Anda di halaman 1dari 52

BAB 3

PENALARAN VERBAL
Test Sinonim – Antonim digunakan untuk mengetahui
sejauh mana kemampuan penguasaan kosa kata Bahasa
Indonesia asli maupun serapan dan menguji kemampuan
verbal dan kecakapan dalam berbahasa yang baik,
penguasaan kata, terdapat kemampuan intelegensi seseorang
dengan verbalnya yang baik dapat membantu dalam proses
melakukan pekerjaan maupun memberikan penjelasan.

1. SINONIM (PERSAMAAN KATA)

Pada Test Sinonim, yang perlu anda lakukan adalah


mencari persamaan arti atau kata yang setara makna
dengan yang tertera di soal.

STRATEGI DAN TRIK


• Jangan memilih pilihan yang bunyinya mirip dengan kata di
soal karena biasanya jawaban yang demikian berfungsi untuk
menjebakanda.
Contoh:

Aporisma
a. apriori
b. maksimal
c. bentuk
d. pendekatan
e. prisma

Yang tercetak tebal adalah contoh jawaban yang salah karena


mirip bunyinya dengan soal. Dengan begitu Anda tinggal
memilih 3 jawaban lainnya.

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
JAWABAN: B. MAKSIMAL
APORISMA = MAKSIMAL

• Perbanyaklah kosakata dengan cara ditulis dan lakukanlah


pengulangan pengulangan secara bertahap dengan bisa
melakukan pengulangan menulis minimal 50 atau lebih jumlah
kosakata per hari.
• Jika menemukan kata serapan, misal dalam bahasa
Inggris, terjemahkanlah kata tersebut ke dalam bahasa
aslinya dan selanjutnya artikan ke dalam bahasa
indonesia.
• Jangan berkutat pada satu soal saja, jika tidak mengetahui
jawaban dari soal, sebaiknya dilewati saja atau mengambil
pilihan yang sekiranya ambil jawaban yang tidak mirip
bunyinya dengan soal tersebut, karena berkaitan dengan
singkatnya waktu pengerjaan soal.

DAFTAR KATA SINONIM YANG SERING DIPAKAI

KATA SINONIM KATA SINONIM

Aberasi = Tidak lazim Adagium = Pepatah

Ablur = Berkilat seperti Adendum = Lampiran

kaca

Abolisi = Peniadaan Adicita = Ideologi


peristiwa pidana

Abonemen = Berlangganan Adicita = Biasa

Abrasi = Pengikisan Adikara = Absolut, diktatoral

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
Abreviasi = Akronim Adjektiva = Kata sifat

Absah = Sah Adolesens = Masa remaja

Abses = Bengkak Afeksi = Kasih sayang

Absolut = Mutlak Afirmasi = Konfirmasi

Absurd = Janggal Agitator = Tukang Hasut

Aci = Tepung, Sah Ago = Pengukur aliran


listrik

Acum = Rujukan Agregat = Gabungan

Agresi = Serangan Asa = Harapan

Agunan = Jaminan Asas = Dasar

Akselerasi = Percepatan Aset = Aktiva, kapital

Akurat = Saksama Aspiran = Bakal, calon

Alegori = Kiasan Assesment = Taksiran

Almanak = Penanggalan Asterisk = Tanda bintang

Alopesia = Kebotakan, Asumsi = Anggapan


keruntuhan

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
Alternatif = Pilihan di antara Atma = Jiwa
kemungkinan

Altrus = Peduli Aurum = Emas

Ambiguitas = Bermakna Aus = Usang


ganda

Ambivalen = Bercabang Autentik = Asli

Amnesti = Pengurangan Autokrasi = Kerajaan


hukuman

Ampai = Gantung, kait Aviator = Juru terbang, pilot

Amputasi = Pemotongan Avontur = Perawatan


organ

Anemia = Kurang darah Awam = Bukan ahli

Anggara = Buas, liar Awawarna = Luntur, belel

Anggaran = Aturan Babil = Keras kepala

Anjung = Gerai, Babur = Kacau balau

galeri

Anomali = Kelainan Bacul = Penakut

Ansar = Penolong Badal = Wakil, pengganti

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
Antagonis = Menentang Bagak = Berani,

besar hati

Antisipasi = Penyesuaian Bahadur = Pahlawan


sebelum kejadian

Anulir = Abolisi Bahari = Laut

Api = Bara Bahtera = Perahu

Aplikasi = Pelaksanaan Bain = Nyata

Aposteriori = Beranggapan Baka = Abadi


setelah tahu yang

sebenarnya

Apriori = Beranggapan Baku = Standar


sebelum tahu
yang

sebenarnya

Artis = Seniman Bala = Bencana

Aptitude = Bakat, talenta Balairung = Auditorium

Aral = Halangan Baliho = Iklan yang besar

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
Arbitrer = Acak, Banat = Melibas
sembarangan

Arestasi = Penahanan Bancang = Melindungi

Aristokrat = Bangsawan Bandela = Peti kemas

Arkais = Antik, kuno, Bani = Anak cucu


lawas

Arogan = Sombong Bernas = Berisi

Artifak = Benda arkeologi Berongsang = Marah-marah

Artifisial = Buatan, tidak Beslah = Pailit


alami

Baplang = Tebal, lebat Bhineka = Berbeda

Barbar = Tidak beradab Bibliografi = Daftar rujukan

Barologi = Ilmu tentang Bicu = Dongkrak


bobot

Baruh = Daratan rendah Bidah = Dusta

Belacan = Kucing hutan Bidar = Perahu besar

Belanga = Kuali Bienal = Dua tahun sekali

Belot = Berkhianat Biologi = Hayati

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
Benchmark = Tolak ukur Bisa = Dapat, racun

Berdikari = Mandiri Bivak = Barak, kamp

Bergaul = Berteman Boga = Makanan

Biner = Dua Bonafide = Dapat Dipercaya

Bonsai = Tumbuhan yang Dalih = Alasan


dikerdilkan

Bonto = Layu Dampak = Akibat

Botoh = Pejudi Daras = Membaca

Brevet = Akta, sertifikat Darma = Pengabdian


keahlian

Bromocorah = Residivis Debirokratisas = Pemendekan,


i
penyederhanaan

Bubut = Cabut Deduksi = Umum-khusus

Bungalo = Pesanggrahan Defensi = Benteng

Bura = Sembur Defensif = Pertahanan

Burqa = Cadar Defile = Arak-arakan, barisan

Buya = Bapak, kyai Deflasi = Pelambungan

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
Cantrik = Anak buah Defleksi = Penyimpangan

Caraka = Utusan, duta Deformasi = Transformasi,

perubahan

Catu = Membagi Deging = Keras hati

Cegak = Afiat, bugar, fit Degradasi = Demosi,

pengurangan, reduksi

Cenangga = Abnormal, cacat Dehidrasi = Kehilangan cairan

tubuh

Cenayang = Dukun, Deifikasi = Pemujaan


paranormal

Centeng = Pengawal Dekade = Dasawarsa

Chauvinisme = Rasa cinta tanah Dekadensi = Merosot


air berlebihan

Citra = Gambaran Dekomposisi = Pembusukan

Cabur = Kerusuhan Dekoratif = Ornamental

Cagar = Daerah yang Dekrit = Maklumat


dilindungi

Cakra buana = Roda dunia Delta = Muara sungai

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
Canggih = Mutakhir, rumit Deselerasi = Perlambatan

Congkak = Pongah Deskripsi = Pemaparan

Dacin = Neraca, Desktruktif = Bersifat


pengukur menghancurkan

Delusi = Ilusi Devian = Abnormal

Demagog = Tiran Diagnosis = Penaksiran

Demisioner = Habis Masa Dialog = Obrolan


jabatan

Dependen = Bergantung Dikotomi = Dibagi dua

Deportasi = Pembuangan ke Diktum = Maklumat


luar negeri

Derivasi = Turunan Dimensi = Ukuran

Disharmoni = Tidak selaras Dinamis = Bergerak

Diskriminasi = Subordinat Dinamis = Bergerak maju

Dislokasi = Regangan Dioptri = Ukuran lensa


persendian

Disorientasi = Salah tujuan Ditenggak = Ditelan bulat-bulat

Disparitas = Perbedaan Dito = Berbeda

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
Daif = Lemah Divestasi = Pelepasan

Daksina = Kanan, selatan Dominasi = Penguasaan

Dakyah = Indoktrinasi, Donasi = Bantuan


penyebaran

Dispensasi = Pengecualian Dorman = Tidur

Dosis = Takaran Eufimisme = Penghalusan

Dualisme = Dua prinsip Evakuasi = Pengungsian


bertentangan

Duktus = Pembuluh Evaluasi = Penilaian

Dupleks = Rangkap dua, Evokasi = Penggugah rasa


dobel

Dursila = Jahat Familiar = Akrab

Epilog = Penutup Fana = Abadi

Ereksi = Birahi Fatsun = Etika

Erot = Mencong Fauna = Hewan

Ebi = Udang kering Fenomena = Kenyataan

Ebonit = Kayu hitam Fertile = Subur

Egaliter = Sama, sederajat Fiksi = Rekaan

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
Egosentrisme = Mementingkan File = Arsip
diri sendiri

Ekaristi = Ibadah Fitnah = Rekaan


kebaktian, misa

Eklektik = Pemilih Flora = Tanaman

Eklips = Gerhana Fluensi = Kefasihan

Ekonomis = Hemat Fluktuasi = Gejolak

Eksibisi = Pertunjukan Forte = Keras, kuat

Ekskavasi = Penggalian Fortifikasi = Pembentengan

Eksklusif = Tertentu Forum = Lembaga

Eksodan = Penduduk Frekwensi = Sinyal


terusir

Ekspansi = Perluasan Friksi = Bentrokan

Eksploitasi = Pemerasan, Frustasi = Putus harapan


pengisapan

Eksploitasi = Pendayagunaan Fundamental = Mendasar

Ekspresi = Fungi = Jamur


Mengungkapkan
maksud

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
Ekspresi = Aktualisasi diri Fusi = Gabungan

Ekstensi = Perluasan Futuristis = Menuju masa depan

Ekuilibrium = Keseimbangan Genosida = Pemusnahan masal

Elaborasi = Penjelasan Genre = Aliran


terperinci

Embargo = Larangan Gajus = Jambu mete

Embarkasi = Keberangkatan Gala = Perdana

Eminen = Tertinggal Galat = Keliru

Empati = Ikut merasakan Gasal = Ganjil

Empiris = Realitas Gegai = Mudah lepas

Emporium = Kerajaan Gelanggang = Tempat olah raga

Emulasi = Iri hati, dengki Gemar = Getol

Endemi = Wabah Geming = Gerak

Enumerasi = Pencacahan Generik = Umum

Epigon = Penjiplak Genjah = Cepat berbuah

Estetika = Keindahan Induksi = Khusus-umum

Estetis = Artistik, bagus Infantil = Kekanakan

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
Estimasi = Perkiraan Geothermal = Panas bumi

Etnologi = Ilmu bangsa- Getir = Pahit


bangsa

Etos = Pandangan Ginding = Elok, rapi


hidup

Global = Dunia Inheren = Melekat

Glosarium = Kamus ringkas Inhibisi = Embargo, halangan

Gongseng = Sangrai Inisiasi = Penobatan

Granule = Butir Injeksi = Suntik

Grasi = Ampunan Inkognito = Anonim

Guam = Sariawan Inovasi = Penemuan

Harmonis = Selaras Insentif = Upah

Harta benda = Mal Insinuasi = Sindiran

Hayati = Berhubungan Insomnia = Sulit tidur


dengan hal hidup

Hedonisme = Hura-hura Inspeksi = Pemeriksaan

Hegemoni = Intervensi Insting = Naluri

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
Hepotenusa = Sisi miring Institusi = Lembaga,

Departemen

Heroisme = Jiwa Instruktif = Bersifat memerintah


kepahlawanan

Heterogen = Berbagai jenis Instruktur = Pelatih

Higienis = Bersih Instrumental = Bagian

Hiperbola = Berlebihan Interaksi = Hubungan

Histologi = Ilmu Jaringan Interkontinen = Antar benua


tubuh tal

Holistik = Keseluruhan Internis = Ahli penyakit dalam

Homogen = Sejenis Interpelasi = Hak bertanya

Hulu = Girang Interpretasi = Tafsiran

Hulubalang = Kepala Intuisi = Bisikan hati

Huma = Lahan Invasi = Pencaplokan

Humanisme = Kemanusiaan Investigasi = Pemeriksaan

= Bertentangan

Identitas = Bukti diri Ironi dengan

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
Ijmal = Garis besar Iterasi = Perulangan

Iluminasi = Pencahayaan Itifak = Penyesuaian

Imbas = Efek Jajak = Telaah

Imitasi = Tiruan Jargon = Slogan

Imla = Dikte Jazirah = Semenanjung

Impase = Jalan buntu Jeda = Jarak

Implikasi = Akibat Jemawa = Angkuh

Implisit = Tersirat Jeram = Riam

Impresario = Pengusaha Jumantara = Awang-awang


hiburan

Impresi = Kesan Jumud = Lumpuh

Impulsif = Spontan Kadaver = Mumi

Indigen = Melarat Kafilah = Rombongan

Indigenos = Pribumi Kahwa = Kopi

Indolen = Lesu Kakawin = Kidung

Indraloka = Khayangan Konkret = Nyata

Infiltrasi = Penyusupan Kaldera = Kawah

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
Infinit = Kekal, abadi Kampiun = Juara

Infra = Rendah Kanal = Terusan

Kapabel = Mampu, Cakap Konspirasi = Persekongkolan

Kapital = Modal Konstan = Kontinu

Karakteristik = Watak Konstruktif = Bersifat


membangun

Karat = Zat oksidasi Kontemporer = Pada masa ini

Karnivora = Pemakan daging Kontiniu = Bersambung

Katalis = Dorongan Kontradiksi = Pertentangan

Kavling = Tanah yang Konveks = Cembung


dipetak

Kawat = Dawai Konvensi = Kesepakatan

Kebal = Tahan, Tidak Konvoi = Pergerakan


Rentan

Kecenderung = Kesamaan Kopong = Hampa


-an

Kedap = Rapat Kordial = Baik, bersahabat

Kekeh = Gelak tawa Korelasi = Hubungan

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
Kelakar = Canda Koreografi = Ilmu tari

Kelenger = Pingsan Kreasi = Mencipta

Keletah = Genit Kredibilitas = Dapat diandalkan

Kelola = Urus Krusial = Gawat

Kendala = Hambatan Kuantitas = Banyaknya jumlah

= Perebutan

Khayalan = Imajinasi Kudeta kekuasaan

Kisi-kisi = Terali Kudus = Suci

Klarifikasi = Penjelasan Kualitas = Mutu

Klarifikasi = Penjelasan Kuliner = Masakan

Klimaks = Titik puncak Kulminasi = Klimaks

Kognisi = Kesadaran Kuno = Antik

Koheren = Harmonis Kursif = Huruf miring

Kohesi = Keterikatan Laba = Keuntungan

Kolaborasi = Kerjasama Landskap = Pertamanan

Kolektif = Secara Laten = Tersembunyi


bersamaan

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
Kolokium = Konferensi Latif = Indah

Kolong = Rongga Lazuardi = Biru muda

Komedi = Lawak Legal = Sah

Komparteme = Bagian, Leksikon = Daftar istilah


-n departemen

Kompatriot = Rekan Lektur = Bacaan


sengasara

Kompendium = Ringkasan Lesap = Kosong, raib

Komplotan = Persekutuan Liga = Perserikatan

Komunal = Milik rakyat, Loka = Tempat


umum

Kondominiu- = Apartemen yang Maesens = Pelindung


m disewakan

Konduite = Perilaku Magang = Belum tetap

Konkurensi = Sengketa Kondusif = Aman

Konsensus = Mufakat Konfiden = Yakin

Konservasi = Perlindungan Konformitas = Harmoni

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
Konfrontasi = Pertikaian Makar = Akal busuk, tipu

muslihat

Konkaf = Cekung Makdan = Tambang, galian

= Berkaitan dengan

Konklusi = Kesimpulan Oral mulut

Makelar = Pialang Ordinal = Berurut

Maksim = Ungkapan Orisinil = Asli

Maksyuk = Buah hati Ortodoks = Konservatif

Maktub = Tercantum Osifikasi = Pembentukan


tulang

Mal = Harta benda Otentik = Asli

Mala = Bencana Otodidak = Belajar sendiri

Maltos = Gula Otonomi = Pemerintahan


sendiri

Mandiri = Independen Otoriter = Berkuasa sendiri

Manifesto = Maklumat Oval = Bulat telur, lonjong

Manunggal = Bersatu Pabean = Pajak, Duane

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
Masif = Kuat Paham = Pemikiran

Maturitas = Dewasa Pakar = Ahli

Mayapada = Dunia Pakasi = Imbalan

Mediator = Perantara Paksa = Desak

Mekar = Mengembang Paksina = Utara

Mengecoh = Mengakali Pakta = Persetujuan

Metrum = Birama Palamarta = Baik hati

Militan = Agresif Pangkas = Potong

Mina = Ikan, Pelabuhan Panitera = Juru tulis

Misteri = Rahasia Paparan = Gambaran

Mistifikasi = Sakralisasi Paradigma = Kerangka berpikir

= Berlawanan dengan

Mistik = Gaib Paradoks pendapat umum

Mitra = Kawan Paradoks = Lawan asas

Mobilitas = Gerak Paradoksal = Kontras

Model = Contoh Paras = Wajah

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
Moderat = Modern Paripurna = Sempurna

Monoton = Terus menerus Partikelir = Swasta


sama

Muara = Hilir Partisi = Sekat

Mudun = Beradab, turun Pas = Akurat, tepat

Muskil = Mustahil Paseban = Penghadapan

Mutakhir = Terkini Pastura = Padang rumput

Mutilasi = Pemotongan Patetis = Memedihkan

Nabati = Botani Patos = Belas kasih

Naratif = Terinci Patut = Layak

Necis = Gaya, gaul Pedagogi = Pengajaran

Mahajana = Awam Netral = Tidak memihak

Majal = Tumpul Nir = Tidak

Majemuk = Beragam Nirmala = Suci

Nisbi = Relatif Pemugaran = Perbaikan

Niscaya = Pasti Pencerahan = Kesadaran

Nomaden = Berpindah Pengayom = Pembimbing

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
Norma = Kebiasaan Perdeo = Gratis

Nuansa = Perbedaan Perforasi = Perlubangan


makna

Ofensif = Perlawanan Perlop = Cuti

Omnivora = Pemakan segala Puak = Sekte

Opas = Pesuruh Qadim = Abadi

Permanen = Tetap Qanun = Hukum kaidah

Permit = Izin Rabat = Korting

Persneling = Alat pengukur Radu = Rampung


kecepatan

Personal = Bersifat pribadi Rahib = Pendeta

Pesat = Lancar Ralat = Pembetulan

Petang = Sore Rambang = Acak

Piawai = Terampil, Rancu = Kacau


cekatan

Pionir = Perintis Random = Acak

Piranti = Instrumen Rani = Permaisuri

Piston = Klep, Katup Rapel = Pembayaran

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
Plagiat = Menjiplak Rapuh = Ringkih

Plegmatis = Bertemperamen Ratifikasi = Pengesahan


lamban

Polemik = Silang pendapat Reduksi = Pengurangan

Polis = Surat perjanjian Redum = Kurang cahaya

Poly = Banyak Referat = Artikel, esai

Postulat = Asumsi Referensi = Surat keterangan

Prelude = Pembukaan Refleksi = Pemantulan

Preman = Partikelir, Regresif = Mundur


Swasta, Sipil

Premi = Jumlah Relasi = Rekanan


tanggungan
asuransi

Preposisi = Kata depan Rendezvous = Pertemanan

Prestise = Martabat Renjana = Rindu

Pretensi = Prasangka Replika = Imitasi

Prevalensi = Kebiasaan Reras = Gugur

Preventif = Mencegah Residu = Sisa

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
Primer = Utama, pokok, Restriksi = Pembatasan
penting

Primordial = Pokok Retensi = Penahanan

Progresif = Maju Retribusi = Pungutan

Proletar = Buruh Retrogesi = Penurunan

Prominen = Menonjol Ringkih = Rapuh

Promotor = Penganjur Risi = Khawatir

Proporsi = Perbandingan Romansa = Kisah cinta

Prosedur = Mekanisme Rona = Warna

Pedagogis = Ilmu pendidikan Proteksi = Perlindungan

Pedoman = Panduan Protesis = Buatan

Pembatasan = Restriksi Provokasi = Pancingan

Sahih = Benar Taksa = Ambigu

Sandang = Pakaian Talenta = Bakat

Sanksi = Hukuman Tandang = Lawatan, kunjungan

Sapta = Bilangan Tanggal = Lepas

Sasana = Gelanggang Tangkal = Cegah

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
Sasmita = Sinyal Tanur = Perapian

Sekte = Klan Taraf = Tingkat

Sekuler = Duniawi Target = Sasaran

Selebaran = Risalah Taris = Ikat, Kebat

Semboyan = Slogan Telatah = Gerak gerik

Sentimen = Dugaan negatif Tendensi = Kecenderungan

Serebrum = Otak besar Tentatif = Belum pasti

Seremoni = perayaan Terakota = Keramik, tembikar

Seri = Deretan Termin = Termin, tahap

Serikat = Perkumpulan Teruna = Perjaka

Seronok = Murahan Tilam = Matras, Alas

Siklus = Daur Timpang = Tak seimbang

Sine qua non = harus ada Tiran = Diktator

Sinkron = Sesuai Trail = Kisi-kisi

Sintesis = Buatan Transedental = Kesinambungan

Skeptis = Ragu-ragu Travesti = Karikatur

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
Slogan = Semboyan Trobadur = Penyanyi lagu cinta

Somasi = Gugatan Tulen = Asli

Sosialisasi = Pengenalan Ultra = Tinggi

2. ANTONIM (LAWAN KATA)

Pada soal Test Antonim, anda diminta untuk


mencari lawan kata dari yang tertera di soal.
Bacalah, perintah soal dengan baik sebelum
menjawab.

STRATEGI DAN TRIK


• Perbanyaklah kosakata dengan cara ditulis dan
lakukanlah pengulangan pengulangan secara bertahap
dengan bisa melakukan pengulangan menulis
minimal 50 atau lebih jumlah kosakata per hari.
• Jika sudah mengerti makna dari kata yang diberikan,
buatlah catatan untuk lawan katanya (antonim).
• Pilihlah jawaban yang memiliki arti sebaliknya
dengan soal, jika tidak ada maka dapat diganti dengan
menggunakan idiom atau kiasan.

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
Abolisi X Pemberatan Absen X Hadir
Abstrak X Konkrit Absurd X Rasional
Aktual X Basi Afirmatif X Negatif
Akrab X Tak kenal Akurat X Meleset
Alam fana X Alam baka Amatir X Ahli
Anomali X Normal Antagonis X Protagonis
Antagonis X Searah Antipati X Simpati
Antitesis X Tesis Apatis X Aktif
Apex X Zenit Arbitrer X Esensial
Artika X Antartika Asketisme X Hedonisme
Asli X Duplikat Asli X Palsu
Autentik X Palsu Beraneka X Semacam
Abadi X Fana Abdi X Majikan
Berbeda X Sesuai Berhasil X Gagal
Berongga X Rapat Berpihak X Netral
Berselang-seling X Monoton Bersimbah X Kering
Berubah XKonstan Bhineka X Tunggal
Bonafid X Marjinal Bongsor X Kerdil
Boros X Hemat Botani X Nabati
Brilian X Dungu Cacat XNormal
Canggih X Ketinggalan zaman Cepat XLambat
Deduksi X Induksi Defertilisasi X Pemupukan
Degenerasi X Kemajuan Delusi X Nyata
Dependen X Independen Depresi X Resesi
Destruktif X Konstruktif Dialog X Monolog
Diferensiasi X Ekuivalensi Dinamis X Statis
Diskursus X Dogma Distansi X Densiti
Dualisme X Padu Dungu X Brilian
Eklektik X Gradul Ekspresi X Impresi
Ekspresif X Pasif Eksternal X Internal
Ekstrinsik X Internal Elastis X Kaku
Elektik X Tak pilih-pilih Elusif X Canggih
Elusif X Mudah dimengerti Empati X Tidak peduli
Epigon X Maestro Esoteris X Terbuka
Evaporasi X Kondensasi Evolusi X Revolusi
Fakta X Fiksi Feminim X Maskulin
Fiksi X Nonfiksi Fiktif X Fakta
Fisik X Mental Frontal X Gradual
AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK
UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
Gagal X Berhasil Gamang X Berani
Gara-gara X Akibat Gasal X Genap
Harmoni X Sumbang Hayati X Baka
Hayati X Mati Hemat X Boros
Higienis X Kotor Hiperbola X Apa adanya
Holistik X Monistik Idealisme X Kompromi
Illegal X Sah Imigrasi X Emigrasi
Impresi X Ekspresi Individual X Kolektif
Induksi X Reduksi Inferior X Superior
Inflasi X Deflasi Insomnia X Nyenyak
Internal X Eksternal Introyeksi X Proyeksi
Jahat X Baik Jawab X Tanya
Jinak X Buas Jumbo X Kecil
Kakek X Cucu Kaleidoskop X Seragam
Kandang X Tandang Kapabel X Bodoh
Kapitalisme X Sosialisme Kecil X Besar
Kedaluwarsa X Baru Kekal X Fana
Kekang X Bebas Kendala X Pendukung
Kohesi X Adhesi Kolektif X Individual
Kompatibel X Kaku Konduktor X Penghambat
Konklusi X Uraian Konklusif X Elusif
Konrol X Acuh Konservasi X Ekploitasi
Konstan X Berubah-ubah Kontan X Hutang
Kontiniu X Terputus Kontra X Setuju
Kontradiksi X Konvergensi

3. ANALOGI (PADANAN KATA)

Test Analogi digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan


Anda dalam penguasaan kata dengan menggunakan nalar dan
logika. Kata-kata yang tertera pada soal biasanya bersifat sederhana
dan yang perlu anda lakukan adalah mencari kata-kata setara
makna/setara sifat atau korelasi dengan kata-kata yang ada di soal.
Bagian yang harus diperhatikan adalah perlunya melakukan
identifikasi arti/sifat dari kata-kata yang tersedia di soal dan mencari
jawaban yang setara.

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
STRATEGI DAN TRIK

• Temukan kata kunci atau hubungan khusus dari dua kata


atau lebih dari kata yang diberikan.

Contoh soal 1: DOKTER : STETOSKOP = PETANI :



A. Sawah
B. Cangkul
C. Air
D. Padi
E. Lumbung
Jawaban yang benar adalah B. Cangkul. Dokter
bekerja menggunakan Stetoskop, petani bekerja
menggunakan cangkul.

Contoh soal 2: KAKI : SEPATU


A. cat : kuas
B. meja : ruangan
C. telinga : anting
D. cincin : jari
E. topi : kepala
Sepatu dikenakan di kaki (urutannya sepatu dulu baru
kaki). Maka jawabannya juga harus urutan dari belakang.
Jadi, cincin dikenakan di jari tidak tepat.
Yang tepat adalah anting dikenakan di telinga.
Jawabannya: telinga : anting

• Beberapa jenis hubungan kata lainnya adalah:


1. Hubungan fungsi
Tangan : memegang = Mulut : Mengunyah
2. Hubungan derajat = Urutan dan Ukuran
Kuliah : Wisuda = Kerja : Pensiun (Urutan)

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
3. Hubungan Karaktersistik/Sifat
Malam : Gelap = Siang : Terang
4. Hubungan Definisi
Penyair : Puisi = Pemahat : Patung
5. Hubungan salah satu jenis
Biologi : Mata Pelajaran = Mobil : Transportasi
6. Hubungan bagian dari keseluruhan
Buku : Bab = Tubuh : Tangan
7. Hubungan sebab akibat
Marah : Mencaci = Sedih : Menangis
• Perbandingan kata dapat berupa:
a) Kata Benda : Kata Sifat = Kata Benda : Kata Sifat
b) Kata Kerja : Kata Sifat = Kata Kerja : Kata Sifat
c) Kata Benda : Kata Sifat = kata Benda : Kata Sifat
d) Benda : Fungsinya = Benda = Fungsinya
• A biasanya berisi B dan sebaliknya
• A adalah hasil dari B dan sebaliknya
• A adalah salah satu jenis dari B dan sebaliknya
• Tempat untuk menyimpan A adalah B dan sebaliknya.
• Karya A biasanya dihasilkan oleh B dan sebaliknya.
• A membutuhkan B untuk bisa dipakai dan sebaliknya.
• A memiliki rasa B dan sebaliknya.
• Perhatikan dengan baik urutannya, bagian depan harus
sama di analogikan dengan bagian depan jawaban dan
begitu juga sebaliknya dengan bagian belakang.
• Semakin Banyak Berlatih macam macam soal analogi,
maka akan semakin banyak mengetahui pola hubungan
kalimat yang dikuasai.

4. PENGELOMPOKAN KATA

Test Pengelompokan Kata adalah tes yang bertujuan


untuk mengetahui kemampuan perbendaharaan kata
AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK
UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
dari suatu kelompok tertentu. Dalam pilihan
jawaban, biasanya akan tertera daftar kata-kata yang
bertema sama dan yang perlu anda lakukan adalah
mencari kata yang tidak termasuk dalam tema besar
tersebut atau sesuai dengan yang diinstruksikan
soal.

Contoh Soal:
Pilihlah kata yang tidak termasuk dalam kelompok!
a. Tenis
b. Basket
c. Bulu Tangkis
d. Renang
e. Belajar

Jawaban yang benar adalah E. Belajar, karena kata –kata


dalam pilihan A, B, C, dan D merupakan jenis olah raga
sedangkan kata pada pilihan E tidak termasuk tema tersebut.

STRATEGI DAN TRIK

• Pahami pertanyaan soal, apakah yang ditanya,


yang bukan termasuk atau yang termasuk.
• Pahami dan klasifikasi kan jawaban jawaban
tersebut dan menganalisa jawaban tersebut dengan
berdasarkan klasifikasi, seperti klasifikasi
olahraga, hewan, benda dan lain sebagainya.
• Peserta harus dapat menggunakan analogi ataupun
hubungan lainnya yang menggambarkan
keterkaitan antarobjek

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
5. PEMAHAMAN TEKS (WACANA)

Test pemahaman wacana atau yang lebih dikenal dengan


tes kemampuan memahami bacaan dicirikan dengan adalah
sebuah artikel/paragraf yang memuat informasi, cara, dan
sarat data.

Kemampuan untuk menentukan dan menyimpulkan


bacaan dengan menentukan:

Kalimat Utama, Ide Pokok, Gagasan Utama, Gagasan


Pokok, Kalimat Penjelas, Fakta, Opini dan
Kesimpulan.

STRATEGI DAN TRIK

• Dalam mengerjakan dan menjawab soal wacana,


pertama kali adalah dengan melihat pertanyaan
yang ditanyakan, kemudian setelah paham dengan
pertanyaannya, gunakan cara dan trick sesuai apa
yang di tanyakan.

a. Kalimat Utama
Mengenai menentukan Kalimat utama, terdapat di Awal,
Belakang atau Campuran (Awal dan Belakang Wacana)
Dengan syarat terdapat Repetisi Kata atau pengulangan
kata, terdapat kata hal ini, hal itu dan terdapat kata ia,
mereka, dan nya.

b. Ide Pokok
Mengenai menentukan Gagasan Utama atau Gagasan
Pokok atau juga Ide Pokok, terlebih dahulu kita ketahui
bahwa gagasan pokok atau ide pokok adalah bagian atau
AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK
UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
kalimat yang terdapat di dalam Kalimat Utama, jadi untuk
mencari Gagasan Utama, Gagasan Pokok, atau Ide Pokok,
kita dapat mencarinya dengan cara mencari Kalimat Utama
terlebih dahulu, kemudian pilih lah jawaban yang mengenai
dengan bahasan kalimat utama.

c. Kalimat Penjelas
Mengenai menentukan Kalimat Penjelas, terlebih dahulu
kita harus tahu bahwa kalimat penjelas terdapat dua jenis
yaitu:
1. Kalimat Penjelas yang padu adalah kalimat
yang terdapat dalam tiap paragraf, yang
mendeskripkan atau menjelaskan Kalimat
utama.
2. Kalimat penjelas yang tidak padu adalah
kalimat yang terdapat dalam paragraf, yang
tidak mendeskripsikan atau menjelaskan
kalimat utama.
• Mengenai menentukan Fakta dan Opini
1. Kalimat Fakta, ciri cirinya:
a. Selalu bisa dibuktikan kebenarannya.
b. Mengandung data akurat terkait waktu,
tanggal, tempat serta peristiwa.
c. Objektif karena bersumber dari data atau
peristiwa yang sebenarnya.
d. Fakta selalu bisa menjawab
pertanyaan 5W plus 1H (What, When,
Where, Who, Why, dan How)
2. Kalimat Opini, ciri cirinya:
a. Tidak selalu bisa dibuktikan
kebenarannya.
b. Tidak mempunyai narasumber selain
gagasan sendiri.
c. Tidak disertai dengan data yang akurat.
AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK
UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
d.
Opini umumnya menggunakan kata kata
seperti mungkin, sebaiknya, seharusnya,
bisa jadi, sepertinya dan lain lain.
• Mengenai menentukan Kesimpulan pada teks
wacana
a. Cari kata kunci yang disebut berulang-ulang
(Topik / tema).
b. Tentukan kalimat utamanya.
c. Scan informasi dalam paragraf untuk mencari
kata kunci, ingat kata kunci bisa saja berupa
sinonimnya.
d. Baca dan pahami kata kuncinya.
e. Cari jawaban yang mungin merupakan isi
simpulan.
f. Kalimat kesimpulan selalu
mengandung/memuat kata kunci / topik di
dalamnya.

6. EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)

Ejaan adalah keseluruhan sistem dan peraturan


penggunaan Bahasa Indonesia berupa penulisan
bunyi bahasa untuk mencapai keseragaman baik
dalam penulisan maupun pengucapan.

Huruf Kapital atau Huruf Besar

• Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai


huruf pertama kata pada awal kalimat.
Misalnya:
Dia mengantuk.

• Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama


petikan langsung.
AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK
UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
Misalnya:
Adik bertanya, "Kapan kita pulang?"

• Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama


dalam ungkapan yang berhubungan dengan
nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata
gantiu ntuk Tuhan.
Misalnya:
Allah, Yang Maha Kuasa, Yang Maha
Pengasih, Alkitab, Quran, Weda, Islam

• Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama


nama gelar kehormatan, keturunan, dan
keagamaan yang di ikutinama orang.
Misalnya:
Mahaputra Yamin
Sultan Hasanuddin

• Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf


pertama nama gelar, kehormatan, keturunan,
dan keagamaan yang tidak diikuti nama
orang.
Misalnya:
Dia baru saja diangkat menjadi sultan.

• Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama


unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti
nama orang atau yang dipakai sebagai
pengganti nama orang tertentu, nama instansi,
atau nama tempat.
Misalnya:
Wakil Presiden Adam Malik
Perdana Menteri Nehru

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
• Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf
pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak
diikuti nama orang, atau nama tempat.
Misalnya:
Siapa gubernur yang baru dilantik itu?
Kemarin Brigadir Jenderal Ahmad dilantik
menjadi mayor jenderal.

• Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama


unsur-unsur nama orang.
Misalnya:
Amir Hamzah, Dewi Sartika

• Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf


pertama nama orang yang digunakan sebagai
nama sejenis atau satuan ukuran. Misalnya:
mesin diesel, 10 volt

• Huruf kapital sebagai huruf pertama nama


bangsa, suku, dan bahasa.
Misalnya:
bangsa Indonesia, suku Sunda, bahasa Inggris

• Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf


pertama nama bangsa, suku bangsa, dan
bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar
kata turunan.
Misalnya:
mengindonesiakan kata asing, keinggris-
inggrisan

• Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama


nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan
peristiwa sejarah.
AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK
UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
Misalnya:
Bulan Agustus, hari Natal, Bulan Maulid,
perang Candu

• Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf


pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai
sebagai nama.
Misalnya:
Soekarno dan Hatta memproklamasikan
kemerdekaan bangsanya.
Perlombaan senjata membawa risiko
pecahnya perang dunia.

• Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama


nama geografi.
Misalnya:
Asia Tenggara, Kali Brantas, Banyuwangi,
Lembah Baliem

• Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf


pertama istilah geografi yang tidak menjadi
unsur nama diri.
Misalnya:
berlayar keteluk

• Huruf capital tidak dipakai sebagai huruf


pertama nama geografi yang digunakan
sebagai nama jenis.
Misalnya:
kacang bogor, pisang ambon

• Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama


semua kata (termasuk semua unsur bentuk
ulang sempurna) dalam nama negara,
AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK
UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
lembaga, badan, organisasi, atau dokumen,
kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan,
yang, dan untuk.
Misalnya:
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Indonesia
Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2010 tentang Penggunaan
Bahasa Indonesia dalam Pidato Presiden
dan/atau Wakil Presiden serta Pejabat
Lainnya

• Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama


setiap kata (termasuk unsur kata ulang
sempurna) di dalam judul buku, karangan,
artikel, dan makalah serta nama majalah dan
surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke,
dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak
pada posisi awal.
Misalnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke
Jalan Lain ke Roma.

• Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama


unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau
sapaan.
Misalnya:
S.H.→ sarjana hukum
S.K.M.→sarjana kesehatan masyarakat
Tn. →tuan
Ny. →nyonya

• Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama


kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti
AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK
UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata
atau ungkapan lain yang dipakai dalam
penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
“Kapan Bapak berangkat?” tanya Hasan.
Dendi bertanya, “Itu apa, Bu?”
“Silakan duduk, Dik!” kata orang itu.

7. PENULISAN KATA

• Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu
kesatuan.
Misalnya:
Ibu percaya bahwa engkau tahu.
Kantor pajak penuh sesak.

• Kata Turunan
1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran)
ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Misalnya:
bergeletar, dikelola, penetapan

2. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata,


awalan atau akhiran ditulis serangkai
dengan kata yang langsung mengikuti
atau mendahuluinya.
Misalnya:
bertepuktangan

3. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan


kata mendapat awalan dan akhiran
sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis
serangkai.
AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK
UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
Misalnya:
menggarisbawahi, menyebarluaskan

4. Jika salah satu unsur gabungan kata


hanya dipakai dalam kombinasi,
gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya:
adipati, mahasiswa, aerodinamika,
mancanegara, antarkota, multilateral

Catatan:
(1) Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang
huruf awalnya adalah huruf kapital, di
antara kedua unsur itu dituliskan tanda
hubung (-). Misalnya:
non-Indonesia, pan-Afrikanisme

(2) Jika kata maha sebagai unsur gabungan


diikuti oleh kata esa dan kata yang bukan
kata dasar, gabungan itu ditulis terpisah.
Misalnya:
Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa
melindungi kita.
Marilah kita bersyukur kepada Tuhan
Yang Maha Pengasih.

Kata Ganti Ku, Kau, Mu, dan Nya


Kata ganti Ku- dan Kau- ditulis serangkai dengan
kata yang mengikutinya; begitu juga dengan kata
ganti -Ku, -Mu, dan -Nya ditulis serangkai
dengan kata yang mendahuluinya.

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
Misalnya:
Apa yang kumiliki boleh kauambil.
Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di
perpustakaan.

Kata Depan Di, Ke, dan Dari

Kata depan Di, Ke, dan Dari ditulis terpisah dari


kata yang mengikutinya kecuali di dalam
gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai
satu kata seperti kepada dan daripada.

(Lihat juga Bab III, Pasal D, Ayat 3.)


Misalnya:
Kain itu terletak di dalam lemari.
Bermalam sajalah di sini.
Di mana Siti sekarang?
Mereka ada di rumah.
Ia ikut terjun ke tengah kancah perjuangan.
Ke mana saja ia selama ini?

Singkatan

• Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih


diikuti dengan tanda titik.
Misalnya:
hlm. → halaman
dll. → dan lain-lain
dsb. → dan sebagainya
dst. → dan seterusnya

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
• Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim
dipakai dalam surat-menyurat masing-masing
diikuti oleh tanda titik.
Misalnya:
a.n. → atas nama
s.d. → sampai dengan

Angka dan Bilangan

• Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan


dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf,
kecuali jika dipakai secara berurutan seperti dalam
perincian. Bilangan yang tidak dapat dinyatakan
dengan satu atau dua kata, ditulis dengan angka
Misalnya:
Mereka menonton drama itu sampai tiga kali.
Koleksi perpustakaan itu lebih dari satu juta buku.
Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang setuju,
15 orang tidak setuju, dan 5 orang abstain.
Kelas ini dapat memuat 36 siswa.

• Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.


Misalnya:
Lima puluh siswa teladan mendapat beasiswa dari
pemerintah daerah.
Tiga pemenang sayembara itu diundang ke
Jakarta.

• Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat


ditulis sebagian dengan huruf supaya lebih mudah
dibaca.
Misalnya:
Dia mendapatkan bantuan 250 juta rupiah untuk
mengembangkan usahanya.
AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK
UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 550
miliar rupiah.

• Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan


cara berikut.
Misalnya:
abad XX
abad ke-20
abad kedua puluh

• Penulisan angka yang mendapat akhiran -an


dilakukan dengan cara berikut.
Misalnya:
lima lembar uang 1.000-an → (lima lembar uang
seribuan)
tahun 1950-an → (tahun seribu sembilan ratus
lima puluhan)

TandaTitik (.)
1. Dipakai pada akhirkalimat yang bukan
pertanyaan atau seruan.
Contoh: Saya suka makan nasi.

2. Dipakai pada akhir singkatan nama orang.


Contoh: Irwan S. Gatot

3. Dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan,


pangkat, dan sapaan.
Contoh: Dr. (doktor), S.E. (sarjana ekonomi)

4. Dipakai pada singkatan kata atau ungkapan


yang sudah sangat umum. Pada singkatan
AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK
UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya
dipakai satu tanda titik.
Contoh: dll. (dan lain-lain), dsb. (dan
sebagainya)

5. Dipakai untuk memisahkan angka jam, menit,


dan detik yang menunjukkan waktu atau
jangka waktu .
Contoh: Pukul 7.10.12 (pukul 7 lewat 10
menit 12 detik) atau 0.20.30 jam (20 menit,
30 detik)

6. Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan


atau kelipatannya.
Contoh: Kota kecil itu berpenduduk 51.156
orang

7. Tidak dipakai untuk memisahkan bilangan


ribuan atau kelipatannya yang tidak
menunjukkan jumlah.
Contoh: Nama Ivan terdapat pada halaman
1210 dan dicetak tebal.

8. Tidak dipakai dalam singkatan nama resmi


lembaga pemerintah dan ketatanegaraan,
badan atau organisasi, serta nama dokumen
resmi maupun di dalam akronim yang sudah
diterima oleh masyarakat.
Contoh: DPR (Dewan Perwakilan Rakyat),
SMA (Sekolah Menengah Atas)

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
Tanda Koma (,)

• Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam


suatu pemerincian atau pembilangan.
Misalnya:
Telepon seluler, komputer, atau internet bukan
barang asing lagi.
Buku, majalah, dan jurnal termasuk sumber
kepustakaan.

• Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung,


seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan, dalam
kalimat majemuk (setara).
Misalnya:
Saya ingin membeli kamera, tetapi uang saya
belum cukup.
Ini bukan milik saya, melainkan milik ayah saya.

• Tanda koma TIDAK dipakai sebelum kata hubung


bahwa, karena, maka, dan sehingga.
Misalnya:
Saya belajar sangat tekun sehingga saya dapat
lulus ujian tersebut.
Saya belum makan malam karena saya telah
makan sebelum salat magrib tadi.

• Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak


kalimat yang mendahului induk kalimatnya.
Misalnya:
Kalau diundang, saya akan datang.
Karena baik hati, dia mempunyai banyak teman.

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
Catatan:
Tanda koma tidak dipakai jika induk kalimat
mendahului anak kalimat.
Misalnya:
Saya akan datang kalau diundang.
Dia mempunyai banyak teman karena baik hati.

• Tanda koma dipakai di belakang kata atau


ungkapan peng-hubung antar kalimat, seperti oleh
karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan
dengan itu, dan meskipun demikian.
Misalnya:
Mahasiswa itu rajin dan pandai. Oleh karena itu,
dia memperoleh beasiswa belajar di luar negeri.
Anak itu memang rajin membaca sejak kecil. Jadi,
wajar kalau dia menjadi bintang pelajar

• Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah


kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, atau hai, dan
kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik,
atau Nak.
Misalnya:
Wah, bukan main!
Hati-hati, ya, jalannya licin!
Nak, kapan selesai kuliahmu?
Siapa namamu, Dik?

• Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan


langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Misalnya:
Kata nenek saya, “Kita harus berbagi dalam hidup
ini.”
“Kita harus berbagi dalam hidup ini,” kata nenek
saya, “karena manusia adalah makhluk sosial.”
AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK
UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
Catatan:
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan
petikan langsung yang berupa kalimat tanya,
kalimat perintah, atau kalimat seru dari bagian lain
yang mengikutinya.

• Tanda koma dipakai di antara nama orang dan


singkatan gelar akademis yang mengikutinya
untuk membedakannya dari singkatan nama diri,
keluarga, atau marga.
Misalnya:
B. Ratulangi, S.E.
Siti Aminah, S.H., M.H.

• Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan


tambahan atau keterangan aposisi.
Misalnya:
Di daerah kami, misalnya, masih banyak bahan
tambang yang belumdiolah.
Semua siswa, baik laki-laki maupun perempuan,
harus mengikuti latihan paduan suara.

Tanda Hubung (-)

Terdapat beberapa cara penggunaan tanda hubung


pada sebuah tulisan. Akan tetapi, yang diuraikan
di buku ini hanya beberapa yang dirasa perlu dan
mungkin belum diketahui.

• Tanda hubung dipakai untuk merangkai


a. se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan
huruf kapital (se-Indonesia, se-Jawa Barat);
b. ke- dengan angka (peringkat ke-2);
AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK
UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
c. angka dengan –an (tahun 1950-an);
d. kata atau imbuhan dengan singkatan yang
berupa huruf kapital (hari-H, sinar-X, ber-KTP, di-
SK-kan);
e. kata dengan kata ganti Tuhan (ciptaan-Nya, atas
rahmat-Mu);
f. huruf dan angka (D-3, S-1, S-2); dan
g. kata ganti -ku, -mu, dan -nya dengan singkatan
yang berupa huruf kapital (KTP-mu, SIM-nya,
STNK-ku).

• Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur


bahasa Indonesia dengan unsur bahasa daerah atau
bahasa asing.
Misalnya:
di-sowan-i (bahasa Jawa, ‘didatangi’)
ber-pariban (bahasa Batak, ‘bersaudara sepupu’)
di-back up
me-recall
pen-tackle-an

Tanda Pisah (—)

Seringkali terjadi kesalahan dan kerancuan pada


penulisan tanda pisah dan hubung. Yang perlu
diketahui, panjang garis pada tanda pisah (—)
lebih panjang daripada tanda hubung (-).

• Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi


penyisipan kata atau kalimat yang memberi
penjelasan di luar bangun kalimat.
Misalnya:
Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan
tercapai—diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK
UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
Keberhasilan itu—kita sependapat—dapat dicapai
jika kita mau berusaha keras.

• Tanda pisah dapat dipakai juga untuk menegaskan


adanya keterangan aposisi atau keterangan yang
lain.
Misalnya:
Soekarno-Hatta—Proklamator Kemerdekaan RI—
diabadikan menjadi nama bandar udara
internasional.
Gerakan Pengutamaan Bahasa Indonesia—amanat
Sumpah Pemuda—harus terus digelorakan.

• Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan,


tanggal, atau tempat yang berarti ‘sampai dengan’
atau ‘sampai ke’.
Misalnya:
Tahun 2010—2013
Tanggal 5—10 April 2013
Jakarta—Bandung

8. KALIMAT BAKU

Berikut adalah ciri-ciri kalimat baku dan kalimat tidak baku

Kalimat
No. Kalimat Baku
Tidak Baku

Tidak memiliki
subjek atau
1. Memiliki minimal subjek dan predikat.
predikat atau
keduanya.

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
Hemat dalam menggunakan kata-kata,
Menggunakan
dalam arti tidak menggunakan kata,
kata-kata, frasa
2. frasa atau bentuk lain yang dianggap
atau bentuk lain
tidak perlu meskipun tidak melanggar
yang tidak perlu.
kaidah tata bahasa.

Tidak memiliki
keparalelan atau
kesejajaran, dalam
Memiliki keparalelan atau kesejajaran
arti tidak ada
yaitu kesamaan bentuk kata sebelum
3. kesamaan bentuk
dan sesudah kata hubung dalam satu
kata sebelum dan
kalimat.
sesudah kata
hubung dalam
satu kalimat.

Tidak logis karena


unsur-unsur dalam
Logis dan masuk akal, dalam arti
kalimat tidak
4. unsur-unsur dalam kalimat memiliki
memiliki
hubungan yang logis.
hubungan yang
logis.

Menggunakan ejaan dengan tepat


sesuai dengan kaidah dalam Pedoman Ejaan yang
Umum Ejaan Bahasa Indonesia. digunakan tidak
Kaidah tersebut mencakup penulisan tepat atau tidak
5. huruf kapital dan huruf miring, sesuai dengan
penulisan angka dan lambang Pedoman Umum
bilangan, penggunaan pungtuasi atau Ejaan Bahasa
tanda baca, penulisan partikel, Indonesia.
penggunaan kata sandang, penulisan

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
akronim dan singkatan, penulisan kata
serapan, dan penulisan kata baku.

Menggunakan konjungsi dengan tepat.


Dalam kalimat baku, konjungsi harus
digunakan secara bersamaan atau
berpasangan seperti baik … maupun …
; tidak … tetapi …; bukan …
melainkan … ; dan lebih … daripada Konjungsi
6. … . Adapun konjungsi yang tidak digunakan dengan
dapat digunakan secara bersamaan tidak tepat.
antara lain meskipun … tetapi … ;
karena … maka … ; karena …
sehingga … ; walaupun … namun … ;
jika … maka …; dan kalau … maka
….

Bersifat ambigu
Tidak ambigu, dalam arti orang yang
sehingga kerap
7. diajak berkomunikasi dapat mengerti
terjadi salah
dan memahami apa yang dimaksud.
penafsiran.

Preposisi digunakan dengan benar dan


Preposisi tidak
tepat, seperti bertemu dengan,
8. digunakan dengan
berbincang tentang, sampai ke-,
tepat.
menuju ke-, di, ke, daripada.

Meletakkan keterangan aspek Keterangan aspek


9. seperti ingin, mau, akan, harus, belum, tidak diletakkan
telah, atau hendak dengan tepat. dengan tepat.

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN
10. Bebas dari bahasa daerah dan unsur Dipengaruhi
leksikal dan gramatikal dialek daerah. bahasa daerah dan
unsur leksikal dan
gramatikal dialek
daerah.

AKADEMIUI/PEDOMAN MENAKLUKAN TES SELEKSI MASUK


UTBK, SIMAK UI S1, S2 & S3, CPNS, TNI, POLRI, SEKOLAH KEDINASAN

Anda mungkin juga menyukai