Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

“DUKUNGAN VITAMIN C UNTUK MASYARAKAT DI ERA PASCA


PANDEMI DALAM RANGKA PEMENUHAN KEBUTUHAN KESEHATAN”

Oleh

Nama: Mira Deby Yuliana Kore

Nim: 2020.01.023

Prodi: S1 Keperawatan Tingkat 2

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WILLIAM BOOTH SURABAYA

2021

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dunia di akhir tahun 2019 dikejutkan dengan kehadiran penyakit baru yang menyerang
saluran pernafasan yaitu corona virus disease 19 (COVID-19). COVID-19 merupakan jenis
penyakit infeksi yang disebabkan oleh SARS-CoV-2. Virus ini masih satu keluarga dengan virus
penyebab penyakit SARS dan MERS yang beberapa tahun lalu juga sempat mewabah di
berbagai belahan dunia. Hanya dalam waktu lima bulan, penderita COVID-19 di dunia hampir
mencapi 3 juta jiwa dan telah menyebabkan lebih dari 200.000 kematian (Worldometer 2020).
WHO pada tanggal 11 Maret 2020 telah menetapkan bahwa wabah COVID-19 sebagai pandemi.

COVID-19 merupakan penyakit yang ditransmisikan melalui droplet atau percikan-


percikan yang berasal dari hidung atau mulut penderita COVID-19. Meskipun penyakit ini hanya
menyebabkan gangguan pernafasan ringan hingga sedang, orang tua dengan penyakit penyerta,
seperti penyakit jantung, diabetes, kanker dan penyakit kronis lainnya, dapat mengalami
komplikasi yang serius.

Center of Disease Control (CDC) menyarankan setiap orang melakukan tindakan seperti
rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir selama kurang lebih 20 detik,
Hindari menyentuh hidung, mata atau mulut terutama bila tangan masih kotor, hindari kontak
dengan orang yang sedang sakit, tetaplah dirumah bila sedang sakit, hindari berpergian terutama
ke daerah dengan kasus infeksi corona virus. Setiap orang yang mengalami gejala menyerupai
infeksi tersebut jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk memastikan
penyebabnya dan segera dilakukan pemeriksaan selanjutnya seperti pemeriksaan rapid antigen
maupun PCR.

Sehingga tiap-tiap individu harus berperan aktif dalam melakukan pencegahan penularan
COVID-19 ini. Salah satu hal penting yang harus diperhatikan, yaitu bagaiamana konsumsi vitamin
dan mineral pada tubuh kita. Vitamin dan mineral merupakan nutrisi atau zat yang sangat berperan
penting bagi tubuh dan menjadi salah satu indikator penentu kesehatan pada tubuh
manusia.Kekurangan terhadap vitamin dan mineral dapat menjadi masalah bagi kesehatan
manusia sehingga dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh, salah satunya kekurangan
vitamin C.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa manfaat Vitamin C?
2. Bagaimana peran Vitamin C pada Covid-19?
3. Mengapa potensi Vitamin C dapat digunakan sebagai terapi Covid-19?
4. Bahan makanan apa saja yang mengandung Vitamin C?
1.3 TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui manfaat Vitamin C
2. Untuk mengetahui peran Vitamin C pada Covid-19
3. Untuk mengetahui mengapa Vitamin C berpotensi sebagai terapi
4. Untuk mengetahui bahan makanan yang mengandung Vitamin C

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 MANFAAT VITAMIN C


Manfaat vitamin C juga diperlukan untuk membantu melindungi sel-sel tubuh melawan
radikal bebas termasuk beberapa jenis virus. Berikut ini beberapa manfaat vitamin C khususnya
dalam meningkatkan daya tahan tubuh :
1. Menurunkan risiko kanker

Mengonsumsi makanan vitamin C tinggi dari buah dan sayuran dapat membantu
menurunkan resiko terkena kanker seperti kanker payudara, usus besar dan paru-paru.
Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam International Journal Of Cancer itu
menunjukkan, asupan antioksidan dari vitamin C, tidak menurunkan atau meningkatkan
risiko terkena tumor. Antioksidan dapat melawan proses terjadinya tumor yang disebut
oksidasi. Proses inilah yang menghancurkan sel tumor.

2. Membantu penyembuhan batuk pilek

Manfaat vitamin C bagi tubuh lainnya adalah menjaga imunitas dari penyakit pilek
disertai batuk. Sebenarnya minum suplemen vitamin C bukan menjadi jaminan akan total
terhindar dari virus penyebab pilek dan batuk, namun sejumlah studi menunjukkan orang
yang rutin mengonsumsi suplemen vitamin C mereka akan lebih cepat sembuh saat pilek
atau batuk ketimbang yang tidak rutin meminumnya.

3. Memperbaiki daya tahan tubuh karena stress

Vitamin C bermanfaat meningkatkan kesehatan pada mereka yang menderita stress.


Karena vitamin C merupakan salah satu nutrisi yang sensitif terhadap stres dan nutrisi
pertama yang menyusut kadarnya pada peminum alkohol, merokok dan obesitas, maka
ideal untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.

4. Mencegah penuaan dini

Vitamin C adalah salah satu sumber antioksidan yang baik. Zat ini dapat mencegah
dan melindungi kerusakan sel dan jaringan kulit akibat paparan radikal bebas yang dapat
menyebabkan penuaan dini pada kulit. Salah satu manfaat utama vitamin C untuk kulit
adalah menunjang produksi kolagen.

5. Menurunkan risiko penyakit jantung

Vitamin C dapat membantu mengurangi faktor risiko penyakit jantung. Beberapa


penelitian menunjukkan orang yang sering mengonsumsi vitamin C memiliki risiko
penyakit jantung 25% lebih rendah daripada yang tidak mengonsumsi suplemen vitamin
C.

Manfaat-manfaat vitamin C yang telah disebutkan di atas dapat diperoleh tubuh cukup
dengan mengonsumsi dalam jumlah sesuai rekomendasi angka kecukupan gizi. Namun,
penggunaan vitamin C dosis tinggi belum dapat dinyatakan aman sehingga tidak disarankan
mengonsumsi vitamin C sebagai alternatif pencegahan COVID-19. Akan tetapi, konsumsi sayur
dan buah yang tinggi vitamin C lebih direkomendasikan untuk memenuhi kebutuhan harian.
2.2 PERAN VITAMIN C PADA COVID-19
Diantara berbagai fungsi vitamin C, fungsi yang relevan dengan kondisi kritis pada kasus
COVID-19 diantaranya fungsi vitamin C dalam meningkatkan sistem imun dan fungsinya
sebagai antioksidan. Vitamin C dapat meningkatkan kemotaksis dan fagositosis neutrofil
sehingga meningkatkan bersihan mikroba. Selain itu, vitamin C meningkatkan diferensiasi,
proliferasi, dan memodulasi fungsi sel T, Sel B, dan sel natural killer. Vitamin C juga mampu
menginduksi produksi antibodi pada manusia.

Pada COVID-19, Ketika respon imun protektif terganggu, virus akan berpropagasi dan
menyebabkan terjadinya kerusakan pada jaringan. Sel yang rusak menginduksi inflamasi di paru
yang sebagian besar dimediasi oleh makrofag proinflamasi dan granulosit. Pada sepsis, terjadi
stres oksidatif dan terbentuk mediator pro-inflamasi secara berlebihan. Hal ini dapat
menyebabkan peningkatan permeabilitas endotel sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi.
Vitamin C dapat membatasi kerusakan endotel yang disebabkan oleh ROS (reactive oxygen
species) tersebut.

Vitamin C telah lama dipercaya mampu meningkatkan kekebalan tubuh, vitamin C juga
meningkatkan produksi sitokinin oleh sel darah putih, sehingga meningkatkan respon imun.
Diharapkan masyarakat tetap menjaga system imunitas tubuh dengan salah satunya
mengkonsumsi Vitamin C sebagai penatalaksanaan dalam COVID-19 sangat penting, dimana
pemberian vitamin C dapat mempercepat perbaikan pada kasus COVID-19 yang kerjanya pada
plasma dan netrofil, selain itu Vitamin C juga dapat menangkal radikal bebas dan mencegah
stress oksidatif oleh corona virus.

2.3 POTENSI VITAMIN C SEBAGAI TERAPI COVID-19


Vitamin C memiliki potensi untuk digunakan pada terapi COVID-19 karena dapat
meningkatkan sistem imun dan berfungsi sebagai antioksidan. Dari beberapa penelitian juga
didapatkan efek positif pemberian vitamin C pada kondisi kritis dan sepsis, sehingga diharapkan
bermanfaat pada pasien COVID-19 dengan kondisi tersebut. Vitamin C dilaporkan dapat
meningkatkan imunitas tubuh sehingga berpotensi mencegah COVID-19. Vitamin C merupakan
antioksidan kuat sehingga dapat menurunkan stress oksidatif dan inflamasi. Kondisi ini
meningkatkan imunitas tubuh. Selain itu, vitamin C juga mampu meningkatkan aktivitas limfosit
dan fagositosis yang berperan penting dalam mekanisme pertahanan tubuh.

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) merekomendasikan penggunaan vitamin C


untuk terapi pneumonia COVID-19 tanpa gejala dan gejala ringan diberikan vitamin C oral
dengan dosis 100-200 mg sebanyak 3x/hari. Untuk pneumonia COVID-19 gejala sedang dan
berat direkomendasikan pemberian vitamin C intravena. Perhimpunan DOkter Spesialis Penyakit
Dalam (PAPDI) dalam webinarnya merekomendasikan penggunaan vitamin C dengan dosis 200-
400mg/8 jam secara intravena untuk pasien COVID-19 dengan gejala sedang atau berat. Bagi
penderita dengan gejala ringan atau bahkan tidak bergejala, konsumsi bahan makanan atau
suplemen vitamin C diharapkan dapat mempertahankan imun tubuh supaya tidak terjadi
penurunan fungsi yang dapat menyebabkan kondisi kesehatan tubuh semakin turun.

2.4 BAHAN MAKANAN YANG MENGANDUNG VITAMIN C

Vitamin C dapat diperoleh dari bahan makanan alami seperti buah dan sayuran. Berikut
beberapa contoh bahan makanan dengan kandungan vitamin C (mg/ 100g) : Strawberry - 53,
Lemon - 53, Jeruk - 61.5, Pepaya - 62, Brokoli - 75 dan Jambu biji : 184

Dari contoh bahan makanan di atas, dapat disimpulkan bahwa kandungan vitamin C lebih
banyak terkandung dalam buah dan sayuran. Konsumsi aneka ragam sayur dan buah secara
konsisten juga dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral yang lain. Pada
prinsipnya konsumsi vitamin C bertujuan untuk melengkapi kebutuhan gizi serta meningkatkan
imunitas dalam tubuh sehingga mencegah atau mengurangi terjadinya infeksi virus. Vitamin C
yang paling baik adalah yang didapatkan dari bahan makanan alami.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Secara teoritis, terdapat berbagai manfaat penggunaan vitamin C yang relevan dengan
kasus COVID-19. Selain itu, dari beberapa meta analisis, didapat beberapa hasil positif dari
penggunaan vitamin C pada kasus penyakit kritis dan sepsis. Akan tetapi belum terdapat hasil uji
klinik atau meta analisis mengenai penggunaan vitamin C pada kasus COVID-19. Penggunaan
vitamin C pada kasus COVID-19 saat ini hanyalah sebagai terapi empirik berdasarkan
pengalaman para klinisi di Cina dan harus mempertimbangkan risk-benefit ratio, terutama
berkaitan dengan risiko efek samping yang mungkin terjadi.

3.2 SARAN

Untuk konsumsi suplemen dianjurkan dikonsumsi saat diperlukan saja dan sesuai dengan
dosis yang sudah dianjurkan. Imbangi dengan konsumsi air putih kurang lebih 2 liter per hari.
Meningkatkan kekebalan tubuh tidak semata bergantung dengan asupan vitamin C, akan tetapi
selain itu bentuk upaya supaya imun tubuh tetap terjaga tetap atur pola makan dengan gizi
seimbang dengan cara mengonsumsi beraneka ragam pangan yang mengandung karbohidrat,
protein, vitamin dan mineral serta melakukan aktivitas fisik secara rutin dan konsisten. Dan tidak
lupa, selalu berdoa juga adalah hal penting yang harus dilakukan untuk memohon diberikan
kesehatan pada tubuh.
DAFTAR PUSTAKA

https://p4tkbispar.kemdikbud.go.id/portal/index.php/2021/01/05/vitamin-c-dan-
covid-19/

http://dinkes.madiunkota.go.id/?p=2485

http://www.stikestelogorejo.ac.id/2021/04/01/pentingnya-vitamin-c-di-massa-
pandemi-covid-19/

https://www.alomedika.com/potensi-vitamin-c-dalam-penatalaksanaan-covid-19

https://www.pjnhk.go.id/artikel/vitamin-c-pencegah-virus-corona

Anda mungkin juga menyukai