Anda di halaman 1dari 27

CONTOH

PROPOSAL
PEMBANGUNAN RUSUNAWA
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELKOM

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sekolah Tinggi Teknologi Telkom (STT Telkom) didirikan oleh Yayasan


Pendidikan Telkom (YPT) pada tanggal 28 September tahun 1990 dengan misi
menghasilkan tenaga-tenaga ahli yang dapat diandalkan dalam bidang informasi
dan telekomunikasi. Hal ini diwujudkan dalam kurikulum dan tenaga pengajar
yang memiliki kompetensi dalam bidangnya serta dari berbagai hasil karya dan
cipta yang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta tantangan
perubahan yang cepat di bidang pertelekomunikasian, baik secara nasional
maupun global.
Dalam perkembangannya, industri telekomunikasi mengalami pertumbuhan
yang sangat cepat, sehingga kebutuhan akan tenaga-tenaga ahli di bidang ini
pun semakin besar. Hal ini menuntut STT Telkom untuk tetap berperan serta
dalam menyediakan lulusan yang memiliki kompetensi dan keahian di bidang
yang menjadi ciri khas STT Telkom sejak awal didirikannya.
Dengan jumlah mahasiswa baru pada tahun 2007 ini sebanyak 1500 orang,
dan meningkat menjadi 2000 orang dalam 4 tahun mendatang, tersebar dalam 8
program studi dan 1 program profesional, yaitu S1 dan D3 Teknik
Telekomunikasi, S1 Teknik Elektro (dibuka tahun 2007), S1 Teknik Komputer
(dibuka tahun 2007), S1 Teknik Industri, S1 & D3 Teknik Informatika dan S2
Teknik Telekomunikasi, boleh dikatakan STT Telkom merupakan penyedia
lulusan dalam bidang telekomunikasi dan informasi yang terbesar di Indonesia
saat ini. Jumlah lulusan rata-rata pertahun adalah 1200 orang dengan rata-rata
masa studi selama 4,5 tahun untuk S1 dan 3,8 tahun untuk program Diploma.
Jumlah mahasiswa pada tahun 2006/2007 adalah 4935 mahasiswa. Dengan

Contoh Proposal Usulan Bantuan Rusunawa 1


jumlah sebesar itu dan dengan melihat asal daerah masing-masing, yang
mayoritas berasal dari luar Bandung, maka diperlukan sebuah tempat yang
memadai bagi mahasiswa selama menempuh pendidikannya di STT Telkom
Bandung.
Mengingat keterbatasannya, asrama mahasiswa STT Telkom hanya
ditujukan untuk mahasiswa tingkat pertama saja, namun yang tersedia saat ini
adalah untuk asrama putri dengan kapasitas terbatas, yaitu sebanyak 260
orang, sementara gedung asrama putra yang berkapasitas 400 orang telah
dijadikan kantor departemen dan laboratorium. Lingkungan sekitar kampus
dimana mahasiswa tinggal (kost), saat ini masih kurang memadai untuk tempat
tinggal dan belajar, karena terbatasnya lahan, padatnya penduduk dan
kurangnya sumber daya air yang memadai untuk kehidupan yang layak,
sehingga dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar
mengajar di STT Telkom.
Dari pengalaman selama ini, terlihat bahwa fasilitas asrama sangat
mendukung terciptanya lingkungan yang kondusif bagi mahasiswa dalam
menyelesaikan studinya, terutama bagi mahasiswa yang berasal dari luar
Bandung. Keberadaan asrama membuat proses belajar mengajar menjadi lebih
baik, karena adanya standar kelayakan tempat tinggal bagi mahasiswa dengan
didukung fasilitas yang memadai, dan tentunya pada akhirnya misi STT Telkom
menjadi sumber lulusan yang kompeten pun akan cepat terwujud.
Kita dapat melihat bahwa salah satu ciri sekolah unggulan, baik di luar
maupun di dalam negeri adalah tersedianya asrama mahasiswa yang memadai,
nyaman dan dengan biaya yang terjangkau. STT Telkom pun tentunya memiliki
keinginan yang sama, namun pertanyaan besar saat ini adalah bagaimana
mewujudkan gedung asrama bagi mahasiswa ini secepatnya? Keterbatasan
sarana berupa sarana lahan tidak dialami oleh STT Telkom, karena lahan milik
sendiri yang ada saat ini seluas 48 Ha, baru dimanfaatkan seluas 15 Ha.
Demikian pula dengan sumber daya air dan listrik yang ada, masih cukup
memadai untuk mendukung berdirinya gedung asrama baru ini. Masalah-
masalah lain yang mungkin timbul, seperti masalah sosial-budaya, reaksi

Contoh Proposal Usulan Bantuan Rusunawa 2


masyarakat dan isu lingkungan dapat diantisipasi secara dini dengan melibatkan
berbagai pihak terkait.
Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut, kami sangat berharap
bahwa Kantor Departemen Perumahan Rakyat RI, dapat mendukung
terwujudnya pembangunan Rusunawa mahasiswa STT Telkom, seperti yang
tercantum dalam proposal ini.

1.2. Tujuan dan Sasaran Rusunawa

Tujuan yang ingin dicapai dengan pengajuan proposal ini ialah, adanya
pola kerja sama antara STT Telkom dengan Kementerian Negara Perumahan
Rakyat dalam mewujudkan sarana tempat tinggal (asrama) bagi mahasiswa STT
Telkom guna mendukung terciptanya tenaga-tenaga ahli di bidang informasi dan
telekomunikasi, khususnya di Indonesia. Manfaat yang ingin diperoleh dari
terbentuknya Rusunawa ialah:
 Tersedianya tempat tinggal bagi mahasiswa, khususnya bagi Mahasiswa
pada Tahun Ajaran Baru dan yang berasal dari luar daerah Bandung.
 Tersedianya tempat tinggal bagi mahasiswa dengan kualitas tempat yang
memadai, nyaman dan terjangkau.
 Terciptanya komunitas sosial masyarakat yang mampu memberikan
dampak positif bagi STT Telkom dan masyarakat sekitarnya.
 Terciptanya lingkungan yang mendukung perkembangan proses belajar
mengajar di STT Telkom maupun di lingkungan sekitarnya.
 Memberikan rasa aman, khususnya bagi orang tua mahasiswa, selama
putra/putrinya menjalani pendidikan di STT Telkom.

1.3. Sasaran

Pembangunan Rusunawa di STT TELKOM Bandung diperuntukan bagi


Mahasiswa yang berada atau bertempat tinggal lokasi sekitar kota Bandung,
dimana mahasiswa yang belum memiliki tempat tinggal sendiri dapat
terwadahi/tertampung.

Contoh Proposal Usulan Bantuan Rusunawa 3


BAB II
DATA UMUM DAN AKADEMIS

2.1. Data Umum


2.1.1. Kondisi STT Telkom
Kampus STT Telkom terletak di wilayah Kabupaten Bandung, sekitar 12 km
dari pusat kota Bandung ke arah selatan, dengan menempati lahan seluas 48
Ha. Kampus STT Telkom didirikan di atas lahan milik PT. Telkom, yang pada

jaman kemerdekaan dulu digunakan sebagai sarana pendukung perjuangan


melalui penyiaran berita radio gelombang pendek ke seluruh dunia. Di lahan ini
pernah berdiri 13 menara antena gelombang pendek yang menempati hampir
seluruh lahan kampus saat ini. Sehingga secara historis, sesungguhnya daerah
ini memiliki peran dan nilai sejarah yang cukup tinggi - sesuai dengan tujuan
didirikannya STT Telkom, dan peran yang strategis dalam mendukung
perkembangan bidang informasi dan telekomunikasi di Indonesia.
Atas persetujuan Bupati Kabupaten Bandung dan Gubernur Jawa Barat
(Surat Terlampir) pada tahun 1992, dibangun gedung kampus STT Telkom
seluas 42.349 m2. Lahan kampus ini kemudian dihibahkan oleh PT. Telkom
kepada Yayasan Pendidikan Telkom pada tahun 1995 (Terlampir), sehingga
sejak saat itu, statusnya sudah sepenuhnya menjadi Hak Milik Yayasan

Contoh Proposal Usulan Bantuan Rusunawa 4


Pendidikan Telkom, hal ini dinyatakan dalam Sertifikat Tanda Bukti Hak No.
128/HBG/KWBPN/1997 Tanggal 29 April 1997 (Terlampir).

2.1.2. Luas lahan dan Lingkungan STT Telkom


Luas bangunan dan sarana pendukung STT Telkom yang telah digunakan
sekitar 50.000 M2 (Terlampir Hasil Pengukuran Subdin Dalwasbang Kabupaten
Bandung), terdiri dari Gedung perkuliahan, Gedung perkantoran,
kemahasiswaan dan sarana/fasilitas umum. Sisa lahan yang ada, dimanfaatkan
untuk jalan, parkir dan taman sekitar 10 Ha dan sisanya masih digunakan untuk
lahan pertanian dan lahan kosong.
STT Telkom terletak di jalan Telekomunikasi, 1 km dari Gerbang Tol Buah
Batu menuju arah kota Dayeuhkolot/Banjaran. Secara geografis STT Telkom
diapit oleh dua sungai di sebelah Timur dan Barat, sementara di Utara
berbatasan dengan Jalan Tol Padalarang-Cileunyi dan di selatan berbatasan
dengan pemukiman penduduk. Jalan penghubung menuju ke STT Telkom
merupakan jalan provinsi yang memiliki akses ke daerah Bandung Selatan dan
sekitarnya. Lingkungan STT Telkom merupakan area pemukiman dan industri
yang berbatasan dengan wilayah Kotamadya Bandung. Kondisi lahan STT
Telkom adalah relatif datar dan bebas dari bahaya banjir. Lanskap lahan kampus
STT Telkom terlihat seperti pada gambar di bawah ini.

Contoh Proposal Usulan Bantuan Rusunawa 5


2.2. Data Akademis
2.2.1.Data Mahasiswa
a. Data Mahasiswa

Jumlah
Tahun Mahasiswa Baru
2002 1056
2003 1001
2004 1056
2005 1030
2006 1225

Setiap tahun STT Telkom menerima mahasiswa baru sebanyak rata-rata


1000 orang untuk lima program studi.

b. Jumlah Mahasiswa berdasarkan Program Studi

Jumlah mahasiswa keseluruhan yang ada saat ini adalah 4935 orang,
dengan rincian sebagai berikut:
No. Program Studi Jumlah
1 Program Studi S1 dan D3 Telekomunikasi 2125
2 Program Studi S1 T. Industri 800
3 Program Studi S1 dan D3 T. Informatika 1695
4 Program Pascasarjana (S2) 68
5 Program Profesional 247
Total 4935

c. Jumlah Mahasiswa berdasarkan Asal Daerah


Adapun komposisi asal daerah mahasiswa adalah sebagai berikut:
No. Asal/Provinsi Jumlah
1 Sumatra dan Aceh 783
2 Jawa Barat 1331
3 Jawa Tengah dan Yogyakarta 858
4 Jawa Timur 529
5 Kalimantan 76
6 Sulawesi dan Indonesia Timur 126

Contoh Proposal Usulan Bantuan Rusunawa 6


7 Bali dan Nusa Tenggara 222
8 Dki Jakarta & Banten 1010
Total 4935

2.2.2.Data Pegawai
Saat ini jumlah pegawai, yang terdiri dari staf, dosen dan tenaga
pendukung STT Telkom berjumlah sebanyak 249 orang dengan rincian sebagai
berikut :
No Status Jumlah
1 Tenaga pengajar tetap :
47
a. Dept. T. Elektro
23
b. Dept. T. Industri
39
c. Dept. T. Informatika
23
d. Dept. Sains
2 Pustakawan 10
3 Pranata Komputer dan Analis 7
4 Tenaga Pendukung Administrasi 100
TOTAL 249

Contoh Proposal Usulan Bantuan Rusunawa 7


BAB III
GAMBARAN LOKASI DAN PERENCANAAN

3.1. Denah Kampus Asrama


Fasilitas yang dimiliki oleh STT Telkom, diantaranya ialah Gedung
Perkuliahan (Gedung A, B), Kantor Jurusan Teknik Informatika (A), Kantor
Jurusan Teknik Elektro, Teknik Industri, dan Program Perkualiahan Dasar dan
Umum (C), Kantor Institusi (D), Laboratorium (E), Asrama Putri (F),
Perpustakaan (G), Gedung Serba Guna (H), Laboratorium (I) dan Auditorium
(K). Denah gedung STT Telkom dapat dilihat di gambar berikut ini.

3.2. Gedung Asrama saat ini


Mengingat kebutuhan ruang perkantoran yang lebih luas, gedung asrama
putra dengan kapasitas 400 penghuni seluas 5.900 m 2 (Gedung C), dialih
fungsikan menjadi kantor departemen dan laboratorium Teknik Elektro, Teknik
Industri dan Sains pada tahun 2005. Salah satu bangunan asrama yang telah
berubah fungsinya menjadi kantor departemen dan laboratorium, seperti pada
gambar berikut ini.

Contoh Proposal Usulan Bantuan Rusunawa 8


Asrama Putri yang ada saat ini masih digunakan dengan kapasitas
sebanyak 260 orang-dengan luas 3.600 m 2, namun dengan akan selesainya
gedung baru untuk asrama putri, maka asrama putri yang lama akan dialih
fungsikan menjadi kantor dan laboratorium Jurusan Teknik Informatika pada
bulan Agustus 2007.
Data hunian asrama yang pernah tercatat hingga tahun 2006 lalu adalah sebagai
berikut:
Jumlah Penghuni
Tahun Asrama
  Putra Putri
2001 200 150
2002 357 245
2003 143 132
2004 273 195
2005 0 130
2006 0 218

Dari data di atas terlihat bahwa jumlah penghuni asrama mengalami


kenaikan dan penurunan yang cukup besar. Hal ini disebabkan oleh kapasitas
satu kamar yang tersedia digunakan untuk 8 orang. Disamping itu karena
penghuni asrama pada umumnya adalah mahasiswa tingkat dua ke atas, maka
kemungkinan timbul rasa jenuh, sehingga terjadi hal-hal tersebut.
Gedung Asrama Putri, dengan kapasitas 260 orang, yang masih akan digunakan
sampai bulan Juli 2007.

Contoh Proposal Usulan Bantuan Rusunawa 9


BAB IV
GAMBARAN KONDISI EXISTING
Gambaran Kondisi Lingkungan Kampus/Komplek
4.1. Aksesbilitas Lokasi untuk Rusunawa
Luas lahan terbuka dan taman yang digunakan sebagai “paru-paru”
kampus adalah sebesar 10 ha. Luas jalan dan boulevard di sekeliling kampus
adalah 2 ha, dan luas area parkir adalah 2 ha untuk kendaraan mobil dan motor.

4.2. Fasilitas Umum dan Sosial di Sekitar Lokasi Rusunawa


Secara umum kawasan kampus STT Telkom pada tahun 2021 akan terdiri
dari area pendidikan, penelitian, perkantoran, bisnis, olah raga, sarana
peribadatan, asrama dan perumahan pegawai. Sebagai icon atau pusat kawasan
pendidikan STT Telkom adalah Perpustakaan atau Learning Center yang akan
mulai di bangun Tahap I pada pertengahan tahun 2007, seluas 4.000 m 2.
Learning Center diharapkan akan menjadi pusat pembelajaran dan rujukan
untuk pendidikan telekomunikasi di Indonesia.
Sarana olahraga (lapangan sepak bola, basket, voli, tennis lapangan, bulu
tangkis, dll) dan pendukung lainnya (kantin, toko, bank, masjid, kantor pos, dll)
seluas 4 ha. Dan sisa lahan yang ada seluas 29 ha masih berupa persawahan.

Masjid Syamsul Ulum sebagai sarana peribadatan, sumbangan dari seorang


pengusaha Malaysia, diresmikan pada tahun 1995.

Contoh Proposal Usulan Bantuan Rusunawa 10


Sarana olah raga, berupa lapangan Tenis yang digunakan secara bersama,
baik oleh karyawan maupun mahasiswa.

Untuk menjaga keamanan dan kebersihan kampus, saat ini dipekerjakan


sebanyak 26 orang tenaga Satuan Pengamanan dan 56 orang tenaga
kebersihan. Diperkirakan pembangunan 2 blok asrama putra dan putri akan
menambah tenaga keamanan sebanyak 6 orang dan tenaga kebersihan
sebanyak 12 orang.

4.3. Kondisi Infrastruktur di sekitar lokasi Rusunawa


Kapasitas terpasang jaringan listrik adalah 690 kVA, dengan didukung
Generator Listrik berkapasitas 500 kVA. Penggunaan listrik saat ini tercatat
tertinggi pada bulan Januari 2007 adalah 223 kVA (Terlampir), dan penambahan
asrama dengan kapasitas 1200 orang diperkirakan akan membutuhkan
tambahan listrik sebesar 100 kVA/bulan, sehingga kapasitas listrik yang ada saat
ini masih cukup untuk melayani tambahan asrama baru tersebut.
Kebutuhan air bersih untuk seluruh kebutuhan gedung dan asrama saat ini
dipenuhi oleh 4 buah sumur artesis, dengan debit total air yang dihasilkan
sebesar 400 m3/hari. Diperkirakan pembangunan asrama akan membutuhkan
tambahan air bersih sebesar 60 m3/hari, dengan kapasitas yang ada saat ini
kebutuhan tersebut masih dapat terpenuhi.

Contoh Proposal Usulan Bantuan Rusunawa 11


BAB V
GAMBARAN RENCANA INDUK PENGEMBANGN
DAN PEMBERDAYAAN RUSUNAWA

5.1. Rencana Induk Pengembangan (Master Plan Lokasi Rusunawa )


Dalam perkembangannya, sesuai dengan RIP STT Telkom, kebutuhan
ruang untuk proses belajar mengajar dan fasilitas pendukung akan semakin
meningkat. Untuk menampung kebutuhan ini, perlu dilakukan penataan dan
struktur fungsi lahan yang tersedia dengan menyusun Master Plan kawasan STT
Telkom. Master Plan disusun dengan memperhatikan aspek integrasi dengan
kawasan sekitar agar seluruh stakeholder dapat memanfaatkan, menata maupun
membangun dengan memperhatikan aspek-aspek teknis, sosial dan lingkungan.
Master Plan STT Telkom disahkan dengan Keputusan Dewan Pengurus YPT
Nomor 091/SET-05/YPT/2007 (Terlampir).

Secara umum kawasan kampus STT Telkom pada tahun 2021 akan terdiri
dari area pendidikan, penelitian, perkantoran, bisnis, olah raga, sarana
peribadatan, asrama dan perumahan pegawai. Sebagai icon atau pusat kawasan
pendidikan STT Telkom adalah Perpustakaan atau Learning Center yang akan
mulai di bangun Tahap I pada pertengahan tahun 2007, seluas 4.000 m 2.
Learning Center diharapkan akan menjadi pusat pembelajaran dan rujukan
untuk pendidikan telekomunikasi di Indonesia.

Contoh Proposal Usulan Bantuan Rusunawa 12


5.2. Pembangunan Asrama Putri STT Telkom
Sesuai dengan Master Plan STT Telkom, pembangunan komplek asrama
direncakanan secara bertahap dengan kapasitas total sekitar 1200 hingga 1500
mahasiswa, terdiri dari 5 blok, masing-masing dapat menampung sekitar 300-
400 orang dan 1 blok untuk Guest House dengan kapasitas sekitar 100 orang.
Rancangan bentuk asrama diperoleh dari hasil sayembara desain asrama pada
tahun 2005 yang lalu dengan konsep moderen-minimalis. Saat ini pembangunan
asrama yang ditujukan khusus untuk mahasiswi/putri, sebagai wujud rencana
pembangunan kompleks asrama, telah selesai dibangun 1 dengan dana internal
YPT, dengan kapasitas total sebanyak 240 penghuni. Asrama dibangun dengan
mengutamakan kenyamanan dan estetika yang sesuai dengan bangunan-
bangunan yang ada di kampus STT Telkom.

Asrama Putri dibangun 1 blok seluas 4.000 m2 dengan 4 lantai berbentuk


angka 8. Kapasitas kamar mulai dari 2 orang/kamar hingga 6 orang/kamar,
dengan tambahan ruang tamu (bersama) dan kamar mandi. Biaya sewa yang
dikenakan pada penghuni asrama mulai dari Rp. 150.000 hingga Rp.
400.000/bulan sudah termasuk biaya listrik dan air.

5.3. Rencana Pemberdayaan Rusunawa

Contoh Proposal Usulan Bantuan Rusunawa 13


Rusunawa dapat menfasilitasi kebutuhan-kebutuhan mahasiswa/i sebagai
penghuninya, baik yang bersifat jasmani dan rohani. Disediakan fasilitas
bersama untuk kegiatan olah raga dan kesenian
Rusunawa dilengkapi sarana Infokom yang memadai (telepon, internet,
dsb, serta berbagai fasilitas lain yang memberikan manfaat dan menunjang
kesuksesan proses belajar di asrama. Penggunaan fasilitas tersebut dibayar oleh
pengguna, sebagai biaya tambahan/opsional.

Contoh Proposal Usulan Bantuan Rusunawa 14


BAB VI
RENCANA PEMBANGUNAN RUSUNAWA

6.1. Kajian Pertumbuhan Fisik/Pemekaran Lokasi


Pembangunan Rusunawa STT Telkom akan dilakukan di lahan milik YPT,
berdampingan dengan Asram Putri yang tengah dibangun. Rusunawa ditujukan
terutama untuk mahasiswa (putra) tingkat 1 yang berasal dari luar Bandung.

Lahan yang akan digunakan untuk Rusunawa berbentuk persegi seluas 6.000
m2, dan berlokasi di sebelah barat kampus STT Telkom dengan akses jalan
utama dari jalan Telekomunikasi. Kondisi lahan yang tersedia saat ini sudah
dalam keadaan rata (kemiringan <3%) dengan jenis tanah bekas sawah.
Berdasarkan hasil pemboran inti serta pengujian SPT dan Sondir, lapisan
tanah di lokasi Rusunawa secara umum terdiri dari lampisan lempung yang
berselang seling dengan lapisan tanah pasir. Pondasi dalam tiang pancang dan
tiang bor digunakan untuk mendukung beban struktur bangunan, dengan

Contoh Proposal Usulan Bantuan Rusunawa 15


kedalaman pondasi lebih dari 12 m (Terlampir hasil Penyelidikan Tanah dan
Perhitungan Struktur).
Lokasi Rusunawa yang berada di dalam kampus (+ 50 m dari gedung
kuliah) memberikan keuntungan akses dan jalan masuk. Lahan yang tersedia
memberikan keleluasaan pengaturan lebar jalan masuk (lebih dari 7 m),
sehingga sarana transportasi yang dibutuhkan menjadi sangat minim (cukup
jalan kaki). Suasana belajar akan tercipta dengan baik, mengingat gedung
rusunawa terletak agak jauh dari area pemukiman penduduk, dan luasnya lahan
hijau yang ada akan memberikan kesegaran udara dan kenyamanan pada
penghuni Rusunawa.
6.2. Dampak Sosial Pembanguna Rusunawa
Dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada mahasiswa STT Telkom pada
bulan Mei 2007, diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. 48.1% responden menjawab pengeluaran sewa mereka adalah kurang atau


sama dengan Rp 150.000,00 ; 29.6% dengan pengeluaran sewa antara Rp
150.000,00 – Rp 250.000,00 ; 9.8% pengeluaran sewanya Rp 251.000,00 –
Rp 350.000,00 ; 8.4% dengan pengeluaran sewa lebih dari Rp 350.000.
2. 25.3% responden mengatakan sangat berminat untuk tinggal di asrama,
27.9%% berminat, 27.6% kurang berminat, 18.5% tidak berminat, dan 0.7%
responden tidak menjawab.
3. 69.7% responden menjawab kesediaan anggaran untuk asrama adalah
kurang dari sama dengan Rp 150.000 ; 23.2% dengan pengeluaran sewa
antara Rp 150.000 – Rp 250.000 ; 4.0% pengeluaran sewanya Rp 251.000 –
Rp 350.000 ; 2.0% dengan pengeluaran sewa lebih dari Rp 350.000 ; dan
1.0% responden tidak menjawab.
4. 28.6% responden menginginkan kamar dengan jumlah penghuni sebanyak 1
orang, 47.8% responden menjawab 2-3 orang, 18.5% responden menjawab
4-5 orang, 4.0% menjawab 5-6 orang, dan 1.0% responden tidak menjawab.
5. 50.5% responden tetap berminat tinggal di asrama walau jumlah penghuni 4
orang per kamar, 47.8% tidak berminat, dan 1.7% responden tidak
menjawab.

Contoh Proposal Usulan Bantuan Rusunawa 16


6. 55.2% responden menjawab harga yang wajar adalah kurang dari sama
dengan Rp 150.000 ; 17.5% mewajarkan harga asrama antara Rp 150.000 –
Rp 250.000 ; 2.4% menjawab antara Rp 251.000 – Rp 350.000 ; 0.7%
dengan harga lebih dari Rp 350.000 ; dan 24.2% responden tidak menjawab.

Hasil survey selengkapnya terlampir.


Sosialisasi pembangunan Rusunawa telah dilakukan kepada masyarakat
yang dihadiri oleh Kepala Desa Citeureup dan Sukapura, Ketua RW dan RT dan
serta tokoh masyarakat pada tanggal 16 Mei 2007 lalu. Pada pertemuan
tersebut disampaikan Master Plan STT Telkom 2021 dan rencana pembangunan
Rusunawa pada tahun 2008. Pada dasarnya masyarakat dapat mengerti dan
mendukung pembangunan Rusunawa selama asrama tersebut untuk mahasiswa
baru. Pada waktu yang sama, juga telah disebarkan kuesioner kepada pemilik
kost yang berada di sekitar kampus. Dari hasil kuesioner tersebut, yang
mendukung pembangunan Rusunawa sebesar 60%, sedang sisanya 40%
menolak pembangunan Rusunawa.
Dampak sosial yang diharapkan terjadi pada para penghuni Rusunawa,
antara lain timbulnya:
1. Kebersamaan, dengan hidup bersama dalam komunitas asrama yang
beraneka ragam asal suku dan budaya, diharapkan para penghuni akan
melebur  membentuk suatu sikap yang memandang pluralisme budaya
sebagai kekayaaan bangsa bukan pemisah yang akan menimbulkan
perpecahan.
2. Empati, diharapkan akan timbul setelah sikap kebersamaan muncul,
sehingga sikap ini akan menjadi karakter mahasiswa STT Telkom.
3. Komunikasi sosial (Social Communication), merupakan suatu kemampuan
dasar yang harus dimiliki oleh  setiap mahasiswa STT Telkom. 
Beberapa hal di atas dapat dilatih dan diasosialisasikan dengan berbagai
cara, seperti: kegiatan olah raga atau sosial yang dilakuakan  bersama
sebagai kegiatan rutin yang dilaksanakan di asrama STT Telkom. D
4. Dengan kapasitas asrama yang cukup, maka kompleks asrama dapat
menjadi satu Rukun Tetangga (RT) tersendiri. Akibat positif dari masuknya

Contoh Proposal Usulan Bantuan Rusunawa 17


mahasiswa dalam struktur pemerintahan desa, membuat gerak aktifitas desa
akan terbantu dengan ide-ide mahasiswa yang inovatif
5. Dari sisi mahasiswa, urusan yang berkaitan dengan administrasi desa
akan lebih mudah mengurusnya, contoh: urusan KTP, dll.
6. Dengan harga sewa yang relatif murah, tempat kost di sekitar STT
Telkom pun akan menjadi lebih kompetitif, pemilik tempat kost akan
menahan diri dari harga sewa yang meningkat pesat saat ini. Harga tempat
kost saat ini ada dalam kisaran 2-7 juta Rp per tahun. Hal ini pun akan
mendorong para pemilik tempat kost semakin meningkatkan pelayanannya.
7. Karena laundry dan kantin tidak diperbolehkan di dalam asrama,
berakibat laundry dan kantin dilakukan oleh masyarakat sekitar, hal ini akan
membuka peluang pendapatan bagi masyarakat dan mahasiswa itu sendiri.
6.3. Rancang Bangun Rusunawa
Bangunan Rusunawa yang diusulkan memiliki bentuk Huruf 8, yang
disesuaikan dengan bangunan asrama yang saat ini telah dibangun, sehingga
tercipta keharmonisan dan estetika dengan bangunan-bangunan STT Telkom
yang ada. Sesuai dengan Master Plan STT Telkom 2021, kompleks bangunan
asrama akan dibangun sebanyak 5 blok Asrama dan 1 blok Guest House.
Kapasitas total yang disediakan asrama ini adalah 1.200 hingga 1.500 penghuni,
cukup untuk menampung seluruh mahasiswa baru, yang setiap tahunnya
berkisar pada jumlah tersebut.

Rusunawa yang diusulkan merupakan rangkaian bangunan asrama yang


pembiayaannya didanai oleh pihak luar, namun dengan tetap mengikuti prinsip-
prinsip rancangan yang telah ditentukan dalam Master Plan. Beberapa hal yang
akan dipertimbangkan dalam pembangunan Rusunawa, dituangkan dalam
prinsip-prinsip rancangan berikut ini.

6.3.1. Prinsip Bangunan Rusunawa Mahasiswa:


1 Desain Rusunawa mengandung nilai arsitektur yang sederhana, kreatif, serta
menawarkan solusi yang efektif & efisien bagi permasalahan hunian
Asrama sesuai dengan karakter Kampus STT Telkom yang dicitrakan

Contoh Proposal Usulan Bantuan Rusunawa 18


sebagai suatu Kampus Informasi dan Telekomunikasi (Kampus Infokom) di
Indonesia.
2 Desain Rusunawa memberikan solusi hemat (efisien) dan praktis dari waktu
dan biaya bagi penghuni (mahasiswa/i), pemilik bangunan atau proses
pembangunan bangunan asrama tersebut.
3 Rusunawa membuat penghuni tidak hidup individualistis (tertutup), tetapi
menjadikan (membimbing) mereka mampu hidup bersama dalam suatu
keluarga besar, silih asah, silih asih, silih asuh, tumbuh dalam kehidupan
yang berdisiplin & dinamis, bersemangat gotong royong, dan toleran.
4 Rusunawa mampu mendukung atmosfir akademik yang kondusif, ruang
gerak dan dinamika bagi pengembangan kreatifitas dan inovasi
mahasiswa/i sebagai penghuninya, baik yang berkaitan dengan kegiatan
kurikuler, ko kurikuler, dan ekstra kurikuler.
5 Luas area yang dibangun memperhatikan peraturan bangunan setempat
seperti IMB, GSB (Garis Sembadan Bangunan), KDB, KLB serta
memperhatikan kebutuhan akan ruang luar (Public Open Space) bagi
penghuninya. Pengolahan ruang luar antar blok juga diperhatikan agar
dapat dimanfaatkan sebagai ruang sosialisasi antar penghuninya.
6 Luas area (luas lahan site) yang diperuntukkan untuk keseluruhan bangunan
Rusunawa sekitar 6.000 m2.
7 Rusunawa bergaya tropis modern yang memaksimalkan pemanfaatan sinar
matahari sebagai pencahayaan ruang pada siang hari.
8 Rusunawa dibangun dengan memperhatikan keselarasan fungsional dan
arsitektur lingkungan sekitarnya. Pemilihan fasade bangunan dan sistem
utilitasnya memberikan kemudahan dalam pengoperasian dan perawatan
(low operational and maintenance cost).
9 Desain Rusunawa diperuntukkan untuk mahasiswa (putra) yang terpisah
dengan gedung asrama mahasiswa putri, namun dihubungkan dengan
koridor yang terlindung dari panas dan hujan.
10 Komplek Rusunawa STT Telkom direncanakan untuk memenuhi kebutuhan
(daya tampung) 400 orang mahasiswa.

Contoh Proposal Usulan Bantuan Rusunawa 19


11 Gedung Rusunawa memiliki ruang/tempat tinggal “induk semang” sebagai
kepala keluarga. Keluarga induk semang tersebut akan menjadi kepala
keluarga asrama, sehingga diharapkan para penghuni asrama
(mahasiswa/i) tetap memiliki perasaan di rumah (homy).
12 Desain Rusunawa pada setiap gedung asrama memiliki fasilitas pribadi
seperti: tempat tidur susun dua (2), meja belajar, lemari pakaian,
penerangan, akses listrik untuk komputer, akses fasilitas telekomunikasi
(wireless).
13 Rusunawa tidak menggunakan LIFT (walk-up flat). Mobilitas dan sirkulasi
vertikal antar ruang diperhitungkan dengan matang.
14 Setiap lantai pada setiap unit gedung asrama dilengkapi fasilitas bersama
seperti: wc dan kamar mandi (shower), dapur kering, ruang pertemuan,
ruang pengelola & administrator asrama dan ruang penerima tamu (dan
lain-lain).
15 Rusunawa dibangun 5 lantai dengan peruntukan bagi penghuni mulai dari
lantai 2 hingga lantai 5. Khusus untuk lantai 1 disediakan untuk penghuni
yang memiliki Handicap dan ruang kegiatan kemahasiswaan.
16 Untuk mengantisipasi isu lingkungan, terutama berkaitan dengan sumber
daya air yang makin terbatas, akan dibangun sistem pengolahan limbah
dan water recycling system yang bersumber pada air limbah kamar mandi,
dapur maupun air hujan, untuk dimanfaatkan kembali menjadi air siram
taman, kolam, toilet dan lainnya.

6.3.2. Konsep Bentuk Bangunan Rusunawa

Bentuk luar bangunan Rusunawa sesuai dengan bentuk asrama yang ada
saat ini, yaitu berbentuk Huruf 8, dimana di tengah-tengah bangunan terdapat
ruang terbuka yang digunakan untuk taman dan lapangan olah raga. Bentuk
luar berupa garis tegak dan bentuk atap mengikuti bentuk bangunan-bangunan
yang ada di STT Telkom. Hanya jumlah lantai yang dibangun untuk Rusunawa
adalah 5 lantai, lebih banyak dari bangunan asrama yang ada saat ini.

Contoh Proposal Usulan Bantuan Rusunawa 20


Bentuk Luar Bangunan Rusunawa, memperlihatkan bentuk khas bangunan STT
Telkom.

Rusunawa dibangun dengan memperhatikan keserasian bentuk asrama


yang telah ada dan yang akan di bangun.

Area hijau yang luas dibangun untuk menunjang kesegaran dan


kenyamanan tinggal Rusunawa.

Contoh Proposal Usulan Bantuan Rusunawa 21


Koridor antar gedung memudahkan dan memberik kenyamanan penghuni
untuk berinteraksi dengan penghuni di gedung lain. Koridor ini akan dibangun
hingga ke ruang kelas yang berjarak sekitar 50 meter.

6.3.3. Konsep Interior Sarusun dan Banguna Rusunawa

Ruang terbuka antara kamar memberikan sirkulasi udara dan cahaya yang
optimal bagi penghuni Rusunawa.

Contoh Proposal Usulan Bantuan Rusunawa 22


Di lantai dasar dibangun sarana olah raga yang dapat digunakan untuk
bermain Bulu Tangkis atau Bola Voli. Bahkan hal ini dapat dilakukan pada malam
hari, karena diberikan penerangan lampu yang cukup memadai.

Satu Kamar Rusunawa digunakan untuk 4 orang namun tetap


memperhatikan kenyamanan dan privasi masing-masing penghuni.

Rusunawa juga akan dilengkapi dengan ruang bersama, yang bisa


digunakan untuk menerima tamu, berdiskusi atau sekadar menonton TV.

Contoh Proposal Usulan Bantuan Rusunawa 23


6.4. Rencana Anggaran Biaya
Diperlukan sekitar 10,7 miliar rupiah untuk membangun satu blok asrama dengan kapasitas 400 orang. Pembiayaan akan ditanggung bersama (Sharing ) oleh YPT (Surat Kesediaan Sharing Terlampir) dan Kementerian Negara Perumahan Rakyat. Rincian pembiayaan kegiatan pembangunan dan besarnya dana yang diperluka n adalah sebagai berikut.

No Kegiatan Biaya Sumber


1 Perencanaan Arsitek 50.000.000 YPT
2 Pekerjaan Persiapan 140.000.000 YPT
3 Pekerjaan Tanah 500.000.000 YPT
4 Pekerjaan Jalan Masuk 75.000.000 YPT
5 Pondasi dan Bangunan 9.000.000.000 MENPERA
6 Reservoir, Waste Water System 100.000.000 YPT
7 Pekerjaan Elektrikal (Travo, Jaringan) 500.000.000 YPT
8 Pekerjaan Mekanikal 250.000.000 YPT
9 Halaman dan Taman 100.000.000 YPT
Total Biaya 10.715.000.000

BAB VII
RENCANA PENGELOLAAN RUSUNAWA

7.1. Badan/Unit Pengelola

Contoh Proposal Usulan Bantuan Rusunawa 24


Pengelolaan asrama meliputi pengelolaan fisik bangunan dan pengelolaan
kepenghunian. Beberapa hal yang menyangkut pengelolaan asrama adalah
sebagai berikut:
1. Keseluruhan kompleks asrama ditangani oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Asrama yang bertugas mengatur, membuat program pengembangan bagi
penghuni asrama, mengevaluasi program yang telah dijalankan, dan
memastikan program berjalan sesuai harapan. UPT Asrama
bertanggungjawab langsung kepada Bagian Kemahasiswaan (BK) pada
Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karier (KPK) STT Telkom.
2. Dalam hal pengelolaan fisik bangunan, UPT Asrama mempunyai wewenang
untuk mengusulkan jadwal renovasi asrama yang meliputi pengecatan
tembok, perbaikan/penggantian fasilitas yang rusak, serta mengatur
pembagian tugas para cleaning service.
3. Kompleks Asrama ini, secara administratif pemerintahan memenuhi syarat
untuk menjadi sebuah Rukun Warga (RW) tersendiri, dimana masing-masing
gedung asrama menjadi sebuah Rukun Tetangga (RT).
4. Jumlah peminat untuk menjadi penghuni asrama selalu melebihi kapasitas,
terutama karena orang tua mahasiswa merasa aman menitipkan putra-
putrinya di asrama. Sedangkan mahasiswa STT Telkom sebagian besar
(sekitar 85%) berasal dari luar kota Bandung. Oleh karena itu, harus
dilakukan seleksi terhadap calon penghuni asrama.
5. Prosedur mendaftar/seleksi menjadi penghuni asrama, yaitu:
 Calon penghuni mengisi formulir pendaftaran yang sudah tersedia;
 Formulir yang sudah diisi, dikembalikan kepada panitia pendaftaran;
 Dilakukan seleksi administrasi dan pemanggilan wawancara;
 Wawancara dilakukan untuk menggali seberapa minat dan kebutuhan
calon untuk tinggal di asrama;
 Kriteria kelulusan adalah diutamakan untuk calon yang:
o Jarak tempat tinggal asal semakin jauh dari Bandung
o Ekonomi semakin lemah

Contoh Proposal Usulan Bantuan Rusunawa 25


 Setelah dinyatakan lulus seleksi, maka calon menandatangani perjanjian
kepenghunian dan kemudian melakukan pembayaran sewa asrama,
uang jaminan dan uang laundry.
6. Setiap calon penghuni asrama berkewajiban untuk membayar uang sewa
asrama selama satu tahun pada saat registrasi mahasiswa baru kecuali
dengan alasan sosial ekonomi. Selain uang sewa asrama, penghuni baru
diwajibkan memberikan uang jaminan yang nantinya pada saat keluar dari
asrama akan dikembalikan. Uang jaminan tersebut bertujuan menjaga asset
asrama dari kehilangan maupun kelalaian dalam penggunaannya.
7.2. Penentuan besarnya tarif didasari atas kemampuan
mahasiswa/siswa/santri dalam membayar sewa
Rusunawa akan dihuni oleh sekitar 400 orang penghuni dengan tarif sewa
sebesar Rp. 150.000/bulan, rincian biaya operasional dan pendapatan diuraikan
berikut ini.
1. Pendapatan sewa 400 x Rp. 150.000 = Rp. 60.000.000.
2. Biaya Listrik (60 kVA/bln) = Rp. 35.000.000
3. Tenaga kerja = Rp. 10.000.000
4. Biaya Pemeliharaan = Rp. 10.000.000
5. Biaya lain-lain = Rp. 5.000.000
Total Biaya/bulan = Rp. 60.000.000

Biaya-biaya perbaikan dan pemeliharaan dalam skala besar akan


dimasukkan dalam Rencana Anggaran Tahunan (RKA) STT Telkom.

BAB VIII
PENUTUP

Contoh Proposal Usulan Bantuan Rusunawa 26


Pembangunan Rusunawa STT Telkom ditujukan untuk mendukung
perkembangan proses belajar mengajar di STT Telkom yang kondusif, sehingga
diharapkan proses pembentukan lulusan yang memiliki keahlian, keterampilan
dan wawasan serta pola kehidupan sosial yang baik akan segera terwujud.
STT Telkom sebagai satu perguruan tinggi swasta di Kabupaten Bandung
sangat siap untuk membangun Rusunawa pada tahun 2008, baik dari
penyediaan lahan, ketersediaan sumber daya dan dana sharing, lokasi hingga
rancangan bentuk gedung Rusunawa. Bahkan Dukungan dari Yayasan
Pendidikan Telkom (YPT), Pemerintah Daerah dan Kopertis IV Jawa Barat-
Banten, pun telah diperoleh.
Oleh karena itu, kami berharap Proposal Pembangunan Rusunawa STT
Telkom sebagai satu program Kementerian Negara Perumahan Rakyat Republik
Indonesia dapat disetujui untuk diwujudkan secepatnya. Kami berharap pola
kerjasama seperti ini akan memberikan dampak positif bagi perkembangan
dunia pendidikan di Indonesia, khususnya bagi perguruan tinggi swasta.

Bandung, ............2008
Ketua STT Telkom

Ir. Husni Amani, MM, MSc

Contoh Proposal Usulan Bantuan Rusunawa 27

Anda mungkin juga menyukai