Anda di halaman 1dari 85

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

PENGARUH KEPUASAN KERJA PADA KEINGINAN BERPINDAH

KERJA DIMEDIASI OLEH KOMITMEN KERJA DAN KOMITMEN

ORGANISASIONAL

( Studi Pada Karyawan PT. INKA Di Madiun )

SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi
Syarat-Syarat guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret
Surakarta

Oleh :

WINDY AYU RIYANTI


NIM. F. 1207066

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul :

PENGARUH KEPUASAN KERJA PADA KEINGINAN BERPINDAH

KERJA DIMEDIASI OLEH KOMITMEN KERJA DAN KOMITMEN

ORGANISASIONAL

(Studi Pada Karyawan PT. INKA Di Madiun)

Surakarta, 17 Juni 2011


Disetujui oleh:

Dr. Hunik Sri Runing S, MSi


NIP. 19590403 198601 2 001

commit to user

ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PENGESAHAN TIM PENGUJI

Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji Skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta untuk melengkapi tugas-tugas dan

memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Manajemen

Surakarta, 2 Juli 2011

Tim Penguji Skripsi

1. Dr. Salamah Wahyuni, SU Sebagai Ketua (..........................)


NIP. 19500118 197803 2 001

2. Dr. Hunik Sri Runing S, M.Si Sebagai Pembimbing (.........................)


NIP. 19590403 198601 2 001

3. Anastasia Riani, SE, M.Si Sebagai Anggota (.........................)


NIP. 19590330 198601 2 001

commit to user

iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

MOTTO

Kesuksesan datang bukan hanya keberuntungan

semata melainkan terwujud dengan keuletan, kerja

keras, keyakinan, niat baik dan disertai dengan doa.

( HR.Al Bazar)

“It can be miracles when you believe, though hope is

failed is hard to give. Who knows what miracles you

had achieve. When you believe, some how you will.

You will when you believe

(Whitney Houston & Mariah Carey)

Allah SWT tidak akan memberikan apa yang kita

inginkan sebelum kita berusaha untuk

mendapatkannya

(Penulis)

commit to user

iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan untuk


· Ibu, bapak, dan keluargaku tercinta,
atas segala doa, pengorbanan,
dukungan, cinta dan kasih sayangnya,
tanpa kalian aku bukanlah apa-apa di
dunia ini.
· kakak dan adikku tercinta yang selalu
mendukungku
· Sahabat-sahabat terbaikku yang selalu
memberikan semangat dan doa
· Semua pembimbingku selama ini yang
selalu mengarahkanku

commit to user

v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil’almin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah


SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH KEPUASAN KERJA
PADA KEINGINAN BERPINDAH KERJA DIMEDIASI OLEH
KOMITMEN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL (Studi Pada
Karyawan PT. INKA Di Madiun) ini dengan baik.

Keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai


pihak, baik bantuan moral maupun material. Dengan segala kerendahan hati
penulis menyampaikan ungkapan terima kasih yang tulus kepada :

1. Dr. Wisnu Untoro, M.S, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret yang telah memberikan ijin penelitian dan pemberian

ilmunya baik akademis maupun non akademis.

2. Dr. Hunik Sri Runing S, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi UNS.

3. Dr. Hunik Sri Runing S, M.Si selaku pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktu di sela-sela kesibukannya untuk memberikan arahan

dan bimbingan sejak awal hingga akhir penulisan skripsi.

4. Dra. Wiyono, M.M, selaku pembimbing akademik yang telah

memberikan arahan dan bantuan selama berada di Fakultas Ekonomi UNS.

5. Bapak dan Ibu Staf pengajar Fakultas Ekonomi, yang telah memberikan

bimbingan selama penulis menempuh studi.


commit to user

vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

6. Staff dan karyawan Fakultas Ekonomi, yang telah memberikan

kenyamanan dan kemudahan selama penulis menempuh proses studi.

7. Pihak Manajemen dan Karyawan PT. INKA di Madiun.

8. Teman-teman Manajemen angkatan 2007, yang telah memberikan

bantuan, semangat, dan doa.

9. Sahabat – sahabatku Foxshe dan Nero atas segala dukungan dan doanya.

10. Saudara - saudaraku di Kos Pondok Biru atas segala semangat dan

dukungan kalian.

Penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis

mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan ke depan. Semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat kepada penulis dan semua yang membacanya.

Akhirnya, kepada semua pihak yang telah membantu baik selama masa

perkuliahan maupun penyusunan skripsi ini semoga mendapatkan balasan dari

Allah SWT, amin……..

Wassalammu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, Juni 2011

Penulis,
Windy Ayu Riyanti

commit to user

vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i

PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………………… ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI………………………………………….. iii

MOTTO…………………………………………………………………… iv

PERSEMBAHAN…………………………………………………………. v

KATA PENGANTAR…………………………………………………….. vi

DAFTAR ISI……………………………………………………………… vii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………… xi

DAFTAR TABEL………………………………………………………… xii

ABSTRAK………………………………………………………………… xiv

BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………… 1

A. Latar Belakang ……………………………………………………. 1

B. Rumusan Masalah ………………………………………………. 4

C. Tujuan Penelitian………………………………………………….. 5

D. Manfaat Penelitian ………………………………………………… 6

commit to user

viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA………………………………………….. 8

A. Landasan Teori…………...………………………………………… 8

1. Keinginan Berpindah Kerja..…………………………………… 8

2. Kepuasan Kerja…………...…………………………………..… 10

3. Komitmen organisasional……………………………………….. 11

4. Komitmen Kerja...………………………………………………. 13

B. Penelitian Terdahulu..……………………………………………….. 14

C. Kerangka Pemikiran………………………………………………… 16

D. Hipotesis Penelitian...……………………………………………….. 17

BAB III. METODE PENELITIAN…………………………………………. 22

A. Desain Penelitian……………………………………………………. 22

B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampel.……………...…………….… 22

1. Populasi…………………….……………………………………. 22

2. Sampel…………………………………………………………... 23

3. Teknik Pengambilan Sampel…………………………………..... 24

C. Pengukuran Variabel dan Definisi Operasional…..……………….… 24

D. Sumber Data……………......………………………………………… 26

E. Metode Pengumpulan Data.………………………………………….. 27

F. Metode Pengujian Instrumen……………………………………….. 28

commit to user

ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

G. Metode Analisis Data………….…………………………………….. 29

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN……………………… 33

A. Deskripsi Perusahaan……………………………………………...... 33

B. Analisis Deskriptif………….....…………………………………….. 41

C. Uji Validitas……………..………………………………………….. 53

D. Uji Reliabilitas………….……………………………………………. 55

E. Uji Hipotesis……..……...…………………………………………… 55

F. Pembahasan………………………………………………………….. 62

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………. 67

A. Kesimpulan…………………………………………………………. 67

B. Keterbatasan Penelitian………………………...…………………… 69

C. Saran………………………….....………………………………….. 70

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

commit to user

x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

II.1 Kerangka Pemikiran …………………………………………….` 16

IV.1 Logo PT. Industri Kereta Api (INKA) ....................................... 37

IV.2 Struktur Organisasi PT. Industri Kereta Api (INKA) ................. 41

IV.3 Analisis Jalur (path)……………………………….......................... 63

commit to user

xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

IV.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ……………………….. 42

IV.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................... 43

IV.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Kerja .......................... 43

IV.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ............ 44

IV.5 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Kepuasan Kerja ...... 46

IV.6 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Komitmen

Organisasional …………………………………………………… 48

IV.7 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Komitmen Kerja ….. 50

IV.8 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Keinginan Berpindah

Kerja ………………………………………………………….….. 53

IV.9 Hasil Uji KMO …………………………………………………… 53

IV.10 Hasil Faktor Analisis …………………………………………….. 54

IV.11 Hasil Uji Reliabilitas …………………………………………….. 55

IV.12 Hasil Analisis Regresi Kepuasan Kerja pada komitmen

Organisasional ……………………………………………………. 56
commit to user

xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

IV.13 Hasil Analisis Regresi Kepuasan Kerja pada Komitmen Kerja …. 57

IV.14 Hasil Analisis Regresi Kepuasan Kerja pada Keinginan

Berpindah Kerja Dimediasi oleh Komitmen Kerja dan Komitmen

Organisasional ……………………………………………………. 59

IV.15 Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung………………………… 61

commit to user

xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRAK

PENGARUH KEPUASAN KERJA PADA KEINGINAN BERPINDAH


KERJA DIMEDIASI OLEH KOMITMEN KERJA DAN KOMITMEN
ORGANISASIONAL
( Studi Pada Karyawan Outsourching PT. INKA )

Oleh :
Windy Ayu Riyanti
F 1207066

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris tentang peran


komitmen kerja dan komitmen organisasional sebagai variabel yang memediasi
pengaruh kepuasan kerja pada keinginan berpindah kerja. Penelitian ini dilakukan
pada PT. Industri Kereta Api (INKA) di Madiun.
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian survei. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. INKA. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah convenience sampling dengan jumlah
sampel 200 karyawan kontrak. Variabel independen dalam penelitian ini adalah
kepuasan kerja, variabel dependennya adalah keinginan berpindah kerja dan
komitmen kerja, komitmen organisasional sebagai variabel mediasi. Analisis data
dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan path analisis dengan sebelumnya
melakukan uji validitas dan reliabilitas
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa :1). Kepuasan kerja berpengaruh
positif dan signifikan pada komitmen organisasional dengan nilai koefisien regresi
0,449 dan signifikansi 0,000, 2). Kepuasan kerja berpengaruh positif dan
signifikan pada komitmen kerja dengan nilai koefisien regresi 0,645 dan
signifikansi 0,000, 3). Kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan pada
keinginan berpindah kerja dengan nilai koefisien regresi -0,182 dan signifikansi
0,040, 4). Komitmen organisasional berpengaruh negatif dan signifikan pada
keinginan berpindah kerja dengan nilai koefisien regresi -0,235 dan signifikansi
0,007, 5). Komitmen kerja berpengaruh negatif dan signifikan pada keinginan
berpindah kerja dengan nilai koefisien regresi -0,267 dan signifikansi 0,009, 6).
Komitmen kerja dan komitmen organisasional memediasi pengaruh kepuasan
kerja pada keinginan berpindah kerja.

Kata kunci: kepuasan kerja, komitmen kerja, komitmen


organisasional,keinginan berpindah kerja.
commit to user

xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRACTION

INFLUENCE OF JOB SATISFACTION TO TURNOVER INTENTION


MEDIATING BY WORK COMMITMEN AND ORGANIZATIONAL
COMMITMEN
( Study of Employees At PT. INKA)

Windy Ayu Riyanti


NIM F 1207066

This research aim is to give the empirical evidence about work


commitment and organizational as variables mediator at influence of job
satisfaction to turnover intention. This research conducted at PT. Industri Kereta
Api (INKA) Madiun.
Design Research used is research survey. Population in this research are all
employees of PT. INKA. Technique of Intake sample used in this research is
convenience sampling with 200 contract employees as sample. Independent
variable in this research is job satisfaction, dependent variable is turnover
intention and work commitment and organizational commitment as variables
mediator. Hypothesis in this research is tested by using path analysis previously
conduct the test of validity and reliability.
Result of this research show that : 1). Job satisfaction has positive effect to
organizational commitment with the value of beta 0,449 and significance 0,000,
2). Job satisfaction has positive effect to work commitment with the value of beta
0,645 and significance 0,000, 3). Job satisfaction has negative effect to turnover
intention with the value of beta -0,182 and significance 0,040, 4). Organizational
commitment has negative effect to turnover intention with the value of beta -0,235
and significance 0,007, 5). Work commitment has negative effect to turnover
intention with the value of beta -0,267 and significance 0,009, 6). Work
commitment and organizational commitment has moderating effect to turnover
intention.

Key word : Job Satisfaction, Work Commitment, Organizational


Commitment, Turnover Intention

commit to user

xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berpindah kerja (turnover) biasanya merupakan salah satu pilihan

terakhir bagi seorang karyawan apabila dia mendapati kondisi kerjanya sudah

tidak sesuai lagi dengan apa yang diharapkannya. Berpindah kerja bagi

karyawan merupakan salah satu jalan keluar untuk mendapatkan keadaan yang

lebih baik, namun bagi perusahaan hal ini dapat menjadi suatu kerugian

tersendiri, apalagi bila karyawan yang keluar memiliki ketrampilan yang

dibutuhkan oleh perusahaan. Selain itu hal ini dapat menambah biaya (cost)

untuk perekrutan dan penempatan kembali. Untuk itu perusahaan perlu

menelaah lebih jauh tentang sebab-sebab seorang karyawan mempunyai

keinginan untuk keluar, sehingga turnover dapat ditekan seminimal mungkin.

Dengan demikian, akan tercipta kepuasan baik dari segi karyawan maupun

perusahaan (Rokhmah, Eliya & Laksmi, 2005). Seseorang yang memiliki

kepuasan kerja tinggi akan memperlihatkan sikap yang positif terhadap

pekerjaannya, sedangkan seseorang yang tidak puas akan memperlihatkan

sikap yang negatif terhadap pekerjaan itu sendiri (Robbins, 2003).

Studi tentang turnover intention (keinginan berpindah kerja) sangat

menarik untuk diteliti, karena bagi perusahaan mempertahankan karyawan

yang kompeten di bidangnya sangat berarti karena dapat menghindari biaya

tinggi disebabkan perekrutan untuk karyawan baru. Terdapat banyak faktor


commit to user

1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id

yang mempengaruhi keinginan berpindah kerja. Di antaranya penelitian yang

dilakukan oleh Sangroengrob dan Techachaicherdchoo (2010) terhadap tenaga

outsourcing IT di Thailand menghasilkan temuan bahwa semakin tinggi

kepuasan kerja maka semakin tinggi pula tingkat komitmen kerja dan

komitmen organisasional, demikian juga dengan semakin tingginya komitmen

organisasional karyawan, maka akan meningkatkan komitmen kerja, dan akan

berpengaruh terhadap semakin rendahnya keinginan untuk berpindah kerja.

Penelitian yang dilakukan oleh Suhanto (2009) menghasilkan temuan

bahwa stres kerja berpengaruh secara negatif pada kepuasan kerja, sebaliknya

iklim organisasi yang kondusif berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja.

Sedangkan kepuasan kerja memiliki pengaruh yang negatif pada turnover

intention. Hwang dan Kuo dalam Suhanto (2009) menjelaskan bahwa

seseorang yang relatif puas terhadap pekerjaannya akan tetap tinggal dalam

perusahaan lebih lama, dan dapat menurunkan tingkat keluar masuk karyawan

dan mengurangi keabsenan.

Studi yang dilakukan oleh Godwin et al., (1997) mengindikasi bahwa

intention to stay dipengaruhi oleh job satisfaction, organizational

commitment, job involvement, role stressor dan task caracteristic. Semakin

tinggi job involvement akan semakin tinggi pula intention to stay karyawan,

semakin tinggi job satisfaction akan meningkatkan intention to stay,

sedangkan semakin tinggi organizational commitment akan meningkatkan

intention to stay karyawan. Penelitian Godwin et al., (1997) dilakukan dengan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 3
digilib.uns.ac.id

mengambil objek amatan para manajer perusahaan manufaktur yang berada di

Amerika.

Keragaman yang terjadi pada beberapa variabel amatan dan berbagai

objek studi yang digunakan, maka dibutuhkan kehati-hatian jika ingin

mengaplikasikannya ke dalam studi lagi. Hal ini dikarenakan kemungkinan

munculnya permasalahan terhadap hasil-hasil yang diperoleh yang berdampak

pada pembiasan dalam memberikan saran-saran. Kondisi yang demikian ini

memungkinkan untuk mendesain ulang studi tentang keinginan berpindah

kerja serta variabel yang mempengaruhinya yang ada di Indonesia. Model

yang dikonstruksi dalam studi ini bertumpu pada 4 variabel yang diamati

yaitu: kepuasan kerja, komitmen organisasional, komitmen kerja dan

keinginan berpindah kerja.

Godwin et al., (1997) meneliti bahwa kepuasan kerja memiliki

pengaruh langsung pada komitmen organisasional dan keinginan untuk tetap

tinggal dalam perusahaan. Karyawan yang puas terhadap pekerjaannya akan

semakin berkomitmen terhadap organisasinya, selanjutnya keinginan

berpindah juga akan semakin berkurang. Sedangkan Sangroengrob dan

Techachaicherdchoo (2010) menggunakan variabel kepuasan kerja sebagai

variabel yang berpengaruh langsung terhadap komitmen kerja, komitmen

organisasional dan keinginan untuk pindah. Oleh karena itu, semakin tinggi

tingkat kepuasan karyawan terhadap pekerjaannya, maka akan semakin tinggi

pula komitmennya terhadap pekerjaan dan organisasinya sehingga niat

commit
karyawan untuk berpindah juga to user berkurang.
akan semakin
perpustakaan.uns.ac.id 4
digilib.uns.ac.id

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah dilakukan

oleh Sangroengrob dan Techachaicherdchoo (2010), dan menambahkan

hipotesis mediasi dari penelitian Godwin et al., (1997). Objek yang digunakan

dalam penelitian ini adalah karyawan PT. INKA di Madiun. Alasan

menggunakan PT. INKA karena perusahaan tersebut merupakan perusahaan

besar yang banyak menggunakan karyawan kontrak. Penggunaan karyawan

kontrak dalam suatu perusahaan akan menimbulkan suatu permasalahan yang

serius apabila kepuasan kerja, komitmen kerja dan komitmen organisasional

tidak dikelola dengan baik dan akhirnya akan menimbulkan keinginan

berpindah kerja dari karyawan. Penulis ingin mengetahui pengaruh kepuasan

kerja pada komitmen kerja dan komitmen organisasional karyawan PT. INKA.

Serta menguji peran komitmen kerja dan komitmen organisasional sebagai

variabel yang memediasi pengaruh kepuasan kerja pada keinginan untuk

berpindah kerja.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan maka penelitian ini

mencoba untuk meneliti hal tersebut dengan mengambil judul PENGARUH

KEPUASAN KERJA PADA KEINGINAN BERPINDAH KERJA

DIMEDIASI OLEH KOMITMEN KERJA DAN KOMITMEN

ORGANISASIONAL (Studi pada Karyawan PT. INKA di Madiun).

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan maka masalah yang dapat

commit
dirumuskan dalam penelitian ini to user
adalah:
perpustakaan.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id

1. Apakah kepuasan kerja berpengaruh signifikan pada komitmen

organisasional?

2. Apakah kepuasan kerja berpengaruh signifikan pada komitmen kerja?

3. Apakah kepuasan kerja berpengaruh signifikan pada keinginan berpindah

kerja?

4. Apakah komitmen organisasional berpengaruh signifikan pada keinginan

berpindah kerja?

5. Apakah komitmen kerja berpengaruh signifikan pada keinginan berpindah

kerja?

6. Apakah pengaruh kepuasan kerja pada keinginan berpindah kerja

dimediasi oleh komitmen kerja dan komitmen organisasional

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan, maka tujuan

dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja pada komitmen

organisasional

2. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja pada komitmen kerja

3. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja pada keinginan berpindah


commit to user
kerja
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id

4. Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasional pada keinginan

berpindah kerja

5. Untuk mengetahui pengaruh komitmen kerja pada keinginan berpindah

kerja

6. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja pada keinginan berpindah

kerja dimediasi oleh komitmen kerja dan komitmen organisasional

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin diperoleh dengan diadakannya penelitian ini adalah:

1. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan berguna bagi para akademisi dalam

mengembangkan teori manajemen sumber daya manusia khususnya

mengenai kajian tentang hubungan antara kepuasan kerja, komitmen kerja,

komitmen organisasional dan keinginan berpindah kerja.

2. Bagi PT. INKA

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dan referensi bagi

internal manajemen perusahaan dalam rangka pengelolaan sumber daya

manusia untuk mendukung perencanaan dan pengembangan bisnis serta

merumuskan strategi sumber daya manusia ke depan khususnya dalam

rangka menekan dan menurunkan angka berpindah kerja karyawan yang

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id

cukup tinggi yang pada akhirnya juga dapat mengurangi kerugian yang

dialami perusahaan

3. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan proses belajar dalam mengaplikasikan

pengetahuan dan teori-teori yang dipelajari dan diperoleh selama ini

sehubungan dengan permasalahan sebenarnya dalam bidang pengelolaan

sumber daya manusia khususnya tentang kepuasan kerja, komitmen kerja,

komitmen organisasional dan keinginan berpindah kerja.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan teori

Landasan teori ini menguraikan teori-teori yang relevan dan

mendukung analisis serta pemecahan masalah yang terdapat dalam penelitian

ini. Dalam bab ini juga diuraikan penelitian - penelitian terdahulu, kerangka

pemikiran dan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini.

1. Keinginan Berpindah Kerja

Keinginan berpindah kerja (turnover intention) didefinisikan

sebagai keinginan seseorang untuk keluar dari perusahaan (Suhanto,

2009). Penelitian empiris mengenai turnover karyawan telah banyak

dilakukan sebagai upaya untuk mengidentifikasi sebab-sebab pengunduran

diri karyawan. Satu dasar pemikiran yang penting mengenai turnover

karyawan adalah bahwa karyawan yang potensial dapat lebih

dikembangkan di kemudian hari dan dapat ditingkatkan ke level atau

produktivitas yang lebih tinggi dan juga dapat memberikan kontribusi

yang signifikan kepada perusahaan, dengan demikian juga dapat

meningkatkan gaji dan penghargaan. Karenanya, pengembangan sumber

daya manusia mempunyai peranan yang penting dan merupakan satu mata

rantai dengan turnover karyawan (Carmeli & Weisberg, 2006).

Mathis dan Jackson (2001) mendefinisikan turnover sebagai suatu


commit to user
proses dimana tenaga kerja meninggalkan organisasi dan harus ada yang

8
perpustakaan.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id

menggantikannya. Turnover yang tinggi menimbulkan biaya yang tinggi.

Kenaikan biaya ini diakibatkan produktivitas yang hilang, waktu pelatihan

dan waktu pemilihan tenaga kerja baru yang bertambah, hilangnya

efisiensi kerja dan biaya tidak langsung lainnya.

Satu aspek yang cukup menarik perhatian adalah mendeteksi

faktor-faktor motivasional yang akan dapat mengurangi niat atau

keinginan karyawan untuk meninggalkan organisasi, karena niat untuk

pindah sangat kuat pengaruhnya dalam menjelaskan turnover yang

sebenarnya. Adanya karyawan yang keluar dari organisasi memerlukan

biaya yang besar dalam bentuk kerugian yang besar akan tenaga ahli yang

mungkin juga memindahkan pengetahuan spesifik perusahaan kepada

pesaing (Carmeli & Weisberg, 2006).

Menurut Mathis dan Jackson (2001) turnover dibedakan menjadi

dua jenis, yaitu :

a. Turnover suka rela (voluntary)

Turnover sukarela terjadi pada saat tenaga kerja meninggalkan

organisasi atas permintaan sendiri.

b. Turnover tidak suka rela (unvoluntary)

Turnover tidak sukarela terjadi pada saat tenaga kerja

diberhentikan oleh organisasi.

Mathis dan Jackson (2001) menjelaskan alasan tenaga kerja

meninggalkan pekerjaan secara sukarela disebabkan oleh faktor kurangnya

tantangan kerja, kesempatan yang lebih baik di tempat lain, gaji,


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id

pengawasan, letak geografis, dan tekanan. Tidak semua turnover bersifat

negatif dalam artian merugikan organisasi. Kehilangan beberapa tenaga

kerja kadang memang diinginkan, apalagi jika tenaga kerja yang pergi atau

keluar adalah tenaga kerja dengan kinerja rendah.

2. Kepuasan Kerja

Dalam dunia kerja, kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan hal

yang sangat penting bagi setiap pekerja. Seorang pekerja yang merasa puas

dalam pekerjaannya akan membawa dampak yang positif dalam banyak

hal, salah satunya adalah menurunnya keinginan untuk meninggalkan

perusahaan.

Sangroengrob dan Techachaicherdchoo (2010) mengemukakan

bahwa kepuasan kerja adalah kumpulan dari berbagai sikap individu

terhadap berbagai aspek pekerjaan dengan menunjukkan sikap yang

umum. Shaffer et al. dalam Sangroengrob dan Techachaicherdchoo

(2010) menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan sikap seorang

karyawan yang ditimbulkan dari pekerjaan, kepuasan dalam promosi,

kepuasan dengan kerja pada pekerjaan itu sendiri berhubungan dengan

kepuasan kerja ketika melihat individu menikmati pekerjaan mereka yang

sangat banyak terkait pada klasifikasi sifat pekerjaan itu sendiri.

Robbins (2003) mendefinisikan kepuasan kerja (Job Satisfaction)

adalah sikap umum individu terhadap pekerjaannya atau sebagai

serangkaian perasaan senang atau tidak senang dan emosi seorang pegawai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id

atau pegawai yang berkenaan dengan pekerjaannya sehingga merupakan

suatu penilaian pegawai terhadap perasaan menyenangkan, positif atau

tidak terhadap pekerjaannya.

Definisi lain dikemukakan oleh Church dalam Suhanto (2009)

yang menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan hasil dari berbagai

macam sikap (attitude) yang dimiliki oleh pegawai. Dalam hal ini yang

dimaksud dengan sikap tersebut adalah hal-hal yang berhubungan dengan

pekerjaan beserta faktor-faktor yang spesifik seperti pengawasan/supervisi,

gaji dan tunjangan, kesempatan untuk mendapatkan promosi dan kenaikan

pangkat, kondisi kerja, pengalaman terhadap kecakapan, penilaian kerja

yang fair dan tidak merugikan, hubungan sosial didalam pekerjaan yang

baik, penyelesaian yang cepat terhadap keluhan-keluhan dan perlakuan

yang baik dari pimpinan terhadap pegawai.

3. Komitmen Organisasional

Boles et al., (2007) menyatakan bahwa komitmen organisasional

(organizational commitment) adalah perasaan seorang karyawan ke arah

organisasi dan nilai-nilainya. Tipologi komitmen organisasi menurut

Meyer dan Allen (1990) komponennya dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

komitmen afektif (affective commitment), komitmen keberlanjutan

(continuance commitment), dan komitmen normative (normative

commitment). Hal yang umum dari ketiga komponen komitmen ini adalah

dilihatnya komitmen sebagai kondisi psikologis yang: (1) menggambarkan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id

hubungan individu dengan organisasi, dan (2) mempunyai implikasi dalam

keputusan untuk meneruskan atau tidak keanggotaannya dalam organisasi.

Adapun definisi dan penjelasan dari setiap komponen komitmen

organisasi adalah sebagai berikut.

a. Komitmen afektif

Komitmen afektif mengarah pada the employee's emotional

attachment to, identification with, and involvement in the

organization. Ini berarti, komitmen afektif berkaitan dengan

keterikatan emosional karyawan, identifikasi karyawan pada, dan

keterlibatan karyawan pada organisasi. Dengan demikian, karyawan

yang memiliki komitmen afektif yang kuat akan terus bekerja dalam

organisasi karena mereka memang ingin (want to) melakukan hal

tersebut.

b. Komitmen Keberlanjutan

Komitmen keberlanjutan berkaitan dengan an awareness of the costs

associated with leaving the organization. Hal ini menunjukkan

adanya pertimbangan untung rugi dalam diri karyawan berkaitan

dengan keinginan untuk tetap bekerja atau justru meninggalkan

organisasi. Karyawan yang terutama bekerja berdasarkan komitmen

keberlanjutan ini bertahan dalam organisasi karena mereka butuh

(need to) melakukan hal tersebut karena tidak adanya pilihan lain.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id

c. Komitmen Normatif

Merefleksikan nilai kesetiaan individu secara umum pada organisasi

dimana pada komitmen ini karyawan merasa berkewajiban untuk

tetap tinggal dalam organisasi meskipun kesempatan untuk

memperoleh pekerjaan yang lebih baik tersedia dimana-mana.

4. Komitmen Kerja

Morrow (1983) komitmen kerja (work commitment) didefinisikan

sebagai pekerja merasa bahwa hasil nilai pribadi hanya dari pengorbanan

diri terhadap pekerjaan dan prestasi kerja. Banyak peneliti menggunakan

istilah work commitment sebagai career commitment dan job commitment.

Rajendran dan Raduan (2005) menyatakan bahwa work commitment tidak

mengacu pada organisasi atau karir seseorang tetapi pada kerja itu sendiri.

Orang berkomitmen untuk terus bekerja dan memiliki rasa yang kuat

terhadap tugas pekerjaan mereka dan tempat nilai intrinsik pada pekerjaan

sebagai motivasi hidup. Bentuk komitmen ini seperti motivasi dalam

bekerja, bekerja sebagai pusat ketertarikan hidup, dan keterlibatan kerja.

Robbins (2010) mendefinisikan keterlibatan kerja merupakan

derajat dimana seorang karyawan mengidentifikasi pekerjaannya, secara

aktif berpartisipasi di dalamnya dan menganggap performa kerjanya

sebagai hal penting dalam menghargai dirinya. Karyawan dengan

keterlibatan kerja yang tinggi sangat mengidentifikasikan dan sangat

peduli terhadap jenis pekerjaan


commityang mereka lakukan. Sikap positif mereka
to user
perpustakaan.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id

mendorong mereka untuk berkontribusi dalam pekerjaan secara postif.

Keterlibatan kerja yang tinggi terbukti erat kaitannya dengan absensi yang

rendah, kecenderungan pengunduran diri yg rendah dan tingginya

partisipasi karyawan dalam pekerjaan.

B. Penelitian Terdahulu

Sangroengrob dan Techachaicherdchoo (2010) melakukan penelitian

tentang pengaruh kepuasan karyawan, komitmen organisasional dan

komitmen kerja pada keinginan berpindah kerja. Penelitian dilakukan pada 10

karyawan outsourching dari salah satu perusahaan IT di Thailand. Data

diambil dengan kuesioner dengan skala likert. Analisis dilakukan

menggunakan Structural Equation Model (SEM). Hasil penelitian

menunjukkan adanya hubungan langsung antara komitmen kerja dan

keinginan berpindah kerja, dan hubungannya adalah negatif. Selain itu hasil

penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kepuasan kerja

dan komitmen organisasional pada keinginan berpindah kerja yang dimediasi

oleh komitmen kerja.

Suhanto (2009) melakukan penelitian tentang pengaruh stres kerja dan

iklim organisasi terhadap turnover intention dengan kepuasan kerja sebagai

variabel intervening. Penelitian dilakukan pada 125 karyawan bagian

pemasaran dari 6 Regional Bank Internasional Indonesia (BII). Data diambil


commit
dengan menggunakan kuesioner to user
disebar via e-mail perusahaan dan sisanya
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id

melalui jasa kurir atau ekspedis. Data dalam penelitian tersebut dianalisis

dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian

menunjukkan stres kerja mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap

kepuasan kerja, iklim organisasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan

terhadap kepuasan kerja, dan kepuasan kerja mampu menurunkan niat untuk

pindah. Hasil dari Structural Equation Modeling (SEM) juga menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh positif dan tidak langsung antara stres kerja dan niat

untuk pindah, dan juga terdapat pengaruh negatif dan tidak langsung antara

iklim organisasi dan niat untuk pindah. Pengaruh stres kerja terhadap niat

untuk pindah lebih kuat dibandingkan dengan pengaruh iklim organisasi pada

niat untuk pindah.

Godwin et al., (1997) melakukan penelitian tentang keinginan

berpindah kerja pada manajer perencaan manufaktur. Penelitian dilakukan

pada 1000 manajer di Amerika bagian tenggara. Teknik pengolahan data

dalam penelitian tersebut adalah analysis path dengan menggunakan regresi

berganda. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik pekerjaan, motivating

potential score mempunyai hubungan positif dengan kepuasan kerja,

keterlibatan kerja, komitmen organisasi dan keinginan untuk tetap tinggal.

Keterlibatan kerja memiliki hubungan positif pada komitmen organisasi dan

keinginan untuk tetap tinggal. Motivating potential score (MPS) memiliki

pengaruh positif pada komitmen organisasi. Kemudian kepuasan kerja

berpengaruh positif pada komitmen organisasi dan keinginan untuk tetap

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id

tinggal dan komitmen organisasi memiliki hubungan positif dengan keinginan

untuk tetap tinggal.

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran adalah model konseptual yang berkaitan dengan

penyusunan teori atau menghubungkan secara logis beberapa faktor yang

dianggap penting untuk suatu masalah (Sekaran, 2006). Berdasarkan uraian

yang telah dijabarkan diatas, maka model penelitian digambarkan sebagai

berikut :

H1 H4

H3

H6

H2 H5

Gambar II.1
Kerangka Pemikiran
Sumber : Sangroengrob dan Techachaicherdchoo (2010)

Berdasarkan kerangka pemikiran dapat dijelaskan bahwa variabel

dependen dalam model adalah keinginan berpindah kerja, sedangkan variabel

independennya adalah kepuasan kerja. Sementara itu, komitmen kerja dan

komitmen organisasional dalam model ini bertindak sebagai variabel

pemediasi. commit to user


perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id

D. Hipotesis penelitian

Kepuasan kerja (job satisfaction) didefinisikan Robbins (2003) sebagai

sikap umum individu terhadap pekerjaannya atau sebagai serangkaian

perasaan senang atau tidak senang dan emosi seorang pegawai atau pegawai

yang berkenaan dengan pekerjaannya sehingga merupakan suatu penilaian

pegawai terhadap perasaan menyenangkan, positif atau tidak terhadap

pekerjaannya.

Menurut penelitian Gunlu, Aksarayli, Percin (2010) kepuasan kerja

memiliki pengaruh positif pada komitmen organisasional. Selanjutnya,

Sangroengrob dan Techachaicherdchoo (2010) juga meneliti bahwa kepuasan

kerja memiliki pengaruh langsung pada komitmen organisasional. Penelitian

tersebut menyatakan kepuasan kerja pada karyawan memiliki hubungan

positif dengan komitmen organisasional. Karyawan yang puas terhadap

pekerjaannya akan semakin berkomitmen terhadap organisasinya. Dapat

dikatakan semakin tinggi tingkat kepuasan karyawan terhadap pekerjaannya

maka akan semakin tinggi pula komitmen terhadap organisasinya. Dari

beberapa teori di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H1 : Kepuasan kerja berpengaruh positif pada komitmen organisasional

Komitmen kerja (work commitment) didefinisikan sebagai pekerja

merasa bahwa hasil nilai pribadi hanya dari pengorbanan diri terhadap

pekerjaan dan prestasi kerja (Morrow, 1983). Orang yang semakin


commit to user
berkomitmen tinggi terhadap pekerjaannya maka akan semakin tinggi juga
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id

motivasi terhadap pekerjaanya tersebut. Rajendran dan Raduan (2005)

menyatakan bahwa komitmen kerja tidak mengacu pada organisasi atau karir

seseorang tetapi pada kerja itu sendiri.

Sangroengrob dan Techachaicherdchoo (2010) menyebutkan

hubungan antara kepuasan kerja dan komitmen kerja adalah positif. Semakin

tinggi tingkat kepuasan kerja karyawan maka akan semakin tinggi pula

komitmen pada pekerjaannya. Karyawan yang puas terhadap pekerjaan yang

telah dilakukannya, diindikasikan akan mempengaruhi komitmennya terhadap

pekerjaannya tersebut. Karyawan akan memiliki penilaian yang tinggi

terhadap pekerjaan yang telah dilakukan dan memiliki motivasi yang tinggi

pula terhadap pekerjaannya itu. Kemudian dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut :

H2 : Kepuasan kerja memiliki pengaruh positif pada komitmen kerja

Kepuasan kerja (Job Satisfaction) didefinisikan sebagai sikap yang

dimiliki individu terhadap pekerjaannya (Boles et al., 2007). Atau dapat

didefinisikan sebagai serangkaian perasaan senang atau tidak senang dan

emosi seorang pegawai atau pegawai yang berkenaan dengan pekerjaannya

(Robbins, 2003).

Penelitian yang dilakukan Suhanto (2009) membuktikan bahwa ada

hubungan negatif antara kepuasan kerja dengan turnover intention. Hal ini

menunjukkan bahwa kepuasan kerja yang rendah mampu meningkatkan

turnover intention. Semakin rendah


commitkepuasan
to user kerja karyawan maka semakin
perpustakaan.uns.ac.id 19
digilib.uns.ac.id

tinggi niat untuk pindah karyawan tersebut. Sebagaimana dikutip oleh Suhanto

(2009) bahwa ketidakpuasan kerja merupakan penyebab utama munculnya

turnover.

Sangroengrob dan Techachaicherdchoo (2010) menguatkan pendapat

serupa dengan hasil yang nyata mengenai hubungan antara kepuasan kerja

dengan turnover intention yang dimediasi oleh komitmen kerja. Selanjutnya,

Elangovan (2001) juga menyatakan bahwa kepuasan kerja memiliki hubungan

langsung dengan turnover itention. Seseorang yang telah puas terhadap

pekerjaan yang dilakukan, akan berpikir untuk tetap tinggal di perusahaan

tersebut dan menurunkan keinginannya untuk berpindah kerja pada

perusahaan lain. Semakin karyawan puas terhadap pekerjaannya maka akan

semakin kecil keinginannya untuk meninggalkan perusahaan dan berpindah ke

perusahaan lain. Dari beberapa teori tersebut maka dapat merumuskan

hipotesis sebagai berikut :

H3 : Kepuasan kerja berpengaruh negatif pada keinginan berpindah kerja

Boles et al., (2007) menyatakan bahwa komitmen organisasional

(organizational commitment) adalah perasaan seorang karyawan ke arah

organisasi dan nilai-nilainya.

Sebagaimana dikutip oleh Chairy (2002) komitmen organisasi yang

tinggi memiliki hubungan yang negatif dengan tingkat absensi dan tingkat

turnover. Semakin tinggi komitmen karyawan terhadap organisasi, maka akan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id

semakin berkurang keinginannya untuk berpindah kerja, sehingga dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H4 : Komitmen organisasional berpengaruh negatif pada keinginan

berpindah kerja

Sangroengrob dan Techachaicherdchoo (2010) telah mengutip bahwa

banyak penelitian yang menyatakan tentang pengaruh komitmen kerja

terhadap keinginan karyawan untuk berpindah kerja, kepuasan kerja dan

kinerja. Sangroengrob dan Techachaicherdchoo (2010) juga menyatakan

bahwa komitmen kerja memiliki pengaruh langsung dan negatif terhadap

keinginan berpindah kerja. Tingkatan komitmen kerja dapat menjadi salah

satu variabel prediktor untuk turnover intention (Sangroengrob &

Techachaicherdchoo, 2010). Apabila karyawan memiliki komitmen yang

tinggi terhadap pekerjaannya maka akan meminimalkan keinginannya untuk

berpindah kerja, dan semakin kuat pula keinginannya untuk tetap tinggal di

perusahaannya. Berdasarkan teori tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut :

H5 : Komitmen kerja berpengaruh negatif pada keinginan berpindah kerja

Penelitian yang dilakukan oleh Sangroengrob dan Techachaicherdchoo

(2010) menghasilkan temuan bahwa kepuasan kerja berpengaruh langsung

pada komitmen organisasional dan sejumlah penelitian juga mendukung

bahwa komitmen organisasional berpengaruh kuat pada keinginan berpindah


commit to user
kerja. Sebagaimana dikutip oleh Sangroengrob dan Techachaicherdchoo
perpustakaan.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id

(2010) ada beberapa penelitian yang mengindikasikan bahwa kepuasan lebih

baik dalam mempengaruhi keinginan berpindah kerja daripada komitmen

organisasional.

Penelitian yang dilakukan oleh Godwin et al., (1997) mengindikasikan

bahwa komitmen organisasional memediasi pengaruh kepuasan kerja terhadap

niat untuk tetap tinggal (intention to stay.) Dalam studi yang dilakukan oleh

Sangroengrob dan Techachaicherdchoo (2010) menghasilkan temuan bahwa

komitmen kerja memediasi pengaruh kepuasan kerja pada keinginan

berpindah kerja. Karyawan yang memiliki kepuasan yang tinggi pada

pekerjaannya akan menimbulkan rasa komitmen yang tinggi terhadap

organisasi dan pekerjaannya. Dan apabila karyawan tersebut sudah memiliki

komitmen yang tinggi, maka keinginan berpindah kerja akan turun. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa komitmen kerja memediasi pengaruh kepuasan kerja

pada keinginan berpindah kerja dari karyawan. Dari beberapa teori tersebut

dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut :

H6 : Kepuasan kerja berpengaruh pada keinginan berpindah kerja dengan

dimediasi oleh komitmen kerja dan komitmen organisasional

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Ditinjau dari tujuannya, penelitian ini dikategorikan ke dalam

penelitian pengujian hipotesis. Dilihat dari sisi dimensi waktu, penelitian ini

termasuk dalam kategori penelitian cross-sectional, yaitu penelitian yang

hanya mengambil data melalui penyebaran kuesioner hanya dalam satu saat

saja dengan menggunakan desain survei sebagai teknik pengumpulan data

yang bertujuan untuk memperoleh keterangan secara nyata melalui

penggunaan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang utama. Tipe

hubungan variabel yang terjadi yaitu hubungan kausal di mana variabel-

variabel independennya mempengaruhi variabel dependennya. Unit

analisisnya adalah individu karena jawaban setiap responden mewakili

pendapatnya sendiri, yang pada penelitian ini adalah Karyawan Kontrak

PT. INKA

B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampel

1. Populasi

Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, hal

minat, yang ingin meneliti investigasi (Sekaran, 2003). Target populasi


commit to user

22
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id

penelitian ini adalah karyawan PT. INKA di Madiun yang berjumlah

2500 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang terdiri atas beberapa

anggota yang dipilih dari populasi untuk diteliti (Sekaran, 2003). Ada

beberapa alasan mengapa peneliti menggunakan sebagian sampel untuk

diteliti. Pertama, dalam praktik peneliti tidak mungkin melakukan

pengumpulan dan pengujian terhadap setiap elemen populasi. Kedua,

pengumpulan dan pengujian terhadap setiap elemen populasi, akan

memerlukan banyak waktu, biaya, dan orang yang melaksanakan. Ketiga,

penelitian terhadap sebagian elemen populasi, kadang-kadang memberikan

hasil yang lebih dapat dipercaya dan kesalahan dalam pengumpulan data

relatif lebih kecil, terutama jika elemen-elemen terdiri atas banyak data.

Keempat, pengujian terhadap seluruh elemen populasi, dalam kasus

tertentu tidak mungkin dilakukan (Sekaran, 2003).

Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian sebanyak 200

karyawan kontrak. Penentuan besarnya sampel ini didasarkan pada

pendapat Hair et al., (1998) menyatakan minimal sampel yang baik dalam

melakukan penelitian adalah 100 atau lebih dan juga pendapat Roscoe

dalam Sekaran ( 2006 ), yang menyatakan bahwa jumlah sampel > 30 dan

< 500 pada sebagian besar penelitian sudah dapat mewakili populasinya.

Kuesioner tersebut disebar dalam jangka waktu tiga minggu yang


commit to user
dilakukan oleh peneliti dan didampingi pihak manajemen PT. INKA pada
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id

jam kerja karyawan. Jumlah kuesioner yang dapat dikumpulkan kembali

oleh peneliti adalah sejumlah 165 kuesioner (respond rate 82,5%).

Sedangkan kuesioner yang memenuhi syarat untuk layak uji adalah

sejumlah 151 kuesioner.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling adalah proses pemilihan sejumlah elemen dari

populasi yang akan dijadikan sebagai sampel (Sekaran, 2006). Teknik

sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah convenience

sampling. Pengambilan sampel yang mudah (convenience sampling)

merupakan pengumpulan informasi dari anggota populasi yang dengan

senang hati memberikannya (Sekaran, 2006).

C. Pengukuran Variabel dan Definisi Operasional

Di dalam penelitian ini ada empat variabel, yang terdiri atas kepuasan

kerja sebagai variabel independen, keinginan berpindah kerja sebagai

variabel dependen, dan sebagai variabel mediasinya yaitu komitmen kerja

dan komitmen organisasional. Keempat variabel tersebut diukur dengan

menggunakan Itemized Rating Scale (Sekaran, 2003), yaitu skala interval

dengan rentang poin satu sampai empat dengan susunan sebagai berikut :

skala 4 = setuju (S), skala 3 = cukup setuju (CS), skala 2 = kurang setuju

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id

(KS), skala 1 = tidak setuju (TS). Variabel – variabel dalam penelitian ini

adalah :

1. Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja didefinisikan sebagai kumpulan berbagai sikap

individu terhadap berbagai aspek pekerjaan dengan menunjukkan sikap

yang umum. Indikatornya adalah kepuasan dengan gaji, kepuasan

dengan promosi, kepuasan dengan rekan kerja, kepuasan dengan

supervisor, kepuasan dengan kebijakan perusahaan dan kepuasan

dengan pekerjaan itu sendiri. Pertanyaan yang digunakan untuk menilai

variabel ini diadopsi dari Boles et al., (2007), yaitu sebanyak 5 item.

2. Komitmen Organisasional

Komitmen organisasional (organizational commitment) adalah

perasaan seorang karyawan ke arah organisasi dan nilai-nilainya,

meliputi : kesediaan karyawan untuk mengerahkan tingginya tingkat

usaha atas nama organisasi, dan keinginan yang kuat untuk tetap dalam

organisasi, penerimaan terhadap tujuan utama dan nilai-nilai organisasi.

Pertanyaan yang digunakan untuk menilai variabel ini diadopsi dari

penelitian Liu (2007), yaitu sebanyak 6 item.

3. Komitmen Kerja

Komitmen kerja didefinisikan sebagai pekerja yang merasa

commithanya
bahwa hasil nilai pribadi to userdari pengorbanan diri terhadap
perpustakaan.uns.ac.id 26
digilib.uns.ac.id

pekerjaan dan prestasi kerja, meliputi : pengorbanan dalam pekerjaan,

pentingnya pekerjaan dan orientasi terhadap pekerjaan itu sendiri, dan

tingkatan pretasi kerja atas kinerja yang telah dilakukan. Pertanyaan

yang digunakan untuk menilai variabel ini diadopsi dari penelitian

Cohen (1993), yaitu sebanyak 7 item.

4. Keinginan Berpindah Kerja

Keinginan berpindah kerja didefinisikan sebagai keinginan yang

kuat dari seseorang karyawan untuk berpindah / keluar dari perusahaan.

Indikatornya meliputi : Sering berfikir untuk keluar dari perusahaan

sekarang, mungkin meninggalkan pekerjaan / perusahaan tahun depan,

mungkin tidak mempunyai masa depan yang baik jika tetap bekerja di

perusahaan. Pertanyaan yang digunakan untuk menilai variabel ini

diadopsi dari Francesco dan Chen (2000), yaitu sebanyak 4 item.

D. Sumber Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi :

1) Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh

suatu organisasi atau perorangan langsung dari objeknya. Dalam

penelitian ini, data primer diperoleh dari jawaban responden melalui

kuisioner yang disebar. commit to user


perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id

2) Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh

peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan

dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan

atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter)

yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.

Data sekunder dalam penelitian ini meliputi data-data dokumentasi

yang terkait dengan obyek penelitian, seperti company profile, struktur

organisasi, dan data lain yang dibutuhkan.

E. Metode Pengumpulan Data

Data yang diolah dalam rangka pengujian hipotesis berupa data

primer yang diperoleh dari hasil tanggapan responden atas daftar pertanyaan

(kuesioner) yang bersifat tertutup yang disebarkan kepada responden. Metode

pengumpulan data kuesioner pada penelitian ini adalah dengan menggunakan

metode personnally administrated qustonnaires, yaitu peneliti

menyampaikan sendiri kuesioner kepada responden dan mengambil sendiri

kuesioner kepada responden, tujuan utamanya supaya tingkat pengembalian

kuesioner dapat terjaga di dalam periode waktu yang relatif pendek (Sekaran,

2003).

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id

F. Metode Pengujian Instrumen

Penelitian ini menggunakan beberapa alat analisis untuk mencapai

tujuan penelitian. Alat analisis yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Uji Validitas

Pengujian instrumen penelitian dilakukan dengan uji validitas untuk

mengindikasikan seberapa baik instrumen tersebut mengukur konsep

yang diharapkan. Serta untuk mengetahui apakah pertanyaan pada

kuesioner sesuai dengan konsep atau tidak. Pengujian validitas

instrumen yang digunakan adalah Confirmatory Factor anlysis

(CFA) dengan bantuan SPSS FOR WINDOWS, dimana setiap item

pertanyaan harus mempunyai factor loading yang ≥ 0,50 (Ghozali,

2005). Uji lain yang digunakan untuk mengukur tingkat interkorelasi

antar variable dan dapat tidaknya dilakukan analisis factor adalah

Kaiser Meyer Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO MSA).

Nilai KMO bervariasi dari 0 sampai dengan 1. Nilai yang

dikehendaki harus > 0,50 untuk dapat dilakukan analisis factor

(Ghozali, 2005). Pengujian ini dilakukan pada empat variabel utama

dalam penelitian ini, yaitu kepuasan kerja, komitmen kerja,

komitmen organisasional, dan keinginan berpindah kerja.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas untuk mengetahui apakah instrumen memiliki

indeks kepercayaan yang baik jika diujikan berulang. Uji reliabilitas


commit to user
dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach Alpha dengan
perpustakaan.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id

bantuan SPSS FOR WNDOWS. Pengujian ini dilakukan pada empat

variabel utama dalam penelitian ini, yaitu kepuasan kerja, komitmen

kerja, komitmen organisasional, dan keinginan berpindah kerja.

Indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran (2006)

yang membagi tinjauan reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut :

Jika alpha atau r hitung:

1. 0,8-1,0 = Reliabilitas baik

2. 0,6-0,799 = Reliabilitas diterima

3. kurang dari 0,6 = Reliabilitas kurang baik

G. Metode Analisis Data

Di dalam analisis data penelitian digunakan metode statistik. Seluruh

perhitungan statistik dilakukan dengan bantuan metode statistik SPSS FOR

WINDOWS.

a. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah penjelasan atau rincian deskriptif

mengenai responden dengan memberikan gambaran secara deskriptif

mengenai jenis kelamin, usia, pendidikan, masa kerja, dan tanggapan

responden tentang kepuasan kerja, komitmen organisasional, komitmen

kerja dan keinginan berpindah kerja.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id

b. Metode Pengujian Hipotesis

Untuk pengujian hipotesis dan menghasilkan suatu model yang fit,

digunakan Path Analysis dalam penelitian ini dimana untuk menguji

pengaruh antara variabel kepuasan kerja terhadap keinginan berpindah

kerja dengan melibatkan variabel mediasi komitmen organisasional dan

komitmen kerja. Path Analysis merupakan perluasan dari analisis regresi

linier berganda, atau penggunaan analisis regresi untuk menaksir

hubungan kausalitas antar variabel (model kasual). Adapun yang dapat

dilakukan oleh analisis path adalah menemukan pola hubungan antara tiga

atau lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau

menolak hipotesis (Ghozali, 2001).

Data dapat diolah dengan bantuan komputer program SPSS FOR

WINDOWS. Ada lima langkah dalam analisis path :

1. Sebagai langkah awal didalam path analisis adalah merancang model

berdasarkan konsep dan teori.

2. Pemeriksaan terhadap asumsi yang melandasi, sebagai langkah kedua.

3. Langkah ketiga adalah pendugaan parameter atau perhitungan koefsien

path. Pendugaan parameter dengan metode Ordinary Least Square / OLS,

dimana didalam software SPSS dihitung melalui analisis regresi, yaitu

dilakukan pada masing-masing secara parsial. Dalam path analysis

terdapat 3 model regresi:

a) Regresi Linear Sederhana


commit to user
KO= a + β1 KK + ε
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id

b) Regresi Linear Sederhana

KMK= a + β1 KK + ε

c) Regresi berganda

KBK = a + β 1 KK+ β 2 KO + β 3 KMK + ε

Dimana:

a = Konstanta regresi

KO = Variabel komitmen organisasional

KK = Variabel kepuasan kerja

KMK = Variabel komitmen kerja

KBK = Variabel keinginan berpindah kerja

β 1 = Koefisien regresi KK

β 2 = Koefisien regresi KO

β 3 = Koefisien regresi KMK

ε = Error

4. Langkah keempat adalah pemeriksaan validitas model. Sahih atau

tidaknya suatu hasil analisis bergantung pada terpenuhi atau tidaknya

asumsi yang melandasi.

5. Langkah terakhir didalam analisis path adalah melakukan interpretasi

hasil, akan terjadi mediasicommit


penuh tojika
user
pada model regresi ketiga variabel
perpustakaan.uns.ac.id 32
digilib.uns.ac.id

independen tidak signifikan berpengaruh pada variabel dependen, akan

terjadi mediasi parsial jika pada model regresi ketiga variabel independen

tetap signifikan, dan tidak ada faktor mediasi jika salah satu model regresi

tidak signifikan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan

pembahasannya, yang meliputi deskripsi perusahaan, analisis deskriptif, uji validitas,

uji reliabilitas, uji asumsi model dan uji hipotesis.

A. Deskripsi Perusahaan

1. Tempat Kedudukan dan Lokasi

PT. Industri Kereta Api (INKA) berkedudukan dan berlokasi di Jalan

Yos Sudarso No. 71 Madiun.

2. Riwayat Pendirian

a. Letak lokasi

Letak lokasi PT. INDUSTRI KERETA API di Madiun dipilih

berdasarkan hasil studi pada tahun 1977 yang dilakukan oleh Nippon

Sharyo Seizo Kaisha, Ltd Jepang.

b. Proses pendirian

Gagasan untuk mendirikan Industri Kereta Api di Indonesia

merupakan salah satu kebijakan pemerintah dalam rangka menanggulangi

dan memenuhi jasa angkutan kereta api di Indonesia yang terus menaik.

Untuk ini maka PJKA sejak tahun 1977 telah merintis dan mengadakan

penjagaan secara intensif akan kemungkinan-kemungkinan untuk


commit to user
33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

34

memproduksi sendiri gerobag dan kereta penumpang kriteria yasa PJKA

Madiun, yang kemudian direalisasikan dengan pembuatan-pembuatan

criteria prototipe beberapa jenis gerobag dan kereta penumpang dan

pembuatan 20 buah gerbong GW. Secara kronologis proses pendirian PT.

INKA dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Pada tanggal 28 November 1979 Bapak menteri perhubungan dan

Bapak menteri ristek mengadakan peninjauan ke balai yasa PJKA

Madiun. Hasil dari peninjauan ini diputuskan untuk mengakselerasi

proses pendirian Industri Kereta Api.

2) Pada tanggal 11 Desember 1979 diadakan rapat antara wakil-wakil

dari departemen perhubungan, BPPT (Balai Pengkajian dan Penerapan

Teknologi) dan Departemen perindustrian. Hasil rapat menetapkan

dasar kebijaksanaan pendirian suatu PT. (Persero) manufacturing

Perkereta Apian

3) Dengan SK Menteri Perhubungan No.32/OT.001/Phb/80 tanggal 27

februari 1980 dibentuk Panitia Persiapan Pembentukan Persero Pabrik

Kereta Api Madiun. Anggota panitia terdiri dari wakil-wakil:

- Departemen Perhubungan

- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

- Departemen Perindustrian

- Departemen Keuangan

- Sekkab
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

35

- Menpan

3. Kondisi Awal

PT Industri Kereta Api Indonesia (PT Inka) merupakan sebuah badan

usaha milik negara yang berdiri di 19 Agustus 1981. PT Inka merupakan

pengembangan dari Balai Yasa Lokomotif Uap yang dimiliki oleh PJKA

(sekarang PT Kereta Api) pada saat itu. Balai yasa ini berlokasi di Madiun.

Semenjak lokomotif uap sudah tidak dioperasikan lagi, maka balai yasa ini

dialihfungsikan menjadi pabrik kereta api. Penentuan lokasi dan pendirian

pabrik kereta ini berdasarkan hasil studi dari BPPT. Kondisi awal pada

pendirian PT. INKA adalah penggunaan segala fasilitas yang ada di Balai

Yasa PJKA Madiun yang didirikan pada tahun 1884 (bertugas dalam

pemeliharaan lokomotif uap) dan gudang PJKA Madiun sebagai fasilitas

dasar untuk kegiatan PT. INKA.

Fasilitas dasar meliputi:

- luas area : 22,5 Ha

- luas bangunan : 9,36 Ha

- fasilitas produk : 660 mesin termasuk jig dan fasilitas 290 mesin las

- daya listrik : 1000 KVA

- Tenaga Kerja : 880 orang (berasal dari PJKA sebagian besar, BPPT dan

perindustrian )

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

36

VISI

Menjadi perusahaan manufaktur sarana kereta api dan transportasi

kelas dunia yang unggul di Indonesia.

MISI

Menciptakan keunggulan kompetitif dalam bisnis dan teknologi sarana

perkeretaapian dan transportasi untuk menguasai pasar kriteria dan

memenangkan persaingan bisnis di pasar regional, serta ASEAN.

4. Strategi Perusahaan

- Menutup semua ketertinggalan selama ini yang belum tertangani dalam

pengelolaan perusahaan.

- Mengusahakan peningkatan pelayanan kepada pelanggan utama (PT. KAI),

terutama dalam hal waktu penyerahan.

- Menyiapkan diri untuk mempunyai daya saing tinggi.

- Mengusahakan selalu berada di depan dalam hal bidang usaha transportasi

darat terhadap pesaing dalam negeri dan regional.

5. Tujuan Perusahaan

- Menguasai sepenuhnya pasar kriteria (PT. KAI) dalam hal kereta baru dan

kereta retrofit serta gerbong baru.

- Menembus pasar regional dan pasar yang sedang berkembang (kalau perlu

bersama mitra luar negeri) dalam hal kereta, gerbong, KRL, KRD, LRV

untuk kriteria desain dan rancang bangun.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

37

- Menjadi badan terdepan terhadap calon pesaing di dalam negeri dan

regional. Untuk itu perlu mengalokasikan dana R & D sebesar 1% s/d 5%

terhadap penjualan tiap tahun.

- Menjadi perusahaan yang tumbuh dan berkembang (Viable company).

6. Kegiatan Perusahaan

- Pembuatan kereta api

- Perniagaan kereta api

- Jasa engineering

- Jasa perawatan besar ( Overhaul ) kereta api

- Perdagangan, impor dan ekspor barang dan jasa yang berhubungan dengan

perkeretaapian

- Produk pengembangan selain kereta api (Diversifikasi)

7. Logo PT. Industri Kereta Api (INKA)

Gambar IV.1
Logo PT. Industri Kereta Api (INKA)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

38

8. Struktur Organisasi PT. INDUSTRI KERETA API (Persero)

Organisasi merupakan suatu bentuk tatanan kerja yang di lengkapi

dengan fungsionarisnya, sedangkan pengertian organisasi perusahaan adalah

suatu hubungan struktural antara berbagai unsur di dalam rumah tangga

perusahaan. Dalam setiap perusahaan pasti selalu ada struktur organisasi yang

fungsinya untuk mencipatakan hasil kerjasama yang baik antar pemimpin dan

bawahannya dalam mencapai tujuan organisasi.

Adapun struktural PT. Industri Kereta Api dapat di lihat pada gambar

IV.1. secara garis besar dapat di uraikan beberapa tugas dan tanggung jawab

dari tiap kegiatan dalam struktur organisasi PT. INKA antara lain :

1) Direktorat Utama

- Menetapkan visi, misi dan strategi perusahaan

- Merumuskan kebijakan umum dan pengendalian perusahaan serta

kebijakan di bidang pemasaran, pengembangan teknologi, roduksi

serta transformasi bisnis dan pengawasan intern

- Membangun citra positif di lingkungan stake holder.

2) Direktorat Administrasi

- Menetapkan kebijakan administrasi, umum, personalia, keuangan

perusahaan, dan kemitraan dan bina lingkungan

- Memelihara crita positif di lingkungan stake holder antara lain

karyawan, lembaga keuangan, masyarakat dan pemegang saham.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

39

3) Satuan Pengawasan Intern

- Mengelola kegiatan pengawasan manajemen, operasional dan

keuangan perusahaan.

4) Transformasi Bisnis

- Mengelola kegiatan restrukturisasi bidang bisnis, keuangan, SDM &

organisasi, kualitas & produktifitas

5) Divisi Manufaktur

- Menjalankan kegiatan bisnis steel work manufaktur produk kereta api,

produk non kereta api, dan jasa permesinan.

6) Divisi Produk dan Jasa kereta api

- Menjalankan kegiatan bisnis manufaktur kereta api dan jasa penjualan

kereta kriteria komponennya

7) Divisi Produk dan Jasa Non Kereta Api

- Menjalankan kegiatan bsinis manufaktur produk transportasi, prefab,

modular building, saran kesehatan, kendaraan khusus, garbarata, waste

treatment serta produk dan jasa non kereta api lainnya.

8) Komersial dan Teknologi Manufacturing

- Menjalankan kegiatan komersial dan engineering divisi manufacture

9) Produksi Manufacturing

- Menjalankan kegiatan produksi dari bahan baku baja

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

40

10) Komersial dan Teknologi Produk & Jasa Kereta Api

- Menjalankan kegiatan komersial dan engineering divisi produk dan

jasa kereta api

11) Operasi Produk & Jasa Kereta Api

- Menjalankan kegiatan produk dan jasa kereta api

12) Komersial dan Teknologi Produk & Jasa Non Kereta Api

- Menjalankan kegiatan komersial dan engineering divisi produk dan

jasa non kereta api

13) Operasi Produk & Jasa Non Kereta Api

- Menjalankan kegiatan produksi produk dan jasa non kereta api

14) Sekretaris Perusahaan

- Mengelola kegiatan dan humas, administrasi umum, kebutuhan rumah

tangga, transportasi, dan fasilitas umum perusahaan.

15) Personalia

- Mengelola kegiatan administrasi, kesejahteraan dan kesehatan

karyawan, pendidikan dan pelatihan personil, serta keamanan

perusahaan

16) Keuangan

- Mengelola kegiatan verifikasi, perpajakan, asuransi, pendanaan,

pelaporan anggaran, akuntansi keuangan dan manajemen serta

akuntansi perusahaan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

41

17) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

- Mengelola kegiatan program kemitraan dan bina lingkungan,

kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH)

Gambar IV. 2
Struktur Organisasi PT. INDUSTRI KERETA API

B. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik dan

tanggapan responden terhadap item-item pernyataan dalam kuesioner.


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

42

Responden dalam penelitian ini adalah karyawan kontrak PT. INKA di Madiun.

1. Karakteristik Responden

Gambaran tentang karakteristik responden diperoleh dari data diri

yang terdapat pada bagian depan kuesioner yaitu identitas responden yang

meliputi usia, jenis kelamin, masa kerja, dan pendidikan terakhir.

a. Usia Responden

Tabel IV.1
Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Usia (tahun) Frekuensi Persentase


18 – 21 10 6,6
22 – 25 60 39,7
26 – 29 57 37,7
30 – 35 24 15,9
Jumlah 151 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2011.

Berdasarkan Tabel IV.1 usia responden dalam penelitian sangat

bervariasi, sebagian responden berusia antara 22 - 25 tahun (39,7 %),

kemudian diikuti dengan rentang usia 26 - 29 tahun (37,7 %), disusul

dengan rentang usia 30 - 35 tahun (15,9 %), terakhir ada rentang usia

antara 18 - 21 tahun (6,6 %). Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa

rata – rata karyawan yang menjadi responden terbesar berada pada

rentang usia 22 – 25 tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian

besar responden adalah usia produktif. Hal tersebut akan menguntungkan

PT. INKA karena pada usia ini dapat menghasilkan produktifitas dan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

43

kinerja yang lebih baik dibandingkan usia nonproduktif.

b. Jenis Kelamin Responden

Tabel IV.2
Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase


Pria 104 68,9
Wanita 47 31,1
Jumlah 151 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2011.

Berdasarkan Tabel IV.2 dapat diketahui bahwa bahwa responden

pria sebanyak 104 orang atau 68,9 % dan responden wanita sebanyak 47

orang atau 31,1 %. Dengan demikian responden didominasi oleh

karyawan berjenis kelamin pria. Hal ini sesuai dengan bidang pekerjaan di

PT. INKA yang sebagian besar membutuhkan sumber daya manusia

dengan jenis kelamin pria.

c. Masa kerja

Tabel IV.3
Deskripsi Responden Berdasarkan Masa kerja

Masa Kerja (tahun) Frekuensi Persentase


<5 20 13,2
5–9 72 47,7
10 – 14 46 30,5
15 – 19 13 8,6
Jumlah 151 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2011

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

44

Berdasarkan Tabel IV.3 dapat diketahui bahwa responden yang

memiliki masa kerja kurang dari 5 tahun sebanyak 20 orang atau 13,2 %,

masa kerja antara 5 sampai 9 tahun sebanyak 72 orang atau 47,7%, masa

kerja antara 10 sampai 14 tahun sebanyak 46 orang atau 30,5 %, masa

kerja antara 15 sampai 19 tahun sebanyak 13 orang atau 8,6%. Dengan

demikian mayoritas responden memiliki masa kerja antara 5 sampai 9

tahun. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar karyawan kontrak

di PT. INKA mendapatkan perpanjangan kontrak dalam bekerja dan

karyawan sudah cukup berpengalaman dalam mengatasi masalah yang

menyangkut tugasnya.

d. Pendidikan Terakhir

Table IV.4
Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Frekuensi Persentase


SMA / sederajat 68 45,0
Diploma 55 36,4
S1 28 18,5
Jumlah 151 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan Tabel IV.2 dapat diketahui bahwa dari 151 responden,

45,0 % atau 68 responden pendidikan terakhirnya adalah SMA / sederajat,

36,4 % atau 55 responden pendidikan terakhirnya adalah Diploma dan

18,5 % atau 28 responden pendidikan terakhirnya adalah S1. Sehingga

jumlah responden terbanyak adalah berpendidikan SMA / sederajat. Hal

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

45

tersebut dikarenakan karyawan yang berpendidikan SMA / sederajat

sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan oleh PT. INKA yaitu berada di

usia produktif dan memiliki ketampilan yang cukup untuk diterapkan di

dunia kerja.

Berdasarkan analisis deskriptif dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar usia karyawan kontrak PT. INKA di Madiun yaitu antara 22–25

tahun, hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar responden adalah

usia produktif. Hal tersebut akan menguntungkan PT. INKA karena pada

usia ini dapat menghasilkan produktifitas dan kinerja yang lebih baik

dibandingkan usia nonproduktif. Kemudian karyawan kontrak PT. INKA

di Madiun yang berjenis kelamin pria mendominasi jumlah karyawan,

Responden yang mendominasi tingkat pendidikan adalah tingkat

SMA/SMK dan Diploma. Masa kerja karyawan kontrak PT. INKA yang

terbanyak adalah 5 – 9 tahun, hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar karyawan kontrak di PT. INKA mendapatkan perpanjangan kontrak

dalam bekerja dan karyawan sudah cukup berpengalaman dalam

mengatasi masalah yang menyangkut tugasnya.

2. Tanggapan Responden

Tanggapan responden terhadap kuesioner yang diberikan peneliti

nampak pada jawaban responden. Dalam analisis ini akan diuraikan mengenai

kecenderungan pendapat dan tanggapan dari karyawan outsourching


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

46

PT. INKA selaku responden dalam penelitian ini. Pernyataan-pernyataan

responden mengenai variabel penelitian dapat dilihat pada jawaban responden

terhadap kuesioner yang diberikan peneliti.

a. Tanggapan Responden Mengenai Kepuasan Kerja

Deskripsi tanggapan responden sebanyak 151 orang terhadap item

pernyataan Kepuasan Kerja sebanyak 5 item. Berdasarkan data kuesioner

yang terdapat pada lampiran dapat dilihat deskripsi tanggapan responden

pada Tabel IV.5 :

Tabel IV.5
Deskripsi Tanggapan Responden
Terhadap Kepuasan Kerja

Jumlah Jawaban
No Pernyataan Responden
S CS KS TS
1 Saya merasa puas terhadap pekerjaan saya saat ini. 79 59 13 -

2 Saya merasa puas dengan hubungan kerja yang terjalin antara saya 76 68 76 -
dan supervisor.

3 Saya merasa puas dengan hubungan kerja yang terjalin antara saya 90 51 10 -
dan rekan kerja.

4 Saya merasa puas dengan kesempatan promosi yang diberikan 76 68 7 -


perusahaan.
5 Saya merasa puas dengan kebijakan yang dibuat oleh perusahaan. 56 13 -
82
∑ 403 302 119 -
Rata – rata 80,6 60,4 23,8 -
Sumber: Data primer yang diolah, 2011

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

47

Dari tabel IV.5 dapat diketahui bahwa mayoritas karyawan kontrak

PT. INKA di Madiun cenderung memiliki kepuasan kerja yang tinggi

(berdasarkan pernyataan responden yang paling banyak mengisi pada

kolom setuju untuk item-item pernyataan yang mengukur variabel

kepuasan kerja). Hal ini terlihat dari mayoritas karyawan merasa puas

terhadap pekerjaannya saat ini; mayoritas karyawan merasa puas dengan

hubungan kerja yang terjalin dengan supervisor; mayoritas karyawan

merasa puas dengan hubungan kerja yang terjalin dengan rekan kerjanya;

mayoritas karyawan merasa puas dengan kesempatan promosi yang

diberikan perusahaan; mayoritas karyawan merasa puas dengan kebijakan

yang dibuat oleh perusahaan.

Dari pernyataan tersebut berarti bahwa mayoritas karyawan merasa

kepuasan yang tinggi pada pekerjaannya.

b. Tanggapan Responden Mengenai Komitmen Organisasional

Deskripsi tanggapan responden sebanyak 151 orang terhadap item

pernyataan Komitmen Organisasional sebanyak 6 item. Berdasarkan data

kuesioner yang terdapat pada lampiran dapat dilihat deskripsi tanggapan

responden pada Tabel IV.6 :

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

48

Tabel IV.6
Deskripsi Tanggapan Responden
Terhadap Komitmen Organisasional

No Pertanyaan S CS KS TS
1 Saya merasakan rasa yang 93 49 9 -
kuat dengan perusahaan
2 102 41 8 -
Saya memiliki ikatan
emosional dengan perusahaan
3 Perusahaan ini memiliki 94 48 7 2
banyak makna pribadi bagi
saya
4 Saya merasa seperti bagian 72 70 6 3
dari keluarga perusahaan
5 Saya akan sangat senang 88 54 6 3
untuk menghabiskan sisa karir
saya dengan perusahaan
6 Saya benar-benar merasa 98 45 7 1
seolah-olah masalah
perusahaan adalah masalah
saya sendiri
∑ 547 307 43 9
Rata - rata 91,2 51,2 7,2 1,5
Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Dari tabel IV.6 dapat diketahui bahwa mayoritas karyawan kontrak

PT. INKA di Madiun cenderung memiliki komitmen organisasional yang

tinggi (berdasarkan pernyataan responden yang paling banyak mengisi

pada kolom setuju untuk item-item pernyataan yang mengukur variabel

komitmen organisasional). Hal ini terlihat dari mayoritas karyawan

merasakan rasa yang kuat dengan perusahaan; mayoritas karyawan

memiliki ikatan emosional yang kuat dengan perusahaan; mayoritas


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

49

karyawan merasa perusahaan memiliki banyak makna pribadi bagi

dirinya; mayoritas karyawan merasa seperti bagian dari keluarga

perusahaan; mayoritas karyawan sangat senang untuk menghabiskan sisa

karirnya dengan perusahaan; mayoritas karyawan merasa seolah-olah

masalah perusahaan adalah masalahnya sendiri.

Dari pernyataan tersebut berarti bahwa mayoritas karyawan

memiliki komitmen tinggi terhadap organisasinya dengan menunjukkan

ikatan emosional yang kuat terhadap perusahaan

c. Tanggapan Responden Mengenai Komitmen Kerja

Deskripsi tanggapan responden sebanyak 151 orang terhadap item

pernyataan Komitmen Kerja sebanyak 7 item. Berdasarkan data

kuesioner yang terdapat pada lampiran dapat dilihat deskripsi tanggapan

responden pada Tabel IV.7 :

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

50

Tabel IV.7
Deskripsi Tanggapan Responden
Terhadap Komitmen Kerja
No Pertanyaan S CS KS TS
1 Saya bangga menjadi bagian 106 38 6 1
dari pekerjaan ini
2 Saya sangat memperhatikan 94 50 6 1
segala sesuatu yg terjadi di
dalam pekerjaan saya
3 Saya merasa pekerjaan ini 92 53 6 -
adalah bagian dari diri saya
4 Saya menceritakan kepada 85 60 6 -
teman saya, bahwa pekerjaan
ini sangat menyenangkan
5 Saya merasa tertekan apabila 96 48 6 1
ada sesuatu yang tidak
berjalan dengan baik dalam
pekerjaan saya
6 Saya mendapatkan banyak 97 49 5 -
hal yang dapat diteladani dari
pekerjaan ini
7 Saya dapat menyelesaikan 89 55 7 -
masalah yang ada dalam
pekerjaan saya
∑ 659 353 42 3
Rata - rata 94,1 50,4 6 0,75
Sumber :Data primer yang diolah, 2011

Dari tabel IV.7 dapat diketahui bahwa mayoritas karyawan kontrak

PT. INKA di Madiun cenderung memiliki komitmen kerja yang tinggi

(berdasarkan pernyataan responden yang paling banyak mengisi pada

kolom setuju untuk item-item pernyataan yang mengukur variabel

komitmen kerja). Hal ini terlihat dari mayoritas karyawan merasa bangga

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

51

menjadi bagian dari pekerjaan ini; mayoritas karyawan sangat

memperhatikan segala sesuatu yang terjadi di dalam pekerjaannya;

mayoritas karyawan merasa pekerjaan ini adalah bagian dari dirinya;

mayoritas karyawan menceritakan kepada temannya bahwa pekerjaannya

sangat menyenangkan; mayoritas karyawan merasa tertekan apabila ada

sesuatu yang tidak berjalan dengan baik dalam pekerjaannya; mayoritas

karyawan mendapatkan banyak hal yang dapat diteladani dari

pekerjaannya; mayoritas karyawan dapat menyelesaikan masalah yang ada

dalam pekerjaannya.

Dari pernyataan tersebut berarti bahwa mayoritas karyawan

memiliki komitmen kerja yang tinggi terhadap pekerjaannya dengan

menunjukkan rasa bangganya menjadi bagian dari pekerjaan tersebut

d. Tanggapan Responden Mengenai Keinginan Berpindah Kerja

Deskripsi tanggapan responden sebanyak 151 orang terhadap item

pernyataan Keinginan Berpindah Kerja sebanyak 4 item. Berdasarkan

data kuesioner yang terdapat pada lampiran dapat dilihat deskripsi

tanggapan responden pada Tabel IV.8 :

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

52

Tabel IV.8
Deskripsi Tanggapan Responden
Terhadap Keinginan Berpindah Kerja

No Pertanyaan S CS KS TS
1 Saya sering berfikir untuk keluar 4 39 64 44
dari pekerjaan / perusahaan
sekarang
2 Saya mungkin berfikir untuk 12 27 72 40
meninggalkan pekerjaan /
perusahaan tahun depan
3 Saya berencana untuk tetap 56 72 17 6
tinggal di perusahaan ini
4 Saya sering berfikir bahwa saya 5 34 64 48
tidak mempunyai masa depan
yang baik jika tetap bekerja di
perusahaan ini
∑ 77 172 217 138
Rata-rata 19,3 43 54,3 34,5
Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Dari tabel IV.8 dapat diketahui bahwa mayoritas karyawan

kontrak PT. INKA di Madiun cenderung memiliki keinginan berpindah

kerja yang rendah (berdasarkan pernyataan responden yang paling banyak

mengisi pada kolom kurang setuju untuk item-item pernyataan yang

mengukur variabel keinginan berpindah kerja kerja). Hal ini terlihat dari

mayoritas karyawan merasa kurang setuju berfikir untuk keluar dari

pekerjaan / perusahaan sekarang; mayoritas karyawan kurang setuju

untuk meninggalkan pekerjaan / perusahaan tahun depan; mayoritas

karyawan berencana untuk tetap tinggal di perusahaan; mayoritas

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

53

karyawan merasa kurang setuju untuk berfikir bahwa mereka tidak

mempunyai masa depan yang baik jika tetap bekerja di perusahaannya.

Dari pernyataan tersebut berarti bahwa mayoritas karyawan

responden tidak berfikir untuk meninggalkan perusahaan.

C. Uji Validitas

Uji Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa

yang seharusnya diukur (Jogiyanto, 2004). Validitas menunjukkan ketepatan dan

kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu instrumen

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang ingin diukur dan dapat

mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas dalam

penelitian ini menggunakan Confirmatory Factor Analisys (CFA), dengan

bantuan paket perangkat lunak program SPSS 11.5 for Windows. Hasil uji CFA

dan KMO tersaji pada tabel berikut ini.

Tabel IV.9

Hasil Uji KMO

KMO and Bartlett's Test


Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy. .843

Bartlett's Test of Approx. Chi-Square 2414.880


Sphericity df 231
Sig. .000

Sumber : Data primer yang diolah, 2011.

Tabel IV.9 menunjukkan bahwa nilai KMO = 0,843; sehingga dapat

dilakukan analisis faktor. Begitu juga dengan nilai Bartlett test dengan Chi-

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

54

squares 2414,880 dan signifikan pada 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa uji

analisis faktor dapat dilanjutkan.

Tabel IV.10
Hasil Faktor Analisis

Sumber : Data primer yang diolah, 2011.

Tabel IV.10 menunjukkan bahwa semua item pertanyaan dinyatakan

valid, karena setiap item pertanyaan yang menjadi indikator masing-masing

variabel telah ekstrak secara sempurna dan mempunyai factor loading ≥ 0,50.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

55

D. Uji Reliabilitas

Setelah pengujian validitas, maka tahap selanjutnya adalah pengujian

reliabilitas yang bertujuan untuk mengetahui konsistensi item-item pertanyaan

yang digunakan. Untuk mengukur reliabilitas dari instrument penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan koefisien Cronbach Alpha. Dari hasil

pengujian reliabilitas variabel dengan menggunakan bantuan program SPSS

11.5 for Windows didapatkan nilai Cronbach Alpha masing-masing variabel

sebagai berikut:

Tabel IV.11
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach's
Variabel Alpha Keterangan
Kepuasan Kerja 0,8760 Baik
Komitmen Organisasional 0,9194 Baik
Komitmen Kerja 0,9162 Baik
Keinginan Berpindah Kerja 0,8393 Baik
Sumber: Data primer yang diolah, 2011.
Dari Tabel IV.11 dapat diketahui bahwa semua variabel yang

digunakan dalam penelitian ini memiliki reliabilitas yang baik, ditunjukkan

dengan nilai Cronbach’s alpha lebih dari 0,80.

E. Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis-hipotesis dalam penelitian ini digunakan path

analysis dengan bantuan program SPSS 11.5. Dalam path analysis terdapat 3

model regresi: (1) variabel independen (Kepuasan Kerja (KK)) diregresikan

dengan variabel mediasi (Komitmen Organisasional (KO)); (2) variabel


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

56

independen (Kepuasan Kerja (KK)) diregresikan dengan variabel mediasi

(Komitmen Kerja (KMK)); (3) variable independen (Kepuasan Kerja (KK)),

(Komitmen Kerja (KMK)), dan (Komitmen Organisasional (KO))

diregresikan dengan variabel dependen (Keinginan Berpindah Kerja (KBK)).

1. Pengaruh Kepuasan Kerja pada Komitmen Organisasional

Hasil uji regresi linear sederhana pengaruh kepuasan kerja pada

komitmen organisasional disajikan pada tabel IV.12 berikut ini :

Tabel IV.12
Hasil Analisis Regresi
Kepuasan Kerja pada komitmen Organisasional
Coefficients a

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.895 .270 7.013 .000
Kepuasan Kerja .473 .077 .449 6.142 .000
a. Dependent Variable: Komitmen Organisasi

Sumber: Data primer yang diolah, 2011.

Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh persamaan regresi linear

sederhana sebagai berikut :

KO= a + β1 KK

KO= 1,895 + 0,449 KK

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

57

Hasil analisis regresi linear sederhana dalam penelitian ini,

menunjukkan koefisien regresi sebesar 0,449 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,000. Pengujian memberikan hasil yang signifikan sehingga dapat

disimpulkan bahwa Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan pada

Komitmen Organisasional. Hal ini menunjukkan bahwa Hipotesis 1

didukung. Pada pengujian tersebut menunjukkan nilai adjusted R2 sebesar

0,197; artinya bahwa 19,7% variasi perubahan variabel dependen (Komitmen

Organisasional) dapat dijelaskan oleh variabel independennya (Kepuasan

Kerja). Sisanya sebesar 80,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

diikutsertakan dalam penelitian ini.

2. Pengaruh Kepuasan Kerja pada Komitmen Kerja

Hasil uji regresi linear sederhana pengaruh kepuasan kerja pada

komitmen kerja disajikan pada tabel IV.13 berikut ini

Tabel IV.13
Hasil Analisis Regresi
Kepuasan Kerja pada Komitmen Kerja

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.477 .206 7.163 .000
Kepuasan Kerja .606 .059 .645 10.302 .000
a. Dependent Variable: Komitmen Kerja

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh persamaan regresi linear

sederhana sebagai berikut :

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

58

KMK= a + β1 KK

KMK= 1,477 + 0,645 KK

Hasil analisis regresi linear sederhana dalam penelitian ini,

menunjukkan koefisien regresi sebesar 0,645 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,000. Pengujian memberikan hasil yang signifikan sehingga dapat

disimpulkan bahwa Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan pada

Komitmen Kerja. Hal ini menunjukkan bahwa Hipotesis 2 didukung. Pada

pengujian tersebut menunjukkan nilai adjusted R2 sebesar 0,412; artinya

bahwa 41,2% variasi perubahan variabel dependen (Komitmen Kerja) dapat

dijelaskan oleh variabel independennya (Kepuasan Kerja). Sisanya sebesar

58,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam

penelitian ini.

3. Pengaruh Kepuasan Kerja pada Keinginan Berpindah Kerja Dimediasi oleh

Komitmen kerja dan Komitmen Organisasional

Hasil uji regresi linear berganda pengaruh kepuasan kerja, komitmen

kerja, dan komitmen organisasional pada keinginan berpindah kerja disajikan

pada tabel IV.14 berikut ini

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

59

Tabel IV.14
Hasil Analisis Regresi
Kepuasan Kerja pada Keinginan Berpindah Kerja Dimediasi oleh Komitmen
Kerja dan Komitmen Organisasional
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 5.229 .378 13.843 .000
Kepuasan Kerja -.244 .117 -.182 -2.075 .040 .581 1.722
Komitmen Organisasi -.298 .109 -.235 -2.726 .007 .603 1.657
Komitmen Kerja -.380 .143 -.267 -2.649 .009 .442 2.264
a. Dependent Variable: Keinginan Berpindah Kerja

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh persamaan regresi linear berganda

sebagai berikut :

KBK = a + β 1 KK+ β 2 KO + β 3 KMK

KBK = 5,229 + (-0,182) KK + (-0,235)KO + (-0,267)KMK

KBK = 5,229 - 0,182) KK - 0,235 KO - 0,267 KMK

Dari hasil uji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi dapat

diketahui bahwa pengaruh kepuasan kerja, komitmen organisasional dan

komitmen kerja pada keinginan berpindah kerja, diperoleh hasil koefisien

regresi sebesar - 0,182; - 0,235; - 0,267, dengan tingkat signifikansi sebesar

0,040 ; 0,007 ; 0,009 . Pengujian memberikan hasil yang signifikan sehingga

dapat disimpulkan bahwa Kepuasan Kerja berpengaruh negatif dan signifikan

(p<0.05) pada Keinginan Berpindah Kerja, Komitmen Organisasional

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

60

berpengaruh negatif dan signifikan (p<0.05) pada Keinginan Berpindah Kerja

dan Komitmen Kerja berpengaruh negatif dan signifikan (p<0.05) pada

Keinginan Berpindah Kerja. Hal ini menunjukkan bahwa Hipotesis 3,

Hipotesis 4, dan Hipotesis 5 didukung. Pada pengujian tersebut

menunjukkan nilai adjusted R2 sebesar 0,327; artinya bahwa 32,7% variasi

perubahan variabel dependen (Keinginan Berpindah Kerja) dapat dijelaskan

oleh variabel-variabel independennya (Kepuasan Kerja, Komitmen

Organisasional, dan Komitmen Kerja). Sisanya sebesar 67,3% dipengaruhi

oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.

Adapun analisis jalur (path) yang menunjukkan keempat variabel

digambarkan sebagai berikut :

Komitmen
0,449 - 0,235
Organisasional

- 0,182
Kepuasan Keinginan
Kerja Berpindah Kerja

Komitmen
0,645 Kerja - 0,267

Gambar IV.3
Analisis Jalur (path)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

61

Hasil analisis jalur (path) menunjukkan bahwa Kepuasan Kerja dapat

berpengaruh langsung pada Keinginan Berpindah Kerja dan dapat juga

berpengaruh tidak langsung, yaitu dari Kepuasan Kerja ke Komitmen

Organisasional (sebagai variabel mediasi) lalu ke Keinginan Berpindah Kerja

dan Kepuasan Kerja ke Komitmen Kerja (sebagai variabel mediasi) lalu ke

Keinginan Berpindah Kerja. Besarnya pengaruh langsung adalah - 0,182

sedangkan pengaruh tidak langsungnya harus dihitung dengan mengalikan

koefisien tidak langsungnya, yaitu:

· (0,449) x (- 0,235) = - 0,105515

· (0,645) x (- 0,267) = - 0,172215

Untuk lebih jelasnya, mengenai pengaruh langsung dan tidak langsung

dari masing – masing variabel dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel IV.15
Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung

Variabel Pengaruh
Independen Dependen Langsung Tidak
langsung
Komitmen
Kepuasan Kerja 0,449 -
organisasional
Kepuasan Kerja Komitmen Kerja 0,645 -
Kepuasan Kerja -0,182 -0,105515
Keinginan Berpindah
Komitmen
Kerja -0,235 -
Organisasional
Kepuasan Kerja Keinginan Berpindah -0,182 -0,172215
Komitmen Kerja Kerja -0,267 -
Sumber: data primer diolah, 2011

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

62

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja dapat

berpengaruh langsung ataupun tidak langsung pada keinginan berpindah kerja

yaitu melalui komitmen kerja dan komitmen organisasional sebagai variabel

mediasi. Sehingga hipotesis 6 didukung dalam penelitian ini.

F. Pembahasan

Setelah menilai model secara keseluruhan dan menguji hubungan

kausalitas seperti yang dihipotesiskan, tahap selanjutnya adalah pembahasan

hasil penelitian

Hipotesis 1 : Kepuasan kerja berpengaruh positif pada komitmen

organisasional

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan pengaruh kepuasan kerja

positif dan signifikan pada komitmen organisasional, sehingga hipotesis 1

didukung. Artinya secara statistik dapat ditunjukkan bahwa kepuasan kerja

berpengaruh positif terhadap komitmen organisasional. Hal ini

mengindikasikan bahwa peningkatan kepuasan kerja juga akan

mengakibatkan meningkatnya komitmen organisasional karyawan atau

dengan kata lain semakin tinggi kepuasan kerja maka akan semakin tinggi

pula komitmen organisasional karyawan. Hasil penelitian ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Gunlu, Aksarayli, Percin (2010) yang

menyatakan kepuasan kerja memiliki pengaruh positif pada komitmen

organisasional. Selanjutnya, Sangroengrob dan Techachaicherdchoo (2010)


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

63

juga meneliti bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh langsung pada

komitmen organisasional. Penelitian tersebut menyatakan kepuasan kerja pada

karyawan memiliki hubungan positif dengan komitmen organisasional.

Karyawan yang puas terhadap pekerjaannya akan semakin berkomitmen

terhadap organisasinya

Hipotesis 2 : Kepuasan kerja memiliki pengaruh positif pada komitmen

kerja

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan pengaruh kepuasan kerja

positif dan signifikan pada komitmen kerja, sehingga hipotesis 2 didukung.

Artinya secara statistik dapat ditunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh

positif terhadap komitmen kerja. Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan

kepuasan kerja juga akan mengakibatkan meningkatnya komitmen kerja

karyawan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dialakukan

Sangroengrob dan Techachaicherdchoo (2010) menyatakan hubungan antara

kepuasan kerja dan komitmen kerja adalah positif. Semakin tinggi tingkat

kepuasan kerja karyawan maka akan semakin tinggi pula komitmen pada

pekerjaannya. Karyawan yang puas terhadap pekerjaan yang telah

dilakukannya, diindikasikan akan mempengaruhi komitmennya terhadap

pekerjaannya tersebut. Karyawan akan memiliki penilaian yang tinggi

terhadap pekerjaan yang telah dilakukan dan memiliki motivasi yang tinggi

pula terhadap pekerjaannya itu

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

64

Hipotesis 3 : Kepuasan kerja berpengaruh negatif pada keinginan


berpindah kerja
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan pengaruh kepuasan kerja

negatif dan signifikan pada keinginan berpindah kerja, sehingga hipotesis 3

didukung. Artinya secara statistik dapat ditunjukkan bahwa kepuasan kerja

berpengaruh negatif terhadap keinginan berpindah kerja. Hal ini

mengindikasikan bahwa penurunan kepuasan kerja akan mengakibatkan

semakin tingginya keinginan berpindah kerja karyawan. Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan Suhanto (2009) membuktikan bahwa

ada pengaruh negatif antara kepuasan kerja dengan keinginan berpindah kerja.

Sangroengrob dan Techachaicherdchoo (2010) menguatkan pendapat serupa

dengan hasil yang nyata mengenai hubungan antara kepuasan kerja dengan

turnover intention. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang yang telah puas

terhadap pekerjaan yang dilakukan, akan berpikir untuk tetap tinggal di

perusahaan tersebut dan menurunkan keinginannya untuk berpindah kerja

pada perusahaan lain.

H4 : Komitmen organisasi berpengaruh negatif pada keinginan


berpindah kerja
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan pengaruh komitmen

organisasional negatif dan signifikan pada keinginan berpindah kerja,

sehingga hipotesis 4 didukung. Artinya secara statistik dapat ditunjukkan

bahwa komitmen organisasional berpengaruh negatif terhadap keinginan

berpindah kerja. Hal ini mengindikasikan bahwa penurunan komitmen


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

65

organisasional akan mengakibatkan semakin tingginya keinginan berpindah

kerja karyawan. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian

Sangroengrob dan Techachaicherdchoo (2010) membuktikan tidak ada

pengaruh antara komitmen organisasional dengan keinginan berpindah kerja.

Tetapi, hasil penelitian ini sesuai yang dikutip oleh Chairy (2002) dari

beberapa penelitian menyatakan komitmen organisasi yang tinggi memiliki

hubungan yang negatif dengan tingkat absensi dan tingkat turnover. Semakin

tinggi komitmen karyawan terhadap organisasi dimana dia dipekerjakan,

maka akan semakin berkurang keinginannya untuk berpindah kerja.

H5 : Komitmen kerja berpengaruh negatif pada keinginan berpindah


kerja
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan pengaruh komitmen kerja

negatif dan signifikan pada keinginan berpindah kerja, sehingga hipotesis 5

didukung. Artinya secara statistik dapat ditunjukkan bahwa komitmen kerja

berpengaruh negatif pada keinginan berpindah kerja. Hal ini mengindikasikan

bahwa penurunan komitmen kerja akan mengakibatkan semakin tingginya

keinginan berpindah kerja karyawan. Hasil penelitian ini sesuai dengan

penelitian Sangroengrob dan Techachaicherdchoo (2010) menyatakan bahwa

komitmen kerja memiliki pengaruh langsung dan negatif terhadap keinginan

berpindah kerja. Apabila karyawan memiliki komitmen yang tinggi terhadap

pekerjaannya maka akan meminimalkan keinginannya untuk berpindah kerja,

dan semakin kuat pula keinginannya untuk tetap tinggal di perusahaannya.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

66

H6 : Kepuasan kerja berpengaruh pada keinginan berpindah kerja


dengan dimediasi oleh komitmen kerja dan komitmen organisasional
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan kepuasan kerja berpengaruh

signifikan dan negatif pada keinginan berpindah kerja dengan dimediasi oleh

komitmen kerja dan komitmen organisasional, sehingga hipotesis 6

didukung. Artinya secara statistik dapat ditunjukkan bahwa bahwa kepuasan

kerja berpengaruh signifikan dan negatif pada keinginan berpindah kerja

dengan dimediasi oleh komitmen organisasional dan komitmen kerja. Hasil

penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sangroengrob dan

Techachaicherdchoo (2010) menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh

langsung terhadap komitmen organisasional dan komitmen kerja. Hal ini juga

dikuatkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Godwin.,et al (1997)

mengindikasikan bahwa komitmen organisasional memediasi pengaruh

kepuasan kerja terhadap niat untuk tetap tinggal (intention to stay.) Dalam

studi yang dilakukan oleh Sangroengrob dan Techachaicherdchoo (2010)

menghasilkan temuan bahwa komitmen kerja memediasi pengaruh kepuasan

kerja dan komitmen organisasional pada keinginan berpindah kerja. Karyawan

yang memiliki kepuasan yang tinggi, komitmen yang kuat terhadap

pekerjaannya dan juga memiliki komitmen yang tinggi pada perusahaan di

mana dia bekerja akan memberikan pengaruh terhadap menurunnya keinginan

berpindah kerja dari karyawan tersebut.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada Bab V ini akan dikemukakan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah

dilakukan. Kesimpulan ini didasarkan pada hasil analisis data yang telah dilakukan

dan akan menjawab permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya sesuai dengan

tujuan penelitian ini. Di samping itu juga akan dikemukakan saran-saran yang

diharapkan berguna bagi pihak yang berkepentingan.

A. Kesimpulan

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan

Sangroengrob dan Techachaicherdchoo (2010), dan menambahkan hipotesis

mediasi dari penelitian Godwin et al., (1997). Berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan pada karyawan kontrak PT. INKA di Madiun mengenai pengaruh

kepuasan kerja pada keinginan berpindah kerja dimediasi oleh komitmen kerja

dan komitmen organisasional, maka dapat diambil kesimpulan-kesimpulan

sebagai berikut :

1. Hasil analisis menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan

signifikan pada komitmen organisasional. Hasil ini konsisten dengan temuan

Sangroengrob dan Techachaicherdchoo (2010), sehingga hasil penelitian ini

didukung. Artinya secara statistik dapat ditunjukkan bahwa kepuasan kerja

berpengaruh positif terhadap komitmen organisasional.

commit to user
67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

68

2. Hasil analisis menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan

signifikan pada komitmen kerja. Hasil ini konsisten dengan temuan

Sangroengrob dan Techachaicherdchoo (2010), sehingga hasil penelitian ini

didukung. Artinya secara statistik dapat ditunjukkan bahwa kepuasan kerja

berpengaruh positif terhadap komitmen kerja.

3. Hasil analisis menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh negatif dan

signifikan pada keinginan berpindah kerja. Hasil ini konsisten dengan

temuan Suhanto (2009), sehingga hasil penelitian ini didukung. Artinya

secara statistik dapat ditunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh negatif

terhadap keinginan berpindah kerja.

4. Hasil analisis menunjukkan bahwa komitmen organisasional berpengaruh

negatif dan signifikan pada keinginan berpindah kerja, sehingga hasil

penelitian didukung. Artinya secara statistik dapat ditunjukkan bahwa

komitmen organisasional berpengaruh negatif terhadap keinginan berpindah

kerja. Hasil penelitian ini sesuai dengan beberapa penelitian yang dikutip

oleh Chairy (2002).

5. Hasil analisis menunjukkan bahwa komitmen kerja berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap keinginan berpindah kerja, sehingga hasil penelitian

didukung. Artinya secara statistik dapat ditunjukkan bahwa komitmen kerja

berpengaruh negatif terhadap keinginan berpindah kerja. Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian Sangroengrob dan Techachaicherdchoo (2010).

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

69

6. Hasil analisis menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan

dan negatif pada keinginan berpindah kerja dengan dimediasi oleh komitmen

kerja dan komitmen organisasional, sehingga hasil penelitian didukung.

Artinya secara statistik dapat ditunjukkan bahwa bahwa kepuasan kerja

berpengaruh signifikan dan negatif pada keinginan berpindah kerja dengan

dimediasi oleh komitmen kerja dan komitmen organisasional. Hasil

penelitian ini sesuai dengan penelitian Sangroengrob dan

Techachaicherdchoo (2010) dan penelitian Godwin et al., (1997).

B. Keterbatasan Penelitian

1. Objek amatan yang digunakan dalam studi ini hanya difokuskan pada

karyawan kontrak PT. INKA di Madiun, sehingga berdampak pada

generalisasi studi yang bersifat terbatas. Untuk mengaplikasi studi ini pada

konteks yang berbeda, diperlukan kehati-hatian untuk mencermati jenis

karakteristik variabel pada obyek yang dipelajari. Hal ini diperlukan agar

tidak terjadi pembiasan hasil-hasil pengujian yang dapat berdampak pada

kekeliruan dalam merumuskan kebijakan yang diambil.

2. Hasil penelitian ini hanya didasarkan pada jawaban responden atas kuesioner

yang telah disebarkan sehingga data yang dikumpulkan sangat tergantung

pada keseriusan, dan kejujuran responden.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

70

C. Saran

1. Ruang lingkup responden yang diambil hanya pada karyawan kontrak

PT. INKA di Madiun. Keterbatasan ini mengisyaratkan perlunya studi-

studi lanjutan untuk menggeneralisasi hasil-hasil yang diperoleh pada

konteks yang berbeda dan lebih luas, sehingga konsep-konsep yang diuji

dalam model dapat ditingkatkan validitas eksternalnya sehingga hasil-hasil

penelitian ke depan dapat digeneralisasi ke dalam populasi yang lebih luas

dan kondisi-kondisi lainnya yang mirip dan waktu yang berbeda yang lebih

baik.

2. Hasil penelitian ini hanya didasarkan pada jawaban responden atas

kuesioner yang telah disebarkan. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya

juga menggunakan wawancara sebagai metode pengumpulan data untuk

melengkapi kuesioner sehingga data yang diperoleh dapat memberikan

gambaran yang lebih jelas tentang keadaan yang sesungguhnya.

3. PT. INKA di Madiun, hendaknya meningkatkan pengelolaan yang baik

dalam kepuasan kerja, komitmen kerja maupun komitmen organisasional

dari karyawannya. Diharapkan dengan pengelolaan yang baik tersebut akan

menurunkan keinginan dari karyawan untuk pindah dari perusahaan, hal

tersebut tentunya juga akan membawa dampak yang positif bagi

perusahaan maupun karyawannya.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai