Anda di halaman 1dari 105

Membaca Teks Fantasi

Nama  Cucu Laelasari Jenjang/Kelas SMP / [BIN.D.ROD.7.3]


VII

Asal sekolah (opsional) Mapel Bahasa Indonesia

Alokasi waktu 4 kali pertemuan Jumlah 32


peserta didik 
320  menit

Profil pelajar  Mandiri Model


Pancasila  yang  Bernalar pembelajaran Tatap muka / Paduan antara
berkaitan kritis tatap muka dan PJJ (blended
 Gotong learning)
royong
 Kreatif

Fase D Domain Mapel Membaca dan Memirsa


Tujuan 7.3 Pelajar mengidentifikasi informasi yang ada di dalam teks fantasi
Pembelajaran berupa unsur-unsur teks dan struktur teksn.

Kata kunci fantasi, menyimak, informasi teks

Deskripsi umum Mempersiapkan pembelajaran


kegiatan
Menyiapkan LK
Kegiatan pembelajaran: awal, inti, penutup
Refleksi
Mengerjakan asesmen

Materi ajar, alat, Teks Cerita Fantasi


dan bahan

Sarana 1. Perpustakaan
Prasarana 2. Buku
3. LCD/video

4. Komputer, jaringan internet


5. Majalah

Konsep Utama: 

Mengidentifikasi unsur-unsur cerita fantasi


dan menelaah struktur dan kebahasaannya.

Target Peserta didik: Reguler


Asesmen: Tertulis, individu dan kelompok 

Keterampilan dan Pengetahuan Prasyarat

 Mengenal Teks Fantasi.


 Memahami unsur-unsur di dalam
teks.
Ketersediaan Materi

 Pengayaan untuk peserta didik berpencapaian tinggi:


            YA/TIDAK
 Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep: YA/TIDAK

Kegiatan Pembelajaran Utama/Pengaturan Peserta Didik

 Individu
 Berkelompok (Lebih dari dua orang)

Metode

 Diskusi
 Latihan 
 penugasan
 Presentasi
 Eksplorasi 

Materi Ajar, Alat, dan Bahan

 Cerita Fantasi, buku, majalah, video, HP, laptop, internet.

Perkiraan Materi

Materi diperlukan untuk pengadaan majalah (bila diperlukan) dan kuota internet 

Persiapan Pembelajaran

 Menyiapkan bahan ajar/materi


 Menyiapkan LK
 Menyiapkan rubric penilaian
 Menyiapkan alat penilaian

Waktu Persiapan

Total waktu persiapan 120 menit

Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup

 Guru menyapa  Guru menyampaikan  Guru membuat


peserta didik. tujuan pembelajaran. sumpulan tentang
 Guru mengajak  Guru menyampaikan pelajaran yang
peserta didik untuk menyajikan cerita disampaikan.
berdo’a sebelum fantasi.  Peserta didik diberi
memulai pelajaran.  Guru berdiskusi tugas untuk membaca
 Guru mengecek dengan peserta didik teks fantasi dari buku
kehadiran peserta mengidentifikasi atau internet
didik. informasi yang ada di kemudian dianalisis
 Guru menstimulasi dalam teks: tokoh, unsur-unsurnya.
peserta didik latar, alur, amanat.  Guru menutup
tentang cerita  Peserta didik dibagi pelajaran.
fantasi pada kelompok terdiri atas
pertemuan empat sampai lima
sebelumnya dengan orang.
beberapa  Peserta didik
pertanyaan. mengerjakan LK.
 Tiap-tiap kelompok
menyampaikan hasil
kerja kelompoknya.
 Guru memberi umpan
balik terkait materi
yang disampaikan

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup

 Guru menyapa peserta  Guru menyampaikan  Guru membuat


didik. tujuan pembelajaran. simpulan tentang
 Guru mengajak peserta  Guru mengulas  pelajaran yang
didik untuk berdo’a materi pertemuan disampaikan.
sebelum memulai sebelumnya tentang  Guru merefleksi
pelajaran. unsur-unsur teks kegiatan
 Guru mengecek fantasi. pembelajaran.
kehadiran peserta  Guru menyajikan teks  Guru memberikan
didik. fantasi, peserta didik tugas kepada
 Guru menstimulasi membaca teks peserta didik agar
peserta didik terkait fantasi. membaca cerita
pelajaran yang sudah  Peserta didik dan fantasi dari berbagai
disampaikan tentang guru berdiskusi sumber kemudian
unsur-unsur dikaitkan tentang peristiwa- dianalisis struktur
dengan pelajaran yang peristiwa yang ada teksnya.
akan disampaiakan pada teks yang  Guru menutup
tentang struktur teks dibaca. pelajaran.
fantasi.  Guru menjelaskan
struktur pada teks
fantasi.
 Peserta didik dibagi
kelompok sebanyak
lima orang.
 Tiap kelompok diberi
LK.
 Peserta didik
mengerjakan LK
dalam kelompoknya.
 Guru mengamati
kerja peserta didik
dalam kelompok.
 Setiap kelompok
mempresentasikan
hasil kerja
kelompoknya di
depan kelas.
 Hasil kerja peserta
didik dipajang di
dinding kelas.
 Guru berdiskusi
dengan peserta didik
untuk menanggapi
hasil kerja tiap
kelompok.
 Guru dan peserta
didik kelompok lain
mengapresiasi hasil
kerja tiap-tiap
kelompok.

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup

 Guru menyapa peserta  Guru menyampaikan  Guru membuat


didik. tujuan pembelajaran. simpulan tentang
 Guru mengajak peserta  Guru mengulas  pelajaran yang
didik untuk berdo’a materi pertemuan disampaikan.
sebelum memulai sebelumnya tentang  Guru merefleksi
pelajaran. unsur-unsur teks kegiatan
 Guru mengecek fantasi. pembelajaran.
kehadiran peserta  Guru menyajikan teks  Guru memberikan
didik. fantasi, peserta didik tugas kepada
 Guru menstimulasi membaca teks peserta didik agar
peserta didik terkait fantasi. membaca cerita
pelajaran yang sudah  Peserta didik dan fantasi dari berbagai
disampaikan tentang guru berdiskusi sumber kemudian
unsur-unsur dikaitkan tentang peristiwa- dianalisis struktur
dengan pelajaran yang peristiwa yang ada teksnya.
akan disampaiakan pada teks yang  Guru menutup
tentang struktur teks dibaca. pelajaran.
fantasi.  Peserta didik dibagi
kelompok sebanyak
lima orang.
 Tiap kelompok diberi
LK.
 Peserta didik
mengerjakan LK
dalam kelompoknya.
 Guru mengamati
kerja peserta didik
dalam kelompok.
 Setiap kelompok
mempresentasikan
hasil kerja
kelompoknya di
depan kelas.
 Hasil kerja peserta
didik dipajang di
dinding kelas.
 Guru berdiskusi
dengan peserta didik
untuk menanggapi
hasil kerja tiap
kelompok.
 Guru dan peserta
didik kelompok lain
mengapresiasi hasil
kerja tiap-tiap
kelompok.
 Peserta didik
melaksanakan
asesmen.

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup


 Guru menyapa peserta  Guru menyampaikan  Guru membuat
didik. tujuan pembelajaran. simpulan tentang
 Guru mengajak peserta  Guru mengulas  pelajaran yang
didik untuk berdo’a materi pertemuan disampaikan.
sebelum memulai sebelumnya tentang  Guru merefleksi
pelajaran. unsur-unsur teks kegiatan
 Guru mengecek fantasi. pembelajaran.
kehadiran peserta  Guru menyajikan teks  Guru memberikan
didik. fantasi, peserta didik tugas kepada
 Guru menstimulasi membaca teks peserta didik agar
peserta didik terkait fantasi. membaca cerita
pelajaran yang sudah  Peserta didik dan fantasi dari berbagai
disampaikan tentang guru berdiskusi sumber kemudian
unsur-unsur dikaitkan tentang peristiwa- dianalisis struktur
dengan pelajaran yang peristiwa yang ada teksnya.
akan disampaiakan pada teks yang  Guru menutup
tentang struktur teks dibaca. pelajaran.
fantasi.  Peserta didik dibagi
kelompok sebanyak
lima orang.
 Tiap kelompok diberi
LK.
 Peserta didik
mengerjakan LK
dalam kelompoknya.
 Guru mengamati
kerja peserta didik
dalam kelompok.
 Setiap kelompok
mempresentasikan
hasil kerja
kelompoknya di
depan kelas.
 Hasil kerja peserta
didik dipajang di
dinding kelas.
 Guru berdiskusi
dengan peserta didik
untuk menanggapi
hasil kerja tiap
kelompok.
 Guru dan peserta
didik kelompok lain
mengapresiasi hasil
kerja tiap-tiap
kelompok.
Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup

 Guru menyapa  Guru  Guru membuat


peserta didik. menyampaikan simpulan tentang
 Guru mengajak tujuan pelajaran yang
peserta didik untuk pembelajaran. disampaikan.
berdo’a sebelum  Guru mengulas   Guru merefleksi
memulai pelajaran. materi pertemuan kegiatan pembelajaran.
 Guru mengecek sebelumnya tentang  Guru memberikan
kehadiran peserta unsur-unsur dan tugas kepada peserta
didik. struktur teks fantasi. didik agar membaca
 Guru menstimulasi  Guru menyajikan cerita fantasi dari
peserta didik terkait teks fantasi, peserta berbagai sumber
pelajaran sudah didik membaca teks kemudian dianalisis
disampaikan tentang fantasi. struktur teksnya.
unsur-unsur dan  Peserta didik dan  Guru menutup
struktur teks fantasi. guru berdiskusi pelajaran.
unsur dan struktur
pada teks yang
dibaca.
 Guru berdiskusi
dengan peserta
didik tentang unsur
dan struktur teks.
 Peserta didik
melaksanakan
asesmen.

Kompetensi yang Dinilai melalui Asesmen Akhir Pembelajaran

 Menyimak Teks Fantasi.


 Mengidentifikasi informasi yang diperoleh dari  isi Teks Fantasi dan struktur
kebahasaannya. 
 

Pelaksanaan Asesmen

 Proses bekerja dalam kelompok


 Hasil kerja kelompok.
 Hasil asesmen individu.   
SOAL

Baca cerita fantasi lintas waktu berikut!

Momo sedang bermain bersama adiknya, Boni. Mereka berdua asyik bermain dan
seringkali lupa waktu. Ketika sedang asyik-asyiknya bermain, tiba-tiba Boni menyeletuk
kepada kakaknya.

       “Kak, aku pengen deh punya kapsul waktu seperti Doraemon.”

Momo yang mendengar itu tiba-tiba tertawa.

       “Hahahahaa! Boni, Boni. Mana ada benda yang seperti itu di dunia nyata? Itu hanya
kartun. Tidak ada di kehidupan nyata.” 

Boni yang diledek oleh kakaknya hanya diam dan menunjukkan muka kesal.

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, ibu mulai memanggil Momo dan Boni
untuk bergegas cuci kaki dan bersiap tidur. 

        “Sebelum kita tidur, ayo kita main petak umpet, Kak,” kata Boni kepada kakaknya.
Kakanya mengernyitkan dahi sebentar lalu setuju.

Boni yang menutup mata dan berhitung sedangkan Momo yang bersembunyi. Momo
memilih bersembunyi ke gudang rumahnya karena ia yakin, Boni adiknya tidak akan
menemukannya di sana. Ia masuk ke gudang rumahnya, tempat menyimpan barang-
barang tidak terpakai di rumahnya.

Saat Momo memasuki gudang, ia bingung harus bersembunyi di mana lagi. Kemudian ia
melihat sebuah peti berukuran cukup besar. Momo kemudian memasuki peti tersebut
dan mulai bersembunyi.

Momo merasa sudah sangat lama di dalam peti itu dan adiknya tidak kunjung
menemukannya. Akhirnya Momo memutuskan untuk keluar dari peti untuk menyerah
kepada adikknya, tetapi alangkah kagetnya Momo saat mendapati ia keluar gudang,
tetapi gudang itu berubah menjadi perkebunan yang luas dan sepi serta gelap.

Momo sangat ketakutan dan segera masuk ke dalam peti itu lagi. Ia mulai menangis
ketakutan dan berharap ini semua hanya mimpi. Tiba-tiba sayup ia mendengar
seseorang yang berusaha membuka petinya.

“Kak? Tertangkap kau!” Kata Boni kepada kakaknya. 

Ia berhasil menemukan Momo. Momo yang melihat adiknya menemukannya segera


memeluk ia erat. Adiknya kebingungan melihat tingkah Momo. Akhirnya mereka segera
pergi ke kamar tidur dan meninggalkan gudang tersebut.
Keesokan paginya Momo bertanya kepada ibunya, apakah dulu rumah ini adalah bekas
perkebunan. Ibunya menjawab iya. Kini Momo sadar bahwa kemarin ia semacam
melakukan perjalanan lintas waktu. Kemudian ia memeluk adiknya erat, ia merasa
bersalah meremehkan omongan dari adik kesayangannya itu.

(Sumber:https://sekolahnesia.com/contoh-cerita-fantasi-anak/
#Contoh_Cerita_Fantasi_Lintas_Waktu)

Jawab pertanyaan terkait cerita fantasi di atas!


1. Siapa saja tokoh yang terdapat pada cerita di atas?
2. Di mana latar tempat pada cerita fantasi di atas?
3. Kapan kejadian pada cerita tersebut?
4.  Apa yang dirasakan oleh Momo setelah kejadian itu?
5. bagian mana yang paling menarik dari cerita itu?
6. Apa judul yang tepat untuk cerita fantasi di atas?
7. Siapakah yang ingin seperti Doraemon?
8. Mengapa menginginkan seperti Doraemon?
9. Gudang di rumah itu dipakai apa saja?
10. bagaimana akhir ceritanya? 

Kriteria Penilaian

 Penilaian proses: berupa catatan/deskripsi kerja saat diskusi kelompok.


 Penilaian Akhir: Skor nilai 10-100 

Rubrik Penilaian

No Hal yang dinilai Nilai Perolehan


maksimal nilai
No 1 sampai 10 apabila dijawab dengan benar dan 100
lengkap maka nilainya maksimal
Rumusan Nilai:
 Jumlah perolehan skor  = nilai   
Skor maksimal

Refleksi Guru

 Apakah kegiatan belajar berhasil? 


 Berapa persen peserta didik mencapai tujuan?
 Apa yang menurut Anda berhasil? 
 Kesulitan apa yang dialami guru dan peserta didik? 
 Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar? 
 Apakah seluruh peserta didik mengikuti pelajaran dengan baik?  

Refleksi Peserta Didik


 Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini? 
 Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu? 
 Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini? 
 Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu
berikan pada usaha yang telah kamu lakukan?
 Bagian mana dari pembelajaran ini yang menurut kamu menyenangkan?

Daftar Pustaka

Buku: Bahasa Indonesia SMP/MTs. Tahun 2016.Kemdikbud hal 43-80.


 Buku refensi yang relevan, internet, blog

Link:

 https://www.gurupendidikan.co.id/teks-cerita-fantasi/
 https://sekolahnesia.com/contoh-cerita-fantasi-anak/
#Contoh_Cerita_Fantasi_Lintas_Waktu
 https://id.scribd.com/document/364953285/Contoh-Cerita-Fantasi-Tentang-Legenda-
Putri-Bulan
 https://pngtree.com/so/children-are-reading-a-book/2
 https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/menelaah-struktur-dan-kaidah-kebahasaan-
teks-fantasi-2569/)
 https://brainly.co.id/tugas/11545875
 https://sekolahnesia.com/contoh-cerita-fantasi-anak/

Lembar Kerja

LEMBAR KERJA
Kelompok:
Anggota:

1. Bacalah cerita fantasi beriku yang dibacakan oleh salah seorang temanmu!

KEKUATAN EKOR BIRU NAGATA

Oleh Ugi Agustono

Seluruh Pasukan Nagata sudah siap hari itu. Nagata membagi tugas kepada seluruh
panglima dan pasukannya di titik-titik yang sudah ditentukan. Seluruh binatang di Tana
Modo tampak gagah dengan keyakinan di dalam hati, mempertahankan milik mereka. Hari
itu, sejarah besar Tana Modo akan terukir di hati seluruh binatang. Mereka akan berjuang
hingga titik darah penghabisan untuk membela tanah air tercinta.
Saat yang ditunggu pun tiba. Mulai terlihat bayangan serigala-serigala yang hendak keluar
dari kabut. Jumlah pasukan cukup banyak. Bagata dan seluruh panglima memberi isyarat
untuk tidak panik.

Pasukan siluman serigala mulai menginjak Pulau Tana Modo, susul-menyusul bagai air.
Tubuh mereka besar-besar dengan sorot mata tajam. Raut wajah mereka penuh dengan
angkara murka dan kesombongan, disertai lolongan panjang saling bersahutan di bawah air
hujan. Mereka tidak menyadari bahaya yang sudah mengepung. Semua binatang tetap
tenang menunggu aba-aba dari Nagata.

       “Serbuuuu…!” teriak Nagata sambung-menyambung dengan seluruh panglima.

Pasukan terdepan dari binatang-binatang hutan segera mengepung para serigala dengan
lemparan bola api. Pasukan serigala sempat kaget, tak percaya. Cukup banyak korban yang
jatuh dari pihak serigala karena lemparan bola api. Namun, pemimpin pasukan tiap
kelompok serigala langsung mengatur kembali anak buahnya pada posisi siap menyerang.
Mereka tertawa mengejek binatang-binatang ketika banyak bola api yang padam sebelum
mengenai tubuh mereka. Bahkan dengan kekuatan mereka, mereka meniup bola api yang
terbang menuju arah mereka.

        “Hai…! Taka ada gunanya kalian melempar bola api kepada kami!” Seru serigala
dengan sorot mata penuh amarah.

Binatang-binatang tidak putus asa. Namun, pasukan serigala dalam jumlah dua kali lipat
bahkan lebih dari pasukan binatang mulai bergerak maju, seolah hendak menelan binatang-
binatang yang mengepung. Binatang-binantang yang pantang menyerah juga tidak takut
dengan gertakan para serigala.

      “Gunakan kekuatan ekormu, Nagata!” bisik Dewi Kabut di telinga Nagata.

Nagata sempat bingung dengan kata-kata Dewi Kabut. Karena banyak bola api yang
padam, Nagata segera memberi aba-aba berhenti melempar dan mundur kepada seluruh
pasukan.

Tiba-tiba Nagata pemimpin perang seluruh binatang di Tana Modo, segera melesat
menyeret ekor birunya. Mendadak ekor Nagata mengeluarkan api besar. Nagata
mengibaskan api ekornya yang keras, membentuk lingkaran sesuai tanda yang dibuat oleh
semut, rayap, dan para tikus. Lalu, ia melompat bagai kilat dan mengepung serigala dalam
api panas. Kepungan api semakin luas. Serigala-serigala tak berdaya menghadapi kekuatan
si Ekor Biru. Teriakan panik dan kesakitan terdengar dari serigala-serigala yang terbakar.
Nagata tidak memberi ampun kepada para serigala licik itu.

Selesai pertempuran, Nagata segera menuju ke atas bukit, bergabung sengan seluruh
panglima. Levo, Goros, Lamia, Sikka, dan Mora memandang Nagata dengan haru dan
tersenyum mengisyaratkan hormat dan bahagia.

1.Analisis unsur-unsurnya!

Unsur Jawaban
Tema/ide cerita
Tokoh

Latar

Keajaiban tokoh
Peristiwa aneh/ajaib

2. Tuliskan tokoh-tokoh serta watak dan bukti pada teks!

Nama tokoh Watak Bukti pada teks


tokoh

LEMBAR KERJA
Kelompok:
Anggota:

1. Bacalah cerita fantasi beriku yang dibacakan oleh salah seorang temanmu!

KEKUATAN EKOR BIRU NAGATA

Oleh Ugi Agustono

Seluruh Pasukan Nagata sudah siap hari itu. Nagata membagi tugas kepada seluruh
panglima dan pasukannya di titik-titik yang sudah ditentukan. Seluruh binatang di Tana
Modo tampak gagah dengan keyakinan di dalam hati, mempertahankan milik mereka. Hari
itu, sejarah besar Tana Modo akan terukir di hati seluruh binatang. Mereka akan berjuang
hingga titik darah penghabisan untuk membela tanah air tercinta.

Saat yang ditunggu pun tiba. Mulai terlihat bayangan serigala-serigala yang hendak keluar
dari kabut. Jumlah pasukan cukup banyak. Bagata dan seluruh panglima memberi isyarat
untuk tidak panik.

Pasukan siluman serigala mulai menginjak Pulau Tana Modo, susul-menyusul bagai air.
Tubuh mereka besar-besar dengan sorot mata tajam. Raut wajah mereka penuh dengan
angkara murka dan kesombongan, disertai lolongan panjang saling bersahutan di bawah air
hujan. Mereka tidak menyadari bahaya yang sudah mengepung. Semua binatang tetap
tenang menunggu aba-aba dari Nagata.
       “Serbuuuu…!” teriak Nagata sambung-menyambung dengan seluruh panglima.

Pasukan terdepan dari binatang-binatang hutan segera mengepung para serigala dengan
lemparan bola api. Pasukan serigala sempat kaget, tak percaya. Cukup banyak korban yang
jatuh dari pihak serigala karena lemparan bola api. Namun, pemimpin pasukan tiap
kelompok serigala langsung mengatur kembali anak buahnya pada posisi siap menyerang.
Mereka tertawa mengejek binatang-binatang ketika banyak bola api yang padam sebelum
mengenai tubuh mereka. Bahkan dengan kekuatan mereka, mereka meniup bola api yang
terbang menuju arah mereka.

        “Hai…! Taka ada gunanya kalian melempar bola api kepada kami!” Seru serigala
dengan sorot mata penuh amarah.

Binatang-binatang tidak putus asa. Namun, pasukan serigala dalam jumlah dua kali lipat
bahkan lebih dari pasukan binatang mulai bergerak maju, seolah hendak menelan binatang-
binatang yang mengepung. Binatang-binantang yang pantang menyerah juga tidak takut
dengan gertakan para serigala.

      “Gunakan kekuatan ekormu, Nagata!” bisik Dewi Kabut di telinga Nagata.

Nagata sempat bingung dengan kata-kata Dewi Kabut. Karena banyak bola api yang
padam, Nagata segera memberi aba-aba berhenti melempar dan mundur kepada seluruh
pasukan.

Tiba-tiba Nagata pemimpin perang seluruh binatang di Tana Modo, segera melesat
menyeret ekor birunya. Mendadak ekor Nagata mengeluarkan api besar. Nagata
mengibaskan api ekornya yang keras, membentuk lingkaran sesuai tanda yang dibuat oleh
semut, rayap, dan para tikus. Lalu, ia melompat bagai kilat dan mengepung serigala dalam
api panas. Kepungan api semakin luas. Serigala-serigala tak berdaya menghadapi kekuatan
si Ekor Biru. Teriakan panik dan kesakitan terdengar dari serigala-serigala yang terbakar.
Nagata tidak memberi ampun kepada para serigala licik itu.

Selesai pertempuran, Nagata segera menuju ke atas bukit, bergabung sengan seluruh
panglima. Levo, Goros, Lamia, Sikka, dan Mora memandang Nagata dengan haru dan
tersenyum mengisyaratkan hormat dan bahagia.

Lengkapi tabel berikut berdasarkan teks di atas!

Struktur Jawaban/bukti dalam teks


Judul

Orientasi

Konflik/klimak

Resolusi
Peristiwa
ajaib

Tokoh ajaib

LEMBAR KERJA
Kelompok:
Anggota:

1. Baca Cerita di bawah ini!

Legenda Putri Bulan


Oleh Yus R. Ismail
Sumber: Ebook Gramedia

Catur Wuluan adalah seorang gadis pedesaan yang sangat miskin. Berwajah suram
karena menderita penyakit kulit aneh di wajahnya. Masyarakat desa menghindari dia karena
takut ketika berpapasan dengan Wulan. Untuk menutupi kekurangannya, akhirnya Wulan
selalu menggunakan penutup wajah atau cadar.
Di suatu malam yang sunyi Wulan bermimpi aneh, yakni bertemu dengan seorang
pangeran bernama Rangga. Dia adalah seorang putra raja nan ramah dan tampan.
Keinginan Wulan untuk berkenalan dengan sang pangeran membuat Wulan semakin sering
memimpikannya.
      “Sudah Wulan sudah, singkirkan mimpi konyolmu itu!” kata Ibu kepada Wulan ketika
tengah melihat anak perempuannya melamun di jendela kamarnya. 
      “Aku tidak ingin menyakiti hati kecilmu itu. Kamu bebas ingin menyikai siapa, tapi Ibu
hanya tidak mau kamu kecewa nanti” lanjut ibu Wulan dengan sangat lembut.
Sebenarnya yang ada dalam pikiran Wulan sama dengan ibunya. Mimpi Wulan
memang terlalu tinggi. Orang-orang daerah pedesaan saja takut ketika berpapasan dengan
Wulan, apalagi ketika Pangeran Rangga bertemu dengannya.
Di suatu malam, Wulan termenung memandangi langit nan cerah tanpa awan. Bulan
dapat bersinar dengan terang dan memancarkan cahaya keemasan. Di sekitar bulan
nampak sekerumunan bintang yang berkelip.
“Sungguh cantik malam ini,” ujar Wulan yang tengah takjub melihat fenomena alam
tersebut. 
Tiba-tiba Wulan terpikir akan sebuah cerita tentang Dewi Bulan. Dia adalah dewi
yang tinggal dan menghuni bulan. Dewi Bulan memiliki paras cantik dan hati yang sangat
baik. Dia sering turun ke bumi hanya untuk membantu orang-orang yang tengah dilanda
kesusahan. Setiap ibu tentunya ingin anak perempuannya seperti Dewi Bulan.
“Sewaktu kecil, wajah Wulan juga tidak kalah cantik dengan Dewi Bulan”, tutur
ibunya.
“Aku ingin sekali meminta pada Dewi Bulan agar wajah yang aku miliki bisa secantik
dulu lagi. Hmmm, tapi tidak mungkin karena itu cuma dongeng.”
Wulan segera membuang harapannya jauh- jauh. Setelah cukup puas menatap
langit malam, akhirnya Wulan menutup jendela kamar dan beranjak tidur dengan perasaan
sedih.
Wulan adalah gadis baik berhati sangat lembut yang gemar menolong sesama. Pada
suatu sore, Wulan tengah bersiap-siap untuk menjenguk seorang nenek tua yang sedang
sakit dan sekaligus mengantarkan makanan padanya. Sepulang dari rumah nenek tua,
Wulan merasa merasa kebingunan karena ia pulang kemalaman dan keadaan begitu gelap.
Tiba tiba muncullah ratusan kunang-kunang yang dari tubuhnya memancarkan cahaya yang
begitu terang.
“Terima kasih, kalian semua telah menerangi jalanku untuk pulang,” ujar Wulan
dengan perasaan lega. 
Akhirnya Wulan berjalan dan terus berjalan. Namun, Wulan menyadari bahwa dia
telah cukup jauh berjalan, tapi tidak kunjung sampai ke rumahnya.
”Sepertinya aku tersesat masuk ke dalam hutan,” gumam Wulan dengan panik. 
Ternyata ratusan kunang-kunang tadi telah membawa Wulan masuk jauh ke dalam
hutan.
“Jangan takut pada kami Wulan, kami semua membawamu ke sini supaya wajahmu
yang sekarang dapat disembuhkan seperti dulu lagi,” ujar kunang- kunang.
“Hah? Kamu?? Kamu bisa bicara?” tanya Wulan sembari menatap salah seekor
kunang-kunang.
”Kami semua adalah utasan Dewi Bulan,” Tegas kunang-kunang yang paling besar
dan paling bersinar.
Akhirnya Wulan tiba di sebuah danau di tengah hutan. Kunang-kunang pun akhirnya
beterbangan ke langit. Perlahan bersamaan dengan hilangnya kunang-kunang, awan yang
ada di langit akhirnya ikut juga menyibak dan keluarlah cahaya bulan purnama berwarna
keemasan.
 
“Indah sekali sinar bulan malam ini.” 
Sekali lagi Wulan takjub melihat fenomena alam tersebut. Wulan mengamati
pantulan bulan di permukaan air di tepi danau. Bayangan bulan tersebut sangat sempurna
dan memantulkan sinar keemasan. Tiba tiba dari bayangan bulan tersebut munculah
perempuan berparas sangat cantik.
”Si… siapa kamu? Tanya Wulan dengan perasaan takut.
”Aku adalah Dewi Bulan. Aku ada di sini untuk membantu menyembuhkanmu,” ucap
Dewi Bulan dengan sangat lembut.
”Selama ini kamu telah mendapatkan banyak sekali ujian karena kebaikan yang ada
di hatimu. Kamu akan aku berikan air sakti yang dapat membuat wajahmu cantik kembali.
Terimalah air kecantikan ini dan basuhlah wajahmu!” lanjut Dewi Bulan.
Dengan gemetar Wulan menerima sebuah botol berisi air. Secara perlahan Dewi
Bulan kembali masuk ke dalam bayangan pantulan bulan di permukaan air di tepi danau dan
menghilang. Akhirnya Wulan segera membasuh wajahnya dengan air kecantikan pemberian
Dewi Bulan. Tanpa disadari Wulan tertidur di sana.
Sungguh ajaib air yang diberika Dewi Bulan. Ketika bangun tidur Wulan mendapati
dirinya terbangun di ranjang tempat tidurnya di rumah. Dan ketika bercermin begitu
kagetnya Wulan melihat wajahnya cantik dan lembut seperti dulu lagi. Ibu Wulan pun ikut
gembira bercampur heran.
Akhirnya kecantikan Wulan menyebar seiring berjalanya waktu hingga terdengar oleh
Pangeran Rangga. Karena penasaran dengan rumor dan cerita yang beredar, akhirnya
sang Pangeran pergi untuk mencari tau kebenarannya. Akhirnya Wulan dan Pangeran
Rangga dapat bertemu dan berkenalan.

(Sumber: https://id.scribd.com/document/364953285/Contoh-Cerita-Fantasi-Tentang-
Legenda-Putri-Bulan)

Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan cerita fantasi di atas!

1. Apa tema cerita di atas?


2. Siapa saja tokoh yang ada dalam cerita di atas?
3. Di mana seting tempat cerita di atas?
4. Mengapa Ibu Wulan menyuruh Wulan berhenti punya keinginan?
5. Siapakah Wulan?
6. Bagaimana sikap ibunya Wulan ketika Wulan berubah?
7. Bagaimana akhir dari cerita di atas?
8. Mana yang menjadi bagian orientasi?
9. Mana yang menjadi bagian resolusi?
10. Manakah yang termasuk tokoh unik? 

Materi/Bahan Bacaan untuk Peserta Didik

Struktur Teks Cerita Fantasi

Adapun struktur teks cerita fantasi adalah sebagai berikut.

1. Orientasi (Pembukaan): yaitu dimana pengarang memberikan pengenalan tentang


tema, penokohan, dan sedikit alur cerita kepada para pembaca.
2. Konflik: bagian yang terjadi permasalahan dimulai dari awal hingga menuju puncak
masalah.
3. Resolusi: bagian ini merupakan penyelesaian dari permasalahan atau konflik yang
sedang terjadi. Resolusi merupakan bagian penentu yang mengarah pada ending.
4. Koda (penutup): bagian ini merupakan penutup cerita fantasi. Ending dibedakan
menjadi 2, yakni happy ending dan sad ending.

Struktur pada cerita fantasi terdiri atas tiga jenis yaitu:

 Orientasinya berisi tentang pengenalan latar, tokoh serta konflik yang dapat
dikembangkan dengan deskripsi latar, pengenalan tokoh, dan pengenalan konflik.
 Konplikasinya berisi tentang hubungan sebab akibat munculnya suatu permasalahan
hingga masalah memuncak dimana komplikasi tersebut dikembangkan dengan
cara pengenalan tokoh lain, mengubah latar, atau menembus kezaman yang
berbeda.
 Resolusinya berisi tentang penyelesaian masalah dari konflik yang terjadi dimana
resolisu tersebut dikembangkan dengan cara lompatan waktu, penggunaan sebab
akibat yang unik serta dikembangkan dengan unsur kejutan.

Ciri ciri Cerita Fantasi

Unsur-unsur dan ciri-ciri teks cerita fantasi terbagi 6 bagian. Penjelasan singkatnya seperti
berikut:

1. Ada keajaiban, kemisteriusan, dan keanehan

Cerita fantasi yang mengungkapkan hal-hal yang supranatural, keghaiban, dan


kemisteriusan yang tidak ditemui dalam dunia nyata.

2. Ide cerita

Ide cerita terbuka terhadap daya khayal pengarang/penulis, tidak dibatasi oleh realitas yang
ada atau kehidupan nyata. Ide juga berupa irisan antara dunia nyata dan dunia khayal yang
diciptakan oleh penulis. Ide ceritanya terkadang bersifat sederhana namun mampu memberi
pesan yang menarik. Tema cerita fantasi adalah supranatural, ghaib, atau futuristik.

3. Menggunakan berbagai latar (lintas ruang dan waktu)

Alur dan latar cerita fantasi memiliki khas. Peristiwa yang dialami oleh tokoh terjadi pada dua
latar yaitu latar yang masih ada dalam kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak ada pada
kehidupan sehari-hari. Rangkaian peritiwa cerita fantasi menggunakan berbagai latar yang
bisa menerobos dimensi ruang dan waktu.

4. Tokoh unik (mempunyai kesaktian)

Tokoh dalam cerita fantasi bisa diberi ciri yang unik yang tidak ada dalam kehidupan dunia
nyata. Tokoh yang memiliki kesaktian-kesaktian.

5. Bersifat Fiksi

Cerita fantasi ini sifatnya fiktif, maksudnya bukan kejadian nyata.

6. Bahasa

Penggunaan sinomin pada cerita dengan emosi yang kuat dan variasi kata yang cukup
menonjol. Bahasa yang digunakan sangat beragam/variatif, ekspresif, dan menggunakan
ragam percakapan (bukan bahasa formal).

Unsur-unsur Intrinsik Cerita Fantasi

Unsur intrinsik cerita fantasi terbagi menjadi 6 bagian, yaitu Tema, Alur, Tokoh dan
Penokohan, Latar, Sudut Pandang, dan Amanat. Unsur intrinsik adalah unsur yang
membangun suatu karya sastra di dalam karya sastra itu sendiri.

 Tema, yaitu ide yang paling mendasar yang menjadi acuan untuk mengembangkan
suatu cerita.
 Alur, yaitu jalan atau alur cerita yang berupa peristiwa-peristiwa yang tersusun dan
saling berkaitan satu sama lain.
 Tokoh dan penokohan, yaitu karekter dari pemeran atau pelaku didalam suatu cerita.
 Latar, yaitu tempat, waktu, serta suasana yang menjadi latar belakang suatu cerita.

Contoh Latar tempat

Tiga pohon berjajar rapih berdiri dengan kokoh. Sayap-sayap burung yang mulai mengepak,
menggoyangkan daun-daun dalam dahan. Hembusan angin yang tak biasa. Mengemparkan
kota Zaitun di sore ini.

Contoh Latar suasana

Air mata pun jatuh di pipi Pangeran Xin. Sepucuk surat dari Sang Nenek menjadi saksi
kepiluannya. Tawa canda pangeran sirna.

Contoh Latar Waktu

Pagi hari seperti biasa para agent mempersiapkan diri. Matahari bersinar terang membawa
hawa semangat. Kokok jago bersautan menyambut hari telah datang.

 Sudut pandang, yaitu posisi pengarang dalam membawakan suatu cerita.


 Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan oleh pegarang sebuah cerita didalam
cerita dan penokohan.

(sumber:https://www.gurupendidikan.co.id/teks-cerita-fantasi/)

Materi/Bahan Bacaan untuk Guru

Cerita fantasi adalah cerita yang menampilkan tokoh, alur, latar, atau tema yang derajat
kebenarannya diragunakan, baik menyangkut (hampir) seluruh maupun hanya sebagian
cerita (Nurgiyantoro, 2012:295). Dalam sumber yang sama, cerita fantasi menurut Huck dkk
adalah cerita yang memiliki makna lebih dari sekedar yang dikisahkan. Cerita fantasi bukan
hanya cerita yang berkisah dengan tokoh tokoh supranatural yang lazim muncul pada cerita
masa lalu pada cerita masa lalu, tetapi juga dapat melibatkan tokoh dan kehidupan modern.
Cerita fantasi menciptakan dunia imajinatif yang diciptakan sendiri oleh pengarang cerita.

Cerita fantasi juga merupakan salah satu ragam sastra anak yang membahas persoalan-
persoalan yang dipahami oleh anak. Tingkat intelektual peserta didik berkonsentrasi pada
bagian isi cerita yang dapat diterima oleh logika peserta didik. Hal yang tidak mungkin dapat
menjadi mungkin dan dapat diterima dalam penciptaan cerita fantasi. Cerita fantasi menjadi
genre yang dapat dijadikan lahan untuk mengembangkan kreativitas bagi peserta didik
dalam menciptakan karya sastranya sendiri. Menulis cerita fantasi dapat menjadikan peserta
didik menuangkan imajinasinya, karena fantasi sangat berkaitan dengan unsur imajiner.
Yang mana peserta didik dapat menuangkan ide kreatif dan khayalannya sesuai dengan
logika usia peserta didik.

Jenis-Jenis Teks Cerita Fantasi

Jenis-jenis cerita fantasi terbagi menjadi dua bagian. Penjelasannya sebagai berikut.

Berdasarkan kesesuaiannya dengan kehiduapan yang nyata, cerita fantasi dibagi menjadi
dua yaitu fantasi secara total dan fantasi sebagian (irisan).

1. Cerita Fantasi Total dan Irisan

Jenis ini disesuaikan dengan keadaan dunia nyata dan jenis ini dapat dikategorikan menjadi
dua, yaitu fantasi total dan fantasi sebagian (irisan).

 Cerita Fantasi Total

Kategori ini berisi fantasi pengarang terhadap objek tertentu. Pada kategori ini semua yang
terdapat pada cerita tidak semua terjadi dalam dunia nyata.

 Cerita Fantasi Irisan

Kategori ini berisi cerita fantasi yang mengungkapkan fantasi tetapi masih menggunakan
nama-nama dalam kehidupan nyata, menggunakan nama tempat yang sama pada dunia
nyata, atau peristiwa yang pernah terjadi pada dunia nyata.

Berdasarkan latar ceritanya, cerita fantasi dibedakan menjadi dua latar yaitu latar lintas
waktu dan latar waktu sezaman.

2. Cerita Fantasi Sezaman dan Lintas Waktu

Berdasarkan latar cerita, dibedakan menjadi dua bagian yaitu latar lintas waktu dan latar
waktu sezaman. Penjelasannya seperti ini:

 Latar Fantasi Sezaman

Maksudnya latar yang digunakan satu masa (fantasi masa kini, masa lampau, atau masa
yang akan datang/futuristik).

 Latar Fantasi Lintas Waktu

Maksudnya berarti cerita fantasi yang menggunakan dua latar waktu yang berbeda.
Misalnya: masa sekarang dengan masa pada zaman prasejarah, masa sekarang dan masa
50 tahun mendatang/futuristik).

Struktur Teks Cerita Fantasi


Adapun struktur teks cerita fantasi adalah sebagai berikut.

1. Orientasi (Pembukaan): yaitu dimana pengarang memberikan pengenalan tentang


tema, penokohan, dan sedikit alur cerita kepada para pembaca.
2. Konflik: bagian yang terjadi permasalahan dimulai dari awal hingga menuju puncak
masalah.
3. Resolusi: bagian ini merupakan penyelesaian dari permasalahan atau konflik yang
sedang terjadi. Resolusi merupakan bagian penentu yang mengarah pada ending.
4. Koda (penutup): bagian ini merupakan penutup cerita fantasi. Ending dibedakan
menjadi dua, yakni happy ending dan sad ending.

Struktur pada cerita fantasi terdiri atas tiga jenis yaitu:

 Orientasi berisi tentang pengenalan latar, tokoh, serta konflik yang dapat
dikembangkan dengan deskripsi latar, pengenalan tokoh, dan pengenalan konflik.
 Konplikasi berisi tentang hubungan sebab akibat munculnya suatu permasalahan
hingga masalah memuncak dimana komplikasi tersebut dikembangkan dengan
cara pengenalan tokoh lain, mengubah latar, atau menembus ke zaman yang
berbeda.
 Resolusi berisi tentang penyelesaian masalah dari konflik yang terjadi dimana
resolisu tersebut dikembangkan dengan cara lompatan waktu, penggunaan sebab
akibat yang unik serta dikembangkan dengan unsur kejutan.

Ciri ciri Cerita Fantasi

Unsur-unsur dan ciri-ciri teks cerita fantasi terbagi enam bagian. Penjelasan singkatnya
seperti berikut:

2. Ada keajaiban, kemisteriusan, dan keanehan

Cerita fantasi yang mengungkapkan hal-hal yang supranatural, keghaiban, dan


kemisteriusan yang tidak ditemui dalam dunia nyata.

3. Ide cerita

Ide cerita terbuka terhadap daya khayal pengarang/penulis, tidak dibatasi oleh realitas yang
ada atau kehidupan nyata. Ide juga berupa irisan antara dunia nyata dan dunia khayal yang
diciptakan oleh penulis. Ide ceritanya terkadang bersifat sederhana, tapi mampu memberi
pesan yang menarik. Tema cerita fantasi adalah supranatural, ghaib, atau futuristik.

4. Menggunakan berbagai latar (lintas ruang dan waktu)

Alur dan latar cerita fantasi memiliki khas. Peristiwa yang dialami oleh tokoh terjadi pada dua
latar yaitu latar yang masih ada dalam kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak ada pada
kehidupan sehari-hari. Rangkaian peritiwa cerita fantasi menggunakan berbagai latar yang
bisa menerobos dimensi ruang dan waktu.

5. Tokoh unik (mempunyai kesaktian)

Tokoh dalam cerita fantasi bisa diberi ciri yang unik yang tidak ada dalam kehidupan dunia
nyata. Tokoh yang memiliki kesaktian-kesaktian.

6. Bersifat Fiksi

Cerita fantasi ini sifatnya fiktif, maksudnya bukan kejadian nyata.

7. Bahasa

Penggunaan sinomin pada cerita dengan emosi yang kuat dan variasi kata yang cukup
menonjol. Bahasa yang digunakan sangat beragam/variatif, ekspresif, dan menggunakan
ragam percakapan (bukan bahasa formal).

(sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/teks-cerita-fantasi/)

Contoh Cerita Fantasi Lintas Waktu

Momo sedang bermain bersama adiknya, Boni. Mereka berdua asyik bermain dan seringkali
lupa waktu. Ketika sedang asyik-asyiknya bermain, tiba-tiba Boni menyeletuk kepada
kakaknya.

       “Kak, aku pengen deh punya kapsul waktu seperti Doraemon.”

Momo yang mendengar itu tiba-tiba tertawa.

       “Hahahahaa! Boni, Boni. Mana ada benda yang seperti itu di dunia nyata? Itu hanya
kartun. Tidak ada di kehidupan nyata.” 

Boni yang diledek oleh kakaknya hanya diam dan menunjukkan muka kesal.

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, ibu mulai memanggil Momo dan Boni untuk
bergegas cuci kaki dan bersiap tidur. 

        “Sebelum kita tidur, ayo kita main petak umpet, Kak,” kata Boni kepada kakaknya.
Kakanya mengernyitkan dahi sebentar lalu setuju.
Boni yang menutup mata dan berhitung sedangkan Momo yang bersembunyi. Momo
memilih bersembunyi ke gudang rumahnya karena ia yakin, Boni adiknya tidak akan
menemukannya di sana. Ia masuk ke gudang rumahnya, tempat menyimpan barang-barang
tidak terpakai di rumahnya.

Saat Momo memasuki gudang, ia bingung harus bersembunyi di mana lagi. Kemudian ia
melihat sebuah peti berukuran cukup besar. Momo kemudian memasuki peti tersebut dan
mulai bersembunyi.

Momo merasa sudah sangat lama di dalam peti itu dan adiknya tidak kunjung
menemukannya. Akhirnya Momo memutuskan untuk keluar dari peti untuk menyerah
kepada adikknya, tetapi alangkah kagetnya Momo saat mendapati ia keluar gudang, tetapi
gudang itu berubah menjadi perkebunan yang luas dan sepi serta gelap.

Momo sangat ketakutan dan segera masuk ke dalam peti itu lagi. Ia mulai menangis
ketakutan dan berharap ini semua hanya mimpi. Tiba-tiba sayup ia mendengar seseorang
yang berusaha membuka petinya.

“Kak? Tertangkap kau!” Kata Boni kepada kakaknya. 

Ia berhasil menemukan Momo. Momo yang melihat adiknya menemukannya segera


memeluk ia erat. Adiknya kebingungan melihat tingkah Momo. Akhirnya mereka segera
pergi ke kamar tidur dan meninggalkan gudang tersebut.

Keesokan paginya Momo bertanya kepada ibunya, apakah dulu rumah ini adalah bekas
perkebunan. Ibunya menjawab iya. Kini Momo sadar bahwa kemarin ia semacam
melakukan perjalanan lintas waktu. Kemudian ia memeluk adiknya erat, ia merasa bersalah
meremehkan omongan dari adik kesayangannya itu.

(Sumber:https://sekolahnesia.com/contoh-cerita-fantasi-anak/
#Contoh_Cerita_Fantasi_Lintas_Waktu)
Membaca Teks Fabel

Nama  Cucu Laelasari Jenjang/Kelas SMP / [BIN.D.ERM.7.3]


VII

Asal sekolah (opsional) Mapel Bahasa Indonesia

Alokasi waktu 3 kali pertemuan Jumlah 32


peserta didik 
240  menit

Profil pelajar  Mandiri Model


Pancasila  yang  Bernalar pembelajaran Tatap muka / Paduan antara
kritis tatap muka dan PJJ (blended
berkaitan  Gotong learning)
royong
 Kreatif

Fase D Domain Mapel Membaca dan Memirsa

Tujuan 7.3 Pelajar mengidentifikasi informasi yang ada di dalam teks fabel
Pembelajaran berupa isi teks, struktur teks, dan kaidah kebahasaan.

Kata kunci fabel, menyimak, informasi teks

Deskripsi umum Mempersiapkan pembelajaran


kegiatan
Menyiapkan LK
Kegiatan pembelajaran: awal, inti, penutup
Refleksi
Mengerjakan asesmen

Materi ajar, alat, Teks Cerita Fabel


dan bahan

Sarana 1. Perpustakaan
Prasarana 2. Buku
3. LCD/video

4. Komputer, jaringan internet


5. Majalah
Konsep Utama: 

Mengidentifikasi informasi berupa isi teks


fabel dan struktur kebahasaan

Target Peserta didik: Reguler


 
Asesmen: Tertulis, individu dan kelompok 

Keterampilan dan Pengetahuan Prasyarat

 Mengenal Teks Fabel


 Memahami unsur-unsur di dalam
teks 

Ketersediaan Materi

 Pengayaan untuk peserta didik berpencapaian tinggi:


            YA/TIDAK
 Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep: YA/TIDAK

Kegiatan Pembelajaran Utama/Pengaturan Peserta Didik

 Individu
 Berkelompok (Lebih dari dua orang)

Metode

 Diskusi
 Latihan
 penugasan
 Presentasi
 Eksplorasi 
Materi Ajar, Alat, dan Bahan

 Cerita Fabel, buku, majalah, video, laptop, HP, internet.   

Perkiraan Materi

Materi diperlukan untuk pengadaan majalah (bila diperlukan) dan kuota internet 

Persiapan Pembelajaran

 Persiapan Guru Mengajar: Menyiapkan bahan bacaan atau bahan tayangan


berupa video.
 Menyiapkan Lembar Kerja.
 Menyiapkan alat evaluasi/asesmen.
 Menyiapkan buku dan  kamus. 

Waktu Persiapan

Total waktu persiapan 120 menit

Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup


 Guru menyapa peserta  Guru menyampaikan  Guru membuat
didik. tujuan pembelajaran. sumpulan tentang
 Guru mengajak peserta  Guru menyampaikan pelajaran yang
didik untuk berdo’a materi. Menyajikan disampaikan.
sebelum memulai cerita fabel.  Peserta didik
pelajaran.  Peserta didik diberi tugas untuk
 Guru mengecek membaca teks fabel. membaca fabel
kehadiran peserta didik.  Guru berdiskusi dari buku,
 Guru menstimulasi dengan peserta didik majalah, atau
peserta didik dengan mengidentifikasi internet, kemudian
menyampaikan informasi yang ada di menganalisis  
beberapa pertanyaan dalam teks yang  Guru menutup
tentang pelajaran pada sudah dibaca: tokoh, pelajaran.
pertemuan yang lalu latar, alur, amanat.
dikaitkan dengan materi  Peserta bersama
yang akan disampaikan guru mengidentifikasi
pada pertemuan ini. alur teks.
 Peserta didik dibagi
dalam kelompok,
peserta didik dibagi
LK.
 Peserta didik bekerja
dalam kelompok.
 Tiap kelompok
menyampaikan hasil
kerja kelompoknya.
 Guru mengapresiasi
hasil kerja kelompok.
 Guru memberi
umpan balik terkait
materi yang
disampaikan

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup


 Guru menyapa  Guru menyampaikan  Guru membuat
peserta didik. tujuan pembelajaran. sumpulan tentang
 Guru mengajak  Guru mengulas  pelajaran yang
peserta didik untuk materi pertemuan disampaikan.
berdo’a sebelum sebelumnya.  Guru merefleksi
memulai pelajaran.  Peserta didik dibagi kegiatan
 Guru mengecek kelompok sebanyak pembelajaran.
kehadiran peserta lima orang.  Guru memberikan
didik.  Tiap kelompok diberi tugas kepada peserta
 Mengulang kembali LK. didik agar membaca
ingatan peserta didik  Peserta didik cerita fabel dari
tentang cerita alur mengerjakan LK berbagai sumber
dalam cerita fabel. dalam kelompoknya. kemudian dianalisis
 Guru mengamati struktur teksnya.
kerja peserta didik  Guru menutup
dalam kelompok. pelajaran.
 Setiap kelompok
mempresentasikan
hasil kerja
kelompoknya di
depan kelas.
 Hasil kerja peserta
didik dipajang di
dinding kelas.
 Guru berdiskusi
dengan peserta didik
untuk menanggapi
hasil kerja tiap
kelompok.
 Guru dan peserta
didik kelompok lain
mengapresiasi hasil
kerja tiap-tiap
kelompok.
 Guru memberi umpan
balik terkait materi
yang disampaikan.
Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup

 Guru menyapa  Guru menyampaikan  Guru membuat


peserta didik. tujuan pembelajaran. sumpulan tentang
 Guru mengajak  Guru mengulas  pelajaran yang
peserta didik untuk materi pertemuan disampaikan.
berdo’a sebelum sebelumnya.  Guru merefleksi
memulai pelajaran.  Guru berdiskusi kegiatan
 Guru mengecek dengan peserta didik pembelajaran.
kehadiran peserta tentang teks fabel  Guru memberikan
didik. yang sudah tugas kepada peserta
 Mengulang kembali dianalisis pada didik agar membaca
ingatan peserta didik pertemuan cerita fabel dari
tentang cerita alur sebelumnya. berbagai sumber
dalam cerita fabel.  Guru memberi kemudian dianalisis
umpan balik terkait struktur teksnya.
materi yang  Guru menutup
disampaikan. pelajaran.
 Peserta didik
mengerjakan
asesmen.

Kompetensi yang Dinilai melalui Asesmen Akhir Pembelajaran

 Menyimak Teks Fabel.


 Mengidentifikasi informasi yang diperoleh dari  isi Teks Fabel dan struktur
kebahasaannya. 

Pelaksanaan Asesmen

 Proses bekerja dalam kelompok


 Hasil kerja kelompok.
 Hasil asesmen individu.   
Buaya yang Serakah

Di pinggir sungai, terdapat seekor buaya yang sedang kelaparan. Sudah tiga hari
Buaya itu belum makan dan perutnya terasa keroncongan. Hari ini, ia harus mendapat
mangsa karena kalau tidak, ia bisa mati kelaparan. Buaya itu segera masuk ke dalam
sungai dan berenang perlahan-lahan untuk mencari mangsa.

Tak lama kemudian, Buaya melihat seekor bebek yang juga sedang berenang di
sungai. Bebek sadar kalau dia sedang diawasi oleh Buaya. Bebek segera berenang ke tepi
sungai. Melihat mangsanya akan kabur, Buaya segera mengejar dan akhirnya Bebek pun
tertangkap.

“Ampun Buaya, tolong jangan mangsa aku, dagingku sedikit. Kenapa kamu tidak
memangsa kambing saja di dalam hutan,” ucap Bebek seraya menangis ketakutan.

“Baik, sekarang kau antar aku ke tempat persembunyian kambing itu,” perintah
Buaya dengan menunjukkan taring yang sangat tajam.

Tidak jauh dari situ, terdapat lapangan hijau tempat kambing mencari makan. Benar
saja, di sana ada banyak kambing yang sedang lahap memakan rumput.

“Pergi sana, aku mau memangsa kambing saja,” kata Buaya. 

Bebek yang merasa senang, kemudian berlari dengan kecepatan penuh.

Setelah mengintai beberapa lama, akhirnya Buaya mendapatkan satu ekor anak
kambing yang siap untuk dimangsa. 

“Tolong, jangan makan aku, dagingku tidak banyak, aku masih kecil, kenapa kamu
tidak makan gajah saja yang dagingnya lebih banyak, aku bisa mengantarkan kamu ke
sana,” usul Kambing.

“Baik, segera antarkan aku ke sana!” 

Anak kambing itu mengajak Buaya ke tepi danau yang luas. Di sana, ada anak gajah
yang besar. Buaya langsung mengejar dan menggigit kaki anak gajah itu. Ternyata, kulit
gajah itu sangat tebal sehingga Buaya tidak bisa melukainya.

Anak gajah itu berteriak meminta tolong kepada ibunya. Buaya terus berusaha
menjatuhkan anak gajah itu, tapi tidak berhasil. Mendengar teriakan anaknya, sekumpulan
gajah mendatangi dan menginjak Buaya sampai tidak bisa bernafas. Buaya itu tidak bisa
melawan karena ukuran ibu gajah itu sangat besar, ditambah dia juga lemas karena belum
makan. Buaya itu kehabisan tenaga dan mati.

(sumber: https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/menelaah-struktur-dan-kaidah-
kebahasaan-teks-fabel-2569/)

Soal
Jawablah pertanyaan berikut!
1. Apa tema cerita “Buaya yang Serakah”?
2. Tuliskan kembali tokoh-tokohnya!
3. Di mana latar tempat yang tersebut dalam cerita itu?
4. Mengapa bebek menyarankan buaya untuk menemui kambing?
5. Apakah kambing berhasil dimakan buaya?
6. Apa amanat yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita itu?
7. Bagaian mana yang menurutmu menarik dari cerita itu?
8. Apa yang terjadi pada buaya selanjutnya?
9. Bagian mana yang menjadi orientasi dari cerita tersebut?
10. Bagian manakan yang menjadi koda dari ceri fabel tersebut?

Kriteria Penilaian

 Penilaian proses: berupa catatan/deskripsi kerja saat diskusi kelompok.


 Penilaian Akhir: Skor nilai 10-100 

Rubrik Penilaian

No Hal yang dinilai Nilai Perolehan


maksimal nilai
No 1 sampai 10 apabila dijawab dengan benar dan
lengkap maka nilainya maksimal
Rumusan Nilai:
 Jumlah perolehan skor x 100 = nilai   
100

Refleksi Guru

 Apakah kegiatan belajar berhasil? 


 Berapa persen peserta didik mencapai tujuan?
 Apa yang menurut Anda berhasil? 
 Kesulitan apa yang dialami guru dan peserta didik? 
 Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar? 
 Apakah seluruh peserta didik mengikuti pelajaran dengan baik?  
Refleksi Peserta Didik

 Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini? 


 Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu? 
 Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini? 
 Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu
berikan pada usaha yang telah kamu lakukan?
 Bagian mana dari pembelajaran ini yang menurut kamu menyenangkan?

Daftar Pustaka

Buku: Bahasa Indonesia untuk Siswa SMP/MTs Kelas VII. 2016. Kemdikbud. Hal 193-234.
Link: 
 https://woazy.com/2018/06/03/17-cerita-fabel-hewan-pendek-cerita-dongeng-anak-
sebelum-tidur/
 https://pngtree.com/so/children-are-reading-a-book/2
 https://id.wikipedia.org/wiki/Fabel#Struktur_Fabel
 https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/menelaah-struktur-dan-kaidah-kebahasaan-
teks-fabel-2569/)
 https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-fabel/)

Lembar Kerja

LEMBAR KERJA
Kelompok:
Anggota:

1. Bacalah teks fabel berikut!


Ulat yang Sombong

Di sebuah hutan yang lebat, hiduplah dua ekor ulat. Yang satu bernama Fintu
yang bersifat ramah, rendah hati, dan baik. Sedangkan yang satunya bernama Tuvi
yang bersifat angkuh dan suka meremehkan binatang lain.
Pada suatu hari, saat Fintu sedang mencari makanan, ia bertemu Tuvi.
“Hai Tuvi, bolehkah aku meminta sedikit makananmu?” pinta Fintu.
“Hey, Fintu! Ini makananku dan tetap makananku. Sana cari makanan yang
lain!” tolak Tuvi.
“Babaiklah…” Fintu menunduk dan berlalu.
Lain hari, akan ada pesta hutan. Semua binatang diundang. Putha si burung
hantu dengan gesitnya membagikan undangan berupa daun itu di malam hari dan
menaruhnya di depan pintu rumah para binatang.
Esok harinya, terdengar sorakan dari para binatang.
“Asyik! Pasti di sana ada banyak makanan! Aku bisa makan sepuasnya!”
sorak Cattya si anak kucing.
“Aku juga bisa makan biji-bijian, kan? Oh ya, bagi para ulat kalian tenang
saja, aku tak akan memakan kalian, kok!” pekik Chacky si ayam jago.
Fintu hanya tersenyum mendengar pernyataan teman-temannya itu
Namun tiba-tiba…
“Ah, ini hanya pesta kecil! Lihat saja, suatu saat nanti, aku akan membuat
pesta yang lebih besar!” Dengan angkuh Tuvi berkata.
“Tuvi! Kau tak boleh begitu!” seru Piku si beruang madu.
“Huh! Biarkan saja!” balas Tuvi sambil pergi.
Beberapa hari kemudian, Tuvi dan Fintu sudah menjadi kepompong. Mereka
menjalani hidup sebagai kepompong biasa. Beberapa minggu kemudian, mereka
sudah keluar dari kepompongnya. Tak disangka, sayap Tuvi ternyata berwarna
hitam! Sedangkan Fintu malah berwarna-warni.
Tuvi tahu, ini akibat keangkuhannya. Ia sangat menyesal dengan sikapnya.

(sumber: https://woazy.com/2018/06/03/17-cerita-fabel-hewan-pendek-cerita-
dongeng-anak-sebelum-tidur/

2. Diskusikan unsur-unsur cerita fabel secara berkelompok, kemudian lengkapi tabel di


bawah ini!

Tema Tokoh Latar Latar waktu Amanat


Tempat
3. Analisis tokoh-tokohnya

No Tokoh Watak

4. Tuliskan peristiwa demi peristiwanya

No Rangkaian peristiwa Bukti dalam kalimat


.
1. Peristiwa 1

2. Peristiwa 2

3. Peristiwa 3

4. Peristiwa 4

LEMBAR KERJA
Kelompok:
Anggota:

1. Bacalah teks fabel berikut!


Ulat yang Sombong

Di sebuah hutan yang lebat, hiduplah dua ekor ulat. Yang satu bernama Fintu
yang bersifat ramah, rendah hati, dan baik. Sedangkan yang satunya bernama Tuvi
yang bersifat angkuh dan suka meremehkan binatang lain.
Pada suatu hari, saat Fintu sedang mencari makanan, ia bertemu Tuvi.
“Hai Tuvi, bolehkah aku meminta sedikit makananmu?” pinta Fintu.
“Hey, Fintu! Ini makananku dan tetap makananku. Sana cari makanan yang
lain!” tolak Tuvi.
“Babaiklah…” Fintu menunduk dan berlalu.
Lain hari, akan ada pesta hutan. Semua binatang diundang. Putha si burung
hantu dengan gesitnya membagikan undangan berupa daun itu di malam hari dan
menaruhnya di depan pintu rumah para binatang.
Esok harinya, terdengar sorakan dari para binatang.
“Asyik! Pasti di sana ada banyak makanan! Aku bisa makan sepuasnya!”
sorak Cattya si anak kucing.
“Aku juga bisa makan biji-bijian, kan? Oh ya, bagi para ulat kalian tenang
saja, aku tak akan memakan kalian, kok!” pekik Chacky si ayam jago.
Fintu hanya tersenyum mendengar pernyataan teman-temannya itu
Namun tiba-tiba…
“Ah, ini hanya pesta kecil! Lihat saja, suatu saat nanti, aku akan membuat
pesta yang lebih besar!” Dengan angkuh Tuvi berkata.
“Tuvi! Kau tak boleh begitu!” seru Piku si beruang madu.
“Huh! Biarkan saja!” balas Tuvi sambil pergi.
Beberapa hari kemudian, Tuvi dan Fintu sudah menjadi kepompong. Mereka
menjalani hidup sebagai kepompong biasa. Beberapa minggu kemudian, mereka
sudah keluar dari kepompongnya. Tak disangka, sayap Tuvi ternyata berwarna
hitam! Sedangkan Fintu malah berwarna-warni.
Tuvi tahu, ini akibat keangkuhannya. Ia sangat menyesal dengan sikapnya.

(sumber: https://woazy.com/2018/06/03/17-cerita-fabel-hewan-pendek-cerita-
dongeng-anak-sebelum-tidur/

1.Menelaah struktur fabel

Bagian Ciri dalam kalimat


orientasi Pengenalan tokoh, latar, watak, dan sebab konflik
Komplikasi Hubungan sebab akibat sehingga muncul masalah dan masalah memuncak
(klimaks)
Resolusi Penyelesaian masalah atau penurunan konplik
Koda Nilai moral yang disampaikan pengarang lewat cerita secara implisit di akhir
cerita

2. Bacalah certa fabel di atas kemudiaan telaah bagian-bagiannya!

Bagian Bukti dalam kalimat


Orientasi

Komplikas
i

Resolusi

Koda

Materi/Bahan Bacaan untuk Peserta Didik

Pengertian 

Fabel (bahasa Inggris: fable) adalah cerita yang menceritakan kehidupan hewan yang
berperilaku menyerupai manusia. Fabel adalah cerita fiksi atau khayalan belaka (fantasi).
Kadang kala fabel memasukkan karakter minoritas berupa manusia. Cerita fabel juga sering
disebut cerita moral karena mengandung pesan yang berkaitan dengan moral. Tokoh-tokoh
cerita di dalam fabel semuanya binatang. Binatang tersebut diceritakan mempunyai akal,
tingkah laku, dan dapat berbicara seperti manusia. Watak dan budi manusia juga
digambarkan sedemikian rupa melalui tokoh binatang tersebut. Tujuan fabel adalah
memberikan ajaran moral dengan menunjukkan sifat-sifat jelek manusia melalui simbol
binatang-binatang. Melalui tokoh binatang, pengarang ingin mempengaruhi pembaca agar
mencontoh yang baik dan tidak mencontoh yang tidak baik. 

 (https://id.wikipedia.org/wiki/Fabel#Struktur_Fabel)

Ciri-Ciri Fabel

Adapun ciri-ciri fabel sebagai berikut:

1. Tokoh utama binatang.


2. Alur ceritanya sederhana.
3. Cerita singkat dan bergerak cepat.
4. Karakter tokoh tidak diuraikan secara terperinci.
5. Gaya penceritaan secara lisan.
6. Pesan atau tema kadang-kadang dituliskan dalam cerita.
7. Pendahuluan sangat singkat dan langsung.
Struktur Teks Cerita Fabel

1. Judul adalah kepala karangan yang berfungsi mengarahkan pikiran pembaca


tentang gambaran umum isi fabel.
2. Orientasi adalah kalimat yang terdapat pada awal cerita yang fungsinya untuk
pengenalan waktu, tempat & karakter/tokoh.
3. Komplikasi adalah bagian/dimana/munculah masalah/atau/konflik cerita.
4. Klimaks adalah konflik mencapai puncaknya.
5. Resolusi adalah bagian penyelesaian masalah atau pemecahan konflik pada cerita.
6. Koda adalah pesan moral dari pengarang (tidak semua pengarang menyantumkan
koda pada ceritanya) atau penyelesaian masalah.

Contoh Struktur Fabel

Kupu-Kupu Berhati Mulia

Orientasi

Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan di taman. Ia sangat
bahagi karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut berkeliling taman
sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu.

Komplikasi

Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon, sang semut mengejek bentuk kepompong
yang jelek yang tidak bisa pergi ke mana-mana. 

“Hei, Kepompong alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung di ranting
itu. Ayo jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini. Bagaimana nasibmu jika ranting itu patah?”

Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka.
Bahkan sang semut kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut
merasa bahwa dirinya ialah binatang yang paling hebat. Si kepompong hanya diam saja
mendengar ejekan tersebut. Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu,
karena hujan di mana-mana terdapat genangan lumpur.

Lumpur yang licin membuat semut tergelincir ke dalam lumpur. Ia terjatuh ke dalam lumpur.
Sang semut hampir tenggelam dalam genangan itu. Semut berteriak sekencang mungkin
untuk meminta bantuan.

“Tolong, bantu aku! Aku mau tenggelam, tolong... tolong…!!”

Resolusi

Untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang melintas, kemudian kupu-kupu
menjulurkan sebuah ranting ke arah semut. 
“Semut, peganglah erat-erat rating itu!! nanti aku akan mengangkat ranting itu”.

Lalu sang semut memegang erat ranting itu.

Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan menurunkannya di tempat yang aman.


Kemudian sang semut berterima kasih kepada kupu-kupu karena kupu-kupu telah
menyelamatkan nyawanya. Ia memuji kupu-kupu sebagai binatang yang hebat dan terpuji.
Mendengar pujian itu, kupu-kupu berkata kepada semut. 

“Aku adalah kepomponng yang pernah diejek,” kata si kupu-kupu.

Ternyata kepompong yang dulu ia ejek sudah menyelamatkan dirinya.

Koda 

Akhirnya sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina semua
makhluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu.

(Sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-fabel/)

Materi/Bahan Bacaan untuk Guru

Pengertian 

Fabel (bahasa Inggris: fable) adalah cerita yang menceritakan kehidupan hewan yang
berperilaku menyerupai manusia. Fabel adalah cerita fiksi atau khayalan belaka (fantasi).
Kadang kala fabel memasukkan karakter minoritas berupa manusia. Cerita fabel juga sering
disebut cerita moral karena mengandung pesan yang berkaitan dengan moral. Tokoh-tokoh
cerita di dalam fabel semuanya binatang. Binatang tersebut diceritakan mempunyai akal,
tingkah laku, dan dapat berbicara seperti manusia. Watak dan budi manusia juga
digambarkan sedemikian rupa melalui tokoh binatang tersebut. Tujuan fabel adalah
memberikan ajaran moral dengan menunjukkan sifat-sifat jelek manusia melalui simbol
binatang-binatang. Melalui tokoh binatang, pengarang ingin mempengaruhi pembaca agar
mencontoh yang baik dan tidak mencontoh yang tidak baik. 

 (https://id.wikipedia.org/wiki/Fabel#Struktur_Fabel)

Ciri-Ciri Fabel

Adapun ciri-ciri fabel sebagai berikut:

8. Tokoh utama binatang.


9. Alur ceritanya sederhana.
10. Cerita singkat dan bergerak cepat.
11. Karakter tokoh tidak diuraikan secara terperinci.
12. Gaya penceritaan secara lisan.
13. Pesan atau tema kadang-kadang dituliskan dalam cerita.
14. Pendahuluan sangat singkat dan langsung.

Struktur Teks Cerita Fabel

7. Judul adalah kepala karangan yang berfungsi mengarahkan pikiran pembaca


tentang gambaran umum isi fabel.
8. Orientasi adalah kalimat yang terdapat pada awal cerita yang fungsinya untuk
pengenalan waktu, tempat & karakter/tokoh.
9. Komplikasi adalah bagian/dimana/munculah masalah/atau/konflik cerita.
10. Klimaks adalah konflik mencapai puncaknya.
11. Resolusi adalah bagian penyelesaian masalah atau pemecahan konflik pada cerita.
12. Koda adalah pesan moral dari pengarang (tidak semua pengarang menyantumkan
koda pada ceritanya) atau penyelesaian masalah.

Contoh Struktur Fabel

Kupu-Kupu Berhati Mulia

Orientasi

Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan di taman. Ia sangat
bahagi karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut berkeliling taman
sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu.

Komplikasi

Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon, sang semut mengejek bentuk kepompong
yang jelek yang tidak bisa pergi ke mana-mana. 

“Hei, Kepompong alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung di ranting
itu. Ayo jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini. Bagaimana nasibmu jika ranting itu patah?”

Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka.
Bahkan sang semut kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut
merasa bahwa dirinya ialah binatang yang paling hebat. Si kepompong hanya diam saja
mendengar ejekan tersebut. Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu,
karena hujan di mana-mana terdapat genangan lumpur.

Lumpur yang licin membuat semut tergelincir ke dalam lumpur. Ia terjatuh ke dalam lumpur.
Sang semut hampir tenggelam dalam genangan itu. Semut berteriak sekencang mungkin
untuk meminta bantuan.

“Tolong, bantu aku! Aku mau tenggelam, tolong... tolong…!!”

Resolusi

Untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang melintas, kemudian kupu-kupu
menjulurkan sebuah ranting ke arah semut. 
“Semut, peganglah erat-erat rating itu!! nanti aku akan mengangkat ranting itu”.

Lalu sang semut memegang erat ranting itu.

Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan menurunkannya di tempat yang aman.


Kemudian sang semut berterima kasih kepada kupu-kupu karena kupu-kupu telah
menyelamatkan nyawanya. Ia memuji kupu-kupu sebagai binatang yang hebat dan terpuji.
Mendengar pujian itu, kupu-kupu berkata kepada semut. 

“Aku adalah kepomponng yang pernah diejek,” kata si kupu-kupu.

Ternyata kepompong yang dulu ia ejek sudah menyelamatkan dirinya.

Koda 

Akhirnya sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina semua
makhluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu.

Jenis Jenis Fabel

Dilihat dari waktu kemunculannya fabel dapat dikategorikan kedalam fabel klasik dan fabel
modern yaitu:

Fabel Klasik

Fabel klasik merupakan cerita yang telah ada sejak zaman dahulu, tetapi tidak ketahui
persis waktu munculnya, yang diwariskan secara turun-temurun lewat sarana lisan.

Ciri-ciri fabel klasik sebagai berikut:

1. Cerita sangat pendek.


2. Tema sederhana.
3. Kental dengan petuah/moral.
4. Sifat hewani masih melekat.

(Sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-fabel/)

Contoh Fabel
BUAYA YANG SERAKAH

Di pinggir sungai, terdapat seekor buaya yang sedang kelaparan. Sudah tiga hari
Buaya itu belum makan dan perutnya terasa keroncongan. Hari ini, ia harus mendapat
mangsa karena kalau tidak, ia bisa mati kelaparan. Buaya itu segera masuk ke dalam
sungai dan berenang perlahan-lahan untuk mencari mangsa.

Tak lama kemudian, Buaya melihat seekor bebek yang juga sedang berenang di
sungai. Bebek sadar kalau dia sedang diawasi oleh Buaya. Bebek segera berenang ke tepi
sungai. Melihat mangsanya akan kabur, Buaya segera mengejar dan akhirnya Bebek pun
tertangkap.

“Ampun Buaya, tolong jangan mangsa aku, dagingku sedikit. Kenapa kamu tidak
memangsa kambing saja di dalam hutan,” ucap Bebek seraya menangis ketakutan.

“Baik, sekarang kau antar aku ke tempat persembunyian kambing itu,” perintah
Buaya dengan menunjukkan taring yang sangat tajam.

Tidak jauh dari situ, terdapat lapangan hijau tempat kambing mencari makan. Benar
saja, di sana ada banyak kambing yang sedang lahap memakan rumput.

“Pergi sana, aku mau memangsa kambing saja,” kata Buaya. 

Bebek yang merasa senang, kemudian berlari dengan kecepatan penuh.

Setelah mengintai beberapa lama, akhirnya Buaya mendapatkan satu ekor anak
kambing yang siap untuk dimangsa. 

“Tolong, jangan makan aku, dagingku tidak banyak, aku masih kecil, kenapa kamu
tidak makan gajah saja yang dagingnya lebih banyak, aku bisa mengantarkan kamu ke
sana,” usul Kambing.

“Baik, segera antarkan aku ke sana!” 


Anak kambing itu mengajak Buaya ke tepi danau yang luas. Di sana, ada anak gajah
yang besar. Buaya langsung mengejar dan menggigit kaki anak gajah itu. Ternyata, kulit
gajah itu sangat tebal sehingga Buaya tidak bisa melukainya.

Anak gajah itu berteriak meminta tolong kepada ibunya. Buaya terus berusaha
menjatuhkan anak gajah itu, tapi tidak berhasil. Mendengar teriakan anaknya, sekumpulan
gajah mendatangi dan menginjak Buaya sampai tidak bisa bernafas. Buaya itu tidak bisa
melawan karena ukuran ibu gajah itu sangat besar, ditambah dia juga lemas karena belum
makan. Buaya itu kehabisan tenaga dan mati.

(sumber: https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/menelaah-struktur-dan-kaidah-
kebahasaan-teks-fabel-2569/)
Menyimak Teks Fabel

Nama  Cucu Laelasari Jenjang/Kelas SMP / [BIN.D.ERM.7.1]


VII

Asal sekolah (opsional) Mapel Bahasa Indonesia


Alokasi waktu 3 kali pertemuan Jumlah 32
peserta didik 
240 menit

Profil pelajar  Mandiri Model Bahasa Indonesia


Pancasila  yang  Bernalar pembelajaran
berkaitan kritis Tatap muka / Paduan antara
 Gotong tatap muka dan PJJ (blended
royong learning)
 Kreatif

Fase D Domain Mapel Menyimak

Tujuan 7.1 Pelajar dapat mengidentifikasi informasi tentang fabel/legenda


Pembelajaran daerah setempat yang dibaca dan didengar.

Kata kunci fabel, menyimak, informasi teks

Deskripsi umum Mempersiapkan pembelajaran


kegiatan
Menyiapkan LK
Kegiatan pembelajaran: awal, inti, penutup
Refleksi
Mengerjakan asesmen

Materi ajar, alat, Teks Cerita Fabel


dan bahan

Sarana 1. Perpustakaan
Prasarana 2. Buku
3. LCD/video

4. Komputer, jaringan internet


5. Majalah
Konsep Utama: 

Mengidentifikasi informasi dan struktur teks


fabel.

Target Peserta didik: Reguler


Asesmen Tertulis, individu dan kelompok

Keterampilan dan Pengetahuan Prasyarat

 Mengenal Teks Fabel


 Memahami unsur-unsur di
dalamnya 

Ketersediaan Materi

 Pengayaan untuk peserta didik berpencapaian tinggi:


            YA/TIDAK
 Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep: YA/TIDAK

Kegiatan Pembelajaran Utama/Pengaturan Peserta Didik

 Individu
 Berkelompok (Lebih dari dua orang)

Metode

 Diskusi
 Penugasan
 latihan
 Presentasi
 Eksplorasi 

Materi Ajar, Alat, dan Bahan

 Cerita Fabel, buku, majalah, video, laptop, HP, internet.  

Perkiraan Biaya

Biaya diperlukan untuk pengadaan majalah (bila diperlukan) dan kuota internet. 
Persiapan Pembelajaran

 Menyiapkan bahan bacaan atau bahan tayangan berupa video.


 Menyiapkan Lembar Kerja.
 Menyiapkan alat evaluasi/asesmen.
 Menyiapkan buku dan  kamus. 

Waktu Persiapan

Total waktu persiapan 120 menit

Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup

 Guru menyapa peserta  Guru menyampaikan  Guru memberi


didik. tujuan pembelajaran. penguatan materi
 Guru mengajak peserta  Guru menayangkan terkait unsur-
didik untuk berdo'a video ceita fabel/guru unsur fabel.
sebelum memulai membacakan cerita  Guru
pelajaran. fabel. menyampaiakan
 Guru mengecek  Peserta didik simpulan
kehadiran peserta didik menyimak cerita pelajaran. 
 Guru menstimulasi fabel yang dibacakan  Guru menugaskan
peserta didik dengan atau dilihat dari peserta didik untuk
beberapa pertanyaan. tayangan video. membaca teks
Misalnya: Apakah kalian  Peserta didik dibagi fabel dari buku
masih suka dibacakan kelompok terdiri dari atau internet. 
dongeng? Atau empat sampai lima  Guru menutup
membaca sendiri? orang. pelajaran.
Dongeng apa yang  Tiap kelompok dibagi
pernah didengar atau LK.
dibaca?  Peserta didik
Pernahkah membaca mengerjakan LK
dongeng yang tokohnya dalam kelompoknya.
binatang?   Tiap-tiap kelompok
 Dikaitkan dengan materi memajang hasil
yang akan karyanya di dinding
disampaikan.  kelas atau di papan
tulis.
 Tiap-tiap kelompok
mempresentasikan
hasil kerja
kelompoknya secara
bergiliran.
 Kelompok lain
menanggapi.
 Guru mengawasi
peserta didik dalam
bekerja di
kelompoknya.
 Guru menilai hasil
kerja kelompok.
 Kelompok dengan
nilai tertinggi diberi
bintang atau reward.

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup

 Guru menyapa peserta  Guru  Peserta didik


didik. menyampaikan menyampaikan
 Guru mengajak tujuan pertanyaan terkait
peserta didik untuk pembelajaran. materi yang
berdo'a sebelum  Peserta didik disampaikan guru.
memulai pelajaran. menyimak teks fabel  Guru
 Guru mengecek yang dibacakan. menyampaiakan
kehadiran peserta didik Bisa juga guru simpulan pelajaran. 
 Guru menstimulasi memutar video  Guru menugaskan
peserta didik dengan cerita fabel. peserta didik untuk
beberapa pertanyaan.  Peserta didik diberi membaca teks fabel
Misalnya: umpan balik terkait dan menelaah unsur-
  Apakah kalian cerita yang didengar unsur di dalamnya. 
masih ingat cerita atau dibaca  Guru menutup
yang didengarkan  Guru bertanya pelajaran.
pada pertemuan jawab dengan
yang lalu?  peserta didik terkait
 Cerita fabel apa teks yang didengar
yang kalian baca di atau dibaca.
rumah?   Peserta didik
 Temanya apa? menganalisis teks
Siapa saja yang didengar atau
tokohnya? dibaca.
Bagimana  Peserta
ceritanya? mengidentifikasi
Dikaitkan dengan informasi yang ada
materi yang akan dalam teks berupa
disampaikan. tema, tokoh, latar,
alur, amanat.
 Peserta didik
mengidentifikasi
struktur teks.
 Guru menguatkan
dengan
menyampaikan
materi terkait unsur-
unsur, ciri-ciri,
struktur teks fabel.
 Peserta didik
mengerjakan
asesmen, bisa
secara lisan maupun
tulisan.

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup

 Guru menyapa peserta  Guru menyampaikan  Guru memberi


didik. tujuan pembelajaran. penguatan materi
 Guru mengajak peserta  Guru mengulas terkait unsur-unsur,
didik untuk berdo'a materi pada struktur teks fabel.
sebelum memulai pertemuan yang lalu  Guru
pelajaran. tentang unsur-unsur, menyampaiakan
 Guru mengecek struktur dan simpulan pelajaran. 
kehadiran peserta didik kebahasaan teks  Guru menugaskan
 Guru menstimulasi fabel. peserta didik untuk
peserta didik dengan  Peserta didik dibagi membaca teks fabel
beberapa pertanyaan. kelompok terdiri dari dari daerah lain
Terkait materi pada empat sampai lima atau luar negri
pertemuan sebelumnya orang. untuk menambah
tentang teks fabel yang  Tiap kelompok wawasan peserta
dibaca,  unsur-unsur, dibagi LK. didik. 
struktur teks yang  Peserta didik  Guru menutup
dibaca diaitkan dengan mengerjakan LK pelajaran.
kegiatan yang akan dlam kelompoknya.
dilaksanakan pada  Tiap-tiap kelompok
pertemuan ini.  memajang hasil
karyanya di dinding
kelas atau di papan
tulis.
 Tiap-tiap kelompok
mempresentasikan
hasil kerja
kelompoknya secara
bergiliran.
 Kelompok lain
menanggapi.
 Guru mengawasi
peserta didik dalam
bekerja di
kelompoknya.
 Guru menilai hasil
kerja kelompok.
 Kelompok dengan
nilai tertinggi diberi
bintang atau reward.
Kompetensi yang Dinilai melalui Asesmen Akhir Pembelajaran

 Menyimak Teks Fabel.


 Mengidentifikasi informasi yang diperoleh dari Teks Fabel. 
 Soal 

Soal

Simaklah video fabel berikut video https://www.youtube.com/watch?v=i_cmpA4xD9E

Bacalah teks fabel berikut!

Semut dan Merpati

Pada suatu ketika ada seekor semut muda yang berjiwa petualang merasa bosan terus
menerus berada di dalam sarang, ia merasa jenuh dan tidak bahagia, ia ingin berpergian
berusaha mencari bunga kebahagiaan, lantas ia pun berpamitan ingin menjelajah dunia luar.

Oleh orangtuanya ia diberi pesan agar selalu berhati-hati karena kondisi di luar itu bisa
sangat berbeda dengan kondisi di dalam sarang mereka. Semut muda itu pun berjanji
bahwa akan segera pulang secepatnya. Oleh orangtuanya semut pun diberi bekal dan lalu
dimulailah perjalanan petualangan semut muda tersebut.

Ketika ia melihat air terjun ia merasa terpesona dan ingin meminum airnya, ia pun lalu
berusaha mendekatinya namun lokasi tempat air dengan tanah tempat ia berdiri itu terlalu
jauh perbedaan tingginya, jika ia terus mendekat maka dia akan bisa terjatuh masuk ke
dalam air, lalu ia berusaha menaiki batang rumput yang tumbuh menjuntai ke arah airnya.

Namun karena licin maka ia pun akhirnya jatuh juga dan nyaris tenggelam, hingga datang
pertolongan dari seekor merpati yang sedang melintas dan melihat kejadian itu lalu
menjatuhkan sehelai daun yang lalu segera dinaiki semut tersebut sampai ia pun bisa
sampai dengan selamat tiba di seberang, tempat seorang pemburu berdiri, dan rupanya
sedang mengarahkan senapannya mau menembak burung merpati itu.

Semut yang melihat hal itu lantas berinisiatif untuk menggigit kaki pemburu tersebut hingga
tembakannya meleset, dan burung merpati itu bisa terbang menjauh, sambil mengucapkan
terimakasih kepada semut yang telah menyelamatkan nyawanya. Semut pun juga
mengucapkan terima kasih karena telah terlebih dahulu diselamatkan nyawanya oleh
burung merpati, sehingga ia tidak jadi tenggelam.

Semut muda itu pun kembali ke sarangnya dengan wajah yang berseri-seri. Ketika ia
ditanya oleh ibu ratu semut, apa yang membuatnya bahagia berseri-seri, apakah ia telah
berhasil menemukan bunga bahagia itu, semut muda itu pun menjawab bahwa dengan
saling tolong menolong dan berkenalan dengan sahabat baru ia bisa merasa bahagia, jadi ia
tak perlu lagi mencari bunga bahagia.
Jawablah pertanyaan berdasar teks fabel di ata?yang didengar!

1. Apa 

2. Mengapa semut ingin bepergian?

3. Siapa/apa saja yang menjadi tokohnya?

4. Mana tokoh baik menurutmu?

5. Di mana tempat kejadian cerita itu?

6. Bagian mana yang merupakan orientasi?

7. Mengapa semut menggigit pemburu?

7. Bagian mana yang merupakan bagian konflik?

8. Bagaimana akhir ceritanya?

9.Mengapa wajah semut berseri-seri ketika pulang

10. Apa pesan yang disampaikan dari cerita itu?

Pelaksanaan Asesmen

 Proses bekerja dalam kelompok


 Hasil kerja kelompok.
 Hasil asesmen individu.   

Kriteria Penilaian

 Penilaian proses: berupa catatan/deskripsi kerja saat diskusi kelompok.


 Penilaian Akhir: Skor nilai 10-100 

Rubrik Penilaian

Hal yang Kriteria Skor Maksimal


dinilai
Jawaban isian Jika jawaban lengkap sesuai pertanyaan  100

Refleksi Guru

 Apakah kegiatan belajar berhasil? 


 Berapa persen peserta didik mencapai tujuan?
 Apa yang menurut Anda berhasil? 
 Kesulitan apa yang dialami guru dan peserta didik? 
 Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar? 
 Apakah seluruh peserta didik mengikuti pelajaran dengan baik?  

Refleksi Peserta Didik

 Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini? 


 Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu? 
 Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini? 
 Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu
berikan pada usaha yang telah kamu lakukan?
 Bagian mana dari pembelajaran ini yang menurut kamu menyenangkan?
 Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu? 
 

Daftar Pustaka

Buku: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas
VII. Hal 193-234
Link: 
 https://pngtree.com/so/children-are-reading-a-book/2
 https://id.wikipedia.org/wiki/Fabel#Struktur_Fabel
 https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-fabel/
 (sumber: https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/menelaah-struktur-dan-kaidah-
kebahasaan-teks-fabel-2569/)
 https://thegorbalsla.com/cerita-fabel/
 https://woazy.com/2018/06/03/17-cerita-fabel-hewan-pendek-cerita-dongeng-anak-
sebelum-tidur/
 https://www.youtube.com/watch?v=IxLAbrBSDCA
 https://www.prestasiglobal.id/5-cerita-fabel-pendek-dan-singkat/

Lembar Kerja 

LEMBAR KERJA
Nama kelompok:

Anggota:

Dengarkan teks fabel yang dibacakan temanmu!


Atau
Simaklah tayangan video berikut ini

https://www.youtube.com/watch?v=IxLAbrBSDCA
Fabel: Semut dan Belalang

Di musim panas yang hangat dan cerah sedikit menggoda Belalang untuk memainkan biola
kesayangan sambil bernyanyi dan menari. Hampir setiap harinya itulah yang dilakukan
Belalang. Ia tidak terpikir untuk melakukan aktifitas lainnya seperti bekerja atau bersiap
untuk mengumpulkan bekal musim dingin.

Sedikit pun tidak pernah terlintas dalam benak belalang bahwa musim panas yang sedang
dinikmatinya sekarang sudah akan berakhir. Musim panas yang membuatnya ceria sudah
akan berganti ke musim dingin, dimana hujan akan turun dengan lebat disertai suhu udara
yang sangat rendah.

Di saat belalang sedang asyiknya bermain biola, dia melihat Semut yang sedang giat
melewati rumahnya. Belalang yang masih riang tersebut ingin mengajak Semut bermain
bersama dan semut pun diundangnya untuk bersenang-senang ke kediaman belalang.

Tak disangka belalang ternyata semut menolak undangan belalang dengan santun, semut
berkata pada belalang,
        “Maaf Belalang, aku masih ingin bekerja untuk bekal di musim dingin. Aku harus
mengumpulkan cadangan makanan yang banyak serta memperbaiki tempat tinggal agar
lebih hangat.”

        “Berhentilah memikirkan hal yang tidak penting semut, mari kita bernyanyi dan
bersenang-senang, ayolah nikmati hidup kita,” sanggah belalang. 

Belalang pun masih dengan kebiasaannya bersenang-senang tanpa memikirkan apapun.

Tidak disangka musim panas berakhir jauh lebih cepat dari pada biasanya. Belalang yang
terbiasa gembira lantas panik bukan main. Ia tidak memiliki persediaan makanan yang
cukup ditambah rumahnya yang rusak dan tidak layak huni karena diterjang badai.

Dengan harapan tinggi dan lunglai belalang menuju rumah semut dan meminta bantuan
untuk diperbolehkan tinggal bersama dan meminta makan. Mendengar permohonan
tersebut semut menjawab. 

       “Maafkan aku belalang aku tidak bisa membantumu, rumahku terlalu sempit untukmu,
dan bekalku hanya cukup untuk keluargaku saja.”
Belalang akhirnya meninggalkan rumah semut dengan rasa menyesal dan sedih. Dalam hati
ia bergumam.

      “Andai saja aku mengikuti nasihat semut saat itu untuk bekerja keras, pasti saat ini aku
bisa kenyang dan tidur nyenyak di dalam rumah.”

1. Diskusikan dengan kelompokmu terkait fabel yang


didengar/ditonton!

Peristiwa Perincian peristiwa

Peristiwa 1

Peristiwa 2

Peristiwa 3

Peristiwa 4

2. Di mana latar tempat yang ada dalam cerita tersebut?


3. Apa yang dilakukan belalang selama musim panas?
4. Mengapa belalang merasa menyesal dan sedih?
5. Apa yang dilakukan semut? Apa yang sebaiknya dilakukan
oleh belalang?

LEMBAR KERJA
Nama kelompok:
Anggota:
Dengarkan teks fabel yang dibacakan temanmu!
Atau
Simaklah tayangan video berikut
https://www.youtube.com/watch?v=IxLAbrBSDCA

Fabel: Semut dan Belalang

Di musim panas yang hangat dan cerah sedikit menggoda Belalang untuk memainkan biola
kesayangan sambil bernyanyi dan menari. Hampir setiap harinya itulah yang dilakukan
Belalang. Ia tidak terpikir untuk melakukan aktifitas lainnya seperti bekerja atau bersiap
untuk mengumpulkan bekal musim dingin.

Sedikit pun tidak pernah terlintas dalam benak belalang bahwa musim panas yang sedang
dinikmatinya sekarang sudah akan berakhir. Musim panas yang membuatnya ceria sudah
akan berganti ke musim dingin, dimana hujan akan turun dengan lebat disertai suhu udara
yang sangat rendah.

Di saat belalang sedang asyiknya bermain biola, dia melihat Semut yang sedang giat
melewati rumahnya. Belalang yang masih riang tersebut ingin mengajak Semut bermain
bersama dan semut pun diundangnya untuk bersenang-senang ke kediaman belalang.

Tak disangka belalang ternyata semut menolak undangan belalang dengan santun, semut
berkata pada belalang,
        “Maaf Belalang, aku masih ingin bekerja untuk bekal di musim dingin. Aku harus
mengumpulkan cadangan makanan yang banyak serta memperbaiki tempat tinggal agar
lebih hangat.”

        “Berhentilah memikirkan hal yang tidak penting semut, mari kita bernyanyi dan
bersenang-senang, ayolah nikmati hidup kita,” sanggah belalang. 

Belalang pun masih dengan kebiasaannya bersenang-senang tanpa memikirkan apapun.

Tidak disangka musim panas berakhir jauh lebih cepat dari pada biasanya. Belalang yang
terbiasa gembira lantas panik bukan main. Ia tidak memiliki persediaan makanan yang
cukup ditambah rumahnya yang rusak dan tidak layak huni karena diterjang badai.

Dengan harapan tinggi dan lunglai belalang menuju rumah semut dan meminta bantuan
untuk diperbolehkan tinggal bersama dan meminta makan. Mendengar permohonan
tersebut semut menjawab. 

       “Maafkan aku belalang aku tidak bisa membantumu, rumahku terlalu sempit untukmu,
dan bekalku hanya cukup untuk keluargaku saja.”

Belalang akhirnya meninggalkan rumah semut dengan rasa menyesal dan sedih. Dalam hati
ia bergumam, “Andai saja aku mengikuti nasihat semut saat itu untuk bekerja keras, pasti
saat ini aku bisa kenyang dan tidur nyenyak di dalam rumah.”

B. Dengarkan teks fabel yang dibacakan! Atau bisa juga dengan perhatikan
tayangan video cerita fabel!
C. Diskusikan dengan kelompokmu terkait fabel yang didengar/ditonton!
1. Apa tema cerita tersebt?
2. Tuliskan tokoh-tokohnya!
Nama Watak tokoh
Tokoh

3. Di mana latar tempat yang ada dalam cerita tersebut?


4. Bagaimana latar suasananya?
5. Identifikasi strukturnya!
Orientasi

Konflik/klimaks

Resolusi

Koda

D. Bagian mana yang menurutmu menarik dari cerita itu? Mengapa?


Materi/Bahan Bacaan untuk Peserrta Didik

Tayangan video dari: https://www.youtube.com/watch?v=IxLAbrBSDCA


Fabel adalah salah satu dongeng yang menampilkan binatang sebagai tokoh utama.
Tokoh tersebut dapat berpikir, berperasaan, berbicara, bersikap dan berinteraksi seperti
manusia. Fabel bersifat didaktis untuk mendidik. Fabel digunakan sebagai kiasan kehidupan
manusia dan untuk mendidik masyarakat.

Ciri-Ciri Fabel
a.Tokohnya binatang
b. Watak tokoh yang digambarkan ada yang bik dan ada yang buruk.
c. Tokoh para binatang bisa berbicara seperti manusia.
d. Rangkaian cerita menunjukkan sebab akibat.
e. Menggunakan latar alam (hutan, sungai, kolam, dll)
f. Ciri bahasa yang digunakan: kalimat naratif, kalimat langsung berupa dialog, bahasa
sehari-hari yang digunakan dalam percakapan.,  

Struktur Teks Cerita Fabel

1. Orientasi adalah kalimat yang terdapat pada awal cerita yang fungsinya untuk
pengenalan waktu, tempat dan karakter/tokoh.
2. Komplikasi adalah bagian dimana munculah masalah/konflik cerita.
3. Klimaks adalah konflik mencapai puncaknya.
4. Resolusi adalah bagian penyelesaian masalah atau pemecahan konflik pada cerita.
5. Koda adalah pesan moral dari pengarang (tidak semua pengarang menyantumkan
koda pada ceritanya) atau penyelesaian masalah.

(sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-fabel/)

Unsur-unsur Intrinsik Cerita Fabel

1. Tema

Tema adalah gagasan umum yang mendasari sebuah karya sastra.

2. Tokoh

Tokoh adalah para pelaku yang terdapat dalam sebuah fiksi. Dalam teks fabel, binatang
hadir sebagai personifikasi manusia, baik yang menyangkut penokohan lengkap dengan
karakternya maupun persoalan hidup yang diungkapkannya.

Itu artinya, manusia dan berbagai persoalan manusia itu diungkapkan lewat binatang.

3. Alur atau Plot

Plot atau alur adalah cerita yang berisi urutan kejadian yang terjadi. Namun, tiap kejadian itu
hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau
menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain.

4. Latar

Latar atau setting yang disebut juga sebagai landasan tumpu, yang berisi pengertian
tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang
diceritakan.

 (sumber:https://www.bola.com/ragam/read/4327942/pengertian-ciri-ciri-struktur-dan-unsur-
unsur-fabel)

Contoh Fabel:

https://www.youtube.com/watch?v=i_cmpA4xD9E

Semut dan Merpati

Pada suatu ketika ada seekor semut muda yang berjiwa petualang merasa bosan terus
menerus berada di dalam sarang, ia merasa jenuh dan tidak bahagia, ia ingin berpergian
berusaha mencari bunga kebahagiaan, lantas ia pun berpamitan ingin menjelajah dunia luar.

Oleh orangtuanya ia diberi pesan agar selalu berhati-hati karena kondisi di luar itu bisa
sangat berbeda dengan kondisi di dalam sarang mereka. Semut muda itu pun berjanji
bahwa akan segera pulang secepatnya. Oleh orangtuanya semut pun diberi bekal dan lalu
dimulailah perjalanan petualangan semut muda tersebut.

Ketika ia melihat air terjun ia merasa terpesona dan ingin meminum airnya, ia pun lalu
berusaha mendekatinya namun lokasi tempat air dengan tanah tempat ia berdiri itu terlalu
jauh perbedaan tingginya, jika ia terus mendekat maka dia akan bisa terjatuh masuk ke
dalam air, lalu ia berusaha menaiki batang rumput yang tumbuh menjuntai ke arah airnya.

Namun karena licin maka ia pun akhirnya jatuh juga dan nyaris tenggelam, hingga datang
pertolongan dari seekor merpati yang sedang melintas dan melihat kejadian itu lalu
menjatuhkan sehelai daun yang lalu segera dinaiki semut tersebut sampai ia pun bisa
sampai dengan selamat tiba di seberang, tempat seorang pemburu berdiri, dan rupanya
sedang mengarahkan senapannya mau menembak burung merpati itu.

Semut yang melihat hal itu lantas berinisiatif untuk menggigit kaki pemburu tersebut hingga
tembakannya meleset, dan burung merpati itu bisa terbang menjauh, sambil mengucapkan
terimakasih kepada semut yang telah menyelamatkan nyawanya. Semut pun juga
mengucapkan terima kasih karena telah terlebih dahulu diselamatkan nyawanya oleh
burung merpati, sehingga ia tidak jadi tenggelam.

Semut muda itu pun kembali ke sarangnya dengan wajah yang berseri-seri. Ketika ia
ditanya oleh ibu ratu semut, apa yang membuatnya bahagia berseri-seri, apakah ia telah
berhasil menemukan bunga bahagia itu, semut muda itu pun menjawab bahwa dengan
saling tolong menolong dan berkenalan dengan sahabat baru ia bisa merasa bahagia, jadi ia
tak perlu lagi mencari bunga bahagia.

video https://www.prestasiglobal.id/5-cerita-fabel-pendek-dan-singkat/

Mengganggu Anak Rusa

Cerita fabel pendek alkisah terdapat raja Rusa bertanduk emas yang memimpin sekelompok
kawanan rusa di hutan. Semuanya berjalan baik-baik saja hingga tibalah musim kemarau,
raja Rusa lalu mengutus kedua menterinya, yakni rusa totol dengan rusa merah untuk
mencari sumber air minum dan makanan untuk kawanan mereka. Sudah berhari-hari
kawanan mereka tidak makan dan tidak minum, akibat kemarau maka sungai pun kering
dan gersang tak ada rumput tumbuh di padang mereka tinggal.

Beberapa rusa pun sudah ada yang mati kelaparan. Lalu berangkatlah keduanya menjelajah
hutan, hingga merekapun sampai di suatu kolam air di tengah hutan, yang disekelilingnya
tumbuh rumput tinggi dengan daunnya yang menghijau, segar sekali. Rusa Merah dan Rusa
Totol pun merasa gembira sekali, keduanya lantas berusaha membawa rumput tersebut ke
tempat kawanan mereka tinggal.

Sewaktu di tengah perjalanan Rusa Merah meminta agar Rusa Totol merahasiakan tempat
kolam air tersebut. Rusa Totol pun tidak mau, ia ingin kawanan mereka untuk pindah ke
tempat kolam air itu berada. Rusa Merah marah dan mengatakan bahwa ia telah bersusah
payah menemukan tempat itu jadi ia ingin kawanan rusa yang lain untuk membeli darinya
dengan harga yang sangat mahal jika ingin rumput dan air yang mereka bawa, namun rusa
totol tidak setuju. Sambil menahan marah rusa merah yang rakus pun meneruskan
perjalanan mereka.

Namun sebelumnya ia mampir dulu ke rumahnya, lalu menyimpan separuh rumput yang ia
bawa, dengan maksud untuk ditimbun dan akan dijualnya dengan harga yang mahal
nantinya. Ia bermaksud untuk melakukan korupsi dan hanya akan membagikan separuh
saja rumput yang ia bawa kepada kawanan rusa yang lainnya.

Rusa totol yang melihatnya berusaha mencegah dan menasehati kepada rusa merah,
bahwa korupsi itu bukan perbuatan yang baik, mereka berdua telah diutus raja rusa untuk
mencari makanan dan mereka telah diberi upah yang cukup untuk melaksanakan tugas
tersebut jadi tidaklah layak jika rusa merah masih ingin mendapat keuntungan lebih banyak
lagi, sebanyak-banyaknya.

Rusa Merah pun marah kepada Rusa Totol yang ia sebut sebagai rusa yang bodoh dan
tolol. Singkat cerita akhirnya rusa totol pun sampai ke hadapan raja rusa dan mulai
membagikan rumput yang dibawanya kepada seluruh kawanan rusa dengan merata. Raja
rusa yang heran mengapa rusa totol hanya datang sendiri, pun mulai khawatir dengan nasib
rusa merah.

Ia pun bertanya kepada rusa totol, ada dimana rusa merah, apakah ia terbunuh oleh
harimau di perjalanan, sehingga tewas saat melaksanakan tugas, raja rusa lalu
merencanakan untuk memberi gelar pahlawan kepada rusa merah. Namun rusa totol pun
akhirnya menjelaskan kejadian yang sesungguhnya yakni rusa merah tewas dengan
sendirinya ketika ia bermaksud untuk menyerang rusa totol yang mau mencegahnya dari
perbuatan korupsi.

Saat rusa merah dengan marahnya berlari untuk menanduk rusa totol dengan tanduknya
yang kuat dan panjang, namun rusa totol berusaha menghindarinya, sehingga tewaslah rusa
merah akibat menanduk batu besar yang ada di belakang tempat berdirinya rusa totol. Itulah
akhir kisahnya, korupsi adalah perbuatan buruk yang hanya akan membawa keburukan bagi
pelakunya. Kerakusan hanya akan membawa pada celaka. Jangan pernah sekalipun untuk
berbuat curang dan korupsi, agar tidak celaka.

Materi/Bahan Bacaan untuk Guru


Tayangan video: https://www.youtube.com/watch?v=IxLAbrBSDCA
Tayangan video dari: https://www.youtube.com/watch?v=IxLAbrBSDCA

Fabel adalah salah satu dongeng yang menampilkan binatang sebagai tokoh utama.
Tokoh tersebut dapat berpikir, berperasaan, berbicara, bersikap dan berinteraksi seperti
manusia. Fabel bersifat didaktis untuk mendidik. Fabel digunakan sebagai kiasan kehidupan
manusia dan untuk mendidik masyarakat.

Ciri-Ciri Fabel

Adapun ciri-ciri fabel sebagai berikut:

1. Tokoh utama binatang.


2. Alur ceritanya sederhana.
3. Cerita singkat dan bergerak cepat.
4. Karakter tokoh tidak diuraikan secara terperinci.
5. Gaya penceritaan secara lisan.
6. Pesan atau tema kadang-kadang dituliskan dalam cerita.
7. Pendahuluan sangat singkat dan langsung.

Struktur Teks Cerita Fabel

6. Orientasi adalah kalimat yang terdapat pada awal cerita yang fungsinya untuk
pengenalan waktu, tempat dan karakter/tokoh.
7. Komplikasi adalah bagian dimana munculah masalah/konflik cerita.
8. Klimaks adalah konflik mencapai puncaknya.
9. Resolusi adalah bagian penyelesaian masalah atau pemecahan konflik pada cerita.
10. Koda adalah pesan moral dari pengarang (tidak semua pengarang menyantumkan
koda pada ceritanya) atau penyelesaian masalah.

(sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-fabel/)

Unsur-unsur Intrinsik Cerita Fabel

1. Tema

Tema adalah gagasan umum yang mendasari sebuah karya sastra.

2. Tokoh

Tokoh adalah para pelaku yang terdapat dalam sebuah fiksi. Dalam teks fabel, binatang
hadir sebagai personifikasi manusia, baik yang menyangkut penokohan lengkap dengan
karakternya maupun persoalan hidup yang diungkapkannya.

Itu artinya, manusia dan berbagai persoalan manusia itu diungkapkan lewat binatang.

3. Alur atau Plot

Plot atau alur adalah cerita yang berisi urutan kejadian yang terjadi. Namun, tiap kejadian itu
hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau
menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain.

4. Latar

Latar atau setting yang disebut juga sebagai landasan tumpu, yang berisi pengertian
tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang
diceritakan.

 (sumber:https://www.bola.com/ragam/read/4327942/pengertian-ciri-ciri-struktur-dan-unsur-
unsur-fabel)

Contoh Fabel:

https://www.youtube.com/watch?v=i_cmpA4xD9E

Semut dan Merpati

Pada suatu ketika ada seekor semut muda yang berjiwa petualang merasa bosan terus
menerus berada di dalam sarang, ia merasa jenuh dan tidak bahagia, ia ingin berpergian
berusaha mencari bunga kebahagiaan, lantas ia pun berpamitan ingin menjelajah dunia luar.

Oleh orangtuanya ia diberi pesan agar selalu berhati-hati karena kondisi di luar itu bisa
sangat berbeda dengan kondisi di dalam sarang mereka. Semut muda itu pun berjanji
bahwa akan segera pulang secepatnya. Oleh orangtuanya semut pun diberi bekal dan lalu
dimulailah perjalanan petualangan semut muda tersebut.

Ketika ia melihat air terjun ia merasa terpesona dan ingin meminum airnya, ia pun lalu
berusaha mendekatinya namun lokasi tempat air dengan tanah tempat ia berdiri itu terlalu
jauh perbedaan tingginya, jika ia terus mendekat maka dia akan bisa terjatuh masuk ke
dalam air, lalu ia berusaha menaiki batang rumput yang tumbuh menjuntai ke arah airnya.

Namun karena licin maka ia pun akhirnya jatuh juga dan nyaris tenggelam, hingga datang
pertolongan dari seekor merpati yang sedang melintas dan melihat kejadian itu lalu
menjatuhkan sehelai daun yang lalu segera dinaiki semut tersebut sampai ia pun bisa
sampai dengan selamat tiba di seberang, tempat seorang pemburu berdiri, dan rupanya
sedang mengarahkan senapannya mau menembak burung merpati itu.

Semut yang melihat hal itu lantas berinisiatif untuk menggigit kaki pemburu tersebut hingga
tembakannya meleset, dan burung merpati itu bisa terbang menjauh, sambil mengucapkan
terimakasih kepada semut yang telah menyelamatkan nyawanya. Semut pun juga
mengucapkan terima kasih karena telah terlebih dahulu diselamatkan nyawanya oleh
burung merpati, sehingga ia tidak jadi tenggelam.

Semut muda itu pun kembali ke sarangnya dengan wajah yang berseri-seri. Ketika ia
ditanya oleh ibu ratu semut, apa yang membuatnya bahagia berseri-seri, apakah ia telah
berhasil menemukan bunga bahagia itu, semut muda itu pun menjawab bahwa dengan
saling tolong menolong dan berkenalan dengan sahabat baru ia bisa merasa bahagia, jadi ia
tak perlu lagi mencari bunga bahagia.

video https://www.prestasiglobal.id/5-cerita-fabel-pendek-dan-singkat/
Mengganggu Anak Rusa

Cerita fabel pendek alkisah terdapat raja Rusa bertanduk emas yang memimpin sekelompok
kawanan rusa di hutan. Semuanya berjalan baik-baik saja hingga tibalah musim kemarau,
raja Rusa lalu mengutus kedua menterinya, yakni rusa totol dengan rusa merah untuk
mencari sumber air minum dan makanan untuk kawanan mereka. Sudah berhari-hari
kawanan mereka tidak makan dan tidak minum, akibat kemarau maka sungai pun kering
dan gersang tak ada rumput tumbuh di padang mereka tinggal.

Beberapa rusa pun sudah ada yang mati kelaparan. Lalu berangkatlah keduanya menjelajah
hutan, hingga merekapun sampai di suatu kolam air di tengah hutan, yang disekelilingnya
tumbuh rumput tinggi dengan daunnya yang menghijau, segar sekali. Rusa Merah dan Rusa
Totol pun merasa gembira sekali, keduanya lantas berusaha membawa rumput tersebut ke
tempat kawanan mereka tinggal.

Sewaktu di tengah perjalanan Rusa Merah meminta agar Rusa Totol merahasiakan tempat
kolam air tersebut. Rusa Totol pun tidak mau, ia ingin kawanan mereka untuk pindah ke
tempat kolam air itu berada. Rusa Merah marah dan mengatakan bahwa ia telah bersusah
payah menemukan tempat itu jadi ia ingin kawanan rusa yang lain untuk membeli darinya
dengan harga yang sangat mahal jika ingin rumput dan air yang mereka bawa, namun rusa
totol tidak setuju. Sambil menahan marah rusa merah yang rakus pun meneruskan
perjalanan mereka.

Namun sebelumnya ia mampir dulu ke rumahnya, lalu menyimpan separuh rumput yang ia
bawa, dengan maksud untuk ditimbun dan akan dijualnya dengan harga yang mahal
nantinya. Ia bermaksud untuk melakukan korupsi dan hanya akan membagikan separuh
saja rumput yang ia bawa kepada kawanan rusa yang lainnya.

Rusa totol yang melihatnya berusaha mencegah dan menasehati kepada rusa merah,
bahwa korupsi itu bukan perbuatan yang baik, mereka berdua telah diutus raja rusa untuk
mencari makanan dan mereka telah diberi upah yang cukup untuk melaksanakan tugas
tersebut jadi tidaklah layak jika rusa merah masih ingin mendapat keuntungan lebih banyak
lagi, sebanyak-banyaknya.

Rusa Merah pun marah kepada Rusa Totol yang ia sebut sebagai rusa yang bodoh dan
tolol. Singkat cerita akhirnya rusa totol pun sampai ke hadapan raja rusa dan mulai
membagikan rumput yang dibawanya kepada seluruh kawanan rusa dengan merata. Raja
rusa yang heran mengapa rusa totol hanya datang sendiri, pun mulai khawatir dengan nasib
rusa merah.

Ia pun bertanya kepada rusa totol, ada dimana rusa merah, apakah ia terbunuh oleh
harimau di perjalanan, sehingga tewas saat melaksanakan tugas, raja rusa lalu
merencanakan untuk memberi gelar pahlawan kepada rusa merah. Namun rusa totol pun
akhirnya menjelaskan kejadian yang sesungguhnya yakni rusa merah tewas dengan
sendirinya ketika ia bermaksud untuk menyerang rusa totol yang mau mencegahnya dari
perbuatan korupsi.

Saat rusa merah dengan marahnya berlari untuk menanduk rusa totol dengan tanduknya
yang kuat dan panjang, namun rusa totol berusaha menghindarinya, sehingga tewaslah rusa
merah akibat menanduk batu besar yang ada di belakang tempat berdirinya rusa totol. Itulah
akhir kisahnya, korupsi adalah perbuatan buruk yang hanya akan membawa keburukan bagi
pelakunya. Kerakusan hanya akan membawa pada celaka. Jangan pernah sekalipun untuk
berbuat curang dan korupsi, agar tidak celaka.

             

Menulis Teks Fabel


Nama  Cucu Laelasari Jenjang/Kelas SMP / [BIN.D.ERM.7.4]
VII

Asal sekolah (opsional) Mapel Bahasa Indonesia

Alokasi waktu 4 kali pertemuan Jumlah peserta 32


didik 
320 menit

Profil pelajar  Mandiri Model


Pancasila   Bernalar kritis pembelajaran Tatap muka / Paduan antara
yang berkaitan  Gotong tatap muka dan PJJ (blended
royong learning)
 Kreatif

Fase D Domain Mapel Menulis

Tujuan 7.4 Pelajar dapat menyusun karangan sederhana berupa teks


Pembelajaran fabel/legenda berdasarkan ide yang telah direncanakan yang berasal dari
daerah asalnya dengan  imajinasi secara indah dan menarik dengan
penggunaan kosakata secara kreatif.

Kata kunci Teks Fabel, menulis

Deskripsi Mempersiapkan pembelajaran


umum
kegiatan Menyiapkan LK
Kegiatan pembelajaran: awal, inti, penutup
Refleksi
Mengerjakan asesmen

Materi ajar, Teks Cerita Fabel


alat, dan
bahan

Sarana 1. Perpustakaan
Prasarana 2. Buku
3. LCD/video

4. Komputer, jaringan internet


5. Majalah

Konsep Utama: 

Menyususn teks fabel berdasarkan unsur-


unsur dan struktur kebahasaan.

Target Peserta Didik: Reguler

Asesmen: Tertulis, individu dan kelompok

Keterampilan dan Pengetahuan Prasyarat

 Mengenal Teks Fabel


 Memahami unsur-unsur di dalam
teks 

Ketersediaan Materi
 Pengayaan untuk peserta didik berpencapaian tinggi:
            YA/TIDAK
 Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep: YA/TIDAK

Kegiatan Pembelajaran Utama/Pengaturan Peserta Didik

 Individu
 Berkelompok (Lebih dari dua orang)

Metode

 Diskusi
 Presentasi
 Eksplorasi 

Materi Ajar, Alat, dan Bahan

 Cerita Fabel, buku, majalah, video, laptop, HP, internet.

Perkiraan Biaya

Biaya diperlukan untuk pengadaan majalah (bila diperlukan) dan kuota internet 

Persiapan Pembelajaran

 Persiapan Guru Mengajar: Menyiapkan bahan bacaan atau bahan tayangan berupa
video.
 Menyiapkan Lembar Kerja.
 Menyiapkan alat evaluasi/asesmen.
 Menyiapkan buku dan  kamus. 

Waktu Persiapan

Total waktu persiapan 120 menit

Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup

 Guru menyapa peserta  Guru menyampaikan  Guru membuat


didik. tujuan pembelajaran. sumpulan
 Guru mengajak peserta  Guru menyampaikan tentang pelajaran
didik untuk berdo’a materi, menyajikan yang
sebelum memulai cerita fabel. disampaikan.
pelajaran.  Guru berdiskusi  Guru memberi
 Guru mengecek dengan peserta didik tugas kepada
kehadiran peserta didik. mengidentifikasi peserta didik
 Guru menstimulasi informasi yang ada di untuk menandai
peserta didik terkait dalam teks: tokoh, alur dan
pelajaran yang lalu latar, alur, amanat kebahasaan
dikaitkan dengan materi  Peserta bersama pada teks fabel.
yang akan disampaikan guru menganalisis  Guru menutup
tentang informasi yang struktur trks fabel pelajaran.
ada di dalam teks: tokoh, yang dibaca
latar, alur, amanat, dan  Guru menyampaikan
struktur teks. materi tentang
kebahasaan teks
fabel.
 Peserta didik
mengerjakan LK
menganalisis struktur
dan kebahasaan teks
fabel dengan  
bimbingan guru.
 Tiap-tiap kelompok
menyampaikan hasil
kerja kelompoknya.
 Guru memberi
umpan balik terkait
materi yang
disampaikan

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup


 Guru menyapa  Guru menyampaikan tujuan  Guru membuat
peserta didik. pembelajaran. sumpulan
 Guru mengajak  Guru mengulas  materi tentang
peserta didik untuk pertemuan sebelumnya pelajaran yang
berdo’a sebelum tentang struktur, dan disampaikan.
memulai pelajaran. kebahasaan teks fabel.  Guru merefleksi
 Guru mengecek   Guru menyampaikan kegiatan
kehadiran peserta umpan balik tentang pembelajaran.
didik. sruktur dan kebahasaan  Guru
 Guru mengulas teks fabel. memberikan
kembali ingatan  Peserta didik diajak tugas kepada
peserta didik bermain bola kertas. peserta didik
tentang cerita teks: Peserta didik yang agar membaca
tokoh, latar, alur, kebagian menangkap bola cerita fabel dari
amanat, struktur harus melanjutkan cerita berbagai sumber
fabel pada dari cerita yang dibuat kemudian
pertemuan sebelumnya oleh dianalisis
sebelumnya dengan temannya. Peserta didik struktur teksnya.
beberapa pertanyaa secara tidak sadar sudah  Guru menutup
dikaitkan dengan menyusun cerita fabel pelajaran.
materi yang akan secara lisan. 
disampaikan.  Guru mengganti cerita
fabel dengan cerita lainnya
dengan tema, tokoh, latar,
dan alur yang berbeda.
 Peserta didik  berdiskusi
dengan guru untuk
menanggapi cerita yang
sudah dibuat secara
klasikal.
 Peserta didik dibagi
kelompok terdiri atas empat
sampi lima orang
 Peserta didik mengerjakan
LK dengan kelompoknya.
 Peserta didik
mempresentasikan hasil
diskusi kelompok.
 Peserta didik memajang
hasil kerja kelompok di
dinding kelas.
 Guru menanggapi, menilai
hasil kerja kelompok.
 Guru memberi
penghargaan kepada
kelompok terbaik.
Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup

 Guru menyapa peserta  Guru menyampaikan  Guru membuat


didik. tujuan pembelajaran. sumpulan tentang
 Guru mengajak  Guru mengulas  pelajaran yang
peserta didik untuk materi pertemuan disampaikan.
berdo’a sebelum sebelumnya.  Guru merefleksi
memulai pelajaran.  Peserta didik dibagi kegiatan
 Guru mengecek kelompok sebanyak pembelajaran.
kehadiran peserta lima orang.  Guru memberikan
didik.  Tiap kelompok diberi tugas kepada
 Guru menstimulasi LK. peserta didik agar
peserta didik dengan  Peserta didik membaca cerita
beberapa pertanyaan mengerjakan LK fabel dari berbagai
materi pada dalam kelompoknya. sumber kemudian
pertemuan  Guru mengamati dianalisis struktur
sebelumnya dikaitkan kerja speserta didik teksnya.
dengan materi yang dalam kelompok.  Guru menutup
akan disampaikan  Setiap kelompok pelajaran.
pada pertemuan ini. mempresentasikan
hasil kerja
kelompoknya di
depan kelas.
 Hasil kerja peserta
didik dipajang di
dinding kelas.
 Guru berdiskusi
dengan peserta didik
untuk menanggapi
hasil kerja tiap
kelompok.
 Guru dan peserta
didik kelompok lain
mengapresiasi hasil
kerja tiap-tiap
kelompok.
 Guru memberi
umpan balik terkait
materi yang
disampaikan.
 Peserta didik
mengerjakan
asesmen.
Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup

 Guru menyapa peserta  Guru  Guru membuat sumpulan


didik. menyampaikan tentang pelajaran yang
 Guru mengajak tujuan disampaikan.
peserta didik untuk pembelajaran.  Guru merefleksi kegiatan
berdo’a sebelum  Guru mengulas  pembelajaran.
memulai pelajaran. materi  Guru memberikan tugas
 Guru mengecek pertemuan kepada peserta didik agar
kehadiran peserta sebelumnya. mencona menulis cerita
didik.  Guru bertanya fabel dan menguploadnya
 Guru menstimulasi jawab dengan ke internet baik melalui
peserta didik dengan peserta didik link yang ditentukan, blog,
pertanyaan tentang tentang atau media sosial lainnya.
cerita teks yang dibaca menyusun teks.  Guru menutup pelajaran.
di rumah atau pada  Guru memberi
pertemuan umpan balik
sebelumnya dikaitkan terkait materi
dengan materi yang yang
akan disampaikan. disampaikan.
 Peserta didik
mengerjakan
asesmen.

Kompetensi yang Dinilai melalui Asesmen Akhir Pembelajaran

 Menulis Teks Fabel.


 Menulis teks fabel berdasarkan struktur dan kebahasaannya. 

Soal

Kerjakan soal-soal di bawah ini!

1. Susunlah teks fabel yang diacak di bawah ini hingga menjadi teks yang utuh
dengan susunan yang benar sesuai strukturnya!
Cerita Fabel Kuda yang Memakai Kulit Harimau

Saat berada di perjalanan menuju hutan yang lebat, tidak senjaga ia bertemu dengan
semacam kulit harimau. Kemudian ia mendekatinya dan benar saja, itu adalah kulit harimau
yang mungkin saja ditinggal oleh para pemburu hewan. Akhirnya, kuda tersebut mencoba
memasang kulit harimau pada tubuhnya dan ternyata sangat pas.

Kemudian, di benaknya pun terlintas untuk menakuti hewan-hewan di hutan yang ia jumpai
kemudian di bergegas untuk sembunyi. Akhirnya ia pun berhasil menemukan semak-semak
dengan memakai kulit harimau. Di sana ia bersembunyi sambil menunggu hewan di hutan
melewatinya.

Terdapat seekor kuda yang tengah berjalan dari suatu ladang gandum menuju suatu hutan
yang cukup lebat. Ia sudah sangat puas memakan gandum yang terdapat di ladang. Dan dia
merasa sangat gembira karena tidak ada petani yang menjaga ladang gandumnya.

Tidak lama setelah itu, ada beberapa domba gunung yang berjalan menuju arahnya. Lalu
kuda siap untuk melompat. Akhirnya, sang kuda pun meloncat ke arah domba dan secara
serentak domba tersebut berlarian kesana kemari karena ketakutan. Kuda tersebut akhirnya
tertawa dan puas karena berhasil menakuti domba-domba tersebut.

Kemudian, di benaknya pun terlintas untuk menakuti hewan-hewan di hutan yang ia jumpai
kemudian di bergegas untuk sembunyi. Akhirnya ia pun berhasil menemukan semak-semak
dengan memakai kulit harimau. Di sana ia bersembunyi sambil menunggu hewan di hutan
melewatinya.

Kemudian, kuda kembali ke persembunyiannya di semak-semak untuk menunggu


datangnya hewan lain yang melewatinya. Akhirnya datanglah seekor tapir yang berjalan
dengan lambat. Kemudian sang kuda melompat ke arah tapir. Tapir pun berlari dengan
sekencang-kencangnya karena takut dengan kuda yang mengenakan kulit harimau tersebut.

Akhirnya kucing pun tertawa terbahak-bahak dan berkata, “JIka aku melihat engkau
menggunakan kulit harimau, tentu saja aku akan merasa ketakutan. Namun aumanmu
adalah suara kuda”.

Menyaksikan hal itu, akhirnya kuda memiliki inisiatif untuk mengagetkan sang kucing dari
belakang. Saat sudah amat dekat dengan kucing, kuda tersebut mengaum layaknya seekor
harimau. Namun, ia baru menyadari bahwa ia tidak mengeluarkan auman harimau akan
tetapi auman kuda. Mendengar hal tersebut kucing pun menoleh ke arah belakang dan
melihat kura berpakaian harimau dan mengeluarkan suara kuda.

Sesudah itu, kuda kembali bersembunyi untuk menakuti hewan lainnya. Kali ini kuda
tersebut menunggu cukup lama. Akhirnya, datanglah seekor kucing hutan yang sedang lari
dengan membawa tikus di mulitnya. Namun, kucing tersebut tidak melewati semak-semak
melainkan asik memakan tikus yang ia mangsa di dekat pohon besar.

2. Buatlan sebuah teks fabel berdasarkan urutan kejadian!

Pada suatu hari ....


Tiba-tiba ....
Kemudian ....
Lalu ....
Selanjutnya ...
Akhirnya ....

Pelaksanaan Asesmen

 Proses bekerja dalam kelompok


 Hasil kerja kelompok.
 Hasil asesmen individu.   

Kriteria Penilaian

 Penilaian proses: berupa catatan/deskripsi kerja saat diskusi kelompok.


 Penilaian Akhir: Skor nilai 10-100 

Rubrik Penilaian

No Hal yang dinilai Nilai Perolehan


maksimal nilai
Jika peserta didik dapat menyususn teks dengan
sususnan yang benar sesuai struktur teks maka nilainya
maksimal
Rumusan Nilai:
 Jumlah perolehan skor x 100 = Nilai
          100

Refleksi Guru

 Apakah kegiatan belajar berhasil? 


 Berapa persen peserta didik mencapai tujuan?
 Apa yang menurut Anda berhasil? 
 Kesulitan apa yang dialami guru dan peserta didik? 
 Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar? 
 Apakah seluruh peserta didik mengikuti pelajaran dengan baik?  

Refleksi Peserta Didik

 Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini? 


 Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu? 
 Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini? 
 Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu
berikan pada usaha yang telah kamu lakukan?
 Bagian mana dari pembelajaran ini yang menurut kamu menyenangkan?

Daftar Pustaka

Buku: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas
VII. Hal 193-234.
Link: 
 https://pngtree.com/so/children-are-reading-a-book/2
 https://id.wikipedia.org/wiki/Fabel#Struktur_Fabel
 https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-fabel/
 (sumber: https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/menelaah-struktur-dan-kaidah-
kebahasaan-teks-fabel-2569/)
 https://thegorbalsla.com/cerita-fabel/
 https://woazy.com/2018/06/03/17-cerita-fabel-hewan-pendek-cerita-dongeng-anak-
sebelum-tidur/

Lembar Kerja

Lembar Kerja
Kelompok:
Anggota:

1. Bacalah teks fabel berikut!

Cerita Fabel Seekor Rubah dan Bangau


Pada suatu hari ada seekor rubah tengah jalan-jalan di sekitar hutan. Ia kemudian
berpikir bahwa hari ini cuaca cerah dan ia bisa pergi memancing. Kemudian ia pun
mempersiapkan alat untuk memancing dan segera bergegas menuju telaga yang ada di
tengah hutan.

Saat tiba di telaga, ia mendapati ada burung bangau di sana sedang berenang. Ia
pun menyapa sembari mengeluarkan pancingnya. 

“Hai Bangau, apa yang sedang kau lakukan?” 

Rubah pun membayangkan bahwa ia akan memperoleh ikan yang banyak untuk
makan malamnya.

Bangau pun menjawab. 

“Aku sedang berenang sambil menikmati air telaga yang sejuk membasahi buluku,”
jawab bangau sembari mengepakkan sayapnya.

Rubah pun mulai memancing dan tak lapa kemudian pancingnya bergetar. Ia pun
bergegas menarik pancingnya dan menyaksikan seekor ikan di sana. Dengan penuh suka
cita ia berkata. 

“Asyik aku akan pesta besar nanti malam. Bangau, apakah kamu mau makan malam
di tempatku?” Tanya rubah sambil membereskan alat memancingnya.

Bangau pun mengiyakan ajakan rubah dan tepat di waktu makan malam, bangau
datang ke rumah rubah. 

Tok…tok…tok!

Sembari membuka pintu rumahnya, rubah berkata, “Silahkan masuk!” 

Mereka pun duduk di meja makan yang sudah tertata rapi. Bangau merasa amat
lapar karena aroma masakan yang mengundang selera. 

“Baunya sangat harum, tentu saja rasanya enak.”

Lalu makanan dihidangkan. Tubah memasak sup ikan dan meletakkannya di


mangkuk kecil. Menyaksikan hal tersebut, bangau sedih karena paruhnya yang panjang
tentu saja ia tidak bisa memakan sup di mangkuk kecil tersebut.

Kemudian, sang bangau hanya metatap dan berdiam. Melihat hal itu, rubah
bertanya. “Bangau kenapa kamu tidak makan? Kamu tidak suka?”

“Paruhku panjang sehingga tidak bisa dipakai untuk memakan sup di mangkuk kecil
tersebut” Jawab bangau.

Rubah pun berkata, “Maafkan aku Bangau, yang kupunya hanya mangkuk kecil, tapi
kamu tidak perlu bersedih karena aku sudah menemukan jalan keluar.”

Akhirnya, rubah pun mengambil sebuah rantang dan mengisinya dengan sup sampai
penuh. “Ini bawalah rantangnya pulang dan kamu bisa menikmati makan malam di
rumahmu,” ujar rubah. 

Kemudian, bangau pun menjawab, “Terima kasih Rubah, kamu baik sekali. Besok giliran
aku yang akan mengundangmu makan malam di rumah.”

(sumber: https://thegorbalsla.com/cerita-fabel/)

2. Diskusikan alur cerita yang ada dalam teks fabel di atas, kemudian urutkan kejadian
yang dialami oleh tokoh pada tabel berikut! 
Awalnya/Pada suatu hari ...

Tiba-tiba ...

Lalu ...

Selanjutnya ...

Kemudian ...

Akhirnya ...
3. Mana ceria di atas yang merupakan bagian-bagian ...

No. Struktur Kalimat


1. Orientasi

2. Komplikasi-Klimaks

3. Resolusi

4. Koda

LEMBAR KERJA
Kelompok:
Anggota:

Menyusun sebuah teks fabel berdasarkan potongan gambar!


1. Susunlah urutan gambar yang benar menurut kelompokmu!

        1         2          3


         4         5          6
Urutan yang benar menurut
kelompokmu adalah:        ..............
........

2. Sususnlah rangkaian cerita berdasarkan urutan gambar yang sudah disusun


kelompokmu!
3. Presentasikan di depan kelas
4. Tempel hasilnya di dinding!
5. Amanat apa yng terkandung dalam cerita itu?
                                

LEMBAR KERJA
Kelompok:
Anggota:

Rancanglah sebuah cerita fabel!


Tokoh Nama Watak

Latar Latar waktu Latar suasana


Tempat

Rangkai urutan ceritanya!


Awalnya ...

Kemudian ...

Tak disangka ....

Tiba-tiba ...

Akhirnya ....
Materi/Bahan Bacaan untuk Peserta Didik

Pengertian 

Fabel (bahasa Inggris: fable) adalah cerita yang menceritakan kehidupan hewan yang
berperilaku menyerupai manusia. Fabel adalah cerita fiksi atau khayalan belaka (fantasi).
Kadang kala fabel memasukkan karakter minoritas berupa manusia. Cerita fabel juga sering
disebut cerita moral karena mengandung pesan yang berkaitan dengan moral. Tokoh-tokoh
cerita di dalam fabel semuanya binatang. Binatang tersebut diceritakan mempunyai akal,
tingkah laku, dan dapat berbicara seperti manusia. Watak dan budi manusia juga
digambarkan sedemikian rupa melalui tokoh binatang tersebut. Tujuan fabel adalah
memberikan ajaran moral dengan menunjukkan sifat-sifat jelek manusia melalui simbol
binatang-binatang. Melalui tokoh binatang, pengarang ingin mempengaruhi pembaca agar
mencontoh yang baik dan tidak mencontoh yang tidak baik. 

 (https://id.wikipedia.org/wiki/Fabel#Struktur_Fabel)

Struktur Teks Cerita Fabel

1. Orientasi adalah kalimat yang terdapat pada awal cerita yang fungsinya untuk
pengenalan waktu, tempat & karakter/tokoh.
2. Komplikasi adalah bagian/dimana/munculah masalah/atau/konflik cerita.
3. Klimaks adalah konflik mencapai puncaknya.
4. Resolusi adalah bagian penyelesaian masalah atau pemecahan konflik pada cerita.
5. Koda adalah pesan moral dari pengarang (tidak semua pengarang menyantumkan
koda pada ceritanya) atau penyelesaian masalah.

Contoh Struktur Fabel

Berikut ini beberapa contoh fabel dan strukturnya:

Contoh Fabel 1

Singa dan Beruang

Orientasi

Suatu hari singa mengajak beruang untuk berburu bersama. Beruang setuju karena ia juga
sedang lapar. Mereka segera menuju padang rumput karena di sana banyak mangsa.

Tiba di padang rumput, singa dan beruang bersembunyi di antara semak-semak. Masing-
masing mengincar mangsa yang akan mereka kejar.
Komplikasi

Setelah mengamati mangsa yang ada, singa dan beruang keluar dari tempat
persembunyian secara bersamaan. Mereka mulai mengejar mangsa. Tanpa disadari,
mereka mengejar mangsa yang sama, seekor anak rusa.

Dengan mudah, anak rusa itu bisa tertangkap. Singa dan beruang langsung bertengkar
memperebutkan anak rusa itu.

“Ini Mangsaku. Aku menangkapnya dengan gigitanku yang kuat,” kata singa.

Beruang tidak mau kalah, “Tidak, ini rusaku. Aku juga menangkapnya.”

Mereka terus memperebutkan anak rusa itu. Saat hari sudah sore, singa dan beruang
akhirnya berhenti berebut. Mereka lelah dan hanya duduk tanpa bisa menggerakan badan.

Rupanya, dari tadi serigala mengamati pertengkaran mereka. Mengetahui kalau saat ini
singa dan beruang sudah lelah.

“Ah, ini kesempatanku untuk merebut anak rusa itu,” pikir serigala.

Serigala segera berlari dan merebut anak rusa. “Terima kasih ya. Kalian baik sekali
memberiku anak rusa yang lezat ini,” kata serigala sambil tersenyum.

Resolusi

Dengan sisa tenaga, singa dan beruang berusaha merebut kembali mangsa mereka.
Namun, mereka sudah telalu lelah. Akhirnya, anak rusa itu dibawa kabur serigala.

Koda

“Semua salah kita. Kalau saja kita mau berbagi, pasti kita sama-sama kenyang sekarang,”
kata mereka dengan wajah yang terlihat menyesal.

Kaidah Kebahasaan Cerita Fabel

Adapun kaidah atau unsur kebahasaan fabel diantaranya yaitu:

Kata Kerja

Teks fabel memiliki dua kata kerja yakni:

 Kata Kerja Transitif yaitu kata kerja yang memiliki objek. 

Contohnya: Ibu memakan sayur

 Kata Kerja Intransitif yaitu kata kerja yang tidak memiliki objek. 

Contohnya: Beni sedang bersiul


Kata Sandang Si dan Sang

Contohnya:

 Sang kancil berkeliling taman sambil menyapa teman-temannya.


 Si siput hanya diam saja mendengar ejekan tersebut.

Kata Keterangan Tempat dan Waktu

Contohnya:

 Pada suatu hari, semut berjalan di taman.

Penggunaan Kata Hubung

Kata hubung yang sering digunakan dalam teks cerita fabel diantaranya: lalu, kemudian, dan
akhirnya.

Contohnya:

 Akhirnya, sang semut meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulanginya.

(sumber: https://www.pelajaran.co.id/2019/26/pengertian-fabel.html)

Materi/Bahan Bacaan untuk Guru

Pengertian 

Fabel (bahasa Inggris: fable) adalah cerita yang menceritakan kehidupan hewan yang
berperilaku menyerupai manusia. Fabel adalah cerita fiksi atau khayalan belaka (fantasi).
Kadang kala fabel memasukkan karakter minoritas berupa manusia. Cerita fabel juga sering
disebut cerita moral karena mengandung pesan yang berkaitan dengan moral. Tokoh-tokoh
cerita di dalam fabel semuanya binatang. Binatang tersebut diceritakan mempunyai akal,
tingkah laku, dan dapat berbicara seperti manusia. Watak dan budi manusia juga
digambarkan sedemikian rupa melalui tokoh binatang tersebut. Tujuan fabel adalah
memberikan ajaran moral dengan menunjukkan sifat-sifat jelek manusia melalui simbol
binatang-binatang. Melalui tokoh binatang, pengarang ingin mempengaruhi pembaca agar
mencontoh yang baik dan tidak mencontoh yang tidak baik. 

 (https://id.wikipedia.org/wiki/Fabel#Struktur_Fabel)

Ciri-Ciri Fabel

Adapun ciri-ciri fabel sebagai berikut:

1. Tokoh utama binatang.


2. Alur ceritanya sederhana.
3. Cerita singkat dan bergerak cepat.
4. Karakter tokoh tidak diuraikan secara terperinci.
5. Gaya penceritaan secara lisan.
6. Pesan atau tema kadang-kadang dituliskan dalam cerita.
7. Pendahuluan sangat singkat dan langsung.

Struktur Teks Cerita Fabel

6. Judul adalah kepala karangan yang berfungsi mengarahkan pikiran pembaca


tentang gambaran umum isi fabel.
7. Orientasi adalah kalimat yang terdapat pada awal cerita yang fungsinya untuk
pengenalan waktu, tempat & karakter/tokoh.
8. Komplikasi adalah bagian/dimana/munculah masalah/atau/konflik cerita.
9. Klimaks adalah konflik mencapai puncaknya.
10. Resolusi adalah bagian penyelesaian masalah atau pemecahan konflik pada cerita.
11. Koda adalah pesan moral dari pengarang (tidak semua pengarang menyantumkan
koda pada ceritanya) atau penyelesaian masalah.

Contoh Struktur Fabel

Kupu-Kupu Berhati Mulia

Orientasi

Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan di taman. Ia sangat
bahagi karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut berkeliling taman
sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu.

Komplikasi

Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon, sang semut mengejek bentuk kepompong
yang jelek yang tidak bisa pergi ke mana-mana. 

“Hei, Kepompong alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung di ranting
itu. Ayo jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini. Bagaimana nasibmu jika ranting itu patah?”

Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka.
Bahkan sang semut kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut
merasa bahwa dirinya ialah binatang yang paling hebat. Si kepompong hanya diam saja
mendengar ejekan tersebut. Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu,
karena hujan di mana-mana terdapat genangan lumpur.

Lumpur yang licin membuat semut tergelincir ke dalam lumpur. Ia terjatuh ke dalam lumpur.
Sang semut hampir tenggelam dalam genangan itu. Semut berteriak sekencang mungkin
untuk meminta bantuan.

“Tolong, bantu aku! Aku mau tenggelam, tolong... tolong…!!”


Resolusi

Untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang melintas, kemudian kupu-kupu
menjulurkan sebuah ranting ke arah semut. 

“Semut, peganglah erat-erat rating itu!! nanti aku akan mengangkat ranting itu”.

Lalu sang semut memegang erat ranting itu.

Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan menurunkannya di tempat yang aman.


Kemudian sang semut berterima kasih kepada kupu-kupu karena kupu-kupu telah
menyelamatkan nyawanya. Ia memuji kupu-kupu sebagai binatang yang hebat dan terpuji.
Mendengar pujian itu, kupu-kupu berkata kepada semut. 

“Aku adalah kepomponng yang pernah diejek,” kata si kupu-kupu.

Ternyata kepompong yang dulu ia ejek sudah menyelamatkan dirinya.

Koda 

Akhirnya sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina semua
makhluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu.

Jenis Jenis Fabel

Dilihat dari waktu kemunculannya fabel dapat dikategorikan kedalam fabel klasik dan fabel
modern yaitu:

Fabel Klasik

Fabel klasik merupakan cerita yang telah ada sejak zaman dahulu, tetapi tidak ketahui
persis waktu munculnya, yang diwariskan secara turun-temurun lewat sarana lisan.

Ciri-ciri fabel klasik sebagai berikut:

1. Cerita sangat pendek.


2. Tema sederhana.
3. Kental dengan petuah/moral.
4. Sifat hewani masih melekat.

(Sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-fabel/)

Contoh Fabel
Buaya yang Serakah

Di pinggir sungai, terdapat seekor buaya yang sedang kelaparan. Sudah tiga hari
Buaya itu belum makan dan perutnya terasa keroncongan. Hari ini, ia harus mendapat
mangsa karena kalau tidak, ia bisa mati kelaparan. Buaya itu segera masuk ke dalam
sungai dan berenang perlahan-lahan untuk mencari mangsa.

Tak lama kemudian, Buaya melihat seekor bebek yang juga sedang berenang di
sungai. Bebek sadar kalau dia sedang diawasi oleh Buaya. Bebek segera berenang ke tepi
sungai. Melihat mangsanya akan kabur, Buaya segera mengejar dan akhirnya Bebek pun
tertangkap.

“Ampun Buaya, tolong jangan mangsa aku, dagingku sedikit. Kenapa kamu tidak
memangsa kambing saja di dalam hutan,” ucap Bebek seraya menangis ketakutan.

“Baik, sekarang kau antar aku ke tempat persembunyian kambing itu,” perintah
Buaya dengan menunjukkan taring yang sangat tajam.

Tidak jauh dari situ, terdapat lapangan hijau tempat kambing mencari makan. Benar
saja, di sana ada banyak kambing yang sedang lahap memakan rumput.

“Pergi sana, aku mau memangsa kambing saja,”  kata Buaya. 

Bebek yang merasa senang, kemudian berlari dengan kecepatan penuh.

Setelah mengintai beberapa lama, akhirnya Buaya mendapatkan satu ekor anak
kambing yang siap untuk dimangsa. 

“Tolong, jangan makan aku, dagingku tidak banyak, aku masih kecil, kenapa kamu
tidak makan gajah saja yang dagingnya lebih banyak, aku bisa mengantarkan kamu ke
sana,” usul Kambing.

“Baik, segera antarkan aku ke sana!” 

Anak kambing itu mengajak Buaya ke tepi danau yang luas. Di sana, ada anak gajah
yang besar. Buaya langsung mengejar dan menggigit kaki anak gajah itu. Ternyata, kulit
gajah itu sangat tebal sehingga Buaya tidak bisa melukainya.

Anak gajah itu berteriak meminta tolong kepada ibunya. Buaya terus berusaha
menjatuhkan anak gajah itu, tapi tidak berhasil. Mendengar teriakan anaknya, sekumpulan
gajah mendatangi dan menginjak Buaya sampai tidak bisa bernafas. Buaya itu tidak bisa
melawan karena ukuran ibu gajah itu sangat besar, ditambah dia juga lemas karena belum
makan. Buaya itu kehabisan tenaga dan mati.

(sumber: https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/menelaah-struktur-dan-kaidah-
kebahasaan-teks-fabel-2569/)
Menulis Teks Fantasi

Nama  Cucu Laelasari Jenjang/Kelas SMP / [BIN.D.ROD.7.4]


VII

Asal sekolah (opsional) Mapel Bahasa Indonesia

Alokasi waktu 5 kali pertemuan Jumlah peserta 32


didik 
400 menit

Profil pelajar  Mandiri Model


Pancasila   Bernalar kritis pembelajaran Tatap muka / Paduan antara
yang berkaitan  Gotong tatap muka dan PJJ (blended
royong learning)
 Kreatif
Fase D Domain Mapel Menulis

Tujuan 7.4 Pelajar dapat menyusun karangan sederhana berupa teks


Pembelajaran fantasi/legenda berdasarkan ide yang telah direncanakan yang berasal
dari daerah asalnya dengan  imajinasi secara indah dan menarik dengan
penggunaan kosakata secara kreatif.

Kata kunci Teks Fantasi, menulis

Deskripsi Mempersiapkan pembelajaran


umum
kegiatan Menyiapkan LK
Kegiatan pembelajaran: awal, inti, penutup
Refleksi
Mengerjakan asesmen

Materi ajar, Teks Cerita Fantasi


alat, dan
bahan

Sarana 1. Perpustakaan
Prasarana 2. Buku
3. LCD/video

4. Komputer, jaringan internet


5. Majalah

Konsep Utama: 

Menyususn teks fantasi berdasarkan unsur-


unsur dan struktur kebahasaan.
Target Peserta Didik: Reguler

Asesmen: Tertulis, individu dan kelompok

Keterampilan dan Pengetahuan Prasyarat

 Mengenal Teks Fantasi


 Memahami unsur-unsur dan struktur
teks 

Ketersediaan Materi

 Pengayaan untuk peserta didik berpencapaian tinggi:


            YA/TIDAK
 Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep: YA/TIDAK

Kegiatan Pembelajaran Utama/Pengaturan Peserta Didik

 Individu
 Berkelompok (Lebih dari dua orang)

Metode

 Diskusi
 Latihan
 penugasa
 Presentasi
 Eksplorasi 

Materi Ajar, Alat, dan Bahan

 Cerita Fantasi, buku, majalah, video, HP, laptop, internet.

Perkiraan Biaya

Biaya diperlukan untuk pengadaan majalah (bila diperlukan) dan kuota internet 

Persiapan Pembelajaran

 Persiapan Guru Mengajar: Menyiapkan bahan bacaan atau bahan tayangan berupa
video.
 Menyiapkan Lembar Kerja.
 Menyiapkan alat evaluasi/asesmen.
 Menyiapkan buku dan  kamus. 
Waktu Persiapan

Total waktu persiapan 120 menit

Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup

 Guru menyapa peserta  Guru menyampaikan  Guru membuat


didik. tujuan pembelajaran. sumpulan tentang
 Guru mengajak peserta  Guru menyampaikan pelajaran yang
didik untuk berdo’a materi, menyajikan disampaikan.
sebelum memulai cerita fantasi.  Guru memberi
pelajaran.  Guru berdiskusi tugas kepada
 Guru mengecek dengan peserta didik peserta didik
kehadiran peserta didik. mengidentifikasi untuk menandai
 Guru menstimulasi informasi yang ada di alur dan
peserta didik dengan dalam teks: tokoh, kebahasaan pada
pertanyaan tentang teks: latar, alur, amanat. teks fantasi.
tokoh, latar, alur,  Guru menyampaikan  Guru menutup
amanat, dan struktur teks materi menelaah pelajaran.
dikaitkan dengan materi struktur cerita fantai.
yang akan disampaikan  Peserta didik
pada pertemuan ini. mengerjakan LK 
dengan   bimbingan
guru.
 Tiap-tiap kelompok
menyampaikan hasil
kerja kelompoknya.
 Guru memberi umpan
balik terkait materi
yang disampaikan

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup


 Guru menyapa peserta  Guru menyampaikan  Guru membuat
didik. tujuan pembelajaran. sumpulan tentang
 Guru mengajak  Guru menyampaikan pelajaran yang
peserta didik untuk materi disampaikan.
berdo’a sebelum mengembangkan ide  Guru merefleksi
memulai pelajaran. dalam menulis teks kegiatan
 Guru mengecek fantasi. pembelajaran.
kehadiran peserta  Peserta didik belajar  Guru memberikan
didik. menemukan ide tugas kepada
 Mengulang kembali untuk dibuat cerita. peserta didik agar
ingatan peserta didik  Peserta didik dibagi menuliskan ide cerita
tentang struktur fantasi beberapa kelompok fantasi yang dibaca
yang sudah dibaca. dan mengerjakan Lk di rumah.
 Peserta didik   Guru menutup
berdiskusi dengan pelajaran.
guru untuk
menanggapi hasil
kerja kelompok.
 Guru memberi
umpan balik terkait
materi yang
disampaikan.

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup


 Guru menyapa  Guru  Guru membuat sumpulan
peserta didik. menyampaikan tentang pelajaran yang
 Guru mengajak tujuan disampaikan.
peserta didik untuk pembelajaran.  Guru merefleksi kegiatan
berdo’a sebelum  Guru pembelajaran.
memulai pelajaran. menyampaikan  Guru memberikan tugas
 Guru mengecek materi kepada peserta didik agar
kehadiran peserta merencanakan membaca cerita fantasi
didik. menulis teks dari berbagai sumber
 Guru menstimulasi  fantasi. kemudian dianalisis
peserta didik  Peserta didik diajak struktur teksnya.
dengan pertanyaan membuat cerita  Guru menutup pelajaran.
tentang struktur berantai dengan
fantasi yang sudah penunjukan acak.
dibaca.  Peserta didik
dibagi kelompok
empat sampai lima
orang.
 Peserta didik
mengerjakan LK.
 Guru memberi
umpan balik terkait
materi yang
disampaikan.

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup


 Guru menyapa peserta  Guru  Guru membuat
didik. menyampaikan sumpulan tentang
 Guru mengajak peserta tujuan pelajaran yang
didik untuk berdo’a pembelajaran. disampaikan.
sebelum memulai  Guru mengulas   Guru merefleksi
pelajaran. materi pertemuan kegiatan
 Guru mengecek kehadiran sebelumnya. pembelajaran.
peserta didik.  Guru berdiskusi  Guru memberikan
 Mengulang kembali dengan peserta tugas kepada
ingatan peserta didik didik untuk peserta didik agar
tentang cerita teks: tokoh, menanggapi hasil menulis cerita
latar, alur, amanat, struktur kerja tiap fantasi di rumah
fantasi pada pertemuan kelompok. baik dalam negri
sebelumnya dengan  Peserta didik maupun luar negri.
beberapa pertanyaan. dibagi kelompok.  Guru menutup
 Guru menstimulasi peserta  Guru membagikan pelajaran.
didik terkait pelajaran yang LK berupa borang
akan disampaikan. kepada tiap-tiap
kelompok.
 Peserta didik
menelaah hasil
kerja pada
pertemuan
sebelumnya
dengan
menggunakan
borang.
 Guru dan peserta
didik kelompok
lain mengapresiasi
hasil kerja tiap-tiap
kelompok.
 Guru memberi
umpan balik
terkait materi yang
disampaikan.

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup


 Guru menyapa peserta  Guru  Guru membuat
didik. menyampaikan sumpulan tentang
 Guru mengajak peserta tujuan pelajaran yang
didik untuk berdo’a pembelajaran. disampaikan.
sebelum memulai  Guru mengulas   Guru merefleksi
pelajaran. materi kegiatan
 Guru mengecek kehadiran pertemuan pembelajaran.
peserta didik. sebelumnya  Guru memberikan
 Mengulang kembali tentang tugas kepada peserta
ingatan peserta didik menulis. didik agar menulis
tentang cerita teks: tokoh,  Guru berdiskusi cerita fantasi di
latar, alur, amanat, struktur dengan peserta rumah, kemudian bisa
fantasi pada pertemuan didik terkait menguploadnya di
sebelumnya dengan menulis teks media sosial.
beberapa pertanyaan. fantasi.  Guru menutup
 Guru menstimulasi peserta  Guru memberi pelajaran.
didik terkait pelajaran yang umpan balik
akan disampaikan. terkait materi
yang
disampaikan.
 Peserta didik
melaksanakan
asesmen.

Kompetensi yang Dinilai melalui Asesmen Akhir Pembelajaran

 Mampu menyusun/menulis teks cerita fantasi dengan runut dengan memperhatikan


unsur-unsur dan struktur teks.
 Menulis Teks Fantasi.
 Menulis teks fantasi berdasarkan struktur dan kebahasaannya. 

Soal

Kerjakan soal-soal di bawah ini!


Tulislah sebuah cerita fantasi berdasarkan aspek-aspek berikut hingga menjadi
cerita yang utuh.
Aspek Deskripsi cerita
Judul

Orientasi

Konflik

Resolusi

Tokoh ajaib

Peristiwa
ajaib

Pelaksanaan Asesmen

 Proses bekerja dalam kelompok


 Hasil kerja kelompok.
 Hasil asesmen individu.   

Kriteria Penilaian

 Penilaian proses: berupa catatan/deskripsi kerja saat diskusi kelompok.


 Penilaian Akhir: Skor nilai 10-100 

Rubrik Penilaian

Penskoran:
             Skor 4 = jika terdapat semua unsur
             Skor 3 = jika terdapat 3 unsur
             Skor 2 = jika terdapat 2 unsur
             Skor 1 = jika terdapat 1 unsur

             Skor akhir= Skor yang diperoleh x 100


                                  Skor maksimal
NO ASPEK Deskripsi Skor
1. JUDUL Apakah judul sudah menggambarkan
keseluruhan isi teks
Apakah judul menarik?
Apakah judul singkat padat dan jelas?
Apakah judul sesuai dengan teks?
2. ORIENTASI Apakah ada perkenalan para pelaku?
Apakah ada pengenalan latar?
Apakah ada perkenalan waktu kejadian?
Apakah ada tokoh ajaib?
3. KONFLIK Apakah muncul konflik?
Apakah konflik meningkat?
Apakah penulis membangun konflik dengan
menarik?
Apakah puncak konflik dibangun dengan cara
menarik atau mengesankan?
4. RESOLUSI Apakah konflik terpecahkan dengan
penyelesaian?
Apakah konflik diselesaikan dengan terbuka? 
Apakah ada peristiwa ajaib?
Apakah penyelesaiannya
menarik/mengesankan?
5. Amanat atau nilai moral Apakah ada pesan moral yang disuarakan
(tersurat/tersirat) pengarang?
Apakah pesannya tersurat/tersirat?
Apakah pesannya wajar/tidak menggurui?
Apakah pesannya sesuai dengan cerita?
6. Kreativitas pengembangan Apakah cerita dikembangkan dengan rinci dan
cerita unik?
Apakah pilihan katanya menarik?
Apakah dialognya menarik?
Apakah dialognya menghidupkan cerita?
7. Orisinalitas ide Apakah karya asli (ide sendiri)
Apakah modifikasi?
Apakah belum dipublikasikan?
Apakah idenya menarik?
Jumlah

Refleksi Guru

 Apakah kegiatan belajar berhasil? 


 Berapa persen peserta didik mencapai tujuan?
 Apa yang menurut Anda berhasil? 
 Kesulitan apa yang dialami guru dan peserta didik? 
 Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar? 
 Apakah seluruh peserta didik mengikuti pelajaran dengan baik?  

Refleksi Peserta Didik

 Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini? 


 Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu? 
 Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini? 
 Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu
berikan pada usaha yang telah kamu lakukan?
 Bagian mana dari pembelajaran ini yang menurut kamu menyenangkan?
Daftar Pustaka

Buku: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas
VII. Hal 193-234.
Link: 
 https://pngtree.com/so/children-are-reading-a-book/2
 https://www.gurupendidikan.co.id/teks-cerita-fantasi/ 
https://sekolahnesia.com/contoh-cerita-fantasi-anak/
 https://www.ruangguru.com/blog/bahasa-indonesia-kelas-7-cara-membuat-teks-
cerita-fantasi
 https://www.dosenpendidikan.co.id/contoh-cerita-fantasi/

Lembar Kerja

LEMBAR KERJA
Kelompok:
Anggota:

1. Bacalah teks fantasi berikut!

Wiz dan Belimbing Ajaib

Wiz, sang kurcaci penggali sumur dengan memiliki sebatang pohon belimbing ajaib di
rumahnya di tengah hutan Morin. Buahnya berwarna-warni sesuai warna cabangnya. Pohon
belimbing ini merupakan pohon ajaib di kalangan para kurcaci di hutan Morin. Pohonya
bercabang lima seperti jari tangan, dengan warna yang berbeda-beda.

Setiap warna memiliki khasiatnya sendiri, buah merah cabang ibu jari berkhasiat dapat
menyembuhkan penyakit asma. Buah hijau cabang telunjuk, berkhasiat menyembuhkan
sakit perut. Buah kuning cabang jari tengah berkhasiat dapat menyembuhkan penyakit
mata, buah putih cabang jari manis berkhasiat mempercantik wajah.

Seperti bentuk jari manis yang anggun, belimbing putih sering dipesan kurcaci wanita untuk
mempercantik wajah dan tubuh, supaya tetap segar dan penuh pesona. Nah buah biru
cabang kelingking, kecil dan agak rapuh. Buah biru berkhasiat dapat menyembuhkan
penyakit lupa, semua kurcaci yang pelupa di hutan Morin, langsung pulih ingatanya ketika
memakan belimbing biru. Pokoknya nyos deh khsiatnya.

Suatu hari, Wiz pergi menggali sumur di desa sebelah hutan Morin, tiba-tiba matanya
terkena pecahan batu galian, wah bahaya kalau tidak cepat ditangani. Wiz lalu mengambil
belimbing kuning dari dalam tasnya, kemudian dimakannya. Ajaib, seketika itu juga sakit
mata wiz kembali pulih. Ketika hari mulai sore, Wiz pulang ke hutan.
Di tengah perjalanan Wiz bertemu seorang ibu tua yang sakit asma, Wiz jatuh kasihan,
kemudian ia mengambil belimbing merah dari tasnya dan diberikan kepada ibu tua tersebut,
setelah ibu tua memakannya, seketika itu juga sembuhlah penyakit asmanya, Ibu tua lalu
mengucapkan terima kasih kepada Wiz, Wiz melanjutkan perjalanan pulangnya, kembali
Wiz bertemu dengan kakak beradik yang tengah duduk di atas batu di pinggir sungai.

        “Aduh, sakit perutku, Kak!!” kata anak laki-laki sambil meringis kesakitan memegang
perutnya.

      “Sakit sekali ya, Dek??” tanya kakak perempuanya yang buruk rupa.

       “Iya Kak, aku sudah tidak tahan lagi,” ucap anak lelaki menahan sakit.

Wiz yang mendengar percakapan tersebut bertanya.

        “Ada yang dapat saya bantu??” 

       “Oh, iya Pak Kurcaci, adikku butuh pertolongan, ia sakit perut, mungkin terlalu banyak
makan jambu air,” sang kakak memberitahu Wiz. 

Wiz mengambil belimbing hijau dari tasnya dan diberikan ke anak lelaki itu.

       “Nah, makan ini!” kata Wiz sambil menyerahkan belimbing tersebut. 

Wiz menatap kakak perempuan yang buruk rupa kemudian menjadi iba. Wiz lalu mengambil
belimbing putih dan diberikan kepada sang kakak. 

     “Saya tidak sakit, Pak Kurcaci,” kata sang Kakak.

      “Kamu juga boleh memakannya, nanti kamu akan tahu khasiatnya,” jawab Wiz. 

Akhirnya kedua kakak beradik itu memakan buah belimbing dari pohon ajaib itu. 

     “Haa? aku bisa jadi cantik?  kulitku pun jadi putih dan halus!” sorak sang kakak
perempuan buruk rupa takjub dengan perubahan yang baru saja terjadi. 

      “Aku juga sudah sembuh, Kak! perutku sudah nggak mules lagi,” kata si anak lelaki.

      “Wah, terima kasih ya pak kurcaci, kami sangat beruntung bertemu kamu hari ini, terima
kasih, terima kasih, terima kasih,” keduanya menyampaikan rasa terima kasihnya berulang-
ulang. 

Wiz hanya tersenyum mendengar ucapan terima kasih itu. Mendekati rumahnya di hutan,
Wiz bertemu dengan seorang kakek, kelihatannya sang kakek sedang kebingungan. Wiz
mendekati si kakek dan bertanya.

     ”Ada apa, kek?? ada yang dapat saya bantu??”tanya Wiz lembut.

     “Iya, saya butuh bantuan, saya mau pulang ke rumah saya di pinggir hutan, tapi saya
lupa jalan pulangnya, sekarang saya tersesat,”ujar sang kakek yang pelupa. 
     “Oh jangan khawatir, Kek, Kakek makan saja belimbing biru ini!!” kata Wiz sambil
menyerahkan belimbing terkahir dari dalam tasnya. 

Beberapa saat kemudian tampaklah reaksinya, kakek mulai sadar dan telah tahu arah ke
rumahnya. 

      “Terima kasih, sekarang saya jadi tahu jalan pulang ke rumah!!” kata kakek senang.

       “Oke, hati-hati ya, Kek!” jawab Wiz sopan. 

Nah, lengkaplah sudah tugas Wiz hari itu, dengan menyembuhkan lima penyakit dengan
buah belimbing ajaib. Setiap hari, Wiz si Kurcaci dan belimbing ajaibnya akan terus
menyembuhkan siapa saja yang membutuhkan pertolongan.

Mana ceria di atas yang merupakan bagian-bagian ...

No Struktur Ciri isi Bagian


. dalam teks
1. Orientasi Pengenalan tokoh, watak, latar, dan konflik

2. Komplikasi- Berisi hubungan sebab akibatehingga muncul


Klimaks masalah hingga masalah itu memuncak

3. Resolusi Berisi penyelesaian masalah dari konflik yang


terjadi

4. Koda Pesan yang tersurat maupun tersirat dalam cerita

5. Tokoh ajaib

6. Peristiwa Ajaib
LEMBAR KERJA
Kelompok:
Anggota:

Diskusikan dengan anggota kelompokmu!


Merencanakan cerita.
Langkah Yang harus dilakukan Buat dalam
kalimat
Menemukan Ide Mengamati objek nyata lalu diberi imajinasi
penulisan

Penggalian ide Dari membaca buku

Membuat rangkaian Garis besar alur


peristiwa

Mengembangkan cerita Kembangkan dari tokoh, tokoh baik, tokoh


fantasi jahat, tokoh ajaib.

LEMBAR KERJA 
Kelompok
Anggota:

1. Diskusikan dengan temanmu apa yang akan kamu tulis tentang teks cerita fantasi! 
2. Tentukan judulnya!
3. Tulislah alurnya!
4. Buatlah ceritanya menjadi cerita berantai yang ditulis oleh anggota kelompokmu!
5. Tulis dengan menggunakan kaidah kebahasaan, kosa kata yang bervariasi, kalimat
yang beragam, memperhatikan tanda baca dan aturan penulisan yang benar.
JUDUL
ORIENTASI

KONFLIK

RESOLUSI

Amanat atau nilai moral (tersurat/tersirat)


Kreativitas pengembangan cerita

LEMBAR KERJA 
Kelompok
Anggota:

a. Analisislah pekerjaan temanmu pada kegiatan 3, apakah sudah lengkap atau


belum sebagai bekal kalian menulis teks fantasi.
b. Penskoran:
             Skor 4 = jika terdapat semua unsur
             Skor 3 = jika terdapat 3 unsur
             Skor 2 = jika terdapat 2 unsur
             Skor 1 = jika terdapat 1 unsur

             Skor akhir= Skor yang diperoleh x 100


                                  Skor maksimal
NO ASPEK Deskripsi Skor
1. JUDUL Apakah judul sudah menggambarkan
keseluruhan isi teks
Apakah judul menarik?
Apakah judul singkat padat dan jelas?
Apakah judul sesuai dengan teks?
2. ORIENTASI Apakah ada perkenalan para pelaku?
Apakah ada pengenalan latar?
Apakah ada perkenalan waktu kejadian?
Apakah ada perkenalan peristiwa?
3. KONFLIK Apakah muncul konflik?
Apakah konflik meningkat?
Apakah penulis membangun konflik dengan
menarik?
Apakah puncak konflik dibangun dengan cara
menarik atau mengesankan?
4. RESOLUSI Apakah konflik terpecahkan dengan
penyelesaian?
Apakah konflik diselesaikan dengan terbuka? 
Atau tertutup? (pengarang yang menyelesaikan
akhir cerita)
Apakah penyelesaiannya
menarik/mengesankan?
5. Amanat atau nilai moral Apakah ada pesan moral yang disuarakan
(tersurat/tersirat) pengarang?
Apakah pesannya tersurat/tersirat?
Apakah pesannya wajar/tidak menggurui?
Apakah pesannya sesuai dengan cerita?
6. Kreativitas pengembangan Apakah cerita dikembangkan dengan rinci dan
cerita unik?
Apakah pilihan katanya menarik?
Apakah dialognya menarik?
Apakah dialognya menghidupkan cerita?
7. Orisinalitas ide Apakah karya asli (ide sendiri)
Apakah modifikasi?
Apakah belum dipublikasikan?
Apakah idenya menarik?
Jumlah

Materi/Bahan Bacaan untuk Peserta Didik

Ciri-ciri Cerita Fantasi

Unsur-unsur dan ciri-ciri teks cerita fantasi terbagi enam bagian. Penjelasan singkatnya
seperti berikut:

Ada keajaiban, kemisteriusan, dan keanehan

Cerita fantasi yang mengungkapkan hal-hal yang supranatural, keghaiban, dan


kemisteriusan yang tidak ditemui dalam dunia nyata.

Ide cerita

Ide cerita terbuka terhadap daya khayal pengarang/penulis, tidak dibatasi oleh realitas yang
ada atau kehidupan nyata. Ide juga berupa irisan antara dunia nyata dan dunia khayal yang
diciptakan oleh penulis. Ide ceritanya terkadang bersifat sederhana namun mampu memberi
pesan yang menarik. Tema cerita fantasi adalah supranatural, ghaib, atau futuristik.

Menggunakan berbagai latar (lintas ruang dan waktu)

Alur dan latar cerita fantasi memiliki khas. Peristiwa yang dialami oleh tokoh terjadi pada dua
latar yaitu latar yang masih ada dalam kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak ada pada
kehidupan sehari-hari. Rangkaian peritiwa cerita fantasi menggunakan berbagai latar yang
bisa menerobos dimensi ruang dan waktu.
Tokoh unik (mempunyai kesaktian)

Tokoh dalam cerita fantasi bisa diberi ciri yang unik yang tidak ada dalam kehidupan dunia
nyata. Tokoh yang memiliki kesaktian-kesaktian.

Bersifat Fiksi

Cerita fantasi ini sifatnya fiktif, maksudnya bukan kejadian nyata.

Bahasa

Penggunaan sinomin pada cerita dengan emosi yang kuat dan variasi kata yang cukup
menonjol. Bahasa yang digunakan sangat beragam/variatif, ekspresif, dan menggunakan
ragam percakapan (bukan bahasa formal).

Unsur-unsur Intrinsik Cerita Fantasi

Unsur intrinsik cerita fantasi terbagi menjadi enam bagian, yaitu Tema, Alur, Tokoh dan
Penokohan, Latar, Sudut Pandang, dan Amanat. Unsur intrinsik adalah unsur yang
membangun suatu karya sastra di dalam karya sastra itu sendiri.

 Tema, yaitu ide yang paling mendasar yang menjadi acuan untuk mengembangkan
suatu cerita.
 Alur, yaitu jalan atau alur cerita yang berupa peristiwa-peristiwa yang tersusun dan
saling berkaitan satu sama lain.
 Tokoh dan penokohan, yaitu karekter dari pemeran atau pelaku di dalam suatu
cerita.
 Latar, yaitu tempat, waktu, serta suasana yang menjadi latar belakang suatu cerita.

        Latar bisa tersirat:

 Latar tempat

        Tiga pohon berjajar rapih berdiri dengan kokoh. Sayap-sayap     burung yang mulai
mengepak, menggoyangkan daun-daun dalam dahan. Hembusan angin yang tak biasa.
Mengemparkan kota Zaitun di sore ini.

          Latar suasana

         Air mata pun jatuh di pipi Pangeran Xin. Sepucuk surat dari sang nenek menjadi saksi
kepiluannya. Tawa canda pangeran sirna.

Latar Waktu

 Sudut pandang, yaitu posisi pengarang dalam membawakan suatu cerita.


 Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan oleh pegarang sebuah cerita di dalam
cerita dan penokohan.

(sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/teks-cerita-fantasi/)
Materi/Bahan Bacaan untuk Guru

Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Fantasi

Terdapat 6 ciri-ciri kebahasaan dalam cerita fantasi, yaitu

1. penggunaan kata ganti dan nama orang sebagai sudut pandang penceritaan. 
(contoh: aku, mereka, dia, dikau, engkau, Quen, Angel Biru).

2. penggunaan kata yang mencerap panca indera dalam diskripsi latar (tempat,
waktu, dan suasana), contohnya dalam beberapa teks berikut.

3. Menggunakan pilihan kata dengan makna kias dan makna khusus. 

Contoh: Monster itu bekaki empat. Langkah seribunya penuh dengan keberanian.  Semakin
mendekat semakin melawan.

4. Kata sambung penanda urutan waktu

Kata sambung urutan waktu itu, sementara itu, bersamaan dengan itu, tiba-tiba, ketika,
sebelum, dan sebagainya. Penggunaan kata sambung uruan waktu untuk menandakan
datangnya tokoh lain atau perubahan latar, baik latar suasana, waktu, dan tempat.

Contoh:

1. Sebelum Alien itu datang langit mendung


2. Tiga tahun yang lalu, gunung itu memuntahkan lahar dingin
3. Akhirnya, Raja Zahab berkuasa kembali di kerajaan Saturnus.

5. Penggunaan kata/ungkapan keterkejutan. 

Penggunaan kata/ungkapan keterkejutan berfungsi untuk menggerakan cerita  (memulai


masalah).

Contoh:

1. Tiba-tiba pesawat tempur melepaskan tembakan petamanya.


2. Ditengah pesta datanglah pereman-pereman itu.
3. Tanpa kuduga, cermin ajaib berpindah tempat.

6. Penggunaan dialog/kalimat langsung dalam cerita. 

Contoh: “Berlarilah Natakoo! Monster itu mengejarmu.” teriak ninja Kusuke dengan
kecemasan. Natakoo pun berlari sekuat tenaganya.

(sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/teks-cerita-fantasi/)

Contoh Cerita Fantasi yang akan dipakai dalam bermain bola kertas.

Batu Menangis

Ada seorang anak perempuan yang sangat manja. Ia suka membeli barang-barang mewah
padahal ibunya hanyalah seorang penjual kayu bakar. Meskipun begitu, jika ia tidak dituruti
kemauannya, ia akan marah. Ia akan mulai merajuk dan menangis hingga ibunya menuruti
segala permintaannya.

Ia selalu meminta dibelikan ini itu tanpa memikirkan apakah ibunya memiliki uang atau tidak.
Ibunya selalu berusaha sabar meskipun untuk mengumpulkan uang saja, ia harus berjalan
sangat jauh dari hutan ke kota untuk menjual kayu bakarnya.

Suatu ketika, anak perempuan tersebut meminta ibunya menemaninya membeli baju baru di
kota. Ia membeli baju sangat banyak dan meminta ibunya untuk membawakan semua
barang belanjaannya. Ia memperlakukan ibunya seperti layaknya seorang pembantu.

Saat sedang perjalanan pulang, ada seseorang yang memanggil gadis itu. 

         “Hai Gadis Cantik, sungguh cantik parasmu. Sedang bersama ibumu kah dirimu?”
Tanya pemuda tersebut. 

Gadis tersebut merasa malu untuk mengakui ibunya yang berpakaian lusuh. 

Gadis itu berkata, “Bukan, dia adalah pembantuku.”

Mendengar pernyataan tersebut, ibunya sangat kecewa dan sedih. Tanpa terasa sang ibu
berdo’a kepada Tuhan. 

       “Ya Tuhan, aku sangat kecewa. Aku marah mempunyai anak yang hatinya keras
bagaikan batu. Lebih baik jadikan dia batu saja,” Ibunya berkata demikian sembari
meninggalkan anaknya sendirian. 

Ibu itu berlari pulang dengan hati yang sangat kecewa.

Tiba-tiba langit menggelegar, dan gadis itu berubah menjadi batu. Batu tersebut menangis
dan mengeluarkan air mata,     “Huhuhuh ibu maafkan aku,” Begitu tangisnya. 

Tangisnya membesar dan membuatnya menjadi danau dengan patung anak perempuan di
sampingnya. Ia dikutuk menjadi batu menangis selamanya.
(Sumber: https://sekolahnesia.com/contoh-cerita-fantasi-anak/)

Anda mungkin juga menyukai