الله موجد الا مكان
الله موجد الا مكان
BANTAHAN TERHADAP
“Pernyataan Allah maha ada, tidak menempel dengan alam dan juga tidak terpisah dari alam,
tidak di dalam alam dan jugaُtidakُdiُluarُalamُadalahُpengingkaranُbagiُwujudُAllah”ُ
Bantah:
"Perkataan itu menyesatkan, kalian membangun keyakinan kalian di atas dasar yang tidak
benar, kalian menjadikan syarat wujud bagi sesuatu dengan keharusan adanya sifat
menempel dan terpisah, dengan keharusan berada di dalam alam atau di luar alam,
kalian berangkat dari keyakinan rusak bahwa Allah sebagai benda yang memiliki bentuk dan
ukuran.
Anehnya, golongan Musyabbihah sendiri mengakui bahwa Allah ada sebelum menciptakan
alam, tidak di dalam alam dan tidak pula di luar alam.
Adapun dalil dari Hadits bahwa Allah tidak disifati menempel atau terpisah, tidak di dalam
alam dan tidak pula di luar alam, adalah sabda Rasulullah;
كان هللا ولم يكن شيء معه
apapun bersama-Nya”.ُ
Demikian pula setelah alam diciptakan, Allah ada sebagaimana pada sifat-Nya semula; Allah
ada tidak di dalam alam, juga tidak di luar alam.
Dengan demikian menjadi jelas bahwa apa yang menjadi keyakinan golongan Musyabbihah
bahwa Allah berada pada tempat dan arah adalah keyakinan batil dan sesat.
Mujassimah Musyabbihah mengatakan;
"Jika Allah tidak di luar alam dan tidak di dalam alam, bahwa ungkapan demikian itu
menetapkan dua perkara yang saling bertentangan (Kontradiktif).
Bantah:
Al-’AllamahُMuhammadُibnُAhmadُyangُpopulerُdenganُsebutanُMayyarahُal-Maliki, dalam
kitab karyanya berjudul ad-Durr ats-Tsamin, menuliskan dengan teksnya sebagai berikut:
المولى تبارك وتعالى ال داخل العالم وال خارج العالم؟ فأجاب: سئل اإلمام العالم أبو عبد هللا سيدي محمد بن جالل هل يقال: «مسألة
، واعترضه بعضهم بأن هذا رفع للنقيضين، هكذا نسمعه من بعض شيوخنا:السائل
”Masalah; al-Imam al-’Alimُ Abuُ ’Abdillahُ Muhammadُ ibnُ Jalalُ ditanya;ُ Apakahُ dikatakanُ
bahwa Allah tidak di dalam alam, juga tidak di luar alam?
Beliau menjawab si-penanya; Iya, demikian itulah yang kita dengar dari beberapa guru kami.
Sebagian orang membantah bahwa ungkapan demikian itu menetapkan dua perkara yang
saling bertentangan.
وأما حيث ال يصح، ألن التناقض إنما يعتبر حيث يتصف المحل بأحد النقيضين ويتواردان عليه،واالعتراض بأنه رفع للنقيضين ساقط
تواردهما على المحل وال يمكن االتصاف
وكما يقال، فال تناقض لصدق النقيضين فيه لعدم قبوله لهما على البدلية، الحائط ال أعمى وال بصير:بأحدهما فال تناقض كما يقال مثال
. وقس على ذلك إ ه، ال فوق وال تحت:في الباري أيضا
.....Adapun pendapat yang mengatakan
bahwa itu menetapkan dua perkara yang saling bertentangan (Kontradiktif) maka itu adalah
pendapat rusak.
Karena dua perkara yang disebut bertentangan itu adalah apabila sesuatu bersifat dengan
salah satu dari dua sifat yang satu dengan lainnya saling menyalahi, dan salah satu dari dua
sifat tersebut dapat menjadi sifat bagi sesuatu tersebut.
Adapun sesuatu yang tidak bersifat dengan salah satu dari dua sifat tersebut maka tidak
dikatakan saling bertentangan,
sepertiُapabilaُkitaُkatakan;ُ”Tembokُtidakُbuta,ُjugaُtidakُmelihat”ُ
Karena dua sifat yg bertentangan tersebut, satu atau lawannya tidak berlaku bagi tembok.
DemikianُpulaُketikaُkitaُkatakanُbagiُAllah;ُ”Diaُtidakُdiُatas,ُjugaُtidakُdiُbawah”ُhalُituُ
bisa diterima oleh karena dua sifat yang bertentangan tersebut tidak berlaku bagi Allah, (sifat
itu hanya berlaku bagi benda yang memiliki bentuk dan ukuran).
Dan demikian seterusnya dalam memahami sifat-sifat Allah."
Aqidah Ahlusunnah waljamaah, ga bikin ruwet:
هللا موجود بال مكان
Sesuai dengan mafhum dalil
كان هللا ولم يكن شيء معه
Sesuai dengan mafhum dalil