Anda di halaman 1dari 12

KLIPING

HARI ANGKATAN
BERSENJATA

DISUSUN OLEH
TOWIYAH (23)

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


NEGERI 04 BANGKALAN

BANGKALAN 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, serta hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga

kami dapat menyelesaikan kliping Hari Angkatan bersenjata ini dengan baik.

Kami ucapkan terima kasih kepada bapak guru yang telah membimbing

kami. Besar harapan kami, kehadiran kliping ini dapat memberikan pengetahuan

dan membawa manfaat bagi terselenggaranya pendidikan yang berkualitas serta

mendorong siswa untuk menjadi generasi berprestasi.

Kami menyadari dalam penyusunan kliping ini masih banyak kekurangan,

maka dari itu dengan kerendahan hati, kami mengharap kritik dan saran dari

semua pihak untukmemperbaiki kliping ini sehingga menjadi lebih baik.

Bangkalan. 31 Januari 2023

Penulis

Towiyah

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENGERTIAN TNI

BAB II SEJARAH TNI

BAB III PERKEMBANGAN TENTARA INDONESIA

BAB IV KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

iii
5
BAB 1
PENGERTIAN TNI

TNI adalah singkatan dari Tentara Nasional Indonesia, yang merupakan

salah satu institusi utama di Indonesia yang bertugas melindungi keamanan dan

integritas nasional. TNI terdiri dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan

Angkatan Udara, yang bertugas melaksanakan tugas pokok pertahanan negara

dan menjaga stabilitas nasional. TNI juga memiliki peran dalam pemeliharaan

ketertiban umum, penanggulangan bencana, dan penyelenggaraan keamanan di

wilayah-wilayah strategis di Indonesia.

TNI merupakan warisan dari tentara yang ada sejak zaman kerajaan di

Indonesia. Sejak abad ke-16, tentara di Indonesia telah berkembang dan berubah

sesuai dengan perkembangan politik dan keadaan strategis di negara ini. Pada

tahun 1945, setelah Indonesia merdeka, tentara nasional yang ada saat itu

kemudian dibentuk menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Sejak itu, TNI telah melalui banyak perubahan dan transformasi, terutama sejak

era Orde Baru di tahun 1970-an hingga sekarang. Saat ini, TNI telah menjadi

salah satu institusi utama di Indonesia yang bertugas melindungi keamanan dan

integritas nasional.

Selain itu, TNI juga memiliki peran penting dalam membantu pemerintah

dalam menjaga stabilitas nasional dan menangani berbagai masalah internal,

seperti penanggulangan terorisme, pemberantasan narkoba, dan penanganan

aksi kriminal di berbagai wilayah di Indonesia.

1
BAB II
SEJARAH TNI

Pembentukan TNI terjadi pada tahun 1945 setelah Indonesia merdeka.

Pada awalnya, tentara nasional yang ada saat itu terdiri dari berbagai organisasi

militer yang dipimpin oleh pahlawan-pahlawan nasional, seperti Tentara

Republik Indonesia (TRI), Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dan Tentara Pelopor

(TP).

Setelah Indonesia merdeka, organisasi-organisasi militer ini kemudian

digabungkan menjadi satu tentara nasional yang diberi nama Tentara Nasional

Indonesia (TNI). TNI dibentuk dengan tujuan untuk melindungi keamanan dan

integritas nasional Indonesia, serta membantu pemerintah dalam menjaga

stabilitas nasional dan menangani berbagai masalah internal yang ada di negara

ini.

Sejak saat itu, TNI telah mengalami banyak perubahan dan transformasi,

terutama sejak era Orde Baru di tahun 1970-an. Saat ini, TNI terdiri dari

Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, yang bertugas

melaksanakan tugas pokok pertahanan negara dan menjaga stabilitas nasional di

Indonesia.

Sejak didirikan pada tahun 1945, TNI telah mengalami banyak perubahan

dan transformasi. Pada awalnya, TNI hanya terdiri dari organisasi militer yang

dipimpin oleh pahlawan-pahlawan nasional. Namun, seiring dengan

perkembangan politik dan keadaan strategis di Indonesia, TNI kemudian

berkembang menjadi institusi utama yang bertugas melindungi keamanan dan

integritas nasional.

2
Sebelum Kemerdekaan

Sebelum Indonesia merdeka, tentara nasional yang ada saat itu terdiri dari

berbagai organisasi militer yang dipimpin oleh pahlawan-pahlawan nasional.

Organisasi militer ini muncul sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajahan

Belanda di Indonesia.

Salah satu organisasi militer yang paling terkenal adalah Tentara Republik

Indonesia (TRI), yang dipimpin oleh pahlawan nasional Soekarno dan

Mohammad Hatta. TRI bertugas melakukan perlawanan terhadap Belanda dan

memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Selain TRI, ada juga organisasi militer lain seperti Tentara Keamanan Rakyat

(TKR) dan Tentara Pelopor (TP), yang juga berperan dalam perlawanan

terhadap Belanda. Setelah Indonesia merdeka, organisasi-organisasi militer ini

kemudian digabungkan menjadi satu tentara nasional yang diberi nama Tentara

Nasional Indonesia (TNI).

Setelah Kemerdekaan

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, organisasi-organisasi militer yang

ada saat itu kemudian digabungkan menjadi satu tentara nasional yang diberi

nama Tentara Nasional Indonesia (TNI). TNI dibentuk dengan tujuan untuk

melindungi keamanan dan integritas nasional Indonesia, serta membantu

pemerintah dalam menjaga stabilitas nasional dan menangani berbagai masalah

internal yang ada di negara ini.

BAB III
3
PERKEMBANGAN TENTARA INDONESIA

A. BKR

Pembentukan BKR TNI merupakan hasil perkembangan dari Badan

Keamanan Rakyat (BKR) yang dibentuk pada 22 Agustus 1945. BKR dibentuk

oleh Panitia Persiapan Kemerdekan Indonesia (PPKI) dalam sidangnya, yang

kemudian diumumkan oleh Presiden Soekarno pada 23 Agustus 1945. BKR

bertugas melakukan pemeliharaan keamanan bersama rakyat dan badan negara.

Setelah BKR diresmikan, para pemuda dan mantan anggota Pembela Tanah

Air (PETA), seperti Kaprawi Sutaklaksana, Latief Hendraningrat, Arifin

Abdurrachman, Machmud dan Zulkifli Lubis, merumuskan struktur BKR sesuai

dengan teritorial kependudukan Jepang. Akan tetapi, ternyata sebagian besar

pemuda lainnya tidak setuju dengan BKR.

B. TKR

Pergantian nama menjadi TKR Berangkat dari tentangan para pemuda, BKR,

yang masih berusia sangat muda, berganti nama menjadi Tentara Keamanan

Rakyat (TKR) pada 5 Oktober 1945.

TKR merupakan angkatan perang pertama yang didirikan oleh Pemerintah

Indonesia. Oleh karena itu, tanggal pembentukan TKR, yakni 5 Oktober 1945

diperingati sebagai tonggak lahirnya TNI. TKR dibentuk dengan tujuan untuk

mengendalikan situasi yang mulai tidak aman lantaran kembalinya Sekutu ke

Indonesia. Terbentuknya TKR berawal dari perintah Wakil Presiden Indonesia,

Mohammad Hatta, yang memanggil mantan perwira Koninklijke Nederlandsch-

4
Indische Leger (KNIL), Urip Sumohardjo, untuk menyusun organisasi tentara.

Keesokan harinya, pada 6 Oktober 1945, tokoh PETA, Supriyadi, diangkat

sebagai Menteri Keamanan Rakyat.

C. TRI

Pada 29 Januari 1946, nama TKR berubah menjadi Tentara Rakyat Indonesia

(TRI), sesuai Penetapan Pemerintah Nomor 4/SD Tahun 1946. Perubahan nama

ini didasari oleh munculnya laskar-laskar perjuangan dan barisan bersenjata

yang dibentuk oleh rakyat Indonesia di daerah masing-masing. Oleh sebab itu,

Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa satu-satunya organisasi militer di

Indonesia adalah TRI.

D. TNI

Lahirnya TNI Usia TRI juga tidak berlangsung lama, karena pada 3 Juni 1947,

Presiden Soekarno mengubah namanya menjadi Tentara Nasional Indonesia

(TNI). TNI adalah hasil peleburan dari beragam laskar perjuangan dan barisan

bersenjata TRI. Setelah TNI dibentuk, keberadaannya langsung mengalami

beragam uji coba, baik dari dalam maupun luar negeri.). Penyatuan komando ini

bertujuan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi dalam melaksanakan peranan

mereka masing-masing. Selain itu, diharapkan pula agar tidak mudah

terpengaruh oleh adanya kepentingan suatu politik tertentu. Pada 1998, situasi

politik di Indonesia mulai berubah, yang juga berpengaruh terhadap ABRI. Pada

masa reformasi, tepatnya pada 1 April 1999, TNI dan Polri secara resmi berpisah

menjadi institusi sendiri-sendiri. Sebutan ABRI sebagai tentara juga kembali

menjadi TNI. Saat ini, tugas pokok dari TNI adalah menegakkan kedaulatan

5
negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI berdasarkan Pancasila dan

UUD 1945, serta melindungi bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari

berbagai ancaman.

6
BAB IV
KESIMPULAN

Saat kondisi negara belum stabil pasca kemerdekaan, muncul berbagai

permasalahan keamanan. Untuk itu dibentuk wadah militer tentara nasional

guna meningkatkan fungsi BKR kala itu. Mantan anggota Pembela Tanah Air

(PETA), Heiho, dan KNIL yang dulu bergabung di BKR sepakat untuk

memperdalam tugas dan fungsi BKR menjadi organisasi ketentaraan.

Awalnya hal tersebut kurang mendapat persetujuan dari beberapa pihak,

namun karena situasi yang mendesak dengan adanya kedatangan tentara sekutu

ke Indonesia, maka dibentuklah Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Pembentukan TKR dilakukan pada 5 Oktober 1945 dan menjadi Angkatan

perang pertama yang dibentuk oleh Pemerintah Indonesia. Saat itu, Mohammad

Hatta menunjuk Mayor Oerip Soemohardjo yang merupakan mantan Perwira

KNIL untuk menjadi Kepala Staf TKR.

5 Oktober ini lah yang kini diperingati sebagai HUT TNI setiap tahunnya.

Kedatangan dan ancaman Sekutu ke Indonesia saat itu menjadi langkah penting

bagi TKR untuk menyelamatkan kedaulatan Indonesia.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/stori/read/2022/06/03/140000379/sejarah-

lahirnya-tni?page=all.

Anda mungkin juga menyukai