Anda di halaman 1dari 2

Nama: Vadilla Anzeli Pratiwi

Npm : 21.18.139

Kelas :Farmasi TK-1A

Tugas: Merangkum Materi Kajian Vitamin D Terhadap Covid-19

COVID-19 yang disebabkan oleh infeksi virus SARS-CoV-2 telah menjadi masalah kesehatan yang
mendunia. Terdapat urgensi untuk mengidentifikasi strategi untuk menurunkan tingkat keparahan dan
mortalitas COVID-19. Akan tetapi, sedikit yang diketahui mengenai faktor-faktor protektif terhadap
infeksi ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh vitamin D dalam
menurunkan risiko keparahan dan mortalitas COVID-19. Jenis penelitian ini adalah literature review
menggunakan laporan penelitian beberapa database jurnal penelitian yaitu PubMed, Google Scholar,
dan ScienceDirect dan analisis secara kualitatif. Hasil penelitian mendapatkan 10 laporan dengan dua
diantaranya adalah uji acak terkendali. Hasil penelitian studi retrospektif menunjukkan korelasi antara
vitamin D dan penurunan keparahan dan mortalitas COVID-19. Akan tetapi temuan dari uji acak
terkendali masih terbatas dan dibutuhkan lebih banyak kohor skala besar dan uji acak terkendali untuk
menguji hipotesis ini. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan suplementasi vitamin D telah
menunjukkan efek protektif terhadap infeksi pernapasan oleh karena itu, individu dengan risiko
defisiensi vitamin D terutama dalam kondisi pandemi global ini disarankan untuk memperhatikan
status vitamin D dan bila perlu mengkonsumsi suplemen vitamin D untuk menjaga tingkat serum
vitamin D yang optimal.

Vitamin D Dalam Terapi Covid-19 :


Vitamin D sebagai suplemen untuk terapi Covid-19, diberikan pada dosis yang berbeda
dengan suplemen harian pada orang yang sehat yang manfaatnya diperlukan untuk menjaga
kesehatan.
Prof Zullies menjelaskan kebutuhan vitamin D pada orang yang sehat dan orang yang sedang
sakit, khususnya mereka yang terkena Covid-19, tentu berbeda.
Untuk menjaga kesehatan dan imun tubuh, dosis vitamin D yang disarankan per hari yakni
antara 400IU hingga 1000IU. Sebab, asupan vitamin D sudah tercukupi dari makanan sehat
yang dikonsumsi sehari-hari.
Namun, berbeda pada orang sedang sakit, terutama mereka yang sedang terinfeksi Covid-19.
Dosis vitamin D yang diberikan atau disarankan juga berbeda. Pada pasien Covid-19, vitamin
D yang dikonsumsi untuk memulihkan imun atau kesehatan pada kelompok ini, kata Prof
Zullies, bisa mencapai 5000IU atau lebih.
Adapun penyebab dari covid-19 yaitu:
a) Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2):Menyerang sistem
pernapasan.
b) Wabah di Wuhan, Tiongkok, pada bulan Desember 2019.
c) Pandemi.
d) Gejala ringan hingga sedang, dan akan pulih tanpa penangan khusus(sistem imunnya
kuat) Namun, sebagian orang akan mengalami sakit parah dan memerlukan bantuan
medis.

Anda mungkin juga menyukai