Anda di halaman 1dari 4

NURINDAH DWI RAHMA PUTRI

KELOMPOK ANGKATAN 25

Source; https://nasional.kompas.com/read/2021/06/08/12211861/kasn-77-asn-dilaporkan-
langgar-kode-etik-225-dilaporkan-langgar-netralitas

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen Pegawai Negeri Sipil diarahkan untuk menjamin
penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan secara berdayaguna dan berhasilguna.

Manajemen ASN perlu dilakukan mengingat jumlah ASN yang mencapai angka
4.121.176 orang dan sebanyak 38% menduduki jabatan administratif sehingga diperlukannya
perubahan agar jabatan fungsional dan berkeahlian profesional dapat mendominasi.
(sumber:kumparan.com).

Salah satu bentuk manajemen ASN yaitu dengan adanya kode etik dan kode perilaku
ASN. Kode Etik ASN merupakan pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan ASN dalam
bergaul dan bertugas sehari-hari. Pemerintah telah mengatur apa yang sebaiknya dilakukan dan
apa yang harus dihindari oleh ASN. Saat ini pedoman bagi pengaturan kode etik dan kode
perilaku ASN mengacu pada PP Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan
Kode Etik Pegawai Negeri Sipil yang lebih spesifik mengatur sanksi moral terhadap pelanggaran
kode etik dan kode perilaku ASN.

Namun hingga saat ini masih sering ditemui pelanggaran-pelanggaran kode etik oleh asn.
Adapun sanksi secara administratif bagi pelanggaran kode etik dan kode perilaku mengacu pada
PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin ASN. (Sumber:kumparan.com)

1
TUGAS IDENTIFIKASI ISU MANAJEMEN ASN
NURINDAH DWI RAHMA PUTRI
KELOMPOK ANGKATAN 25

DESKRIPSI ISU AKTUAL

Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) mencatat, ada 77 aparatur sipil negara (ASN)
yang telah dilaporkan ke KASN atas dugaan pelanggaran nilai dasar, kode etik, dan kode
perilaku ASN hingga 31 Mei 2021. "Sampai dengan 31 Mei 2021, telah terdapat 77 ASN yang
dilaporkan melakukan pelanggaran nilai dasar, kode etik, dan kode perilaku. Dari 77 laporan
yang diterima, 65 aduan telah selesai diproses, dimana 55 diantaranya telah diberikan
rekomendasi dari ASN. Pengaduan atas 55 ASN telah diberikan rekomendasi dan 4 ASN telah
dijatuhi hukuman atas pelanggaran tersebut. Kategori pelanggaran yang paling banyak
dilaporkan ke KASN adalah terkait perselingkuhan, perbuatan sewenang-wenang, pembiaran
terhadap pelanggaran, mempersulit pelayanan, dan konflik kepentingan.

Hingga saat ini terdapat 514 instansi pemerintahan yang telah memiliki peraturan kode
etik dan kode perilaku pegawai ASN. Di samping itu, ada 225 ASN yang diadukan karena
diduga melakukan pelanggaran netralitas pegawai ASN hingga 31 Mei 2021. Sebanyak 129 ASN
telah terbukti bersalah melanggar netralitas serta diberikan rekomendasi dan terdapat 48 ASN
yang telah dijatuhi hukuman atas pelanggaran tersebut. Beberapa bentuk pelanggaran netralitas
itu antara lain kampanye/sosialisasi di media sosial serta foto bersama bakal calon/pasangan
calon dengan mengikuti simbol yang mengindikasikan keberpihakan calon. Sementara, KASN
menerima 99 pengaduan atas dugaan pelanggaran sistem merit dalam pengisian jabatan. Hingga
saat ini, sebanyak 91 pengaduan telah kami proses dan 30 di antaranya telah kami keluarkan
rekomendasi atas pelanggaran sistem merit dalam pengisian jabatan.

BENTUK PELANGGARAN

ASN melanggar netralitas berupa kampanye/sosialisasi di media sosial serta foto bersama
bakal calon/pasangan calon dengan mengikuti simbol yang mengindikasikan keberpihakan calon.

PENYEBAB

 Adanya motif mendapatkan/mempertahankan jabatan/materi/proyek;


 Hubungan kekeluargaan/kekerabatan dengan calon;

2
TUGAS IDENTIFIKASI ISU MANAJEMEN ASN
NURINDAH DWI RAHMA PUTRI
KELOMPOK ANGKATAN 25
 Kurangnya pemahaman aturan tentang netralitas;
 Intervensi/tekanan dari atasan;
 Kurangnya integritas ASN untuk bersikap netral;
 Ketidaknetralan ASN dianggap hal lumrah;
 Sanksi lemah.

DAMPAK

Ketidaknetralan ASN akan berdampak pada adanya diskriminasi layanan, munculnya


kesenjangan dalam lingkup ASN, adanya konflik atau benturan kepentingan, dan ASN menjadi
tidak profesional. Pengawasan yang kuat disertai dengan penerapan sanksi menjadi kunci untuk
memastikan netralitas aparatur sipil negara dalam pilkada.

Tidak terwujudnya tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-


Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu perlu di bangun aparatur sipiil
negara yang memiliki integritas, professional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi,dan nepotisme.

SIMPULAN

Netralitas bagi ASN sangat penting agar dalam menjalankan tugasnya dapat bersikap adil
ke berbagai pihak. Pemahaman dan penguatan integritas ASN harus selalu ditingkatkan baik
melalui pelatihan maupun pengelolaan manajemen ASN yang baik.

3
TUGAS IDENTIFIKASI ISU MANAJEMEN ASN
NURINDAH DWI RAHMA PUTRI
KELOMPOK ANGKATAN 25

REFERENSI

https://nasional.kompas.com/read/2021/06/08/12211861/kasn-77-asn-dilaporkan-langgar-kode-
etik-225-dilaporkan-langgar-netralitas

https://nasional.kompas.com/read/2021/06/08/12211861/kasn-77-asn-dilaporkan-langgar-kode-
etik-225-dilaporkan-langgar-netralitas

https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/netralitas-asn-menjamin-birokrasi-
kuat#:~:text=Ketidaknetralan%20ASN%20akan%20berdampak%20pada,aparatur%20sipil%20negara
%20dalam%20pilkada.

4
TUGAS IDENTIFIKASI ISU MANAJEMEN ASN

Anda mungkin juga menyukai