id
PENULISAN HUKUM
(SKRIPSI)
Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat
Guna Memperoleh Derajat Sarjana Dalam Ilmu Hukum Pada
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Oleh
Hendra Yoghasmara
NIM : E.0002147
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2008
i
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
ii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun oleh :
HENDRA YOGHASMARA
NIM : E. 0002147
Telah diterima dan disahkan oleh Tim Penguji Penulisan Hukum (Skripsi)
Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 31 Januari 2008
TIM PENGUJI
MENGETAHUI
Dekan,
iii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
“ Menjadi orang penting itu baik, akan tetapi lebih penting menjadi orang baik “
( seorang sahabat )
” Kemuliaan manusia bukan terletak pada kemenangan saja, tetapi terlebih pada
upaya bagaimana kita bisa bangkit setelah kekalahan. Hidup kita yang sekali itu
terdiri dari rentetan kemenangan dan kekalahan yang datang siluh berganti ”
( seorang sahabat )
iv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSEMBAHAN
Saudara-saudariku tercinta
Ratih Damayanti & Bondan Wijanarko
v
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
vi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7. Mbak Ratih dan Dek Bondan, terima kasih untuk dukungannya bagi
penulis.
8. Semua pihak yang telah membantu penyusunan Penulisan Hukum (
skripsi ) ini.
Demikian mudah-mudahan Penulisan Hukum ( skripsi ) ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua terutama bagi penulis, kalangan akademisi,
praktisi, serta masyarakat umum.
Surakarta, Januari 2008
Penulis
vii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ....................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v
KATA PENGANTAR....................................................................................... vi
DAFTAR ISI...................................................................................................... viii
DAFTAR BAGAN DAN GAMBAR................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xi
ABSTRAK ......................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
B. Pembatasan Masalah ............................................................................... 3
C. Perumusan Masalah ................................................................................ 4
D. Tujuan Penelitian .................................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5
F. Metode Penelitian ................................................................................... 6
G. Sistematika Penulisan Hukum ................................................................ 12
viii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 74
LAMPIRAN
ix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
x
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
xi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
xii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
xiii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xiv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Pembatasan Masalah
Oleh penulis dalam hal pembatasan masalah ini bertujuan agar dalam
penyusunan dan penyajian data penelitian nantinya supaya lebih terfokus dan
terarah pada suatu permasalahan penelitian. Dan penulisan hukum ini,
berkaitan dengan pembatasan masalah oleh penulis adalah nantinya akan
membahas permasalahan di seputar pelaksanaan lelang umum tender
pengadaan barang dan jasa pemerintah berupa jasa pemborongan (konstruksi
xv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
C. Perumusan Masalah
Perumusan masalah yang tegas dapat menghindari pengumpulan data
yang tidak diperlukan, sehingga penelitian akan lebih terarah pada tujuan
yang ingin dicapai. Perumusan masalah digunakan untuk mengetahui dan
menegaskan masalah-masalah apa yang hendak diteliti yang dapat
memudahkan penulis dalam pelaksanaan pengumpulan data, penyusunan
data, dan menganalisanya sehingga penelitian dapat dilakukan secara
mendalam dan sesuai dengan yang telah ditentukan.
Bertolak dari latar belakang yang oleh penulis coba untuk ungkapkan
di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana prosedur pelaksanaan lelang umum tender pengadaan barang
dan jasa pemerintah di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batang jika
dikaitkan dengan Keppres Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah beserta
perubahannya ?
2. Apa sajakah hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan lelang
umum tender pengadaan barang dan jasa pemerintah ?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan target yang ingin dicapai sebagai solusi
atas masalah yang dihadapi (tujuan obyektif), maupun untuk memenuhi
kebutuhan perorangan (tujuan subyektif). Berangkat dari permasalahan
tersebut di atas, maka tujuan penulisan hukum ini adalah :
1. Tujuan obyektif
a. Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan lelang umum tender
pengadaan barang dan jasa pemerintah di Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Batang jika dikaitkan dengan Keppres Nomor 80 Tahun
xvi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Tujuan Subyektif
a. Untuk memperoleh data dan informasi yang akurat guna penyusunan
penulisan hukum sebagai syarat untuk memperolah gelar kesarjanaan
di bidang ilmu hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
b. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta sumbangan
pemikiran praktis dalam pengetahuan administrasi negara.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini sekiranya dapat memberikan manfaat, antara lain :
1. Manfaat Teoritis
a. Dapat memberikan sumbangan pemikiran dan memperluas
pengetahuan tentang ilmu hukum, khususnya hukum admisintrasi
negara.
b. Untuk lebih memperdalam pemahaman teori yang telah diterima
oleh penulis selama dalam bangku kuliah.
2. Manfaat Praktis
a. Dapat memberikan jawaban atas perumusan masalah yang telah
disusun oleh penulis.
b. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan
dan pemahaman tentang prosedur pelaksanaan lelang tender
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 yang
bertujuan untuk efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pengadaan
barang dan jasa pemerintah.
xvii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
F. Metode Penelitian
Metode merupakan cara kerja atau tata kerja untuk dapat memahami
obyek yang akan menjadi sasaran dari ilmu pengetahuan yang akan diteliti.
Metode dipilih dan digunakan untuk keserasian dengan obyek serta sejalan
dengan tujuan dan masalah yang diteliti.
Metodologi pada hakekatnya memberikan pedoman, tentang cara-cara
seorang ilmuwan mempelajari, menganalisa, dan memahami lingkungan-
lingkungan yang dihadapinya ( Soerjono Soekanto, 1986:6).
Dalam penelitian ini oleh penulis menggunakan metode-metode
sebagai berikut:
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini oleh penulis menggunakan jenis penelitian
empiris, Pada penelitian hukum sosiologis atau empiris, maka yang
diteliti pada awalnya adalah data sekunder, untuk kemudian
dilanjutkan dengan penelitian pada data primer di lapangan, atau
terhadap masyarakat (Soerjono Soekanto, 1986: 52).
2. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini, oleh penulis mengambil lokasi penelitian
di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batang, Perpustakaan Fakultas
Hukum UNS, dan Perpustakaan Pusat UNS.
xviii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Sifat Penelitian
Dilihat dari sifatnya penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan
gambaran sejelas mungkin mengenai masalah yang diteliti. Suatu
penelitian deskriptif dimaksudkan untuk memberikan data yang
seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala lainnya.
Penelitian deskriptif pada umumnya bertujuan untuk mendiskripsikan
secara sistematis, faktual dan akurat terhadap suatu populasi atau
daerah tertentu mengenai sifat-sifat, karakteristik-karakteristik atau
faktor-faktor tertentu (Bambang Sunggono, 2003:36).
4. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif. Pendekatan merupakan tata cara penelitian yang
menghasilkan data deskriptif yaitu apa yang dinyatakan oleh
responden secara tertulis atau lisan, dan perilaku nyata ( Soerjono
Soekanto, 1986 : 32).
xix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Data Sekunder
Data ini antara lain mencakup dokumen-dokumen resmi, buku-
buku, hasil penelitian yang berwujud laporan, buku harian, dan
seterusnya. (Soerjono Soekanto,1986:12)
2. Sumber Data
Berdasarkan jenis-jenis data diatas dalam penelitian ini
dapat dibagi menjadi dua sumber data, yaitu :
a. Sumber Data Primer
Sumber data primer yaitu sumber data yang terkait langsung
permasalahan yang diteliti, dalam hal ini melalui Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Batang dan pejabat pelaksana
lelang umum tender pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Dalam hal ini, oleh penulis data yang diperoleh bersumber dari
Bapak M.A. Hermawan (Pak Agung) dari Sub Dinas Cipta
Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batang dimana
beliau dalam pelaksanaan lelang bertindak sebagai ketua
panitia lelang.
b. Sumber Data Sekunder
Sumber data yang meliputi semua sumber data yang
mendukung sumber data primer antara lain peraturan
perundangan-undangan, dokumen-dokumen, laporan, hasil
penelitian terdahulu, buku-buku ilmiah dan sumber lain yang
berhubungan dengan objek penelitian ini.
xx
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Penarikan
Simpulan/
Gambar 1
Bagan Model Analisis Interaktif
xxii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Reduksi dan sajian data ini disusun pada waktu peneliti sudah
mendapatkan unit data dari sejumlah unit yang diperlukan dalam
penelitian. Pada waktu pengumpulan data sudah berakhir, peneliti
mulai melakukan usaha untuk menarik kesimpulan dan verifikasinya
berdasarkan semua hal yang terdapat dalam reduksi maupun sajian
datanya. Bila simpulan dirasa kurang mantap karena kurangnya
rumusan dalam reduksi maupun sajian datanya, maka peneliti wajib
kembali melakukan kegiatan pengumpulan data yang sudah terfokus
untuk mencari pendukung simpulan yang ada dan juga bagi
pendalaman data. Dalam keadaan ini tampak bahwa penelitian
kualitatif prosesnya berlangsung dalam bentuk siklus. Biasanya,
sebelum peneliti mengakhiri proses pelaksanaan penelitiannya dan
menyusun laporan, kegiatan pendalaman data ke lapangan studinya
dilakukan untuk menjamin mantapnya hasil akhir penelitian (H. B.
Sutopo, 2002 : 94 - 97).
xxiii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxiv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
1. Pengertian Pengadaan Barang Dan Jasa
Menurut Keppres Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa yang termuat dalam Pasal 1 Ayat
(1), yang dimaksud dengan Pengadaan Barang dan Jasa adalah kegiatan
pengadaan barang dan jasa yang dibiayai dengan APBN/APBD, baik
yang dilaksanakan secara swakelola maupun oleh penyedia barang /jasa.
13
xxv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxvi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxvii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxviii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxx
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxxi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxxii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxxiii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxxiv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxxv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxxvi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxxvii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxxviii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxxix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
k) Pemasukan penawaran;
l) Pembukaan penawaran;
m) Evaluasi penawaran;
n) Penetapan pemenang;
o) Pemberitahuan penetapan pemenang;
p) Masa sanggah;
q) Penunjukan pemenang;
r) Penandatanganan kontrak.
4) Tata cara pemilihan penyedia barang dan jasa pemborongan/jasa
lainnya dengan metode penunjukan langsung meliputi :
a) Undangan kepada peserta terpilih;
b) Pengambilan dokumen prakualifikasi dan dokumen
penunjukan langsung;
c) Pemasukan dokumen prakualifikasi, penilaian kualifikasi,
penjelasan, dan pembuatan berita acara penjelasan;
d) Pemasukan penawaran;
e) Evaluasi penawaran;
f) Negosiasi baik teknis maupun biaya;
g) Penetapan/penunjukan penyedia barang dan jasa;
h) Penandatanganan kontrak.
xl
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xli
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xlii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xliii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xliv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xlv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xlvi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xlvii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xlviii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xlix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
l
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
li
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Kerangka Pemikiran
Good Governance
Pasal 20
Dengan Dengan
Prakualifikasi Pascakualifikasi
DPU Hambatan-hambatan
Kabupaten Batang yang dihadapi
Gambar 2
Bagan Alur Kerangka Pemikiran
lii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
liii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
42
liv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lvi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lvii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lviii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lx
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lxi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lxii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lxiii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
d. Penjelasan
Penjelasan merupakan forum atau sarana yang digunakan
untuk session tanya jawab atau pemberian keterangan dari panitia
lelang kepada para rekanan terkait dengan hal-hal dalam pelaksanaan
teknis dari pekerjaan fisik. Jadi dalam proses penjelasan, rekanan
diberi kesempatan untuk meminta penjelasan dari panitia jika
ditemukan hal yang tidak atau kurang dipahami dalam dokumen
lelang. Atau juga jika di dalam dokumen lelang umum ditemukan
hal-hal yang belum dicantumkan atau jika ternyata terdapat
perubahan-perubahan dalam dokumen lelang maka dapat disusulkan
dalam tahap penjelasan ini.
Dewasa ini dalam prakteknya, rekanan diperkenankan untuk
tidak hadir dalam penjelasan. Jadi dengan kata lain setelah
melakukan pendaftaran dan menerima dokumen lelang dari panitia,
rekanan tersebut langsung mengajukan atau memasukkan penawaran.
lxiv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
f. Pemasukan Penawaran
Jarak antara penjelasan pekerjaan dengan pemasukan
penawaran minimal 1 (satu) hari dan batas maksimal atas pemasukan
penawaran berkisar antara 15 (lima belas) sampai 30 (tiga puluh)
hari, hal itu ditentukan berdasarkan atas kompleksitas dari jenis
pekerjaan yang dilelangkan. Batas waktu dari pemasukan penawaran
lelang oleh rekanan biasanya sudah dicantumkan dalam dokumen
lelang.
g. Pembukaan Penawaran
Berdasarkan Pasal 28 Keppres Nomor 80 Tahun 2003 bahwa
dalam pembukaan penawaran harus terdapat minimal 3 (tiga) rekanan
yang mengajukan penawaran dalam 1 paket pekerjaan teknis dan
kemudian pembukaan penawaran dianggap sah untuk dibuka, tetapi
jika dalam pembukaan penawaran ternyata rekanan yang mengajukan
penawaran kurang dari 3 (tiga) rekanan maka berkas penawaran yang
sudah masuk dalam panitia tidak dibuka dan lelang dianggap gagal
serta harus diadakan pelelangan ulang.
Dalam pembukaan penawaran, yang dilihat oleh panitia
lelang adalah nominal yang ditawarkan oleh rekanan dan syarat-
syarat administrasi dari para rekanan yang dilampiri dengan berkas-
berkas dan semuanya dibacakan pada saat pembukaan penawaran.
lxv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lxvi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3) Evaluasi Biaya
Berdasarkan Pasal 19 Keppres Nomor 80 Tahun 2003 bahwa
dalam pemilihan barang dan jasa pemerintah dapat menggunakan 1
(satu) dari 3 (tiga) metode evaluasi penawaran berdasarkan jenis
barang dan jasa yang akan diadakan, dan metode evaluasi penawaran
tersebut harus dicantumkan dalam dokumen lelang , yang meliputi
antara lain :
1) Sistem Gugur
2) Sistem Nilai
3) Sistem Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis
DPU dalam melaksanakan evaluasi berkas penawaran
menggunakan evaluasi dengan sistem gugur, dimana yang dimaksud
dengan sistem gugur adalah yaitu evaluasi penilaian penawaran
dengan cara memeriksa dan membandingkan dokumen penawaran
terhadap pemenuhan persyaratan yang telah ditetapkan dalam
dokumen pemilihan penyedia barang dan jasa dengan urutan proses
evaluasi dimulai dari penilaian persyaratan administrasi, persyaratan
teknis dan kewajaran harga, terhadap penyedia barang dan jasa yang
tidak lulus penilaian pada setiap tahapan dinyatakan gugur.
Dalam tahap ini, selain evaluasi terhadap berkas penawaran
juga dilakukan evaluasi kualifikasi dari para rekanan. Di dalam
formulir isian kualifikasi untuk jasa pemborongan, terdiri dari
beberapa bagian yang terdiri dari :
1) Surat pernyataan minat untuk mengikuti pengadaan barang dan
jasa
2) Pakta integritas. Di dalam pakta integritas ini berisi pernyataan,
antara lain :
a) Bahwa rekanan tidak akan melakukan praktek KKN.
b) Rekanan akan melaporkan kepada pihak yang berwajib jika
mengetahui ada indikasi KKN di dalam proses pengadaan
barang dan jasa.
lxvii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lxviii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lxix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
k. Penetapan Pemenang
PPKom kemudian menetapkan pemenang lelang berdasarkan
atas hasil dari evaluasi berkas penawaran dan evaluasi kualifikasi
serta usulan pemenang dari panitia lelang.
lxx
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
l. Pengumuman Pemenang
Pemenang lelang yang telah ditetapkan oleh PPKom
kemudian diumumkan di DPU selaku instansi penyelenggara lelang
dengan ditempel di papan pengumuman. Di dalam pengumuman
pemenang lelang tersebut juga dicantumkan nama-nama calon
cadangan dari pemenang.
m. Masa Sanggah
Masa sanggah merupakan pemberian kesempatan kepada
rekanan untuk mengajukan surat sanggahan jika merasa keberatan
atas hasil evaluasi yang telah diumumkan, antara lain jika
diketemukan :
1) Penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang telah
ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia barang dan jasa.
2) Rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya persaingan
yang sehat.
3) Penyalahgunaan wewenang oleh panitia, pejabat pengadaan
dan/atau pejabat yang berwenang lainnya.
4) Adanya unsur KKN di antara peserta pemilihan penyedia barang
dan jasa.
5) Adanya unsur KKN di antara peserta dengan anggota panitia,
pejabat pengadaan dan/atau pejabat yang berwenang lainnya.
Masa sanggah diberikan kepada peserta lelang dimana yang
dimaksud dengan peserta lelang adalah rekanan yang ikut
pendaftaran lelang dan kemudian memasukkan penawaran.
Sedangkan bagi rekanan yang hanya ikut pendaftaran lelang dan
mengambil dokumen lelang tetapi tidak memasukkan penawaran
disebut sebagai calon peserta lelang sehingga tidak diberi hak atas
masa sanggah. Jika dalam masa sanggah terdapat keberatan dari
peserta lelang maka keberatan tersebut dinamakan sanggahan. Jika
lxxi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
n. Penunjukan Pemenang
Penunjukan pemenang dilakukan oleh PPKom yang
kemudian oleh PPKom dibuat Surat Penunjukan Penyedia Barang
atau Jasa (SPPBJ). Setelah mendapat surat penunjukan tersebut
kemudian oleh rekanan yang ditunjuk harus membuat Surat Jaminan
Pelaksanaan dengan besar jaminan 5% dari penawaran atau dari
Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dan jaminan tersebut berasal dari
bank pemerintah. Kemudian setelah membuat surat jaminan, oleh
rekanan yang ditunjuk sebagai pemenang juga membuat Surat
Kesanggupan Pelaksanaan Pekerjaan dan kemudian surat-surat
tersebut diserahkan kembali kepada PPKom.
o. Penandatangan Kontrak
Berdasarkan atas Surat Jaminan Pelaksanaan dan Surat
Kesanggupan Pelaksanaan Pekerjaan dari rekanan yang ditunjuk
sebagai pemenang, maka oleh PPKom kemudian dibuat kontrak yang
kemudian ditandatangani oleh kedua belah pihak antara rekanan
dengan PPKom. Kontrak tersebut selain sebagai tanda dimulainya
pekerjaan teknis juga merupakan dasar atau bukti keterikatan antara
PPKom dengan rekanan.
lxxii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lxxiii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lxxiv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lxxv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lxxvi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lxxvii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lxxviii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lxxix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lxxx
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
menandakan bahwa pekerjaan konstruksi atau fisik sudah bisa untuk mulai
dikerjakan
lxxxi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lxxxii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan telah penulis
sampaikan pada Bab sebelumnya dengan permasalahan yang diteliti, maka
sebagai penutup dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut :
1. Bahwa dalam pelaksanaan lelang umum tender pengadaan barang dan
jasa pemerintah di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batang sudah
sesuai dengan Keppres Nomor 80 Tahun 2003 dengan perubahan-
perubahannya. Hal tersebut dibuktikan dengan pelaksanaan lelang yang
berpedoman langsung dengan Keppres tersebut beserta perubahan-
perubahannya ditambah lagi dengan peraturan perundangan lainnya yang
mengatur hal yang serupa.
Pengadaan barang dan jasa yang dilaksanakan dengan metode pelelangan
umum juga dinilai efektif untuk mencegah adanya tindak pidana korupsi
dalam tubuh pemerintahan serta menjaga efektifitas dan efisiensi
penggunaan anggaran, baik anggaran yang bersumber dari APBN maupun
dari APBD terkait dengan tujuan dengan diundangkannya Keppres
Nomor 80 Tahun 2003 yang berkedudukan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah.
2. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan lelang umum
tender pengadan barang dan jasa antara lain kurangnya jumlah personel
dari instansi yang dinyatakan lulus sertifikasi pengadaan barang dan jasa;
adanya benturan jadwal lelang dengan personel yang berasal dari instansi
dari luar; kurang efektifnya tim teknis yang mengkoreksi atau memeriksa
dokumen perencanaan; SDM dari penyedia jasa kurang.
71
lxxxiii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. SARAN
Pada dasarnya pelaksanaan lelang umum tender pengadaan barang dan
jasa pemerintah oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batang sudah
dilaksanakan dengan baik karena sudah sesuai dengan prosedur yang telah
diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Namun masih ada
hambatan-hambatan yang dihadapi yang harus diperhatikan dan dicarikan
penyelesaiannya oleh instansi tersebut.
Beberapa saran yang dapat penulis sampaikan berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan antara lain:
1. Adanya sosialisasi lebih lanjut tentang peraturan perundang-undangan
yang mengatur mengenai pelaksanaan pengadaan barang dan jasa seperti
Keppres Nomor 80 Tahun 2003 beserta perubahan-perubahannya.
Mengingat bahwa peraturan perundang-undangan tersebut selain
digunakan oleh instansi yang mengadakan pengadaan barang dan jasa
juga nantinya bermanfaat bagi para rekanan yang berniat untuk mengikuti
pengadaan barang dan jasa karena bisa diguakan sebagai pedoman atau
acuan dalam mengikuti pengadaan barang dan jasa.
2. Terkait dengan jumlah personel pengadaan dari suatu instansi yang
kurang juga perlu diperhatikan karena kekurangan personel tersebut
merupakan permasalahan pokok dalam pengadaan barang dan jasa
pemerintah. Hal tersebut bisa juga diatasi dengan mengikutsertakan
personel yang tidak bersertifikasi untuk mengikuti pelatihan pengadaan
barang dan jasa. Atau juga dengan mengirimkan personel untuk
mengikuti ujian sertifikasi pengadaan barang dan jasa pemerintah. Selain
hal-hal tersebut, kekurangan personel juga bisa diatasi dengan melakukan
sinergisitas antar instansi pemerintah atau kerjasama dengan instansi
pemerintah lainnya yang tentunya dengan pengaturan jadwal lelang yang
lebih tersistematis.
3. Terkait dengan kurang efektifnya kerja tim dalam pengadan barang dan
jasa maka perlu adanya pengoptimalan kinerja dari panitia lelang agar
lxxxiv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lxxxv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
lxxxvi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor 257 Tahun 2004 Tentang Standard dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi.
lxxxvii