Hujan Meteor Perseids
Memasuki Bulan Agustus 2018, terdapat peristiwa astronomi yang ditunggu-tunggu oleh para
astronom amatir. Yap, terdapat fenomena Hujan Meteor Perseids. Padahal sebenarnya hampir
setiap bulan terjadi hujan meteor, namun kenapa Hujan Meteor Perseids begitu istimewa?
Hujan Meteor Persids memiliki intensitas yang cukup tinggi yakni bisa mencapai 150 meteor per jam
pada saat puncaknya. Namun menurut pakar meteor dari NASA yaitu Bill Cooke, tahun ini
intensitas meteor pada saat puncak adalah 60-70 meteor per jam. Hujan Meteor Perseids juga
memiliki keistimewaan dibanding hujan meteor yang lain. Hujan Meteor Perseids adalah
hujan meteor yang banyak memunculkan meteor berupa fireball atau bola api. Ukuran fireball lebih
besar, lebih terang, dan tampak lebih lama melintas di langit. Jika meteor biasa , waktu terlihatnya
kurang dari 1 detik, fireball dapat melintas hingga 2-3 detik.
Asal mula meteor perseids dari remah-remah sisa ekor komet Swift Tuttle yang ditemukan oleh
Lewis Swift pada tahun 1864. Komet ini bisa diamati di bumi dengan periode 130 tahun. Tahun
1994, adalah kali kedua komet Swift Tuttle teramati dari bumi, dan akan kembali tampak pada tahun
2124. Hujan meteor tejadi pada tanggal 17 Juli-24 Agustus 2018. Bumi akan melewati jalur Komet
Swift-Tuttle dari 17 Juli hingga 24 Agustus, dengan puncak hujan meteor pada tanggal 11-12
Agustus 2018 dimana Bumi melewati daerah terpadat, paling berdebu. Puncak
hujan meteor merupakan puncak aktivitas hujan meteor yang memiliki intensitas paling tinggi.
Pengamatan terbaik dilakukan pada saat puncak hujan meteor karena kemungkinan untuk
melihat meteor paling tinggi dibanding tanggal lainnya.
Komet Swift/Tuttle dipotret tahun 1992 oleh John C. Mirtle. Kredit : www.astrofoto.ca
Hujan meteor aman untuk diamati
Hujan meteor terjadi hampir setiap bulan. Bahkan tiap hari selalu ada meteor yang memasuki
atmosfer Bumi. Meteor sejatinya berasal dari asteroid yang tertarik oleh gravitasi Bumi. Namun Bumi
kita memiliki sitem perlindungan berupa atmosfer. Asteroid yang memasuki Bumi terbakar saat
memasuki atmosfer dan memunculkan cahaya terang yang kemudian disebut meteor. Peristiwa ini
terlihat sangat mengagumkan.
Jika ingin mengamati Hujan Meteor Perseids 2018, penting sekali mengetahui posisi rasi
bintang perseus dalam pengamatan hujan meteor ini, karena di sanalah kemungkinan paling
banyak meteor berlalu-lalang. Pada penghujung tanggal 12 Agustus, ketika rasi perseus mulai terbit
berada di posisi arah timur laut. Malam kian jatuh, posisi perseus semakin naik mendekati arah utara.
Hujan Meteor Perseids dapat diamati pada Puncak Hujan Meteor Perseids 2018 terjadi pada saat
Bulan sedang dalam fase Bulan Baru sehingga pengamatan dapat dilakukan secara maksimal
karena tidak terhalang cahaya Bulan. Selain dapat mengamati Hujan Meteor Perseids, langit malam
yang gelap juga dihiasi dengan pemandangan Planet Mars, Planet Saturnus, Planet Venus, dan
Planet Jupiter!!
Bagaimana cara mengamati Hujan Meteor Perseids?
Waktu terbaik untuk menyaksikan Hujan Meteor Perseids adalah saat puncaknya yakni pada tanggal
12 Agustus 2018 mulai pukul 00.30 waktu lokal hingga fajar terbit. Berikut adalah cara melihat
Hujan Meteor Perseids.