Anda di halaman 1dari 7

ENGENALI CUACA DENGAN TANDA

TANDA ALAM
Oleh :Achmad Zakir
Apa yang ada di pikiran kita ?, ketika melihat awan gelap ? pasti jawabannya sebentar lagi hujan
deras , tapi tiba-tiba justru sebaliknya cuaca dengan cepatnya berubah menjadi cerah. Apa yang
menyebakan itu semuanya, bagi pakar cuaca sudah biasa dengan keadaan seperti itu, tapi bagi
masyarakat awam malah heran dan aneh. Bahkan ketika cuaca cerah keesokan harinya malah
hujan lebat terus menerus sehingga mengakibatkan bencana seperti banjir, bencana lagi....!!
Bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan kebakaran hutan terus merajela di permukaan bumi
ini termasuk Indonesia . Tidak hanya Indonesia saja tapi bencana melanda juga negara manca
negara, sebagian para pakar cuaca mengatakan bahwa benncana ini diakibatkan dari perubahn
iklim ada juga yang mengatakan perubahan lingkungan akibat, sebagian lagi mengatakan hanya
variabilitas iklim bahkan ada juga mengatakan bencana yang terjadi disuatu Negara turut andil untuk
memicu bencana di Negara lainnya, benarkah demikan ? bencana seperti banjir dan tanah longsor
selalu dikaitkan dengan cuaca ekstrim, cuaca ekstrim dikaitkan dengan siklon tropis, siklon tropis
dikaitakan dengan El Nino atau La Nina atau Maddem Julian Oscilation atau Dipole Mode dan
sebagainya.
X
by shopperz
Dari rentetan kejadian bencana akibat cuaca ekstrim yang hampir setiap tahun terjadi, memicu para
pakar meteorologi berupaya untuk mengemukan hasil analisanya atau bahkan memberikan prediksi
cuaca kedepannya. Hasil kajian atau analisanya dan prediksi nya menggunakan prinsip-prinsip fisika
dan matematika atau metode-metode ilmiah, itupun tingkat akurasinya belum memuaskan. Kenapa
belum memuaskan, karena salah satu penyebannya melupakan skala meteorologi atau skala
fenomena cuaca. Skala ini sangat berguna untuk menganalisa cuaca dalam ruang dan waktu, sebab
cuaca adalah fungsi ruang dan waktu. Tidak ada salahnya, dalam tulisan ini menjelaskan kembali
tentang skala meteorologi, sebagai ilustrasi saja bahwa dalam membuat analisa cuaca, seorang
prakirawan wajib memahami tentang skala meteorologi karena hal ini sangat penting, agar hasil
analisanya sesuai dengan fenomena cuaca yang terjadi (zakir, 2008). Adapun skala meteorologi
yang dikemukan oleh Lembaga Meteorollgi Dunia (WMO, 1980), yaitu :
1. Skala mikro merupakan skala terkecil pada gerak atmosfer yaitu jaraknya kurang dari 1 km.
Contoh :proses di dalam awan, termasuk proses pembentukan partikel es di dalam awan.
2. Skala Meso yaitu skala untuk mempelajari fenomena atmosfer yang memiliki skala jarak
horizontal dari batas skala mikro sampai batas skala sinoptik dan skala vertikal yang dimulai

dari permukaan bumi sampai batas lapisan atmosfer yaitu jaraknya sampai 20 km Contoh
:Tornado, puting beliung, angin laut, angin darat
3. Skala Sinoptik umumnya daerah dinamis yang lebih luas yaitu jaraknya sampai 2000 km.
Contoh :Siklon tropis, Intertropical Convergence Zone (ITCZ ).
4. Skala Global mempelajari fenomena cuaca yang berhubungan dengan transport panas
mulai dari dari tropis sampai daerah kutup. Jaraknya sampai 5000 km.
Contoh :MJO, Dipole Mode, El Nino/La Nina

Jadi dari pemahaman skala meteorology tersebut, kita tidak gegabah lagi dalam membuat analisa,
karena kita harus benar-benar mengetahui apakah kejadian cuaca ekstrim tersebut diakibat dalam
skala meso ataukah dalam skala sinoptik, dari situlah kita baru bias menjawab apa yang sebenarnya
terjadi. Mungkin kita lupa dengan keadaan alam yang ramah yang penuh dengan tumbuh-tumbuhan
dan hewan-hewan, namun hewan dan tumbuhan lambat laun akan sirna tergantikan dengan gedung
dan aspal. Seharusnya tumbuhan dan hewan tersebut dipertahankan untuk menjaga kesimbangan
energy atau ekosistim. Namun sayang sekali keberadaan hewan dan tumbuhan tidak mendapat
perhatian penuh bahkan cenderung dirusak dan dipunahkan.
Pada zaman dahulu orang membuat analisa atau membuat prakiraan cuac tidak perlu kaedahkaedah ilmiah, tapi cukup dengan memperhatikan tanda-tanda alam. Seperti memperhatikan tingkah
laku hewan atau memperhatikan sifat tumbuhan, agar kita tidak lupa dengan alam dan tetap
diperhatikan, maka sangat perlu dikemukan bahwa keberadaan hewan sangat diperlukan dalam
melihat pola cuaca yang akan terjadi, sehingga dengan demikian punya niatan yang kuat untuk
mempertahankannya
Penjelasan berikut ini diambil dari http://www.wikihow.com/Predict-the-Weather-Without-a-Forecast,
yang menjelaskan tentang bagaimana membuat prakiraan cuaca dengan memperhatikan tandatanda alam dan ditambah pengalaman sebagai Prakirawan. Adapun tanda-tanda alam tersebut
antara lain yaitu :
1. Memperhatikan jenis dan pergerkan awan:awan merupakan salah satu unsur cuaca
untuk memperkirakan ada atau tidaknya hujan atau fenomena lain:
A. Awan Cumulonimbus

Jika terlihat awan seperti gambar diatas, maka :


a. Awan cumulonimbus tumbuh dipagi hari dan berkembang pada siang hari
mempunyai peluang akan terjadi cuaca buruk.
b. Apabila terdapat gerakan awan yang berbeda-beda ( misal lapisan yang satu
bergerak ke barat dan lapisan yang lain bergerak ke utara bertanda cuaca
buruk akan terjadi

B. Awan Mamatus

Jika melihat awan seperti gambar diatas , maka :


a. Awan mamatus terbentuk dari udara yang tertahan pada suatu lapisan
b. Dapat terbentuk akibat adanya awan yang menimbulkan cuaca buruk dan
thunderstorm yang tidak begitu hebat atau type awan yang lain

C. Awan Cirus

Apabila terdapat awan cirus berbentuk pita panjang, bertanda dalam 36 jam
mendatang akan terjadi cuaca buruk
D. Awan Altocumulus

Awan Altocumulus, yang seperti sisik makarel, juga berarti cuaca buruk dalam 36
jam mendatang.
E. Awan Towering

Apabila terdapat jenis awan towering menandakan akan terjadi hujan keesokan
harinya bahkan 3 jam kedapan akan terhjadi hujan lebat tiba-tiba
F. Awan Nombostratus

Jenis awan ini terlihat gelap dan rendah, bergelantungan berat di udara, ini berarti
hujan akan cepat turun. Apabila terdapat awan menutupi sebagian langit dimalam

hari musim dingin berarti udara terasa panas/lebih hangat, karena awan mencegah
radiasi panas yang akan menurunkan suhu pada malam yang cerah.
2. Memperhatikan keadaan rumput

Jika rumput kering, ini menunjukkan awan atau angin yang kuat, yang dapat berarti hujan.
Jika ada embun, mungkin tidak akan hujan hari itu. Namun, jika hujan pada malam hari,
metode ini tidak akan dapat diandalkan.
3. Memperhatikan langit berwarna Merah
Ingat sajak: Langit Merah di malam hari, kegembiraan pelaut, langit merah di pagi hari,
pelaut mengambil peringatan . Carilah tanda-tanda merah di langit (bukan matahari
merah),

Jika Anda melihat langit merah senja (ketika Anda menghadap ke barat), ada sistem tekanan
tinggi dengan udara kering yang mengaduk partikel debu di udara, inilah yang menyebabkan
langit terlihat merah. Karena pergerakan front berlaku dan jet stream, ini biasanya fenomena
cuaca akan bergerak dari barat ke timur, dan udara kering menuju ke arah Anda.
Langit merah di pagi hari (di Timur, di mana matahari terbit) berarti bahwa udara kering telah
pindah melewati Anda, dan setelah itu ada sistem tekanan rendah yang membawa
kelembaban menuju kearah anda

4. Memperhatikan Pelangi di barat,


Pelangi di barat berarti kelembaban yang cukup tinggi menandakan hujan dalam perjalanan
menuju anda . Di sisi lain, pelangi di timur sekitar matahari terbenam berarti bahwa hujan
menjauhi yang berarti diharapkan udara akan cerah. Penting:apabila ada pelangi di pagi
hari, maka perlu membuat peringatan dalam 12 jam kedepan.
5. Memperhatikan langit berwarna Merah
Perhatikan kebiasaan angin yang bertiup ditempat anda, Angin timuran berarti angin dari
timur yang menyimpang dari kebiasaan ditempat anda berarti akan ada badai angin.
Sebaliknya apabila ada angin barat menyimpang dari kebiasaanya berarti cuaca akan
bagus. Apabila terjadi angin kencang dari sepanjang hari dan diikuti hari berikutnya berati
disekitar wilayah anda terdapat sistim tekanan tinggi
Perhatikan pohon yang daunya beguguran tepat dibawah pohonnya, ini berarti ada
hembusan angin yang biasa terjadi.
6. Pernafasan
Ambil napas dalam-dalam, kemudian tutup mata dan hirup bau udara. Tanaman biasanya
akan melepaskan limbahnya menandakan ada sistim tekanan rendah, dan menghasilkan
bau seperti kompos dan mengindikasikan akan turun hujan diwaktu mendatang.
Sebuah rawa akan menmbulkan gas pada saat sebelum badai datang hal ini ditunjukan bau
tak sedap.
Pepatah mengatakan Bunga bau sebelum hujan. Aroma lebih kuat udara lembab,
berhubungan dengan cuaca hujan.
7. Kelembapan
Biasanya kelembapan dapat dilihat pada model rambut (rambut melengkung/mengerucut/).
Anda juga dapat melihat daun oak atau pohon maple. Daun ini cenderung
melengkung/mengerucut pada kelembaban tinggi, yang cenderung berkembang menjadi
hujan lebat. Sisik kerucut pinus tetap tertutup jika kelembaban tinggi, tetapi terbuka pada
udara kering. Dalam kondisi lembab, kayu membengkak (apabila membuka pintu akan
terasa pintu sulit dibuka/lengket dengan tiang )
8. Hewan
Hewan lebih peka dibandingkan dengan manusia, dan hewan biasanya akan bereaksi
apabila terjadi perubahan tekanan
a. Jika burung terbang tinggi di langit, ada kemungkinan akan cerah. (tekanan udara
rendah disebabkan terjadinya badai, sehingga burung merasa tidak nyaman
khususnya pada telinganya, dengan demikian burung akan terbang rendah untuk

meringankannya Sebagian besar burung bersarang pada saluran listrik dan ini
menunjukan tekanan udara turun
b. Burung camar (Seagulls) cenderung berhenti terbang dan berlindung di pantai jika
badai akan datang. burung camar menjadi sangat tenang dalam terbangnya sebelum
hujan.
c. Sapi biasanya akan berbaring sebelum badai. Mereka juga cenderung untuk tetap
dekat bersama-sama jika cuaca buruk akan datang.
d. Semut membangun bukit dengan sangat curam sebelum hujan.
e. Kucing cenderung membersihkan di belakang telinganya sebelum hujan.
f.

Kura-kura (Turtles) sering mencari tempat yang lebih tinggi apabila hujan lebat akan
turun. Mereka biasanya sering berada di jalan selama periode 1 sampai 2 hari
sebelum terjadinya hujan

g. jika burung bergerak cepat ini berarti badai hujan akan turun untuk waktu yang lama.

2. Api Unggun
Asap api unggun harus naik terus. Apabila asap berputar-putar dan turun bertanda tekanan
rendah, yang berarti hujan akan menuju anda.
3. Bulan
Jika bulan terlihat kemerahan dan terlihat agak buram ini bertanda banyak debu diudara.
Sebaliknya apabila bulan terlihat terang, ini menunjukan udara terlihat cerah, biasanya telah
terjadi hujan akibat terdapat sistim tekanan rendah. Apabila disekitar bulan terdapat
lingkaran cincin dan terdapatr cirostarus ini menandakan dalam 3 hari kedepan akan turun
hujan
4. Ciptakan metoda analisa dan prakiraan cuaca menurut anda sendiri
Metode ini biasanya pada prakirawan yang selalu memperhatikan tanda-tanda alam
disekitarnya. Dengan menggabungkan disiplin ilmunya dengan pengalamannya sebagai
prakirawan akan menciptakan metode prakiraan yang berlaku didaerahnya.

Read
more: http://bmkg.go.id/bmkg_pusat/lain_lain/artikel/MENGENALI_CUACA_DENGAN_TANDA_TAN
DA__ALAM_.bmkg#ixzz4CECn4BQH

Anda mungkin juga menyukai