Anda di halaman 1dari 11

‫‪Memaknai Idul Fitri Yang Penuh Kasih Sayang‬‬

‫‪Oleh: Muhammad Agus, M.Th.I‬‬

‫اخلطبة األوىل‬
‫السالم عليمك ورمحة هللا وبراكته‬
‫هللا أك رب ‪ x 9‬ال اهل الا هللا وهللا أك رب ‪ .‬هللا أك رب وهلل امحلد ‪ .‬هللا أك رب كب ريا وامحلد هلل كث ريا‬
‫وسبحان هللا بكرة وأصيال ‪ .‬ال اهل الا هللا وح ده ص دق وع ده ونرص عب ده وأع ز جن ده وه زم‬
‫األحزاب وحده‬
‫ال اهل الا هللا وال نعب د الا اايه خملص ني هل ادلين ول و ك ره الاكفرون ول و ك ره املن افقون ول و ك ره‬
‫املرشكون ‪ .‬ال اهل الا هللا وهللا أكرب ‪ .‬هللا أكرب وهلل امحلد‬
‫امحلد هلل اذلي جع ل ش عائر العي د يف األرض ويف الس امء فاكنت بني مالئكت ه وأم ة رس وهل محمد‬
‫عىل السواء فلكهم رشفوا اجلباه ابلسجود خلالقها مث سمل لك واحد مهنم وهلل وك رب ‪ .‬أمحده جعهل‬
‫يوم فرح للمسلمني وأشكره أعده يوم صلح للمتحامصني فال حق د وال حس د وال أص غر من ذكل‬
‫وال أك رب ‪ .‬أش هد ان ال اهل الا هللا وأش هد أن محمدا رس ول هللا ‪ .‬اللهم ص ل وس مل وابرك عىل‬
‫سيدان محمد وعىل آهل وأحصابه ومن صاموا رمض ان امياان واحتس ااب واتبع وه ببعض من ش هر عن د‬
‫هللا األصغر‬
‫هللا أكرب ‪ x 3‬ال اهل الا هللا وهللا أكرب ‪ .‬هللا أكرب وهلل امحلد ‪" .‬أما بع د" في ا عب اد هللا اتق وا هللا‬
‫وال تكونوا من الغافلني ‪ .‬ان ربك لبامرصاد‬
‫‪Ma’asyiral muslimin rahimakumullah‬‬

‫‪Segala puji hanya milik Allah, Penguasa langit dan bumi, Pengatur segala apa‬‬
‫‪yang ada. Maha suci Allah selamanya, pagi ataupun petang. Allah Yang Maha‬‬
‫‪Pengasih tak pilih kasih lagi Maha Penyayang tak pandang sayang. Dengan rahmat-‬‬
‫‪Nya kita sambut hari ini penuh keceriaan. Tatkala dini hari cahaya fajar satu syawal‬‬
‫‪menyingsing di ufuk timur, alam pikiran dan perasaan kita bertukar rasa. Seluruh‬‬
‫‪umat Islam bangkit menggemakan takbir dan tahmid, gemuruh membahana suara‬‬
‫‪mengagungkan dan mengesakan Allah. Tua ataupun muda, pria atau wanita, bahkan‬‬
‫‪anak-anak kecil pun tidak ketinggalan mengucapkan :‬‬

‫هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر وهلل الحمد‬

‫‪1‬‬
Nada bersahutan membawa suasana haru menumbuhkan rasa yang
mendalam, menembus lipatan kalbu dan nurani serta ruhani umat Islam. Hari ini kita
dipanggil berjama’ah membina umat. Kita sambut panggilan itu untuk
mempertemukan hati dengan hati menghilangkan segala ketegangan dan
kerenggangan. Kita lupakan sejenak putaran roda yang menggiring manusia pada
kehidupan semata. Saatnya kita menghadap Allah SWT, berjama’ah dalam suasana
yang cukup mengharukan. Seorang penyair arab pernah bersenandung lirih dengan
penuh kesedihan :

‫قد غره طول األمل‬ ‫اي من بدنياه اشتغل‬


‫حىت دان منه األجل‬ ‫أومل يزل يف غفةل‬
‫والقرب صندوق العمل‬ ‫املوت يأيت بغتة‬
‫ال موت الا ابألجل‬ ‫إصرب عىل أهوالها‬
“wahai manusia yang disibukkan oleh dunia, yang terpedaya harapan hampa. Masih
jugakah engkau tetap lalai, menjelang ajal menjemputmu. Kematian datang dengan
sigap dan tak disangka-sangka, sementara kubur merupakan kurungan perbuatan.
Bersabarlah karena kehebatannya, karena tiada kematian tanpa ajal”.

‫هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر وهلل الحمد‬

Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita memandang ke depan, ke belakang,


serta melihat ke samping kanan & kiri kita. Mungkin ada di antara saudara atau
keluarga kita di mana tahun lalu ia masih sempat hadir bersama dengan kita untuk
melaksanakan shalat Idul Fitri sama dengan hari ini. Namun ternyata sekarang ia
tidak ada lagi disebabkan karena tidak diberikan umur panjang oleh Allah SWT.
Ada lagi umur yang panjang namun ia tak punya kesempatan, ada lagi
kesempatannya, namun ternyata kesehatannya terganggu sehingga kembali ia tidak
dapat menghadiri tempat ini. Itulah sebabnya, kemungkinan ada orang pada hari ini
tinggal menyendiri di rumahnya sambil meneteskan air mata karena keinginannya
untuk shalat Id bersama tidak dapat terwujud disebabkan kesempatan & kesehatan
yang baik tidak ia miliki. Oleh karena itu, hadirin yang berbahagia. Mari kita
tingkatkan rasa syukur & terima kasih kepada Allah atas segala nikmat-Nya kepada
kita semua.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Ramadhan telah pergi meninggalkan kita membawa berbagai macam


kenangan yang telah kita lakukan di dalamnya. Ia pergi menghadap Allah
melaporkan dirinya terkait amal ibadah yang telah kita perbuat. Sebulan penuh telah
kita lewati, suka dan duka dalam mengisi Ramadhan yang penuh berkah. Tapi

2
yakinilah, keberkahan Ramadhan tidak diukur dan tidak terbatas pada bulan
Ramadhan saja. Namun keberkahan dan kemuliaannya dilihat dari sejauh mana kita
memelihara nilai-nilai Ramadhan setelah kepergiannya, yang berarti bahwa
berakhirnya Ramadhan sebenarnya menjadi tanda peningkatan ketakwaan.
Rasulullah SAW mengungkapkan :

‫من اكن يومه خريا من أمسه فهو راحب‬


“Barang siapa yang keadaannya hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia
termasuk orang yang beruntung”

‫ومن اكن يومه مثل أمسه فهو مغبون‬


“Barang siapa yang keadaannya hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia termasuk
orang yang tertipu”

‫ومن اكن يومه رشا من أمسه فهو ملعون‬


“Barang siapa yang keadaannya hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia
termasuk orang yang terkutuk”.

‫هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر وهلل الحمد‬

Oleh karena itu hadirin, mari kita merenungi kembali sikap dan perbuatan
kita terhadap bulan suci Ramadhan. Apakah kesempatan yang diberikan Allah telah
kita pergunakan sebaik-baiknya dengan memperbanyak amal ibadah, ataukah
sebaliknya kesempatan tersebut kita sia-siakan tanpa ada makna di dalamnya.
Sungguh bahagia orang yang mengisinya dengan kebaikan, dan sungguh merugi
orang yang menyia-nyiakannya. Akan tetapi kitapun tidak boleh berputus asa dan
berpangku tangan tanpa melakukan perbaikan sebab rahmat dan kasih sayang Allah
tetap terbuka selama-lamanya.

‫ال تقنطوا من رمحة هللا‬


“Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah”

Mari kita amalkan sikap dan sifat kasih sayang. Karena pada hari ini telah
datang para malaikat menyebar di muka bumi, berdiri ditengah jalan, menyaksikan
orang-orang yang beriman, lewat keberuntungan yang ia raih dari ibadah-ibadah
yang telah mereka amalkan di bulan suci Ramadhan.

Mari kita perbaiki diri dengan senantiasa berbuat kebaikan dan amal saleh :

‫مفن يعمل مثقال ذرة خريا يره‬

3
“Barang siapa yang melakukan kebaikan sekecil apapun, pasti akan diperlihatkan
nantinya”.

‫لك نفس مبا كسبت رهينة‬


“Tiap-tiap sesuatu itu bergantung dari amalan yang telah diperbuat”

‫وان ليس لإل نسان الا ما سعى‬


“Sesungguhnya tidak ada yang didapat seseorang kecuali dari hasil usahanya”.

‫وأن سعيه سوف يرى‬


“Karena sesuungguhnya hasil usaha itulah yang akan diperlihatkan kepadanya”.

‫مث جيزاه اجلزاء األوىف‬


“Yang kemudian dibalas dengan balasan yang sempurna”

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Bula Ramadhan betul-betul telah meninggalkan kita, ia pergi tanpa pamit,


berangkat tanpa permisi. Deraian air mata berlinang membasahi pipi, mengingat
kembali Ramadhan telah pergi tak kunjung datang. Sungguh benar sebuah
ungkapan:

‫بقدر رسور التواصل تكون حرسة التفاصل‬


“Seukuran kebahagiaan dikala kita bertemu seberat itu pulalah kesedihan dikala kita
berpisah”.

Dulu kedatangan Ramadhan kita sambut dengan kebahagiaan, kini kepergiannya kita
antar dengan tangisan kesedihan.

‫هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر وهلل الحمد‬

Karena hari ini kita bersedih dan termenung ditinggalkan Ramadhan, maka
Allah SWT menjadikan hari ini sebagai hari raya Idul Fitri yang berfungsi sebagai
penyejuk hati yang gersang, pelunak hati yang membatu, dan pembuka mata hati
yang terkunci. Mari kita maknai hari ini sesuai dengan makna yang sebenarnya :

‫*** ولكن العيد ملن اكن طاعته يزيد‬ ‫ليس العيد ملن لبس اجلديد‬
“Hari raya Idul Fitri tidak diukur dengan adanya pakaian baru, namun Idul Fitri
diukur dengan adanya keta’atan yang semakin bertambah”.

4
Tersirat dalam peringatannya itu bahwa beridul fitri tidak menitikberatkan pada
penampilan lahir saja, melainkan tampak pada lubuk hati yang terdalam.
Peringatannya itu mengingatkan kita kepada sabda Nabi Muhammad SAW :

‫ان هللا ال ينظر اىل صورمك وال اىل أجساممك ولكن ينظر اىل قلوبمك‬
“Allah tidak melihat postur dan bentuk tubuh kalian, tetapi Allah memandang isi hati
kalian”

Oleh karena itu hadirin yang berbahagia, hari ini adalah hari Idul Fitri,
jadikanlah sebagai hari kemenangan yang ditandai dengan sikap dan kerelaan untuk
saling memaafkan satu sama lain. Hilangkan segala perasaan benci dan dendam di
antara sesama. Saatnya membuka diri untuk meminta dan memberi maaf kepada
yang lain. Tiada gunanya pertengkaran dipelihara, tiada gunanya benci dan dendam
dipertahankan.

‫ال يؤمن أحدمك حىت حيب ألخيه ما حيب لنفسه‬


“Tidak sempurna keimanan seseorang hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana
ia mencintai dirinya sendiri”.

Tidak ada kehinaan bagi orang yang pertama kali mengulurkan tangannya
untuk.menjabat tangan saudaranya seraya meminta maaf kepadanya. Hilangkan
segala keegoisan kita, jangan biarkan ada kalimat yang muncul dalam hati dan lisan
kita bahwa sebenarnya aku telah memaafkannya sekiranya ia datang meminta maaf
padaku. Namun yang harus dilakukan adalah membuktikan pemberian maaf kita
dengan memulai meminta maaf

‫إبدأ بنفسك‬
“Mulailah dari diri kita sendiri”

Memang mulia memberi maaf, memang mulia meminta maaf di kala kita bersalah.
Akan tetapi jauh lebih mulia di kala kita mampu meminta maaf sekalipun bukan kita
yang bersalah. Rasulullah SAW bersabda :

‫ أن تعفو معن ظلمك وتعطي من حرمك وتصل من قطعك‬: ‫ثالثة من ماكرم األخالق عند هللا‬
“Tiga macam budi pekerti yang mendapat nilai paling tinggi di sisi Allah, yaitu :
memberi maaf kepada orang yang telah menganiaya dirimu, memberi kepada orang
yang telah memutuskan pemberian kepadamu, dan bersilaturrahim kepada orang
telah memutuskan hubungan denganmu”.

‫هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر وهلل الحمد‬

5
Idul Fitri adalah hari bersilaturrahim yang ditandai dengan duduknya kita di sini.
Ingat pada masa lalu, cemas dengan masa yang akan 6ating. Menetes air mata kita
mengingat itu semua. Rindu pada keluarga, baik keluarga yang sedang berada
diperantauan maupun bagi keluarga yang sudah dipanggil menghadap kehadirat
Ilahi. Seorang anak ingat pada orang tuanya yang telah tiada, ingat pada nenek
moyang dan sanak keluarga yang telah mendahului kita. Bahkan ada yang ingat pada
isteri atau suami yang telah menghadap Allah. Ingat pula kepada handai tolan, teman
sekerja atau sesama jama’ah mesjid yang telah wafat. Haru dan sedih mengenang
segala kebaikan dan budi luhur mereka. Untuk mereka kita doakan : “Ya Allah,
semoga Engkau menerima amal baik mereka, mengampuni segala dosanya serta
menempatkan mereka pada tempat yang dekat dengan-Mu”.

‫هللا أكبر وهلل الحمد‬

Hari ini adalah hari yang paling tepat kita mengingat sekaligus menyesali
segala dosa yang telah dilakukan, baik dosa kepada Allah maupun dosa kepada
sesama, terlebih lagi dosa kita seorang anak kepada kedua orang tua. Jangan sampai
berkahnya Ramadhan dan mulianya hari ini tidak didapatkan karena kedurhakaan
dan dosa kita kepada mereka.

Orang tua adalah tumpuan anak-anaknya, orang tua adalah harapan anak-
anaknya, orang tua adalah tempat curahan hati dan keluh kesah anak-anaknya. Tiada
kata dan bahasa yang dapat mengungkapkan kebaikan mereka kecuali perasaan dan
tetesan air mata yang berbicara. Maka dari itu, pesan kami kepada saudara-saudaraku
yang masih ada orang tuanya, suatu ketika mungkin kita masih ingin bersua dengan
mereka, berbicara dengan mereka, bercanda dengan mereka, namun tidak ada lagi
waktu yang disebabkan oleh dua kemungkinan. Kalau bukan kita meninggalkan
maka kita yang akan ditinggalkan. Karenanya Allah mengingatkan kita :

‫َوقَىَض َرب ُّ َك َأاَّل تَ ْع ُبدُ وا اَّل اَّي ُه َواِب لْ َوادِل َ ْي ِن ْح َسااًن َّما ي َ ْبلُغ ََّن ِع ْندَ كَ ْال ِكرَب َ َأ َحدُ مُه َا َأ ْو اَلِك مُه َا فَاَل تَ ُق ْل‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬ ‫ِإ ِإ‬
‫لَهُ َما ُأ ّ ٍف َواَل تَهْن َ ْرمُه َا َوقُ ْل لَهُ َما ق ْو ك ِرميًا‬
َ ‫اًل‬ َ
“Dan Tuhanmu telah menetapkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya telah telah mencapai usia tua maka
janganlah sekali-kali kamu mengatakan “ah” dan jangan pula menbentak mereka,
serta ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”.

Maka sungguh sangatlah menyakitkan bila mana ada orang yang tidak mau
meneteskan air mata walau hanya setetes saja, mengingat dosa-dosa yang telah
diperbuatnya kepada kedua orang tua. Marilah kita berhati-hati, menjaga, berbuat
baik, memelihara kedua orang tua kita dan menyadari betapa sakitnya perasaan kita

6
bila kita hidup sendiri tanpa belaian kasih sayang orang tua tanpa seorang ayah dan
tanpa ibu.

‫هللا أكبر وهلل الحمد‬

Karenanya, tidak ada sesuatu pun yang dapat menghilangkan dan memutuskan
hubungan antara anak dan orang tuanya. Seburuk apapun orang tua, dia tetap orang
tua kita. Dan sejelek apapun anak kita, dia tetap anak kita. Memang berat dan sakit
bila ada anak ditinggalkan oleh orang tuanya, namun jauh lebih berat bila ada orang
tua ditinggalkan oleh anaknya. Mari kita renungi sebuah riwayat yang menyebutkan
bahwa ketika Rasulullah mengalami sakit yang mengantarkan kematiannya.
Datanglah seorang tamu ke rumah Nabi, lalu nabi bertanya kepada putrinya yang
bernama Fatimah: “wahai anakkku, Fatimah… apakah engkau mengetahui siapa
gerangan yang datang ke mari?” Fatimah menjawab: “aku tidak tahu wahai
Rasulullah, aku tidak tahu wahai ayahku”. Nabi lalu mengatakan bahwa yang datang
itu adalah malakul maut yang bertugas mencabut nyawa yang menyebabkan seorang
suami menjadi duda, seorang istri menjadi janda, dan seorang anak menjadi yatim.
Rasul pun mempersilahkan malaikat tersebut masuk ke dalam rumah, lalu malaikat
memberi salam seraya mengatakan: “aku datang ke mari untuk menyampaikan salam
rindu dari Tuhanmu, dan bila engkau telah rela dan menyetujuinya aku pun ingin
mencabut nyawamu. Betapa sedih hati Fatimah, menetes air matanya mendengarkan
kata-kata malakul maut. Rasulullah SAW menjawab pertanyaan malakul maut
dengan mengatakan bahwa aku pun sudah sangat rindu ingin bertemu dengan
Tuhanku. Fatimah dengan suara lirih berkata kepada Nabi; “wahai Rasulullah…
sungguh berat dan sedihnya perpisahan seorang anak dengan ayahnya”. Nabi pun
menjawab bahwa jauh lebih berat, jauh lebih sedih seorang ayah meninggalkan
anaknya.

Fatimah pun kembali bertanya; “wahai ayahku… sekiranya nanti di akhirat aku
sangat rindu padamu, ke mana aku hendak mencarimu? Nabi menjawab: “wahai
anakku… carilah aku di padang mahsyar, karena seluruh manusia pasti akan
dikumpulkan ditempat tersebut”. Lalu Fatimah berkata; “sungguh sulitnya orang
dicari di tempat itu wahai ayahku, dan bila aku sudah sangat rindu padamu sementara
aku belum menemukanmu ke mana lagi aku mencarimu”, menetes air mata nabi
mendengarkan keluh kesah anaknya, bahkan disebutkan dalam riwayat bahwa
seluruh malaikat ikut menangis mendengarkan pembicaraan antara Nabi dan
putrinya. Maka Rasulullah SAW menjawab; “carilah aku nanti di di jembatan
shirathal mustaqim, karena tidak ada seorang pun yang tidak melewati jalan
tersebut”. Fatimah kembali mengeluh “alangkah sulitnya aku menemukanmu wahai
ayahku” semakin sedihlah putri Nabi mendengarkan jawaban ayahnya yaitu
Rasulullah SAW. Lalu Nabi mengatakan; “wahai anakku… carilah aku nanti di
depan pintu surga, karena aku tidak akan masuk ke dalam surga sebelum seluruh

7
umatku masuk ke dalamnya. Wahai anakku… perbanyaklah kebaikanmu kepada
sesama, mudah-mudahan Allah memberi balasan yang berlipat ganda”.

‫الش هَدَ ا ِء‬ ِ ّ ‫َو َم ْن يُطِ ع ِ اهَّلل َ َو َّالر ُس و َل فَُأولَِئ َك َم َع اذَّل ِ َين َأنْ َع َم اهَّلل ُ عَلَهْي ِ ْم ِم َن النَّ ِب ِي ّ َني َو‬
ُّ ‫الص ِّدي ِق َني َو‬
‫الصا ِل ِح َني َو َح ُس َن ُأولَِئ َك َر ِفيقًا‬
َّ ‫َو‬
“Barang siapa yang ta’at kepada Allah dan Rasul-Nya maka mereka akan bersama
orang-orang yang mendapatkan nikmat dari Tuhannya, yaitu para Nabi, orang-orang
yang membenarkan ajaran agama, para syuhada dan orang saleh. Mereka itulah
teman yang paling baik”.

Hadirin hadirat yang dirahmati oleh Allah SWT.

Demikianlah gambaran betapa berat dan susahnya perpisahan antara anak dan
orang tuanya. Oleh karena itu, kita yang masih memiliki orang tua hendaklah kita
berbakti dan berbuat baik kepada mereka. Sedanngkan kita yang sudah tidak
memiliki orang tua atau sudah ditinggal mati oleh orang tuanya, hendaklah kita
mendoakan mereka. Semoga mereka diselamatkan dalam perjalanannya sekaligus
tetap mendapatkan rahmat dan kasih sayang dari Allah SWT.

Singkat kata, penderitaan orang tua, penderitaan ayah, penderitaan ibu tak
lain dan tak bukan kecuali hanya untuk kebaikan anaknya. Tidak ada kata, tidak amal
dan perbuatan yang dapat membalas dan menyamai kebaikan orang tua kepada
anaknya. Karena itu, sadarilah akan segala dosa dan kesalahan kita kepada mereka.
Jangan sampai kita mengangggap bahwa dengan puasa satu bulan penuh disertai
dengan penunaian zakat sehingga dosa-dosa kita telah diampuni oleh Allah.
Yakinilah Allah tidak akan mengampuninya sebelum kita memohon maaf kepada
orang tua.

Olehnya itu hadirin, sekembali dari tempat ini mari kita langsung menghadap ke
hadapan orang tua kita, rangkul mereka, cium tangan mereka, seraya menyesali
segala kesalahan dan kedurhakaan kita kepadanya. Setelah itu, kita saling
memaafkan antar saudara, keluarga, tetangga dan handai tolan lainnya, baru kita
kembali menghadap Allah. Maka barulah pada saat itu kita bersih dan suci dan
segala dosa dan pelanggaran.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Akhirnya, marilah kiita sama-sama menundukkan kepala dengan


menghadapkan wajah dan hati kita kepada Allah seraya kita berdoa kepada-Nya
semoga hari ini menjadi saksi nyata akan kemenangan kita, hari ini menjadi saksi
nyata akan harapan dan kerinduan kita untuk kembali bertemu dengan bulan suci
Ramadhan tahun depan. Semooga hari ini menjadi saksi akan baiknya hubungan kita

8
dengan Allah, hubungan anak dengan orang tuanya serta hubungan kita antar sesama
yang ditandai dengan sikap saling memaafkan satu sama lain.

Ya Allah… kayakanlah kami dengan ilmu pengetahuan, hiasilah kami dengan


kelembutan hati, muliakanlah kami dengan ketakwaan serta perindahlah kami
dengan kesehatan, dengan rahmat-Mu wahai Allah Tuhan Yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang.

‫ هللا اكرب وهلل امحلد‬.‫ ال اهل الا هللا وهللا اكرب‬x 3 ‫هللا اكرب‬
‫ابرك هللا يل ولمك يف القرآن الكرمي ونفعين وإ ايمك مبا فيه من األايت واذلكر احلكمي وتقبل هللا مين‬
‫ أقول قويل هذا واستغفر هللا العظمي يل ولمك وللمؤمنني‬.‫ومنمك تالوته انه هو السميع العلمي‬
‫ فاستغفروه انه هو الغفور الرحمي‬.‫واملؤمنات واملسلمني واملسلامت األحياء مهنم واألموات‬

9
‫اخلطبة الثانية‬
‫هللا اكرب ‪ 7‬ال اهل الا هللا وهللا اكرب ‪ .‬هللا اك رب وهلل امحلد ‪ ,‬هللا اك رب كب ريا وامحلد هلل كث ريا‬
‫وسبحان هللا بكرة وأصيال ‪ ,‬ال اهل الا هللا وهللا اكرب ‪ ,‬هللا اكرب وهلل امحلد‬
‫فس بحان هللا حني متس ون وحني تص بحون ‪ ,‬وهل امحلد يف الس موات واألرض وعش يا وحني‬
‫تظه رون ‪ ,‬خيرج احلي من امليت وخيرج امليت من احلي ‪ ,‬وحييي األرض بع د موهتا وك ذكل‬
‫خترجون ‪ .‬هللا اكرب ‪ 3‬سبحان من حضعت هل رقاب اجلبابرة والك رباء ‪ ,‬وانتقم من الظ املني‬
‫بعدهل للمظلومني من عباده الض عفاء ‪ .‬س بحان من ت زنه عن الفحش اء ‪ ,‬س بحان من أح اط علم ه‬
‫جبميع األشياء ‪ ,‬سبحان من يغ ري وال يتغ ري ‪ ,‬س بحان رب ك رب الع زة عام يص فون وس الم عىل‬
‫املرسلني وامحلد هلل رب العاملني ‪.‬‬
‫امحلد هلل اذلي حيق ق رج اء من امهل وجييب دع اء من ابهتل الي ه وامهل ‪ .‬اش هد ان ال اهل الا هللا‬
‫وحده ال رشيك هل واشهد ان محمدا عب ده ورس وهل ارس هل ابله دى ودين احلق ليظه ره عىل ادلين‬
‫لكه ولو كره الاكفرون ‪ .‬صىل هللا عليه وعىل آهل وحصبه وسمل تسلامي كثريا "أما بعد"‬
‫فيا عباد هللا ‪ ,‬اتقوا هللا وصلوا عىل رس ول هللا‪ .‬ان هللا ومالئكت ه يص لون عىل الن يب يآاهيااذلين‬
‫امن وا ص لوا علي ه وس لموا تس لامي ‪ .‬اللهم ص ل وابرك عىل س يدان محمد يف األولني واآلخ رين ويف‬
‫املالء األعىل اىل يوم ادلين‪.‬‬
‫اللهم ارض عن اخللفاء الراشدين ‪ :‬أيب بكر ومعر وعامثن وعيل ‪ ,‬وارض اللهم عن س يدان احلس ن‬
‫وسيدان احلسني وعن اهمام فاطمة الزهراء وعن جدهتام خدجية الكربى وعن بقية الصحابة والقرابة‬
‫والتابعني هلم إبحسان اىل يوم ادلين ‪ .‬وارض عنا معهم اي رب العاملني ‪.‬‬
‫اللهم انرص اإلسالم واملسلمني ودمر أعدائك أعداء ادلين ‪ .‬اللهم آمنا يف دوران واصلح والة أموران‬
‫ووفق حاكمنا وزعامئنا اىل ما فيه صالح العباد والبالد‬
‫اللهم الف بني قلوهبم واصلح ذات بيهنم واهدان وإ ايمه اىل سبيل الرش اد ‪ .‬اللهم حبب الين ا اإلميان‬
‫وزينه يف قلوبنا وكره الينا الكفر والفسوق والعصيان ‪ ,‬واجعلنا من الراشدين‪.‬‬

‫‪10‬‬
‫اللهم اان نسأكل موجبات رمحتك وعزامئ مغفرتك والسالمة من لك إمث والغنمية من لك بر والفوز‬
‫ابجلنة والنجاة من النار ‪ .‬اللهم اخرجنا من الظلامت اىل النور وارزقنا معال صاحلا وجتارة لن تبور‬
‫‪ ,‬اي عامل ما يف الصدور‬
‫اللهم اغف ر للمؤم نني واملؤمن ات واملس لمني واملس لامت األحي اء مهنم واألم وات ان ك مسيع ق ريب‬
‫جميب ادلعوات واي قايض احلاجات برمحتك اي ارمح الرامحني‬
‫ربنا آتنا يف ادلنيا حسنة ويف اآلخرة حسنة وقنا عذاب النار ‪ ,‬آمني اي رب العاملني‬
‫عباد هللا ‪ ,‬ان هللا يأمرمك ابلعدل واإلحسان وإ يتاء ذى القرىب ويهنى عن الفحشاء واملنك ر والبغي‬
‫يعظمك لعلمك ت ذكرون ‪ .‬ف اذكروا هللا العظمي ي ذكرمك واش كروه عىل نعم ه ي زدمك واس ألوه من فض هل‬
‫يعطمك وذلكر هللا اكرب وهللا يعمل ما تصنعون‪.‬‬

‫السالم عليمك ورمحة هللا وبراكته‬

‫‪11‬‬

Anda mungkin juga menyukai