaah dokumen novel Sang
Pemimpi yang dikarang oleh Andrea Hirata, diterbitkan oleh Bentang Pustaka
Yogyakarta pada tahun 2006 dengan tebal 248 halaman dan novel Ranah 3 Warna
karya Ahmad Fuadi yang diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta
Catatan lapangan (fieldnote) yang terdiri dari dua bagian, yaitu bagian
renungan pada saat penelaahan. Catatan lapangan yang dibuat antara lain; struktur
pembangun karya sastra novel Sang Pemimpi dan novel Ranah 3 Warna.
berupa benda atau manusia yang tidak mengetahui bila sedang diamati atau dikaji.
intensif dari kedua novel dan melakukan pencatatan secara aktif dengan metode
content analysis. Adapun aspek penting dari content analysis adalah bagaimana
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
hasil analisis dapat diimplikasikan kepada siapa saja (Herman J. Waluyo, 2006:
65).
Dokumen yang diperoleh dari analisis bisa memiliki beragam bentuk, dari
segi yang tertulis sederhana sampai yang lebih lengkap dan kompleks (Sutopo,
2006: 80). Menganalisis isi tersurat dokumen saja, kurang mendetail maka perlu
Analisis ini menggunakan sikap kritis dan teliti untuk menemukan makna yang
tersirat dalam dokumen. Setelah itu untuk mendapatkan penelitian yang valid
E. Validitas Data
Data yang telah berhasil digali, dikumpulkan, dan dicatat dalam kegiatan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
keabsahan data dengan beberapa teknik pengumpulan data yang berbeda atau
data untuk mengumpulkan data yang sama. Artinya data yang sama atau sejenis
akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang
berbeda. Dengan begitu apa yang diperoleh dari sumber satu lebih teruji bilamana
metode yaitu teknik pengumpulan data yang berbeda untuk mendapatkan data
Teknik analisis data terdiri dari tiga unsur kegiatan yang terjadi secara
penyederhanaan, dan abstraksi data kasar yang ada dalam catatan lapangan;
kesimpulan riset dapat dilakukan; dan penarikan kesimpulan atau verifikasi adalah
reduksi data dan penyajian data. Teknik analisis menggunakan model analisis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
interaktif dan berupa kegiatan yang bergerak terus pada ketiga alur kegiatan
Pengumpulan
data
Reduksi data
Penyajian
data
Penarikan
Kesimpulan
reduksi data. Reduksi data berupa catatan yang diperoleh meliputi bagian
deskripsi yaitu data yang telah digali dan dicatat. Setelah itu, peneliti menyusun
rumusan penelitian secara singkat, berupa pokok-pokok temuan penting dalam arti
Penyusunan data dilakukan setelah reduksi data yang berupa penyajian data
berupa kriteria sistematis dan logis dengan suntingan penelitian supaya makna
peristiwa yang ada lebih jelas dipahami. Setelah penyajian data dilakukan
penarikan simpulan. Apabila simpulan yang diambil kurang sesuai, maka peneliti
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Andrea Hirata yang memiliki nama lengkap Andrea Hirata Seman Said
Harun, lahir di Belitung, 24 Oktober 1982 adalah novelis yang telah merevolusi
sastra Indonesia. Ia berasal dari Pulau Belitung, provinsi Bangka Belitung. Novel
pertamanya adalah novel Laskar Pelangi, novel sastra yang paling laris di
Indonesia dari tahun 2006 sampai sekarang. Laskar Pelangi dijadikan hadiah
ulang tahun, bahan pidato pengukuhan seorang guru besar, tesis dan disertasi, mas
kawin mendampingi Al- kitab suci umat Islam), dijadikan soal ujian
Setelah menyelesaikan studi S1 di UI, pria yang kini masih bekerja di kantor
mendapat penghargaan dari universitas tersebut dan ia lulus cum laude. Tesis itu
ekonomi telekomunikasi pertama yang ditulis oleh orang Indonesia. Buku itu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Belitung ini masih hidup melajang hingga sekarang. Status lajang yang disandang
oleh Andrea sempat memicu kabar tak sedap, karena pada bulan November 2008,
mantan istrinya.
Roxana pada 5 Juli 1998, namun telah dibatalkan pada tahun 2000. Alasan Andrea
melakukan pembatalan ini karena Roxana menikah saat dirinya masih berstatus
yang pertama, telah diangkat ke layar lebar, dengan judul sama, Laskar Pelangi
pada 2008. Dengan menggandeng Riri Reza sebagai sutradara dan Mira Lesmana
pada produser, film ini menjadi film yang paling fenomenal di 2008. Dan jelang
akhir tahun 2009, Andrea bersama Miles Films dan Mizan Production kembali
kebanyakan. Pembaca bisa melihat dirinya sendiri dalam karya itu. Karena itu
buku-buku yang tidak metropop semacam Laskar Pelangi ini bisa juga best seller,
namun yang lebih penting bagaimana membuat buku yang memiliki tingkat
acceptance yang besar sekaligus tingkat literary yang tinggi. Dalam bahasa
mitos paradoks buku Indonesia di mana buku yang bermutu sering tidak laku.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Padang Bulan (2009), Cinta di Dalam Gelas (2009), Sebelas Patriot (2010), dan
Laskar Pelangi Song Book (2012). Laskar Pelangi Song Book berisi kisah-kisah
dari Negeri Laskar Pelangi (Belitong) dan lagu-lagu karya Andrea Hirata yang
pertamanya adalah novel Negeri 5 Menara yang merupakan buku pertama dari
berprestasi. Walaupun tergolong masih baru terbit, novelnya sudah masuk dalam
Gontor Ponorogo dan lulus pada tahun 1992. Kemudian melanjutkan kuliah
reportasenya di bawah bimbingan para wartawan senior Tempo. Tahun 1998, dia
Yayi, istrinya yang juga wartawan Tempo adalah mimpi masa kecilnya yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
mereka berdua langsung dari Pentagon, White House dan Capitol Hill.
Tahun 2004, jendela dunia lain terbuka lagi ketika dia mendapatkan
untuk bidang film dokumenter. Kini, penyuka fotografi ini menjadi Direktur
1998; menulis ratusan artikel mengenai peristiwa terkini untuk media massa di
Kanada, 1995; asisten Penelitian, School of Media and Public Affairs, George
for Media and Public Affairs, Washington DC, 2000-2001; bekerja di Pemanasan
Global dan Budaya Pop Project, wartawan, Majalah TEMPO, Jakarta, Indonesia,
Augustus 1998-2002; mengulas dan menulis berita aktual mulai dari politik,
cerita dari titik-titik utama di AS seperti Pentagon, Gedung Putih, dan Capitol
Hill. Di antara highlight dari laporannya adalah: penulisan cerita dan tindak
tokoh seperti Colin Powell dan Paul Wolfowitz, produser TV dan Editor, Voice of
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sekarang.
1) Tema
Tema dipandang sebagai dasar umum sebuah karya novel. Dasar umum ini
Gagasan cerita inilah yang harus diikuti saat mengembangkan cerita sehingga
peristiwa dan konflik serta unsur intrinsik yang lain mencerminkan tema yang
ada. Tema merupakan pokok persoalan dalam cerita. Setiap cerita mempunyai
cerita fiksi. Tema dapat diketahui melalui judul atau petunjuk setelah judul,
namun yang banyak ialah melalui proses pembacaan karya sastra yang mungkin
perlu dilakukan beberapa kali karena belum cukup dilakukan dengan sekali baca.
Tema merupakan salah satu dari penjumlahan cerita yang lain, bersama unsur-
unsur lain membentuk sebuah keutuhan. Kedudukan tema sendiri bergantung dari
unsur yang lain. Ini disebabkan karena tema, yang notebene-nya hanya berupa
makna atau gagasan dasar umum suatu cerita, tidak bisa berdiri sendiri tanpa
Tema yang tersirat dalam novel Sang Pemimpi ini tidak lain adalah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kekuatan sebuah mimpi atau pengharapan Hal itu dapat dibuktikan dari
bagaimana perjuangan yang sangat berat dalam menjalani hidup serta butuh
Plot atau alur disebut kerangka cerita, yaitu jalinan cerita yang disusun
dalam urutan waktu yang menunjukkan hubungan sebab dan akibat yang memiliki
hubungan sebab akibat apa yang terjadi dan menjelaskan mengapa sesuatu bisa
terjadi.
adalah cerita yang berisi tentang urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya
menggunakan alur gabungan atau alur campuran (perpaduan antara alur maju dan
mundur). Alur maju ketika pengarang menceritakan dari mulai kecil sampai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dewasa dan alur mundur ketika menceritakan peristiwa waktu kecil, pada saat
sekarang atau dewasa. Alur maju digunakan ketika menceritakan peristiwa dari
awal masuk SMA sampai pada akhirnya mereka semua lulus SMA hingga Ikal
dan Arai melanjutkan kuliah kemudian lulus hingga diterima program magister di
ketika Ikal pertama kali bertemu dengan Arai, ketika mereka berdua masih kecil.
Melalui pengaluran gabungan antara alur maju dan gabungan, penulis dapat
karakter atau penokohan dan latar yang digunakan oleh pengarang dalam novel.
Pengarang telah berhasil menyusun alur dengan baik, segar, hidup dan
berkesinambungan.
menurut Robert Scholes (1966: 217) dalam Herman J. Waluyo (2011: 10-14)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Cerita berawal dari tingkah laku tiga tokoh (Ikal, Arai, dan Jimbron) dalam
kental dengan kehidupan miskin, sejak remaja sudah dituntut untuk bekerja.
Namun, itu tidak membuat Ikal, Arai, dan Jimbron menyerah. Justru mereka ingin
membuktikan bahwa orang miskin memiliki hak untuk maju dan memiliki cita-
kampung mereka tidak ada sekolah SMA yang memadai. Mereka harus
hubungan mereka masih seperti dahulu. Bercanda, berdebat, saling ejek dan
bertiga.
Konflik dalam cerita semakin meningkat ketika Ikal, Arai, dan Jimbron
berjuang demi menuntut ilmu di SMA Negeri yang bukan main jauh dari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kampungnya, di Mangai. Hal ini disebabkan karena dikampung mereka belum ada
sekolah negeri. Mereka harus hidup jauh dari orang tua mereka demi menuntut
ilmu. Walaupun begitu mereka tetap bisa hidup mandiri demi cita-cita mereka.
Mereka sadar, demi meraih sesuatu memang harus berjuang bagaimanapun itu
caranya. Mereka giat belajar dan bekerja sehingga nilai mereka sangat
Konflik mulai semakin ruwet ketika Ikal, Arai, dan Jimbron ketika
menuntut ilmu disekolah yang sangat jauh sekali, mereka bertiga juga harus hidup
dalam rumah kontrakan yang sempit dilokasi perkumuhan dan yang lebih parah
lagi untuk membiayai hidup mereka harus bekerja sebelum dan sepulang sekolah.
Mereka juga menyisihkan sebagian uang hasil kerjanya untuk bekal meraih
mimpinya nanti. Orang tua mereka miskin, tidak bisa sepenuhnya membiayai
sekolah dan biaya hidup sehari-hari mereka. Pekerjaan apapun akan mereka
problem atau konflik yang tidak mungkin dapat meningkat atau dapat lebih ruwet
lagi. Puncak problematika pada novel Sang Pemimpi ketika Ikal, Arai dan
bertiga. Nilai mereka yang turun menyebabkan kekecewaan orang tua mereka.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Namun begitu, ayah Ikal dan Arai enggan menunjukkan kekecewaan itu. Justru
gardu depan untuk orang tua mereka. Mereka sangat menyesal telah
Bagi Ikal, Arai dan Jimbron pendidikan adalah segalanya. Berkaca dari
kesalahan mereka. Mereka semakin giat belajar walau sambil tetap bekerja. Atas
kerja keras mereka akhirnya bisa lulus dengan nilai sangat memuaskan, yaitu
kembali memeproleh bangku gardu depan saat kelulusan bahkan Ikal dan Arai
dikantor pos di Bogor; sedangkan Arai juga tetap bekerja sambil kuliah di
Kalimantan.
Siapa yang menaman, dialah yang menuai. Itulah pepatah yang tepat untuk
Ikal dan Arai. Atas kerja keras dan jerih payah mereka, hasil kerja keras dari kecil
hingga saat ini, akhirnya Ikal dan Arai memperoleh bea siswa ke Prancis sesuai
dengan impiannya. Setelah bersusah payah dari SMA hingga menyelesaikan S-1
selalu diiingi dengan membanting tulang untuk biayanya. Akhirnya mereka bisa
memeluk mimpi-mimpinya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Climax (e)
Exposition (a)
Keterangan:
Belitong
(b) Di kampung mereka tidak ada sekolah negeri yang memadai sehingga
(c) Ikal, Arai dan Jimbron harus bersekolah yang jauh dari rumah
(Mangai)
(d) Kondisi ekonomi memaksa Ikal, Arai dan Jimbron belajar sambil
bekerja kasar
(e) Ikal, Arai, dan Jimbron tertangkap nonton film di bioskop dan nilai
(f) Atas kerja keras mereka akhirnya bisa lulus dengan predikat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tokoh dan watak tokoh memiliki kaitan yang sangat erat. Tokoh-tokoh yang
tersebut akan menghasilkan sebuah cerita yang hidup. Konfik yang terjadi di
dalam cerita bisa digambarkan dari masing-masing watak tokoh dalam cerita.
merupakan pembawa dan penyampai pesan, amanat, moral atau sesuatu yang
Nurgiyantoro, 2006: 167). Tokoh dalam cerita sebagai penyampai pesan atau
protagonis adalah tokoh yang mendukung jalannya cerita sebagai tokoh yang
mendatangkan simpati atau tokoh baik. Tokoh antagonis adalah tokoh yang
menentang arus cerita atau yang menimbulkan perasaan antipati atau benci pada
diri pembaca. Kedua jenis tokoh tersebut dapat diklasifikasikan menjadi tokoh
sentral, tokoh andalan dan tokoh bawahan serta tokoh bulat dan tokoh pipih.
Tokoh sentral adalah tokoh yang dipentingkan atau ditonjolkan atau menjadi pusat
penceritaan. Tokoh andalan adalah tokoh bawahan yang dapat diandalkan. Tokoh
bawahan adalah tokoh yang tidak begitu ditonjolkan dalam cerita, muncul sesekali
saja. Tokoh bulat adalah tokoh yang berwatak unik dan tidak bersifat hitam putih.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
adalah tokoh yang wataknya sederhana, pelukisan tokoh dengan secara sederhana.
watak tokoh cerita menggunakan cara yang beragam sehingga pembaca akan
Pembagian Tokoh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1. Ikal
Ikal adalah tokoh utama sekaligus tokoh sentral dalam novel Sang Pemimpi.
Tokoh ini merupakan tokoh dominan yang sering muncul dalam cerita. Ikal
digambarkan melalui pelukisan tokoh dengan ciri-ciri fisik; rambut ikal, agak
panjang, tipis dan ujungnya melengkung. Kutipan yang menunjukkan ciri fisik
kampung yang miskin, sahabat Arai sekaligus saudara jauh Arai. Ia adalah
Watak Ikal dilukiskan secara langsung sebagai remaja yang pekerja keras. Ia
bersekolah jauh dari keluarganya. Bisa terlihat pada deskrispi cerita di bawah ini.
office boy di
kompleks kantor pemerintah... berbulan-bulan tak digaji.
Sekarang kami bahagia sebagai kuli ngambat (Sang Pemimpi:
56-
Ikal juga digambarkan sebagai tokoh yang memiliki sikap yang terkadang
berkecil hati dengan apa yang diimpikannya tidak akan tercapai. Ia takut dan
hampir putus asa dengan apa yang dicita-citakan akan pupus. Namun, ia merasa
diberi kekuatan yaitu, Arai, sahabat sekaligus saudaranya. Arai yang selalu
bahwa Ikal memiliki sikap pekerja keras, setia kawan, berempati tinggi, mandiri
walaupun terkadang tokoh Ikal pesimis dengan apa yang dicita dan inginkan tidak
akan tercapai.
2. Arai
Tokoh Arai juga merupakan tokoh protagonis dan tokoh sentral dalam novel
Sang Pemimpi ini. Menjadi saudara angkat Ikal ketika kelas 3 SD saat ayahnya
Arai digambarkan dengan karakter yang unik, dari bentuk fisik maupun
balik sesuatu, sangat optimis dan selalu melihat suatu peristiwa dari kaca mata
yang positif. Arai adalah sosok yang begitu spontan dan jenaka, seolah tak ada
sesuatu pun di dunia ini yang akan membuatnya sedih dan patah semangat.
Berikut kutipannya.
Arai memiliki sifat penyemangat bagi Ikal, di saat Ikal sedang jatuh dan
-apa,
kecuali semangat dan mimpi-mimpi, dan kita akan bertempur
habis-habisan demi mimpi-
dengan apa yang diinginkan pasti akan terwujud. Ia yakin itu. Berikut kutipannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
jelas bahwa Arai memiliki karakter yang baik, kuat, pemberani, dan pantang
menyerah. Melihat sesuatu secara yakin dan optimis. Percaya akan sebuah mimpi
suatu saat pasti akan diraih. Penggambaran tokoh ini dikemas secara apik oleh
pengarang.
3. Jimbron
Jimbron juga merupakan tokoh protagonis dalam novel ini. Jimbron adalah
anak yatim piatu yang diasuh oleh seorang pastur Katolik bernama Geovanny.
Laki-laki berwajah bayi dan bertubuh subur ini berkarakter sangat polos. Berikut
pendeskripsiannya.
memilukan yang dia alami ketika masih SD, dulu ayahnya sekarat di depan
matanya maka ia membawa ayahnya dengan sepeda yang lajunya lama sampai di
orang dia sudah terlanjur gagap karena terlalu banyak menangis sampai tersendat-
sendat, ia selalu berpikir jika saja waktu itu dia menaiki kuda pasti ayahnya
Jimbron digambarkan sebagai tokoh yang tidak sepintar Ikal dan Arai.
Ketika Ikal mempersembahkan rangking tiga dan Arai rangking lima untuk ayah
Namun kasih sayang Jimbron pada kedua sahabatnya tak terhitung besarnya.
Berikut kutipannya.
ketulusannya adalah sumber simpati dan kasih sayang dalam diri keduanya untuk
telah memiliki tabungan yang sudah disiapkan untuk dua sahabatnya itu.
memiliki sifat yang setia kawan, memiliki obsesi tinggi dengan kuda, walaupun
tidak memiliki otak seencer Ikal dan Arai, namun kasih sayangnya terhadap kedua
4. Ayah Ikal
Ayah Ikal bekerja di PN Timah Belitong, ayah Ikal memiliki sifat pendiam
tapi kasih sayangnya sangat besar, dia bersepeda hanya untuk mengambil rapot
Walaupun Ayah Ikal pendiam tapi memiliki perhatian yang sangat besar dan
Ayah Ikal memiliki karakter tokoh yang tidak banyak bicara, namun kasih
5. Ibu Ikal
Ibu Ikal memiliki sifat yang sangat baik hati, penuh kasih sayang dan
perhatian terhadap keluarga dan orang lain. Ibu Ikal lebih pintar dari Ayah Ikal.
Ibu Ikal selalu menyiapkan baju safari ayah pada saat hari penerimaan rapor
Walaupun Ayah dan Ibu Ikal tidak pernah tersentuh sistem pendidikan,
namun mereka selalu berfikir maju dan tidak kolot, mereka menginginkan anak-
anaknya kelak bisa sukses, tidak bernasib seperti mereka. Berikut kutipannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6. Pendeta Geovanny
orang tua Jimbron. Meskipun berbeda agama dengan Jimbron, beliau tidak
memaksakan Jimbron untuk turut menjadi umat Katolik. Bahkan beliau tidak
disebut Pendeta, Geovanny yang berdarah Italia ini adalah seorang Pastor. Berikut
kutipannya.
Tokoh ini adalah salah satu pendiri SMA Negeri di Mangai. Ia adalah wakil
kepala sekolah SMA Negeri, seorang yang baik dan cukup sabar namun berubah
menjadi tangan besi ketika anaknya sendiri justru tidak diterima masuk ke SMA
tersebut karena NEM-nya kurang 0,25 dari batas minimal. Berikut kutipannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang sangat berat. Namun sebenarnya beliau adalah pribadi yang sangat baik dan
109).
Pak Mustar pun juga memiliki sikap yang tegas dengan aturan sekaligus
hukuman yang beliau berikan. Pak Mustar tidak segan-segan memberi hukuman
yang berat kepada siswa yang benar-benar melanggar aturan sekolah. Berikut
kutipannya.
Pak Mustar memang memiliki sikap yang sangat keras. Ia sangat murka
ketika tahu nilai Ikal turun drastis. Sikap keras tersebut sebenarnya bertujuan baik,
agar Ikal dan siswa yang lain lebih bertanggung jawab dan bisa melakukan hal
Tokoh ini adalah Kepala Sekolah SMA Negeri. Laki-laki muda, tampan dan
mengajar di bidang seni. Pak Balia menjadi guru favorit siswa di SMA Negeri
termasuk Ikal, Arai dan Jimbron karena kemahirannya dalam menghargai ilmu
Pak Balia lah yang menjadi penerang sekaligus pembimbing Ikal, Arai dan
sulit diraih. Semua siswa terpana kepadanya, dengan kata-kata agungnya. Terlihat
Kata-kata Pak Balia serasa membakar jiwa dan hati. Tokoh Ikal, Arai dan
Jimbron serasa mendapat pencerahan tentang apa yang mereka inginkan bisa saja
-orang yang
mampu memimpikan sesuatu yang tak pernah diimpikan siapa
pun! John F Kennedy, Presiden Amerika paling ter
(Sang Pemimpi: 62).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9. Nurmala
pujaan Arai sejak pertama kali Arai melihatnya. Nurmala adalah gadis yang
lagunya "I Can't Stop Loving You" dan Nat King Cole dengan lagunya When I
Fall in Love. Berikut kutipan ketika Arai datang ke rumah Nurmala untuk
Namun sayang, usaha Arai belum ada hasilnya. Malah terkesan ditolak. Ikal
dan Jimbron sangat kasihan melihat Arai dengan kejadian tersebut. Apa yang baru
saja terjadi bisa dikatakan sebagai pembunuhan karakter paling sadis yang pernah
nyong-
10. Laksmi
kedua orangtuanya dan tinggal sendiri, serta bekerja di sebuah pabrik cincau.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
humoris dan senang bicara. Dandanannya nyentrik tipikal orang musik. Jari-
pernah kubocorkan
Bang Zaitun dikenal sebagai orang yang pernah mempunyai banyak pacar
adalah sebuah gitar. Ia pun mengajarkan hal tersebut pada Arai yang sedang
mabuk cinta dengan Nurmala. Kutipan yang menyatakan hal tersebut sebagai
berikut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
rahasiaku kalau
12. A Kiun
Arai, Ikal dan Jimbron kalau anak sekolah tidak boleh masuk dan nonton bioskop
bahkan mengancam akan diadukan kepada Pak Mustar yang sudah sangat
13. Nurmi
Tokoh ini gadis yang memiliki bakat memainkan biola, mewarisi biola dan
bakat dari kakeknya yang ketua kelompok gambus di Gantung. Nurmi adalah
tetangga Arai dan Ikal, seumuran, dan dia adalah gadis yang sangat mencintai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Ia adalah ibu dari Mei Mei. Perempuan asal Hongkong yang tambun dan
berkulit putih. Ia sangat ketakutan ketika Arai dan Ikal berkelahi di tokonya. Ia
-manggil
Gadis kecil anak Deborah Wong yang lucu karena keturunan warga
Hongkong. Mei Mei sangat senang ketika melihat perkelahian antara Arai dan
cerita. Tempat kejadian cerita dapat berkaitan dengan aspek fisik, aspek
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sosiologis, dan aspek psikis. Selain itu setting juga dapat dikaitkan dengan tempat
dan waktu. Unsur latar yang ditekankan perannya dalam sebuah novel akan
berpengaruh terhadap elemen fiksi khususnya alur dan tokoh. Artinya tokoh dan
alur dapat menjadi lain jika latar tempatnya berbeda. Latar sebuah karya hanya
berupa penyebutan nama tempat, waktu, dan hubungan sosial tertentu secara
umum, artinya bersifat netral pada umumnya tak banyak berperan dalam
1. Latar Waktu
remaja harus bekerja membantu orang tuanya sudah menjadi kebiasaan. Bisa
Sebagian besar didominasi oleh petunjuk waktu pagi, siang, sore, dan malam
kutipannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Setting waktu yang terdapat dalam novel ini juga ditunjukkan dengan angka
sore nanti, hujan akan tumpah, tak berhenti sampai jauh malam.
Demikian di kota kecil Mangai di Pulau Belitung, sampai maret
2. Latar Tempat
a. Magai, Bangka-Belitung
Latar atau setting tempat adalah tempat terjadinya peristiwa. Sebagian besar
cerita terjadi di latar tempat ini, pulau ini merupakan tempat tinggal tokoh utama
dari novel Sang Pemimpi. Hampir seluruh peristiwa dalam novel terjadi di
Belitung. Kondisi pedesaan yang kumuh dalam latar tempat di gambarkan dalam
Penggambaran tempat lebih terlihat lagi ketika terjadi PHK buruh secara
b. SMA Negeri
Ketiga tokoh utama Ikal, Arai dan Jimbron dalam novel Sang Pemimpi
SMA Negeri ini memang terbilang favorit di wilayah tersebut. Tidak semua
siswa bisa masuk karena ada perbatasan nilai minimalnya. Beruntung Ikal, Arai
dan Jimbron bisa melewatinya. Bahkan saat penerimaan rapor, Ikal dan Arai telah
Pasar ini adalah tempat Ikal, Arai, dan Jimbron bekerja menjadi kuli
ngambat untuk biaya hidup dan tabungan cita-citanya kelak. Ditunjukkan dalam
Di pasar ini pula tempat Ayah Ikal melakukan aktivitas rutinnya yaitu
mencukur rambutnya.
d. Bioskop
Ikal, Arai dan Jimbron ketahuan menonton film di bioskop dekat tempat
tinggal mereka, yang hanya berjarak beberapa meter. Awalnya mereka tidak
tertarik tetapi karena mereka penasaran, akhirnya mereka pun ikut menonton.
Berikut kutipannya.
berikut.
e. Dermaga Pelabuhan
Ketika Ikal, Arai dan Jimbron dikejar oleh Pak Mustar dan guru lainnya.
tahu menuju kemana, dan tak tahu di mana barat, timur, utara
Ikal dan Arai menyusuri jalan yang asing baginya, mereka menemukan
sebuah gedung yang tak asing didengar ketika di SMA Negeri. Bisa dilihat dalam
kutipan:
g. Jakarta
Ikal bisa diterima menjadi pegawai kantor pos di Bogor, namun Arai
h. Pulau Kalimantan
Arai tidak bisa bekerja di kantor pos di Bogor karena masalah kesehatan.
Ikal kehilangan kontak dengan Arai. Namun, diam-diam Arai memberi kabar
230).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Ikal pun lega karena tahu kabar Arai baik-baik saja. Arai memang pantang
kutipan:
3. Latar Suasana
Suasana yang muncul dalam novel Sang Pemimpi beragam. Mulai dari
suasana yang menegangkan ketika mereka bertiga dikejar-kejar oleh Pak Mustar
Selain itu ada suasana yang menggembirakan dan mengharukan ketika Ikal
dan Arai memperoleh bangku garda depan ketika di bangku SMA. Kutipannya
sebagai berikut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Suasana haru dan bahagia juga terlihat saat Ikal dan Arai memperoleh
kelulusan.
Berikut kutipannya.
Pemimpi: 247).
Point of View dalam cerita mengacu pada cara sebuah cerita itu diceritakan.
Sudut pandang bisa diartikan cara atau pandangan yang digunakan pengarang
sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan tokoh, latar, dan semua
peristiwa yang membentuk satu kesatuan cerita. Sudut pandang dengan sengaja
Sudut pandang yang digunakan dalam novel Sang Pemimpi yaitu sudut
pandang campuran antara sudut pandang persona pertama yaitu aku dan sudut
Pengarang memposisikan dirinya sebagai tokoh utama sebagai Ikal dalam cerita.
Pengarang terlibat langsung yang menjadi tokoh dan mengetahui kisah tokoh lain
dirinya (Ikal) dan menyebut nama tokoh lain ketika menggunakan sudut pandang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tokoh Arai, apa saja yang menyangkut tentang pribadi Arai. Pengarang secara
langsung mengamati apa yang dilakukan tokoh Arai tersebut. Berikut kutipannya.
Dalam novel Sang Pemimpi, terdapat beberapa bahasa seperti bahasa dialek,
bahasa Inggris. Pilihan kata dalam bahasa dialek dan bahasa asing yang digunakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang mudah difahami pembaca karena sudah umum digunakan dalam kehidupan
door to
door salesman adalah suatu profesi yang menuntut keahlian
berdagang tatap muka dengan dukungan komunikasi komersial
(Sang Pemimpi: 225).
7) Gaya Bercerita
kecerdasan kata-kata dan kelembutan bahasa puitis berpadu tanpa ada unsur
dan cara pengungkapannya sesuai dengan kebutuhan dan suasana. Setiap kata
dalam cerita mengandung kekayaan bahasa sekaligus makna apik di balik tiap-tiap
katanya. Selain itu, novel Sang Pemimpi ditulis dengan gaya realis bertabur
metafora, personifikasi dan hiperbola dalam penyampaian cerita yang cerdas dan
letupan intelegensi yang kuat sehingga pembaca tanpa disadari masuk dalam kisah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dan karakter-karakter yang ada dalam novel Sang Pemimpi. Sungguh indah dan
1) Tema
memiliki peran penting karena tema dianggap sebagai titik tumpu dalam sebuah
cerita. Akan tetapi, tema dalam sebuah cerita tidak akan bermakna jika tidak
memiliki keterkaitan dengan unsur pembangun cerita yang lain. Dengan demikian,
sebuah tema baru akan menjadi makna cerita jika ada keterkaitannya dengan
tema (theme) adalah makna yang terkandung oleh sebuah cerita. Ia juga
menambahkan bahwa tema kurang lebih bersinonim dengan ide utama (central
idea) dan tujuan utama (central purpose). Bisa dikatakan bahwa tema dipandang
maka harus semakin kuat pula daya juang seseorang dalam upaya menggapai cita-
citanya. Impian harus dikejar habis-habisan walau cobaan hidup terus mendera,
karena Tuhan bersama orang yang sabar. Jika novel Negeri 5 Menara (novel
pertama) berkisah tentang masa remaja tokoh utama, Alif ketika mondok di PM
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gontor, maka novel kedua ini, Ranah 3 Warna bercerita tentang masa kuliahnya.
Berikut kutipannya.
Plot atau alur merupakan urutan kejadian dalam cerita. Stanton dalam
Burhan Nurgiyantoro (2006: 113) menyatakan bahwa plot atau alur adalah cerita
yang berisi tentang urutan kejadian, namun tiap-tiap kejadian itu hanya
cerita, yaitu jalinan cerita yang disusun dalam urutan waktu yang menunjukkan
Dilihat dari kronoligis atau urutan waktu, dalam novel Ranah 3 Warna
karya Ahmad Fuadi, terdapat alur maju dan mundur. Alur maju yang
yang lebih tinggi, dikarenakan alif hanya lulusan pesantren sampai Alif lulus
kuliah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Secara garis besar novel ini terbagi menjadi 2 plot. Plot yang pertama
Subplot-nya ada dua yaitu yang pertama perjuangan menembus perkuliahan dan
selama Alif menjadi mahasiswa, mulai kehabisan uang, dirampok saat berjualan,
salah satu TV lokal dan nantinya membuat satu program acara yang fenomenal
karena melibatkan tokoh politik nasional Kanada. Selain itu juga diceritakan
juga kawan-kawan barunya yang asli Kanada, termasuk bersama ibu asuhnya di
Kanada.
Menurut Kenney dalam Herman J. Waluyo, plot atau alur harus memenuhi
Secara terperinci, urutan peristiwa yang terjalin menjadi plot novel Ranah 3
Pada tahap paparan, pengarang novel yaitu Ahmad Fuadi lebih dahulu
keluaran pesantren dari Pondok Madani, Gontor Jawa Timur memiliki cita-cita
untuk bisa kuliah dan pergi ke Amerika. Ia ingin seperti Pak Habibie.
mereka tidak percaya bahwa Alif bisa kuliah tanpa memiliki ijazah SMA. Namun,
berkat dukungan keluarga dan usaha ayahnya ternyata ada jalan agar Alif bisa
bermula ketika Alif dalam mencapai keinginannya untuk kuliah, Alif harus ikut
ujian persamaan. Ujian yang dilakukan berupa mengerjakan soal dari semua mata
Inilah yang menyebabkan Alif pesimis, hanya dalam waktu dua bulan ia
harus belajar pelajaran untuk tiga tahun. Alif juga belum pernah tahu belajar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Hubungan Internasional.
Alif dan keluarga sangat bahagia dengan diterimanya Alif untuk bisa kuliah.
Dengan segala upaya akan ayah Alif lakukan untuk kelancaran kuliah anaknya. Di
perkumpulan penulis majalah kampus. Namun, saat hampir setahun Alif kuliah
Ayahnya meninggal. Alif dan keluarganya sangat terpukul. Apalagi Alif dan adik-
penghasilan dari Ibu Alif seorang pengajar SD, tidak akan cukup.
Alif sangat putus asa, ia hampir saja memutuskan untuk berhenti kuliah dan
bekerja untuk membantu ibunya, namun pesan ayahnya sebelum meninggal agar
ia tetap kuliah dan ancaman ibunya Alif tidak boleh pulang sebelum berhasil yang
menjadi sales kosmetik, menjual kain Minang, menjadi guru les privat dan
pekerjaan tetapnya yaitu menulis untuk media. Ia harus membanting tulang demi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
mimpinya, yaitu pergi ke luar negeri (benua Amerika). Berbagai macam info
gembira mendapat kabar tersebut. Walaupun ada beberapa tes yang harus diikuti
oleh para peserta. Tes yang sangat menyusahkan bagi Alif karena ada salah satu
tes tentang kesenian. Namun, dengan segala upaya akan Alif lakukan demi
Berkat usaha, doa dan keyakinannya ia pun terpilih menjadi salah satu mahasiswa
terpilih lainnya termasuk Raisa, gadis yang ditaksirnya. Ia sangat gembira bisa
dengan mahasiswa dari Kanada. Alif mendapat kaluarga angkat yang sangat baik
pertukaran pelajar, Alif menjadi peserta terbaik dan memperoleh medali karena
bangga.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dengan nilai yang sangat memuaskan. Sayangnya, Ia tidak bisa memiliki Raisa,
Beberapa tahun kemudian Alif menikah dengan gadis lain dan kembali ke
Climax (e)
Exposition (a)
Keterangan:
(b) Konflik ini bermula ketika Alif dalam memenuhi keinginannya untuk
(e) Alif harus berjuang mengikuti tes untuk masuk dalam pertukaran
Tokoh dan watak merupakan dua hal yang saling berkaitan. Tokoh dalam
cerita bisa hidup. Orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau
drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan
tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam
2006: 165).
Melalui tokoh cerita, pesan, amanat, moral atau sesuatu yang sengaja ingin
167). Bisa dikatakan bahwa tokoh dalam cerita merupakan refleksi pikiran, sikap,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pembagian Tokoh
No.
Tokoh Tokoh Tokoh
Tokoh Tambahan
Protagonis Antagonis Sentral
1. Alif Randai Alif Ayah Alif
2. Amak Alif
3. Raisa
4. Bang Tagor
5. Agam
6. Wira
7. Memet
8. Rusdi
9. Francois Pepin
1. Alif
Merupakan tokoh 'aku' dalam cerita ini. Tokoh utama dan sentral dalam
novel ini adalah Alif yang tengah berjuang dalam menggapai cita-cita. Alif
memiliki sifat optimis dengan apa yang dicita-citakan pasti dapat terwujud.
Berikut kutipannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Bahkan Alif sedikit emosi ketika ada rekan yang meremehkannya untuk
daftar kuliah, mengingat Alif hanya lulusan pesantren. Penggalan ceritanya yaitu.
terwujud suatu saat nanti, ia memiliki tekad dan usaha yang kuat. Berikut
kutipannya.
Alif juga memiliki sifat yang sangat sabar. Walaupun ada beberapa teman
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dengan keyakinan yang sepenuh hati, ia sangat optimis apa yang dicita-
citakan akan terwujud. Asalkan tetap berusaha dan berdoa. Kutipannya yaitu.
apabila nantinya ia tidak bisa menyesuaikan diri di Bandung. Ia juga takut tidak
Alif sangat terpukul saat Ayahnya jatuh sakit dan akhirnya meninggal. Alif
masih tidak percaya apa yang akan terjadi dengan dia dan keluarganya setelah di
95).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tersenyum bangga karena mimpi dan keinginan untuk ke sana bisa terwujud.
3 Warna: 214).
Dari beberapa deskripsi di atas, tokoh utama (Alif) memiliki contoh sikap
dan watak yang baik. Pelukisan tokoh yang dilakukan pengarang dituangkan
menjadi pesan untuk pembaca. Bagaimana cara meraih mimpi, bagaimana cara
2. Randai
Teman Alif sejak kecil yang selalu bersaing dalam mengejar impian. Randai
adalah sahabat karib Alif yang kuliah di ITB. Randai selalu meremehkan
kemampuan Alif dalam segala hal. Penggalan dalam ceritanya sebagai berikut.
-nepuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Randai memang sahabat dekat Alif sejak kecil, namun Randai tidak bisa
bisa kuliah ilmu umum? Kan tidak ada ijazah SMA? Bagaimana
(Ranah 3 Warna: 4).
Selain itu, Randai juga tidak bisa menghargai kemampuan orang lain.
Terlihat saat Randai tahu Alif telah berhasil menulis di media massa. Tidak
Sifat kekanakan juga terdapat dalam diri Randai. Randai sangat marah dan
tidak bisa menahan emosi ketika komputernya dipinjam oleh Alif dan eror. Tanpa
pikir, Randai marah dengan mengucapkan hal-hal yang sebaiknya tidak dikatakan.
Berikut kutipannya.
-
(Ranah 3 Warna: 168).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Ayah Alif
Ayah Alif adalah lelaki yang sangat menyayangi Alif dan memiliki hobi
yang sama dengan anaknya yaitu menonton bola. Ayah sangat perhatian sama
Ayah selalu memberi support dan semangat kepada Alif saat Alif akan
mengikuti ujian persamaan SMA agar bisa mendapat ijazah untuk masuk kuliah,
saat pertama kali mau masuk kuliah dan saat kuliah sudah berlangsung.
Waktu ujian
dari
bambu. Beliau tidak pernah alpa membuat kandang ayam setiap
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Ayah yang selalu memberi nasihat untuk Alif. Saat ajal tiba pun ayah masih
La.... ilaha
illaallah
(Ranah 3 Warna: 95).
4. Amak Alif
Amak memiliki hati yang lembut, sabar dan penyayang. Amak juga sangat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12).
hidup dan belajar anaknya. Walaupun terasa berat, namun amak yakin mampu
dengan mengajar
(Ranah 3 Warna: 100).
Amak sempat putus asa karena amak ternyata belum bisa memberi kiriman
biaya untuk anaknya (Alif). Amak berkata akan tetap berusaha untuk mencari
biaya tersebut. Amak juga berharap agar Alif tidak putus asa, ia berusaha
berikut.
5. Raisa
Teman sekaligus tetangga Alif di Bandung, dan Alif jatuh hati padanya.
Raisa yaitu wanita yang memiliki daya tarik bagi Alif dan Randai. Raisa memiliki
ciri fisik mata yang bulat, berbulu mata lentik, wajahnya lonjong telur. Ia selalu
memakai topi wol di atas kepangnya, menggendong ransel hijau tentara dan
mendahului sambil
Raisa adalah gadis yang sangat ramah dan murah senyum. Ia tidak pilih-
6. Bang Togar
Tokoh ini memiliki wajah persegi, bersuara nyaring dan matanya mengkilat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Bang Tagor memiliki sifat sebagai pendidik yang keras, Alif sangat dididik
dengan keras dalam menulis untuk diterbitkan di media kampus dan juga media
a.
Aku tunggu 4 jam lagi. Jangan terlambat. O ya, baca buku ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Togar ternyata adalah satu-satunya orang yang di beri wasiat oleh Ayah Alif
agar ia selalu membimbing Alif, terutama dalam hal menulis. Berikut kutipannya.
biasa saja surat ini, bahkan tidak ada niat juga untuk melatih kau
7. Agam
Memiliki sifat humoris, banyak bicara dan suka bercanda serta iseng sama
rekan-rekannya. Agam memiliki badan gempal dan ada saja cerita yang ia
8. Wira
Pemuda berkulit putih, berpostur atletis, tinggi dan memiliki tampang sedap
dipandang. Suaranya lantang tapi parau pecah sehingga selalu membuat orang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ceritanya.
Michael J
9. Memet
Memet juga memiliki badan subur namun memiliki sifat kebalikan dengan
Agam. Ia sangat pecinta damai dan selalu melarang Agam mengganggu orang
lain. Itu yang menyebabkan mereka sering bertengkar. Ia sangat ringan tangan dan
keluar uang saat cukur rambut. Ia selalu membanggakan permainan kartu Uno.
Karena sering maen kartu Uno. Agam, Wira, Memet dan Alif dijuluki Geng Uno.
-ku
Warna: 60).
sengaja menyiapkan angklung untuk Alif agar dibawa ke Kanada sebagai oleh-
10. Rusdi
Teman satu grup Alif yang unik dan sangat ramah. Ia memiliki tawa yang
walau dalam hitungan detik atau kerjapan mata ia bisa mencipta pantun. Ketika
lugunya ia selalu menyindir Alif yang orang Minang tetapi tidak bisa berpantun.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pertukaran pelajar di Quebec Kanada. Francois Pepin memiliki ciri fisik pupil
matanya sepenuhnya biru terang, mirip batu akik bening. Mukanya lonjong dan
dagunya simetris serta dibalut bulu tipis yang membikin dia terlihat macho.
Rambutnya pirang. Badannya sedang, tidak terlalu tinggi. Yang khas dari dia
Warna: 272).
1. Latar Waktu
Novel Ranah 3 Warna merupakan novel kedua dari trilogi novel Negeri
Lima Menara. Novel ini diangkat dari kisah nyata yang dialami pengarang juga.
Cerita novel ini diawali dari tokoh utama sejak menyelesaikan pendidikan di
Pesantren Madani, Gontor Ponorogo, Jawa Timur. Saat itu, Alif kira-kira berumur
sekitar 17 tahun sampai akhir kuliah Strata 1 kira-kira umur 22 tahun. Cerita ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
bertepatan dengan adanya tragedi yang terjadi di negara Palestina. Bisa dilihat
dalam cerita, s
ovel
PBB dan negara Arab, dan tidak ada halangan dari Amerika Serikat, maka
Palestina akan berhasil menjadi negara yang berdaulat (Ranah 3 Warna: 147).
menyebutkan hitungan jam, hari, bulan dan tahun. Berikut beberapa kutipannya.
menunjukkan situasi pagi, siang, sore, dan malam. Bisa dilihat dalam kutipan di
bawah ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
-mambahu
untuk saling membangunkan. Kami berdua beranak batanggang,
25).
Akhir cerita novel Ranah 3 Warna diakhiri dengan kepulangan Alif dari
Kanada dan beberapa tahun kemudian Alif resmi lulus dengan gelar Sarjana.
2. Latar Tempat
Tiga setting cerita unik yakni daerah kelahiran Alif yaitu danau Maninjau
dan kemudian beranjak sejuk dan indahnya pada daerah Bandung tempat Alif
Yordania dan dingin serta warna-warninya Quebec ketika akan menuju Kanada.
Maninjau, Alif juga memiliki sahabat salah satunya bernama Randai. Berikut
kutipannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Aden duduk di sebelah atas ya. Dan seperti biasa, aden pasti
batu hitam yang kami duduki. Batu sebesar gajah ini menjorok
ke Danau Maninjau, dinaungi sebatang pohon kelapa yang
(Ranah 3 Warna: 1).
bagaimana cara
mengejar impianku ini! Yang menjawab hanya bunyi kecipak
air danau yang dibelah oleh biduk-biduk langsing para nelayan
yang sedang mencari rinuak dan bada, dua jenis ikan kecil yang
hanya ada di danau Maninjau, dan teriakan randai yang lagi-lagi
(Ranah 3 Warna: 3).
Alif mulai berjuang pertama kali ketika mengikuti tes UMPTN di Padang,
Sumatra Barat. Ia harus menjawab lembar demi lembar soal di tangannya dengan
luas milik IKIP Padang bersama ratusan anak muda lain dari
Setting ini muncul ketika Alif bercerita ketika di Pondok Madani ia sempat
berontak tidak mau mondok. Alif menginginkan untuk bisa kuliah di jalur umum
sedangkan Pondok Madani tidak mengeluarkan ijazah SMA. Bisa dilihat dalam
Latar ini muncul ketika Alif diterima menjadi mahasiswa di salah satu
pertama kali dengan tujuan untuk mencari ilmu dan berharap mimpi bisa keluar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
namun rencana tersebut gagal karena ayah Alif seminggu sebelum berencana
yaitu.
d. Yordania
impiannya itu. Sebelum datang sampai ke Amerika, Alif dan rombongan secara
bertahap melewati dan singgah di berbagai kota, salah satunya adalah Yordania.
Kutipannya yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
e. Amerika
Berikut kutipannya.
-
patut di telapak tangan, tanahnya abu-abu kering, rengkah dan
ringan. Berbeda dengan tanah negeriku yang hitam basah, padat,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Selama menjalani pertukaran pelajar, mereka diasuh oleh orang tua angkat.
Satu tim yang terdiri dari dua orang mendapat satu orang tua angkat. Alif sendiri
mendapat orang tua angkat dari keluarga Lepine. Bapak angkat Alif bernama
Ferdinand dan ibu angkat bernama Madeleine biasa dipanggil Mado. Kutipan
bekerja di stasiun TV SRTV. Alif sangat senang sekali bisa mencari pengalaman
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
414).
waktuya untuk kembali ke Indonesia. Mereka merasa waktu cepat berlalu. Berikut
kutipannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Latar Suasana
Suasana yang muncul dalam novel Ranah 3 Warna sangat beragam. Mulai
dari suasana yang menegangkan ketika Alif mengikuti tes persamaan, tes masuk
perguruan tinggi dan tes program pertukaran pelajar ke luar negeri. Kutipan yang
One down, one more to go. Pertarungan yang lebih ketat telah
didepan mata: UMPTN. Kalau ujian persamaan adalah
pertandingan melawan diri sendiri, maka UMPTN adalah
Selain itu ada suasana yang menggembirakan dan mengharukan ketika Alif
diterima kuliah di Universitas Padjadjaran, dan juga ketika masuk salah satu
agi. Dan
tercetaklah di sana nomor kode untuk Hubungan Internasional
Universitas Padjadjaran. Alhamdulillah ya Tuhan. Sebuah
senyum terbit di bibir Ayah... Bangkit dari sujud, ingin rasanya
aku meneriakkan ke seluruh dunia apa yang menggeledak di
dadaku. Semua pandangan sebelah mata serta ucapan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Warna: 217).
ketika lulus kuliah S-1 dengan nilai yang memuaskan. Kutipan yang menunjukkan
adalah
5) Sudut Pandang
Sudut pandang novel Ranah 3 Warna yaitu sudut pandang akuan serba
tahu yakni pengarang terlibat langsung yang menjadi tokoh dan mengetahui kisah
. Sudut pandang
Novel Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi merupakan perjalanan hidup si penulis
sendiri. Mulai dari masa Pondok Pesantren Madani di Jawa Timur, sampai kuliah
di Bandung bahkan berhasil menuju benua Amerika seperti apa yang dicita-
untuk memahaminya.
Minang atau Batak) dan penggunaan istilah-istilah asing, yang terdapat pada
kutipan :
bahasa Inggris dalam penggunaan bahasa dalam novel yang ditulisnya. Yaitu:
7) Gaya Bercerita
Aspek retorika suatu wacana menunjuk pada siasat dan cara yang digunakan
oleh pelaku wacana untuk memberikan penekanan pada unsur-unsur yang ingin
ditonjolkan.
memotivasi agar pembaca semangat dan optimis dalam menjalani hidup dan
menggapai cita-cita.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dari uraian struktur pembangun novel Sang Pemimpi dan Ranah 3 Warna di
atas, terlihat bahwa kedua novel sama-sama dibangun oleh unsur-unsur yang ada
pada sebuah karya sastra. Kedua novel memiliki unsur yang padu karena novel
dibangun oleh unsur intrinsik yang sama. Berikut gambar struktur yang ada di
Sudut Gaya
tema Alur Penokohan Latar
Pandang
Dialog
Bercerita
3. Persamaan dan Perbedaan antara Novel Sang Pemimpi dan Novel Ranah
Secara umum dalam novel Sang Pemimpi dan Ranah 3 Warna memiliki
sebagai berikut.
1) Tema
Novel Sang Pemimpi dan novel Ranah 3 Warna memiliki persamaan tema
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kehidupan yang dihadapinya maka harus semakin kuat pula daya juang seseorang
cobaan hidup terus mendera, karena Tuhan bersama orang berusaha dan yang
sabar.
batas kemustahilan.
mimpi dan keinginan dapat melanjutkan studi ke luar negeri (Perancis), dan tokoh
utama dalam novel Ranah 3 Warna memiliki mimpi dan keinginan untuk bisa
tersebut banyak sekali kendala dan cobaan yang menerka. Tokoh-tokoh utama
dalam kedua novel akan selalu berjuang untuk meraih cita-cita tersebut. Jadi
secara umum, tema yang ditampilkan kedua novel tersebut memiliki tujuan yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Plot atau alur dalam kedua memilki persamaan. Novel Sang Pemimpi dan
Alur maju digunakan ketika menceritakan peristiwa dari awal masuk SMA
sampai pada akhirnya mereka semua lulus SMA hingga Ikal dan Arai mendapat
tersebut adalah:
di bangku SMA, terutama saat ketika Ikal pertama kali bertemu dengan Arai
Alur campuran dalam novel Ranah 3 Warna juga terdiri terdiri dari alur
maju yang menceritakan perjuangan tokoh Alif dalam mendapat ijazah untuk
pendidikan yang lebih tinggi, dikarenakan alif hanya lulusan pesantren hingga
yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Secara garis besar, tokoh yang ditampilkam dalam novel Sang Pemimpi dan
tersebut dapat dilihat melalui tokoh utama dalam kedua novel tersebut. Ikal, Arai
dan Jimbron, sebagai tokoh utama dalam novel Sang Pemimpi memiliki
kemiripan watak dengan Alif, tokoh utama dalam novel Ranah 3 Warna.
Ikal, Arai dan Jimbron dalam novel Sang Pemimpi adalah tiga tokoh yang
memiliki karakter yang kuat, pemberani dan pantang menyerah. Di usia yang
masih remaja, ketiga tokoh tersebut sudah dihadapkan pada kondisi yang sulit.
Mereka harus bekerja dan sekolah dalam waktu yang bersamaan. Ikal dan Arai
memiliki mimpi yang sangat besar. Melalui mimpi itu, mereka lebih giat untuk
bekerja sehingga dapat menabung untuk cita-citanya tersebut. Ikal dan Arai
berharap dapat pergi ke Prancis, untuk menuntut ilmu. Mereka memiliki tekad
Dibandingkan dengan Ikal dan Arai, tokoh Alif dalam novel Ranah 3
Warna juga memiliki karakter yang sama. Alif memiliki keinginan untuk bisa
kuliah seperti anak lulusan sekolah umum dengan mengikuti ujian persamaan
karena ia lulusan Pondok Pesantren. Alif juga memiliki mimpi, kelak apabila
seperti Pak Habibie. Walaupun mimpi mereka kurang didukung oleh kondisi
keuangan keluarga, namun tokoh-tokoh dalam novel tersebut tetap berjuang untuk
meraih mimpinya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Ikal, Arai dan Alif, memiliki sifat optimis yang tinggi. Tidak ada yang tidak
mungkin di dunia ini, apabila tetap berusaha. Itulah prinsip hidup mereka. Apapun
akan dilakukan demi mewujudkan mimpi mereka, tentunya diiringi dengan usaha
dan doa.
4) Latar Suasana
begitu mendapat perhatian di desa Manggar tersebut. Namun, bagi keluarga Ikal
pendidikan adalah yang utama. Ikal, Arai dan Jimbron rela bersekolah jauh dari
rumah demi menuntut ilmu. Demi meraih cita-cita mereka berkorban dalam segala
hal.
semakin sengsara. Anak-anak harus putus sekolah dan bekerja untuk membantu
Suasana yang tergambar dalam novel Ranah 3 Warna adalah keluarga yang
pesantren tetap berjuang agar bisa dapat kuliah di perguruan tinggi. Orang tua
Sepeninggal ayahnya, Alif kesulitan masalah biaya. Alif pun terpaksa kuliah
citanya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
memiliki setting suasana yang hampir sama. Ada peristiwa yang mirip dalam
bagaimana sebuah keinginan dan cita-cita bisa diwujudkan, serta butuh banyak
1) Latar Waktu
Novel Sang Pemimpi merupakan novel kedua dari tetralogi novel Laskar
Pelangi. Novel ini merupakan kisah nyata yang dialami pengarang. Cerita novel
ini diawali dari tokoh utama sejak berada di bangku SD kira-kira umur 11 tahun
menceritakan tokoh sejak berada di bangku SMA, kira-kira sekitar umur 17 tahun
sampai akhir kuliah Strata 1 kira-kira umur 22 tahun. Cerita novel ini bertepatan
terjadi sekitar tahun 2004-an. Ledakan PHK itu memunculkan gelombang besar
anak-anak yang terpaksa berhenti sekolah dan tak punya pilihan lain selain
Akhir cerita novel Sang Pemimpi diakhiri dengan kepulangan Ikal dan Arai
keputusan pengajuan beasiswa Strata 2 di Benua Eropa. Ikal dan Arai secara resmi
diterima di Universite de Paris, Perancis. Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 2008-
an.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa setting waktu novel Sang
Pemimpi berkisar dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2008-an. Kesimpulan ini
pengarang itu sendiri. Sedangkan, cerita novel diawali ketika Ikal (pengarang
novel) dan Arai pada saat itu duduk di bangku kelas 1 SMA yang berusia sekitar
14 tahun.
Novel Ranah 3 Warna juga merupakan novel kedua dari trilogi novel
Negeri 5 Menara. Novel ini merupakan kisah nyata yang dialami pengarang juga.
Cerita novel ini diawali dari tokoh utama sejak menyelesaikan pendidikan di
Pesantren Madani, Gontor Ponorogo, Jawa Timur. Saat itu, Alif kira-kira berumur
sekitar 17 tahun sampai akhir kuliah Strata 1 kira-kira umur 22 tahun. Cerita ini
bertepatan dengan adanya tragedi yang terjadi di negara Palestina. Saat itu Alif
(Ranah 3 Warna: 145). Alif sekaligus pengarang novel tersebut memiliki argumen
bahwa Palestina didukung dengan tekanan diplomasi PBB dan negara Arab, dan
tidak ada halangan dari Amerika Serikat, maka Palestina akan berhasil menjadi
kesempatan mengikuti pertukaran pelajar ke luar negeri. Inilah salah satu mimpi
Alif. Pergi ke benua Amerika. Saat itu usia Alif sekitar 20 tahun dan terjadi
sekitar tahun 1992-an. Dengan semangat yang besar Alif salah satu mahasiswa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Cerita novel Ranah 3 Warna diakhiri dengan kepulangan Alif dari Kanada
dan beberapa tahun kemudian Alif resmi lulus dengan gelar Sarjana. Peristiwa ini
Ranah 3 Warna berkisar dari tahun 1990 sampai dengan tahun 1996-nan.
tanggal lahir pengarang itu sendiri. Sedangkan, cerita novel diawali ketika Alif
(pengarang novel) saat itu duduk di bangku kuliah berusia sekitar 17 tahun.
2) Latar Tempat
Secara umum, cerita novel Sang Pemimpi terjadi di sebuah desa yang berada
latar tempat primer. Desa yang belum memiliki sekolah negeri yang layak. Desa
ini merupakan setting primer yang terdapat dalam novel ini. Desa ini digambarkan
secara jelas di dalam cerita. Sebagian besar penduduk bekerja sebagai kuli di PN
Timah dan sebagian bekerja dilingkungan laut, nelayan, ngambat dan lain-lain.
Ada beberapa latar sekunder yang terdapat dalam novel ini yaitu: SMA
Negeri; ketiga tokoh utama Ikal, Arai dan Jimbron dalam novel Sang Pemimpi
bersekolah di sekolah ini. Tempat ketiga tokoh utama mencari ilmu, serta tempat
dihukumnya Ikal, Arai dan Jimbron karena ketahuan menonton film di bioskop.
Latar sekunder lainnya yaitu dermaga pelabuhan; tempat Ikal, Arai dan Jimbron
bekerja menjadi kuli ngambat. Mereka menunggu kapal datang dari dini hari
untuk mengangkat hasil ikan yang berada di kapal. Selain itu setting sekunder
yang lain adalah di bioskop, pasar, Bogor, Jakarta, dan Pulau Kalimantan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ketika Alif dan rombongan menuju Kanada namun singgah ke negara tersebut
dalam novel Ranah 3 Warna antara lain di Bayur, sebuah kampung kecil di
novel tersebut. Sebuah perbedaan yang bisa dilihat dengan nyata, novel Sang
Pemimpi memiliki latar primer sebuah desa kecil yang ada di Manggar, Bangka
3) Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan dalam novel Sang Pemimpi yaitu sudut
pandang campuran antara sudut pandang persona pertama yaitu aku dan sudut
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pengarang memposisikan dirinya sebagai tokoh utama sebagai Ikal dalam cerita.
Pengarang terlibat langsung yang menjadi tokoh dan mengetahui kisah tokoh lain
juga.
menceritakan tentang tokoh Arai, apa saja yang menyangkut tentang pribadi Arai.
Pengarang secara langsung mengamati apa yang dilakukan tokoh Arai tersebut.
Sedangkan sudut pandang yang terdapat dalam novel Ranah 3 Warna yaitu
sudut pandang aku sebagai tokoh utama atau serba tahu yakni
pengarang terlibat langsung yang menjadi tokoh dan mengetahui kisah tokoh lain,
penulis sendiri. Mulai dari masa di Pondok Pesantren Madani sampai kuliah
Dari data di atas bisa disimpulkan bahwa sudut pandang yang terdapat
dalam novel Sang Pemimpi dan Ranah 3 Warna memiliki perbedaan. Novel Sang
tahu.
4) Dialog
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dialog yang terdapat dalam novel Sang Pemimpi, terdapat beberapa bahasa
seperti bahasa dialek dan bahasa asing. Pilihan kata dalam bahasa dialek dan
bahasa asing yang digunakan tidak terlalu sulit sehingga mudah difahami
pembaca.
Selain itu, Andrea Hirata juga beberapa kali menggunakan kata-kata berbahasa
Inggris yang ringan dan mudah difahami pembaca karena sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.
bahasa seperti bahasa dialek, bahasa Arab, bahasa Perancis dan telah disertai
atau Batak) dan penggunaan istilah-istilah asing, Ahmad Fuadi juga menggunakan
5) Gaya Bercerita
Gaya penceritaan yang digunakan dalam novel Sang Pemimpi ini sangat
sempurna, yaitu kecerdasan kata-kata dan kelembutan bahasa puitis berpadu tanpa
ada unsur repetitif yang membosankan. Bahasa halus, mudah dimengerti, tidak
Setiap kata dalam cerita mengandung kekayaan bahasa sekaligus makna apik di
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Selain itu, novel ini ditulis dengan gaya realis bertabur metafora,
letupan intelegensi yang kuat sehingga pembaca tanpa disadari masuk dalam kisah
3 Warna
yang ingin diraih tokoh utama dalam kedua novel ini yaitu ingin pergi ke luar
negeri. Dengan demikian, dapat dikatakan terkait dengan tema bahwa novel Sang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Plot atau alur dalam kedua memiliki persamaan. Novel Sang Pemimpi dan
Ranah 3 Warna sama-sama memiliki plot atau alur campuran (perpaduan antara
alur maju dan alur mundur). Alur maju diceritakan dari masa sekolah hingga
Secara garis besar, tokoh yang ditampilkam dalam novel Sang Pemimpi dan
tokoh utama dalam novel ini memiliki karakter yang pantang menyerah, optimis
serta berani berkorban untuk meraih cita-cita. Dengan demikian, dapat dikatakan
terkait dengan penokohan novel Sang Pemimpi hipogram dengan novel Ranah 3
Warna.
Latar Suasana yang melatarbelakangi novel Sang Pemimpi dan novel Ranah
3 Warna memiliki setting suasana yang hampir sama. Ada peristiwa yang mirip
dalam kedua novel tersebut, yaitu pentingnya arti pendidikan dalam kehidupan,
bagaimana sebuah keinginan dan cita-cita bisa diwujudkan, serta butuh banyak
pengorbanan agar cita-cita bisa diraih. Bisa dikatakan bahwa novel Sang Pemimpi
Latar Waktu dalam novel Sang Pemimpi berkisar dari tahun 2000 sampai
dengan tahun 2008-an. Sedangkan setting waktu novel Ranah 3 Warna berkisar
dari tahun 1990 sampai dengan tahun 1996-nan. Bisa dikatakan bahwa novel Sang
Pemimpi hipogram dengan novel Ranah 3 Warna. Bukti lain bahwa novel Sang
Pemimpi merupakan hipogram dari novel Ranah 3 Warna adalah tahun terbit
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kedua novel tersebut. Novel Sang Pemimpi terbit pertama kali pada tahun 2006,
sedangkan novel Ranah 3 Warna terbit pertama kali pada tahun 2011.
Latar tempat cerita novel Sang Pemimpi dan Ranah 3 Warna memiliki
perbedaan. Novel Sang Pemimpi memiliki latar primer sebuah desa kecil yang ada
di desa Manggar di Mangai, Bangka Belitong. Desa yang belum memiliki sekolah
Timah Belitung dan sebagian lagi menjadi tukang ngambat. Sedangkan novel
dikatakan terkait dengan setting tempat novel Sang Pemimpi hipogram dengan
Sudut pandang yang digunakan dalam novel Sang Pemimpi dan Ranah 3
Dialog yang terdapat dalam novel Sang Pemimpi, terdapat beberapa bahasa
bahasa dialek, bahasa Arab, bahasa Perancis dan telah disertai terjemahan (arti)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gaya penceritaan yang digunakan dalam novel Sang Pemimpi ini sangat
sempurna, yaitu kecerdasan kata-kata dan kelembutan bahasa puitis berpadu tanpa
ada unsur repetitif yang membosankan. Sedangkan dalam novel Ranah 3 Warna,
pembaca semangat dan optimis dalam menjalani hidup dan menggapai cita-cita.
perbedaan yang dipaparkan dalam kedua novel tersebut dapat disimpulkan bahwa
novel Sang Pemimpi merupakan hipogram dan novel Ranah 3 Warna merupakan
transformasinya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Warna
Karya sastra, pada hakikatnya kaya akan nilai-nilai moral. Melalui karya
sastra nilai-nilai moral dalam kehidupan itu meresap menjadi pengetahuan tidak
sadar pembaca, kemudian menjadi buah pikiran dan emosi pembaca. Emosi pada
Nilai moral pada novel ini sangat kental. Sifat-sifat yang tergambar
menunjukkan rasa humanis yang terang dalam diri seorang remaja dengan
disamakan dengan nilai etika, yaitu suatu nilai yang menjadi ukuran patut
tingkah laku atau perbuatan manusia yang dipandang dari nilai individu itu
berada. Sikap disiplin tidak hanya dilakukan dalam hal beribadah saja, tetapi
dalam segala hal, sikap yang penuh dengan kedisiplinan akan menghasilkan
kebaikan. Seperti halnya jika dalam agama, seorang hamba jika menjalankan
shalat tepat waktu akan mendapat pahala lebih banyak, demikian juga jika disiplin
dijalankan pada pekerjaan lainnya dan tanpa memandang siapa yang berperan
khususnya para penerus bangsa (siswa). Jelas WC yang keran airnya mampet,
malah masih digunakan. Apalagi yang menggunakannya adalah para intelek muda
Mereka yang melakukan justru malah tidak merasa bersalah, walaupun orang lain
yang kena dampak dari ulah mereka. Pendidikan moral sangat penting untuk
jelas disampaikan penulis melalui gaya bahasa sarkasme yaitu gaya bahasa
sindiran yang paling kasar dalam pengungkapannnya. Hal itu dapat dilihat pada
adalah orang yang berbuat seenaknya sendiri tanpa peduli aturan dan etika.
saling sayang, dan tercipta suasana yang harmonis. Hal tersebut terlihat dalam
tidak baik seandainya mencalonkan menjadi ketua, maka tidak bisa dibayangkan
tercantum jelas bahwa bupati yaitu pemimpin sekarang kelakuannya sudah tidak
jujur dan menghalalkan segala cara hanya demi merebut kursi kepemimpinannya. Hal
tersebut perlu diubah, supaya moral manusia yang lain tidak ikut tercemar. Adapun
nilai yang dimaksud dalam konteks tersebut menyangkut baik dan buruk yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
diterima umum mengenai perbuatan, sikap, dan kewajiban. Moral juga dapat
dikatakan sebagai ajaran kesusilaan yang dapat ditarik dari suatu rangkaian cerita
- Sebagai sesama makhluk ciptaan Allah, kita tidak boleh merendahkan dan
- Dalam setiap kesempatan dan kondisi tertentu, tetaplah menjadi diri sendiri
dan berlaku baik dalam segala hal, termasuk bersikap jujur. Kutipannya:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
- Sebagai anak, kita harus berbakti kepada orang tua. Berikut kutipannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tuhan pencipta alam dan seisinya. Berbicara tentang hubungan manusia dan
Tuhan tidak terlepas dari pembahasan agama. Agama merupakan pegangan hidup
bagi manusia. Agama dapat pula bertindak sebagai pemacu faktor kreatif,
dalam pola kemasyarakatan yang tetap sekaligus menuntun untuk meraih masa
depan yang lebih baik. Seperti dalam kutipan di bawah ini. Kutipan yang
Di lihat dari kutipan di atas, Tokoh Jimbron dalam novel Sang Pemimpi
mencerminkan tokoh yang taat beragama dengan mengaji setiap hari, walaupun
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dia hidup di lingkungan agama yang berbeda, yaitu agama Katolik. Penamaan
nilai religius yang tinggi mampu menumbuhkan sikap sabar, tidak sombong dan
tidak angkuh pada sesama. Manusia menjadi saling mencintai dan menghormati,
Tuhan, sesama manusia maupun makhluk lain. Pendeta Geovanny dalam kutipan
di atas adalah sosok yang penyayang dan menghormati manusia lain yang beda
agama, terbukti bahwa Jimbron sebagai anak angkatnya justru malah setiap
keyakinan Jimbron. Beliau malah tak pernah telat jika mengantarkan Jimbron
mengaji ke masjid.
secara jelas disampaikan penulis melalui gaya bahasa pars pro toto yang terlihat
seorang diri tanpa ada keluarga di dekatnya. Pars pro toto adalah gaya bahasa
yang melukiskan sebagian dari keseluruhan, berarti kata tersebut dalam kutipan di
kemungkinan pertimbangan baru pada diri penikmatnya. Oleh karena itu, cukup
beralasan apabila sastra dapat berfungsi sebagai peneguh batin pembaca dalam
agamanya, maka hubungan yang harmonis akan terjalin dan akan menjadikan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
hidup manusia menjadi tenteram dan bahagia karena nilai religius merupakan
tunduk dan taat kepada Tuhan atau dalam keseharian kita kenal dengan taqwa.
Orang yang taat pada perintah agama, hal itu terbukti bahwa setiap habis maghrib
secara jelas disampaikan penulis melalui gaya bahasa hipalase yaitu gaya bahasa
yang menggunakan kata tertentu untuk menerangkan sesuata, namun kata tersebut
tidak tepat bagi kata yang diterangkan. Hal tersebut dapat dilihat pada kalimat
penyerahan diri.
- Apabila kita telah berusaha dengan segenap daya dan upaya, maka
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
195).
- Kita harus sabar dalam menjalani hidup. Perjuangan tidak hanya butuh
kerja keras, tapi juga kesabaran dan keikhlasan untuk mendapat tujuan
yang diimpikan. Kini, terang di mataku, inilah masa paling tepat buatku
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
- Taat dan patuh selalu kepada orang tua, saat orang tua masih hidup hingga
Ditinjau dari nilai sosialnya, novel ini begitu kaya akan nilai sosial. Hal itu
dibuktikan rasa setia kawan yang begitu tinggi antara tokoh Ikal, Arai, dan
orang Belitung, dalam keadaan kekurangan pun masih dapat saling membantu
Nilai sosial merupakan hikmah yang dapat diambil dari perilaku sosial dan
tata cara hidup sosial. Suatu kesadaran dan emosi yang relatif lestari terhadap
suatu objek, gagasan, atau orang juga termasuk di dalamnya. Karya sastra
berkaitan erat dengan nilai sosial, karena karya sastra dapat pula bersumber dari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sekitar. Kepedulian tersebut dapat berupa perhatian maupun berupa kritik. Kritik
dilihat, didengar maupun yang dialaminya, seperti yang terdapat dalam kutipan
berikut.
mati pada Arai. Aku dan Arai menopang Jimbron dan beruntung
kami berada dalam labirin gang yang membingungkan
(Sang Pemimpi: 15).
kepada Arai tapi jiwa penolongnya kepada Jimbron masih tetap ada dalam
penggunakan gaya bahasa hiperbola yaitu gaya bahasa yang mengandung suatu
bersama, seperti kasih sayang, penghargaan, kerja sama, perlindungan, dan sifat-
kebiasaan yang diwariskan secara turun temurun. Seperti yang tercermin pada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Arai untuk di bawa ke rumahnya. Arai dan Ikal sebenarnya adalah masih saudara.
Pada waktu menjemput Arai, Ikal membantu Arai untuk membawakan buku-
sosial melalui penggunakan gaya bahasa alegori yaitu gaya bahasa yang bertautan
satu dengan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh. Hal tersebut dapat dilihat
Nilai sosial juga berupa hikmah yang dapat diambil dari perilaku sosial dan
tata cara hidup sosial. Nilai dalam karya sastra, nilai sosial dapat dilihat dari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kutipan di atas menggunakan gaya bahasa paradoks yaitu gaya bahasa yang
bertentangan dalam satu kalimat. Sepintas lalu hal tersebut tidak masuk akal. Hal
tersebut mempunyai arti Ikal masih bisa tersenyum ketika dia menangis.
ternyata malah berputar terbalik. Justru Arai yang berusaha menghibur Ikal
supaya dia tersenyum, itulah sosok Arai yang tidak mudah ditebak. Sikap Arai
yang peduli terhadap orang lain juga dapat dilihat dari kutipan di bawah ini.
Kutipan di atas menggunakan gaya bahasa hiperbola yaitu gaya bahasa yang
mengandung suatu pernyataan berlebihan. Hal itu dapat dilihat pada kalimat
terkejut.
Arai tidak tega melihat Mak Cik yang hidup kesusahan. Dia juga menyuruh
Arai untuk memecah celengannya untuk menolong Mak Cik. Cara mereka dengan
Sifat membalas budi atas kebaikan orang lain pada nilai sosial sangatlah
penting. Sifat tersebut juga bertujuan untuk membangun sikap saling peduli dan
saling peka antarsesama. Sifat tersebut tersirat dalam kutipan di bawah ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap
yaitu sepatu yang lemnya sudah tidak bisa merekat lagi disamakan
lengkap dengan sikap kita terhadapnya. Tercermin dalam kutipan di bawah ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kutipan di atas adalah wujud sikap tanggung jawab Bang Zaitun untuk
hatinya, karena penampilan Arai yang pertama kurang maksimal sehingga untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Sore itu, aku datangi sebuah panti asuhan di Jalan Nilem. Aku
kais-kais lembar terakhir isi dompetku dan aku serahkan ke
bapak pengurus panti itu .
Berikut kutipannya.
Nilai pendidikan budaya adalah tingkat yang paling tinggi dan yang paling
abstrak dari adat istiadat. Hal itu disebabkan karena nilai-nilai budaya itu
merupakan konsep-konsep mengenai apa yang hidup dalam alam pikiran sebagian
besar dari warga, sesuatu masyarakat mengenai apa yang mereka anggap bernilai,
berharga dan penting dalam hidup, sehingga dapat berfungsi sebagai suatu
pedoman yang memberi arah dan orientasi kepada kehidupan para warga
masyarakatnya.
dalam masyarakat, tetapi sebagai konsep, suatu nilai budaya itu bersifat sangat
umum mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, dan biasanya sulit diterangkan
secara rasional dan nyata. Namun, justru karena sifatnya yang umum, luas, dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tidak konkret itu, maka nilai-nilai budaya dalam suatu kebudayaan berada dalam
daerah emosional dari alam jiwa para individu yang menjadi warga dari
tata cara dalam kehidupan sehari-hari, terlihat seperti kutipan di bawah ini.
mencukupi kebutuhan hidup. Maka tidak heran, banyak remaja yang memilih
bahasa paradoks yaitu gaya bahasa yang bertentangan dalam satu kalimat. Hal itu
menggunakan benda atau barang kebudayaan daerah setempat. Hal tersebut juga
diterapkan oleh masyarakat Melayu, dapat dilihat dari kutipan berikut ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
besar tempat menyimpan padi. Sebagian besar orang Melayu di setiap rumahnya
pasti terdapat peregasan yang berfungsi untuk menyimpan beras. Bagi orang
perlambang yang mewakili periode gelap selama tiga setengah tahun Jepang
menindas mereka. Ajaibnya sang waktu, masa lalu yang menyakitkan lambat laun
melalui penggunakan gaya bahasa hiperbola. Hal itu terlihat pada kalimat
Kalimat tersebut mempunyai arti bahwa hewan tikus yang berkembang biak
sangat banyak.
Nilai ini mengandung kebiasaan yang pernah atau sering dilakukan tokoh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Nilai keindahan tampak kerika Arai dan Ikal melihat dan mendengarkan alat
kutipannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Saat Ikal dan Arai menuju Bogor, mereka tertegun ketika melihat pertokoan
lampu yang menjual berbagai lampu yang memancarkan cahaya yang sangat
Nilai yang berkaitan dengan unsur cinta dan keindahan yang nampak dalam
ja (Ranah 3
Warna: 59).
Keindahan juga tampak ketika diceritakan keadaan kampus Alif saat kuliah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Nilai estetika lain juga tampak ketika Alif mulai menginjakkan kaki di
Aku hirup udara pagi Timur Tengah yang segar ini dengan
sepenuh hati. Tidak salah lagi, inilah udara yang sama yang
pernah dihirup para nabi yang mulia. Bahkan mungkin tanah
yang aku injak sekarang pernah juga diinjak oleh para manusia
pilihan Tuhan. Angin yang dimgin menerpa badanku, membawa
butiran-butiran halus pasir ke wajah 238).
Setelah membaca novel ini, pembaca diharapkan agar lebih bisa ringan
tangan terhadap orang lain. Suka membantu orang lain tanpa pamrih, apalagi
Setelah membaca novel ini pembaca tidak perlu khawatir untuk pergi
merantau. Dengan merantau kita akan menemukan dunia baru, teman baru, dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a. Tema
Secara umum dalam novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata, pengarang
cita dan pengharapan. Melalui tema tersebut novel Sang Pemimpi ingin
novel Sang Pemimpi diungkapkan secara langsung di dalam cerita sehingga dapat
Sama halnya dengan novel Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi, pengarang
dalam menggapi cita-cita dan harapan. Dalam novel tersebut, Ahmad Fuadi secara
namun tetap berjuang hingga titik darah penghabisan. Nilai pendidikan yang
terkandung dalam novel Ranah 3 Warna sangat kental sekali. Masuknya nilai
dakwah agama Islam dalam novel ini mengandung motivasi positif untuk
pembaca.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
persamaan tema. Kedua novel ini sama-sama memiliki tema tentang perjuangan
tokoh utama dalam menjalani hidup yang kurang mampu untuk meraih cita-cita
dan mimpi mereka. Cerita digambarkan dengan sangat hidup, menarik, diwarnai
berjuang meraih mimpi namun lebih kental dengan nilai dakwah agama. Tokoh
utama yang ada memang berasal dari lingkungan pesantren. Oleh karena itu,
tokoh yang digambarkan yakin adanya keajaiban dari beberapa kalimat yang
berasal dari kyai-nya ketika mondok. Namun begitu, secara umum Ahmad Fuadi
yang sama.
Plot atau alur yang digunakan dalam kedua memiliki persamaan. Novel
Sang Pemimpi karya Andrea Hirata dan Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi
sama-sama memiliki plot atau alur campuran (perpaduan antara alur maju dan alur
mundur).
tokoh utama sejak awal masuk SMA sampai pada akhirnya mereka semua lulus
SMA, saat Ikal dan Arai berkuliah hingga ketika Ikal dan Arai mendapat beasiswa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
diterima di universitas di Prancis. Alur mundur dalam Sang Pemimpi muncul saat
Ikal pertama kali bertemu dengan Arai, saat mereka masih kecil. Kemudian Arai
yang lebih tinggi, dikarenakan Alif hanya lulusan pesantren hingga Alif
problematika yaitu tingkah laku tiga tokoh (Ikal, Arai, dan Jimbron) dalam
keluaran pesantren dari Pondom Madani, Gontor Jawa Timur memiliki cita-cita
Tahap rising action antara kedua novel ini memiliki perbedaan. Pada novel
Sang Pemimpi problem terjadi ketika Ikal, Arai, dan Jimbron berjuang demi
menuntut ilmu harus bersekolah di SMA Negeri yang bukan main jauh dari
kampungnya, di Mangai. Hal ini disebabkan karena dikampung mereka belum ada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sekolah negeri. Mereka harus hidup jauh dari orang tua mereka demi menuntut
ilmu. Sedangkan novel Ranah 3 Warna problem yang muncul saat hampir setahun
Alif kuliah Ayahnya meninggal. Alif dan keluarganya sangat terpukul. Apalagi
Pemimpi konflik semakin ruwet ketika Ikal, Arai, dan Jimbron ketika menuntut
ilmu disekolah yang sangat jauh, mereka bertiga juga harus hidup dalam rumah
kontrakan yang sempit dilokasi perkumuhan dan yang lebih parah lagi untuk
membiayai hidup mereka harus bekerja sebelum dan sepulang sekolah. Pekerjaan
apapun akan mereka lakukan untuk biaya hidup dan sekolah serta demi
impiannya. Sama halnya dalam novel Ranah 3 Warna konflik semakin ruwet
pekerjaan, dari menjadi sales kosmetik, menjual kain Minang, menjadi guru les
privat dan pekerjaan tetapnya yaitu menulis untuk media. Ia harus membanting
tulang demi membiayai hidup dan sekolahnya. Apabila mampu ia pun akan
Tahap climax pada novel Sang Pemimpi dan novel Ranah 3 Warna memiliki
perbedaan. Puncak problematika pada novel Sang Pemimpi ketika Ikal, Arai dan
Jimbron ketahuan menonton film di bioskop dan nilai mereka turun. Atas kejadian
itu, pihak sekolah mengetahui dan menghukum mereka bertiga. Nilai mereka yang
Indonesia ke luar negeri. Dalam proses tersebut, ada beberapa tes yang harus
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
diikuti oleh para peserta. Tes yang sangat menyusahkan bagi Alif karena ada salah
satu tes tentang kesenian. Ia harus berjuang melawan beribu mahasiswa yang
Dalam novel Sang Pemimpi, berkaca dari pengalaman sebelumnya. Ikal, Arai dan
belajar walau sambil tetap bekerja. Atas kerja keras mereka akhirnya bisa lulus
dengan nilai sangat memuaskan, yaitu kembali memperoleh bangku gardu depan
saat kelulusan bahkan Ikal dan Arai bisa melanjutkan kuliah, Ikal kuliah di
Universitas Indonesia sambil bekerja dikantor pos di Bogor; sedangkan Arai juga
Warna, dengan kerja kerasnya akhirnya Alif sangat gembira bisa memeluk
rombongan singgah ke Yordania, tanah para Nabi. Di Kanada, tim dari Indonesia
yang sangat baik dan mendapat tempat bekerja di stasiun Tv lokal di Kanada.
berpengaruh di Kanada.
kehidupan dan kelanjutan Ikal dan Arai setelah memperoleh bea siswa ke Prancis
sesuai dengan impiannya. Sebelumnya mereka harus bersusah payah dari SMA
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kelanjutan cerita setelah Alif beberapa tahun kemudian menikah dengan gadis lain
(bukan Raisa) dan kembali ke Amerika untuk melanjutkan kuliah S2, sekaligus
dahulu.
Novel Sang Pemimpi dan novel Ranah 3 Warna sama-sama memiliki plot
yang mudah difahami, penuangan cerita menarik dan sederhana serta apa adanya.
Pemimpi dan Ranah 3 Warna memiliki persamaan. Kedua tokoh utama sama-
sama memiliki watak yang baik, pantang menyerah dan optimis dengan apa yang
Secara umum bagan penokohan dan perwatakan dalam novel Sang Pemimpi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Ikal Alif
Arai Tokoh Protagonis
Jimbron
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Novel Sang Pemimpi dan Ranah 3 Warna memiliki setting waktu, tempat,
dan suasana yang jelas. Secara umum setting yang berada di dalam kedua novel
dijelaskan secara implisit dalam cerita. Berikut penjelasan setting kedua novel.
Di lihat dari setting waktu, novel Sang Pemimpi dan Ranah 3 Warna
memiliki persamaan, yaitu jelas dalam penunjukan waktu seperti waktu pagi,
siang, malam serta jelas dalam menggunakan waktu dalam hitungan seperti tahun,
bulan, hari dan jam. Kedua novel sama-sama menggunakan waktu belajar
(sekolah), namun dalam novel Sang Pemimpi lebih dominan menceritakan tokoh
utama ketika belajar di tingkat SMA, sedangkan novel Ranah 3 Warna cenderung
Setting tempat novel Sang Pemimpi dan novel Ranah 3 Warna memiliki
sebuah desa kecil yang berada di Belitoung yaitu desa Manggar, Mangai yang
Belitung. Sebaliknya, novel Ranah 3 Warna memiliki tiga latar primer yaitu
pertukaran pelajar.
Masing-masing novel memaparkan kedua hal tersebut. Selain itu, dalam novel
Sang Pemimpi dan novel Ranah 3 Warna sama-sama memiliki keyakinan agama
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang kuat dan percaya akan adanya Tuhan. Hal itu terlihat dari kebiasaan masing-
masing tokoh dalam cerita ketika melakukan ibadah, tokoh dalam cerita
senantiasa melakukan usaha yang disertai doa ketika melakukan suatu hal.
menonjolkan segi keagamaannya. Hal itu dikarenakan tokoh utama di dalam novel
Sudut pandang yang digunakan dalam novel Sang Pemimpi yaitu sudut
pandang campuran antara sudut pandang persona pertama yaitu aku dan sudut
sebagai tokoh utama sebagai Ikal dalam cerita. Pengarang terlibat langsung
menjadi tokoh dan mengetahui kisah tokoh lain juga. Andrea Hirata dalam
Sedangkan sudut pandang novel Ranah 3 Warna yaitu sudut pandang aku
sebagai tokoh utama atau serba tahu yakni pengarang terlibat langsung yang
menjadi tokoh dan mengetahui kisah tokoh lain, dan pengarang menyebut tokoh
bahasa dialeknya. Dalam novel Sang Pemimpi, terdapat beberapa bahasa seperti
Hirata juga beberapa kali menggunakan kata-kata berbahasa Inggris yang mudah
Arab, bahasa Perancis ketika berada di luar negeri (Yordania dan Kanada,
untuk memahaminya.
g. Gaya Bercerita
dan kelembutan bahasa puitis berpadu tanpa ada unsur repetitif yang
pengungkapannya sesuai dengan kebutuhan dan suasana. Setiap kata dalam cerita
Selain itu, novel Sang Pemimpi ditulis dengan gaya bahasa yang beraneka ragam.
Sedangkan dalam novel Ranah 3 Warna, kata-kata yang digunakan lebih dominan
ditangkap oleh pambaca. Dalam novel Ranah 3 Warna juga terdapat beberapa
kalimat yang diambil dari perkataan para kyai sebagai kalimat yang dianggap bisa
agar pembaca semangat dan optimis dalam menjalani hidup dan menggapai cita-
cita.
Pemimpi dan novel Ranah 3 Warna digambarkan pada gambar 11 di bawah ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 12. Persamaan dan Perbedaan Unsur Pembangun Novel Sang Pemimpi
dan Novel Ranah 3 Warna
1. Tema
-
2. Alur atau Plot
-
3. Penokohan dan Perwatakan
-
4. Latar atau Setting
- Latar Waktu -
- Latar Tempat -
- Latar Suasana -
5. Sudut Pandang (Point of View)
-
6. Dialog Atau Percakapan
-
7. Gaya Bercerita
-
Interteks Andrea Hirata dan Ahmad Fuadi dalam hal tema adalah tentang
dalam kedua novel hampir sama, hal ini dikarenakan kedua pengarang memiliki
latar belakang yang hampir sama namun memiliki budaya yang berbeda.
novel tersebut. Adapun Ahmad Fuadi yang memang memiliki latar belakang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Timur cenderung lebih melihat aspek keagamaan di atas segalanya. Tokoh dalam
cerita ini meyakini ada kekuatan-kekuatan yang bisa mendorong semangat tokoh
dalam mencapai suatu hal yang dianggap sebagai mantra, yaitu Manshabara
Hipogram antara dua karya tersebut Ahmad Fuadi meneruskan tema yang
ditawarkan oleh pemikiran Andrea Hirata. Dalam karya Andrea Hirata terdapat
pendidikan. Hal itu tergambar Ikal, Arai dan Jimbron harus bersekolah yang jauh
dari rumahnya. Orang tua tokoh dalam cerita pun walaupun tidak memiliki latar
hidup di kampung kecil Maninjau, mereka berusaha untuk tetap maju untuk
memperoleh pendidikan, padahal tokoh utama tidak memiliki ijazah SMA untuk
melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Namun, atas kerja keras, doa dan
kehidupan masyarkat dalam cerita pada novel Ranah 3 Warna lebih baik di
bandingkan yang ada di dalam novel Sang Pemimpi. Secara umum perbandingan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 13. Perbandingan struktur novel Sang Pemimpi dan novel Ranah 3
Warna
2. Alur atau Plot Menggunakan alur gabungan atau Menggunakan alur gabungan atau
alur campuran alur campuran
(alur maju dan mundur) (alur maju dan mundur)
Kalimantan
c. Latar suasana c. Latar suasana
Suasana yang menegangkan, Suasana yang menegangkan,
menggembirakan dan mengharukan menggembirakan dan mengharukan
5. Sudut Pandang Sudut pandang campuran antara Sudut pandang akuan serba tahu
(Point of View) sudut pandang persona pertama yaitu yakni pengarang terlibat langsung
aku dan sudut pandang persona yang menjadi tokoh dan mengetahui
. kisah tokoh lain, dan pengarang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
penelitian. Adapun simpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai
berikut.
a. Tema
Hal itu dapat dibuktikan dari penceritaan per kalimatnya dimana penulis berusaha
maka harus semakin kuat pula daya juang seseorang dalam upaya menggapai cita-
citanya. Impian harus dikejar habis-habisan walau cobaan hidup terus mendera,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Novel Sang Pemimpi menggunakan alur gabungan atau alur campuran (alur
maju dan mundur). Alur maju ketika pengarang menceritakan dari mulai kecil
sampai dewasa dan alur mundur ketika menceritakan peristiwa waktu kecil pada
saat sekarang atau dewasa. Alur maju digunakan ketika menceritakan peristiwa
dari awal masuk SMA sampai pada akhirnya mereka semua lulus SMA, kuliah
hingga Ikal dan Arai mendapat beasiswa dan diterima di universitas di Perancis.
bangku SMA, terutama saat ketika Ikal pertama kali bertemu dengan Arai ketika
Dilihat dari kronologis atau urutan waktu, dalam novel Ranah 3 Warna
karya Ahmad Fuadi, terdapat alur maju dan mundur. Alur maju yang
yang lebih tinggi, dikarenakan Alif hanya lulusan pesantren, saat berkuliah dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Penokohan
Tokoh utama yang mendukung novel Sang Pemimpi yaitu Ikal, Arai dan
Jimbron. Tokoh tambahan dalam novel ini antara lain: Ayah Ikal, Ibu Ikal,
Pendeta Geovanny, Pak Mustar, Pak Balia, Nurmi, Nurmala, Laksmi, A Kiun,
Bang Zaitun, Mei Mei, dan Deborah Wong. Berikut ulasan tentang tokoh
utamanya.
a) Ikal
Ikal adalah tokoh utama sekaligus tokoh sentral dalam novel Sang Pemimpi.
Tokoh ini merupakan tokoh dominan yang sering muncul dalam cerita. Ikal
digambarkan melalui pelukisan tokoh dengan ciri-ciri fisik; rambut ikal, panjang,
Ikal adalah anak kampung yang miskin, sahabat Arai sekaligus saudara jauh
dikejar oleh Pak Mustar dkk. Ikal termasuk remaja yang pekerja keras. Ia bersedia
membanting tulang demi menghidupi dirinya ketika harus bersekolah jauh dari
keluarganya.
b) Arai
Tokoh Arai juga merupakan tokoh protagonis dan tokoh tokoh sentral dalam
novel ini. Menjadi saudara angkat Ikal ketika kelas 3 SD saat ayahnya (satu-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Arai digambarkan dengan karakter yang unik, dari bentuk fisik maupun
rekannya.
sangat optimis dan selalu melihat suatu peristiwa dari kaca mata yang positif. Arai
adalah sosok yang begitu spontan dan jenaka, seolah tak ada sesuatupun di dunia
Dari beberapa penggambaran tokoh Arai di atas, terlihat jelas bahwa Arai
c) Jimbron
Jimbron juga merupakan tokoh protagonis dalam novel ini. Jimbron adalah
anak yatim piatu yang diasuh oleh seorang pastur Katolik bernama Geovanny.
Laki-laki berwajah bayi dan bertubuh subur ini berkarakter sangat polos.
dengan sebuah peristiwa tragis yang memilukan yang dia alami ketika masih SD,
matanya dan waktu ditanyai orang-orang dia sudah terlanjur gagap karena terlalu
banyak menangis sampai tersendat-sendat, ia selalu berfikir jika saja waktu itu dia
ketulusannya adalah sumber simpati dan kasih sayang dalam diri keduanya untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
telah memiliki tabungan yang sudah disiapkan untuk dua sahabatnya itu.
a) Alif
Merupakan tokoh 'aku' dalam cerita ini. Tokoh utama dalam novel ini
adalah Alif yang tengah berjuang dalam menggapai cita-cita. Alif memilki sifat
optimis dengan apa yang dicita-citakan pasti dapat terwujud. Alif memiliki sifat
pantang menyerah, apapun yang diinginkan akan terwujud suatu saat nanti, ia
Alif juga memiliki sifat yang sangat sabar. Walaupun ada beberapa teman
ikhlas. Dengan keyakinannya yang sepenuh hati, ia sangat optimis apa yang dicita
Secara umum, tokoh utama memiliki contoh sikap dan watak yang baik.
a) Latar Waktu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
terhadap anak-anak harus putus sekolah dan bekerja membantu orang tuanya.
Sebagian besar didominasi oleh petunjuk waktu pagi, siang, sore, dan malam
untuk menunjukkan aktivitas yang dilakukan oleh para tokohnya. Setting waktu
b) Latar Tempat
Secara umum, sebagian besar cerita terjadi di latar tempat ini, salah satu
tempat tinggal tokoh utama dari novel tersebut. Kondisi pedesaan yang kumuh
dan kondisi masyarakat yang tidak mampu. Penggambaran tempat lebih terlihat
lagi ketika terjadi PHK besar-besaran yang terjadi PN Timah Belitong, sehingga
Adapun setting tempat sekunder dalam novel Sang Pemimpi yaitu SMA
Negeri yaitu Ikal, Arai dan Jimbron bersekolah di sekolah ini; Pasar (los pasar)
adalah tempat Ikal, Arai, dan Jimbron bekerja menjadi kuli ngambat untuk biaya
hidup dan tabungan cita-citanya kelak; Bioskop adalah tempat mereka bertiga
ketahuan menonton film, ternyata diketahui oleh Pak Mustar yang mengakibatkan
dan Jimbron dikejar oleh Pak Mustar dan guru lainnya; Terminal Bogor dan
Bogor tempat mereka terdampar di Bogor pada tengah malam; Jakarta yaitu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tempat Ikal bekerja di kantor pos dan kuliah di Universitas Indonesia; Pulau
c) Latar Suasana
Suasana yang muncul dalam novel ini beragam. Mulai dari suasana yang
menghinanya saat pidato apel pagi. Selain itu ada suasana yang menggembirakan
dan mengharukan ketika Ikal dan Arai berhasil mendapat bangku gardu depan saat
saat Ikal dan Arai memperoleh beasiswa yang diterima di universitas di Perancis
a) Latar Waktu
Cerita novel Ranah 3 Warna diawali dari tokoh utama sejak menyelesaikan
bertepatan dengan adanya tragedi yang terjadi di negara Palestina. Bisa dilihat
buat Negara
PBB dan negara Arab, dan tidak ada halangan dari Amerika Serikat, maka
Palestina akan berhasil menjadi negara yang berdaulat (Ranah 3 Warna: 147).
menyebutan hitungan jam, hari, bulan dan tahun. Selain itu, juga menunjukkan
setting waktu yang menunjukkan situasi pagi, siang, sore, dan malam.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Penutup cerita novel Ranah 3 Warna diakhiri dengan kepulangan Alif dari
Kanada dan beberapa tahun kemudian Alif resmi lulus dengan gelar Sarjana.
b) Latar Tempat
sederhana itu. Di Maninjau, Alif juga memiliki sahabat salah satunya bernama
Setting tempat pimer dalam novel Ranah 3 Warna dimulai ketika Alif
datang sampai ke Amerika, Alif dan rombongan secara bertahap melewati dan
singgah di berbagai kota, salah satunya adalah Yordania; Amerika, sampailah Alif
dan rombongan di negara impiannya, Amerika. Ia sangat tidak percaya bisa benar-
benar terjadi.
mendapat tempat latihan bekerja di stasiun TV SRTV. Alif sangat senang sekali
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c) Latar Suasana
Suasana yang muncul dalam novel Ranah 3 Warna sangat beragam. Mulai
dari suasana yang menegangkan ketika Alif mengikuti tes persamaan, tes masuk
Selain itu ada suasana yang menggembirakan dan mengharukan ketika Alif
diterima kuliah di Universitas Padjadjaran, dan juga ketika masuk salah satu
e. Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan dalam novel Sang Pemimpi yaitu sudut
pandang campuran antara sudut pandang persona pertama yaitu aku dan sudut
Pengarang memposisikan dirinya sebagai tokoh utama sebagai Ikal dalam cerita.
Pengarang terlibat langsung yang menjadi tokoh dan mengetahui kisah tokoh lain
juga.
Sudut pandang novel ini yaitu sudut pandang akuan serba tahu yakni
pengarang terlibat langsung yang menjadi tokoh dan mengetahui kisah tokoh lain,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
berarti penulis memposisikan dirinya sebagai tokoh Alif dalam cerita. Novel
sendiri. Mulai dari masa di Pondok Pesantren Madani sampai kuliah bahkan
Dalam novel Sang Pemimpi, terdapat beberapa bahasa seperti bahasa dialek
dan bahasa Inggris. Pilihan kata dalam bahasa dialek dan bahasa asing yang
selain itu Andrea Hirata juga beberapa kali menggunakan kata-kata berbahasa
atau Batak) dan penggunaan istilah-istilah asing. Ahmad Fuadi juga menggunakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
g. Gaya Cerita
kecerdasan kata-kata dan kelembutan bahasa puitis berpadu tanpa ada unsur
Setiap kata dalam cerita mengandung kekayaan bahasa sekaligus makna apik
dibalik tiap-tiap katanya. Selain itu, novel ini ditulis dengan gaya realis bertabur
metafora, personifikasi dan hiperbola dalam penyampaian cerita yang cerdas dan
letupan intelegensi yang kuat sehingga pembaca tanpa disadari masuk dalam kisah
Aspek retorika suatu wacana menunjuk pada siasat dan cara yang digunakan
oleh pelaku wacana untuk memberikan penekanan pada unsur-unsur yang ingin
tujuan memotivasi agar pembaca semangat dan optimitas dalam menjalani hidup
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Persamaan dan Perbedaan Stuktur Novel Sang Peemimpi dan Ranah 3 Warna
cita atau pengharapan. Hal itu bisa terlihat dari karakter kuat tokoh dalam
menggapai mimpi dari kedua novel tersebut. Bagi tokoh utama dalam kedua novel
ini, mimpi harus dikejar hingga habis-habisan. Mereka percaya mimpi itu akan
Ditinjau dari segi perwatakan, novel Sang Pemimpi dan Ranah 3 Warna jga
memiliki persamaan dalam hal karakter tokoh. Tokoh utama dari masing-masing
berpendirian teguh dan rela berjuang untuk meraih cita dan harapannya.
Tokoh Ikal, Arai dan Jimbron dalam novel Sang Pemimpi, mati-matian
bekerja sambil sekolah sehingga dapat membiayai hidup dan menabung untuk
meraih mimpinya karena orang tua tidak mampu, sedangkan Alif dalam novel
Ranah 3 Warna berjuang bekerja sambil kuliah untuk membiayai hidup dan
Alur yang terdapat dalam novel Sang Pemimpi dan Ranah 3 Warna
memiliki persamaan yaitu beralur atau berplot campuran (perpaduan antara alur
maju dan alur mundur). Alur maju digunakan dalam novel ketika menceritakan
tokoh dari awal cerita hingga akhir cerita, sedang alur mundur muncul ketika
tokoh utama menceritakan masa lalunya. Dalam novel Sang Pemimpi diceritakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Arai saat kecil, sedangkan dalam novel Ranah 3 Warna menceritakan Alif ketika
Pemimpi dan Ranah 3 Warna. Perbedaan yang pertama terletak pada setting atau
latar kedua cerita tersebut. Latar yang sangat nyata yaitu latar tempat. Setting
novel Sang Pemimpi memiliki setting primer di Manggar, salah satu desa yang
novel Ranah 3 Warna memiliki tiga setting primer yaitu di Bandung, Yordania
Selain Setting tempat, setting waktu juga memiliki perbedaan, dalam novel
Sang Pemimpi yang berlatar di Bangka Belitung dan Jakarta terjadi sekitar tahun
2000 sampai dengan tahun 2008-an, sedangkan setting waktu novel Ranah 3
Kanada terjadi sekitar tahun tahun 1990 sampai dengan tahun 1996-an.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel Sang Pemimpi yaitu sudut
pandang campuran antara sudut pandang persona pertama aku dan sudut
terdapat dalam novel Ranah 3 Warna yaitu sudut pandang aku sebagai tokoh
utama yakni pengarang terlibat langsung yang menjadi tokoh dan mengetahui
. Dialog dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
gaya bercerita yang terdapat dalam novel Sang Pemimpi dan novel Ranah 3
Warna juga memiliki perbedaan. Dalam novel Sang Pemimpi terdapat beberapa
bahasa Inggris, dan bahasa Perancis), selain itu juga menggunakan bahasa
Gaya penceritaan yang digunakan dalam novel Sang Pemimpi ini sangat
sempurna, yaitu kecerdasan kata-kata dan kelembutan bahasa puitis berpadu tanpa
ada unsur repetitif yang membosankan. Bahasa halus, mudah dimengerti, tidak
Setiap kata dalam cerita mengandung kekayaan bahasa sekaligus makna apik di
balik tiap-tiap katanya. Sedangkan dalam novel Ranah 3 Warna, kata-kata yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
terkait dengan tema bahwa novel Sang Pemimpi sebagai hipogram dan novel
Plot atau alur dalam kedua memiliki persamaan. Novel Sang Pemimpi dan
Ranah 3 Warna sama-sama memiliki plot atau alur campuran (perpaduan antara
alur maju dan alur mundur). Bisa dikatakan bahwa novel Sang Pemimpi sebagai
Secara garis besar, tokoh yang ditampilkam dalam novel Sang Pemimpi dan
demikian, Perwatakan tokoh utama (Ikal dan Arai) dalam novel Sang Pemimpi
memiliki persamaan dengan tokoh utama (Alif) dalam novel Ranah 3 Warna.
Tokoh utama kedua novel memiliki karakter yang pantang menyerah, rela
berjuang untuk meraih semua keinginan dan cita-citanya, dapat dikatakan terkait
dengan penokohan novel Sang Pemimpi merupakan hipogram dan novel Ranah 3
Latar suasana yang melatarbelakangi novel Sang Pemimpi dan novel Ranah
3 Warna memiliki setting suasana yang hampir sama. Ada peristiwa yang mirip
dalam kedua novel tersebut, yaitu pentingnya arti pendidikan dalam kehidupan,
bagaimana sebuah keinginan dan cita-cita bisa diwujudkan, serta butuh banyak
pengorbanan agar cita-cita bisa diraih. Bisa dikatakan bahwa novel Sang Pemimpi
Latar Waktu dalam novel Sang Pemimpi berkisar dari tahun 2000 sampai
dengan tahun 2008-an. Sedangkan latar waktu novel Ranah 3 Warna berkisar dari
tahun 1990 sampai dengan tahun 1996-nan. Namun, apabila ditinjau dari tahun
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
terbit kedua novel, novel Sang Pemimpi terbit pada tahun 2006, sedangkan novel
Ranah 3 Warna terbit pada tahun 2011. Bisa dikatakan bahwa novel Sang
Latar tempat cerita novel Sang Pemimpi dan Ranah 3 Warna memiliki
persamaan dan perbedaan. Novel Sang Pemimpi memiliki latar primer sebuah
desa kecil yang ada di Kacamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi
primer di Bandung, Yordania dan Kanada. Terkait dengan latar tempat primer,
dapat dikatakan kedua novel sama-sama memiliki setting tempat. Bisa dikatakan
(transformasinya).
Sudut pandang yang digunakan dalam novel Sang Pemimpi dan Ranah 3
tokoh utama atau serba tahu. Bisa dikatakan kedua novel sama-
Sang Pemimpi
Dialog yang terdapat dalam novel Sang Pemimpi, terdapat beberapa bahasa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Minang atau Batak) dan penggunaan istilah-istilah asing, Ahmad Fuadi juga
demikian, dapat dikatakan terkait dengan dialog novel Sang Pemimpi hipogram
Gaya penceritaan yang digunakan dalam novel Sang Pemimpi ini sangat
sempurna, yaitu kecerdasan kata-kata dan kelembutan bahasa puitis berpadu tanpa
ada unsur repetitif yang membosankan. Sedangkan dalam novel Ranah 3 Warna,
sarkasme yaitu gaya bahasa sindiran yang paling kasar dalam pengungkapannnya
bahasa antifrasis yaitu gaya bahasa sindiran yang mempergunakan kata-kata yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Sebagai sesama makhluk ciptaan Allah, kita tidak boleh merendahkan dan
sama untuk meraih kesuksesan. Dalam setiap kesempatan dan kondisi tertentu,
tetaplah menjadi diri sendiri dan berlaku baik dalam segala hal, termasuk bersikap
jujur. Selain itu, juga terdapat pendidikan moral sebagai anak, kita harus berbakti
mencerminkan seorang muslim. Orang yang taat pada perintah agama. Sikap
harmonis akan terjalin dan menjadikan hidup manusia menjadi tentram dan
berencana, tetapi Tuhanlah yang menentukan. Hidup adalah soal penyerahan diri.
Apabila kita telah berusaha dengan segenap daya dan upaya, maka berserah
dirilah dengan tetap mengharap ridha Allah. Kita harus sabar dalam menjalani
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
hidup. Taat dan patuh selalu kepada orang tua, saat orang tua masih hidup hingga
Setia kawan yang begitu tinggi antara tokoh-tokoh dalam novel Sang
sosial melalui penggunakan gaya bahasa hiperbola yaitu gaya bahasa yang
suatu hal dari yang sesungguhnya. Nilai sosial berkenaan dengan kemanusiaan
temurun.
Mensedekahkan rezeki yang kita miliki kepada orang yang berhak. Dalam novel
Ranah 3 Warna juga menunjukkan bahwa menjaga kepercayaan adalah hal yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dari alam jiwa para individu yang menjadi warga dari kebudayaan bersangkutan.
Kebiasaan dalam daerah tertentu juga mempengaruhi tata cara dalam kehidupan
kebutuhan hidup. Maka tidak heran, banyak remaja yang memilih tidak
Melayu.
Nilai ini mengandung kebiasaan yang pernah atau sering dilakukan tokoh
bersama tokoh yang lain. Dengan latar belakang kebudayaan Padang selayaknya
budaya Jawa, terlihat seorang anak yang patuh dan hormat kepada kedua orang
tua, di samping itu juga menjadikan orang tua sebagai teman mereka sehingga
Terdapat banyak sekali nilai keindahan yang terdapat novel Sang Pemimpi,
diantaranya: nilai keindahan tampak ketika Arai dan Ikal melihat dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
mendengarkan alat musik biola yang dimainkan oleh Nurmi; saat Ikal merasakan
kerinduan terhadap keindahan alam Belitung; ketika Ikal dan Arai menuju Bogor,
mereka tertegun ketika melihat pertokoan lampu yang menjual berbagai lampu
Nilai yang berkaitan dengan unsur cita dan keindahan dalam novel Ranah 3
estetika juga tampak ketika Alif mulai menginjakkan kaki di tandus namun
dengan apa yang diinginkan akan terwujud. Tetap bersikap sabar dengan apa yang
kita inginkan, jika dibarengi dengan usaha dan doa apa yang kita inginkan pasti
akan tercapai.
hikmah dari kejadian yang terdapat dalam cerita tersebut. Semua manusia
memiliki mimpi, mimpi sebesar apapun bisa diraih asal diiringi dengan usaha
yang besar pula. Manusia tidak perlu khawatir untuk pergi merantau. Dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
merantau kita akan menemukan dunia baru, teman baru, dan tentunya tempat
B. Implikasi
Implikasi dari temuan penelitian mencakup pada dua hal, yakni implikasi
sastra di sekolah. Rumusan implikasi hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Implikasi Teoretis
dijadikan salah satu model dalam apresiasi sastra, khususnya dalam hal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang dilakukan tidak hanya mengkaji satu buah karya (novel) saja, namun
dirancang untuk menggali sebuah karya sastra tertentu (novel, puisi dan
hubungan yang lain dengan karya sastra lain, karena suatu karya muncul
2. Implikasi Praktis
a. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai acuan kajian sastra dalam
sastra di Sekolah Menengah Atas yang bisa diawali dengan mengkaji dua
karya sastra yang bersifat sederhana, misalnya cerpen. Kedua karya sastra
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
peserta didik. Aspek kognitif yang dapat diperoleh dari pembelajaran telaah
dalam penulisan kreatif sastra, atau juga bisa digunakan sebagai kutipan di
C. Saran-saran
Saran ini terutama ditujukan kepada para pendidik, peserta didik, peneliti
sastra, para pembaca, dan penulis novel (pemula) sebagai bahan pertimbangan
1. Untuk Pendidik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a. Novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata dan novel Ranah 3 Warna karya
Ahmad Fuadi sangat baik digunakan sebagai media atau bahan ajar dalam
bidang sastra. Kedua novel tersebut dapat digunakan sebagai bahan untuk
pembaca, bahwa sesuatu yang tidak mungkin bisa saja terjadi. Mimpi,
c. Nilai pendidikan yang terkandung di dalam novel Sang Pemimpi dan Ranah
terkandung yaitu nilai moral, nilai religius, nilai sosial, nilai estetika, nilai
yang tidak monoton yang dapat memberikan rasa bosan siswa dalam belajar,
ide yang variatif, guru bisa memilih karya sastra yang baru sebagai media
a. Para siswa hendaknya dapat memilih dan memilah dalam rangka memaknai
kandungan isi novel. Nilai-nilai positif yang terdapat di dalam novel bisa
disingkirkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Untuk Peneliti
pengkajian yang dapat dilakukan. Oleh karena itu, para peneliti sastra diharapkan
dapat mengkaji karya sastra dengan pendekatan yang lainnya, sehingga dapat
Indonesia.
4. Penulis Novel
Melalui dua novel modern yang dianalisis di dalam penelitian ini, yaitu
novel Sang Pemimpi dan novel Ranah 3 Warna, bisa terlihat bahwa
penulis-penulis remaja baru, tema yang disuguhkan pun sangat beragam. Bisa
positif untuk pembaca. Hal ini dihimbau untuk para penulis muda atau pemula
agar lebih aktif dan kreatif dalam menciptakan karya sastra (novel) sehingga bisa
pembaca dan juga bisa dijadikan sebagai media atau bahan ajar di bidang
commit to user