Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul :
                       ” Penyebab Terjadinya Gerhana Matahari “

            Dalam pembuatan makalah ini mulai dari perancangan, pencarian bahan,
sampai penulisan, penulis mendapat bantuan, saran, petunjuk, dan bimbingan dari
banyak pihak baik secara langsung  maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terimakasih  dan kepada teman-teman yang ikut berpartisipasi dalam
menyelesaikan makalah ini.
            Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk perbaikan di masa yang akan datang, dan penulis juga berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

                                                                                                      

Lawe Cimanok, 28 mei 2023


Penulis

AISYAH

i
BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

            Pada dasarnya pengertian ilmu Kealaman dasar (IKD) adalah suatu ilmu
pembelajaran mengenai masalah alam dan isinya. IKD sebenarnya merupakan ilmu
yang dapat dipelajari secara logis tetapi tetap realistis, membutuhkan evaluasi dan
ekserimen untuk mengetahui benar atau tidaknya proses alamiah tersebut. Seperti
contohnya apabila kita ingin mengetahui bagaimana proses pertumbuhan seekor ayam
maka kita harus mengikuti dari ayam tersebut masih didalam telur sampai ayam itu
menetas.

Dalam konsepnya ilmu ini bisa dipelajari dengan mudah, dapat mempelajari
apapun yang berkaitan dengan kealamiaan, seperti pertumbuhan makhluk hidup, tata
surya, proses hujan dan lain-lain. IKD sebenarnya merupakan pembelajaran yang
sangat luas karna membicarakan peristiwa alam yang nyata yang pada dasarnya
berbeda satu dengan yang lainnya. Membutuhkan waktu yang cukup lama dalam
proses pembentukan atau eksperimen.

IKD merupakan suatu Ilmu pembelajaran tentang bagian dari kehidupan


semesta ini dan melalui makalah ini, penulis membahas tentang Gerhana Matahari,
Gerhana Bulan dan Pasang Surut. Gerhana Matahari merupakan Gerhana Matahari
adalah salah satu fenomena alam yang menakjubkan. Namun, berbeda dengan
gerhana bulan, gerhana matahari berbahaya bila dilihat hanya dengan mata telanjang
karena dapat merusak mata secara permanen yang mengakibatkan kebutaan.

Pada dasarnya terjadinya gerhana matahari terjadi pada saat posisi bulan
terletak di antara matahari dan bulan sehingga sebagian atau seluruh cahaya dari
matahari tertutup oleh bulan. Walaupun matahari lebih besar dari bulan namun karena
jarak bulan ke bumi lebih dekat dibandingkan dengan jarak matahari ke bumi yaitu

i
sekitar 384.400 kilometer berbeda sangat jauh dibanding jarak matahari ke bumi yaitu
sekitar 149.680.000 kilometer.

Selain Gerhana Matahari dalam makalah ini membahas tentang Gerhana


bulan. Gerhana bulan terjadi pada waktu bumi berada di antara bulan dan matahari,
yaitu pada waktu bulan purnama dan bayang-bayang bumi menutup permukan bulan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas diharapkan makalah kami ini dapat


menambah pengetahuan kita tentang :

1. Apa pengertian gerhana matahari?


2. Apa saja jenis-jenis gerhana matahari?
3. Bagaimana proses terjadinya gerhana matahari?
4. Bagaimana cara mengamati gerhana matahari dengan aman?

C. Tujuan

a.     Untuk mengetahui Gerhana Matahari      


b.     Untuk mengetahui Pengertian Gerhana Matahari
c.     Untuk mengetahui Jenis –Jenis Gerhana Matahari           
d.     Untuk mengetahui Mengamati Gerhana Matahari  

  
       

i
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Gerhana Matahari

1.      Pengertian Gerhana Matahari


Gerhana mattahari terjadi pada waktu bulan berada di antara bumi dan matahari, yaitu
pada waktu bulan mati, dan bayang-bayang bulan yang berbentuk kerucut menutupi
permukaan bumi.

Bayang-bayang bulan ada dua bagian,


1.      umbra , Umbra adalah bagian yang gelap dan berbentuk kerucut yang puncaknya
menuju ke bumi.
Daerah yang berada dalam liputan umbra akan mengalami gerhana matahari total.
2.      penumbra , Penumbra adalah bagian yang agak terang dan bentuknya makin jauh
dari bulan semakin lebar.
Daerah berada dalam liputan penumbra mengalami gerhana mattahari sebagian. Pada
gerhana matahari total akan tampak cahaya korona matahari yang bentuknya seperti
mahkota dan semburan gas dari permukaan matahari yang berwarna lebih merah.
GerhanaMatahari terjadiketika  posisi bulan terletakdiantara Bumi dan Matahari sehi
ngga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil,
bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang
berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan
Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.

Gerhana Matahari dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu: gerhana Matahari


total, gerhana Matahari sebagian, dan gerhana Matahari cincin.
Sebuah gerhana Matahari dikatakan sebagai gerhana total apabila saat puncak
gerhana, piringan Matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan
Bulan sama besar atau lebih besar dari piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari

i
dan piringan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-
Bulan dan Bumi-Matahari.
Gerhana sebagian terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya
menutup sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari
piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.
Gerhana cincin terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup
sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan
lebih kecil dari piringan Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di depan
piringan Matahari, tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan.
Bagian piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling
piringan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.
Gerhana Matahari tidak dapat berlangsung melebihi 7 menit 40 detik. Ketika gerhana
Matahari, orang dilarang melihat ke arah Matahari dengan mata telanjang karena hal
ini dapat merusakkan mata secara permanen dan mengakibatkan kebutaan.

2. Jenis -Jenis Gerhana Matahari


Gerhana matahari dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu gerhana matahari
sebagian, gerhana matahari total dan gerhana matahari cincin.
1. Gerhana matahari sebagian. Gerhana matahari sebagian terjadi apabila hanya
sebagian piringan matahari tertutup oleh piringan bulan (Saat puncak gerhana).
Pada gerhana matahari sebagian ini, pasti masih ada bagian dari piringan matahari
yang tidak tertutup oleh piringan bilan.

i
2.       Gerhana matahari total. Gerhana matahari total terjadi apabila piringan matahari
ditutup sepenuhnya oleh piringan bulan. Pada saat itu, pringan bulan sama besar
atau lebih besar dibandingkan dengan piringan matahari. Ukuran piringan
matahari dari piringan bulan itu sendiri selalu berubah-ubah tergantung pada
masing-masing jarak bumi-matahari dan bumi-bulan.

3.      Gerhana matahari cincin. Gerhana matahari cincin terjadi apabila piringan bulan
pada saat puncak gerhana hanya menutup sebagian dari piringan matahari.
Gerhana ini terjadi apabila piringan bulan lebih kecil dibandingkan dengan
piringan bulan. Sehingga pada saat piringan bulan berada di depan piringan
matahari tidak semua piringan matahari tertutup oleh piringan bulan. Hal ini yang
membuat gerhana terlihat seperti cincin.

3.      Mengamati Gerhana Matahari


Melihat secara langsung ke fotosfer matahari (bagian cincin terang dari Matahari)
walaupun hanya dalam beberapa detik dapat mengakibatkan kerusakan

i
permanen retina mata karena radiasi tinggi yang tak terlihat yang dipancarkan
dari fotosfer. Kerusakan yang ditimbulkan dapat mengakibatkan kebutaan.
Mengamati gerhana Matahari membutuhkan pelindung mata khusus atau dengan
menggunakan metode melihat secara tidak langsung. Kaca mata sunglasses tidak
aman untuk digunakan karena tidak menyaring radiasi inframerah yang dapat merusak
retina mata. Karena cepatnya peredaran Bumi mengitari matahari, gerhana matahari
tak mungkin berlangsung lebih dari 7 menit dan 58 detik jadi jika ingin melihatnya
lakukan sesegera mungkin.

i
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari pemaparan materi diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. GerhanaMatahari terjadiketika  posisi bulan terletakdiantara Bumi dan Matahari s
ehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih
kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena
Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat
dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.
2. Gerhana Matahari dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu: gerhana Matahari
total, gerhana Matahari sebagian, dan gerhana Matahari cincin

B.     Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka ada beberapa saran yaitu:
Ø  Mengamati peristiwa alam seperti Gerhana Matahari, Gerhana Bulan maupun
Pasang Surut merupakan suatu bentuk yang terjadi dialami. Sebagai manusia yang
dikaruniai dengan berbagai kelebihan diantaranya kemampuan untuk mempelajari
keadaan alam maka maka patutlah disyukuri.
Ø  Makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu kritik dans aran yang
membangun sangat kami  harapkan dari para pembaca sekalian.

i
DAFTAR PUSTAKA

Defant, A. 1958. Ebb And Flow. The Tides of Earth, Air, and Water. The University
of Michigan Press, Michigan.
Diposaptono, S. 2007. Karakteristik Laut Pada Kota Pantai. Direktorat Bina Pesisir,
Direktorat Jendral Urusan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Departemen Kelautan dan
Perikanan. Jakarta.
Dronkers, J. J. 1964. Tidal Computations in rivers and coastal waters. North-Holland
Publishing Company. Amsterdam
Gross, M. G.1990. Oceanography ; A View of Earth Prentice Hall, Inc. Englewood
Cliff. New Jersey
King, C. A. M. 1966. An Introduction to Oceanography. McGraw Hill Book
Company, Inc. New York. San Francisco.
Mac Millan, C. D. H. 1966. Tides. American Elsevier Publishing Company, Inc., New
York
Miharja, D. K., S. Hadi, dan M. Ali, 1994. Pasang Surut Laut. Kursus
Intensive Oseanografi bagi perwira TNI AL. Lembaga Pengabdian masyarakat dan
jurusan Geofisika dan Meteorologi. Institut Teknologi Bandung. Bandung.
Pariwono, J.I. 1989. Gaya Penggerak Pasang Surut. Dalam Pasang Surut. Ed.
Ongkosongo, O.S.R. dan Suyarso. P3O-LIPI. Jakarta. Hal. 13-23

Anda mungkin juga menyukai