id
TESIS
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Megister
Oleh:
Anjar Setianingsih
S841008004
SURAKARTA
commit
2012
to user
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh:
Anjar Setianingsih
S841008004
NIP. 196010301986012001
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia,
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Disusun Oleh:
Anjar Setianingsih
S841008004
Tm Penguji
Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal
NIP 196204071987031001
NIP. 197007162002122001
NIP. 196010301986012001
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
NIP : S841008004
sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis tersebut diberi tanda citasi dan
Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya
Anjar Setianingsih
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Persembahan:
5. Almamater
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
(Penulis)
Manusia tidak dilihat dari usianya, tetapi dari seberapa jauh dia
bertumbuh dan berkembang serta memberikan kontribusi nyata bagi
dunia sesuai tingkat usianya.
(Xavier Quentin)
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga tesis yang berjudul “Sosiologi Sastra dan
Nilai Pendidikan pada Novel Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi” dapat
dan Nilai Pendidikan pada Novel Negeri Lima Menara dengan menggunakan
Tesis dibuat guna memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai gelar
karena bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
1. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S., Direktur PPs UNS yang telah
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5. Seluruh Dosen Pascasarjana, ilmu yang diberikan oleh Bapak Ibu akan
6. Suroto, S.pd dan Sukarti sebagai orang tua yang telah memberikan
Kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan tesis agar lebih
baik dan bermanfaat. Semoga Allah selalu menyertai langkah kita, sekarang dan
selamanya. Amin.
Penulis,
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii
PERNYATAAN............................................................................................... iii
PERSEMBAHAN ............................................................................................ iv
MOTTO ........................................................................................................... v
ABSTRACT ..................................................................................................... xv
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
C. Kerangka Berfikir................................................................................ 81
BAB III METODOLOGI PENELITIAN…………………………………… 83
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Aspek Sosial Budaya yang Terdapat dalam Novel Negeri Lima Menara karya
Ahmad Fuadi................................................................................. ........ 158
3. Nilai- Nilai Pendidikan yang Terungkap dalam Novel Negeri Lima Menara
katya Ahmad Fuadi........................................................................ ........ 161
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id 1
digilib.uns.ac.id
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sastra adalah imajinasi yang didasarkan atas kenyataan, imajinasi yang juga
diimajinasikan orang lain. Karya sastra tidak hanya berupa imajinasi saja,
melainkan berupa penghayatan dan perenungan secara sadar. Karya sastra hasil
sebagai karya seni. Karena sebagai hasil imajinasi, karya sastra menciptakan
dunia sendiri. Meskipun kita juga menyadari tidak jarang karya sastra yang
Karya sastra sebagai hasil imajinasi, tidak hanya berguna sebagai hiburan
mengatakan bahwa sastra memberikan dua hal utama, yaitu kesenangan dan
1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
kehidupan yang penuh daya suspens, daya yang menarik hati pembaca untuk ingin
tahu dan merasa terikat emosinya sehingga ikut larut dalam cerita, dan
dalam kehidupan sosial dan kultural (sosial and cultural facts). Kehidupan itu
diwarnai oleh sikap, latar belakang dan keyakinan pengarang. Persoalan atau
peristiwa yang terjadi di dalam masyarakat akan terjadi sepanjang masa. Artinya
sekarang, melainkan terjadi pada setiap zaman. Persoalan itu juga akan
karya sastra.
Luxemburg (1984: 23) memaparkan bahwa sastra yang ditulis pada suatu
kurun waktu tertentu berkaitan dengan norma-norma dan adat istiadat zaman itu.
Selain itu, sastra juga menggambarkan suatu kebudayaan yang tumbuh dalam
lingkungan masyarakat yang diangkat untuk menjadi ciri yang ditonjolkan dalam
persoalan kehidupan. Karya satra tercipta karena adanya keinginan dari pengarang
gagasan, pesan dan prinsip yang berasal dari imajinasi dan realitas sosial budaya
sastra merupakan warga masyarakat yang dengan sengaja atau tidak sengaja
dituangkan sebuah karya sastra. Karya sastra juga dipengaruhi oleh letak
geografis, adat istiadat yang menjadi objek kajian dan biasanya disesuaikan
dalam tiga besar genre yaitu puisi, fiksi dan drama dengan masing-masing
memiliki subgenre. Untuk kajian prosa atau fiksi di Indonesia di bagi menjadi tiga
macam yaitu novel, cerpen dan roman. Novel merupakan karya rekaan yang
masyarakat tertentu. Novel merupakan karya rekaan atau fiksi yang memberikan
keanekaragaman kebudayaan dan suatu ajaran atau nilai didikan kepada para
sepanjang sejarah, orang telah tertarik dan mengganggap sastra lisan maupun
cetakan bernilai positif. Novel merupakan karya sastra yang memberikan nilai
2009 dilatarbelakangi oleh keinginan untuk mengetahui sosiologi sastra dan nilai-
nilai pendidikan yang terkandung dalam novel tersebut. Novel Negeri Lima
daerah masing-masing oleh para tokoh. Novel Negeri Lima menarajuga memiliki
nilai positif yaitu penjelasan nilai keteladanan dalam sebuah lembaga pendidikan
sehingga bisa dijadikan panutan bagi pembaca. Novel Negeri Lima menara karya
Ahmad Fuadi dipilih karena memiliki beberapa kelebihan baik dari segi isi atau
Singkar karya Siti Aminah tahun 2008 dari Yogyakarta yang menceritakan
tentang masalah politik, pergerakan mahasiswa dan masalah rumah tangga, Novel
Para Priyayi karya Umar Kayam bercerita tentang seorang anak dari keluarga
buruh tani yang oleh orang tua dan sanak saudaranya diharapkan dapat menjadi
“sang pemula” untuk membangun dinasti keluarga priyayi kecil, Novel Di Kaki
masyarakat Jawa Tengah, pada salah satu desa kecil bernama Desa Tanggir tahun
kisah seorang anak dari Kabupaten Agam, Bukittinggi yang melanjutkan sekolah
ke Pondok Madani di Jawa Timur. Keinginan masuk ke Podok Madani ini atas
dengan mantra dari kiayinya yaitu man jadda wa jadda, artinya bahwa siapa yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id
pernah putus walau jarak memisahkan, dan cita-cita yang didasari dengan
keyakinan yang kuat. Kisah ini diperankan oleh enam anak yang berasal dari
Latar pesantren yang kuat dengan kedisiplinan menjadi latar cerita yang
memikat dan memberikan nilai lebih bagi pembaca. Hal ini mengajarkan tentang
pergaulan yang kuat, mandiri, belajar keras dan sampai pada belajar menjadi
seorang pemimpi yang sejati. Kelebihan lain adalah gaya bahasa yang lugas dan
mudah dipahami serta pencitraan dalam novel Negeri Lima menara mudah
sebagai kajian karena novel Negeri Lima menara memiliki kelebihan tersendiri.
pesantren. Nilai pendidikan terlihat pada segala sesuatu yang terlihat melalui
proses pendidikan. Baik bentuk pengalaman di menara, tatap muka di kelas dan
B. Rumusan Masalah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
commit
ranah ilmu sastra serta studi to karya
tentang user sastra.
perpustakaan.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
pendidikan dalam novel Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi. Guru
dalam kehidupan.
b. Bagi Siswa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR
A. Landasan Teori
1. Hakikat Novel
a. Pengertian Novel
Novel merupakan salah satu bentuk karya sastra yang sekaligus disebu
sebagai fiksi. Istilah novel berasal dari kata novella yang berasal dari bahasa
Italia. Menurut Abrams (dalam Burhan Nurgiyantoro, 2002: 9), secara harafiah
novella berarti sebagai sebuah barang baru yang kecil yang kemudian diartikan
“Novel is term novel is now applied to great variety of writings that have
in common only the attribute of being extended works of prose fiction. As an
extended narrative, the novel is distinguished from the short story and from the
work of midlle length called thenovelette. “
diterapkan untuk berbagai macam tulisan yang berbentuk suatu karangan yang
berupa prosa fiksi. Karangan tersebut berupa cerita pendek dan prosa. Fiksi
adalah cerita rekaan atau dibuat-buat, sedangkan yang termasuk fiksi adalah
novel dan cerpen. Namun kadangkala fiksi juga sering digunakan sinonim dari
novel.
novella atau novelle mengandung pengertian yang sama dengan istilah Indonesia,
commit
novellet yang berarti sebuah karya prosatofiksi
user yang panjangnya cukupan, tidak
8
perpustakaan.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id
terlalu panjang namun juga tidakterlalu pendek. Meskipun dengan panjang yang
cukupan tersebut.
Hal ini selaras dengan apa yang disampaikan oleh Stamm dalam Journal
The possibilities of using this novel in courses on student development to make the
understanding of identity development become more alive than through the more
usual scholarly analyses. Given the emerging understanding of today’s
millennium generation of college students, are particularly appropriate. Pop
culture has played an educative role in the lives of the Millennial Generation. In
thinking about novels as ethnographies of the college experience, both that of
faculty as well as students, the possibilities are even more extensive, as
exemplified by the previous illustrations. Comparison of academic novels from
different time periods, for example, might serve to amplify other studies of the
history and foundations of higher education. (Stamm, 2009: 2)
bermasyarakat dengan baik, saling menyadari perbedaan, dan lebih toleran kepada
masyarakat luas.Novel memberikan pelajaran kehidupan bagi pelajar. Hal ini akan
Menurut Herman J. Waluyo (2002: 37) dalam novel terdapat 3 hal, antara
lain: (1) perubahan nasibdari tokoh cerita; (2) ada beberapa episode dalam
menyimpulkan berbagai definisi novel yang telah dipaparkan oleh para ahi teori
sastra, antara lain: (a) novel bergantung pada tokoh; (b) novel menyajikan lebih
dari satu impresi; (c) novel menyajikan lebih dari satu efek; dan (d) novel
Dengan kata lain, novel merupakan salah satu bentuk fiksi dalam bentuk
prosa yang memiliki panjang cukupan dalam arti tidak terlalu panjang dan juga
tidak terlalu pendek serta di dalamnya terkandung 3 hal yang berkaitan dengan
isicerita novel, antara lain: (1) perubahan nasib tokoh cerita; (2) ada beberapa
episode dalam kehidupan tokoh utamanya; (3) biasanya tokoh utama yang
diceritakan tidak sampai mati. Secara garis besar, novel merupakan sebuah
Hal tersebut sejalan dengan definisi novel yang terdapat di dalam The
adalah (1) cabang dari sastra yang menyusun karya-karya narasi imajinatif,
terutama dalam bentuk prosa; (2) karya-karya dari jenis ini, seperti novel/
asli untuk sosiologi pada novel. Hal ini berkaitan dengan novel modern tersebut.
Misalnya seperti hal yang diperlukan dalam peristiwa yang tragis, kematian atau
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id
Henry Guntur Tarigan, 1993: 120) mendefinisikan fiksi sebagai sebuah bentuk
penyajian ataucara seseorang memandang hidup ini. Jadi karya fiksi memang
bukan nyata, tetapikarya sastra juga bukan kebohongan karena fiksi adalah suatu
penceritaannya. Karya sastra bukan hanya sebuah khayalan semata, tetapi juga
merupakan sebuah refleksi dari suatu hal yang dirasakan, dilihat, bahkan mungkin
Faruk, 2010: 29) mendefinisikan novel sebagai cerita tentang suatu pencarian
yang terdegradasi akan nilai-nilai yang otentik yang dilakukan oleh seorang hero
yang problematik dalam sebuah dunia yang juga tergradasi. Nilai-nilai otentik
yang dimaksud tersebut adalah nilai-nilai yang terkandung di dalam sebuah novel
Atar Semi (1993: 32) juga memaparkan pendapat yang tidak jauh berbeda
konsentrasi kehidupan pada suatu saat yang tegang dan pemusatan kehidupan
yang tegas. Dalam hal ini novel lebih mengungkapkan aspek-aspek kemanusiaan
yang lebih mendalam dan disajikan dengan lebih halus. Pendapat tersebut dapat
diartikan bahwa sebuah novel merupakan suatu hasil imajinasi penulis yang
dituangkan secara eksplisit oleh penulisnya dan nilai tersebut pada akhirnya dapat
diambil oleh pembaca sebagai sebuah pelajaran yang mungkin bermanfaat untuk
kehidupannya.
yang saling berkaitan satu dengan yang lain secara erat dan saling
sepenuhnya terpisah, unsur tersebut adalah unsur intrinsik dan ekstrinsik (Burhan
Mengenai segi unsur dari dalam novel yang turut membangun jalinan
merupakan sebuah karya fiksi yang menawarkan sebuah dunia yang imajiner,
dunia yang diharapakan menjadi model kehidupan yang nyata yang dibangun
melalui berbagai unsur intrinsik, seperti plot, setting, peristiwa, tokoh, tema, dan
sudut pandang.
Dari berbagai teori di atas dapat disimpulkan bahwa novel adalah sebuah
karya sastra yang berisi tentang rangkaian cerita yang memaparkan ide, gagasan,
maupun khayalan penulisnya. Akan tetapi, novel tidak hanya khayalan semata,
novel juga memaparkan tentang refleksi dari suatu hal yang dilihat, dirasa, bahkan
sebuah novel dapat dilihat dari beberapa unsur yaitu unsur intrinsik yang terdiri
dari alur, penokohan, setting, tema, dan sudut pandang serta unsur ekstrinsik yang
berupa latar belakang pengarang, amanat, dan berbagai unsur lain yang turut
membangun sebuah novel hingga novel tersebut dapat dengan mudah dipahami
b. Jenis-Jenis Novel
Menurut Burhan Nurgiyantoro (2002: 16), novel terdiri dari dua macam
yaitu novel serius dan novel populer. Pembedaan novel tersebut sering mengalami
bahwa novel yang ditulis oleh beberapa penulis tertentu dan penerbit tertentu yang
Novel serius merupakan novel yang mengandung unsur sastra yang kental. Novel
ini juga harus sanggup memberikan hal yang serba mungkin terjadi, dan itulah
masalah yang diangkat oleh sebuah novel (Burhan Nurgiyantoro, 2002: 18-19).
Dengan demikia, novel serius lebih mengarah pada suatu bentuk karya yang di
dalamnya terdapat sebuah pelajaran berharga yang dapat diambil oleh para
membaca sekali lagi novel tersebut.Selain itu, novel popular juga cepat
ditinggalkan oleh pembacanya setelah muncul novel yang lebih baru dan popular
aktual dan selalu menzaman namun hanya sampai pada tingkat permukaan saja,
katalain tidak berusaha meresapi hakikat kehidupan. Apabila hal tersebut terjadi
dalam penulisan novel popular maka novel akan menjadi lebih berat, menjadi
Sesuai dengan teori Lukacs, Goldmann (dalam Faruk, 2010: 31) membagi
novel menjadi tiga jenis, yaitu novel idealisme abstrak, novel psikologi, dan novel
pendidikan. Novel jenis pertama menampilkan sang hero yang penuh optimisme
dalam petualangan tanpa menyadari kompleksitas dunia. Dalam novel jenis kedua
sang hero cenderung pasif karena keluasan kesadarannya tidak tertampung oleh
dunia fantasi. Sedangkan dalam novel jenis ketiga sang hero telah melepaskan
Di pihak lain Goldmann (dalam Nyoman Kutha Ratna, 2011: 126), yang
struktur mental dan kesadaran sosial secara memadai, yaitu dengan cara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id
imajiner juga merupakan salah satu keunggulan novel dalam usaha untuk
Kita harus membedah struktur yang dimiliki suatu karya sastra untuk
60) menyebutkan bahwa sebuah sistem sastra memiliki tiga aspek: pertama
eksterne strukturrelation, yaitu struktur yang terikat oleh sistem bahasa pengarang
terikat oleh bahasa yang dipakainya; kedua interne strukturrelation, yaitu struktur
model dunia sekunder, yaitu model dunia yang dibangun oleh pengarang, dunia
ekstrinsik yang saling berkaitan dengan makna karya sastra, yaitu biografi
sebuah novel, harus dilakukan pembedahan struktur yang dimiliki Kenney (1966:
6-7) berpendapat,
“To analyze a literary work is to identify the sparate parts that make it up
(this correspondsroughly to the notion of tearing it to pieces), to determine
the relationships among the parts, and to discover the relation of the parts,
to the whole. The end of the analysis is always the understanding of the
literary work as a unified and complex whole”.
bagian secara keseluruhan. Analisis akhir suatu pemahaman karya sastra sebagai
Fiksi modern di bagi menjadi tiga golongan besar yaitu, bacaan hiburan,
menyimpang dari konvensi atau aturan sastra yang telah ada. Pembedaan tersebut
novel menjadi beberapa jenis, antara lain roman avontur, roman psikologis, roman
detektif, roman sosial, roman politik, roman kolektif. Terdapat sedikit perbedaan
Indonesia (dalam Henry Guntur Tarigan, 1993: 166), yaitu romansosial, roman
garis besar novel terbagi menjadi dua, yaitu novel serius dan novel popular. Novel
serius merupakan sebuah karya sastra yang memiliki kadar kesastraan yang tinggi
Novel serius cenderung mengangkat tema-tema yang lebih “berat”, seperti tema
hanya sebagai sebuah sarana hiburan, novel popular tak lantas mengabaikan
sastra yang ada dan juga memiliki nilai estetis yang dapat dinikmati oleh pembaca
dan nilai pedagogis yang dapat dipetik oleh pembaca. Untuk memahaminya pun
c. Unsur-Unsur Novel
berikut: (1) plot atau alur; (2) kerakter atau penokohan; (3) tema; (4) setting atau
latar; (5) suasana; (6) gaya; dan (7) sudut pandang penceritaan.
1. Plot
Plot sering juga disebut alur. Plot merupakan jalinan cerita atau kerangka
awal hingga akhir yang merupakan jalinan konflik antara dua tokoh yang
“ plot reveals event to us, not only in their temporal, but also in
relationships. Plot makes us aware of events not merely as elements in
temporal series, but also as an intricate pattern of cause and effect”. “The
structure of plot to recognize this much, however.Is only a beginning. We
commit
must consider in more specific to user
terms the form this “arrangement” we call
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
bahwa plot mengungkapkan suatu rencana, bukan hanya dalam duniawi penulis
tetapi juga dalam hal hubungan antar jalinan cerita.Plot merupakan peristiwa yang
tidak hanya sebagai elemen dalam seri temporal, tetapi juga sebagai pola sebab
akibat.
Alur/ Plot merupakan unsur fiksi yang penting, bahkan tidak sedikit orang
yang beranggapan bahwa alur merupakan unsur terpenting dalam sebuah cerita
diantara berbagai unsur fiksi yang lain. Hal tersebut disebabkan oleh, kejelasan
alur sebuah cerita erat kaitannya dengan jalinan antarperistiwa yang disajikan oleh
alur atau plot adalah peristiwa-peristiwa cerita yang mempunyai penekanan pada
adanya hubungan kausalitas. Hal tersebut sejalan dengan Stanton (dalam Burhan
Nurgiyantoro, 2002: 113) yang menyebutkan bahwa alur adalah cerita yang berisi
urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat,
peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam karya fiksi yang besagkutan atau lebih
1) Plot lurus/ progresif, alur/ plot sebuah novel dikatakan lurus atau progresif
peristiwa yang kemudian. Atau secara runtut cerita dimulai dari tahap awal,
sebuah karya fiksi dengan alur regresif tidak bersifat kronologis. Cerita tidak
dimulai dari tahap awal melainkan mungkin cerita disuguhkan mulai dari
tengah atau bahkan dari tahap akhir, baru kemudian tahap awal cerita disajikan.
Karya sastra dengan jenis ini, langsung menyuguhkan konflik bahkan telah
Berikut ini tahapan alur yangdijabarkan oleh Tasrif dalam Mochtar Lubis
1) Tahap situation (penyituasian), yaitu tahap yang terutama berisi pelukisan dan
pengenalan situasi latar dan tokoh-tokoh cerita. Tahap ini merupakan tahap
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id
dimunculkan;
4) Tahap climax (tahap klimaks), konflik dan atau pertentangan yang terjadi
5) Tahap denouement (tahap penyelesaian), pada tahap ini konflik utama yang
telah mencapai klimaks mulai diberi jalan keluar begitu juga dengan konflik-
Dari berbagai teori di atas dapat disimpulkan bahwa alur atau plot adalah
rangkaian peristiwa yang disajikan secara kronologis oleh pengarang mulai dari
tahap awal atau tahap pegenalan tokoh, pemunculan konflik hingga konflik
sikap dan tingkah lakunya dalam cerita (Zulfahnur, dkk., 1996: 29). Pengertian
penokohan tersebut, menurut Panuti Sudjiman (dalam Zulfahnur, dkk., 1996: 29)
lakuan dalam cerita. Manusia yang menjadi tokoh dalam certa fiksi dapat
menyatakan ada beberapa cara yang digunakan pengarang untuk melukiskan rupa,
watak, dan pribadi para tokoh,yaitu: (1) Physical description, yaitu melukiskan
streem or of conscious though, yaitu pelukisan jalan pikiran pelakon atau tokoh
atau apa yang terlintas dalam pikiran pengarangnya; (3) Reaction of events, yaitu
ada; (4) Direct author analisys, yaitu pengarang menganalisis watak tokoh atau
kamar, sehingga pembaca akan memperoleh kesan secara jelas terhadap tokoh
yang ada; (6) Reaction of others about character, yaitu pengarang melukiskan
pelakon utama; dan (7) Conversation of others about character, yaitu pelakon
utama dengan demikian maka secara tidak langsung pembaca mendapat kesan
macam yaitu, pertama berdasar peranannya terhadap jalan cerita, terdapat tokoh-
tokoh yaitu, tokoh protagonis, yaitu tokoh yang mendukung cerita. Biasanya ada
satu atau dua tokoh protagonis utama yang dibantu oleh tokoh-tokoh lain yang
ikut terlibat sebagai pendukung cerita; tokoh antagonis, yaitu tokoh penentang
cerita biasanya ada seorang tokoh utama yang menentang cerita, dan beberapa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
figur pembantu yang ikut menentang cerita; dan tokoh tritagonis, yaitu tokoh
lakon. Tokoh sentral merupakan biang keladi dari pertikaian.Tokoh sentral adalah
tokoh protagonis maupun antagonis; tokoh utama, yaitu tokoh pendukung atau
tokoh penentang tokoh sentral.Bisa juga sebagai medium atau perantara tokoh
hubungan yang sangat erat karena kedua unsur tersebut berada pada objek yang
sama yaitu tokoh atau suatu peran.Penokohan yang baik adalah yang dapat
tersebut yang mewakili tipe-tipe manusia yang dikehendaki tema dan amanat.
penokohan.
Pengenalan tokoh dalam suatu cerita, menurut Jakob Sumardjo dan Saini
karakter tokoh-tokoh dalam cerita, yaitu : (1) melalui apa yang diperbuatnya; (2)
melalui ucapan-ucapannya; (3) melalui gambaran fisik tokoh; (4) melalui pikiran-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
dan penggambaran itu berdasarkan keadaan fisik, psikis, dan sosial (fisiologis,
psikologis, dan sosiologis) (Herman J. Waluyo, 2002 : 17). Yang termasuk dalam
keadaan fisik tokoh adalah: umur, jenis kelamin, ciri-ciri tubuh, cacat jasmaniah,
ciri khas yang menonjol, suku, bangsa, raut muka, kesukaan, tinggi/pendek, kurus
antartokoh dapat dilihat dari perwatakan atau penokohan yang digambarkan oleh
bicara,dan sikap dari para tokoh yang kemudian dapat digunakan untuk
menganalisis.
3. Tema
adalah makna yang dikandung oleh sebuah cerita. Pendapat yang sama juga
disampaikan oleh Kenny (dalam Burhan Nurgiyantoro, 2002: 67) yang juga
menyatakan bahwa tema (theme) adalah makna yang dikandung oleh sebuah
cerita. Lebih rinci lagi, Hartoko dan Rahmanto (dalam Burhan Nurgiyantoro,
2002: 67) mendefinisikan tema sebagai gagasan dasar umum yang menopang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
sebuah karya sastra dan yang terkandung di dalam sebuah teks sastra sebagai
perbedaan.
Zulfahnur, dkk. (1996: 25) yang menyatakan bahwa tema adalah ide sentral yang
mendasari sebuah cerita, tema mempunyai tiga fungsi, yaitu: sebagai pedoman
bagi pengarang dalam menggarap cerita; sasaran atau tujuan penggarapan cerita:
cerita.
berhubungan dengan premis dari prosa tersebut yang berhubungan pula dengan
nada dasar dari sebuah prosa dan sudut pandangan yang dikemukakan oleh
mengemukakan bahwa premis dapat juga disebut sebagi landasan pokok yang
menentukan arah tujuan lakon yang merupakan landasan bagi pola konstruksi
lakon.
Dari berbagai uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tema atau theme
adalah ide pokok dari sebuah cerita yang mengandung makna dari sebuah cerita
yang pada umunya tekandung secara tersirat, maka untuk menyimpulkan tema
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id
berpendapat bahwa setting adalah tempat, waktu, dan suasana terjadinya suatu
dan alat-alat yang berkaitan dengan tempat terjadinya peristiwa cerita waktu,
pengertian tempat terjadinya peristiwa yang diceritakan. Latar atau setting yang
disebut juga sebagai landas tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan
diceritakan.
yaitu:
rancangan bentuk dan desain interior; (2) model karakter pemain sesuai dengan
dibedakan ke dalam tiga unsur pokok, yaitu (1) latar tempat, yaitu mengacu pada
lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Latar
tempat disebut pula sebagai latar fisik (physical setting); (2) latar waktu, yaitu
sebuah karya fiksi; (3) latar sosial, mengacu pada hal-hal yang berhubungan
dalam karya fiksi. Hal itu dapat berupa kebiasaan hidup, tradisi, cara berpikir dan
adalah tempat, waktu, dan suasana terjadinya suatu peristiwa yang berhubungan
dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat pada suatu tempat dalam karya
fiksi.
walaupun sebutan ini dari segi tertentu ada benarnya. Namun roman tidak berarti
kumpulan data statistik dan lain-lainnya. Oleh karena itu tiap karya sastra ada
keterpaduan antara mimesis dan kreasi, antara kenyataan dan khayalan orang
harus hati-hati dalam mengambil data faktual dari tulisan rekaan, walaupun
Sebagai penyedia data dan fakta roman tidak dapat dipercaya karena tidak
bisa diketahui di mana fakta berakhir dan rekaan dimulai. Penulis roman tidak
faktual karyanya. Dalam arti ini roman biasanya bukan dokumen sosial. Hanya
tulisan rekaan yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan tambahan pada data yang
dokumen sosial, yang lebih dahulu disebut jalan keemapat ke kebenaran: lewat
sastra pembaca sering kali jauh lebih baik dari lewat tulisan sosiologi mana pun
kehidupan budi, individu maupun sosial, dunia yang syarat obyek.Hal ini
kemendesakan hidup.Tetapi arti karya sastra semacam itu tidak bias ditangkap
dengan metode dan teknik ilmu-ilmu sosial. Untuk itu diperlukan kepekaan
dengan ciri khasnya sebagai rekaan, yang diciptakan oleh manusia dengan dengan
kejujuran) dan pada kemampuan kita sebagai pembaca untuk mengujinya dengan
diangkat oleh pengarang melalui karya sastra sebagai dokumen sosiobudaya, akan
dengan hal itu, novel dianggap sebagai sebuah dokumen sosiobudaya yang
mengandung makna. Setiap makna yang terkandung pada sebuah novel tentunya
dapat diperoleh dari kajian berbagai aspek dan unsur yang membangunnya.
dapat dikatakan sebagai dokumen sosial, jika karya sastra tersebut berdasarkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id
sebenarnya.Hal ini sesuai dengan karya sastra berupa novel yang banyak
a. Pengertian Sastra
Sastra dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Sansekerta; akar kata
sas-, dalam kata kerja turunan berarti mengarahkan, memberi petunjuk atau
instruksi. Akhiran –tra biasanya menujukkan alat, sarana. Maka dari itu sastra
dapat berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku intruksi atau pengajaran,
bahasa Perancis literature. Nama susastra digunakan yang kurang lebih berarti
berikut:
adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah
dengan bahasa sebagai medianya. Sastra dianggap sebagai karya yang berpusat
pada moral manusia (humanitat), yang di satu sisi terkait dengan sejarah dan pada
Dari beberapa istilah sastra di atas yang dikemukakan oleh beberapa ahli
diciptakan oleh manusia berdasarkan tempat tinggalnya. Namun, kosa kata dalam
commit to user
bahasa merupakan kesepakatan antar masyarakat. Selain bahasa, persamaan lain
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id
adalah obyeknya adalah manusia. Ungkapan karya sastra manusia tersebut berupa
Merujuk dari pendapat di atas, sastra memang hidup dan berasal dari
yang memiliki daya kreatifitas yang tinggi. Hasil karya tersebut akan dinikmati
oleh pembaca dan dijadikan pandahuan dalam kehidupan. Di mana karya sastra
mempunyai ide, gagasan dan nilai-nilai kehidupan yang baik dan patut diikuti
oleh masyarakat.
Secara intuitif, kita ketahui bahwa sastra termasuk dalam seni, tetapi juga
lebih luas daripada yang bersifat estetik (seni) saja. Sastra selalu melibatkan
pikiran pada kehidupan sosial, moral, psikologi dan etika.Dengan demikian sastra
cenderung menjadi lebih penting dan menarik perhatian pembaca dari pada
murni pengarang yang tidak berkaitan dengan kenyataan hidup (rekaan), atau
dambaan intuisi pengarang dan dapat pula sebagai campuran semuanya itu.
b. Sastra bersifat otonom , tidak mengacu pada yang lain, sastra tidak bersifat
sendiri. Dalil ini masih bergema di hampir setiap pendekatan terhadap sastra.
antara yang di sadari dan yang tidak di sadari, antara pria dan wanita, antara
ini dapat berupa titian terhadap kenyataan hidup, wawasan pengarang terhadap
kenyataan kehidupan, dapat pula imajinasi murni pengarang yang tidak berkaitan
dengan kenyataan hidup (rekaan), atau dambaan intuisi pengarang dan dapat pula
b. Pengertian Sosiologi
akar kata sosio (Yunani) (socius berarti bersama-sama, bersatu, kawan, teman)
logi/logos berarti ilmu. Jadi sosiologi berarti ilmu mengenai asal-usul dan
sastra berasal dari bahasa Latin socius yang berarti kawan dan logos dari kata
studi yang ilmiah dan objektif mengenai manusia dan masyarakat, studi mengenai
mengatakan bahwa :
lingkup sosiologi sangat luas mulai dari individu sampai proses sosial dalam
masyarakat.
Sebuah usaha untuk menemukan aturan, hukum dan pola-pola yang berulang dan
berlangsung dalam waktu relatif lama. Hal ini disebabkan obyek pengalaman
karakternya sendiri paling banyak dari bahasa itu; bentuk dan isi novel mengambil
lebih dekat fenomena sosial dibanding bentuk kesenian lain kecuali, film; novel
manusia.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id
institusi sosial dan struktur sosial. Institusi sosial menurut Ritzer (dalam Faruk,
suatu kebudayaan atau sub kebudayaan. Atau dalam pengertian yang lain:
Faruk, 2010:19) adalah cara berfikir seorang individu sudah ada dalam dirinya.
ilmu yang mempelajari masyarakat serta gejala-gejala sosial yang timbul dalam
paradigma dengan asumsi dan implikasi epistemologis yang berbeda daripada yang
telah digariskan oleh teori sastra berdasarkan prinsip otonomi sastra. Penelitian-
commit topandangan
penelitian sosiologi sastra menghasilkan user bahwa karya sastra adalah
perpustakaan.uns.ac.id 38
digilib.uns.ac.id
ekspresi dan bagian dari masyarakat, dan dengan demikian memiliki keterkaitan
Sebagai suatu bidang teori, maka sosiologi sastra dituntut memenuhi persyaratan-
para kritikus dan ahli sejarah sastra yang terutama memperhatikan hubungan
antara pengarang dengan kelas sosialnya, status sosial dan ideologinya, kondisi
memandang bahwa karya sastra (baik aspek isi maupun bentuknya) secara mudak
terkondisi oleh lingkungan dan kekuatan sosial suatu periode tertentu (Abrams,
1971:178).
sebelum Masehi, dalam disiplin ilmu sastra, teori sosiologi sastra merupakan
suatu bidang ilmu yang tergolong masih cukup muda (Damono, 1978:3) berkaitan
analisis sastra yang relatif masih lahil dibandingkan dengan teori sastra
Sosiologi adalah ilmu objektf kategoris, membatasi diri pada apa yang
terjadi dewasa ini (das sein) bukan apa yang seharusnya terjadi (das solen).
Nyoman Kutha Ratna (2011: 2) ada sejumlah definisi mengenai sosiologi sastra
antara karya sastra dengan masyarakat, antara lain:(1) Pemahaman terhadap karya
masyarakat yang melatarbelakangi; (4) Sosiologi sastra adalah hubungan dua arah
(dialektik) anatara sastra dengan masyarakat; dan (5) Sosiologi sastra berusaha
memberi pengertian bahwa sosiologi sastra adalah penelitian yang terfokus pada
Bahasa menjelaskan bahwa sebuah karya sastra didekatidari hal-hal yang berada
di luar sastra itu sendiri (ekstrinsik) dengan memfokuskan perhatiannya pada latar
sebagai studi ilmiah dan objektf mengenai manusia dalam masyarakat, studi
commit to
mengenai lembaga dan proses-proses user Selanjutnya, dikatakan bahwa
sosial.
perpustakaan.uns.ac.id 40
digilib.uns.ac.id
politik dan keluarga yang secara bersama-sama membentuk apa yang disebut
sebagai struktur sosial, agama, ekonomi, politik, dan keluarga yang secara
sosial itu.
stagnasi. Didorong oleh adanya kesadaran bahwa karya sastra harus difungsikan
sama dengan aspek-aspek kebudayaan yang lain, maka karya sastra harus
dipahami sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan sistem komunikasi secara
keseluruhan.
Menurut Nyoman Kutha Ratna (2011: 332) ada beberapa hal yang harus
berikut; (1) Karya sastra ditulis oleh pengarang, diceritakan oleh tukang cerita,
disalin oleh penyalin, ketiganya adalah anggota masyarakat;(2) Karya sastra hidup
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 41
digilib.uns.ac.id
masyarakat yang pada gilirannya juga difungsikan oleh masyarakat; (3) Medium
karya sastra baik lisan maupun tulisan dipinjam melalui kompetensi masyarakat
denga ilmu pengetahuan, agama, dan adat-istiadat dan tradisi yang lain, dalam
karya sastra terkandung estetik, etika, bahkan juga logika. Masyarakat jelas sangat
berkepentigan terhadap ketiga aspek tersebut; (5) Sama dengan masyarakat, karya
masyarakat secara umum ditinjau dari sudut lingkungan tertentu yang terbatas dan
modern tidak terlepas dari Hippolyte Taine, seorang ahli sosiologi sastra modern
menurutnya ada tiga faktor yang mempengaruhi, yaitu ras, saat, dan lingkungan
penelitian seperti ilmu pasti, hukum. Karya sastra adalah fakta yang multi-
interpretable tentu kadar “kepastian” tidak sebanding dengan ilmu pasti. Yang
penting peneliti sosiologi karya sastra hendaknya mampu mengungkapkan hal ras,
refleksi llingkungan budaya dan merupakan suatu teks dialektik antara pengarang.
kritikus harus berhati-hati dengan slogan “sastra adalah cermin masyarakat’’. Hal
kenyataan, selain melalui refleksi, sebagai cermin, juga dengan cara refleksi
Teeuw (1984: 18-26) mengemukakan ada empat cara yang mungkin dilalui, yaitu
(a) afirmasi ( merupakan norma yang sudah ada, (b) restorasi ( sebagai ungkapan
kerinduan pada norma yang sudah usang), (c) negasi (dengan mengadakan
Swingewood (1972: 15) mempunyai cara pandang bahwa suatu jagad yang
samping sebagai makhluk sosial budaya akan sangat sarat termuat dalam karya
sastra. Hal inilah yang menjadi bahan kajian dalam telaah sosiologi sastra.
sastra atau ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan
lapisan-lapisan sosial. Proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai
segi kehidupan bersama, umpamanya pengaruh timbal balik antara segi kehidupan
ekonomi dengan segi kehidupan politik, antara segi kehidupan hukum dan segi
kehidupan agama, antara segi kehidupan agama dan segi kehidupan ekonomi dan
lain sebagainya. Salah satu proses sosial yang bersifat tersendiri ialah dalam hal
baru yang timbul sebagai akibat antarhubungan tersebut (Nyoman Khuta Ratna,
2011: 8). Jadi, sosiologi sangat erat hubungannya dengan apa yang ada dalam
keluarga, dan pendidikan atau sosial budaya, Hal ini dapat dipahami karena
pengarang mempunyai latar belakang sosial budaya pada saat dia menciptakan
karya sastra itu. Latar belakang budayanya menjadi sumber penciptaan, yang
mempengaruhi teknik dan isi karya sastranya (Nani Tuloli, 2000: 62).
Sebagai disiplin yang berdiri sendiri. Sosiologi sastra berkembang dengan pesat
dalam kaitannya dengan masyarakat, maka model analisis yang dapat dilakukan
dilakukan oleh disiplin tertentu. Model analisis inilah yang pada umumnya
2011:339-340)
yang pertama dan ketiga, dalam penelitian yang kedua karya sastra bersifat aktif
Wellek dan Werren (1993: 111) membagi sosiologi sastra sebagai berikut:
berkaitan di sini adalah dasar ekonomi produksi sastra, latar belakang sosial status
pengarang, dan idiologi pengarang yang terlibat dari berbagai kegiatan pengarang
di luar karya sastra, karena setiap pengarang adalah warga masyarakat, ia dapat
dipelajari sebagai makhluk sosial. Biografi pengarang adalah sumber utama, tetapi
studi ini juga dapat meluas ke lingkungan tempat tinggal dan berasal. Dalam hal
ini, informasi tentang latar belakang keluarga, atau posisi ekonomi pengarang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 46
digilib.uns.ac.id
dan Warren,1993:112)
Sosiologi karya sastra yang memasalahkan karya sastra itu sendiri yang
menjadi pokok penelaahannya atau apa yang tersirat dalam karya sastra dan apa
penelitian Thomas Warton (penyusun sejarah puisi Inggris yang pertama) bahwa
peradaban.
meniru kehidupan, tetapi juga membentuknya. Banyak orang meniru gaya hidup
Klasifikasi Wellek dan Warren sejalan dengan klasifikasi Ian Watt (dalam
Konteks sosial pengarang, dalam hal ini ada kaitannya dengan posisi sosial
yang terutama harus diteliti yang berkaitan dengan: (a) bagaimana pengarang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 47
digilib.uns.ac.id
dalam kepengaragannya, dan (c) masyarakat apa yang dituju oleh pengarang.
dianggap cermin keadaan masyarakat. Pengertian “cermin” dalam hal ini masih
diperhatikan dalam klasifikasi sastra sebagai cermin masyarakat adalah (a) sastra
sebab banyak ciri-ciri masyarakat ditampilkan dalam karya itu sudah tidak berlaku
lagi pada waktu ia ditulis, (b) sifat “lain dari yang lain” seorang pengarang sering
genre sastra sering merupakan sikap sosial suatu kelompok tertentu, dan bukan
sikap sosial seluruh mayarakat, (d) sastra yang berusaha untuk menampilkan
dengan nilai-nilai sosial. Dalam hubungan ini ada tiga hal yang harus diperhatikan
(1) sudut pandang ekstrim kaum Romantik yang menganggap sastra sama
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 48
digilib.uns.ac.id
derajatnya dengan karya pendeta atau nabi. Karena itu, sastra harus berfungsi
sebagai pengbaharu dan perombak, (2) sastra sebagai penghibur saja, dan (3)
diperinci ke dalam beberapa bidang pokok seperti berikut: (a) Konteks sosial
pengarang dalam menghasilkn karya sastra; (b) Sastra sebagai cermin masyarakat.
Fungsi sosial sastra. Pada bidang ini terdapat hubungan antara nilai sastra dan
nilai sosial.
meneliti melalui tiga perspektif, pertama, perspektif teks sastra, artinya peneliti
itu sendiri lebih memperoleh tempat dalam penelitian sastra karena sumber-
samping itu, permasalahan yang diangkat dalam karya sastra biasanya masih
menulis bahwa dari sosiologi sastra ada tiga perhatian yang dapat dilakukan oleh
kritikus atau peneliti yaitu: (1) Penulis dengan lingkungan budaya tempat ia
berikut: Pertama karya sastra tidak dapat dipahami secara lengkap apabila
hanya dirinya sendiri. Setiap karya sastra adalah hasil dari pengaruh timbal-balik
yang rumit dari faktor-faktor sosial dan kultural. Karya sastra itu sendiri
merupakan objek kultural yang rumit. Bagimanapun karya sastra bukanlah suatu
Kedua gagasan yang ada dalam karya sastra sama pentingnya dengan
bentuk dan teknik penulisannya, bahkan boleh dikatakan bahwa bentuk dan teknik
itu ditentukan oleh gagasan tersebut. Tak ada karya sastra yang besar yang
diciptakan berdasarkan gagasan sepele dan dangkal; dalam pengertian ini sastra
Ketiga setiap karya sastra yang bisa bertahan lama pada hakikatnya adalah
dalam hubungannya dengan orang per orang. Karya sastra bukan merupakan
moral dalam arti yang sempit, yaitu yang sesuai dengan suatu kode atau tindak
Keempat masyarakat dapat mendekati karya sastra dari dua arah. Pertama,
sebagai sesuatu kekuatan atau faktor material, istimewa, dan kedua, sebagai tradisi
bentuk dan isi karya sastra dapat mencerminkan perkembangan sosiologi, atau
Kelima kritik sastra seharusnya lebih dari sekedar perenungan estetis yang
tampa pamrih ia harus melibatkan diri dalam suatu tujuan tertentu. Kritik adalah
tidak dengan cara mendikte sastrawan agar memilih tema tertentu misalnya,
seni besar.
maupun sastra masa depan. Dari sumber sastra yang sangat luas itu kritikus harus
memilih yang sesuai untuk masa kini. Perhatiannya bukanlah seperti pengumpul
penafsiran seperti yang dibutuhkan oleh masa kini. Dan karena setiap generasi
membutuhkan pilihan yang berbeda-beda, tugas kritikus untuk menggali masa lalu
dunia ini sebenarnya merupakan tiruan dari kenyataan tertinggi yang berada di
dunia gagasan. Seniman hanyalah meniru apa yang ada dalam kenyataan dan
bersifat modest, rendah hati. Seniman harus menyadari bahwa lewat seni dia
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sosiologi sastra tidak terlepas
dari manusia dan masyarakat yang berpusat pada karya sastra sebagai objek yang
dibicarakan. Sosiologi sebagai suatu pendekatan terhadap karya sastra yang masih
masyarakat tersebut.
atas, Novel Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi sebagai kajian dalam
penelitian ini dianalisis berdasarkan sosiologi sastra Wellek dan Werren, aspek
sosiologi sastranya yaitu sosiologi pengarang dan sosiologi karya sastra. Sosiologi
pembaca menurut Wellek dan Werren dalam penelitian ini tidak dianalisis.
tokoh utama. Di mana pengarang bercerita tentang pertama kali masuk ke Pondok
dijelaskan di atas bahwa sosiologi karya sastra memperlajari makna yang terdapat
dalam karya sastra tersebut. Dalam hal ini karya sastra berupa novel Negeri Lima
Menara. Selain makna juga dipelajari tujuan yang terdapat dalam karya sastra.
sastra itu sendiri atau sosiologi ini mempelajari sastra sebagai dokumen sosial
realita sosial yang terdapat dalam masyarakat. Aspek sosial suatu karya sastra
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 54
digilib.uns.ac.id
sehingga karya sastra sangat dekat dengan aspirasi masyarakat.Karya sastra yang
hubungan antara sastra dan masyarakat dapat diteliti dengan berbagai cara.
(a) Yang diteliti ialah faktor-faktor di luar teks sendiri, gejala konteks
sastra: teks sastra itu tidak ditinjau. Misalnya, dengan meneliti
kedudukan pengarang di dalam masyarakat, sidang pembaca,
penerbitan, dan seterusnya.
(b) Yang diteliti ialah hubungan antara aspek-aspek teks sastra dan
susunan masyarakat. Penilaian tidak hanya berdasarkan norma-
norma estetik melainkan juga norma-norma politik dan etik.
hidup.
manusia sebagai makhluk sosial selalu dihadapkan kepada masalah sosial yang
tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan. Masalah sosial ini timbul sebagai
akibat dari hubungannya dengan sesama manusia lainnya dan akibat tingkah
lakunya. Masalah sosial ini tidaklah sama antara masyarakat yang satu dengan
masyarakat yang lain karena adanya perbedaan dalam tingkat perkembangan dan
masalah tersebut dapat terwujud sebagai masalah sosial, masalah moral, masalah
sosial adalah cara-cara berhubungan yang dapat dilihat apabila para individu dan
hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan
yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang telah ada. Atau dengan
perkataan lain, proses sosial diartikan sebagai pengaruh timbal balik antara
berbagai segi kehidupan bersama. Tiga bentuk interaksi sosial yaitu Persaingan
(Competition) dapat diartikan sebagai suatu proses sosial, di mana individu atau
bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian
sosial adalah hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan timbal
kelompok manusia dan masalah sosial ini tidaklah sama antara masyarakat yang
satu dengan masyarakat yang lain karena adanya perbedaan dalam tingkat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 57
digilib.uns.ac.id
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris,
kebudayaan disebut culuture, yang berasal dari bahasa latin Colore, yaitu
mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau
bertani. Kata culture juga kadang diartikan sebagai “kultur” dalam bahasa
Indonesia.
kepercayaan, kesenian, hukum, adat istiadat dan setiap kemampuan lain dan
lepas dari pengaruh pola pikir (gagasan) dan pola perilaku (tindakan
manusia.
dari budi dan karyanya itu. Lebih lanjut, Koentjaraningrat (2000: 5) berpendapat
akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan
benda yang diciptakan oleh manusia sebagai mahkluk yang berbudaya, berupa
perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain,
kehidupan bermasyarakat.
pokok dari setiap kebudayaan yang bersifat universal, yang artinya ada dalam
2009: 38 dan Mg. Sri Wijiyati, 2007: 133) memaparkan tujuh unsur kebudayaan
sebagai berikut: (1) Sistem religi yang meliputi: sistem kepercayaan, sistem nilai
Sistem pengetahuan: Flora dan fauna, waktu, ruang dan bilangan dan tubuh
manusia dan perilaku antar sesama manusia; (4) Bahasa: lisan dan tulisan; (5)
Kesenian: seni patung/pahat, relief, lukis dan gambar, rias, vocal, music,
perdagangan; dan (7) Sistem peralatan hidup atau teknologi: produksi, distribusi,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 60
digilib.uns.ac.id
dan 3) wujud fisik. Keseluruhan sistem dalam wujud kebudayaan itu pada
umum dapat dibagi lagi menjadi unsur-unsur yang lebih kecil yang disebut
dipecah lagi menjadi unsur-unsur yang disebut triat complex atau rincian dari
kegiatan kebudayaan. Trias complek dibagi lagi atas unsur-unsur traits. Dan
traits dapat dibagi lagi atas items atau bagian terkecil yang membentuk traits.
Keterangan:
suatu sistem dari ide-ide dan konsep-konsep dari wujud kebudayaan sebagai
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Oleh
karena itu, ada tiga hal yang menjadi kata kunci dalam memahami sebuah
kebudayaan yaitu ide (mantefak), sistem sosial (sosiofak), dan wujud fisik
(artefak).
atas, maka dalam penelitian ini mengacu pada teori sosial budaya yang
beserta keseluruhan dari budi dan karyanya itu. Ada tujuh unsur kebudayaan yang
Sistem religi yang meliputi: sistem kepercayaan, sistem nilai dan pandangan
sistem kesatuan hidup, perkumpulan; (3) Sistem pengetahuan : Flora dan fauna,
Waktu, ruang dan bilangan, Tubuh manusia dan perilaku antar sesama manusia;
(4) Bahasa : lisan dan tulisan; (5) Kesenian : seni patung/pahat, relief, lukis dan
gambar, rias, vokal, musik, bangunan, kesusateraan; (6) Sistem mata pencaharian
dan perdagangan; (7) Sistem peralatan hidup atau teknologi : produksi, distribusi,
tersebut ada tiga wujud kebudayaan sebagai suatu sistem dari ide-ide dan konsep-
konsep dari wujud kebudayaan sebagai suatu rangkaian tindakan dan aktivitas
manusia yang berpola Pertama, wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari
wujud kebudayaan yang sering disebut sistem sosial, mengenai kelakuan berpola
dari manusia itu sendiri; . Ketiga, wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 63
digilib.uns.ac.id
b. Kebudayaan Minangkabau
utara Bengkulu, bagian barat Jambi, bagian selatan Sumatera Utara, barat daya
Aceh, dan juga Negeri Sembilan di Malaysia. Dalam percakapan awam, orang
ibukota provinsi Sumatera Barat yaitu kota Padang. Namun, masyarakat ini
Nama Minangkabau berasal dari dua kata, minang dan kabau. Nama itu
dikaitkan dengan suatu legenda khas Minang yang dikenal di dalam tambo. Dari
tambo tersebut, konon pada suatu masa ada satu kerajaan asing (biasa ditafsirkan
sebagai Majapahit) yang datang dari laut akan melakukan penaklukan. Untuk
kerbau yang lapar. Dalam pertempuran, anak kerbau yang lapar itu menyangka
kerbau besar tersebut adalah induknya. Maka anak kerbau itu langsung berlari
mencari susu dan menanduk hingga mencabik-cabik perut kerbau besar tersebut.
kerbau). Kisah tambo ini juga dijumpai dalam Hikayat Raja-raja Pasai dan juga
M, juga telah ada menyebutkan nama Minangkabau sebagai salah satu dari negeri
sendiri juga telah disebutkan dalam Prasasti Kedukan Bukit tahun 682 Masehi dan
Sriwijaya yang bernama Dapunta Hyang bertolak dari "Minanga". Beberapa ahli
yang merujuk dari sumber prasasti itu menduga, kata baris ke-4 (...minanga) dan
diduga menunjuk kepada pertemuan (temu) dua sumber aliran Sungai Kampar,
yaitu Sungai Kampar Kiri dan Sungai Kampar Kanan. Namun pendapat ini
hubungannya dengan "temu", karena kata temu dan muara juga dijumpai pada
prasasti-prasasti peninggalan zaman Sriwijaya yang lainnya. Oleh karena itu kata
Minanga berdiri sendiri dan identik dengan penyebutan Minang itu sendiri.
1. Agama
Masyarakat Minang saat ini merupakan pemeluk agama Islam, jika ada
kawasan pesisir timur, walaupun ada anggapan dari pesisir barat, terutama pada
kawasan Pariaman, namun kawasan Arcat (Aru dan Rokan) serta Inderagiri yang
berada pada pesisir timur juga telah menjadi kawasan pelabuhan Minangkabau,
dan Sungai Kampar maupun Batang Kuantan berhulu pada kawasan pedalaman
(Islam) datang dari pesisir ke pedalaman), serta hal ini juga dikaitkan dengan
penyebutan Orang Siak merujuk kepada orang-orang yang ahli dan tekun dalam
Sebelum Islam diterima secara luas, masyarakat ini dari beberapa bukti
dalam sistem pemerintahannya, walau sampai abad ke-16, Suma Oriental masih
menyebutkan dari 3 raja Minangkabau hanya satu yang telah memeluk Islam.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 66
digilib.uns.ac.id
Kedatangan Haji Miskin, Haji Sumanik dan Haji Piobang dari Mekkah
sekitar tahun 1803, memainkan peranan penting dalam penegakan hukum Islam di
masyarakat setempat yang masih terbiasa dalam tradisi adat, dan puncak dari
konflik ini muncul Perang Padri sebelum akhirnya muncul kesadaran bersama
dua orang bersaudara, Datuk Perpatih Nan Sebatang dan Datuk Ketumanggungan.
aristokratis. Dalam perjalanannya, dua sistem adat yang dikenal dengan kelarasan
menjaga keutuhan budaya serta adat istiadat. Mereka adalah alim ulama, cerdik
pandai, dan ninik mamak, yang dikenal dengan istilah Tali nan Tigo Sapilin.
Ketiganya saling melengkapi dan bahu membahu dalam posisi yang sama
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 67
digilib.uns.ac.id
3. Matrilineal
keturunan dirujuk kepada ibu yang dikenal dengan Samande (se-ibu). Sedangkan
kaum lelaki dalam posisi mereka sebagai mamak (paman atau saudara dari pihak
ibu), dan penghulu (kepala suku). Pengaruh yang besar tersebut menjadikan
aset ekonomi namun kaum lelaki dari keluarga pihak perempuan tersebut masih
walau hanya diajarkan secara turun temurun dan tidak ada sanksi adat yang
pusaka yang seharusnya dibagi kepada setiap anak menurut hukum faraidh dalam
commit to
Islamhanya kepada anak perempuannya. userperempuan itu nanti menyerahkan
Anak
perpustakaan.uns.ac.id 68
digilib.uns.ac.id
pula kepada anak perempuannya pula. Begitu seterusnya. Sehingga Tsuyoshi Kato
4. Bahasa
dituturkan masyarakat ini sebagai bagian dari dialek Melayu, karena banyaknya
kesamaan kosakata dan bentuk tuturan di dalamnya, sementara yang lain justru
beranggapan bahasa ini merupakan bahasa mandiri yang berbeda dengan Melayu
serta ada juga yang menyebut bahasa Minangkabau merupakan bahasa proto-
Melayu. Selain itu dalam masyarakat penutur bahasa Minang itu sendiri juga
masing.
dari Sanskerta, Arab, Tamil, dan Persia. Kemudian kosakata Sanskerta dan Tamil
5. Kesenian
seperti tari-tarian yang biasa ditampilkan dalam pesta adat maupun perkawinan.
hormat kepada tamu istimewa yang baru saja sampai, selanjutnya tari piring
merupakan bentuk tarian dengan gerak cepat dari para penarinya sambil
memegang piring pada telapak tangan masing-masing, yang diiringi dengan lagu
Silek atau Silat Minangkabau merupakan suatu seni bela diri tradisional
khas suku ini yang sudah berkembang sejak lama.Selain itu, adapula tarian yang
bercampur dengan silek yang disebut dengan randai.Randai biasa diiringi dengan
nyanyian atau disebut juga dengan sijobang, dalam randai ini juga terdapat seni
sindiran, kiasan, ibarat, alegori, metafora, dan aphorisme. Dalam seni berkata-kata
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 70
digilib.uns.ac.id
6. Rumah Adat
dibangun di atas sebidang tanah milik keluarga induk dalam suku tersebut secara
turun temurun. Rumah Gadang ini dibuat berbentuk empat persegi panjang dan
dibagi atas dua bagian muka dan belakang. Umumnya berbahan kayu, dan
sepintas kelihatan seperti bentuk rumah panggung dengan atap yang khas,
menonjol seperti tanduk kerbau yang biasa disebut gonjong dan dahulunya atap
ini berbahan ijuk sebelum berganti dengan atap seng. Di halaman depan rumah
gadang, biasanya didirikan dua sampai enam buah Rangkiang yang digunakan
sebagai tempat penyimpanan padi milik keluarga yang menghuni rumah gadang
tersebut.
jadi penghuni rumah gadang. Sedangkan laki-laki kaum tersebut yang sudah
beristri, menetap di rumah istrinya. Jika laki-laki anggota kaum belum menikah,
biasanya tidur di surau. Surau biasanya dibangun tidak jauh dari komplek rumah
gadang tersebut, selain berfungsi sebagai tempat ibadah, juga berfungsi sebagai
tempat tinggal lelaki dewasa namun belum menikah. Selain itu dalam budaya
Minangkabau, tidak semua kawasan boleh didirikan Rumah Gadang, hanya pada
kawasan yang telah berstatus nagari saja, rumah adat ini boleh ditegakkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 71
digilib.uns.ac.id
7. Perkawinan
peristiwa penting dalam siklus kehidupan, dan merupakan masa peralihan yang
keturunan. Bagi lelaki Minang, perkawinan juga menjadi proses untuk masuk
lingkungan baru, yakni pihak keluarga istrinya. Sedangkan bagi keluarga pihak
istri, menjadi salah satu proses dalam penambahan anggota di komunitas rumah
gadang mereka.
ijab kabul di depan penghulu atau tuan kadi, mempelai pria akan diberikan gelar
akan memanggilnya dengan gelar baru tersebut. Gelar panggilan tersebut biasanya
bermulai dari sutan, bagindo atau sidi (sayyidi) di kawasan pesisir pantai.
Sedangkan di kawasan luhak limo puluah, pemberian gelar ini tidak berlaku.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 72
digilib.uns.ac.id
8. Masakan Khas
yang pedas, serta dapat ditemukan hampir di seluruh Nusantara, bahkan sampai ke
luar negeri. Walau masakan ini kadang lebih dikenal dengan nama Masakan
secara umum. Rendang salah satu masakan tradisional masyarakat Minang, pada
tahun 2011 dinobatkan sebagai hidangan peringkat pertama dalam daftar World’s
50 Most Delicious Foods (50 Hidangan Terlezat Dunia) yang digelar oleh CNN
International.
9. Sosial Kemasyarakatan
a) Persukuan
Pengertian awal kata suku dalam Bahasa Minang dapat bermaksud satu per-
dapat dikatakan sempurna apabila telah terdiri dari komposisi empat suku yang
mendiami kawasan tersebut. Selanjutnya, setiap suku dalam tradisi Minang, diurut
dari garis keturunan yang sama dari pihak ibu, dan diyakini berasal dari satu
Selain sebagai basis politik, suku juga merupakan basis dari unit-unit
pusaka. Harta pusaka merupakan harta milik bersama dari seluruh anggota kaum-
keluarga. Harta pusaka tidak dapat diperjualbelikan dan tidak dapat menjadi milik
pribadi. Harta pusaka semacam dana jaminan bersama untuk melindungi anggota
atau disebut payuang (payung). Adapun unit yang paling kecil setelah sapayuang
disebut saparuik. Sebuah paruik (perut) biasanya tinggal pada sebuah rumah
b) Nagari
sosial dan politik lainnya yang dapat mencampuri adat di sebuah nagari. Nagari
yang berbeda akan mungkin sekali mempunyai tipikal adat yang berbeda. Tiap
nagari dipimpin oleh sebuah dewan yang terdiri dari pemimpin suku dari semua
suku yang ada di nagari tersebut. Dewan ini disebut dengan Kerapatan Adat
Nagari (KAN). Dari hasil musyawarah dan mufakat dalam dewan inilah sebuah
untuk mendapatkan status dan prestise. Oleh karenanya setiap kepala kaum akan
tinggi.
istilah pepatah yang ada pada masyarakat adat Minang itu sendiri yaitu Dari
Taratak manjadi Dusun, dari Dusun manjadi Koto, dari Koto manjadi Nagari,
berkembang menjadi Nagari. Biasanya setiap nagari yang dibentuk minimal telah
tersebut.
c) Penghulu
Penghulu atau biasa yang digelari dengan datuk, merupakan kepala kaum
anggota kaum laki-laki lainnya. Setiap kaum-keluarga akan memilih seorang laki-
laki yang pandai berbicara, bijaksana, dan memahami adat, untuk menduduki
posisi ini. Hal ini dikarenakan commit to user jawab mengurusi semua harta
ia bertanggung
perpustakaan.uns.ac.id 75
digilib.uns.ac.id
sehingga dalam rapat-rapat nagari semua suara penghulu yang mewakili setiap
konflik intern yang timbul, maka kadang-kadang dalam sebuah keluarga posisi
kepenghuluan ini dipecah menjadi dua. Atau sebaliknya, anggota kaum yang
merupakan suatu prestise dan harga diri. Sehingga setiap kaum akan berusaha
telah lama terbenam. Bertegak penghulu memakan biaya cukup besar, sehingga
d) Kerajaan
pemerintahan terpusat di bawah seorang raja. Tetapi yang ada adalah nagari-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 76
digilib.uns.ac.id
nagari kecil yang mirip dengan pemerintahan polis-polis pada masa Yunani kuno.
Minangkabau, serta dari tambo yang ada pada masyarakat setempat, etnis
Minangkabau pernah berada dalam suatu sistem kerajaan yang kuat dengan
Malaya. Pada awalnya masyarakat Minang di negeri ini menjemput seorang putra
c. Kebudayaan Pesantren
makna perkataannya. Kata pondok berarti tempat yang dipakai untuk makan dan
istirahat. Istilah pondok dalam konteks dunia pesantren berasal dari pengertian
asrama-asrama bagi para santri. Perkataan pesantren berasal dari kata santri, yang
dengan awalan pe di depan dan akhiran an berarti tempat tinggal para santri
(Dhofier 1985:18). Maka pondok pesantren adalah asrama tempat tinggal para
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 77
digilib.uns.ac.id
militer atau biara (monestory, convent) dalam arti bahwa mereka yang berada di
diseluruh nusantara dan dikenal sebagai dayah dan rangkang di Aceh, surau di
pondok pesantren di Jawa dapat dilihat dari segi ilmu yang diajarkan, jumlah
ada unsur-unsur pokok pesantren yang harus dimiliki setiap pondok pesantren.
pondok dan kitab Islam klasik (atau kitab kuning), adalah elemen unik yang
2. Kyai
pengurusan sebuah pesantren berarti dia merupakan unsur yang paling esensial.
bergantung pada keahlian dan kedalaman ilmu, karismatik dan wibawa, serta
ketrampilan kyai. Dalam konteks ini, pribadi kyai sangat menentukan sebab dia
Istilah kyai bukan berasal dari bahasa Arab, melainkan dari bahasa Jawa
(Ziemek, 1986:130). Dalam bahasa Jawa, perkataan kyai dipakai untuk tiga jenis
commit
gelar yang berbeda, yaitu: (1) sebagai to user
gelar kehormatan bagi barang-barang yang
perpustakaan.uns.ac.id 78
digilib.uns.ac.id
kereta emas yang ada di Kraton Yogyakarta; (2) gelar kehormatan bagi orang-
orang tua pada umumnya; (3) gelar yang diberikan oleh masyarakat kepada orang
ahli agama Islam yang memiliki atau menjadi pimpinan pesantren dan mengajar
3. Masjid
Sangkut paut pendidikan Islam dan masjid sangat dekat dan erat dalam
masjid untuk tempat beribadah dan juga sebagai tempat lembaga pendidikan
Islam. Sebagai pusat kehidupan rohani,sosial dan politik, dan pendidikan Islam,
paling tepat untuk mendidik para santri, terutama dalam praktek sembahyang lima
waktu, khutbah, dan sembahyang Jumat, dan pengajaran kitab-kitab Islam klasik.”
(Dhofier 1985:49) Biasanya yang pertama-tama didirikan oleh seorang kyai yang
4. Santri
adalah bahwa harus ada murid yang datang untuk belajar dari seorang alim. Kalau
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 79
digilib.uns.ac.id
murid itu sudah menetap di rumah seorang alim, baru seorang alim itu bisa
disebut kyai dan mulai membangun fasilitas yang lebih lengkap untuk pondoknya.
Santri biasanya terdiri dari dua kelompok, yaitu santri kalong dan santri
mukim.Santri kalong merupakan bagian santri yang tidak menetap dalam pondok
jadi tidak keberatan kalau sering pergi pulang. Makna santri mukim ialah putera
atau puteri yang menetap dalam pondok pesantren dan biasanya berasal dari
daerah jauh. Pada masa lalu, kesempatan untuk pergi dan menetap di sebuah
pesantren yang jauh merupakan suatu keistimewaan untuk santri karena dia harus
penuh cita-cita, memiliki keberanian yang cukup dan siap menghadapi sendiri
5. Pondok
besarnya pondok tergantung pada jumlah santrinya. Adanya pondok yang sangat
kecil dengan jumlah santri kurang dari seratus sampai pondok yang memiliki
tanah yang luas dengan jumlah santri lebih dari tiga ribu.Tanpa memperhatikan
berapa jumlah santri, asrama santri wanita selalu dipisahkan dengan asrama santri
laki-laki.
kadang bangunan pondok didirikan sendiri oleh kyai dan kadang-kadang oleh
penduduk desa yang bekerja sama untuk mengumpulkan dana yang dibutuhkan.
Salah satu niat pondok selain dari yang dimaksudkan sebagai tempat
asrama para santri adalah sebagai tempat latihan bagi santri untuk
mencuci pakaian sendiri dan diberi tugas seperti memelihara lingkungan pondok.
seperti sistem pendidikan di daerah Minangkabau yang disebut surau atau sistem
Arab. Dalam kalangan pesantren, kitab-kitab Islam klasik sering disebut kitab
kuning oleh karena warna kertas edisi-edisi kitab kebanyakan berwarna kuning.
pengajaran pengetahuan umum sebagai suatu bagian yang juga penting dalam
commit to user
pendidikan pesantren, namun pengajaran kitab-kitab Islam klasik masih diberi
perpustakaan.uns.ac.id 81
digilib.uns.ac.id
tingkatan suatu pesantren bisa diketahui dari jenis kitab-kitab yang diajarkan
(Hasbullah, 1999:144).
Islam klasik, termasuk: 1) nahwu dan saraf (morfologi); 2) fiqh; 3) usul fiqh; 4)
seperti tarikh dan balaghah. Semua jenis kitab ini dapat digolongkan kedalam
lanjut. Kitab yang diajarkan di pesantren di Jawa pada umumnya sama (Dhofier
1985:51).
kepentingan tinggi bagi kaum muslimin.Tetapi hanya sedikit sekali yang dapat
Indonesia dijajah Belanda, karena dokumentasi sejarah sangat kurang. Bukti yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 82
digilib.uns.ac.id
pendidikan pesantren. Tidak begitu lama setelah itu, dikeluarkan Ordonansi tahun
1905 yang berisi peraturan bahwa guru-guru agama yang akan mengajar harus
mendapatkan izin dari pemerintah setempat. Peraturan yang lebih ketat lagi dibuat
pada tahun 1925 yang membatasi siapa yang boleh memberikan pelajaran
memberantas dan menutup madrasah dan sekolah yang tidak ada izinnya atau
yang memberikan pelajaran yang tak disukai oleh pemerintah. (Dhofier 1985:41,
Zuhairini 1997:149)
luasnya dan membuka secara luas jabatan-jabatan dalam administrasi modern bagi
Islam di Indonesia menurun. Ini berarti bahwa jumlah anak-anak muda yang dulu
pelan karena ternyata sangat terbatas. Akan tetapi, apa yang dapat disaksikan
pesatnya luar biasa. Seperti yang dikatakan Zuhairini (1997:150), ternyata “jiwa
a. Pengertian Nilai
berguna bagi manusia.Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna
bagi kehidupan manusia. Nilai sebagai kualitas yang independen akan memiliki
ketetapan yaitu tidak berubah yang terjadi pada objek yang dikenai nilai.
Persahabatan sebagai nilai (positif/ baik) tidak akan berubah esensinya manakala ada
pengkhianatan antara dua yang bersahabat. Artinya nilai adalah suatu ketetapan yang
menusia. Dengan kata lain, nilai adalah aturan yang menentukan sesuatu benda
atau perbuatan lebih tinggi, dikehendaki dari yang lain (Atar Semi, 1988:
commit to user
54).Lebih lanjut Atar Semi mengatakan bahwa nilai juga menyangkut masalah
perpustakaan.uns.ac.id 84
digilib.uns.ac.id
bagaimana usaha untuk menentukan sesuatu itu berharga dari yang lain, serta
Rieseri Frondizi (2007: 20) menjelaskan bahwa nilai bersifat objektif dan
bersifat objektif jika ia tidak tergantung pada subjek atau kesadaran yang menilai.
Nilai juga dapat bersifat subjektif jika eksistensi, makna, dan validitasnya
Pengertian nilai menurut Ginanjar (2002: 14) adalah berkaitan dengan cara
bertingkah laku yang disukai dan keadaan akhir dari suatu eksistensi. Perbedaan
dalam karya sastra adalah sebagai berikut: nilai hedonik; nilai artistik; nilai
Nilai dapat dibedakan menjadi berikut ini: (1) nilai materi yang mencakup
kebutuhan pangan, sandang, dan papan; (2) nilai sosial mencakup kebutuhan
kemesraan, dan sebagainya; (3) nilai moral yang meliputi kejujuran dan tanggung
jawab atas kehidupan pribadi; (4) nilai estetika yang menyangkut keindahan dan
rasa seni; (5) nilai spiritual yang menyangkut kebutuhan manusia akan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 85
digilib.uns.ac.id
Dari pendapat para ahli di atas ditarik kesimpulan bahwa nilai adalah
keyakinan yang mampu mempengaruhi cara berpikir, cara bersikap maupun cara
bertindak dalam mencapai tujuan hidup jika dihayati dengan baik dan bersifat
objektif dan subjektif, tergantung dari sudut pandang yang memberikan penilaian.
b. Pengertian Pendidikan
atau tuntunan yang diberikan oleh orang yang bertanggung jawab kepada anak
didik dalam usaha mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatihan yang
dari pihak terdidik terhadap rangsangan yang diberikan kepadanya menuju arah
Dari pernyataan tersebut terdapat tiga unsur pokok dalam pendidikan, yaitu: a)
hal-hal yang terbaik untuk kehidupan itu sendiri. Hidup itu berarti merenungi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 86
digilib.uns.ac.id
bahwa suatu hari kita akan mati, dan segala amalan kita akan
tujuan hidup; c) bangsa, berarti manusia selain sebagai individu juga merupakan
derajat kemuliaan masyarakat sekitar dengan ilmu, sesuai dengan yang diajarkan
adalah usaha sadar dan terencana, bertanggung jawab mendewasakan anak bangsa
pengubah sikap dan tingkah laku agar peserta didik aktif mengembangkan potensi
Dalam karya sastra yang baik sebagai karya imajinasi dan kreativitas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 87
digilib.uns.ac.id
karya sastra yang baik (termasuk novel) selalu mengungkapkan nilai-nilai luhur
mencapai nilai pendidikan moral, agama, sosial, maupun estetis (keindahan). Hal
ini sesuai dengan pernyataan Herman J. Waluyo (1990:27) bahwa nilai sastra
berarti kebaikan yang ada dalam makna karya sastra bagi kehidupan. Nilai sastra
dapat berupa nilai medial (menjadi sarana), nilai final (yang dikejar seseorang),
antar tokoh dan kebiasaan-kebiasaan tokoh dalam novel sesuai dengan konsep
pendidikan kontekstual.
Nilai didik dalam karya sastra memang banyak diharapkan dapat memberi
(M. Atar Semi, 1993: 20). Lubis (dalam H. Nani Tuloli, 1999: 233-234)
hal untuk mengubah dan memperbaiki kehidupan masyarakat. Jadi novel dapat
berperan penting dalam proses perubahan masyarakat itu. Perubahan itu sebagai
berikut: (a) Menimbulkan kebiasaan membaca yang sangat dibutuhkan pada era
yang beretika dan bermoral tinggi dalam kehidupan sebagai makhluk Tuhan
dalam karya sastra adalah sebagai berikut: nilai hedonik (hedonic value), nilai
artistik (artistic value), nilai kultural (cultural value), nilai etika, moral, agama
(ethical, moral, religious value), dan nilai praktis (practice value). Berikut
penjelasan dari kelima nilai tersebut: (a) Nilai hedonik (hedonic value), yaitu nilai
yang dapat memberikan kesenangan secara langsung kepada pembaca; (b) Nilai
artistik (artistic value), yaitu nilai yang dapat dimanifestasikan sebagai suatu seni
mendalam dengan suatu masyarakat, peradaban, dan keagamaan; (d) Nilai etis,
moral, dan agama (ethical, moral, religious value), yaitu nilai yang dapat
moral, atau agama; dan (e) Nilai praktis (practice value), yaitu nilai yang
kata lain, dalam novel ada sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan. Karena
hidup serta mengandung ekspresi total pribadi manusia yang meliputi tingkat
pengalaman biologi, sosial, intelektual, dan religius. Nilai-nilai seperti itu sangat
dibutuhkan oleh masyarakat modern karena merupakan hasil observasi yang teliti
Butir-butir nilai seperti itu banyak terungkap dalam novel dan dapat
dijadikan sebagai bahan kajian, renungan, dan pegangan bagi para pembacanya
serta menumbuhkan sikap positif bagi para pembacanya (H. Nani Tuloli, 1999:
234). Hal itu sangat mendasar karena sastra juga mampu eksis dan dapat
yang tinggi pada mereka yang berbeda secara kultural; dan (d) Sastra menekankan
sikap positif, tenggang rasa, berkembangnya konsep diri, dan menerima kehadiran
orang lain.
berarti bahwa dalam pribadi yang baik selalu ada cinta yang tulus,
kecemburuan, dan menjaga tingkah laku; (d) Toleransi, yakni sifat terbuka dan
pengertian; (e) Kejujuran yang berarti menyatakan bahwa kebenaran tidak ada
kontradiksi dalam pikiran, kata atau tindakan serta tidak ada kemunafikan; (f)
kemuliaan dan integritas; (g) Kerja sama yang disebabkan karena ada prinsip
kepuasan; (i) Tanggung jawab, yaitu melakukan kewajiban dengan sepenuh hati;
tidak perlu; (k) Kebebasan yang berarti adanya keseimbangan antara hak dan
dibangun dari saling berbagi pandangan, harapan, dan tujuan mulia atau
Dengan demikian, novel yang merupakan salah satu genre sastra pasti
Ada beberapa nilai pendidikan yang dapat diperoleh dari sebuah cerita
(dalam hal ini novel). Nilai pendidikan itu di antaranya adalah nilai yang
dikemukakan oleh Max Scheler. Dalam penelitian nilai-nilai yang diambil untuk
Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh masyarakat, mengenai apa yang
dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Sebagai contoh,
Ukuran untuk menentukan sesuatu itu dikatakan baik atau buruk, pantas
atau tidak pantas harus melalui proses menimbang. Hal ini sangat dipengaruhi
commit to user
oleh kebudayaan yang dianut masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat yang satu
perpustakaan.uns.ac.id 92
digilib.uns.ac.id
dan masyarakat yang lain terdapat perbedaan tata nilai. Contoh masyarakat yang
dan sering tdak disadari tentang apa yang dianggap penting dalam masyarakat.
Adapun A.W Green memandang nilai sosial seabagai kesadaran yang secara
relatif berlangsung disertai emosi terhadap obyek. Menurut Woods, nilai sosial
sastra yang memperjuangkan nasib rakyat kecil yang menderita, nasib rakyat
kecil yang memang perlu dibela, rakyat kecil yangseperti dipermainkan oleh
2) Nilai Spiritual
a) Nilai agama
petunjuk bagi manusia dalam menyelenggarakan tata cara hidup yang nyata serta
mengatur hubungan dan tanggung jawab kepada Allah, manusia dan masyarakat
terjadi. Pandangan hidup yang demikian jelas memperhatikan apa yang dicari
adalah kebahagiaan jiwa, sebab agama adalah pakaian hati, batin atau jiwa.
bahwa, kehadiran unsur keagamaan dan religious dalam sastra adalah suatu
dengan ketuhanan secara umum dan diakui oleh semua pemeluk agama. Adapun
nila dasar religious, semua pemeluk agama mengakunya seperti: (1) membantu,
membela kaum yang lemah; (2) mengakui persamaan derajat manusia (hak azasi
dan perdamaian; (4) menentang adanya penindasan sesama manusia, dan lain
sebagainya.
benar dan salah berdasarkan adat dan kebiasaan di mana individu itu berada.
Nilai moral di bagi dua yaitu segi positif dan negatifnya. Kedua hal itu perlu
positif harus ditonjolkan sebagai hal yang ditiru dan diteladani. Demikian segi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 94
digilib.uns.ac.id
negatif perlu juga diketahui serta disampaikan kepada pembaca. Hal ini
dimaksudkan agar kita tidak tersesat, bisa membedakan mana yang baik mana
yang buruk. Seperti halnya orang belajar. Ia akan berusaha untuk bertindak lebih
baik jika tidak tahu hal-hal yang buruk dan tidak pantas dilakukan. Nilai moral
membangun melalui pesan moral. Nilai-nilai moral dalam karya sastra dapat
menawarkan pesan moral, tentunya banyak sekali jenis moral dan wujud ajaran
moral yang dipesankan. Karya sastra disebut memiliki nilai moral apabila
ingin disampaikan kepada pembaca. Moral dalam karya sastra dapat dipandang
nilai moral adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca,
pesan tersebut merupakan makna yang terkandung dalam suatu karya yaitu
c) Nilai Budaya
karakteristik tertentu yang dapat dibedakan dan lainnya sebagai acuan prilaku
dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang terjadi.
bahwa konsepsi mengenai isi dari nilai budaya yang secara universal ada dalam
tiap kebudayaan menyangkut paling sedikit lima hal, yaitu 1) masalah human
nature, atau makna hidup manusia; 2) masalah man nature, atau makna dari
manusia mngenai waktu; 4) masalah activity, atau soal makna dari pekerjaan,
karya dan amal perbuatan manusia, dan 5) masalah relational, atau hubungan
manusia dengan sesama manusia. Kelima masala tersebut sering disebut sebagai
misi atau sesuatu yang nampak sebagai acuan pokok moto suatu lingkungan atau
organisasi. Ada tiga hal yang terkait dengan nila-nilai budaya yaitu:
2) Sikap, tindak laku, gerak gerik yang muncul akibat slogan, moto
tersebut.
terlihat).
Penelitian yang telah dilakukan oleh Purwoko tahun 2009 berjudul Novel
Kutahu Matiku Karya Nwi Palupi (Tinjauan Sosiologi Sastra dan Nilai
mempengaruhi sikap dan keyakinan Klara tentang apa yang dirasakan dan dilihat
tetapi yang tidak dapat dilakukan oleh orang lain; (2) makna nilai pendidikan
dengan tinjauan sosiologi, antara lain: (a) Nilai pendidikan religius atau agama,
(b) Nilai pendidikan ilmu pengetahuan, (c) Nilai pendidikan sosial, (d) Nilai
Nwi Palupi sedangkan obyek penelitian ini adalah novel Negeri Lima Menara
sastra.
Teaching. Hasil penelitian yang dimuat di dalamn Journal ini dikemukakan bahwa
pendekatan sosiologis untuk mempelajari seni dan sastra dan menunjukkan nilai
berpendapat bahwa semua karya seni termasuk komik adalah produk dari aktivitas
adalah penggunaan pendekatan yang dipakai untuk mengkaji karya sastra yakni
penelitian di atas menggunakan komik adapun obyek penelitian ini adalah novel
Teaching. Hasil penelitian yang dimuat di dalam Journal ini dikemukakan bahwa
commit
pembelajaran pemahaman dengan to user
cakupan luas tentang ilmu sosial dan ilmu
perpustakaan.uns.ac.id 98
digilib.uns.ac.id
umum sedangkan obyek penelitian ini adalah novel Negeri Lima Menara.
Teaching. Hasil penelitian yang dimuat di dalam Journal ini dikemukakan bahwa
hubungan antara sosiologi budaya dan pendekatan budaya diluar disiplin ilmu
Crane dengan penelitian ini adalah obyek penelitian di atas adalah disiplin ilmu
sosial sedangkan obyek penelitian ini adalah novel Negeri Lima Menara.
C. Kerangka Berfikir
dipisahkan dari lingkungan yang telah membentuknya. Salah satu bentuk karya
sastra adalah novel. Novel merupakan cerminan keadaan sosial dari kurun waktu
karena itu kehadiran karya sastra tidak dapat terlepas dari situasi dan kondisi
dan Nilai Pendidikan dalam Novel Negeri Lima Menara Karya Ahmad Fuadi”.
Dengan menggunakan Novel Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi sebagai
objek penelitian, penulis akan mengkaji novel tersebut dengan sosiologi sastra.
Madani dalam Novel Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi, aspek sosial
budaya yang terdapat dalam Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi, dan Nilai
pendidikan dalam Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi. Setelah ketiga
rumusan dianalisis barulah ditarik simpulan. Untuk lebih jelasnya, alur kerangka
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 100
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 101
digilib.uns.ac.id
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
berupa novel yaitu novel Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi sebagai objek
penelitiannya, maka penelitian ini berupa kajian novel, maka objek kajian
penelitiannya adalah novel itu sendiri. Adapun rincian penelitian ini tidak
terpancang waktu dan tempat. Waktu dan pelaksanaan jenis kegiatan dalam
Waktu Bulan
NO
Kegiatan Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6
1. Persiapan xx
2. Pembuatan Proposal
xx
3. Revisi Proposal xx
4. Pengumpulan Data xx xx
Data
penelitian
Penelitian
commit to user
101
perpustakaan.uns.ac.id 102
digilib.uns.ac.id
B. Metode Penelitian
terhadap karya sastranya yaitu novel Negeri Lima Menara. Aspek sosial budaya
yang terjadi dalam novel Negeri Lima Menara dan Nilai-nilai pendidikan dalam
1. Data
Data atau informasi penting yang dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian
ini berupa data kualitatif yang berwujud ungkapan atau kalimat yang ada dalam
c. Data nilai-nilai pendidikan yang ada dalam novel Negeri Lima Menara;
2. Sumber Data
berikut:
a. Dokumen berupa bahan tertulis yaitu isi novel Negeri Lima Menara karya
423 halaman.
bentuk khusus atau proses bagi pemusatan sumber data dalam penelitian yang
mengarah pada seleksi dari sifatnya yang internal tersebut mengarah pada
Sumber data yang digunakan di sini tidak sebagai sumber data yang
mewakili populasinya tetapi seperti telah disebutkan di depan, lebih
cenderung mewakili informasinya...., dengan akses tertentu yang dianggap
memiliki informasi yang berkaitan dengan permasyalahannya secara
mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap
(Sutopo, 2002:56).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 104
digilib.uns.ac.id
karya Ahmad Fuadi yang mewaili informasi penting agar bisa digunakan untuk
analisis. Selain itu, juga mencuplik bagian buku dan internet yang bisa
1. Melakukan Wawancara
tidak tahu mengeni apa yang terjadi sebenarnya dan ingin menggali informasi
berlangsung melalui email dengan pengarang novel Negeri Lima Menara yaitu
Sumber data yang berupa arsip dan dokumen biasanya merupakan data
dari setiap peristiwa yang diteliti. Dokumen yang ditemukan wajib dikaji
kaslian dokumen, dan juga secara internal (kritik internal) yang berkaitan dengan
kebenaran isi dokumen atau pernyataan yang ada (Sutopo, 2002:70). Pengkajian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 105
digilib.uns.ac.id
dokumen tersebut dilakukan dengan teknik analisis isi (content analisys). Langkah
kerjanya adalah:
a. Menentukan teks yang dipakai sebagai objek penelitian, yaitu novel Negeri
teliti terhadap data primer yaitu novel Negeri Lima Menara. Data
sekunder berupa buku, jurnal, dan artikel dalam rangka memperoleh data
2) Teknik catat, hasil penyimakan terhadap data ditampung dan dicatat untuk
teori. TriangguIasi merupakan teknik yang didasari poIa piker fenomenoIogi yang
diperlukan tidak hanya satu cara pandang (Sutopo. 2002: 92). Sedangkan teknik
berbeda-beda. Sumber data yang digunakan dalam peneIitian terdiri dari dua
(a) sumber yang berupa dokumen atau arsip dari buku-buku ilmiah, jurnal
kontak@negeri5menara.com
2) Trianggulasi Teori.
satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji, (Sutopo, 2002: 9~;).
Ada beberapa teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) teori
karena dengan menganalisis data yang diteliti akan dapat diketahui makna atau
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 107
digilib.uns.ac.id
Moleong (2010: 248), analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan
menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang
dapat diceritakan kepada orang lain. Adapun teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teknik analisis model interaktif, seperti yang
dikemukakan oleh Matthew B. Miles & A. Michael Huberman (1992 :20), yang
terdiri dari tiga komponen analisis, yaitu: reduksi data, sajian data, dan penarikan
simpulan atau verifikasi. Aktivitas ketiga komponen itu dilakukan dalam bentuk
Pengumpulan Data
Penarikan kesimpulan
1. Reduksi Data
commit to
Data dikumpulkan dari dokumen user
dan arsip, serta hasil wawancara. Data
perpustakaan.uns.ac.id 108
digilib.uns.ac.id
difokuskan padahal yang terpenting terkait dengan focus dan masalah penelitian.
Data dikoding, kemudian dimaknai, dicari terna atau polanya (melalui proses
proses penelitian berlangsung. Pada tahapan ini data disederhanakan, yang tidak
data dari dokumen dan arsif berupa novel Negeri Lima Menara, melakukan studi
pustaka dari buku-buku yang relevan, internet. Data dikumpul juga dari hasil
2. Penyajian Data
Penyajian data (display data) dimasudkan agar lebih mudah untuk dapat
mencari makna dari data yang dikumpulkan, yaitu mencari polatema, hubungan
dalam reduksi maupun sajian datanya, maka wajib kembali melakukan kegiatan
pengumpulan data yang sudah terfokus untuk mencari pendukung simpulan yang
telah dikembangkannya dan juga sebagai usaha bagi pendalarnan data, (Sutopo,
2002: 120).
reduksi data segera dibuat, dan seterusnya dengan pengembangan bentuk susunan
reduksi data, penyajian data, penarikan simpulan dan verifikasi menjadi gambaran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 110
digilib.uns.ac.id
sesuatu yang jalin-rnenjalin pada saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan
sosial budaya dan nilai-nilai yang terkandung dalam novel Negeri Lima Menara,
secara umum.
H. Prosedur Penelitian
lakukan meliputi beberapa tahap sesuai arahan Lexy J. Moleong (2010: 247-268)
sebagai berikut:
a. Menentukan objek yang akan dipakai sebagai bahan penelitian, yaitu novel
menunjang penelitian.
sosial budaya dan nilai-nilai yang terkandung dalam novel Negeri Lima
Menara;
masalah.
7. Tahap pengecekan keabsahan data. Pada tahap ini dilakukan penelitian yang
analisisnya dengan menggunakan waktu yang masih tersisa. Reduksi data selalu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 113
digilib.uns.ac.id
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Ahmad Fuadi lahir di Bayur, di sebuah kampung yang kecil. Kampung itu
terletak di Danau Minanjau. A. Fuadi lahir pada tanggal 30 Desember 1972. Fuadi
terinspirasi oleh sosok asli. Karakter yang ada dalam tokoh, juga merupakan
percaya dan bertakwa terhadap Tuhan. Selain itu pengarang juga berpandangan
Murid Pondok Madani dibekali dengan iman yang kuat, pintar dan
Madani sebagian besar adalah lulusan Inggris dan Mesir. Menurut Ahmad Fuadi,
kyai Pondok Madani tidak hanya mengajarkan agama. Belajar agama dapat
commit to user
dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, dengan membaca buku, pengajian,
113
perpustakaan.uns.ac.id 114
digilib.uns.ac.id
atau lewat internet. Pondok Pesantren adalah tempat belajar kehidupan secara
total. Artinya belajar mengenai kehidupan yang nantinya akan diterapkan dalam
masyarakat.
teratur selama 24 jam. Selama 24 jam tersebut semua aktivitas dipantau oleh para
kyai. Kegiatan di Pondok Madani antara lain belajar cara belajar (learn how to
learn), etos kerja sampai tujuan hidup. Di Pondok Madani juga diwajibkan untuk
menulis karangan sebanyak tiga kali dalam seminggu dan menulis teks pidato
dalam tiga bahasa. Semua kegiatan tersebut dipantau dan diperiksa oleh kyai
dengat ketat.
menulis sampai sekarang. Menulis perlu etos kerja yang keras dan kejernihan visi
tentang hidup. Selain hal tersebut, dengan adanya pembiasaan yang positif Ahmad
Fuadi mendapatkan beberapa beasiswa ke luar negeri. Hal itu terjadi karena
Ahmad Fuadi untuk melanjutkan sekolah ke luar negeri antara lain di Inggris,
anak muda dengan totalitas pendidikan yang iklas. Artinya, pengajar di pondok
Pondok Madani memberikan ilmu yang dimiliki dengan ikhlas dan hanya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 115
digilib.uns.ac.id
mengharapkan pahala dari Allah. Ahmad Fuadi sangat beruntung bisa masuk ke
Pondok Madani.
Pondok Madani juga memberikan bekal hidup bagi anak didiknya. Bekal
tersebut antara lain bekal untuk mengarungi hidup. Dimana kehidupan itu
terkadang senang dan susah. Bekal tersebut tertanam di dalam pikiran dan hati.
Bekal itu berupa ilmu pengetahuan umum dan ilmu pengetahuan agama.
penanaman dan penerapan bekal setiap individu di Pondok Madani itu berbeda-
beda.
asing selama 24 jam. Bahasa asing tersebut adalah bahasa Arab dan bahasa
Inggris. Setiap murid diwajibkan menggunakan bahasa asing dengan harapan agar
semua murid bisa berbahasa asing dengan lancar. Dimana bahasa asing
Semua dapat dilakukan dan didapat oleh Ahmad Fuadi berkat semangat,
motivasi, kesungguhan, doa dan kerja keras. Salah satunya adalah motivasi yang
diajarkan di Pondok Madani. Motivasi tersebut adalah man jadda wajadda artinya
pengarang man jadda wajadda harus diimbangi dengan usaha keras. Setiap
keberhasilan pasti ada jaranya. Jarak tersebut tidak bisa ditentukan berapa
lamanya. Jarak tersebut harus diisi dengan kesabaran. Man jadda wajadda saja
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 116
digilib.uns.ac.id
tidak cukup, tetapi harus dilengkapi dengan man shabara zhafira artinya siapa
2. Aspek Sosial Budaya yang Terdapat dalam Novel Negeri Lima Menara
Aspek sosial budaya yang terdapat dalam sebuah novel Negeri Lima
Menara yang mendasari sebuah cerita rekaan. Menurut para ahli memandang
(2000: 9) kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus
dibiasakannya dengan belajar, beserta keseluruhan dari budi dan karyanya itu.
(dalam P. Hariyono, 2009: 38 dan Mg. Sri Wijiyati, 2007: 133) memaparkan tujuh
unsur kebudayaan sebagai berikut: (1) sistem religi; (2) sistem kemasyarakatan
atau organisasi sosial; (3) sistem pengetahuan; (4) bahasa; (5) kesenian; (6) sistem
mata pencaharian hidup; dan (7) sistem peralatan hidup atau teknologi.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka sosial budaya yang terdapat dalam novel
Negeri Lima Menara adalah sistem religi, sistem kemasyarakan atau komunikasi
sosial, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian hidup dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 117
digilib.uns.ac.id
a. Sistem Religi
1) Sistem Kepercayaan
masyarakat yang keluar dari agama islam (murtad), secara langsung yang
disebut "dibuang sepanjang adat". Kedatangan Haji Miskin, Haji Sumanik dan
Haji Piobang dari Mekkah sekitar tahun 1803, memainkan peranan penting dalam
muncul tantangan dari masyarakat setempat yang masih terbiasa dalam tradisi
adat, dan puncak dari konflik ini muncul Perang Padri sebelum akhirnya muncul
bahwa Alif akan menjadi pemimpin agama yang hebat. Bagaimanapun juga garis
keturunan Amaak adalah garis keturunan ulama. Alif tidak mau melanjutkan
sekolah ke pondok. Alif ingin melanjutkan ke SMA dan kuliah agar bisa seperti
membutuhkan uang yang banyak. hal ini sesuai kutipan dalam novel:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 118
digilib.uns.ac.id
dipilih adalah Pondok Madani di Jawa Timur. Pelajaran agama di pondok dapat
dilakukan setiap saat. Hal ini terungkap dalam novel sebagai berikut:
agama selalu diajarkan di pondok. Kiai di pondok membuat aturan agama harus
diajarkan setiap saat. Di sela-sela pelajaran umum juga diberikan materi agama.
Hal ini sesuai dengan pertanyaan dari bapak Alif. Bahwa di pondok banyak
dijarkan tentang pelajaran umum, kapan agama akan di ajarkan? Dengan senang
waktu.
Pendidikan agama islam dalam novel ini sangat kental sekali. Setiap detail
memang sangat ketat. Apalagi soal agama islam. Di pondok waktu sholat memang
segala aktifitas harus dihentikan. Semua harus datang ke masjid pada waktu sholat
Magrib. Namun, untuk sholat lainnya dilakukan di kamar masing-masing. Hal ini
dilakukan untuk melatih murid agar bisa menjadi imam bagi orang lain. Hal ini
kamar sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa sistem religi dalam novel tersebut
sangat menonjol. Shalat malam biasa Alif dan kawan-kawan kerjakan. Shalat dan
berdoa merupakan usaha yang dilakukan agar semua pekerjaan dan kesulitan
dalam belajar bisa teratasi. Hanya kepada Tuhanlah semua memohon dan
meminta bantuan. Semua itu dilakukan dengan khusuk dan ikhlas. Hal ini sesuai
dan duduk diatas hamparan sajadah. Sekilas mereka seperti sedang naik
permadani terbang. (AHMAD FUADI, 2011 : 197-198)
Dengan sholat tahajud badan juga terasa ringan dan segar. Apalagi
menjelang ujian, banyak murid yang melakukan doa malam dan belajar malam.
adalah kata mujarab yang sampaikan oleh Ustad Salman. Kata mujarab yang
memikat semua orang tersebut adalah Man Jadda Wajada. Hal tersebut terdapat
Man jadda wajada : sepotong kata asing ini bak mantera ajaib yang ampuh
bekerja. Dalam hitungan beberapa helaan napas saja, kami bagai tersengat
ribuan tawon. Kami tiga puluh anak tanggung, menjerit balik, tidak mau
kalah kenceng.
“Man jadda wajada!”
Berkali-kali, berulang-ulang, sampai tenggorokan panas dan suara serak.
Ingar bingar ini berdesibel tinggi. Telingaku panas dan berdenging-
denging sementara wajah kami merah padam memfosir tenaga. Kaca
jendela yang tipis sampai bergetar-getar disebelahku. Bahkan, meja
kayuku pun berkilat-kilat basah, kuyup oleh liur yang ikut berloncatan
setiap berteriak lantang.
Tapi kami tahu, mata laki-laki kurus yang enerjik ini tidak dimuati aura
jahat. Dia dengan royal membagi energi positif yang sangat besar dan
meletup-letup. Kami tersengat menikatinya. Seperti sumbu kecil terpecik
api, mulai terbakar, membesar, dan terang!
Dengan wajah berseri-seri dan senyum senti menyilang di wajahnya, laki-
laki ini hilir mudik diantara bangku-bangku murid baru, mengulang-ulang
mantera ajaib ini di depan kami bertiga puluh. Setiap dia berteriak, kami
menyela balik dengan kata yang sama man jadda wajada. Mantera ajaib
berbahasa Arab ini bermakna tegas: “Siapa yang bersungguh-sungguh,
akan berhasil!!”. (AHMAD FUADI, 2011 : 40-41)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 121
digilib.uns.ac.id
kepada murid baru. Man jadda wajada diberikan kepada murid baru untuk
hati. Bahwa segala sesuatu itu apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh akan
membuahkan hasil.
Hampir satu jam perlombaan menyuarakan man jadda wajada itu dilakukan.
Namun, tak satupun dari murid yang protes. Justru kata itulah sampai sekarang
tetap terpatri di dalam hati dan jiwa setiap murid. Walaupun sudah keluar dari
pondok man jadda wajada tetap membahana keliang telinga setiap orang. Hal ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 122
digilib.uns.ac.id
dengan sungguh-sungguh. Maka, usahanya itu akan segera di balas kebaikan oleh
Tuhan. Hal itu dilakukan oleh Alif sekaligus pengarang novel tersebut. Alif
dengan sungguh-sungguh berdoa dan berusaha. Usaha tersebut tidak sia-sia. Alif
mendapatkan apa yang diinginkan. Namun, semua itu tidak terlepas dari suratan
3) Komunikasi Keagamaan
Komunikasi keagamaan juga terdapat dalam novel Negeri Lima Menara.
Komunikasi keagamaan ini terjadi ketika Alif, Atang dan Baso berlibur ke rumah
Atang di Bandung. Komunikasi keagamaan yang terdapat dalam kutipan novel ini
Universitas Unpad Bandung. Hal tersebut sesuai dengan pesan Kiai Rais. Bahwa
dinamapun kalian berada sampaikan kebaikan atau nasehat walaupun hanya satu
ayat. Kiai Rais adalah pimpinan Pondok Madani. Kutipan dalam novel tersebut
tersebut berisi tentang permintaan mengisi dahwah setelah sholat Ashar di masjid
Universitas Unpad. Mulanya Atang, Alif dan Baso tercengang melihat banyaknya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 123
digilib.uns.ac.id
jamaah yang ada di masjid tersebut. Tetapi, karena pendidikan di Pondok Madani
yang sangat ketat dan berkualitas tinggi. Hal itu bisa di tepis oleh ketiga orang
tiga bahasa. Bahasa Indonesia, bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Jamaah yang ada
di masjid itu terkagum-kagum dengan dahwah Atang, Alif dan Baso. Semuanya
sungguh sangat bagus. Hal itu sesuai dengan kutipan pada novel tersebut sebagai
berikut:
1) Kekerabatan
identitas masyarakat Minang. Garis keturunan dirujuk kepada ibu yang dikenal
dengan nama Sumando (ipar) dan diperlakukan sebagai tamu dalam keluarga.
Minangkabau sampai sekarang walau hanya diajarkan secara turun temurun dan
tidak ada sanksi adat yang diberikan kepada yang tidak menjalankan sistem
kekerabatan tersebut.
Hal tersebut sesuai dengan tokoh Amaak. Amaak menyarankan Alif agar
Amaak. Sedangkan ayah hanya diam dan menuruti keputusan Amaak. Hal ini
sesuai dengan kutipan dalam novel Negeri Lima menara sebagai berikut:
keluarga. Amak yang memutuskan segala segala sesuatu yang ada di keluarga.
Ayah Alif hanya berperan sebagai tamu dalam keluarga. Amak yang berbicara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 125
digilib.uns.ac.id
Menara karya Ahmad Fuadi ini berupa asosiasi persahatan sahibul menara di
manara masjid yang dilakukan setiap sore menjelang maghrib. Sahibul menara
berasal dari bahasa Arab. Kata Sahibul kerab digunakan untuk menyatakan
kepunyaan. Sahibul menara itu terdiri dari Alif, Baso, Atang, Said, Raja dan
........................................................................................................................
Kami sepakat, kaki menara ini tempat yang sangat cocok untuk
berkumpul. Pertama, dekat dengan masjid, kapanpun lonceng shalat
berbunyi, kami tinggal berjalan sedikit langsung sampai di masjid. Kedua,
relatif tidak terpantau para petugas keamanan yang terlalu sibuk
menyatroni asrama demi asrama. Semen berundak ini cukup tersembunyi
karena di tutupi taman, sementara kami bisa memantau keadaan PM
melalui sela-sela dedaunan. Ketiga, tempat ini teduh dan memungkinkan
kami berlama-lama, untuk belajar, ngobrol, bahkan tidur-tiduran sambil
lurus menatap langit ditemani ujung menara yang lancip mrngkilap.
Di bawah bayangan menara ini kami lewatkan waktu untuk bercerita
tentang impian-impian kami, membahas pelajaran tadi siang, ditemani
kacang sukro. Bagaikan menara cita-cita kami tinggi menjulang. Kami
ingin sampai di puncak-puncak mimpi kalak. (AHMAD FUADI, 2011 :
93-94)
Di menara tersebut merupakan tempat untuk berkumpul. Membahas
pelajaran tadi siang. Membicarakan pelajaran yang sulit, menghafal, diskusi dan
memiliki cita-cita. Cita-cita itu dilukiskan di awan dengan gambar negara sesuai
commit to user
keinginan masing-masing anggota sahibul menara. Alif ingin melihat awan itu
perpustakaan.uns.ac.id 126
digilib.uns.ac.id
sebagai benua Amerika, Raja melihat awan seperti benua Eropa, Atang melihat
awan itu sebagai negara Timur Tengah dan Afrika, Baso lebih suka melihat awan
itu sebagai benua Asia dan Afrika, dan Dulmajid serta Said lebih suka melihat
awan itu tetap sebagai negara Indonesia. Hal ini sesuai dengan kutipan novel
sebagai berikut:
merupakan tempat berkumpul bagi semua murid PM. di aula tersebut sebagian
kegitan di lakukan. Hal itu sesuai dengan kutipan dalam novel sebagai berikut
murid baru di beri amanat, pengumuman dan nasehat yang berkaitan dengan
pendidikan di Pondok Madani. Biasanya para kiai dari Pondok Madani yang
memimpin pertemuan tersebut. Semua murid baru harus mengikuti acara tersebut.
Selain perkumpulan untuk murid bari, aula juga digunakan untuk belajar para
murid ketika akan menghadapi ujian. Semua murid belajar di aula, bahkan aula
diubah menjadi perkemahan masal. Semua itu dilakukan demi ujian. Ujian bagi
Pondok Madni adalah hari yang istimewa selain Hari Idul Fitri dan Idul Adha.
c. Sistem Pengetahuan
antar sesama manusia. Sistem pengetahuan yang terkait dengan novel Negeri
Lima menara ini adalah sistem pengetahuan tentang pengetahuan dan sistem
pengetahuan tentang pengajaran di Pondok yang bersifat modern. Hal ini sesuai
Masih segar dalam ingatanku bagaimana senior kelas enam tahun lalu
membuat gempar dengan show mereka. Di tengah gelapnya aula, tahu-
tahu sesosok tubuh terbang! Benar-benar terbang di atas kepala penonton.
Lebih hebat lagi, badannya diliputi api yang menyala-nyala. Ini adegan
yang mempersonifikasikan iblis yang melayang-layang siap membakar
nafsu manusia. Rahasia efek itu adalah membaluri baju pemadam
kebakaran dengan spritus untuk menyulut api, dan mencantolkan baju
berisi pemberat ini ke kabel berjalan. Untyuk keamanan, tentu saja tidak
ada orang di dalam baju commit to userberbulan-bulan, kami tidak bosan
ini. Selama
perpustakaan.uns.ac.id 128
digilib.uns.ac.id
membahasnya. Kelas enam tahun lalu bahkan disebut “The Fire Maker”.
(AHMAD FUADI, 2011 : 338)
Bagi siswa kelas enam di Pondok Madani, diwajibkan menampilkan
sebuah pentas. Pesta itu dihadiri oleh seluruh warga Pondok Madani dan
masyarakat sekitar. Hal ini berhubungan dengan sistem pengetahuan yaitu bahwa
siswa kelas enam tahun lalu berhasil membuat pesta yang luar biasa. Pesta
pertunjukan itu biasa di sebut dengan Class Six Show. Class Six Show yang
ditampilakan senior kelas enam tahun lalu yaitu bercerita tentang iblis yang
melayang-layang di udara. Iblis itu melayang dengan tubuh terbakar oleh api.
enam sudah maju dan kreatif. Terbukti dengan menampilkan iblis yang melayang,
adalah baju pemadam itu dibalur dengan spiritus untuk menyulut api. Baju itu
Class Six Show dengan cerita Ibnu Batutah. Class Six Show ini juga spektakuler.
Hal ini terlihat pada kutipan novel yang menceritakan perjalanan Ibnu Batutah
dalam menyebarkan agama islam. Ide itu disampaikan oleh Atang. Ketika Ibnu
Batutah berjalan topan badai, maka penonton juga merasakan angin kencang.
Waktu Ibnu Batutah terkena hujan tropis, penonton juga ikut merasakan basah
karena hujan. Ibnu Batutah edang berjalan menembus kabut Himalaya, maka
penonton juga harus ikut tersesat bersamanya. Hal ini sesuai dengan kutipan dalan
commit to user
novel sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id 129
digilib.uns.ac.id
pengorbanan. Untuk membuat asap buatan, Alif, Said dan Atang harus pergi ke
Surabaya. Bahan utama untuk membuat asap itu adalah karbon dioksida kering.
Karbon dioksida bersuhu rendah yang dipadatkan, sehingga apabila terkena udara
sedikit saja, karbon dioksida akan mengeluarkan asap banyak. Istilah ilmiahnya
ada kondensasi, sehingga asap tersebut bisa kita lihat seperti kabut.
Penggunaan bahasa asing wajib bagi semua murid. Bagi murid baru diberi
kesempatan untuk belajar selama empat bulan. Siapa yang melanggarnya akan
mendapatkan sanksi. Hal ini sesuai dengan kutipan dalam novel sebagai berikut:
“Dan yang tidak kalah penting, bagi anak baru, kalian hanya punya waktu
empat bulan untuk boleh berbicara bahasa Indonesia. Setelah empat bulan,
semua wajib berbahasa Inggris dan Arab, 24 jam. Percaya kalian bisa
kalau berusaha. Sesungguhnya bahasa asing adalah anak kunci jendela-
jendela dunia.” (AHMAD FUADI, 2011 : 51)
Bahasa Asing yang perlu dipelajari oleh murid adalah bahasa Arab dan
bahasa Inggris. Bagaimanapun juga bahasa asing adalah kunci untuk membuka
jendela dunia. Pondok Madani berharap lulusan pondok bisa bersaing di kancah
dunia.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 130
digilib.uns.ac.id
d. Bahasa
Koentjaraningrat ada dua macam, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan. Bahasa
yang terdapat dalam novel Negeri Lima Menara ini adalah bahasa lisan dan
bahasa tulisan. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Minang, bahasa Indonesia,
1. Lisan
1. Bahasa Minang
Alif sebagai tokoh utama berasal dari kampung Bayur, Minanjau. Bahasa
daerah Minangkabau adalah bahasa Minang. Bahasa derah itu digunakan sebagai
alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini terlihat pada novel Negeri
Lima Menara. Bahasa Minang yang terdapat dalam novel Negeri Lima Menara
Buyuang adalah panggilan Alif. Biasa Amaak memanggil Alif dengan sebutan
Buyuang. Waang adalah kata ganti orang kedua tunggal yaitu artinya kamu.
Waang diucapakan Amaak kepada Alif. Hal itu ducapakan ketika Amaak
Sementara itu kata ambo kata ganti orang pertama, yaitu saya. Kata ambo
Sebutan kata ambo ini digunakan Alif ketika berbicara dengan ibunya. Alif
membela diri bahwa Alif tidak berbakat dalam agama. Alif lebih senang
melanjutkan sekolah ke SMA. Namun, ibu Alif tetap kukuh agar Alif melanjutkan
sekolah ke Pondok. Bahkan ibu Alif mengatakan bahwa orang tua lain mengirim
anaknya ke sekolah madrasah bukan berarti anak tersebut cadiak. Cadiak artinya
adalah pintar. Hal tersebut sesuai dengan kutipan dalam novel sebagai berikut:
“Tapi Amak, ambo tidak berbakat dengan ilmu agama. Ambo ingin
menjadi insinyur dan ahli ekonomi,” tangkisku sengit. Mukaku merah dan
mata terasa panas. (AHMAD FUADI, 2011 : 9)
“Tapi bukan salah ambo, orang tua lain mengirim anak yang kurang
cadiak masuk madrasah...” (AHMAD FUADI, 2011 : 9)
Di dalam novel Negeri Lima Menara juga terdapat bahasa Minang yang
berbentuk sebuah kalimat percakapan. “Alah kanai lo baliak. Kita kena lagi!”
Kalimat tersebut adalah kalimat yang dilontarkan oleh Etek Muncak dan
keneknya secara bersamaan. Kalimat “Alah kanai lo baliak. Kita kena lagi!”
artinya bahwa roda belakang bus tersebut pecah. Hal tersebut sesuai dengan
adalah sebentar lagi perjalanan menyebrang pulau akan sampai. “ndak ba’a do”
disampaikan oleh bapak kepada Alif. Karena perjalanan laut ketika itu sangat
bagai dilempar kesana- kemari. Hal ini sesuai dengan kutipan dalam novel sebagai
berikut:
“ndak ba’a do”, sebentar lagi kita sampai!” seru ayah mencoba
menenangkan sambil menggamit bahuku. Padahal setengah jam yang lalu
pelayaran kami mulus, gemericik air yang di belah haluan terasa
menentramkan hati. (AHMAD FUADI, 2011 : 22)
2. Bahasa Arab
Bahasa resmi di Pondok Madani dalam novel tersebut adalah bahasa Arab
dan Bahasa Inggris. Bahasa Arab yang disanpaikan secara lisan dalam novel
tersebut sangat banyak sekali. Bahasa Arab yang terdapat dalam novel adalah
sebagai berikut:
Madani. Bahasa Arab merupakan bahasa wajib yang harus digunakan oleh semua
murid. Namun, kalimat “uthulubul ilma walau bisshin”, artinya ”tuntutlah ilmu,
bahkan walau ke negeri sejauh Cina” ini disampaikan oleh Alif ketika Alif akan
pergi ke Pondok Madani di Jawa Timur. Hal ini sesuai dengan kutipan pada
dengan ramah oleh panitia pendaftaran dari Pondok Madani. Disela-sela perkataan
panitia pendaftaran dari Pondok tersebut ada beberapa kalimat dengan bahasa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 133
digilib.uns.ac.id
Arab. Kalimat tersebut adalah “Shabahal khair ya akhi Burhan.” Artinya adalah
ini rombongan tamu pertama hari ini. Semua delapan orang. Hal tersebut
diucapkan oleh Ismail kepada Burhan. Burhan adalah panitia pendaftaran. Burhan
menjawab perkataan Ismail dengan kalimat bahasa Arab yaitu “Syukron ya akhi.”
Artinya yaitu terima kasih. Hal tersebut sesuai dengan kutipan pada novel sebagai
berikut:
Ismail meloncat turun dari bus. Kerikil yang diinjak oleh hak sepatunya
berderik-derik. Dia menyerahkan selembar daftar penumpang ke seorang
anak muda berwajah riang yang telah menunggu di luar mobil. Sebuah
dasi berkelir biru laut menggantung rapi di kerah leher baju putihnya.
“Shabahal khair ya akhi Burhan. Ini rombongan tamu pertama hari ini.
Semua delapan orang,” kata Ismail.
“Syukron ya akhi. Terima kasih. Kami akan beri pelayanan terbaik.
(AHMAD FUADI, 2011 : 29-30)
Bahasa Arab selalu digunakan dalam pembelajaran. Misalnya, Ustad
menggunakan metode yang mudah dipahami oleh murid. Metode tersebut adalah
metode dengar, ikuti, teriakkan dan ulangi lagi. Tidak ada terjemahan bahasa
menginternalisasi bahasa baru ke dalam sel otak dan membangun refleks bahasa
yang tertahan lama. Inilah sistem bahasa yang membuat Pondok Madani terkenal
bawah ini, ada kalimat “Quuluu jamaaatan... maa haaza? Haaza kitaabun.”
Artinya apa yang saya pegang ini? Ini adalah buku. Hal tersebut sesuai dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 134
digilib.uns.ac.id
asing. Hal tersebut diakui semua murid baru. Dalam waktu empat bulan murid
baru harus bisa menggunakan bahasa Arab dan bahasa Inggris. Kata “Kaifa
akhi. Khalas lancar?” artinya bagaimana bahasa Arab yang kamu kuasai, apakah
lancar? Kalimat itu selalu diucapakan oleh kiai atau murid senior kepada murid
baru bisa berbahasa Arab. Walaupun sepenuhnya belum bisa lancar. Seperti
adalah penggunaan bahasa Arab. Dengan penguasaan kosa kata sedikit, digunakan
maka semua murid yang melihat pertandingan bulu tangkis berbicara dengan
bahasa Arab. Kata “Idrib...Idrib... Idrib... qawaiyyan... Hit...Hit hit harder!” kata
tersebut adalah kata penyemangat bagi tim Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan
memberikan motivasi, nasehat dan semangat kepada murid. Motivasi, nasehat dan
semangat tersebut disampaikan para kiai ketika akan menghadapi ujian. Ujian di
Pondok Madani berlangsung selama dua minggu. Seperti kata “Uthlub ilma minal
mahdi ila lahdi” artinya Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat. Setelah
memberikan nasehat, pertemuan itu ditutup dengan doa bersama. Seperti kata
artinya Tuhan kami, bukanlah kepada kami hikmah dan bantulah kami dengan
rahmatMu, wahai sang Maha Pengasih. doa tersebu adalah doa meminta
bisa masuk ke dalam sumsum otak. Hal tersebut sesuai dengan kutipan pada novel
sebagai berikut:
“Anak-anakku, ilmu bagai nur, sinar. Dan sinar tidak bisa datang dan ada
ditempat yang gelap. Karena itu, bersihkan hati dan kepalaku, supaya sinar
itu bisa datang, menyentuh dan menerangi kalbu kalian semua”. Kiai Rais
memulai wejangannya dengan lemah lembut. Beliau menegaskan
keutamaan menuntut ilmu, bahkan sampai disebutkan siapa yang menuntut
ilmu dengan niat yang ikhlas, dia mendapat kehormatan sebagai mujahid,
pejuang Allah. Bahkan kalau mati dalam proses mencari ilmu, dia akan
diganjar dengan gelar syahid dan berhak mendapat derajat premium di
akhirat nanti. Tidak main-main, Rasulullah sendiri yang mengatakan agar
commit to user
kita menuntut ilmu dari orok sampai menjelang jatah umur kita expired.
perpustakaan.uns.ac.id 136
digilib.uns.ac.id
Uthlub ilma minal mahdi ila lahdi. Tuntutlah ilmu dari buaian sampai
liang lahat.(AHMAD FUADI, 2011 : 190)
“Kerahkan semua kemampuan kalian belajar!” Berikan yang terbaik! Baru
setelah segala usaha disempurnakan berdoalah dan bertawakalah. Tugas
kita hanya sampai usaha dan doa, serahkan kepada Tuhan selebihnya,
ikhlaskan keputusan kepadaNya, sehingga kita tidak akan pernah stres
dalam hidup ini. Stres hanya bagi orang yang belum berusaha dan tawakal.
Ma`annajah, good luck”. Intonasi lembutnya belum berubah menjadi
berkorbar-kobar. Kiai Rais telah menyentrum 300 murid kesayangannya.
Kami bertepuk tangan dengan gempita. (AHMAD FUADI, 2011 : 190)
Acara malam ini ditutup dengan dia Kiai Rais yang kami amini dengan
sepenuh hati, meminta Tuhan untuk membuka hati dan pikiran kami dalam
menerima nur ilmu tadi. Allahummaftah alaina hikmatan alaina
birahmatika ya arhamarrahimin. Tuhan kami, bukanlah kepada kami
hikmah dan bantulah kami dengan rahmatMu, wahai sang Maha Pengasih.
Said dan Atang lebih lama membenamkan mukanya di telapak tangan
mereka yang terbuka setelah doa berakhir. Memang, akhir-akhir ini kedua
kawanku harus berjuang keras untuk bisa mengejar pelajaran. (AHMAD
FUADI, 2011 : 190-191)
Pondok Madani memiliki sistem penjagaan keamanan yang ketat. Sistem
keamanan itu khususnya dilakukan pada malam hari. Pondok Madani memiliki
lahan yang sangat luas, peternakan dan perkebunan. Setiap malam murid Pondok
Madani mendapat giliran untuk berjaga. Hal tersebut dinamakan bulis lail atau
ronda malam. Bagi yang bertugas ronda malam mendapat keringanan untuk tidur
sore. Ketika jam untuk ronda, maka murid yang diberjaga segera dibangunkan.
Seperti kata “Qum ya akhi.” Artinya Ayo bangun. Semua murid yang bertugas
bangun untuk berjaga. Supaya berjaga tidak mengantuk, ada tim khusus yang
menyediakan kopi. Seperti kata “Hoi, la tan’as daiman,” artinya ini kopi datang!”
Alif dan Dulmajid mendapat tugas di dekat sungai. Mata Alif dan Dulmajid tetap
mengantuk. Walaupun sudah minum kopi. Alif dan Dulmajid tertidur. Sergapan
Sergapan tyson membuat Alif dan Dulmajid terjaga. Tiba-tiba dari arah
sungai terdengar suara gemericik, seperti orang berjalan. Alif dan Dulmajid segera
bersiap-siap untuk menangkap maling tersebut. Dengan sigap maling itu bisa
dikalahkan oleh Alif dan Dulmajid. Atas keberaniannya itu Alif dan Dulmajid
tidak jadi di hukum. Hal tersebut sesuai dengan kutipan dalam novel sebagai
berikut:
raiyatihi,” artinya setiap orang adalah pemimpin, tidak peduli siapapun, paling
tidak untuk diri mereka sendiri. Itu kata-kata nasehat bahwa murid Pondok
Madani harus bisa menjadi seorang pemimpin. Hal tersebut sesuai dengan kutipan
Dalam bahasa Arab ucapan kata terima kasih juga banyak terdapat dalam
novel Negeri Lima Menara. Seperti “Syukran ya akhi,” artinya terima kasih. Hal
3. Bahasa Inggris
bahasa Arab. Hal ini diterapkan guna mengantisipasi kemajuan zaman. Bahasa
Bahasa Inggris banyak terdapat dalam novel Negeri Lima Menara. Hal ini
terjadi karena dalam novel Negeri Lima Menara terdapat beberapa tokoh orang
asing. Bahasa Inggris yang terdapat dalam novel Negeri Lima Menara adalah
sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 139
digilib.uns.ac.id
Bahasa Inggris yang terdapat dalam kutipan di atas adalah “You can feel
the exam in the air”artinya bahwa kamu buktikan bahwa usahumu belajar selama
ini akan mendapatkan hasil yang setimpal. Kata “the moment of truth” artinya
suasana atau momen yang bagus. Kalimat tersebut digunakan ketika akan
tersebut antara Alif dan pramugari pesawat terbang. Ketika itu Alif melakukan
Airways. Seperti kata “Would you like something to drink, sir?” Artinya Anda
mau minum apa, pak? Kata tersebut diucapkan oleh pramugari pesawat dengan
logat bahasa Inggris yang kental. Alif menjawab dengan “Acup of tea would be
“certainly, Sir.” Artinya baiklah, pak. Pramugari tersebut segera menuangkan teh
dengan ramah dan sopan. Sehingga percakapan tersebut dapat berjalan dengan
baik. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan novel sebagai berikut:
“Would you like something to drink, sir?” tawar sebuah suara merdu
beraksen British yang lengket. Aku tergeragapdan mengucek-ngucek mata.
Pelan-pelan bagai lensa auto focus, pandanganku memejam.
“Acup of tea would be lovely,” sahutku. Aku agak memaksa menggunakan
gaya orang British yang katanya suka menggunakan kata “lovely”
“certainly, Sir.” Dia mencurahkan isi poci putihnya ke cangkirku.
(AHMAD FUADI, 2011 : commit
286) to user
perpustakaan.uns.ac.id 140
digilib.uns.ac.id
penutup diantaranya ada “chocolate baklava, qatayef with cheese dan Arabian ice
cream with date.” Alif memilih makanan pencuci mulut “Arabian ice cream with
date” yaitu es krem dari arab. Hal tersebut sesuai dengan kutipan pada novel
sebagai berikut:
Madani. Tetapi tukang masak juga menggunakan bahasa Inggris dengan lancar.
Hal ini terbukti seperti kata “Good morning my friend,” atinya selamat pagi
keberhasilan kenaikan kelas. Hal tersebut sesuai dengan kutipan dalam novel
sebagai berikut:
Ketika tiba waktu menyampaikan pidato, pembawa acara memanggil Alif dengan
Bahasa Inggris yaitu “Your excellency, one of our student would like to welcom
you. Mr. Alif Fikri...” artinya ananda mulia, salah satu murid kami akan
menyampaikan sambutan, yaitu pak Alif Fikri... Hal tersebut sesuai dengan
“Your excellency, one of our student would like to welcom you. Mr. Alif
Fikri...” Undang MC sambil menganggukkan dagu yang duduk mengkerut
di ujung aula.tiba-tiba kerongkongakku terasa kering dan dasiku terasa
mencekik. (AHMAD FUADI, 2011 :318)
Sementara itu diakhir acara, Alif berjabat tangan dengan Dubes Inggris.
Dubes Inggris sangat senang dengan pidato yang dibawakan oleh Alif. Dubes
Inggris berjabat tangan sambil berkata “Indeed, a very good speech. I like your
idea on how to strengthen the relationship between west and the east.” Artinya
memang bagus pidatomu. Aku suka ide dengan idemu yang membahas tentang
cara memperkuat hubungan antara negara barat dan timur. Alif Fikri hanya bisa
membalas dengan ucapan “...thank you Sir, thank you, Sir...” artinya adalah
terima kasih pak. Hal ini sesuai dengan kutipan dalam novel sebagai berikut:
Di akhir acara, aku sempat bersalaman dan berfoto bersama Pak Dubes
dan Kiai Rais. Tanganku tenggelam di dalam tangan Dubes yang besar dan
empuk. Diayun-ayunkannya tanganku beberapa kali sambil berkata,
“Indeed, a very good speech. I like your idea on how to strengthen the
relationship between west and the east.”
Aku senyum-senyum sambil berulang-ulang menyebut...thank you Sir,
thank you, Sir... (AHMAD FUADI, 2011 : 320)
Bahasa Inggris yang ditemukan selanjutnya adalah kalimat “It’s official,
we are good to go!” artinya itu acara resmi, kita diizinkan untuk melaksanakan
commitucapan
acara tersebut. Hal tersebut merupakan to user yang disampaikan Ustad Salman
perpustakaan.uns.ac.id 142
digilib.uns.ac.id
kepada murid. Bahwa acara kilas 70 yang telah direncanakan disetujui oleh Kiai
Rais. Hal tersebut sesuai dengan kutipan dalam novel sebagai berikut:
“It’s official, we are good to go!” seru Ustad Salman sambil melempar
kepalanya ke udara. “Kiai Rais setuju kiita punya Kilas 70.” (AHMAD
FUADI, 2011 : 327)
2. Tulisan
1. Bahasa Arab
tulisan yaitu bahasa dalam wujud tulisan. Hal ini juga terdapat dalam novel
Negeri Lima Menara. Seperti kutipan di bawah ini. Kata “Man thalabal ‘ula
sahiral layali.” Ini merupakan pepatah dalam bahasa Arab. Artinya adalah Siapa
sukses dalam ujian”. Ini merupakan kata penyemangat bagi murid. Dalam kutipan
tersebut sebentar lagi akan diadakan ujian selama dua minggu. Di Pondok Madani
diberi sepanduk yang berisikan semangat dan motivasi. Salah satunya yaitu poster
yang bertuliskan “Ma’an Najah”. Seperti kutipan dalam novel sebagai berikut:
Pagi itu, tepat dua minggu sebelum hari pertama ujian, aku terbengong-
bengong melihat suasana commit
PM yang baru. Ma’an Najah, “semoga sukses
to user
dalam ujian” dalam bentuk poster selebaran kami temukan di ruang kelas,
perpustakaan.uns.ac.id 143
digilib.uns.ac.id
London, Alif mencoba makanan pencuci mulut. Makanan itu berupa setangkup es
krim yang puncaknya di beri kurma dari Jeddah. Penyajian es krim tersebut kartu
yang berisikan pesan. Pesan tersebut adalah “This Ajwa date is imported from a
natural farmoff Jeddah, believed by muslims as the favorite fruit of the Prophet
Muhammad. Enjoy your dessert.” Artinya kurma yang terdapat dalam es krim
tersebut, adalah kurma dari Jeddah. Jenis Kurma itu adalah makanan favorit nabi
Muhammad SAW. Selamat menikmati makanan ini. Hal ini sesuai dengan kutipan
Selain bahasa Arab, bahasa tulis berupa bahasa Inggris juga terdapat
dalam novel Negeri Lima Menara. Seperti tulisan “we are going back to Trafalgar
Square today.” Artinya mereka akan kembali ke Trafalgar Square besuk. Hal ini
bahasa Inggris. Sehingga bagi murid yang belum begitu paham mengenai bahasa
Inggris, membacanya harus dieja. Selain itu, ada juga contoh membaca kalimat
“Waath thaimi izzz ith naung”. Maksudnya “what time is it now”. Artinya jam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 144
digilib.uns.ac.id
berapa sekarang? Namun, dalam mengeja kata now tersebut harus dengan
berdengung panjang. Seperti membaca bahasa Arab. Hal tersebut sesuai dengan
mengirim surat kepada perusahaan luar negeri. Surat tersebut berisi permintaan
bantuan buku yang menunjang pembelajaran di Pondok Madani. Ketika itu Alif
mengirim surat ke radio Amerika. Setrelah berapa lama Alif mendapat balasan.
Balasan surat tersebut berisi buku. Surat tersebut bertuliskan “Mr. Fikri, enjoy
your free copy of this book. Thank you. VOA Indonesian service.” Artinya bapak
Fikri silakan menikmati buku gratis permintaan anda. Terima kasih. Dari bagian
VOC Indonesia. Hla ini sesuai dengan kutipan dalam novel sebagai berikut:
di tempel menjelang ujian dilaksanakan. Poster yang berisi “You can feel the exam
in the air” artinya bahwa usaha belajar yang maksimal akan mendatangkan hasil
yang setimpal. Itulah the moment of truth. Itulah suasana yang dinantikan. Hal
commit to user
tersebut sesuai dengan kutipan dalam novel sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id 145
digilib.uns.ac.id
e. Kesenian
1. Kaligrafi
Kaligrafi tersebut belajar mengenai menulis arab yang indah. Ketika ujian,
digemari oleh Alif. Hal ini sesuai dengan kutipan dalam novel sebagai berikut:
Ujian hari akhir adalah dua pelajaran favoritku: kaligrafi Arab dan bahasa
Inggris. Walau bukan pelajaran utama, untuk kaligrafi, aku
mempersiapkan diri lebih dari para Sahibul Menara. Kaligrafi tidak
dihapalkan, tapi dipraktekkan. Dengan tekun, aku menulis berlembar-
lembar kertas dengan menggunakan beragam gaya kaligrafi yang diajarkan
dan yang belum diajarkan. Aku bahkan meminjam beberapa buku referensi
kaligrafi terbitan Mesir dan lokal. Qalam pena khusus kaligrafi pun aku
siapkan dengan berbagai ukuran. Semua aku lakukan dengan penuh
antusiasme. Dengan gembira dan percaya diri aku mengerjakan soal ujian
kaligrafi dan Bahasa Inggris. Inilah hari tersuksesku dalam ujian kali ini.
(AHMAD FUADI, 2011 : 203)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 146
digilib.uns.ac.id
2. Bangunan
ini merupakan kesenian. Bangunan yang digambarkan dalam novel Negeri Lima
Madani memang sangat luas. Bangunan tersebut terdiri dari beberapa bagian yang
berupa aula serba guna. Aula tersebut berguna untuk semua kegiatan penting
seperti: pegelaran teater, musik, diskusi ilmiah, upacara selamat datang buat siswa
baru dan penyambutan tamu penting. Bangunan ketiga asrama, yaitu gedung yang
digunakan untuk menginap bagi murid baru. Hal ini sesuai dengan kutipan dalam
“yang kedua adalah aula serba guna. Di sini semua kegiatan penting
berlangsung. Pegelaran teater, musik, diskusi ilmiah, upacara selamat
datang buuat siswa baru dan penyambutan tamu penting,” kata Burhan
sambil memipin kami melewati aula. Gedung ini seukuran hampir
setengah lapangan sepak bola dan diujungnya ada panggung serta tirai
pertunjukan. Tampak mukanya minimalis dengan gaya art-deco, bergaris-
garis lurus. Sederhana tapi megah. Di atas gerbangnya yang menghadap ke
luar, tergantung jam antik dan tulisan dari besi berlapis krom: Pondok
Madani.
Rombongan kecil kami melintasi lapangan besar yang berada di depan
masjid dan balai pertemuan menuju bangunan memanjang berbentuk huruf
L. Dindingnya dikapur putih bersih, atap segitiganya dilapisi genteng
berwarna bata dan ubinya berwarna semen mengkilat. Kusen, jendela dan
tiangnya dilaburi cat minyak hijau muda. Bangunan sederhana yang
tampak bersih dan terawat ini terdiri dari 14 kamar besar. Bangunan ini
semakin teduh dengan beberapa pohon rindang dan kolam air mancur di
halamnnya.
“Gedung ini salah satu asrama murid dan dikenal baik oleh semua alumni,
karena setiap anak tahun pertama akan tinggal di asrama yang bernama Al-
Barq, yang berarti petir. Kami ingin anak baru bisa menggelegar sekuat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 147
digilib.uns.ac.id
petir dan bersinar seterang petir,” terang pemandu kami. Mata Raja yang
berdiri disebelahku berbinar-binar. (AHMAD FUADI, 2011 : 32)
Bangunan selanjutnya adalah Menara. Menar adalah tempat berkumpulnya
Sahibul Menara. Di kaki menara itu, Sahibul menara mengadakan diskusi, belajar
dan berkhayal tentang masa depannya. Manara itu dibangun dengan menjulang
tinggi dengan gaya arsitektur Turki. Puncak menara itu berupa kubah yang
mengkilat dan lancip serta terdapat corong pengeras suara. Hal tersebut sesuai
Mata pencaharian yang terdapat dalam novel Negeri Lima Menara adalah
guru dan pegawai pemkab. Hal ini terlihat pada mata pencaharian orang tua Alif
dan orang tua Atang. Hal ini dapat terlihat pada kutipan novel sebagai berikut:
1. Guru
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 148
digilib.uns.ac.id
adalah seorang guru matematika di madrasah. Hal tersebut tidak terlepas dari
kewajiban seorang kepala keluarga yaitu mencari nafkah. Walaupun ayah Alif
berprofesi sebagai guru. Beliau lebih banyak diam yang berkaitan dengan sekolah
Alif.
Sementara itu yang berperan dalam urusan pendidikan Alif adalah Amak.
Amak bekerja sebagai seorang guru di sekolah swasta. Bahkan Amak rela tidak
dibayar. Hal itu dilakukan Amak, supaya mendapatkan pekerjaan. Pekerjaan yang
ijadikan pegangan hidup di masa depan. Hal itu dapat terlihat pada kutipan dalam
2. Pegawai Pemda
dalam novel Negri Lima Menara. Pegawai daerah ini adalah mata pencaharian
Pak Yunus. Pak Yunus adalah ayah Atang. Keluarga Pak Yunus tinggal di
commitdalam
Bandung. Hal ini sesuai dengan kutipan to user
novel sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id 149
digilib.uns.ac.id
dalam bentuk wadah, pakaian dan tempat berlindung. Hal ini dapat terlihat pada
1. Transportasi
ayah adalah bus. Bus digunakan sebagai alat transportasi menuju ke Pondok
madani yang ada di Jawa Timur. Hal tersebut dipilih karena tiket bus lebih murah.
Pulau Jawa harus menyebrang pulau. Alat transportasi yang digunakan adalah
kapal. Kapal merupakan alat transportasi laut. Alif dan ayah menyebrang laut
dengan menggunakan ferry. Ketika menyebrang lautan pada waktu malam hari,
ombak sangat besar. Sebingga Alif marasa takut, cemas dan mual. Hal ini sesuai
kuliah mendapat kesempatan untuk bertemu dengan dua kawan lama di Podok
menggunakan armada pesawat terbang. Hal ini dapat terlihat pada kutipan dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 151
digilib.uns.ac.id
2. Peralatan Komunikasi
pamannya yang ada di Mesir dengan saling berkirim surat. Hal ini dilakukan
beberapa bulan sekali. Begitu juga Alif ketika berada di Pondok Madani. Supaya
karena pada zaman tersebut telephon masih sangat jarang. Hal tersebut sesuai
Aku baca surat Pak Etek Gindo dengan penerangan sinar matahari yang
menyelinap dari sela-sela dinding kayu. Dia mendoakan aku lulus dengan
baik dan memberi usul. (AHMAD FUADI, 2011 : 12)
gelas. Setiap anak membawa piring dan gelas sendiri-sendiri untuk makan. Dapur
dapur hanya melayani murid yang membawa piring dan gelas sendiri serta
kupon.kupon tersebut digunakan untuk mendapatkan lauk. Hal ini dapat terlihat
Di PM, dapur tidak menyediakan alat makan, kami harus membawa piring
dan gelas sendiri-sendiri. Untuk mendapatkan lauk kami harus membawa
potongan kupon makan. Setiap bulan
commit kami mendapat selembar kertas besar
to user
seperti kalender yang memuat angka dari satu sampai tiga puluh satu.
perpustakaan.uns.ac.id 152
digilib.uns.ac.id
Setiap kali makan kami membawa sobekan angka yang sesuai dengan
tanggal hari ini.
“Intadzir. Tunggu. Saya lupa dimana menaruh kupon makan,” balasku
sambil mengaduk-aduk lemari.
“Cepat, kita akan kalah dengan asrama sebelah!”
“Iya, tapi saya tidak punya kupon.”
“Ma fisy. Tidak ada. Ya nasib hari ini kurang baik”, gumanku berlalu
tanpa kupon penting ini. Aku pasrah, tidak ada kupon, tidak ada rendang.
Sambil menenteng piring dan gelas masing-masing, kami berlari-lari kecil
ke dapur umum. Kalau kami terlambat sedikit saja, antrian bisa mengular
sampai ke halaman dapur. (AHMAD FUADI, 2011 : 120-121)
4. Pakaian
yang digunakan bagi murid Pondok Madani sudah di tentukan. Yaitu berupa kaos
baju olah raga dan baju pramuka, serta bawahan sarung ketika sholat. Semua
seragam tersebut sudah ditulis pada daftar belanja wajib bagi murid baru. Hal ini
Perlengkapan pakaian
1. Sarung
2. Ikat Pinggang
3. Kopiah
4. Baju Pramuka
5. Baju Olahraga (kaos dan training pack)
6. Papan nama untuk disematkan di baju. Latar belakang ungu untuk
anak kelas 1. Waktu pembuatan 10 menit. (AHMAD FUADI, 2011 :
58)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 153
digilib.uns.ac.id
pulang. Sehingga siapa pun yang masuk Pondok Madani menempati asrama yang
sudah disediakan. Asrama tersebut dibangun di atas tanah yang sangat luas.
Asrama Pondok Madani bisa menampung ratusan murid. Hal ini sesuai dengan
“Gedung ini salah satu asrama murid dan dikenal baik oleh semua alumni,
karena setiap anak tahun pertama akan tinggal di asrama yang bernama Al-
Barq, yang berarti petir. Kami ingin anak baru bisa menggelegar sekuat
petir dan bersinar seterang petir,” terang pemandu kami. Mata Raja yang
berdiri disebelahku berbinar-binar. (AHMAD FUADI, 2011 : 32)
berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau
berguna bagi kehidupan manusia. Nilai sebagai kualitas yang independen akan
memiliki ketetapan yaitu tidak berubah yang terjadi pada objek yang dikenai nilai.
Ada beberapa nilai pendidikan yang dapat diperoleh dari sebuah cerita
(dalam hal ini novel). Nilai pendidikan itu di antaranya adalah nilai yang
dikemukakan oleh Max Scheler. Dalam penelitian nilai-nilai yang diambil untuk
menganalisis nilai pendidikan adalah nilai yang dikemukan oleh Max Scheler.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 154
digilib.uns.ac.id
Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh masyarakat, mengenai apa
yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Sebagai
bernilai buruk. Nilai sosial termasuk pada nilai vitalitas atau kehidupan sosial.
pantas atau tidak pantas harus melalui proses menimbang. Hal ini sangat
masyarakat yang satu dan masyarakat yang lain terdapat perbedaan tata nilai.
ke bawah. Kedua orang tua Alif adalah seorang guru Madrasah. Alif tinggal
disebuah rumah kontrakan beratap seng dan bendinding kayu. Alif yang sejak
sekolahan agama karena tidak punya uang, karena ongkos masuk sekolaha
sekolah agama karena tidak punya cukup uang. Ongkos masuk madrasah
kutipan berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 155
digilib.uns.ac.id
Tidak ada waktu lagi. Menurut informasi dari surat pak Etek Gindo,
waktu pendaftaran Pondok Madani ditutup empat hari lagi, padahal
butuh tiga hari jalan darat untuk sampai di jawa Timur. Tiket pesawat
tidah terjangkau oleh kantung keluargaku. “ kita naik bus saja ke jawa
besok pagi,” kata Ayah yang akan mengantarku, (AHMAD FUADI,
2011: 14)
Kutipan di atas menerangkan bahwa keluarga Alif tidak mampu
terletak di Jawa Timur. Ketika itu jika dilaluli perjalan darat dari pulau
petunjuk bagi manusia dalam menyelenggarakan tata cara hidup yang nyata
terjadi. Pandangan hidup yang demikian jelas memperhatikan apa yang dicari
adalah kebahagiaan jiwa, sebab agama adalah pakaian hati, batin atau jiwa.
bahwa Alif akan menjadi pemimpin agama yang hebat. Bagaimanapun juga garis
keturunan Amaak adalah garis keturunan ulama. Alif tidak mau melanjutkan
sekolah ke pondok. Alif ingin melanjutkan ke SMA dan kuliah agar bisa seperti
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 156
digilib.uns.ac.id
membutuhkan uang yang banyak. hal ini sesuai kutipan dalam novel:
dipilih adalah Pondok Madani di Jawa Timur. Pelajaran agama di pondok dapat
dilakukan setiap saat. Hal ini terungkap dalam novel sebagai berikut:
agama selalu diajarkan di pondok. Kiai di pondok membuat aturan agama harus
diajarkan setiap saat. Di sela-sela pelajaran umum juga diberikan materi agama.
Hal ini sesuai dengan pertanyaan dari bapak Alif. Bahwa di pondok banyak
dijarkan tentang pelajaran umum, kapan agama akan di ajarkan? Dengan senang
waktu.
Pendidikan agama islam dalam novel ini sangat kental sekali. Setiap detail
memang sangat ketat. Apalagi soal agama islam. Di pondok waktu sholat memang
segala aktifitas harus dihentikan. Semua harus datang ke masjid pada waktu sholat
commit to user
Magrib. Namun, untuk sholat lainnya dilakukan di kamar masing-masing. Hal ini
perpustakaan.uns.ac.id 157
digilib.uns.ac.id
dilakukan untuk melatih murid agar bisa menjadi imam bagi orang lain. Hal ini
kamar sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa sistem religi dalam novel tersebut
sangat menonjol. Shalat malam biasa Alif dan kawan-kawan kerjakan. Shalat dan
berdoa merupakan usaha yang dilakukan agar semua pekerjaan dan kesulitan
dalam belajar bisa teratasi. Karena hanya kepada Tuhanlah semua memohon dan
meminta bantuan. Semua itu dilakukan dengan khusuk dan ikhlas. Hal ini sesuai
menjelang ujian, banyak murid yang melakukan doa malam dan belajar malam.
dan menentukan teori dan praktek pelaksanaan pendidikan yang berdiri di atas
landasan dan dijiwai oleh filsafat hidup bangsa “Pancasila” yang diabdikan demi
kepentingan bangsa dan Negara dalam usaha merealisasikan cita-cita bangsa dan
Negara Indonesia.
benar dan salah berdasarkan adat dan kebiasaan di mana individu itu berada.
Nilai moral di bagi dua yaitu segi positif dan negatifnya. Kedua hal itu perlu
positif harus ditonjolkan sebagai hal yang ditiru dan diteladani. Demikian segi
negatif perlu juga diketahui serta disampaikan kepada pembaca. Hal ini
dimaksudkan agar kita tidak tersesat, bisa membedakan mana yang baik mana
yang buruk. Seperti halnya orang belajar. Ia akan berusaha untuk bertindak lebih
baik jika tidak tahu hal-hal yang buruk dan tidak pantas dilakukan. Nilai moral
adalah kata mujarab yang sampaikan oleh Ustad Salman. Kata mujarab yang
memikat semua orang tersebut adalah Man Jadda Wajada. Hal tersebut terdapat
Man jadda wajada : sepotong kata asing ini bak mantera ajaib yang ampuh
bekerja. Dalam hitungan beberapa helaan napas saja, kami bagai tersengat
ribuan tawon. Kami tiga puluh anak tanggung, menjerit balik, tidak mau
kalah kenceng.
“Man jadda wajada!”
Berkali-kali, berulang-ulang, sampai tenggorokan panas dan suara serak.
Ingar bingar ini berdesibel tinggi. Telingaku panas dan berdenging-
denging sementara wajah kami merah padam memfosir tenaga. Kaca
jendela yang tipis sampai bergetar-getar disebelahku. Bahkan, meja
kayuku pun berkilat-kilat basah, kuyup oleh liur yang ikut berloncatan
setiap berteriak lantang.
commitkurus
Tapi kami tahu, mata laki-laki to user
yang enerjik ini tidak dimuati aura
jahat. Dia dengan royal membagi energi positif yang sangat besar dan
perpustakaan.uns.ac.id 160
digilib.uns.ac.id
kepada murid baru. Man jadda wajada diberikan kepada murid baru untuk
hati. Bahwa segala sesuatu itu apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh akan
membuahkan hasil.
Hampir satu jam perlombaan menyuarakan man jadda wajada itu dilakukan.
Namun, tak satupun dari murid yang protes. Justru kata itulah sampai sekarang
tetap terpatri di dalam hati dan jiwa setiap murid. Walaupun sudah keluar dari
pondok man jadda wajada tetap membahana keliang telinga setiap orang. Hal ini
“Man jadda wajada,” teriakku pada diri sendiri. Sepotong syair Arab yang
diajarkan di hari pertama masuk kelas membakar tekadku. Siapa yang
bersungguh-sungguh akan sukses. (AHMAD FUADI, 2011 : 82)
Rumus man jadda wajada terbukti mujarab. Kesungguhanku segera
dibalas kontan. (AHMAD FUADI, 2011 : 82)
Siapapun yang meresapi dan melaksanakan kata man jadda wajada
dengan sungguh-sungguh. Maka, usahanya itu akan segera di balas kebaikan oleh
Tuhan. Hal itu dilakukan oleh Alif sekaligus pengarang novel tersebut. Alif
dengan sungguh-sungguh berdoa dan berusaha. Usaha tersebut tidak sia-sia. Alif
mendapatkan apa yang diinginkan. Namun, semua itu tidak terlepas dari suratan
d. Nilai Budaya
tertentu yang dapat dibedakan dan lainnya sebagai acuan prilaku dan tanggapan
Minang mengenai rumah makan Padang. Supremasi orang Minang soal makanan
menggunakan bus tersebut terlihat begitu jelas. Hal ini sesuai dengan kutipan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 162
digilib.uns.ac.id
tanduk dan bertuliskan “RM Padang”. Atap tanduk merupakan salah satu ciri
rumah gadang. Rumah gadang merupakan rumah adat daerah Minangkabau. Bagi
sebagian besar orang menggunakan atap tanduk menonjolkan salah satu ciri khas
kebudayaan daerah. Hal itulah yang menjadi ciri khas orang Padang.
kesatuan dengan atap bertanduk. Kedua ciri khas tersebut tidak bisa dipisahkan.
Ibarat langit dengan bumi. Keduanya merupakan budaya dari orang Minang.
Selain itu, kebudaayaan lain dari Minang adalah tingkat derajat pedas pada
berkurang. Hal inilah yang menjadi kebudayaan yang sudah dianut oleh
B. Pembahasan
Lima Menara
commit
terispirasi dari kisah pribadinya. to user pengarang terpaksa masuk di
Awalnya
perpustakaan.uns.ac.id 163
digilib.uns.ac.id
seperti Habibie. Akan tetapi, keinginannya di tentang oleh orang tua pengarang.
Keinginan untuk masuk Pondok Madani timbul karena surat dari Etek Gindo.
setengah hati. Selanjutnya keputusannya itu sirna seiring berjalannya waktu dan
Pondok Madani adalah tempat membangun karakter anak bangsa. Dimana lulusan
Pondok Madani mampu bersaing di dunia kerja dan mampu bersaing di kancah
luar negeri. Selain itu Pondok Madani merupakan tempat mengajarkan ilmu
yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini
dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan
bertindak. Kebajikan terdiri atas sejumlah nilai, moral, dan norma, seperti jujur,
berani bertindak, dapat dipercaya, dan hormat kepada orang lain. Interaksi
bangsa. Oleh karena itu, pengembangan karakter bangsa hanya dapat dilakukan
hidup dalam ligkungan sosial dan budaya tertentu, maka pengembangan karakter
commit to user
individu seseorang hanya dapat dilakukan dalam lingkungan sosial dan budaya
perpustakaan.uns.ac.id 164
digilib.uns.ac.id
dapat dilakukan dalam suatu proses pendidikan yang tidak melepaskan peserta
Sekolah, 2010)
orang yang paling beruntung bisa menjadi murid Pondok Madani. Beruntung
Pondok Madani telah memberi bekal ilmu pembangun karakter. Pengarang juga
merasa menjadi seorang anak muda yang dibentuk dengan totalitas pendidikan
yang iklas. Pondok Madani telah memberikan bekal untuk mengarungi kehidupan
ini. Baik kehidupan yang senang maupun kehidupan yang susah. Bekal tersebut
melekat di dalam otak dan hati. Namun, semua itu tidak bisa lepas dari motivasi
2. Aspek Sosial Budaya yang Terdapat dalam Novel Negeri Lima Menara
2007: 133) memaparkan tujuh unsur kebudayaan sebagai berikut: (1) Sistem
religi; (2) Sistem kemasyarakatan atau organisasi social; (3) Sistem pengetahuan;
(4) Bahasa; (5) Kesenian; (6)Sistem mata pencaharian; dan (7) Sistem peralatan
dan 3) wujud fisik. Keseluruhan sistem dalam wujud kebudayaan itu pada
Sosial budaya yang terdapat dalam novel Negeri Lima Menara sesuai
2009: 38 dan Mg. Sri Wijiyati, 2007: 133). Sistem religi yang terdapat dalam
novel adalah menganut agama islam. Novel tersebut bercerita tentang kehidupan
adalah di manara masjid Pondok Madani. Kegiatan yang dilakukan adalah belajar,
Impian tersebut adalah impian untuk pergi ke luar negeri. Selain di Menara masjid
pengetahuan yang terdapat dalam novel bahwa murid kelas enam Pondok Madani
Sementara itu bahasa yang terdapat dalam novel berupa bahasa lisan dan
bahasa tulisan. Bahasa lisan terdiri dari bahasa Minang, bahasa Inggris dan bahasa
Arab. Sedangkan bahasa tulisan berupa bahasa Inggris dan bahasa Arab. Untuk
novel yaitu guru dan pegawai Pemda. Guru merupakan mata pencaharian orang
tua Alif. Orang tua Atang yang tinggal di Bandung bekerja sebagai pegawai
Pemda.
bentuk wadah dan pakaian. Transportasi yang digunakan Alif untuk pergi ke
Pondok Madani adalah bus dan kapal. Namun, setelah lulus dari Pondok Madani
dan sukses Alif belajar di luar negeri. Untuk dapat keluar negeri, Alif
komunikasi berguna untuk mengetahui keadaan dan kabar berita, maka dalam
novel tersebut terdapat peralatan komunikasi berupa surat. Lain halnya dengan
Pondok Madani adalah piring dan gelas. Terakhir adalah pakaian. Pakaian
seragam di Pondok Madani sudah ditentukan yaitu pakaian pramuka, sarung dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 167
digilib.uns.ac.id
Nilai pendidikan yang dapat diperoleh dari novel Negeri Lima Menara
adalah nilai pendidikan yang dikemukakan oleh Max Scheler. Dalam penelitian
ini nilai-nilai yang diambil untuk menganalisis nilai pendidikan adalah nilai yang
keluarga Alif yang sederhana. Sehingga orang tua Alif tidak mampu
menuruti nasehat orang tua untuk masuk ke Pondok. Di Pondok Madani terdapat
pembelajaran agama yang diajarkan setiap waktu. Di mana pun berada, pelajaran
yang mendatang motivasi dan semangat tinggi. Kata mujarab tersebut adalah man
commit
jadda wajadda. Artinya siapa yang to user
berusaha dengan sungguh-sungguh maka akan
perpustakaan.uns.ac.id 168
digilib.uns.ac.id
sukses.
yang dianut oleh masyarakat setempat. Berkaitan dengan nilai budaya tersebut,
dalam novel Negeri Lima Menara terdapat nilai budaya mengenai kepercayaan
orang Minang tentang rumah makan Padang. Dalam mendirikan rumah makan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 169
digilib.uns.ac.id
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Lima Menara, merupakan tempat yang mengajarkan kehidupan yang percaya dan
bertakwa terhadap Tuhan. Selain itu pengarang juga berpandangan bahwa Pondok
bahasa asing selama 24 jam. Semua itu dapat dilakukan dengan usaha dan kerja
2. Aspek Sosial Budaya yang Terdapat dalam Novel Negeri Lima Menara
a. Sistem Religi meliputi (1) sistem kepercayaan yang menganut ajaran Agama
Islam; (2) sistem nilai dan pandangan hidup yaitu berupa kata yang mujarab
169
perpustakaan.uns.ac.id 170
digilib.uns.ac.id
Sahibul Menara di menara masjid sebelum Magrib dan aula yang digunakan
biasa di sebut dengan Class Six Show. Class Six Show yang ditampilkan
murid senior kelas enam dan pengajaran pondok yang bersifat modern yaitu
d. Bahasa, bahasa yang terdapat dalam Novel Negeri Lima Menara adalah
bahasa lisan dan bahasa tulis. Bahasa lisan berupa bahasa Minang, bahasa
Arab dan bahasa Inggris. Bahasa tulis berupa bahasa Arab dan bahasa Inggris.
g. Sistem peralata hidup dan komunikasi berupa (1) transportasi yaitu berupa
bus dan kapal; (2) peralatan komunikasi berupa surat; (3) bentuk peralatan
komunikasi dalam bentuk wadah berupa piring dan gelas; dan (4) pakaian
yang digunakan setiap hari di dalam pondok yaitu berupa sarung, baju
a. Nilai Vitalitas atau Kehidupan Sosial yang berupa kisah kehidupan keluarga
b. Nilai spiritual atau nilai agama yang tokohnya beragama islam dan
c. Nilai moral yang positif dan negatif, nilai tersebut berupa nilai moral yang
B. Implikasi
Analisis Sosiologi Sastra dan Nilai Pendidikan dalam Novel Negeri Lima Menara
karya Ahmad Fuadi. Hasil penelitian ini memiliki implikasi terhadap aspek lain
sebagai berikut
sikap dan nilai, tidak terbatas hanya pada pengetahuan atau menghafal judul
harus diarahkan pada penilaian karya sastra secara objektif. Maka, hal ini akan
Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi. Memang, karya novel memiliki
jumlah halaman yang banyak sehingga diperlukan waktu banyak dalam proses
apresiasi karya. Meskipun demikian, hasil analisis pada aspek sosiologi pada
wujud buku. Sosiologi sastra terkandung di dalam dan di luar karya sastra.
Oleh karena itu, pendidik harus memberikan arahan jelas terhadap aspek
bahan materi yang telah disederhanakan sehingga dapat dipahami siswa secara
baik.
sastra kepada siswa. Kajian ini memberikan fakta sastra dari dalam karya itu
sendiri juga dari luar karya sastra, berupa pengarang kreatifnya dan latar sosial
hanya pada aspek kognitif, melainkan juga pada aspek afektif bahkan
psikomotoriknya. Hal tersebut dapat dicapai dengan peran pendidik yang tidak
dari sebuah kisah atau cerita. Cerita novel Negeri Lima Menara karya Ahmad
moral. Novel Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi pendidikan di Pondok
merasakan suka dan duka, tertawa dan menangis, juga emosi dan pemaaf. Hal
masalah yang dihadapi dalam hidup di pondok. Sikap dan perilaku yang
dilakukan dalam menangani masalah yang terjadi menjadi contoh yang bisa
diteladani. Oleh karena itu, novel Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi
5. Aspek keteladanan
Siswa juga akan merasa terdorong aspek kesadarannya jati dirinya sebagai
insan cendekia. Cerita yang bermakna dalam dan menggugah motivasi dari
commit to user
novel Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi memberikan kedalaman arti
perpustakaan.uns.ac.id 174
digilib.uns.ac.id
tersendiri bagi siswa. Pada akhirnya siswa akan menemukan keteladanan yang
Wujud lain dari implikasi penelitian ini yaitu pada pelestarian budaya,
cerita novel Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi. Aktivitas penelitian
dari tindakan yang bisa dilakukan dalam aspek pelestarian seni budaya
dasar terhadap seni budaya yang memang harus dilestarikan yang ditampilkan
generasi. Aspek awal yang bisa dilakukan yaitu dengan proses show up
“menunjukkan” eksistensi seni budaya tersebut. Hal itu bisa dicapai dengan
pelaksanaan penelitian ini. Meluasnya efek ini ketika terjadi akumulasi dari
pengaruh positif yang diperoleh oleh masyarakat pembaca karya sastra ini.
karya sastra ini sebagai bahan ajar apresiasi karya sastra. Diharapkan proses
dan kualitas penelitian ilmiah, khususnya kajian di bidang karya sastra. Secara
kuantitas, penelitian ini akan menjadi dokumen sastra yang dapat dijadikan
sebagai bahan referensi dalam penelitian yang akan dilakukan di masa datang.
Oleh karena itu, penelitian ini juga mendorong kegiatan ilmiah karena akan
atau kualitas kajian terhadap penelitian. Para peneliti lain akan melakukan
dan bervariasi.
Menara karya Ahmad Fuadi ini dapat menjadi cermin bagi masyarakat
pada tokoh bisa menjadi teladan yang bijak tanpa dengan menggurui.
Masyarakat pembaca pun dapat belajar dari interaksi sosial yang positif dari
berperilaku dengan baik melalui hikmah yang diambil dari deskripsi peristiwa
dalam cerita novel tersebut karena pada hakikatnya karya sastra merupakan
wujud realitas yang dituangkan dalam sebuah cerita. Perwujudan sikap dan
C. Saran
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Oleh karena itu, pengajaran tidak
karena dengan hal ini maka pencapaian prestasi siswa tidak hanya pada
sastra bisa dilakukan dengan berbagai pendekatan yang ada juga dengan objek
hasil interaksinya dengan sastra sehingga menjadi fakta nyata yang bisa
masyarakat.
commit to user