Anda di halaman 1dari 4

Tugas

PELAYANAN KEFARMASIAN

OLEH :

NAMA : NOVITHA
NIM : O1B1 21 028
NO. SOAL : 28

PROGRAM STUDI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
SOAL NO 28

Jelaskan maksud Pemberian suplemen vitamin C,Vitamin D dan Zink


Pada pasien COVID 19
JAWAB

A.Vitamin C

Vitamin C memiliki sejumlah sifat fisiologi,penggunaan secara


IV diyakini efektif dalam menghambat sitokin pada sindrom gangguan
pernapasan akut,sifat vitamin c bertindak sbagai kofaktor enzimimatik
dan factor antioksidan berperan dalam deglikanasi proteglikon dalam
pemulung radikal bebas,proses dealkilasi histon dan homeostasis
subseluler compartemen,beberapa uji klinis sudah melihat
kegunaannya.baru bari ini dokter dari cina menyatakan bahwa mereka
telah efektif merawat lebih dari 50 pasien yang terkena ringan dan
akutCOVID 19 dengan dosis vitamin c intravena besar (10.000-20.000
mg/d)untuk periode 8-10 jam.faktanya vitamin c memiliki mode
Tindakan yang bisa relevan dengan pernapasan akut,manajemen
infeksi ,antithrombotic dan imunomodulator,namun harus di ingat
bahwa dosis tinggi vitamin c dapat menyebabkan perkembangan batu
ginjal pada orang yang kadar oksalat tinggi.

B.VITAMIN D

Vitamin D diperoleh dengan paparan sinar matahari,makanan


dan suplemen harus menjalani dua reaksi hidroksilasi untuk di ubah
menjadi kalsitriol (bentuk vitamin yang aktif secara
biologis),mempertahankan kadar vitamin D yang cukup melalui
penerapan pola makan sehat,mengkonsumsi suplemen vitamin dan
paparan sinar matahari sangat penting untuk Kesehatan yang
baik.pasien harus dengan hati hati ikuti prinsip panduan untuk asupan
vitamin D harian berdasarkan tingkat asupan maksimum untuk
mengoptimalkan Kesehatan umum dan kebutuhan kekurangan vitamin
D.medis menyarankan untuk menghindari dosis yang lebih tinggi dari
batas atas (4000 iu/hari.100ug/hari) dengan harapan mencegah atau
mengobati COVID 19.Asupan lebih besar dari 4000 iu vitamin D
dianggap berpotensi berbahaya dan menyebabkan hiperkalsemia.

Di sisi lain ,mengingat kemungkinan hubungan antara


hipovitaminosis D dan COVID 19,suplementasi vitamin D telah di
indikasikan sebagai pengobatan yang berguna karena sifat inflamasi
dan antitrombotik

C.ZINC.

Pemberian tablet zinc telah di kaitkan dengan pengurangan


durasi dan keparahan gejala pilek.Di dalam kasus ini zinc di berikan
dalam waktu 24 jam dari gejala pengembangan,pada dosis sekitar 80
mg/hari dan kurang dari 2 minggu (18-20).Suplementasi zinc
meningkatkan mukosiliar pembersihan,efek anti oksidatif dan
integritas epitel ,selain itu untuk mengurangi replikasi virus dan
kemungkinan hiperinflamasi ,serta memeprtahankan kekebalan anti
virus ,mengurangi kerusakan paru paru dan resiko infeksi
sekunder,dalam hal ini zink di kombinasikan dengan obat obatan pada
akhirnya bisa efektif pada pasien covid 19 jika di berikan sebelum
timbulnya badai sitokin.
Peran sumber makanan untuk meningkatkan kekebalan tubuh
sangatlah penting untuk kasus COVID 19,selain itu kekurangan gizi
dapat menjadi factor predisposisi untuk pengembangan dan
perkembangan infeksi virus,Namun belum ada konsesus global
mengenai penggunaan suplemen makanan dan atau obat
obatan ,mengenai penggunaan suplemen makanan dan obat obatan
sangat penting terutama jika digunakan untuk mencegah atau
mengobati penyakit akut yang parah,untuk penanganan COVID 19
saat ini yang paling banyak digunakan adalah suplemen makanan
termasuk vitamin C,Vitamin D dan Zinc yang digunakan sebagai
profilaksis bukan sebagai pengobatan.

DAFTAR PUSTAKA

Giacalone, A., Marin, L., Febbi, M., and Tovani-Palone, M. R. (2021). Current
Evidence on Vitamin C, D, and Zinc Supplementation for COVID-19 Prevention
and/or Treatment. Electronic Journal of General Medicine, 18(5),
em311. https://doi.org/10.29333/ejgm/11099

Anda mungkin juga menyukai