Anda di halaman 1dari 24

SENSITIVITAS DAN SPESIFISITAS DIAGNOSTIK

D4 TLM UHMAKA

Hurip Budi Riyanti


2022
Kompetensi yang dicapai :
• Mahasiswa mampu melakukan pengolahan data
untuk menentukan senstifitas dan spesifisitas
metode pemeriksaan di laboratorium kesehatan.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Sensitivitas dan Spesifisitas Diagnostik
• Tiap pemeriksaan perlu sensitivitas dan spesifisitas yang berbeda-
beda perlu dipilih metode yang sesuai.

setiap metode mempunyai sensitivitas dan spesifisitas yang


berbeda-beda

• sensitivitas dan spesifisitas untuk mengukur kemampuan suatu


uji diagnostik dalam mendiagnosa suatu penyakit.

• Sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi menunjukkan tingkat


validitas yang tinggi dari suatu uji.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


• Hampir semua uji diagnostik terdapat kemungkinan :
1. positif palsu (false positive) yaitu hasil positif pada subyek yang sehat
2. negatif palsu (false negative) yaitu hasil negatif pada subyek yang sakit

• Beberapa syarat uji diagnostik yaitu :

1. Harus dikerjakan secara terpisah dan mandiri, dimana pembacaan


hasilnya tidak dipengaruhi oleh hasil pembacaan tes gold standart.
2. Perlu diperhatikan spektrum dari penyakit yang ikut dalam diagnostik.
3. Nilai duga suatu tes sangat dipengaruhi oleh prevalensi penyakit
dimana nilai duga adalah tinggi pada suatu keadaan dengan prevalensi yang
tinggi.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Lanjutan……
4. Ketepatannya harus tinggi,
5. Tata cara melakukan uji diagnostik harus dijelaskan
secara rinci sehingga calon pengguna uji diagnostic
dapat mengerjakan di tempat lain.
6. Kegunaan uji diagnostik tersebut

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


A. PENGERTIAN SENSITIVITAS DAN SPESIFISITAS DIAGNOSTIK
• Sensitivitas merupakan kemampuan tes untuk menunjukkan
individu mana yang menderita sakit dari seluruh populasi yang
benar-benar sakit.

• Spesifisitas adalah kemampuan tes untuk menunjukkan individu


mana yang tidak menderita sakit dari mereka yang benar-benar
tidak sakit.

• Sebuah metode pemeriksaan yang ideal adalah yang


mempunyai sensitivitas dan spesifisitas tinggi yang berarti
validitasnya juga tinggi.
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
• Sensitivitas dan spesifisitas dipengaruhi oleh cut off point untuk
menentukan kriteria positivitas, yakni nilai berapa seseorang dikatakan
sakit atau berpenyakit.
• Cut off point adalah nilai batas normal dan abnormal atau nilai batas hasil
hasil uji positif dan negatif.
• Sebaliknya nilai ramal positif, sangat tergantung pada prevalensi penyakit yang ada
dalam populasi yang sedang dites.
• Makin tinggi prevalensi penyakit dalam populasi, makin tinggi pula probabilitas
menderita penyakit.
• Dengan demikian cara utama untuk menaikkan hasil dalam sebuah metode
pemeriksaan adalah dengan menargetkan tes pada kelompok orang yang berisiko
tinggi menderita penyakit.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


B. PENENTUAN SENSITIVITAS DAN SPESIFISITAS DIAGNOSTIK
• Penilaian suatu uji diagnostik dan penilaian dengan gold standart akan memberi

kemungkinan hasil postif benar, postif semu/palsu, negatif semu/palsu dan negatif

benar.

• Dalam penyajian hasil, keempat kemungkinan tersebut disusun dalam suatu tabel 2x2.

• Bila hasil positif benar disebut sel A, hasil postif semu adalah sel B, hasil negatif semu

adalah sel C, dan hasli negative benar adalah sel D (Tabel 6.3)

• Dari tabel tersebut akan dapat diperoleh beberapa nilai yang

menunjukkan berapa akurat suatu uji diagnostik dibanding dengan gold standart yang

dipakai
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
Lanjutan…

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
Lanjutan…

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Lanjutan…

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Lanjutan….

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Lanjutan…

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Lanjutan…

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Lanjutan…

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
Lanjutan….

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Lanjutan….

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Contoh penentuan spesifikasi dan sensitifitas
• Dari tabel hasil pemeriksaan malaria secara mikroskopis dan metode
imunokromatografi tentukan sensitivitas dan spesifisitas dari
pemeriksaan malaria metode imunokromatografi tersebut ?

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Penyelesaian
Mikroskopis positif Mikroskopis negative Total

Imunokromatografi positif 84 (A) 17 (B) 101

Imunokromatografi negative 0 (C) 503 (D) 503

Total 84 520 604

1. Sensitifitas (True Positif Rate = TPR ) = A/(A + C)


= 84/84
= 1

2. Spesifisitas (True Negatif Rate = TNR) = D/(B+D)


= 503/ 520
= 0.97

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Lanjutan…
• (LR +) = Sensitifity / ( 1- Spesifisity)
= 1/ (1-0.97)
= 33.3 > 10 Hasil pemeriksaan bagus

• (LR -) = (1- Senitifity)/ Spesifisity


= (1-1)/0.97
=0<1 Hasil pemeriksaan bagus

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Referensi :
• Kemenkes RI. 2018, Bahan Ajar Teknologi Laboratorium , PPSDM.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID

Anda mungkin juga menyukai