The Influence of
Arousal
Sexually Aroused
IS IT TRUE?
Imagine!
You are in the middle of
an aroused state.
Partisipan: Penelitian terdiri dari dua sesi Pertanyaan terdiri dari 3 Jawaban partisipan di kedua sesi
25 MAHASISWA (random): kategori: sangat berbeda
Di Berkeley a. Kecenderungan untuk
SESI I : partisipan diminta melakukan aktivitas seksual Partisipan gagal memprediksi
Karakter partisipan: membayangkan sedang berada yang tidak biasa perilakunya pada kondisi
Top-level student pada kondisi aroused, lalu b. Kecenderungan melakukan sexually aroused.
Cerdas, baik menjawab beberapa pertanyaan aktivitas yang dipertanyakan
Secara umum tidak “nakal”, melalui computer secara moral untuk Magnitud atau tingkat
rebel, atau berperilaku berisiko mendapatkan kepuasan seksual penyimpangan prediksi dalam
SESI II : partisipan diminta c. Kecenderungan untuk kondisi unaroused dan aroused
menjawab pertanyaan yang melakukan aktivitas seksual sangat besar
sama, namun kali ini dalam yang tidak aman
kondisi aroused
E S
Y
!
AROUSE
D
Setelah benar-benar berada pada
kondisi “heat of the moment”,
konsep mengenai pencegahan,
perlindungan, konservatisme, dan
moralitas lenyap seketika.
UNAROUSE
D
Hasrat untuk melakukan Hasrat untuk melakukan Kecenderungan melakukan
aktivitas seksual yang aktivitas yang tidak bermoral unsafe sex (tidak
tidak biasa menggunakan condom)
136%
lebih tinggi
72%
lebih tinggi 25%
lebih tinggi
Cold Hot
state gap state
Menghindar
Mengajarkan anak muda untuk
menghindari “api” gairah sebelum
terjerembab ke dalamnya. Lebih
mudah menghindari godaan
sebelum godaan itu terlalu kuat
untuk dilawan.
Mitigasi
Tindakan yang perlu diambil ketika
passion mulai memanas untuk
“meredam” atau mengurangi risiko
yang ditimbulkan.
Contoh:
dalam konteks mitigasi penyebaran
penyakit: penggunaan kondom
Seorang wanita yang memperkirakan