Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih dan lagi Maha Penyayang. Selain
itu, Kami juga memanjatkan puji syukur atas limpahan berkah dan hidayah-Nya, sehingga
penyelesaian makalah klasifikasi bentuk kesalahan dalam pemogramanan Aplikasi MY List bisa
berjalan lancar. Kami juga berharap, agar makalah ini bisa menjadi inspirasi bagi para pembaca guna
menyadari kesalahan kesalahan error yang kerap terjadi saat proses compilasi.

Makalah ini kami susun dengan lengkap dan detail, sehingga orang yang masih awam dapat
memahami mengenai informasi yang berkaitan kesalahan error dalam pemograman. Kami juga
menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah berkontribusi dalam
penyelesaian makalah ini.

Kami juga menyadari bahwa kami masih memiliki banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Kamu memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan kata, sehingga
kami membuka dan menerima kritik dan saran bagi seluruh pembaca.

Akhir kata Kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan memberi inspirasi bagi
seluruh orang yang membaca. Kami juga berharap, agar makalah ini bisa menjadi sumber
informasi,Sekian.

ii
DAFTAR ISI

Hlm
COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 1
1.4 Tujuan Penulisan ………………………………………………….......... 2
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Kesalahan Bahasa (language error) aplikasi To Do
List………………….............................................................. 3
2.2 Kesalahan sewaktu Proses(run-time error) aplikasi To Do
List……………………………..…………………………....... 4
2.3 Kesalahan Logika pada aplikasi To Do List.
…………………………………………………………… 5
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………... 7
3.2 Saran……………………………………………………………………. 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengujian perangkat lunak memegang peranan penting dalam menjaga kualitas perangkat
lunak. Menurut Galin (2004) pengujian perangkat lunak atau software testing diartikan sebagai
proses formal dimana suatu perangkat lunak diuji dengan cara menjalankan perangkat lunak
tersebut dalam komputer dan menjalankan prosedur serta kasus tertentu.
Dalam pengembangan perangkat lunak, tekanan untuk menyelesaikan perangkat lunak
dengan cepat sering ditemui. Selain itu, perangkat lunak yang dikembangkan di era modern
memiliki kompleksitas yang tinggi, sehingga meningkatkan tingkat kesulitan dalam melakukan
pengujian.
Hal-hal tersebut seringkali menyebabkan manajer proyek memutuskan untuk mengurangi
aktivitas ataupun sumber daya yang diperlukan untuk melakukan pengujian perangkat lunak
(Konka, 2011). Pengujian perangkat lunak yang dilaksanakan dengan tidak sempurna tentu akan
membawa pengaruh 2 yang kurang baik terhadap kualitas perangkat lunak yang dihasilkan.
Pengujian perangkat lunak yang tidak efektif dan tidak lengkap dapat mengakibatkan berbagai
masalah ketika perangkat lunak tersebut digunakan oleh end-user (Catelani dkk., 2011). Dalam
teori pengujian perangkat lunak terdapat berbagai metode yang bisa digunakan untuk melakukan
pengujian, misalnya metode white-box testing dan metode black-box testing.
Sistem penguji perangkat lunak tentunya harus mampu menguji berbagai aspek dalam
perangkat lunak sehingga penggunaan lebih dari satu metode pengujian sangat diharapkan
(Galin, 2004). Di dalam merancang dan membangun sebuah perangkat lunak berbasis proyek,
semua kebutuhan pengguna harus bisa diakomodir oleh perangkat lunak yang dibuat. Untuk itu,
salah satu cara memastikan kesesuaian antara kebutuhan dan output yang dihasilkan, adalah
dengan membuat use case.
Use case menjadi elemen dasar dan terpenting dalam tahap desain perangkat lunak,
pembuatan diagram robustness, sequence bahkan hingga class diagram didasarkan pada skenario
yang dijabarkan pada usecase. 3 Sebuah perangkat lunak yang baik, idealnya adalah yang telah
memenuhi semua kebutuhan penggunanya.
Cara yang paling lazim digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat
telah sesuai dengan use case-nya, adalah cara test case. Berdasarkan skenario basic dan alternate

iv
path pada use case, dikembangkan seperangkat skenario testing. Selain itu, setiap skenario
testing akan diberikan serangkaian data dummy yang akan dilakukan sebagai perangkat testing.
Hasil dari testing ini akan menunjukkan sejauh mana kesesuaian antara use case dengan
perangkat lunak.
Aplikasi To Do List ini sendiri merupakan program aplikasi pengigat aktifitas yang
simple seperti notepad ataupun note pada umumnya.namun lebih di khusus kan untuk mengingat
keseharian apa saja yang akan dilakukan oleh pengguna.bertujuan agar pengguna memiliki pola
keseharian yang terjadwal dan terstruktur.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana kesalahan Bahasa (language error) dalam aplikasi To Do List?
b. Bagaimana kesalahan sewaktu proses (run-time error) dalam aplikasi To Do List?
c. Bagaimana kesalahan logika (logical error) dalam aplikasi To do List?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan berisi pernyataan-pernyataan penting yang berisi jawaban dari rumusan
masalah. Tujuan penulisan dituliskan dengan poin-poin sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari bentuk kesalahan yang sering terjadi
saat memprogram data.
b. Memahami secara mendasar tentang bentuk kesalahan Bahasa,kesalahan sewaktu proses,
hingga kesalahan dalam logika pada saat pembuatan aplikasi To Do List.
c. Memahami dan mengetahui tahapa n yang benar agar terhindar dari klasifikasi kesalahan
script programing.

v
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Strategi Testing Aplikasi Mylist

A. vertifikasi
Verifikasi merupakan sekumpulan aktifitas yang memastikan software telah
melakukan fungsi tertentu dengan benar. Setelah dijalankan Aplikasinya , maka akan dapat diketahui
apakah hasil pengujian sesuai atau tidak dengan fungsinya.
Path Proses Pengujian Hasil
1. Mulai membuka aplikasi, close aplikasi Sesuai
2. Mulai membuka aplikasi, klik cacatan baru dan cacatan lama, selesai Sesuai
Vetifikasi di ambil dari Pengujian white-box telah selesai dan dapat diperoleh hasil bahwa aplikasi dapat
berjalan sesuai dengan fungsinya.

B. Valiadasi Ahli Pengguna


Validasi merupakan sekumpulan aktifitas berbeda dari verifikasi yang memastikan bahwa software yang
dibangun dapat dilacak terhadap kebutuhan atau permintaan pelanggan.
NO. Indikator Skor Persentasi Katagori
1. perpaduan warna teks dan background 12 75 Layak
2. Ketepatan ukuran tombol 14 80 Layak
3. Ketepatan pemilihan warna tombol 13 86,76 Sangat Layak
4. font yang digunakan 14 95,50 Sangat Layak
5. Ketepatan pemilihan desain background 13 86,76 Sangat Layak
6. Ketepatan pemilihan warna teks 13 86,76 Sangat Layak
86,76
Berdasarkan analisis data dalam tabel diatas diperoleh persentase 86,11% dalam pengujian ahli media.
Berdasarkan kriteria interpretasi skor kelompok kami, klasifkasi yang diperoleh adalah “Sangat Layak”.

vi
2.2 Kesalahan sewaktu Proses(run-time error) aplikasi To Do List
runtime error adalah kesalahan yang terjadi saat sedang menjalankan suatu program.
Ada beberapa penyebab terjadinya jenis error yang satu ini. Misalnya, kesalahan dalam proses
input, kesalahan perhitungan, dan proses output.
Kesalahan run-time error pada aplikasi to do list yang saya buat pun terletak pada saat user
diminta untuk menginput data berupa Number namun Ketika dimasukan huruf program langsung
berhenti sebelum waktunya.

Contoh gambar 2.2(kesalahan run-time pada aplikasi to do list)

Pada gambar 2.2 terlihat aplikasi to do list saat uji coba/testing program tiba tiba timbul
error saat user memasukan huruf untuk memilih inputan. Ini adalah contoh error pada saat saya
mengerjakan pembuatan aplikasi to do list yang terhambat karena error yang timbul saat
program berjalan .run-time masih ditunjukan pada saat error terjadi,membuat kita tahu dimana
letak salah yang harus di benarkan ,run-time error masih bisa dibilang mudah untuk diselesaikan
namun levelnya lebih rumit daripada kesalahan bahasa.karena run-time error tidak menentu
salahnya dari penulisan maupun sebuah syntax yang tidak terpenuhi.
Testing perbagiin code juga merupakan solusi untuk pencegahan kesalahan run-time error
ini ,karena agar tidak merambat ke syntax atau code yang lain yang membuat kita harus merubah
lebih banyak lagi code program yang harus dibenarkan,

vii
2.3 Kesalahan Logika pada aplikasi To Do List.
Logic error adalah kesalahan dari penglogikaan program yang dibuat/salah memilih code saat proses
programing yang membuat hasil output bukan hasil yang kita inginkan ,namun program akan berjalan
dengan mulus tanpa kendala tapi bukan hasil yang seharusnya. Saat pembuatan aplikasi to do list sendiri,
saya sedikit kebingungan dengan penglogika code untuk program menambahkan list yang ada.

Contoh gambar 2.3 (kesalahan Logika aplikasi To Do List)

Pada gambar diatas kesalahan logika yang terjadi adalah Ketika variable penampung Todo sudah penuh
namun user masih menambah listnya, yang membuat list yang ditambahkan tidak ter input
Kembali ,karena pada variable class model hanya mampu menampung 10 list dalam aplikasi ini .ciri ciri
kesalahan saat itu tidak terlihat atau tidak Nampak di layer problem dalam aplikasi IDE. namun Ketika
saya sudah menambah lebih dari 10 list ,selebihnya tidak muncul dan saya teringat jikalau jumlah
variable array yang saya set hanya mampu 10 saja.

Namun solusi yang saya buat ,bukan menambah jumlah angka penampung variable array namun
mengkali 2 kan variable array jika sudah mencapai max list yaitu 10 .dengan menambah script pengecek
dengan “if” sebagai pengecek jikalau array “model” isfull baru masuk ke script pengkali 2 data yang saya
buat,seperti pada contoh gambar 2.3.2(kesalahan Logika aplikasi To Do List).

Hal ini sangat membantu, yang membuat penambahan List tidak akan penuh.saya memilih cara ini agar
terhindar dari kesalahan logic yang lainnya,karena jika saya hanya merubah jumlah angka pada variable

viii
arraynya hal serupa akan tetap terjadi ,misalkan saya ubah data array classnya menjadi 100 ,tetap akan
sama terjadi jikalau data yang di masukan sudah lebih dari 100 akan terjadi kesalahan logic
Kembali.dengan mengkali 2kan data array kesalahan logic tidak akan terjadi ,karena setiap data yang
ditanyakan dalam system sudah sampai Panjang dari data array,akan langsung dikali 2kan secara otomatis
tanpa harus step up ulang data array.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan perbaikan dan juga pengecekan ulang saat pembuatan script ,Adapun
beberapa kesimpulan yang didapatkan dalam klasifikasi kesalahan program adalah ketelitian

ix
dalam pembuatan script sangatlah harus diperhatikan agar terhindarnya dari 3 faktor utama saat
programing yang tidak diinginkan apalagi kesalahan paling fatal ialah kesalahan logika/logic
error.
Namun kesalahan dalam programlah yang membuat programmer juga menjadi lebih mahir dan
hebat. karena mereka pasti sudah membayangkan dari hal hal seperti ini yang pernah terjadi
dalam script yang membuat programmer tidak cemas atau khawatir akan penyelesaian
masalahnya.

3.2 Saran
Saran saat pembuatan aplikasi yang serupa ,ialah lebih perbanyak wawasan akan logika
yang dibutuhkan agar terhindar dari logic error,dan juga ketelitian dalam pengetikan atau tata
Bahasa yang harus lebih di perhatikan karena biasanya seorang programmer lebih menuntut
kecepatan pengetikan script dibanding memperhatikan apakah tata Bahasa yang digunakan sudah
benar dengan Bahasa programing yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai