Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perilaku merokok merupakan masalah lingkungan dan individu.
Artinya perilaku merokok selain disebabkan faktor dari dalam diri juga
disebabkan oleh lingkungan. Disebutkan juga bahwa merokok pada tahap awal
dilakukan dengan teman sebayanya (46%), seorang anggota keluarga bukan orang
tua (23%), dan orang tua (14%). Hal ini yang mendukung hasil penelitian
Komasari dan Helmi yang menyebutkan bahwa ada3 faktor penyebab merokok
pada perempuan yaitu kepuasan psikologis, sikap permisif orang tua dengan
periaku merokok, dan pengaruh teman sebaya (Komasari & Helmi,
2000).Konsumsi rokok dan tembakau merupakan salah satu faktor resiko utama
terjadinya berbagai penyakit.
Menurut WHO rokok adalah pembunuh yang akrab di sekeliling kita,
karena setiap 6 detik, satu orang meninggal akibat merokok.(Ahmad & Kiay,
2017). Ada beberapa alasan yang dikemukakan oleh para ahli untuk menjawab
mengapa seseorang merokok. Setiap individu mempunyai kebiasaan merokok
yang berbeda dan biasanya disesuaikan dengan tujuan mereka merokok. Pendapat
tersebut diperkuat dengan pernyataan bahwa seseorang merokok karena factor
sosio cultural seperti kebiasaan budaya, kelas social, gengsi, dan tingkat
pendidikan (Rahmadi, Lestari, & Yenita, 2013)Saat ini merokok merupakan
kebiasaan yang umum dilakukan oleh semua orang termasuk perempuan. Perokok
biasanya berasal dari berbagai kalangan dan umur, hal ini disebabkan karena
rokok dapat dengan mudah diperoleh dimana saja.Sekarang ini kurang lebih 80%
perokok hidup di negara berkembang dan angka ini sudah tumbuh pesat dalam
beberapa dekade saja. Diperkirakan pada tahun 2020, 70% dari seluruh kematian
yang disebabkan rokok akan terjadi di negara-negaraberkembang, naik dari
tingkatan sekarang ini yaitu 50%. Ini berarti dalam beberapa dekade yang akan
datang negara-negara berkembang akan berhadapan dengan biaya yang semakin
tinggi untuk membiayai perawatan kesehatan para perokok dan hilangnya
produktivitas.Semua orang mengetahui bahaya merokok bagi kesehatan.

1
Bahaya merokok bagi kesehatan bisa berdampak dalam bentuk fisik,
psikologis, sosial maupun fisiologis(ketergantungan). Tembakau yang ada pada
rokok adalah produk konsumen yang secara unik berbahaya dan mematikan.
Penggunaan tembakau tidak hanya menyakiti mereka yang mengonsumsinya tapi
juga orang-orang lain yang terpapar asapnya (Vidya Purnama Sari Lubis, R.
Kintoko Rochadi, 2012). Menurut Crofton dan Simpson (2002), dalam Christina
Imelda.S, Juanita, & Rusmalawaty, (2012) 34 penelitian mengenai kanker paru
menunjukkan suatu kombinasi peningkatan risiko 24% lebih tinggi kejadian
kanker paru pada mereka yang terpajan asap rokok dalam rumah. Karena adanya
risiko ini, berbagai upaya dilakukan oleh banyak Negara untuk melindungi
mereka yang bukan perokok dari asap rokok. Melalui perundangan dan persuasi,
makin banyak alat transportasi, tempat-tempat umum, tempat kerja, dan rumah
menjadi kawasan tanpa asap rokok.Sekitar 65,6 juta wanita dan 43 juta anak-anak
di Indonesia terpapar asap rokok atau menjadi perokok pasif. Mereka pun rentan
terkena berbagai penyakit seperti bronkitis, kanker usus, kanker hati, stroke, dan
berbagai penyakit akibat asap rokok. Soewarno Kosen mengungkapkan bahwa
banyak warga Indonesia terpapar asap rokok karena 91,8% perokok merokok di
rumah (Zulkifli, 2010). Dalam Sukatno, (2014) ada beberapa cara menghindari
kebiasaan merokok. Pada dasarnya semua perokok tahu, bahwa merokok
merupakan sebuah tingkah laku yang merugikan kesehatan. Hanya saja kebiasaan
tersebut susah dihilangkan. Merokok merupakan salah satu aktivitas yang
dipengaruhi oleh kecanduan zat-zat yang ada dalam rokok.

1.2 Tujuan Kegiatan


1. Meningkatkan motivasi atau kemampuan masyarakat dalam memahami
bahaya merokok
2. Meningkatkan pengetahuan remaja yang ada di Dusun Kedaton Desa
Bulurejo Jombang tentang bahaya merokok

1.3 Sasaran
Sasaran dalam kegiatan ini adalah seluruh kader dan remaja yang ada di
Dusun Kedaton Desa Bulurejo Jombang.

2
BAB 2
TARGET DAN LUARAN

1.1 Target
Target Pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat ini adalah remaja
bisa mengurangi kebiasaan merokok.

1.2 Luaran
Jenis luaran yang akan dihasilkan sesuai dengan rencana kegiatan adalah
menggalakkan pelaksanaan penyuluhan kesehatan ini dapat mengurangi kebiasaan
merokok pada remaja.

3
BAB 3
METODE PELAKSANAAN

3.1 Pemecahan Masalah


Alternative pemecahan masalah untuk menyelesaikan persoalan mitra
adalah memberikan penyuluhan kesehatan tentang bahaya merokok

3.2 Metode Pendekatan


Metode pendekatan yang ditawarkan untuk menyelesaikan persoalan
mitra program yang telah disepakati bersama dengan menggunakan metode
ceramah dan demonstrasi.

3.3 Prosedur kerja


Adapun prosedur kerja untuk mendukung realisasi metode yang
ditawarkan sebagai berikut :

Persiapan

Pelaksana Kegiatan

Evaluasi

Pembuatan Laporan

Gambar 2. Diagram Alur Tahapan Prosedur Kerja

4
1. Persiapan
Adapaun kegiatan – kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahap
persiapan yaitu :
a. Pembuatan proposal dan penyelesaian administrasi perijinan tempat
atau lokasi pengabdian masyarakat
b. Melakukan identifikasi di lokasi pengabdian masyarakat yaitu remaja
yang ada di Dusun Kedaton Desa Bulurejo Jombang.
c. Mempersiapkan tempat dan sarana pelaksanaan penyuluhan dan
diskusi pada remaja yang ada di Dusun Kedaton Desa Bulurejo
Jombang.
d. Menyiapkan tim pelaksana bahaya merokok
2. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan pengabdian akan dilaksanakan setelah semua perijinan dan
persiapan peralatan sudah selesai dilakukan. Kegiatan ini direncanakan
pada tanggal 18 Oktober 2018 bertempat di Balai Desa Bulurejo
Jombang. Adapun rencana pelaksanaan kegiatan yaitu sebagai berikut :

Kegiatan Waktu Alat dan bahan Penilaian


1. Perkenalan 90 menit Flipchart dan Partisipasi
2. Sambutan
leaflet peserta dan
3. Acara inti yaitu
penyuluhan keaktifan
tentang bahaya
peserta
merokok

3. Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi ini bertujuan untuk melihat perkembangan
program yang dilaksanakan untuk mengetahui kendala yang ada, cara
menanganinya sehingga program pengabdian yang dilakukan benar-benar
efektif dan maksimal, sehingga perlu dilakukan monitoring dan evaluasi
4. Pembuatan Laporan
a. Pembuatan laporan awal

5
Pembuatan laporan awal disesuakan dengan hasil yang dicapai selama
melakukan pembinaan terhadap remaja yang ada di Dusun Kedaton
Desa Bulurejo Jombang
b. Revisi Laporan
Revisi laporan dilakukan apabila terjadi kesalahan pada pembuatan
laporan awal
c. Pembuatan Laporan Akhir
Pembuatan laporan akhir dilakukan setelah melakukan revisi laporan
agar dalam penyusunan laporan akhir diperoleh hasil yang lebih baik.

3.4 Kinerja Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat


Adapun kinerja lembaga pengabdian kepada masyarakat dalam kegiatan PPM
satu tahun terakhir adalah sebagai berikut :

No Kegiatan Koordinator Waktu


1 Penentuan daerah sasaran Ifa Nofalia, September 2018
S.Kep.,Ns.,M.Kep
2 Survey lokasi Ifa Nofalia, September 2018
S.Kep.,Ns.,M.Kep
3 Analisis keadaan social ekonomi Agustina M, September 2018
S.Kep.,Ns.,M.Kes
4 Pendekatan terhadap remaja Ifa Nofalia, September 2018
S.Kep.,Ns.,M.Kep
5 Persiapan alat dan bahan Mahasiswa September 2018
6 Mengidentifikasi remaja Mahasiswa Oktober 2018
7 Penyuluhan tentang bahaya Semua Tim Oktober 2018
merokok
8 Evaluasi Ifa Nofalia, Oktober 2018
S.Kep.,Ns.,M.Kep
9 Pengecekan teknis Agustina M, Oktober 2018
S.Kep.,Ns.,M.Kes
10 Pengawasan Ifa Nofalia, Oktober 2018
S.Kep.,Ns.,M.Kep

6
BAB 4
PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Tempat Pelaksanaan


Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di Balai Desa
Bulurejo Jombang

4.2 Masalah yang dihadapi


Masalah yang sering timbul dalam kalangan remaja adalah mengikuti
tren dan pergaulan yang salah dengan menjadi kan pergaulan antar teman bahwa
merokok adalah suatu keharusan untuk menjadi remaja masa kini yang sama
dengan yang lain sehingga kebanyakan para remaja terkena bujukan dari teman-
teman nya yang memaksakan para remaja untuk menggunakan rokok sehingga
Menjadikan kebiasaan yang buruk dengan awalnya mencoba-coba menjadi
ketagihan terus menerus sehingga menjadikan polah hidup yang tidak sehat dan
merugikan dikemudian hari, memang dampak atau efek merokok tidak
seketikaterlihat dalam beberapa bulan tapi setelah bertahun-tahun menjadi
perokok aktif maka akan terlihat dampak penyakit yang sering timbul seperti
kanker paru-parudan masih banyak lagi

4.3 Penyelesaian Masalah


Penyelesaian masalah dapat dilakukan dengan memberikan penyuluhan
dan simulasi tentang dampak bahaya merokok yang memang akan terlihat setelah
bertahun-tahun lama nya memberikan pengertian dan resiko-resiko yang dihadapi
di kemudian hari seperti menunukan kasus-kasus yangada di lapangan dari
dampak mengkonsumsi rokok setelah bertahun-tahun maka dengan itu dapat
memberikan efek takut dan jera pada remaja yang memang sudah menjadi
perokok dan juga bisa dengan cara memberikan dukungan dari keluarga terdekat

7
atau dari seseorang yang dikasihi dengan cara ini bisa membuat seorang perokok
mulai sadar dan menghindari kebiasaan merokok yang merugikan .
Dalam kegiatan penyuluhan ini sudah di lakukan simulasi tentang
bahaya merokok yang bisa membuat gambaran tentang remaja akan langkah-
langkah perjalanan asap rokok masuk ke dalam paru-paru dan mulai merusak
paru-paru

4.4 Metode Kegiatan


Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan metode
ceramah, diskusi dan simulasi tentang bahaya merokok

8
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan penyuluhan tentang bahaya merokok, siswa dapat
memahami bahaya merokok bagi kesehatan, disarankan kepada orang tua agar
mengawasi anaknya dan membimbing agar terhindar dari kebiasaan merokok.

5.2 Saran
Dapat disarankan bahwa merubah pola hidup atau kebiasaan seseorang
memangmembutuhkan proses yang tidak sebentar tapi diharapkan para remaja dan
orang tua mampu membimbing dan menghindari akan bahaya merokok yang
merusak kesehatan.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. Ahmad, T., & Kiay, I. P. D. (2017). Description of Smoking Behavior In


Pulmonary Tuberculosis Patients At The Public Health Center Laatula Jaya
2014-2015, 4(2), 41–51.
2. Christina Imelda.S, , Juanita, & Rusmalawaty. (2012). Pengaruh pengetahuan
dan sikap guru dan siswa tentang rokok dan kebijakan kawasan tanpa rokok
terhadap partisipasi dalam penerapan kawasan tanpa rokok di SMP Negeri 1
Kota Medan tahun 2012. Jurnal Kebijakan, Promosi Kesehatan Dan
Biostatistika, 1(1), 1–9.
3. Komasari, D., & Helmi, A. F. (2000). Faktor-Faktor Penyebab Perilaku
Merokok Pada Remaja. Jurnal Psikologi.
4. Rahmadi, A., Lestari, Y., & Yenita, Y. (2013). Hubungan Pengetahuan dan
Sikap Terhadap Rokok Dengan Kebiasaan Merokok Siswa SMP di Kota
Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 2(1), 25–28.
5. Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar Kementerian RI. Proceedings,
Annual Meeting - Air Pollution Control Association (Vol. 6). https://doi.org/1
Desember 2013

10
11

Anda mungkin juga menyukai