Sarana 1. Perpustakaan
Prasarana 2. Buku
3. LCD/video
Konsep Utama:
Individu
Berkelompok (Lebih dari dua orang)
Metode
Diskusi
Latihan
penugasan
Presentasi
Eksplorasi
Perkiraan Materi
Materi diperlukan untuk pengadaan majalah (bila diperlukan) dan kuota internet
Persiapan Pembelajaran
Waktu Persiapan
Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup
Pelaksanaan Asesmen
Momo sedang bermain bersama adiknya, Boni. Mereka berdua asyik bermain dan
seringkali lupa waktu. Ketika sedang asyik-asyiknya bermain, tiba-tiba Boni menyeletuk
kepada kakaknya.
“Hahahahaa! Boni, Boni. Mana ada benda yang seperti itu di dunia nyata? Itu hanya
kartun. Tidak ada di kehidupan nyata.”
Boni yang diledek oleh kakaknya hanya diam dan menunjukkan muka kesal.
Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, ibu mulai memanggil Momo dan Boni
untuk bergegas cuci kaki dan bersiap tidur.
“Sebelum kita tidur, ayo kita main petak umpet, Kak,” kata Boni kepada kakaknya.
Kakanya mengernyitkan dahi sebentar lalu setuju.
Boni yang menutup mata dan berhitung sedangkan Momo yang bersembunyi. Momo
memilih bersembunyi ke gudang rumahnya karena ia yakin, Boni adiknya tidak akan
menemukannya di sana. Ia masuk ke gudang rumahnya, tempat menyimpan barang-
barang tidak terpakai di rumahnya.
Saat Momo memasuki gudang, ia bingung harus bersembunyi di mana lagi. Kemudian ia
melihat sebuah peti berukuran cukup besar. Momo kemudian memasuki peti tersebut
dan mulai bersembunyi.
Momo merasa sudah sangat lama di dalam peti itu dan adiknya tidak kunjung
menemukannya. Akhirnya Momo memutuskan untuk keluar dari peti untuk menyerah
kepada adikknya, tetapi alangkah kagetnya Momo saat mendapati ia keluar gudang,
tetapi gudang itu berubah menjadi perkebunan yang luas dan sepi serta gelap.
Momo sangat ketakutan dan segera masuk ke dalam peti itu lagi. Ia mulai menangis
ketakutan dan berharap ini semua hanya mimpi. Tiba-tiba sayup ia mendengar
seseorang yang berusaha membuka petinya.
(Sumber:https://sekolahnesia.com/contoh-cerita-fantasi-anak/
#Contoh_Cerita_Fantasi_Lintas_Waktu)
Kriteria Penilaian
Rubrik Penilaian
Refleksi Guru
Daftar Pustaka
Link:
https://www.gurupendidikan.co.id/teks-cerita-fantasi/
https://sekolahnesia.com/contoh-cerita-fantasi-anak/
#Contoh_Cerita_Fantasi_Lintas_Waktu
https://id.scribd.com/document/364953285/Contoh-Cerita-Fantasi-Tentang-Legenda-
Putri-Bulan
https://pngtree.com/so/children-are-reading-a-book/2
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/menelaah-struktur-dan-kaidah-kebahasaan-
teks-fantasi-2569/)
https://brainly.co.id/tugas/11545875
https://sekolahnesia.com/contoh-cerita-fantasi-anak/
Lembar Kerja
LEMBAR KERJA
Kelompok:
Anggota:
1. Bacalah cerita fantasi beriku yang dibacakan oleh salah seorang temanmu!
Seluruh Pasukan Nagata sudah siap hari itu. Nagata membagi tugas kepada seluruh
panglima dan pasukannya di titik-titik yang sudah ditentukan. Seluruh binatang di Tana
Modo tampak gagah dengan keyakinan di dalam hati, mempertahankan milik mereka. Hari
itu, sejarah besar Tana Modo akan terukir di hati seluruh binatang. Mereka akan berjuang
hingga titik darah penghabisan untuk membela tanah air tercinta.
Saat yang ditunggu pun tiba. Mulai terlihat bayangan serigala-serigala yang hendak keluar
dari kabut. Jumlah pasukan cukup banyak. Bagata dan seluruh panglima memberi isyarat
untuk tidak panik.
Pasukan siluman serigala mulai menginjak Pulau Tana Modo, susul-menyusul bagai air.
Tubuh mereka besar-besar dengan sorot mata tajam. Raut wajah mereka penuh dengan
angkara murka dan kesombongan, disertai lolongan panjang saling bersahutan di bawah air
hujan. Mereka tidak menyadari bahaya yang sudah mengepung. Semua binatang tetap
tenang menunggu aba-aba dari Nagata.
Pasukan terdepan dari binatang-binatang hutan segera mengepung para serigala dengan
lemparan bola api. Pasukan serigala sempat kaget, tak percaya. Cukup banyak korban yang
jatuh dari pihak serigala karena lemparan bola api. Namun, pemimpin pasukan tiap
kelompok serigala langsung mengatur kembali anak buahnya pada posisi siap menyerang.
Mereka tertawa mengejek binatang-binatang ketika banyak bola api yang padam sebelum
mengenai tubuh mereka. Bahkan dengan kekuatan mereka, mereka meniup bola api yang
terbang menuju arah mereka.
“Hai…! Taka ada gunanya kalian melempar bola api kepada kami!” Seru serigala
dengan sorot mata penuh amarah.
Binatang-binatang tidak putus asa. Namun, pasukan serigala dalam jumlah dua kali lipat
bahkan lebih dari pasukan binatang mulai bergerak maju, seolah hendak menelan binatang-
binatang yang mengepung. Binatang-binantang yang pantang menyerah juga tidak takut
dengan gertakan para serigala.
Nagata sempat bingung dengan kata-kata Dewi Kabut. Karena banyak bola api yang
padam, Nagata segera memberi aba-aba berhenti melempar dan mundur kepada seluruh
pasukan.
Tiba-tiba Nagata pemimpin perang seluruh binatang di Tana Modo, segera melesat
menyeret ekor birunya. Mendadak ekor Nagata mengeluarkan api besar. Nagata
mengibaskan api ekornya yang keras, membentuk lingkaran sesuai tanda yang dibuat oleh
semut, rayap, dan para tikus. Lalu, ia melompat bagai kilat dan mengepung serigala dalam
api panas. Kepungan api semakin luas. Serigala-serigala tak berdaya menghadapi kekuatan
si Ekor Biru. Teriakan panik dan kesakitan terdengar dari serigala-serigala yang terbakar.
Nagata tidak memberi ampun kepada para serigala licik itu.
Selesai pertempuran, Nagata segera menuju ke atas bukit, bergabung sengan seluruh
panglima. Levo, Goros, Lamia, Sikka, dan Mora memandang Nagata dengan haru dan
tersenyum mengisyaratkan hormat dan bahagia.
1.Analisis unsur-unsurnya!
Unsur Jawaban
Tema/ide cerita
Tokoh
Latar
Keajaiban tokoh
Peristiwa aneh/ajaib
LEMBAR KERJA
Kelompok:
Anggota:
1. Bacalah cerita fantasi beriku yang dibacakan oleh salah seorang temanmu!
Seluruh Pasukan Nagata sudah siap hari itu. Nagata membagi tugas kepada seluruh
panglima dan pasukannya di titik-titik yang sudah ditentukan. Seluruh binatang di Tana
Modo tampak gagah dengan keyakinan di dalam hati, mempertahankan milik mereka. Hari
itu, sejarah besar Tana Modo akan terukir di hati seluruh binatang. Mereka akan berjuang
hingga titik darah penghabisan untuk membela tanah air tercinta.
Saat yang ditunggu pun tiba. Mulai terlihat bayangan serigala-serigala yang hendak keluar
dari kabut. Jumlah pasukan cukup banyak. Bagata dan seluruh panglima memberi isyarat
untuk tidak panik.
Pasukan siluman serigala mulai menginjak Pulau Tana Modo, susul-menyusul bagai air.
Tubuh mereka besar-besar dengan sorot mata tajam. Raut wajah mereka penuh dengan
angkara murka dan kesombongan, disertai lolongan panjang saling bersahutan di bawah air
hujan. Mereka tidak menyadari bahaya yang sudah mengepung. Semua binatang tetap
tenang menunggu aba-aba dari Nagata.
“Serbuuuu…!” teriak Nagata sambung-menyambung dengan seluruh panglima.
Pasukan terdepan dari binatang-binatang hutan segera mengepung para serigala dengan
lemparan bola api. Pasukan serigala sempat kaget, tak percaya. Cukup banyak korban yang
jatuh dari pihak serigala karena lemparan bola api. Namun, pemimpin pasukan tiap
kelompok serigala langsung mengatur kembali anak buahnya pada posisi siap menyerang.
Mereka tertawa mengejek binatang-binatang ketika banyak bola api yang padam sebelum
mengenai tubuh mereka. Bahkan dengan kekuatan mereka, mereka meniup bola api yang
terbang menuju arah mereka.
“Hai…! Taka ada gunanya kalian melempar bola api kepada kami!” Seru serigala
dengan sorot mata penuh amarah.
Binatang-binatang tidak putus asa. Namun, pasukan serigala dalam jumlah dua kali lipat
bahkan lebih dari pasukan binatang mulai bergerak maju, seolah hendak menelan binatang-
binatang yang mengepung. Binatang-binantang yang pantang menyerah juga tidak takut
dengan gertakan para serigala.
Nagata sempat bingung dengan kata-kata Dewi Kabut. Karena banyak bola api yang
padam, Nagata segera memberi aba-aba berhenti melempar dan mundur kepada seluruh
pasukan.
Tiba-tiba Nagata pemimpin perang seluruh binatang di Tana Modo, segera melesat
menyeret ekor birunya. Mendadak ekor Nagata mengeluarkan api besar. Nagata
mengibaskan api ekornya yang keras, membentuk lingkaran sesuai tanda yang dibuat oleh
semut, rayap, dan para tikus. Lalu, ia melompat bagai kilat dan mengepung serigala dalam
api panas. Kepungan api semakin luas. Serigala-serigala tak berdaya menghadapi kekuatan
si Ekor Biru. Teriakan panik dan kesakitan terdengar dari serigala-serigala yang terbakar.
Nagata tidak memberi ampun kepada para serigala licik itu.
Selesai pertempuran, Nagata segera menuju ke atas bukit, bergabung sengan seluruh
panglima. Levo, Goros, Lamia, Sikka, dan Mora memandang Nagata dengan haru dan
tersenyum mengisyaratkan hormat dan bahagia.
Orientasi
Konflik/klimak
Resolusi
Peristiwa
ajaib
Tokoh ajaib
LEMBAR KERJA
Kelompok:
Anggota:
Catur Wuluan adalah seorang gadis pedesaan yang sangat miskin. Berwajah suram
karena menderita penyakit kulit aneh di wajahnya. Masyarakat desa menghindari dia karena
takut ketika berpapasan dengan Wulan. Untuk menutupi kekurangannya, akhirnya Wulan
selalu menggunakan penutup wajah atau cadar.
Di suatu malam yang sunyi Wulan bermimpi aneh, yakni bertemu dengan seorang
pangeran bernama Rangga. Dia adalah seorang putra raja nan ramah dan tampan.
Keinginan Wulan untuk berkenalan dengan sang pangeran membuat Wulan semakin sering
memimpikannya.
“Sudah Wulan sudah, singkirkan mimpi konyolmu itu!” kata Ibu kepada Wulan ketika
tengah melihat anak perempuannya melamun di jendela kamarnya.
“Aku tidak ingin menyakiti hati kecilmu itu. Kamu bebas ingin menyikai siapa, tapi Ibu
hanya tidak mau kamu kecewa nanti” lanjut ibu Wulan dengan sangat lembut.
Sebenarnya yang ada dalam pikiran Wulan sama dengan ibunya. Mimpi Wulan
memang terlalu tinggi. Orang-orang daerah pedesaan saja takut ketika berpapasan dengan
Wulan, apalagi ketika Pangeran Rangga bertemu dengannya.
Di suatu malam, Wulan termenung memandangi langit nan cerah tanpa awan. Bulan
dapat bersinar dengan terang dan memancarkan cahaya keemasan. Di sekitar bulan
nampak sekerumunan bintang yang berkelip.
“Sungguh cantik malam ini,” ujar Wulan yang tengah takjub melihat fenomena alam
tersebut.
Tiba-tiba Wulan terpikir akan sebuah cerita tentang Dewi Bulan. Dia adalah dewi
yang tinggal dan menghuni bulan. Dewi Bulan memiliki paras cantik dan hati yang sangat
baik. Dia sering turun ke bumi hanya untuk membantu orang-orang yang tengah dilanda
kesusahan. Setiap ibu tentunya ingin anak perempuannya seperti Dewi Bulan.
“Sewaktu kecil, wajah Wulan juga tidak kalah cantik dengan Dewi Bulan”, tutur
ibunya.
“Aku ingin sekali meminta pada Dewi Bulan agar wajah yang aku miliki bisa secantik
dulu lagi. Hmmm, tapi tidak mungkin karena itu cuma dongeng.”
Wulan segera membuang harapannya jauh- jauh. Setelah cukup puas menatap
langit malam, akhirnya Wulan menutup jendela kamar dan beranjak tidur dengan perasaan
sedih.
Wulan adalah gadis baik berhati sangat lembut yang gemar menolong sesama. Pada
suatu sore, Wulan tengah bersiap-siap untuk menjenguk seorang nenek tua yang sedang
sakit dan sekaligus mengantarkan makanan padanya. Sepulang dari rumah nenek tua,
Wulan merasa merasa kebingunan karena ia pulang kemalaman dan keadaan begitu gelap.
Tiba tiba muncullah ratusan kunang-kunang yang dari tubuhnya memancarkan cahaya yang
begitu terang.
“Terima kasih, kalian semua telah menerangi jalanku untuk pulang,” ujar Wulan
dengan perasaan lega.
Akhirnya Wulan berjalan dan terus berjalan. Namun, Wulan menyadari bahwa dia
telah cukup jauh berjalan, tapi tidak kunjung sampai ke rumahnya.
”Sepertinya aku tersesat masuk ke dalam hutan,” gumam Wulan dengan panik.
Ternyata ratusan kunang-kunang tadi telah membawa Wulan masuk jauh ke dalam
hutan.
“Jangan takut pada kami Wulan, kami semua membawamu ke sini supaya wajahmu
yang sekarang dapat disembuhkan seperti dulu lagi,” ujar kunang- kunang.
“Hah? Kamu?? Kamu bisa bicara?” tanya Wulan sembari menatap salah seekor
kunang-kunang.
”Kami semua adalah utasan Dewi Bulan,” Tegas kunang-kunang yang paling besar
dan paling bersinar.
Akhirnya Wulan tiba di sebuah danau di tengah hutan. Kunang-kunang pun akhirnya
beterbangan ke langit. Perlahan bersamaan dengan hilangnya kunang-kunang, awan yang
ada di langit akhirnya ikut juga menyibak dan keluarlah cahaya bulan purnama berwarna
keemasan.
“Indah sekali sinar bulan malam ini.”
Sekali lagi Wulan takjub melihat fenomena alam tersebut. Wulan mengamati
pantulan bulan di permukaan air di tepi danau. Bayangan bulan tersebut sangat sempurna
dan memantulkan sinar keemasan. Tiba tiba dari bayangan bulan tersebut munculah
perempuan berparas sangat cantik.
”Si… siapa kamu? Tanya Wulan dengan perasaan takut.
”Aku adalah Dewi Bulan. Aku ada di sini untuk membantu menyembuhkanmu,” ucap
Dewi Bulan dengan sangat lembut.
”Selama ini kamu telah mendapatkan banyak sekali ujian karena kebaikan yang ada
di hatimu. Kamu akan aku berikan air sakti yang dapat membuat wajahmu cantik kembali.
Terimalah air kecantikan ini dan basuhlah wajahmu!” lanjut Dewi Bulan.
Dengan gemetar Wulan menerima sebuah botol berisi air. Secara perlahan Dewi
Bulan kembali masuk ke dalam bayangan pantulan bulan di permukaan air di tepi danau dan
menghilang. Akhirnya Wulan segera membasuh wajahnya dengan air kecantikan pemberian
Dewi Bulan. Tanpa disadari Wulan tertidur di sana.
Sungguh ajaib air yang diberika Dewi Bulan. Ketika bangun tidur Wulan mendapati
dirinya terbangun di ranjang tempat tidurnya di rumah. Dan ketika bercermin begitu
kagetnya Wulan melihat wajahnya cantik dan lembut seperti dulu lagi. Ibu Wulan pun ikut
gembira bercampur heran.
Akhirnya kecantikan Wulan menyebar seiring berjalanya waktu hingga terdengar oleh
Pangeran Rangga. Karena penasaran dengan rumor dan cerita yang beredar, akhirnya
sang Pangeran pergi untuk mencari tau kebenarannya. Akhirnya Wulan dan Pangeran
Rangga dapat bertemu dan berkenalan.
(Sumber: https://id.scribd.com/document/364953285/Contoh-Cerita-Fantasi-Tentang-
Legenda-Putri-Bulan)
Orientasinya berisi tentang pengenalan latar, tokoh serta konflik yang dapat
dikembangkan dengan deskripsi latar, pengenalan tokoh, dan pengenalan konflik.
Konplikasinya berisi tentang hubungan sebab akibat munculnya suatu permasalahan
hingga masalah memuncak dimana komplikasi tersebut dikembangkan dengan
cara pengenalan tokoh lain, mengubah latar, atau menembus kezaman yang
berbeda.
Resolusinya berisi tentang penyelesaian masalah dari konflik yang terjadi dimana
resolisu tersebut dikembangkan dengan cara lompatan waktu, penggunaan sebab
akibat yang unik serta dikembangkan dengan unsur kejutan.
Unsur-unsur dan ciri-ciri teks cerita fantasi terbagi 6 bagian. Penjelasan singkatnya seperti
berikut:
2. Ide cerita
Ide cerita terbuka terhadap daya khayal pengarang/penulis, tidak dibatasi oleh realitas yang
ada atau kehidupan nyata. Ide juga berupa irisan antara dunia nyata dan dunia khayal yang
diciptakan oleh penulis. Ide ceritanya terkadang bersifat sederhana namun mampu memberi
pesan yang menarik. Tema cerita fantasi adalah supranatural, ghaib, atau futuristik.
Alur dan latar cerita fantasi memiliki khas. Peristiwa yang dialami oleh tokoh terjadi pada dua
latar yaitu latar yang masih ada dalam kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak ada pada
kehidupan sehari-hari. Rangkaian peritiwa cerita fantasi menggunakan berbagai latar yang
bisa menerobos dimensi ruang dan waktu.
Tokoh dalam cerita fantasi bisa diberi ciri yang unik yang tidak ada dalam kehidupan dunia
nyata. Tokoh yang memiliki kesaktian-kesaktian.
5. Bersifat Fiksi
6. Bahasa
Penggunaan sinomin pada cerita dengan emosi yang kuat dan variasi kata yang cukup
menonjol. Bahasa yang digunakan sangat beragam/variatif, ekspresif, dan menggunakan
ragam percakapan (bukan bahasa formal).
Unsur intrinsik cerita fantasi terbagi menjadi 6 bagian, yaitu Tema, Alur, Tokoh dan
Penokohan, Latar, Sudut Pandang, dan Amanat. Unsur intrinsik adalah unsur yang
membangun suatu karya sastra di dalam karya sastra itu sendiri.
Tema, yaitu ide yang paling mendasar yang menjadi acuan untuk mengembangkan
suatu cerita.
Alur, yaitu jalan atau alur cerita yang berupa peristiwa-peristiwa yang tersusun dan
saling berkaitan satu sama lain.
Tokoh dan penokohan, yaitu karekter dari pemeran atau pelaku didalam suatu cerita.
Latar, yaitu tempat, waktu, serta suasana yang menjadi latar belakang suatu cerita.
Tiga pohon berjajar rapih berdiri dengan kokoh. Sayap-sayap burung yang mulai mengepak,
menggoyangkan daun-daun dalam dahan. Hembusan angin yang tak biasa. Mengemparkan
kota Zaitun di sore ini.
Air mata pun jatuh di pipi Pangeran Xin. Sepucuk surat dari Sang Nenek menjadi saksi
kepiluannya. Tawa canda pangeran sirna.
Pagi hari seperti biasa para agent mempersiapkan diri. Matahari bersinar terang membawa
hawa semangat. Kokok jago bersautan menyambut hari telah datang.
(sumber:https://www.gurupendidikan.co.id/teks-cerita-fantasi/)
Cerita fantasi adalah cerita yang menampilkan tokoh, alur, latar, atau tema yang derajat
kebenarannya diragunakan, baik menyangkut (hampir) seluruh maupun hanya sebagian
cerita (Nurgiyantoro, 2012:295). Dalam sumber yang sama, cerita fantasi menurut Huck dkk
adalah cerita yang memiliki makna lebih dari sekedar yang dikisahkan. Cerita fantasi bukan
hanya cerita yang berkisah dengan tokoh tokoh supranatural yang lazim muncul pada cerita
masa lalu pada cerita masa lalu, tetapi juga dapat melibatkan tokoh dan kehidupan modern.
Cerita fantasi menciptakan dunia imajinatif yang diciptakan sendiri oleh pengarang cerita.
Cerita fantasi juga merupakan salah satu ragam sastra anak yang membahas persoalan-
persoalan yang dipahami oleh anak. Tingkat intelektual peserta didik berkonsentrasi pada
bagian isi cerita yang dapat diterima oleh logika peserta didik. Hal yang tidak mungkin dapat
menjadi mungkin dan dapat diterima dalam penciptaan cerita fantasi. Cerita fantasi menjadi
genre yang dapat dijadikan lahan untuk mengembangkan kreativitas bagi peserta didik
dalam menciptakan karya sastranya sendiri. Menulis cerita fantasi dapat menjadikan peserta
didik menuangkan imajinasinya, karena fantasi sangat berkaitan dengan unsur imajiner.
Yang mana peserta didik dapat menuangkan ide kreatif dan khayalannya sesuai dengan
logika usia peserta didik.
Jenis-jenis cerita fantasi terbagi menjadi dua bagian. Penjelasannya sebagai berikut.
Berdasarkan kesesuaiannya dengan kehiduapan yang nyata, cerita fantasi dibagi menjadi
dua yaitu fantasi secara total dan fantasi sebagian (irisan).
Jenis ini disesuaikan dengan keadaan dunia nyata dan jenis ini dapat dikategorikan menjadi
dua, yaitu fantasi total dan fantasi sebagian (irisan).
Kategori ini berisi fantasi pengarang terhadap objek tertentu. Pada kategori ini semua yang
terdapat pada cerita tidak semua terjadi dalam dunia nyata.
Kategori ini berisi cerita fantasi yang mengungkapkan fantasi tetapi masih menggunakan
nama-nama dalam kehidupan nyata, menggunakan nama tempat yang sama pada dunia
nyata, atau peristiwa yang pernah terjadi pada dunia nyata.
Berdasarkan latar ceritanya, cerita fantasi dibedakan menjadi dua latar yaitu latar lintas
waktu dan latar waktu sezaman.
Berdasarkan latar cerita, dibedakan menjadi dua bagian yaitu latar lintas waktu dan latar
waktu sezaman. Penjelasannya seperti ini:
Maksudnya latar yang digunakan satu masa (fantasi masa kini, masa lampau, atau masa
yang akan datang/futuristik).
Maksudnya berarti cerita fantasi yang menggunakan dua latar waktu yang berbeda.
Misalnya: masa sekarang dengan masa pada zaman prasejarah, masa sekarang dan masa
50 tahun mendatang/futuristik).
Orientasi berisi tentang pengenalan latar, tokoh, serta konflik yang dapat
dikembangkan dengan deskripsi latar, pengenalan tokoh, dan pengenalan konflik.
Konplikasi berisi tentang hubungan sebab akibat munculnya suatu permasalahan
hingga masalah memuncak dimana komplikasi tersebut dikembangkan dengan
cara pengenalan tokoh lain, mengubah latar, atau menembus ke zaman yang
berbeda.
Resolusi berisi tentang penyelesaian masalah dari konflik yang terjadi dimana
resolisu tersebut dikembangkan dengan cara lompatan waktu, penggunaan sebab
akibat yang unik serta dikembangkan dengan unsur kejutan.
Unsur-unsur dan ciri-ciri teks cerita fantasi terbagi enam bagian. Penjelasan singkatnya
seperti berikut:
3. Ide cerita
Ide cerita terbuka terhadap daya khayal pengarang/penulis, tidak dibatasi oleh realitas yang
ada atau kehidupan nyata. Ide juga berupa irisan antara dunia nyata dan dunia khayal yang
diciptakan oleh penulis. Ide ceritanya terkadang bersifat sederhana, tapi mampu memberi
pesan yang menarik. Tema cerita fantasi adalah supranatural, ghaib, atau futuristik.
Alur dan latar cerita fantasi memiliki khas. Peristiwa yang dialami oleh tokoh terjadi pada dua
latar yaitu latar yang masih ada dalam kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak ada pada
kehidupan sehari-hari. Rangkaian peritiwa cerita fantasi menggunakan berbagai latar yang
bisa menerobos dimensi ruang dan waktu.
Tokoh dalam cerita fantasi bisa diberi ciri yang unik yang tidak ada dalam kehidupan dunia
nyata. Tokoh yang memiliki kesaktian-kesaktian.
6. Bersifat Fiksi
7. Bahasa
Penggunaan sinomin pada cerita dengan emosi yang kuat dan variasi kata yang cukup
menonjol. Bahasa yang digunakan sangat beragam/variatif, ekspresif, dan menggunakan
ragam percakapan (bukan bahasa formal).
(sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/teks-cerita-fantasi/)
Momo sedang bermain bersama adiknya, Boni. Mereka berdua asyik bermain dan seringkali
lupa waktu. Ketika sedang asyik-asyiknya bermain, tiba-tiba Boni menyeletuk kepada
kakaknya.
“Hahahahaa! Boni, Boni. Mana ada benda yang seperti itu di dunia nyata? Itu hanya
kartun. Tidak ada di kehidupan nyata.”
Boni yang diledek oleh kakaknya hanya diam dan menunjukkan muka kesal.
Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, ibu mulai memanggil Momo dan Boni untuk
bergegas cuci kaki dan bersiap tidur.
“Sebelum kita tidur, ayo kita main petak umpet, Kak,” kata Boni kepada kakaknya.
Kakanya mengernyitkan dahi sebentar lalu setuju.
Boni yang menutup mata dan berhitung sedangkan Momo yang bersembunyi. Momo
memilih bersembunyi ke gudang rumahnya karena ia yakin, Boni adiknya tidak akan
menemukannya di sana. Ia masuk ke gudang rumahnya, tempat menyimpan barang-barang
tidak terpakai di rumahnya.
Saat Momo memasuki gudang, ia bingung harus bersembunyi di mana lagi. Kemudian ia
melihat sebuah peti berukuran cukup besar. Momo kemudian memasuki peti tersebut dan
mulai bersembunyi.
Momo merasa sudah sangat lama di dalam peti itu dan adiknya tidak kunjung
menemukannya. Akhirnya Momo memutuskan untuk keluar dari peti untuk menyerah
kepada adikknya, tetapi alangkah kagetnya Momo saat mendapati ia keluar gudang, tetapi
gudang itu berubah menjadi perkebunan yang luas dan sepi serta gelap.
Momo sangat ketakutan dan segera masuk ke dalam peti itu lagi. Ia mulai menangis
ketakutan dan berharap ini semua hanya mimpi. Tiba-tiba sayup ia mendengar seseorang
yang berusaha membuka petinya.
Keesokan paginya Momo bertanya kepada ibunya, apakah dulu rumah ini adalah bekas
perkebunan. Ibunya menjawab iya. Kini Momo sadar bahwa kemarin ia semacam
melakukan perjalanan lintas waktu. Kemudian ia memeluk adiknya erat, ia merasa bersalah
meremehkan omongan dari adik kesayangannya itu.
(Sumber:https://sekolahnesia.com/contoh-cerita-fantasi-anak/
#Contoh_Cerita_Fantasi_Lintas_Waktu)
Membaca Teks Fabel
Tujuan 7.3 Pelajar mengidentifikasi informasi yang ada di dalam teks fabel
Pembelajaran berupa isi teks, struktur teks, dan kaidah kebahasaan.
Sarana 1. Perpustakaan
Prasarana 2. Buku
3. LCD/video
Ketersediaan Materi
Individu
Berkelompok (Lebih dari dua orang)
Metode
Diskusi
Latihan
penugasan
Presentasi
Eksplorasi
Materi Ajar, Alat, dan Bahan
Perkiraan Materi
Materi diperlukan untuk pengadaan majalah (bila diperlukan) dan kuota internet
Persiapan Pembelajaran
Waktu Persiapan
Langkah-langkah Pembelajaran
Pelaksanaan Asesmen
Di pinggir sungai, terdapat seekor buaya yang sedang kelaparan. Sudah tiga hari
Buaya itu belum makan dan perutnya terasa keroncongan. Hari ini, ia harus mendapat
mangsa karena kalau tidak, ia bisa mati kelaparan. Buaya itu segera masuk ke dalam
sungai dan berenang perlahan-lahan untuk mencari mangsa.
Tak lama kemudian, Buaya melihat seekor bebek yang juga sedang berenang di
sungai. Bebek sadar kalau dia sedang diawasi oleh Buaya. Bebek segera berenang ke tepi
sungai. Melihat mangsanya akan kabur, Buaya segera mengejar dan akhirnya Bebek pun
tertangkap.
“Ampun Buaya, tolong jangan mangsa aku, dagingku sedikit. Kenapa kamu tidak
memangsa kambing saja di dalam hutan,” ucap Bebek seraya menangis ketakutan.
“Baik, sekarang kau antar aku ke tempat persembunyian kambing itu,” perintah
Buaya dengan menunjukkan taring yang sangat tajam.
Tidak jauh dari situ, terdapat lapangan hijau tempat kambing mencari makan. Benar
saja, di sana ada banyak kambing yang sedang lahap memakan rumput.
Setelah mengintai beberapa lama, akhirnya Buaya mendapatkan satu ekor anak
kambing yang siap untuk dimangsa.
“Tolong, jangan makan aku, dagingku tidak banyak, aku masih kecil, kenapa kamu
tidak makan gajah saja yang dagingnya lebih banyak, aku bisa mengantarkan kamu ke
sana,” usul Kambing.
Anak kambing itu mengajak Buaya ke tepi danau yang luas. Di sana, ada anak gajah
yang besar. Buaya langsung mengejar dan menggigit kaki anak gajah itu. Ternyata, kulit
gajah itu sangat tebal sehingga Buaya tidak bisa melukainya.
Anak gajah itu berteriak meminta tolong kepada ibunya. Buaya terus berusaha
menjatuhkan anak gajah itu, tapi tidak berhasil. Mendengar teriakan anaknya, sekumpulan
gajah mendatangi dan menginjak Buaya sampai tidak bisa bernafas. Buaya itu tidak bisa
melawan karena ukuran ibu gajah itu sangat besar, ditambah dia juga lemas karena belum
makan. Buaya itu kehabisan tenaga dan mati.
(sumber: https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/menelaah-struktur-dan-kaidah-
kebahasaan-teks-fabel-2569/)
Soal
Jawablah pertanyaan berikut!
1. Apa tema cerita “Buaya yang Serakah”?
2. Tuliskan kembali tokoh-tokohnya!
3. Di mana latar tempat yang tersebut dalam cerita itu?
4. Mengapa bebek menyarankan buaya untuk menemui kambing?
5. Apakah kambing berhasil dimakan buaya?
6. Apa amanat yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita itu?
7. Bagaian mana yang menurutmu menarik dari cerita itu?
8. Apa yang terjadi pada buaya selanjutnya?
9. Bagian mana yang menjadi orientasi dari cerita tersebut?
10. Bagian manakan yang menjadi koda dari ceri fabel tersebut?
Kriteria Penilaian
Rubrik Penilaian
Refleksi Guru
Daftar Pustaka
Buku: Bahasa Indonesia untuk Siswa SMP/MTs Kelas VII. 2016. Kemdikbud. Hal 193-234.
Link:
https://woazy.com/2018/06/03/17-cerita-fabel-hewan-pendek-cerita-dongeng-anak-
sebelum-tidur/
https://pngtree.com/so/children-are-reading-a-book/2
https://id.wikipedia.org/wiki/Fabel#Struktur_Fabel
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/menelaah-struktur-dan-kaidah-kebahasaan-
teks-fabel-2569/)
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-fabel/)
Lembar Kerja
LEMBAR KERJA
Kelompok:
Anggota:
Di sebuah hutan yang lebat, hiduplah dua ekor ulat. Yang satu bernama Fintu
yang bersifat ramah, rendah hati, dan baik. Sedangkan yang satunya bernama Tuvi
yang bersifat angkuh dan suka meremehkan binatang lain.
Pada suatu hari, saat Fintu sedang mencari makanan, ia bertemu Tuvi.
“Hai Tuvi, bolehkah aku meminta sedikit makananmu?” pinta Fintu.
“Hey, Fintu! Ini makananku dan tetap makananku. Sana cari makanan yang
lain!” tolak Tuvi.
“Babaiklah…” Fintu menunduk dan berlalu.
Lain hari, akan ada pesta hutan. Semua binatang diundang. Putha si burung
hantu dengan gesitnya membagikan undangan berupa daun itu di malam hari dan
menaruhnya di depan pintu rumah para binatang.
Esok harinya, terdengar sorakan dari para binatang.
“Asyik! Pasti di sana ada banyak makanan! Aku bisa makan sepuasnya!”
sorak Cattya si anak kucing.
“Aku juga bisa makan biji-bijian, kan? Oh ya, bagi para ulat kalian tenang
saja, aku tak akan memakan kalian, kok!” pekik Chacky si ayam jago.
Fintu hanya tersenyum mendengar pernyataan teman-temannya itu
Namun tiba-tiba…
“Ah, ini hanya pesta kecil! Lihat saja, suatu saat nanti, aku akan membuat
pesta yang lebih besar!” Dengan angkuh Tuvi berkata.
“Tuvi! Kau tak boleh begitu!” seru Piku si beruang madu.
“Huh! Biarkan saja!” balas Tuvi sambil pergi.
Beberapa hari kemudian, Tuvi dan Fintu sudah menjadi kepompong. Mereka
menjalani hidup sebagai kepompong biasa. Beberapa minggu kemudian, mereka
sudah keluar dari kepompongnya. Tak disangka, sayap Tuvi ternyata berwarna
hitam! Sedangkan Fintu malah berwarna-warni.
Tuvi tahu, ini akibat keangkuhannya. Ia sangat menyesal dengan sikapnya.
(sumber: https://woazy.com/2018/06/03/17-cerita-fabel-hewan-pendek-cerita-
dongeng-anak-sebelum-tidur/
No Tokoh Watak
2. Peristiwa 2
3. Peristiwa 3
4. Peristiwa 4
LEMBAR KERJA
Kelompok:
Anggota:
Di sebuah hutan yang lebat, hiduplah dua ekor ulat. Yang satu bernama Fintu
yang bersifat ramah, rendah hati, dan baik. Sedangkan yang satunya bernama Tuvi
yang bersifat angkuh dan suka meremehkan binatang lain.
Pada suatu hari, saat Fintu sedang mencari makanan, ia bertemu Tuvi.
“Hai Tuvi, bolehkah aku meminta sedikit makananmu?” pinta Fintu.
“Hey, Fintu! Ini makananku dan tetap makananku. Sana cari makanan yang
lain!” tolak Tuvi.
“Babaiklah…” Fintu menunduk dan berlalu.
Lain hari, akan ada pesta hutan. Semua binatang diundang. Putha si burung
hantu dengan gesitnya membagikan undangan berupa daun itu di malam hari dan
menaruhnya di depan pintu rumah para binatang.
Esok harinya, terdengar sorakan dari para binatang.
“Asyik! Pasti di sana ada banyak makanan! Aku bisa makan sepuasnya!”
sorak Cattya si anak kucing.
“Aku juga bisa makan biji-bijian, kan? Oh ya, bagi para ulat kalian tenang
saja, aku tak akan memakan kalian, kok!” pekik Chacky si ayam jago.
Fintu hanya tersenyum mendengar pernyataan teman-temannya itu
Namun tiba-tiba…
“Ah, ini hanya pesta kecil! Lihat saja, suatu saat nanti, aku akan membuat
pesta yang lebih besar!” Dengan angkuh Tuvi berkata.
“Tuvi! Kau tak boleh begitu!” seru Piku si beruang madu.
“Huh! Biarkan saja!” balas Tuvi sambil pergi.
Beberapa hari kemudian, Tuvi dan Fintu sudah menjadi kepompong. Mereka
menjalani hidup sebagai kepompong biasa. Beberapa minggu kemudian, mereka
sudah keluar dari kepompongnya. Tak disangka, sayap Tuvi ternyata berwarna
hitam! Sedangkan Fintu malah berwarna-warni.
Tuvi tahu, ini akibat keangkuhannya. Ia sangat menyesal dengan sikapnya.
(sumber: https://woazy.com/2018/06/03/17-cerita-fabel-hewan-pendek-cerita-
dongeng-anak-sebelum-tidur/
Komplikas
i
Resolusi
Koda
Pengertian
Fabel (bahasa Inggris: fable) adalah cerita yang menceritakan kehidupan hewan yang
berperilaku menyerupai manusia. Fabel adalah cerita fiksi atau khayalan belaka (fantasi).
Kadang kala fabel memasukkan karakter minoritas berupa manusia. Cerita fabel juga sering
disebut cerita moral karena mengandung pesan yang berkaitan dengan moral. Tokoh-tokoh
cerita di dalam fabel semuanya binatang. Binatang tersebut diceritakan mempunyai akal,
tingkah laku, dan dapat berbicara seperti manusia. Watak dan budi manusia juga
digambarkan sedemikian rupa melalui tokoh binatang tersebut. Tujuan fabel adalah
memberikan ajaran moral dengan menunjukkan sifat-sifat jelek manusia melalui simbol
binatang-binatang. Melalui tokoh binatang, pengarang ingin mempengaruhi pembaca agar
mencontoh yang baik dan tidak mencontoh yang tidak baik.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Fabel#Struktur_Fabel)
Ciri-Ciri Fabel
Orientasi
Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan di taman. Ia sangat
bahagi karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut berkeliling taman
sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu.
Komplikasi
Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon, sang semut mengejek bentuk kepompong
yang jelek yang tidak bisa pergi ke mana-mana.
“Hei, Kepompong alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung di ranting
itu. Ayo jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini. Bagaimana nasibmu jika ranting itu patah?”
Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka.
Bahkan sang semut kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut
merasa bahwa dirinya ialah binatang yang paling hebat. Si kepompong hanya diam saja
mendengar ejekan tersebut. Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu,
karena hujan di mana-mana terdapat genangan lumpur.
Lumpur yang licin membuat semut tergelincir ke dalam lumpur. Ia terjatuh ke dalam lumpur.
Sang semut hampir tenggelam dalam genangan itu. Semut berteriak sekencang mungkin
untuk meminta bantuan.
Resolusi
Untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang melintas, kemudian kupu-kupu
menjulurkan sebuah ranting ke arah semut.
“Semut, peganglah erat-erat rating itu!! nanti aku akan mengangkat ranting itu”.
Koda
Akhirnya sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina semua
makhluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu.
(Sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-fabel/)
Pengertian
Fabel (bahasa Inggris: fable) adalah cerita yang menceritakan kehidupan hewan yang
berperilaku menyerupai manusia. Fabel adalah cerita fiksi atau khayalan belaka (fantasi).
Kadang kala fabel memasukkan karakter minoritas berupa manusia. Cerita fabel juga sering
disebut cerita moral karena mengandung pesan yang berkaitan dengan moral. Tokoh-tokoh
cerita di dalam fabel semuanya binatang. Binatang tersebut diceritakan mempunyai akal,
tingkah laku, dan dapat berbicara seperti manusia. Watak dan budi manusia juga
digambarkan sedemikian rupa melalui tokoh binatang tersebut. Tujuan fabel adalah
memberikan ajaran moral dengan menunjukkan sifat-sifat jelek manusia melalui simbol
binatang-binatang. Melalui tokoh binatang, pengarang ingin mempengaruhi pembaca agar
mencontoh yang baik dan tidak mencontoh yang tidak baik.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Fabel#Struktur_Fabel)
Ciri-Ciri Fabel
Orientasi
Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan di taman. Ia sangat
bahagi karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut berkeliling taman
sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu.
Komplikasi
Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon, sang semut mengejek bentuk kepompong
yang jelek yang tidak bisa pergi ke mana-mana.
“Hei, Kepompong alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung di ranting
itu. Ayo jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini. Bagaimana nasibmu jika ranting itu patah?”
Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka.
Bahkan sang semut kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut
merasa bahwa dirinya ialah binatang yang paling hebat. Si kepompong hanya diam saja
mendengar ejekan tersebut. Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu,
karena hujan di mana-mana terdapat genangan lumpur.
Lumpur yang licin membuat semut tergelincir ke dalam lumpur. Ia terjatuh ke dalam lumpur.
Sang semut hampir tenggelam dalam genangan itu. Semut berteriak sekencang mungkin
untuk meminta bantuan.
Resolusi
Untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang melintas, kemudian kupu-kupu
menjulurkan sebuah ranting ke arah semut.
“Semut, peganglah erat-erat rating itu!! nanti aku akan mengangkat ranting itu”.
Koda
Akhirnya sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina semua
makhluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu.
Dilihat dari waktu kemunculannya fabel dapat dikategorikan kedalam fabel klasik dan fabel
modern yaitu:
Fabel Klasik
Fabel klasik merupakan cerita yang telah ada sejak zaman dahulu, tetapi tidak ketahui
persis waktu munculnya, yang diwariskan secara turun-temurun lewat sarana lisan.
(Sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-fabel/)
Contoh Fabel
BUAYA YANG SERAKAH
Di pinggir sungai, terdapat seekor buaya yang sedang kelaparan. Sudah tiga hari
Buaya itu belum makan dan perutnya terasa keroncongan. Hari ini, ia harus mendapat
mangsa karena kalau tidak, ia bisa mati kelaparan. Buaya itu segera masuk ke dalam
sungai dan berenang perlahan-lahan untuk mencari mangsa.
Tak lama kemudian, Buaya melihat seekor bebek yang juga sedang berenang di
sungai. Bebek sadar kalau dia sedang diawasi oleh Buaya. Bebek segera berenang ke tepi
sungai. Melihat mangsanya akan kabur, Buaya segera mengejar dan akhirnya Bebek pun
tertangkap.
“Ampun Buaya, tolong jangan mangsa aku, dagingku sedikit. Kenapa kamu tidak
memangsa kambing saja di dalam hutan,” ucap Bebek seraya menangis ketakutan.
“Baik, sekarang kau antar aku ke tempat persembunyian kambing itu,” perintah
Buaya dengan menunjukkan taring yang sangat tajam.
Tidak jauh dari situ, terdapat lapangan hijau tempat kambing mencari makan. Benar
saja, di sana ada banyak kambing yang sedang lahap memakan rumput.
Setelah mengintai beberapa lama, akhirnya Buaya mendapatkan satu ekor anak
kambing yang siap untuk dimangsa.
“Tolong, jangan makan aku, dagingku tidak banyak, aku masih kecil, kenapa kamu
tidak makan gajah saja yang dagingnya lebih banyak, aku bisa mengantarkan kamu ke
sana,” usul Kambing.
Anak gajah itu berteriak meminta tolong kepada ibunya. Buaya terus berusaha
menjatuhkan anak gajah itu, tapi tidak berhasil. Mendengar teriakan anaknya, sekumpulan
gajah mendatangi dan menginjak Buaya sampai tidak bisa bernafas. Buaya itu tidak bisa
melawan karena ukuran ibu gajah itu sangat besar, ditambah dia juga lemas karena belum
makan. Buaya itu kehabisan tenaga dan mati.
(sumber: https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/menelaah-struktur-dan-kaidah-
kebahasaan-teks-fabel-2569/)
Menyimak Teks Fabel
Sarana 1. Perpustakaan
Prasarana 2. Buku
3. LCD/video
Ketersediaan Materi
Individu
Berkelompok (Lebih dari dua orang)
Metode
Diskusi
Penugasan
latihan
Presentasi
Eksplorasi
Perkiraan Biaya
Biaya diperlukan untuk pengadaan majalah (bila diperlukan) dan kuota internet.
Persiapan Pembelajaran
Waktu Persiapan
Langkah-langkah Pembelajaran
Soal
Pada suatu ketika ada seekor semut muda yang berjiwa petualang merasa bosan terus
menerus berada di dalam sarang, ia merasa jenuh dan tidak bahagia, ia ingin berpergian
berusaha mencari bunga kebahagiaan, lantas ia pun berpamitan ingin menjelajah dunia luar.
Oleh orangtuanya ia diberi pesan agar selalu berhati-hati karena kondisi di luar itu bisa
sangat berbeda dengan kondisi di dalam sarang mereka. Semut muda itu pun berjanji
bahwa akan segera pulang secepatnya. Oleh orangtuanya semut pun diberi bekal dan lalu
dimulailah perjalanan petualangan semut muda tersebut.
Ketika ia melihat air terjun ia merasa terpesona dan ingin meminum airnya, ia pun lalu
berusaha mendekatinya namun lokasi tempat air dengan tanah tempat ia berdiri itu terlalu
jauh perbedaan tingginya, jika ia terus mendekat maka dia akan bisa terjatuh masuk ke
dalam air, lalu ia berusaha menaiki batang rumput yang tumbuh menjuntai ke arah airnya.
Namun karena licin maka ia pun akhirnya jatuh juga dan nyaris tenggelam, hingga datang
pertolongan dari seekor merpati yang sedang melintas dan melihat kejadian itu lalu
menjatuhkan sehelai daun yang lalu segera dinaiki semut tersebut sampai ia pun bisa
sampai dengan selamat tiba di seberang, tempat seorang pemburu berdiri, dan rupanya
sedang mengarahkan senapannya mau menembak burung merpati itu.
Semut yang melihat hal itu lantas berinisiatif untuk menggigit kaki pemburu tersebut hingga
tembakannya meleset, dan burung merpati itu bisa terbang menjauh, sambil mengucapkan
terimakasih kepada semut yang telah menyelamatkan nyawanya. Semut pun juga
mengucapkan terima kasih karena telah terlebih dahulu diselamatkan nyawanya oleh
burung merpati, sehingga ia tidak jadi tenggelam.
Semut muda itu pun kembali ke sarangnya dengan wajah yang berseri-seri. Ketika ia
ditanya oleh ibu ratu semut, apa yang membuatnya bahagia berseri-seri, apakah ia telah
berhasil menemukan bunga bahagia itu, semut muda itu pun menjawab bahwa dengan
saling tolong menolong dan berkenalan dengan sahabat baru ia bisa merasa bahagia, jadi ia
tak perlu lagi mencari bunga bahagia.
Jawablah pertanyaan berdasar teks fabel di ata?yang didengar!
1. Apa
Pelaksanaan Asesmen
Kriteria Penilaian
Rubrik Penilaian
Refleksi Guru
Daftar Pustaka
Buku: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas
VII. Hal 193-234
Link:
https://pngtree.com/so/children-are-reading-a-book/2
https://id.wikipedia.org/wiki/Fabel#Struktur_Fabel
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-fabel/
(sumber: https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/menelaah-struktur-dan-kaidah-
kebahasaan-teks-fabel-2569/)
https://thegorbalsla.com/cerita-fabel/
https://woazy.com/2018/06/03/17-cerita-fabel-hewan-pendek-cerita-dongeng-anak-
sebelum-tidur/
https://www.youtube.com/watch?v=IxLAbrBSDCA
https://www.prestasiglobal.id/5-cerita-fabel-pendek-dan-singkat/
Lembar Kerja
LEMBAR KERJA
Nama kelompok:
Anggota:
https://www.youtube.com/watch?v=IxLAbrBSDCA
Fabel: Semut dan Belalang
Di musim panas yang hangat dan cerah sedikit menggoda Belalang untuk memainkan biola
kesayangan sambil bernyanyi dan menari. Hampir setiap harinya itulah yang dilakukan
Belalang. Ia tidak terpikir untuk melakukan aktifitas lainnya seperti bekerja atau bersiap
untuk mengumpulkan bekal musim dingin.
Sedikit pun tidak pernah terlintas dalam benak belalang bahwa musim panas yang sedang
dinikmatinya sekarang sudah akan berakhir. Musim panas yang membuatnya ceria sudah
akan berganti ke musim dingin, dimana hujan akan turun dengan lebat disertai suhu udara
yang sangat rendah.
Di saat belalang sedang asyiknya bermain biola, dia melihat Semut yang sedang giat
melewati rumahnya. Belalang yang masih riang tersebut ingin mengajak Semut bermain
bersama dan semut pun diundangnya untuk bersenang-senang ke kediaman belalang.
Tak disangka belalang ternyata semut menolak undangan belalang dengan santun, semut
berkata pada belalang,
“Maaf Belalang, aku masih ingin bekerja untuk bekal di musim dingin. Aku harus
mengumpulkan cadangan makanan yang banyak serta memperbaiki tempat tinggal agar
lebih hangat.”
“Berhentilah memikirkan hal yang tidak penting semut, mari kita bernyanyi dan
bersenang-senang, ayolah nikmati hidup kita,” sanggah belalang.
Tidak disangka musim panas berakhir jauh lebih cepat dari pada biasanya. Belalang yang
terbiasa gembira lantas panik bukan main. Ia tidak memiliki persediaan makanan yang
cukup ditambah rumahnya yang rusak dan tidak layak huni karena diterjang badai.
Dengan harapan tinggi dan lunglai belalang menuju rumah semut dan meminta bantuan
untuk diperbolehkan tinggal bersama dan meminta makan. Mendengar permohonan
tersebut semut menjawab.
“Maafkan aku belalang aku tidak bisa membantumu, rumahku terlalu sempit untukmu,
dan bekalku hanya cukup untuk keluargaku saja.”
Belalang akhirnya meninggalkan rumah semut dengan rasa menyesal dan sedih. Dalam hati
ia bergumam.
“Andai saja aku mengikuti nasihat semut saat itu untuk bekerja keras, pasti saat ini aku
bisa kenyang dan tidur nyenyak di dalam rumah.”
Peristiwa 1
Peristiwa 2
Peristiwa 3
Peristiwa 4
LEMBAR KERJA
Nama kelompok:
Anggota:
Dengarkan teks fabel yang dibacakan temanmu!
Atau
Simaklah tayangan video berikut
https://www.youtube.com/watch?v=IxLAbrBSDCA
Di musim panas yang hangat dan cerah sedikit menggoda Belalang untuk memainkan biola
kesayangan sambil bernyanyi dan menari. Hampir setiap harinya itulah yang dilakukan
Belalang. Ia tidak terpikir untuk melakukan aktifitas lainnya seperti bekerja atau bersiap
untuk mengumpulkan bekal musim dingin.
Sedikit pun tidak pernah terlintas dalam benak belalang bahwa musim panas yang sedang
dinikmatinya sekarang sudah akan berakhir. Musim panas yang membuatnya ceria sudah
akan berganti ke musim dingin, dimana hujan akan turun dengan lebat disertai suhu udara
yang sangat rendah.
Di saat belalang sedang asyiknya bermain biola, dia melihat Semut yang sedang giat
melewati rumahnya. Belalang yang masih riang tersebut ingin mengajak Semut bermain
bersama dan semut pun diundangnya untuk bersenang-senang ke kediaman belalang.
Tak disangka belalang ternyata semut menolak undangan belalang dengan santun, semut
berkata pada belalang,
“Maaf Belalang, aku masih ingin bekerja untuk bekal di musim dingin. Aku harus
mengumpulkan cadangan makanan yang banyak serta memperbaiki tempat tinggal agar
lebih hangat.”
“Berhentilah memikirkan hal yang tidak penting semut, mari kita bernyanyi dan
bersenang-senang, ayolah nikmati hidup kita,” sanggah belalang.
Tidak disangka musim panas berakhir jauh lebih cepat dari pada biasanya. Belalang yang
terbiasa gembira lantas panik bukan main. Ia tidak memiliki persediaan makanan yang
cukup ditambah rumahnya yang rusak dan tidak layak huni karena diterjang badai.
Dengan harapan tinggi dan lunglai belalang menuju rumah semut dan meminta bantuan
untuk diperbolehkan tinggal bersama dan meminta makan. Mendengar permohonan
tersebut semut menjawab.
“Maafkan aku belalang aku tidak bisa membantumu, rumahku terlalu sempit untukmu,
dan bekalku hanya cukup untuk keluargaku saja.”
Belalang akhirnya meninggalkan rumah semut dengan rasa menyesal dan sedih. Dalam hati
ia bergumam, “Andai saja aku mengikuti nasihat semut saat itu untuk bekerja keras, pasti
saat ini aku bisa kenyang dan tidur nyenyak di dalam rumah.”
B. Dengarkan teks fabel yang dibacakan! Atau bisa juga dengan perhatikan
tayangan video cerita fabel!
C. Diskusikan dengan kelompokmu terkait fabel yang didengar/ditonton!
1. Apa tema cerita tersebt?
2. Tuliskan tokoh-tokohnya!
Nama Watak tokoh
Tokoh
Konflik/klimaks
Resolusi
Koda
Ciri-Ciri Fabel
a.Tokohnya binatang
b. Watak tokoh yang digambarkan ada yang bik dan ada yang buruk.
c. Tokoh para binatang bisa berbicara seperti manusia.
d. Rangkaian cerita menunjukkan sebab akibat.
e. Menggunakan latar alam (hutan, sungai, kolam, dll)
f. Ciri bahasa yang digunakan: kalimat naratif, kalimat langsung berupa dialog, bahasa
sehari-hari yang digunakan dalam percakapan.,
1. Orientasi adalah kalimat yang terdapat pada awal cerita yang fungsinya untuk
pengenalan waktu, tempat dan karakter/tokoh.
2. Komplikasi adalah bagian dimana munculah masalah/konflik cerita.
3. Klimaks adalah konflik mencapai puncaknya.
4. Resolusi adalah bagian penyelesaian masalah atau pemecahan konflik pada cerita.
5. Koda adalah pesan moral dari pengarang (tidak semua pengarang menyantumkan
koda pada ceritanya) atau penyelesaian masalah.
(sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-fabel/)
1. Tema
2. Tokoh
Tokoh adalah para pelaku yang terdapat dalam sebuah fiksi. Dalam teks fabel, binatang
hadir sebagai personifikasi manusia, baik yang menyangkut penokohan lengkap dengan
karakternya maupun persoalan hidup yang diungkapkannya.
Itu artinya, manusia dan berbagai persoalan manusia itu diungkapkan lewat binatang.
Plot atau alur adalah cerita yang berisi urutan kejadian yang terjadi. Namun, tiap kejadian itu
hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau
menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain.
4. Latar
Latar atau setting yang disebut juga sebagai landasan tumpu, yang berisi pengertian
tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang
diceritakan.
(sumber:https://www.bola.com/ragam/read/4327942/pengertian-ciri-ciri-struktur-dan-unsur-
unsur-fabel)
Contoh Fabel:
https://www.youtube.com/watch?v=i_cmpA4xD9E
Pada suatu ketika ada seekor semut muda yang berjiwa petualang merasa bosan terus
menerus berada di dalam sarang, ia merasa jenuh dan tidak bahagia, ia ingin berpergian
berusaha mencari bunga kebahagiaan, lantas ia pun berpamitan ingin menjelajah dunia luar.
Oleh orangtuanya ia diberi pesan agar selalu berhati-hati karena kondisi di luar itu bisa
sangat berbeda dengan kondisi di dalam sarang mereka. Semut muda itu pun berjanji
bahwa akan segera pulang secepatnya. Oleh orangtuanya semut pun diberi bekal dan lalu
dimulailah perjalanan petualangan semut muda tersebut.
Ketika ia melihat air terjun ia merasa terpesona dan ingin meminum airnya, ia pun lalu
berusaha mendekatinya namun lokasi tempat air dengan tanah tempat ia berdiri itu terlalu
jauh perbedaan tingginya, jika ia terus mendekat maka dia akan bisa terjatuh masuk ke
dalam air, lalu ia berusaha menaiki batang rumput yang tumbuh menjuntai ke arah airnya.
Namun karena licin maka ia pun akhirnya jatuh juga dan nyaris tenggelam, hingga datang
pertolongan dari seekor merpati yang sedang melintas dan melihat kejadian itu lalu
menjatuhkan sehelai daun yang lalu segera dinaiki semut tersebut sampai ia pun bisa
sampai dengan selamat tiba di seberang, tempat seorang pemburu berdiri, dan rupanya
sedang mengarahkan senapannya mau menembak burung merpati itu.
Semut yang melihat hal itu lantas berinisiatif untuk menggigit kaki pemburu tersebut hingga
tembakannya meleset, dan burung merpati itu bisa terbang menjauh, sambil mengucapkan
terimakasih kepada semut yang telah menyelamatkan nyawanya. Semut pun juga
mengucapkan terima kasih karena telah terlebih dahulu diselamatkan nyawanya oleh
burung merpati, sehingga ia tidak jadi tenggelam.
Semut muda itu pun kembali ke sarangnya dengan wajah yang berseri-seri. Ketika ia
ditanya oleh ibu ratu semut, apa yang membuatnya bahagia berseri-seri, apakah ia telah
berhasil menemukan bunga bahagia itu, semut muda itu pun menjawab bahwa dengan
saling tolong menolong dan berkenalan dengan sahabat baru ia bisa merasa bahagia, jadi ia
tak perlu lagi mencari bunga bahagia.
video https://www.prestasiglobal.id/5-cerita-fabel-pendek-dan-singkat/
Cerita fabel pendek alkisah terdapat raja Rusa bertanduk emas yang memimpin sekelompok
kawanan rusa di hutan. Semuanya berjalan baik-baik saja hingga tibalah musim kemarau,
raja Rusa lalu mengutus kedua menterinya, yakni rusa totol dengan rusa merah untuk
mencari sumber air minum dan makanan untuk kawanan mereka. Sudah berhari-hari
kawanan mereka tidak makan dan tidak minum, akibat kemarau maka sungai pun kering
dan gersang tak ada rumput tumbuh di padang mereka tinggal.
Beberapa rusa pun sudah ada yang mati kelaparan. Lalu berangkatlah keduanya menjelajah
hutan, hingga merekapun sampai di suatu kolam air di tengah hutan, yang disekelilingnya
tumbuh rumput tinggi dengan daunnya yang menghijau, segar sekali. Rusa Merah dan Rusa
Totol pun merasa gembira sekali, keduanya lantas berusaha membawa rumput tersebut ke
tempat kawanan mereka tinggal.
Sewaktu di tengah perjalanan Rusa Merah meminta agar Rusa Totol merahasiakan tempat
kolam air tersebut. Rusa Totol pun tidak mau, ia ingin kawanan mereka untuk pindah ke
tempat kolam air itu berada. Rusa Merah marah dan mengatakan bahwa ia telah bersusah
payah menemukan tempat itu jadi ia ingin kawanan rusa yang lain untuk membeli darinya
dengan harga yang sangat mahal jika ingin rumput dan air yang mereka bawa, namun rusa
totol tidak setuju. Sambil menahan marah rusa merah yang rakus pun meneruskan
perjalanan mereka.
Namun sebelumnya ia mampir dulu ke rumahnya, lalu menyimpan separuh rumput yang ia
bawa, dengan maksud untuk ditimbun dan akan dijualnya dengan harga yang mahal
nantinya. Ia bermaksud untuk melakukan korupsi dan hanya akan membagikan separuh
saja rumput yang ia bawa kepada kawanan rusa yang lainnya.
Rusa totol yang melihatnya berusaha mencegah dan menasehati kepada rusa merah,
bahwa korupsi itu bukan perbuatan yang baik, mereka berdua telah diutus raja rusa untuk
mencari makanan dan mereka telah diberi upah yang cukup untuk melaksanakan tugas
tersebut jadi tidaklah layak jika rusa merah masih ingin mendapat keuntungan lebih banyak
lagi, sebanyak-banyaknya.
Rusa Merah pun marah kepada Rusa Totol yang ia sebut sebagai rusa yang bodoh dan
tolol. Singkat cerita akhirnya rusa totol pun sampai ke hadapan raja rusa dan mulai
membagikan rumput yang dibawanya kepada seluruh kawanan rusa dengan merata. Raja
rusa yang heran mengapa rusa totol hanya datang sendiri, pun mulai khawatir dengan nasib
rusa merah.
Ia pun bertanya kepada rusa totol, ada dimana rusa merah, apakah ia terbunuh oleh
harimau di perjalanan, sehingga tewas saat melaksanakan tugas, raja rusa lalu
merencanakan untuk memberi gelar pahlawan kepada rusa merah. Namun rusa totol pun
akhirnya menjelaskan kejadian yang sesungguhnya yakni rusa merah tewas dengan
sendirinya ketika ia bermaksud untuk menyerang rusa totol yang mau mencegahnya dari
perbuatan korupsi.
Saat rusa merah dengan marahnya berlari untuk menanduk rusa totol dengan tanduknya
yang kuat dan panjang, namun rusa totol berusaha menghindarinya, sehingga tewaslah rusa
merah akibat menanduk batu besar yang ada di belakang tempat berdirinya rusa totol. Itulah
akhir kisahnya, korupsi adalah perbuatan buruk yang hanya akan membawa keburukan bagi
pelakunya. Kerakusan hanya akan membawa pada celaka. Jangan pernah sekalipun untuk
berbuat curang dan korupsi, agar tidak celaka.
Fabel adalah salah satu dongeng yang menampilkan binatang sebagai tokoh utama.
Tokoh tersebut dapat berpikir, berperasaan, berbicara, bersikap dan berinteraksi seperti
manusia. Fabel bersifat didaktis untuk mendidik. Fabel digunakan sebagai kiasan kehidupan
manusia dan untuk mendidik masyarakat.
Ciri-Ciri Fabel
6. Orientasi adalah kalimat yang terdapat pada awal cerita yang fungsinya untuk
pengenalan waktu, tempat dan karakter/tokoh.
7. Komplikasi adalah bagian dimana munculah masalah/konflik cerita.
8. Klimaks adalah konflik mencapai puncaknya.
9. Resolusi adalah bagian penyelesaian masalah atau pemecahan konflik pada cerita.
10. Koda adalah pesan moral dari pengarang (tidak semua pengarang menyantumkan
koda pada ceritanya) atau penyelesaian masalah.
(sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-fabel/)
1. Tema
2. Tokoh
Tokoh adalah para pelaku yang terdapat dalam sebuah fiksi. Dalam teks fabel, binatang
hadir sebagai personifikasi manusia, baik yang menyangkut penokohan lengkap dengan
karakternya maupun persoalan hidup yang diungkapkannya.
Itu artinya, manusia dan berbagai persoalan manusia itu diungkapkan lewat binatang.
Plot atau alur adalah cerita yang berisi urutan kejadian yang terjadi. Namun, tiap kejadian itu
hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau
menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain.
4. Latar
Latar atau setting yang disebut juga sebagai landasan tumpu, yang berisi pengertian
tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang
diceritakan.
(sumber:https://www.bola.com/ragam/read/4327942/pengertian-ciri-ciri-struktur-dan-unsur-
unsur-fabel)
Contoh Fabel:
https://www.youtube.com/watch?v=i_cmpA4xD9E
Pada suatu ketika ada seekor semut muda yang berjiwa petualang merasa bosan terus
menerus berada di dalam sarang, ia merasa jenuh dan tidak bahagia, ia ingin berpergian
berusaha mencari bunga kebahagiaan, lantas ia pun berpamitan ingin menjelajah dunia luar.
Oleh orangtuanya ia diberi pesan agar selalu berhati-hati karena kondisi di luar itu bisa
sangat berbeda dengan kondisi di dalam sarang mereka. Semut muda itu pun berjanji
bahwa akan segera pulang secepatnya. Oleh orangtuanya semut pun diberi bekal dan lalu
dimulailah perjalanan petualangan semut muda tersebut.
Ketika ia melihat air terjun ia merasa terpesona dan ingin meminum airnya, ia pun lalu
berusaha mendekatinya namun lokasi tempat air dengan tanah tempat ia berdiri itu terlalu
jauh perbedaan tingginya, jika ia terus mendekat maka dia akan bisa terjatuh masuk ke
dalam air, lalu ia berusaha menaiki batang rumput yang tumbuh menjuntai ke arah airnya.
Namun karena licin maka ia pun akhirnya jatuh juga dan nyaris tenggelam, hingga datang
pertolongan dari seekor merpati yang sedang melintas dan melihat kejadian itu lalu
menjatuhkan sehelai daun yang lalu segera dinaiki semut tersebut sampai ia pun bisa
sampai dengan selamat tiba di seberang, tempat seorang pemburu berdiri, dan rupanya
sedang mengarahkan senapannya mau menembak burung merpati itu.
Semut yang melihat hal itu lantas berinisiatif untuk menggigit kaki pemburu tersebut hingga
tembakannya meleset, dan burung merpati itu bisa terbang menjauh, sambil mengucapkan
terimakasih kepada semut yang telah menyelamatkan nyawanya. Semut pun juga
mengucapkan terima kasih karena telah terlebih dahulu diselamatkan nyawanya oleh
burung merpati, sehingga ia tidak jadi tenggelam.
Semut muda itu pun kembali ke sarangnya dengan wajah yang berseri-seri. Ketika ia
ditanya oleh ibu ratu semut, apa yang membuatnya bahagia berseri-seri, apakah ia telah
berhasil menemukan bunga bahagia itu, semut muda itu pun menjawab bahwa dengan
saling tolong menolong dan berkenalan dengan sahabat baru ia bisa merasa bahagia, jadi ia
tak perlu lagi mencari bunga bahagia.
video https://www.prestasiglobal.id/5-cerita-fabel-pendek-dan-singkat/
Mengganggu Anak Rusa
Cerita fabel pendek alkisah terdapat raja Rusa bertanduk emas yang memimpin sekelompok
kawanan rusa di hutan. Semuanya berjalan baik-baik saja hingga tibalah musim kemarau,
raja Rusa lalu mengutus kedua menterinya, yakni rusa totol dengan rusa merah untuk
mencari sumber air minum dan makanan untuk kawanan mereka. Sudah berhari-hari
kawanan mereka tidak makan dan tidak minum, akibat kemarau maka sungai pun kering
dan gersang tak ada rumput tumbuh di padang mereka tinggal.
Beberapa rusa pun sudah ada yang mati kelaparan. Lalu berangkatlah keduanya menjelajah
hutan, hingga merekapun sampai di suatu kolam air di tengah hutan, yang disekelilingnya
tumbuh rumput tinggi dengan daunnya yang menghijau, segar sekali. Rusa Merah dan Rusa
Totol pun merasa gembira sekali, keduanya lantas berusaha membawa rumput tersebut ke
tempat kawanan mereka tinggal.
Sewaktu di tengah perjalanan Rusa Merah meminta agar Rusa Totol merahasiakan tempat
kolam air tersebut. Rusa Totol pun tidak mau, ia ingin kawanan mereka untuk pindah ke
tempat kolam air itu berada. Rusa Merah marah dan mengatakan bahwa ia telah bersusah
payah menemukan tempat itu jadi ia ingin kawanan rusa yang lain untuk membeli darinya
dengan harga yang sangat mahal jika ingin rumput dan air yang mereka bawa, namun rusa
totol tidak setuju. Sambil menahan marah rusa merah yang rakus pun meneruskan
perjalanan mereka.
Namun sebelumnya ia mampir dulu ke rumahnya, lalu menyimpan separuh rumput yang ia
bawa, dengan maksud untuk ditimbun dan akan dijualnya dengan harga yang mahal
nantinya. Ia bermaksud untuk melakukan korupsi dan hanya akan membagikan separuh
saja rumput yang ia bawa kepada kawanan rusa yang lainnya.
Rusa totol yang melihatnya berusaha mencegah dan menasehati kepada rusa merah,
bahwa korupsi itu bukan perbuatan yang baik, mereka berdua telah diutus raja rusa untuk
mencari makanan dan mereka telah diberi upah yang cukup untuk melaksanakan tugas
tersebut jadi tidaklah layak jika rusa merah masih ingin mendapat keuntungan lebih banyak
lagi, sebanyak-banyaknya.
Rusa Merah pun marah kepada Rusa Totol yang ia sebut sebagai rusa yang bodoh dan
tolol. Singkat cerita akhirnya rusa totol pun sampai ke hadapan raja rusa dan mulai
membagikan rumput yang dibawanya kepada seluruh kawanan rusa dengan merata. Raja
rusa yang heran mengapa rusa totol hanya datang sendiri, pun mulai khawatir dengan nasib
rusa merah.
Ia pun bertanya kepada rusa totol, ada dimana rusa merah, apakah ia terbunuh oleh
harimau di perjalanan, sehingga tewas saat melaksanakan tugas, raja rusa lalu
merencanakan untuk memberi gelar pahlawan kepada rusa merah. Namun rusa totol pun
akhirnya menjelaskan kejadian yang sesungguhnya yakni rusa merah tewas dengan
sendirinya ketika ia bermaksud untuk menyerang rusa totol yang mau mencegahnya dari
perbuatan korupsi.
Saat rusa merah dengan marahnya berlari untuk menanduk rusa totol dengan tanduknya
yang kuat dan panjang, namun rusa totol berusaha menghindarinya, sehingga tewaslah rusa
merah akibat menanduk batu besar yang ada di belakang tempat berdirinya rusa totol. Itulah
akhir kisahnya, korupsi adalah perbuatan buruk yang hanya akan membawa keburukan bagi
pelakunya. Kerakusan hanya akan membawa pada celaka. Jangan pernah sekalipun untuk
berbuat curang dan korupsi, agar tidak celaka.
Sarana 1. Perpustakaan
Prasarana 2. Buku
3. LCD/video
Konsep Utama:
Ketersediaan Materi
Pengayaan untuk peserta didik berpencapaian tinggi:
YA/TIDAK
Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep: YA/TIDAK
Individu
Berkelompok (Lebih dari dua orang)
Metode
Diskusi
Presentasi
Eksplorasi
Perkiraan Biaya
Biaya diperlukan untuk pengadaan majalah (bila diperlukan) dan kuota internet
Persiapan Pembelajaran
Persiapan Guru Mengajar: Menyiapkan bahan bacaan atau bahan tayangan berupa
video.
Menyiapkan Lembar Kerja.
Menyiapkan alat evaluasi/asesmen.
Menyiapkan buku dan kamus.
Waktu Persiapan
Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup
Soal
1. Susunlah teks fabel yang diacak di bawah ini hingga menjadi teks yang utuh
dengan susunan yang benar sesuai strukturnya!
Cerita Fabel Kuda yang Memakai Kulit Harimau
Saat berada di perjalanan menuju hutan yang lebat, tidak senjaga ia bertemu dengan
semacam kulit harimau. Kemudian ia mendekatinya dan benar saja, itu adalah kulit harimau
yang mungkin saja ditinggal oleh para pemburu hewan. Akhirnya, kuda tersebut mencoba
memasang kulit harimau pada tubuhnya dan ternyata sangat pas.
Kemudian, di benaknya pun terlintas untuk menakuti hewan-hewan di hutan yang ia jumpai
kemudian di bergegas untuk sembunyi. Akhirnya ia pun berhasil menemukan semak-semak
dengan memakai kulit harimau. Di sana ia bersembunyi sambil menunggu hewan di hutan
melewatinya.
Terdapat seekor kuda yang tengah berjalan dari suatu ladang gandum menuju suatu hutan
yang cukup lebat. Ia sudah sangat puas memakan gandum yang terdapat di ladang. Dan dia
merasa sangat gembira karena tidak ada petani yang menjaga ladang gandumnya.
Tidak lama setelah itu, ada beberapa domba gunung yang berjalan menuju arahnya. Lalu
kuda siap untuk melompat. Akhirnya, sang kuda pun meloncat ke arah domba dan secara
serentak domba tersebut berlarian kesana kemari karena ketakutan. Kuda tersebut akhirnya
tertawa dan puas karena berhasil menakuti domba-domba tersebut.
Kemudian, di benaknya pun terlintas untuk menakuti hewan-hewan di hutan yang ia jumpai
kemudian di bergegas untuk sembunyi. Akhirnya ia pun berhasil menemukan semak-semak
dengan memakai kulit harimau. Di sana ia bersembunyi sambil menunggu hewan di hutan
melewatinya.
Akhirnya kucing pun tertawa terbahak-bahak dan berkata, “JIka aku melihat engkau
menggunakan kulit harimau, tentu saja aku akan merasa ketakutan. Namun aumanmu
adalah suara kuda”.
Menyaksikan hal itu, akhirnya kuda memiliki inisiatif untuk mengagetkan sang kucing dari
belakang. Saat sudah amat dekat dengan kucing, kuda tersebut mengaum layaknya seekor
harimau. Namun, ia baru menyadari bahwa ia tidak mengeluarkan auman harimau akan
tetapi auman kuda. Mendengar hal tersebut kucing pun menoleh ke arah belakang dan
melihat kura berpakaian harimau dan mengeluarkan suara kuda.
Sesudah itu, kuda kembali bersembunyi untuk menakuti hewan lainnya. Kali ini kuda
tersebut menunggu cukup lama. Akhirnya, datanglah seekor kucing hutan yang sedang lari
dengan membawa tikus di mulitnya. Namun, kucing tersebut tidak melewati semak-semak
melainkan asik memakan tikus yang ia mangsa di dekat pohon besar.
Pelaksanaan Asesmen
Kriteria Penilaian
Rubrik Penilaian
Refleksi Guru
Daftar Pustaka
Buku: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas
VII. Hal 193-234.
Link:
https://pngtree.com/so/children-are-reading-a-book/2
https://id.wikipedia.org/wiki/Fabel#Struktur_Fabel
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-fabel/
(sumber: https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/menelaah-struktur-dan-kaidah-
kebahasaan-teks-fabel-2569/)
https://thegorbalsla.com/cerita-fabel/
https://woazy.com/2018/06/03/17-cerita-fabel-hewan-pendek-cerita-dongeng-anak-
sebelum-tidur/
Lembar Kerja
Lembar Kerja
Kelompok:
Anggota:
Saat tiba di telaga, ia mendapati ada burung bangau di sana sedang berenang. Ia
pun menyapa sembari mengeluarkan pancingnya.
Rubah pun membayangkan bahwa ia akan memperoleh ikan yang banyak untuk
makan malamnya.
“Aku sedang berenang sambil menikmati air telaga yang sejuk membasahi buluku,”
jawab bangau sembari mengepakkan sayapnya.
Rubah pun mulai memancing dan tak lapa kemudian pancingnya bergetar. Ia pun
bergegas menarik pancingnya dan menyaksikan seekor ikan di sana. Dengan penuh suka
cita ia berkata.
“Asyik aku akan pesta besar nanti malam. Bangau, apakah kamu mau makan malam
di tempatku?” Tanya rubah sambil membereskan alat memancingnya.
Bangau pun mengiyakan ajakan rubah dan tepat di waktu makan malam, bangau
datang ke rumah rubah.
Tok…tok…tok!
Mereka pun duduk di meja makan yang sudah tertata rapi. Bangau merasa amat
lapar karena aroma masakan yang mengundang selera.
Kemudian, sang bangau hanya metatap dan berdiam. Melihat hal itu, rubah
bertanya. “Bangau kenapa kamu tidak makan? Kamu tidak suka?”
“Paruhku panjang sehingga tidak bisa dipakai untuk memakan sup di mangkuk kecil
tersebut” Jawab bangau.
Rubah pun berkata, “Maafkan aku Bangau, yang kupunya hanya mangkuk kecil, tapi
kamu tidak perlu bersedih karena aku sudah menemukan jalan keluar.”
Akhirnya, rubah pun mengambil sebuah rantang dan mengisinya dengan sup sampai
penuh. “Ini bawalah rantangnya pulang dan kamu bisa menikmati makan malam di
rumahmu,” ujar rubah.
Kemudian, bangau pun menjawab, “Terima kasih Rubah, kamu baik sekali. Besok giliran
aku yang akan mengundangmu makan malam di rumah.”
(sumber: https://thegorbalsla.com/cerita-fabel/)
2. Diskusikan alur cerita yang ada dalam teks fabel di atas, kemudian urutkan kejadian
yang dialami oleh tokoh pada tabel berikut!
Awalnya/Pada suatu hari ...
Tiba-tiba ...
Lalu ...
Selanjutnya ...
Kemudian ...
Akhirnya ...
3. Mana ceria di atas yang merupakan bagian-bagian ...
2. Komplikasi-Klimaks
3. Resolusi
4. Koda
LEMBAR KERJA
Kelompok:
Anggota:
LEMBAR KERJA
Kelompok:
Anggota:
Kemudian ...
Tiba-tiba ...
Akhirnya ....
Materi/Bahan Bacaan untuk Peserta Didik
Pengertian
Fabel (bahasa Inggris: fable) adalah cerita yang menceritakan kehidupan hewan yang
berperilaku menyerupai manusia. Fabel adalah cerita fiksi atau khayalan belaka (fantasi).
Kadang kala fabel memasukkan karakter minoritas berupa manusia. Cerita fabel juga sering
disebut cerita moral karena mengandung pesan yang berkaitan dengan moral. Tokoh-tokoh
cerita di dalam fabel semuanya binatang. Binatang tersebut diceritakan mempunyai akal,
tingkah laku, dan dapat berbicara seperti manusia. Watak dan budi manusia juga
digambarkan sedemikian rupa melalui tokoh binatang tersebut. Tujuan fabel adalah
memberikan ajaran moral dengan menunjukkan sifat-sifat jelek manusia melalui simbol
binatang-binatang. Melalui tokoh binatang, pengarang ingin mempengaruhi pembaca agar
mencontoh yang baik dan tidak mencontoh yang tidak baik.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Fabel#Struktur_Fabel)
1. Orientasi adalah kalimat yang terdapat pada awal cerita yang fungsinya untuk
pengenalan waktu, tempat & karakter/tokoh.
2. Komplikasi adalah bagian/dimana/munculah masalah/atau/konflik cerita.
3. Klimaks adalah konflik mencapai puncaknya.
4. Resolusi adalah bagian penyelesaian masalah atau pemecahan konflik pada cerita.
5. Koda adalah pesan moral dari pengarang (tidak semua pengarang menyantumkan
koda pada ceritanya) atau penyelesaian masalah.
Contoh Fabel 1
Orientasi
Suatu hari singa mengajak beruang untuk berburu bersama. Beruang setuju karena ia juga
sedang lapar. Mereka segera menuju padang rumput karena di sana banyak mangsa.
Tiba di padang rumput, singa dan beruang bersembunyi di antara semak-semak. Masing-
masing mengincar mangsa yang akan mereka kejar.
Komplikasi
Setelah mengamati mangsa yang ada, singa dan beruang keluar dari tempat
persembunyian secara bersamaan. Mereka mulai mengejar mangsa. Tanpa disadari,
mereka mengejar mangsa yang sama, seekor anak rusa.
Dengan mudah, anak rusa itu bisa tertangkap. Singa dan beruang langsung bertengkar
memperebutkan anak rusa itu.
“Ini Mangsaku. Aku menangkapnya dengan gigitanku yang kuat,” kata singa.
Beruang tidak mau kalah, “Tidak, ini rusaku. Aku juga menangkapnya.”
Mereka terus memperebutkan anak rusa itu. Saat hari sudah sore, singa dan beruang
akhirnya berhenti berebut. Mereka lelah dan hanya duduk tanpa bisa menggerakan badan.
Rupanya, dari tadi serigala mengamati pertengkaran mereka. Mengetahui kalau saat ini
singa dan beruang sudah lelah.
“Ah, ini kesempatanku untuk merebut anak rusa itu,” pikir serigala.
Serigala segera berlari dan merebut anak rusa. “Terima kasih ya. Kalian baik sekali
memberiku anak rusa yang lezat ini,” kata serigala sambil tersenyum.
Resolusi
Dengan sisa tenaga, singa dan beruang berusaha merebut kembali mangsa mereka.
Namun, mereka sudah telalu lelah. Akhirnya, anak rusa itu dibawa kabur serigala.
Koda
“Semua salah kita. Kalau saja kita mau berbagi, pasti kita sama-sama kenyang sekarang,”
kata mereka dengan wajah yang terlihat menyesal.
Kata Kerja
Kata Kerja Intransitif yaitu kata kerja yang tidak memiliki objek.
Contohnya:
Contohnya:
Kata hubung yang sering digunakan dalam teks cerita fabel diantaranya: lalu, kemudian, dan
akhirnya.
Contohnya:
Akhirnya, sang semut meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulanginya.
(sumber: https://www.pelajaran.co.id/2019/26/pengertian-fabel.html)
Pengertian
Fabel (bahasa Inggris: fable) adalah cerita yang menceritakan kehidupan hewan yang
berperilaku menyerupai manusia. Fabel adalah cerita fiksi atau khayalan belaka (fantasi).
Kadang kala fabel memasukkan karakter minoritas berupa manusia. Cerita fabel juga sering
disebut cerita moral karena mengandung pesan yang berkaitan dengan moral. Tokoh-tokoh
cerita di dalam fabel semuanya binatang. Binatang tersebut diceritakan mempunyai akal,
tingkah laku, dan dapat berbicara seperti manusia. Watak dan budi manusia juga
digambarkan sedemikian rupa melalui tokoh binatang tersebut. Tujuan fabel adalah
memberikan ajaran moral dengan menunjukkan sifat-sifat jelek manusia melalui simbol
binatang-binatang. Melalui tokoh binatang, pengarang ingin mempengaruhi pembaca agar
mencontoh yang baik dan tidak mencontoh yang tidak baik.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Fabel#Struktur_Fabel)
Ciri-Ciri Fabel
Orientasi
Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan di taman. Ia sangat
bahagi karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut berkeliling taman
sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu.
Komplikasi
Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon, sang semut mengejek bentuk kepompong
yang jelek yang tidak bisa pergi ke mana-mana.
“Hei, Kepompong alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung di ranting
itu. Ayo jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini. Bagaimana nasibmu jika ranting itu patah?”
Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka.
Bahkan sang semut kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut
merasa bahwa dirinya ialah binatang yang paling hebat. Si kepompong hanya diam saja
mendengar ejekan tersebut. Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu,
karena hujan di mana-mana terdapat genangan lumpur.
Lumpur yang licin membuat semut tergelincir ke dalam lumpur. Ia terjatuh ke dalam lumpur.
Sang semut hampir tenggelam dalam genangan itu. Semut berteriak sekencang mungkin
untuk meminta bantuan.
Untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang melintas, kemudian kupu-kupu
menjulurkan sebuah ranting ke arah semut.
“Semut, peganglah erat-erat rating itu!! nanti aku akan mengangkat ranting itu”.
Koda
Akhirnya sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina semua
makhluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu.
Dilihat dari waktu kemunculannya fabel dapat dikategorikan kedalam fabel klasik dan fabel
modern yaitu:
Fabel Klasik
Fabel klasik merupakan cerita yang telah ada sejak zaman dahulu, tetapi tidak ketahui
persis waktu munculnya, yang diwariskan secara turun-temurun lewat sarana lisan.
(Sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-fabel/)
Contoh Fabel
Buaya yang Serakah
Di pinggir sungai, terdapat seekor buaya yang sedang kelaparan. Sudah tiga hari
Buaya itu belum makan dan perutnya terasa keroncongan. Hari ini, ia harus mendapat
mangsa karena kalau tidak, ia bisa mati kelaparan. Buaya itu segera masuk ke dalam
sungai dan berenang perlahan-lahan untuk mencari mangsa.
Tak lama kemudian, Buaya melihat seekor bebek yang juga sedang berenang di
sungai. Bebek sadar kalau dia sedang diawasi oleh Buaya. Bebek segera berenang ke tepi
sungai. Melihat mangsanya akan kabur, Buaya segera mengejar dan akhirnya Bebek pun
tertangkap.
“Ampun Buaya, tolong jangan mangsa aku, dagingku sedikit. Kenapa kamu tidak
memangsa kambing saja di dalam hutan,” ucap Bebek seraya menangis ketakutan.
“Baik, sekarang kau antar aku ke tempat persembunyian kambing itu,” perintah
Buaya dengan menunjukkan taring yang sangat tajam.
Tidak jauh dari situ, terdapat lapangan hijau tempat kambing mencari makan. Benar
saja, di sana ada banyak kambing yang sedang lahap memakan rumput.
Setelah mengintai beberapa lama, akhirnya Buaya mendapatkan satu ekor anak
kambing yang siap untuk dimangsa.
“Tolong, jangan makan aku, dagingku tidak banyak, aku masih kecil, kenapa kamu
tidak makan gajah saja yang dagingnya lebih banyak, aku bisa mengantarkan kamu ke
sana,” usul Kambing.
Anak kambing itu mengajak Buaya ke tepi danau yang luas. Di sana, ada anak gajah
yang besar. Buaya langsung mengejar dan menggigit kaki anak gajah itu. Ternyata, kulit
gajah itu sangat tebal sehingga Buaya tidak bisa melukainya.
Anak gajah itu berteriak meminta tolong kepada ibunya. Buaya terus berusaha
menjatuhkan anak gajah itu, tapi tidak berhasil. Mendengar teriakan anaknya, sekumpulan
gajah mendatangi dan menginjak Buaya sampai tidak bisa bernafas. Buaya itu tidak bisa
melawan karena ukuran ibu gajah itu sangat besar, ditambah dia juga lemas karena belum
makan. Buaya itu kehabisan tenaga dan mati.
(sumber: https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/menelaah-struktur-dan-kaidah-
kebahasaan-teks-fabel-2569/)
Menulis Teks Fantasi
Sarana 1. Perpustakaan
Prasarana 2. Buku
3. LCD/video
Konsep Utama:
Ketersediaan Materi
Individu
Berkelompok (Lebih dari dua orang)
Metode
Diskusi
Latihan
penugasa
Presentasi
Eksplorasi
Perkiraan Biaya
Biaya diperlukan untuk pengadaan majalah (bila diperlukan) dan kuota internet
Persiapan Pembelajaran
Persiapan Guru Mengajar: Menyiapkan bahan bacaan atau bahan tayangan berupa
video.
Menyiapkan Lembar Kerja.
Menyiapkan alat evaluasi/asesmen.
Menyiapkan buku dan kamus.
Waktu Persiapan
Langkah-langkah Pembelajaran
Soal
Orientasi
Konflik
Resolusi
Tokoh ajaib
Peristiwa
ajaib
Pelaksanaan Asesmen
Kriteria Penilaian
Rubrik Penilaian
Penskoran:
Skor 4 = jika terdapat semua unsur
Skor 3 = jika terdapat 3 unsur
Skor 2 = jika terdapat 2 unsur
Skor 1 = jika terdapat 1 unsur
Refleksi Guru
Buku: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas
VII. Hal 193-234.
Link:
https://pngtree.com/so/children-are-reading-a-book/2
https://www.gurupendidikan.co.id/teks-cerita-fantasi/
https://sekolahnesia.com/contoh-cerita-fantasi-anak/
https://www.ruangguru.com/blog/bahasa-indonesia-kelas-7-cara-membuat-teks-
cerita-fantasi
https://www.dosenpendidikan.co.id/contoh-cerita-fantasi/
Lembar Kerja
LEMBAR KERJA
Kelompok:
Anggota:
Wiz, sang kurcaci penggali sumur dengan memiliki sebatang pohon belimbing ajaib di
rumahnya di tengah hutan Morin. Buahnya berwarna-warni sesuai warna cabangnya. Pohon
belimbing ini merupakan pohon ajaib di kalangan para kurcaci di hutan Morin. Pohonya
bercabang lima seperti jari tangan, dengan warna yang berbeda-beda.
Setiap warna memiliki khasiatnya sendiri, buah merah cabang ibu jari berkhasiat dapat
menyembuhkan penyakit asma. Buah hijau cabang telunjuk, berkhasiat menyembuhkan
sakit perut. Buah kuning cabang jari tengah berkhasiat dapat menyembuhkan penyakit
mata, buah putih cabang jari manis berkhasiat mempercantik wajah.
Seperti bentuk jari manis yang anggun, belimbing putih sering dipesan kurcaci wanita untuk
mempercantik wajah dan tubuh, supaya tetap segar dan penuh pesona. Nah buah biru
cabang kelingking, kecil dan agak rapuh. Buah biru berkhasiat dapat menyembuhkan
penyakit lupa, semua kurcaci yang pelupa di hutan Morin, langsung pulih ingatanya ketika
memakan belimbing biru. Pokoknya nyos deh khsiatnya.
Suatu hari, Wiz pergi menggali sumur di desa sebelah hutan Morin, tiba-tiba matanya
terkena pecahan batu galian, wah bahaya kalau tidak cepat ditangani. Wiz lalu mengambil
belimbing kuning dari dalam tasnya, kemudian dimakannya. Ajaib, seketika itu juga sakit
mata wiz kembali pulih. Ketika hari mulai sore, Wiz pulang ke hutan.
Di tengah perjalanan Wiz bertemu seorang ibu tua yang sakit asma, Wiz jatuh kasihan,
kemudian ia mengambil belimbing merah dari tasnya dan diberikan kepada ibu tua tersebut,
setelah ibu tua memakannya, seketika itu juga sembuhlah penyakit asmanya, Ibu tua lalu
mengucapkan terima kasih kepada Wiz, Wiz melanjutkan perjalanan pulangnya, kembali
Wiz bertemu dengan kakak beradik yang tengah duduk di atas batu di pinggir sungai.
“Aduh, sakit perutku, Kak!!” kata anak laki-laki sambil meringis kesakitan memegang
perutnya.
“Sakit sekali ya, Dek??” tanya kakak perempuanya yang buruk rupa.
“Iya Kak, aku sudah tidak tahan lagi,” ucap anak lelaki menahan sakit.
“Oh, iya Pak Kurcaci, adikku butuh pertolongan, ia sakit perut, mungkin terlalu banyak
makan jambu air,” sang kakak memberitahu Wiz.
Wiz mengambil belimbing hijau dari tasnya dan diberikan ke anak lelaki itu.
Wiz menatap kakak perempuan yang buruk rupa kemudian menjadi iba. Wiz lalu mengambil
belimbing putih dan diberikan kepada sang kakak.
“Kamu juga boleh memakannya, nanti kamu akan tahu khasiatnya,” jawab Wiz.
Akhirnya kedua kakak beradik itu memakan buah belimbing dari pohon ajaib itu.
“Haa? aku bisa jadi cantik? kulitku pun jadi putih dan halus!” sorak sang kakak
perempuan buruk rupa takjub dengan perubahan yang baru saja terjadi.
“Aku juga sudah sembuh, Kak! perutku sudah nggak mules lagi,” kata si anak lelaki.
“Wah, terima kasih ya pak kurcaci, kami sangat beruntung bertemu kamu hari ini, terima
kasih, terima kasih, terima kasih,” keduanya menyampaikan rasa terima kasihnya berulang-
ulang.
Wiz hanya tersenyum mendengar ucapan terima kasih itu. Mendekati rumahnya di hutan,
Wiz bertemu dengan seorang kakek, kelihatannya sang kakek sedang kebingungan. Wiz
mendekati si kakek dan bertanya.
”Ada apa, kek?? ada yang dapat saya bantu??”tanya Wiz lembut.
“Iya, saya butuh bantuan, saya mau pulang ke rumah saya di pinggir hutan, tapi saya
lupa jalan pulangnya, sekarang saya tersesat,”ujar sang kakek yang pelupa.
“Oh jangan khawatir, Kek, Kakek makan saja belimbing biru ini!!” kata Wiz sambil
menyerahkan belimbing terkahir dari dalam tasnya.
Beberapa saat kemudian tampaklah reaksinya, kakek mulai sadar dan telah tahu arah ke
rumahnya.
“Terima kasih, sekarang saya jadi tahu jalan pulang ke rumah!!” kata kakek senang.
Nah, lengkaplah sudah tugas Wiz hari itu, dengan menyembuhkan lima penyakit dengan
buah belimbing ajaib. Setiap hari, Wiz si Kurcaci dan belimbing ajaibnya akan terus
menyembuhkan siapa saja yang membutuhkan pertolongan.
5. Tokoh ajaib
6. Peristiwa Ajaib
LEMBAR KERJA
Kelompok:
Anggota:
LEMBAR KERJA
Kelompok
Anggota:
1. Diskusikan dengan temanmu apa yang akan kamu tulis tentang teks cerita fantasi!
2. Tentukan judulnya!
3. Tulislah alurnya!
4. Buatlah ceritanya menjadi cerita berantai yang ditulis oleh anggota kelompokmu!
5. Tulis dengan menggunakan kaidah kebahasaan, kosa kata yang bervariasi, kalimat
yang beragam, memperhatikan tanda baca dan aturan penulisan yang benar.
JUDUL
ORIENTASI
KONFLIK
RESOLUSI
LEMBAR KERJA
Kelompok
Anggota:
Unsur-unsur dan ciri-ciri teks cerita fantasi terbagi enam bagian. Penjelasan singkatnya
seperti berikut:
Ide cerita
Ide cerita terbuka terhadap daya khayal pengarang/penulis, tidak dibatasi oleh realitas yang
ada atau kehidupan nyata. Ide juga berupa irisan antara dunia nyata dan dunia khayal yang
diciptakan oleh penulis. Ide ceritanya terkadang bersifat sederhana namun mampu memberi
pesan yang menarik. Tema cerita fantasi adalah supranatural, ghaib, atau futuristik.
Alur dan latar cerita fantasi memiliki khas. Peristiwa yang dialami oleh tokoh terjadi pada dua
latar yaitu latar yang masih ada dalam kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak ada pada
kehidupan sehari-hari. Rangkaian peritiwa cerita fantasi menggunakan berbagai latar yang
bisa menerobos dimensi ruang dan waktu.
Tokoh unik (mempunyai kesaktian)
Tokoh dalam cerita fantasi bisa diberi ciri yang unik yang tidak ada dalam kehidupan dunia
nyata. Tokoh yang memiliki kesaktian-kesaktian.
Bersifat Fiksi
Bahasa
Penggunaan sinomin pada cerita dengan emosi yang kuat dan variasi kata yang cukup
menonjol. Bahasa yang digunakan sangat beragam/variatif, ekspresif, dan menggunakan
ragam percakapan (bukan bahasa formal).
Unsur intrinsik cerita fantasi terbagi menjadi enam bagian, yaitu Tema, Alur, Tokoh dan
Penokohan, Latar, Sudut Pandang, dan Amanat. Unsur intrinsik adalah unsur yang
membangun suatu karya sastra di dalam karya sastra itu sendiri.
Tema, yaitu ide yang paling mendasar yang menjadi acuan untuk mengembangkan
suatu cerita.
Alur, yaitu jalan atau alur cerita yang berupa peristiwa-peristiwa yang tersusun dan
saling berkaitan satu sama lain.
Tokoh dan penokohan, yaitu karekter dari pemeran atau pelaku di dalam suatu
cerita.
Latar, yaitu tempat, waktu, serta suasana yang menjadi latar belakang suatu cerita.
Latar tempat
Tiga pohon berjajar rapih berdiri dengan kokoh. Sayap-sayap burung yang mulai
mengepak, menggoyangkan daun-daun dalam dahan. Hembusan angin yang tak biasa.
Mengemparkan kota Zaitun di sore ini.
Latar suasana
Air mata pun jatuh di pipi Pangeran Xin. Sepucuk surat dari sang nenek menjadi saksi
kepiluannya. Tawa canda pangeran sirna.
Latar Waktu
(sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/teks-cerita-fantasi/)
Materi/Bahan Bacaan untuk Guru
1. penggunaan kata ganti dan nama orang sebagai sudut pandang penceritaan.
(contoh: aku, mereka, dia, dikau, engkau, Quen, Angel Biru).
2. penggunaan kata yang mencerap panca indera dalam diskripsi latar (tempat,
waktu, dan suasana), contohnya dalam beberapa teks berikut.
Contoh: Monster itu bekaki empat. Langkah seribunya penuh dengan keberanian. Semakin
mendekat semakin melawan.
Kata sambung urutan waktu itu, sementara itu, bersamaan dengan itu, tiba-tiba, ketika,
sebelum, dan sebagainya. Penggunaan kata sambung uruan waktu untuk menandakan
datangnya tokoh lain atau perubahan latar, baik latar suasana, waktu, dan tempat.
Contoh:
Contoh:
Contoh: “Berlarilah Natakoo! Monster itu mengejarmu.” teriak ninja Kusuke dengan
kecemasan. Natakoo pun berlari sekuat tenaganya.
(sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/teks-cerita-fantasi/)
Contoh Cerita Fantasi yang akan dipakai dalam bermain bola kertas.
Batu Menangis
Ada seorang anak perempuan yang sangat manja. Ia suka membeli barang-barang mewah
padahal ibunya hanyalah seorang penjual kayu bakar. Meskipun begitu, jika ia tidak dituruti
kemauannya, ia akan marah. Ia akan mulai merajuk dan menangis hingga ibunya menuruti
segala permintaannya.
Ia selalu meminta dibelikan ini itu tanpa memikirkan apakah ibunya memiliki uang atau tidak.
Ibunya selalu berusaha sabar meskipun untuk mengumpulkan uang saja, ia harus berjalan
sangat jauh dari hutan ke kota untuk menjual kayu bakarnya.
Suatu ketika, anak perempuan tersebut meminta ibunya menemaninya membeli baju baru di
kota. Ia membeli baju sangat banyak dan meminta ibunya untuk membawakan semua
barang belanjaannya. Ia memperlakukan ibunya seperti layaknya seorang pembantu.
Saat sedang perjalanan pulang, ada seseorang yang memanggil gadis itu.
“Hai Gadis Cantik, sungguh cantik parasmu. Sedang bersama ibumu kah dirimu?”
Tanya pemuda tersebut.
Gadis tersebut merasa malu untuk mengakui ibunya yang berpakaian lusuh.
Mendengar pernyataan tersebut, ibunya sangat kecewa dan sedih. Tanpa terasa sang ibu
berdo’a kepada Tuhan.
“Ya Tuhan, aku sangat kecewa. Aku marah mempunyai anak yang hatinya keras
bagaikan batu. Lebih baik jadikan dia batu saja,” Ibunya berkata demikian sembari
meninggalkan anaknya sendirian.
Tiba-tiba langit menggelegar, dan gadis itu berubah menjadi batu. Batu tersebut menangis
dan mengeluarkan air mata, “Huhuhuh ibu maafkan aku,” Begitu tangisnya.
Tangisnya membesar dan membuatnya menjadi danau dengan patung anak perempuan di
sampingnya. Ia dikutuk menjadi batu menangis selamanya.
(Sumber: https://sekolahnesia.com/contoh-cerita-fantasi-anak/)