Penggajian untuk
Kinerja, Kompetensi,
dan Keterampilan
Kelompok 1
Ketua : Meirinda Lailia Mayasari (12010122410098)
Anggota : Rusdiana (12010122410023)
POKOK BAHASAN
- Menetapkan hubungan yang jelas antara gaji dan kinerja, kompetensi atau
keterampilan.
- Menunjukkan manfaat dari manajemen kinerja dengan memberi imbalan nyata
atas prestasi.
- Memperkuat budaya berorientasi kinerja.
- Menunjukkan bahwa organisasi meyakini pentingnya mengembangkan
keterampilan dan kompetensi.
- Memberi imbalan dan mendorong upaya tim maupun individu.
- Mengkonsentrasikan upaya pada bidang-bidang prioritas, mengklarifikasi
isu-isu penting.
- Menarik dan mempertahankan orang yang yakin bahwa kemampuannya untuk
memberi hasil tetapi mengharap diberi imbalan yang sesuai.
- Memperbaiki kekompetitifan gaji.
- Memperbaiki komitmen karyawan dengan memberinya peluang untuk berbagi
keberhasilan dalam organisasi.
Kriteria Gaji yang dikaitkan dengan Kinerja,
Kompetensi atau Keterampilan
Kriteria Individu
- Individu dan tim mengetahui target dan standar yang harus dicapai.
- Imbalan dengan jelas dan terkait erat dengan pencapaian atau upaya.
- Terdapat sarana yang adil dan konsisten untuk mengukur atau menilai kinerja,
kompetensi atau keterampilan.
- Orang harus mampu mempengaruhi kinerjanya dengan mengubah perilaku atau
harus mampu mengembangkan kompetensi dan keterampilannya.
Kriteria ‘line of sight suatu istilah yang diciptakan oleh Ed Lawler adalah syarat
keberhasilan skema gaji kontingen, terutama gaji yang dikaitkan dengan kinerja.
Kriteria tersebut menetapkan bahwa individu dan tim harus memiliki gambaran
hubungan yang jelas antara apa yang mereka lakukan dengan yang mereka terima.
02
Gaji Berkait dengan
Kinerja
Sasaran PRP
- Memotivasi karyawan untuk berkinerja lebih baik
- Menyampaikan pesan positif harapan organisasi terhadap kinerja
karyawan.
- Memfokuskan perhatian pada isu-isu kinerja yang penting.
- Memberi pembedaan imbalan secara konsisten dan adil sesuai dengan
konstribusi dan kompetensi karyawan.
- Membantu mengubah budaya agar lebih berorientasi pada kinerja dan
hasil.
- Memperkuat nilai-nilai dan budaya yang telah ada yang mendukung
kinerja tinggi, inovasi, mutu dan kerja sama tim.
- Menekanan pentingnya kerja sama tim dan juga kontribusi individu.
- Membantu merekrut dan mempertahankan karyawan bermutu yang
mengharapkan PRP bisa menciptakan lingkungan kerja yag baik.
- Mengatur biaya gaji sesuai dengan kinerja organisasi.
Alasan Semakin Banyaknya Penggunaan
PRP
Skema PRP tumbuh pesat pada tahun masa kewirausahaan tahun 1980an. Komitmen
pada ekonomi pasar dengan cepat menyebarkan keyakinan bahwa uang adalah
motivator terbaik. Meskipun demikian, banyak organisasi yang percaya bahwa
meskipun efektivitas uang sebagai motivator dipertanyakan, adalah adil untuk
membayar orang sesuai dengan kontribusinya. Sistem kenaikan gaji tetap selama ini
digunakan karena manajer tidak tahu bagaimana menggaji orang selain pertimbangan
faktor lamanya bekerja. Sistem kenaikan gaji tetap jelas dipandang tidak mendorong
peningkatan kinerja. Oleh karena itu, PRP paling tidak akan mendorong bekerja lebih
baik untuk mencapai kinerja lebih tinggi.
Argumen Mendukung PRP
Argumen kuat yang membela PRP adalah PRP merupakan sarana yang
benar dan adi, kaena memberi imbalan kepada orang berdasarkan
kontribusinya. PRP juga merupakan sarana untuk memastikan bahwa
setiap orang memahami pentingnya kinerja organisasi. Ada juga pendapat
yang mengatakan bahwa PRP berfungsi sebagai insentif, karena uang
adalah motivator terbaik.
Argumen Menentang PRP
- Efektivitasnya sebagai motivator bisa dipertanyakan - hanya sedikit bukti
yang bisa mendukung bahwa orang termotivasi karena harapannya
terhadap imbalan yang diberikan oleh PRP, terutama karena imbalan
tersebut terlalu kecil.
- Insentif keuangan mungkin bisa berfungsi baik untuk beberapa orang
karena mereka berharap imbalan yang akan diterimanya besar.
- Suit untuk mengukur kinerja seseorang secara objektif, terutama untuk
pekerjaan yang bersifat proses.
- Mendorong orang untuk berfokus sempit hanya pada tugas-tugasnya
yang bisa menghasilkan uang, tetapi mengabaikan inovasi, mutu dan
permasalahan jangka panjang.
- Jika memberi penekan terlalu besar pada imbalan individu, maka kerja
sama tim bisa terganggu.
- Jika pengendalian tidak dilakukan secara benar, maka biaya gaji naik
lebih cepat dibanding kenaikan kinerja.
Cara Kerja PRP
- Karateristik Dasar
- Pengaturan Rating
- Besarnya Kenaikan
- Tingkat dan Batas Kemajuan
- Panduan Kemajuan
- Pengaturan Pengendalian
Kesimpulan
Skema gaji berkait kinerj (PRP) bisa berjalan dalam organisasi, namun ditengah
entusiasme dalam penerapan muncul kelemahan-kelemahan berikut ini:
01 02
Analisis Kompetensi-Jenis Metode Analisis
Kompetensi Kompetensi
- Lokakarya mengembangkan
- Analisis kompetensi inti
definisi kompetensi khusus
organisasi
organisasi
- Analisis kompetensi generik
- Profil kompetensi khusus
- Analisis kompetensi spesifik
jabatan dan peran
- Profil kompetensi
- Penilaian kompetensi jabatan
Proses Gaji Berkait dengan Kompetensi Bekerja
03
Menilai Level Kompetensi
- Masalah pengukuran
- Pendekatan pengukuran
- Masalah penilaian
- Pilihan pendekatan
- Pendekatan analitis penilaian kompetensi
- Menghubungkan penilaian kompetensi
dengan gaji
- Metode penggajian
Evaluasi Jabatan Berkait dengan Kompetensi
01 02
Penempatan jabatan Kemajuan gaji berbasis
berbasis keterampilan keterampilan
- Metode menempatkan - Metode ini tidak terlalu
seseorang dalam struktur gaji konvensional, di mana
golongan. kemajuan gaji dikaitkan dengan
- Orang bisa dimasukkan dalam penguasaan keterampilan.
golongan-golongan ini secara
informal dengan berpatokan
pada pelatihan, kualifikasi dan
pengalamannya.
Alasan Pengenalan Gaji Berbasis Keterampilan