Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ilham Alfian Firdana

NIM : 201310120311168
Kelas : Mutawassitin C
Mata Kuliah : AIK IV ( Tugas )

GERHANA MATAHARI

A. Pengertian Gerhana
Gerhana adalah fenomena astronomi yang terjadi sebuah benda angkasa bergerak ke
dalam bayangan sebuah benda angkasa lain. Istilah ini umumnya digunakan untuk gerhana
Matahari ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari , atau gerhana bulan saat
sebagian atau keseluruhan penampang Bulan tertutup oleh bayangan Bumi. Namun, gerhana
juga terjadi pada fenomena lain yang tidak berhubungan dengan Bumi atau Bulan, misalnya
pada planet lain dan satelit yang dimiliki planet lain. Pristiwa gerhana ada dua yaitu Gerhana
Bulan dan Gerhana Matahari.
Gerhana terjadi apabila bayang-bayang matahari terhalang oleh bumi atau bulan.
Ketika sinar matahari terhalang oleh bumi atau bulan akan terbentuk daerah bayang-bayang
inti (sempurna) seperti bentuk kerucut yang disebut umbra. Pada bagian lain juga akan
terbentuk daerah bayang-bayang kabur yang disebut penumbra. Gerhana termasuk fenomena
yang jarang terjadi. Hal itu dikarenakan bidang orbit bulan tidak berimpit dengan Ekliptika
(jalur lintasan benda-benda langit dalam mengelilingi suatu titik pusat sistem tata surya),
sehingga tidak setiap setengah bulan lamanya matahari, bumi, dan bulan berada pada satu garis
lurus. Perpotongan antara bidang orbit bulan dan ekliptika dinamakan dengan simpul. Ketika
bulan berkonjungsi dan ketiga benda raksasa itu berada pada disekitar simpul, maka pada saat
itulah terjadi gerhana.

B. Macam-macam Gerhana Matahari dan Proses Terjadinya


a. Gerhana Matahari
Pada saat bulan berorbit tepat di antara bumi dan matahari, maka matahari tertutup oleh
bulan sehingga bayang-bayang bulan sampai ke bumi, permukaan bumi yang tertutup
bayang-bayang bulan akan mengalami gerhana matahari. Walaupun ukuran bulan lebih
kecil dibanding matahari tetapi ada kalanya cahaya matahari dapat tertutupi sepenuhnya
oleh bulan yaitu ketika bulan berada pada jarak terdekatnya dengan bumi. Gerhana matahari
berlansung lebih singkat daripada gerhana bulan. Gerhana bulan bisa berlangsung sampai 3
jam lebih sedangkan gerhana matahari hanya terjadi kurang dari 10 menit saja. Hal itu terjadi
karena ukran bulan lebih kecil dari bumi, sehingga akan lebih cepat keluar dari bayang-
bayang bulan. Gerhana matahari terbagi menjadi 4 :

1. Gerhana Matahari Total


Gerhana ini terjadi ketika sinar matahari yang menuju bumi terhalang sepenuhnya oleh
bayang-bayang bulan. Pada saat itu kedudukan bumi, bulan dan matahari berada pada
satu garis lurus. Kondisi seperti ini pastinya sangat jarang terjadi. Mungkin seseorang
hanya dapat menyaksikan gerhana ini sekali dalam hidupnya. Walaupun jarang terjadi,
jangan memaksakan diri melihat gerhana ini dengan mata telanjang. Karena hal itu sangat
berbahaya. Kita bisa melihatnya dengan pengamanan alat khusus ataupun melalui
rekaman.

2. Gerhana Matahari Sebagian


Gerhana matahari sebagian terjadi sinar matahari menuju bumi tertutupi oleh bayang-
bayang penumbra bulan. Saat gerhana ini berlangsung, akan terlihat sebagian dari cakram
matahari tertutup oleh cakram bulan.
3. Gerhana Matahari Cincin
Gerhana ini terjadi ketika bumi mengalami lanjutan umbra bulan yaitu ketika bulan
berada pada titik terjauh dari bumi. Gerhana ini dapat ditandai dengan adanya garis
cahaya membentuk lingkaran cincin yang memiliki lubang hitam ditengahnya.

4. Gerhana matahari hibrida


Gerhana hibrida bergerak antara gerhana total dan cincin. Saat titik tertentu di permukaan
bumi, gerhana ini muncul sebagai gerhana total, sedangkan pada titik-titik lain muncul
sebagai gerhana cincin. Gerhana hibrida relatif jarang.

C. Apa Dampak Melihat Gerhana Matahari Secara Langsung


Jika melihat gerhana matahari secara langsung ke bagian cincin terang matahari atau
yang disebut dengan fotosfer, dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada mata
meskipun hanya melihat dalam beberapa detik saja. Kerusakan tersebut terjadi pada retina
karena terdapat radiasi tinggi yang dipancarkan dari fotosfer yang tidak terlihat. Mengamati
gerhana matahari secara langsung dapat mengakibatkan kebutaan. Maka dalam mengamati
gerhana matahari harus menggunakan pelindung mata khusus atau bisa juga dengan
menggunakan metode melihat secara tidak langsung. Bagaimana dengan menggunakan
sunglasses? Menggunakan sunglasses tidak aman digunakan ketika melihat gerhana
matahari karena sunglasses dapat menyaring radiasi inframerah yang dapat mengakibatkan
kerusakan pada retina mata. Gerhana matahari tidak mungkin terjadi lebih dari 7 menit dan
58 detik. Itu karena peredaran bumi mengitari matahari terjadi begitu cepat sehingga tidak
memungkinkan gerhana matahari terjadi selama lebih dari 7 menit dan 58 detik. Jika tidak
ingin terlewat melihat gerhana matahari, maka lakukanlah sesegera mungkin dengan
menggunakan pelindung mata khusus yang aman.

D. Mitos-Mitos Gerhana Matahari Total Dari Berbagai Negara

Berikut beberapa mitos Gerhana matahari total :

 Kemarahan dewa

Mitos yang pertama menyebutkan jika gerhana matahari terjadi karena kemarahan
dewa yang bernama Batara Kala kepada dewa matahari sehingga akhirnya Batara Kala
menelan sang surya. Mitos ini beredar luas di kalangan masyarakat jawa.
Selain itu, masyarakat Yunani Kuno, menganggap gerhana matahari sebagai tanda
kemarahan dewa. Serta jadi pertanda akan datang hal-hal buruk.

 Ibu hamil sebaiknya berada di dalam rumah ketika terjadi gerhana

Di beberapa wilayah di dunia meyakini ibu hamil sebaiknya berada di dalam ruangan
saat sedang terjadi gerhana matahari . Mitos ini pun sempat beredar di masyarakat Jawa.

 Larangan memasak dan makan ketika terjadi gerhana matahari

Di beberapa daerah di India sempat meyakini bahwa tidak boleh makan saat terjadi
gerhana matahari. Mereka pun menghindari memasak saat gerhana matahari terjadi,
menurut mereka makanan akan jadi beracun.

 Matahari ditelan makhluk lain

Orang-orang Viking menganggap sepasang serigala langit melahap matahari sehingga


terjadi gerhana matahari. Sementara itu di Vietnam, pada masa lalu orang-orang
menganggap kodok memakan matahari pada saat gerhana matahari terjadi. Sehingga
untuk kembali mengeluarkan matahari, masyarakat sering memukul benda-benda agar
mengeluarkan suara sehingga makhluk atau hewan yang memakan matahari akan
segera mengeluarkan matahari kembali.

 Pertempuran Bulan dan Matahari

Orang-orang dari Batammaliba di Afrika, menganggap saat terjadi gerhana matahari


artinya sedang terjadi perjuangan antara matahari dan bulan berjuang bersama-sama
untuk menghentikan pertempuran. Mereka melihatnya sebagai waktu bersama-sama
antara bulan dan matahari menyelesaikan perseteruan.

E. Gerhana Matahari Dalam Pandangan Islam

Dalam ajaran Islam, sholat gerhana atau shalat khusuf adalah ibadah yang dilakukan
saat terjadi gerhana bulan maupun matahari. Berikut hadits tentang keutamaan mengerjakan
shalat gerhana:
Dari Abu Bakrah Radhiallahu Anhu dia berkata:

“Kami pernah duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lalu terjadi
gerhana matahari. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri dan berjalan cepat sambil
menyeret selendangnya hingga masuk ke dalam masjid, maka kamipun ikut masuk ke dalam
masjid. Beliau lalu mengimami kami shalat dua rakaat hingga matahari kembali nampak
bersinar. Setelah itu beliau bersabda: “Sesungguhnya matahari dan bulan tidak mengalami
gerhana disebabkan karena matinya seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, maka
dirikanlah shalat dan berdoalah hingga selesai gerhana yang terjadi pada kalian.” (HR. Al-
Bukhari no. 1040). Disamping itu ada juga HR. Al-Bukhari no. 1044, 1059, 2519; Muslim no.
901, 912, 914 menjelaskan mengenai tuntutan Islam ketika terjadi gerhana yang pula sudah
disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW yakni melakukan 7 hal. Sebagaimana yang telah
tertera dalam hadits mengenai gerhana, hendaknya melakukan shalat gerhana, berdoa, istighfar,
takbir, zikir, bersedekah dan memerdekakan budak.

Menurut ajaran Islam, gerhana bulan bukan semata-mata fenomena alam dan kejadian
antariksa, tetapi di balik itu sarat dengan nuansa religius yang diimani sebagai salah satu tanda
keagungan dan kekuasaan Allah Ta’ala yang Maha mengatur alam ini. Hadits riwayat Buchori-
Muslim menyebutkan bahwa “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua dari tanda-tanda
kekuasaan Allah. Terjadinya gerhana matahari atau bulan bukanlah karena kematian seseorang
atau kehidupannya. Maka jika kamu melihatnya, berdoalah kepada Allah, bertakbirlah kepada-
Nya, bersedekahlah, dan shalatlah. Fenomena alam ini diadakan oleh Sang Pencipta untuk
menimbulkan rasa gentar di hati setiap hamba atas kebesaran Allah Ta’ala dan azab-Nya bagi
siapa yang tidak taat kepada-Nya. “Dan apabila bulan telah hilang cahayanya. Dan Matahari
dan bulan dikumpulkan.” (QS. Al-Qiyamah: 8-9). Islam mengajarkan umatnya untuk
melakukan shalat apabila menyaksikan gerhana, baik matahari maupun bulan, sebagaimana
diisyaratkan dalam hadist di atas, juga sebagaimana riwayat adanya perbuatan Rasulullah SAW
tentang hal tersebut.

Anda mungkin juga menyukai