Anda di halaman 1dari 3

Cara Kerja Rangkaian Lampu Kepala

Avanza

Nama : Dimas Kurniawan

Kelas : C

Sistem Penerangan adalah instalasi dari berbagai rangkaian penerangan pada kendaraan atau
semua sistem kelistrikan pada bodi kendaraan yang bertujuan untuk menjamin keamanan dan
kenikmatan saat berkendara. Fungsi sistem penerangan adalah sebagai penerangan pada
kendaraan untuk memberikan tanda-tanda kepada pengendara lain misalnya pada saat akan
membelok maupun akan berhenti sehingga pengendara lain lebih aman. Selain itu, juga untuk
memberikan indikator pada pengendara contoh lampu tanda belok kanan atau kiri sudah
menyala, kondisi bahan bakar masih banyak atau sudah habis dan lain-lain, disamping itu
juga untuk menambah kenikmatan saat berkendara.

Berikut ini beberapa penjelasan singkat mengenai wiring diagram tersebut :

 Saat posisi Low


Ketika berada di posisi Low, posisi light control switch berada pada posisi head
sehingga relay menjadi aktif. Arah arusnya berasal dari baterai menuju fuse dan
diteruskan ke terminal 1 relay lampu kepala lalu keluar menuju terminal 2 relay lalu
menuju masuk kedalam light control switch lalu di hubungkan ke massa, sehingga
coil relay menjadi magnet dan menarik kontak plat atau menghubungkan terminal 5
ke terminal 3. Karena terminal 5 terhubung ke terminal 1 atau positif baterai maka
arus baterai keluar melewati terminal 3 di teruskan ke fuse lampu bagian kiri dan
kanan lalu menuju filamen lampu low lalu masuk ke switch dimmer lalu masuk
menuju ke massa, sehingga lampu low menyala (arus tidak bisa melewati lampu
indikator high di karenakan mencari hambatan yang paling kecil untuk menuju ke
massa).

 Saat Posisi High


Arah aliran arus saat posisi high sedikit berbeda dengan pada saat posisi low. Posisi
light control switch berada pada posisi head sehingga relay menjadi aktif. Arah
arusnya berasal dari baterai menuju fuse dan diteruskan ke terminal 1 relay lampu
kepala lalu keluar menuju terminal 2 relay lalu menuju masuk kedalam light control
switch lalu di hubungkan ke massa, sehingga coil relay menjadi magnet dan menarik
kontak plat atau menghubungkan terminal 5 ke terminal 3. Karena terminal 5
terhubung ke terminal 1 atau positif baterai maka arus baterai keluar melewati
terminal 3 di teruskan ke fuse lampu bagian kiri dan kanan. Kemudian arus akan
melewati kedua filamen lampu, yaitu ke filamen low untuk menghidupkan lampu
indikator high yang arah arusnya dari filamen low menuju lampu indikator high lalu
ke massa, sehingga lampu indikator menyala. Selanjutnya arus mengalir dari fuse ke
filamen high kemudian ke dimmer switch dan di hubungkan ke massa, sehingga
lampu high menyala.

 Saat posisi flash


Pada saat saklar di posisi flash, maka relay akan aktif kembali walaupun light control
switch pada posisi off atau tail. Arusnya dari baterai menuju fuse lalu diteruskan ke
terminal 1 dan 5 relay, dari terminal 1 relay diteruskan ke dimmer switch lalu ke
massa sehingga coil pada relay menjadi magnet dan menghubungkan terminal 5 relay
ke terminal 3 relay lalu ke fuse kanan dan kiri lampu kepala. Selanjutnya arus akan
melewati kedua filamen lampu, yaitu filamen low untuk menghidupkan lampu
indikator high (arah arusnya dari filamen low menuju lampu indikator high kemudian
massa) sehingga lampu indikator menyala, selanjutnya arus mengalir dari fuse ke
filamen high kemudian ke dimmer switch dan dihubungkan ke massa hingga
menyebabkan lampu menyala.

Pada wiring diagram tersebut juga terdapat wiring lampu mundur yang arah arusnya dari
baterai menuju ke fuse utama lalu diteruskan ke fuse stop, dari fuse stop lalu di hubungkan ke
switch stop light kemudian ke lampu dan ke massa sehingga pada saat pedal rem ditekan
maka switch akan berhubungan dan lampu akan menyala.

Anda mungkin juga menyukai