Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran

p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTEK KERJA


INDUSTRI (PRAKERIN)
Lisa Ardiani11, Ridwan2
12
Universitas Negeri Padang
Email : ardianilisa@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan context, input, process, product
program praktik kerja industri di SMK Negeri 6 Bungo. Penelitian ini adalah
penelitian evaluasi dengan model CIPP. Metodologi yang digunakan adalah metode
kombinasi (Mixed Methods) dengan desain urutan pembuktian (Sequential
Explanatory). Penelitian dilaksanakan di SMK negeri 6 Bungo. Subjek pada
penelitian ini adalah siswa yang telah melaksanakan prakerin, ketua pokja dan
beberapa orang pembimbing prakerin. Teknik pengumpulan data melalui observasi,
kuesioner/angket, dan wawancara. Berdasarkan analisis data ditemukan bahwa
tingkat ketercapaian program prakerin pada variabel context program prakerin di
SMK Negeri 6 Bungo sebesar 93,99% dengan kategori sangat baik. Variabel input
program prakerin di SMK Negeri 6 Bungo sebesar 91,52% dengan kategori sangat
baik. Variabel process program prakerin di SMK Negeri 6 Bungo sebesar 97,62%
dengan kategori sangat baik. Variabel product program prakerin di SMK Negeri 6
Bungo sebesar 78,80% dengan kategori baik. Tujuan prakerin di SMK Negeri 6
Bungo belum sepenuhnya tercapai, strategi pelaksanaan, prosedur penempatan siswa
penjadwalan prakerin telah dilaksanakan sesuai prosedur dan komunikasi dengan
DU/DI ditingkatkan. Kerja sama dengan industri perlu ditingkatankan.

Kata kunci: Evaluasi, prakerin, CIPP

ABSTRACT
This study aimed to describe the context, input, process, product program of
industrial work practices at SMK Negeri 6 Bungo. This study was an evaluation
research using the CIPP model. The method used was a combination method (Mixed
Methods) with a design sequence of evidence (Sequential Explanatory). The study
was conducted at the 6th Bungo public vocational school. The subjects in this study
were students who had carried out internship, the head of the working group and
several internship advisers. Data collection techniques through observation,
questionnaires, and interviews. Based on data analysis, it was found that the level of
achievement of the apprenticeship program in the context of the apprenticeship
program variable at SMK Negeri 6 Bungo was 93.99% with a very good category.
The internship program input variable at SMK Negeri 6 Bungo was 91.52% with a
very good category. The internship program process variable in SMK Negeri 6 Bungo
was 97.62% with a very good category. The internship program product variable at
SMK Negeri 6 Bungo was 78.80% with a good category. The objectives of the
apprenticeship in SMK Negeri 6 Bungo have not yet been fully achieved, the
implementation strategy, procedures for placing students in the apprenticeship
scheduling have been carried out according to procedures and communication with
DU / DI improved. Cooperation with industry needs to be increased.

Keywords: Evaluation, Internship, CIPP

JIPP, Volume 4 Nomor 2 Juli 2020 _____________________________________________________________ 194


Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran
p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

PENDAHULUAN industri, (4) belum dimilikinya presepsi


bahwa prakerin dapat menguntungkan industri
Memasuki era perdagangan bebas yang bersangkutan, (5) Belum adanya
mulai tahun 2003 untuk Asia Tenggara dan kesadaran oleh industri tentang peningkatan
2010 untuk Asia Afrika, DUDI sebagai efesiensi, keefektivan dan kualitas (Mardi
pengguna tenaga kerja harus melakukan Rasyid: 2008).
peningkatan kompetensi tenaga kerjanya agar Dari observasi awal yang dilakukan
dapat bersaing di pasar bebas(Siti Umi dan pada bulan Juli 2019 dengan ketua pokja
Edy: 2013). Konsekuensi dari kondisi tersebut Prakerin di SMK Negeri 6 Muara Bungo,
adalah SMK sebagai lembaga pendidikan perkembangan dan kemajuan bagi sekolah
formal yang memberikan bekal keterampilan dari dampak pelaksanaan prakerin selama ini
dan pengetahuan dituntut untuk dapat sangatlah sedikit. Proses pemetaan di mana
mengikuti ritme yang berkembang di dunia penempatan siswa di industri yang kadang
usaha dan industri (DU/DI). Untuk mampu kurang sesuai dengan kompetensi yang
bersaing di pasar kerja, siswa SMK harus dimiliki oleh siswa. Hampir setiap tahun
dibekali dengan kompetensi-kompetensi yang panitia Prakerin melakukan pemetaan ulang
luwes yang mencakup kompetensi kunci dan karena siswa tidak mendapatkan pekerjaan
kompetensi pada bidang keahlian tertentu yang sesuai dengan kompetensi siswa.
(Soenaryo:2002). Selain itu, kendala lainnya yang
Pendidikan vokasi menjadi strategi ditemukan di lapangan adalah ada beberapa
tepat menyiapkan siswa untuk bisa bekerja di industry melakukan penolakan,
lingkungan profesional. Pendidikan ini ketidakpercayaan industri terhadap
membekali siswa dengan kemampuan bekerja kompetensi kerja siswa membuat pihak
yang sesuai dengan standar industri (Peng industri beranggapan bahwa kehadiran siswa
dkk., 2016). Kemampuan tersebut meliputi dalam prakerin masih menjadi beban dan
kemampuan teknis, kemampuan profesional, kekhawatiran akan terjadinya resiko kerugian
dan kemampuan menyesuaikan diri dengan pada industri. Kendala lainnya juga terjadi
lingkungan pekerjaan (Llorens dkk., 2017). pada siswa adalah tidak semua siswa
Membekali siswa sesuai dengan permintaan mengalami prakerin sesuai dengan harapan,
akan membutuhkan komitmen, komunikasi, hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor
dan kebijakan dikedua belah pihak (Sweetser yaitu peserta prakerin mendapatkan industri
& Kelleher, 2016). Pendidikan kejuruan yang tidak sesuai dengan kompetensi
bertujuan mempersiapkan peserta didik keahliannya, siswa tidak mendapatkan
memasuki dunia kerja bidang keahlian kepercayaan untuk melaksanakan tugas-tugas
tertentu dan dunia kerja mendapatkan tenaga pekerjaan di tempat prakerin.
kerja yang terampil sesuai dengan kebutuhan Mengingat pentingnya pelaksanaan
dunia kerja dan industri (DU/DI)( Muh. Nasir prakerin bagi siswa SMK, serta belum pernah
Malik dan Hasanah: 2015) dilakukan evaluasi pada program prakerin di
Persoalan yang dihadapi oleh sekolah SMK Negeri 6 Muara Bungo. Maka
menengah kejuruan adalah industri yang dibutuhkan adanya evaluasi terhadap
menjadi mitra sekolah belum mampu ikut pelaksanaan program Prakerin.
merencanakan kegiatan belajar peserta didik Evaluasi program untuk menentukan
dalam membentuk profesional siswa. Hal tingkat ketercapaian program terhadap tujuan
yang sama di ungkapkan oleh direktorat yang telah ditetapkan. Evaluasi program
pendidikan menengah kejuruan (1996) bahwa adalah upaya menyediakan informasi untuk
terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan disampaikan kepada pengambil keputusan.
prakerin yaitu: (1) keragaman tingkat Manfaatnya adalah memberikan informasi
kesiapan dan kemajuan SMK, (2) belum yang akurat dan objektif bagi pembuat
memiliki struktur jabatan dan keahlian yang kebijakan untuk mengambil keputusan
baku pada industri, (3) belum adanya alokasi (Daryanto: 2014). Evaluasi adalah kegiatan
biaya pengembangan sumber daya manusia di untuk mengumpulkan informasi yang

JIPP, Volume 4 Nomor 1 Juli 2020 _____________________________________________________________ 195


Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran
p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

selanjutnya informasi tersebut digunakan merupakan cara sistematis untuk mengetahui


untuk menentukan alternatif yang tepat dalam efektivitas dan kesesuaian suatu program,
mengambil sebuah keputusan apakah tindakan atau kebijakan atau obyek lain yang
dilanjutkan, diperbaiki atau dihentikan, diteliti bila dibandingkan dengan tujuan atau
menyusun kebijakan maupun sebagai standar yang ditetapkan. Penelitian ini
pertimbangan dalam mengambil keputusan bertujuan untuk mendeskripsikan context,
untuk kepentingan membuat program input, process, product program praktik kerja
selanjutnya. industri di SMK Negeri 6 Bungo.
Evaluasi program merupakan suatu unit
atau kesatuan kegiatan yang bertujuan untuk METODE PENELITIAN
mengumpulkan informasi tentang realisasi
atau implementasi dari suatu kebijakan, Penelitian ini menggunakan metode
berlangsung dalam proses yang kombinasi (mixed Methods). Metode
berkesinambungan dan terjadi dalam suatu penelitian kombinasi adalah suatu metode
organisasi yang melibatkan sekelompok orang penelitian yang mengkombinasikan atau
guna pengambilan keputusan (Arikunto dan menggabungkan antara metode kuantitatif dan
Jabar: 2009). Evaluasi program merupakan kualitatif untuk digunakan bersama-sama
proses pengumpulan data atau informasi yang dalam suatu kegiatan penelitian (Sugiyono:
ilmiah yang hasilnya dapat digunakan sebagai 2017). Penelitian akan dilakukan di SMK
bahan pertimbangan bagi pengambil Negeri 6 Bungo dengan sampel sebanyak 116
keputusan dalam menentukan alternatif orang siswa yang telah menyelesaikan
kebijakan (Soenaryo:2002). Evaluasi program program prakerin.
PRAKERIN yang dilakukan untuk melihat Penelitian ini merupakan penelitian
kesesuaian antara program dengan evaluasi (evaluation research) yaitu kegiatan
pelaksanaannya(Imam dan Aris: 2015). penelitian untuk mengumpulkan data,
Prakerin sebagai pendidikan dan menyajikan informasi yang akurat dan
pelatihan kerja dilaksanakan untuk objektif mengenai implementasi praktek kerja
meningkatkan kemampuan peserta didik industri (Prakerin) berdasarkan kreteria yang
dengan penekanan pada penguasaan ditetapkan. Model penelitian evaluasi yang
keterampilan fungsional yang sesuai dengan digunakan dalam penelitian ini adalah CIPP
kebutuhan dunia kerja (Depdikbud:2003). (Context, Input, Process, and Product) yaitu
Prakerin merupakan suatu bentuk penempatan model evaluasi penelitian untuk mengetahui
siswa kedalam suatu proses kegiatan praktek akhir dari sebuah program dalam rangka
yang dilakukan sebagai sarana dalam menentukan rekomendasi atas kebijakan yang
pembelajaran. Prakerin mempersiapkan telah lalu yang pada tujuan akhirnya adalah
individu yang terampil sesuai dengan program untuk menentukan kebijakan selanjutnya
keahlian yang telah dipelajari di sekolah. (Novi Hendri Adi: 2015). Penelitian ini
Siswa dibekali dengan beberapa keterampilan difokuskan pada pelaksanaan Prakerin di
yang sesuai dengan program keahlian yang SMK Negeri 6 Muara Bungo.
mereka pilih diharapkan siswa dapat menjadi Pengambilan data yang digunakan
tenaga terampil yang siap untuk bekerja. adalah berupa angket, observasi dan
Siswa dipersiapkan sebagai tenaga terampil wawancara. Angket akan diberikan kepada
yang nantinya dapat menambah jumlah tenaga 116 siswa secara random, untuk observasi
kerja yang dibutuhkan oleh berbagai pihak peneliti mengamati dengan melihat jurnal
pencari pekerja. prakerin siswa dan laporan hasil prakerin
Implementasi program prakerin siswa, sedangkan wawancara dilakukan
senantiasa di evaluasi untuk mengetahui dengan ketua pokja prakerin dan beberapa
program tersebut telah berhasil mencapai orang guru pembimbing prakerin di SMK
maksud pelaksanaan program yang telah Negeri 6 Bungo.
ditetapkan sebelumnya. Penelitian evaluasi
merupakan penelitian terapan, yang

JIPP, Volume 4 Nomor 1 Juli 2020 _____________________________________________________________ 196


Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran
p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

Angket di hitung menggunakan rumus HASIL DAN PEMBAHASAN


tingkat capaian responden TCR (Ridwan:
2012). Evaluasi konteks pelaksanaan program
prakerin di SMK Negeri 6 Bungo terbagi
Tingkat Pencapaian Responden (TPR)= (Skor berdasarkan tiga bagian yang di tinjau yaitu,
rata-rata)/(Skor ideal maksimum) X 100% tujuan program prakerin, lingkungan prakerin
dan pelaksanaan prakerin sesuai dengan
kurikulum implementatif. Berdasarkan
analisis deskriptif terhadap variable konteks
yang terdiri dari tiga indikator berdasarkan
Tabel dibawah ini.

Tabel 1. Variabel Konteks

Indikator Nilai rata-rata TCR Kategori


Tujuan Program Prakerin 4,52 96,73% Sangat Baik
Lingkungan prakerin 3,97 89,15% Sangat Baik
prakerin sesuai dengan kurikulum implementatif 4,26 96,19% Sangat Baik

Angket yang diberikan kepada 116 rata-rata 3,97 dari skor maksimal 5 dengan
orang siswa untuk indikator tujuan program tingkat capaian sebesar 89,15% rentang
prakerin diperoleh nilai rata-rata 4,52 dari presentase besar dari 80% termasuk dalam
skor maksimal 5 dengan tingkat capaian kategori “sangat baik”. Pada indikator
sebesar 96,73%. Rentang presentase besar prakerin sesuai dengan kurikulum
dari 90% termasuk dalam kategori “sangat implementatif diperoleh nilai rata-rata 4,26
baik”, artinya tujuan program prakerin sangat dari skor maksimal 5 dengan tingkat capaian
sesuai berdasarkan peningkatan kemampuan sebesar 96,19% rentang presentase besar dari
siswa dalam bekerja di industri. Pada 90% termasuk dalam kategori “sangat baik”.
indikator Lingkungan prakerin diperoleh nilai

Tabel 2. Variabel Masukan

Indikator Nilai rata-rata TCR Kategori


Kesiapan Siswa Dalam Pelaksanaan Prakerin 3,47 81,07% Sangat Baik
Tersedianya Materi Pembekalan Dari Sekolah dan 4,26 95,7% Sangat Baik
Industri
Realisasi Penerapan Kurikulum Implementatif 4,43 93,94% Sangat Baik

Evaluasi masukan pelaksanaan sebesar 81,07%, rentang presentase besar dari


program prakerin di SMK Negeri 6 Bungo 80% termasuk dalam kategori “sangat baik”.
terbagi berdasarkan tiga bagian yang di tinjau Pada indikator tersedianya materi pembekalan
yaitu, kesiapan siswa dalam pelaksanaan dari sekolah dan industri diperoleh nilai rata-
prakerin, tersedianya materi pembekalan dari rata 4,26 dari skor maksimal 5 dengan tingkat
sekolah dan industri, dan realisasi penerapan capaian sebesar 95,7%, rentang presentase
kurikulum implementatif. Berdasarkan besar dari 90% termasuk dalam kategori
analisis deskriptif terhadap variable masukan “sangat baik”. Pada indikator kesiapan siswa
yang terdiri dari tiga indikator. Angket yang dalam pelaksanaan prakerin diperoleh nilai
diberikan kepada 116 orang siswa untuk rata-rata 4,43 dari skor maksimal 5 dengan
indikator kesiapan siswa dalam pelaksanaan tingkat capaian sebesar 93,94%, rentang
prakerin diperoleh nilai rata-rata 3,47 dari presentase besar dari 90% termasuk dalam
skor maksimal 5 dengan tingkat capaian kategori “sangat baik”.

JIPP, Volume 4 Nomor 1 Juli 2020 _____________________________________________________________ 197


Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran
p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

Tabel 3. Variabel Proses

Indikator Nilai rata-rata TCR Kategori


Pelaksanaan Monitoring Siswa Saat Prakerin 4,13 92,95% Sangat Baik
Keterlibatan Siswa Dalam Proses Kerja di Industri 4,15 96,92% Sangat Baik
Kerjasama Siswa dan Kemampuan Pemecahan 4,29 93,64% Sangat Baik
Masalah

Evaluasi proses pelaksanaan sebesar 92,95%, rentang presentase besar dari


program prakerin di SMK Negeri 6 Bungo 90% termasuk dalam kategori “sangat baik”.
terbagi berdasarkan tiga bagian yang di tinjau Pada indikator keterlibatan siswa dalam
yaitu, pelaksanaan monitoring siswa saat proses kerja di industri diperoleh nilai rata-
prakerin, keterlibatan siswa dalam proses rata 4,15 dari skor maksimal 5 dengan tingkat
kerja di industri, dan kerjasama siswa dan capaian sebesar 96,92%, rentang presentase
kemampuan pemecahan masalah. Berdasarkan besar dari 90% termasuk dalam kategori
analisis deskriptif terhadap variable proses “sangat baik”. Pada indikator kerjasama siswa
yang terdiri dari tiga indikator. Angket yang dan kemampuan pemecahan masalah
diberikan kepada 116 orang siswa untuk diperoleh nilai rata-rata 4,29 dari skor
indikator pelaksanaan monitoring siswa saat maksimal 5 dengan tingkat capaian sebesar
prakerin diperoleh nilai rata-rata 4,13 dari 93,64%, presentase besar dari 90% termasuk
skor maksimal 5 dengan tingkat capaian dalam kategori “sangat baik”.

Tabel 4. Variabel Produk

Indikator Nilai rata-rata TCR Kategori


Peningkatan Dalam Penguasaan Kompetensi 3,51 78,8% Baik
Keahlian

Evaluasi produk pelaksanaan beserta institusi pasangan telah menunjukkan


program prakerin di SMK Negeri 6 Bungo komitmen yang tinggi untuk keberhasilan
terbagi berdasarkan bagian yang di tinjau pelaksanaan prakerin (Wahyu
yaitu, peningkatan dalam penguasaan Nurharjadmo:2008). Mempersiapkan siswa
kompetensi keahlian. Berdasarkan analisis dengan maksimal sebelum pelaksanaan
deskriptif terhadap variable produk yang Praktik Kerja Industri yaitu dengan
terdiri dari tiga indikator. Angket yang memberikan bekal keterampilan dasar
diberikan kepada 116 orang siswa untuk mengenai kompetensi masing-masing dan
indikator peningkatan dalam penguasaan pengetahuan tentang dunia kerja sehingga
kompetensi keahlian diperoleh nilai rata-rata siswa benar-benar siap dalam melaksanakan
3,51 dari skor maksimal 5 dengan tingkat Praktik Kerja Industri (Sadewa Aji dan Nur
capaian sebesar 78,8%. Menurut sudjana Kholis:2015). Komunikasi yang terjadi baik
(2009:257) rentang presentase besar dari 70% antara sekolah dengan institusi pasangan
termasuk dalam kategori “baik”. maupun dengan siswa telah menyebabkan
Pada awal pelaksanaan penyusunan pelaksanaan program seakanakan tak ada
kegiatan Prakerin ini sangat penting sebab hambatan yang berarti (Wahyu Nurharjadmo:
dapat dijadikan acuan bagi DUDI dalam 2008). Pembekalan yang diberikan kepada
melakukan kegiatan agar hasil pelaksanaan siswa meliputi pembekalan pengetahuan,
Prakerin sesuai dengan harapan dari sekolah keterampilan, serta cara belajar di DUDI
(Tifa Wisanti Dkk: 2016). Dari sisi sikap (Tamrin, 2008).
pelaksana, pemahaman program yang baik
membawa dampak pada sikap yang diambil
oleh pelaksana kebijakan. Pihak sekolah

JIPP, Volume 4 Nomor 1 Juli 2020 _____________________________________________________________ 198


Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran
p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

PENUTUP Skills And Active Learning Methods:


An Application For Information And
Evaluasi pelaksanaan program Communications Technology
prakerin di SMK Negeri 6 Bungo di evaluasi Engineering. European Journal Of
menjadi 4 bagian variable yaitu, context,
input, process, dan product.. Angket yang Engineering Education, 42(4), 382-395.
diberikan kepada 116 orang siswa diperoleh
nilai pada variable context (konteks) dengan Mardi Rasyid. 2008. Dukungan Industri
rata-rata 4,25 dari skor maksimal 5 dengan Terhadap Keberhasilan Pendidikan
tingkat capaian sebesar 93,99%. Rentang Sistem Ganda Di Sumatera Barat.
presentase besar dari 90% termasuk dalam Forum pendidikan, UNP No. 01 Tahun
kategori “sangat baik”. Pada variable input
XXIII hal.53-67.
(masukan) dengan rata-rata 4,05 dari skor
maksimal 5 dengan tingkat capaian sebesar
91,52%. Rentang presentase besar dari 90% Muh. Nasir Malik, Hasanah. 2015. Evaluasi
termasuk dalam kategori “sangat baik”. Pada Praktik Kerja Industri Sekolah
variable process (proses) dengan rata-rata Menengah Kejuruan. Jurnal Penelitian
4,29 dari skor maksimal 5 dengan tingkat Pendidikan INSANI. 18(2). 82-91.
capaian sebesar 97,62%. Rentang presentase
besar dari 90% termasuk dalam kategori
Novi Hendri Adi. 2015. Evaluasi Program
“sangat baik”. pada variable product (produk)
dengan rata-rata 3,51 dari skor maksimal 5 Prakerin Pada Kompetensi Keahlian
dengan tingkat capaian sebesar 100%. Teknik Komputer Dan Jaringan Di
Rentang presentase besar dari 90% termasuk SMKN 2 Lubuk Basung. Jurnal Industri
dalam kategori “sangat baik”. Kreatif (IJK). 2(1)65-73

DAFTAR PUSTAKA Peng, L., Zhang, S., & Gu, J. (2016).


Arikunto, S dan C.S.A Jabar 2009. Evaluasi Evaluating The Competency Mismatch
program pendidikan pedomn teoritis Between Master Of Engineering
praktis bagi mahasiswa dan praktisi Graduates And Industry Needs In
pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara China. Studies In Higher Education,
41(3), 445-461.
Endang, Mulyatiningsih. 2011. Metode
Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Ridwan. 2012. Pengantar Statiska. Bandung:
Bandung: Alfabeta Alfabeta

Daryanto. 2014. Evaluasi pendidikan. Jakarta: Sadewa Aji Waskitha, Nur Kholis. 2015.
PT Asdi Mahasatya Evaluasi Program Praktik Kerja Industri
Pada Bidang Keahlian Teknik Instalasi
Imam Susanto, Aris Ansori. 2015. Evaluasi Tenaga Listrik di SMK Swasta Se-
Pelaksanan Praktik Kerja Industri Kabupaten Sleman. Jurnal Student
(Prakerin) Pada Mata Diklat Produktif UNY. 5(3). 71-78
di SMK Sunan Giri Menganti Gresik.
JPTM. 4 (1). 64-70 Siti Umi Khayatun, Edy Supriyadi.2013.
Evaluasi Praktik Kerja Industri
Llorens, A., Berbegal-Mirabent, J., & Llinàs- Kompetensi Keahlian Pemasaran
Audet, X. (2017). Aligning Professional SMKN 1 Pengasih, Kulon Progo.

JIPP, Volume 4 Nomor 1 Juli 2020 _____________________________________________________________ 199


Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran
p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

Jurnal Pendidikan Vokasi. 13(3). 320- Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik dan
333 Kejuruan. 1 (1). 48-49.

Soenaryo D, dkk. (2002). Sejarah pendidikan Tifa Wisanti, Dkk. 2016. Evaluasi
teknik kejuruan di Indonesia, Pelaksanaan Prakerin Dengan Model
membangun manusia produktif. Jakarta: Contexs, Input, Process, Dan Product
Direktorat Dikmenjur (Cipp) Pada Kompetensi Keahlian
Pemasaran di SMK Islam Bustanul
Sweetser, K. D., & Kelleher, T. (2016). Ulum Pakusari Jember. Jurnal
Communicated Commitment And Pendidikan dan Humaniora. 52(1). 1-13.
Conversational Voice: Abbreviated
Measures Of Communicative Strategies Wahyu Nurharjadmo. 2008. Evaluasi
For Maintaining Organization-Public Implementasi Kebijakan Pendidikan
Relationships. Journal Of Public Sistem Ganda di Sekolah Kejuruan.
Relations Research, 28(5-6), 217-231. Spirit Publik .4(2). 215-228

Suharsimi, Cepi. 2010. Evaluasi Program Wakhinuddin. 2014. Evaluasi Program.


Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Padang: UNP Press

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Wardiman Djojonegoro. 1999. Pengembangan


Kombinasi(Mixed Method). Bandung: Sumber Daya Manusia Melalui SMK.
Alfabeta. Jakarta: Jayakarta Agung Offset.

Tamrin, A. G. 2008. Pendidikan sistem ganda


pada sekolah menengah kejuruan.

JIPP, Volume 4 Nomor 1 Juli 2020 _____________________________________________________________ 200

Anda mungkin juga menyukai