Anda di halaman 1dari 2

KAMI MENGUCAPKAN,

SELAMAT HARI IBU, UNTUK SELURUH WANITA DISELURUH DUNIA

TERIMA KASIH SUDAH MENJADI WANITA YANG KUAT, DENGAN KASIH SAYANGMU YANG TAK TERBATAS
MENUNTUN KAMI MENJADI SOSOK YANG HEBAT.
Hari Ibu adalah hari peringatan atau perayaan terhadap peran seorang ibu dalam keluarganya, baik
untuk suami, anak-anak, maupun lingkungan sosialnya.
Peringatan dan perayaan biasanya dilakukan dengan membebastugaskan ibu dari tugas domestik
yang sehari-hari dianggap merupakan kewajibannya, seperti memasak, merawat anak, dan urusan
rumah tangga lainnya.
Di Indonesia, hari ibu dirayakan pada tanggal 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan
nasional.
Sementara di Amerika dan lebih dari 75 negara lain,
seperti Australia, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Hong
Kong, Hari Ibu atau Mother's Day (dalam bahasa Inggris) dirayakan pada hari Minggu di pekan
kedua bulan Mei. Di beberapa negara Eropa dan Timur Tengah, Hari Perempuan
Internasional atau International Women's Day diperingati setiap tanggal 8 Maret.
Hari ibu di Amerika Serikat dirayakan pertama kali pada tahun 1908, ketika Anna
Jarvis mengadakan peringatan atas kematian ibunya di Grafton, West Virginia.[1]
Pada tahun 1908, Kongres Amerika Serikat menolak proposal untuk menjadikan Hari Ibu sebagai
hari libur nasional.[2] Pada tahun 1911, seluruh negara bagian di Amerika Serikat menjadikan Hari
Ibu sebagai hari libur.[2] Pada tahun 1914, Woodrow Wilson menandatangani deklarasi untuk
menjadikan Hari Ibu sebagai hari libur nasional.[3]
Hari Ibu di Indonesia dirayakan secara nasional pada tanggal 22 Desember. Tanggal ini diresmikan
oleh Presiden Soekarno di bawah Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 316 Tahun 1959
tanggal 16 Desember 1959, pada ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia 1928. Tanggal
tersebut dipilih untuk merayakan semangat wanita Indonesia dan untuk meningkatkan kesadaran
berbangsa dan bernegara. Kini, arti Hari Ibu telah banyak berubah, dimana hari tersebut kini
diperingati dengan menyatakan rasa cinta terhadap kaum ibu. Orang-orang saling bertukar hadiah
dan menyelenggarakan berbagai acara dan kompetisi, seperti lomba memasak dan
memakai kebaya.[4]
Hari Ibu [5] di Indonesia dirayakan pada ulang tahun hari pembukaan Kongres Perempuan
Indonesia yang pertama, yang digelar dari 22 hingga 25 Desember 1928.[6][7] Kongres ini
diselenggarakan di sebuah gedung bernama Dalem Jayadipuran,[8] yang kini merupakan kantor Balai
Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional di Jl. Brigjen Katamso, Yogyakarta. Kongres ini dihadiri
sekitar 30 organisasi wanita dari 12 kota di Jawa dan Sumatra. Di Indonesia, organisasi wanita telah
ada sejak 1912, terinspirasi oleh pahlawan-pahlawan wanita Indonesia pada abad ke-19
seperti Kartini, Martha Christina Tiahahu, Cut Nyak Meutia, Maria Walanda Maramis, Dewi
Sartika, Nyai Ahmad Dahlan, Rasuna Said, dan sebagainya.[6] Kongres dimaksudkan untuk
meningkatkan hak-hak perempuan di bidang pendidikan dan pernikahan.[9]
Indonesia juga merayakan Hari Kartini pada 21 April, untuk mengenang aktivis wanita Raden Ajeng
Kartini. Ini merupakan perayaan terhadap emansipasi perempuan.[7] Peringatan tanggal ini
diresmikan pada Kongres Perempuan Indonesia 1938.[9] Pada saat Presiden Soekarno
menetapkan Kartini sebagai pahlawan nasional emansipasi wanita dan hari lahir Kartini sebagai
memperingati hari emansipasi wanita nasional, tetapi banyak warga Indonesia yang memprotes
dengan berbagai alasan, di antaranya Kartini hanya berjuang di Jepara dan Rembang, Kartini lebih
pro-Belanda daripada tokoh wanita seperti Cut Nyak Dien, dll. Karena Soekarno sudah terlanjur
menetapkan Hari Kartini maka Soekarno berpikir bagaimana cara memperingati pahlawan wanita
selain Kartini seperti Martha Christina Tiahahu, Cut Nyak Meutia, Maria Walanda Maramis, Dewi
Sartika, Nyai Ahmad Dahlan, Rasuna Said, dll. Akhirnya Soekarno memutuskan membuat Hari Ibu
Nasional sebagai hari mengenang pahlawan wanita alias pahlawan kaum ibu-ibu dan seluruh warga
Indonesia menyetujuinya.[butuh rujukan]

Anda mungkin juga menyukai