Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

MATEMATIKA DASAR
DASA DAN SAINS
( PROSES TERJADINYA GERHANA BULAN DAN MATAHARI,
SIANG DAN MALAM, TAHUN KABISAT)
KABISAT)

OLEH

RINI ANDRIANI 21914053

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berisikan tentang “ TERJADINYA GERHANA
BULAN DAN MATAHARI, TERJADINYA SIANG DAN MALAM, DAN TAHUN
KABISAT ” tepat pada waktunya.
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca
dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran.
kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya karena pengetahuan yang
kami miliki cukup terbatas.Oleh karena itu, kami berharap kritik dan saran dari pembaca
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih.
BAB I

PEMBAHASAN

A. Pengertian Gerhana Bulan

Gerhana bulan merupakan sebuah fenomena alam yang terjadi saat sebagian atau
keseliuruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Gerhana bulan ini dibagi
menjadi 3 jenis yaitu gerhana bulan total, gerhana bulan sebagian dan gerhana bulan
penumbra.

1. Gerhana Bulan Total

Gerhana bulan total terjadi ketika seluruh bayangan umbra bumi jatuh menutupi
bulan, sehingga matahari, bumi dan bulan berada tepat di satu garis yang sama.

2. Gerhana Bulan Sebagian

Gerhana bulan sebagian disebut juga sebagai gerhana bulan parsial. Gerhana bulan
sebagian terjadi ketika bumi tidak seluruhnya menghalangi bulan dari sinar matahari.
Sebagian permukaan bulan berada di daerah penumbra, sehingga masih ada sebagian sinar
matahari yang sampai ke permukaan bulan.

3. Gerhana Bulan Penumbra

Gerhana bulan penumbra terjadi ketika seluruh bagian bulan berada di bagian
penumbra. Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram.

B. Proses terjadinya gerhana matahari

Gerhana Matahari sendiri terjadi saat Bulan bergerak di antara Matahari dan Bumi.
Dengan begitu bayangannya jatuh di Bumi dan menghalangi cahaya Matahari. Sementara itu
bentuk cincin akibat jarak Bulan yang kali ini berada cukup jauh dari orbit elipsnya.
proses terjadinya gerhana matahari bermula dari jatuhnya bayang-bayang bulan ke
permukaan bumi akibat terhalangnya sinar matahari menuju bumi oleh bulan.
Kondisi ini terjadi jika matahari, bulan, dan bumi berada dalam satu garis lurus serta bulan
terletak di sekitar titik potong antara bidang edar bulan yang mengelilingi bumi dan bidang
edar bumi mengelilingi matahari.

Penampakan gerhana yang berubah-ubah antara Gerhana Matahari Cincin (GMC) atau
Gerhana Matahari Total (GMT) terjadi akibat perubahan ukuran piringan bulan dan matahari
dari bumi.

Perubahan ukuran piringan bulan dan matahari itu terjadi akibat lintasan bumi mengelilingi
matahari dan lintasan bulan mengelilingi bumi yang sama-sama berbentuk elips. Lintasan
elips pulalah yang membuat jarak matahari, bumi, dan jarak bulan-bumi berubah secara
periodik.

Pada saat jarak matahari dan bumi (aphelion) mencapai maksimum sejauh 152,1 juta
kilometer, radius piringan matahari berukuran 944 detik busur (1 detik busur = 1/3.600
derajat). Adapun pada jarak terdekat bumi ke matahari (perihelion) sejauh 147,1 juta km dan
radius piringan matahari mencapai 976 detik busur. Sementara itu, jarak bulan ke bumi pada
titik terjauhnya (apogee) ada pada jarak 405.500 km yang memiliki radius piringan bulan
sebesar 882 detik busur. Adapun pada titik terdekatnya antara bulan ke bumi sejauh 363.300
km, dan radius piringan bulan mencapai 1.006 detik busur.

Bayang-bayang bulan yang jatuh ke permukaan bumi memiliki dua bagian, yaitu bayangan
inti (umbra) dan bayangan tambahan (penumbra). Penduduk bumi yang dilintasi wilayah
umbra tidak akan melihat matahari karena seluruh sumber cahayanya ditutupi bulan. Adapun
jika berada di daerah yang dilalui penumbra, mereka masih dapat melihat sebagian sinar
matahari.

Dalam GMC, ujung umbra atau bayang-bayang bulan tidak mencapai permukaan bumi.
Hanya perpanjangan umbra (antumbra atau antiumbra) saja yang sampai ke bumi. Daerah
yang dilalui antumbra itulah yang akan melihat matahari seperti cincin bercahaya di langit.

C. Proses terjadinya siang dan malam

Proses terjadinya siang dan malam adalah akibat dari rotasi bumi. Rotasi bumi adalah
perputaran bumi pada porosnya. Bumi berputar pada porosnya dengan kemiringan sumbu
23,5 derajat dari arah barat ke timur yang berjalan dalam sehari semalam sekitar 23 jam 56
menit 4 detik. Bumi berotasi dari barat ke timur , Sumbu bumi miring 66,5° terhadap
bidang ekliptika.
Dampak rotasi bumi tersebut yaitu :

a) Terjadinya siang dan malam

b) Perbedaan waktu antara wilayah

c) Terjadinya gerak semu harian matahari

d) Terjadinya pembelokan arah angin

e) Adanya perbedaan gravitasi

D. Tahun Kabisat

Tahun Kabisat adalah tahun dimana jumlah hari dalam setahunnya sebanyak 366 hari
atau 1 hari lebih banyak dibandingkan tahun-tahun biasanya. Satu hari ekstra pada tahun
kabisat ditambahkan pada bulan Februari sehingga setiap tahun kabisat bulan Februari
berakhir dengan tanggal 29.

Kalender masehi atau kalender Gregorian menggunakan sistem matahari (solar system).
Artinya, waktu setahun kalender masehi adalah waktu yang diperlukan bumi untuk
mengelilingi matahari (revolusi bumi), yakni selama 365,242199 hari atau 365 hari 5 jam 48
menit 46 detik, atau sedikit lebih kecil dari 365¼ hari.

Karena waktu revolusi bumi tidak tepat selama 365 hari atau 366 hari maka jumlah hari
dalam setahun dibuat 365 hari dan setiap 4 tahun sekali dibuat 366 hari. Tahun dimana
jumlah harinya 366 inilah yang disebut tahun kabisat (leapyear). Mungkin Anda sekarang
sudah memahami kenapa ada tahun kabisat.

Penambahan 1 hari setiap 4 tahun justru menimbulkan masalah baru karena ternyata waktu
revolusi bumi pun tidak tepat 365¼ hari, namun kurang sedikit. Akibatnya adalah akan ada
kelebihan sekitar 0,007801 hari (11 menit 14 detik) setiap 4 tahun.

Anda mungkin juga menyukai