Anda di halaman 1dari 9

KLIPING

HARI IBU

DISUSUN OLEH
DECO RAMDHAN EGIYANTO (6)

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


NEGERI 04 BANGKALAN

BANGKALAN 2023

KATA PENGANTAR
i
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, serta hidayah-Nya kepada kita semua,

sehingga kami dapat menyelesaikan kliping Hari Ibu ini dengan baik. Karena

dengan izin-Nya kami dapat membuat dan menyelesaikan kliping ini,

walaupun masih banyak kekurangan disana sini.

Besar harapan kami, kehadiran kliping ini dapat memberikan

pengetahuan dan membawa kontribusi bagi terselenggaranya pendidikan

yang dap0at dibanggakan .

Kami menyadari dalam penyusunan kliping ini masih banyak

kekurangan, maka dari itu dengan kerendahan hati, kami mengharap kritik

dan saran dari semua pihak untuk/memperbaiki kliping ini sehingga menjadi

lebih baik.

Bangkalan, 05 Februari 2023

Penulis

Deco Ramdhan Egiyanto

DAFTAR ISI
ii
HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I ARTI HARI IBU

BAB II SEJARAH HARI IBU

BAB III MAKNA HARI IBU

BAB IV KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

iii
5
BAB I

ARTI HARI IBU

Setiap  tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu, adakah

peristiwa bersejarah dan istimewa yang terjadi pada tanggal tersebut.

Mungkin pertanyaan seperti ini sempat terbersit dalam fikiran kita tapi sampai

saat ini belum mendapatkan jawaban yang memuaskan.

. Peringatan Hari Ibu di Indonesia saat ini lebih kepada ungkapkan

rasa sayang dan terima kasih kepada para ibu, memuji keibuan para ibu.

Berbagai kegiatan pada peringatan itu merupakan kado istimewa,

penyuntingan bunga, pesta kejutan bagi para ibu, aneka lomba masak dan

berkebaya, atau membebaskan para ibu dari beban kegiatan domestik sehari-

hari.

1
BAB II

SEJARAH HARI IBU

A. Kongres Perempuan 1

Pada Kongres Perempuan Indonesia I yang menjadi agenda utama

adalah mengenai persatuan perempuan Nusantara; peranan perempuan

dalam perjuangan kemerdekaan; peranan perempuan dalam berbagai aspek

pembangunan bangsa; perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita;

pernikahan usia dini bagi perempuan, dan lain sebagainya.

Banyak hal besar yang diagendakan namun tanpa mengangkat

masalah kesetaraan jender, para pejuang perempuan itu menuangkan

pemikiran kritis dan upaya-upaya yang amat penting bagi kemajuan bangsa

Indonesia khususnya kaum perempuan.

B. Kongres Perempuan 2

Pada Juli 1935 dilaksanakan Kongres Perempuan Indonesia II, dalam

konggres ini dibentuk BPBH (Badan Pemberantasan Buta Huruf) dan

menentang perlakuan tidak wajar atas buruh wanita perusahaan batik di

Lasem, Rembang.

Penetapan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember sendiri baru diputuskan

dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Dan puncak

peringatan Hari Ibu yang paling meriah adalah pada peringatan yang ke 25

2
pada tahun 1953. Tak kurang dari 85 kota Indonesia dari Meulaboh sampai

Ternate merayakan peringatan Hari Ibu secara meriah.

BAB III

MAKNA HARI IBU

Menurut Ibu Dr. Romelah, M.Ag., hari Ibu merupakan sebuah momen

bagi anak-anak untuk mengingat kembali bagaimana perjuangan seorang Ibu

dan bagaiamana peran Ibu selama ini dalam mengurus anak anaknya hingga

dewasa. Karena Ibu sendiri memiliki makna yang sangat berarti bagi anak-

anak dan keluarga.

Menurutnya makna Ibu tidak hanya orang yang melahirkan saja,

namun lebih dari itu, yaitu orang yang memberikan waktunya 24 jam tanpa

meminta bayaran. Artinya mencintai tanpa syarat untuk anak-anaknya. Yang

mana peran ibu tidak sekedar membesarkan anaknya secara jasmani namun

juga menanamkan akhlak, agar kelak dewasa menjadi orang yang

berakhlaqul karimah.

Peran ibu selain mendidik, merawat, mengembangkan. Ibu juga

menjadi tempat curhat si anak, bagaimana suka duka yang dialami anak

ibulah tempat mengadu keluh kesah anak baik di saat gagal maupun sukses.

Karena Ibu selalu memberikan support dan dukungan. Merangkul ketika ada

kesulitan dan menghargai apa yang sudah dilakukan baik sukses ataupun

gagal.

3
BAB IV

KESIMPULAN

Menurut penjelasan di situs Kementerian PPA, Hari Ibu hadir melalui

keputusan Kongres Perempoean Indonesia III di Bandung pada 22 Desember

1938. Tujuan peringhatan Hari Ibu di Indonesia adalah mengenang dan

menghargai perjuangan perempuan Indonesia dalam merebut dan mengisi

kemerdekaan. 

Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Giwo Rubianto,

juga menegaskan bahwa Hari Ibu di Indonesia lebih dari sekadar "Mother's

Day.""Peringatan Hari Ibu lebih dari sekadar mother’s day. PHI adalah

momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan

serta gerak perjuangan perempuan dalam berbagai sektor pembangunan

untuk Indonesia maju," ujar Giwo dalam diskusi virtual bersama Kementerian

PPA pada Desember 2020. 

4
DAFTAR PUSTAKA

https://www.republika.co.id/berita/r4iv70368/diperingati-setiap-22-
desember-ini-sejarah-dan-makna-hari-ibu

Anda mungkin juga menyukai