Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

SOSISALISASI KAWASAN TANPA ROKOK

A. PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan suatu unsur yang sangat penting untuk terciptanya masyarakat
yang adil, makmur dan sejahtera dan merupakan hak asasi manusia yang merupakan unsur
kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana
yang dimaksudkan dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari Agenda ke-5 Nawa Cita,
yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Program ini didukung oleh program
sektoral lainnya yaitu Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Kerja dan Program
Indonesia Sejahtera. Program Indonesia Sehat selanjutnya menjadi program utama
Pembangunan Kesehatan yang kemudian direncanakan pencapaiannya melalui Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, yang ditetapkan melalui Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor HK. 02.02/Menkes/52/2015.
Dalam rangka pelaksanaaan Program Indonesia Sehat telah disepakati adanya 12
indikator utama untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga. Salah satu indikator yang
saat ini menjadi perhatian khusus yaitu setiap anggota keluarga tidak ada yang merokok. Hal
ini didasari dari Indonesia yang saat ini menghadapi ancaman serius akibat meningkatnya
jumlah perokok, prevalensi perokok laki-laki di Indonesia merupakan yang tertinggi di dunia
dan diprediksi lebih dari 97 juta penduduk Indonesia terpapar asap rokok (Riskesdas, 2013).
Kecenderungan peningkatan prevalensi merokok terlihat lebih besar pada kelompok anak-
anak dan remaja, Riskesdas 2018 menunjukan bahwa terjadi peningkatan prevalensi merokok
penduduk usia 18 tahun dari 7,2% menjadi  9,1%. Penelitian Globocan 2018 menyatakan,
dari total kematian akibat kanker di Indonesia, Kanker paru menempati urutan pertama
penyebab kematian yaitu sebesar 12,6%.
Bahaya dari asap rokok tidak hanya akan berdampak pada perokok aktif saja, tetapi
juga akan sangat berpengaruh lebih buruk bagi orang-orang yang ada disekitar perokok
tersebut. Kebiasaan merokok merupakan perilaku yang sulit untuk diubah karena efek
kecanduan yang ditimbulkan dari nikotin, namun disadari untuk dapat mengurangi dampak
negatifnya terutama terhadap lingkungan, demi kesehatan masyarakat, harus ada kebijakan
efektif yang diambil, salah satunya dengan penerapan kawasan tanpa rokok. Sanksi yang
dijatuhkan terhadap pelanggaran kawasan tanpa rokok yaitu sanksi administratif seperti
teguran dan denda administrasi.
Penetapan Kawasan Tanpa Rokok merupakan upaya perlindungan untuk masyarakat
terhadap risiko ancaman gangguan kesehatan karena lingkungan tercemar asap rokok.
Penetapan Kawasan Tanpa Rokok ini perlu diselenggarakan di fasilitas pelayanan kesehatan,
tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum,
tempat kerja, tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan, untuk melindungi masyarakat
yang ada dari asap rokok.

B. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


Tujuan Umum :
Setelah mengikuti sosialisasi tentang Kawasan Tanpa Rokok diharapkan Masyarakat
khususnya kepada Tokoh Masyarakat, Kepala Dusun, Kelian Adat, STT dan Staff Desa yang
ada di Lingkungan Desa Kesiman Petilan untuk menciptakan ruangan dan lingkungan yang
bersih dan sehat, melindungi masyarakat dari dampak buruk rokok, dan menciptakan
kesadaran masyarakat untuk hidup sehat.

Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti sosialisasi tentang Kawasan Tanpa Rokok diharapkan peserta dapat
memahami:
1. Kandungan dalam Rokok
2. Type Perokok
3. Akibat Merokok
4. Peraturan Kawasan Tanpa Rokok
5. Manfaat Berhenti Merokok
6. Cara Berhenti Merokok

C. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kegiatan Pokok
Kegiatan sosialisasi dilaksanakan dalam bentuk penyampaian materi atau ceramah oleh
pembicara dan tanya jawab
2. Rincian Kegiatan
1. Membuat surat undangan
2. Membuat jadwal acara
3. Menyiapkan tempat, materi, narasumber, daftar hadir
4. Membuat notulen hasil kegiatan dan dokumentasi
D. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Memberikan materi sosialisasi Kawasan Tanpa Rokok yang telah disiapkan.
E. SASARAN
Bendesa Adat, Kepala Dusun, Kelian Banjar, Seka Teruna Teruni, dan Staf Desa di
Lingkungan Desa Kesiman Petilan. Dengan juamlah peserta 50 orang.
F. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Tahun 2019
No Kegiatan
Jan Peb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des

1 Jadwal sosialisasi √
Kawasan Tanpa
Rokok

G. BIAYA
1. Jumlah biaya yang diperlukan sebanyak Rp. 2.125.000, dengan rincian sebagai berikut :

No. Nama Barang Banyaknya Satuan Harga Jumlah

1. Snack 50 Kotak Rp. 25.000 Rp. 1.250.000


2. ATK :
- Note Book 50 Buah Rp. 6.900 Rp. 345.000
- Pulpen 50 Buah Rp. 4.600 Rp. 230.000
3. Honor Narasumber 1 OH Rp. 300.000 Rp. 300.000

Rp. 2.125.000

2. Sumber Dana : APBDes Desa Kesiman Petilan Tahun 2019


H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Penilaian keberhasilan kegiatan ditinjau dari beberapa hal seperti :
1. Kehadiran jumlah peserta
2. Antusias para peserta dengan adanya pertanyaan dari peserta

I. PENCATATAN DAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan Sosialisasi Kawasan Tanpa Rokok dilakukan setelah kegiatan
dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai