Anda di halaman 1dari 18

HARVARD BUSINESS REVIEW

VALUES IN TENSION
Ethics Away from Home

By Thomas Donaldson

Kelompok 2:
Jakub Al Karmil - 12010122410111
Mohammad Muslimin - 120100122410086
Rahmad Dianta Purba - 12010122410108

MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO

1
Main Issue

Apa yang seharusnya dilakukan oleh para manajer yang bekerja di luar negaranya
ketika dihadapkan pada praktik bisnis di suatu negara yang menurut mereka tidak
etis?
Apa yang akan terjadi ketika standar etika di negara tuan rumah dipandang lebih
rendah daripada standar etika di negara asal?

2
DAFTAR ISI

Pandangan terhadap Perbedaan Ethical Setting - Conflicts of Development


Budaya/Standar Etika dan Conflicts of Tradition

Keterbatasan Pandangan terhadap Penyuapan dan dampaknya terhadap bisnis


Perbedaan Budaya/Standar Etika

Tiga Prinsip/Pedoman
Pedoman Kepemimpinan Etis
Perilaku Etis

Ilustrasi Kasus Ketegangan Nilai di


Ethical Threshold – Core Values
beberapa negara

Menciptakan Budaya Perusahaan yang Etis


– Codes of Conduct

3
PANDANGAN TERHADAP PERBEDAAN BUDAYA/ETIKA

Relativisme Imperialisme
Budaya Etis
(Cultural Relativism) (Ethical Imperialism)

Tidak ada etika budaya yang lebih baik Melakukan sesuatu seperti dilakukan di negara asal, di
daripada yang lain manapun

Tidak ada salah dan benar secara Menggunakan TEORI ABSOLUTISME:


internasional  Hanya ada satu kebenaran
 Kebenaran moral hanya bisa diekspresikan dengan satu set
“When in Rome, do as Romans do” konsep saja
 Perilaku etika di seluruh dunia harus sama (global ethical
standard)

4
Pendekatan Relativisme Budaya memiliki Pendekatan Imperialisme Etis memiliki
keterbatasan karena buta secara moral keterbatasan karena setiap negara memiliki
sedangkan ada nilai-nilai fundamental lintas standar perilaku etis dan cara menangani
budaya yang seharusnya dijunjung oleh perilaku tidak etis yang berbeda sehingga
perusahaan. penggunaan pendekatan absolutis akan
menimbulkan kesalahan yang fatal.

KETERBATASAN
KEDUA PANDANGAN
5
Jika perusahaan tidak bisa begitu saja mengadopsi standar etika yang berlaku
di negara tuan rumah (karena bertentangan dengan nilai-nilai fundamental)
ataupun menerapkan standar etika negara asal di negara tuan rumah (karena
beda konteks) apa yang harus dilakukan?

6
Three Guiding
Principles
Membedakan antara praktik bisnis yang hanya
berbeda atau benar-benar salah?

Respect Local
Respect Core Values Context is important
traditions

Menghormati nilai inti manusia


Menghormati tradisi local. Beberapa praktik bisnis yang
yang menentukan batasan moral
dinilai tidak etis pada suatu
absolut untuk semua aktivitas
kondisi mungkin dapat diterima
bisnis.
di situasi yang lain.

7
1 Respects for human dignity

Menciptakan dan mempertahankan


budaya perusahaan di mana karyawan,
pelanggan, dan pemasok diperlakukan
bukan sebagai alat melainkan sebagai
manusia yang perlu dihargai serta
2 Respect for basic rights
menghasilkan produk dan jasa yang
aman dalam lingkungan kerja yang
aman Mendukung dan melindungi hak-hak
asasi karyawan, pelanggan, dan
lingkungan sekitar dengan menghindari
hubungan yang dapat melanggar hak
asasi manusia atas kesehatan,
pendidikan, keamanan, dan standar
3 Good citizenship
hidup yang layak.

Three Core Values Mendukung institusi sosial penting


seperti sistem ekonomi dan sistem
pendidikan melalui kerja sama dengan
pemerintah negara tuan rumah dan
organisasi lain untuk melindungi
lingkungan

8
Fungsi Core
Values
Ethical Threshold Membantu perusahaan mengidentifikasi praktik bisnis
yang dapat diterima dan yang tidak dapat ditoleransi
meskipun praktik tersebut tidak melanggar norma dan
undang-undang di negara tuan rumah.

Moral Compass

9
Ethical Corporate Written Code Statements of vision
of Conduct & values
Culture
 Codes of conduct memberikan arahan yang jelas untuk
berperilaku etis ketika godaan untuk berperilaku tidak etis sangat
kuat
Menciptakan budaya perusahaan yang etis
 Codes of conduct harus eksplisit tetapi juga harus ada ruang bagi
dengan menerjemahkan core values ke dalam manajer untuk menggunakan judgementnya sendiri dalam situasi
pedoman praktis yang sensitive
 Pimpinan perusahaan harus menjadi contoh dalam menerapkan
kode etik secara kredibel, berkomitmen, dan konsisten

10
Ethical Setting dan Konflik Standar Etika

Dua Jenis Konflik Standar Etika

Konflik standar etika yang disebabkan oleh


perbedaan tingkat perkembangan ekonomi
suatu negara
Banyak praktik bisnis yang dianggap etis di satu
Conflict of
situasi, namun dianggap tidak etis di situasi yang Relative Cara menyelesaikan konflik:
lain. Praktik bisnis semacam itu disebut sebagai moral Apakah praktik bisnis tersebut dapat diterima
free space. Seorang manajer harus memutuskannya Development di negara asal andaikan negara asal berada
sendiri, sepanjang tidak melanggar core values. pada tahap perkembangan ekonomi yang
sama?

MORAL FREE Konflik standar etika yang disebabkan oleh


kepercayaan agama atau kebudayaan di
SPACE
Conflict of suatu negara

cultural Cara menyelesaikan konflik:


Mungkinkah bisnis akan sukses di negara
tradition tuan rumah tanpa melakukan praktik bisnis
tersebut, dan apakah praktik bisnis tersebut
melanggar core human values? 11
Memperlakukan nilai-nilai perusahaan
01 dan standar perilaku formal sebagai hal
yang mutlak

Merancang dan menerapkan


persyaratan keterlibatan bagi pemasok 02
dan pelanggan

Memperbolehkan unit bisnis di luar


negeri membantu merumuskan standar
03 etika dan menginterpretasikan isu etika

PEDOMAN
Mendukung upaya pemberantasan

KEPEMIMPINAN korupsi di negara tuan rumah 04

ETIS Melaksanakan moral imagination –


menyelesaikan ketegangan etika secara
05 bertanggung jawab dan kreatif
12
Suap &
Dampaknya
terhadap Bisnis

Suap mengganggu saluran Suap merusak efisiensi Suap merusak sistem sosial Suap merusak insentif
distribusi pasar dan prediktabilitas dan ekonomi yang penting untuk bersaing dalam hal
kualitas dan biaya

13
ILUSTRASI KASUS

14
Kasus 1
Moral free space
Penawaran pekerjaan bagi anak karyawan
di India

 Di India, beberapa perusahaan besar menawarkan kesempatan


kepada satu orang anak dari karyawannya untuk dapat bekerja di
perusahaan setelah lulus sekolah.
 Perusahaan menepati komitmennya meskipun ada kandidat lain
yang lebih memenuhi syarat dibanding anak karyawan tersebut.
 Hal tersebut sangat berharga di India di mana pekerjaan sulit
ditemukan dan mencerminkan kepercayaan budaya India bahwa
negara barat terlampau jauh dalam membiarkan kesetaraan
kesempatan ekonomi merusak nilai-nilai keluarga.
 Di negara barat, praktik semacam ini akan dianggap nepotisme
dan melanggar regulasi.
 Di India, yang menitikberatkan pada klan dan hubungan
keluarga dan tingkat pengangguran yang sangat tinggi, kasus
tersebut harus dilihat sebagai sebuah moral free space.
Kebijakan tersebut tidak salah, setidaknya untuk warga negara
India sendiri.

15
Kasus 2
Conflict of cultural tradition
Japanese gift giving

 Di Jepang, orang-orang yang menjalankan bisnis sering


bertukar hadiah sebagai bentuk pelestarian tradisi.
 Pada mulanya, negara-negara Eropa dan Amerika
menganggap praktik bertukar hadiah adalah salah. Bagi
mereka, menerima hadiah sama saja dengan menerima suap.
 Sering berjalannya waktu dan mereka familiar dengan
budaya Jepang, mereka mulai menoleransi praktik tersebut
dan menetapkan batas nominal hadiah yang dapat diberikan.
 Kebanyakan pebisnis yang sudah berpengalaman akan setuju
bahwa menjalankan bisnis di Jepang mustahil tanpa
mengadopsi praktik tersebut.
 Jika tidak melanggar core human value, praktik memberi
hadiah mungkin akan diperbolehkan meskipun bertentangan
dengan standar etika di negara asal.

16
Kasus 3
Conflict of relative development
India mengimpor obat disentri

 Di tahun 1980-an, pemerintah India berjuang keras untuk


dapat mengimpor Ciba-Geigy’s Entero Vioform, obat yang
diketahui sangat efektif untuk melawan disentri.
 Tetapi obat tersebut sudah dilarang di Amerika Serikat karena
beberapa pengguna melaporkan adanya efek samping.
 Di Amerika Serikat, disentri tidak menjadi masalah yang
besar, namun di India, sanitasi public yang buruk
mengakibatkan penyakit disentri sampai menjadi epidemi.
 Apakah yang dilakukan oleh India etis? secara rasional, orang
akan mengatakan tidak etis.
 Namun andaikata Amerika Serikat berada pada kondisi dan
tahap perkembangan ekonomi yang sama dengan India saat
itu, apakah Amerika Serikat akan melakukan hal yang sama?

17
Terima kasih
Doumo arigatou gozaimasu
Kamsahamnida
Danke schön

18

Anda mungkin juga menyukai