Anda di halaman 1dari 18

LAMPIRAN III

Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan


Nomor : S-27/PB/PB.6/2022
Tanggal : 7 Juli 2022

Petunjuk Teknis Penyelesaian Data Barang Milik Negara (BMN) Anomali Dalam
Rangka Migrasi Data ke SAKTI

A. Residu Data BMN Anomali

Sesuai dengan Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-3/PB/PB.6/2022 tanggal


25 Januari 2022 hal Rilis Aplikasi SAIBA Versi 21.1.0 dan SIMAK Versi 21.1.0 Dalam Rangka
Penyusunan LKKL Unaudited Tahun 2021 dan S-16/PB/PB.6/2022 tanggal 25 Maret 2022 hal
Rilis Update Aplikasi Persediaan Versi 21.1.0, SIMAK BMN Versi 21.2.0, dan SAIBA Versi
21.2.0 Dalam Rangka Penyusunan LKKL Tahun 2021 Audited, pada masa penyusunan
laporan keuangan tahun 2021, seluruh satker telah melakukan serangkaian prosedur Kertas
Kerja Konfirmasi (K3), normalisasi beserta tindak lanjut normalisasi (Input Normalisasi atau
Hapus Normalisasi), perbaikan data persediaan minus, serta penyamaan data persediaan
antara Aplikasi Persediaan dan Aplikasi SAIBA dalam rangka penyelesaian data Barang Milik
Negara (BMN) anomali. Penyelesaian data BMN anomali dilakukan dengan tujuan untuk
membentuk saldo awal yang wajar dan akurat pada modul-modul pelaporan SAKTI. Namun
demikian, setelah laporan keuangan tahun 2021 audited selesai disusun, masih terdapat data
BMN anomali yang belum diselesaikan, di mana di antaranya menjadi temuan pemeriksaan
BPK atas LKPP Tahun 2021.

Beberapa kondisi data anomali yang ditemukan setelah terbitnya laporan keuangan tahun
2021 audited beserta dampaknya antara lain:
1. Data Persediaan Anomali
a. Tidak terdapat data detail persediaan per layer pada Aplikasi e-Rekon&LK

Hal ini disebabkan satker tidak melakukan update Aplikasi Persediaan versi terakhir
(versi 21.1.1 date modified 18-04-2022) dan tidak mengirimkan data persediaan ke
Aplikasi SIMAK BMN menggunakan aplikasi yang paling mutakhir dalam penyusunan
laporan keuangan tahun 2021 audited. Kondisi ini mengganggu proses migrasi data
ke SAKTI karena Modul Persediaan SAKTI tidak memperoleh saldo awal tahun 2022
per anak satker per kode barang per layer FIFO.
b. Terdapat data detail persediaan per layer pada Aplikasi e-Rekon&LK namun berbeda
dengan saldo persediaan pada neraca percobaan tahun 2021 audited
-2-

Hal ini terjadi karena proses penyamaan data persediaan antara Aplikasi Persediaan
dengan Aplikasi SAIBA tidak berhasil, sebagai akibat satker tidak melakukan seluruh
tahapan sesuai ketentuan. Sebagai contoh, satker dan/atau anak satker tidak
melakukan login ulang setelah melakukan update Aplikasi Persediaan versi terakhir
sehingga proses perhitungan ulang sesuai urutan layer FIFO tidak berjalan
sebagaimana mestinya. Penyebab lain adalah terdapat transaksi persediaan tahun
2022 yang telah direkam pada Aplikasi Persediaan tahun 2021 sehingga data detail
persediaan per layer yang dihasilkan menjadi tidak tepat. Kondisi ini seharusnya telah
diketahui ketika satker melakukan penerimaan dan penyamaan data pada Aplikasi
SAIBA, sehingga dapat segera ditangani sebelum laporan keuangan tahun 2021
audited diterbitkan. Permasalahan ini wajib diselesaikan sebelum dilakukan migrasi
data ke SAKTI, karena akan berdampak pada ketidak-akuratan data serta selisih saldo
persediaan antara Modul Persediaan dengan Modul Akuntansi dan Pelaporan SAKTI.
c. Terdapat layer (kuantitas) persediaan minus
Layer persediaan minus baik saldo awal maupun layer-layer selanjutnya seharusnya
dapat diselesaikan menggunakan update Aplikasi Persediaan versi terakhir. Masih
adanya layer persediaan minus mengindikasikan bahwa satker tidak menggunakan
update Aplikasi Persediaan versi terakhir dan/atau tidak memedomani petunjuk teknis
instalasi dan penggunaan update aplikasi sebagaimana mestinya. Layer persediaan
minus tidak dapat dilakukan migrasi data ke SAKTI karena tervalidasi sebagai data
tidak normal.
d. Terdapat selisih data persediaan dalam daftar (barang usang, barang rusak, barang
tidak dikuasai) antara Aplikasi Persediaan dengan e-Rekon&LK

Permasalahan ini serupa dengan kondisi sebagaimaan dimaksud pada huruf b di atas,
di mana terdapat selisih data antara Aplikasi Persediaan dengan e-Rekon&LK.
Meskipun persediaan usang, persediaan rusak, dan persediaan tidak dikuasai tidak
lagi disajikan dalam laporan BMN dan laporan keuangan, namun data tersebut
diperlukan dalam rangka tindak lanjut penatausahaan BMN seperti proses
penghapusan dan/atau pemindahtanganan. Untuk itu, diperlukan data persediaan
usang, persediaan rusak, dan persediaan tidak dikuasai yang valid untuk dimigrasi ke
SAKTI.
e. Terdapat layer (harga satuan) persediaan minus

Layer persediaan minus terjadi karena kuantitas minus sebagaimana dimaksud pada
huruf c atau harga satuan minus. Data dengan kondisi ini tidak dapat dimigrasi ke
SAKTI karena termasuk data tidak normal yang berdampak pada validitas saldo
persediaan.
-3-

f. Terdapat kodefikasi persediaan yang tidak sesuai ketentuan


Kodefikasi persediaan terdiri dari 10 digit kode sub-sub kelompok barang dan 6 digit
kode barang. Pada beberapa satker, ditemukan kodefikasi persediaan yang tidak
standar, antara lain kodefikasi persediaan kosong dan kodefikasi persediaan kurang
dari 16 digit. Data dengan kondisi ini tidak dapat dimigrasi ke SAKTI karena termasuk
data tidak normal.
g. Terdapat nilai persediaan dalam nilai desimal (pecahan).
Pada prinsipnya, aplikasi yang digunakan dalam penyusunan pelaporan tidak
mengakomodasi nilai desimal (pecahan), dengan pertimbangan bahwa nilai satuan
terkecil dalam mata uang kita adalah Rp1. Namun demikian, pada database e-
Rekon&LK terdapat data persediaan dengan nilai desimal (kuantitas atau harga
satuan) yang berasal dari Aplikasi Bridging yang digunakan oleh beberapa satker
Badan Layanan Umum (BLU). Kondisi ini menghambat proses migrasi data ke Modul
Persediaan SAKTI.

2. Data Aset Tetap/Aset Lainnya Anomali


Data aset tetap/aset lainnya masih termasuk ke dalam kelompok data anomali apabila
masih memenuhi 17 kriteria data tidak normal sebagaimana dituangkan dalam Surat
Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-3/PB/PB.6/2022 tanggal 25 Januari 2022 hal
Rilis Aplikasi SAIBA Versi 21.1.0 dan SIMAK Versi 21.1.0 Dalam Rangka Penyusunan
LKKL Unaudited Tahun 2021.

B. Tindak Lanjut Penyelesaian Data BMN Anomali


Berdasarkan permasalahan di atas, Pemerintah masih memiliki kewajiban untuk
menyelesaikan data BMN anomali dalam rangka pembentukan saldo awal SAKTI yang akurat
dan andal. Untuk menyeragamkan perlakuan atas residu data BMN anomali tersebut, berikut
adalah langkah-langkah yang harus dilakukan oleh satker berdasarkan kategori
permasalahan yang dialami:

1. Data Persediaan

a. Tidak terdapat data detail persediaan per layer pada Aplikasi e-Rekon&LK

Untuk dapat membentuk saldo awal Modul Persediaan pada SAKTI sesuai dengan
saldo persediaan per 31 Desember 2021 audited yang dirinci sampai dengan per anak
satker, per kode barang, dan per layer sesuai urutan FIFO, satker harus mengirimkan
data detail persediaan dari Aplikasi Persediaan ke e-Rekon&LK. Langkah-langkah
yang harus dilakukan oleh satker adalah sebagai berikut:
-4-

1) Pada satker yang tidak terdapat data detail persediaan di Aplikasi e-Rekon&LK,
ketika dilakukan monitoring melalui menu Kertas Kerja Konfirmasi >> Monitoring
Rekon Persediaan maka kolom Persediaan menunjukkan saldo nol sedangkan
kolom SAIBA terdapat saldo.

2) Satker melakukan pencetakan data Neraca Percobaan posisi 31 Desember 2021


audited dari e-Rekon&LK, yang mencakup saldo persediaan per 6 digit akun.
Neraca Percobaan yang dihasilkan dari e-Rekon&LK tersebut seharusnya sama
dengan Neraca Percobaan yang dihasilkan dari Aplikasi SAIBA.

3) Satker melakukan pencocokan data persediaan per 6 digit akun antara Neraca
Percobaan posisi 31 Desember 2021 audited dari e-Rekon&LK dengan data detail
persediaan pada Aplikasi Persediaan dan Laporan Posisi Persediaan di Neraca
yang dihasilkan Aplikasi Persediaan.

4) Pengiriman data detail persediaan ke e-Rekon&LK seharusnya dapat dilakukan


menggunakan Aplikasi Persediaan versi terakhir yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan tahun 2021 audited (versi 21.1.1 date modified 18-
04-2022). Namun demikian, satker mungkin mengalami kesulitan untuk
mengakses data detail dalam rangka pencocokan data, karena Aplikasi
Persediaan versi 21.1.1 tidak menyediakan menu untuk mencetak daftar atau
laporan yang menyajikan data detail persediaan per layer. Untuk itu, dalam rangka
memudahkan pengecekan data detail pada Aplikasi Persediaan sebelum
melakukan pengiriman ke e-Rekon&LK, satker agar menggunakan update Aplikasi
-5-

Persediaan versi 21.1.2 yang dapat diunduh dari website hai Kemenkeu melalui
tautan https://hai.kemenkeu.go.id/downloads/aplikasi-satuan-kerja-instansi. Adapun
petunjuk instalasi dan penggunaan update Aplikasi Persediaan versi 21.1.2
dituangkan dalam Lampiran IV surat ini.
5) Setelah melakukan instalasi dan seluruh prosedur sesuai ketentuan, satker
melakukan pengiriman data bulan 12 (Bulan Desember 2021) menggunakan
Aplikasi Persediaan versi 21.1.2, sehingga terbentuk file excel pada folder
psedia21\excel dengan nama file migrasi_sakti_xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.xls. Satker
agar melakukan pengecekan data detail persedian pada file
migrasi_sakti_xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.xls sesuai langkah-langkah dalam Lampiran
IV surat ini, sebelum mengunggah data detail persediaan ke e-Rekon&LK.

6) Apabila terdapat perbedaan antara data detail persediaan dan Neraca Percobaan
posisi 31 Desember 2021 audited dari e-Rekon&LK sebagaimana dimaksud pada
poin 1) sampai dengan poin 3), satker agar mengikuti langkah-langkah
penyelesaian sebagaimana dimaksud pada huruf b.
7) Selain memastikan kesamaan data antara data detail persediaan dan Neraca
Percobaan posisi 31 Desember 2021 audited, satker juga wajib memastikan tidak
terdapat layer persediaan minus baik kuantitas maupun harga satuan.
Pengecekan dapat dilakukan berdasarkan file excel
migrasi_sakti_xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.xls yang menyajikan data detail persediaan
per layer, atau melalui pencetakan laporan Rincian Persediaan khususnya pada
kolom “saldo per 1-Januari-2021” serta pada laporan Persediaan Minus.

8) Apabila terdapat layer persediaan minus baik kuantitas maupun harga satuan,
satker agar mengikuti langkah-langkah penyelesaian sebagaimana dimaksud
pada huruf c.
9) Apabila dapat dipastikan bahwa data detail persediaan pada Aplikasi Persediaan
telah sama dengan saldo Neraca Percobaan posisi 31 Desember 2021 audited
dari Aplikasi e-Rekon&LK dan tidak terdapat layer persediaan minus, satker agar
mengunggah data detail persediaan dari Aplikasi Persediaan ke e-Rekon&LK
dengan cara mengirimkan data bulan 12 (bulan Desember 2021) melalui menu
Utility >> Kirim/Batal Kirim ke SIMAK BMN, pilih bulan 12 tahun anggaran 2021.
-6-

10) Satker tidak perlu menerima ADK persediaan tersebut pada Aplikasi SIMAK BMN
dan SAIBA.

11) Satker mengunggah ADK yang berisi data detail persediaan ke Aplikasi e-
Rekon&LK melalui menu Upload >> Persediaan menggunakan user UAKPB (Unit
Akuntansi Kuasa Pengguna Barang) atau user UAPB (unit Akuntansi Pengguna
Barang). File yang diunggah mencakup MGR_PSD_DAT_xxxx.txt untuk data detail
persediaan dan MGR_PSD_REF_xxxx.txt untuk data referensi persediaan. Dalam
melakukan pengunggahan data, pastikan kode dan uraian satker benar.
Selanjutnya, pilih jenis data yang akan diunggah (data dan/atau referensi).

Setelah selesai mengunggah data dan klik “kirim” maka akan muncul notifikasi
pada sudut kanan bawah bahwa data berhasil di-upload.

12) Setelah melakukan pengunggahan data, satker agar memastikan kesesuaian data
detail persediaan dengan saldo persediaan pada Neraca Percobaan tahun 2021
audited di Aplikasi e-Rekon&LK melalui menu Proses Rekon >> Persediaan. Pada
kolom Action, klik tombol Detail sehingga muncul tabel berikut:
-7-

Data detail persediaan per akun yang telah sama dengan saldo laporan keuangan
mengindikasikan bahwa data tersebut telah siap dilakukan migrasi ke SAKTI.

13) Apabila satker telah melakukan perbaikan data dalam rangka pengiriman data
detail persediaan ke Aplikasi e-Rekon&LK menggunakan Aplikasi Persediaan versi
21.1.1 data modified 18-04-2022 sebelum surat ini terbit, satker tidak perlu
mengulang perbaikan data tersebut menggunakan update Aplikasi Persediaan
versi 21.1.2. Satker dapat menginstal update Aplikasi Persediaan versi 21.1.2
dilanjutkan dengan pengunggahan data ke Aplikasi e-Rekon&LK.

b. Terdapat data detail persediaan per layer pada Aplikasi e-Rekon&LK namun berbeda
dengan saldo persediaan pada neraca percobaan tahun 2021 audited

Data detail persediaan pada Aplikasi e-Rekon&LK dimigrasi untuk menjadi saldo awal
Modul Persediaan SAKTI, sedangkan saldo Laporan Keuangan Tahun 2021 Audited
dimigrasi untuk menjadi saldo awal Modul Akuntansi dan Pelaporan (Modul GLP)
SAKTI. Agar diperoleh saldo awal persediaan yang sama antara Modul Persediaan
dengan Modul Akuntansi dan Pelaporan, perlu dipastikan bahwa sumber data pada e-
Rekon&LK juga sama. Bagi satker yang mengalami selisih antara data detail
persediaan dengan saldo Neraca Percobaan Tahun 2021 Audited agar melakukan
langkah-langkah berikut:
1) Penyandingan data detail persediaan dengan saldo Neraca Percobaan dapat
dilakukan melalui:
-8-

a) Pada Aplikasi e-Rekon&LK menu Kertas Kerja Konfirmasi >> Monitoring Rekon
Persediaan, terdapat selisih nilai antara kolom Persediaan dengan kolom
SAIBA.

b) Pada Aplikasi e-Rekon&LK menu Monitoring BMN >> Rekonsiliasi Internal,


terdapat selisih nilai antara kolom Rph SAIBA dan kolom Rph SIMAK
khususnya untuk data persediaan bulan Desember 2021.

c) Terdapat selisih antara data detail persediaan pada file


migrasi_sakti_xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.xls atau Laporan Posisi Persediaan di
Neraca yang dihasilkan Aplikasi Persediaan dengan saldo persediaan pada
Neraca Percobaan tahun 2021 audited yang dihasilkan Aplikasi e-Rekon&LK.

2) Satker agar memastikan telah menggunakan Aplikasi Persediaan dengan versi


minimum 21.1.0 atau versi 21.1.1 dengan date modified 18-04-2022 sebagaimana
tercantum dalam S-16/PB/PB.6/2022 tanggal 25 Maret 2022 hal Rilis Update
Aplikasi Persediaan Versi 21.1.0, SIMAK BMN Versi 21.2.0, dan SAIBA Versi
21.2.0 Dalam Rangka Penyusunan LKKL Tahun 2021 Audited, atau menggunakan
update Aplikasi Persediaan versi 21.1.2 yang dapat diunduh dari website hai
Kemenkeu.

3) Kemudian seluruh UAKPB (satker induk) dan UAPKPB (satker pembantu/anak


satker) agar memastikan bahwa seluruh prosedur yang telah diatur dalam petunjuk
teknis pemutakhiran dan penggunaan update aplikasi telah dilakukan, misalnya:
a) Seluruh UAKPB dan UAPKPB telah melakukan logout dan login ulang pada
Aplikasi Persediaan.
b) Tidak terdapat transaksi persediaan tahun 2022 yang direkam pada Aplikasi
Persediaan tahun 2021.
-9-

c) Tidak terdapat transaksi Koreksi Persediaan yang telah direkam pada Aplikasi
Persediaan sebelum dilakukan login ulang, karena transaksi Koreksi
Persediaan akan menghalangi terjadinya perhitungan ulang/pengurutan ulang
FIFO.

4) Bagi anak satker yang berbeda device (PC/Laptop) dengan satker induk agar
mengirim ulang ADK bulanan (bulan Januari sampai dengan Desember 2021) ke
UAKPB setelah melakukan login ulang.

5) Satker induk menerima ADK bulanan yang dikirimkan oleh anak-anak satker,
kemudian satker induk melakukan login ulang pada Aplikasi Persediaan.

6) Satker induk melakukan pengecekan kembali kesamaan data detail sebagaimana


prosedur yang dimaksud pada huruf a. Dalam hal masih ditemukan selisih data
detail persediaan dengan saldo persediaan pada Neraca Percobaan tahun 2021
audited, satker agar merekam transaksi mutasi keluar dan/atau mutasi masuk
persediaan melalui Aplikasi Persediaan, sehingga diperoleh saldo akhir data detail
persediaan yang sama dengan saldo Neraca Percobaan, dengan ketentuan
sebagai berikut:
a) Apabila data detail persediaan lebih kecil dari Neraca Percobaan, maka satker
induk agar melakukan perekaman transaksi Opname Fisik Masuk/Tambah.
Transaksi tersebut direkam menggunakan kode barang baru yang sesuai
dengan akun 6 digit Neraca Percobaan, uraian barang diawali kata “Migrasi
Barang”, dengan kuantitas 1 unit dan harga satuan sebesar selisih antara data
detail persediaan dengan saldo Neraca Percobaan.
Untuk memudahkan pemilihan kode barang yang direkam dalam rangka
mengatasi selisih data detail persediaan dengan Neraca Percobaan, satker
dapat berpedoman pada tabel berikut:
No Kode Akun Neraca Uraian Akun Kodefikasi Sub-
Percobaan yang subkelompok Barang
Mengalami Selisih yang Dipilih untuk
Data Direkam Transaksi
Mutasi Masuk dan/atau
Keluar
1 117111 Barang Konsumsi 1010301001
2 117112 Amunisi 1010103006
3 117113 Bahan untuk 1010305001
Pemeliharaan
4 117114 Suku Cadang 1010299999
- 10 -

5 117121 Materai dan Leges 1010501001


6 117122 Tanah Bangunan untuk 1010501002
Dijual atau Diserahkan
kepada
Masyarakat/Pemda
7 117123 Hewan dan Tanaman 1010501003
untuk Dijual atau
Diserahkan kepada
Masyarakat
8 117124 Peralatan dan Mesin 1010501004
untuk dijual atau
diserahkan kepada
Masyarakat
9 117125 Jalan, Irigasi dan 1010501005
Jaringan untuk
diserahkan kepada
Masyarakat
10 117126 Aset Tetap Lainnya untuk 1010501006
diserahkan kepada
Masyarakat
11 117127 Aset Lain-Lain untuk 1010501007
diserahkan kepada
Masyarakat
12 117128 Barang Persediaan 1010501008
Lainnya untuk
Dijual/Diserahkan ke
Masyarakat
13 117129 Persediaan lainnya untuk 1010901006
diserahkan kepada
masyarakat-dalam
proses
14 117131 Bahan Baku 1010105002
15 117141 Persediaan dalam 1011001001
Rangka Bantuan Sosial
16 117191 Persediaan untuk tujuan 1010601002
strategis/berjaga - jaga
17 117199 Persediaan Lainnya 1020206001
- 11 -

Ilustrasi 1:
Pada Satker XYZ, setelah seluruh proses pemutakhiran dan penggunaan
update Aplikasi Persediaan dilakukan, hasil penyandingan data menunjukkan
bahwa data detail persediaan lebih kecil daripada saldo Neraca Percobaan per
31 Desember 2021 audited sebesar Rp750.000 pada akun 117111 (Barang
Konsumsi).
Satker Akun Uraian Akun Neraca Percobaan Data Detail
XYZ 117111 Barang 1.750.000 1.000.000
Konsumsi

Atas kondisi tersebut, satker agar merekam Transaksi Opname Fisik


Masuk/Tambah menggunakan kode barang baru 1010301001xxxxxx (sesuai
tabel di atas) dengan uraian barang “Migrasi Barang Konsumsi Lainnya”
sebanyak 1 unit dengan harga satuan Rp750.000.
Setelah melakukan perekaman Transaksi Opname Fisik Masuk/Tambah
tersebut, pastikan bahwa saldo akhir data detail persediaan telah sama dengan
saldo Neraca Percobaan, sehingga data detail persediaan siap untuk diunggah
ke e-Rekon&LK.

b) Apabila data detail persediaan lebih besar dari Neraca Percobaan, maka satker
induk agar melakukan perekaman transaksi Opname Fisik Keluar/Kurang.
Transaksi tersebut dilakukan terhadap kode barang yang sesuai dengan akun
6 digit Neraca Percobaan, sehingga saldo akhir data detail persediaan sama
dengan atau mendekati saldo persediaan pada Neraca Percobaan tahun 2021
audited.
Apabila perekaman transaksi Opname Fisik Keluar/Kurang tersebut
mengakibatkan data detail persediaan lebih kecil dari Neraca Percobaan,
satker agar merekam transaksi Opname Fisik Masuk/Tambah menggunakan
kode barang baru yang sesuai dengan akun 6 digit Neraca Percobaan dan
diberi uraian barang “Migrasi Barang …”, dengan kuantitas 1 unit dan harga
satuan sebesar selisih antara data detail persediaan dengan saldo Neraca
Percobaan.

Ilustrasi 2:
Pada Satker XYZ, setelah seluruh proses pemutakhiran dan penggunaan
update Aplikasi Persediaan dilakukan, hasil penyandingan data menunjukkan
bahwa data detail persediaan lebih besar daripada saldo Neraca Percobaan
sebesar Rp750.000 pada akun 117111 (Barang Konsumsi).
- 12 -

Satker Akun Uraian Akun Neraca Percobaan Data Detail


XYZ 117111 Barang 1.000.000 1.750.000
Konsumsi

Atas kondisi tersebut, satker agar merekam Transaksi Opname Fisik


Keluar/Kurang atas kode barang 10103xxxxxxxxxxx senilai kurang lebih
Rp750.000. Mengingat bahwa nilai persediaan yang dikeluarkan sesuai
dengan urutan FIFO, satker tidak dapat memilih layer persediaan dengan
harga satuan tertentu untuk dilakukan mutasi keluar.
Untuk kondisi di atas, diasumsikan bahwa hasil perekaman Transaksi Opname
Fisik Keluar/Kurang tersebut mengakibatkan data detail persediaan menjadi
lebih kecil dari saldo Neraca Percobaan sebesar Rp50.000 (karena nilai
persediaan yang dimutasi keluar adalah Rp800.000). Untuk itu, satker agar
merekam transaksi Opname Fisik Masuk/Tambah menggunakan kode barang
baru 1010301001xxxxxx dengan nama barang “Migrasi Barang Konsumsi
Lainnya” sebanyak 1 unit dengan harga satuan Rp50.000.
Setelah melakukan perekaman Transaksi Opname Fisik Masuk/Tambah
tersebut, pastikan bahwa saldo akhir data detail persediaan telah sama dengan
saldo Neraca Percobaan, sehingga data detail persediaan siap untuk diunggah
ke e-Rekon&LK.

7) Apabila satker telah melakukan perekaman transaksi mutasi keluar dan/atau


mutasi masuk persediaan melalui Aplikasi Persediaan dalam rangka penyamaan
data detail persediaan dengan saldo Neraca Percobaan sebelum surat ini
diterbitkan dan satker tidak menggunakan kode serta uraian barang di atas, satker
tidak perlu mengulang perbaikan data dan tidak perlu mengubah kode dan/atau
uraian barang yang telah terlanjur direkam.

8) Setelah melakukan perekaman transaksi mutasi masuk dan/atau mutasi keluar


persediaan dalam rangka penyamaan data, satker melakukan login ulang Aplikasi
Persediaan.

9) Satker mengirimkan ADK dari Aplikasi Persediaan melalui menu Utility >> Kirim
ADK ke SIMAK-BMN dan mengirimkan ADK bulan 12. Satker tidak perlu menerima
ADK persediaan tersebut di Aplikasi SIMAK BMN dan Aplikasi SAIBA.

10) Satker mengunggah ADK persediaan (file


MGR_PSD_DAT_xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.txt dan
MGR_PSD_REF_xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.txt) ke Aplikasi e-Rekon&LK, serta
melakukan pengecekan kesamaan data persediaan melalui menu:
- 13 -

a) Proses Rekon >> Persediaan >> kolom Action >> klik Detail;
b) Kertas Kerja Konfirmasi >> Monitoring Rekon Persediaan; dan/atau
c) Monitoring BMN >> Rekonsiliasi Internal.

11) Data detail persediaan per akun yang telah sama dengan saldo laporan keuangan
mengindikasikan bahwa data tersebut telah siap dilakukan migrasi ke SAKTI.

12) Apabila satker telah melakukan perbaikan data dalam rangka pengiriman data
detail persediaan ke Aplikasi e-Rekon&LK menggunakan Aplikasi Persediaan versi
21.1.1 data modified 18-04-2022 sebelum surat ini terbit, satker tidak perlu
mengulang perbaikan data tersebut menggunakan update Aplikasi Persediaan
versi 21.1.2. Satker dapat menginstal update Aplikasi Persediaan versi 21.1.2
dilanjutkan dengan pengunggahan data ke Aplikasi e-Rekon&LK.

c. Terdapat layer (kuantitas) persediaan minus

Layer persediaan (kuantitas) minus dapat terjadi pada layer saldo awal yang
merupakan bawaan dari saldo Tahun Anggaran Yang Lalu (TAYL) atau layer yang
berasal dari transaksi pada Tahun Anggaran Berjalan. Pada prinsipnya, penyelesaian
layer (kuantitas) persediaan minus sama dengan langkah-langkah sebagaimana
penanganan selisih data detail persediaan dengan saldo persediaan di Neraca
Percobaan yang telah dijelaskan pada huruf b, di mana satker perlu memastikan
bahwa proses pemutakhiran dan penggunaan update Aplikasi Persediaan versi
terakhir telah dilakukan sesuai ketentuan. Selanjutnya, satker perlu memastikan
bahwa data detail persediaan telah sama dengan saldo persediaan pada Neraca
Percobaan tahun 2021 audited. Apabila diperlukan, satker agar merekam transaksi
mutasi masuk dan/atau mutasi keluar persediaan dalam rangka penyamaan data,
dilanjutkan dengan pengiriman data detail dari Aplikasi Persediaan ke Aplikasi e-
Rekon&LK.

d. Terdapat selisih data persediaan dalam daftar (barang usang, barang rusak, barang
tidak dikuasai) antara Aplikasi Persediaan dengan e-Rekon&LK

Selisih data persediaan juga dimungkinkan terjadi atas persediaan dalam daftar yang
mencakup persediaan usang, persediaan rusak, dan/atau persediaan tidak dikuasai.
Selisih data persediaan dalam daftar tidak berdampak pada laporan BMN maupun
laporan keuangan, namun perlu dipastikan validitas dan akurasinya sebagai dasar
dalam melakukan tindak lanjut penatausahaan BMN pada Aplikasi SAKTI. Untuk itu,
satker agar melakukan pengecekan saldo persediaan dalam daftar pada Aplikasi e-
Rekon&LK melalui menu Kertas Kerja Konfirmasi >> Monitoring Persediaan UR, serta
- 14 -

memastikan bahwa saldo dimaksud benar dan telah sesuai dengan Aplikasi
Persediaan.

Apabila saldo persediaan usang, rusak, dan/atau tidak dikuasai pada Aplikasi e-
Rekon&LK tidak sesuai dan berbeda dengan Aplikasi Persediaan, satker agar
melakukan pengunggahan ulang data detail persediaan ke Aplikasi e-Rekon&LK menu
Upload >> Persediaan Usang Rusak. Pengunggahan data dilakukan mengggunakan
update Aplikasi Persediaan versi 21.1.2 sesuai langkah-langkah pada huruf b.

e. Terdapat layer (harga satuan) persediaan minus, terdapat kodefikasi persediaan yang
tidak sesuai ketentuan, dan/atau terdapat nilai persediaan dalam desimal (pecahan).

Dengan mempertimbangkan simplifikasi, efektivitas, dan efisiensi, data persediaan


anomali dengan kondisi ini dilakukan penanganan oleh Tim Pengembang Aplikasi
pada Kementerian Keuangan, sehingga data tersebut menjadi wajar/normal dan dapat
segera dilakukan migrasi ke SAKTI. Satker yang memiliki data persediaan tersebut
agar berkoordinasi dengan unit akuntansi di atasnya dan/atau KPPN mitra kerjanya,
serta secara aktif melakukan monitoring kesamaan dan kewajaran data persediaan
pada Aplikasi e-Rekon&LK, antara lain melalui menu:
- 15 -

1) Proses Rekon >> Persediaan >> kolom Action >> klik Detail;
2) Kertas Kerja Konfirmasi >> Monitoring Rekon Persediaan; dan/atau
3) Monitoring BMN >> Rekonsiliasi Internal.

Periode Penyelesaian Data Persediaan Anomali

Penyelesaian data anomali persediaan berupa tidak adanya data detail, selisih data detail
dengan Neraca Percobaan, serta adanya layer (kuantitas) minus sebagaimana dimaksud
pada huruf a sampai dengan huruf c menjadi syarat finalisasi proses migrasi data ke
SAKTI, perekaman transaksi tahun 2022, serta penyusunan laporan keuangan semester
I tahun 2022 menggunakan SAKTI. Data anomali dengan kondisi ini tidak dapat dilakukan
migrasi sebelum dilakukan penanganan. Untuk itu, satker agar segera menyelesaikan
data persediaan anomali tersebut, selambat-lambatnya tanggal 18 Juli 2022.

Masih adanya data anomali persediaan berupa selisih data persediaan rusak, usang,
dan/atau tidak dikuasai antara Aplikasi e-Rekon&LK dengan Aplikasi Persediaan tidak
menghalangi satker untuk melakukan finalisasi migrasi. Tindak lanjut atas selisih data
persediaan dalam daftar dapat dilakukan secara paralel dengan proses finalisasi migrasi
dan perekaman transaksi tahun 2022 pada SAKTI, dan wajib diselesaikan sampai dengan
batas waktu penyusunan dan penyampaian penyampaian Laporan Keuangan
Kementerian Negara (LKKL) Semester I Tahun 2022.

Data persediaan anomali yang mencakup layer (harga satuan) minus, kodefikasi barang
yang tidak sesuai dengan ketentuan, serta nilai persediaan dalam pecahan (desimal) saat
ini sedang ditangani oleh Tim Pengembang Aplikasi pada Kementerian Keuangan,
sebelum dilakukan migrasi ke SAKTI.

Setelah seluruh data persediaan telah memenuhi kriteria wajar/normal dan dimigrasi ke
SAKTI secara terpusat, proses finalisasi migrasi oleh masing-masing satker dilakukan
sesuai Surat Direktur Jenderal Perbendaharaaan Nomor S-142/PB/2022 tanggal 14 Juni
2022 hal Pemberitahuan Pelaksanaan Migrasi Data Modul Pelaporan SAKTI (Modul
Persediaan, Aset Tetap, dan GLP SAKTI). Selanjutnya, satker agar melakukan
perekaman seluruh transaksi persediaan tahun 2022 pada SAKTI secara sekuensial
sesuai urutan keterjadian transaksi berdasarkan dokumen sumber terkait.

Pada akhir semester I tahun 2022, satker wajib melakukan opname fisik atas seluruh
persediaan yang merupakan objek inventarisasi serta merekam Berita Acara Opname
Fisik tersebut ke SAKTI. Perekaman hasil opname fisik tersebut sekaligus bertujuan untuk
menetralkan kembali transaksi mutasi masuk dan/atau mutasi keluar persediaan yang
- 16 -

pernah dilakukan satker dalam rangka penyamaan data detail pada Aplikasi Persediaan
dan e-Rekon&LK, sebelum migrasi data ke SAKTI.

2. Data Aset Tetap/Aset Lainnya


Idealnya, penanganan data aset tetap/aset lainnya yang masih memenuhi 17 kriteria data
tidak normal dilakukan pada Aplikasi e-Rekon&LK sebelum data tersebut dilakukan
migrasi ke Modul Aset Tetap SAKTI. Dengan demikian, saldo awal tahun 2022 yang
terbentuk pada SAKTI merupakan data yang valid dan wajar. Namun demikian, tidak
seluruh variasi data tidak normal dapat diperbaiki sebelum data dimigrasi ke SAKTI karena
dapat berdampak pada pergeseran saldo laporan keuangan tahun 2021 audited. Dengan
mempertimbangkan hal tersebut, penyelesaian data aset tetap/aset lainnya anomali
dibedakan menjadi:

a. Penanganan oleh Tim Pengembang Aplikasi pada Kementerian Keuangan


Perbaikan data aset tetap/aset lainnya anomali yang tidak berdampak pada
pergeseran saldo laporan BMN dan laporan keuangan tahun 2021 audited pada
Aplikasi e-Rekon&LK dilakukan sebelum data tersebut dilakukan migrasi ke SAKTI.
Perbaikan data tersebut dilakukan oleh Tim Pengembang Aplikasi pada Kementerian
Keuangan.

b. Penanganan oleh masing-masing satker selaku pemilik data


Penyelesaian data aset tetap/aset lainnya anomali yang berdampak pada pergeseran
saldo laporan BMN dan laporan keuangan tahun 2021 audited pada Aplikasi e-
Rekon&LK dilakukan setelah data tersebut dilakukan migrasi ke SAKTI. Perbaikan
data tersebut dilakukan oleh masing-masing satker.

Dengan demikian, data tersebut dimigrasi ke SAKTI dalam kondisi anomali dan
tervalidasi sebagai data tidak normal oleh SAKTI. Satker agar melakukan monitoring
data melalui fitu-fitur MONSAKTI, serta melakukan normalisasi dan tindak lanjut atas
data tersebut pada SAKTI, dan dibukukan sebagai transaksi tahun 2022. Petunjuk
lebih lanjut mengenai penyelesaian data aset tetap/aset lainnya anomali akan
dituangkan dalam surat terpisah.

C. Pengunggahan Data Detail Persediaan pada Aplikasi e-Rekon&LK

1. Sehubungan dengan kebutuhan pengunggahan data detail persediaan dari Aplikasi


Persediaan ke e-Rekon&LK dalam rangka penyelesaian data persediaan anomali,
saat ini menu menu Upload >> Persediaan dan menu Upload >> Persediaan Rusak
Usang pada Aplikasi e-Rekon&LK telah dibuka. K/L tidak perlu mengajukan
- 17 -

permintaan open period Aplikasi e-Rekon&LK dan satker tidak perlu mengajukan reset
BAR ke KPPN mitra.

2. Setelah melakukan perbaikan data persediaan anomali, satker agar segera


mengunggah ADK ke Aplikasi e-Rekon&LK menggunakan user UAKPB atau UAPB.
ADK yang diunggah adalah ADK yang terbentuk ketika satker melakukan pengiriman
data persediaan bulan 12 (bulan Desember 2021) ke Aplikasi SIMAK-BMN, yaitu terdiri
dari file MGR_PSD_DAT_xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.txt untuk data detail dan
MGR_PSD_REF_xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.txt untuk referensi persediaan.

3. Setelah satker mengunggah ADK data detail dan referensi persediaan, satker agar
melakukan pengecekan status upload pada menu Proses Rekon >> Persediaan dan
memastikan data detail yang diunggah telah sesuai dengan sado Neraca Percobaan
e-Rekon&LK melalui menu Proses Rekon >> Persediaan >> Detail.
- 18 -

4. Satker yang telah melakukan perbaikan data detail persediaan dan mengunggah ke
Aplikasi e-Rekon&LK melalui menu Upload >> Persediaan, dilanjutkan dengan proses
migrasi ke SAKTI secara terpusat oleh Kementerian Keuangan, tidak dapat melakukan
pengunggahan ulang data detail persediaan melalui menu dimaksud. Namun
demikian, satker masih dapat melakukan perbaikan data persediaan rusak, usang,
dan/atau tidak dikuasai dan mengunggah ke Aplikasi e-Rekon&LK melalui memu
Upload >> Persediaan Rusak Usang

5. Dalam hal ditemukan kendala dalam penyelesaian data persediaan anomali, satker
agar berkoordinasi dengan unit akuntansi di atasnya dan/atau KPPN mitra, atau
berkonsultasi dengan mengirimkan tiket ke hai Kemenkeu.

Anda mungkin juga menyukai